Evi, Integrasi Social Networking Pada... 101
INTEGRASI SOCIAL NETWORKING PADA MOODLE SEBAGAI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM Evi Triandini1, Candra Ahmadi2, I Ketut Dedy Suryawan3 1,2,3
STIMIK STIKOM BALI, Jl. Raya Puputan No 86 Renon, Denpasar-Bali (0361-24445) Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT In this paper will discuss the intregration between LMS (Learning Management system) Moodle and eportfolio Mahara, where integration is intended to add a portfolio component on moodle so that interaction among the users become fluent.Building and managing an LMS is quite complex, making it easier for sharing. Sharing a learning content has become a common thing.Addition Mahara also make social networking and sharing in moodle become more effective, because users can create their own learning content. In addition to the Mahara user will have a log book or record tracks learning progress, so the development process and users can always be monitored. Thus with the integration of learning is expected to be better because of all the components in active learning. Keywords : Index Terms-Mahara, Moodle, Portfolio, Social networking.
ABSTRAK Dalam paper ini akan dibahas mengenai intregrasi antara LMS (Learning Management System)Moodle dengan eportofolio Mahara, dimana integrasi ini dimaksudkan untuk menambahkan komponen portofolio pada moodle sehingga interaksi antar user menjadi lancar. Membangun dan mengelola suatu LMS merupakan hal yang cukup kompleks, sehingga lebih mudah untuk sharing. Sharing suatu learning content telah menjadi suatu hal yang umum. Penambahan mahara juga membuat social networking dan sharing dalam moodle menjadi lebih efektif, dikarenakan user dapat membuat konten pembelajaran sendiri. Selain itu dengan mahara user/pengguna akan mempunyai log book atau catatan jejak belajar, sehingga proses dan perkembangan pengguna dapat selalu terpantau. Dengan demikian dengan integrasi ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih baik karena semua komponen dalam pembelajaran aktif. Kata Kunci : Mahara, Moodle, Portfolio, Social networking
PENDAHULUAN Belajar dapat digambarkan sebagai proses dimana kita mempelajari atau mengenal sesuatu. Belajar pada dasarnya adalah kegiatan untuk memperoleh keterampilan baru, pengetahuan dan sikap, dan pengakuan bagaimana mereka berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang sudah kita miliki. Tapi belajar juga merupakan proses memahami apa yang telah diperoleh dan adaptasi dengan situasi yang baru. Teknologi semakin berkembang dengan ditemukannya internet yang memungkinkan komputer dapat saling berhubungan. Perkembangan teknologi internet memungkinkan pembelajaran jarak jauh berbasis WEB, yang dikenal sebagai e-Learning. e-Learning sebagai konsep pembelajaran yang menggunakan ICT (Information and Computer Technologies) telah berevolusi sejak dekade yang lalu.
