IMPLIKASI PAEDAGOSIS DARI AYAT 34 SURAl AN·NISI TENTANG NISSAT ANURA SUAMI DENGAN I$TRI
SKRIPSI Oiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Oalam menempuh Ujian Sarjana Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Bandung
FAKUL.TAS UNIVERSITAS
TARBIYAH
ISL.AM
BANDUNG
1994 M / 1414 H
IMPI.IKASI PAEDAGOGIS DARI AVAT 34 SURAT AN.NISi TENTANG NISBAT ANTARA SUAMI DENGAN ISTRI
Oisetujui
Pembimbing
Pembimb~
I
II
4~ '--I-r;-;;;ra. Erhamwilda )
( Drs. Hasan Ali )
Mengetahui
Ketua Jur san PAl Fakultas Tarbiyah
Oakan Fakultas Tarbiyah
Unive~itas Islam Bandung
\
~.
. Universitas
. ~Jy:r'~~:r~\ /?///JL I"
Bandung
-~
'-·~.d ~,_, .;<::':~~~~i2~::':~ -~ ---.------.~
-».
~
Islam
,,-,-
J
(Drs. H.
Odang Muchtar)
PENGESAHAN
Skripsi Sidang pada
ini
Sarjana tanggal
syarat
untuk
Universitas
telah
Lengkap 12
Fakultas
Oktober
memperoleh
Islam
dimunaqosahkan
1994
Tarbiyah dan
telah
gelar
Sarjana
Team
Penguji
di
hadapan
Universitas
Islam
Ujian
Bandung.
di terima sebagai salah satu Lengkap
Fakultas
Tarbiyah
Bandung.
Ketua
Sekretaris
(Drs. H. Odang Muchtar)
Penguji
panitia
Dr
I
(Drs. H. Odang Muchtar)
asmita)
Penguji
II
(DR. H. MI. scelaeman )
Penguji III
(Drs. H.
amlan Sasmita)
(Drs.
H.
Abdurahman)
"':Da" ba9ai...a"" k"..... aapat .."bar ata.. ..".... "t.. Y""9 10"..... b"I..... ..."...p.."yal P""9"t"h.."" ya"9 c .. k ..p t""ta"9 hal It.. ",
(as. AI-Kahfi : 68)
:K...p"r.."...b"hk""
:
q{"t.. k 04y"h""a", 9b.."aa, :K."k"k a""
04:llk-aaikk.. t"r"l"ta .
ABSTRAKSI
Nama
Erna. Kuraesin
Nomor Pokok
893001037
Nimko
89.
Fakultas
'farbiyah
Jurusan
Pendidikan Agarna Islam
Program Pendidikan
Sarjana (SI)
Judul Skripsi
:
1233.
IMPLIKASI AYAT
34
A2.
II
PAEDAGOGIS SURAT
DARI
AN-NISA
TENTANG NISBAT ANTARA SUAMI DENGAN ISTRI.
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil dari masyarakat yang akan berjalan teratur apabila masing-masing anggota melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang bahagia sakinah mawadah dan warahmah. Namun tujuan ke arah sana tidaklah mudah, sebab banyak rintangan yang dihadapi. Namun dengan usaha yang keras dan disiplin yang tinggi dan kesabaran maka suatu keluarga tidak akan goyah . Salah satu hal yang akan dapat mernakmurkan keluarga adalah faktor ekonomi sebab hal ini berfungsi un t uk menj aqa- kelangsungan h Ld up , Untuk mendapatkan biaya hidup ini sering menjadi masalah yang menjalar kepada berbagai hal misalnya apabila seorang laki-laki (suami) tidak dapat mencari nafkah karena sakit ataupun biaya hidup yang sedikit sehingga istri terpaksa bekerja di luar rumah, yang kadang salah langkah, sebab ada saja pelecehan terjadi pad a dirinya. Namun banyak pula wanita (is~ri) yang bekerja di luar rumah bukan alasan kebutuhan ekonomi lagi tapi istri berusaha berada sejajar dengan laki-laki atau melebihi laki-laki. Sehingga banyak terjadi kerisis sosial yang dihadapi di dalam keluarga di mana suami membutuhkan kedamaian dan ketentraman keluargadan anak membutuhkan pendidikan dan kasih sayang dari ibu tidak ada lagi. Sehingga akibat lain ada saja penyelewengan yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk memecahkan masalah yaitu : 1. Apakah kelebihan laki-laki dari wanita 2. Bagaimanakah ahklak wanita yang sholeh 3. Bagaimanakah
prilaku wanita yang nusyuz 4. Apakah Implikasi Paedagogis dari ayat 34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara suami dengan istri. Dalam penelitian ini menggunakan metode Historis analisis yaitu metode yang ber~ujuan un~uk memecahkan masalah dengan mengumpulkan barbagai penafsiran yang telah ada serta menganalisis masalah tersebut. Adapun langkah-Iangkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah merumuskan masalah, mengumpulkan penafsiran dari 1. Fakhrurodzi 2. AI-Maroghy 3. AI-Qurtuby 4. AI-Qosimi 5. Ibnu Katsier, mengambil bahan dari AI-Qur'an Hadist serta dari buku lain yang ada hubungannya dengan masalah yang di bahas. Setelah data terkumpul kemudian di Analisis dan di ambil kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat di ambil intisarinya mengenai Implikasi Paedagogis dari ayat 34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara suami dengan istri. Bahwa kelebihan laki-laki dari wanita adalah sebagai pemimpin bagi wanita, memeberi nafkah, Ahklaq wanita yang sholeh itu yang ta'at pada Allah dan Rosul juga ta'at pada suami. Menjaga perkara Ghaib.Dan Prilaku wanita yang nusyuz itu yang tidak ta'at pada suami, Durhaka, melebihi suami. Implikasi paedagogis dari ayat 34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara suami dengan istri itu bahwa pemimpin harus mewujudkan sebagai pendidik yang menjadi sauri tauladan yang baik yang patut di contoh oleh (terdidik) istri dan sebagai istri harus menjadi seorang yang ta'at dengan menjaga amanatnya, serta keduanya dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Bandung, Oktober 1994 Penulis Erna. Kuraesin
pemb12~
~~~~=7~H' ":_===;a::?=_~=~ ( Drs. Hasan Al i )
(Dra. Erhamwilda)
Team Penguji
ketua
ID:s. H. Odang Muchtarl
Penguji I
(Drs. H. Odang Muchtar)
Penguj i II I
12n Sasmita)
Penguji II
(Dr. H.MI. Soelaeman)
Penguji IV
(Drs. H ~
;~bdurahman}
KATA PENGANTAR
Bismlilahlranmaanirahim Puji dan syukur kehadirat Ilahi telah memberikan rahmat penulis.
lupa
Tak
dilimpahkan
dan
hidayah
shalawat
kepada
nabi
sahabat-sahabatnya,
robi
dan
khususnya
salam
besar
yang
kepada
mudah-mudahan
Muhamad
tabiit-tabiitnya
mana
SAW
para
muslimin
dan
muslimat sampai akhir zaman. Alhamdulilah
berkat
rahmat
dan
hidayahnya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini baik walaupun masih belum
dengan
mencapai hasil yang sempurna.
Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah mencari dan mengumpulkan bahan, kini dapat terlaksana.
Hal
ini
penulisan
diajukan
syarat-syarat dan memenuhi
setelah
uncuk
tugas-tugas
sKripsi
melengkapi
dalam
mencapai
gelar Sarjana Strata (SI) pada Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Bandung. Penulis
keterbatasan
kemampuan
yang ada dari segi kemampuan berfikir ataupun
fasilitas
yang
ada.
sederhana
menyadari
Sudah ini
barang
masih
akan
tentu
banyak
kelemahan, namun demikian
dalam
terdapat
penulls
skripsi Kekurangan
berusaha
mungkin untuk menyelesaikan skrlpsi ini. Hal saja
tidak
terlepas
dari
semua i
pihak
yang dan
semaksimal ini yang
tentu telah
memberikan saran dan
keritik
serta
berbagai
lainnya.
Untuk itu penulis menghaturkan terimakasih kepada 1. Bapak Dekan Fakultas Fakultas
Tarbiyah
Tarbiyah
serta
Universitas
segenap
Islam
Bandung
telah memberikan bimbingan serta
menuangkan
kepada penulis,sehingga
dapat
penulis
Dosen yang
Ilmunya
merampungkan
study hingga memperoleh gelar Sarjana strata lSI). 2. Bapak
Drs.
Hasan
Ali
dan
Ibu
Erhamwilda
selaku
pembimbing I dan II yang dengan penuh keikhlasan hati dan tidak jemu-jemunya dalam motivasi, sugesti,
memberikan
bimbingan
serta
pengarahan,
nasehat
kepada
penulis semenjak awal sampai rampungnya skripsi ini. 3. Bapak Kepala Perpustakaan Universitas
Islam
yang telah membantu penulis untuk dapat
Bandung
memanfaatkan
jasa Perpustakaan yang ada. 4.
Ayah dan Bunda telah
Kakak
mencurahkan
dan
Adik-adik
perhatian
dan
tercinta
kasih
dengan segala pengorbanan tanpa menuntut
yang
sayangnya pamrih
Can
balas jasa. 5. Saudara-saudara dan ternan-ternan yang telah memberikan sumbangsih baik moral maupun materil. Penulis berharap semoga Allah SWT menerima kebaikan mereka serta memberikan balasan yang Semoga
skripsi
ini
dapat
bermanfaat
bagi
khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya. i i
semua
setimpal. penulis
Akhirnya atas kritik dan saran yang terhadap
is i
skripsi
ini
konstruktif
penulis
menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya karena
itu
penulis
menjadi termotivasi untuk menyempurnakannya.
