INTREPETASI IDI HISTORY IDI History terbagi menjadi : -
Header
-
Data Permintaan
-
Data Debitur
-
Informasi Debitur
-
Informasi Pengurus Pemilik (bagi badan usaha saja)
-
Informasi Fasilitas Penyediaan Dana
-
Informasi Agunan dan Penjamin
-
Footer
Berikut ini, akan dijelaskan informasi yang ada dalam IDI History, per bagian. A. HEADER Pada Header, terdapat item-item seperti: 1. Rahasia Kata ini menjadi pengingat bahwa IDIH bersifat rahasia, oleh karena itu, IDI tidak dapat diperlihatkan dan dipergunakan sembarang. 2. No. Laporan Nomor laporan dibuat oleh sistem 3. Tgl. Laporan Tanggal laporan IDIH ini dibuat oleh sistem 4. Posisi Data Terakhir Menunjukkan posisi kapan data terakhir diupdate 5. Laporan untuk Laporan IDIH diperuntukkan untuk bank atau untuk debitur 6. Debitur Nama debitur yang dimintakan IDIH-nya 7. User Nama petugas BI yang memproses permintaan IDIH. Berisi pula sandi tempat user tersebut berasal. Untuk BI Jakarta, sandinya adalah 000000001. A. DATA PERMINTAAN Data Permintaan berisi data-data debitur yang dimintakan IDIH-nya. Data tersebut merupakan data yang disampaikan dalam formulir Permintaan IDIH online. Ada 2 jenis Debitur, yaitu Debitur Badan Usaha dan Debitur Perorangan.
Yang termasuk Debitur Badan Usaha adalah: -
Debitur badan usaha atau lembaga
-
Kelompok berbentuk badan usaha
Yang termasuk Debitur Perorangan adalah : -
Perorangan
-
Usaha dagang (UD, PO, industri, atau usaha lainnya yang dimiliki secara perorangan, dimana NPWP-nya menjadi satu dengan NPWP perorangan)
-
Debitur kelompok merupakan Debitur yang anggotanya dibentuk atas dasar kepentingan bersama, dipimpin oleh seorang ketua dan tidak berbentuk badan usaha
Untuk debitur Badan Usaha, bagian Data Permintaan berisi:
1. Tanggal. Tanggal Permintaan IDIH
2. Nomor Nomor permintaan IDIH, diinput oleh petugas BI 3. User Nama petugas BI yang memproses permintaan IDIH. Berisi pula sandi tempat user tersebut berasal. Untuk BI Jakarta, sandinya adalah 000000001. 4. Nama Debitur Nama badan usaha,lembaga atau kelompok yang berbentuk badan usaha, sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau Akte. 5. Nomor Akte Pendirian Nomor Akte pendirian Badan Usaha 6. Tanggal Pendirian Tanggal yang tertera pada akte pendirian badan usaha 7. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat 8. Alamat Alamat debitur sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian/Akte Anggaran Dasar terakhir 9. Dati II Kabupaten/kotamadya atau kota administratif alamat debitur. 10. Kode Pos kode pos sesuai dengan alamat domisili debitur.
Untuk debitur Perorangan, bagian Data Permintaan berisi: 1. Tanggal. Tanggal Permintaan IDIH 2. Nomor Nomor permintaan IDIH, diinput oleh petugas BI 3. User Nama petugas BI yang memproses permintaan IDIH. Berisi pula sandi tempat user tersebut berasal. Untuk BI Jakarta, sandinya adalah 000000001. 4. Nama Debitur Nama perorangan yang diisi secara lengkap (tidak disingkat)
5. Nomor KTP/Paspor Nomor Kartu Tanda Penduduk sesuai yang tercantum dalam KTP terakhir. Untuk warga asing, KTP disamakan dengan nomor identitas lainnya, seperti KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas)/KIMS (kartu Izin Menetap Sementara). Jika debitur memiliki paspor, nomor paspor terakhir akan muncul
6. Tanggal lahir Tanggal lahir debitur sesuai dengan KTP/KITAS/KIMS dengan format dd-mm-yyyy 7. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat. 8. Alamat Alamat debitur sebagaimana tercantum dalam KTP 9. Dati II Kabupaten/kotamadya atau kota administratif alamat debitur. 10. Kode Pos kode pos sesuai dengan alamat domisili debitur. B. INFORMASI DEBITUR Bagian Informasi Debitur berisi data pokok debitur yang dimintakan IDIH-nya, sebagaimana tercatat dalam Sistem Informasi Debitur. Untuk debitur Badan Usaha, bagian Informasi Debitur berisi: 1. Nama Debitur Nama debitur badan usaha yang dimintakan IDIH nya 2. DIN
Debtor Identification Number (DIN) adalah nomor unik yang dibentuk secara otomatis oleh system untuk memberikan identitas kepada setiap Debitur dalam Sistem Informasi Debitur. 3. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat 4. Nomor Akte Pendirian Nomor Akte pendirian Badan Usaha 5. Tanggal Pendirian Tanggal yang tertera pada akte pendirian badan usaha 6. Nomor Akte Perubahan Nomor Akte Perubahan Terakhir (jika ada perubahan), apabila tidak ada perubahan, maka isinya sama dengan no. akte awal 7. Tanggal Akte Perubahan Tanggal Akte Perubahan Terakhir (jika ada perubahan),apabila tidak ada perubahan, maka isinya sama dengan tanggal akte awal. 8. Alamat Alamat debitur sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian/Akte Anggaran Dasar terakhir, lengkap dengan kelurahan, kecamatan, Dati II, kode pos serta negara 9. Peringkat Rating debitur yang diberikan oleh lembaga rating/pemeringkat 10. Telepon Telepon debitur 11. Grup Debitur Grup debitur usaha 12. Bidang usaha bidang usaha utama debitur Untuk debitur Perorangan, bagian Informasi Debitur berisi:
1. Nama Debitur, Nama debitur badan usaha yang dimintakan IDIH nya 2. Nama Alias Nama alias atau nama lama/sebelumnya (jika ada) sebelum menjadi nama yang sekarang 3. Tempat lahir Tempat lahir sesuai dengan KTP/Paspor 4. Tanggal lahir
Tanggal lahir sesuai dengan KTP/Paspor 5. DIN Debtor Identification Number (DIN) adalah nomor unik yang dibentuk secara otomatis oleh system untuk memberikan identitas kepada setiap Debitur dalam Sistem Informasi Debitur. 6. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat
7. Nomor KTP Nomor Kartu Tanda Penduduk sesuai yang tercantum dalam KTP terakhir. Untuk warga asing, KTP disamakan dengan nomor identitas lainnya, seperti KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas)/KIMS (kartu Izin Menetap Sementara). 8. No. Paspor Nomor Paspor yang tercantum dalam paspor terakhir 9. Alamat Alamat debitur sebagaimana tercantum KTP terakhir, lengkap dengan kelurahan, kecamatan, Dati II, kode pos serta negara
10. Pekerjaan a. Pekerjaan Berisi jenis pekerjaan debitur. b. Tempat bekerja Berisi nama perusahaan tempat debitur bekerja c.