102. CSRID Journal, Vol.3 No.2 Juni 2011, Hal. 101 - 109
Penggunaan media elektronik yang dimaksud termasuk internet, intranet, extranet, CD-ROM, videotape, DVD, TV dan lain-lain. Pembelajaran jarak jauh atau yang biasa dikenal dengan Distance learning atau distance education, adalah pembelajaran yang dilakukan pada jarak yang jauh dimana antara siswa dan guru terpisah pada jarak dan waktu. E-learning (pembelajaran elektronik) adalah pembelajaran jarak jauh. Elearning merupakan sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri, komunikasi, efisiensi dan teknologi. E-learning telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir, paradigma pembelajaran; solusi teknologi, metode dan pendekatan pedagogis telah dikembangkan, dibuang dan diadopsi. Learning Management System (LMS) adalah sebuah software yang mengotomatisasi administrasi kegiatan pelatihan. LMS tidak hanya mencatat pengguna atau peserta didik, trek kursus di katalog dan data catatan dari peserta didik, tapi juga memberikan laporan ke manajemen. LMS telah mencapai keseimbangan untuk memenuhi struktur serta metode sekolah tradisional, universitas dan lembaga pendidikan lainnya. Moodle adalah Open Source Course Management System (CMS), moodle juga merupakan Learning Management System (LMS) atau Virtual Learning Environment (VLE). Agar moodle bekerja dengan baik, perlu diinstal pada web server di suatu tempat, baik pada salah satu komputer pengguna sendiri atau salah satu di web hosting perusahaan (http://moodle.org/). Moodle dipilih oleh berbagai alasan yaitu lisensi perangkat lunak yang gratis, rich experiences dari moodle dan kehandalan. Learning Object (LO) didefinisikan sebagai sebuah karya yang berdiri sendiri, penggunaan berulang-ulang, konten diskrit dipecah menjadi potongan lebih kecil yang dapat digunakan kembali dalam lingkungan apapun dalam rangka memenuhi suatu tujuan instruksional. LOs disampaikan meliputi : halaman web, dokumen PDF, video dan / atau konten audio, animasi, virtual reality. LOs telah dikembangkan untuk mendukung pembelajaran virtual menggunakan teknologi dan untuk dukungan konsep pedagogis. Produk ini dapat digunakan dalam berbagai kondisi atau keadaan dimana pelatihan atau distribusi pengetahuan yang dibutuhkan ; kelas pelajaran, pelatihan staf dalam industri, proses belajar mandiri. Tapi tidak membicarakan tentang portofolio dan integrasi database e-learning. Oleh karena itu kita akan membahas bagaimana aplikasi bahasa sebagai e-oprtofolio dan integrasi database elearning menggunakan Moodle sebagai LMS. Dengan demikian pembelajaran yang dapat terintegrasi dengan baik, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dirinya dengan penulisan portofolio, sehingga perkembangan dari mahasiswa dapat selalu terpantau.
E-LEARNING A. LMS (LEARNING MANAGEMENT SYSTEM) Seperti yang telah dijelaskan diatas, pengertian Learning Management System (LMS) adalah sebuah software yang mengotomatisasi administrasi kegiatan pelatihan.Terdapat banyak jenis LMS, mulai dari yang gratis, sampai yang berbayar. Beberapa diantaranya adalah Atutor, ILIAS dan Moodle. Tabel 1 menunjukkan bahwa Atutor, sementara yang kuat di fitur dan kegunaan, memiliki keterbatasan arsitektur dan meskipun beberapa fitur dalam investigasi surat perintah Atutor lebih lanjut, sangat mungkin bahwa kandidat akan memilih Moodle. Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle juga merupakan sebuah course management system yang digunakan untuk membuat sebuah proses belajar (learning) bias dilakukan secara online, powerful dan fleksibel moodle juga dapat diintegrasikan dengan sistem yang lain, seperti video converencing, Vcon, VoIP, dan IPTV. Moodle memiliki arsitektur yang baik, implementasi, interoperabilitas dan internasionalisasi, dan juga memiliki komunitas yang bagus. Moodle merupakan software yang gratis dan mempunyai aksebilitas rata-rata. Di sisi lain, ia memiliki keterbatasan, terutama kurangnya dukungan SCORM, dan peran dan sistem hak akses terbatas. Namun, keterbatasan ini bias diperbaiki dan merupakan bagian dari proyek roadmap moodle.
