INTERNASIONALISASI SEBAGAI PERILAKU ENTREPRENEURIAL USAHA KECIL DAN MENENGAH Margo Purnomo1 ABSTRACT Small and Medium Enterprises (SMEs) in the global era face the challenge to internationalization. It also represents the evolution of the entrepreneurial behavior of SMEs. The purpose of this article is to study the literature on the internationalization of SMEs and provide a theoretical framework of the SMEs internationalization process. In general, differences in the process of SMEs internationalization is the time factor. Global SMEs has been internationally oriented since conceived, while SMEs in general evolve over time depending on its importance to internationalization. Keywords: internationalization, Global SME, entrepreneurial behavior ABSTRAK Usaha Kecil dan Menengah di era global UKM menghadapi tantangan untuk melakukan internasionalisasi.Hal tersebut juga merupakan evolusi perilaku entrepreneurial UKM. Tujuan artikel ini adalah melakukan studi pustaka terhadap internasionalisasi
UKM
dan
memberikan
kerangka
teoritis
proses
internasionalisasi UKM. Secara umum, perbedaan proses internasionalisasi UKM adalah faktor waktu. UKM Global sudah berorientasi internasional sejak dikonsepsikan, sementara UKM pada umumnya berevolusi seiring waktu tergantung kepentingannya untuk melakukan internasionalisasi. Kata Kunci: internasionalisasi, UKM Global,perilaku e ntrepreneurial
1
Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Padjadjaran. Email:
[email protected] [14]
Margo Purnomo
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM
berevolusi.
PENDAHULUAN Globalisasi dan pasar dunia yang semakin
terintegrasi
munculnya
membawa
Pendekatan
bertahap
tersebut memperoleh kritik seperti yang dikemukakan oleh Andersen
the
(1997) dan Brand et al. (2002) yang
competitive game (Renata dan Emőke-
menyatakan bahwa internasionalisasi
Szidónia, 2009). Salah satu aturan baru
UKM dengan pendekatan tersebut
persaingan
adalah
terlalu
UKM.
memandang bahwa kritik demikian
Internasionalisasi UKM saat ini bukan
wajar karena internasionalisasi UKM
peluang yang tidak mungkin karena
saat
UKM pada era ekonomi pengetahuan
menunjukkan adanya fenomena baru
didukung
perkembangan
internasionalisasi UKM di lapangan
teknologi komunikasi dan informasi
yang tidak incremental. Misalnya,
yang semakin user friendly. Selain itu,
hasil pengamatan Penulis pada UKM
literasi
pelaku
di pasar tradisional Kota Bandung
kewirausahaan yaitu pemilik sekaligus
Propinsi Jawa Barat diketahui bahwa
pengelola UKM, semakin meningkat.
internasionalisasi
Penelitian Lamb dan Liesch (2002)
dilakukan oleh UKM ritel pakaian jadi
menunjukkan
di pasar tradisional serta usaha mikro
new
rules
of
tersebut
internasionalisasi
oleh
teknologi
para
bahwa
internasionalisasi
UKM
aktivitas pada
era
global cenderung meningkat. Internasionalisasi merupakan UKM.
strategis
Pendekatan
internasionalisasi
UKM
ini
sudah
kecil
berkembang
saat
penjual
ini
dan
sudah
pakaian
jadi
berkonsep distro (Purnomo, 2014).
secara
evolusi
dan
Penulis
deterministic.
teoritis
Saat melakukan pendampingan pada
bagi
wirausaha baru di Yayasan Rumah
terhadap
Kewirausahaan
biasanya
Diri, Penulis juga mengidentifikasi
dikaji dengan the stage models dan the
bahwa
incremental
entrepreneur
internationalisation
dan
sekarang
Pengembangan sudah
yang
banyak
melakukan
theories. Teori tersebut memandang
internasionalisasi usahanya pada tahap
internasionalisasi
awal membuka usaha, bahkan pada
sebuah
tahapan
UKM UKM
sebagai dalam
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
perusahaan skala mikro sekalipun. [15]
Fenomena-fenomena
tersebut
(2000) menunjukkan bahwa UKM
menunjukkan bahwa internasionalisasi
dapat
UKM
model
sejak UKM tersebut direncanakan atau
keputusan
sejak beroperasi pada tahun pertama.
melakukan
Perusahaan seperti demikian disebut
bukan
bertahap.
lagi
Selain
perusahaan
sebuah itu,
untuk
melakukan
internasionalisasi
kewirausahaan di tingkat organisasi
juga
dan proses internasionalisasi UKM
Venture,
akan menentukan perilaku organisasi
Border (Renata and Emőke-Szidónia,
UKM.
