Modul ke:
Integrated Marketing Communication I Proses Komunikasi pada Program IMC
Fakultas
Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi
Advertising dan Marketing Communication http://www.mercubuana.ac.id
Martina Shalaty Putri, M.Si.
Proses Komunikasi pada Program IMC Integrated Marketing Communication I
Bagaimana Sifat dasar Komunikasi • Apa itu Template? – Template adalah bla bla bla…
• Mengapa Template? – Karena Template bla bla bla…
Model proses Komunikasi
Source / Encoding •
•
Pengirim pesan atau sumber (source) adalah orang/ perusahaan yang memiliki informasi untuk dibagi kepada orang lain. Source bisa individual (sales person, atau tenaga pemasar) atau perusahaan itu sendiri. karena persepsi pendengar atas source bisa mempengaruhi pesan, pemasar harus hati-hati memilih dalam memilih komunikator. Proses komunikasi dimulai dari bagaimana source memilih kata, symbol, gambar, untuk menggambarkan pesan yang akan diterima oleh penerima. Proses ini dimanakan (encoding), yang melibatkan pikiran, ide, atau informasi kedalam bentuk symbol. Goal dari proses ini adalah bagaimana agar pesan dapat diterima dengan baik oleh penerima. Menggunakan symbol atau tanda yang dikenal oleh audiens adalah keharusan, banyak tanda yang sudah dikenal secara umum, seperti tanda larangan merokok, dilarang parker atau sebagainya.
Message •
Proses encoding adalah bagaimana menempatkan pesan yang mengandung informasi yang ingin disampaikan oleh source. Pesan ini bisa berupa verbal/nonverbal, lisan/tulisan atau simbolik.
•
Untuk dapat mengerti lebih jauh mengenai makna symbol yang disampaikan melalui proses komunikasi, iklan juga penelitian pemasaran bisa dilakukan dengan semiotika. Yaitu, bidang ilmu yang mempelajari makna dasar juga mempertanyakan apa makana atas, “kata, gesture, mitos, tanda, symbol, servis atau produk, juga teori”. Semiotika itu penting pada komunikasi pemasaran sejak makna akan produk dan merek didapatkan melalui bagaimana cara produk/ merek tersebut di iklankan dan konsumen menggunakan produk/merek untuk mengekspresikan identitas sosial mereka. Peneliti konsumen “micahel Solomon mencatat: dari perspektif semiotika, setiap pesan pemasaran memiliki 3 komponen dasar, objek, tanda/symbol, dan (interpretant). objek merupakan fokus dari sebuah pesan, tanda adalah citra yang mewakili makna yang dimaksud oleh objek, dan interpretant adalah makna yang bisa diambil dari setiap objek.
Channel • Channel adalah metode bagaimana komunikasi disampaikan dari source atau pengirim kepada penerima. • Pada lingkup yang lebih luas kita channel bisa dibagi dua, personal dan nonpersonal.
Receiver/Decoding •
Penerima (receiver) adalah orang yang menerima pikiran atau informasi dari sender (pengirim). Receiver adalah konsumen target pasar atau audiens yang membaca, mendengar, atau melihat pesan yang disampaikan oleh pemasar. Decoding adalah proses transformasi pesan yang disampaikan oleh sender (pengirim) kedalam pikiran penerima (receiver). Proses ini dipengaruhi oleh kerangka berpikir penerima, yang berdasar pada pengalaman, persepsi, sikap, juga nilai yang dia bawa pada suatu situasi komunikasi.
Noise •
•
Noise merupakan gangguan yang tidak direncanakan. Dapat berupa gangguan sinyal atau kesalahan-kesalahan lain. Pada saat menontoh iklan televise, namun sinyal yang ditangkap jelek, hal ini bisa dikatakan noise. Hal lain yang bisa disebut noise adalah tidak adanya kesamaan dalam proses encoding dan decoding, bisa dilihat dari tidak adanya kesamaan persepsi atas symbol, tanda, atau lambang juga bahasa yang digunakan antara sender dengan receiver. Semakin banyak kesamaan antara pengirim dan penerima, semakin sedikit kemungkinan noise akan terjadi.,
Response/Feedback •
•
Reaksi penerima setelah melihat, mendengar, atau membaca pesan dikenal dengan respon. Respon penerima bisa berupa nonobervable, seperti menyimpan informasi dalam memori lalu menelepon dan melakukan pemesanan produk setelah menonton iklan TV. Pemasar sangat tertarik dengan feedback (umpan balik), dimana receiver memberikan respon dengan berkomunikasi dengan sender. Pada penjualan langsung, customer mungkin akan mengajukan pertanyaan, komentar, atau keberatan melalui respon nonverbal, hal ini bisa ditanggapi secara langsung oleh tenaga pemasar di lapangan, karena adanya kontak langsung dengan konsumen. namun hal ini dirasa sulit bila melibatkan media massa. Oleh karenanya pemasar membutuhkan metode lain untuk melihat umpan balik, seperti “store visit”, pemberian kupon, atau kartu anggota.
Identifikasi Target Audiens
Model Response Process
AIDA MODEL •
Model ini cocok dikembangkan pada penjualan langsung (personal selling). Yang dilakukan sales pertama kali adalah mendapatkan perhatian dari customer yang akan membangkitkan minat pada produk/jasa. Ketika sudah mendapat ketertarikan yang lebih akan timbul keinginan untuk menggunakan dan membeli produk. Pada level action, seharusnya customer sudah melakukan pembelian dan menutup pembelian.
Hierarchy of effect model •
Model ini banyak dijadikan alat ukur melihat efek iklan. model ini mengasumsikan konsumen melewati serangkaian langkah berurutan dari kesadaran (awareness) sampai pada pembelian (purchase). Premis dari model ini adalah efek iklan terjadi dalam waktu tertentu. Iklan tidak dapat menyebabkan respon langsung, tapi serangkaian efek harus terjadi. Setiap langkah dipenuhi sebelum maju ketahap berikutnya.
Innovation adoption model •
Model ini bekerja pada difusi inobasi. Model ini memperlihatkan bagaimana konsumen mengadaptasi produk/jasa baru. Seperti pada model lainnya pengadopsi potensial harus melewati beberapa tahun sebelum mengambil tindakan (pada model ini mau mencoba produk baru). Tantangan yang dihadapi dalam memperkenalkan produk baru adalah menciptakan kesadaran dan ketertarikan pada konsumen lalu memberikan penilaian akan produk baru. Cara terbaik untuk mencoba produk baru adalah dengan mencobanya. Pemasar dapat menarik pelanggan dengan membagi-bagikan sampel, dan membiarkan konsumen untuk menerima atau menolak produk setelah mencobanya.
Information processing model •
Model ini mengasumsikan situasi komunikasi seperti iklan adalah sebuah prosesor informasi. Model ini mirip dengan hirarki efek, attention dan comprehension mirip dnegan awareness dan knowledge, dan yielding adalah sinonim dari liking. Yang tidak ditemukan pada model lain adalah retention, yaitu kemampuan penerima untuk mempertahankan informasi yang dia terima. Tahap ini penting, karena kampanye promosi tidak dirancang agar konsumen melakukan tindakan langsung, tapi promosi menyediakan informasi yang akan digunakan nantinya dalam keputusan pembelian.
Involvement Involvement merupakan variabel yang dapat membantu menjelaskan bagaimana informasi iklan diproses dan dapat mempengaruhi konsumen. pemasar harus mampu menentukan tingkat involvement konsumen yang ditargetkan dengan produk.
Involvement
The FCB Planning Process
Terima Kasih Martina Shalaty Putri, M.Si.