JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
VOLUME 19 NO 2JULI 2017
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS INTERAKSI ANTARA KOMITMEN DENGAN KONFIRMASI DAN UMPAN BALIK BERPENGARUH TERHADAP PERTIMBANGAN KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI Riani Sukma Wijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas ABSTRAK
Organisasi bisnis dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan dengan mengadopsi teknik-teknik baru serta inovasi-inovasi baru yang berasal dari luar organisasi.Inovasi-inovasi baru tersebut pada satu sisi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang mendasar baik dari segi organisasi maupun individu yang menjalankan inovasi, jika inovasi baru yang diserap membawa suatu peningkatan bagi organisasi maupun individu yang ada di dalamnya. Di lain pihak, inovasi baru akan mendapat tantangan baik dari organisasi maupun dari individu yang ada. Automatisasi dan perkembangan teknologi menyebabkan pengaruh yang signifikan dalam struktur kos.Penelitian ini didesain untuk menguji pengaruh interaksi antara komitmen dengan konfirmasi dan umpan balik terhadap pertimbangan ke-gunaan sistem akuntansi dan resistensi orang-orang terhadap perubahan.Penelitian ini menggunakan metoda laboratorium eksperimen, karena keadaan yang diharapkan peneliti dapat mempengaruhi pemberian pertimbangan (judgment) belum tentu dapat dipenuhi dalam realitas.Hasil pengujian menunjukkan interaksi antara konfirmasi dan komitmen berpengaruh terhadap pertimbangan kegunaan sistem akuntansi. Hal ini dapat diartikan bahwa orang yang memiliki komitmen (committed people) akan memberikan tingkat yang lebih tinggi terhadap pernyataan yang mengkonfirmasi kegunaan sistem dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people). Sebaliknya orang yang memiliki komitmen (committed people) memberikan tingkat yang lebih rendah terhadap pernyataan yang tidak mengkonfirmasi kegunaan sistem dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people). Kata kunci: Disonansi,Judgment, dan Inertia
PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian dewasa ini menuntut organisasi bisnis untuk tetap mengikuti perubahan yang terjadi agar dapat mengikuti persaingan yang semakin meningkat. Organisasi bisnis dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan dengan mengadopsi teknik-teknik baru serta inovasi-inovasi baru yang berasal dari
luar organisasi.Inovasi-inovasi baru tersebut pada satu sisi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang mendasar baik dari segi organisasi maupun individu yang menjalankan inovasi, jika inovasi baru yang diserap membawa suatu peningkatan bagi organisasi maupun individu yang ada di dalamnya. Di lain pihak, inovasi baru akan mendapat tantangan baik dari 247
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
organisasi maupun dari individu yang ada. Tantangan yang timbul mungkin disebabkan inovasi tersebut tidak membawa suatu manfaat bagi individu yang menjalankannya dan juga karena inovasi yang datang tidak sesuai dengan kepercayaan sebelumnya yang sudah ada pada masing-masing individu yang ada dalam suatu organisasi. Topik adopsi inovasi dan resistensi untuk berubah menginspirasi banyak penelitian dengan tujuan untuk menjelaskan mengapa inisiatif baru cenderung untuk meningkatkan kinerja organisasi sering mengalami perlawanan dari orang-orang dalam organisasi itu sendiri.Banyak peneliti mempelajari penomena ini dari berbagai perspektif.Beberapa peneliti mempelajari faktor-faktor organisasi yang mempengaruhi perubahan (Cummings dan Blumberg, 1987; Kelly dan Amburgery, 1991; Moch dan Morse, 1977). Meskipun banyak penelitian tentang perubahan dan bagaimana mengimplementasikan inovasi dalam organisasi, para peneliti menemukan bahwa keuntungan potensial dari inisiatif baru sering tidak sepenuhnya direalisasikan. Disamping hambatan ekonomi dan hambatan teknis, faktor individual memainkan peranan penting dalam keberhasilan adopsi dari inisiatif baru tersebut (Majchrzak, 1988), inovasi baru dipandang sebagai suatu ancaman bagi pekerja dan manajemen tingkat menengah (Nadler dan Robinson, 1987).Penolakan individu untuk berubah merupakan suatu faktor penting yang menghambat perusahaan secara penuh memperoleh keuntungan dari inisiatif baru (Argyris dan Kaplan, 1994; Sulivan dan Smith, 1993). Automatisasi dan perkembangan teknologi menyebabkan pengaruh yang signifikan dalam struktur kos. Pada sistem kos tradisional biasanya menggunakan direct labor sebagai dasar
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
untuk mengalokasikan indirect costs, tidak merefleksi perubahan-perubahan tersebut. Activity based costing (ABC) meningkatkan akurasi dari kos produk dengan penelusuran yang lebih akurat biaya-biaya dari aktivitas ke produk. ABC dipertimbangkan sebagai salah satu alat terbaik untuk pemurniantradisional costing system (Hongren, Foster, Datar, dan Teall, 2000). ABC meningkatkan informasi kos produk dengan menetapkan biaya-biaya berdasar-kan faktor-faktor penyebab secara langsung yang mengkonsumsi sumber daya. Oleh karena itu, banyak perusahaan mengharapkan peningkatan informasi harga pokok dengan menggunakan ABC. Walaupun ABC tidak diterapkan secara luas, beberapa peneliti (seperti, Sulivan dan Smith, 1993; Argyris dan Kaplan, 1994; Ness dan Cucuzza, 1995) menemukan bahwa setelah ABC memperlihatkan pandangan baru tentang harga pokok relatif dan profitabilitas dari aktivitas, manajer seringkali menolak untuk merubah costing system mereka. Dalam literatur akuntansi manajemen, penolakan perubahan karena adanya inisiatif baru lebih banyak berasal dari tingkat individu bukan pada tingkat organisasi (Kreitner dan Luthans, 1991; Latham dan Locke, 1991). Hal ini seperti penolakan manajer untuk merubah sistem harga pokok mereka dari sistem tradisional ke activity-based costing (ABC), walaupun sistem ABC menampakkan pandangan baru tentang harga pokok relatif dan profitabilitas. Menurut Aronson (1968) individu tidak mau melakukan perubahan karena adanya tindakan yang tidak konsisten dengan kesadaran mereka (cognitivedissonance).Hal ini disebabkan adanya komitmen, kepercayaan maupun ide-ide serta opini dari individu. Sanbonmatsu, Akimoto, dan Bigs (1993) dalam penelitiannya menemu-kan 248