Bidang usaha Berisi bidang usaha tempat debitur bekerja
11. Telepon : Telepon debitur C. INFORMASI PENGURUS PEMILIK (BAGI BADAN USAHA SAJA) Informasi ini hanya ada untuk debitur Badan Usaha. Informasi yang tersedia adalah:
1. Nama Pengurus Nama Pengurus/Pemilik yang memenuhi kriteria sebagai pengurus/pemilik yang tercantum dalam akte terakhir badan usaha, termasuk perubahannya. 2. Jenis Untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan perorangan, berisi "Perempuan" atau "Laki-laki"sesuai dengan jenis kelamin Pengurus/Pemilik tersebut. Untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan badan usaha, kolom ini berisi "Badan Usaha". 3. NPWP
NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat 4. Alamat Alamat, termasuk kelurahan, kecamatan dan Dati 2/Kabupaten/Kotamadya/Kota Administratif pengurus/pemilik sebagaimana tercantum dalam KTP/KIMS/KITAS untuk pengurus/pemilik Perorangan atau Akta Pendirian/Akta Anggaran Dasar terakhir untuk pengurus/pemilik Badan Usaha. 5. Pangsa Berisi jumlah persentase kepemilikan perusahaan oleh masing-masing pemilik dimana jumlah total persentase kepemilikan yang dimiliki oleh masing-masing pemilik harus 100%. Untuk status jabatan bukan pemilik, kolom ini dikosongkan. 6. Jabatan
Jabatan masing-masing pengurus/pemilik sebagai berikut. No.
Jabatan Pengurus/Pemilik PENGURUS – PEMILIK
1
Direktur Utama/Pres. Dir
2
Direktur
3
Komisaris Utama/Pres. Kom
4
Komisaris
5
Kuasa Direksi
6
Pemilik Bukan Pengurus
7
Masyarakat
8
Ketua Umum
9
Ketua
10
Sekretaris
11
Bendahara
12
Lainnya PENGURUS BUKAN PEMILIK
13
Direktur Utama/Pres. Dir
14
Direktur
15
Komisaris Utama/Pres. Kom
No.
Jabatan Pengurus/Pemilik
16
Komisaris
17
Kuasa Direksi
18
Ketua Umum
19
Ketua
20
Sekretaris
21
Bendahara
22
Lainnya
7. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH) D. INFORMASI FASILITAS PENYEDIAAN DANA E.1 SURAT BERHARGA Bagian ini memuat informasi mengenai melaporkan rincian Surat Berharga yang dimiliki Bank Pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank. Infomasi yang disediakan pada bagian ini adalah: 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH)
2. No. Surat Berharga nomor surat berharga setiap surat berharga yang dimiliki bank. Setiap surat berharga harus memiliki nomor yang unik (tidak boleh sama). 3. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy 4. Jenis Surat Berharga No. 1.
Jenis Surat Berharga Pasar Uang a. Promes/aksep
Keterangan Adalah surat sanggup atau janji tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah
ditentukan
kepada
pihak
ketiga
atau
penggantinya b. Wesel i. Wesel ekspor
Adalah wesel yang ditarik oleh eksportir atas nama importir untuk sejumlah uang seperti yang tertera dalam L/C setelah pihak eksportir memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan
No.
Jenis ii. Surat Kredit
Keterangan dalam L/C yang bersangkutan. Adalah wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki
Berdokumen Dalam
Bank Pelapor dalam rangka transaksi perdagangan dalam
Negeri (SKBD)
negeri sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia
iii. Lainnya
tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri. Adalah wesel yang dimiliki oleh Bank Pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada Bank Pelapor
c. Surat berharga komersial (CP)
adalah pihak ketiga bukan bank. Adalah surat utang jangka pendek, surat utang tanpa jaminan di pasar uang, yang diterbitkan oleh perusahaan dan harus diperingkat oleh lembaga pemeringkat, dengan
d. Medium Term Notes (MTN)
jangka waktu 2 sampai dengan 270 hari. Merupakan surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan terdaftar kepada pemegang MTN untuk jangka waktu
e. Floating Rate Notes (FRN)
tertentu sejak tanggal penerbitan. Merupakan instrumen surat utang dengan suku bunga mengambang; penyesuaian suku bunga dilakukan secara berkala bergantung pada indeks pasar uang, misalnya
f. Lainnya
tingkat suku bunga surat berharga. semua jenis surat berharga pasar uang (SBPU) yang dimiliki Bank Pelapor selain jenis Promes/aksep, Wesel, Surat Berharga Komersial, MTN dan FRN seperti tersebut diatas.
2.
Surat Berharga Pasar Modal a. Reksadana
Merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dan
masyarakat
pemodal
untuk
selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek. b. Obligasi i. Dalam rangka program
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
rekapitalisasi bank
dalam rangka program rekapitalisasi Bank Umum. Pada jenis
umum
ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi
ii. Lainnya
Bank Umum yang dibeli dari pasar sekunder. adalah jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank selain dari Obligasi “Dalam Rangka
c. Lainnya
Program Rekapitulasi Bank Umum”. Adalah surat berharga pasar modal yang dimiliki Bank Pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank
No. 3.
Jenis
Keterangan selain jenis Reksadana dan Obligasi tersebut diatas. Adalah surat berharga milik Bank Pelapor yang diterbitkan
Lain-lain
oleh pihak ketiga bukan bank selain SBPU dan SBPM, misalnya traveller's cheque yang diterbitkan oleh lembaga keuangan bukan bank. 5. Peringkat Surat Berharga Berisi Sandi Peringkat Surat Berharga yang terdiri dari Surat Berharga Jangka Panjang dan Surat Berharga Jangka Pendek (sampai 12 bulan). Peringkat ini dikeluarkan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo). Untuk surat berharga yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat lain, peringkatnya setara dengan peringkat yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo. 6. Tanggal Terbit Berisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya/dikeluarkannya surat berharga sesuai dengan yang tercantum pada warkat surat berharga yang bersangkutan. 7. Tanggal Jatuh Tempo Berisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya surat berharga sesuai dengan yang tercantum pada warkat surat berharga yang bersangkutan. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy. 8. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. 9. Nilai Nominal Berisi
nilai
nominal
dalam
rupiah
surat
berharga
yang
dimiliki
bank.
Jika nilai nominal yang tercantum pada surat berharga dalam valuta asing, maka nilai nominal berisi penjabaran nilai valuta asing ke dalam nilai rupiah berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, maka kolom “Nilai Nominal” berisi nilai murni besarnya penempatan (tidak termasuk perkiraan margin yang akan diperoleh).
10. Nilai Pasar Berisi
carrying
value
(nilai
pasar)
surat
berharga
(dalam
rupiah).
Untuk surat berharga dengan tujuan dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), kolom “Nilai Pasar” dapat berisi dengan 0 (Nol). 11. Nilai Perolehan Berisi nilai perolehan surat berharga (dalam rupiah).
12. % Bunga Berisi
persentase
bunga
setahun
(final)
yang
wajib
dibayar
oleh
Debitur.
Apabila suku bunga berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang tertera pada IDIH adalah suku bunga tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga berisi angka 0 (nol). Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah: a. Kolom suku bunga berisi besarnya perkiraan margin. b. kolom “Nilai Nominal” berisi penempatan diluar besarnya margin yang ditetapkan. 13. Tgl. Macet Berisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy. 14. Sebab Macet No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sebab Macet Kesulitan Pemasaran Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit Kelemahan Dalam Analisa Kredit Fluktuasi Nilai Tukar Itikad Tidak Baik Force Majeur Pailit Lainnya
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 99
15. Kondisi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kondisi Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas). Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. Dialihkan ke Bank lain.