2009), UKM Internasional atau UKM
Pada
kondisi
tersebut,
sebagai
International
Global
Start-up/
New Global
perusahaan-perusahaan kecil maupun
Global.
menengah akan menciptakan nilai
berkonsekuensi pada perlu adanya
dengan
cara
tersebut
mengeksplorasi
dan
sebuah framework of reference bagi
peluang
serta
UKM yang instant dalam melakukan
seperangkat
sumber
mengeksploitasi memanfaatkan
Fenomena
internasionalisasi.
Berdasarkan
daya unik yang dimiliki perusahaan.
pertimbangan-pertimbangan di atas,
Globalisasi dan pasar internasional
artikel ini merupakan studi pustaka
merupakan peluang bagi UKM untuk
terhadap
berperilaku entrepreneurial.
Pertanyaan yang berusaha di jawab
Fenomena UKM
globalisasi untuk
menarik melakukan
internasionalisasi
UKM.
dalam studi ini adalah apa saja pendekatan
untuk
memahami
internasionalisasi. Sumber daya UKM
internasionalisasi UKM?; Apa saja
yang
faktor-faktor
terbatas
seperti
finansial,
yang
memicu
manajerial, dan informasi disinyalir
internasionalisasi UKM?; Bagaimana
sering
proses internasionalisasi UKM?; dan
mengandaskan
UKM
untuk
perusahaannya
upaya-upaya
mengembangkan secara
internasional
Apa
saja
varian
perilaku
internasionalisasi UKM?
(Burpitt and Rondinelli 2000; Brand et al.,
2002).
Penelitian
Walaupun
Oviatt
and
demikian, McDougall
(1994) dan McDougall and Oviatt [16]
Margo Purnomo
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM
Pendekatan dalam
pengalaman UKM dalam melakukan
Internasionalisasi UKM
internasionalisasi akan meningkatkan
Pendekatan dalam internasionalisasi UKM didominasi oleh establishment chain theory atau disebut juga teori tahapan.Teori Johanson (1975)
ini
oleh
Weidersheim-Paul
and lalu
diusulkan
dikembangkan
komitmen UKM dalam mengelola pasar internasional. Renata and Emőke-Szidónia (2009) menyatakan
bahwa
proses
internasionalisasi UKM secara umum
oleh
dapat di kaji dengan tiga pendekatan,
Johanson and Vahlne (1977). Teori ini
yaitu the stage approach (pendekatan
menyarankan
berjenjang),
bahwa
berkembang
perusahan
resource-based
pasar
approach (pendekatan berbasis sumber
internasional melalui beberapa tahapan
daya) dan the network approach
internasionalisasi.Tahapan
diawali
(pendekatan jaringan). Masing-masing
dengan
dengan
pendekatan secara ringkas dijelaskan
resiko
menuju
the
internasionalisasi rendah
ekspor
-low
commitment-
sampai
dengan
internasionalisasi beresiko tinggi -high produksi.
commitment-
Tahapan
sebagai berikut: 1. The stage approach. Pendekatan berjenjang
menggambarkan
internasionalisasi
sebagai
proses
tersebut mencerminkan peningkatan
yang linier, sekuensial, dan reaktif.
komitmen UKM pada pasar asing yang
Pengetahuan diperoleh perusahaan
disebabkan
oleh
dari
manajemen
perusahaan
proses
belajar terhadap
pengalamannya
ketika
berhubungan dengan pasar luar
internasionalisasi
(Johanson
and
negeri. Pengetahuan tersebut secara
Vahlne
1977).
