Sustainability Report 2008
In harmony we work
SIS – Sustainability Report 2008
Daftar Isi Manajemen dan karyawan PT. Saptaindra Sejati sejak awal sudah berkomitmen untuk turut bertanggung jawab secara sosial. Hal ini tertuang dalam setiap kebijakan perilaku di tengah masyarakat pada saat berbicara tentang aspek social dan lingkungan. Diharapkan hal tersebut akan memberikan hasil yang positif bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. Semoga laporan ini dapat memberikan penjelasan atas hal tersebut.
Pengantar Direktur Utama
(1)
Profil Perusahaan
(4)
Pengantar Direktur HRGA
(2)
Struktur Organisasi
(5)
Lingkup Bisnis Perusahaan
(6)
Vision Mission Value
(8)
Jobsite
(7)
Kinerja Perusahaan
(9)
Program-Program CSR
(13)
Safety Health & Environment
(25)
Tanggapan Pemerintah
(23)
GRI Index
(30)
SIS – Sustainability Report 2008
Pengantar Direktur Utama PT. Saptaindra Sejati Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 seakan memberikan suatu pernyataan bahwa manajemen yang berbasis sustainability development memang mutlak adanya. Sebagaimana tujuan suatu perusahaan didirikan yaitu untuk dapat terus menerus bermanfaat bagi para stakeholder yang melingkupinya, maka strategi bisnis harus mempunyai visi jauh ke depan tidak hanya berorientasi pada keuntungan sesaat. Tidak hanya itu, pemanfaatan sumber daya alam secara bijak juga menjadi hal yang sangat penting, mengingat kebutuhan generasi mendatang adalah bergantung pada kebiasaan kita saat ini. PT. Saptaindra Sejati (SIS) sebagai perusahaan yang aktifitasnya berkaitan erat dengan pemanfaatan sumber daya alam, selalu concern dengan pelaksanaan aktifitas tanggung jawab sosialnya. SIS selalu berupaya untuk menjadi yang lebih baik dalam bekerja agar output yang dihasilkan dapat memberikan manfaat finansial secara optimum dan memberikan nilai tambah bagi karyawan serta berkontribusi bagi pengembangan masyarakat. Di samping itu, sedapat mungkin selalu berusaha meminimalisir dampak-dampak lingkungan yang dihasilkan dari proyek pengerjaan tambang. SIS mencoba untuk menyelaraskan langkahnya dengan Triple Bottom Lines yang mendukung konsep Sustainability Development. Strategi keberlanjutan yang baik adalah dengan terus menerus meningkatkan kinerja perusahaan dengan tetap mematuhi aturan-aturan yang ada serta penerapan prinsip Good Mining Practice. Karenanya peningkatan kompetensi karyawan dan membuatnya nyaman dalam bekerja adalah hal yang sangat penting. Demikian juga dengan memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan masyarakat agar dampak sosial positif dari kehadiran perusahaan benar-benar dapat dirasakan. Kami selalu berusaha menjadi tetangga yang baik bagi masyarakat melalui partisipasi dalam aktifitas sosial, pemberian bantuan pendidikan dan juga pelatihan tenaga siap kerja. Penciptaan suasana kerja yang aman dan menyenangkan juga menjadi tujuan kami Kesemuanya dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus dan selama mungkin. Anis Sulistiadi Direktur Utama
1
SIS – Sustainability Report 2008
Pengantar Direktur HRGA PT. Saptaindra Sejati Keberadaan PT. Saptaindra Sejati (SIS) sebagai kontraktor pertambangan pertama kalinya adalah pada tahun 1999. Namun aktifitas di dunia pertambangan sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 1991, ketika pada waktu itu PT. Dianlia Setyamukti didirikan dengan bidang usaha seputaran tambang dan menjadi cikal bakal SIS saat ini. Keberhasilan SIS berkiprah dalam dunia pertambangan hingga saat ini tak lepas dari visi yang dimilikinya “to create balance stakeholder value”. Semangat untuk menciptakan keseimbangan output bagi para stakeholder yang melingkupinya membuat SIS merasa perlu untuk terus meningkatkan kinerjanya. Sehingga dengan demikian prinsip triple bottom lines dapat terimplementasi dengan baik. Pertumbuhan perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun juga dibarengi dengan kepedulian SIS kepada masyarakat dengan menghadirkan program CSR yang lebih terfokus. Begitu pula dengan lingkungan dan safety, manajemen membuat standar melalui suatu kebijakan yang dinamakan Sapta Nirbhaya untuk membuat aktifitas SIS lebih green bagi karyawan dan lingkungan. Untuk saat ini, program CSR yang dijalankan oleh SIS mempunyai titik berat pada sisi sosial, namun demikian program-program yang disusun adalah juga untuk mendukung sisi ekonomi dan lingkungan dari triple bottom lines. Bila program-program CSR yang telah disusun itu berfungsi efektif, maka hubungan antara masyarakat dan juga karyawan dengan perusahaan akan terjalin lebih harmonis. Pada dasarnya, program-program yang disusun tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain. Namun tentunya harus tetap ada satu hal yang membedakan SIS dengan lainnya. Satu hal itu adalah “ruh” yang menjadi jiwa ketika program-program tersebut dijalankan. “Ruh” itu adalah berupa hati perasaan yang tulus, ikhlas dan cinta pada saat menjalankan program-program CSR, untuk menjadikan semuanya lebih mempunyai makna. Contoh sederhana yang dapat menggambarkan hal tersebut adalah program-program yang dibuat merupakan bentuk kepedulian terhadap permasalahan di tengah masyarakat. Mulai tahun 2008 lalu program CSR terfokus pada pendidikan dan kesempatan kerja, menjawab dari benturan yang sering terjadi antara perusahaan dengan masyarakat. Seringkali masyarakat menuntut pekerjaan namun sayangnya tidak memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karenanya di tahun tersebut diluncurkan Operator Preparation Program (OPP), sebelumnya disebut APO (Apprentice Program for Operator), yang mendidik pemuda-pemuda lulusan SLTA agar mereka mahir dalam mengoperasikan unit-unit pertambangan seperti dozer, excavator dan dump truck. Dengan demikian terbukalah peluang kerja bagi dirinya, tidak hanya di SIS tapi juga di perusahaan-perusahaan lain. Melalui berbagai kesempatan, kami berusaha untuk menginternalisasikan nilai-nilai perusahaan seperti tersebut di atas kepada seluruh karyawan yang tersebar di 7 (tujuh) jobsite dan kantor pusat. Harapannya adalah apa yang menjadi nilai-nilai perusahaan tidak hanya ada pada orang-orang tertentu saja, tapi seluruh karyawan akan mendukung hal tersebut. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan menyisipkan materi VMV (vision-mission-value) dalam setiap program training yang kami buat.