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
bahwa keputusan berikutnya dari orangorang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan awal mereka. Untuk mengurangi disonansi kognitif, orangorang mencoba untuk mencari informasi yang konsisten dengan kepercayaan awal mereka. Oleh karena itu, informasi yang menguatkan (confirm information) kepercayaan dianggap lebih menguntungkan dibandingkan informasi yang tidak menguatkan (disconfirm information) kepercayaan. Hogart (1987) menyatakan bahwa judgment dipengaruhi oleh kepercayaan dan konfirmasi.Beberapa hasil penelitian bidang auditing menemukan bahwa pemberian judgment tergantung pada konfirmasi yang diperoleh.Fenomena ini oleh Mahoney (1977) disebut sebagai confirmatorybias, sedangkan Snyder dan Swann (1978) menyatakan sebagai confirmatorystrategies yaitu kecenderungan untuk menekankan dan mempercayai informasi yang mendukung pandangan seseorang dan mendiskreditkan informasi yang tidak mendukung. Penelitian ini didesain untuk menguji pengaruh interaksi antara komitmen dengan konfirmasi dan umpan balik terhadap pertimbangan ke-gunaan sistem akuntansi dan resistensi orangorang terhadap perubahan. Motivasi dari penelitian adalah sebagai berikut: pertama, dalam keadaan krisis ekonomi sekarang ini, apakah manajer tetap mempercayai sistem kos yang mereka gunakan. Kedua, penolakan individu terhadap suatu inovasi baru akan menurunkan daya saing perusahaan, sehingga pemahamam halhal yang memotivasi individu menolak perubahan perlu dilakukan untuk dapat mengurangi inertia mereka. Ketiga, Ingin mengkonfirmasi hasil penelitian Jermias (2001), apakah dengan menggunakan teori yang sama, tetapi dengan sampel dan lokasi yang berbeda
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
akan memberikan hasil yang sama dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini menggunakan metoda laboratorium eksperimen, karena keadaan yang diharapkan peneliti dapat mempengaruhi pemberian pertimbangan (judgment) belum tentu dapat dipenuhi dalam realitas. Bisa saja seorang manajer sama sekali tidak menghadapi kondisi yang ada dalam manipulasi eksperimen ini, tetapi bukan berarti bahwa kondisi yang diciptakan dalam penelitian ini tidak akan ditemui dalam realita. Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “ Apakah interaksi antara komitmen dengan konfirmasi dan umpan balik berpengaruh terhadap pertimbangan kegunaan Sistem akuntansi?”. Festinger (1957) mendefinisikan disonansi sebagai hubungan yang ada antara pasangan-pasangan elemen. Elemen-elemen tersebut mengarah kepada apa yang disebut sebagai cognition yaitu sesuatu yang yang diketahui oleh seseorang tentang dirinya sendiri, perilakunya, dan tentang apa yang ada di sekelilingnya. Pepitone (1986) menyatakan disonansi adalah gerakan penolakan yang timbul berkenaan dengan beberapa implikasi logis yang merupakan suatu kontradiksi di antara kesadaran (cognition) individuindividu. Disonansi akan timbul karena adanya kebebasan memilih antara dua alternatif yang tersedia atau dua kepercayaan atau kegiatan yang bertentangan. Aronson (1968) mengemukakan bahwa orang-orang berusaha untuk nampak rasional terhadap diri mereka dan orang lain. Mereka perlu untuk menjamin bahwa prilaku mereka konsisten dengan sikap mereka menuju suatu kejadian. Ketika mereka menemukan diri mereka melakukan suatu cara yang tidak konsisten dengan sikap mereka, mereka mengalami 249
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
ketegangan dan berusaha untuk mengurangi ketegangan tersebut dan kembali kepada kognitif yang sudah ditetapkan secara konsisten. Hubungan antara teori disonansi kognitif dan penelitian atas resistensi terhadap perubahan difokuskan pada konsep-konsep pemilihan dan komitmen. Menurut Allen (1964) bahwa disonansi terjadi setelah keputusan dibuat (postdecision dissonance) ketika kemungkinan untuk memperoleh semua pilihan dihilangkan. Partisipan dalam eksperimennya menilai alternatif yang tidak dipilih secara signifikan lebih rendah dari penilaian awal mereka ketika kemungkinan perolehan kedua alternatif tidak dimungkinkan.Teori disonansi memprediksi bahwa ketika manajemen menjalankan sistem yang mereka pilih, mereka menjadi tidak sensitif terhadap daya tarik sistem alternatif. Manajemen akan membesar-besarkan kegunaan sistem pilihan mereka dan merendahkan sistem alternatif, yang selanjutnya akan menyebabkan mereka lebih enggan untuk merubah sistem yang ada dibandingkan orang-orang yang tidak membuat komitmen. Inovasi baru dalam akuntansi manajemen seperti proses produksi, teknologi manufaktur dan proses informasi, diharapkan menjadi perubahan yang signifikan dalam sistem akuntansi manajemen untuk menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu yang dibutuhkan manajer setiap hari. Dalam kenyataannya Johnson dan Kaplan (1987) menyatakan bahwa perubahan dalam akuntansi manajemen khususnya sistem kos sangat lambat, akibatnya sistem kos ini sering menyediakan informasi yang terlambat dan distorsi bagi pengambilan keputusan manajemen. Menurut Bonner (1999), judgment khususnya mengarah kepada pembentukan ide, pendapat, atau estimasi tentang suatu objek, suatu
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