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
13. 14. 15. 16. 17.
Dibeli dari BPPN/PPA. Dialihkan menjadi fasilitas lain. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA.
13 14 15 16 17
Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit. 16. Tgl. Kondisi Berisi
tanggal
terjadinya
kondisi
yang
dilaporkan
kolom
“Kondisi”.
Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy. 17. Kolektibilitas Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Untuk bank umum, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva BPR/S. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam laporan LBPP. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: Sandi 1 2 3 4 5
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Tidak ada data
Warna
18. Jumlah hari tunggakan Informasi Hari tunggakan dihitung dengan cara sbb: a. Bank menyampaikan laporan SID 1 (satu) bulan satu kali. Laporan tersebut harus sudah diterima oleh BI maksimal pada tanggal 12 bulan berikutnya b. Misalnya untuk data transaksi bulan September 2007, maka seluruh data transaksi tersebut akan dilaporkan oleh bank maksimal pada tanggal 12 Oktober 2007 c. Apabila terdapat tunggakan pada bulan september 2007 (misalnya tunggakan terjadi pada tanggal 20 September 2007), maka besarnya tunggakan dihitung sbb: - [tanggal terakhir bulan september - tanggal terjadinya tunggakan] - = 30 – 20 - = 10 hari menunggak d. sehingga apabila informasi debitur tersebut diminta pada bulan Oktober 2007, akan terdapat informasi lamanya hari tunggakan sebesar 10 hari E.2 KREDIT
Bagian ini berisi informasi mengenai rincian penyediaan dana kredit yang diterima debitur, termasuk pembiayaan musyarakah, mudharabah, piutang murabahah, piutang salam, istishna', ijarah dan qard bagi Pelapor yang menjalankan kegiatan usaha syariah. Infomasi yang disediakan pada bagian ini adalah: 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH)
2. Sifat No. Sifat Kredit 1. Dengan perjanjian kredit
Sandi Keterangan Kredit dengan perjanjian kredit adalah kredit yang disertai suatu perjanjian kredit tertulis dan/atau NPA, yang antara lain mengatur besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka waktu, agunan, dan cara-
cara pelunasan. a. Dalam rangka pembiayaan 10 pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disediakan oleh bersama b. Dalam
lebih dari satu bank. rangka 15 pemberian kredit kepada nasabah dalam rangka penyelamatan
No. Sifat Kredit restrukturisasi kredit
Sandi Keterangan kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai Restrukturisasi Kredit c. Penyaluran kredit melalui 20 pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disalurkan melalui lembaga
lain
kredit
(channelling)
lembaga kredit lain atau lembaga pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia . Atas penyaluran kredit
d. Kartu kredit
tersebut Bank Pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko. 30 pemberian fasilitas kredit yang penarikannya dilakukan dengan kartu
e. Pengambilalihan kredit
kredit 40 pemindahan seluruh hak dan risiko atas kredit dari bank lain, BPR, atau lembaga pembiayaan kepada Bank Pelapor. Termasuk pula
dalam jenis ini adalah anjak piutang ( factoring ) f. Surat berharga dengan Note 45 pemberian kredit yang berasal dari pengambilalihan surat-surat Purchase Agreement (NPA) g. Pembiayaan Musyarakah
berharga yang disertai dengan NPA 50 perjanjian dimana terdapat pihak-pihak yang saling menyumbangkan pembiayaan (dana/modal) dan manajemen usaha, pada suatu usaha tertentu dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dari usaha tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan antara para pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati, demikian juga dengan kerugian timbul dari usaha tersebut dibagikan menurut proporsi
h. Pembiayaan Mudharabah
modal 55 perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Bentuk pembiayaan ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100 % (seratus persen) modal berasal dari penanam dana, sedangkan keahlian untuk menjalankan fungsi modal sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal berasal dari pengelola dana atau pihak yang menerima pembiayaan. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah mudharabah muthlaqah yaitu: bahwa pihak pengelola dana diberikan kebebasan untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan
i. Piutang Murabahah
(investasi bebas penggunaan). 60 tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli antara bank dan nasabah di mana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemu dian menjualnya kepada nasabah yang
No. Sifat Kredit
Sandi Keterangan bersangkutan
sebesar
harga
perolehan
ditambah
dengan
margin/keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah 65 tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli barang dengan
j. Piutang Salam
cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu 70 tagihan yang timbul dari perjanjian jual beli barang dalam bentuk
k. Piutang Istishna'
pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual 79 Kredit dengan perjanjian lainnya
l. Lainnya
Termasuk
didalamnya
adalah
Pinjaman
.
Rekening
Koran.
Bagi Bank Pelapor yang melaksanakan kegiatan Syariah, transaksi ijarah, Qardh dan atau transaksi lainnya dilaporkan dengan sandi ini. Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu
melalui
pembayaran
sewa.
Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu 2. Tanpa perjanjian kredit a. Giro bersaldo debet
tertentu. kredit yang tidak disertai suatu perjanjian kredit tertulis 80 fasilitas yang diberikan kepada nasabah sehingga memungkinkan dilakukannya penarikan yang melebihi dana yang tersedia pada akun giro nasabah bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan, penarikan yang melebihi dana merupakan suatu hutang sehingga harus
b.
Tagihan
perdagangan c. Lainnya
atas
dilaporkan sebagai ekspansi kredit transaksi 85 tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo dan setelah 15 hari belum dilakukan akad kredit 99 Kredit tanpa perjanjian selain yang tercantum dalam pilihan pada kolom ”Sifat Kredit”
3. No. Rekening Berisi nomor unik yang merupakan nomor identitas untuk setiap fasilitas yang diberikan oleh Bank Pelapor kepada Debitur. Jika sifat kredit adalah 80-giro yang bersaldo debet (overdraft), maka no. rekening adalah Nomor Rekening Giro nasabah yang bersangkutan. Jika sifat kredit adalah 85-Tagihan atas transaksi perdagangan, maka no.
rekening adalah nomor L/C atau nomor lain yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan. 4. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy 5. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian.
6. Plafon Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang diterima Debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Berikut ini aturan untuk pengisian plafon: •
Kredit investasi yang penarikannya dilakukan secara bertahap, Kolom “Plafon” diisi sebesar jumlah plafon yang telah ditetapkan untuk masing-masing tahapan.
•
Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun , jumlah plafon diisi jumlah plafon terakhir.
•
Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, maka kolom “Plafon” diisi dengan nilai murni besarnya penempatan (tidak termasuk perkiraan margin yang akan diperoleh) .
•
Kredit dengan perhitungan bunga secara anuitas dan bunga tersebut telah dimasukkan ke dalam Laba atau Rugi pada waktu pemberian kredit, plafon diisi plafon yang tercantum dalam perjanjian kredit ditambah bunga.
•
Kredit dengan aksep dan/atau surat berharga lainnya yang disertai NPA, plafon diisi nilai nominal aksep dan/atau surat berharga bersangkutan.
•
Kredit dalam bentuk pengambilalihan dalam rangka kegiatan anjak piutang dan pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain, plafon diisi nilai nominal piutang atau plafon kredit yang diambil alih.