Bandung, Oktober Penulis
iii
199~
DAFTAR lSI
Ha1arnan KATA PENGANTAR
i
DAFTAR lSI . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv BAB
I
PENDAHULUAN A. Latar be1akang rnasa1ah . • . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB
II
B. Perurnusan rnasa1ah
6
C. Tujuan pene1itian
7
D. Kegunaan pene1itian
8
E. Kerangka pernikiran
8
F. Metode dan tekhnik pene1itian
11
G. Sisternatika pernbahasan
12
TAFSIR AYAT 34 SURAT AN-NISA A. Lafadz ayat
13
B. Terjernah
13
C.
Sebab Nuzu1
13
C. 1. Kesirnpu1an
17
D. Tafsir ayat
18
1. Menurut fakhrurodzi
18
2. Menurut A1-Maroghy . . • • . . . . . . . . . . . . . 28 3. Menurut A1-Qos irni
36
4. Menurut Qurtuby
45
5. Menurut Ibnu Katsier
58
E. Rangkurnan Tafsier rnenurut para rnufasirin
63 iv
BAB
III ANALISIS PENAFSIRAN DARI PARA ULAMA A. Kelebihan
laki-laki
dari
wanita
menurut ayat 34 surat An-Nisa tentang Nisabat antara suami dengan istri
72
1. Laki-laki sebagai pemimpin
72
2. Memberi nafkah
81
B. Akhlaq wanita yang sholeh menurut ayat 34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara dengan istri
84
1. Ta'at pada Allah dan Rasul
84
2. Ta'at pada suami
86
3. Menjaga perkara Ghaib
89
C. Prilaku wanita yang Nusyuz menurut ayat 34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara suami dengan istri.
90
1. Mengungguli suami
91
2. Tidak ta'at kepada suami
91
3. Durhaka kepada suami.
91
C.1. Mencegah agar wanita jangan nusyuz . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . 92 1. Nasehat
92
2. Pisah tidur
93
3. Di pukul
94
D. Implikasi paedagogis dari ayat 34 surat An-Nisa ten tang Nisbat antara suami v
dengan istri
95
1. Pemimpin harus mewujudkan sebagai seorang pendidik 2.
Seorang
pemimpin
95
bertanggung
jawab terhadap terdidik
97
3. Keta'atan . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 99 4.
Menjaga amanat
;
5. Menyelesaikan masalah
BAB
IV
100 101
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
103
B. Saran
106
DAFTAR FUSTAKA
'"
LAMP I RAN
111 113
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah Kehidupan rumah tangga
adalah
sebuah
kehidupan
komunitas yang harus ada unsur pemimpinnya, sebab komunitas ada berbagai aspirasi serta yang
tidak
mungkin
bisa
fenomena-fenomena
terwujud
agar
tidak
terjadi
penyimpangan
menghancurkan tali perkawinan serta
harapan
suatu
kemaslahatan tanpa adanya pemimpin pemersatu Juga
dalam
keagamaan.
yang
hendaK
sistem-sistem
yang
ada. Maka sebagai pemimpin di kaum laki-laki menguasai,
yang
dalam
berkewajiban
mencukupi
dan
keluarga
menjaga,
melakukan
adalah
melindungi
kewajiban
untuk
memperjuangkan. Sungguh tidak tepat bila seorang
lelaki
meminta nafkah dari istri sebaliknya istri merasa
berat
akan
bahwa
kelebihan
seorang laki-laki perempuannya dan
yang
diberikan
bertanggung seorang
laki-laki. jawab
laki-laki
keluarganya dan juga bahwa kepala
Dan
terhadap
saudara
mengayomi
anggota
rumah
tangga
secara
umum adalah suami atau ayah. Juga seorang wanita yang
menjabat
selaku
istri
itu ialah yang sanggup mengemudikan susunan rumah tangga sehingga
menjadi
baik
karena
dengan
kebaikan
rumah
tangga seorang laki-laki itu dapat membawa kebaikan bagi
1
2
masyarakat dan lingkungannya
dan
seorang
wanita
yang
dapat mengemudikan kebaikan susunan rumah tangganya memimpin masyarakat rumah tangganya tentu
saja
ia menduduki
lebih
posisi
tersebut,
haruslah
dan
sebelum dahulu
mengerti akan kewajiban-kewajiban selaku istri. Seperti Firman Allah
di
dalam
AI-Qur'an
surat
An-Nisa ayat 34 yang berbunyi
~/
~-)'/,
/) ~ l5'" •
'Lc?
0/
/ ..
0-':·
,/~
ti/~P, ~ :\:£1 '2,~J\ /";, : o''''';::J/~~'\ ~ ..5 U..Y:'p . J/
/
,
7
~~~L,~~.\l\~JI;~\/O\.C ,.U~\ -' L':..·. ~p. ~ J~ ~ ~ ~.-J C./. -< ;;; .J -: C~ /. :' .r(:'.._ . ,4\/ J:" ( , /
-' L-<
,(?',r !.J" \/ J \ ~. ~
-:: .J .r , ~.J: U"'"'
d~ U cr: • ~ L>- ~ N :.J J.....>.)\ .)l.;z..;> -' -::- /\,/ ('~ ° / .((, c~: ° //\ ~ \ ~ _ ~.? «» <;~ ,
\..J-v
-'
LT ~ -...T" -
~~ .YV
\'
()~ l..r'O~v.r \3 t;: ~ \11: <"~~;S!£:D3\ ~\ ~ ~ ... / u/ .. , .0,/
\
-'
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi wanita oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang sholeh ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah memelihara (merekaJ wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka nasehatilah mereka pisahkanlah mereka di tempat -tidur dan pukullah kemudian jika mereka menta'atimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya, Sesungguhnya Allah maha tinggi lagi maha besar. (Dept Agama, 1989 : 123) Dengan demikian bahwa agama Islam telah kehidupan rumah tangga antara suami dengan laki-laki dijadikan pemimpin bagi
wanita
mengatur
istri
yaitu
karena
Allah
telah memberi kelebihan bagi laki-laki at as kaum wanita. Sehingga
seorang
keluarga
untuk
suami mecari
bertanggung nafkah
jawab bagi
terhadap
istri
dan
3
anak-anaknya. Sebab penentuan kewajiban
memberi
nafkah
kepada laki-laki terhadap wanita adalah lebih pantas dan lebih baik daripada membebankan kepada wanita. Seperti dikatakan di dalam Jawaban Islam terhadap keraguan seputar keberadaan
wanita
(Drs.
Rifa'ie. Drs. M. Nurhakim Juli 1993 "Suami
berkewajiban
Abd.
Harits
47) bahwa
memberi
nafkah
keluarga
sedangkan istri tidak. Allah memberikan nilai lebih pada kaum laki-laki dalam
bentuk
ciptaan
serta
memberikan
sesuatu yang tidak diberikan pada perempuan". Tetapi
dengan
melihat
kehidupan
dewasa
ini
ternyata telah banyak ibu-ibu rumah tangga yang
bekerja
di luar rumah sebagai
sebagai
pelayan
restor an,
pembantu sebagai
rumah
tangga,
buruh
pabrik
dll.
Masing-masing mempunyai berbagai alasan untuk bekerja di luar rumah terutama yang sering terbenturnya
masalah
ekonomi
terjadi
anak
fasilitas sehingga istri masukdunia
pabrik.
dengan
kurang
pekerjaan
bekerja
sebagai
luar buruh
diketemukan
buruh
wani ta ... yang di
suatu
lalu
di
nasional dan internasional tersentak ketika
sebagai
yang
hidup,
perburuhan
mayat
tahun
biaya
dunia
sesosok
Seperti
karena
kurangnya
suami sakit-sakitan ataupun banyak
rumah yang kadang salah langkah
adalah
semasa
hidupnya
perusahaan
bekerja tersebut.
Masyarakatpun berduka menangisi sang martir yang bernama marsinah .•. Peristiwa
tewasnya
Marsinah
bisa
dikatakan
4
sebagai puncak dari akumulasi penderitaan yang dialami para buruh wanita upah di bawah ketentuan minimum (sehingga kita pernah dikecam oleh dunia lnetrnasional masalah upah buruh ini) Jam kerja yang kelewat batas, pelecehan seksual dari rekan sekerja yang tidak senonoh ataupun dari atasan merupakan cerita-cerita yang mengiringi keringat wanita pekerja. (A.Yusup dalam buletin Al-Bina September 1993 : 1) Memang sebagai buruh pabrik dengan tidak
memungkinkan
banyak
kondisi
madorotnya
sebab
yang sering
terjadi pelecehan seksual. Hal ini sangan memprihatinkan karena
sebagian
besar
meKeka
adalah
muslimah
yang
mempunyai tug as sebagai istri yang harus mengelola rumah tangga suaminya dan memperhatikan kebutuhan suami
serta
sebagai pendidik dari anak-anaknya. Dengan melihat hal ini agamapun telah melarangnya karena Allah telah berfirman di
dalam
Al-Qur'an
surat
Al-Ahjab ayat : 33 bahwa :
.. ~,
,/), r r»> ~~;,,/_/)/~,? ".f ~ ~./
~~
/~/
/ .
••
.>: / 'J . ~~~~J
Of
~i...>?J;-'
~
.,.