kejadian, suatu ketetapan atau penomena lain. Judgment cenderung untuk membentuk suatu prediksi tentang masa depan atau penilaian ketetapan yang ada sekarang. Judgment juga cenderung merefleksikan suatu kepercayaan, dan biasanya diikuti oleh keputusan (decision). Kennedy et al., (1997) menginvestigasi bagaimana justifikasi dipengaruhi oleh interaksi antara keputusan awal auditor dan advis dari konsultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa justifikasi akan lebih besar ketika advis dari konsultan tersebut sesuai dengan keputusan awal auditor. Begitu juga dengan Saltero dan Koonce (1997), mereka menemukan hal yang sama bahwa dalam suatu tugas audit yang tidak terstruktur, auditor akan mengikuti preseden yang ada yang sama dengan isu-isu akuntansi yang dipermasalahkan. Ketika semua preseden menyarankan accountingtreatment yang sama, auditor cenderung untuk mengikuti preseden dan mengabaikan posisi klien. Sebaliknya ketika ketersediaan preseden bercampur, auditor cenderung untuk mengikuti posisi klien.Hal ini menunjukkan bahwa konfirmasi sangat penting dalam membuat suatu keputusan. Berdasarkan hasil-hasil studi sebelumnya, diharapkan bahwa judgment orang-orang tentang kegunaan suatu costing systemakan dipengaruhi oleh komitmen mereka terhadap sistem yang dipilih dan juga apakah sistem tersebut dirasakan sebagai suatu konfirmasi atau tidak mengkonfirmasi sistem yang mereka pilih. Hipotesis yang diajukan adalah: H1 : Perbedaan judgment orang yang memiliki komitmen (comitted people) dengan orang yang tidak memiliki komitmen (non-comitted people) dipengaruhi oleh tingkat konfirmasi. Satu implikasi dari teori disonansi kognitif yaitu mengenai 250
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
aktivitas pencarian informasi. Jika disonansi ada, orang akan mencari informasi luar yang dapat mengurangi disonansi dan mengabaikan informasi yang akan meningkatkan disonansi. Meskipun setelah membuat keputusan, Mereka akan membuka diri untuk informasi yang mendukung pilihan yang mereka buat dan mengabaikan informasi yang mengindikasikan bahwa pilihan mereka itu salah. Kecenderungan orang-orang untuk mengabaikan feedback yang tidak sesuai dengan pilihan alternatif mereka mengindikasikan bahwa mereka dipengaruhi oleh kepercayaan sebelumnya ketika menilai feedback.Swann and Read (1981) menemukan bahwa orang-orang cenderung untuk mengabaikan atau meneliti dengan cermat feedback yang tidak dikonfirmasi (negatiffeedback. Pitz (1969) menemukan bahwa orang-orang enggan untuk mengurangi keyakinan mereka dalam suatu keputusan menyusul informasi yang tidak dikonfirmasi (negative feedback) Pemilihan suatu opsi yang jelek (menerima negative feedback) adalah tidak konsisten dengan bayangan pembuat keputusan sebagai seorang yang cakap dan pintar. Konsekuensinya, orang-orang cenderung menolak atau mengabaikan informasi yang bertentangan dengan pandangan mereka (negatiffeedback). Hipotesis yang diajukan adalah: H2 : Perbedaan dalam tingkat inertia antara orang yang memiliki komitmen (committed people) dan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people) akan lebih tinggi ketika orang menerima negative feedback dibandingkan ketika menerima positif feedback. Dari Hipotesa yang dikemukakan di atas, maka model penelitian ini seperti berikut:
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
Gambar 1 Model Penelitian
Sumber: Jermias 2001
METODE PENELITIAN Untuk menyelidiki pengaruh ineteraksi antara komitmen dengan konfirmasi dan feedback terhadap pertimbangan kegunaan sistem akuntansi suatu laboratorium eksperimen. Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Riau Pekanbaru. Syarat untuk diikutkan sebagai peserta eksperimen adalah mahasiswa yang telah lulus dalam mata kuliah akuntansi manajemen. Hal ini dilakukan agar responden mudah memahami materi eksperimen. Kepada responden dikatakan keikutsertaan dalam eksperimen ini adalah sukarela dan mereka bebas untuk tidak menyelesaikan eksperimen tanpa ada hukuman. Kepada partisipan yang mengikuti sampai selesai akan diberi skor tertentu. Eksperimen ini terdiri dari dua tahap.Tahap pertama (pre-feedback) yang bertujuan menginvestigasi pengaruh komitmen dan konfirmasi atas judgment dari manajer tentang kegunaan costing system.Tahap kedua (postfeedback), menginvestigasi pengaruh komitmen atas kepercayaan sebelumnya dan feedback atas resisten dari orangorang untuk berubah. Eksperimen ini terdiri atas dua grup yaitu Tradisional Costing System (TSC) yang di dalam bahan eksperimen disebut sebagai Structural Costing System (SCS) dan Activity-Based Costing (ABC) yang di dalam bahan eksperimen 251
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
disebut sebagai Functional Costing System FCS (FCS). Masing-masing grup terdiri atas dua subgrup yaitu komitmen (grup eksperimen) dan no-komitmen (grup kontrol). Eksperimen tahap pertama ini terdiri atas beberapa langkah. Langkah pertama. Partisipan secara random dimasukkan ke salah satu dari empat grup. Kemudian kepada partisipan dibagikan bahan-bahan eksperimen.Bahan-bahan eksperimen ini harus dibaca dengan cermat karena hal ini menyangkut kepercayaan mereka terhadap pilihan suatu sistem.Waktu yang dibutuhkan untuk membaca diberikan 15 menit. Kemudian partisipan dalam grup eksperimen diminta untuk memilih sistem kos yang mereka sukai, dan mengindikasikan kepercayaan mereka terhadap sistim yang dipilih, kemudian mereka diminta untuk memberikan alasan khusus mengapa memilih sistem tersebut, sedangkan untuk grup kontrol pertanyaan ini tidak diajukan. Langkah kedua. Setelah partisipan memilih sistem kos yang mereka sukai, kepada partisipan diberikan materi yang berisikan penjelasan singkat mengenai kedua sistem dan contoh perhitungan kos masing-masing sistem. Selanjutnya kepada partisipan diminta untuk menilai kegunaan sistem harga pokok yang mereka sukai dan sistem kos yang mereka tolak (kedua sistem kos). Waktu yang dibutuhkan 20 menit. Dalam penelitian ini, variabel yang dimanipulasi adalah konfirmasi, yang diberikan setelah partisipan menetapkan pilihan atas sistem.Gambaran aktraktif sistem yang mereka pilih akan dirasakan sebagai suatu konfirmasi bahwa mereka membuat suatu pilihan yang bagus. Sebaliknya gambaran aktraktif sistem yang ditolak akan dirasakan sebagai diskonfirmasi atas pilihan yang mereka buat.
