1
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP GERAK BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KLEAS IV SDN 21 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Di Kelas IV SDN 21 Bongomeme Dapat Ditingkatkan Dengan Menggunakan Metode Demostrasi. Tujuan penelitian adalah Untuk Meningkatkan hasil belajar Siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN 21 Bongomeme Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk meningkatakan Hasil belajar siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN 21. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 36 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Hipotesis tindakan yakni „jika menggunakan metode demonstrasi maka hasil belajar siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV SDN 21 Bongomeme akan meningkat.Dari hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I diperoleh data, Dari jumlah siswa 36 orang yang dikenai tindakan hanya 20 orang siswa (55.6%) yang memperoleh nilai minimal 70, 16 orang siswa (44.4%) yang memperoleh nilai 70 ke bawah, sedangkan pada siklus II meningkat dimana dari 36 orang siswa yang memperoleh nilai minimal 70 ke atas berjumlah 32 orang (88,9%), 4 orang siswa (11.1%) yang hasil
2
belajarnya masih rendah atau memperoleh nilai 70 ke bawah, daya serap mencapai 81.67%.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi, hasil belajar siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV SDN 12 Bongomeme kecamatan Dungaliyo kabupaten Gorontalo meningkat.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Gaya
BAB I PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis
yang tersusun
secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/ sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan. Berdasarkan hasil observasi awal di SDN 21 Bongomeme khusunya pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda, bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah siswa kelas IV pada tahun ajaran 2011/2012 ada 17 orang, hanya ada 41.2% yang mecapai ketuntasan atau 7 orang, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 10 orang atau 58.8%. Hal ini terjadi karenakurangnya memvariasikan metode dalam pembelajaran IPA. Banyak variasi metode-metode dalam pembelajaran IPA salah satunya
yakni metode
demostrasi, karena dengan adanya metode demostrasi siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak bosan selama proses pembelajaran. Melihat kenyataan ini maka, penulis tertarik meneliti masalah hasil belajar siswa kelas IV SDN 21 Bongomeme, Kecamatan Dungaliyo guna mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda pada pembelajaran
3
IPA di SDN 21 Bongomeme. Salah satu tindakan yang diambil peneliti dalam memecahkan masalah di atas yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 21 Bongomeme dengan harapan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi pengaruh gaya terhadap gerak benda. Metode demonstrasi membuat suatu proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme, dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan maupun yang didemonstarsikan, serta pembelajaran akan lebih menarik karena, siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran ini yang seperti inilah yang diharapkan oleh pemerintah sehingga mampu bersaing dalam dunia yang serba kompleks dewasa ini. Disamping itu pula pengetahuan yang mereka peroleh dapat mereka terapkan dan kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat pada umunya (Ruhil Fida: 2012). BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Menurut Gagne (dalam M. Djauhar Siddiq,dkk, 2009:4) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sementara Winkel pada tahun 1989 (dalam Kurnia, dkk, 2007: 3) belajar adalah sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relative menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi, belajar pada hakikatnya merupakan salah satu
4
proses usaha yang dilakukan individu untuk memeproleh perubahan perilaku yang relative dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Menurut woordworth (dalam Ismihyani 2000) hasil belajar merupakan perubahan tingkahlaku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disentesiskan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan penilaian akhir dalam bentuk tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. 2.1.2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kurangnya
fasilitas belajar di sekolah dan di rumah, siswa makin dihadapkan oleh berbagai pilihan dan mereka merasa ragu dan takut gagal, kurangnya dorongan mental dari orang tua karena orang tua tidak memahami apa yang dipelajari oleh anaknya di sekolah, keadaan gizi yang rendah, sehingga siswa tidak mampu belajar dengan baik (Dimyanti, 2002:246). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa dan factor dari luar diri siswa. Faktor yang dimaksud adalah faktor dari dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikya seperti yang telah dikemukakan oleh Clark (dalam Sudjana, 2002: 39) menyatakan bahwa “hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran. Dari uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yakni faktor dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dari luar diri siswa. artinya dari dalam diri siswa yaitu keinginan siswa dalam belajar, sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu kualitas pengajaran yang
5
dilakukan oleh guru ataupun dorongan belajar yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya. 2.2 Hakikat Metode Demonstrasi Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda 2.2.1 Pengertian Metode Demostrasi Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, siswa mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di evaluasi oleh guru. (Roestiyah 2008:83) Menurut Cecep (2005) metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniature, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu. Metode demostrasi biasanya berkenan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan misalnya : proses mengerjakan sesuatu, proses menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain untuk mengetahui/ melihat kebenaran sesuatu. Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode demostrasi merupakan metode mengajar yang sangat membantu guru dalam proses pembelajaran dan metode yang mempermudah siswa dalam proses belajar. Metode demostrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya,
komponen-komponen
yang
membentuk
sesuatu,
membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu proses kejadian.