2
SIS – Sustainability Report 2008
INTERNAL
Kontribusi bagi kelangsungan & perkembangan SIS
Pemegang Saham Karyawan
EKSTERNAL Pemerintah Masyarakat
Berbagi hasil sesuai kontribusi yang diberikan
Keberlanjutan dan pencapaian visi & misi Aktifitas-ktifitas perusahaan tersebut diatas diharapkan dapat menuju keberlanjutan perusahaan yang disertai pencapaian visi dan misinya. Terwujudnya visi perusahaan “…create balance stakeholder value” yang ditunjukan melalui keharmonisan hubungan diantara stakeholder akan terasa indah dan bersama-sama menuju masa depan yang lebih baik. Laporan ini adalah laporan kedua kami setelah tahun 2008 lalu. Semoga laporan ini mempunyai manfaat yang baik bagi mereka yang membutuhkannya. Untuk itu ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya program-program CSR, baik kepada jajaran direksi, para pelaksana dan pihak-pihak lain internal maupun eksternal perusahaan. Semoga apa yang kita lakukan mendapatkan ridho dari Tuhan yang maha kuasa dan Indonesia semakin berjaya. Bimantoro Adisanyoto Direktur HRGA
3
SIS – Sustainability Report 2008
Profil PT. Saptaindra Sejati Sejarah PT. Saptaindra Sejati (“SIS”) diawali dengan berdirinya PT. Dianlia Setyamukti (“Dianlia”) pada tahun 1991. Bidang jasa yang dilayani adalah penyediaan kebutuhan pertambangan berupa penyewaan kendaraan transportasi dan penyewaan alat-alat berat. Tahun 1995, Dianlia mengembangkan diri sebagai perusahaan jasa kontraktor pertambangan. Kontrak pertama sebagai kontraktor pertambangan batubara diraih Dianlia tahun 1999 dari customer PT. Berau Coal (“PTBC”), pada area Binungan, Kalimantan Timur. Kemudian Dianlia melebarkan sayapnya dengan membeli saham PT. Adaro Indonesia (“PTAI”) pada tahun 2002, kemudian tahun berikutnya menjadi pemegang saham mayoritas di PTAI. Pada tahun 1999 SIS berdiri dengan proyeksi menjadi kontraktor pertambangan di Indonesia. Selanjutnya di tahun 2002 SIS mengakuisisi Dianlia dan aset Dianlia mulai ditransfer ke SIS secara bertahap. Pada tahun yang sama SIS juga mulai memperoleh proyek transportasi batubara (coal hauling) dari PTAI. Dengan adanya jasa pertambangan di dua pihak baik Dianlia maupun SIS, maka konsolidasi terus berlanjut. Proyek di Binungan dari PTBC, dipindahkan dari Dianlia ke SIS pada tahun 2004. Selanjutnya SIS semakin berkembang sebagai kontraktor pertambangan dengan memperoleh proyek penambangan di area Muara Komam, Kalimantan Timur dari PT. Interex Sacra Raya (“PTISR”). Tahun 2005, Dianlia dan SIS dipisahkan sebagai usaha untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) karena Dianlia menjadi pemegang saham utama PTAI, sedangkan SIS menjadi salah satu kontraktor utama di Adaro Indonesia. Kontrak jasa penambangan batubara terus diraih SIS di tahun-tahun berikutnya yaitu di area Sambarata, Kalimantan Timur dari PTBC dan di Tapin, Kalimantan Selatan dari PT. Sumber Kurnia Buana (“PTSKB”) pada tahun 2005. Tahun 2006, SIS memperoleh lagi proyek penambangan dari PT. Borneo Indobara (“PTBI”) di area Sungai Danau, Kalimantan Selatan dan di tahun 2007 di Sanga-sanga Dalam, Kalimantan Timur dari PT. Indomining. Di tahun 2008 SIS tidak melakukan penambahan proyek kerja, namun terjadi pergantian komposisi pemegang saham. Sehingga sampai dengan akhir 2008, komposisi saham SIS adalah PT. Adaro Energy sebesar 85,92% dan selebihnya dimiliki oleh Joyce Corner International Ltd sebanyak 14,08%
4
SIS – Sustainability Report 2008
Struktur Organisasi PT. Saptaindra Sejati
5
SIS – Sustainability Report 2008
Lingkup Bisnis PT. Saptaindra sejati
6
SIS – Sustainability Report 2008
Jobsite PT. Saptaindra Sejati BIMO (1999) (Binungan Mining Operation) Customer : PT. Berau Coal Lokasi : Binungan
SAMO (2005) (Sambarata Mining Operation) Customer : PT. Berau Coal Lokasi : Sambarata
INDO (2007) (Indomining Operation) Customer : PT. Indomining Lokasi : Sangasanga
ISMO (2004) (Interex Sacra Mining Operation) Customer : PT. Interex Sacra Raya Lokasi : Muara Komam
SUMO (2004) (Sumber Kurnia Mining Operation) Customer : PT. Sumber Kurnia Buana Lokasi : Rantau
BORO (2006) (Borneo Mining Operation) Customer : PT. Borneo Indobara Lokasi : Angsana
ADMO (2002) (Adaro Mining Operation) Customer : PT. Adaro Indonesia Lokasi : Tanjung
7
SIS – Sustainability Report 2008
Vision Mission Value Vision
Aiming to be Better than the Best Mining Contractor to Create Balance a Stake Holder Values
Mission
Providing Operational Excellence in Region with High Reliability, Concern on Safety and Environment driven by Component Human Resource and Technology
Strategic Imperative
Values
STAR$$ • Strengthen Financial Capability • Target Customer with Quality Driven • Acquire Operational Excellence by continually Improvement Process • Rapidly apply suitable Operation Technology & IT • $tandardize Human Resource Management and Core Competence • $earch for Region Growth and capability trough acquisition
5K1B • • • • • •
Komitmen Kerja Keras Kerjasama Kreatif berKorban Belajar
8
Kinerja PT. Saptaindra Sejati Tahun 2008 2008
2007
Produksi Coal Overburden
11,418,574 85,794,148
Manpower Sales EBITDA
11,032,494 (tons) 55,357,091 (bcm)
3402
2928 (orang)
1,857,009
1,404,062 (juta rupiah)
466,777
435,224 (juta rupiah)
Selama tahun 2008, sektor pertambangan telah menunjukkan perkembangan yang berarti walaupun masih terdapat hambatan dalam upaya menggalakkan investasi. Pemerintah menargetkan produksi batubara nasional mencapai 250 juta ton. SIS sebagai salah satu pemain utama dalam value chain proses batubara, masih menduduki ranking 4 di tahun 2008. Meskipun jauh dari kontribusi nasional, dimana ranking kita dari sisi efficiency dan productivity?