Internasionalisasi
psikologis menjadi solusi untuk
menurut
teori
tahapan
merupakan
mengatasi
permasalahan
yang
proses yang kumulatif, berjenjang,
dihadapi perusahaan dan pasar luar
serta
negeri.
perilaku
perusahaan
internasionalisasi tergantung
pada
Pengetahuan
juga
memungkinkan perusahaan untuk
pengalaman dimasa lalunya (Eriksson
mengadopsi
et al., 2000). Jadi, semakin banyak
yang berguna dalam memastikan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
keputusan-keputusan
[17]
bahwa
perusahaan
mampu
tersebut,
internasionalisasi
UKM
mengeksploitasi peluang dengan
muncul sebagai proses yang komplek
baik.
dan heterogen. Walaupun demikian,
2. The
resource-based
approach.
umumnya
model
internasionalisasi
Pendekatan berbasis sumber daya
UKM didekati dengan tipe pendekatan
menjelaskan
yang gradual dan incremental, linier,
internasionalisasi
perusahaan
dengan
mempertimbangkan
cara kapabilitas
evolusi bertahap, serta membutuhkan mobilisasi
sumber
daya
dan
tertentu untuk meraih keunggulan
kompetensi
kompetitif.
relasional, kompetensi pembelajaran,
3. The network approach. Pendekatan jaringan
menjelaskan
motivasi
tentang
dan pada
material,
dan sumber daya lainnya) (Bell et al., 2003).
modalitas
Jaringan perusahaan melancarkan
dengan
dan memfasilitasi proses masuknya
internasionalisasi mengutamakan
(finansial,
pentingnya
UKM
kedalam
arus
bisnis
posisi perusahaan pada jaringan
internasional (Gemser et al., 2004;
industri yang dimasuki perusahaan.
Etemad, 2005; Coviello and Munro, 1997). Strategi internasionalisasi yang
Dengan
memadukan
internasionalisasi tingkat
perusahaan
internasionalisasi
strategi
dalam
internasionalisasi
tingkat
diambil UKM akan tergantung pada
dan
hubungan perusahaan dengan jaringan
pasar,
pendekatan bertahap
dapat
bisnis
dan
pengaruh
perusahaan
terhadap jaringan bisnis. Pada kondisi tersebut, konsep sumber daya dan
diidentifikasi dan berkaitan dengan
kompetensi
mengkorelasikan
tiga
tiga
pendekatan
internasionalisasi
dan
memberikan
kemampuan
hal,
yaitu
pengembangan
desakan
untuk
pengetahuan
untuk
perusahaan, adaptasi sumber daya
mengidentifikasi
perusahaan, dan eksploitasi hubungan
menentukan UKM dalam memasuki
dalam sebuah jaringan (Johanson and
setiap
Mattsson, 1988). Dalam perspektif
(Laghzaoui, 2007).
[18]
Margo Purnomo
tahapan
sebab-sebab
yang
internasionalisasi
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM
diperoleh Faktor-Faktor
Pemicu
Internasionalisasi UKM
dari
pengalaman
internasional tidak dipandang sebagai faktor utama penentu efektifitas proses
Perubahan ekonomi dunia, revolusi
internasionalisasi.Ada
faktor-faktor
teknologi komunikasi dan informasi,
lain yang menentukan keberhasilan
jaringan bisnis yang semakin komplek,
internasionalisasi UKM baik itu secara
serta meningkatnya pengetahuan dan
internal
pengalaman
dan
perusahaan.
pengelola UKM dipandang sebagai
Coviello
faktor-faktor yang memicu tumbuhnya
menyatakan
niches
para
dan
meningkatnya
terhadap
specialised
market
permintaan
pemilik
maupun
selanjutnya
and
secara
eksternal
McAuley
bahwa tidak
(1999)
penelitian
melanjutkan
ide
bahwa UKM yang mengadopsi stage
goods. Pada kondisi tersebut, UKM
approach
berpeluang
dalam proses internasionalisasi UKM,
untuk
bergerak
secara
merupakan
pengecualian
global menghadapi tantangan yang
tetapi
semakin kompetitif dan berpotensi
pendekatan tersebut pada posisi yang
untuk tumbuh dengan sangat cepat.
