No.36/05/33/Th.IX, 5 Mei 2015
INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2015 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. Sebelum triwulan I-2011, BPS hanya melaksanakan STK di wilayah Jabodetabek, tetapi sejak triwulan I-2011 pelaksanaan STK diperluas ke seluruh provinsi. Mulai tahun 2012 target sampel rumah tangga di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.560 rumah tangga. Dengan perluasan sampel, nilai ITK dapat disajikan sampai level provinsi. Upaya ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan data yang semakin beragam hingga ke tingkat regional. Pada pelaksanaan STK Triwulan I Tahun 2013 dilakukan perubahan desain kuesioner, yang dimaksudkan agar lebih dapat menangkap perubahan kondisi ekonomi menurut responden. Beberapa perubahan kembali dilakukan pada Triwulan I tahun 2015. Jumlah sampel seluruh Indonesia sebanyak 14.021 rumah tangga (Jawa Tengah 1.525 rumah tangga). Responden dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsample dari Survei Sosial ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya. B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2015 Nilai ITK di Jawa Tengah pada triwulan I-2015 sebesar 99,71, artinya kondisi ekonomi rumah tangga
secara umum mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan variabel pembentuknya, menurunnya kondisi ekonomi rumah tangga dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan rumah tangga saat ini yang nilai indeksnya 95,38. Sementara 2 variabel pembentuk ITK lainnya menunjukkan tren yang positif dengan nilai indeks di atas 100. C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2015
Nilai ITK Jawa Tengah pada triwulan II-2015 diperkirakan sebesar 109,60, artinya kondisi ekonomi dipersepsikan oleh konsumen lebih baik dibandingkan triwulan I-2015. Meningkatnya perekonomian triwulan II-2015 dikarenakan adanya optimisme konsumen terhadap peningkatan pendapatan rumah tangganya. Untuk variabel ini, diperkirakan indeksnya mampu mencapai 117,77.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.36/05/33/Th.IX, 5 Mei 2015
1
1.
Profil Rumah Tangga Sampel Survei Tendensi Konsumen (STK) Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi kepala rumah tangga sampel, sebanyak 58,76 persen kepala rumah tangga berpendidikan SLTP ke bawah, 27,39 persen berpendidikan SLTA, dan sisanya dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 13,85 persen. Gambaran tingkat pendidikan kepala rumah tangga selengkapnya disajikan pada Grafik 1. di bawah ini. Grafik 1. Persentase Kepala Rumah Tangga Sampel STK Triwulan I ā 2015 Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Jawa Tengah Perguruan Tinggi 13,85%
SLTA 27,39%
SLTP ke bawah 58,76%
Tabel 1 Persentase Rumah Tangga Sampel STK Menurut Sumber Penghasilan Utama, Triwulan I/2015 di Provinsi Jawa Tengah Sumber Penghasilan Utama (1)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian
(2)
10,07 0,26
3. Industri Pengolahan
16,01
4. Pengadaan Listrik, Gas
0,52
5. Pengadaan Air
0,26
6. Konstruksi
8,17
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
17,32
8. Transportasi dan Pergudangan
3,59
9. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
4,31
10. Informasi dan Komunikasi 11. Jasa Keuangan
0,33 1,31
12. Real Estate
0,26
13. Jasa Perusahaan
1,05
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
4,05
15. Jasa Pendidikan
3,86
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,18
17. Jasa lainnya
9,08
18. Tidak bekerja/penerima pendapatan Jumlah
2
Persentase
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.36/05/33/ Th.IX, 5 Mei 2015
18,37 100,00
Tabel 1 di atas menyajikan data mengenai persentase rumah tangga sampel STK menurut sumber penghasilan utama, Triwulan I/2015 di Provinsi Jawa Tengah. Dari sisi sumber penghasilan utama rumah tangga, yang terbagi menjadi 18 kategori, paling banyak adalah kategori penerima pendapatan/tidak bekerja yang mencapai 18,37 persen. Kategori lain yang cukup banyak adalah perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor yang mencapai 17,32 persen. Sedangkan kategori lain yang persentasenya di atas 10 persen adalah kategori industri pengolahan (16,01%) dan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan (10,07%).