Evi, Integrasi Social Networking Pada... 103
Tabel 1. Perbandingan Moodle, A Tutor dan ILIAS
Pentingnya Moodle adalah bahwa nilai yang baik menurut banyak laporan, memiliki kadar tinggi penerimaan di masyarakat dan di sejumlah institusi dan memiliki berbagai macam kursus aktif, tersedia dalam berbagai bahasa. Hal ini memberikan pengguna kemampuan untuk posting item berita, tugas, jurnal elektronik dan sumber daya dan untuk mengumpulkan tugas dan lain-lain. Kekuatan terbesar dari Moodle adalah bahwa masyarakat telah tumbuh sekitar proyek, baik pengembang dan peng guna aktif berpartisipasi dalam forum Moodle diskusi, sharing tips, posting potongan kode, membantu pengguna baru, sumber daya berbagi dan memperdebatkan ide-ide baru. (1)Merupakan Open Source Software (OSS), dimana pengguna dapat mendownload/mengunduh secara gratis, menggunakan, memodifikasi dan mendistribusikannya dibawah ketentuan dari lisensi GNU. (2) Merupakan Course Management System (CMS) & Virtual Learning Environments (VLE) yang memungkinkan guru membangun dan membagi dokumen, memberikan tugas, membuat forum diskusi, dan lain-lain, dengan mahasiswanya dengan cara yang mudah serta sederhana dan kualitas yang tinggi dari kursus. (3) Moodle dapat digunakan dalam semua server yang memakai PHP. Pengguna dapat mendownload dan menggunakannya dalam berbagai komputer dan dapat dengan mudah mengupgrade dari versi pertama ke versi selanjutnya. (4) Kunci utama dari moodle adalah dibangun dengan pedagogi dan teknologi menjadi satu kesatuan yang membuat moodle lebih bagus apabila dibandingkan dengan LMS yang lainnya dan menjadikannya alat pembantu pendidikan yang baik. (5) Moodle merupakan software yang dipergunakan oleh banyak guru, sekolah, universitas dan perusahaan. Moodle mempunyai kredebilitas yang tinggi. Sekarang 3324 web dari 175 negara yang menggunakan moodle dan tersedia dalam 75 bahasa. MAHARA Bahan tambahan, diperlukan sesuatu yang visual untuk sebagian besar. Mahasiswa yang belajar mata pelajaran ini harus mengumpulkan banyak pengetahuan dan informasi tentang bahan-bahan dalam rangka untuk memahami berbagai mata pelajaran. Pengetahuan ini kemudian membentuk dasar desain produk dan evaluasi mereka. Moodle memiliki bagian inti untuk membantu dalam proses akuisisi pengetahuan, seperti forum dan blog, namun dalam beberapa kasus, hal ini berguna bagi siswa untuk memiliki tingkat yang lebih besar atas kontrol bagaimana mereka membangun dan menyimpan penelitian mereka dan di sini bahwa e-portofolio datang sendiri. Portofolio elektronik (e-portofolio) adalah ruang pribadi mahasiswa (dan staf) yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan mengatur bahan elektronik mereka. Hal ini bisa file yang terus ber guna seperti dokumen kesehatan dan keselamatan yang umum untuk semua mata pelajaran, atau bisa juga gambar dari bahan tertentu yang mereka telah terkumpul saat penempatan kerja di industri. E-por tofolio adalah cara yang baik bagi mereka untuk menyusun struktur pembelajaran mereka sendiri dengan cara yang nyaman dan bermakna bagi mereka. Selain itu, jika portofolio adalah standar-com pliant, itu berarti bahwa mereka dapat mengambil pembelajaran digital mereka dengan mereka ke tahap berikutnya mereka. ini bisa menjadi pekerjaan atau pendidikan tinggi. Keuntungan besar lain untuk portofolio, seperti ini adalah bahwa siswa juga dapat berbagi pekerjaan mereka, yang tidak mungkin dengan banyak fungsi utama Moodle. Mahara adalah e-portofolio dikembangkan dan dikelola oleh mitra Moodle Selandia Baru. Hal ini dirancang untuk memungkinkan lembaga-lembaga untuk berbagi informasi dan praktik ter-
104. CSRID Journal, Vol.3 No.2 Juni 2011, Hal. 101 - 109
baik. Ia bekerja melalui metode Single Sign On (SSO) dan karena itu mulus dengan Moodle. Hal ini sangat kuat dengan banyak pilihan besar, tetapi akan memberikan siswa dan staf tingkat yang lebih besar kolaborasi dan fleksibilitas desain. Tabel 2. Perbandingan antara LMS dengan ePortofolio
Maka dengan integrasi antara mahara dengan moodle, diharapkan dapat menutupi kekurangan masing masing sistem sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar.