•
Kredit kepada pegawai, plafon diisi sebesar baki debet terakhir.
•
Kredit tanpa perjanjian, plafon diisi angka 0.
•
Kredit yang jatuh tempo tetapi belum dilakukan perpanjangan kredit atau kredit yang non-performing , plafon diisi sesuai dengan yang tercantum pada akad kredit yang terakhir.
7. % Bunga Berisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh Debitur. Apabila suku bunga berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang tertera pada IDIH adalah suku bunga tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga berisi angka 0 (nol). Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah: a. Kolom suku bunga berisi besarnya perkiraan margin.
b. Kolom “Nilai Nominal” berisi penempatan diluar besarnya margin yang ditetapkan. 8. Baki Debet Merupakan besarnya nilai yang direalisasikan oleh Debitur. Kolom “Baki Debet” berisi nilai baki debet murni di luar tunggakan pokok dan bunga . Jika baki debet bersaldo nihil , bersaldo kredit atau apabila sudah dalam kondisi LUNAS (02), maka kolom ini berisi angka 0 (nol). Khusus untuk Sifat Kredit ” Kartu Kredit ”, jika kolom baki debet 0 (nol) dan kolom kondisi kosong, maka telah dilakukan pembayaran penuh atas tagihan kredit. 9. Tunggakan Pokok Berisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya. 10. Tunggakan Bunga ON Berisi jumlah tunggakan bunga intrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sesuai ketentuan PSAK yang berlaku untuk perbankan. Masih ada pada on balance sheet 11. Tunggakan Bunga OFF Berisi jumlah tunggakan bunga ekstrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sesuai PSAK yang berlaku untuk perbankan 12. Frek. Tunggakan (P/B) Ada dua macam tunggakan: 1. Tunggakan Pokok frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan pokok pada akhir bulan laporan masingmasing rekening. 2. Tunggakan Bunga frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan bunga. 13. Sek. Ek Berisi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan fasilitas penyediaan dana dari bank. 14. Jenis Penggunaan Berisi tujuan penggunaan kredit 15. Kondisi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kondisi Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas).
Sandi 01 02 03 04 05 06 07
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. Dialihkan ke Bank lain. Dibeli dari BPPN/PPA. Dialihkan menjadi fasilitas lain. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA.
08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit. 16. Tgl. Kondisi Berisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan kolom “Kondisi”. Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy. 17. Sebab Macet No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sebab Macet Kesulitan Pemasaran Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit Kelemahan Dalam Analisa Kredit Fluktuasi Nilai Tukar Itikad Tidak Baik Force Majeur Pailit Lainnya
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 99
18. Tgl. Macet Berisi
tanggal
saat
fasilitas
yang
Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
19. Tanggal Akad Awal
bersangkutan
dinyatakan
macet.
Berisi tanggal yang tertera pada surat Perjanjian Kredit (PK) yang pertama kali. Apabila sifat kredit merupakan kredit tanpa perjanjian atau kartu kredit, kolom ini dapat dikosongkan
20. Tanggal Jatuh Tempo Berisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya (jangka waktu) fasilitas kredit sesuai dengan surat perjanjian kredit atau tanggal jatuh tempo (jangka waktu) perpanjangan terakhir apabila ada perpanjangan. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy . 21. Kolektibilitas Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Untuk bank umum, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva BPR/S. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam laporan LBPP. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: Sandi 1 2 3 4 5
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Tidak ada data
Warna
22. Jumlah hari tunggakan Informasi Hari tunggakan dihitung dengan cara sbb: a. Bank menyampaikan laporan SID 1 (satu) bulan satu kali. Laporan tersebut harus sudah diterima oleh BI maksimal pada tanggal 12 bulan berikutnya b. Misalnya untuk data transaksi bulan September 2007, maka seluruh data transaksi tersebut akan dilaporkan oleh bank maksimal pada tanggal 12 Oktober 2007 c. Apabila terdapat tunggakan pada bulan september 2007 (misalnya tunggakan terjadi pada tanggal 20 September 2007), maka besarnya tunggakan dihitung sbb:
- [tanggal terakhir bulan september - tanggal terjadinya tunggakan] - = 30 – 20 - = 10 hari menunggak d. sehingga apabila informasi debitur tersebut diminta pada bulan Oktober 2007, akan terdapat informasi lamanya hari tunggakan sebesar 10 hari E.3 TAGIHAN LAINNYA Bahian ini memuat informasi mengenai rincian tagihan lainnya Bank Pelapor kepada pihak ketiga bukan bank antara lain berupa keuntungan dari transaksi derivatif yang belum direalisasikan, tagihan yang timbul dari pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali ( reverse repo) , dan tagihan akseptasi yang timbul dari transaksi perdagangan. 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH) 2. Jenis No Jenis Tagihan Tagihan transaksi
Sandi Keterangan keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi
1. derivative
derivatif dengan pihak ketiga bukan bank keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif dengan pihak ketiga bukan bank dalam rangka netting
a. Dalam rangka netting agreement
agreement
sebagaimana
dijelaskan
dalam
ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan 11
Modal Minimum Bank Umum. keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif dengan pihak ketiga bukan bank tidak dalam
b. Lainnya
12
rangka netting agreement jumlah tagihan Bank Pelapor kepada pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai
2. Tagihan akseptasi Surat berharga yang dibeli
20
dengan janji dijual kembali 3. ( reverse repo ) 4. Lain-lain
wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep. jumlah tagihan kepada pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji
30 90
dijual kembali ( reverse repo ) jumlah tagihan kepada pihak ketiga bukan bank yang tidak termasuk ke dalam jenis 1 s.d. 3 di atas, misalnya tagihan kepada nasabah yang timbul karena transaksi perdagangan (dalam atau luar negeri) dan belum diselesaikan oleh
nasabah yang bersangkutan sampai dengan 15 hari 3. Tujuan Berisi tujuan dari transaksi derivatif yang dilakukan Bank Pelapor. No. Tujuan 1.
Hedging
Keterangan derivatif yang bertujuan untuk menghindari risiko yang timbul akibat adanya fluktuasi harga di pasar (transaksi lindung nilai) Seluruh posisi perdagangan Bank ( proprietary position ) pada instrumen keuangan dalam neraca dan rekening administratif (termasuk transaksi derivatif) yang: • Dimaksudkan untuk dimiliki dan dijual kembali dalam jangka pendek; • Dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek dari perbedaan secara aktual dan atau potensial atas nilai jual dan nilai beli atau dari harga lain atau dari perbedaan suku bunga; •
Timbul dari kegiatan perantaraan (brokering) dan kegiatan
pembentukan pasar (market making) ; atau diambil untuk kegiatan lindung nilai (hedging) komponen Trading a. Posisi trading book Book lain. semua elemen/posisi lainnya yang tidak termasuk dalam Trading b. Posisi banking book Book Transaksi derivatif yang bertujuan untuk mendapatkan fee atau 2. 3.
Trading Lainnya
keuntungan dari adanya perubahan pasar Transaksi derivatif selain yang bertujuan untuk Hedging atau Trading
4. No. Rekening Berisi nomor unik yang merupakan nomor identitas untuk setiap fasilitas yang diberikan oleh Bank Pelapor kepada Debitur. 5. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sesuai dengan surat perjanjian 6. P Terbuka Berisi total nilai transaksi yang tidak di hedging dengan bank, yaitu posisi hasil transaksi yang belum diselesaikan.