Untuk menjadi better than best sesuai visinya, SIS tidak perlu mencapai no. 1 dalam kontribusi produksi, namun SIS harus menomorsatukan proses, productivity atau menjadi operating excellences dibandingkan dengan perusahaan lain sejenis agar tujuan-tujuan perusahaan didirikan dapat tercapai. Tujuan suatu perusahaan didirikan paling tidak ada tiga hal yaitu : 1. Tetap bertahan selama Republik ini berdiri (Company longterm viability) 2. Pertumbuhan yang berkesinambungan (sustainable growth) 3. Pencapaian keuntungan yang akan meningkatkan nilai (value) suatu perusahaan.
Prinsipnya adalah SIS harus melakukan “Do the right thing”. Perlu diukur apakah SIS meyakini sudah menerapkan operation strategy, human resources strategy dan financial strategy yang benar. Lalu apakah SIS sudah melakukan risk control management yang benar serta sudah membuat segala asumsi yang benar. Perusahaan yang memiliki reputasi yang baik adalah perusahaan yang mampu melahirkan asumsi-asumsi yang credible dan akurat. Apabila kemampuan sintesis dari industri dan resikonya serta strategi diyakini benar, maka bagaimana selanjutnya dapat direalisasikan dengan baik atau makes thing happen, maka kita harus memilih ukuran atribut apa yang membuat strategi kita berhasil. Atribut tersebut disebut Key Success Factor.
9
Key Succes Factor (KSF) ada disetiap business value chain. Untuk menjadi kontraktor tambang terkemuka maka harus memiliki Engineer yang inovatif dan kreatif, juga dibutuhkan Human Resources yang kompeten, Operation yang efisien, Infrastructure yang kuat dan struktur pendanaan yang memadai. Community Development yang diakui luas oleh stakeholder tanpa bisa memenuhi kriteria tersebut maka akan menjadi strategi tanpa arah dan hanya diatas kertas. Kesemuanya itu perlu didukung 4 pilar yaitu man, machine, methodology dan material. Proses yang penuh tantangan adalah bagaimana menggerakan manusia untuk “sesuatu yang lebih baik dari hari kemarin“.
KSF kontraktor pertambangan adalah proses proses yang mendukung terhadap pencapain SIS. Beberapa hal dari proses-proses tersebut adalah : 1. Proses maintenance program akan mendukung terhadap KSF Capabaliblty of Maintenance dengan measurement-nya adalah Break Down Time dan KPI nya adalah Physical Availability. 2. Proses skill training operator yang baik, akan mendukung produktifitas alat, measurementnya adalah safety dan kecepatan (ritasi), KPI nya adalah productivity BCM/hour. 3. Proses tender dan pemilihan alat yang baik, akan mendukung performance alat dan cost yang baik. 4. Proses feasibility dalam pemilihan project baru yang baik, akan menyebabkan profitability dan growth yang baik dari project tersebut. 5. Proses drilling yang baik, akan menghasilkan bolder yang baik sehingga pada akhirnya meningkatkan productivity Loader dan hauler BCM/hour. 6. Proses road maintenance yang baik, akan mengurangi slippery hours dan menghasilkan produktifitas / effective working hour yang tinggi .
Dari setiap proses tersebut, perlu dipetakan dimanakah level-nya saat ini dalam skala 5. Jika masih berada di level 1 menuju 2 atau menuju 3 atau menuju 4 maka diperlukan suatu Improvement baik melalui Sugesstion System atau QCC atau Six Sigma. Untuk menuju level tertinggi tidak cukup dengan yang disebut improvement tapi lebih ke arah value innovation, think out of the box. Improvement selalu melaui proses 4M yaitu improve terhadap terhadap : Man-quality competence, Methode –procedure system, Machinery-fasilitas -infra, Material–finance. Improvement adalah selalu pada proses, bukan pada hasil. Sekecil apapun improvement yang dilakukan maka akan berdampak pada result. Imrovement process yang bisa menghemat Rp. 1 maka efeknya akan meningkatkan result sebesar Rp. 1 juga. SIS menekankan pada proses improvement oriented. Jika strateginya baik dan prosesnya baik maka akan mengasilkan result yang baik. Kalau prosesnya baik tetapi strateginya tidak baik maka belum tentu menghasilkan result yang baik .
Dalam suatu perusahaan banyak sekali proses yang dilakukan dan mungkin mencapai ratusan. Di dalam hutan proses tersebut perlu ditetapkan apa yang harus di-improve, dimana harus di-improve, kapan harus di-improve, siapa yang harus di-improve dan terakhir bagiamana cara melakukan improvement.
10
Hakekat KSF adalah porses faktor yang strategic yang harus dimiliki perusahaan. Biasanya proses faktor tersebut adalah 20% dari seluruh faktor yang dimiliki tetapi berpengaruh terhadap 80% performance. Sedangkan 80% persen faktor lainnya adalah yang lebih taktical akan berpengaruh terhadap 20% performance.
