COVER DALAM
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
i
ii
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
INDIKATOR EKONOMI KOTA TERNATE 2015
No. Katalog
: 9201001.8271
No. Publikasi
: 82715.1502
Ukuran Buku
: 15,5 cm x 21 cm
Jumlah Halaman
: xiv + 120
Naskah
: BPS Kota Ternate
Penyunting
: BPS Kota Ternate
Gambar Kulit
: BPS Kota Ternate
Diterbitkan oleh
: BPS Kota Ternate
Dicetak oleh
: CV. Ardhani
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
iii
iv
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
KATA PENGANTAR Pada era informasi saat ini data telah menjadi kebutuhan utama berbagai pihak yang banyak digunakan untuk perencanaan, pengendalian serta evaluasi berbagai kegiatan. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai penanggung jawab perstatistikan di Indonesia mempunyai tugas menyediakan data berkualitas bagi kebutuhan berbagai bidang pembangunan sebagai salah satu dari wujud pertanggung jawaban tersebut. Pembangunan di bidang ekonomi di mana merupakan bagian penting dari pelaksanaan pembangunan secara menyeluruh pada berbagai tingkatan membutuhkan data yang dapat memberikan gambaran sejauh mana tingkat keberhasilan berbagai programnya dilaksanakan . Publikasi Indikator Ekonomi Kota Ternate 2014 ini secara umum mencerminkan perekonomian Kota Ternate selama tahun 2014 yang dilengkapi dengan penjelasan teknis untuk memudahkan analisa bagi pengguna data. Publikasi ini masih memiliki keterbatasan terutama dalam cakupan datanya, untuk
itu
pada
penerbitan
mendatang
akan
diupayakan
memperluas
cakupannya. Ucapan terima kasih kami sampaikan terutama kepada Bappeda Kota Ternate atas bantuan dan kerjasamanya dalam penerbitan publikasi ini.. Ternate, Oktober 2015 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Ternate
NURHIDAYAT MASKAT
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
v
vi
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ........................................................................................
v
Daftar Isi ...................................................................................................
vii
Daftar Tabel .............................................................................................
ix
Daftar Gambar .........................................................................................
xii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
INDEKS HARGA DAN LAJU INFLASI .................................
3
1.1. Penjelasan Teknis ...........................................................
3
1.2. Gambaran Umum ............................................................
9
PERKEMBANGAN EKONOMI ..............................................
29
2.1. Penjelasan Teknis ...........................................................
27
2.2. Struktur Ekonomi ............................................................
32
2.3. Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha .......
33
PEMBANGUNAN MANUSIA.................................................
49
3.1. Konsep Pembangunan Manusia......................................
49
3.2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)..............................
50
3.3. Perkembangan IPM dan Komponennya di Kota Ternate
53
PERBANKAN ........................................................................
65
4.1. Perkembangan Asset Bank Umum ................................
65
4.2. Penghimpunan Dana Bank Umum ................................
65
HOTEL DAN PARIWISATA .................................................
73
5.1. Perkembangan Perhotelan ............................................
73
5.2. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) .................................
74
5.3. Rata-rata Lama Menginap .............................................
75
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
vii
Halaman BAB VI
BAB VII
BAB VIII
viii
PERHUBUNGAN .................................................................
83
6.1. Perhubungan Darat .......................................................
83
6.2. Perhubungan Laut .........................................................
84
6.3. Perhubungan Udara ......................................................
86
6.4. Komunikasi ....................................................................
87
PRODUKSI ......................................................................
99
7.1. Produksi Tanaman Pangan............................................
99
7.2.Tanaman Perkebunan.....................................................
100
7.3.Populasi Ternak dan Unggas..........................................
100
7.4.Produksi Perikanan.........................................................
101
KEUANGAN DAERAH.........................................................
113
8.1. Penjelasan Teknis .........................................................
113
8.2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Ternate........
115
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
DAFTAR TABEL
Tabel Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota 1.1. Ternate menurut Kelompok Komoditi Tahun 2014 (2012=100)
Halaman
.......................
12
1.2.
Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Ternate dan Nasional Menurut Bulan Tahun 2014
.......................
24
1.3.
Laju Inflasi Kota Ternate dan Nasional menurut Bulan Tahun 2013 - 2014
.......................
25
PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Berlaku 2.1. Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 (Jutaan Rupiah)
.......................
42
PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Konstan 2.2. 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 (Jutaan Rupiah)
.......................
43
Distribusi Persentase PDRB Kota Ternate Atas 2.3. Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 (%)
.......................
44
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Ternate Atas Dasar 2.4. Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 (%)
.......................
45
Indeks Harga Implisit PDRB Kota Ternate 2.5. Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 (%)
.......................
46
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
ix
Tabel
Halaman
Angka Harapan Hidup Kota Ternate dan 3.1. Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014(Tahun)
.......................
58
Angka Harapan Lama Sekolah Kota Ternate dan 3.2. Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Persen)
.......................
59
Rata-Rata Lama Sekolah Kota Ternate dan 3.3. Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Tahun)
.......................
60
.......................
61
Indeks Pembangunan Manusia Kota Ternate 3.5. dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 - 2014
.......................
62
Jumlah Aktiva Rupiah dan Valuta Asing Bank 4.1. Umum dan BPR Menurut Dati II di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012– 2014(Juta Rp)
.......................
68
Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah & Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Jenis 4.2. Simpanan di Kota Ternate Tahun 2012– 2014 (Juta Rp)
.......................
69
Jumlah Hotel/Penginapan dan Kamar Menurut Kecamatan di Kota Ternate, 2014
.......................
76
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang 5.2. dan Akomodasi Lainnya di Kota Ternate Dirinci ....................... Menurut Kelompok Kamar Tahun 2014
77
Pengeluaran Perkapita Disesuaikan Kota Ternate dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku 3.4. Utara Tahun 2012 – 2014 (Ribu Rupiah)
5.1.
x
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Tabel
Halaman
Rata-rata Lama Menginap Tamu (Asing dan Domestik) Hotel Berbintang dan Akomodasi 5.3. Lainnya di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2014
.......................
79
6.1.
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kota Ternate, 2014 (Km)
.......................
88
6.2.
Lalu Lintas Penumpang dan Barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2014
.......................
89
Jumlah Penumpang Datang dan Berangkat 6.3. Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2012 – 2014(Orang)
.......................
90
Jumlah Bagasi dan Kargo yang Dibongkar/ Dimuat 6.4. Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2012– 2014 (Kg)
.......................
91
Banyaknya Pesawat Datang dan Berangkat 6.5. Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2012 – 2014
.......................
92
Jumlah Penumpang Datang dan Berangkat Melalui 6.6. Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2014 (Orang)
.......................
93
Jumlah Barang dan Bagasi yang Dibongkar/ Dimuat 6.7. Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci ....................... Menurut Triwulan Tahun 2014 (Kg)
94
Jumlah Surat Dalam Negeri yang Dikirim dan 6.8. Diterima Kantor Pos dan Giro Ternate Tahun 2014
.......................
95
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi 7.1. Jagung Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun ....................... 2014
103
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
xi
Tabel
Halaman
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi 7.2. Kayu Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
.......................
104
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi 7.3. Jalar Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
.......................
105
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi 7.4. Kacang Tanah Menurut Kecamatan di Kota Ternate ....................... Tahun 2014
106
7.5.
Luas Areal Tanaman Menghasilkan Menurut Jenis Komoditi Perkebunan di Kota Ternate Tahun 2014
.......................
107
.......................
108
.......................
109
Perkembangan Produksi Perikanan Dirinci Menurut 7.8. Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2010 – 2014 ....................... (Ton)
110
Banyaknya Rumah Tangga Pemilik Tanaman 7.6. Perkebunan Menurut Jenis Komoditi di Kota Ternate Tahun 2014 7.7.
Populasi Ternak dan Unggas Dirinci Menurut Jenis dan Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
8.1.
Ringkasan Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Kota Ternate Tahun 2014 (Rp)
.......................
117
8.2.
Ringkasan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2014 (Rp)
.......................
118
8.3.
Ringkasan Anggaran Belanja Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2014 (Rp)
.......................
119
8.4.
Ringkasan Pembiayaan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2014(Rp)
.......................
120
xii
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Inflasi Kota Ternate Tahun 2012– 2014(%)
Halaman .......................
8
1.2. Laju Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Tahun ....................... 2014 (%)
11
2.1. Struktur Perkonomian Kota Ternate Tahun 2014
.......................
33
2.2. PDRB ADHB Kategori Pertanian Ternate Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
.......................
34
2.3. PDRB ADHB Kategori Industri Pengolahan Ternate ....................... Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
35
PDRB ADHB Kategori Perdagangan Besar dan 2.4. Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Ternate ....................... Tahun 2009-2013 (Juta Rp)
37
PDRB ADHB Administrasi Pemerintahan, 2.5. Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Ternate Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
.......................
40
Posisi Simpanan Masyarakat Menurut Jenis 4.1. Simpanan Pada Bank Umum dan BPR di Kota Ternate Tahun 2014 (Juta Rp)
.......................
66
5.1.
Perkembangan Perhotelan di Kota Ternate Tahun 2013 – 2014
.......................
73
5.2.
TPK Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Ternate dirinci Menurut Bulan Tahun 2014
.......................
74
.......................
84
.......................
85
6.1. Kondisi Jalan di Kota Ternate 2014 (Km) 6.2.
Lalu Lintas Penumpang Angkutan Laut di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2014
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
xiii
Gambar
Halaman
6.3.
Arus Penumpang Melalui Bandar Udara Sultan Babullah Ternate Tahun 2014
.......................
86
7.1.
Produksi Jagung Dirinci Menurut Kecamatan Kota Ternate Tahun 2014
.......................
99
7.2.
Populasi Ternak dan Unggas Di Kota Ternate Dirinci Menurut Jenis Tahun 2014
.......................
101
7.3.
Produksi Perikanan Kota Ternate Tahun 2010 – 2014(Ton)
.......................
102
xiv
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
I. INDEKS HARGA DAN LAJU INFLASI
1.1.
Penjelasan Teknis Harga konsumen adalah harga transaksi yang terjadi antara
penjual (pedagang eceran) dan pembeli (konsumen) secara eceran dengan pembayaran tunai. Eceran yang dimaksud adalah membeli suatu barang atau jasa dengan menggunakan satuan terkecil untuk dipakai/dikonsumsi. Pedagang Eceran adalah pihak atau seseorang yang menjual barang atau jasa kepada pembeli untuk dikonsumsi, bukan untuk diperdagangkan lagi. Kualitas/merk barang adalah merupakan spesifikasi barang. Satu macam barang dan jasa umumnya mempunyai lebih dari satu kualitas/merk seperti mie instant indomie, supermi dan lain – lain. Nilai konsumsi adalah jumlah nilai yang dikeluarkan oleh rumahtangga untuk memperoleh suatu komoditi untuk dikonsumsi. Nilai konsumsi suatu komoditi merupakan perkalian harga komoditi dengan kuantitas (banyaknya) yang dikonsumsi pada periode dasar. Dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) ada 2 jenis nilai konsumsi, yang pertama adalah nilai konsumsi dasar (PoQo) yang diperoleh dari hasil Survei Biaya Hidup (SBH), yaitu rata–rata nilai pengeluaran rumah tangga sebulan untuk setiap jenis barang/jasa yang dikonsumsi, yang kedua adalah nilai konsumsi pada bulan berjalan (PnQo) yang diperoleh dari hasil perkalian harga bulan berjalan dengan kuantitas konsumsi pada tahun dasar. Didalam penghitungan dilakukan secara bertahap dengan jalan menggunakan relatif harga (RH).
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
3
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Relatif Harga adalah rasio perbandingan harga suatu komoditi pada suatu periode waktu tertentu terhadap harga pada periode sebelumnya. Paket komoditi adalah jenis barang/jasa yang termasuk dalam diagram timbang hasil Survei Biaya Hidup (SBH). Beberapa kriteria penentuan komoditi yang muncul dalam paket komoditas ini adalah : a.
Jenis barang dan jasa tersebut mempunyai persentase nilai konsumsi terhadap total konsumsi rumahtangga, minimum sebesar 0,02 persen.
b.
Barang dan jasa tersebut dikonsumsi secara luas oleh masyarakat kota yang bersangkutan/daerah tersebut.
c.
Harganya dapat dipantau secara terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama. Rincian paket komodit tersebut adalah :
I. Kelompok Bahan Makanan Dengan sub kelompok : 1.
Padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya
2.
Daging dan hasil-hasilnya
3.
Ikan segar
4.
Ikan diawetkan
5.
Telur, susu dan hasil-hasilnya
6.
Sayur-sayuran
7.
Kacang-kacangan
8.
Buah-buahan
9.
Bumbu-bumbuan
10. Lemak dan minyak 11. Bahan makanan lainnya
4
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
II. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Dengan sub kelompok : 1.
Makanan jadi
2.
Minuman yang tidak beralkohol
3.
Tembakau dan minuman yang beralkohol
III. Kelompok Perumahan Dengan sub kelompok : 1.
Biaya tempat tinggal
2.
Bahan bakar, penerangan dan air
3.
Perlengkapan rumahtangga
4.
Penyelenggaraan rumahtangga
IV. Kelompok Sandang Dengan sub kelompok : 1.
Sandang laki-laki
2.
Sandang wanita
3.
Sandang anak-anak
4.
Barang pribadi dan sandang lainnya
V. Kelompok Kesehatan Dengan sub kelompok : 1.
Jasa kesehatan
2.
Obat – obatan
3.
Jasa perawatan jasmani
4.
Perawatan jasmani dan kosmetik
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
5
Indeks Harga dan Laju Inflasi
VI. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan olahraga Dengan sub kelompok : 1.
Jasa pendidikan
2.
Kursus/pelatihan
3.
Perlengkapan/peralatan pendidikan
4.
Rekreasi
5.
Olahraga
VII. Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Dengan sub kelompok : 1.
Transportasi
2.
Komunikasi dan pengiriman
3.
Sarana dan penunjang transpor
4.
Jasa keuangan Diagram timbang adalah diagram yang menunjukkan persentase
nilai
konsumsi
tiap-tiap
jenis
barang/jasa
terhadap
total
rata-rata
pengeluaran rumahtangga disuatu kota. Diagram timbang tersebut juga mencerminkan pola konsumsi rumahtangga dikota tersebut. Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang diperoleh dari hasil perbandingan Nilai Konsumsi pada bulan berjalan dengan Nilai Konsumsi dasar hasil SBH. Angka indeks ini nantinya yang merupakan dasar penghitungan inflasi. Formula indeks yang digunakan untuk menghitung IHK masing-masing kota adalah Formula Laspeyres dengan modifikasi sebagai berikut:
6
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
k
In
Pni
P(n 1) i 1 k
PoiQoi
xP (n 1)iQoix100
i 1
Dimana : In
=
Indeks bulan ke-n
Pni
=
Harga jenis barang i, bulan ke-n
P(n-1)i
=
Harga jenis barang i, bulan ke-(n-1) bulan ke-(n-1)
Poi.Qoi
=
Nilai konsumsi barang i pada Bulan dasar
K
=
Banyaknya jenis barang paket komoditas dalam sub kelompok, kelompok kota yang bersangkutan
IHK gabungan adalah gabungan dari seluruh IHK yang dihitung dalam suatu wilayah. Penggabungan dilakukan berdasarkan jumlah rumahtangga dari masing-masing wilayah tesebut yang dapat diformulakan sebagai berikut :
I xW nj
In
j
100
Dimana : In
= Indeks bulan ke-n
Inj
= Indeks kota j, bulan ke-n
Wj
= Penimbang kota, yaitu persentase jumlah rumahtangga masingmasing kota terhadap jumlah rumahtangga keseluruhan
j
= Kota
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
7
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Inflasi adalah perubahan indeks dari waktu ke waktu. Laju inflasi bulanan suatu kabupaten/kota dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Lin
In I(n 1) x100% I(n 1)
Dimana : Lin
= laju Inflasi bulan ke-n
In
= Indeks bulan ke-n
I(n-1)
= Indeks bulan ke-(n-1)
Gambar 1.1. Inflasi Kota Ternate Tahun 2012 – 2014 (%)
7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 -1.00 -2.00 -3.00
8
2012
2013
2014
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
1.2.
Gambaran Umum Pada bab ini akan diuraikan mengenai perkembangan indeks harga
konsumen dan laju inflasi Kota Ternate sebagai bahan kajian dan informasi bagi Pemerintah Daerah Kota Ternate. Secara umum inflasi tahun kalender Kota Ternate pada tahun 2014 dan inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 9,34 persen. Pada Desember 2014 Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 3,11 persen. Berikut uraian singkat inflasi per kelompok pengeluaran : a. Kelompok Bahan Makanan Kelompok ini di Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 5,85 persen. Dilihat dari sebelas sub kelompok ini, terdapat dua sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,48 persen serta lemak dan minyak sebesar 0,31 persen. Inflasi tertinggi terjadi di sub kelompok ikan segar sebesar 15,60 persen sementara sub kelompok bahan makanan lainnya relatif stabil yaitu tidak mengalami perubahan harga. b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Desember tahun 2014 mengalami
inflasi
sebesar 0,42 persen. Sub kelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 1,01 persen sedangkan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol relatif stabil. c. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 1,34 persen. Bila dirinci menurut sub kelompoknya maka inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,36 persen
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
9
Indeks Harga dan Laju Inflasi
sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok biaya tinggal sebesar 1,07 persen. d. Sandang Kelompok sandang pada Desember 2014
mengalami inflasi
sebesar 1,41 persen. Bila dirinci menurut sub kelompoknya inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 4,92 persen sedangkan sub kelompok barang sandang anak-anak mengalami deflasi sebesar 1,68 persen. e. Kesehatan Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 2,82 persen. Dari empat sub kelompok yang dimiliki dua diantaranya relatif stabil yaitu sub kelompok
jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani. Sub
kelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 4,51 persen. f. Pendidikan, Rekreasi dan olahraga Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 1,07 persen. Bila dirinci menurut sub kelompoknya inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok olah raga sebesar 3,53 persen sedangkan sub kelompok jasa pendidikan dan kursus-kursus / pelatihan relatif stabil. g. Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 7,41 persen. Dari empat sub kelompok hanya tiga sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok transportasi sebesar 9,51 persen, komunikasi dan pengiriman sebesar 1,56 persen dan sarana dan penunjang transportasi sebesar 7,40 persen. Sementara sub kelompok jasa keuangan relatif stabil.
10
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi Gambar 1.2. Laju Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Tahun 2014 (%)
16.20
18.59
16.48
10.93 6.74
7.05
4.32
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
11
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Tabel 1.1. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Ternate menurut Kelompok Komoditi Tahun 2014 (2012=100)
Januari Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
(1)
Umum I. Bahan Makanan
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya a.
Februari
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
112,35
0,45
111,57
-0,69
112,82
0,64
105,83
-6,20
107,90
0,45
108,69
0,73
129,65
3,59
128,02
-1,26
c. Ikan Segar
121,97
9,28
97,32
-20,21
d. Ikan Diawetkan
108,40
7,91
92,44
-14,72
e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya
119,79
6,80
122,61
2,35
f. Sayur-sayuran
101,01
8,48
96,22
-4,74
g. Kacang-kacangan
112,19
2,09
122,68
9,35
h. Buah-buahan
134.95
-12,35
155,09
14,92
i. Bumbu-bumbuan
100,51
-21,72
87,15
-13,29
j. Lemak dan Minyak
94,34
-1,04
94,01
-0,35
k. Bahan Makanan Lainnya
101,83
0,64
101,83
0,00
Makanan Jadi, Minuman, Rokok II. dan Tembakau
107,58
0,57
108,36
0,73
III.
12
a. Makanan Jadi
111,11
1,33
113,07
1,76
b. Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman yang c. Beralkohol
102,55
-0,18
102,08
-0,46
105,86
0,00
105,86
0,00
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
114,47
0,62
115,44
0,85
a. Biaya Tempat Tinggal
116,11
0,40
117,36
1,08
b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
109,14
1,56
108,04
-1,01
c. Perlengkapan Rumah Tangga
106,43
1,02
108,80
2,23
d. Penyelenggaraan Rumah Tangga
110,75
1,61
110,95
0,18
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Januari Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
Februari
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
IV. Sandang
110,20
0,55
113,84
3,30
a. Sandang Laki-laki
103,40
0,59
102,77
-0,61
b. Sandang Perempuan
116,19
2,48
122,94
5,81
c. Sandang Anak-anak
117,59
-0,07
124,16
5,59
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
102,29
-1,68
105,09
2,74
108,22
1,82
111,58
3,10
V. Kesehatan a. Jasa Kesehatan
102,85
0,00
102,85
b. Obat-obatan
105,71
0,26
108,41
0,00 2,55
c. Jasa Perawatan Jasmani
143,89
6,39
156,15
8,52
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
103,83
2,09
107,10
3,15
111,67
0,00
112,21
0,48
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga a. Jasa Pendidikan
112,83
0,00
112,83
0,00
b. Kursus-kursus/Pelatihan
103,01
0,00
103,01
0,00
c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
100,21
0,00
103,46
3,24
d. Rekreasi
116,50
0,00
116,97
0,40
e. Olahraga
102,04
0,00
102,04
0,00
112,90
-0,60
121,92
-0,55
122,44
0,43
96,72
-0,95
94,54
-2,25
c. Sarana dan Penunjang Transportasi
103,20
1,06
104,04
0,81
d. Jasa Keuangan
101,55
0,00
101,55
0,00
Transportasi, Komunikasi dan Jasa VII. Keuangan a. Transportasi b. Komunikasi dan Pengiriman
112,56
-0,30
Lanjutan Tabel ..............
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
13
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Maret Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
(1)
Umum
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
0,53
112,95
0,13
106,01
0,17
108,21
2,08
110,71
1,86
109,80
-0,8 2
126,07
-1,52
124,15
-1,52
99,53
2,27
110,73
11,25
d. Ikan Diawetkan
108,64
17,52
101,29
-6,77
e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya
116,58
-4,92
114,93
-1,42
86,34
-10,27
78,37
-9,23
g. Kacang-kacangan
111,69
-8,96
107,49
-3,76
h. Buah-buahan
Padi-padian, Umbi-umbian a. dan Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar
f. Sayur-sayuran
III.
Indeks
112,16
I. Bahan Makanan
II.
April
151,12
-2,56
159,13
5,30
i. Bumbu-bumbuan
94,12
8,00
99,96
6,20
j. Lemak dan Minyak
95,99
2,11
96,77
0,81
k. Bahan Makanan Lainnya
101,83
0,00
103,16
1,31
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
109,49
1,04
109,86
0,34
a. Makanan Jadi
113,07
0,00
113,30
0,20
b. Minuman yang Tidak Beralkohol
101,90
-0,18
102,18
0,27
c. Tembakau dan Minuman yang Beralkohol
108,96
2,93
109,55
0,54
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
115,53
0,08
115,96
0,37
a. Biaya Tempat Tinggal
117,66
0,26
118,06
0,34
b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
105,97
-1,92
106,88
0,86
c. Perlengkapan Rumah Tangga
110,13
1,22
110,26
0,12
d. Penyelenggaraan Rumah Tangga
112,01
0,96
111,94
-0,06
Lanjutan Tabel ..............
14
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Maret Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
April
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
113,62
-0,19
114,37
(1)
IV. Sandang
0,66
a. Sandang Laki-laki
102,57
-0,19
103,66
1,06
b. Sandang Perempuan
123,39
0,37
122,83
-0,45
c. Sandang Anak-anak
122,68
-1,19
126,28
2,93
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
105,99
0,86
103,02
-2,80
113,12
1,38
113,13
0,01
V. Kesehatan a. Jasa Kesehatan
102,85
0,00
103,06
0,20
b. Obat-obatan
111,41
2,77
111,31
-0,09
c. Jasa Perawatan Jasmani
156,15
0,00
156,15
0,00
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
109,03
1,80
108,99
-0,04
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
112,70
0,44
113,20
0,44
a. Jasa Pendidikan
112,83
0,00
112,83
0,00
b. Kursus-kursus/Pelatihan
103,01
0,00
103,01
0,00
c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
104,35
0,86
103,99
-0,34
d. Rekreasi
118,08
0,95
118,28
0,17
105,48
3,37
124,56
18,09
114,57
1,79
114,87
0,26
125,29
2,33
125,83
0,43
95,22
0,72
94,99
-0,24
c. Sarana dan Penunjang Transportasi
104,04
0,00
105,00
0,92
d. Jasa Keuangan
101,55
0,00
101,55
0,00
e. Olahraga VII Transportasi, Komunikasi dan Jasa . Keuangan a. Transportasi b. Komunikasi dan Pengiriman
Lanjutan Tabel ..............
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
15
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Mei Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
(1)
Umum I. Bahan Makanan
Juni
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
112,83
-0,11
114,28
1,29
106,12
-1,93
110,14
3,79
Padi-padian, Umbi-umbian a. dan Hasil-hasilnya
109,73
-0,06
110,73
0,91
b. Daging dan Hasil-hasilnya
127,41
2,63
128,13
0,57
99,62
-10,03
110,73
11,15
c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran
91,82
-9,35
103,08
12,26
116,81
1,64
120,14
2,85 8,83
86,65
10,57
94,30
g. Kacang-kacangan
105,52
-1,83
107,55
1,92
h. Buah-buahan
146,46
-7,96
142,03
-3,02
i. Bumbu-bumbuan
104,21
4,25
99,80
-4,23
98,46
1,75
99,45
1,01
k. Bahan Makanan Lainnya
103,16
0,00
104,81
1,60
Makanan Jadi, Minuman, Rokok II. dan Tembakau
109,35
-0,46
112,56
2,94
113,30
0,00
114,86
1,38
99,39
-2,73
99,87
0,48
c. Tembakau dan Minuman yang Beralkohol
109,55
0,00
116,06
5,94
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
116,75
0,68
117,29
0,46
j. Lemak dan Minyak
a. Makanan Jadi b. Minuman yang Tidak Beralkohol
III.
a. Biaya Tempat Tinggal
119,09
0,87
119,33
0,20
b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
106,88
0,00
107,13
0,23
c. Perlengkapan Rumah Tangga
110,77
0,46
115,68
4,43
d. Penyelenggaraan Rumah Tangga
111,37
-0,51
112,70
1,19
Lanjutan Tabel ..............
16
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Mei Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
Juni
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
-0,60
114,86
(1)
IV. Sandang
113,68
1,04
a. Sandang Laki-laki
106,05
2,31
106,71
0,62
b. Sandang Perempuan
119,06
-3,07
114,46
-3,86
c. Sandang Anak-anak
123,22
-2,42
130,20
5,66
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
104,67
1,60
105,80
1,08
113,47
0,30
113,16
-0,27
a. Jasa Kesehatan
103,06
0,00
103,06
0,00
b. Obat-obatan
110,04
-1,14
109,87
-0,15
c. Jasa Perawatan Jasmani
156,15
0,00
156,15
0,00
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
110,37
1,27
109,76
-0,55
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
112,88
-0,28
113,31
0,38
V. Kesehatan
a. Jasa Pendidikan
112,83
0,00
112,83
0,00
b. Kursus-kursus/Pelatihan
103,01
0,00
107,55
4,41
c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
102,64
-1,30
102,80
0,16
d. Rekreasi
117,63
-0,55
118,74
0,94
e. Olahraga
125,42
0,69
125,42
0,00
115,94
0,93
114,92
-0,88
127,30
1,17
126,38
-0,72
95,43
0,46
94,05
-1,45
c. Sarana dan Penunjang Transportasi
105,02
0,02
105,02
0,00
d. Jasa Keuangan
101,55
0,00
101,55
0,00
VII Transportasi, Komunikasi dan Jasa . Keuangan a. Transportasi b. Komunikasi dan Pengiriman
Lanjutan Tabel ..............
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
17
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Juli Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
(1)
Umum I. Bahan Makanan Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya a.
Agustus
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
117,19
2,55
116,00
-1,02
117,00
6,23
108,48
-7,28
110,85
0,11
110,63
-0,20
132,77
3,62
139,80
5,29
c. Ikan Segar
123,03
11,11
105,11
-14,57
d. Ikan Diawetkan
106,93
3,73
83,77
-21,66
e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya
122,09
1,62
123,15
0,87
98,77
4,74
86,60
-12,32
g. Kacang-kacangan
f. Sayur-sayuran
163,45
26,07
119,11
-12,15
h. Buah-buahan
163,45
15,08
157,96
-3,36
i. Bumbu-bumbuan
107,36
7,58
92,60
-13,75
j. Lemak dan Minyak
101,15
1,71
101,97
0,81
k. Bahan Makanan Lainnya
118,22
12,79
118,22
0,00
Makanan Jadi, Minuman, Rokok II. dan Tembakau
117,56
4,44
118,16
0,51
a. Makanan Jadi
117,87
2,62
119,15
1,09
b. Minuman yang Tidak Beralkohol
102,37
2,50
101,45
-0,90
c. Tembakau dan Minuman yang Beralkohol
124,63
7,38
125,19
0,45
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
118,28
0,84
118,36
0,07
a. Biaya Tempat Tinggal
120,39
0,89
120,27
-0,10
b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
108,22
1,02
109,20
0,91
c. Perlengkapan Rumah Tangga
116,22
0,47
115,72
-0,43
d. Penyelenggaraan Rumah Tangga
112,57
-0,12
114,27
1,51
III.
Lanjutan Tabel ..............
18
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
Juli Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
Agustus
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
IV. Sandang
117,92
2,66
119,76
1,56
a. Sandang Laki-laki
110,69
3,73
112,80
1,91
b. Sandang Perempuan
118,17
3,24
118,97
0,68
c. Sandang Anak-anak
131,01
0,62
134,52
2,68
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
109,84
3,82
109,78
-0,05
116,43
2,89
116,69
0,22
V. Kesehatan a. Jasa Kesehatan
103,91
0,82
103,91
0,00
b. Obat-obatan
113,30
3,12
113,49
0,17
c. Jasa Perawatan Jasmani
158,65
1,60
158,65
0,00
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
114,33
4,16
114,80
0,41
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
114,08
0,68
116,52
2,14 3,11
a. Jasa Pendidikan
112,83
0,00
116,34
b. Kursus-kursus/Pelatihan
107,55
0,00
107,55
0,00
c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
104,35
1,51
103,41
-0,90
d. Rekreasi
120,24
1,26
122,34
1,75
e. Olahraga
132,21
5,41
134,00
1,35
115,27
0,30
117,64
2,06
126,62
0,19
130,31
2,91
94,49
0,47
94,49
0,00
c. Sarana dan Penunjang Transportasi
106,47
1,38
107,85
1,30
d. Jasa Keuangan
101,55
0,00
101,55
0,00
VII Transportasi, Komunikasi dan Jasa . Keuangan a. Transportasi b. Komunikasi dan Pengiriman
Lanjutan Tabel ..............
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
19
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
September Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
(1)
Umum I. Bahan Makanan
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya a.
c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran
Oktober
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
117,01
0,87
118,13
0,96
112,29
3,51
116,00
3,30
111,15
0,47
111,17
0,02
138,15
-1,18
141,90
2,71
114,00
8,46
126,21
10,71
83,33
-0,53
112,11
34,54
122,78
-0,30
125,50
2,22
83,86
-3,16
85,09
1,47
g. Kacang-kacangan
128,94
8,25
124,25
-3,64
h. Buah-buahan
168,90
6,93
170,16
0,75
i. Bumbu-bumbuan
102,74
10,95
94,23
-8,28
j. Lemak dan Minyak
103,08
1,09
102,71
-0,36
k. Bahan Makanan Lainnya
118,22
0,00
118,22
0,00
Makanan Jadi, Minuman, Rokok II. dan Tembakau
118,18
0,02
118,18
0,91
a. Makanan Jadi
119,15
0,00
119,15
0,00
b. Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman yang c. Beralkohol
101,53
0,08
101,56
-1,14
125,19
0,00
125,19
18,26
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
118,56
0,17
119,04
0,40
a. Biaya Tempat Tinggal
120,34
0,06
120,13
-0,17
b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
109,84
0,59
114,02
3,81
c. Perlengkapan Rumah Tangga
116,08
0,31
116,51
0,37
d. Penyelenggaraan Rumah Tangga
115,12
0,74
117,18
1,79
III.
Lanjutan Tabel ..............
20
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
September Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
Oktober
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
IV. Sandang
123,60
3,21
124,99
1,12
a. Sandang Laki-laki
120,57
6,89
118,67
-1,58
b. Sandang Perempuan
124,04
4,26
126,09
1,65
c. Sandang Anak-anak
135,34
0,61
141,05
4,22
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
108,39
-1,27
108,21
-0,17
116,80
0,09
118,31
1,29
V. Kesehatan a. Jasa Kesehatan
103,91
0,00
103,91
0,00
b. Obat-obatan
113,51
0,02
113,46
-0,04
c. Jasa Perawatan Jasmani
158,65
0,00
158,65
0,00
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
115,05
0,22
118,41
2,92
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
118,12
1,37
118,27
0,13 0,00
a. Jasa Pendidikan
118,95
2,24
118,95
b. Kursus-kursus/Pelatihan
107,55
0,00
107,55
0,00
c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
102,30
-1,07
102,29
-0,01
d. Rekreasi
122,81
0,38
122,67
-0,11
e. Olahraga
140,31
4,71
147,63
5,22
116,50
-0,97
116,56
0,05
128,93
-1,06
128,93
0,00
93,58
-0,96
93,47
-0,12
c. Sarana dan Penunjang Transportasi
108,47
0,57
110,88
2,22
d. Jasa Keuangan
101,55
0,00
101,55
0,00
VII Transportasi, Komunikasi dan Jasa . Keuangan a. Transportasi b. Komunikasi dan Pengiriman
Lanjutan Tabel ..............
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
21
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
November Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
(1)
Umum I. Bahan Makanan
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasil-hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya a.
c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran
Desember
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
118,61
0,41
122,30
3,11
110,48
-4,76
116,94
5,85
110,13
-0,94
112,60
2,24
141,16
-0,52
140,48
-0,48
107,47
-14,85
124,23
15,60
92,58
-17,42
99,81
7,81
123,62
-1,50
124,38
0,61
81,40
-4,34
82,72
1,62
g. Kacang-kacangan
114,95
-7,48
125,48
9,16
h. Buah-buahan
166,30
-2,27
166,59
0,17
i. Bumbu-bumbuan
105,30
11,75
115,92
10,09
j. Lemak dan Minyak
102,50
-0,20
102,18
-0,31
k. Bahan Makanan Lainnya
118,22
0,00
118,22
0,00
Makanan Jadi, Minuman, Rokok II. dan Tembakau
118,16
-0,02
118,66
0,42
a. Makanan Jadi
119,15
0,00
120,35
1,01
b. Minuman yang Tidak Beralkohol
101,47
-0,09
101,27
-0,20
c. Tembakau dan Minuman yang Beralkohol
125,19
0,00
125,19
0,00
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
119,82
0,66
121,43
1,34
III.
a. Biaya Tempat Tinggal
120,59
0,38
121,88
1,07
b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air
115,47
1,27
118,19
2,36
c. Perlengkapan Rumah Tangga
120,39
3,33
122,89
2,08
d. Penyelenggaraan Rumah Tangga
118,14
0,82
120,82
2,27
Lanjutan Tabel ..............
22
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Lanjutan Tabel 1.1.
November Kelompok/Sub Kelompok Komoditi
Desember
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
IV. Sandang
125,58
0,47
127,35
1,41
a. Sandang Laki-laki
121,87
2,70
127,86
4,92
b. Sandang Perempuan
127, 02
0,74
127,33
0,24
c. Sandang Anak-anak
138,16
-2,05
135,84
-1,68
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
108,77
-0,52
110,95
2,00
120,42
1,78
123,81
2,82
V. Kesehatan a. Jasa Kesehatan
103,91
0,00
103,91
0,00
b. Obat-obatan
114,40
0,83
118,58
3,65
c. Jasa Perawatan Jasmani
165,46
4,29
165,46
0,00
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
121,02
2,20
126,48
4,51
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
118,28
0,01
119,54
1,07
a. Jasa Pendidikan
118,95
0,00
118,95
0,00
b. Kursus-kursus/Pelatihan
107,55
0,00
107,55
0,00
c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
102,49
0,20
102,50
0,01
d. Rekreasi
122,79
0,10
127,07
3,49
e. Olahraga
145,76
-1,27
150,90
3,53
125,40
7,58
134,69
7,41
142,33
10,39
155,87
9,51
93,47
0,00
94,93
1,56
c. Sarana dan Penunjang Transportasi
112,71
1,65
121,05
7,40
d. Jasa Keuangan
122,76
20,89
122,76
0,00
VII Transportasi, Komunikasi dan Jasa . Keuangan a. Transportasi b. Komunikasi dan Pengiriman
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
23
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Tabel 1.2. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Ternate dan Nasional Menurut Bulan Tahun 2014 (2012=100)
Kota Ternate
Nasional
Bulan (1)
Indeks
Inflasi (persen)
Indeks
Inflasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
112,35
0,45
110,99
1,07
Februari
111,57
-0,69
111,28
0,26
Maret
112,16
0,53
111,37
0,08
April
112,95
0,70
111,35
-0,02
Mei
112,83
-0,11
111,53
0,16
Juni
114,28
1,29
112,01
0,43
Juli
117,19
2,55
113,05
0,93
Agustus
116,00
-1,02
113,58
0,47
September
117,01
0,87
113,88
0,27
Oktober
118,13
0,96
114,42
0,47
November
118,61
0,41
116,14
1,50
Desember
122,30
3,11
119,00
2,46
24
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Indeks Harga dan Laju Inflasi
Tabel 1.3. Laju Inflasi Kota Ternate dan Nasional menurut Bulan Tahun 2013 – 2014 (%)
2013*) Bulan (1)
2014**)
Kota Ternate
Nasional
Kota Ternate
Nasional
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
-0,20
1,03
0,45
1,07
Februari
0,69
1,79
-0,25
1,33
Maret
1,18
2,43
0,28
1,41
April
1,32
2,32
0,98
1,39
Mei
1,10
2,30
0,88
1,56
Juni
1,32
3,35
2,17
1,99
Juli
7,44
7,68
4,77
2,94
11,37
7,94
3,71
3,42
September
8,70
7,57
4,61
3,70
Oktober
9,18
7,66
5,61
4,19
November
8,86
7,79
6,04
5,75
Desember
9,78
8,38
9,34
8,36
Agustus
*)
Tahun 2013 (2007=100)
**)
Tahun 2014 (2012=100)
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
25
Perkembangan Ekonomi
II. PERKEMBANGAN EKONOMI
2.1.
Penjelasan Teknis Penghitungan statistik neraca nasional yang digunakan dalam
publikasi ini mengikuti buku petunjuk yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa yang dikenal sebagai “Sistem Neraca Nasional”. Namun, penerapan statistik neraca nasional tersebut telah disesuaikan dengan kondisi sosial-ekonomi Indonesia. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (kabupaten/kota)
menggambarkan
kemampuan
suatu
wilayah
untuk
menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDRB digunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh lapangan usaha atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut. Penyajian PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh lapangan usaha yang mencakup kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
29
Perkembangan Ekonomi
Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya. Produk Domestik Regional Bruto maupun agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi penilaian, yaitu atas dasar “harga berlaku” dan atas dasar “harga konstan”. Disebut sebagai harga berlaku karena seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu. Dalam publikasi di sini digunakan harga tahun 2010 sebagai dasar penilaian. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan.
Laju pertumbuhan
tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya. Harga Berlaku adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun sedang berjalan. Harga Konstan adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tetap di satu tahun dasar. Tahun Dasar adalah tahun terpilih sebagai referensi statistik, yang digunakan sebagai dasar penghitungan tahun-tahun yang lain. Dengan
30
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
tahun dasar tersebut dapat digambarkan seri data dengan indikator rinci mengenai perubahan/pergerakan yang terjadi. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2000 dan 2010
2.
PDRB Tahun Dasar 2000 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
3.
Industri Pengolahan
PDRB Tahun Dasar 2010 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan B. Pertambangan dan Penggalian C. Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
D.
Pengadaan Listrik dan Gas
5.
Konstruksi
E. F.
Pengadaan Air Konstruksi
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
G.
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
H.
J.
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
K.
Jasa Keuangan
1.
A.
I. 8.
Keuangan, Real estat, dan jasa perusahaan
L. Real Estat M,N. Jasa Perusahaan 9.
Jasa-jasa
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
O.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa Pendidikan Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T,U. Jasa Lainnya
31
Perkembangan Ekonomi
2.2.
Struktur Ekonomi Kinerja perekonomian Kota Ternate pada tahun 2014 menunjukkan
peningkatan dibanding tahun sebelumnya,
ini diperlihatkan dengan
terjadinya peningkatan nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang pada tahun 2014 mencapai 6,23 triliun rupiah atau lebih tinggi dibanding tahun 2013 yaitu sebesar 5,42 triliun rupiah. Struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat melalui besarnya peranan masing-masing lapangan usaha terhadap total PDRB. Indikator ini merupakan informasi penting untuk mengetahui kategori lapangan usaha yang merupakan penopang utama perekonomian di suatu wilayah. Struktur Perekonomian masyarakat Ternate masih didominasi oleh tiga kategori utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dan Transportasi dan Pergudangan. Peranan dari ketiga kategori ini mencapai 59,06 persen terhadap pembentukan PDRB Ternate. Sebanyak 24,94 persen nilai tambah dari aktivitas perekonomian di Ternate tahun 2014 diciptakan oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Kategori yang berperan dalam perekonomian Ternate berikutnya adalah adalah kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,91 persen dan kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 16,21 persen. Sebaliknya kategori Pertambangan dan Penggalian merupakan kategori yang memberikan kontribusi terkecil dalam perekonomian Ternate dengan peranan sebesar 0,06 persen.
32
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
Gambar 2.1. Struktur Perekonomian Kota Ternate Tahun 2014
0.06 1.80 4.67
3.28
0.10
3.52 4.44
0.08 6.74
17.91 24.94 6.42 7.74 0.76
16.21
0.22
1.12
Pertanian Industri Pengolahan Pengadaan Air Perdagangan Besar dan Eceran Penyediaan Akomodasi Jasa Keuangan Jasa Perusahaan Jasa Pendidikan Jasa lainnya
2.3.
Pertambangan Pengadaan Listrik dan Gas Konstruksi Transportasi dan Pergudangan Informasi dan Komunikasi Real Estat Administrasi Pemerintahan Jasa Kesehatan
Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha a. Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pada tahun 2014 kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan merupakan kategori dengan kontribusi terbesar kedelapan di Kota Ternate memiliki pertumbuhan sebesar 2,89 persen atau mengalami
perlambatan
bila
dibandingkan
dengan
laju
pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 3,32 persen. Kondisi ini terjadi akibat produksi beberapa subsektor
pada
tahun 2014 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
33
Perkembangan Ekonomi Gambar 2.2. PDRB ADHB Kategori Pertanian Ternate Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
276,666.3 254,233.9
226,046.6 202,952.2 180,731.8
2010
2011
2012
2013
2014
b. Kategori Pertambangan dan Penggalian Kegiatan kategori Pertambangan dan Penggalian di Ternate hanya terdiri dari subkategori Penggalian.
Kategori ini
memberikan kontribusi terkecil dalam pembentukan PDRB Ternate. Pertumbuhan pada tahun 2014 sebesar 6,40 persen, meningkat jika dibandingkan tahun 2013 yang tumbuh sebesar 5,60 persen. Peningkatan produksi barang dan jasa pada kategori Konstruksi memberikan imbas pada peningkatan kategori Pertambangan dan Penggalian. c. Kategori Industri Pengolahan Kategori Industri Pengolahan didominasi oleh industri mikro dan kecil. Pada tahun 2014 kategori ini mampu mencatatkan laju pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 8,96 persen,
34
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
meningkat jika dibandingkan tahun 2013 yang tumbuh sebesar 5,51 persen. Nilai pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut tidak dapat meningkatkan peranan kategori ini dikarenakan nilainya yang
relatif
kecil
terhadap
pembentukan
PDRB
secara
keseluruhan yaitu sebesar 3,52 persen. Gambar 2.3. PDRB ADHB Kategori Industri Pengolahan Ternate Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
219,351.7
162,672.4
174,294.4
192,153.0
144,611.3
2010
2011
2012
2013
2014
d. Kategori Pengadaan Listrik dan Gas Laju pertumbuhan kategori Pengadaan Listrik dan Gas selama empat tahun terakhir berfluktuatif di bawah sembilan persen kecuali pada tahun 2014 meningkat cukup tinggi hingga mencapai 28,41 persen. Nilai pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut meningkatkan peranan kategori ini dari 0,08 persen pada tahun 2013 menjadi 0,10 persen pada tahun 2014.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
35
Perkembangan Ekonomi
e. Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Laju
pertumbuhan
kategori
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang pada tahun 2014 meningkat cukup tinggi hingga mencapai 9,89 persen jika dibandingkan tahun
2013
yang
tumbuh
sebesar
pertumbuhan
yang
cukup
tinggi
6,53
persen.
Nilai
tidak
dapat
tersebut
meningkatkan peranan kategori ini dikarenakan nilainya yang relatif kecil terhadap pembentukan PDRB secara keseluruhan yaitu sebesar 0,08 persen. f. Kategori Konstruksi Secara
umum
kegiatan
pada
kategori
Konstruksi
menggambarkan peranan yang cukup signifikan dalam kegiatan perekonomian suatu daerah, berkaitan dengan permintaan bahan baku, jasa dan penyerapan tenaga kerja. Meningkatnya kegiatan konstruksi merupakan cerminan langsung pergeseran dari konsumsi ke investasi (pembentukan barang modal). Kategori Konstruksi pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar
5,12
persen
atau
mengalami
peningkatan
jika
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,31 persen. g. Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kategori ini mencakup subkategori Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya dan subkategori Perdagangan Besar
36
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
dan Eceran. Kategori ini merupakan kategori terbesar pertama penyumbang perekonomian di Ternate pada tahun 2014 yaitu sebesar 24,94 persen. Kategori ini termasuk dalam lapangan usaha tersier atau lapangan usaha bukan penghasil barang dimana tingkat pertumbuhannya ditentukan oleh lapangan usaha primer dan sekunder sebagai penghasil barang seperti kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Pada tahun 2014 kategori ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,42 persen atau sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2013 sebesar 10,26 persen. Gambar 2.4. PDRB ADHB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Ternate Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
1,555,013.9 2014 1,340,334.9 2013
1,155,971.2 2012 1,015,743.9 2011 876,019.3 2010
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
37
Perkembangan Ekonomi
h. Kategori Transportasi dan Pergudangan Kategori Transportasi dan Pergudangan pada tahun 2014 tumbuh 8,72 persen, meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan
tahun
2013
sebesar
6,40
persen.
Nilai
pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut meningkatkan peranan kategori ini dari 15,93 persen pada tahun 2013 menjadi 16,21 persen pada tahun 2014. i. Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Bila dilihat dari sisi perkembangan kontribusinya, peran kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum relatif stabil selama dua tahun terakhir yaitu sebesar 1,12 persen. Laju pertumbuhan kategori ini pada tahun 2014 meningkat cukup tinggi hingga mencapai 9,15 persen jika dibandingkan tahun 2013 yang tumbuh sebesar 6,08 persen. j. Kategori Informasi dan Komunikasi Kategori Informasi dan Komunikasi memiliki peranan penting sebagai penunjang kegiatan di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori Informasi dan Komunikasi sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Pada tahun 2014, kategori ini mampu
tumbuh
sebesar
13,11
persen,
meningkat
bila
dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2013 sebesar 10,92 persen.
Nilai
pertumbuhan
yang
cukup
tinggi
tersebut
meningkatkan peranan kategori ini dari 7,54 persen pada tahun 2013 menjadi 7,74 persen pada tahun 2014.
38
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
k. Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi Laju pertumbuhan kategori Jasa Keuangan dan Asuransi pada tahun 2014 hanya sebesar 5,04 persen atau
mengalami
perlambatan bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 7,13 persen. Perlambatan tersebut menyebabkan peran kategori Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami penurunan, yaitu 6,71 persen pada tahun 2013 menjadi 6,42 persen pada tahun 2014. l. Kategori Real Estat Bila ditinjau dari laju pertumbuhannya, kategori Real Estat tahun 2014 tumbuh sebesar 6,70 persen, meningkat bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2013 sebesar 4,60 persen. Nilai pertumbuhan
yang
cukup
tinggi
tersebut
tidak
dapat
meningkatkan peranan kategori ini pada tahun 2014 yang hanya mencapai 0,22 persen terhadap pembentukan PDRB secara keseluruhan. m. Kategori Jasa Perusahaan Kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan teknik ; kegiatan jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa ketenagakerjaan, agen penunjang perjalanan dan penunjang usaha lainnya dicakup dalam kategori Jasa Perusahaan. Kategori ini menyumbang sebesar 0,76 persen terhadap total perekonomian Ternate pada tahun 2014. Sedangkan
laju
pertumbuhannya mengalami perlambatan dari 8,08 persen pada tahun 2013 menjadi 7,14 persen pada tahun 2014.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
39
Perkembangan Ekonomi
n. Kategori
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan
dan
Jaminan Sosial Wajib Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib merupakan penopang perekonomian kedua di Ternate setelah kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil
dan
Sepeda
Motor.
Peranannya
dalam
pembentukan PDRB Ternate, mencapai 17,91 persen pada tahun 2014 dengan laju pertumbuhan sebesar 9,50 persen. Gambar 2.5. PDRB ADHB Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Ternate Tahun 2010-2014 (Juta Rp)
1,116,681.6 975,510.2 850,788.5 718,173.4 587,868.3
2010
40
2011
2012
2013
2014
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
o. Kategori Jasa Pendidikan Pada tahun 2014, kategori Jasa Pendidikan menyumbang sebesar 4,94 persen terhadap total perekonomian Ternate. Bila dilihat laju pertumbuhannya maka kategori ini mengalami peningkatan dari 4,80 persen pada tahun 2013 menjadi 7,50 persen pada tahun 2014. p. Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial pada tahun 2014 menyumbang sebesar 3,28 persen terhadap total perekonomian Ternate. Bila dilihat laju pertumbuhannya maka kategori ini melambat dari 10,03 persen pada tahun 2013 menjadi 9,84 persen pada tahun 2014. q. Kategori Jasa Lainnya Kategori Jasa Lainnya pada tahun 2014 menyumbang sebesar 1,80 persen terhadap total perekonomian Ternate. Bila ditinjau dari laju pertumbuhannya, kategori ini tahun 2014 tumbuh sebesar 7,00 persen, meningkat bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2013 sebesar 5,00 persen.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
41
Perkembangan Ekonomi
Tabel 2.1. PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 ( Jutaan Rupiah )
Lapangan Usaha
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H
Transportasi dan Pergudangan
254,233.9
276,666.3
3,351.4
3,824.6
192,153.0
219,351.7
4,554.2
6,032.3
4,194.2
4,781.6
365,602.9
420,130.1
1,340,334.9
1,555,013.9
863,717.5
1,010,848.7
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
60,606.8
69,865.1
J
Informasi dan Komunikasi
409,072.0
482,855.9
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
363,631.5
400,481.8
L
Real Estat
12,229.0
13,578.0
Jasa Perusahaan
M,N
42,089.1
47,223.8
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
975,510.2
1,116,681.6
P
Jasa Pendidikan
256,703.4
291,046.7
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
173,191.5
204,582.2
Jasa lainnya
101,103.8
112,231.7
5,422,279.2
6,235,196.0
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto * Angka sementara ** Angka sangat sementara
42
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
Tabel 2.2. PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 ( Jutaan Rupiah )
Lapangan Usaha
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
200,549.7
206,337.1
B
Pertambangan dan Penggalian
2,754.3
2,930.5
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
166,253.1
181,142.9
5,603.0
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
7,194.7
3,695.1
4,060.5
F
Konstruksi
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
321,714.2
338,195.3
1,154,501.3
1,274,783.4
H
Transportasi dan Pergudangan
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
684,029.7
743,698.6
50,707.8
55,347.8
J
Informasi dan Komunikasi
388,964.5
439,944.4
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
296,216.8
311,137.0
L
Real Estat
10,737.1
11,456.4
Jasa Perusahaan
M,N
37,497.2
40,175.4
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
765,580.9
838,311.1
P
Jasa Pendidikan
222,984.1
239,708.0
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
152,855.2
167,896.0
91,700.2
98,119.3
4,556,344.3
4,960,438.4
R,S,T,U
Jasa lainnya
Produk Domestik Regional Bruto * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
43
Perkembangan Ekonomi
Tabel 2.3. Distribusi Persentase PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 – 2014 (%)
Lapangan Usaha
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
4.69
4.44
B
Pertambangan dan Penggalian
0.06
0.06
C
Industri Pengolahan
3.54
3.52
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0.08
0.10
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0.08
0.08
F
Konstruksi
6.74
6.74
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
24.72
24.94
H
Transportasi dan Pergudangan
15.93
16.21
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1.12
1.12
J
Informasi dan Komunikasi
7.54
7.74
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
6.71
6.42
L
Real Estat
0.23
0.22
Jasa Perusahaan
0.78
0.76
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
17.99
17.91
P
Jasa Pendidikan
4.73
4.67
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
3.19
3.28
Jasa lainnya
1.86
1.80
100.00
100.00
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto * Angka sementara ** Angka sangat sementara
44
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perkembangan Ekonomi
Tabel 2.4. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Ternate Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 – 2014 (%)
Lapangan Usaha
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
3.32
2.89
B
Pertambangan dan Penggalian
5.60
6.40
C
Industri Pengolahan
5.51
8.96
D
Pengadaan Listrik dan Gas
4.28
28.41
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6.53
9.89
F
Konstruksi
4.31
5.12
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
10.26
10.42
H
Transportasi dan Pergudangan
6.40
8.72
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
6.08
9.15
J
Informasi dan Komunikasi
10.92
13.11
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
7.13
5.04
L
Real Estat
4.60
6.70
Jasa Perusahaan
8.08
7.14
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
7.50
9.50
P
Jasa Pendidikan
4.80
7.50
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
10.03
9.84
Jasa lainnya
5.00
7.00
7.65
8.87
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
45
Perkembangan Ekonomi
Tabel 2.5. Indeks Harga Implisit PDRB Kota Ternate Menurut Lapangan Usaha (2010=100) Tahun 2013 – 2014 (%)
Lapangan Usaha
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
126.77
134.08
B
Pertambangan dan Penggalian
121.68
130.51
C
Industri Pengolahan
115.58
121.09
D
Pengadaan Listrik dan Gas
81.28
83.84
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
113.51
117.76
F
Konstruksi
113.64
124.23
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
116.10
121.98
H
Transportasi dan Pergudangan
126.27
135.92
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
119.52
126.23
J
Informasi dan Komunikasi
105.17
109.75
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
122.76
128.72
L
Real Estat
113.90
118.52
Jasa Perusahaan
112.25
117.54
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
127.42
133.21
P
Jasa Pendidikan
115.12
121.42
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
113.30
121.85
Jasa lainnya
110.25
114.38
119.01
125.70
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto * Angka sementara ** Angka sangat sementara
46
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia
III. PEMBANGUNAN MANUSIA
3.1.
Konsep Pembangunan Manusia Konsep
pembangunan
manusia
berbeda
dengan
konsep
pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi dengan asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan menguntungkan manusia. Pembangunan manusia memperkenalkan konsep lebih luas dan lebih komprehensif serta mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada berbagai tahap pembangunan. Pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia. Diantara berbagai pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah berumur panjang dan sehat, berilmu pengetahuan dan mempunyai akses terhadap
sumber daya yang
dibutuhkan agar dapat hidup secara layak. Pembangunan manusia mensyaratkan adanya kebebasan. Seperti disebutkan
di
atas,
tujuan
pembangunan
manusia
adalah
untuk
memperbanyak pilihan-pilihan, untuk mencapainya tidak mungkin tanpa adanya kebebasan untuk memilih apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka akan menjalani kehidupan. Paradigma pembangunan manusia terdiri dari empat komponen utama : 1. Produktivitas. Masyarakat harus dapat meningkatkan produktivitas mereka dan berpartisipasi secara penuh dalam proses memperoleh
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
49
Pembangunan Manusia
penghasilan. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari jenis pembangunan manusia. 2. Ekuitas. Masyarakat harus punya akses untuk memperoleh kesempatan yang adil. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapuskan agar masyarakat dapat berpartisipasi di dalam dan memperoleh manfaat dari kesempatan-kesempatan itu. 3. Kesinambungan.
Akses
untuk
memperoleh
kesempatan
harus
dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga generasi yang akan datang. 4. Pemberdayaan. Pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat, dimana masyarakat dapat berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses-proses yang mempengaruhi kehidupan mereka. 3.2.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
3.2.1.
Arti IPM Secara konseptual IPM adalah indeks komposit yang dihitung
sebagai rata-rata sederhana dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah), dan indeks standar hidup layak. IPM merupakan alat ukur kinerja pembangunan yang dilakukan di suatu wilayah atau secara lebih spesifik merupakan alat ukur kinerja dari pemerintahan
suatu
wilayah
negara,
provinsi
atau
kabupaten/kota
(UNDP, 1990; BPS, 1997). Berdasarkan definisi tersebut jelas bahwa IPM sebagai alat ukur keberhasilan pembangunan di suatu tempat pada suatu waktu. Walaupun tidak dapat mengungkapkan semua dimensi pembangunan, IPM bisa digunakan sebagai salah satu petunjuk untuk melihat apakah arah pembangunan yang telah dilakukan sesuai dengan yang ditetapkan.
50
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia
3.2.2.
Kegunaan IPM Manfaat yang dapat diperoleh dari IPM antara lain adalah : 1.
IPM
merupakan
keberhasilan
indikator
dalam
upaya
penting
untuk
membangun
mengukur
kualitas
hidup
manusia (masyarakat/penduduk). 2.
IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
3.
Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
3.2.3.
Perubahan Metodelogi IPM Pada tahun 2010, UNDP memperkenalkan penghitungan IPM
dengan metode baru. Tahun 2011 dan 2014 dilakukan penyempurnaan metodologi (IPM Metode Baru). Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM diantaranya Angka Melek Huruf (AMH) sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena AMH di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antar daerah dengan baik. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah. Penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM metode lama menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dimensi lain.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
51
Pembangunan Manusia
Perbandingan Metode Lama dan Metode Baru METODE LAMA
METODE BARU
DIMENSI
Kesehatan
UNDP
BPS
UNDP
Angka
Angka
Angka
Harapan Hidup
Harapan
Hidup
saat
Hidup saat
(AHH)
Lahir
(AHH)
BPS Harapan
Angka Harapan
Lahir
Hidup saat Lahir
saat
(AHH)
Lahir (AHH)
1.
Angka
1.Angka
1.Harapan
Melek
Huruf
Melek
Sekolah (HLS)
(AMH)
Lama
1.Harapan Lama Sekolah (HLS)
Huruf (AMH)
Pengetahuan
Standar
2.Kombinasi
2.Rata-rata
2.
Angka
Lama
Sekolah (RLS)
Partisipasi
Sekolah
Kasar (APK)
(RLS)
PDB per kapita
Hidup Layak
Pengeluaran per kapita
Rata-rata
Lama
2.Rata-rata Lama
Sekolah
(RLS)
PNB per kapita
Pengeluaran per kapita
Rata-rata Hitung Rata-rata Ukur Agregasi
𝑰𝑷𝑴 =
𝑰𝑷𝑴
𝟏 (𝑰 + 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏 𝟑 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏
𝟑
= √ 𝑰𝒌𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏 × 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
+ 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 )
52
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia 3.3.
Perkembangan IPM dan Komponennya di Kota Ternate
3.3.1.
Angka Harapan Hidup Saat Lahir Dalam
berbagai
analisis
demografi
angka
harapan
hidup
merupakan salah satu ukuran mortalitas yang penting. Angka harapan hidup adalah umur rata-rata yang akan dicapai oleh seorang bayi yang baru lahir. Indikator ini biasanya menjadi satu bagian yang saling mendukung secara berbanding terbalik dengan angka kematian bayi (IMR). IMR merupakan angka peluang atau probabilitas seorang bayi meninggal sebelum mencapai tepat umur satu tahun. Pada tingkat makro angka harapan hidup dipakai sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan. Peningkatan angka harapan hidup memberikan indikasi kompleks di berbagai bidang secara lintas sektor. Peningkatan itu bisa memberikan gambaran membaiknya kondisi sosial ekonomi penduduk, kesehatan dan lingkungan. Demikian pula sebaliknya, bila terjadi penurunan kondisi sosial ekonomi penduduk dalam satu periode berakibat penurunan angka harapan hidup. Pada tahun 2014 angka harapan hidup Kota Ternate sebesar 69,97 tahun, angka ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 69,67 tahun. Peningkatan ini tentunya mencerminkan semakin baiknya kualitas dan standar hidup masyarakat Kota Ternate. Angka harapan hidup Kota Ternate merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di wilayah Maluku Utara, bahkan lebih tinggi dari angka harapan hidup Provinsi Maluku Utara. Hasil penghitungan angka harapan hidup di Kota Ternate tahun 2014 menunjukkan nilai yang relatif cukup baik. Kenaikan angka harapan hidup dibanding tahun 2013 ini tentunya menjadi sebuah acuan sederhana
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
53
Pembangunan Manusia
tentang peningkatan secara relatif yang dicapai Kota Ternate dalam bidang kesehatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya 3.3.2.
Harapan Lama Sekolah Dalam perkembangan suatu masyarakat, upaya peningkatan
kualitas
penduduk
dapat
dilakukan
dengan
meningkatkan
standar
pendidikan. Makin tinggi pendidikan masyarakat, makin luas pengetahuan dan wawasan penduduk sehingga semakin mudah menerima dan mengadopsi ide-ide baru terutama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. Untuk mengakomodir penduduk yang tidak tercakup dalam Susenas, HLS dikoreksi dengan siswa yang bersekolah di pesantren. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2013 Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Kota Ternate tercatat sebesar 14,48 tahun. Angka ini berada di atas angka Provinsi Maluku Utara 12,48 tahun. Angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2014, menjadi 14,66 tahun dan masih tetap diatas angka provinsi sebesar 12,72 tahun. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Maluku Utara, angka HLS Kota Ternate tahun 2014 menempati peringkat pertama di atas kabupaten/kota lainnya. Angka HLS kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2014 umumnya sudah menunjukkan rata-rata di atas 12 tahun dimana
54
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia
tertinggi tercatat di kota Ternate sebesar 14,66 tahun, sedangkan terendah tercatat Kabupaten Pulau Morotai sebesar 10,92 tahun. 3.3.3.
Rata-rata Lama Sekolah Sebagai bagian dari indikator pendidikan, lama sekolah bisa
memperlihatkan tingkat pencapaian pendidikan yang ditempuh secara formal. Semakin lama seorang bersekolah diasumsikan semakin handal SDM orang tersebut. Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Ternate tahun 2014 mencapai 11,11 tahun, artinya rata-rata penduduk Kota Ternate mengenyam pendidikan di bangku sekolah selama 11,11 tahun. Lama sekolah tersebut apabila dikonversikan di pendidikan formal rata-rata kurang lebih sampai tahun ketiga bangku SMU. Bila dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Maluku Utara, rata-rata lama sekolah Kota Ternate menduduki urutan paling tinggi, bahkan nilainya diatas rata-rata lama sekolah Provinsi Maluku Utara. Peringkat kedua dan ketiga ditempati Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halamhera Utara masing-masing sebesar 8,72 dan 7,98 tahun. 3.3.4.
Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan Kesejahteraan penduduk bisa dicerminkan oleh tingkat pendapatan
yang diperoleh, baik berupa uang maupun barang/jasa. Dalam prakteknya pengumpulan data pendapatan sangat sulit dilakukan, oleh karena itu sebagai pendekatan digunakan data pengeluaran. Data pengeluaran berupa konsumsi makanan dan non makanan mencerminkan kemampuan ekonomi penduduk tersebut. Pengeluaran
per
kapita
disesuaikan
ditentukan
dari
nilai
pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran per
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
55
Pembangunan Manusia
kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul, dihitung dari level provinsi hingga level kab/kota. Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar 2012=100. Penghitungan pengeluaran disesuaikan penduduk Kota Ternate menunjukkan bahwa pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 12.343 ribu per kapita dan pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp 12.454 ribu atau naik sebesar 0,89 persen. Dilihat dari kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara, pengeluaran per kapita tertinggi tahun 2014 terjadi di Kota Ternate sebesar Rp 12.454 ribu dan terendah di Kabupaten Pulau Morotai sebesar Rp 5.720 ribu. 3.3.5.
Nilai IPM Kota Ternate Sebagai subyek dan objek pembangunan manusia merupakan titik
sentral dari seluruh program pembangunan. Pembangunan manusia merupakan serangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup yang layak dan sejahtera. Tujuan ini akan tercapai jika masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan, memperoleh pendapatan dan berusaha dalam bidang ekonomi,
serta
kesempatan
dan
akses
terhadap
seluruh
sektor
pembangunan. IPM sebagai indikator pencapaian pembangunan manusia di Kota Ternate menunjukkan nilai yang terus meningkat dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2013 nilai IPM Kota Ternate tercatat 76,69 berada pada peringkat pertama di Provinsi Maluku Utara. Pada tahun 2014 IPM Kota Ternate meningkat menjadi 77,15 dan masih merupakan IPM tertinggi di wilayah Provinsi Maluku Utara.
56
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia
Selain berdasarkan perbandingan antar wilayah (peringkat), IPM bisa pula dikaji berdasarkan kecepatan perkembangan dalam suatu kurun waktu
(reduksi
shortfall).
Dari
nilai
ini
pencapaian
pertumbuhan
pembangunan manusia Kota Ternate pada 2014 sebesar 0,60 persen. Dari gambaran pencapaian pembangunan manusia terdapat suatu pola yang jelas bahwa daerah yang relatif maju secara sosial ekonomi dibandingkan daerah lain mempunyai nilai IPM relatif lebih tinggi. Kota Ternate sebagai sentra ekonomi memiliki peran yang strategis di Wilayah Maluku Utara. Peran yang strategis tersebut tentunya didukung dengan berbagai infrastruktur yang relatif lebih maju yang mampu mendukung kinerja pembangunan manusia secara lebih baik sehingga bisa dipahami bahwa nilai IPM-nya menempati rangking tertinggi. Dari pola ini nampak bahwa IPM memberikan gambaran operasional suatu daerah yang terkadang relatif sulit untuk diukur. Sedangkan untuk mendapatkan deskripsi lebih dalam, perlu diteliti lebih lanjut komponen-komponen IPM dan keterkaitannya dengan sosial ekonomi suatu daerah.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
57
Pembangunan Manusia
Tabel 3.1. Angka Harapan Hidup Kota Ternate dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Tahun)
Kode
Kabupaten/Kota/Provinsi
(1)
(2)
2012
Tahun 2013
2014
(3)
(4)
(5)
8200
MALUKU UTARA
67.05
67.24
67.34
8201
Halmahera Barat
64.87
64.87
65.15
8202
Halmahera Tengah
61.73
61.86
62.20
8203
Kepulauan Sula
61.95
61.99
62.29
8204
Halmahera Selatan
64.65
64.65
64.93
8205
Halmahera Utara
68.38
68.39
68.67
8206
Halmahera Timur
66.79
66.87
67.19
8207
Pulau Morotai
65.39
65.46
65.78
8208
Pulau Taliabu
60.61
60.67
60.98
8271
Kota Ternate
69.64
69.67
69.97
8272
Kota Tidore Kepulauan
68.01
68.04
68.33
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara
58
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia
Tabel 3.2. Angka Harapan Lama Sekolah Kota Ternate dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Tahun)
Kabupaten/Kota/Provinsi (1)
Tahun 2012
2013
2014
(3)
(4)
(5)
(2)
8200
MALUKU UTARA
12.19
12.48
12.72
8201
Halmahera Barat
11.91
11.92
12.15
8202
Halmahera Tengah
11.98
12.01
12.27
8203
Kepulauan Sula
11.34
11.51
11.69
8204
Halmahera Selatan
11.15
11.18
11.32
8205
Halmahera Utara
11.84
12.18
12.29
8206
Halmahera Timur
11.23
11.71
12.06
8207
Pulau Morotai
10.63
10.77
10.92
8208
Pulau Taliabu
-
10.76
10.96
8271
Kota Ternate
14.31
14.48
14.66
8272
Kota Tidore Kepulauan
12.73
12.91
13.09
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
59
Pembangunan Manusia
Tabel 3.3. Rata-Rata Lama Sekolah Kota Ternate dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Tahun)
Kabupaten/Kota/Provinsi (1)
(2)
Tahun 2012
2013
2014
(3)
(4)
(5)
8200
MALUKU UTARA
8.04
8.27
8.34
8201
Halmahera Barat
7.36
7.55
7.71
8202
Halmahera Tengah
7.28
7.69
7.74
8203
Kepulauan Sula
7.42
7.86
7.91
8204
Halmahera Selatan
6.95
6.99
7.03
8205
Halmahera Utara
7.92
7.97
7.98
8206
Halmahera Timur
7.02
7.33
7.34
8207
Pulau Morotai
6.70
6.81
6.84
8208
Pulau Taliabu
-
7.39
7.40
8271
Kota Ternate
10.58
11.06
11.11
8272
Kota Tidore Kepulauan
8.44
8.61
8.72
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara
60
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pembangunan Manusia
Tabel 3.4. Pengeluaran Perkapita Disesuaikan Kota Ternate dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Ribu Rupiah)
Kabupaten/Kota/Provinsi (1)
2012
Tahun 2013
2014
(3)
(4)
(5)
(2)
8200
MALUKU UTARA
7,059
7,200
7,234
8201
Halmahera Barat
6,356
6,668
6,697
8202
Halmahera Tengah
6,790
7,044
7,130
8203
Kepulauan Sula
6,318
6,467
6,491
8204
Halmahera Selatan
6,433
6,637
6,704
8205
Halmahera Utara
6,401
6,675
6,746
8206
Halmahera Timur
7,139
7,193
7,212
8207
Pulau Morotai
5,452
5,693
5,720
8208
Pulau Taliabu
-
5,877
5,935
8271
Kota Ternate
12,139
12,343
12,454
8272
Kota Tidore Kepulauan
7,111
7,401
7,454
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
61
Pembangunan Manusia
Tabel 3.5. Indeks Pembangunan Manusia Kota Ternate dan Kabupaten/Kota Lainnya di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 - 2014
Kabupaten/Kota/Provinsi (1)
(2)
Tahun 2012
2013
2014
(3)
(4)
(5)
8200
MALUKU UTARA
63.93
64.78
65.18
8201
Halmahera Barat
60.71
61.47
62.06
8202
Halmahera Tengah
59.94
60.89
61.49
8203
Kepulauan Sula
58.83
59.77
60.18
8204
Halmahera Selatan
59.50
59.92
60.34
8205
Halmahera Utara
62.94
63.81
64.18
8206
Halmahera Timur
61.73
62.71
63.26
8207
Pulau Morotai
57.16
57.97
58.34
8208
Pulau Taliabu
-
56.86
57.31
8271
Kota Ternate
75.81
76.69
77.15
8272
Kota Tidore Kepulauan
65.42
66.25
66.76
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara
62
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perbankan
IV. PERBANKAN
Pada tahun 2014, kinerja perbankan di Kota Ternate menunjukkan peningkatan. Membaiknya kinerja perbankan tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator
utama
seperti:
perkembangan
total
asset
dan
kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat/pihak ketiga (DPK). Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa sampai dengan Desember 2014 terdapat 19 bank umum (konvensional dan syariah) terdiri dari 1 bank sentral, 4 bank pemerintah, 1 BPD dan 13 bank swasta yang beroperasi di Kota Ternate. Keberadaan kantor cabang dari bank umum yang berkedudukan di Kota Ternate memperlihatkan perkembangan keuangan/perekonomian Maluku Utara masih didominasi Kota Ternate. 4.1.
Perkembangan Aset Bank Umum Total aset perbankan yang meliputi bank umum dan bank
perkreditan rakyat di Kota Ternate pada tahun 2014 mencapai Rp 5,32 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 4,51 persen bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 5,08 triliun. Pada tahun 2014, bank pemerintah masih memegang peranan dominan dalam penguasaan asset keseluruhan perbankan yang ada di Kota Ternate. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di wilayah Maluku Utara, total asset perbankan di Kota Ternate jauh lebih besar yaitu mencapai 73,86 persen. 4.2.
Penghimpunan Dana Bank Umum Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Kota Ternate
selama tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 4,62 persen yaitu dari
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
65
Perbankan
Rp 3,15 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 3,30 triliun pada tahun 2014. Dari tiga komponen dana milik masyarakat yang dikelola oleh perbankan dua diantaranya mengalami kenaikan yaitu giro dan simpanan berjangka. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada simpanan berjangka dari Rp 706,41 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 865,27 miliar pada tahun 2014 atau naik sebesar 22,49 persen. Selanjutnya giro dari Rp 415,70 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 418,68 miliar pada tahun 2014 atau naik sebesar 0,72 persen. Sementara tabungan dari Rp 2,029 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 2,013 triliun pada tahun 2014 atau turun sebesar 0,80 persen. Meningkatnya beberapa komponen DPK pada tahun 2014 memberikan indikasi bahwa kesadaran menabung masyarakat Kota Ternate telah tumbuh seiring
dengan terus membaiknya kondisi perekonomian Kota
Ternate. Gambar 4.1. Posisi Simpanan Masyarakat (Rupiah dan Valas) Menurut Jenis Simpanan Pada Bank Umum dan BPR di Kota Ternate Tahun 2014 (Juta Rp)
2,029,302
2,013,150
1,758,393
865,272 494,891
706,410
668,302 415,702
2012 Giro
66
2013 Tabungan
418,678
2014 Deposito
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perbankan
Jenis simpanan tabungan pada tahun 2014 juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di Kota Ternate yaitu sebesar 61,06 persen, kemudian simpanan berjangka 26,24 persen serta giro 12,70 persen.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
67
Perbankan
Tabel 4.1. Jumlah Aktiva Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Dati II di Provinsi Maluku Utara Tahun 2012 – 2014 (Juta Rp)
Dati II
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
4 495 114
5 087 268
5 316 950
Kota Tidore Kepulauan
591 542
714 079
807 627
Kab. Halmahera Utara
223 806
292 968
462 487
Kab. Halmahera Barat
203 023
228 057
267 059
Kab. Halmahera Selatan
132 467
155 992
181 430
Kab. Kepulauan Sula
162 242
157 733
163 173
5 808 194
6 636 097
7 198 726
Kota Ternate
Jumlah Sumber : Bank Indonesia Cabang Ternate
68
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perbankan
Tabel 4.2. Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah & Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Jenis Simpanan di Kota Ternate Tahun 2012 – 2014 (Juta Rp)
Jenis Simpanan
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
494 891
415 702
418 678
1 758 393
2 029 302
2 013 150
668 302
706 410
865 272
2 921 586
3 151 414
3 297 100
Giro
Tabungan
Deposito
Jumlah Sumber : Bank Indonesia Cabang Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
69
Hotel dan Pariwisata
V. HOTEL DAN PARIWISATA
Sektor Pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan di dalam meningkatkan pandapatan daerah. Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan Kota Ternate yang menjadi salah satu daerah tujuan wisata sejarah/budaya serta wisata bahari di wilayah Maluku Utara, salah
satu
infrastruktur
pendukung
yang
sangat
penting
dalam
pengembangan pariwisata adalah perhotelan. 5.1.
Perkembangan Perhotelan Jumlah fasilitas hotel dan akomodasi lainnya di Kota Ternate
sampai dengan tahun 2014 tercatat sebanyak 70 buah yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ternate Selatan 17 buah, Ternate Tengah 52 buah dan Ternate Utara 1 buah. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 67 buah. Gambar 5.1 Perkembangan Perhotelan di Kota Ternate Tahun 2013-2014 1,406 1,258
67
70
Hotel/Penginapan
Kamar 2013
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
2014
73
Hotel dan Pariwisata
Seiring dengan peningkatan jumlah hotel tersebut maka jumlah kamar yang tersedia pada tahun 2014 juga naik menjadi 1.406 kamar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai1.258 kamar. 5.2.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Tingkat penghunian kamar adalah rasio antara jumlah malam kamar
yang dihuni dengan jumlah malam kamar yang tersedia. Ukuran ini merupakan indikator produktivitas hotel. TPK untuk hotel berbintang tertinggi pada bulan November yaitu sebesar 53,25 persen sedangkan akomodasi lainnya tertinggi pada bulan Oktober sebesar 58,25 persen. Gambar 5.2 TPK Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Ternate dirinci Menurut Bulan Tahun 2014
70 60 50 40 30 20 10 0
Bintang
74
Akomodasi Lainnya
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Hotel dan Pariwisata
5.3.
Rata-rata Lama Menginap Rata-rata lama menginap ‘average length of rate’ adalah jumlah
malam tempat tidur yang digunakan dibagi dengan jumlah tamu hotel. Pada tahun 2014 rata-rata lama tamu menginap pada hotel berbintang dan akomodasi lainnya sekitar 2 – 3 hari. Hal ini disebabkan tamu yang menginap pada hotel berbintang dan akomodasi lainnya kebanyakan berasal dari kabupaten/kota lainnya di Maluku Utara yang sedang transit atau melakukan aktifitas tertentu di Ternate.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
75
Hotel dan Pariwisata
Tabel 5.1. Jumlah Hotel/Penginapan dan Kamar Menurut Kecamatan di Kota Ternate, 2014
Kecamatan
Hotel/ Penginapan
Kamar
(1)
(2)
(3)
Pulau Ternate
-
-
Moti
-
-
Pulau Batang Dua
-
-
Ternate Selatan
17
426
Ternate Tengah
52
980
Ternate Utara
1
4
70
1 406
Jumlah
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate
76
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Hotel dan Pariwisata
Tabel 5.2. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2014 (%)
Bulan
Hotel Bintang
Akomodasi Lainnya Menurut Kelompok Kamar < 10
10 - 24
(2)
(3)
(4)
Januari
29,53
*
21,06
Februari
35,48
19,04
24,71
Maret
43,78
*
29,39
April **
27,18
15,00
40,95
Mei
45,51
65,05
32,25
Juni
42,58
17,22
25,94
Juli
39,92
27,95
30,37
Agustus
42,86
27,95
47,36
September
52,79
13,33
38,59
Oktober
49,68
35,48
33,01
November
53,25
30,60
34,84
Desember
37,71
34,40
31,26
(1)
Lanjutan Tabel ................
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
77
Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Tabel 5.2. Akomodasi Lainnya Menurut Kelompok Kamar Bulan 25 - 40
41 - 100
> 100
(5)
(6)
(7)
Januari
50,68
90,96
-
Februari
51,32
84,33
-
Maret
58,50
67,80
-
April **
55,19
48,57
-
Mei
58,36
57,09
-
Juni
62,06
71,56
-
Juli
57,39
65,86
-
Agustus
54,20
61,16
-
September
60,62
64,86
-
Oktober
58,16
83,33
-
November
53,14
59,70
-
Desember
45,40
54,51
-
(1)
Sumber : BPS ,Data Diolah. Catatan : * Pada Bulan Januari dan Maret dari sampel hotel sebanyak 20 tidak dapat diolah ** Pada Bulan April dari sampel hotel sebanyak 20 hanya 15 yang dapat diolah
78
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Hotel dan Pariwisata
Tabel 5.3. Rata-rata Lama Menginap Tamu (Asing dan Domestik) Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Ternate Dirinci Menurut Kelompok Kamar Tahun 2014 (%)
Akomodasi Lainnya Menurut Kelompok Kamar
Bulan
Hotel Bintang
< 10
10 - 24
(1)
(2)
(3)
(4)
Januari
2,78
*
1,17
Februari
2,66
1,45
1,29
Maret
2,65
*
1,51
April **
1,57
1,12
1,24
Mei
2,25
3,84
1,53
Juni
2,17
1,61
1,30
Juli
2,88
2,45
2,15
Agustus
2,41
2,24
2,19
September
2,09
1,36
1,86
Oktober
2,96
3,89
1,55
November
2,20
2,72
1,68
Desember
2,51
4,32
1,61 Lanjutan Tabel ...............
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
79
Hotel dan Pariwisata
Lanjutan Tabel 5.3. Akomodasi Lainnya Menurut Kelompok Kamar Bulan 25 - 40
41 - 100
> 100
(5)
(6)
(7)
Januari
3,45
2,69
-
Februari
4,14
2,73
-
Maret
4,39
2,22
-
April **
3,45
1,45
-
Mei
3,75
1,72
-
Juni
4,02
1,62
-
Juli
3,55
2,05
-
Agustus
3,78
1,89
-
September
3,82
1,55
-
Oktober
4,14
2,96
-
November
3,24
1,92
-
Desember
3,61
1,76
-
(1)
Sumber : BPS ,Data Diolah. Catatan : * Pada Bulan Januari dan Maret dari sampel hotel sebanyak 20 tidak dapat diolah ** Pada Bulan April dari sampel hotel sebanyak 20 hanya 15 yang dapat diolah
80
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
VI. PERHUBUNGAN
Sektor perhubungan merupakan sektor yang mempunyai peran penting bagi kegiatan ekonomi lainnya. Sebagai sarana penunjang, sektor perhubungan dituntut mampu memberikan dukungan bagi perkembangan sektor lainnya. Distribusi barang dan jasa sangat membutuhkan sarana perhubungan untuk menjangkau wilayah pemasaran yang ingin dicapai. Tanpa sarana perhubungan secara memadai, roda perputaran ekonomi akan sulit bergerak stabil, dimana akhirnya akan berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai. 6.1.
Perhubungan Darat Kelancaran
perhubungan
darat
banyak
bergantung
pada
tersedianya ruas jalan yang memadai. Panjang jalan Kota Ternate tahun 2014 sekitar 287,397 km yang terdiri dari 234,063 km jalan beraspal, 51,767 km jalan kerikil dan 1,567 km jalan paving. Dibandingkan dengan tahun
sebelumnya,
panjang
jalan Kota
Ternate
telah mengalami
penambahan sebesar 34,223 km. Bila dirinci menurut kondisi jalannya, maka
46,67 persen jalan
dengan kondisi baik, 18,67 persen kondisi kurang baik, 14,77 persen kondisi rusak ringan, serta 19,89 persen dengan kondisi rusak berat.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
83
Perhubungan Gambar 6.1 Kondisi Jalan di Kota Ternate Tahun 2014 (Km)
57.165 134.124 42.457 53.651
Baik Rusak Ringan
6.2.
Sedang/Kurang Baik Rusak Berat
Perhubungan Laut Angkutan laut merupakan salah satu sarana angkutan antar pulau
yang sangat penting apalagi di Maluku Utara karena merupakan daerah kepulauan, perhubungan laut sangat memegang peranan besar untuk mengantar barang maupun memperlancar arus pergerakan (mobilitas) penduduk. Adanya
kunjungan kapal ke pelabuhan Ahmad Yani Ternate
dengan sendirinya
terjadi aktifitas penumpang naik dan turun. Jumlah
penumpang yang berangkat (naik) dengan memanfaatkan jasa perhubungan laut pada tahun 2014 tercatat sebanyak 376.727 orang, angka ini mengalami peningkatan sebesar 155,01 persen dibandingkan dengan tahun 2013. Bila
dirinci
menurut
bulan,
penumpang
yang
berangkat
menggunakan jasa angkutan laut terbanyak pada Bulan Juli yaitu sekitar
84
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
51.228 orang
penumpang dan terendah terjadi pada Bulan Maret yaitu
sebanyak 15.922 orang penumpang. Sedangkan penumpang yang datang (turun) melalui Pelabuhan Ternate pada tahun 2014 tercatat sebanyak 384.099 orang, atau turun sebesar 152,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Gambar 6.2 Lalu Lintas Penumpang Angkutan Laut di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2014 60,000 50,000 40,000
30,000 20,000
10,000 0
Penumpang Berangkat
Penumpang Datang
Sedangkan bongkar muat barang angkutan dalam negeri yang terjadi di Pelabuhan Ternate pada tahun 2014 sebanyak 418.551 ton (bongkar) dan 28.751 ton (muat). Kegiatan bongkar di Pelabuhan Ternate paling banyak terjadi pada Bulan Januari sebanyak 56.702 ton. Sedangkan kegiatan muat paling banyak terjadi pada Bulan November yaitu sebesar 3.966 ton.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
85
Perhubungan
6.3.
Perhubungan Udara Salah satu ukuran untuk melihat efektifitas perhubungan udara
adalah dengan melihat ratio/perbandingan antara penumpang dengan jumlah penerbangan. Dalam tabel lampiran disajikan informasi tentang ratarata penumpang yang berangkat dan yang datang pada setiap kali keberangkatan dan pendaratan pesawat melalui Bandara Babullah. Pada tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata penumpang yang berangkat untuk setiap penerbangan selama 2014 adalah sebesar 48 orang. Tahun 2013 setiap penerbangan rata-rata dipenuhi 49 penumpang, untuk setiap satu penerbangan. Jumlah penumpang yang berangkat pada tahun 2014 mengalami penurunan dari 286.821 orang penumpang pada tahun 2013 menjadi 267.075 orang penumpang pada tahun 2014 atau turun sebesar 6,88 persen. Gambar 6.3 Arus Penumpang Melalui Bandar Udara Sultan Babullah Ternate Tahun 2014 75,000
70,000
65,000
60,000
55,000
50,000
I
II
Triwulan
Penumpang Berangkat
86
III
IV
Penumpang Datang
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
Sedangkan
untuk
jumlah
penumpang
yang
datang
terjadi
penurunan dari 271.757 orang pada tahun 2013 menjadi 238.120 orang pada tahun 2014 atau mengalami penurunan sebesar 12,38 persen. Bila dirinci menurut triwulan, penumpang yang berangkat dan datang dengan menggunakan pesawat udara terbanyak terjadi pada triwulan III, hal ini kemungkinan disebabkan adanya hari raya dan liburan sekolah pada triwulan tersebut sehingga penumpang yang berangkat mengalami lonjakan. Disamping arus penumpang, terjadi pula aktivitas bongkar muat barang di Bandar Udara Babullah Ternate. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan bagasi dan kargo yang dibongkar
melalui Bandar Udara
Babullah sebesar 4,84 persen sedangkan bagasi dan kargo yang dimuat mengalami peningkatan sebesar 18,55 persen.
6.4.
Komunikasi Walaupun teknologi komunikasi sudah semakin berkembang yang
ditandai dengan semakin meluasnya penggunaan telepon genggam, internet, namun komunikasi melalui surat tetap memiliki peran tersendiri. Produksi yang dihasilkan oleh PT. Pos Ternate selama tahun 2014 sebagian besar atau 63,61 persen merupakan layanan Pos Surat Biasa sedangkan sisanya merupakan layanan Pos Surat Kilat dan Kilat Khusus sebesar 36,39 persen.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
87
Perhubungan
Tabel 6.1. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kota Ternate, 2014 (Km)
A.
Keadaan
2014
(1)
(2)
Jenis Permukaan Aspal
234,063
Kerikil
51,767
Tanah
-
Paving/Beton
B.
1,567
Kondisi Jalan Baik
134,124
Sedang/ Kurang Baik
53,651
Rusak Ringan
42,457
Rusak Berat
57,165
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate
88
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
Tabel 6.2. Lalu Lintas Penumpang dan Barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Tahun 2014
Penumpang (Orang)
Bulan
Barang (Ton)
Berangkat
Datang
Bongkar
Muat
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari
45.192
46.022
56.702
2.072
Februari
20.041
20.513
39.393
1.849
Maret
15.922
16.273
44.522
1.671
April
20.281
20.708
11.238
3.666
Mei
20.004
20.416
43.059
1.221
Juni
21.605
22.097
39.554
2.059
Juli
51.228
52.156
20.014
2.250
Agustus
51.228
52.156
20.014
2.250
September
51.228
52.156
20.014
2.250
Oktober
25.857
26.359
39.097
3.090
November
26.641
27.146
45.116
3.966
Desember
27.500
28.097
39.828
2.407
Jumlah
376.727
384.099
418.551
28.751
(1)
Sumber : PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cabang Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
89
Perhubungan
Tabel 6.3. Jumlah Penumpang Datang dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2012 – 2014 (Orang)
Penumpang Tahun Berangkat
Datang
(1)
(2)
(3)
2012
298 947
273 254
2013
286 821
271 757
2014
267 075
238 120
Sumber : Laporan dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah.
90
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
Tabel 6.4. Jumlah Bagasi dan Kargo yang Dibongkar/Dimuat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2012 – 2014 (Kg)
Bagasi
Kargo
Tahun Bongkar
Muat
Bongkar
Muat
(2)
(3)
(4)
(5)
2012
2 631 969
2 191 387
56 846
278
2013
2 753 838
2 326 102
1 789 219
648 152
2014
2 477 518
2 178 893
2 285 294
1 347 107
(1)
Sumber : Laporan dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
91
Perhubungan
Tabel 6.5. Banyaknya Pesawat Datang dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Tahun 2012 – 2014
Pesawat Tahun Berangkat
Datang
(1)
(2)
(3)
2012
5 750
5 750
2013
5 848
5 848
2014
5 530
5 530
Sumber : Laporan dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah.
92
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
Tabel 6.6. Jumlah Penumpang Datang dan Berangkat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2014 (Orang)
Uraian
Triwulan
Jumlah
I
II
III
IV
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Penumpang Datang
57 857
58 723
62 896
58 644
238 120
Penumpang Berangkat
62 344
68 748
71 368
64 615
267 075
(1)
Sumber : Laporan dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
93
Perhubungan
Tabel 6.7. Jumlah Bagasi yang Dibongkar/Dimuat Melalui Bandara Sultan Babullah Ternate Dirinci Menurut Triwulan Tahun 2014 (Kg)
Triwulan Uraian
Jumlah I
II
III
IV
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Bagasi yang Dibongkar
637 593
602 828
685 248
551 849
2 477 518
Bagasi yang Dimuat
504 365
545 794
635 277
493 457
2 178 893
(1)
Sumber : Laporan dari Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Data Diolah.
94
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Perhubungan
Tabel 6.8. Jumlah Surat Dalam Negeri yang Diterima dan Dikirim Kantor Pos dan Giro Ternate Tahun 2014
Uraian
Terima
Kirim
(1)
(2)
(3)
Surat Kilat Khusus
322 036
23 184
Surat Kilat
91 535
45 368
Surat Biasa
312 037
119 820
Sumber : PT. ( PERSERO ) Pos Indonesia Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
95
Produksi
VII. PRODUKSI
7.1.
Produksi Tanaman Pangan Sub kategori tanaman pangan merupakan salah satu sub kategori
pada kategori pertanian, kehutanan dan perikanan. Sub kategori ini mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan kedelai. Luas panen komoditi jagung pada tahun 2014 berkurang 9,05 hektare menjadi 120,30 hektare jika dibandingkan dengan luas panen tahun 2013. Produksi jagung pada tahun 2014 mencapai 193,99 ton, apabila dibanding dengan produksi tahun 2013 terjadi penurunan produksi sebesar 12,71 persen. Gambar 7.1 Produksi Jagung Dirinci Menurut Kecamatan Di Kota Ternate Tahun 2014
6
27.6
55.1
31.52 30.72
38.8
4.25 Pulau Ternate Pulau Hiri Ternate Utara
Moti Ternate Selatan
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Pulau Batang Dua Ternate Tengah
99
Produksi
Areal panen jagung terluas pada tahun 2014 terdapat di Kecamatan Pulau Ternate dengan luas panen mencapai 33,40 hektare atau sebesar 27,76 persen dari total luas panen jagung di Kota Ternate. Luas panen ubi kayu pada tahun 2014 berkurang 71,43 hektare menjadi 250,17 hektare jika dibandingkan dengan luas panen tahun 2013. Sebaliknya produksi ubi kayu pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 54,77 ton menjadi 1.430,47 ton jika dibandingkan dengan produksi tahun 2013. Areal panen ubi kayu terluas terdapat di Kecamatan Moti dengan luas panen 120,20 hektare atau sebesar 48,05 persen dari total luas panen ubi kayu di Kota Ternate. Hal yang sama juga terjadi pada produksi ubi jalar dari 34,35 ton pada tahun 2013, naik 2,71 persen menjadi 35,28 ton di tahun 2014. Sementara itu produksi kacang tanah meningkat dari 12,98 ton pada tahun 2013 menjadi 14,53 ton pada tahun 2014 atau sebesar 11,94 persen. 7.2.
Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan terluas di Kota Ternate adalah pala. Sampai
dengan tahun 2014 luas lahan yang ditanami jenis tanaman ini mencapai 2.899 hektare, dengan jumlah pemilik tanaman pala sebanyak 913 rumah tangga. Tanaman lainnya yang memiliki lahan terluas adalah cengkeh dan kelapa dengan luas lahan pada tahun 2014 masing-masing mencapai 925 hektare dan 364,6 hektare. 7.3.
Populasi Ternak dan Unggas Secara umum, perkembangan populasi ternak dan unggas di Kota
Ternate
pada
tahun
2014
menunjukkan
kecenderungan
menurun
dibandingkan dengan tahun 2013. Jenis ternak yang menurun populasinya
100
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Produksi
adalah babi dan
unggas, sedangkan populasi sapi, kuda dan kambing
meningkat. Gambar 7.2 Populasi Ternak dan Unggas Di Kota Ternate Dirinci Menurut Jenis Tahun 2014 14 1,864
15,958 26,066
385
Sapi
7.4.
Kuda
Kambing
Babi
Unggas
Produksi Perikanan Ikan sebagai salah satu bahan makanan untuk memenuhi
kebutuhan protein hewani merupakan komoditas yang secara umum tersedia di Kota Ternate. Daerah-daerah di Kota Ternate yang sebagian besar memiliki pesisir pantai memungkinkan produksi ikan merata di wilayah ini. Dari segi produksi, hasil perikanan Kota Ternate didominasi oleh perikanan laut. Secara umum produksi perikanan pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013. Produksi perikanan Kota Ternate pada tahun 2013 sebesar 19.299,30 ton, naik menjadi 23.302,84 ton pada tahun 2014 atau naik sebesar 20,74 persen.