"Dan hendaklah Kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu
berhias
dan
bertingkah
laku
seperti
jahiliyah yang dahulu •.. (Dept Agama, 1989 Dengan
demikian
menurut
ayat
di
wanita
672 )
at as
bahwa
sebagai wanita ibu rumah tangga harus tetap di rumah dan tidak
berhias
sehingga
seperti
situasi
wanita
pabrik
dengan
memungkinkan tidak cocok bagi ibu hal
ini
pekerjaan
muslimah tetapi
memungkinkan.
dihadapkan situasi
jahiliyah
yang
dahulu
kondisi
yang
tidak
rumah kepada
lingkungan
tangga.
dalam
dilema
butuh
kerja
tidak
5
Walaupun dengan kondisi yang mereka mencoba bertahan
untuk
tidak
tetap
memungkinkan
bekerja
di
walaupun kenyataan yang dihadapi saat ini tujuan bekerja bukan
alasan
kebutuhan
ekonomi mampu
sejajar
melebihi
laki-laki
bahkan
wanita
tetapi
mendapatkan pengakuan bahwa mereka dengan
sana
untuk
untuk
seperti bekerja dikantoran besar, menjadi
berada
laki-laki
pilot,
sopir
atau kondektur dengan pergi pagi pUlang petang. Sehingga hal ini sangat menyalahi kodrat sebagai
wanita
seperti
ungkapan seorang wanita berikut Bekerja sebagai kondektur berkat prakarsa orang tuanya dan suaminya. Sebelumnya ia pernah bekerja di salah satu perusahaan milik asing tapi rasanya kurang cocok akhirnya ia keluar dan bekerja sebagai kondektur bus ini banyak tantangannya resiko kondektur banyak tangan usil dan omongan yang cukup menyakitkan tapi semua itu dihadapi dengan hati yang tabah. (Yayan S dalam Pikiran Rakyat Minggu Tgl 17 Juni 1994 : 6). Untuk
dalam
upaya
membangun masyarakat Islami ialah perhatian musuh
Islam
terhadap
menguatkan
wanita
esensi
muslimah.
muslimah
Menggalakan
menghancurkan pribadinya dan mengeluarkan rumah
dengan
berbagai
propaganda
diperdengarkan berulang-ulang kepada lalai di dunia Islam sehingga tidak
us aha
mereka
dari
lingkup
batil
yang
para
selalu
wanita
sedikit
di
yang antara
mereka yang terseret kepada arus musuh-musuh Islam. Diantara propaganda musuh-musuh Islam itu hendak mengangkat tahap hidup dan peranan
adalah
wanita
lapangan pekerjaan di luar rumah. Agar dengan usaha rumah rumah-rumah tangga menjadi goncang dan lemah
dalam ini yang
6 berarti
akan
menghasilkan
generasi
yang
terlepas dari keasliannya serta nilainya
lemah
karena
dan ibunya
tidak ada di rumah. Akhirnya anak di telan oleh tayangan televisi dan anak-anak
sekolah-sekolah
sebagai
sekuler
maka
yang
lembek.
generasi
pendidikan Seperti
dikatakan oleh seorang penyair bahwa "lbu laksana sekolahan bila kau kau
telah
persiapakan
suatu
persiapkan
bangsa
maka
yang
baik
pangkalnya".(Khalid Ahmad Asyantuh April 1992 : 41) Dengan
demikian
ibulah
mendidik anak-anaknya di penerus
yang
rumah
berkualitas
yang agar
dan
mempersiapkan
menjadi
sholeh
generasi
sesuai
dengan
harapan agama dan bangsa. Belakangan ini berbagai media berita-berita
tentang
istri
dan
salingkuh istilah pria lain yang kehidupan
rumah
tangga
masa suami
turut
seseorangpun
menggulirkan yang
berbuat
menyusup telah
fenomena dalam kehidupan wanita karier (Media
dalam menjadi
Indonesia
27 Juni 1993). Dengan demikian perlu adanya lMPLlKASl
PAEDAGOGlS
DARl
AYAT
penelitian 34
SURAT
tentang AN-NlSA
TENTANG NlSBAT ANTARA SUAMl DENGAN ISTRl. B.
Perumusan masalah
istri
Di dalam keluarga suami adalah pemimpin
terhadap
karena
terhadap
laki-laki
istri. tapi pad a
mempunyai
kenyataannya
ada
kelebihan saja
penyelewengan
7 terjadi dari istri
terhadap suami.sebagai inti
ini adalah : Bagaimana
laki-laki
menjadi
masalah pemimpin
kalau istrinya menyeleweng. Dari masalah di
at as
maka
akan
kami
jabarkan
dalam rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kelebihan laki-laki dari wanita
menurut
34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara
suami
ayat dengan
istri. 2. Bagaimanakah akhlaq wanita yang sholeh
menurut
34 surat An-Nisa tentang Nisbat antara
suami
ayat dengan
istri. 3. Bagaimanakah prilaku wanita yang Nusyuz menurut 34 surat An-Nisa tentang
Nisbat
ayat
antara suami dengan
istri. 4. Apakah
Implikasi
Paedagogis
dari
ayat
34
surat
An-Nisa tentang Nisbat antara suami dengan istri. C. Tuiuan penelitian Di dalam penelitian ini
ditentukan
pula
tuiuan
penelitian sebagai berikut 1. Untuk mengetahui kelebihan kaum pria menurut ayat surat An-Nisa
tentang
Nisbat
antara
suami
34
dengan.
istri. 2. Untuk mengetahui ahklaq wanita ayat 34 surat An-Nisa
tentang
yang Nisbat
sholeh antara
menurut suami
dengan istri. 3. Untuk mengetahui prilaku yang di sebut Nusyuz menurut
8
ayat34 surat An-Nisa
tentang
Nisbat
antara
suarni
dengan istr i . 4. Untuk rnengetahui Irnp1ikasi Paedagogis surat An-Nisa
tentang
Nisbat
dari
antara
ayat
suarni
34
dengan
Istri. O. Kegunaan pene1itian Oi da1arn pene1itian ini berguna untuk : 1. Mendapatkan Inforrnasi tentang ke1ebihan kaurn pria banding
kaurn
wanita
tentang
Nisbat
an tara
di
suarni
dengan istri. 2. Mendapatkan
ten tang
Inforrnasi
sho1eh agar dapat
di
tiru
ahk1aq
wanita
yang
kaurn
wanita
pada
pri1aku
Nusyuz
agar
diri
dari
oleh
urnumnya. 3. Mendapatkan inforrnasi para
pekerja
tentang
wanita
dapat
rnenghindari
pri1aku nusyuz tersebut. 4. Mendapatkan inforrnasi dari ayat 34
surat
tentang An-Nisa
Irnp1ikasi tentang
paedagogis
Nisbat
antara
suarni dengan istri. E. Kerangka pernik iran Setiap
orang
itu
ada1ah
pernirnpin
dirnintai pertanggung jawabannya juga
rnaka
seorang
akan
1aki-1aki
ada1ah pernirnpin dida1arn ke1uarganya seperti hadist
dari
Mutafaqa1aihi sebagai berikut Rasu1u1lah bersabda : "Seorang 1aki-laki itu pernirnpin di
dalarn
ke1uarga
akan dirnintai pertanggung jawabkan kepernirnpinannya".
dan
9
Sebagai
pemimpin
berkewajiban pula
keluarga
terhadap
istrinya
suamilah yang wajib mencari Hal ini dikarenakan kelebihan fitrah
istri
nafkah pada
misalnya
tentu
suami
memberi
nafkah,
untuk
keluarganya.
kenyataanya
Haid,
mempunyai hamil
nifas,
tanggung jawab yang berat di rumah yaitu
dan
melahirkan,
menyusui, membesarkan anak serta mendidiknya. Manusia siapapun dia pasti pernah mengalami alam yang penuh kasih sayang. Alam
tersebut
satu
hanya
ada
pada wanita. Tepatnya wanita yang menjadi ibunya. Setiap wanita memiliki alam ini. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an surat Al-Mu'minun ayat : 12 yang berbunyi f /~J,·,'ltI .I / I f " ' /' y . /
., l~\oOj,oO/\"-:
/"
"
<."'\ /
"~
"..u.L:.> ~ wt....:.., ~l ~-W..J J
-7
'/
//
,/
,/
./
.D(/'
(.,
~ ~J -? ,/
"Dan sesungguhnya kami telah menciptakan dari suatu saripati berasal dari jadikan saripatiitu air marii
tanah.
(yang
di
manUSla
Kemudian simpan)
kami dalam
tempat yang kokoh (rahim) ... (Dept Agama, 1989 : 527) Begitupula di dalam surat Al-Hajj ayat : 5 bahwa :
:.1:, D~'~~/{~/! /\..j\~:,,0. ~D-;{~ :,"~/
'~~~(~J:" "Dan kaml tetapKan
kehendaki sampai waktu yang
/
dalam sudah
rahim
~:J,/ ~J apa
ditentukan
yang
Kamu
kemudian
kami keluarkan kamu sebagai bayi. .. " (Dept Agama, 1989 512) . Setiap ibu mengalami masa kehamilan dengan
susah
10 payah sembilan asing yang
bulan
lebih
memberatkan
perutnya
tubuhnya.
serba kikuk dan repot bahkan
ibu memberi ASI dan
Ini
tidak
perubahan fisik atau fsikis.
diganduli membuat
jarang
benda mereka
menimbulkan
Setelah bayi itu lahir maka
memberi
kasih
sayang.