Improvement dilakukan terhadap atribut proses dalam KSF terlebih dahulu apabila level prosesnya dalam salah satu KSF tersebut pada level terendah. Improvement yang terus menerus pada setiap atribut KSF hingga meningkatkan level of process akan meningkatkan secara significant secara langsung result atau performance perusahaan. Improvement yang dilakukan pada Non KSF hanya akan meningkatkan performance secara tidak langsung atau tidak significant terhadap result atau performance perusahaan. Improvement perlu dilakukan lintas business process atau fungsi, baik operation, keuangan maupun fungsi pendukung business lainnya. Improvement juga perlu dilakukan lintas jenjang, mulai dari para pimpinan tertinggi sehingga sampai para pimpinan madya yang menterjemahkannya pada proses yang kemudian didukung secara terintegrasi oleh improvement aktivitas karyawan pelaksana dibawahnya
Apabila hal-hal tersebut dilakukan secara konsisten serta menghilangkan penghalang seperti sikap yang selalu menolak proses improvement kalau bukan temuan sendiri
(syndrome “not invented
here“), maka akan menghasilkan kinerja yang luar biasa di tahun-tahun mendatang. Pada akhirnya konsep triple bottom lines untuk mencapai sustainability development dapat dicapai.*
11
Tata Laksana Perusahaan Agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif dilaksanakan dalam periode tertentu :
AKTIFITAS
TOPIK
PELAKSANAAN (2008) 30 Jun
Rapat Umum pemegang Saham (RUPS)
- Kinerja Perusahaan - Deviden - Organisasi Perusahaan
Rapat kordinasi dengan pemegang saham
Review kinerja dan finansial
4 Mar, 30 Apr, 31 Jul, 16 Sep, 22 Okt, 19 Nov
Rapat Kerja Tahunan
- Review Jobsite dan Departemen - Penyusunan activity plan - Penyusunan anggaran
16-18 Des
Rapat Koordinasi
- Review Jobsite dan Departemen - Outlook investment
17-18 Apr, 27-29 Aug
1. Operation
Review Departemen dan Jobsite
24-31 Mar
2. Plant
Review Departemen dan Jobsite
25-28 Feb, 5-7 Aug
3. Finance
Review Departemen dan Jobsite
8-9 Mei
4. HRGA
Review Departemen dan Jobsite
17-18 Jan, 17-18 Jul
Workshop per Direktorat
Koordinasi dengan pihak-pihak eksternal juga dilakukan SIS dengan tergabung dalam asosiasiasosiasi, yaitu yang terkait dengan kegiatan usaha pertambangan bergabung dalam ASPINDO (Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia) dan yang terkait dengan pengelolaan kekaryawanan yaitu APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia).
12
SIS – Sustainability Report 2008
Program-program CSR PT. Saptaindra Sejati Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, program CSR PT. Saptaindra Sejati (SIS) terbagi dalam beberapa pilar, yaitu : 1. Pembinaan Karyawan è Menciptakan
aktifitas-aktifitas
yang
dapat
mendukung
suasana
kerja
yang
menyenangkan 2. Pembinaan Ekonomi è Membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan 3. Pembinaan Pendidikan è Membantu generasi muda pengembangan pengetahuan dan ketrampilan 4. Pembinaan Kesehatan è Membantu masyarakat meningkatkan kesehatannya baik secara fisik maupun infratruktur 5. Pembinaan Sosial, Budaya, Agama dan Olahraga è Membantu masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas Tahun 2008 diawali dengan perundingan perjanjian kerja bersama (PKB) untuk menggantikan peraturan perusahaan (PP). Perundingan dilaksanakan di bulan Januari di Head Office Jakarta antara perwakilan manajemen dan perwakilan serikat pekerja. Setelah berunding selama hampir satu minggu, akhirnya PKB selesai dirundingkan dan mulai berlaku per tanggal 31 Januari 2008. Melalui PKB ini diharapkan kinerja karyawan lebih meningkat mengingat aturan yang dibuat adalah atas persetujuan bersama antara karyawan dan perusahaan.
Fokus program CSR berupa pendidikan dan kesempatan kerja mulai dijalankan. SIS meluncurkan pemberian beasiswa bagi siswa SLTA di sekolah-sekolah SLTA sekitar Jobsite ADMO. Diharapkan melalui program ini akan memacu semangat belajar dan juga bertambah wawasan peserta melalui pembinaan selama program berlangsung. Sebagai bagian dari Fokus program Apprentice Program for Operator (APO) dilaksanakan di Jobsite ADMO berupa pelatihan bagi generasi muda setempat untuk mengoperasikan alat berat dan truk. Program ini membuat peserta memiliki ketrampilan utnuk bekerja dan hasilnya sangat membantu penambahan operator untuk perubahan sistem kerja dari 2 shift menjadi 3 shift yang diberlakukan di Jobsite ADMO.
,.
13
SIS – Sustainability Report 2008 SIS melaksanakan program pembinaan kesehatan melalui aktifitas “Pengobatan Gratis”, “Sunatan Massal” dan juga pembangunan sarana pengobatan seperti ruang klinik bagi masyarakat. Disamping itu SIS memiliki program rutin yang dilaksanakan di seluruh Jobsite dan Head Office berupa kegiatan “Donor Darah”. Pada bulan Ramadhan dalam acara buka puasa bersama seluruh karyawan di Head Office, SIS juga melaksanakan kegiatan donor darah. Hal ini dilaksanakan karena kecenderungannya pada saat Ramadhan stok darah di PMI menipis.
Aktifitas pembinaan sosial, budaya, agama dan olahraga dilakukan dengan turut berpartisipasi di berbagai kegiatan masyarakat, termasuk event resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Aktifitas-aktifitas diatas kami coba susun agar pihak-pihak yang membutuhkannya dapat mengetahuinya. Kami juga berusaha agar laporan ini dapat terus dibuat tiap tahunnya. Untuk tahun Laporan ini disusun oleh tim penyusun yang berusaha untu menyesuaikannya dengan standar Global Reporting Initiative (GRI) sebagai acuan pembuatan social report. Kami selalu berharap agar seluruh program yang telah SIS jalankan benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder, sehingga penciptaan “balance stakeholder value” sebagai visi perusahaan benar-benar terwujud. Semoga di masa datang SIS dapat berkreasi lebih baik lagi. Widiyono Sabichi GA-CSR Department Head
14
SIS – Sustainability Report 2008
CSR Milestone
15
SIS – Sustainability Report 2008
Pembinaan Karyawan Pada tahun 2008 jumlah karyawan SIS mencapai 3402 orang yang tersebar di seluruh lokasi perusahaan baik di jobsite maupun di head office. Mereka adalah yang menggerakkan roda bisnis perusahaan. sehingga sedemikian pentingnya kehadiran mereka, perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi mereka disamping juga menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman serta peduli akan tingkat kesejahteraannya.
BORO 141
INDO 259
HO 195
Training Need Analysis ADMO 1573
SUMO 250
Training Program:
ISMO 186 Training Evaluation
SAMO 391
- Training - Development - Coaching - Counseling
BIMO 407
Profil Karyawan per Jobsite
Training Plan (Annual Training Calendar)
Siklus Pelatihan
Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui tahapan PDCA. Diawali degan analisa kebutuhan pengembangan karyawan, kemudian diterjemahkan melalui program-program training yang tersusun dalam kalender training tahunan. Guna membantu proses analisa kebutuhan pengembangan karyawan, maka program yang sudah dilaksanakan dievaluasi efektifitasnya. Secara umum program pengembangan karyawan terbagi 2 besar, yaitu Development dan Preparation. Development ditujukan bagi karyawan yang sudah bekerja sehingga membutuhkan pengembangan skill & knowledge disesuaikan dengan tingkat jabatannya. Sedangkan Preparation ditujukan bagi calon karyawan atau baru sesuai dengan jenis pekerjaan atau jabatannya masingmasing.
Guna mendukung pelaksanaan program-program tersebut diatas, SIS juga menyiapkan fasilitasfasilitas yang dibutuhkan. Learning center terdapat di 3 tempat yaitu di Jakarta sebagai kantor pusat, jobsite ADMO di Kalimantan Selatan dan jobsite SAMO untuk wilayah Kalimantan Timur. SIS juga giat mengembangkan instruktur terutama untuk pengoperasian unit-unit produksi dan mekanik. Selain itu unit-unit produksi sebagai alat praktek disiapkan dari berbagai versi, termasuk juga simulator sebelum praktek sesungguhnya.
16
SIS – Sustainability Report 2008
Support & Facilities 3 Learning Centre HO, ADMO,SAMO
Individual Development & Preparation
3 Motivational Instructor
1x D85 1x GD705 25 Heavy Equipment 1x PC200 Instructor 1x PC 400 3x TR 100 12 Mechanical 2x Simulator Instructor
Development Program MDP
ODP
GLDP
Preparation Program LDP
MPP
OPP
GPP DPP
Program pengembangan karyawan tidak hanya dari sisi teknis pekerjaan (hard skill), namun juga dari segi mental karyawan (soft skill). Pelatihan soft skill dilaksanakan melalui training tersendiri maupun disisipkan dalam setiap pelatihan hard skill. Untuk pelatihan soft skill yang diselipkankan dalam program training lain berupa BINTALSIK dan ESQ, SIS bekerjasama dengan TNI sebagai institusi Negara yang memiliki program pengambangan mental yang baik dan ESQ Management.
Sehubungan dengan pekerjaan di tambang membutuhkan karyawan-karyawan yang memiliki sertifikasi khusus, maka SIS juga terus menerus menyertakan karyawannya untuk memenuhi sertifikasi tersebut. Kesemuanya adalah yang dipersyaratkan oleh Departemen Pertambangan dan Energi. 5640
227 135
2362
316 44 13
25
179 97 134
270 36
18 26
145
2007 2008
2007
2008
Jumlah Peserta Seluruh Pelatihan
Pencapaian Sertifikasi
Secara berkala para keluarga karyawan (istri atau orang tua), khususnya operator produksi, diberikan pelatihan berupa Fatique Management. CSR Department
bekerja
sama
dengan
SHE
Department
menyelenggarakan hal ini yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada
mereka
mengenai
apa
itu
fatique
manajemen. Itu diperuntukan agar para istri atau orang tua dapat membantu suami atau anak menjaga waktu istirahat selama berada di rumah agar selalu segar ketika kembali berangkat kerja.
17
PROHIRED
SIS – Sustainability Report 2008 Selain dilaksanakan program-program yang formal, pembinaan karyawan juga dilaksanakan dalam bentuk informal, berupa olahraga atau pembinaan rohani. Olahraga yang disenangi karyawan adalah bulutangkis dan sepakbola atau futsal. Siraman rohani berupa pengajian bagi umat muslim atau kebaktian bagi umat kristiani. Fasilitas olahraga yang disediakan oleh SIS berupa penyewaan gedung / lapangan olahraga yang dapat dilaksanakan tiap minggu atau beberapa kali seminggu tergantung antusiasme karyawan di masing-masing jobsite.
Selain itu dalam kesempatan lain juga diadakan Family Gathering, sebagai wahana menjalin tali silahturahim serta keakraban antar karyawan beserta keluarganya. Khusus di Jobsite, hal ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus sekaligus memperingati perayaan Hari Ulang tahun RI. Acara diisi dengan lomba-lomba, hiburan dan pembagian door prize.
Hubungan antara perusahaan dengan serikat pekerja juga dijallin dengan baik. Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dilaksanakan di awal tahun selama hampir 1 minggu. Perundingan ini cukup sulit mengingat serikat pekerja tidak berada dalam 1 payung, melainkan terpisah dalam organisasi masing-masing jobsite. Namun melalui kesadaran bersama demi kepentingan karyawan dan juga kemajuan perusahaan akhirnya hal-hal yang menjadi ganjalan dapat teratasi. Kesejahteraan karyawan yang diberikan perusahaan ada yang diatur dalam PKB dan ada juga yang diatur oleh ketentuan perusahaan sendiri. Bentuk-bentuk kesejahteraan tersebut berupa hal-hal sebagai berikut : 1. Jaminan hak-hak normatif Perusahaan mememberikan hak-hak normatif karyawan yang diatur dalam peraturan perundangan-undangan, bahkan beberapa hal sudah diatas normatif seperti pemberian cuti dan THR. 2. Fasilitas kesehatan Diberikan kepada seluruh karyawan dan keluarganya bekerjasama dengan perusahaan asuransi. Khusus untuk karyawan yang bekerja di jobsite, kerjasama khusus dilaksanakan dengan rumah sakit umum daerah setempat. 3. Dana Pensiun Seluruh karyawan yang telah bekerja selama 1 tahun diikutkan dalam program dana pensiun lembaga keuangan. Diharapkan pada saat karyawan memasuki usia pensiun nantinya sudah mempunyai bekal disamping jaminan hari tua yang difasilitasi oleh JAMSOSTEK.
18
SIS – Sustainability Report 2008
4. Program kepemilikan kendaraan bermotor Diberikan kepada karyawan dengan batasan-batasan tertentu, dalam bentuk motor maupun mobil. Program ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan dan dukungan dari perusahaan. 5. Beasiswa anak karyawan Mulai tahun 2008, SIS memberikan beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi dari mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Industri tambang pada tahun 2008 berkembang cukup tinggi, sehingga persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja yang handal turut menjadi hambatan untuk meretensi karyawan. imbasnya adalah tingkat turn over yang cukup tinggi terutama dari segi voluntary turn over.
Turnover Rate
Hasil Engagement Survey
2%
Fully Engaged 60.5%
7%
Pria 62% VOLUNTARY
Wanita 28%
INVOLUNTARY
Untuk meningkatkan tingkat hubungan industrial yang harmonis, maka perusahaan berusaha menggali pandangan karyawan terhadap perusahaan dengan mengadakan engagement survey. Disamping itu komunikasi antara perusahaan dan karyawan diusahakan tetap terjalin dengan baik, diantaranya melalui Lembaga Kerjasama Bipartite (LKS Bipartite) yang terbentuk di beberapa Jobsite yang ada serikat pekerjanya, yaitu ADMO, BIMO dan SAMO. Serikat pekerja juga dibangun di Jobsite INDO, tapi karena masih baru sehingga belum membuat LKS Bipartite. Hubungan industrial yang ada diakui tidak selamanya mulus, gejolak yang terjadi misalnya dalam hal mogok kerja beberapa jam di Jobsite INDO. Penyebabnya adalah SK UMSK yang terlambat diterima sedangkan informasi tentang UMSK baru sudah berkembang sehingga karyawan menuntut penyesuaian upahnya. Setelah diskusi yang intensif, maka akhirnya persoalan mogok kerja dapat terselesaikan dengan baik.
19
SIS – Sustainability Report 2008
Pembinaan Ekonomi Salah satu masalah yang ada di daerah sekitar tambang adalah peningkatan perekonomian masyarakat. Masyarakat yang ingin bekerja mengolah buminya sendiri terkendala minimnya skill untuk bekerja. SIS berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan tersebut, karenanya SIS menciptakan program pemagangan / pelatihan menjadi operator. “Operator Preparation Program” (OPP) adalah pembinaan yang sasarannya diprioritaskan kepada warga yang berada di sekitar lokasi tambang yang pada tahun 2008 diawali di Jobsite ADMO. Peserta OPP diberikan pembinaan mental dan fisik (bintalsik) serta kedisiplinan selama dua minggu, pelatihan teori selama 14 hari termasuk di dalamnya pengetahuan tentang LK3 dan selanjutnya praktek pengoperasian unit kerja selama 100 jam. Peserta Batch pertama yang lulus langsung bergabung dengan SIS untuk menjadi karyawan dan sangat membantu kebutuhan operator pada saat perubahan pola kerja dari 2 shift menjadi 3 shift. BATCH I
BATCH II
PROGRAM TRAINING
Qty
Period
Qty
Period
1
EXCAVATOR
36
14 Feb - 13 May'08
36
6 Jun – 6 Sept'08
2
DOZER
12
14 Feb - 13 May'08
12
6 Jun – 6 Sept'08
3
DUMP TRUCK
60
14 Feb - 13 Apr'08
61
15 Jul – 15 Oct'08
TOTAL
108
NO
109
Program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang lainnya adalah perbaikan infrastruktur jalan yang dilakukan di Tasuk, Kabupaten Berau sepanjang + 10Km. Selain itu bekerja sama dengan PTAI, SIS melaksanakan pembuatan jalan untuk menunjang perkebunan karet di Taniran, Kabupaten Barito Timur.
SIS juga memberikan bantuan permodalan usaha kepada
masyarakat
yang
membutuhkan
melalui
program yang disusun bersama customer, diantaranya adalah
permodalan
Bengkel
Las
di
Tanta
dan
permodalan Bengkel Las Karang Taruna di sekitar jobsite ADMO.
Pembinaan Pendidikan Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia,
SIS
mengadakan
program
beasiswa
peduli. Program beasiswa peduli ini ditujukan bagi mereka yang duduk dibangku akhir SLTA atau sederajat. Siswa-siswa tersebut selain diberikan uang beasiswa juga diberikan pembinaan berupa
20
SIS – Sustainability Report 2008 pengenalan dunia tambang, dunia kerja, keselamatan kerja serta pelatohan motivasi. Selama tahun 2008, sebanyak 175 siswa mengikuti program ini dari 43 sekolah di sekitar jobsite ADMO. Setelah lulus, apabila mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, mereka mendapatkan prioritas untuk menjadi peserta OPP. Disamping itu, pemberian kesempatan magang bagi siswa ataupun mahasiswa yang sebelumnya telah dilakukan tetap dibuka. SIS juga membantu pengembangan sarana dan prasarana pendidikan berupa perbaikan ataupun pemberian barang-barang yang dibutuhkan seperti Genset listrik dan komputer ke sekolah-sekolah. Program pemerintah dalam Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) juga didukung oleh SIS khususnya di Kabupaten Balangan dan Tabalong, Kalimantan Selatan.
Pembinaan Kesehatan Khitanan Massal tetap menjadi program rutin SIS yang pada tahun 2008 dilakukan di tiga Kabupaten, yang terletak di Kalimantan Selatan yakni Kabupaten Balangan, Tabalong dan Barito Timur
231 anak mengikuti kegiatan ini yang setelah
khitan dilaksanakan, peserta diberikan bingkisan berupa sarung, kopiah dan sajadah. Pelaksanaan khitanan masal ini bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat atau puskesmas. Selain itu khitanan juga dilangsungkan di Muara Komam, Kalimantan Timur, namun dalam hal ini SIS membantu untuk akomodasi penyelenggaraan. Aktifitas rutin lainnya adalah donor darah yang dilaksanakan di kantor pusat Jakarta serta di jobsite ADMO, ISMO, INDO dan BIMO. Aktifitas ini tidak dapat diselenggarakan di seluruh jobsite karena terkendala penyelenggara. Jaringan PMI yang tidak sampai ke pelosok digantikan dengan RSUD, namun tidak semua RSUD memiliki sarana yang cukup untuk menampung dan mengolah darah.
Pembangunan
sarana
kesehatan
juga
menjadi
sasaran
program pembinaan kesehatan di tahun 2008. Sarana yang telah dibangun adalah Poliklinik Desa (Polindes) di desa Dahai, Kecamatan Paringin, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, bekerjasama
dengan
PTAI.
Sarana
yang
mendukung
kesehatan lainnya adalah program air bersih di sekitar jobsite ADMO dan SUMO.
Program lainnya adalah peningkatan gizi balita yang dilaksanakan sebulan sekali, lokasi pelaksanaannya adalah di sekitar jobsite ADMO, INDO dan BIMO. Masyarakat yang berusia lanjut juga menjadi perhatian SIS dengan program pengobatan gratis di Kabupaten Balangan dan Tabalong serta pemberian makanan bergizi di kecamatan Sangasanga.
21
SIS – Sustainability Report 2008
Pembinaan Sosial Budaya Agama dan Olahraga Bersosialisasi dan menjaga hubugan baik dengan pemerintah dan masyarakat kerap dilakukan oleh SIS dan menjadi program rutin. Hal-hal yang dilakukan adalah diantaranya dengan mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan di Kampung Tasuk oleh karyawan SIS. Khususnya di jobsite SAMO, sering dilakukan pertandingan persahabatan untuk olahraga sepakbola dan bola volley. Karenanya, SIS seringkali diajak ikut serta dalam turnamen yang diselenggarakan pemerintah setempat. Bersama dengan PTBC,SIS turut mensponsori Kejuaraan Bola Volley Berau Coal Cup.
Momen Ramadhan dan Idul Adha adalah momen yang baik pula untuk bersosialisasi, sehingga acara buka puasa bersama dan pemberian hewan qurban juga menjadi program SIS. Aktifitas ini melibatkan pemuka agama setempat, sehingga diharapkan hubungan antara perusahaan dan masyarakat terjalin lebih erat.
SIS juga mendukung aktifitas-aktifitas yang dijalankan oleh pemerintah, seperti pembuatan Billboard Anti Narkoba sebagai bagian kampanye memerangi narkoba dari Polda Kalimantan Timur. SIS turut pula memberikan bantuan pembangunan infrastruktur keamanan diantaranya Makoramil 0902 Gunung
Tabur
dan
aula
polres
Balangan. Perayaan hari jadi instansi pemerintahan HUT
seperti
Kabupaten
Bhayangkara,
Balangan
dan
Tabalong juga dipartisipasi oleh SIS.
Program lainnya adalah Bina Desa yang
dilaksanakan
bekerjasama
dengan PTAI. Bentuk real-nya adalah pemberian bantuan kebutuhan desa seperti sarana ibadah, kegiatan PKK, perbaikan
jembatan
dan
lain
sebagainya. Pelaksanaan bina desa ini digillir setiap tahunnya dan lokasi yang dituju adalah desa-desa di sekitar tambang di Kabupaten Tablong, Balangan dan Barito Timur. Tak luput dari program SIS adalah kepedulian terhadap masyarakat yang tertima bencana. Korban kebakaran yang terjadi di desa Pangkalan dan desa Warukin di Kabupaten Tabalong diberikan bantuan bahan makanan pokok.
22
SIS – Sustainability Report 2008
Tanggapan Pemerintah Program CSR SIS
H Rachman Ramsyi Bupati Tabalong
23
SIS – Sustainability Report 2008
“Manajemen PT. Saptaindra Sejati telah membangun sebuah komitmen yang sangat logis dan masuk akal…dengan meluncurkan program magang calon operator dan beasiswa calon operator dari masyarakat local”
24
SIS – Sustainability Report 2008
Safety, Health & Environment Safety, health dan environment (SHE) mempunyai peran yang signifikan dalam kelancaran proses produksi, khususnya di area tambang. Beberapa tantangan yang sering muncul dalam pengelolaan SHE adalah lokasi yang agak terpencil dengan sumber daya terbatas, sering terjadinya singgungan antara jalur unit tambang dengan unit umum, dan yang paling penting adalah manusianya dengan keterbatasan pengetahuan serta hal yang menjadi kebiasaan.
SIS membentuk Sapta Nirbhaya atau SIS-SHE Management merupakan sistem menyeluruh dan terintegrasi antara Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang menjadi pedoman bagi manajemen dan karyawan untuk mengendalikan dan meminimalisir segala bentuk kerugian baik luka karena insiden, penyakit akibat kerja, kerusakan properti maupun degradasi lingkungan di semua area kerja SIS.