sepatutnya. Secara umum, perbedaan
Pada banyak kasus, UKM Global di
proses internasionalisasi UKM adalah
negara maju cenderung kurang serius
faktor waktu (Renata and Emőke-
menangani home market dan lebih
Szidónia, 2009). UKM Global sudah
berkonsentrasi memasuki international
berorientasi
market. Sementara UKM Global di
dikonsepsikan, sementara UKM pada
negara
umumnya berevolusi seiring waktu
berkembang
memperhatikan
lebih
mengkonfirmasi
pentingnya
internasional
sejak
dan
tergantung
international market (Bell, 1995).Oleh
melakukan
karena
(McNaughton, 2000) dan kecepatan
itu,
internasionalisasi
home
market
para
pengamat
UKM
seperti
UKM
kepentingannya
untuk
internasionalisasi
melakukan
internasionalisasi
McDougall and Oviatt (2000), dan
(Jones,
Gemser et al. (2004) menyatakan
perilaku
bahwa
diindikasikan dengan mode memasuki
pengetahuan
UKM
yang
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
1999).Dengan internasional
kata
lain, UKM
[19]
pasar, pasar asing yang akan dimasuki,
Pertama, internasionalisasi merupakan
dan
firm level activity yang aktivitasnya
tahap
pengembangan
UKM.
Aspek-aspek tersebut pada praktiknya
melampaui
bersifat sementara. Aspek lain yang
(Wright and Ricks, 1994). Kedua,
penting
dalam
karakteristik orientasi kewirausahaan
internasionalisasi UKM diantaranya
perusahaan, yaitu berkenaan dengan
adalah kewirausahaan (McDougall and
perilaku inovasi, proaktif dan asumsi
Oviatt, 2000), finansial dan teknologi
risiko
(Beamish
perusahaan (Covin and Slevin, 1989).
dipertimbangkan
Dhanaraj,
and
2003),
sumber daya UKM (Laghzaoui, 2007),
batas
yang
Covin and Slevin (1991) serta Jones and
al., 1997), pengetahuan (Wong and
bahwa
umumnya
Aspinwall,
UKM
muncul
2010),
Valmohammadi,
serta
aksi
negara
dipertimbangkan
rutinitas di dalam perusahaan (Teece et 2005;
wilayah
Coviello
(2005)
memandang
internasionalisasi sebagai
perilaku
entrepreneurial yang ditentukan oleh
entrepreneurial(Teece, 2012). Semua
inovasi
aspek
penting
perusahaan, risiko yang dikalkulasikan
dipertimbangkan oleh UKM yang akan
perusahaan, dan penciptaan nilai. Oleh
menjadi UKM Global dan saat menilai
sebab itu, perilaku internasionalisasi
peluang di pasar luar negeri
UKM
tersebut
perusahaan,
Global
daya
proaktif
merupakan
respon
perusahaan dan entrepreneur terhadap perubahan pada waktu tertentu yang
Proses Internasionalisasi UKM Proses
kewirausahaan
dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
internasionalisasi menentukan perilaku
dan
perusahaan, khususnya dalam rangka
Entrepreneur
menciptakan nilai melalui eksploitasi
mempertimbangkan
peluang
potensi
tingkat inovasi, dan risiko yang akan
seperangkat sumber daya unik yang
ditanggung, akan mengkombinasikan
dimiliki perusahaan (Johanson and
sumber daya di dalam perusahaan
Vahlne,
untuk meraih keunggulan kompetitif.
dan
peningkatan
2003).