Semua
ini
merupakan pekerjaan yang utama kaum ibu yang tidak dapat digantikan oleh kaum pria. Seperti firman Allah
baik) kepada ibunya
kedua
telah
mengandung
bertambah-tambah bersyukurlah
orang
dan
di
dalam
tuanya. dalam
dan
ibu
keadaan
menyapihnya
k e p ad ak u
AI-Qur'an
dalam
kepada
ibu/bapaknya hanya kepadakulah
dan
surat
bapaknya,
lemah
yang
dua
tahun.
kedua
orang
kembalimu". (Dept
Agama,
1989 : 634). Begitupula
tahun
penuh
firman
yaitu
Allah
bagi
di
dalam
yang
AI-Qur'an
ingin
penyusuan dan kewajiban ayah memberi makan kepada para ibu dengan car a yang
surat
menyempurnakan dan
ma'ruf ... (Dept
pakaian Agama,
11 1989
57)
Dengan demikian ternyata wanita yang
tidak
bisa
ditinggalkan
untuk
mempunyai
tugas
mengurus
rumah
tangganya, suami dan anak-anak sebab dengan hal tersebut
akan
terbengkalai
dan
hal
mengabaikan yang
paling
penting mendidik anak agar menjadi generasi penerus yang berkualitas. Begitupula
faktor
luar
misalkan
lapangan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan fitrah sebagai wanica maka akan mempengaruhi wanita-wanita
tersebut
sehingga
menimbulkan hal-hal yang tidak sesuai dengan agama. F. Metode dan tekhnik penelitian Metode yang digunakan ini
ac a l ah
metode
dalam
Historis
analisis.
bertujuan untuk memecahkan masalah berbagai penafsiran yang telah
penyusunan
ada
skripsi
Metode
ini
dengan
mengumpulkan
serta
menganalisis
masalah tersebut. Tekhnik pengumpulan data literatur. Sumber data yang digunakan 1. Tafsir Fakhrurodzi 2. 'l'afsir Qurtuby 3 • Tafsir Al-Qosimi 4.
Tafsir Al-Maroghy
5. Tafsir Ibnu Katsier 6 . Hadist Buk no r y
adalah
dengan
tekhnik
12 7. Hadist Muslim G.
Sistematika pembahasan Da1am Bab I yang merupakan pendahuluan
tentang
latar
penelitian,
belakang,
kegunaan
perumusan
penelitian,
diuraikan tujuan
masalah, kerangka
pemikiran,
metode dan tekhnik pengumpulan data. Dalam Bab II
yang
merupakan
landasan
teoritis
dikemukakan Tafsir ayat 34 surat An-Nisa yang meliputi Lafadz ayat, terjemahannya, sebab Nuzul
dan
penafsiran
dari para ulama. Dalam Bab III di analisis
penafsiran
ulama tersebut. Dalam Bab IV Kesimpulan dan saran
dari
para
BAB I I TAFSIR AYAT 34 SURAT AN-NISA
A. Lafadz ayat
B. Teriemah Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi wanita oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) at as sebahagian lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang sholeh ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suami tidak ada oleh karena Allah memelihara mereka (wanita-wanital yang kamu khawatirkan nusyuznya maka nasehatilah pisahkanlah mereka di tempat tidur dan pukullah kemudian jika mereka menta'atimu maka janganlan kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya allah maha tinggi lagi maha besar. (Dept Agama, 1989 : 123) C. Sebab Nuzul Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa seorang wanita mengadu kepada nabi SAW karena telah di tampar oleh suaminya. Bersabdalah Rasulullah SAW: nDia mesti di qishas (di b a r as l . Maka turunlah ayat tersebut di atas (QS : 34) sebagai ketentuan mendidik istri yang menyeleweng. Setelah mendengar penjelasan tersebut pulanglah ia dengan tidak melaksanakan qishas (diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari AI-Hasan) Di antara riwayat lain dikemukakan bahwa ada seorang istri mengadu kepada Rasulullah SAW karena ia di tampar oleh~suaminya (golongan Anshor) dan menuntut d i qi shas (balas) nabi mengabulkan tuntutan itu maka turunlah ayat "walataj'alil Qur'ani mingkobli an yuqdla ilaika
14 waliyuhu" (OS. 20 114) Sebagai teguran kepadanya dan ayat tersebut di at as (OS. 4: 34) sebagai ketentuan hak suami di dalam mendidik istr i. (Dir iwayatkan oleh Ibnu Jar ir dan beberapa jalan bersumber dari Hasan dan dari Ibnu Juraij dan Assud i) . Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa seorang Anshor menghadap Rasulullah SAW bersama istrinya. Istrinya berkata :"Ya Rasulullah ia telah memukul saya sehingga berbekas dimukaku" Maka bersabda Rasulullah SAW :"Tidaklah berhak ia berbuat demikian" maka turunlah ayat tersebut di at as (Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaihi yang bersumber dari Ali). (K.M.K. Shaleh . H.A.A. Dahlan. Prof Dr. H.M.D Dahlan dalam latarbelakang Historis turunnya ayat-ayat AI-Our'an Asbabunuzul, 1~89 130) •
Dari riwayat lain dikemukakan bahwa : /
...-<
. /\I~~~i'L'~ IJ~'~~J:,~';JL~ /:::.f' Jy;- , ..-- t:> ~..J J
-~,/
y
/"
/
° " /1' .~ ~ ",/' ,/ '1'.\"\6 .'l -"-'~> . <>> t~\.~....:..>~.., /1/// ....l4JJ ~.)..,)~<J, \ ..... ~.,... .." /#/ /7/'· Y //_. c>:
~.,~
/0
,........./
11:':,,/ ./ s : /~ -'L..-:,/:I:JiZ'·j//U£Jlj.;/:II-.:]Iu,.-'I:: \'.'1, ~ /A -: 7 (""../ /. ~
/"
.»: .r. ~ / / ~(// /~tJl.J;,~IJli:a.< / "'...J.i.'(
AI/I
'-:'r..>./~~.../,/" :::";:.::'I:/: ,~--V
,1/
/0/
;..
/~
/. ,,, /[i;/'J /. / l /, ... '\/ 11\ y/. ,'I J'" I ~ :·:l~. \ -:: ~ ,L\........
~ . ./,
./
•
'
/1//
" ,
//
',.J -.....:.J
OJ,.)
./
:J
/"
/"
0
/
/'
"//
-;//,-:
.......... L - - - - ' -
"',. -'
/'
-.J.P~~'L:'plo.i£>JJJ\J--::f'~l\.J..: . 1~ ~/ 1'-' ., /" ,/./ ;...J J /" ~
~ ;:J.-5.j~;c~iJ\~5!5 ~(r~I jli;~J0~~11 .
~.Ql
Dan sesungguhnya telah diriwayatkan oleh seorang sahabat di dalam sebab turun ayat ini. bahwa sesungguhnya dia dari golongan yang berfikir telah menentang nusyuz at as sa'ad (istrinya) at as Jaid anak Abu Zair, menentang maka dia memukulnya maka pergilah ayah Saad bersama habibah pada Nabi Muhamad SAW maka berkata : "lstri saya menyuruh saya bersama-sama tidur maka menampar suaminya itu" maka bersabdallah nabi SAW :"suaminya harus di beri hukum qishas". Maka pulanglah Habibah bersama ayahnya untuk melaksanakan qishas dari suaminya. Maka kembali lagi Jibril telah datang kepada saya, maka setelah membaca ayat itu nabi SAW dan bersabdalah Rasulullah SAW : "Kami menghendaki suatu urusan dan apa-apa yang dikehendaki oleh Allah itu lebih baik.
15
(Tafsir Al-Maroghy Jilid
5 hal 29)
Dari Riwayat lain bahwa :
. / ~//
/.
,,/.il'
/'/~
/.-(
V ...
~
J.
/1:''''
cL I ... ...:..->. I --:..x:..;t: ~ .3 L ){ I o....iJ. ..:.:.J ''':''; ~~ ~i\ l¥ :;: : ---?......--' "'/ ./. . . . '.":'/~;<{<~r;I-: l:.e~:(l {{,/'-:1 .~::::::r.: '/1/ .'~A.:::.lf l' s ~I~ l~~~
, joY . . . . .v <.:;.J
~
~.
s}
."
--- ,,//
..J,c::.-~
./ •
y
.7
-#
(SY.;· ~I/";'~'! ·1;; JJ,,1lj\':':,$\S~ LI~ ,~,; ~r .) / . ...<"/ "" ' -//'~/ ~t-:' v "./ '~('~':I5\/ y./ l,.:!-'A£1-' ',r: ~\ <S~
'-?
J[U'~,)
'l
0-" /
:J ~
;J '/..
--- /'
.:L[~ "IWJl;,::r .. ~ r:' L~l/~:'IVi~l~ / / /1 .J .>
(. x:. ,(};:;:>~:;J(;ru CYI ~~ ·~'0.p \... .>
/'"
-/
'k ~
~
J/
.» ./
/4.