INTEGRASI MAHARA DENGAN MOODLE A. Pengenalan Sistem Dalam integrasi antara moodle dengan mahara diharapkan penggabungan antara user sentries dengan teacher sentris akan menjadikan pembelajaran lebih baik karena tiap orang aktif dalam social networking. Setiap users mengakses server yang sama dan bias memberikan kontribusi dengan sharing materi pembelajaran. Users juga dapat berbagi berbagai metode dari hasil yang telah dicapai kepada users yang lain. Diskusi antar users juga dapat dijalankan pada media ini. Sedangakn admin / teacher dapat mengamati perkembangan dari setiap user karena di dalam setiap site users terdapat catatan/logbook dari kegiatan dan hasil apa saja yang telah dicapai oleh users. Dari hasil pengamatan ini maka teacher dapat menjalankan metode pengajaran dan memberikan materi yang tepat untuk users sesuai dengan kebutuhan user. Interaksi antara users dengan teacher dengan users akan lebih baik. Pada gambar 1 dijelaskan intgrasi antara mahara dengan moodle dimana user dapat login ke mahara melalui moodle. Dalam integrasi ini diperlukan juga integrasi database elearning dengan data base pada moodle.
Gambar 1. Integrasi Mahara dengan Moodle
Interaksi antar user dalam integrasi antara mahara dengan moodle seperti digambarkan pada Gambar 2.dimana user yang lain hanya dapat melihat materi atau konten yang diijinkan oleh lain. Selain itu dengan penambahan mahara pada moodle, kita dapat memberikan tambahan pada moodle sehingga pembelajaran menjadi lebih fleksibel.
Evi, Integrasi Social Networking Pada... 105
Gambar 2. Interaksi antar user dalam integrasi Mahara dengan Moodle
B. Alur Sistem Alur sistem pada paper ini adalah siswa harus memilki account kursus terlebih dahulu pada moodle, kemudian melakukan log in pada moodle, setelah melakukan log in pada moodle, akan dilakukan pembacaan database oleh moodle setelah itu siswa diberikan pilihan apakah masuk kedalam mahara ataukah tetap berada pada sisi moodle, apabila siswa memilih ke mahara, maka akan dilakukan XMLRPC oleh client moodle. Setelah dilakukan XMLRPC oleh client moodle, lalu dilakukan XMLRPC oleh server mahara setelah itu dilakukan pembacaan database oleh server mahara.
Gambar 3. Alur Sistem Integrasi Mahara dengan Moodle
106. CSRID Journal, Vol.3 No.2 Juni 2011, Hal. 101 - 109
Dengan integrasi sistem ini, maka otomatis user yang terhubung layer terintegrasi menjadi satu. Berbagai macam hal yang bisa dilakukan meliputi, membuat portofolio, mengedit dokumen, menampilkan presentasi dan sosial networking. Sistem integrasi ini akan semakin menyempurnakan distance learning dikarenakan tiap user dapat berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. C. Langkah Integrasi Untuk melakukan integrasi antara moodel dengan mahara, kita perlu melakukan hal sebagai berikut: Terlebih dahulu kita Login ke moodle sebagai administrtor, dari menu adminitor pilih Networking > Setting dan ubah menjadi ”On” pada bagian Networking. Pilih ”Save Changes”. Login ke Mahara sebagai administrator. Pilih site administration dan kemudian Networking. Kemudian pada bagian Enable Networking, pilih “Yes” dan pada bagian Auto Register all host pilih “No”. Pilih “Save Changes”. Pilih Admin Home > Manage Users > Institutions > Add Institution. Isi field yang ada. Pilih submit. Pada bagian Authentication plugin pilih xmlrpc, pilih tanda plus disamping menu untuk menambahakan metode autentifikasi. Maka sebuah window baru akan terbuka menampilkan konfigurasi XMLRPC. Lalu isi authority name. Parent authority diisi dengan “None”. Isi WWW root dengan sesuai dengan yang ada di config.php moodle. Kemudian pilih Apllication “Moodle”. Beri tanda centang pada “They SSO in”, “Update user info on login”,“We auto-create users” Setelah melakukan langkah integrasi seperti diatas, kita perlu login kembali ke moodle lalu pilih Networking > Peers. Kemudian kosongkan “Register all hosts”. Di bawah “Add a new host” masukkan WWW root alamat sit dari mahara. Pilih “Mahara” dari menu di sampingnnya. Pilih “Add Host”. Moodle akan menampilkan enkripsi public dari mahara server. Pilih ”Save Changes”. Pilih tab ”Services” untuk mengatur SSO dengan Mahara.
Gambar 4. Single Sign On
Pada bagian “SSO (Identity Provider)” beri tanda centang pada “Publish”. Pada bagian “SSO (Service Provider)” beri tanda centang pada “Subscribe”. Pilih “Save Changes”. Pada panel Administration, pilih “Users” dan pilih “Authentication” dari menu. Pilih enable pada “Moodle Network Authentication” dan pilih Setting. Pilih “Save Changes”. Dari panel “Users” pilih Permissions > Define Roles. Pilih edit pada “Authenticated User”. Scroll sampai pada pilihan “Roam to a remote Moodle” dan klik pada tombol kedua.Pilih “save Changes” di akhir halaman ini. Pada halaman utama moodle pilih “Turn Editing On”. Pilih ”Network Server” dari menu Blocks dan akan muncul ikon mini dari mahara. Gambar 5 merupakan active authentification plugins dimana kita menentukan setting dari integrasi antara moodle dengan mahara, jadi dengan demikian user tidak perlu log in ulang apabila masuk ke mahara, karena aplikasi mahara telah mengizinkan user dari moodle untuk langsung masuk. Dengan demikian tidak perlu log in lagi kalau masuk ke mahara, karena setting awal telah menggunakan moodle network authentification.
Evi, Integrasi Social Networking Pada... 107
Gambar 5. Active Authentification Plugin
HASIL DAN DISKUSI Langkah awal yang harus dilakukan adalah instalasi moodle dan mahara terlebih dahulu. Apabila kedua aplikasi suadah terinstal, maka langkah selanjutnya adalah mengintegrasikan kedua aplikasi tersebut sehingga mahara dapat diakses secara langsung melalui halaman moodle melalui metode SSO tanpa harus mengakses halaman utama dari mahara. Dikarenakan active authentification plugins dimana kita menentukan setting dari integrasi antara moodle dengan mahara, jadi dengan demikian user tidak perlu log in ulang apabila masuk ke mahara, karena aplikasi mahara telah Mengizinkan user dari moodle untuk langsung masuk. Pada Gambar 5 merupakan tampilan awal dari moodle yang telah terintegrasi dengan mahara.
Gambar 6. Moodle yang Terintegrasi dengan Mahara
Gambar 7. Tampilan Mahara Ketika Log In dari Moodle
108. CSRID Journal, Vol.3 No.2 Juni 2011, Hal. 101 - 109
Untuk SSO dari moodle ke mahara, login ke moodle dan pada halaman utama moodle klik mahara, maka seacara langsung akan ditampilkan halaman utama mahara dengan user yang sama dengan saat login di moodle. Dalam Desain dan Teknologi, memungkinkan pengguna untuk menuliskan desain keterampilan mereka dan pemahaman resensi dan dapat bermanfaat sebagai catatan kerja kuat saat mengajukan aplikasi untuk perusahaan. Selama pendidikan siswa, mereka dapat mengumpulkan banyak informasi seperti link web yang berguna, review pribadi dari kegiatan mereka telah menggunakan,atau gambar digital pekerjaan mereka dari konsepsi untuk produksi. Semua informasi digital ini dapat diatur dan disimpan dengan portofolio elektronik mereka. Ketika pengguna/user pergi untuk wawancara kerja di sebuah perusahaan manufaktur lokal, mereka hanya perlu masuk ke e-portofolio mereka dan menunjukkan secara tepat pekerjaan apa yang telah mereka capai dan bagaimana perasaan mereka tentang dunia teknologi desain. Mereka dapat berbagi beberapa bahan dan pekerjaan mereka yang paling mengesankan langsung dengan majikan potensial. Bahkan jika mereka tidak mencapai kualifikasi formal, tetapi sangat kompeten di bidang-bidang utama desain, mereka tidak boleh dikecualikan dari peluang diterima kerja.
KESIMPULAN Moodle adalah aplikasi yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Kelebihan moodle adalah bersifat open source, dapat digunakan dalam semua server yang memakai PHP, proses pengisian dan pengambilan konten materi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dan sudah digunakan oleh berbagai institusi untuk membangun sebuah e-learning. Kekurangan moodle adalah semua kegiatan pengisian dan pengaturan konten terpusat pada guru, materi hanya dapat dilihat oleh anggota kursus saja dan tidak adanya interaksi antara sesama user dan antara guru dengan user. Mahara adalah aplikasi e-portofolio open source. Dengan adanya e-portofolio yang dibangun dengan mahara, maka dapat menutupi kekurangan yang ada pada moodle, terutama pada bagian sosial networking (interaksi sosial) antar sesama user. Jadi dengan adanya integrasi anatara moodle dengan mahara maka dapat dibngun sebuah media social networking yang dapat digunakan untuk berinteraksi sesame user.
DAFTAR PUSTAKA Ajlan Al-Ajlan, Hussein Zedan. 2008. Why Moodle. 12th IEEE International Workshop on Future Trends of Distributed Computing Systems. pp 58-64 Affandi Achmad, Firmansyah Arif, Hidayanto B Cahyo, Usagawa Tsuyoshi, Ishimura Toshiro, Chisaki Yoshifumi. 2009. Performance of Uni Directional LMS Synchronization in Various Networks Capacity. Osaka Seminar, Jepang, October 2009. Derrin Michael Kent, Richard William Hand, Glenys Gillian Bradbury, Margaret Anne Kent. 2010. Mahara 1.2 ePortfolios Beginner's Guide. Birmingham: Packt Publishing Ernesto Rivera, Akinori Nishihara. 2009. Enhancing Lecture Video Navigation: A Smart Visual Timeline. Japan Society on Education Technology Seminar, Tokyo, September 18-20 2009. Forment M Alier, Guerrero M Jose Casany, Conde Miguel, Gonzalez, Francisco Peñalvo García, Severance Charles. 2009. Interoperability for LMS: the Missing Piece to Become the Common Place for Elearning Innovation. Procedings of the 2nd Word Submmit on Then Knowledge Society (WSKS) 2009. Iskander Magued. 2008. Innovative Techniques in Instruction Technology, E-learning, E-assessment, and Education. New York: Springer Science+Business Media Goh Tiong T. 2010. Multiplatform E-Learning Systems and Technologies: Mobile Devices for Ubiquitous ICT-Based Education. New York: Information Science Reference Usagawa Tsuyoshi, Affandi Achmad, Hidayanto B Cahyo, Rumbayan Meita, Ishimura Toshiro, Chisaki Yoshifumi. 2009. Dynamic Synchronization of Learning Contents Among Distributed
Evi, Integrasi Social Networking Pada... 109
Moodle Systems. Japan Society on Education Technology Seminar, Tokyo, September 1820 2009. Paul Taylor. 2010. Moodle 1.9 for Design and Technology. Birmingham: Packt Publishing Ltd Penny Leach. 2010. Using Moodle With Mahara. Avlaiable: http://slides.liip.ch/img/documents/20090320_Penny_Leach_MoodleMoot-DE_Mahara.pdf Talbot Christine. 2007. Studying at a distance. New York: McGraw-Hill