MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DI KELAS III SDN NO 01 TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang kenampakan permukaan bumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang kenampakan permukaan bumi melalui media visual di kelas III SDN No. 01 Tabongo Kec. Tabongo Kab. Gorontalo. Hipotesis tindakan yaitu jika dalam pembelajaran IPA tentang kenampakan permukaan bumi, guru menggunakan media visual maka hasil belajar siswa kelas III SDN No. 01 Tabongo, akan meningkat. Melalui penerapan media visual, pada siklus I, data yang diperoleh yaitu jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas terdapat 17 orang siswa dari 28 orang siswa, atau sebanyak 60,71%. dan untuk daya serap siswa 68,57%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan media visual, belum mencapai indikator kinerja yakni 75%. Oleh karena indikator kinerja belum tercapai maka dilakukan penelitian lanjutan pada siklus II, data yang diperoleh mengalami peningkatan yang siknifikan yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 22 orang siswa atau 78,57%. Sedangkan untuk daya serap pada siklus II yaitu 84,29%. Kalau kita melihat hasil perolehan siklus I dan siklus II terjadi peningkatan perolehan hasil belajar sebesar 15,72%. Berdasarkan hasil capaian tersebut di atas maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi kenampakan permukaan bumi. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Visual, Kenampakan Permukaan Bumi.
BAB I PENDAHULUAN Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar Gagne (dalam Oktrya, 2009; 177). Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar Briggs (dalam Oktrya, 2009; 69). Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Salah satu media yang mudah dibuat dan diperoleh oleh guru adalah media visual. Media visual memiliki beberapa fungsi diantaranya menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, melalui media ini terlihat keterlibatan emosi dan sikap siswa lebih baik pada saat menyimak tayangan materi pelajaran. Media visual dapat memperlancar pencapaian tujuan terutama untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dalam pembelajaran IPA di SD, dibutuhkan kemampuan guru dalam melakukan suatu kegiatan proses belajar mengajar yang bermakna bagi semua siswa termasuk dalam merencanakan, membuat dan menggunakan media. Terlebih lagi pada pelajaran IPA seringkali menyajikan fakta-fakta yang tidak ada saling keterkaitan ke dalam benak sang anak selaku penerima. Anak atau siswa seharusnya menerima pembelajaran dalam sebuah proses yang bermakna. Sesuai dengan hasil observasi awal di SDN 01 Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Pada pembelajaran IPA, khususnya di kelas III, diperoleh data hasil belajar IPA T.P. 2011/2012 yang menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas terdapat 5 orang atau 17,85%. Sedangkan 23 orang atau 82,14%. Belum tuntas dengan rata-rata nilai 53,57%. Dari hasil capaian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SDN 01 Tabongo khususnya kelas III masih rendah, siwa belum mampu memahami materi pelajaran kenampakan permukaan bumi. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian hasil belajar siswa pada saat evaluasi tidak begitu memuaskan sehingga standar ketuntasan belajar minimal (KKM) yakni 75% tidak dapat dicapai.
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkab dalam pelaksanaan KBM, terlihat guru kurang kretif menggunakan metode pembelajaran. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran terlihat guru belum menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Kenampakan permukaan bumi 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata penting yakni hasil dan belajar. Menurut Nasution (dalam Anthuna 2012:4) bahwa hasil adalah suatu perubahan yang terdapat pada setiap individu. Perubahan itu mencakup perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut. Menurut Uno (2007; 15) dalam bukunya tentang teori motivasi dan pengukuranya bahwa “belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan), atau melalui suatu penguatan (reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar”. Berdasarkan penjabaran diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan tentang penguasaan konsep pengetahuan dan keterampilan yang berwujud angka dari tes standar yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan. 2.2 Hakikat Media Visual pada Materi Kenampakan Permukaan Bumi 2.2.1 Pengertian Media Visual Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual, seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet, torso, film bisu, model 3 dimensi seperti diorama dan mokeup. Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Asra, dkk, (2007: 8). Levie & Lents (dalam Arsyad 2007: 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian 3.1.1 Hasil Observasi Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini, menunjukkan bahwa hanya terdapat 5 orang siswa (17,85%), siswa Kelas III SDN No. 01 Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo, Bisa memperoleh nilai 75 ke atas dalam kegiatan pembelajaran dalam hal menyelesaikan soal-soal latihan. Sedangkan sisanya, sebanyak 23 orang siswa (82,14%), memiliki nilai di bawah 75. Adapun hasil pengamatan dalam kegiatan observasi awal ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Observasi Awal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jumlah
Jumlah Perolehan
Nilai
6 Orang 4 Orang 6 Orang 5 Orang 2 Orang 3 Orang 2 Orang 28 Orang Daya Serap
Jumlah 30 40 50 60 70 80 90
180 160 300 300 140 240 180 1500
(1660 : 28) x 100%
53,57%
Dengan diperolehnya data dalam kegiatan observasi awal maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi kenampakan permukaan bumi di Kelas III SDN No. 01 Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo, masih rendah dan pemanfaatan media pembelajaran belum obtimal, jika dilihat dari kemampuan siswa secara keseluruhan yakni rata-rata daya serap siswa hanya 53,57%, belum sesuai dengan tingkat koknitip pada kelas III. Sebagai tindak lanjut dari data yang diperoleh tersebut maka dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus I yaitu yang akan mengacu pada Rencana Pembelajaran dan Lembar Observasi. Sesuai dengan data yang telah diperoleh dapat digambarkan bahwa pada saat siswa diberi tes awal, ternyata hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai di atas 75
dengan daya serap 53,57%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III mengalami masalah dalam pembelajaran terutama dalam peningkatan hasil belajar. Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian tindakan pada siklus I. 3.1.2 Siklus I Tabel 4.2 : Hasil Belajar Siklus I No.