Dua variabel independen adalah komitmen dan konfirmasi, sedangkan variabel dependen adalah judgment tentang kegunaan costing system.Komitmen dimanipulasi berdasarkan tingkat kebebasan dalam memilih sistem.Kelompok komitmen yaitu diberi kebebasan memilih sistem sedangkan kelompok tanpa komitmen sistem yang digunakan ditentukan oleh eksperimenter. Kegunaan costing system dalam penelitian ini didefenisikan sebagai gambaran aktraktif dari costing system untuk dievaluasi. Variabel ini diukur dengan skalaLikert 7 point terhadap 14 pertanyaan yang diajukan. Respon atas 14 pertanyaan ini dibagi kedalam dua konstruk yaitu konfirmasi dan tanpa konfirmasi, masing-masing meliputi tujuh pertanyaan. Instrumen yang diberikan sama dengan yang digunakan oleh Jeremias (2000). Eksperimen pada tahap satu ini menggunakan desain eksperimen adalah 2 x 2 yang tergambar pada tabel berikut ini: Tabel 1 Desain Eksperimen 2 x 2 Komitmen Komitmen Konfirmasi
Konfirmasi Tanpa konfirmasi
Sel 1 Sel 3
Tanpa komitmen Sel 2 Sel 4
Sumber : Data diolah
Tahap kedua (post-feedback), partisipan diminta untuk memainkan peran sebagai seorang manajer perusahaan.Para manajer bertanggungjawab terhadap departemen yang dipimpinnya. Eksperimen dalam tahap dua ini ada beberapa langkah yaitu: Langkah Pertama. Kepada partisipan diinformasikan bahwa perusahaan mereka menghasilkan tiga macam produk yaitu: produk A, B, dan C. Kemudian kepada partisipan diberikan informasi kos ketiga jenis produk berdasarkan sistem yang mereka 252
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
pilih ( untuk grup eksperimen) dan informasi kos berdasarkan sistem yang sudah ditentukan ( untuk kontrol grup), dan kepada partisipan diminta untuk mengisi atau menentukan harga jual ketiga jenis produk tersebut. Waktu yang dibutuhkan selama 5 menit. Langkah Kedua. Kepada partisipan diinformasikan harga pasar masing-masing produk dan kepada mereka diminta untuk membandingkan harga jual yang sudah mereka tentukan dengan harga pasar tiap-tiap produk. Jika harga jual sama atau dibawah harga pasar, mereka akan menjual satu unit produk dan laba yang diperoleh adalah perbedaan antara harga jual dengan harga pokok produk. Sebaliknya jika harga jual di atas harga pasar, berarti mereka tidak dapat menjual produk. Total laba yang diperoleh dari ketiga jenis produk dibandingkan dengan ratarata laba semua perusahaan pada periode sebelumnya. Mereka akan menerima umpan balik positif (positif feedback) beserta bonus jika total laba yang diperoleh sama atau lebih besar dari ratarata laba yang diperoleh semua perusahaan. Sebaliknya partisipan menerima umpan balik negatif (negatif feedback) jika total laba yang diperoleh lebih kecil dari rata-rata laba yang diperoleh dan tidak menerima bonus. Waktu yang diberikan pada langkah kedua ini selama 10 menit. Langkah Ketiga. Setelah memperoleh umpan balik, partisipan diminta untuk mengindikasikan kepuasan atas sistem yang ada dan keinginan untuk mengadopsi sistem alternatif untuk digunakan pada tahun berikutnya dengan menjawab limapertanyaan yang diajukan. Waktu yang diberikan selama 5 menit.Pertanyaan yang diajukan diukur dengan skala Likert 7 point. Instrumen yang diberikan sama dengan yang digunakan oleh Jeremias (2000).
Desain eksperimen yang digunakan adalah factorial design 2 x 2. Dua variabel independen adalah komitmen dan feedback.Komitmen yang dibagi dua bagian yaitu komitmen dan tanpa komitmen sedangkan feedback yang dibagi atas dua bagian yaitu positif feedback dan negatif feedback. Sedangkan variabel dependen adalah inertia (resistance to change) yang diukur dengan skala Likert 7 point terhadap lima pertanyaan yang diajukan. Bentuk disain ekpreminen seperti berikut: Tabel 2 Factorial Design 2 x 2 Komitmen
Feedback
Positif Negatif
Komitmen
Tanpa komitmen
Sel 1 Sel 3
Sel 2 Sel 4
sumber: Data Diolah
Penggunaan mahasiswa sebagai subjek dalam eksperimen dimungkin-kan karena mahasiswa lebih mendekati sasaran subjek yang ingin diteliti sehingga mahasiswa dapat diangap mewakili subjek yang sebenarnya.Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian. Dyckman (1966) menemukan bahwa mahasiswa dan pelaku bisnis membuat keputusan yang sama. Mock (1969), Hofstedt (1972) dan Dickhaut (1973) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara mahasiswa dengan pelaku bisnis dalam pelaksanaan tugas eksperimennya. Slovic, Fleissner dan Bauman (1972) menemukan adanya kesamaan pendapat antara mahasiswa dengan broker saham: HASIL DAN PEMBAHASAN Manipulasi kepercayaan awal partisipan, apakah TCS atau FCS ditaksir dengan jawaban atas dua pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan pertama " apakah anda percaya bahwa TCS atau FCS adalah sistem harga pokok produksi yang tepat dalam mengalokasikan biaya-biaya ke
253
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
produk?" Pertanyaan kedua adalah " pilih satu sistem untuk mengkalkulasikan harga pokok produksi anda". Respon partisipan atas pertanyaan pertama adalah dengan melingkari jawaban "ya" atau "tidak". Sedangkan respon untuk pertanyaan kedua adalah "TCS" atau "FCS". Suatu cek manipulasi memperlihatkan bahwa kepercayaan awal partisipan dapat dimanipulasi secara sukses (kesuksesan manipulasi didefinisikan sebagai suatu laporan probabilistik oleh partisipan yang mengindikasikan bahwa mereka memegang kepercayaan seperti arahan yang digambarkan dalam ringkasan material). Tingkat kepercayaan partisipan atas suatu sistem rata-rata 72,7 % dengan standar deviasi 1,00, serta tingkat pemahaman partisipan terhadap material eksperimen rata-rata 68 % dengan standar deviasi 0,83. Statistis Deskriptif Tabel berikut memperlihatkan diskripsi dari rerata pertimbangan kegunaan costing system( panel A ) dan inertia (panel B) pada masing-masing kelompok. Tabel 3 Rata-rata judgment danInertia tiap kelompok Komitmen Komitmen A. Konfirmasi
Konfirmasi Tanpa komnfirmsi
B. Feedback
Positif Negatif
Tanpa komitmen
6,114 n = 60 4,028
5,329 n = 60 4,525
n = 60 5,407 n = 30 5,080 n = 30
n = 60 4,367 n = 30 3,433 n = 30
Sumber : Data Diolah
Dari Tabel tersebut tampak bahwa orang-orang yang mempunyai komitmen memperoleh rata-rata yang lebih tingggi terhadap pernyataan yang mengkonfirmasi kegunaan sistem yang disukai dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonfirmasi (Mkom =
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
6,114 dan Mnonkom = 5,329). Sebaliknya orang yang mempunyai komitmen memperoleh rata-rata yang lebih rendah ketika pernyataan tidak mengkonfirmasi kegunaan sistem yang disukai (Mkom = 4,028 dan Mnonkom = 4,525). Kemudian partisipan yang memiliki komitmen pada satu sistem yang disukai lebih tinggi tingkat penolakannya terhadap sistem lain dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai komitmen tanpa memperhatikan feedback yang mereka terima (Mkom = 5,407 dan Mnonkom = 4,367 ketika menerima positif feedback). Ketika menerima negatif feedback rata-ratanya adalah (Mkom = 5,080 dan Mnonkom = 3,433). Jumlah partisipan untuk masing-masing kelompok adalah 30 orang. Nilai Cronbach's alpha instrumen penelitian ini berkisar antara 0,7049 sampai 0,8140. Dengan demikian hasil pengujian reliabilitas menunjukkan jika seluruh pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel karena memiliki nilai Cronbach's alpha lebih dari 0,6. Variabel yang akan diuji validitasnya adalah seluruh variabel, yaitu variabel konfirmasi dan tanpa konfirmasi serta variabel inertia. Pengujian validitas ini dilakukan dengan faktor analisis.Dalam penelitian ini, validitas diukur dengan menggunakan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy. Variabel-variabel ini juga diharapkan memiliki nilai MSA diatas 0,50. Berikut ini adalah rangkuman hasil pengujian reliabilitas dan validitas masing-masing variabel dalam penelitian ini. Tabel 4 Hasil Pengujian Reliabilitas dan Validitas No. 1. 2. 3.