Berkata Ibnu Abas telah diturunkan ayat ini dalam soal anak muhamad, anak Salamah dan suaminya Saad Ibnu Robi (anaknya Robi) masalah seorang cendikiawan Anshor diceritakan bahwa "Sesungguhnya dia Saad menempeleng satu tempelengan yang keras maka dia (istrinya) nusyuz melarikan diri lari meninggalkan tempat tidur dan dia (istrinyal pergi kepada Rasulullah SAW dan menceritakan pengaduan ini bahaw sesungguhnya suaminya itu menempeleng ada bekas diwajahnya maka Rasulullah berkata :"Mintalah hukum qishas darinya" Tapi kemudian Rasulullah bersabda kepadanya :"Sabarlah kamu sehingga aku melihat yang sebenarnya", Maka turunlah ayat ini. _ (Fakhrurodzi Jilid : 9-10 hal: 90)
-'M~ ,Y-,
°MI/' /,J:' -' .-u.J ~ ~1/"-' ~./ oJ--:J.-)J ~'" ,./ ./'" ././ .-:t ( .» /"./ . \!JI l' -' /l;':.:Jt::, gl-"L lb> \~Y/"'L-:'.'"~ j~-'.w\~ . ~/ ,. /Y' ~/ ..- //("~..J A..://'/J
c
, /
'-'-'""
) -' /JI.:> 1/ .... <::'1 :--\--/-'-: -:-'LI / , I "~i\ ~)0 // . ":''::''1 /j'0~ ~..-'.../ ~ I......./1/ .\U,~.,.....J:T'\;'-'r.-'/ ;" --:::?' -: ,.. ~
./ //J
I
.»
J(J'~ .: .J1"':j~~l; ..JkMIY: ...
.»
~f
I
/"'-1 ~JJ. -',J:"'Fj~M
1/ ./
/.fJ/
.. /
///
l; -:.r -' /\:.' ,],~:":..i:. WI ~I" Vj.i\...o.-:> jl.,.....4.11lr-'.-.JLO ~.. 1~
~ - ..
.\ll'
Dan telah iriwayatkan Ibnu Marai Waihi dari Sayidina Ali ra. Telah berkata Sayidina Ali :"Rasulullah SAW telah datang seorang laki-laki dari golongan Anshor (penduduk madinah) dengan seorang istri maka berkata istri itu :"Ya Rasulullah SAW sesungguhnya suaminya anak si Pulan dari Golongan Anshor dan bahwa sesungguhnya suaminya i'tu telah memukul dan berbekas pukulan itu di dalam mukanya" Maka bersabdalah Rasulullah SAw :"Tidak boleh bertindak begitu" Maka Allah menurunkan :"Laki-laki itu adalah menjadi
16
Telah diturunkan dalam masalah Saad. bin Robi telah menentang atas istrinya yaitu Habinah anak Zaid anak Zhahiriyah anak Abu Zhahir maka Sa'ad menempelengnya ma~a telah berkata ayah Habibah :"Ya Rasulullah. Telah mengajak tidur kesayanganku" Maka bersabdalah Rasulullah supaya menghukum qishas dari suaminya. Maka pulanglah Habibah bersama Ayahnya uncuk menghukum qishas dari suaminya maka bersabdalah Rasulullah SAW ;"kembalilah kamu sekalian ini Zibril telah dacang kepadaku, maka menurunkan ayat ini maka Rasulullah maka Rasulullah membaca dan Allah menghendaki yang lain saya menghendaki sesuatu yaitu hukum qishas dan apa-apa yang dikehendaki Allah itu lebih baik dan kami melaksanakan hukum pertama dan kadang dikatakan sesungguhnya di dalam nukum ini yang di tolak. Telah turun firman allah dan jangan cepat-cepat dengan AI-Quran sebelum melaksanakan kepadamu wahyunya. Telah menyebut anak Ismail anak Ishak "Telah meriwayatkan kepada kami Hujaj Bin Mahal dan Arim bin Fadli fdari susunan Lafadnya diterima dari
17
Hujaj telah berkata berturut-turut telah menceritakan kepada kami Jalil anak Hajum telah berkata Jalil :"Saya telah mendengar Hasan berkata :"Sesungghnya seorang wanita telah datang kepada nabi Muhamad SAW maka dia berkata : "Sesungguhnya suamiku menempeleng mukaku" Berkata Rasulullah SAW :"Antara kamu berdua hukum qishas maka Allah menurunkan dan jangan cepat-cepat dengan AI-Qur'an sebelum dilaksanakan wahyunya kepadamu". (Tafsir Qurtuby Jilid : 5-6 : 128) C.l. Kesimpulan Sebab turun dikarenakan
saat
ayat itu
Rasulullah SAW dengan
34
surat
seorang
An-Nisa
wanita
mengadukan
datang
bahwa
ditempeleng dengan pukulan yang keras, tersebut
tidak
tersebut
Rasulullah
Qishas pada
menerimanya.
suaminya.
Maka
perintah
tersebut
ayatpun
turun,
mencabut
perintah
tersebut
dan
dengan
wahyu
yang
telah
dirinya
di
akan
bingung
beri
hukum
melaksanakan
maka
Rasulullah
memerintahkan
didapatnya
telah wanita
keadaan
untuk
ketika
bahwa kepada
sehingga
Dalam
menyatakan
ini
bahwa
sesuai
laki-laki
adalah pemimpin bagi wanita, maka laki-laki (suami) yang berhak bertanggung jawab istri. Karena tidak
ada
tidak
sebaba
memimpin
semata-mata istri
dalam" hal suami
menyeleweng
kemungkinan besar istri telah bersalah
mendidik
memukul
kalau
(nusyuz)
jad i
kepada
sehingga suami memukulnya. namun dalam hal Allah telah menetukan yaitu apabila tidak nasehat maka tinggalkanlah di tempat tidur
suaminya
memukul dapat
ini
dengan
dan
apabila
tidak juga berubah maka boleh memukulnya dengan
pukulan
18
yang tidak melukai dan menjaga muka karena muka sumber
keindahan
dan
anggauta tubuhnya dan
tidak
mematahkan
apabila
terpaksa
maka dengan tujuan untuk istri yang sholeh. Dan
mendidik
salah
agar
aturan-aturan
sebagai satu
untuk
memukul
istri
menjadi
Allah
ini
lebih
.baik sehinngga menjadi pedoman bagi suami istri di dalam kehidupan rumah tangga. D. Tafsir ayat 1. Menurut Fakhrurodzi
Dan Ketahuilah wanita itu
berhasil
sebahagian
(Jilid : 9-10)
bahwa dari
sifat-sifat
sebahagiannya
kelebihan beberapa
hakiki
hukum-hukum
laki-laki
arah
yang
(yang
syara.
atas banyak
nyata)
Adapun
dan
sifat-sifat
hakiki, perlu diketahui bahwa kelebihan-kelebihan hakiki kembali hasilnya kepada dua perkara : kepada
Ilmu
kemampuan. Tidak dapat diragukan bahwa
kecerdasan
laki-laki dari ilmu tidak
dapat
pengetahuannya
diragukan
lagi
perbuatan-perbuatan
yang
Maka
sebab
dengan
laki-laki
kedua
atas
wanita
keteguhan, kekuatan,
dan
lebih
bahwa
ini
lebih
akal
dalam
dan
tulisan
nabi
atas
kelebihan kecerdasan,
pada
umumnya
sesungguhnya dan
ulama
jihad
(perang)
adzan,
dari
dan
antara mereka ada yang menjadi pemimpin besar dan dan ada kewajiban
Dan
sempurna.
berhasillah
dalam
menjjadi
banyak.
kemampuan
berat/sulit
dalam bahasa, naik kuda, panahan dan mereka itu ada yang
akal
dann
Khutbah
di
kecil dan
19
itikaf menjadi saksi dalam hukum hudud (perzinahan)
dan
hukum qishas dengan
dan
kat a
kesepakatan
para
ulama
dalam pernikahan menurut madzhab syafi'i dan
penambahan
bagian dalam urusan warits dan mendapatkan waritsan sisa (ashebahl tanggung
dalam jawab
bab
warits.
dalam
Dan
seal
dalam
diat
menanggung
(tebusanO
dalam
pembunuhan dan dalam kesalahan dan dalam pembagian waktu dan kepengurusan dalam pertikahan dan hak ruju nikah) dan bilangan laki-laki
istr i
dihubungkan
(sampai
(kembali
empat)
dan
kepada
maka
itu
semua
keturunan
menunjukan at as kelebihan laki-laki kepada wanita. Sebab yang kedua untuk menghasilkan kelebihan ini firman
Allah
("Dengan
apa-apa
infakan dari harta mereka") dari
wanita
itu
karena
yang
telah
maksudnya
mereka
laki-laki
laki-lakilah
yang
lebih
membayar
(mahar) maskawin dan memberi nafkah kepadanya.
Kemudian
Allah SWT membagi wanita itu at as dua bagian : Dan Allah menyifati wanita shelihat itu diantaranya karena
mereka
mereka harus ta'at yang memelihara perkara ghaib
dengan
apa-apa yang di pelihara eleh Allah. Dan ini banyak
masalah-masalah.
Masalah
dalam
pertama
perkara Telah
berkata Shehibul Kasayaf telah membaca Ibnu Masud
/'
./.~--:'.\// J V/JJ~. r'"" <--' .,j: l! '''>-...::..JI~,,?: ~ Masalah yang kedua ....
---
-r ;»
--...I
L,.;;.-"
Firman Allah (wanita-wanita perkara ghaib) itu didalamnya
yang ta'at yang ada
dua
memelihara
arahan
Yang
ta'at yaitu yang patuh kepada allah (menjaga yang ghaibO
20
yaitu
yang
melaksanakan
melaksanakan
hak-hak
Allah
hak
suami.
kemudian
didahulukan
diikuti
melaksanakan hak suami. kedua bahwa hal
keadaan
itu baik di pandang ketika dalam
kehadiran
ketika tidak adanya. Adapun
keadaan
kehadiran suami maka Allah
hal
menyifati
istri
itu
Dzahirnya
selalu ini
ta'at,
kepada
pemberitahuan.
istri
di
at au ketika
qonitatun
maksud
hak-hak
kecuali
wanita
suami
dengan
dan asal arti qunut selalu ta'at yang
dengan
bahwa
suaminya.
bahwa
yang
di
dapat
di
maksud darinya yaitu perintahharus ta'at. Dan ketahuilah bahwa wanita itu tidak sebut
sholihatan
kecuali
bilamana
dia
ta'at
(~~
suaminya karena Allah ta'ala telah berfirman
0..:.:. .. ',"\ ). Dan alif lam dalam ' memberi
---paidah
menarik kesimpulan bahwa (baik) maka dia
wajib
patuh.