Kewirausahaan
internasional memadukan dua hal. [20]
Margo Purnomo
Hal
eksternal
tersebut
perusahaan. dengan kompetensinya,
dalam
perspektif
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM
resource-based view dilakukan dalam
finansial
rangka adaptasi struktur perusahaan
finansial.Berdasarkan
terhadap
tersebut,
lingkungan
bisnis.Kondisi
dan hubungan
non pertimbangan
antar
variabel
fenomena tersebut menjadi model
proses internasionalisasi UKM dalam
perilaku internasionalisasi UKM dan
perspektif resource-based view dapat
menentukan kinerja perusahaan yang
dirancang
diukur
gambar 1.
dengan
indikator-indikator
seperti
disajikan
dalam
Orientasi Kewirausahaan
Lingkungan eksternal
Lingkungan Internal Entrepreneur
UKM
Perilaku Internasionalisasi UKM
Kinerja
Keunggulan Kompetitif
Gambar 1. Internasionalisasi UKM Sumber: Purnomo (2014) Pada kondisi dimana pengetahuan merupakan
kompetensi
dasar
Global di era ekonomi pengetahuan
dan
didekati dengan perspektif knowledge-
sumber keunggulan kompetitif (Autio
based view. perspektif tersebut jadi
et al., 2000; Ericksson et al., 2000;
lebih mudah difahami mengapa UKM
McNaughton, 2001), barang dan jasa
dapat
yang ditawarkan UKM menjadi sangat
internasionalisasi,
khusus dan UKM bertindak global
dikonsepsikan atau ketika menjadi
dalam rangka mencapai efisiensi.Hal
tujuan
tersebut dalam perspektif knowledge-
Hubungan
based view juga dilakukan dalam
internasionalisasi
rangka adaptasi perusahaan terhadap
perspektif knowledge-based view dapat
lingkungan bisnis. Oleh sebab itu, Bell
dirancang
et al. (2003) menyatakan bahwa UKM
Gambar 2.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
lebih
cepat
jangka antar
seperti
melakukan
baik
sejak
pendek
UKM.
variabel
proses
UKM
dalam
disajikan
dalam
[21]
Orientasi Kewirausahaan
Lingkungan Internal
Lingkunga n eksternal
Infrastruktur Manajemen Pengetahuan
Proses Manajemen Pengetahuan
Perilaku Internasionalisasi UKM
Kinerja
Keunggulan Kompetitif
Gambar 2. Internasionalisasi UKM dalam Perspektif Knowledge-Based View Sumber: Purnomo (2014)
Varian Perilaku Internasionalisasi
internasional
UKM
berorientasi mengelola home market.
Implikasi internasionalisasi UKM
Ketiga,
namun
akhirnya
awalnya
UKM
dapat terjadi secara paralel, yaitu di
berkonsentrasi di home market namun
dalam homemarket dan international
perusahaan
market. Oleh karena itu Renata and
perusahaan di dalam negeri yang telah
Emőke-Szidónia (2009) berpandangan
melakukan
bahwa
varian
mengambil alih perusahaan di luar
internasionalisasi UKM (lihat gambar
negeri. Pada varian ketiga UKM
3).
memerlukan sumber daya lebih banyak
ada
tiga
Pertama,
UKM
internasionalisasi
melakukan
lebih
dahulu
namun
mengambil internasionalisasi
diuntungkan
alih atau
dengan
daripada menggarap home market atau
pengalaman dan pengetahuan pasar
bahkan mengabaikan home market.
luar negeri yang langsung diperoleh.
Pada
Walaupun
varian
pertama
perusahaan
memiliki
varian
yang
langsung berorientasi internasional dan
berbeda,
secara eksklusif mengelola pasar asing
UKM akan berkembang seiring waktu
yang dituju.
dan
Kedua, berorientasi
[22]
UKM
Global
awalnya
mengelola
pasar
Margo Purnomo
perilaku
berpengaruh
internasionalisasi pada
kinerja
perusahaan. Hal tersebut dikarenakan adanya
proses
pembelajaran
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM
manajerial (Bell et al., 2003; Renata
and Emőke-Szidónia, 2009).
