No. 12/02/72 Th.XIX, 05 Februari 2016
INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN IV-2015 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Sampel STK di Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan IV-2015, berjumlah 160 rumahtangga. Rumah tangga terpilih merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. B. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan IV-2015
ITK Sulawesi Tengah pada triwulan IV-2015 tercatat 103,85 artinya bahwa masyarakat menilai kinerja ekonomi triwulan IV-2015, lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2015 meskipun tingkat optimisme pada triwulan ini tidak setinggi triwulan sebelumnya yang mencatat indeks sebesar 111,42. Pada triwulan IV2015 optimisme masyarakat lebih rendah dari triwulan III-2015 karena momen konsumsi lebih tinggi di triwulan III-2015 seperti Idul Fitri dan Idul Adha pada akhir September.
Faktor yang berpengaruh terhadap melemahnya ITK pada Triwulan IV-2015 adalah menurunnya optimisme konsumen terhadap ekspektasi tingkat pendapatan rumah tangga dengan indeks sebesar 101,56 pada triwulan IV-2015, lebih rendah dibandingkan indeks triwulan sebelumnya yang sebesar
115,29, Sejalan dengan itu, terkendalinya laju inflasi pada triwulan IV-2015 memberikan dampak bagi penurunan indeks pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran dari 104,89 pada triwulan III-2015 menjadi 100,14 pada triwulan IV-2015. C. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2016 dan ITK Sulampua
Perkiraan ITK Sulawesi Tengah pada triwulan I-2016 sebesar 104,13, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan meningkat dengan tingkat optimisme lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2015 yang memiliki indeks sebesar 103,85.
Dari sepuluh provinsi di kawasan Sulampua, perkiraan nilai ITK tertinggi di Provinsi Maluku yang mencapai 112,03 diikuti Papua sebesar 111,72 dan Papua Barat sebesar 110,22. Sedangkan ITK terendah tercatat di Provinsi Maluku Utara dengan indeks sebesar 99,14.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 12/02/72 Th. XIX, 05 Februari 2016
1
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2015 ITK Sulawesi Tengah pada triwulan IV-2015 sebesar 103,85 artinya bahwa masyarakat menilai kinerja ekonomi pada triwulan IV-2015 mengalami peningkatan bila dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai indeks 111,42) yang mencerminkan tingkat optimisme konsumen pada triwulan IV-2015 tidak setinggi triwulan sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh dinamika ekonomi dari triwulan sebelumnya yang lebih tinggi. Pada triwulan IV-2015 optimisme masyarakat lebih rendah dari triwulan III-2015 karena momen konsumsi lebih tinggi di triwulan III seperti Idul Fitri dan Idul Adha pada akhir September 2015. Faktor yang berpengaruh terhadap melemahnya ITK pada triwulan IV-2015 adalah menurunnya optimisme konsumen terhadap ekspektasi tingkat pendapatan rumah tangga dengan indeks sebesar 101,56 pada triwulan IV-2015, lebih rendah dibandingkan indeks triwulan sebelumnya yang sebesar 115,29. Sejalan dengan itu, terkendalinya laju inflasi pada triwulan IV-2015 memberikan dampak bagi ITK triwulan IV-2015 sehingga mengalami penurunan, seperti tercermin dari indeks pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran dari indeks sebesar 104,89 pada triwulan III-2015 menjadi 100,14 pada triwulan IV-2015. Sebagaimana kita ketahui inflasi Kota Palu yang relatif rendah, bulan Oktober hingga Desember hanya 3,21 persen. Sementara itu, persepsi konsumen terhadap volume/frekuensi konsumsi meningkat dari 110,50 pada triwulan III-2015 menjadi 114,03 pada triwulan IV-2015. Tabel 1. Perkembangan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2014 s/d Triwulan IV-2015 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
2015
2014 Trw-I (2)
Trw-II (3)
Trw-III (4)
Trw-IV (5)
Trw-I (6)
Trw-II (7)
Pendapatan kini
104,24
114,41
116,24
100,18
88,48
102,36
115,29 101,56
Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran
106,67
106,39
109,02
122,68
99,63
104,41
104,89 100,14
Volume/frekuensi konsumsi
110,79
104,06
109,19
108,75
89,66
112,18
110,50 114,03
106,29
110,04
112,79
108,16
91,78
105,03
111,42 103,85
(1)
Indeks Tendensi Konsumen
Trw-III (8)
Trw-IV (9)
Jika ditelusuri lebih jauh, komponen ITK yakni volume/frekuensi konsumsi yang mengalami kenaikan pada triwulan IV-2015 menjadi sebesar 114,03 dari indeks sebesar 110,50 pada triwulan III2015 lebih disebabkan oleh naiknya indeks kelompok bukan makanan dari 104,83 menjadi 106,84.