Variabel Konfirmasi Tanpa konfirmasi Inertia (Resistance to Change)
Cronbach's 0,705 0,814 0,754
KMO 0,736 0,803 0,708
Sumber : Data Diolah
254
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
Alat analisis ANOVA Repeated measure digunakan untuk menguji hipotesis satu dalam penelitian ini. Sebelum sampai pada pengujian ANOVA, pertama kali diuji asumsi yang harus dipenuhi sebelum alat uji digunakan. Dua asumsi yang diuji adalah : 1. Masing-masing kelompok merupakan sampel random yang berasal dari populasi normal . Asumsi ini diuji dengan menggunakan plot probabilitas normal 2. Dalam populasi, varian dari kelompok-kelompok tersebut sama. Asumsi ini diuji dengan menggunakan Levene's test. Hasil pengujian asumsi pertama nampak seperti pada gambar berikut: Gambar 2 Normal P-P Plot Dependent Variable: jugment usefulness 1,00
Source
Type III df Sum of Squares
KONFIRM
119,201
1 119,201 432,539 ,000 432,539
1,000
19,642
1 19,642 71,275 ,000 71,275
1,000
KONFIRM* KOMITMEN Error (KONFIRM
Mean F Square
32,519 118
Sig. Noncent. Observed a Parameter Power
,276
Sumber : Data Diolah
,75
Ex pe ct ed Cu m Pr ob
Dari Tabel 5 tampak bahwa p value> 5%. Kondisi ini menunjukkan bahwa varians dari kelompok-kelompok yang ada secara statistik sama sehingga asumsi ANOVA dipenuhi.Setelah asumsi ANOVA terpenuhi baru dimulai pengujian hipotesis. Perbedaan judgment orang yang memiliki komitmen (comitted people) dengan orang yang tidak memiliki komitmen (non-comitted people) dipengaruhi oleh tingkat konfirmasi. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Interaksi antara Konfirmasi dan Komitmen
,50
,25
0,00 0,00
,25
,50
,75
1,00
Observed Cum Prob
Dari grafik di atas nampak bahwa nilai observasi tidak berbeda jauh dengan nilai pengharapan dan berkumpul pada garis disekitar titik nol. Hal ini berarti bahwa sampel berasal dari populasi normal.Hasil pengujian pengujian asumsi kedua yaitu dengan mengunakan LaveneTest untuk melihat homogenitas varians dari seluruh kelompok yang diuji. Hasil pengujiannya terlihat seperti tabel berikut ini: Tabel 5 Pengujian Homogenitas Varian
Judgment Usefulness
Sumber : Data Diolah
Lavene's Statistic
df1
df2
sig
1,402
3
236
,243
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa interaksi antara komitmen dan konfirmasi menunjukkan signifikansi padap - value< 5 % yaitu dengan p value = 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat interaksi antara konfirmasi dan komitmen dalam mempertimbangkan kegunaan sistem akuntansi. Hal ini dapat diartikan bahwa orang-orang yang mempunyai komitmen pada suatu sistem (comitted people) memberikan tingkat yang lebih tinggi terhadap pernyataan yang mengkonfirmasi kegunaan sistem yang disukai dibandingkan dengan grup/orang yang tidak punya komitmen (noncomitted people). Sebaliknya orangorang yang memiliki komitmen pada suatu sistem ( comitted people) memberikan tingkat yang lebih rendah terhadap pernyataan yang tidak mengkonfirmasi tentang kegunaan sistem yang disukai dibandingkan dengan grup/orang yang tidak punya 255
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
komitmen (non-comitted people). Hasil ini sesuai dengan hipotesis 1. Dari tabel di atas juga dapat dianalisis pengaruh konfirmasi secara independen. Angka signifikansi yang diperoleh untuk konfirmasi adalah pada p - value 0,000.Hal ini berarti bahwa konfirmasi berpengaruh terhadap judgment usefulness dari orang-orang dibandingkan dengan tanpa konfirmasi. Analisis lebih lanjut dilakukan dengan uji post hoc model Bonferroni untuk melihat kelompok yang menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa judged usefulness mengenai kegunaan costing system kelompok yang memiliki komitmen dan dikonfirmasi berbeda secara statistis signifikan (p - value =0,000) dengan kelompok konfirmasi dan tanpa komitmen, diskonfirmasi dan komitmen serta kelompok diskonfirmasi dan nokomitmen. Dengan demikian hasil pengujian mendukung hipotesis pertama bahwa manajer yang memiliki komitmen dan konfirmasi akan memberikan pertimbangan tentang kegunaan costing system yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Skor rata-rata judged usefulness kelompok yang memiliki komitmen dan dikonfirmasi adalah 6,114 yang menunjukkan bahwa mereka mempercayai pilihan yang mereka lakukan adalah benar. Kemudian judged usefulness kelompok yang tidak memiliki komitmen tetapi dikonfirmasi juga berbeda secara signifikan (p - value = 0,000) dengan kelompok konfirmasi dan komitmen, kelompok nonkonfirmasi dan komitmen serta kelompok nonkonfirmasi dan nokomitmen. Hasil analisis ini menunjukkan informasi yang dikonfirmasi merupakan faktor utama yang menyebabkan perbedaan judged usefullnes yang diberikan mengenai costing system.