Wahidy
berkata
pengertian ta'at. Dan
seluruh menjadi
wanita istri
bentuk
jama
Maka
ini
(qunut)
itu
yang
lafadz
rhm. dia
--
kalimah
(keseluruhan).
"istigraq"
sholihah ta'at
qunut
umum,
dan
memberi
dalam
kepada Allah dan ta'at kepada suami. dan adapun wanita ketika tidak ada suami
kepada
ta'at keadaan
Allah ./0
~ ..;-"
firman Allah ta'ala
~
Wanita-wanita
yang
bahwa kalimah ghaib maksudnya
Keadaan
memelihara lawan
ghaib.
kata
wanita
dan
syahadah
itu
kewajibanOkewajiban yang ghaib. dan
ketahuilah (nyata)
selalu itu
dari
dan
memelihara beberapa
21 arah. Pertama bahwa dari
zina
perzinahan
supaya itu
sesungguhnya suami
supaya
tidak tidak
dia
menjaga
mendapat
dirinya
malu
mendapatkan
dengan
anak
yang
terbentuk dari nutfah (seperma) yang lain. Kedua menjaga harta suami supaya tidak
hilang.
rumahnya dari hal-hal yang
tidak
sebuah hadist dari nabi
SAW
ialah
melihatnya
bilamana
bilamana
engkau
engkau
ketiga
pant as
dan
wanita
itu
menyenangkanmu
dan
menta'atimu
(tidak
menjaga
terjadi.
:"Sebaik-baik
menyuruhnya
engkau meninggalkannya
Yang
ada)
dan
bilaman
memelihara
engkau
dalam hartamu dan dirinya (istri) dan Rasulullah membaca ayat ini. Masalah yang ketiga kalimah !- r.'_/ I -'4.\I~~) ada
Allah
dua /' .s-: wajah pertama : mengandung arti (
(Maa)
dalam
wajah
(arah/sasaran)
....J..Al1
kepada kalimah yang di buang dan taqdirnya
<Ji
~)
artinya
dan
(istri-istri)
untuk
bahwa
menjaga
wajib hak-hak
f irman
)
kembali
(-'~J~~
--
at as suami
mereka
di
dalam
keseimbangan apa-apa yang memelihara Allah hak-hak istri at as
suaminya.
Dengan
jalan
Allah
memerintah
suami
berlaku adil atas mereka dan menahan mereka dengan yang baik dan memberi mereka upah-upah
mereka
-'.tl\)b:'::-t:-.
dan firman Allah (
.>
.s->:
cara
(nafkah)
)
berjalan
pengertian apa yang dikatakan : ini dengan itu yakni ini dalam mengimbangi itu. Dan wajah/arahan yang kalimah
r::
itu
~
L.
dan taqdirnya :
kedua ada J ~I\ ';>: /'
.»UJJ
",--/
•
=---" .>:
22 dengan pemeliharaan Allah. Dan atas taqdir
(pengertian)
ini ada dua arahan. Pertama : sesungguhnya wanita-wanita itu yang memelihara perkara ghaib
dengan
telah memelihara Allah atas mereka.
L.·-
apa-apa
Yaitu
baginya pemeliharaan kecuali dengan taufik ini terjadi
dari
bab
(menyandarkan
tidak
mudah
Allah.
maka
masdar
fi'il). Arahan yang kedua : Adapun artinya
yang
kepada
ialah
bahwa
sesungguhnya wanita itu ia. dapat menjag? yang ghaib disebabkan ia
menjaga
Allah
batas-batas
menjaga
yaitu
disebabkan
ketentuan
itu
mereka
Allah
dan
perintah-perintahnya. Maka sesungguhnya wanita itu kalau seandainya tidak berusaha Allah
dan
memelihara
sungguh-sungguh
tidak
perintah-perintahnya
tidak
tuntutan-tuntutan dalam
mungkin
dia
memelihara ta'at ,
kepada
•
1
suaminya. Dan wajah ini termasuk ke dalam ( ~\'€;':ijl~) .> ---../ .s-: menyandarkan masdar kepada maf'ul (penderita). Dan ingatlah bahwa Allah SWT setelah
menyebutkan
wanita sholihat menyebutkan sesudahnya wanita yang tidak sholihat. Maka Allah berfirman ( ("Dan wanita-wanita yang menentang
suami.
dan
kamu
~J / " -'~
/-';0' .c ) .--.yl,
khawatirkan
nusyuznya")
~",,;r(;.)~
ketahuilah
khawatir itu gambaran dari suatu
olehmu keadaan
yang
dalam hati dari perk iraan datangnya suatu tidak diinginkan pada
waktu
yang
~""..v:')"'" /
U
datang.
..Gi'''''' ?;,)
berkata Imam Syafi' i ra (~~r~~c kadang-kadang datang melalui
ucapan
dan
khauf terjadi
perkara
akan J
bahwa
yang telah nusyuz
kadang-kadang
23
melalui
perbuatan/tindakan.
seperti
ia
kemudian
menyambut
dia
Adapun
bilamana
berubah.
dan
melalui
(suami)
nusyuz
ucapan
menasehatinya
perbuatan
(nusyuz
fi'li) umpamanya ia meladeni kehendak suami cepat, cepat melaksanakan perintahnya dan segera ke dengan penuh gembira bilamana ia ia
tempat
tidurnya
menyentuhnya
kemudian
berubah darisegala sikapnya. Maka ini tanda
menunjukan
at as
nusyuznya
(durhakanya) maka nusyuz
waktu
pembangkangannya
dim
itu -sudah
diperkirakan
pendahuluan-pendahuluan
dan
dan adapun nusyuz itu ialah bilamana
nusyuz.
durhakanya
suami dan menentang kepadanya dengan cara yang dari
akan
(gejala-gejala)
sikap-sikap ini menyebabkan adanya kekhawatiran
dan asal kata nusyuz itu
yang
ucapan
kepada berbeda.
mereka
Telah
nusyuz sesuatu itu ialah bilamana ia menentang
dan dari
kalimah itu dikatakan kepada tanah yang tinggi.
'::~.1-" .1/':~.-J: <' . ~~ . :::J .e~
Kemudian Allah berfirman :
-----.::fl
dan
,.
.»
rf:J~ tinggalkanlah dari Dan
mereka.
dalam
masalah. Masalah : "Adapun
memberi
kepadanya
./ W
/.
. /'
Maka :----' tempat tidur
firman
pertama
:"Istriku
kepadaku
seperti
Allah telah
nasehat
semula.
merupakan
nasehatilah itu
berkata
atasmu
beberapa
Imam
Allah, dan
atasmu II
maka
kembalilah
bahwa •
Syafi'i berkata
suami
ketahuilah
kewajiban
mereka pukullah
ada
kepada
hak Dan
dan
ini
umpamanya
taqwallah
sesungguhnya aku mempunyai engkau
\-..J
Dan
ta'at lain
24 sebagainya. keadaan
Dan
jangan
sekali-kali
memukulnya
sebab
kemungkinan
dengan
demikian
demikianpun dianggap cukup. Dan
jika
ia
dalam
tindakan
terus-terusan
nusyuz menentang setelah itu tinggalkanlah ia di
tempat
tidur jika ia ingin bergaul sulit atasnya maka sakhirnya ia meninggalkan nusyuznya itu.
V/
Dan
di
jawabnya menahan mengajak
bicara,
Syafi'i :"Dan tidak boleh
bertambah
dalam· tanggung
telah
berkata
dari
Imam
berbicaranya
selama tiga hari dan tidak boleh bertambah dari pisahnya selama tiga hari". Maka bilamana si istri
itu
benci
kepada
suami
cukup bagi istri tindakan hijrah itu, setelah tidak perbaikan maka masalah itu itu
petuntuk
at as
sudah
gawat
kesempurnaan
maka
nusyuznya.
tindakan Di
urusan mereka dan dari golongan mereka ada yang perkara
itu
memisah
menyandarkan
pisah
di
dalam
kepada
dalam membawa
mmubasyarot, tempat
ada
karena
tidur
memberi
peringatan atas itu. Kemudian ketika hijrah itu bilamana si istri tetap,
memukulnya
saja.· Telah
berkata
Imam
Syaf i 'i bahwa :. "Memukul i tu mubah saja dan meninggalkan lebih baik". Diriwayatkan dari Umar bin Khotob sesungguhnya dia
telah
berkata
kami
Bahwa
golongan
Qurais
menguasai laki-laki kepada istri-istri mereka, maka kami datang ke Madinah maka kami menemukan istri-istri mereka menguasainya.