Sedangkan
indeks
makanan
justru
menunjukkan penurunan dari sekitar 130,34 pada triwulan III-2015 menjadi 109,52 pada triwulan IV-2015 (Tabel 2). Penurunan pada kelompok makanan didorong oleh penurunan indeks bahan makanan yang tajam dari 142,64 pada triwulan III-2015 menjadi 128,42 di triwulan IV-2015 dan juga sedikit penurunan indeks makanan jadi dari 118,05 menjadi 117,22. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 12/02/72 Th. XIX, 05 Februari 2016
Tabel 2. Indeks Konsumsi Menurut Kelompok Pengeluaran Triwulan I - IV 2015 Indeks Konsumsi Komoditi
Kelompok Pengeluaran I-2015
II-2015
III-2015
(2)
(3)
(4)
110,90
136,76
142,64
128,42
Makanan Jadi
94,85
115,36
118,05
117,22
Perumahan
83,22
112,61
129,70
122,13
Sandang
79,42
112,81
106,34
104,44
Kesehatan
93,85
124,34
121,67
96,80
Pendidikan
-
86,75
80,22
95,50
Rekreasi
76,14
87,30
83,04
122,28
Transportasi
86,87
138,08
121,73
118,64
Komunikasi
92,01
95,64
91,09
120,87
Umum
89,66
112,18
110,50
114,03
102,88
126,06
130,34
109,52
85,25
108,22
104,83
106,84
(1) Bahan Makanan
Makanan Bukan Makanan
IV-2015
Perkembangan indeks makanan dan bukan makanan di Sulawesi Tengah sejak triwulan I-2013 sampai dengan triwulan IV-2015 mengalami fluktuasi (Gambar 1). Fluktuasi semakin meningkat pada periode 2015 yang akhirnya di triwulan IV cenderung mendekat. Tingginya indeks konsumsi makanan pada triwulan III-2015 diduga akibat adanya kegiatan perayaan dua hari besar keagamaan yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Pada kelompok makanan nilai indeks tertinggi terjadi pada triwulan III-2015 dengan nilai indeks sebesar 130,34 dan terendah pada triwulan I-2013 dengan nilai indeks 98,77. Adapun kelompok bukan makanan nilai indeks tertinggi juga terjadi pada triwulan I-2014 (nilai indeks 111,42) dan terendah pada triwulan I-2015 (nilai indeks 85,25). Gambar 1. Perkembangan Indeks Konsumsi Komoditi Makanan dan Bukan Makanan triwulan I-2013 S/D triwulan IV-2015 137 133 129 125 121 117 113 109 104.89 105 99.34 101 97 98.77 93 89 85
130.34 126.06
110.71 108.93
111.42 106.55
113.93
108.22
106.84 109.52
108.67 110.63 109.36 104.28
102.88 103.2
109.52 106.84 104.83
101.51
Makanan Bukan Makanan
85.25
I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014 II-2014 III-2014 IV-2014 I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 12/02/72 Th. XIX, 05 Februari 2016
3
2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan I-2016 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tengah pada triwulan I-2016 sebesar 104,13 sedikit lebih tinggi dibanding triwulan IV-2015 yang sebesar 103,85 (Tabel 3), Artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan meningkat dengan tingkat optimisme yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV2015. Peningkatan ITK ini terutama dipicu oleh perkiraan meningkatnya pendapatan rumah tangga dengan indeks sebesar 109,49 namun indeks rencana pembelian barang tahan lama justru mengalami penurunan nilai indeks yaitu hanya 94,71. Secara eksplisit optimisme ini didorong oleh dinamika perekonomian pada triwulan I2016 serta harapan rumah tangga yang memperkirakan berbagai stimulus kebijakan pemerintah yang dikeluarakan dan anggaran belanja kementerian lembaga sudah diserah terimakan. Tabel 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
ITK
(1)
(2)
Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang Rencana pembelian barang-barang tahan Indeks Tendensi Konsumen
109,49 94,71 104,13
3. Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2015 dan Perkiraan Triwulan I-2016 Kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Secara umum ITK pada triwulan IV-2015 di kawasan Sulampua mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya kecuali di Provinsi Maluku Utara (99,14), sebagaimana tercermin dari nilai indeks bernilai lebih besar dari 100. Provinsi Sulawesi Tengah menduduki peringkat 7, ITK tertinggi di Provinsi Maluku yang mencapai 112,03 diikuti Papua sebesar 111,72 dan Papua Barat sebesar 110,22. Sedangkan ITK terendah tercatat di Provinsi Maluku Utara dengan indeks sebesar 99,14. Perkiraan ITK triwulan I-2016 dari sepuluh provinsi di kawasan Sulampua mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya kecuali Sulawesi Utara dan Papua. Perkiraan nilai ITK tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat dengan ITK sebesar 108,86; disusul oleh Provinsi Maluku dan Gorontalo dengan indeks masing-masing 107,98 dan 107,21. Sedangkan ITK terendah diperkirakan dialami oleh Provinsi Papua dengan indeks sebesar 95,58 (Tabel 4).
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 12/02/72 Th. XIX, 05 Februari 2016
Tabel 4. Indeks Tendensi Konsumen (ITK)1) Triwulan IV-2015 dan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016 Tingkat Nasional dan Provinsi di Kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) No, (1) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
Provinsi (2)
Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
ITK triwulan IV-2015 Nilai ITK (3)
108,42 103,85 102,68 106,06 101,40 109,15 112,03 99,14 110,22 111,72 102,77
Perkiraan ITK triwulan I-2016
Rangking (4)
5 7 8 6 9 4 1 10 3 2
Nilai ITK (5)
98,78 104,13 104,37 104,78 107,21 102,46 107,98 104,10 108,86 95,58
Rangking (6)
9 6 5 4 3 8 2 7 1 10
105,38
Keterangan: 1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya, b, Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya, c, Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 12/02/72 Th. XIX, 05 Februari 2016
5