Analisa selanjutnya menunjukkan bahwa judged usefulness kelompok yang memiliki komitmen tetapi nonkonfirmasi juga berbeda secara signifikan (p - value = 0,000) dengan kelompok konfirmasi dan komitmen, kelompok konfirmasi dan nokomitmen serta kelompok nonkonfirmasi dan nokomitmen. Hasil hipotesis pertama ini konsisten dengan temuan sebelumnya yang menyangkut confirmatory bias ( Koehler, 1993; Mahoney, 1977). Orang yang memiliki komitmen menilai suatu sistem yang konsisten dengan sistem yang mereka sukai lebih berguna dibandingkan dengan sistem alternatif. Hasil ini juga konsisten dengan prediksi teori disonansi kognitif (Aronson, 1968; Festinger, 19957). Mereka mengatakan bahwa orang-orang akan melebihlebihkan alternatif sistem yang mereka pilih dan merendahkan sistem yang ditolak. Hipotesis di bagian kedua diuji dengan menggunakan Simple Factorial ANOVA.Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu diuji asumsi normalitas dari ANOVA. Hasil uji normalitas dengan Lavene Test dapat dilihat seperti tabel dibawah ini: Tabel 7 Uji Homogenitas Varian Inertia
Lavene's Statistic
df1
df2
sig
2,061
3
116
,109
Sumber : Data Diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pengujian Lavene Test, yang menghasilkan signifikansi di atas 5 %. Hal ini berarti bahwa varian masingmasing kelompok adalah sama. Dengan hasil tersebut asumsi ANOVA terpenuhi. Perbedaan dalam tingkat inertia antara orang yang memiliki komitmen (committed people) dan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people) akan lebih tinggi ketika orang menerima negative
256
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
feedbackdibandingkan ketika mereka menerima positif feedback. Hipotesis 2 ini diuji dengan menggunakan Simple Factorial ANOVA. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Interaksi antara Komitmen dan Feedback Source
Experimental Method Sum of df Squares
Inertia Main Effect Combined feedback 2-Way komitmen Interactions feedback* komitmen Model Residual Total
Mean F Square
Sig.
66,043 11,907
2 33,022 81,814 ,000 1 11,907 29,500 ,000
54,136
1 54,136 134,127 ,000
2,760 68,804 46,820 115,624
1
2,760
6,839 ,010
3 22,935 56,822 ,000 116 ,404 116 ,972
Sumber : Data Diolah
Dari tabel di atas menunjukkan adanya interaksi antara feedback dengan komitmen yang memperlihatkan signifikansi pada pada tingkat 5% dengan p-value 0,010. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan inertia antara orang yang memiliki komitmen (commited people) dan orang yang tidak memiliki komitmen (noncommitted people) akan lebih besar ketika mereka menerima negative feedback dibandingkan ketika menerima positive feedback.Hasil ini konsisten dengan hipotesis 2.Tabel di atas juga memperlihatkan efek utama komitmen yang berpengaruh secara signifikan terhadap inertia. Hal ini berarti bahwa orang yang memiliki komitmen (commited people) memperlihatkan tingkat inertia yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people) tanpa memperhatikan feedback yang mereka terima dengan tingkat signfikansi pada p-value = 0,000. Begitu juga dengan efek utama dari feedback memperlihatkan tingkat signifikansi pada p-value 0,000. Hal ini berarti bahwa ketika orang-orang memperoleh positif feedback, mereka tidak
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
mempunyai alasan untuk berubah tetapi ketika mereka menerima negative feedback, mereka berada dibawah tekanan untuk berubah Untuk mengetahui kelompokkelompok yang menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan dilakukan dengan uji post hoc model Bonferroni.Dari hasil pengujian Bonferronni di atas menunjukkan bahwa perbedaan mean kelompok positif dan komitmen berbeda secara signifikan dengan kelompok positif dan nokomitmen serta kelompok negatif dan nokomitmen, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan dengan kelompok negatif dan komitmen dengan p-value = 0,293. Begitu juga antara kelompok yang lainnya, perbedaan mean berpengaruh secara signifikan pada 5% dengan p-value = 0,000. Hal ini berarti bahwa orang-orang yang memiliki komitmen mempunyai inertia/keenggganan yang lebih tinggi dalam merubah sistem harga pokok produksi dibandingkan orang yang tidak mempunyai komitmen tanpa memperhatikan apakah feedback yang mereka terima positif ataupun negatif. Hasil penelitian ini mendukung hasil studi jermias (2000) yang menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki komitmen akan mengabaikan feedback negatif berkaitan dengan keputusan yang sudah dibuat. Keyakinan orang-orang atas sistem yang sudah dipilih tidak akan berubah atas kenyataan yang ada walaupun hal itu menyebabkan bahwa mereka menerima feedback negatif. Analisis untuk hipotesis pertama dengan menggunakan ANOVA repeated measure, dengan tingkat signifikansi = 5% sedangkan hipotesis 2 digunakan simple factorial ANOVA. Penggunaan alat uji ANOVA ini terlebih dulu dengan memeriksa asumsi yang ada dibelakang alat uji ANOVA. Asumsi tersebut ada dua macam:
257
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
a. Masing-masing kelompok merupakan sampel random yang berasal dari populasi normal. b. Dalam populasi, variansi dari kelompok-kelompok tersebut sama. Uji asumsi pertama dengan menggunakan plot probabilitas normal. Dengan menggunakan program SPSS maka akan diketahui bentuk plotnya. Dalam plot ini, masing-masing nilai yang diobservasi dipasangkan dengan harga pengharapan dari distribusi normal. Selain itu diuji juga dengan menggunakan detrended normal plot. Jika sampel berasal dari populasi normal maka titik-titik tersebut seharusnya terkumpul disekitar garis lurus yang melalui 0 dan tidak mempunyai pola. Asumsi yang kedua diuji dengan Levene's test untuk melihat homogenitas varians dari seluruh kelompok yang diuji. Uji ini diperoleh dengan menghitung selisih absolut dari tiap-tiap variabel terhadap rerata masing-masing kelompok. Selanjutnya, dibuat analisis variansi satu jalur atas perbedaan tersebut.Jika p - value> 5% maka berarti Ho diterima. Artinya Variansi untuk masing-masing kelompok adalah tidak berbeda. Setelah diperoleh hasil bahwa tidak terjadi pelanggaran asumsi, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan ANOVA.Alat uji ini untuk mengetahui variabilitas dari observasi-observasi dalam masing-masing kelompok dan variabilitas antar rerata kelompok.Variabilitas observasiobservasi yang didasarkan pada variabilitas dari rata-rata kelompok dalam program SPSS untuk uji ANOVA terlihat pada baris between groups.Sedangkan variabilitas antar ratarata kelompok disebut dengan within groups. Jika dari hasil uji ANOVA ini diperoleh hasil p - value < 5% maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa keempat kelompok menghasilkan rerata pendapat yang berbeda.