Jumlah Perolehan
1. 2. 3. 4. Jumlah
Nilai
8 Orang 40 3 Orang 60 14 Orang 80 3 Orang 100 28 Orang Daya Serap ( 1920 : 28 ) x 100%
Jumlah 320 180 1120 300 1920 68,57%
Berdasarkan tabel 4.2 hasil pengamatan pada siklus I, didapatkan bahwa dari seluruh jumlah siswa, yang mendapat nilai 75 ke atas sebanyak 17 siswa atau 60,71% dan daya serap siswa 68,57%. Hasil tersebut jika dihubungkan dengan indikator kinerja yang menjadi target capaian dalam penelitian ini, maka dinyatakan siklus I belum berhasil. Dengan demikian perlu diadakan siklus lanjutan (siklus II) untuk lebih menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar siswa pada materi kenampakan permukaan bumi melalui media visual. Sedangkan untuk lembar pengamatan kegiatan guru pada siklus I diperoleh data yang dapat dilihat pada table 4.3 (data terlampir). Hasil rekapitulasi kegiatan guru siklus I sebagai berikut Tabel 4.3 Hasil Pengamatan kegiatan guru pada siklus I No
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
1
SB
3
12,0 %
2
B
5
20,0 %
3
C
12
48,0 %
4
K
5
20,0 %
25
100 %
Jumlah
Sedangkan untuk lembar pengamatan siswa pada siklus I menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terdapat perubahan jika dibandingkan
dengan tahab observasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar, Berikut rekapitulasi hasil pengamatan siswa pada siklus I dapat dilihat dari table 4.4 berikut ini ; Table 4.4 hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I No
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
1
SB
6
30,0 %
2
B
9
45,0 %
3
C
3
15,0 %
4
K
2
10,0 %
25
100 %
Jumlah
Table 4.4 di atas menunjukan bahwa kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan sebelumnya, dapat dilihat bahwa capaian persentase nilai dari kegiatan yang dilakukan sudah sangat baik walaupun belum mencapai harapan dari penelitian. 3.1.3 Siklus II Tabel 4.5 : Hasil Belajar Siklus II No. 1. 2. 3. 4. Jumlah
Jumlah Perolehan
Nilai
3 Orang 3 Orang 7 Orang 15 Orang
40 60 80 100
28 Orang Daya Serap
Jumlah 120 180 560 1500
2360 ( 2360 : 28) x 100%
84,29%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mampu menyelesaikan soal latihan yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas yaitu sebanyak 22 siswa atau 78,57%. Sedangkan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yaitu 84,29%, dari seluruh siswa yang dikenai tindakan. Hasil ini jika dihubungkan dengan indikator kinerja, yakni 75%, maka penelitian ini dianggap berhasil dan selesai serta tidak perlu diadakan tindakan lanjutan lagi. Untuk lembar pengamatan kegiatan guru pada siklus II diperoleh data yang dapat dilihat pada table 4.6 (data terlampir). Hasil rekapitulasi kegiatan guru siklus II sebagai berikut
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan kegiatan guru pada siklus II No
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
1
SB
12
48,0 %
2
B
13
52,0 %
3
C
0
0%
4
K
0
0%
25
100 %
Jumlah
Sedangkan rekapitulasi data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II dapat dilihat dari table 4.7 berikut ini ; Table 4.7 hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II No
Kriteria
Jumlah
Persentase (%)
1
SB
16
80,0 %
2
B
4
20,0 %
3
C
0
0%
4
K
0
0%
25
100 %
Jumlah
Table 4.7 di atas menunjukan bahwa kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan sebelumnya, dapat dilihat bahwa capaian persentase nilai dari kegiatan yang dilakukan sudah sangat baik hal ini dibuktikan dengan hasil rekapitulasi penilaian dimana untuk kegitan siswa dalam proses pembelajaran mendapatkan predikat nilai sangat baik dan baik. 3.2 Pembahasan Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu peneliti mendapatkan data melalui 3 (tiga) tahap yaitu pada observasi awal, siklus I dan siklusII. Pada observasi awal, jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 5 siswa dari 28 siswa atau sebanyak 17,85%. Untuk daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu rata-rata 53,57%. Pada siklus I, data yang diperoleh yaitu jumlah siswa yang mendapat nilai 75 ke atas meningkat menjadi 17 siswa atau sebanyak 60,71% dan untuk daya serap siswa 68,57%. Selanjutnya pada siklus II, data yang diperoleh mengalami peningkatan yang siknifikan yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 22 siswa atau 78,57%. Sedangkan untuk daya serap pada siklus II ini yaitu 84,29%.