7. Nilai nominal nilai nominal kontrak dalam equivalen Rupiah 8. Nilai Tunggakan
kolom “Tunggakan” pokok diisi angka 0. 8. Margin Dpst Berisi nilai nominal setoran uang yang diterima bank dari nasabah/Debitur sebagai jaminan yang akan diperhitungkan pada waktu penyelesaian suatu transaksi. 9. Limit nilai batas eksposur (exposure limit) yang dapat dilakukan dalam suatu transaksi
10. Nilai Tagihan nilai yang bisa ditagih oleh bank berdasarkan nilai pasar ( market value ) untuk tagihan dalam rangka trading , Carrying Value untuk tagihan dengan sistem diskonto dan nilai Unrealized Profit dari tagihan derivatif surat berharga. Nilai ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban Bank Pelapor kepada pihak lain yang ada hubungannya tagihan Bank Pelapor
11. Jumlah nilai transaksi Untuk sementara tidak digunakan. Dapat diisi angka 0 (nol).
12. sandi Penerbit/Counterparty Berisi Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank atau Sandi Bank yang melakukan transaksi dengan Bank Pelapor.
13. Domisili Berisi sandi negara domisili penerbit/counterparty 14. Kondisi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kondisi Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas). Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. Dialihkan ke Bank lain. Dibeli dari BPPN/PPA. Dialihkan menjadi fasilitas lain. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA.
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit.
15. Tgl kondisi Berisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan kolom “Kondisi”. Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy.
16. Sebab macet No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sebab Macet Kesulitan Pemasaran Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit Kelemahan Dalam Analisa Kredit Fluktuasi Nilai Tukar Itikad Tidak Baik Force Majeur Pailit Lainnya
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 99
17. Tgl Macet Berisi
tanggal
saat
fasilitas
yang
bersangkutan
dinyatakan
macet.
Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
18. Penerbitan Berisi tanggal diterbitkannya/dikeluarkannya fasilitas sesuai dengan yang tercantum pada warkat/surat perjanjian. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
19. Tanggal jatuh tempo Berisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas sesuai dengan yang tercantum dalam warkat/surat perjanjian. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy 20. Kolektibilitas Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur pada akhir bulan laporan.
Untuk bank umum, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva BPR/S. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam laporan LBPP. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: Sandi 1 2 3 4 5
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Tidak ada data 21. Jumlah hari tunggakan
Warna
Informasi Hari tunggakan dihitung dengan cara sbb: a. Bank menyampaikan laporan SID 1 (satu) bulan satu kali. Laporan tersebut harus sudah diterima oleh BI maksimal pada tanggal 12 bulan berikutnya b. Misalnya untuk data transaksi bulan September 2007, maka seluruh data transaksi tersebut akan dilaporkan oleh bank maksimal pada tanggal 12 Oktober 2007 c. Apabila terdapat tunggakan pada bulan september 2007 (misalnya tunggakan terjadi pada tanggal 20 September 2007), maka besarnya tunggakan dihitung sbb: - [tanggal terakhir bulan september - tanggal terjadinya tunggakan] - = 30 – 20 - = 10 hari menunggak d. sehingga apabila informasi debitur tersebut diminta pada bulan Oktober 2007, akan terdapat informasi lamanya hari tunggakan sebesar 10 hari E.4 PENYERTAAN Bagian ini memuat informasi mengenai rincian penyediaan dana yang berupa penyertaan yang terdiri dari penyertaan kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan Penyertaan Lainnya. Informasi yang disediakan pada bagian ini adalah: 1. Pelapor
Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH)
2. Jenis Perusahaan No Perusahaan Sandi Keterangan Lembaga Keuangan penanaman dana Bank dalam bentuk saham pada perusahaan 1.
Bukan Bank
10
non-bank yang bergerak di bidang keuangan penanaman dana Bank dalam bentuk penyertaan modal sementara pada per usahaan Debitur untuk mengatasi akibat
2
Lainnya
90
kegagalan kredit.
3. Tujuan Penyertaan Berisi tujuan dari penyertaan yang dilakukan Bank Pelapor. No. 1. 2. 3.
Tujuan Penyertaan Pendirian Anak Perusahaan Dalam Rangka Restrukturisasi Kredit Lainnya
Sandi 1 2 9
4. No. Penyertaan Berisi nomor penyertaan sesuai dengan yang tercantum dalam surat perjanjian. 5. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy 6. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. 7. ROE Berisi persentase ROE ( Return On Equity ) Debitur badan usaha yang berdasarkan laporan keuangan tahun buku terkini/terakhir yang telah diaudit.Perhitungan ROE diperoleh dari Laba dibagi dengan Modal. Hanya diisi jika tujuan penyertaan adalah dalam rangka Pendirian Anak Perusahaan (sandi 1) dan Lainnya (sandi 9) 8. Penyertaan Berisi nilai nominal penyertaan (dalam rupiah) sesuai dengan yang tercantum dalam surat perjanjian 9. % Penyertaan Berisi persentase penyertaan pada perusahaan emiten. Besarnya bagian penyertaan harus lebih kecil dari 100%. 10. L/R Berisi nilai Laba Rugi Perusahaan (Debitur) pada tahun berjalan dengan posisi terkini/terakhir.
11. L/R Kumulatif Berisi nilai Laba Rugi Perusahaan sampai dengan tahun berjalan laporan keuangan tahun buku terakhir/terkini 12. Kondisi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kondisi Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas). Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. Dialihkan ke Bank lain. Dibeli dari BPPN/PPA. Dialihkan menjadi fasilitas lain. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA.
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit. 13. Tgl. Kondisi Berisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan kolom “Kondisi”. Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy. 14. Sebab Macet No. Sebab Macet 1. Kesulitan Pemasaran 2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur
Sandi 01 02 03
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit Kelemahan Dalam Analisa Kredit Fluktuasi Nilai Tukar Itikad Tidak Baik Force Majeur Pailit Lainnya
04 05 06 07 08 09 10 99
15. Tgl. Macet Berisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy. 16. Mulai Berisi tanggal mulai penyertaan sesuai dengan yang tercantum pada warkat/surat perjanjian. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
17. Kolektibilitas Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Untuk bank umum, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva BPR/S. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam laporan LBPP. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: Sandi 1 2 3 4 5
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Tidak ada data
Warna
E.5 IRREVOCABLE L/C Irrevocable L/C adalah surat kredit (L/C) yang tidak dapat diubah, dibatalkan, atau ditarik kembali tanpa persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan.