Maka
penduduk Mekah dengan
bercampurlah
istri-istri
istri
penduduk
mereka
kami
Madinah,
25
maka mereka menentang, maka
menolak
kepada suami-suaminya karena akibat
istri-istri lingkungan
si istri berani menentang suaminya. Maka kepada
nabi
Rasulullah
Muhamad : "Bahwa
suaminya". Maka
SAW
maka
aku
istri-istri
Rasulullah
ke
Madinah
datanglah
bertanga
luar
untuk
aku
kepada
menentang
mengijinkan
mereka. Maka berkelilinglah
mekah
kepada memukul
istri-istri
yang
lain seluruhnya" dia mengadukan suami-suami mereka, bahwa suaminya suka memukul.berkata nabi Muhamad SAW :"Sungguh telah
berkelilingpada
istri-istri mereka sesungguhnya
suatu
malam
mengadukannya".
suami-suami
mereka
kepada
Maksud yang
Muhamad
hadist
memukul
itu tidak
termasuk lebih baik dari suami-suami yang tidak memukul. Di dalam memukul ini tidak menyebabkan kepada kebinasaan selama-lamanya. Tidak dengan cara keadaan terpisah badanya, tidak berturut-turut hati-hati
menjaga
wajah
di
sebab
dalam sumber
suatu
atas
tempat,
keindahan
dan
memukul supaya di bawah 40 kali. Dari kesepakatan
ulama
berkata :"Tidak lebih
batas
dari
20
sempurna di dalam hak hamba". Di pantas memukul itu dengan
kali
disebabkan
antara
saputangan
ulama
yang
di
tangan kosong dan tidak boleh di pecut dan tidak
berkata gulung, dengan
tongkat. Masalah kedua sebahagian pendapat para ulama Hukum ini disyariatkan atas tertib. Sesungguhnya
lafadz
tampak meskipun atas keseluruhan ada 3 atas tertib telah berkata Amirul Mu'minin Ali bin Abu
'I'halib
ra
: "Suami
26
menasehati dengan ucapan bila telah jalan
lain
suami
at as
selesai si
istri,
tidak
istri
tinggalkanlah tempat tidurnya apabila
ada
menolak
menolak
baru
di
pukulnya". Apabila tidak berhasil di pukul maka mengutus hakam. Dan telah berkata ulama
lain
pelihara dari ketakutan nusyuz
bila
tertib nyata-nyata
nusyuz tidak ada jalan lain. Berkata sebahagian :"Membebaskan madzhab bahwa'baginya suami nusyuz wajib menasehati dan dapatkah
melihatnusyuz
supaya
di
sudah sahabat
ketika
takut
suami
harus
pendapat
bagi
bagi
tinggal tidur dalam hal ini ada beberapa suami
ini
menasehati,
meninggalkan
tempat tidur atau mernuk u Ln ya v, Kemudian
berfirman
Allah
ta'ala
mereka ta'at kamu sekalian setelah
setelah mendapatkan pendidikan
kamu
(mereka gara-gara
mencari-cari
mereka
atas
sekalian
beri
(menentang)
mereka kembali dari nusyuz
janganlah kamu
di
jalan
sesungguhnya Allah itu maha tinggi dan
jika
: "Maka
peringatan
mereka
kembali
menjadi
ta'at)
jangan
mencari
untuk
memukul
maha
besar
dan
tingginya Allah tidak di ukur dengan tingginya arah
dan
besarnya Allah tidak bisa di ukur dengan besarnya akan
tetapi
dia
Allah
at as
besarnya
itu
badan karena
kesempurnaan, kekuasaannya dan kebijaksanaan kehendaknya di dalam
segala
hal
menyebut dua sifat ini
yang di
mungkin dalam
bisa
puncak
(Aliyan Kabiro) penjelasannya dari beberapa
terjadi
dan
kebaikan
dan
arah.
Dari
27
kalimat ini memberi peringatan atas
penganiyayaan
wanita-wanita
itu
penganiyayaan
kamu
kepada
istri-istri meskipun
dan
aia
sekalian
suami
artinya
lemah
dan
memaksa
yang
menginsyafkan
maha
mereka
besar
dan
dari
bahwa
dari
dia
menginsyafkan kamu sekalian maka bahwa maha
(ancamanj
lemah
Allah yang
kamu
menolak dari
itu
yang
maha
mampu
sekalian
dan
menyempurnakan hak mereka dari kamu sekalian. Sasaran
Aliyan
kabiro
adalah
peringatan
tidak pantas tertipu dengan keadaan kamu sekalian tinggi kekuatan dari mereka, lebih
besar
gara-gara at as mereka bila kamu sekalian
karena
mereka
tingginya
sudah tangan
lebih
derajat
mereka. Yang kedua sasaran aliyan kabiro jangan
dari
mencari
ta'at kamu
maka
kepada sekalian
(kuat). Sesungguhnya ada Allah lebih tinggi darpada kamu sekalian dan lebih besar daripada sesuatu dan dia
Allah
maha tinggi. Arahan
bahwa
yang
ketiga
sesungguhnya Allah ta'ala sambil besarnya tidak memaksa apa-apa
yang
disesuaikan demikianlah
kalian dengan jangan
membani mampu.
kemampuan memaksa
Aliyan
Kabiro
tingginya kamu
dan
sekalian
Semua
penuturan
kamu
sekalian.
kepada
kecintaankamu sekalian. maka sesungguhnya
mereka
Aliyan
kabiro
bahwa
sesungguhnya
ta'ala sambil besar dan timgginya tidak
kecuali Allah Maka atas
wanita-wanita
tidak mampu atas perbuatan yang melampaui batas. yang keempat
sambil
menuntut
Arahan Allah orang
28 yang durhaka bilamana taubat. Kalau taubat dari nusyuznya maka untuk
memelihara
kamu
taubatnya
seorang
sekalian
dan
istri lebih
itu utama
meninggalkan
untuk
menghukumnya.Arahan yang kelima bahwa sesungguhnya Allah ta'ala sambil tingginya sambil besarnya menganggap cukup dan
tidak
memaksa
yang
bersembunyi
(Allah
menyuruh
menghukum manusia karena ada data-data yang nyata)
maka
kamu sekalian lebih utama untuk mencukupi dengan keadaan dzohir keadaan perempuan dan jangan sampai terjerumus di dalam mencari-cari apa-apa yang ada di dalam hatinya dan kalbunya di dalam kecintaan di
dalam
kebencian
(Allah
juga menghukum seseorang dari lahirnya). 2. Menurut Al-Maroghy Sesungguhnya
keadaan
laki-laki
berdiri/melindungi atas wanita dengan dengan
penjagaan
dan
mengikuti
supaya
pemeliharaan
tugas
mengangkat senjata atas laki-laki tidak karena perbuatan itu,memelihara at as
mereka
wajib at as
wanita
dan jihad
perempuan dari
yang
paling khusus di dalam urusan penjagaan dari yang paling khusus urusan pemeliharaan dan Allah mereka laki-laki
dan
dari
laki-laki itu wajib dari
bag ian
memberi
wanita nafkah
tiaak wajib atas wanira dan sebab ini menjaga
negara)
bagian
sebab
aras
apa-apa
yang
(menjaga keluarga,
Allah
telah
melebihkan
laki-laki atas wanita di dalam bentuk
fisik
dan
memberi
diberikan
mereka
sesungguhnya
menjadikan
apa-apa
yang
tidak
Allah kepada
29
wanita, dari kemampuan
dan
dari
kekuatan
sebagaimana
felah melebihkan Allah kepada mereka memberi nafkah atas wanita dari harta-harta mereka. Maka
sesungguhnya
maskawin-maskawin itu penyerahan, pember ian bagi
dari wanita
dan merupakan pember ian bagi wanita at as masuknya takhta di bawah kekuasaan laki-laki dan menerima tanggung jawab atas mereka sebagai imbalan penggantian
yang
berbentuk
benda yang mereka mengambilnya sebagaimana firman :"Dan bagi wanita seperti
yang
telah
mereka dengan cara yang baik. Dan
Allah
ditugaskan
at as
laki-laki
atas
bagi
perempuan ada kelebihan setingkat". Yang di maksud dengan berdiri atas
wanita
yaitu
bimbingan atas wanita yang mengelola at as bimbingan itu. Yang di bimbing sesuai dengan yang
membimbing
karena tidak ada artinya untuk tugas
membimbing
(kepala) karena
tanpa arti kecuali dengan petunjuk dan meneliti di dalam melaksanakan apa-apa yang ditunjukan oleh Allah dan
meneliti
memelihara
perbuatan-perbuatannya.
rumah
dan
dengan izin suaminya
tidak
karena
meninggalkannya
meskipun
karib kerabat-kerabatnya dan
Dan
untuk
berjiarah
itu
kecuali kepada
jumlah
nafkah
didalamnya maka dia yang diperkirakan bagi istri
sesuai
dengan kemampuan suami. atas
arah
yang
diridoi
Dan
menentukan
padanya
wanita
suami
yang
dan
keadaannya, di dalam keadaan luas dan di sempit. Dan untuk tugas
pemeliharaan
melaksanakan
sesuai
dengan
dalam
keadaan
laki-laki
dengan
30
memelihara dan di dalam mencukupinya macam-macam keadaan '1'ugas
itu.
tugasnya
istri
sesuai
bisa
saja
dengan
bertugas
fitrahnya
istri
dengan
yaitu
Hamil,
melahirkan, memelihara anak dan dia merasa aman di dalam lingkungannya. Dicukupkan apa yang di anggap penting , dari urusan ridzkinya itu dijaga. Kemudian Allah melebihkan keadaan tangga yang ada
wanita
wanita
itu
itu
dalam
kehidupan
didalamnya
ada
pemeliharaan laki-laki maka Allah menyebut
rumah
di
bawah
bahwa
cugas
wanita di rumah tangga ada dua macam dan memberi isyarat Allah kepada pergaulannya dan muamalah kepada wanita
di
dalam setiap keadaan. I
J
-r
Di antara kedua itu maka Allah berfirman.~\~ .. ...---...-~ /" ---<.