6
2.2.2
Manfaat Pelaksanaan Metode Demonstrasi Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Manfaat dari metode demonstrasi menurut Daradjat (1985) yakni :
1. perhatian siswa dapat lebih dipusatkan 2. proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari 3. pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri sisiwa. Dari pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode demostrasi sangat bermanfaat dalam pengajaran materi pengaruh gaya terhadap gerak benda, sebab dengan metode demonstrasi pembelajaran menjadi lebih terarah dan siswa memiliki kesan yang tidak mudah dilupakan karena siswa memperoleh pengalaman praktek, sehingga pembelajaran jadi menyenangkan, siswa lebih aktif dan mudah menyerap materi pelajaran. 2.2.3Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda 1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa 2. Menyusun materi yang akan diajarkan 3. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan 4. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan 5. Melakukan latihan pendemonstrasian termasuk cara penggunaan peralatan yang diperlukan 6. Melibatkan salah seorang siswa dalam melakukan demonstrasi 7. Seluruh siswa mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa dalam melakukan demostrasi 8. Kesimpulan. 2.2.4 Keunggulan Dan Kelemahan Metode Demostrasi Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1999: 151-156)Kelebihan metode demostrasi dibandingkan dengan metode lain : 1. Keunggulan metode demostrasi
7
a. Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme b. Siswa
akan
lebih
mudah
memahami
materi
pelajaran
yang
didemonstrasikan c. Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar akan lebih aktif memgamati peristiwa terjadi d. Siswa lebih akan aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri. 2. Kelemahan metode demostrasi Beberapa kelemahan metode demonstrasi antara lain : a) tidak semua guru dapat melakukan demostrasi dengan baik. b) terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu. c) demostrasi memerlukan waktu yang lebih banyak. d) metode demostrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang. 2.2.5 Hakikat Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Gaya adalah tarikan dan dorongan yang dapat mempengaruhi benda baik posisi ataupun bentuknya. Gaya mengakibatkan adanya perubahan pada benda, dengan kata lain gaya dapat mempengaruhi suatu benda. Pengaruh gaya terhadap gerak benda adalah sebagai berikut : 1. Gaya dapat menggerakkan benda diam. Benda diam akan bergerak jika diberi gaya 2. Gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam. Benda yang bergerak bisa saja menjadi diam jika diberi gaya 3. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda. Benda dapat bergerak cepat ataupunlambat karena dipengaruhi oleh gaya 4. Gaya dapat mengubah arah gerak benda. 5. Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, tergantung besar kecinya gaya yangberikan.
8
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Observasi Awal Dari observasi awal di atas, jumlah siswa yang tuntas ada 11 orang atau 30,56%, dan jumlah siswa yang belum tuntas 25 orang atau 69.44%, masih dibutuhkan 5,56% untuk mencapai indikator yang ditentukan. Maka, peneliti perlu melakukan tindakan selanjutnya yakni siklus I. 3.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1 Berikut ini hasil pengamatan aktivitas guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran yang diamati oleh guru mitra. dari hasil pengamatan guru mitra terhadap peneliti pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I Kualifikasi aspek
Jumlah aspek
Persentase
Sangat baik (SB)
2
10.52%
Baik (B)
7
36.84%
Cukup (C)
5
26.32%
Kurang (K)
5
26.32%
19
100%
Jumlah
3.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Berikut ini hasil pengamatan siswa siklus I pada proses pembelajaran yang diamati oleh peneliti pembelajaran berlangsung untuk melihat keaktifan siswa dalam menerima pelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap aktivitas siswa diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I Kualifikasi aspek
Jumlah aspek
Persentase
Sangat baik (SB)
-
0
Baik (B)
4
40%
Cukup (C)
4
40%
Kurang (K)
2
20%
10
100%
Jumlah
9
3.4 Hasil Belajar Siklus 1 Setelah melakukan observasi awal mengenai hasil belajar siswa pada kelas IV masih ada 25 orang yang belum tuntas atau 69.44% dan perlu diberikan tindakan oleh peneliti. Tindakan selanjutnya yakni pelaksanaan tindakan siklus I, dengan menerapkan metode demonstrasi pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda pada siswa kelas IV SDN 21 Bongomeme Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.2Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Siklus 1 Keterangan
Nilai
Jumlah Siswa
50
3
55
1
60
10
65
2
70
3
75
3
80
8
85
2
90
4
Jumlah Siswa
36 orang
Jumlah Nilai
2400
Ketuntasan Rata-Rata Kelas
66.7
Daya Serap
66.7%
Tuntas
Tidak Tuntas
20
16
55.6%
44.4%
3.5 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 2 Berikut ini hasil pengamatan aktivitas guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran yang diamati oleh guru mitra. dari hasil pengamatan guru mitra terhadap peneliti pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut :
.
10
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II Kualifikasi
Jumlah aspek
Persentase
Sangat baik (SB)
6
31.58%
Baik (B)
13
68.42%
Cukup (C)
-
-
Kurang (K)
-
-
19
100%
aspek
Jumlah
Berdasarkan data di atas diperoleh hasil dari 19 aspek yang diamati yakni, 6 aspek atau 31.58% memperoleh kualifikasi sangat baik, dan 13 aspek atau 68.42% memperoleh kualifikasi baik. sedangkan kualifikasi cukup dan kurang sudah tidak ada lagi. 3.6 Hasil Aktivitas Siswa Siklus 2 Berikut ini hasil pengamatan siswa siklus II pada proses pembelajaran yang diamati oleh peneliti pembelajaran berlangsung untuk melihat keaktifan siswa dalam menerima pelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap aktivitas siswa diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II Kualifikasi
Jumlah aspek
Persentase
aspek Sangat baik (SB)
7
70 %
Baik (B)
3
30 %
Cukup (C)
-
-
Kurang (K)
-
-
Jumlah
9
100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II mengalami perubahan yang signifikan, yakni aspek sangat baik mencakup 70 % dan aspek baik mencakup 30 %. 3.7 Hasil Belajar Siklus 2 Kegiatanpelaksanaantindakansiklus II merupakan tindak lanjut siklus I. Setelah melakukan tindakan siklus I dapat dilihat bahwa penelitian ini belum
11
mencapai sesuai dengan indikator yang hendak dicapai oleh peneliti, pada siklus I masih ada 16 orang atau 44.4% yang belum tuntas dan masih perlu dikenai tindakan selanjutnya,
dan 20 orang atau 55.6% yang sudah tuntas hasil
belajarnya. Dari penelitian tindakan ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi siswa dalam pembelajaran mencapai nilai rata-rata 70 dan presentase memperoleh nilai dari KKM 75%. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus II Keterangan
Nilai
Jumlah Siswa
60
1
65
3
70
4
75
1
80
14
90
9
100
4
Jumlah Siswa
36 orang
Jumlah Nilai
2940
Ketuntasan Rata-Rata Kelas
81.67
Daya Serap
81.67%
Tuntas
Tidak Tuntas
32
4
88.9%
11.1%
Dari hasil refleksi tersebut bahwa hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator kinerja lebih dari 75% yakni 88.9% dengan daya serap 81.67% dan aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran semakin baik. Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan penelitian tindakan lanjut dan penelitian tindakan kelas ini telah dianggap selesai dan juga berhasil.
12
3.2 Pembahasan Pengamatan tentang meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerakbenda melalui metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 21 Bongomeme Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorrontalo ini dilihat dari 3 kriteria penilaian yakni, (1) hasil belajar siswa siklus I dan siklus II, (2) aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II, dan (3) aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II, yang beracuan pada hasil observasi awal. Penelitian dilaksanakan sampai dengan dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Pada siklus I dari 36 orang siswa, banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas atau memperoleh nilai di bawah 70 ada 16 orang atau 44.4%, dan yang hasil belajarnya sudah tuntas atau mencapai nilai di atas 70 sebanyak 20 orang atau 55.6% dengan daya serap 66.7%. Dengan melihat kelemahan-kelemahan yang ada – ada pada siklus I dan telah memperbaikinya maka, tindakan siklus II telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dan presentase aktivitas siswa dan aktivitas guru pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda. pada siklus II hasil ketuntasan belajar siwa meningkat sebesar 33.3% yakni dari 55.6% menjadi 88.9% dengan daya serap 81.67%. Sedangkan, aktivitas guru dari 19 aspek, kualifikasi cukup dan kurang sudah tidak ada. Pada siklus I mencapai kualifikasi sangat baik hanya 10.52% pada siklus II mengalami perubahan menjadi 31.58% dan kualifikasi baik dari 36.48% menjadi 68.42%. Hal ini juga terjadi pada hasil aktivitas siswa dari 10 aspek kualifikasi, pada siklus II sudah tidak ada kualifikasi cukup ataupun kurang, jika dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus I kualifikasi cukup 40% dan kualifikasi kurang ada 20% . Pada siklsu II kualifikasi sangat baik 70% dan kualifikasi baik 30%. . Berdasarkan data-data di atas baik berupa tabel maupun grafik seperti diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda pada siswa kelas IV dari pelaksanaan siklus I sampai dengan siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi. Jadi
13
hipotesis yang berbunyi jika menggunakan metode demostrasi maka hasil belajar siswa pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV SDN 21 Bongomeme akan meningkat dapat “diterima”.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari observasi awal, siklus I sampai dengan siklus II ini dengan menggunakan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 21 Bongomeme Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo. Selain itu juga dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA dapat dijadikan alternatif bagi guru IPA sehingga siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. 4.2 Saran Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN 2I Bongomeme Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan untk mencapai tujuan yang diharapkan terutama dalam hal penigkatan hasil belajar siswa yaitu, Dengan melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa siswa dalam pelajaran IPA, dengan menggunakan metode demonstrasi guru tidak terlalu banyak menjelaskan materi yang diajarakan serta sebagai bahan pertimbangan
untuk lebih
meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, agar sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran yang tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Achyar, Aprilia Afifatul. 2009. Ilmu pengetahuan alam 4 untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, hal. 122125 Farhan, Aby. 2011. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar. http://www.abyfarhan.com//2011/12penilaian-proses-dan-hasilbelajaa.html#xzzQ8f3b66s. 11 April 2013 Fathurohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar dan Megajar. Bandung: Refika Aditama Fida, Ruhil. 2012. Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran. http://ruhilfida.wordpres.com/2012/01/04/hello-world/. 11 April 2013 Kurnia, I, dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Masita,Yaya. 2009. Metodedemontrasi. http://nandabila.wordpres.com/2009/10/23/metode-demonstrasi. 11 April 2013 N, K. Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Ojak. 2012. Macam-Macam Gaya Dan Pengaruhnya Terhadap Benda. http://kotak-kabar.com/2012/03/macam-macam-gaya-dan-pengaruhnyaterhadap-benda. 11 April 2013 Ramdhani, Sardi. 2012. Pengertian Dan Hakikat Hasil Belajar. http://id.shvoong.com/social-scinces/education/2264375/pengertian-dan hakikat-hasil-belajar. 11 April 2012 Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT indeks Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Siddiq, M, Djauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.