Perilaku Internasionalisasi UKM
Varian 2
Varian 1
Varian 3
W Pasar asing A
Pasar asing B
A
Pasar asing A
Home market
Home market
K T
Pasar asing B
Pasar asing N
U Pasar
Pasar asing N Home market
asing
Home market
P E N G E T A H U A N
Gambar 3.Varian Internasionalisasi UKM Global Sumber: Renata and Emőke-Szidónia (2009) entrepreneurial UKM. Adapun faktor-
KESIMPULAN Konsep
sumber
kompetensi
daya
menyatukan
dan
faktor yang memicu internasionalisasi
tiga
UKM dipengaruhi oleh faktor internal
pendekatan internasionalisasi UKM
dan
dan dapat menggambarkan fenomena
tingkat
saat ini yaitu UKM Global. Proses
perusahaan, sumber daya perusahaan,
internasionalisasi
intinya
rutinitas yang dikembangkan di dalam
perilaku
perusahaan, serta aksi entrepreneurial
merupakan
pada proses
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
eksternal
perusahaan
orientasi
seperti
kewirausahaan
[23]
perusahaan. Secara umum, perbedaan
Hal
proses internasionalisasi UKM adalah
proses pembelajaran manajerial
tersebut
dikarenakan
adanya
faktor waktu. UKM Global sudah berorientasi
internasional
sejak
dikonsepsikan, sementara UKM pada umumnya berevolusi seiring waktu tergantung
kepentingannya
untuk
melakukan internasionalisasi.Implikasi internasionalisasi UKM dapat terjadi secara
paralel,
yaitu
di
dalam
homemarket dan international market. Oleh karena itu ada tiga varian internasionalisasi UKM, yaitu UKM melakukan
internasionalisasi
lebih
dahulu daripada menggarap home market
atau
bahkan
home
market;
mengabaikan
UKM
awalnya
berorientasi
mengelola
internasional
namun
pasar akhirnya
berorientasi mengelola home market; dan awalnya UKM berkonsentrasi di home
market
namun
perusahaan
mengambil alih perusahaan di dalam negeri
yang
telah
melakukan
internasionalisasi atau mengambil alih perusahaan di luar negeri. Walaupun memiliki
varian
yang
berbeda,
perilaku internasionalisasi UKM akan berkembang
seiring
waktu
dan
berpengaruh pada kinerja perusahaan.
[24]
Margo Purnomo
DAFTAR PUSTAKA Andersen, O. 1997. Internationalization and Market Entry Mode: a Review of Theories and Conceptual Frameworks.Management International Review, Vol. 37, No. 2. Pp.27-42. Autio E., Sapienza H., &Almieda J. 2000. Effects of Age at Entry, Knowledge Intensity andImitability on International Growth.Academy of Management Journal, Vol. 43 No. 5. Pp. 909-924. Beamish P.&Dhanaraj, C. 2003. Resource-Based Approach to the Study of ExportPerformance.Journal of Small Business Management, Vol. 41 No. 3. Pp. 242-261. Bell J. 1995. The Internationalisation of Small Computer Software Firms – A FutureChallenge for Stage Theories.European Journal of Marketing, Vol. 29 No.8. Pp. 60-75. Bell J., McNaughton R., Young S.&Crick D. 2003. Towards an Integrative Model of SmallFirm Internationalisation.Journal of International Entrepreneurship, Vol. 1 No. 4. Pp. 339-362. Brand, M.J., Gemser, G., Maccow, D. & Sorge, A. 2002.The Use of Exploration and Exploitation Strategies for Internationalization by Old and New Economy SMEs. Babson Kauffman Entrepreneurship Research Conference. Pp. 1-24.
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM
Burpitt, W.J. & Rondinelli, D.A. 2000. Small Firms’ Motivations for Exporting: To Earn and Learn?.Journal of Small Business Management, October. Pp. 1-14. Coviello N.&McAuley A. 1999. Internationalization and the Small Firm: a Review ofContemporary Empirical Research.Management International Review, Vol. 39 No. 3. Pp. 223-256. Coviello N.&Munro H. 1997. Network Relationships and the Internationalisation Process ofSmall Software Firms.International Business Review, Vol. 6 No. 4. Pp. 361-386. Covin J. &Slevin, D. 1989. Strategic Management in Small Firms in Hostile and BenignEnvironments.Journal of Strategic Management, Vol. 10 No. 1. Pp. 75–87. Covin, J.&Slevin, D. 1991. A Conceptual Model of Entrepreneurship as Firm Behavior.Entrepreneurship Theory and Practice, Vol. 16 No. 1. Pp. 7– 25. Eriksson K., Johanson J., Majkgard A. &Sharma D. 2000. Variation in theInternationalization Process.International Studies in Management and Organization, Vol. 30 No. 1. Pp.26-44. Etemad H. 2005. SMEs’ Internationalization Strategies Based on a Typical SubsidiaryEvolutionary Life Cycle in Three Disctintc Stages. Management International Review, Vol. 45 No. 3. Pp.145-186.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
Gemser G., Brand M. &Sorge A. 2004. Exploring the Internationalisation Process of SmallBusinesses: A Study of Dutch Old and New Economy Firms.Management International Review,Vol. 44 No. 2. Pp. 127-150. Johanson, J. &Mattsson, L. 1988. Internationalisation in Industrial Systems: A NetworkApproach, in Buckley P. &Ghauri P., The Internationalization of the Firm: A Reader, AcademicPress: London. Pp. 303–321. Johanson, J. &Vahlne, J. 2003. Business Relationship Commitment and Learning in theInternationalization Process.Journal of International Entrepreneurship, Vol. 1 No. 1. Pp. 83–101. Jones M. 1999. The Internationalisation of Small UK High Technology Based Firms.Journal of International Marketing, Vol. 7 No. 4. Pp. 15-41. Jones M. & Coviello N. 2005. Internationalisation: Conceptualising an EntrepreneurialProcess of Behaviour in Time.Journal of International Business Studies, Vol. 36. Pp. 284–303. Laghzaoui S. 2007.Ressources et competences: Une nouvelle grille de lecture del’internationalisation des PME, XVI Conference Internationale de Management Strategique,Montreal. Lamb P.W. & Liesch, P. W. 2002. The Internationalization Process of the Smaller Firm: Re-framing the
[25]
Relationships between Market Commitment, Knowledge and Involvement. Management International Review, Vol. 42 No. 1. Pp. 7-26. McDougall P. &Oviatt B. 2000. International Entrepreneurship: The Intersection of TwoResearch Paths.The Academy of Management Journal, Vol. 43 No. 5. Pp. 902– 906. McNaughton R. 2000. Determinants of Time-Span to Foreign Market Entry.Journal ofEuromarketing, Vol. 9 No. 2. Pp. 99–112. McNaughton R. 2001. The Export Mode Decision-Making Process in Small KnowledgeIntensive Firms.Marketing Intelligence and Planning, Vol. 19 No. 1. Pp. 12-20. Oviatt B. &McDougall P. 1994. Toward a Theory of International New Ventures.Journal ofInternational Business Studies.Vol. 25 No. 1. Pp. 45-64. Purnomo, M. 2014.Kewirausahaan Strategis Berbasis Kapabilitas Manajemen Pengetahuan. Disertasi yang Tidak Dipublikasi. Program Doktor Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Malang. Renata, A. & Emőke-Szidónia, F. 2009. Entrepreneurial Behaviour Analysis in the Internationalization Process of Global Border Type
[26]
Margo Purnomo
Small and Medium Sized Enterprises. Available at http://steconomice.uoradea.ro/anale /volume/2009/v1-internationalrelations-and-europeanintegration/32.pdf Teece, D.J. Pisano, G. & Shuen, A. 1997. Dynamic Capabilities and Strategic Management. Strategic Management Journal, Vol. 18 No. 7. Pp. 509-533. Teece, D.J. 2012. Dynamic Capabilities: Routines versus Entrepreneurial Action. Journal of Management Studies. Vol. 49, Issue 8.Pp. 1395–140. Valmohammadi, C. 2010.Identification and Prioritization of Critical Success Factors of Knowledge Management in Iranian SMEs: An Experts’ View. African Journal of Business Management Vol. 4, No 6. Pp. 915924. Wong, K.Y. & E. Aspinwall. 2005. An Empirical Study of the Importants Factors for KnowledgeManagement Adoption in The SME Sector. Journal of Knowledge Management, Vol. 9 No.3. Pp. 6482. Wright R. &Ricks D. 1994. Trends in International Business Research: Twenty Five YearsLater. Journal of International Business Studies, Vol. 25 No. 4. Pp. 687–701.
Internasionalisasi sebagai Perilaku Entrepreneurial UKM