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar, dari tahap observasi awal ke siklus I dan lebih meningkat lagi pada siklus II. Peneliti menyadari bahwa dari 28 orang siswa tentunya memiliki kemampuan belajar yang berbeda hal ini dapa dilihat dari jumlah siswa yang belum tuntas hasil belajarnya pada siklus I yaitu dari 28 orang siswa 11 orang (39,28 %), yang mendapatkan nilai 75 ke bawah. Dari jumlah tersebut tentunya masih jauh dari yang diharapkan. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar 11 orang siswa peneliti memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah, tujuannya yaitu untuk memperkaya pengetahuan siswa sehingga dapat memperoleh nilai sebagaimana yang diharaapkan. Pada siklus dua dari 28 orang siswa 6 orang (21,42%) yang belum tuntas hasil belajarnya. Walaupun hasil penelitian tindakan sudah melebihi indicator kinerja, akan tetapi masih terdapat siswa yang belum tuntas hasil belajarnya. Untuk itu peneliti memberikan tugas tambahan yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga kemampuan siswa akan sama dengan yang lainnya. Sesuai data yang telah dijelaskan sebelumnya dan dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar, dari tahap observasi awal ke siklus I dan lebih meningkat lagi pada siklus II. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan meningkatnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa yaitu sebagai berikut : a. Setelah melaksanakan siklus I, peneliti mendapatkan kritikan dari guru partisipan, yang kemudian menjadi acuan dalam pelaksanaan siklus II. b. Hasil diskusi kecil dengan guru partisipan yang merupakan guru pengamat juga menjadi acuan. c. Peneliti lebih memaksimalkan penggunaan Media visual yang berupa chat/gambar. d. Lebih mengefisienkan penggunaan media pembelajaran dan alokasi waktu yang tersedia. Selain data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II terdapat pula data penunjang yaitu data kegitan guru dan siswa pada siklus I dan siklus II dimana kalau diamati lebih lanjut sangat berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa. Dari data yang ada bahwa telah terjadi peningkatan yang sangat memuaskan baik dilihat dari kegiatan guru mapun siswa dalam proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari capaian hasil beljar yang diperoleh oleh peneliti.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan ini telah berhasil karena telah sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan. Dengan berhasilnya penelitian ini, maka peningkatan hasil belajar siswa tentang permukaan bumi melalui media visual di Kelas III SDN 1 Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo, telah terbukti. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media visual dapat meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran IPA, tentang
kenampakan permukaan bumi siswa Kelas III SDN No. 01 Tabongo Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan siklus I, yaitu jumlah siswa yang mendapat nilai 75 ke atas 17 siswa atau sebanyak 60,71% yang tuntas hasil belajarnya dengan predikat baik dan sangat baik, untuk daya serap siswa 68,57%, dari seluruh siswa yang dikenai tindakan. Selanjutnya pada siklus II, data yang diperoleh mengalami peningkatan yang siknifikan yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 22 siswa atau 78,57%, yang tuntas hasil belajarnya dengan predikat baik dan sangat baik, sedangkan untuk daya serap pada siklus II yaitu 84,29%, dari seluruh siswa yang dikenai tindakan. 4.2 Saran Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses KBM diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam menyusun dan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran, terutama dalam memilih media, apakah sesuai dengan bahan yang akan diajarkan. 2. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui media visual hendaknya guru melakukannya secara berjenjang. 3. Untuk itu kepada setiap siswa diharapkan rajin belajar agardapat mengapai cita-cita. 4. Sekolah diharapkan dapat mengadakan berbagai media visual yang berupa media gambar agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 2006. Prinsip Pengembangan Media Pendidikan: Sebuah Pengantar. http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/03/21/prinsip-pengembanganmedia-pendidikan-sebuah-pengantar/ (diakses 5 April 2013) Anthuna, Rimadiyanti E. 2012. Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dengan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Terpadu Kelas VII SMP N 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. Tesis. Gorontalo : UNG Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Asra, Deni Darmawan, dan Cepi Riana. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran. Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas. Dimyati dan Mujdiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Jupri. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas III dengan menggunakan media audio Visual (VCD pembelajaran) Materi Mengenal Bentuk Permukaan Bumi di SD Mangunsari 05 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. http://repository. library.uksw.edu/handle/123456789/959 (diakses 5 April 2013) Miarso,Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Nur, Anita. 2010. Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas I SDN Sidogiri I Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah Program Studi S1 PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan Univesitas Negeri Malang. http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=42779 (diakses 5 April 2013) Sudjana, Nana. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suprijono, A. 2010. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara