Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Angka inflasi menunjukan perubahan harga secara umum atau kelompok pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Penghitungan Inflasi tahun 2014 menggunakan tahun dasar 2012 = 100. Secara umum inflasi Kota Surakarta pada tahun 2014 sedikit lebih rendah jika dibanding dengan angka inflasi nasional, yaitu sebesar 8,01 persen. Begitu pula jika Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 1
dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 8,32 persen, tentunya inflasi pada tahun 2014 lebih rendah. Besarnya inflasi Kota Surakarta tahun 2014
yang
mencapai 8,01 persen tersebut, dikarenakan seluruh indeks kelompok pengeluaran mengalami kenaikan terutama kenaikan indeks kelompok bahan makanan dan indeks kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing naik sebesar 12,49 persen dan 12,17 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama tahun 2014 sehingga terjadinya inflasi pada tahun 2014 diantaranya, beras, cabe hijau, cabe rawit, cabe merah, rokok kretek filter, tukang bukan mandor, tarif listrik, bahan bakar rumahtangga, angkutan antar kota, angkutan dalam kota, angkutan udara dan bensin. Sebaliknya yang menghambat tingginya inflasi terutama komoditas daging ayam ras, petai, apel, bawang merah, kelapa, minyak goring dan gula pasir. Selama kurun waktu satu tahun (dua belas bulan), Kota Surakarta sebelas kali mengalami inflasi dan sekali terjadi deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014 yang mencapai 2,28 persen dan terendah bulan September 0,11 persen. Sebaliknya pada bulan April terjadi deflasi sebesar 0,15 persen. Tingginya inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2014 sebesar 2,28 persen disebabkan utamanya karena naiknya indeks kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 5,22 persen dan 4,88 persen. Kenaikan indeks kedua kelompok tersebut terutama dipicu oleh Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 2
kerena adanya
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, sehingga ongkos angkut komoditas bahan makanan dan alat transportasi masyarakat mengalami kenaikan. Sebaliknya terjadi pada
April 2014 sebesar
deflasi yang
0,15 persen terutama
disebabkan karena turunnya indeks kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar Komoditas
1,77 persen dan 0,10 persen.
yang mengalami
penurunan
harga
sehingga
memberikan dampak deflasi, utamanya adalah harga bawang merah turun hingga 14,09 persen sehingga memberikan andil deflasi sebesar 0,05 persen, beras turun harganya sebesar 2,01 persen dan memberi andil deflasi sebesar 0,10 persen, cabe rawit turun harganya 31,84 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,11 persen, bensin pertamax turun harga 0,30 persen dengan memberi andil deflasi 0,01 persen
. Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 3
Tabel 1.1. Indeks Harga Konsumen ( IHK ) dan Laju Inflasi Kota Surakarta Tahun 2014 ( Tahun 2012 = 100 ) Bahan Makanan
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Inflasi ( % Perubahan IHK Terhadap Bulan Sebelumnya ) (4) (5) 106.18 0.63
(2) 115.25
Inflasi ( % Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya ) (3) 0.12
Januari
116.90
1.43
106.89
0.67
Pebruari
117.49
0.50
107.41
0.49
Maret April
117.68 115.60
0.16 -1.77
107.83 107.96
0.39 0.12
Mei
116.34
0.64
108.10
0.13
Juni
118.63
1.97
108.26
0.15
Juli Agustus
120.39 119.27
1.48 -0.93
108.34 108.42
0.07 0.07
September
118.47
-0,67
108.62
0.18
Oktober
118.90
0.36
108.85
0.21
Nopember
123.22
3.63
108.93
0.07
Desember
129.65
5.22
110.02
1.00
Bulan IHK (1) Desember 2013 2014
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 4
Lanjutan Tabel 1.1. …………………………………
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Inflasi ( % Perubahan IHK Terhadap Bulan Sebelumnya ) (6) (7) 104.54 0.20
(8) 109.57
Inflasi ( % Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya ) (9) 1.29
Januari
107.19
2.53
109.70
0.12
Pebruari
107.03
-0.15
109.71
0.01
Maret
107.21
0.17
110.52
0.74
April
107.54
0.31
111.26
0.67
Mei
107.82
0.26
111.53
0.24
Juni
108.13
0.29
111.87
0.30
Juli
108.69
0.52
111.93
0.05
Agustus
109.89
1.10
111.95
0.02
September
110.86
0.88
112.00
0.04
Oktober
112.10
1.12
112.25
0.22
Nopember
112.36
0.23
112.59
0.30
Desember
113.85
1.33
112.57
-0.02
Bulan
(1) Desember 2013
Sandang
IHK
2014
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 5
Lanjutan Tabel 1.1. ……………………… Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Inflasi ( % Perubahan IHK Terhadap Bulan Sebelumnya ) (12) (13) 103.21 0.00
(10) 105.90
Inflasi ( % Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya ) (11) 0.40
Januari
108.46
2.42
103.20
-0.01
Pebruari
108.69
0.21
103.54
0.33
Maret
109.01
0.29
103.53
-0.01
April
109.87
0.79
103.57
0.04
Mei
109.98
0.10
103.74
0.16
Juni
109.99
0.01
103.92
0.17
Juli
110.47
0.44
103.93
0.01
Agustus
110.39
-0.07
107.79
3.71
September
110.46
0.06
107.83
0.04
Oktober
110.99
0.48
107.90
0.06
Nopember
111.10
0.10
107.91
0.01
Desember
111.12
0.02
107.89
-0.02
Bulan IHK (1) Desember 2013 2014
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 6
Lanjutan Tabel 1.1. …………………………. Transportasi dan Komunikasi Inflasi ( % Perubahan IHK Terhadap Bulan Sebelumnya ) (14) (15) 112.03 0.53
(16) 108.18
Umum Inflasi ( % Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya ) (17) 0.35
Januari
112.44
0.37
109.50
1.22
Pebruari
113.00
0.50
109.81
0.28
Maret
113.45
0.40
110.11
0.27
April
113.34
-0.10
109.94
-0.15
Mei
113.45
0.10
110.22
0.25
Juni
113.52
0.06
110.78
0.51
Juli
114.44
0.81
111.43
0.59
Agustus
114.64
0.17
111.94
0.46
September
114.47
-0.15
112.06
0.11
Oktober
114.69
0.19
112.57
0.46
Nopember
119.81
4.46
114.23
1.47
Desember
125.66
4.88
116.84
2.28
Bulan
(1) Desember 2013
IHK
2014
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 7
Tabel 1.2. Rata-rata Harga Eceran 9 Macam Komoditi Menurut Jenis Dan Bulan di Kota Surakarta Tahun 2014 Beras Bulan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata
C4 Biasa
C4 Raja
C4 Super
Menthik
8.000 8.200 8.000 8.100 8.200 8.500 8.000 8.200 8.400 8.100 8.100 8.200
9.100 9.300 9.200 9.400 9.500 9.300 9.200 9.100 9.500 9.400 9.500 9.500
10.000 10.100 10.200 10.300 10.400 10.500 10.400 10.600 10.500 10.200 10.300 10.500
10.350 10.450 10.450 10.400 10.550 10.600 10.450 10.550 10.550 10.550 10.550 10.550
8.167
9.333
10.333
10.500
Sumber : BPS Kota Surakarta, di olah
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 8
Lanjutan tabel 1.2. Gula Pasir (Gulaku)
Bulan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata
Minyak Goreng Sawit
Garam
Daging ayam ras
13.000 13.000 13.200 13.200 14.000 14.200 14.300 14.500 14.200 13.300 13.400 13.200
9.000 9.500 9.500 9.000 10.000 10.000 11.000 12.000 11.000 9.000 10.000 10.000
750 750 700 650 700 700 700 600 700 700 700 750
25.000 26.000 27.000 27.000 28.000 30.000 33.000 34.500 30.000 28.000 28.000 27.000
13.625
10.000
700
28.625
Sumber : BPS Kota Surakarta, di olah
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 9
Lanjutan tabel 1.2. Tepung Terigu
Bulan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata
Cabe Bawang rawit hijau Merah
Emas 75%
6.500 6.500 6.700 6.800 7.200 7.300 7.500 7.500 7.400 7.000 7.000 6.600
15.500 16.000 17.000 17.000 17.000 17.500 17.500 18.500 17.000 17.000 17.000 17.000
14.000 14.000 14.500 15.500 16.000 16.500 17.500 17.500 17.000 16.500 16.500 16.500
355.000 370.000 415.500 415.500 417.000 430.000 425.000 443.000 440.000 425.000 425.000 425.000
7.000
17.000
16.000
415.500
Sumber : BPS Kota Surakarta, di olah
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 10
Tabel 1.3. Laju Inflasi Umum Kota Surakarta Tahun 2005 – 2014 ( Persen )
Tahun
Laju Inflasi
(1)
(2)
2005
13.88
2006
6.18
2007
3.28
2008
6.96
2009
2.63
2010
6.65
2011
1.93
2012 2013
2.87 8.32
2014
8.01
2015
1.42*)
Sumber : BPS Kota Surakarta *) bulan Januari-Agustus 2015
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 11
Pengelolaan keuangan daerah merupakan bagian dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah.
Pengelolaan keuangan yang baik ialah pengelolaan yang bisa mengoptimalkan potensi-potensi pembangunan suatu daerah, sehingga dapat tercapai target-target dalam peningkatan kualitas pembangunan. Struktur APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014 berpedoman sepenuhnya kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahun mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya perekonomian daerah. Sebagai daerah yang mengandalkan sektor perdagangan dan jasa, penerimaan pajak daerah menjadi tumpuan utama kinerja PAD. Realisasi pendapatan daerah Kota Surakarta tahun 2014 sebesar Rp 1,525 trilyun dengan perincian pendapatan daerah sebesar Rp 335,660 milyar dana perimbangan sebesar Rp
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 12
797,295 milyar dan lain – lain pendapatan yang sah sebesar Rp 392,621 milyar. Jika dilihat komponen pendapatan daerah, pendapatan asli daerah merupakan komponen yang paling kecil dari ketiga komponen penyusun pendapatn daerah, dengan rincian sebagai berikut, pendapatan pajak daerah sebesar Rp. 206,750 milyard , hasil restribusi daerah sebesar Rp 62,965 milyard, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 5,578 milyard dan lain – lain PAD yang sah sebesar Rp 58,498 milyar. Realisasi belanja daerah Kota Surakarta tahun 2014 sebesar Rp 1,479 trilyun dengan perincian belanja tidak langsung sebesar Rp 853,529 milyar dan belanja langsung sebesar Rp 620,751 milyar. Belanja pegawai menyerap dana sebesar Rp 769,845 milyar dari belanja tidak langsung dan sebesar Rp 60,102 milyar dari belanja langsung. Data realisasi menunjukkan, pendapatan daerah masih didominasi oleh pendapatan dari pemerintah pusat melalui penerimaan Dana Perimbangan yang memberikan kontribusi sebesar 52,26%, Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 25,74%, dan rasio kemampuan keuangan daerah yang tercermin dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 22,00%. Dengan trend perkembangan masing-masing pos pendapatan daerah terhadap pendapatan daerah, secara umum masih tergantung dari dana transfer, namun demikian trend PAD menunjukan trend yang meningkat. Kondisi ini menunjukan resiko fiskal Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 13
masih relatif tinggi, dalam kesinambungan dan kapasitas fiskal daerah. Hal terpenting adalah bagamana desentralisasi fiskal mampu
dimanfaatkan
untuk
menjamin
kapasitas
dan
kesinambungan fiskal daerah melalui rasio, share dan kontribusi PAD yang semakin meningkat dan berkurangnya rasio
ketergantungan
terhadap
dana
transfer.
Rata-rata
pertumbuhan realisasi PAD dalam 5 tahun terakhir sebesar 32,04%, sehingga diharapkan kedepan kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah semakin meningkat sehingga tercapai tingkat kemandirian kemampuan keuangan daerah.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 14
Tabel 2.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 Rupiah Jenis Penerimaan (1) 1 1.1 1.1.1
Pendapatan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Pajak Daerah
1.1.2 1.1.3
Hasil Retribusi Daerah
Jumlah (2) 1.523.636.715.202.00 335.660.206.640,82 206.750.725.212.00 62.964.827.755.00
1.1.4
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-Lain PAD yang Sah
1.2 1.2.1
Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak
797.295.017.689.00 42.642.973.689.00
1.2.2
Dana Alokasi Umum (DAU)
710.803.934.000.00
1.2.3
Dana Alokasi Khusus (DAK)
43.848.110.000.00
1.3 1.3.1
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Hibah
1.3.3
Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.4 1.3.5
Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Jumlah
5.507.540.256,00 60.428.768.417,82
392.620.626.623.00 19.439.000.000.00 116.062.798.623.00 232.478.998.000.00 24.639.830.000.00
1.525.575.850.952,82
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 15
Tabel 2.2. Realisasi Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 Rupiah Jenis Belanja (1) 2 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.1.8 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3
Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa Belanja Tidak Terduga Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Jumlah
Jumlah (2) 1.479.827.902.466,63 853.528.604.730.00 769.847.763.306,00 707.163.870,00 82.186.330.510,00 57.000.000,00 696.837.653,00 33.409.391,00 629.299.397.736,63 62.962.792.286,00 276.844.848.456,63 286.491.756.994,00
1.479.827.902.466,63
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 16
Tabel 2.3. Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 Rupiah Jenis Belanja (1) 3 3.1
Jumlah (2)
Pembiayaan Daerah Penerimaan Pembiayaan
166.446.860.002,00
3.1.1
Sisa Lebih Penghitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
163.507.637.834,00
3.1.2
Penerimaan Pinjaman Daerah
3.1.6
Penerimaan Pihak ketiga
3.2
Pengeluaran Pembiayaan
385.002.868,00 2.554.219.300,00 24.685.688.218.00
3.2.1
Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2
Penyertaan Modal ( Investasi ) Pemerintah Daerah
19.439.000.000,00
3.2.3
Pembayaran Pokok Utang
3.331.701.018.00
Pembiayaan Netto
-21.746.466.050.00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
141.761.171.784,00
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 17
Posisi Aktiva rupiah dan valuta asing Bank Umum dan BPR di Kota Surakarta tahun 2014 sebesar Rp 44,969 trilyun, meningkat 10,36 % dibanding tahun 2013. Jumlah aktiva tersebut merupakan bagian terbesar di Karesidenan Surakarta, yaitu 71,98 %, dan 16,25 % terhadap aktiva Povinsi Jawa Tengah (tabel 3.1). Dibandingkan dengan Kabupaten lain di Solo Raya, Kota Surakarta dari tahun ke tahun mengalami tingkat kenaikan yang cukup signifikan. Dan cukup tinggi muatan aktivanya. Tabel 3.1 JUMLAH AKTIVA RUPIAH DAN VALUTA ASING BANK UMUM DAN BPR KOTA SURAKARTA (Juta Rp) uraian
Kab. Boyolali Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Wonogiri Kab. Karanganyar Kab. Sragen Kota Surakarta/Solo
Jawa Tengah
2009
2010
2011
1,104,307
1,343,095
1,562,089
1,468,615
1,716,420
2,017,541
1,202,992
1,442,765
1,674,545
1,053,600
1,217,349
1,411,224
1,292,444
1,475,733
1,750,049
1,439,289
1,799,435
2,115,722
18,598,456
21,987,170
27,308,441
26,159,703
30,981,967
37,839,611
2012 *)
--------
125,597,533 149,526,913 180,082,712
0
2013
2014
2,048,628
2,390,600
2,962,956
3,479,333
2,529,435
3,028,990
1,937,627
2,297,689
2,452,666
2,756,684
2,890,649
3,286,492
40,746,171
46,359,683
55,568,132
63,599,471
- 242,518,005 272,763,314
Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015 Ket : *) Data tidak tersedia
Posisi simpanan masyarakat rupiah dan valuta asing Bank Umum dan BPR di Kota Surakarta tahun 2014 sebesar Rp 25,750 trilyun, meningkat 4,59 % disbanding tahun 2013. Menurut jenis simpanan Giro sebesar 13,46 %, Simpanan 45,48 % dan Tabungan 41,06 % (tabel 3.2).
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 18
Tabel 3.2 POSISI SIMPANAN MASYARAKAT RUPIAH DAN VALUTA ASING BANK UMUM DAN BPR KOTA SURAKARTA (Juta Rp) Uraian
Giro
: Nominal : Rekening (satuan) Simpanan Berjangka : Nominal : Rekening (satuan) Tabungan : Nominal : Jumlah bilyet (satuan)
2009
2010
2011
2012
2013
2014
3,590,734
1,961,400
2,052,248
2,200,976
3,084,932
3,901,583
13,686
13,906
14,428
15,305
17,120
15,719
5,033,753
6,222,050
7,571,421
7,405,338
9,843,514
12,296,395
30,328
29,139
32,788
34,377
37,758
39,881
5,209,355
5,814,725
7,699,781
9,505,390
10,872,362
11,121,210
771,710
765,980
906,063
1,044,805
1,237,136
1,312,239
JUMLAH NOMINAL
14,089,024 17,472,178 19,995,660
24,617,459
27,008,339
Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015
Posisi pinjaman rupiah dan valuta asing yang diberikan Bank Umum dan BPR di Kota Surakarta tahun 2014 sebesar Rp. 17,856 trilyun, naik sebesar 7,86 % bila dibandingkan terhadap tahun 2013 (tabel 3.3). Jika dilihat per sektor ekonomi, penerima kredit menurut lapangan usaha menyerap Rp 13,891 trilyun (77,80 %), bukan lapangan usaha Rp 3,965 trilyun (22,20 %) dari total tahun 2014. Penyerap dana terbesar kedua adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar Rp 5,758 trilyun (32,25 %) dan yang terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan sebesar Rp 5,626 trilyun (31,51 %). Sedangkan sektor yang menyerap dana yang paling kecil adalah sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp 9,399 milyard (0,053 %), sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar Rp 12,201 milyard (0,068 %).
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 19
Tabel 3.3 POSISI PINJAMAN YANG DIBERIKAN RUPIAH DAN VALUTA ASING BANK UMUM DAN BPR MENURUT LAPANGAN USAHA KOTA SURAKARTA (Juta Rp) Jenis Lapangan Usaha
Pinjaman Menurut Lapangan Usaha
2013
2014
11,702,377
14,670,510
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
240,319 11,918 5,008,823 15,990 453,112 4,629,904 86,624 251,058 1,004,629
821,269 9,373 5,924,050 13,370 706,319 6,108,604 125,186 371,383 590,957
Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha
4,598,643
4,075,160
Rumah Tinggal Flat dan Apartemen Rumah Toko (Ruko) dan Rumah Kantor (Rukan) Kendaraan Bermotor Lainnya
1,193,779 34,458 132,987 464,557 2,772,861
1,275,964 36,471 136,812 429,882 2,196,030
16,301,020
18,745,670
JUMLAH Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015
Posisi pinjaman rupiah dan valuta asing yang diberikan Bank Umum dan BPR di Kota Surakarta menurut jenis penggunaan tahun 2014, terbesar digunakan untuk Modal Kerja, sebesar Rp 9,528 trilyun (53,36 %), naik sebesar 15,04 % bila dibandingkan terhadap tahun 2013. Untuk Investasi sebesar 24,44 % dan Konsumsi sebesar 22,20 % (tabel 3.4).
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 20
Tabel 3.4 POSISI PINJAMAN RUPIAH DAN VALUTA ASING YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT PENGGUNAAN KOTA SURAKARTA (Juta Rp) Jenis Usaha
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1 Modal Kerja 2 Investasi 3 Konsumsi
3,584,121 600,330 1,836,069
4,289,448 569,899 2,097,758
5,028,561 1,307,922 2,817,213
7,683,790 1,668,765 3,484,458
JUMLAH
6,020,519
6,957,105
9,153,695 12,837,014 16,301,020 18,745,670
8,094,997 10,151,095 3,607,380 4,519,416 4,598,643 4,075,160
Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015
Posisi kredit usaha mikro, kecil dan menengah yang diberikan Bank Umum di Kota Surakarta tahun 2014 sebesar Rp 4,032 trilyun, meningkat 10,81 bila dibandingkan tahun 2013. Pengguna terbesar adalah usaha menengah, yaitu sebesar Rp 2,450 trilyun (60,77%), (tabel 3.5).
Tabel 3.5 POSISI KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM KOTA SURAKARTA (Juta Rp)
Jenis Usaha
1 2 3
Mikro Kecil Menengah
JUMLAH
2009
2010
2011
2012
2013
2014
-
-
-
-
-
-
275,186 629,479 1,617,493
309,841 715,748 2,178,055
376,844 890,841 2,370,629
597,662 982,085 2,500,407
-
-
2,522,158
3,203,644
3,638,314 4,080,153
Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015
Kredit tersebut digunakan untuk modal kerja sebesar 75,72 % dan Investasi sebesar 24,28 % (tabel 3.6).
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 21
Tabel 3.6 POSISI KREDIT KEPADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) YANG DIBERIKAN BANK UMUM MENURUT JENIS PENGGUNAAN KOTA SURAKARTA (Juta Rp) Jenis Penggunaan
1 2 3
Modal Kerja Investasi Tidak Teridentifikasi
2009
2010
2011
2012
2013
2014
-
-
2,182,235 2,737,410 2,703,687 339,922 466,234 934,627 -
-
-
2,522,158 3,203,644 3,638,314 4,080,153
3,101,266 978,887 -
Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015
Pengguna terbesar menurut lapangan usaha adalah sector Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 56,68 % dan kedua sector Industri Pengolahan sebesar 21,85 % (tabel 3.7).
Tabel 3.7 POSISI KREDIT MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT SEKTOR KOTA SURAKARTA (Juta Rp) Jenis Lapangan Usaha
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2011
2012
2013
2014
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 20,340 46,906 24,580 59,652 Pertambangan dan Penggalian 3,424 1,281 8,288 5,951 Industri Pengolahan 520,079 701,169 638,448 884,812 Listrik, Gas dan Air 3,122 4,423 15,752 12,673 Konstruksi 53,538 155,869 122,535 136,986 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,446,168 1,849,715 2,311,449 2,357,019 Pengangkutan dan Komunikasi 32,831 46,495 78,932 78,045 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 120,334 163,750 222,242 289,147 Jasa-jasa 322,322 234,035 216,089 255,868 Tidak teridentikasi JUMLAH
2,522,158 3,203,644 3,638,314 4,080,153
Sumber : Bank Indonesia Solo, 2015
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 22
Sektor perdagangan merupakan sektor yang paling dominan dalam menyusun perekonomian Kota Surakarta, hal ini dapat dilihat dari sumbangan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 26,81% terhadap PDRB Kota Surakarta pada tahun 2014. Perkembangan nilai ekspor Kota Surakarta dalam periode tahun 2010-2014, menunjukkan trend yang menurun. Kondisi inilah yang menjelaskan, meskipun perekonomian Kota Surakarta masih tetap tumbuh, namun pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan pertumbuhan ekonomi nasional. Penurunan kinerja ekspor Kota Surakarta sangat dipengaruhi oleh perekonomian negara utama tujuan ekspor Kota Surakarta, yaitu Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Eropa, khususnya Eropa barat. Dengan pertumbuhan ekonomi yang minus di kawasan Eropa dan recovery ekonomi yang lambat di Amerika Serikat, menyebabkan daya beli dan permintaaan komoditas ekspor Kota Surakarta cenderung menurun. Komoditas utama ekspor masih didominasi oleh tekstil dan turunannya, mebel, batik, kantong plastik dan kerajinan kayu/rotan. Beberapa negara tujuan ekspor utama Kota Surakarta adalah Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Italy, Kanada, Perancis, Spanyol, China dan Jepang serta Turki.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 23
Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta Tahun 2010-2014
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Uraian
Total
Volume (Kg)
9.840.529,07
Nilai (US$)
50.237.526,31
Volume (Kg)
9.292.974,25
Nilai (US$)
53.826.324,55
Volume (Kg)
5.879.018,35
Nilai (US$)
40.310.894,74
Volume (Kg)
4.462.952,89
Nilai (US$)
37.016.246,92
Volume (Kg)
4.478.374,42
Nilai (US$)
35.998.297,11
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, 2015
Dari data yang ada terlihat bahwa nilai ekspor dari tahun ke tahun mengalami penurunan, hal ini dapat dimaklumi bahwa dengan adanya regulasi ekspor yang cukup sulit bagi para eksportir. Walaupun volume mengalami kenaikan, tapi nilai ekspornya turun, hal ini karena nilai rupiah yang turun dari waktu ke waktu.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 24
Realisasi Ekspor Kota Surakarta Menurut Komoditi Tahun 2014 Tahun 2014 No.
Komoditi
Volume Gross (kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nilai FOB (US$)
Batik 488,038.49 6,010,437.89 Gula Kelapa 67,870.00 174,986.00 Kantong Plastik 1,908,742.90 3,274,051.47 Kartu Ucapan 64,701.00 3,822,301.23 Karung Plastik 275,684.20 471,471.99 Kerajinan Rotan 86,962.10 189,801.80 Meubel Kayu 185,798.87 635,633.87 Meubel Rotan 347,792.41 784,182.75 Mesin Pembungkus 287.00 1,300.00 Rempah-rempah 216.00 336.00 Peralatan Kantor 2,434.52 4,766.88 Tekstil 659,346.61 13,323,096.53 Meubel Bahan Metal 1,660.00 9,780.09 Tekstil dan Produk Tekstil 381,455.07 7,271,212.15 Kerajinan Kayu 7,385.25 24,938.46 Jumlah
4,478,374.42 35,998,297.11
% terhadap total ekspor 16.70 0.49 9.10 10.62 1.31 0.53 1.77 2.18 0.00 0.00 0.01 37.01 0.03 20.20 0.07 100.00
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, 2015
Tiga Komoditas terbesar dalam realisasi ekspor Kota Surakarta menurut komoditas pada tahun 2014, terbanyak adalah tekstil sebesar 37,01 %, disusul oleh TPT (tekstil dan Produksi Tekstil) sebesar 20,20 persen, dan yang ke-3 komoditas batik (16,70 persen). Dalam pengembangan permodalan pada bagian ini disampaikan juga investasi di kota Surakarta. Investasi merupakan salah satu komponen utama pertumbuhan ekonomi. Iklim investasi akan sangat banyak dipengaruhi oleh variabel ekononomi yang lain, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, inflasi dan masalah struktural yang lain. Secara umum dalam kurun 5 tahun terakhir perkembangan nilai investasi untuk usaha mikro, kecil dan menengah di Kota Surakarta menunjukkan peningkatan, meskipun pada tahun 2014 sedikit Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 25
menurun seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan domestik. Data nilai investasi yang ditampilkan, adalah nilai-nilai investasi yang dicantumkan atas dasar modal usaha yang diberikan oleh pemohon perijinan usaha kepada Pemerintah Kota Surakarta.
PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MODAL USAHA KOTA SURAKARTA Tahun 2010-2014
No
Tahun
Nilai Investasi
1
2010
1.797.727.404.675
2
2011
2.017.019.690.099
3
2012
2.884.306.195.382
4
2013
2.240.106.625.000
5
2014
1.453.189.067.318
Sumber : BPMPT Kota Surakarta, 2015
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 26
Panjang jalan di Kota Surakarta selama tahun 2014 sepanjang 676,56 Km. Jika dilihat dari kondisi jalan,
jalan baik sepanjang
431,452 Km, jalan sedang sepanjang 189,408 Km, jalan rusak sepanjang 52,500 Km dan jalan rusak berat sepanjang 3,200 Km. Bila dilihat dari status jalan, jalan Negara yang ada di kota Surakarta hanya 13,15 km yang berada di tengah kota dan paling panjang adalah Jl. Ahmad Yani, berada di Kecamatan Banjarsari. Sedangkan jalan Provinsi lebih panjang dibandingkan dengan jalan Negara yaitu 15,48 km. Untuk jalan kota atau daerah memiliki panjang 676,56 km. Dari tahun ke tahun panjang jalan menurut statusnya tidak mengalami perubahan. Karena untuk merubah status jalan perlu adanya regulasi di tingkat Kementrian. Menurut kelas jalan di Kota Surakarta tergolong pada kelas III yang panjangnya 472,19 km, sedangkan kelas II mempunyai panjang 142,35 km, dan untuk kelas I panjangnya 62,02 km. Demikian juga kondisi berdasarkan kelas jalan dari tahun ke tahun juga tidak mengalami perubahan. Perkembangan yang cukup pesat pada pelayanan di jasa angkutan Kereta Api, konsumen angkutan akan lebih memilih pada sarana pelayanan yang cukup baik dan memadahi. Hal ini terjadi pada jasa perkeretaapian. Dampak yang muncul maka jasa angkutan bus dan sejenisnya
akan
tergerus
dengan
sendirinya
apabila
tidak
mempersiapkan diri untuk bersaing dengan jasa angkutan yang lain. Pada tabel 5.2. sampai tabel 5.7 menggambarkan bahwa telah terjadi
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 27
pergeseran pola jasa angkutan. Angkutan bus dan sejenisnya sedikit bergeser ke jasa angkutan kereta Api yang nota bene sangat gencar dalam promosi maupun tersedianya sarana pelayanan di dalam perkereta apian. Apabila hal ini tidak dicermati oleh para pelaku usaha di bidang otobis maka konsumen lambat laun akan bergeser ke jasa Angkutan Kereta Api. Mulai dari kenyamanan, keselamatan dan keramahan juga bisa menjadi sebuah rekreasi tersendiri untuk dapat di menikmatai moda angkuta perkereta apian tersebut. Hal ini dapat tergambar dari data yang tercantum pada tabel 5.3. penumpang di Terminal Tirtonadi sedikit menurut sedangkan pada tabel 5.7. penumpang kereta api sedikit naik. Dari sisi nilai ekonomi, maka pengaruh tersebut berdampak pada pendapatan retribusi di masing masing kegiatan. Di terminal bus Tirtonadi retribusi pada tahun 2014 dari sisi realisasi masih dibawah target yang di tentukan. Sedangkan perkembangan dari tahun sebelumnya juga mengalami penurunan. Berbeda dengan retribusi pada jasa angkutan kerta api, dimana jumlah penumpang yang meningkat akan sangat berpengaruh terhadap pemasukan maupun retribusi yang ada.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 28
Tabel 5.1. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Kondisidan Kelas Jalan Di Kota Surakarta Tahun 2014 Km
Jalan Negara 2013 2014 (2) (3)
Status Jalan Jalan Provinsi 2013 2014 (4) (5)
a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Dirinci Jumlah - I
13,15 13,15
13,15 13,15
15,48 15,48
15,48 15,48
486,331 96,013 5,15 89,066 676,56
495,231 89,013 5,15 87,166 676,56
Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat Jumlah - II
2,65 6,05 4,45 13,15
2,65 6,05 4,45 13,15
4,49 10,99 15,48
4,49 10,99 15,48
396,052 186,013 88,897 5,598 676,56
431,452 189,408 52,500 3,200 676,56
12,25 0,9 -
12,25 0,9 -
15,48 -
15,48 -
62,02 142,35 472,19 -
62,02 142,35 472,19 -
Keadaan
I
II
(1) Jenis Permukaan
III Kelas Jalan a.Kelas I b.Kelas II c.Kelas III d.Kelas IIIA e.Kelas IIIB f.Kelas IIIC g.Kelas IV h.Kelas Tidak Dirinci Jumlah - III
13,15
13,15 13,1515,48
15,48 15,48
Jalan Kota 2013 2014 (6) (7)
676,56 15,48
676,56
Sumber/ Source : Jalan Negara dan Provinsi : Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Surakarta Jalan Kota : DPU Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 29
676,56
676,56
Tabel 5.2. Lalu Lintas Kendaraan Penumpang Umum Menurut Bulan Di Kota Surakarta Tahun 2014 94% 92.75% Rit Bus Bulan Datang Berangkat (1)
(2)
(3)
Januari
51,217
58,172
Pebruari
53,987
52,298
Maret
60,652
58,744
April
56,378
54,584
Mei
57,628
55,782
Juni
55,652
53,866
Juli
56,938
55,099
Agustus
70,126
68,141
September
55,379
53,597
Oktober
57,467
5,562
Nopember
54,129
52,360
Desember
57,157
55,312
686,711
623,517
Sumber : Dishubkominfo Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 30
Tabel 5.3. Lalu Lintas Kendaraan Penumpang Umum Menurut Bulan Di Kota Surakarta Tahun 2014 93% 92.15% Penumpang Bulan Datang Berangkat (1) (2) (3) Januari
681,793
664,203
Pebruari
638,809
621,968
Maret
724,696
713,527
April
754,637
743,176
Mei
681,689
671,045
Juni
711,206
700,275
Juli
639,370
629,243
Agustus
935,653
828,585
September
662,833
652,494
Oktober
679,546
668,928
Nopember
638,180
628,142
Desember
698,904
688,050
8,447,315
8,209,636
Sumber : Dishubkominfo Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 31
Tabel 5.4 Pendapatan Retribusi UPTD Terminal Tirtonadi Kota Surakarta Tahun 2014
No
Jenis Pendapatan
Target
Realisasi
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Retribusi Bus cepat
1,990,300,000
1,842,175,000
2
Retribusi Bus lambat
1,100,000,000
894,432,000
3
Retribusi Jasa Ruang Tunggu
1,600,000,000
1,525,808,500
4
Retribusi Sewa Kios dan Los
250,000,000
243,290,950
5
Retribusi sewa Loket Bus Malam
90,000,000
72,535,000
7
Retribusi Parkir mobil/travel
44,300,000
69,190,200
8
Retribusi Becak
9,000,000
824,000
9
Retribusi Lain-lain
270,000,000
302,340,600
5,353,600,000
4,950,596,250
Jumlah Target dan Realisasi
Sumber : Dishubk ominfo (UPTD Terminal) Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 32
Tabel : 5.5. Pendapatan Retribusi UPTD Terminal Tirtonadi menurut bulan di Kota Surakarta Tahun 2014
No
Bulan
Bus Cepat
Bus Lambat
Ret Penumpang
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Januari
144,360,000
83,412,000
116,517,000
2
Pebruari
124,755,000
68,103,000
106,472,000
3
Maret
129,500,000
64,251,000
100,117,000
4
April
155,595,000
76,605,000
123,560,500
5
Mei
145,450,000
73,386,000
121,634,000
6
Juni
161,935,000
78,096,000
159,386,500
7
Juli
132,685,000
60,414,000
107,291,000
8
Agustus
211,870,000
89,322,000
266,102,000
9
September
171,510,000
77,637,000
110,561,000
10
Oktober
167,660,000
76,455,000
114,336,000
11
Nopember
134,585,000
65,193,000
84,418,000
12
Desember
162,270,000
81,558,000
115,413,500
1,842,175,000
894,432,000
1,525,808,500
Jumlah
Sumber : Dishubk ominfo (UPTD Terminal) Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 33
Tabel 5.6. Banyaknya Penumpang & Barang Kereta Api Munurut Bulan dan Jenis Di Kota Surakarta Tahun 2014 1.0698
1.0797
Bulan
Penumpang (orang)
Barang (Kg)
(1)
(2)
(3)
Januari
74,557
93,267
Pebruari
63,106
87,559
Maret
76,793
93,074
April
73,763
119,648
Mei
81,965
149,118
Juni
81,552
148,367
Juli
64,645
192,441
Agustus
80,771
48,712
September
77,207
121,168
Oktober
78,252
88,013
Nopember
68,883
130,788
Desember
87,054
126,296
908,548
1,398,452
Jumlah
Sumber : PT KAI Stasiun Solo Balapan Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 34
Jumlah hotel di Kota Surakarta tahun 2014 sebanyak 154 hotel. Terdiri dari Jumlah kamar yang tersedia sebanyak 754 ar dan jumlah tempat tidur sebanyak 1.327 tempat tidur. Menurut data di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Surakarta, obyek wisata yang paling banyak dikunjungi adalah makam Kyai pandanaran dengan pengunjung sebanyak 114.900 orang. Pengunjung terbanyak terjadi pada bulan Juli sebanyak 25.200 orang dan yang terkecil pada bulan Pebruari sebanyak 4.300 orang.
Tabel 6.1. Banyaknya Jasa Akomodasi Di Kota Surakarta Tahun 2014 Uraian
Satuan
2013
2014
Jasa Akomodasi
Hotel
148
154
Banyaknya Kamar
Buah
5.223
5.439
Jumlah Tamu * Indonesia * Manca Negara
Orang Orang Orang
1.228.617 36.990
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 35
1.246.740 36.828
Tabel 6.2. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) menurut Klasifikasi Hotel di Kota Surakarta Tahun 2014
Klasifikasi
Januari
Pebruari
Maret
Bintang 1
45,41
46,39
42,33
Bintang 2
40,87
44,51
39,48
Bintang 3
52,75
52,78
53,92
Bintang 4 +
60,69
57,18
61,31
Seluruh Bintang
51,63
51,54
51,77
Non Bintang
38,40
36,95
35,59
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 36
Lanjutan tabel 6.2. Klasifikasi
April
Mei
Juni
Bintang 1
46,03
49,51
49,45
Bintang 2
41,39
40,27
45,52
Bintang 3
52,33
54,93
56,88
Bintang 4 +
59,95
66,43
70,75
Seluruh Bintang
51,48
54,54
57,97
Non Bintang
31,79
34,09
35,95
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 37
Lanjutan tabel 6.2. Klasifikasi
Juli
Agustus
September
Bintang 1
49,39
54,21
51,45
Bintang 2
50,76
54,80
45,64
Bintang 3
58,93
42,89
55,42
Bintang 4 +
75,07
62,71
77,75
Seluruh Bintang
60,28
55,51
60,04
Non Bintang
36,86
35,27
36,00
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 38
Lanjutan tabel 6.2. Klasifikasi
Oktober
Nopember Desember
Bintang 1
51,39
53,92
62,17
Bintang 2
39,63
44,70
46,11
Bintang 3
51,06
45,02
55,95
Bintang 4 +
76,64
66,83
65,97
Seluruh Bintang
55,76
52,84
57,30
Non Bintang
34,83
32,86
34,58
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 39
Tabel 6.3. Rata-rata Lama Menginap Tamu menurut Klasifikasi Hotel di Kota Surakarta Tahun 2014
Klasifikasi
Januari
Pebruari
Maret
Bintang 1
1,41
1,28
1,31
Bintang 2
1,22
1,29
1,30
Bintang 3
1,56
1,62
1,62
Bintang 4 +
1,62
1,73
1,73
Seluruh Bintang
1,46
1,52
1,53
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 40
Lanjutan tabel 6.3. Klasifikasi
April
Mei
Juni
Bintang 1
1,97
1,15
1,21
Bintang 2
1,22
1,20
1,22
Bintang 3
1,62
1,48
1,51
Bintang 4 +
1,73
1,68
1,69
Seluruh Bintang
1,63
1,42
1,43
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 41
Lanjutan tabel 6.3. Klasifikasi
Juli
Agustus
September
Bintang 1
1,86
1,41
1,42
Bintang 2
1,24
1,17
1,18
Bintang 3
1,53
1,59
1,71
Bintang 4 +
2,27
1,81
2,20
Seluruh Bintang
1,73
1,53
1,63
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 42
Lanjutan tabel 6.3. Klasifikasi
Oktober
Nopember Desember
Bintang 1
1,40
1,43
1,49
Bintang 2
1,18
1,27
1,16
Bintang 3
1,63
1,67
1,57
Bintang 4 +
1,80
1,80
1,58
Seluruh Bintang
1,52
1,53
1,44
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 43
Tabel 64. Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata Setiap Bulan di Kota Surakarta tahun 2013 Kraton Kasunanan
Mangkunegaran
Bulan Wisman Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
Wisnus
Jumlah
Wisman
Wisnus
Jumlah
29 75 50 145 165 38 177 537 82 80 86 40
3.367 3.262 5.270 3.246 7.313 8.959 3.663 9.195 3.950 6.293 4.257 7.877
3.396 3.337 5.320 3.391 7.478 8.997 3.840 9.732 4.032 6.373 4.343 7.917
1.620 1.340 1.460 1.716 1.325 1.615 2.282 1.602 2.112 1.778 1.382 1.418
1.040 1.351 1.510 1.620 1.400 1.500 1.525 993 1.135 1.975 1.379 2.250
2.660 2.691 2.970 3.336 2.725 3.115 3.807 2.595 3.247 3.753 2.761 3.668
1.504
66.652
68.156
19.650
17.678
37.328
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 44
lanjutan tabel 6.4. Radyapustaka
Taman Balekambang
Bulan Wisman
Wisnus
Jumlah
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
37 64 64 66 102 41 75 71 0 0 0 0
574 624 947 922 806 1.415 973 735 0 0 0 0
611 688 1.011 988 908 1.456 1.048 806 0 0 0 0
Jumlah
520
6.996
7.516
Wisman 23 22 23 18 20 22 18 21 24 27 28 42
Wisnus
Jumlah
100.463 98.222 100.463 111.786 118.554 136.785 97.938 137.892 140.575 143.599 152.351 203.037
100.486 98.244 100.486 111.804 118.574 136.807 97.956 137.913 140.599 143.626 152.379 203.079
288 1.541.665 1.541.953
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 45
lanjutan tabel 6.4. WO Sriwedari
THR Sriwedari
Bulan Wisman
Wisnus
Jumlah
Wisman
Wisnus
Jumlah
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
17 9 23 34 25 11 30 22 27 21 13 18
2.768 2.150 2.070 3.350 2.730 2.130 2.406 2.143 2.300 2.317 2.180 3.100
2.785 2.159 2.093 3.384 2.755 2.141 2.436 2.165 2.327 2.338 2.193 3.118
5 2 10 3 0 0 4 6 2 11 10 20
23.684 19.515 35.149 23.612 34.790 28.276 26.259 32.943 28.583 33.640 34.115 35.232
23.689 19.517 35.159 23.615 34.790 28.276 26.263 32.949 28.585 33.651 34.125 35.252
Jumlah
250
29.644
29.894
73
355.798
355.871
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 46
lanjutan tabel 6.4. Bulan
Musium Batik
TIC
Taman Satwataru Jurug
Wisman Wisnus Jumlah Wisman Wisnus Jumlah Wisman Wisnus Jumlah Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
24 94.338 94.362 99 500 599 77 1.509 1.586 37 1.496 1.533 103 1.471 1.574 99 1.552 1.651 211 1.108 1.319 189 654 843 90 1.732 1.822 3 1.917 1.920 113 1.338 1.451 148 1.802 1.950
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
1.193 109.417 110.610
0
34.271 16.296 13.125 17.551 28.305 29.400 20.140 68.865 31.600 17.387 19.185 30.213
34.271 16.296 13.125 17.551 28.305 29.400 20.140 68.865 31.600 17.387 19.185 30.213
369 404 322 301 1.051 1.003 1.051 658 511 561 509 255
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
369 404 322 301 1.051 1.003 1.051 658 511 561 509 255
326.338 326.338
6.995
0
6.995
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 47
Tabel 6.5. Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang di Kota Surakarta melalui Bandara Adi Sumarmo
Jumlah Wisman (orang) Bulan 2013
2014
Januari
1,079
774
Pebruari
1,552
803
Maret
1,290
1,114
April
1,297
1,029
Mei
2,015
1,692
Juni
1,679
1,042
Juli
1,409
1,125
Agustus
1,838
1,399
September
1,898
1,258
Oktober
1,787
1,122
Nopember
1,405
853
Desember
937
699
18,186
12,910
Jumlah
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 48
PDRB Kota Surakarta
tahun 2014 lebih besar bila
dibandingkan terhadap tahun 2013. Keadaan ini menyebabkan petumbuhan ekonomi Kota Surakarta tahun 2014 sebesar 5,08 %. Tujuh sektor mengalami pertumbuhan positif dan 2 sektor mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertanian sebesar 0,43 % dan penggalian sebesar -1,70 %. Tiga
sektor yang
mendominasi perekonomian Kota Surakarta adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ( 26,81 % ), sektor Industri Pengolahan ( 19,19 % ) sektor Jasa – jasa (13,86 % ). Sedangkan jika dilihat dari PDRB menurut komponen penggunaan, distribusi persentasenya sebagai berikut, konsumsi rumah tangga sebesar 60,99 %, konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 0,61 %, konsumsi Pemerintah sebesar 15,08 %, pembentukan modal tetap bruto sebesar 39,35 %, perubahan inventori sebesar -1,02 %, ekspor barang dan jasa sebesar 36,09 % dan masih menggunakan komponen impor sebesar 51,09 %.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 49
Tabel 7.1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 – 2014 Jutaan Rupiah Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian
2013 (2) 6.611,99
2014 (3) 6.862,31
3.944,50
3.942,99
1.2. Perkebunan
468,67
501,70
1.3. Peternakan
2.179,73
2.396,89
1.4. Kehutanan
0,00
0,00
1.5. Perikanan
19,09
20,72
3.022,94
2.982,14
2.623.767,70
2.901.686,21
4. Listrik dan Air Bersih
363.004,58
404.684,38
5. Bangunan / Konstruksi
1.951.415,83
2.166.905,81
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
3.632.165,57
4.054.951,44
7. Pengangkutan dan Komunikasi
1.462.927,27
1.641.884,35
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1.656.823,06
1.847.022,65
9. Jasa - jasa
1.899.877,56
2.095.568,76
Produk Domestik Regional Bruto
13.599.596,52
15.122.548,06
500.625
508.951
27.165.236,48
29.713.170,93
1.1. Tanaman Bahan Makanan
2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pengolahan
Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) *) PDRB Per Kapita (Rupiah)
*) Jumlah penduduk menggunakan data Registrasi Penduduk 2014
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 50
Tabel 7.2. Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2013 – 2014 Jutaan Rupiah Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian
2013 (2) 2.951,59
2014 (3) 2.939,01
1.612,42
1.552,42
1.2. Perkebunan
258,89
260,95
1.3. Peternakan
1.072,78
1.117,66
1.4. Kehutanan
0,00
0,00
1.5. Perikanan
7,49
7,98
1.764,96
1.735,04
1.404.161,79
1.475.435,09
4. Listrik dan Air Bersih
147.574,83
154.681,47
5. Bangunan / Konstruksi
811.759,49
852.952,37
1.687.392,79
1.773.661,75
7. Pengangkutan dan Komunikasi
621.610,31
653.669,84
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
664.532,30
699.611,98
9. Jasa - jasa
739.206,00
774.969,78
6.080.954,07
6.389.656,34
500.625
508.951
12.146.724,73
12.554.560,92
1.1. Tanaman Bahan Makanan
2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pengolahan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Produk Domestik Regional Bruto Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) *) PDRB Per Kapita (Rupiah)
*) Jumlah penduduk menggunakan data Registrasi Penduduk 2014
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 51
Tabel 7.3. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2013 – 2014 Persentase Lapangan Usaha
2013
2014
(2)
(3)
1. Pertanian
1,34
-0,43
2. Pertambangan & Penggalian
-1,38
-1,70
3. Industri Pengolahan
4,01
5,08
4. Listrik, Gas & Air Bersih
7,19
4,82
5. Bangunan / Konstruksi
6,03
5,07
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7,51
5,11
7. Pengangkutan dan Komunikasi
6,13
5,16
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
7,98
5,28
9. Jasa - jasa
3,48
4,84
(1)
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 52
Tabel 7.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 – 2014 Persentase Lapangan Usaha
2013
2014
(2)
(3)
1. Pertanian
0,05
0,05
2. Pertambangan & Penggalian
0,02
0,02
3. Industri Pengolahan
19,29
19,19
4. Listrik dan Air Bersih
2,67
2,68
5. Bangunan / Konstruksi
14,35
14,33
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
26,71
26,81
7. Pengangkutan & Komunikasi
10,76
10,86
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
12,18
12,21
9. Jasa - jasa
13,97
13,86
(1)
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 53
Tabel 7.5. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2013 – 2014 Persentase Lapangan Usaha
2013
2014
(2)
(3)
1. Pertanian
224.01
233.49
2. Penggalian
170.14
171.87
3. Industri Pengolahan
186.85
196.66
4. Listrik dan Air Bersih
245.98
261.62
5. Bangunan / Konstruksi
240.39
254.04
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
215.25
228.62
7. Angkutan dan Komunikasi
235.34
251.17
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
249.32
264.01
9. Jasa - jasa
254.22
270.41
(1)
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 54
Tabel 7.6. Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 – 2014 Jutaan Rupiah Jenis Pengeluaran
2013
2014
(2)
(3)
8.539.266,29
9.222.623,29
1.1.Makanan
3.573.768,40
3.878.753,80
1.2.Non Makanan
4.965.498,51
5.343.869,50
82.560,18
92.210,10
3. Konsumsi Pemerintah
2.153.944,10
2.280.035,99
4. Pembentukan Modal tetap Bruto
5.254.968,96
5.951.381,18
5. Perubahan Stok/Inventori
-154.802,40
-154.942,40
6. Ekspor Barang dan Jasa
5.326.663,46
5.457.914,21
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
7.603.004,70
7.726.674,32
13.599.596,52
15.122.548,06
(1) 1. Konsumsi Rumah Tangga
2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
PDRB
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 55
Tabel 7.7. Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2013 – 2014 Jutaan Rupiah Jenis Pengeluaran
2013
2014
(2)
(3)
3.969.820,11
4.149.496,69
1.1.Makanan
1.595.107,70
1.676.790,48
1.2.Non Makanan
2.374.712,41
2.472.706,20
2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
37.441,05
39.271,91
3. Konsumsi Pemerintah
898.733,89
932.005,58
4. Pembentukan Modal tetap Bruto
1.919.647,08
2.010.591,81
5. Perubahan Stok/Inventori
-138.500,31
-138.080,96
6. Ekspor Barang dan Jasa
413.610,97
1.870.554,00
2.459.290,57
2.474.182,69
6.080.954,07
6.389.656,34
(1) 1. Konsumsi Rumah Tangga
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 56
Tabel 7.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Komponen Penggunaan Tahun 2014 Persentase
Jenis Pengeluaran
Berlaku
Konstan
(2)
(3)
5,06
4,53
1.1.Makanan
5,45
5,12
1.2.Non Makanan
4,81
4,13
2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
2,89
4,89
3. Konsumsi Pemerintah
5,86
3,70
4. Pembentukan Modal tetap Bruto
6,01
4,74
5. Perubahan Stok
5,07
-0,30
6. Ekspor Barang dan Jasa
0,35
0,95
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
0,51
0,61
5,89
5,08
(1) 1. Konsumsi Rumah Tangga
PDRB
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 57
Tabel 7.9. Distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Surakarta Menurut Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 - 2014 Persentase
Jenis Pengeluaran
2013
2014
(2)
(3)
62,79
60,99
1.1.Makanan
26,28
25,65
1.2.Non Makanan
36,51
35,34
2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
0,61
0,61
3. Konsumsi Pemerintah
15,84
15,08
4. Pembentukan Modal tetap Bruto
38,64
39,35
-1,4
-1,02
6. Ekspor Barang dan Jasa
39,17
36,09
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
55,91
51,09
100,00
100,00
(1) 1. Konsumsi Rumah Tangga
5. Perubahan Stok
PDRB
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 58
Penduduk Kota Surakarta hasil registrasi penduduk tahun 2014 sebanyak 552.650 jiwa dengan penduduk laki – laki sebanyak 273.038 jiwa dan perempuan sebanyak 279.612 jiwa. Sex rasiose besar 97,65. Dengan luas wilayah 44,04 Km
2
maka kepadatan
penduduk tercatat 12.549 per Km 2. Apabila dilihat per Kecamatan, 3 kecamatan dengan penduduk terbanyak
adalah Kecamatan Banjarsari
dengan
175.379 jiwa, Kecamatan Jebres dengan 142.136 jiwa dan Kecamatan
Laweyan
dengan 97.990 jiwa. Sedangkan 2
Kecamatan dengan penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Serengan
dengan 53.135 jiwa, Kecamatan Pasar Kliwon
dengan 84.010 jiwa. Berdasarkan hasil Sakernas ( Survei Angkatan Kerja Nasional ) bulan Agustus tahun 2014, penduduk usia kerja ( 15 tahun keatas ) di Kota Surakarta sebanyak 401.830 orang, terdiri dari angkatan kerja sebanyak 275.191 orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 126.639 orang. Angkatan kerja dibagi menjadi bekerja sebanyak 258.234 orang ( 64,2666% ) dan mencari kerja sebanyak 16,957 orang ( 4,22 % ). Bukan angkatan kerja dibagi menjadi sekolah sebanyak 52.961 orang ( 13,18 % ), mengurus rumah tangga sebanyak
53.876024
(13,41 % ) dan lainnya sebanyak 19.802 orang
(4,93 %).
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 59
Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2014 sebesar 68,48 angka ini menunjukan bahwa selama tahun 2014, dari 100 penduduk usia kerja 68 orang berkategori bekerja atau mencari kerja.
Tabel 8.1.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kota Surakarta tahun 2009 – 2014 Jiwa Tahun
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
2009
249.287
278.915
528.202
2010
262.643
269.796
532.439
2011
265.166
271.332
536.498
2012
266.724
278.929
545.653
2013
278.644
285.015
563.659
2014
273.038
279.612
552.650
Sumber : Registrasi Penduduk ( Data Diolah )
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 60
Tabel 8.2. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk per Km Menurut Kecamatan Tahun 2014
Kecamatan (1) 01.Laweyan 02.Serengan 03.Pasarkliwon 04.Jebres 05.Banjarsari Jumlah
2 Luas ( Km )
Jumlah Penduduk
(2) 8,64 3,19 4,82 12,58 14,81 44,04
(3) 97.990 53.135 84.010 142.136 175.379 552.650
2
Kepadatan per 2 Km (4) 11.341 16.657 17.429 11.299 11.842 12.549
Sumber : Registrasi Penduduk ( Data Diolah )
Tabel 8.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kecamatan (1) 01.Laweyan 02.Serengan 03.PAsarkliwon 04.Jebres 05.Banjarsari Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(2) 48.081 26.054 41.762 70.518 86.623 273.038
(3) 49.909 27.081 42.248 71.618 88.756 279.615
(4) 97.990 53.135 84.010 142.136 175.379 552.650
Sumber : Registrasi Penduduk ( Data Diolah )
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 61
Sex Ratio (5) 96,34 96,21 98,85 98,46 97,60 97,65
Tabel 8.4. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota SurakartaTahun 2010 - 2014
(1)
Penduduk Usia Kerja (2)
(3)
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (4)
2010
387.050
258.573
66,81
2011
385.899
266.308
69,01
2012
386.065
272.144
70,49
2013
385.784
279.953
72,57
2014
401.830
275.191
68,48
Tahun
Angkatan Kerja
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 62
Tabel 8.5. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu Yang Lalu di Kota SurakartaTahun 2014 Jenis kegiatan (1)
2012 (2)
2013 (3)
2014 (4)
70,49
72,57
68,48
- Bekerja
66,21
67,36
64,26
- Mencari Pekerjaan
4,28
5,21
4,22
29,51
27,42
31,52
- Sekolah
9,82
8,29
13,18
- Mengurus Rumah Tangga
15,40
15,14
13,41
- Lainnya
4,29
4,00
4,93
ANGKATAN KERJA
BUKAN ANGKATAN KERJA
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 63
Hasil ST2013 menunjukkan bahwa usaha pertanian di Kota Surakarta didominasi oleh jenis usaha rumah tangga. Hal ini tercermin dari besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian jika dibandingkan dengan perusahaan pertanian berbadan hukum atau usaha pertanian lainnya, yaitu selain rumah tangga dan perusahaan pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surakarta Tahun 2013 tercatat sebanyak 1.104 rumah tangga, turun sebesar 58,50 persen dari tahun 2003 yang tercatat sebanyak 2.660 rumah tangga. Kecamatan Jebres tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak di tahun 2013, yaitu sebanyak 484 rumah tangga. Disusul Kecamatan Banjarsari sebanyak 442 rumah tangga. Kecamatan Laweyan sebanyak 104 rumah tangga. Sedangkan Kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon masing-masing hanya terdapat 14 dan 60 rumah tangga usaha pertanian. Tabel 1. Jumlah Usaha Pertanian Menurut Kecamatan dan Jenis Usaha, ST2003 dan ST2013 Rumah Tangga Usaha Pertanian (RT) No
Kecamatan
(1) 1
(2)
2003
2013
Laweyan
(3) 320
(4) 104
2
Serengan
24
14
3
Pasar Kliwon
0
60
4
Jebres
1.722
5
Banjarsari
594 2.660
Kota Surakarta
Pertumbuhan Absolut % (5) (6) -216 -67,50 -10
-41,67
484
-1.238
-71,89
442
-152
-25,59
1.104
-1.556
-58,50
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (Perusahaan) Pertumbuhan 2003 2013 Absolut % (7) (8) (9) (10) 1
0
1
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 64
Gambar 1 Persebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian di Kota Surakarta Tahun 2003 dan Tahun 2013
Subsektor Peternakan mendominasi usaha pertanian di Kota Surakarta. ST2013 mencatat bahwa jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak di Kota Surakarta adalah di Subsektor Peternakan disusul subsektor tanaman pangan. Jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor peternakan sebanyak 904 rumah tangga dan jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor tanaman pangan sebanyak 249 rumah tangga. Subsektor perkebunan ternyata merupakan subsektor yang memilki jumlah rumah tangga usaha pertanian paling sedikit, diikuti oleh Subsektor kehutanan. Jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor perkebunan di Kota Surakarta pada Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 65
tahun 2013 tercatat hanya sebanyak 4 rumah tangga, sedangkan jumlah rumah tangga usaha pertanian Subsektor kehutanan terdapat sebanyak 24 rumah tangga. Penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak
antara tahun 2003 sampai tahun 2013 terjadi di
Subsektor peternakan, yang mengalami penurunan sebesar 880 rumah tangga. Pada periode yang sama, Subsektor tanaman pangan mengalami pertumbuhan jumlah rumah tangga usaha pertanian , yaitu dari 208 rumah tangga pada tahun menjadi 249 rumah tangga pada tahun 2013.
Gambar 2 Peta Sebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian, ST2013
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 66
2003
Gambar 3 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di Kota Surakarta Menurut Subsektor ST2003 dan ST2013
Usaha pertanian ditinjau dari banyaknya perusahaan pertanian berbadan hukum, di Kota Surakarta hanya terdapat 1 (satu) unit usaha, yaitu yang bergerak di Subsektor Kehutanan. Demikian pula dengan unit usaha pertanian lainnya (tidak berbadan hukum). Jumlah usaha pertanian yang tidak berbadan hukum di Kota Surakarta hanya terdapat 3 unit, yaitu 2 unit bergerak di sub sektor kehutanan dan 1 unit di sub sektor peternakan. Dari hasil ST2013, Subsektor Peternakan memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu sebanyak 904 unit usaha, diikuti oleh Subsektor Tanaman Pangan yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian sebanyak 249 Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 67
usaha.
Sedangkan
Subsektor
Perkebunan
pada
ST2013
merupakan subsektor dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian paling sedikit (4 usaha).
Apabila diklasifikasikan menurut golongan luas lahan, hasil ST2003 menunjukkan jumlah rumah tangga usaha pertanian yang menguasai lahan kurang dari 1000 m2 mendominasi jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Surakarta. Kondisi yang hampir serupa terjadi pada hasil ST2013, dimana jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang dikuasai kurang dari 1.000 m2 ada sebanyak 858 rumah tangga, mengalami penurunan sebesar 63,66 persen dibandingkan hasil ST2003, yang tercatat sebanyak
2.361
rumah tangga. Rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan yang dikuasai antara 0,10–0,19 hektar (1.000–1.999 m2) pada ST2013 adalah sebanyak 87 rumah tangga, menurun sebesar 47,90 persen bila dibandingkan dengan ST2003 yang tercatat sebanyak 167 rumah tangga. Golongan luas lahan 0,20–0,49 hektar (2.000–4.999 m2) tercatat mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian sebanyak 102 rumah tangga pada ST2013, naik sebanyak 42 rumah tangga jika dibandingkan ST2003. Sedangkan untuk golongan luas lahan yang dikuasai lebih dari 2.000 m2, jumlah usaha rumah tangga pertanian hasil ST2013 sedikit meningkat dibandingkan dengan hasil ST2003.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 68
Tabel 2 Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor dan Jenis Usaha, ST2003 dan ST2013 No
Sektor/Subsektor
(1)
(2)
Rumah Tangga Usaha Pertanian (Rumah Tangga) Perubahan ST2003 ST2013 Absolut % (3) (4) (5) (6)
Sektor Pertanian*)
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (Perusahaan) Perubahan ST2003 ST2013 Absolut % (7) (8) (9) (10)
Usaha Pertanian Lainnya ST2013 (Unit) (11)
2660
1104
-1556
-58.50
0
1
0
0
3
208
249
41
19.71
0
0
0
0
0
Padi
113
166
73
64.60
0
0
0
0
0
Palawija
98
89
-9
-9.18
0
0
0
0
0
2.
Hortikultura
590
131
-459
-77.80
0
0
0
0
0
3.
Perkebunan
6
4
-2
-33.33
0
0
0
0
0
4.
Peternakan
1784
904
-880
-49.33
0
0
0
0
1
5.
Perikanan
64
69
5
7.81
0
0
0
0
0
Budidaya Ikan
47
69
22
46.81
0
0
0
0
0
Penangkapan Ikan
17
1
-16
-94.12
0
0
0
0
0
Subsektor 1.
Tanaman Pangan
6.
Kehutanan
255
24
-231
-90.59
0
1
0
0
2
7.
Jasa Pertanian
27
24
-3
-11.11
0
0
0
0
0
Tabel 3 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Golongan Luas Lahan yang dikuasai ST 2003 dan ST 2013 Perubahan Absolut
No.
Golongan Luas Lahan (m2)
ST2003
ST2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
<1 000
2.361
858
-1.503
-63,66
2
1 000–1 999
167
87
-80
-47,90
3
2 000–4 999
60
102
42
70,00
4
5 000–9 999
72
33
-39
-54,17
5
10 000–19 999
0
19
19
6
20 000–29 999
0
3
3
7
≥30 000
0
2
2
2.660
1.104
-1.556
JUMLAH
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 69
%
-58,50
Hasil ST2013 pada tabel 3 menunjukkan bahwa rumah tangga usaha pertanian paling banyak menguasai lahan dengan luas kurang dari 1000 m2, yaitu sebanyak 858 rumah tangga. Demikian halnya dengan yang terjadi pada ST2003 jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak menguasai lahan dengan luas kurang dari 0,10 hektar, yaitu sebanyak 2.361 rumah tangga.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 70
Subsektor Tanaman Pangan Jenis tanaman padi di Kota Surakarta terdiri dari padi sawah dan padi ladang. Jenis padi sawah lebih banyak diusahakan oleh rumah tangga bila dibandingkan dengan padi ladang. Menurut data ST 2013 dari 186 rumah tangga tanaman padi di Kota Surakarta, sekitar 96,24 persen (179 rumah tangga) mengelola tanaman padi sawah, sedangkan padi ladang hanya dikelola oleh sekitar 3,76 persen (7 rumah tangga). Jenis tanaman padi di Kota Surakarta terdiri dari padi sawah dan padi ladang. Jenis padi sawah lebih banyak diusahakan oleh rumah tangga bila dibandingkan dengan padi ladang. Menurut data ST 2013 dari 186 rumah tangga tanaman padi di Kota Surakarta, sekitar 96,24 persen (179 rumah tangga) mengelola tanaman padi sawah, sedangkan padi ladang hanya dikelola oleh sekitar 3,76 persen (7 rumah tangga. Selain jumlah rumah tangga usaha pertanian tanaman pangan, ST2013 juga memberikan informasi mengenai luas tanam dari masing-masing komoditas tanaman pangan. Luas tanam untuk tanaman padi secara keseluruhan berjumlah 1.449.712 m2 yang terdiri dari luas tanam tanaman padi sawah seluas 1.439.412 m2 dan padi ladang seluas 10.300 m2. Jika dilihat rata-rata luas tanaman padi per rumah tangga usaha dapat dilihat bahwa rata-rata luas tanam per rumah tangga tanaman padi sawah lebih besar dibandingkan tanaman padi ladang. Satu rumah tangga usaha tanaman padi sawah memiliki luas tanam
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 71
sekitar 8.041 m2, sedangkan luas tanam yang dimiliki oleh rumah tangga tanaman padi ladang hanya sekitar1.471 m2. Tanaman
palawija
meliputi
kelompok
biji-bijian,
kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Dari 11 komoditas utama palawija, di Kota Surakarta hanya terdapat 5 jenis komoditas yang diusahakan. Kacang tanah merupakan komoditas yang paling banyak ditanam oleh rumah tangga palawija di Kota Surakarta diikuti oleh komoditas ubi kayu dan jagung. Persentase jumlah rumah tangga pada tiga komoditas utama ini terhadap jumlah rumah tangga palawija masing-masing adalah 49,23 persen (64 rumah tangga), 29,23 persen (38 rumah tangga), dan 13,08 persen (17 rumah tangga). Komoditas Ubi jalar dan kacang hijau juga ditanam oleh rumah tangga hortikultura di Kota Surakarta, tetapi jumlahnya hanya 9 dan 2 rumah tangga. Jika dilihat dari besaran luas tanam per komoditas, kacang tanah merupakan komoditas tanaman palawija yang memiliki luas tanam terbesar. Dari 170.675 m2
luas tanam
palawija, sekitar 52,87 persen (90.233 m2 ) merupakan luas tanam untuk komoditas kacang tanah. Sementara itu, luas tanam terkecil adalah komoditas kacang hijau yang hanya seluas 512 m2 . Rata-rata luas tanam usaha tanaman palawija lebih kecil bila dibandingkan dengan tanaman padi, yaitu hanya sekitar 1.312 m2. Menurut komoditasnya, tanaman palawija yang memiliki rata-rata luas tanam terbesar adalah kacang tanah yaitu seluas 1.409,89 m2 per satu rumah tangga usaha tanaman Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 72
kacang tanah, sedangkan rata-rata luas tanam terkecil adalah kacang hijau yang rata-rata hanya ditanam seluas 256 m2 per rumah tangga. Tabel 4 Jumlah Rumah Tangga, Luas Tanam, dan Rata-Rata Luas Tanam Usaha Tanaman Padi dan Palawija Menurut Jenis Tanaman, ST2013 2
2
Jenis Tanaman
Rumah Tangga
Luas Tanam (m )
Rata-Rata Luas Tanam (m )
(1)
(2)
(3)
(4)
Tanaman Pangan*
316
1.620.387
5.127,81
Padi**
186
1.449.712
7.794,15
Padi Sawah
179
1.439.412
8.041,41
Padi Ladang
7
10.300
1.471,43
130
170.675
1.312,88
Jagung
17
22.720
1.336,47
Kacang Tanah
64
90.233
1.409,89
Kacang Hijau
2
512
256,00
Ubi Kayu
38
52.532
1.382,42
Ubi Jalar
9
4.678
519,78
Palawija**
*)
Satu rumah tangga usaha tanaman pangan dapat mengusahakan lebih dari 1 komoditas, sehingga jumlah rumah tangga usaha tanaman pangan bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha padi dengan rumah tangga palawija. **) Satu rumah tangga usaha padi atau palawija dapat mengusahakan lebih dari 1 komoditas padi atau palawija, sehingga jumlah rumah tangga usaha padi atau palawija bukan merupakan penjumlahan rumah tangga komoditasnya.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 73
Subsektor Hortikultura Berdasarkan
jenis
tanaman,
tanaman
hortikultura
dibedakan menjadi tanaman tahunan dan semusim. Tanaman hortikultura tahunan adalah tanaman hortikultura yang umur tanamannya lebih dari satu tahun sedangkan tanaman yang umurnya kurang dari satu tahun digolongkan menjadi tanaman hortikultura semusim. Tanaman hortikultura (tahunan dan semusim) meliputi buah-buahan, sayuran, obat-obatan, dan tanaman hias. Berdasarkan hasil ST2013, dari 32 jenis tanaman hortikultura semusim yang diusahakan di Kota Surakarta, kacang panjang merupakan jenis tanaman yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga usaha hortikultura (10 rumah tangga). Selain kacang panjang, cabai rawit dan jamur juga tergolong jenis tanaman hortikultura semusim yang paling banyak dikelola rumah tangga usaha hortikultura. Jika dilihat menurut kelompok tanaman, maka tanaman buah-buahan semusim yang diusahakan di Kota Surakarta hanya melon. Untuk tanaman sayuran semusim, cabai rawit merupakan jenis tanaman yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga usaha hortikultura. Jenis tanaman obat-obatan semusim yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga usaha hortikultura adalah kunyit, sedangkan anggrek tercatat sebagai jenis tanaman hias semusim yang paling banyak dikelola oleh rumah tangga usaha hortikultura.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 74
Pada tanaman hortikultura semusim, potensi dan besaran produksi suatu tanaman dapat dilihat dari luas tanamnya. Dalam keadaan normal, semakin besar luas tanam maka produksi yang dihasilkan akan semakin banyak. Ditinjau dari besaran jumlah pohon/rumpun/luas tanam, tanaman hortikultura semusim yang memiliki luas tanam terbesar adalah cabai besar, sedangkan yang terkecil adalah tanaman melati. Hal ini berarti potensi terbesar dari tanaman hortikultura semusim di Kota Surakarta terletak pada jenis tanaman cabai besar. Selanjutnya, dilihat dari besaran rata-rata luas tanam yang dikelola per rumah tangga maka tanaman cabai besar adalah tanaman hortikultura semusim yang paling banyak diusahakan per rumah tangga usaha hortikultura dan yang terkecil adalah melati. ST2013
memberikan
informasi
mengenai
jumlah
tanaman hortikultura tahunan yang sudah berproduksi. Dari tabel dibawah, terlihat bahwa jenis tanaman hortikultura tahunan yang memiliki persentase jumlah pohon /rumpun /luas tanam sudah berproduksi terbesar adalah pisang dan yang terkecil adalah kluwih dan mengkudu/pace. Jika dilihat menurut kelompok tanaman, maka tanaman buah-buahan tahunan yang sudah berproduksi paling banyak adalah tanaman pisang diikuti dengan tanaman buah naga dan mangga. Untuk tanaman sayuran tahunan, melinjo merupakan jenis tanaman yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga hortikultura. Jenis tanaman obat-obatan tahunan yang tidak ada yang diusahakan di Kota Surakarta. Sedangkan anthurium daun tercatat sebagai
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 75
jenis tanaman hias tahunan yang paling banyak memiliki luas tanam yang sudah berproduksi paling besar. Ditinjau dari besaran jumlah pohon/rumpun/luas tanam, tanaman hortikultura tahunan yang memiliki luas tanam yang diusahakan/dikelola terbesar adalah pisang sedangkan yang terkecil adalah tanaman kluwih dan mengkudu/pace. Ditinjau dari besaran rata-rata luas tanam yang diusahakan/dikelola per rumah
tangga,
tanaman
yang
memiliki
jumlah
pohon/rumpun/luas tanam terbesar per rumah tangga adalah buah
naga,
sedangkan
yang
terkecil
adalah
tanaman
mengkudu/pace dan kluwih. Tabel 5. Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura, Jumlah Pohon/Rumpun/Luas Tanam, dan Rata-rata Jumlah Pohon/Rumpun/Luas Tanam yang Diusahakan/Dikelola per Rumah Tangga Menurut Jenis Tanaman Hortikultura Tahunan, ST2013 Jumlah Pohon/Rumpun/Luas Tanam
Jenis Tanaman Hortikultura Tahunan
Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura
Satuan
Diusahakan/Dike lola
Yang Sudah Berproduksi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Rata-rata Jumlah Pohon/Rumpun/Luas Tanam yang Diusahakan/Dikelola per Rumah Tangga (6)
ANTHURIUM BUNGA
1
m2
10
9
10
ANTHURIUM DAUN BELIMBING
4
m2
530
510
132
6
pohon
9
4
1
BOUGENVILLEA SPP
5
m2
19
5
3
BUAH NAGA
2
pohon
401
401
200
DURIAN
1
pohon
20
0
20
EUPHORBIA
1
m2
2
2
2
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 76
lanjutan tabel 5. Jenis Tanaman Hortikultura Tahunan
Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura
Satuan
Jumlah Pohon/Rumpun/Luas Tanam Diusahakan/Dikelola Yang Sudah Berproduksi
Rata-rata Jumlah Pohon/Rumpun/Luas Tanam yang Diusahakan/Dikelola per Rumah Tangga 1
JAMBU AIR
3
pohon
4
4
JAMBU BIJI
5
pohon
14
9
2
JERUK BESAR
1
pohon
4
1
4
JERUK SIAM/KEPROK
5
pohon
14
3
2
KLUWIH
1
pohon
1
0
1
JERUK BESAR
1
pohon
4
1
4
LENGKENG
6
pohon
162
1
27
MANGGA
32
pohon
124
57
3
MANGGIS
1
pohon
100
20
100
MELINJO
6
pohon
58
32
9
MENGKUDU/PACE
1
m2
1
1
1
NANGKA
7
pohon
41
30
5
NENAS
1
rumpun
100
2
100
PEPAYA
5
pohon
31
20
6
PETAI
2
pohon
3
0
1
PISANG
56
rumpun
1.994
1.027
35
RAMBUTAN
8
pohon
17
14
2
SAWO
1
pohon
2
2
2
SEREH
1
m2
40
0
40
SIRIH
1
m2
2
2
2
TABULAMPOT
1
pohon
25
0
25
SIRSAK
2
pohon
6
1
3
SUKUN
4
pohon
7
3
1
Menurut hasil ST2013, kelompok tanaman hortikultura yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga usaha hortikultura adalah kelompok tanaman buah-buahan 57,58 persen (95 rumah tangga) dan yang paling sedikit diusahakan adalah kelompok tanaman obat-obatan (12 rumah tangga). Jika melihat perbandingan antara jumlah rumah tangga usaha tanaman hortikultura tahunan dan semusim dapat dilihat bahwa untuk kelompok tanaman buah-buahan, jenis tanaman tahunan jauh lebih banyak diusahakan dibandingkan dengan tanaman semusim. Hal yang berbeda terjadi pada tiga kelompok tanaman hortikultura lainnya karena dibandingkan dengan tanaman Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 77
tahunan, tanaman semusim lebih banyak diusahakan pada kelompok tanaman sayuran, tanaman hias, dan obat-obatan. Tabel 6. Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura Tahunan dan Semusim menurut Kelompok Tanaman dan Kecamatan, ST2013
Kecamatan (1)
Rumah Tangga Buah-buahan Usaha Hortikultura Tahunan Semusim
Kelompok Tanaman Hortikultura Sayuran Tahunan Semusim
Tanaman Obat-obatan
Tanaman Hias
Tahunan Semusim
Tahunan Semusim
Laweyan
(2) 8
(3) 3
(4) 0
(5) 3
(6) 3
(7) 0
(8) 0
(9) 1
(10) 1
Serengan
3
1
0
0
0
0
0
1
1
Pasar Kliwon
1
0
1
0
1
0
0
0
0
Jebres
43
30
0
2
11
1
1
2
2
Banjarsari
76
59
1
3
15
2
8
6
6
131
93
2
8
30
3
9
10
10
Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 78
Subsektor Peternakan Jumlah sapi dan kerbau pada tahun 2013 tercatat sebanyak 901 ekor, terdiri dari 82 ekor sapi perah, 806 ekor sapi potong, dan 13 ekor kerbau. Jumlah sapi dan kerbau betina lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah sapi dan kerbau jantan. Hasil ST2013 menunjukkan bahwa jumlah sapi dan kerbau betina sebanyak 641 ekor dan jumlah sapi dan kerbau jantan sebanyak 281 ekor. Kecamatan dengan jumlah sapi dan kerbau terbanyak adalah Kecamatan Jebres, dengan jumlah sapi dan kerbau sebanyak 778 ekor. Sedangkan di Kecamatan Serengan sama sekali tidak tercatat adanya sapi dan kerbau. Jumlah sapi potong terbanyak terdapat di Kecamatan Jebres, yaitu sebanyak 735 ekor, dan jumlah sapi perah terbanyak ada di Kecamatan Jebres dan Laweyan, dengan jumlah sapi perah masing-masing sebanyak 43 ekor.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 79
Tabel 7. Jumlah Rumah Tangga Usaha Peternakan Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak, ST2013 Kecamatan (1) Laweyan
Jumlah Rumah Tangga Usaha Sapi Potong Sapi Perah Peternakan (2) (3) (4) 64 1 1
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
(5) 0
(6) 1
(7) 7
(8) 0
Serengan
8
0
0
0
0
2
0
Pasar Kliwon
52
3
0
1
0
10
0
Jebres
450
256
1
0
1
162
8
Banjarsari
330
25
2
0
3
96
6
Kota Surakarta
904
285
4
1
5
277
14
Lanjutan tabel 7. Kecamatan
Babi
Ayam Lokal
Ayam Ras Petelur
Ayam Ras Pedaging
Itik
Itik Manila
Lainnya
(1)
Laweyan
(9) 0
(10) 52
(11) 3
(12) 1
(13) 1
(14) 6
(15) 6
Serengan
0
4
1
0
0
2
1
Pasar Kliwon
1
27
0
2
8
1
10
Jebres
25
209
4
4
14
8
13
Banjarsari
5
228
0
13
16
1
33
Kota Surakarta
31
520
8
20
39
18
63
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 80
Tabel 8. Populasi Ternak yang Diusahakan oleh Rumah Tangga Usaha Peternakan Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak, ST2013 Kecamatan
Sapi potong Sapi perah
(1)
Laweyan Serengan Pasar Kliwon Jebres Banjarsari Kota Surakarta
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Babi
(2)
(3)
3
43
(4) 0
(5) 17
(6) 72
(7) 0
(7) 0
0
0
0
0
9
0
0
8
0
13
0
77
0
50
735
25
0
2
944
30
1.224
60
14
0
17
738
59
600
806
82
13
36
1.840
89
1.874
Lanjutan tabel 8
Laweyan
(8) 1.098
Ayam Ras Petelur (9) 25.000
Ayam Ras Pedaging (10) 15.000
(11) 10
Itik Manila (12) 88
Serengan
131
9.000
0
0
23
Pasar Kliwon
6.484
0
93.000
1.531
2
Jebres
3.489
131.499
117.200
1.024
111
Banjarsari
4.821
0
230.389
260
30
Kota Surakarta
16.023
2.825
254
Kecamatan
Ayam Lokal
(1)
Jika
dilihat
165.499
dari
populasi
455.589
Itik
ternak,
hasil
ST2013
menunjukkan bahwa jenis ternak besar yang banyak dipelihara oleh rumah tangga adalah sapi potong, tercatat sebanyak 806 Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 81
ekor. Ternak kecil yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga pemelihara ternak adalah babi, sebanyak 1.874 ekor. Untuk ayam ras pedaging, hasil ST2013 menunjukkan bahwa populasi ayam ras pedaging sebanyak 455.589 ekor. Ayam ras pedaging merupakan jenis unggas yang paling banyak diusahakan rumah tangga.
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 82
LAMPIRAN
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 83
Laju inflasi menurut kelompok barang/jasa Kota Surakarta tahun 2005 - 2014 No. 1 2 3 4 5 6 7
Jenis barang/jasa
2010
2011
2012
2013
2014
12.26
-2.02
3.14
15.34
12.49
2.40 Makanan Jadi, Minuman
5.36
4.40
4.15
3.62
1.46
2.74
2.07
3.65
8.91
1.11
4.63
4.74
6.59
2.74
0.14
3.34
1.98
5.10
4.93
0.99
3.95
3.01
2.19
4.53
2.61
1.16
1.32
14.13
12.17
Inflasi
6.65
1.93
2.87
8.32
8.01
Jawa Tengah
6.88
2.68
4.24
7.99
8.22
National
6.96
3.79
4.30
8.38
8.36
Bahan Makan
Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transport
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 84
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Jawa Tengah, Nasional tahun 2010 - 2014 Wilayah
2010
2011
2012
2013
2014
Kota Surakarta
5.94
6.04
6.12
5.89
5.08
Jawa Tengah
6.02
6.28
6.73
6.24
5.71
National
6.10
6.50
6.23
5.78
5.02
Sumber : BPS Kota Surakarta
PDRB ADHK Kota Surakarta Jawa Tengah, Nasional tahun 2010 - 2014 Wilayah
2010
2011
2012
2013
2014
Kota Surakarta (jutaan rupiah)
5,103,886.24
5,411,912.31
5,742,861.30
6,080,954.07
6,389,156.34
Jawa Tengah 176,187,047.79 187,244,941.39 199,838,615.22 212,308,544.81 224,431,362.72 (Jutaan rupiah) National (milyard rupiah)
2,222,986.86
2,364,158.63
2,511,445.71
2,656,607.27
2,789,968.96
Sumber : BPS Kota Surakarta
Pendapatan Per kapita Kota Surakarta Jawa Tengah, Nasional tahun 2010 - 2014 Wilayah
2010
2011
2012
2013
2014
Kota Surakarta 10,221,325.97 10,611,592.76 11,478,192.91 12,146,724.73 12,553,578.51 (rupiah) Jawa Tengah (rupiah)
5,773,809.34 6,058,604.36 6,389,599.44 6,706,874.30 7,050,266.26
National (rupiah)
9,703,464.88 10,184,548.83 10,671,024.82 11,134,017.58 11,656,203.00
Sumber : BPS Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 85
Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surakarta 2010 – 2014 Tahun
Anggaran
Realisasi
858,513,967,372.00
%
2010
870,219,058,815.00
98.65
2011
1,005,258,538,000.00
1,029,523,688,529.00 102.41
2012
1,162,855,271,603.00
1,239,451,422,517.00 106.59
2013
1,371,768,410,000.00
1,385,005,106,508.00 100.96
2014
1.538.846.822.479,00
1.525.575.850.952,82
99,14
Sumber : DPPKA Kota Surak arta Komponen Realisasi Pendapatan Daerah Kota Surakarta 2010 – 2014 Komponen Pendapatan
2010
2011
2012
2013
2014
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
113,946,007,542.00 181,096,816,152.00 231,672,100,429.00 298,400,846,632.00 335.660.206.640,82
Dana Perimbangan
610,715,857,616.00 665.382.437.776,00 710,269,783,706.00 750,066,765,441.00 797.295.017.689,00
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
133,852,102,214.00 183.044.434.601,00 297,509,538,382.00 336,537,494,435.00 392.620.626.623,00
Jumlah Total
858,513,967,372.00 1,029,523,688,529.00 1,239,451,422,517.00 1,385,005,106,508.00 1,525,575,850,952.82
Sumber : DPPKA Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 86
Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kota Surakarta 2010 – 2014
Tahun
Anggaran
Realisasi
%
2010
885,035,042,000
825,858,500,472
93.31%
2011
1,053,912,867,469
982,645,954,738
93.24%
2012
1,264,835,148,848
1,145,170,897,101
90.54%
2013
1,516,888,877,350
1,375,304,857,300
90.67%
2014
1.672.569.745.211
1.479.827.902.466,63
88,48%
Sumber : DPPKA Kota Surak arta Realisasi Komponen Belanja Tidak Langsung 2010 - 2014 Realisasi Belanja Tidak Langsung Uraian 2010 Belanja Pegawai
2011
520.436.276.028 582.126.262.859
2012
2013
2014
663.857.081.094 732.801.975.077 769.847.763.306,00
Belanja Bunga
2.326.912.038
1.864.595.060
Belanja Hibah
59.424.399.322
77.688.165.120
5.816.101.335
5.891.910.500
144.500.000
197.933.087
57.000.000,00
10.688.764.927
690.515.840
690.515.376
690.515.376
696.837.653,00
823.475.000
244.195.000
139.773.250
644.528.220
33.409.391,00
748,893,838,918 851,623,896,400
853,528,504,730
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan kpd Provinsi/Kabupaten/Kota & Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga
Total Belanja Tidak Langsung
599,515,928,650 668,505,644,379
2.630.068.948
3.011.103.582
707.163.870,00
81.431.900.250 114.277.841.058
82.186.330.510,00
Sumber : DPPKA Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 87
Realisasi Komponen Belanja Langsung 2010 - 2014 Realisasi Belanja Langsung
Uraian 2010 Belanja Pegawai
2011
27.225.361.619
Belanja Barang dan Jasa
34.426.626.374
2013
34.529.693.915
2014
48.547.410.395
62.962.792.286,00
119.354.711.920 151.270.535.022
175.597.070.413 230.158.026.782 276.844.848.456,63
79.762.498.284 128.443.148.963
186.150.293.855 244.975.523.723 286.491.756.994,00
226.342.571.823 314.140.310.359
396.277.058.183 523.680.960.900 629.299.397.736,63
Belanja Modal Total Belanja Langsung
2012
Sumb er : DPPKA Kota Surakarta Belanja langsung dan tidak langsung Kota Surakarta Tahun 2010-2014 Komponen
2010
Belanja
Anggaran
2011
Realisasi
Anggaran
2012
Realisasi
Anggaran
Realisasi
Belanja Tidak Langsung
620,168,235,000
599,515,928,650
696,649,666,600
668,505,644,379
792,653,777,745
748,893,838,918
Belanja Langsung
264,866,807,000
226,342,571,823
357,263,200,869
314,140,310,359
472,181,371,103
396,277,058,183
Total
885,035,042,000
825,858,500,472
1,053,912,867,469
982,645,954,738
1,264,835,148,848
1,145,170,897,101
Sumber : DPPKA Kota Surak arta
Lanjutan… Komponen
Belanja
2013
Anggaran
2014
Realisasi
Anggaran
Realisasi
Belanja Tidak Langsung
903,671,328,350
851,623,896,400
952.134.917.556
853.528.504.730,00
Belanja Langsung
613,217,549,000
523,680,960,900
720.434.827.655
629.299.397.736,63
1,516,888,877,350
1,375,304,857,300
1.672.569.745.211
1.479.827.902.466,63
Total
Sumber : DPPKA Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 88
Pendapatan Retribusi UPTD Terminal Tirtonadi Kota Surakarta Tahun 2013 No
Jenis Pendapatan
Target
Realisasi
1
Retribusi Bus cepat
1,990,300,000
1,998,635,000
2
Retribusi Bus lambat
1,143,300,000
1,040,712,000
3
Retribusi Jasa Ruang Tunggu
1,418,007,000
1,553,522,000
4
Retribusi Sewa Kios dan Los
200,000,000
241,317,850
5
Retribusi sewa Loket Bus Malam
90,000,000
84,873,000
6
Retribusi Titipan sepeda motor
112,100,000
8,595,000
7
Retribusi Parkir mobil/taksi
133,400,000
74,254,000
8
Retribusi Parkir Sepeda Motor
36,700,000
10,249,000
9
Retribusi Becak
11,000,000
8,197,000
118,793,000
258,011,100
5,253,600,000
5,278,365,950
10 Retribusi lain-lain Jumlah Target dan Realisasi
Sumber : Dishubk ominfo (UPTD Terminal) Kota Surak arta
Pendapatan Retribusi UPTD Terminal Tirtonadi Kota Surakarta Tahun 2012 No
Jenis Pendapatan
Target
Realisasi
1
Retribusi Bus cepat
1,910,300,000
1,968,478,000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Retribusi Bus lambat Retribusi Jasa Ruang Tunggu Retribusi Sewa Kios dan Los Retribusi sewa Loket Bus Malam Retribusi Titipan sepeda motor Retribusi Titipan sepeda Retribusi Parkir mobil/taksi Retribusi Parkir Sepeda Motor Retribusi KTP Retribusi Becak Retribusi Asongan Retribusi lain-lain
1,113,300,000 1,358,007,000 180,000,000 90,000,000 162,400,000 7,500,000 87,100,000 26,200,000 0 10,000,000 0 70,000,000
1,114,122,000 1,388,657,000 224,794,400 77,869,200 122,210,500 6,278,500 102,302,000 29,570,500 15,000 11,939,500 220,000 61,147,850
5,014,807,000
5,107,604,450
Jumlah Target dan Realisasi
Sumber : Dishubk ominfo (UPTD Terminal) Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 89
Pendapatan Retribusi UPTD Terminal Tirtonadi Kota Surakarta Tahun 2013
No
Bulan
Bus Cepat
Bus Lambat
Ret Penumpang
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Januari
184,430,000
95,313,000
151,782,000
2
Pebruari
154,705,000
79,860,000
104,438,000
3
Maret
156,210,000
80,616,000
106,480,000
4
April
177,545,000
93,840,000
128,029,000
5
Mei
164,500,000
85,614,000
124,958,000
6
Juni
145,715,000
77,880,000
118,560,000
7
Juli
170,745,000
91,875,000
131,302,500
8
Agustus
205,165,000
95,508,000
224,613,000
9
September
162,985,000
85,731,000
112,411,000
10
Oktober
163,695,000
85,629,000
120,221,500
11
Nopember
147,805,000
79,152,000
101,579,500
12
Desember
165,135,000
89,694,000
129,147,500
1,998,635,000 1,040,712,000
1,553,522,000
Jumlah
Sumber : Dishubk ominfo (UPTD Terminal) Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 90
Pendapatan Retribusi UPTD Terminal Tirtonadi Kota Surakarta Tahun 2012
No
Bulan
Bus Cepat
Bus Lambat
Ret Penumpang
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Januari
150,813,000
90,615,000
92,320,000
2
Pebruari
147,505,000
92,565,000
84,549,000
3
Maret
156,860,000
96,105,000
102,400,000
4
April
159,945,000
98,385,000
105,997,500
5
Mei
162,130,000
95,205,000
105,749,500
6
Juni
151,940,000
87,015,000
100,463,000
7
Juli
168,870,000
97,665,000
113,579,500
8
Agustus
213,085,000
101,835,000
199,288,000
9
September
155,180,000
84,018,000
110,081,000
10
Oktober
180,465,000
97,023,000
129,317,500
11
Nopember
163,550,000
88,659,000
116,649,500
12
Desember
158,135,000
85,032,000
128,262,500
Jumlah
1,968,478,000
1,114,122,000
1,388,657,000
Sumber : Dishubk ominfo (UPTD Terminal) Kota Surak arta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 91
Lalu Lintas Kendaraan Penumpang Umum Menurut Bulan Di Kota Surakarta Tahun 2013 Rit Bus Bulan
Datang
Berangkat
(2)
(3)
Januari
64,021
62,719
Pebruari
57,562
56,386
Maret
64,668
63,336
April
60,111
58,851
Mei
61,444
60,142
Juni
59,337
58,077
Juli
60,708
59,406
Agustus
74,769
73,467
September
59,046
57,786
Oktober
61,272
5,997
Nopember
57,713
56,453
Desember
60,941
59,636
741,592
672,256
(1)
Sumber : Dishubkominfo Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 92
Banyaknya Penumpang & Barang Kereta Api Munurut Bulan dan Jenis Di Kota Surakarta Tahun 2013
Bulan
Penumpang (orang)
Barang (Kg)
(1)
(2)
(3)
Januari
69,692
86,382
Pebruari
58,989
81,096
Maret
71,783
86,204
April
68,950
110,816
Mei
76,617
138,111
Juni
76,231
137,415
Juli
60,427
178,236
Agustus
75,501
45,116
September
72,170
112,224
Oktober
73,146
81,516
Nopember
64,389
121,134
Desember
81,374
116,973
849,269
1,295,223
Jumlah
Sumber : PT KAI Stasiun Solo Balapan Kota Surakarta
Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2014.. 93