2.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I - 2015 ITK Jawa Tengah pada triwulan Iā2015 sebesar 99,71, artinya kondisi ekonomi rumah tangga secara umum mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan variabel pembentuknya, menurunnya kondisi ekonomi rumah tangga dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan rumah tangga saat ini yang nilai indeksnya 95,38. Sementara 2 variabel pembentuk ITK lainnya menunjukkan tren yang positif dengan nilai indeks di atas 100. Kedua variabel tersebut adalah pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga yang nilai indeksnya 106,89 dan variabel volume konsumsi barang/jasa yang nilai indeksnya 100,92. Tabel 2 ITK Triwulan I Tahun 2014 Sampai Dengan Triwulan I Tahun 2015 Menurut Variabel Pembentuknya, di Provinsi Jawa Tengah
Variabel Pembentuk
Triwulan I / 2014
(1)
(2)
Triwulan II / 2014 (3)
Triwulan III / 2014 (4)
Triwulan IV/ 2014
Triwulan I/ 2015
(5)
(6)
Pendapatan rumah tangga
108,64
114,59
116,03
98,97
95,38
Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga
118,99
118,66
114,59
112,66
106,89
Volume konsumsi barang/jasa
113,80
110,43
117,70
114,38
100,92
Indeks Tendensi Konsumen
112,53
114,80
116,00
106,02
99,71
Berdasarkan penyajian Tabel 2 di atas, ketiga variabel pembentuk ITK Triwulan I/2015 semuanya lebih rendah dari nilai indeks triwulan sebelumnya. Untuk variabel pendapatan rumah tangga, nilai indeks pada Triwulan IV/2014 sudah mengalami penurunan (98,97). Pada triwulan I/2015 bahkan penurunannya lebih tajam dibanding triwulan IV/2014, dengan indeks 95,38. Artinya, sejak triwulan IV/2014 rumah tangga sudah mempunyai persepsi yang pesimis terhadap pendapatan rumah tangganya. Bahkan di Triwulan I/2015 rumah tangga mempunyai persepsi yang lebih pesimis lagi terhadap pendapatan rumah tangganya. Variabel kedua pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga, menunjukkan tren yang positif dengan indeks 106,89. Artinya, di Triwulan I/2015 rumah tangga mempunyai persepsi perubahan harga (inflasi) barang/jasa kebutuhan rumah tangga tidak terlalu berpengaruh pada tingkat konsumsi. Namun persepsi terhadap pengaruh inflasi di triwulan tersebut lebih terasa dibanding pengaruh inflasi pada Triwulan IV/2014 yang indeksnya mencapai 112,66.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.36/05/33/Th.IX, 5 Mei 2015
3
Sama halnya dengan variabel pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga, variabel volume konsumsi barang/jasa juga menunjukkan tren yang positif (100,92) namun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Artinya, terjadi peningkatan volume/frekuensi pengeluaran konsumsi beberapa komoditas barang/jasa, namun masih belum setinggi peningkatan pada Triwulan IV/2014 (114,38). Beberapa komoditas yang dipantau dalam hal ini antara lain (i) perubahan volume bahan makanan/minuman, (ii) makanan/minuman jadi, rokok, tembakau dan makan di restoran/rumah makan serta perubahan frekuensi (i) rekreasi/hiburan (nonton di bioskop, karaoke, ke tempat hiburan), (ii) akomodasi (hotel/penginapan), (iii) transportasi, (iv) perawatan kesehatan dan kecantikan (gym, salon, spa, dll). Tabel 3 Indeks Konsumsi Per Kelompok Barang/Jasa Triwulan /2015 di Provinsi Jawa Tengah
Komoditas
Triwulan I/2015 (2)
(1)
Makanan
110,84
Bahan makanan/minuman
116,47
Makanan/minuman jadi, rokok, tembakau, dan makan di restoran/rumah makan
105,21
Bukan Makanan
97,61
Pakaian
95,12
Komunikasi (pembelian pulsa HP)
108,27
Rekreasi/hiburan
84,22
Akomodasi (hotel/penginapan)
86,10
Transportasi
109,62
Perawatan kesehatan dan kecantikan
102,34
Total
100,92
Volume konsumsi barang/jasa atau tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan secara total seperti telah dikemukakan di atas menunjukkan tren yang positif (100,92). Pada konsumsi makanan indeks rata-ratanya sebesar 110,84, artinya terjadi peningkatan konsumsi makanan dibanding triwulan sebelumnya. Lain halnya untuk kelompok bukan makanan. Nilai indeks tercatat sebesar 97,61 yang artinya terjadi penurunan konsumsi dibanding triwulan sebelumnya.
3.
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2015 Nilai ITK Jawa Tengah pada triwulan II-2015 diperkirakan sebesar 109,60, artinya kondisi ekonomi dipersepsikan oleh konsumen lebih baik dibandingkan triwulan I-2015. Meningkatnya perekonomian triwulan II-2015 dikarenakan adanya optimisme konsumen terhadap peningkatan pendapatan rumah tangganya. Untuk variabel ini, diperkirakan indeksnya mampu mencapai 117,77, berbeda dengan triwulan I/2015 ini yang hanya mencapai 95,38. 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.36/05/33/ Th.IX, 5 Mei 2015
Namun untuk variabel rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan justru diperkirakan terjadi penurunan volume/frekuensi. Konsumen sepertinya belum mau membelanjakan pendapatannya untuk kelompok ini. Indeks dari variabel ini diperkirakan sebesar 95.26. Tabel 4 Perkiraan ITK Triwulan II-2015 Menurut Variabel Pembentuk di Provinsi Jawa Tengah Variabel Pembentuk
Perkiraan ITK Triwulan II-2015
(1)
(2)
Pendapatan Rumah Tangga Mendatang
117,77
Rencana Pembelian Barang Tahan Lama,Rekreasi dan Pesta/Hajatan
95,26
Indeks Tendensi Konsumen Mendatang
109,60
Keterangan: ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan)dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.36/05/33/Th.IX, 5 Mei 2015
5