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
101
Produksi
Bila dilihat menurut kecamatan, produksi perikanan terbesar berasal dari Kecamatan Ternate Utara dan Kecamatan Ternate Selatan yaitu masing–masing sebesar 22,72 persen dan 21,30 persen dari total produksi perikanan di wilayah Kota Ternate. Kecamatan Ternate Tengah merupakan kecamatan yang paling kecil dalam hal produksi perikanan karena sebagian besar wilayahnya terletak bukan di daerah pesisir pantai. Gambar 7.3 Produksi Perikanan Kota Ternate Tahun 2010-2014 (Ton)
6000
5000 4000 3000 2000 1000 0 2009 Pulau Ternate Pulau Hiri Ternate Utara
102
2010
2011 Moti Ternate Selatan
2012
2013 Pulau Batang Dua Ternate Tengah
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Produksi
Tabel 7.1. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Jagung Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-rata Produksi (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pulau Ternate
33,40
55,10
1,65
Moti
24,25
38,80
1,60
Pulau Batang Dua
19,20
30,72
1,60
2,75
4,25
1,50
Ternate Selatan
19,70
31,52
1,60
Ternate Tengah
3,75
6,00
1,60
Ternate Utara
17,25
27,60
1,60
120,30
193,99
1,61
Pulau Hiri
Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
103
Produksi
Tabel 7.2. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Kayu Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-rata Produksi (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pulau Ternate
68,10
442,65
6,50
Moti
120,20
793,32
6,60
Pulau Batang Dua
9,12
20,52
2,25
Pulau Hiri
8,90
37,38
4,20
Ternate Selatan
17,75
55,03
3,10
Ternate Tengah
6,50
18,85
2,90
Ternate Utara
19,60
62,72
3,20
250,17
1 430,47
5,72
Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
104
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Produksi
Tabel 7.3. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-rata Produksi (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pulau Ternate
6,50
14,63
2,25
Moti
5,90
9,44
1,60
Pulau Batang Dua
1,65
2,48
1,50
Pulau Hiri
0,85
0,77
0,91
Ternate Selatan
2,70
4,11
1,52
Ternate Tengah
1,10
0,99
0,90
Ternate Utara
2,30
2,86
1,24
21,00
35,28
1,68
Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
105
Produksi
Tabel 7.4. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2014
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-rata Produksi (Ton/Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pulau Ternate
4,25
3,83
0,90
Moti
12,20
5,90
0,48
Pulau Batang Dua
0,75
0,30
0,40
Pulau Hiri
0,70
0,25
0,36
Ternate Selatan
3,50
2,10
0,60
Ternate Tengah
1,30
0,65
0,50
Ternate Utara
2,50
1,50
0,60
25,20
14,53
0,57
Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
106
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Produksi
Tabel 7.5. Luas Areal Tanaman Menghasilkan Menurut Jenis Komoditi Perkebunan di Kota Ternate Tahun 2014 (Ha)
Kecamatan Jenis Komoditi
Jumlah Pulau Ternate
Moti
Pulau Batang Dua
Pulau Hiri
Ternate Selatan
Ternate Tengah
Ternate Utara
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(8)
Kelapa
38,95
81,5
216
17,2
5,7
-
5,2
364,55
Coklat
0,8
15,5
-
Cengkeh
422
175
125
16
100
71
16
925
Pala
755
809
1 160
26
74
57
18
2 899
Lada
-
-
-
-
-
-
-
0
Kayu Manis
-
0,5
-
0,2
-
4,1
-
4,8
Vanili
-
-
-
-
-
-
-
0
(1)
0,5
-
1
-
17,80
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
107
Produksi
Tabel 7.6. Banyaknya Rumah Tangga Pemilik Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Komoditi di Kota Ternate Tahun 2014
Kecamatan Jenis Komoditi
Jumlah Pulau Ternate
Moti
Pulau Batang Dua
Pulau Hiri
Ternate Selatan
Ternate Tengah
Ternate Utara
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(8)
Kelapa
321
110
212
64
35
10
27
779
Coklat
-
25
-
-
-
-
-
25
1 224
292
405
45
212
435
47
2 660
Pala
372
321
91
29
57
31
7
913
Lada
-
-
-
-
-
-
-
0
Kayu Manis
-
24
-
12
-
31
-
67
Vanili
-
-
-
-
-
-
-
0
(1)
Cengkeh
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
108
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Produksi
Tabel 7.7. Populasi Ternak dan Unggas Dirinci Menurut Jenis Ternak di Kota Ternate Tahun 2013 - 2014
Tahun Jenis Komoditi 2012
2013
(2)
(3)
Sapi
1 581
1 864
Kuda
9
14
15 635
15 958
557
385
34 151
26 066
(1)
Kambing Babi Unggas
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
109
Produksi
Tabel 7.8. Perkembangan Produksi Ikan Dirinci Menurut Kecamatan di Kota Ternate Tahun 2010 – 2014 (Ton)
Tahun Kecamatan 2010
2011
2012
2013
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pulau Ternate
2 084,55
2 187,28
2 666,93
2 629,02
3 120,62
Moti
2 002,99
2 105,92
2 607,78
2 531,00
3 400,27
Pulau Batang Dua
1 628,90
1 731,83
2 264,91
2 081,40
2 470,60
Pulau Hiri
1 695,98
1 798,91
2 302,4
2 162,02
2 566,29
Ternate Selatan
3 763,89
3 480,14
3 596,7
4 182,60
4 964,70
Ternate Tengah
158,10
1 041,61
1 327,35
1 251,86
1 485,95
Ternate Utara
4 105,18
3 711,28
3 699,67
4 460,40
5 294,41
Jumlah
15 439,59
16 056,97
18 465,74
19 298,30
23 302,84
(1)
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate
110
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Keuangan
VIII. KEUANGAN DAERAH
8.1.
Penjelasan Teknis 1. Pembangunan
daerah
merupakan
bagian
integral
dari
pembangunan nasional, seperti yang tercantum dalam GBHN, yang mempunyai
tujuan
untuk
meningkatkan
taraf
hidup
dan
kesejahteraan rakyat di daerah. Pembangunan tersebut harus dilaksanakan secara serasi dan terpadu baik antar sektor maupun antara pembangunan sektoral dengan perencanaan pembangunan oleh
daerah
yang
efisien
dan
efektif
menuju
tercapainya
kemandirian daerah dan kemajuan secara merata di seluruh pelosok tanah air. 2. Berkaitan dengan hal tersebut maka Pemerintah Provinsi
dan
Kabupaten/Kota menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)
masing-masing
guna
merencanakan
pembangunan. Penyusunan anggaran tersebut harus ditata dalam suatu
sistem
anggaran
yang
mampu
meningkatkan
penyelenggaraan daerah, baik tugas umum pemerintah maupun tugas pembangunan. 3. Untuk membiayai pembangunan memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana untuk pembiayaan pembangunan daerah terutama digali dari sumber kemampuan sendiri dengan prinsip peningkatan kemandirian dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan kata lain pemerintah daerah dipacu untuk meningkatkan kemampuan seoptimal mungkin di dalam membelanjai urusan rumah tangga sendiri dengan cara menggali segala sumber dana yang potensial di
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
113
Keuangan
daerah tersebut. Dalam hubungan ini pengelolaan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota akan terus disempurnakan agar dapat menghimpun dana yang cukup untuk membiayai pembangunan. 4. Sumber penerimaan daerah dapat berasal dari berbagai macam penerimaan,
namun
demikian
secara
garis
besar
dapat
dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari: a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Bagian Laba Usaha Daerah d. Penerimaan Lain-lain 2) Dana Perimbangan 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. 5. Dari ketiga sumber penting penerimaan tersebut, penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi daerah karena pendapatan ini seluruhnya digali dan berasal dari daerah sendiri, oleh karena itu daerah mempunyai wewenang penuh untuk memanfaatkan PAD ini sesuai
kebutuhan
prioritas
daerah.
Daerah
yang
berhasil
meningkatkan PAD-nya secara nyata berarti bahwa daerah tersebut telah dapat memanfaatkan semua potensi yang ada di daerah secara optimal. 6. Sejak tahun 2000 sektor keuangan dihitung berdasarkan atas tahun kalender yang berakhir pada bulan Desember. 7. Mulai tahun 2003 sektor keuangan disusun berdasarkan atas anggaran berbasis kinerja. Dana yang didapat oleh Pemerintah
114
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Keuangan
Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota dipergunakan untuk membiayai pengeluaran aparatur daerah dan pelayanan publik. 8. Belanja Aparatur Daerah adalah bagian belanja berupa Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi, dan Pemeliharaan, serta Belanja
Modal/Pembangunan
yang
dialokasikan
pada
atau
digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat dan dampaknya tidak secara nyata langsung dinikmati oleh masyarakat (publik) 9. Belanja Pelayanan Publik adalah bagian belanja Administrasi Umum,
belanja
operasi
dan
pemeliharaan
serta
belanja
modal/pembangunan yang dialokasikan pada atau digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat dan dampaknya secara langsung dinikmati oleh masyarakat (publik). 10. Belanja Administrasi Umum adalah belanja tidak langsung yang dialokasikan pada kegiatan non investasi (tidak menambah asset) 11. Belanja Operasi dan Pemeliharaan adalah belanja langsung yang digunakan
untuk
membiayai
kegiatan
non
investasi
(tidak
menambah asset) 12. Belanja Modal/Pembangunan adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi (menambah asset). 8.2.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Ternate Pembangunan yang dilaksanakan di Kota Ternate diupayakan
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program dan kebijakan pembangunan tidak hanya pada bidang ekonomi juga sosial . Hal ini tentunya harus didukung oleh pembiayaan pembangunan yang memadai. Dimana program unggulan daerah
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
selalu jadi mainstream dalam
115
Keuangan
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan demikian antara potensi penerimaan dan alokasi pembiayaan pembangunan haruslah dapat dioptimalkan dan disinergikan, sehingga pada akhirnya tujuan mensejahterakan rakyat dapat tercapai. APBD (perubahan)
Kota Ternate tahun 2014 mencapai 754,74
milyar rupiah atau mengalami perubahan 2,93 persen dari rencana penerimaan anggaran yang ditetapkan sebelumnya yaitu 733,26 milyar rupiah. Dari APBD tersebut, komponen anggaran terbesar berasal dari dana perimbangan (DAU, DAK serta bagi hasil pajak) yang mencapai 83,56 persen atau 630,64 milyar rupiah. Sedangkan bagian penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah , hasil kekayaan daerah serta pendapatan lain-lain yang sah adalah sebesar 54,49 milyar rupiah atau 7,22 persen. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 69,61 milyar atau sekitar 9,22 persen. Sementara untuk total belanja APBD (perubahan) Kota Ternate tahun 2014 mencapai 784,91 milyar rupiah. Pengeluaran terbesar terjadi pada pos belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai, belanja bantuan sosial, belanja tidak terduga sebesar 421,27 milyar rupiah atau 53,67 persen dari total realisasi pengeluaran, kemudian disusul oleh pos belanja langsung (belanja pegawai, belanja barang & jasa serta belanja modal) sebesar 363,63 milyar rupiah atau 46,33 persen dari total realisasi pengeluaran.
116
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Keuangan
Tabel 8.1. Ringkasan Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Kota Ternate Tahun 2014 (Rp)
Jumlah Uraian
(1)
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
(2)
(3)
Pendapatan Daerah
733 265 109 000
754 743 993 000
Belanja Daerah
755 930 386 806
784 914 846 000
22 655 277 806
30 170 853 000
Pembiayaan Netto
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
117
Keuangan
Tabel 8.2. Ringkasan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2014 (Rp)
Jumlah
Uraian
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
(2)
(3)
(1)
Pendapatan Asli Daerah
50 015 000 000
54 493 884 000
Hasil Pajak Daerah
23 950 000 000
25 400 000 000
Hasil Retribusi Daerah
17 416 000 000
18 446 000 000
500 000 000
500 000 000
8 149 000 000
10 147 884 000
626 640 109 000
630 640 109 000
30 472 000 000
34 472 000 000
Dana Alokasi Umum
536 443 879 000
536 443 879 000
Dana Alokasi Khusus
59 724 030 000
59 724 230 000
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
56 610 000 000
69 610 000 000
260 000 000
260 000 000
7 350 000 000
8 850 000 000
49 000 000 000
60 500 000 000
733 265 109 000
754 743 993 000
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Jumlah
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Ternate
118
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
Keuangan
Tabel 8.3. Ringkasan Anggaran Belanja Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2014 (Rp)
Jumlah Uraian Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
(2)
(3)
(1)
Belanja Tidak Langsung
406 021 478 297
421 277 318 551
Belanja Pegawai
391 032 478 297
400 388 318 551
Belanja Bunga
-
-
Belanja Hibah
4 450 000 000
5 350 000 000
Belanja Bantuan Sosial
5 000 500 000
5 000 500 000
538 500 000
538 500 000
5 000 000 000
10 000 000 000
349 908 908 509
363 637 527 449
55 999 648 250
58 747 000 200
Belanja Barang & Jasa
130 472 231 725
142 678 968 710
Belanja Modal
163 437 028 534
162 211 558 539
755 930 386 806
784 914 846 000
Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga Belanja Langsung Belanja Pegawai
Jumlah
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Ternate
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015
119
Keuangan
Tabel 8.4. Ringkasan Pembiayaan Daerah Kota Ternate Setelah Perubahan Tahun 2014 (Rp)
Jumlah Uraian (1)
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
(2)
(3)
Penerimaan Pembiayaan
28 655 277 806
36 520 853 000
Pengeluaran Pembiayaan
6 000 000 000
6 350 000 000
22 655 277 809
30 170 853 000
Pembiayaan Netto
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Ternate
120
Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015