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
SIMPULAN Hasil pengujian menunjukkan interaksi antara konfirmasi dan komitmen berpengaruh terhadap pertimbangan kegunaan sistem akuntansi. Hal ini dapat diartikan bahwa orang yang memiliki komitmen (committed people) akan memberikan tingkat yang lebih tinggi terhadap pernyataan yang mengkonfirmasi kegunaan sistem dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people). Sebaliknya orang yang memiliki komitmen (committed people) memberikan tingkat yang lebih rendah terhadap pernyataan yang tidak mengkonfirmasi kegunaan sistem dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki komitmen (noncommitted people). Hasil hipotesis pertama ini konsisten dengan temuan sebelumnya yang menyangkut confirmatory bias (Koehler, 1993; Mahoney, 1977), yang menyatakan bahwa orang yang mempunyai komitmen akan mempertimbangkan sistem yang dipilih lebih berguna dibandingkan dengan sistem yang ditolak. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan teori disonansi kognitif (Aronson, 1968; Festinger, 1957), bahwa orang-orang cenderung untuk membesarbesarkan sistem yang mereka pilih dan merendahkan sistem yang ditolak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Jermias (2001) yang menyatakan bahwa konfirmasi akan mempengaruhi orang-orang dalam mempertimbang-kan kegunaan sistem akuntansi. Hasil Uji post hoc model Bonferronimenunjukkan bahwa orang yang memiliki komitmen (committed people) memberikan pertimbangan yang berbeda dengan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people). Namun demikian, judgment usefulness dari orang yang mempunyai komitmen dan konfirmasi lebih tinggi 258
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
dibandingkan kelompok lainnya.Artinya, orang yang memiliki komitmen (committed people) yang dikonfirmasi tentang kegunaan costingsystem sangat percaya bahwa pilihan yang mereka lakukan adalah tepat. Hasil analisis dengan simple factorial ANOVA menunjukkan adanya interaksi antara komitmendan feedback dengan tingkat signifikansi pada p- value 0,010. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan inertia antara orang yang memiliki komitmen (commited people) dan orang yang tidak memiliki komitmen (non-committed people)akan lebih besar ketika mereka menerima negative feedback dibandingkan positive feedback. Hal ini dikarenakan ketika memperoleh feedback positif, orang yang memiliki komitmen (commited people) tidak mengalami disonansi karena tidak ada ancaman terhadap image sebagai seorang yang pintar. Hasil Uji Bonferroni menunjukkan bahwa orang yang memiliki komitmen (committed people) yang memperoleh feedback positif tidak berbeda secara statistis signifikan dengan ketika memperoleh feedback negatif. Hasil penelitian ini konsisten dengan teori disonansi kognitif bahwa ketika menerima feedback negatif, mereka mencoba untuk merasionalisasikan pilihan mereka dengan mencari informasi yang dapat mendukung sistem yang dipilih dan mengabaikan informasi yang kontradiktif dengan pilihan yang dibuat. Hasil penelitian ini mendukung temuan sebelumnya (Pitz, 1969; Jermias, 2001) bahwa keyakinan orang-orang atas sistem yang sudah dipilih tidak dapat dikurangi dengan kenyataan bahwa pilihan yang dibuat mengakibatkan mereka menerima feedback negatif. Eksperimen ini menggunakan mahasiswa sebagai partisipan.Keterbatasan yang ada adalah bahwa partisipan hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang kenyataan yang
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
sebenarnya dibandingkan dengan praktisi/manajer. Penggunaan manajer yang sebenarnya mungkin akanmemberikan hasil yang berbeda. Sehingga hasil temuan penelitian ini sulit untuk digeneralisasi pada subjek dan kondisi yang berbeda. Penelitian ini hanya menggunakan satu perioda. Setiap partisipan hanya menerima satu feedback (positif atau negatif) berkenaan dengan keputusan sebelumnya yang mereka buat. Penggunaan perioda yang panjang dan berbagai macam feedback mungkin akan memberikan reaksi orang-orang yang berbeda dengan hasil dari penelitian ini. Penelitian ini hanya menggunakan variabel konfirmasi, komitmen dan feedback. Variabel lain seperti faktor-faktor ekonomi mungkin juga memainkan peran dalam kelanjutan penggunaan sistem yang ada. Penelitian eksperimen ini dapat diperluas untuk dilakukan penelitian selanjutnya antara lain: 1. Penggunaan manajer perusahaan sebagai partisipan dimungkinkan untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penggunaan mahasiswa sebagai partisipan dan lebih mendekati kenyataan yang ada di lapangan. 2. Peneliti berikutnya dapat melakukan eksperimen dalam beberapa periode waktu untuk menguji pengaruh feedback. Beberapa peneliti menemukan bahwa orang-orang akan merevisi kepercayaan awal mereka secara berbeda ketika menerima feedback yang berbeda pada periode berikutnya (Kerr dan Ward, 1994). 3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menguji faktorfaktor yang dapat mengurangi resistensi seseorang terhadap suatu perubahan. Dalam hal ini mungkin
259
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
dapat digunakan variabel partisipasi dan komunikasi. DAFTAR PUSTAKA Abdolmohammadi, M., dan A. Wright.(1987). “An Examination of Experience and Task Complexity on Audit Judgments,” The Accounting Review, Vol. LXII, No. 1, January: 1 - 13. Allen, V. (1964)."Uncertainty of Aoutcome and Post-Decision Disonance Reduction.In L. Festinger, Conflict, Decision, and Disonance".Standford University Press. Argyris, C dan Kaplan, R.S. (1994).”Implementing New Knowledge: The Case of ActivityBased Costing”.Accounting Horizon, 8 (3) : 83 – 105. Aronson, E. (1968).” Dissonance Theory: Progress and Problem In R..P. Abelson, E. Aronson, W.J. McGuir, T.M. New-comb, M.J. Rosenberg dan P.H. Tannenbaum, Theories of Cognitive Consistency: A Sources Book, Rand-McNally. Ashton, R.H dan A. Ashton. (1988)." Sequential Belief Revision in Auditing".TheAccounting Review, October: 623 - 641. Ashton, R.H dan A. Ashton. (1990)." Evidance-Responsiveness in Profesional Judgment: Effects of Positive versus Negatif Evidance and Presentation Mode ". Organizational Behavior and Human Decision Processes, Juni: 1-19. Ashton, R dan S. Kramer. (1980)." Student as Surrogates in Behavioral Accounting Research: Some Evidance". Journal of Accounting Research,37(Spring): 11–24. Bonner, S.E. (1999)." Judgment and Decision-Making Research in Accounting".Accounting Horizon,
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
Vol. 13 No. 4. Desember. 1999: 385 - 398. Brown, C. E., Peecher, M. E, dan Solomon, I. (1999).”Auditors’ Hypothesis Testing in Diagnostic Inference Tasks”.Journal of Accounting Research, 37: 11 – 24. Chao, G.T. dan Koslowski, S.W. (1986).” Employee Perceptions on The Implementation of Robotic Manufacturing Technology”. Journal of Applied Psychology, 71 Choo, F dan K. T. Trotman. (1991)." The Relationship between Knowledge Structure and Judgments for Experienced and Inexperienced Auditors". The Accounting Review, 66 (July): 464 - 485. Church, B. K. (1991)." An Examination of Effect That Commitment to a Hypothesis Has on Auditors' Evaluation of Confirming and Disconfirming Evidance". Contemporary Accounting Research (Spring): 513 - 534 Cummings, T dan Blumberg, M. (1987).” Advanced Manufacturing Technology and Work Design”. New York: John Wiley and Son Ltd. DiMaggio, P.J dan Powel, W.W. (1983).”The Iron Revisited: Institusional isomorphism dan Collective Rationality in Organization Field”. American Sosiological Review, 48:147-160. Dunk, A.S. (1989).” Management Accounting Lag”.Abacus, September: 149 – 154. Foran , M .F dan DeCoster, D. T. (1974)." An Experimental Study of the Effects of Participation, Authoritarianism, and Feedback on Cognitive Dissonance in a Standard Setting Situation dalam Jeremias, J. ” Cognitive Dissonance and Resistance to Change: The Influence of 260
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
Commitment, Confirmation and Feedback on Judgment Usefulness of Accounting System”. Accounting, Organizations and Society 26, January: 141-160. The Accounting Review, 49 (3): 751 763. Frederick, D. M dan Libby, R. (1986)." Expertise and Auditors' Judgment of Conjunctive Event".Journal of Accounting Research, 24 (Autum): 270 - 290. Hamilton, R dan W. Wright. (1982)." Internal Control Judgments and Effects of Experience: Replication and Extensions". Journal of Accounting Research (Autum): 756 - 765. Hogarth, R.M. (1987) ."Judgement and Choice". New York, NY. John Wiley & Son. Jeremias, J. (2001).” Cognitive Dissonance and Resistance to Change: The Influence of Commitment, Confirmation and Feedback on Judgment Usefulness of Accounting System”. Accounting, Organizations and Society 26, January: 141-160. Kanter, R. M. (1983)." The Change Master:.New York: Simon & Schuster. Kelly, D dan Amburgey, T.L. (1991).” Organizational Inertia and Momentum: A Dynamic Model of Strategic Change”. Academy of Management Journal, 34 (3): 591 – 612. Kennedy, J., Kleinmuntz, D .N., dan Peecher, M. E. (1997).” Determinants of Justifability of Perfomance in Ill-structured Audit Tasks.”Journal of Accounting Research, 35 (supplement): 105 – 123. Kerr, D.S., dan Ward, D. D. (1994)." The Effect of Audit Task and Evidance Integration dan Belief
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
Revison".Behaviorel Research in Accounting, 6: 21-42. Kerlinger, F. N, dan H. B. Lee. (2000)." Foundations of Behavioral Research". Fourth Edition, Harcourt College Publishers, USA. Kida, T. (1984),” The Impact of Hypothesis-Testing Strategis on Auditors’ Use of Judgment Data,” Journal of Accounting Research, Spring Koehler, J.J. (1993).” The Influence of Prior Beliefs on Scientific Judgment of Evidance Quality”.Organizational Behavior and Human Decision Processes, 56: 28 – 55. Kreitner, R dan Luthans, F. (1991)." A Social Learning Approach ti Behavioral Management: Radical Behaviorst' Mellowing Out". In R.M. Steers & L.W. Porter, Motivation and Work Behavior, 5th ed. Toronto: McGraw-Hill Inc. Kruglanski, a.W., Webster, D. M., dan Klem, A. (1993) Motivated Resistance and Openness to Persuasion in The Presence or Absence of Prior Information".Journal of Personality and Sicoal Psycology, 65 (5), 861 - 876. Latham, G. P dan Locke, E.A. (1991)." Goal Setting-A Motivational Technique that Work", In R.M. Steers & L.W. Porter, Motivation and Work Behavior, 5th ed. Toronto: McGraw-Hill Inc. Libby, R., dan H-T. Tan. (1999) ."Analists' Reactionss to Warnings of Negative Earnings Suprises".Journal of Accounting Research. (forthcoming) Mahoney, M.J. (1977).” Publication Prejudices: An Experimental Study Confirmatory Bias in The Peer Review System”. Cognitive Therapy and Research, 1 (2): 161 – 175. 261
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 19 NO 2,JULI 2017
Majchrzak, A. (1988).” The Human Side of Factory automation, london: Jossey-Bass Publishers. Malmi, T. (1999)." Activity-Based Costing Diffusion across Organizations: An Exploratory Empirical Analysis of Finnish Firms. Accounting, Organizations and Society, 24 (8): 649 - 672. Mikhail, MB., B.R. Walther, dan R.H. Willis. (1997)." Do Security Analysts Improve Their Performance with Experience?".Journal of Accounting Research 35 (Supplement): 131 - 166. Moch, M.K dan Morse, E.V. (1977)." Size, Centralization and Organizational Adoption of Innovations".American Socilogical Review, 42: 716 - 752 Nadler, G dan Robinson, G. (1987)." Planning, Designing, and Implementating Anvanced Manufacturing Technology". John Wiley & Sons.Ltd. Ness, J. A dan Cucuzza, T.G. (1995)."Tapping the Full Potential of ABC".Harvard Business Review, July-Agustus: 130 - 138. Nystrom, P.C. (1977).” Managerial Resistance to a Management System”.Accounting, Organization and Society, 2 (4): 317 – 322. Peecher, M. E. (1996).” The Influence of Auditors’ Justification of processes on Their Decisions: a Cognitive Model and Experimental Evidence”. Journal of Accounting Research, 34 (1): 125 – 140. Pitz, G. F. (1969)." An Inertia (Resistance to Change) in the Revision of Opinion". Canadian Journal of Psycology, 23(1): 24 33. Saltero, S dan Koonce, L. (1997)." The Persuasiveness of Audit Evidance: the Case of Accounting Policy Decision". Accounting,
P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 - 3469
Organization and Society, 22 (6): 573 - 587.
262