Bagian ini berisi rincian penyediaan dana yang berupa irrevocable L/C yang masih berjalan (telah diterbitkan/dibuka) per rekening, namun belum direalisasikan. Adapun informasi yang disediakan adalah: 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH)
2. Jenis L/C, yaitu: No. Jenis 1. L/C Luar Negeri
Keterangan Irrevocable L/C luar negeri yang telah diterbitkan/dibuka oleh Bank Pelapor untuk kepentingan Debitur, namun belum direalisasikan. L/C tersebut tidak dapat diubah, dibatalkan, atau ditarik kembali tanpa persetujuan dari semua pihak yang
2.
berkepentingan L/C Dalam Negeri Irrevocable L/C dalam negeri yang telah diterbitkan/dibuka oleh Bank Pelapor untuk kepentingan Debitur, namun belum direalisasikan. L/C tersebut tidak dapat diubah, dibatalkan, atau ditarik kembali tanpa persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan
3. Pembayaran Berisi cara pembayaran L/C, seperti sight, usance, atau red clause L/C. No. Cara Pembayaran L/C 1. Sight 2. Usance 3. Red Clause Termasuk di dalam Sight, adalah pembayaran dengan usance payable at sight (UPAS). 4. No. LC Berisi nomor dokumen L/C sesuai dengan yang tercantum pada warkat/dokumen L/C. 5. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy 6. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. 7. Plafon Berisi nilai nominal yang tercantum dalam surat berharga atau kontrak yang diperjanjikan. 8. Set. Jaminan
Berisi nilai nominal uang yang diterima Bank Pelapor sebagai jaminan yang akan diperhitungkan pada waktu penyelesaian transaksi. 9. Nominal Berisi posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan.
10. Bank beneficiary Berisi nama bank beneficiary (bank yang disebut dalam L/C sebagai pihak yang menerima pembayaran). 11. Kondisi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kondisi Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas). Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. Dialihkan ke Bank lain. Dibeli dari BPPN/PPA. Dialihkan menjadi fasilitas lain. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA.
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit. 12. Tgl. Kondisi Berisi
tanggal
terjadinya
kondisi
Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy. 13. Tgl. Wan Prestasi
yang
dilaporkan
kolom
“Kondisi”.
Berisi tanggal saat terjadi wan prestasi oleh Debitur terhadap fasilitas L/C yang diterima dari bank. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy. 14. Sebab Macet No. Sebab Macet 1. Kesulitan Pemasaran 2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 7. Fluktuasi Nilai Tukar 8. Itikad Tidak Baik 9. Force Majeur 10. Pailit 11. Lainnya 15. Tgl. Macet
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 99
Berisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
16. Tanggal Penerbitan Berisi tanggal diterbitkannya/dikeluarkannya L/C sesuai dengan yang tercantum pada warkat/dokumen L/C (tanggal opening L/C). Format penulisan tanggal adalah: dd-mmyyyy 17. Jatuh Tempo Berisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya L/C sesuai dengan yang tercantum dalam warkat/dokumen L/C (tanggal maturity L/C). Format penulisan tanggal adalah: dd-mmyyyy . E.6 GARANSI BANK Bagian ini memuat informasi mengenai rincian posisi fasilitas penerbitan jaminan/garansi bank dalam rupiah dan valuta asing yang belum jatuh tempo untuk setiap garansi bank, baik untuk kepentingan bank lain maupun pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula rincian jaminan/garansi yang pada tanggal laporan telah jatuh tempo tetapi masih dalam masa klaim. 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH) 2. Jenis jenis Garansi Bank, yaitu: No. Jenis 1. Bank
Garansi
Keterangan Yang kesanggupan tertulis yang diberikan oleh Bank kepada pihak penerima
Diterbitkan
jaminan bahwa Bank akan membayar sejumlah uang kepadanya pada waktu tertentu jika pihak terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya. Dalam jenis
2.
Shipping Guarantee
ini termasuk Bid Bonds, Performance Bonds, dan Advanced Payment Bonds jaminan kepada perusahaan pelayaran yang diterbitkan untuk kepentingan nasabah dalam rangka pengeluaran barang-barangnya tanpa menunjukkan B/ L (Bill of Ladding).
3. 4.
Risk Sharing Standby L/C
Surat kredit yang berbentuk jaminan dari bank pembuka kepada penerima terhadap kemungkinan terjadinya wan prestasi dari pembuka dan tidak dimaksudkan untuk dicairkan Atas pengalihan hak kepada pihak lain atas Surat Berharga yang dapat dialihkan
5.
Endosemen
6.
Surat Berharga (negotiable instrument) Revocable L/C Yang Masih Berjalan a. L/C Luar Negeri
L/C yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan Debitur dalam rangka pemasukan barang atau jasa dari luar daerah pabean Indonesia (impor) dan tunduk kepada ketentuan/hukum perdagangan internasional. L/C tersebut dapat diubah atau dibatalkan oleh importir atau Bank penerbit tanpa
b. L/C Dalam Negeri
persetujuan pihak terkait lainnya selama jangka waktu berlakunya L/C L/C yang dibuka oleh Bank Pelapor untuk kepentingan Debitur dalam rangka pengiriman barang dari satu daerah pabean ke daerah pabean lainnya di Indonesia dan tunduk kepada ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia . L/C tersebut dapat diubah atau dibatalkan oleh importir atau Bank penerbit tanpa persetujuan pihak terkait lainnya selama jangka waktu
7.
Lainnya
berlakunya L/C. fasilitas jaminan lainnya yang diterbitkan Bank Pelapor untuk kepentingan nasabah yang tidak dapat diklasifikasikan pada jenis-jenis di atas, termasuk Bank garansi dalam rangka Pinjaman Luar Negeri
3. Pembayaran Tujuan penerbitan Bank Garansi No. Tujuan Keterangan 1. Pinjaman a. Dalam Rangka Penerimaan jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan Pinjaman Luar Negeri nasabah dalam rangka penerimaan pinjaman dari luar negeri b. Dalam Rangka Penerimaan jaminan yang diberikan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan Pinjaman Dalam Negeri
nasabah dalam rangka penerimaan pinjaman dari dalam negeri,
termasuk risk sharing 2.
3.
Transaksi Perdagangan a. Luar Negeri
jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan
b. Dalam Negeri
nasabah dalam rangka transaksi pedagangan luar negeri jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan
Lainnya
nasabah dalam rangka transaksi pedagangan dalam negeri jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan nasabah untuk tujuan lain yang tidak dapat digolongkan pada t ujuan-tujuan tersebut di atas
3. No. Rekening Berisi nomor Bank Garansi sebagaimana yang tercantum dalam akad/surat perjanjian. 4. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy 5. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. 6. Plafon Berisi jumlah plafon dari fasilitas Garansi Bank yang diterima Debitur.
7. Setoran Jaminan Berisi nilai nominal uang yang diterima Bank Pelapor sebagai jaminan yang akan diperhitungkan pada waktu penyelesaian transaksi. 8. Nominal Berisi posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan. 9. yg dijamin Berisi nama pihak yang dijamin Garansi Bank 10. Kondisi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kondisi Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas). Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan.
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
No. Kondisi Sandi 12. Dialihkan ke Bank lain. 12 13. Dibeli dari BPPN/PPA. 13 14. Dialihkan menjadi fasilitas lain. 14 15. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank 15 16. Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA 16 17. Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA. 17 Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit. 11. Tgl. Kondisi Berisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan kolom “Kondisi”. Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy. 12. Tgl. Wan Prestasi Berisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan wan prestasi. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy 13. Sebab Macet No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sebab Macet Kesulitan Pemasaran Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit Kelemahan Dalam Analisa Kredit Fluktuasi Nilai Tukar Itikad Tidak Baik Force Majeur Pailit Lainnya
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 99
14. Tgl. Macet Berisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
15. Tanggal Penerbitan
Berisi tanggal diterbitkannya/dikeluarkannya Garansi Bank sesuai dengan yang tercantum pada surat perjanjian/dokumen. Format penulisan tanggal adalah: dd-mmyyyy .
16. Tanggal Jatuh Tempo Berisi tanggal berakhirnya fasilitas sesuai dengan yang tercantum dalam surat perjanjian/ dokumen. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy. 17. Kolektibilitas Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Untuk bank umum, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva BPR/S. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam laporan LBPP. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: Sandi 1 2 3 4 5
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Tidak ada data
Warna
E.7 KREDIT KELOLAAN Form ini memuat informasi mengenai rincian rincian saldo rekening penerusan kredit dalam rupiah dan valuta asing. Yang dimaksud dengan penerusan kredit adalah:
1. Penerusan Kredit ( channeling loan ) Adalah kredit yang seluruh dananya (100%) berasal dari pemerintah atau pihak penyedia dana lainnya dan diberikan untuk sektor usaha/Debitur tertentu yang ditetapkan oleh pihak penyedia dana. Pada skema ini, bank pelapor hanya bertindak sebagai pengelola administrasi kredit ( channeling agent ), serta tidak menanggung risiko atas kredit yang disalurkan tersebut, dan untuk tugas tersebut, bank menerima imbalan jasa berupa fee atau bagian dari bunga. Proses penerusan kredit tersebut dapat dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu:
• Bank menerima dana dari penyedia dana untuk disalurkan; • Bank tidak menerima dana dari penyedia dana untuk disalurkan. Penarikan kredit tersebut dilakukan langsung oleh Debitur kepada penyedia dana dan bank hanya melakukan administrasi 2. Kredit Kelolaan Kredit yang seluruh atau sebagian dananya berasal dari pemerintah atau pihak penyedia dana lainnya dan sebagian lagi berasal dari bank. Dalam hal ini bank bertindak sebagai pengelola atas seluruh kredit tersebut. Sumber dana dan risiko kredit yang ditanggung bank, ditetapkan berdasarkan perjanjian. Informasi yang tercantum dalam bagian ini adalah: 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH)
2. Jenis Kredit Kelolaan No. Jenis Kredit Sandi 1. Kredit Usaha Kecil (KUK) a. Dalam rangka penerusan kredit yang diberikan kepada nasabah KUK melalui Bank kredit dari Bank Indonesia b. Lainnya 2. Bukan KUK a. Kredit Kelolaan
Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini Bank Pelapor tidak menanggung risiko Kredit Usaha Kecil lainnya kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui Bank Pelapor dan atas pemberian kredit tersebut Bank Pelapor tidak menanggung risiko. Salah satu ciri kredit tersebut adalah Bank tidak memungut dan membayar bunga, tetapi hanya
memperoleh fee . b. Dalam rangka penerusan kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui Bank kredit dari BI
Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas
c. Bantuan Proyek
penyaluran kredit ini Bank Pelapor tidak menanggung risiko Penyaluran kredit oleh Bank Pelapor kepada nasabah bukan KUK yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri yang penggunaannya ditujukan untuk pembiayaan investasi atau pembangunan proyek milik pemerintah atau swasta, berupa
d. Kredit kelolaan di Luar
barang modal atau kebutuhan devisa lainnya (project aid) Kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK di mana
Bantuan Proyek
dana yang disalurkan oleh Bank Pelapor tidak berupa nilai lawan valuta asing bantuan proyek. Seperti halnya kredit
kelolaan, Bank tidak menanggung risiko atas kredit yang disalurkan tersebut. Termasuk pula dalam kredit ini adalah kredit investasi yang dananya berasal dari Rekening Dana 3. Mudharabah Muqayaddah
Investasi (RDI) Perjanjian antara pemilik modal dan pengelola modal untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, dimana pemilik modal memberikan batasan kepada pengelola modal mengenai tempat, cara dan obyek investasi
3. No. Rekening Berisi nomor unik yang merupakan nomor identitas untuk setiap fasilitas yang diberikan oleh Bank Pelapor kepada Debitur. 4. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy 5. Valuta Berisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. 6. Jumlah • Berisi jumlah baki debet pada akhir bulan laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh. • Berisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil atau bersaldo kredit . 7. Nilai Proyek Berisi nilai proyek yang dibiayai oleh kredit Bank bersangkutan. Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost -nya.
8. Sek. Ek. Berisi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan fasilitas penyediaan dana dari bank. 9. Lokasi Proyek Berisi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat proyek yang dibiayai dengan kredit yang bersangkutan 10. Jenis Berisi jenis penggunaan fasilitas 11. Kondisi No.
Kondisi
Sandi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Dibatalkan. Lunas. Dihapusbukukan. Diserahkan ke AMU. Diserahkan ke BUPLN. Promesnya dijual (Lunas). Promesnya dijual (Belum Lunas). Dikonversikan menjadi penyertaan. Hapus tagih. Lunas karena pengambilalihan agunan. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. Dialihkan ke Bank lain. Dibeli dari BPPN/PPA. Dialihkan menjadi fasilitas lain. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA.
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17
Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS dengan diskon (haircut), dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11). Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU), yang dimaksud dengan AMU (Asset Management Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor. Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit. 12. Tgl. Kondisi Berisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan kolom “Kondisi”. Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy. 13. Sebab Macet No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Sebab Macet Kesulitan Pemasaran Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit Kelemahan Dalam Analisa Kredit Fluktuasi Nilai Tukar Itikad Tidak Baik Force Majeur
Sandi 01 02 03 04 05 06 07 08 09
10. 11.
Pailit Lainnya
10 99
14. Tgl. Macet Berisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
15. Tanggal Mulai Berisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit sesuai dengan surat perjanjian/akad. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.
16. Tanggal Jatuh Tempo Berisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas kredit sesuai dengan surat perjanjian/akad. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy .
17. Kolektibilitas Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Untuk bank umum, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva BPR/S. Untuk BPR, rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam laporan LBPP. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: Sandi 1 2 3 4 5
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Tidak ada data
Warna
18. Tunggakan Informasi Hari tunggakan dihitung dengan cara sbb: a. Bank menyampaikan laporan SID 1 (satu) bulan satu kali.
Laporan tersebut harus sudah diterima oleh BI maksimal pada tanggal 12 bulan berikutnya b. Misalnya untuk data transaksi bulan September 2007, maka seluruh data transaksi tersebut akan dilaporkan oleh bank maksimal pada tanggal 12 Oktober 2007 c. Apabila terdapat tunggakan pada bulan september 2007 (misalnya tunggakan terjadi pada tanggal 20 September 2007), maka besarnya tunggakan dihitung sbb: - [tanggal terakhir bulan september - tanggal terjadinya tunggakan] - = 30 – 20 - = 10 hari menunggak d. sehingga apabila informasi debitur tersebut diminta pada bulan Oktober 2007, akan terdapat informasi lamanya hari tunggakan sebesar 10 hari E. INFORMASI AGUNAN DAN PENJAMIN F.1. AGUNAN
Bagian ini memuat informasi mengenai rincian mengenai data agunan/jaminan yang diserahkan Debitur yang memperoleh fasilitas penyediaan dana . 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH) 2. Jenis No. Jenis Agunan 1 Cash Collateral 2 Non Cash Collateral – Barang Bergerak Non Cash Collateral – Barang Tak 3 Bergerak Non Cash Collateral – Persediaan 4 Barang 5 Non Cash Collateral – Surat Berharga 6 Non Cash Collateral - Lainnya 7 Lainnya 3. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy
4. Nilai agunan (oleh Bank) Berisi nilai agunan menurut penilaian Bank Pelapor atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya yang besarnya nilai agunan menurut bank sesuai dengan nilai pasarnya.