Makna logo Sapta Nirbhaya : - Angka 7 warna hijau menunjukkan jumlah elemen untuk keselamatan - Lingkaran merah menunjukkan bahaya atau resiko yang selalu muncul - Lingkaran emas menunjukkan bahaya atau resiko yang sudah di eliminasi oleh Sapta Nirbhaya. - Mata panah bermakna bahwa semua bahaya atau resiko harus di eliminasi sehingga menjadi emas. - Lingkaran biru menunjukkan penerapan Sapta Nirbhaya di seluruh area kerja PT. Saptaindra Sejati dengan siklus tertutup atau continous improvement
Dasar Sistem ini disusun mengacu pada : î The DNV International SEQ Rating System (DNV–ISRS–6th revised edition 1994) î National Occupational Safety Association – Five Star System (NOSA 5 Star revised July 1997) î International Standard (ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001) î UU No. 1 Th. 1970 Keselamatan Kerja î UU No. 23 Th. 1997 Lingkungan Hidup î KEPMEN 555K/26/M.PE/1995 K3 Pertambangan Umum î Permenaker 05, 1996 SMK3 î Regulasi Nasional lainnya yang terkait
25
SIS – Sustainability Report 2008
Sapta Nirbhaya memiliki 7 elemen, yang masing-masing adalah sebagai berikut : 1. Element 1 – Management & Leadership (5) þ System Documentation Pemenuhan Persyaratan semua peraturan perundangan yang berlaku þ Vision, Mission & Policy Komitmen Top Management untuk menjalankan K3L secara utuh dan menyeluruh þ Objectives & KPI’S (SHE) Parameter dan ukuran performa kinerja K3L yang harus dipenuhi dan dicapai 2. Element 2 – Human Development & Control (11) þ Training/Personnel Competence Persyaratan Pelaksanaan SHE Training untuk semua karyawan dan pengembangannya. þ Communication Tata cara komunikasi internal maupun eksternal juga untuk SHE Representative, reward, aturan dan kedisiplinan dan meeting K3LM þ Behaviour Modelling Persyaratan Dokumentatif serta observasi yang harus dipenuhi sehingga pekerjaan tetap dilakukan dengan aman, juga persyaratan untuk Alat pelindung Diri (APD)
26
SIS – Sustainability Report 2008
3. Element 3 – System Control (3) þ Inspeksi Tata cara pemantauan kondisi fisik untuk memastikan tetap aman dan housekeeping dalam kondisi yang memadai dan cara pemeliharaan dan pemastian kondisi unit yang siap pakai dan layak digunakan þ System Evaluation & Assesment Penilaian secara menyeluruh tentang sistem maupun kondisi fisik 4. Element 4 – Occupational Health Management (2) þ Health Management Pemantauan secara periodik dan tindak lanjut untuk kesehatan karyawan, termasuk didalamnya MCU þ Industrial Hygiene & Ergonomics Pemantauan dan Pengukuran kondisi fisik lingkungan kerja secara periodik untuk meningkatkan produktivitas kerja, termasuk didalamnya pengendalian kantin dan mess 5. Element 5 – Incident Analysis (3) þ Incident Reporting & Investigation Tata cara pelaporan dan pencatatan insiden, investigasi yang terjadi melakukan analisa dan mengambil tindakan perbaikan sehingga insiden serupa tidak terulang kembali sampai dengan pencatatan statistik secara standar dan melihat tren yang ada baik jangka pendek maupun jangka panjang 6. Element 6 – Risk and Crisis Management (4) þ HIRA (SH&E) Melakukan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko sebagai pondasi dalam pelaksanaan K3L yang baik þ Management of Change Tata cara melakukan pengendalian terhadap sesuatu yang terkait dengan perubahan diinformasikan sehingga diketahui dan tetap dalam kondisi yang aman þ Emergency Preparadness Tata cara melakukan rencana pengendalian dan pencegahan terkait dengan terjadinya kondisi yang tidak normal, termasuk rencana penanggulangannya þ Security System Tata cara memberikan perlindungan terhadap aset-aset perusahaan agar terhindar dari kerugian / resiko kehilangan
27
SIS – Sustainability Report 2008 7. Element 7 – Safe Operation Management (17) þ Operational & Process Safety Tata cara melakukan pengelolaan dan pengendalian untuk Kode Warna dan demarkasi, Kontraktor Manajemen Sistem, Pelindung mesin, Tabung bertekanan, Aplikasi Pneumatik, Pengendalian Peralatan Motor Bergerak, manajemen Listrik, perkakas tangan dan alat angkat angkut, tangga dan perancah, penumpukan dan housekeeping, ijin bekerja dan sistem isolasi þ Environmental Management Tata cara melakukan pengelolaan dan pengendalian Lingkungan terkait dengan Pengukuran dan Pemantauan Lingkungan, Konservasi Energi dan sumber daya, manajemen hidrokarbon, monitoring bahan kimia berbahaya, dan manajemen sampah
SHE MILESTONES STAGES
28
SIS – Sustainability Report 2008 Kinerja SHE yang diukur masih terbatas pada safety, sehingga pencapaian dari SHE masih berupa accident yang terjadi.
Year Keterangan 2007
2008
Number of LTI
4
6
Number of Fatal
0
1
LTIFR
0.34
0.43
LTISR
13.07
739.00
Tahun 2008 ada kecelakaan Sub-Contractor Tandano Crane di ISMO karena faktor unitnya
Disamping itu jobsite SAMO mendapatkan penghargaan dari customer PT. Berau Coal yang
berhasil mempertahankan
Manhours Without LTI di angka 10.779.847 dan Next Activities Manhours adalah 5 tahun.
29
SIS – Sustainability Report 2008
GRI Index Strategy & Analyses Page : 1, 2, 9, 10, 11, 12
Organizational Profile
Report
Page : 4, 5, 6, 7, 8
Page : 3, 13, 30
ECONOMIC Page : 9, 10, 11, 12
SOCIAL
ENVIRONMENT
Labor : Page 16, 17, 18, 19
Page : 1, 25, 26, 28
Society : Page 20,21,22 Human Right : Page 18
30
Governance Commitment Engagement Pg. 1, 2, 5, 12, 15, 16,
Tim Pengarah |Anis Saulistiadi | Bimantoro Adisanyoto |Widiyono Sabichi Tim Pelaksana| Koordinator |Bayu Samudra Anggota|RM Sulaiman Johar |Bekti Maisarah Sabriani |Tengku Shahindra CSR Department Graha Saptaindra Lt. 7 - Jl. TB Simatupang Kav. 18 021-7603378 ext. 7303
Graha Saptaindra Jl. TB. Simatupang Kavling 18 Cilandak Barat – Jakarta Selatan www.saptaindra.co.id Telp. 021 – 7693378