Khusus untuk jaminan berupa cash collateral , dan surat berharga atau garansi Bank atau Pemerintah/Lembaga Penjamin Kredit/Prime Bank, kolom ini berisi dengan nilai nominalnya.
5. Nilai agunan (oleh Penilai Independen) Berisi nilai perkiraan/taksasi berdasarkan penilaian menurut lembaga penilai atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya. Khusus untuk jaminan berupa, cash collateral , dan surat berharga atau garansi bank atau Pemerintah/Lembaga Penjamin Kredit/Prime Bank, kolom ini berisi nilai nominalnya 6. NJOP Berisi nilai nominal berdasarkan NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) atas barang yang dijadikan agunan.
7. Tanggal Penilaian Berisi tanggal, bulan, dan tahun saat agunan dinilai terakhir oleh Bank/ appraisal. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy. 8. Penilai Berisi nama penilai independen secara lengkap tanpa singkatan. 9. Paripasu Berisi persentase dari agunan/jaminan yang dijaminkan terhadap lebih dari satu kreditur sebesar yang telah disepakati 10. Pemilik Berisi nama pemilik barang yang dijaminkan, secara lengkap tanpa singkatan sesuai yang tercantum dalam dokumen bukti kepemilikan barang. 11. Pengikatan Jenis Pengikatan yang dilakukan oleh Bank Pelapor atas barang yang dijadikan jaminan sebagai berikut: No.
Jenis Pengikatan
Keterangan Merupakan penjaminan atas barang tidak bergerak dan/atau barang-barang yang ditentukan oleh pemerintah yang diserahkan Debitur kepada Bank Pelapor sebagai jaminan atas fasilitas
1
Hak Tanggungan
pendanaan yang diberikan kepada Debitur Merupakan hak tanggungan atas barang bergerak yang diserahkan Debitur kepada Bank Pelapor, dimana sifat barang jaminan ini
2 3
Gadai Fiduciare Eigendom
lepas dari kekuasaan Debitur. Merupakan pengikatan barang bergerak sebagai jaminan atas
fasilitas penyediaan dana. Barang jaminan tersebut dikuasai oleh Debitur, akan tetapi kepemilikan atas barang jaminan tersebut
4
Overdracht (FEO) Surat Kuasa
diserahkan kepada Bank Pelapor atas dasar kepercayaan. Merupakan surat kuasa untuk membebankan hak jaminan yang
Membebankan Hak
berupa hak atas tanah berikut atau tidak berikut benda-benda lain
Tanggungan (SKMHT) yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut. Merupakan cara penyerahan barang sebagai jaminan piutang dari Bank Pelapor kepada pihak ketiga. Dalam proses penyerahan ini harus dilakukan dengan pembuatan akta, baik akta otentik maupun akta dibawah tangan yang menegaskan tentang pengalihan tersebut dan pengalihan ini harus berdasarkan
5 6
Cessie Belum Diikat
persetujuan dari Debitur bersangkutan. Merupakan jenis pengikatan selain dari jenis pengikatan yang
7
Lainnya
telah disebutkan sebelumnya.
12. Bukti Berisi surat bukti kepemilikan barang yang dijaminkan seperti sertifikat tanah (SHM, SHGB), BPKB, faktur, dan sebagainya. Khusus kredit properti, kolom bukti pemilikan diisi juga bukti-bukti pendukung lainnya seperti IMB. 13. Alamat Berisi alamat lengkap tempat agunan berada dan atau lokasi proyek, sebagai berikut:
a. lokasi barang agunan untuk Barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin
b. lokasi penyimpanan bukti agunan untuk Barang bergerak seperti kendaraan bermotor dan/atau persediaan barang
c. nama bank penyimpan jaminan untuk jaminan dalam bentuk surat berharga. 14. Dati 2 Berisi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat barang agunan/jaminan disimpan. 15. Peringkat SSB Berisi sandi Peringkat Surat Berharga yang dikeluarkan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo). Untuk surat berharga yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat lain, peringkat SSB setara dengan peringkat yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo.
16. Asuransi Berisi keterangan apakah agunan diasuransikan atau tidak.
F.2 PENJAMIN Form ini memuat informasi mengenai rincian mengenai data penjamin yang merupakan pihak ketiga bukan Debitur yang bersangkutan, yang menjamin fasilitas penyediaan dana khususnya fasilitas kredit. Fasilitas Penyediaan Dana selain Fasilitas Kredit dapat dilaporkan tanpa penjamin. 1. Pelapor Sandi perbankan atau LPKK yang melaporkan data. Penjelasan sandi pelapor dapat dilihat pada footer IDIH(bagian bawah IDIH) 2. Update Tanggal terakhir data tersebut dikinikan. Format ddmmyyyy
3. Nama Penjamin Berisi nama penjamin secara lengkap tanpa singkatan sesuai yang tercantum dalam kartu identitas penjamin. Kartu identitas tersebut dapat berupa: KTP, KIMS, atau KITAS untuk penjamin perseorangan, atau Akta Pendirian atau Akta Anggaran Dasar terakhir untuk penjamin yang berbentuk badan usaha. Jika kolom “ Nama Penjamin ” diawali dengan kata “SPP”, maka penjamin memberikan jaminan pada program Sistem Penjaminan Pemerintah (SPP) untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
4. Golongan Penjamin Penjamin adalah pihak yang secara tertulis mengeluarkan garansi dan/atau pihak-pihak yang menerbitkan surat berharga yang pemindahtanganannya tidak memerlukan endosemen yang dijaminkan kepada Bank Pelapor. Penjaminan dapat dilakukan oleh pemerintah, perorangan (personal guarantee ), perusahaan (corporate guarantee), Bank lain (bank guarantee), Bank lain dalam rangka risk sharing , maupun pihak lain yang memberikan asuransi kredit. Kolom ini berisi golongan penjamin sebagaimana Daftar Bank dan Daftar Pihak Ketiga Bukan Bank
5. Identitas Penjamin • berisi nomor akta pendirian/perubahan terakhir dari Notaris untuk penjamin berbentuk badan usaha. • berisi nomor KTP/KIMS/KITAS yang tercantum dalam KTP/KIMS/KITAS terakhir untuk Penjamin berbentuk perorangan. 6. NPWP Berisi NPWP penjamin 7. Alamat
Berisi alamat penjamin sebagaimana tercantum kartu identitas penjamin. 8. persentase yg dijamin Berisi persentase (%) antara nilai yang menjadi tanggungan penjamin dan/atau nilai simpanan yang dijaminkan terhadap nilai tagihan Bank Pelapor kepada Bank lain atau pihak ketiga bukan Bank.
F. FOOTER Pada bagian ini, diinformasikan: 1. Sumber data Daftar lembaga keuangan yang menjadi sumber informasi IDIH 2. User pencetak dan tanggal cetak Nama user yang mencetak IDIH beserta tanggal mencetak IDIH.