0\. y \. ~,'-
wanita-wanita
-:-,.............~(Maka
...;.
~ sholihat ialah yang ta'at dan memelihara
dengan
apa-apa
yang
telah
Allah
yang
perkara
ghaib
pel ihara) .
Yaitu
wanita-wanita yang sholihat itu wanita yang ta'at kepada suami
yang
memelihara
kepada
apa-apa
antara mereka perempuan dan antara
yang
laki-laki
keadaan-keadaan khusus dengan suami istri karib kerabat. Apalagi diri dari tangan yang
wanita meraba,
itu
keadaan
di
itu
menjaga
mata-mata
acau telinga yang mendengar dalam
berjalan dalam
meskipun kehormatan
yang
melihat
suami
tidak
ada. Dan firman Allah :"Yaitu sebab perintah Allah untuk menjaganya". Maka istri itu ta'at menolak kehendak hawa
nafsu.
Dan
kepada di
suaminya
dalam
ayat
dan itu
31
nasehat yang paling besar
dan
paling
besarbagi
orang
diam dari wanita. Dengan cara membuka
rahasia
rumah
istri tidak menjaga perkara ghaib
di
tangga. Dan begitupula wajib atas
istri
kekayaan laki-laki
dan
apa-apa
dengan harta dari kehilangan.
berkata
melihatnya
dia
:"Sebaik-baik
dalam
yang
Telah
Abu
wanita
menggembirakanmu
hal
untuk ada
maka rumah
menjaga
hubungannya
meriwayatkan
Jarir dan Imam Baihaqi dari sahabat telah
tangga
Hurairoh, yaitu
dan
Ibnu dia
bilamana
bilamana
engkau
menyuruhnya dia ta'at kepadamu dan bilamana engkau tidak ada dia menjagamu hartamu dan dirinya". Dan Abu Hurairoh membaca ayat itu dan pemeliharaan ini dari wanita ada
bagi
laki-laki
atas
perempuan
kekuasaan
mendidik, karena tidak didapatkan apa-apa kepadanya. Hanya sesungguhnya kekuasaan-kekuasaan yang
telah
tidak
kekuasaan
untuk
yang
menarik
mereka
disebutkan
kepada
oleh
Allah
dengan menyebut hukumnya dengan peraturan Allah. Dan
wanita-wanita
yang
kamu
sekalian
takut
(cemas) menentang maka nasehatilah mereka
tinggalkanlah
di tempat tidur dan pukullah mereka yaitu
wanita-wanita
yang kamu khawatir
kamu
sekalian
dan
menentang
sekalian takut (cemas) dan untuk tidak menegakan dengan hak-hak suami istri atas arah yang kamu
kamu wanita
sekalian
sukai untuk bergaul dengan mereka atas rencana yang akan datang. Yang pertama supaya kamu memulai dengan
nasehat
32
yang engkau telah melihat bahwa nasehat itu berbekas dalam jiwa-jiwa mereka maka sebahagian wanita cukup baginya peringatan dengan antara istri-istri ada
yang
siksaan
ada
Allah
tersentuh
di
yang
dan
dalam
itu
sebahagian
kesayangannya
melarang
seperti
atasnya
yang baginya tempat yang paling istrinya. Maka bilamana tidak
wanita
maka
orang
nasehat-nasehat
tlnggi mampu
di
Pakaian,
perhiasan dan selain itu. Dan kesimpulannya yang berakal tidak tersembunyi
di jiwa
mereka ancaman dan peringatan dari akibat yang buruk dunia. Seperti mencaci musuh-musuh dan
di
di
itu
dalam maka
hati
baginya
untuk mencoba yaitu meninggalkan dan berpaling di tempat tidur dan kenyataan dari itu
(yang
meninggalkan istri dari tempat
sebenarnya)
tidur
dan menghalang-halangi. Dan sungguh
dengan
sambil
berpaling
berjalan
kebiasaan
bahwa sesungguhnya berkumpul di tempat tidur menggerakan perasaan
istri
suami
maka
masing-masing dari suami istri
mejadi kepada
tenang yang
hilang apa-apa yang ada di dalam jiwa-jiwa
jiwa
lain. mereka
Dan dari
goncangan-goncangan yang membekas kepadanya sebelum itu. Maka
bilamana
dia
laki-laki
bertindak
seperti
menyeru kepada istri kepada pertanyaan dari
itu
sebab-sebao
meninggalkan tempat tidur dan menentang perbedaan kepada persamaan kesepakatan. Maka bilamana tidak tindakan itu dia harus mencoba lagi memukul yang tidak melukai yaitu
yang
yang
ada
gunanya
ketiga
tidak
yaitu
menyakiti
33
sakit yang keras seperti
memukul
dengan
tangan
atau
oleh tongkat kecil. Kadang-kadang membesar-besarkan sebahagian yang taqlid kepada
barat
dari
golongan
orang
orang
muslim
nusyuz
dan
mereka
tidak membesar-besarkan wanita yang nusyuz.
Dan
wanita
disyariatkannya memukul wanita yang
yang menentang kepada suami akibat menolak kepada Allah maka menjadikan istri kepada maka terbalik
istri
suami tidak ada
menjadi
wibawa
maka
nusyuznya. Maka tidak lunak dan
peringatannya
tidak
suami
itu
pemimpin
pemimpin
terhina
biasalah
si
hatinya
hukum
karena
istri
karena
atas
nasehatnya
memperhatikannya
membiarkan
suami dengan pisahnya. Maka jika sudah berat atas mereka hendaklah
mereka
barat diri mereka
mengetahui sendiri
bahwa
sesunguhnya
menuduh
orang
istri-istri
wanita-wanita yang berilmu wanita-wanita
mereka
yang
terdidik
bahkan telah mengerjakan hal ini ahli-ahli hukum dan cendikiawan-cendikiawan
dan
raja-raja
mereka
pemerintah-pemerintah mereka. Maka
tindakan
yang terpaksa tidak bisa
dari
terlepas
apalagi di dalam agama yang
sifatnya
kampung dan orang kota dari seluruh
mereka
itu
suatu
tindakan
umum
bagi
tingkatan
Bagaimana sampai dapat mengingkari hukum ini dan fitrah menyeru kepada tindakan itu di
dan
itu, orang
manusia. dari
mana
akal
situasi
sudah rusak dansudah meluas akhlaq yang rusak dan tidak melihat laki-laki jalan keluar dirinya
dan
tidak
bisa
34
kembali
wanita
dari
sifat
nusyuznya
kecuali
dengan
tindakan pemukulan akan tetapi di mana sifat istri beres dan sudah jadi wanita nasehat atau dia
itu
menerima
menerima
dengan
wajib menganggap cukup dari
dinasehati tindakan
tindakan
itu
kepada
pemisahan. karena
umat
Islam di perintah dengan lemah Lernbu t; kepada wanita menjauhi untuk menjoliminya dan
menahan
cara yang baik atau menyerunya
juga
mereka
dengan
dan
dengan
cara
yang
baik. Dan
hadist-haaist
(berita-berital
yang
datang di dalam wasiat kepada wanita banyak. itu apa-apa yang
diriwayatkan
oleh
Muslim dari Abdullah bin Jamah :"Telah bersabda salah
seorang
seperti
di
Rasulullah dari
pukul
kamu
Imam
telah SAW,
se~rang
hamba
dengan
paling
berhak
bagi
istrinya
menetukan
hukum
ada
memukul
kemudian
sesungguhnya
laki-laki
dan
dan
istrinya,
sahaya bahwa
dari
Abdullah
dia
kepada
menggaulinya pada hari lain". Yaitu
hubungan khusus
Bukhory
apakah
keadaan jika tidak ada jalan lain
Maka
berkata
sekalian
telah
lebih di
kuat
antara
dari dan kedua
manusia dan sudan terlaksana dengannya setelah itu untuk memoawa menghina
istrinya hamba
dan
dia
sahayanya
seperti memukul
dengan
tangannya
maka
laki-laki
tabiat
kejahatan
ini.
seperti
Sesungguhnya mamukul itu obat yang
dirinya dengan yang
cambuk
mulia
kejahatan pahit
seper"Ci
dan
menolak memukul.
kadang-kadang
35
bisa membebaskan diri dari padanya kebaikan yang Akan tetapi tidak hilang dari rumah-rumah itu
mulia.
ada
saja
perselisihan, kecuali bilamana sudah umum bagi laki-laki dan
bagi
wanita
dan
sudah
apa-apa yang ada padanya agama
suatu
adalah
mengetahui
hak-hak
kewajiban.
kekuasaan
atas
menjadikannya mendekatkan diri kepada tersembunyi dan terang-terangan perintahnya
dan
menggembirakan di
kepada dalam
maka
jangan
dan
gara-gara
Allah
baik
yang
larangannya.
Maka
Allah
rumah
tangga.
istri-istri
mencari-cari
dengan
yang
jiwa
kepada
atas
(gara-gara)" Yaitu bilamana mereka
mencari
bagi
takut
kebaikan
kamu sekalian dengan cara
dan
dia
Allah berfirman :"Dan bilamana ta'at
masing-masing
sudah
Maka
kamu
sudah
mereka
jalan
ta'at
kepada jangan
pendidlkan
ini
maka
melampaui
itu
dengan
lainnya. MaKa dahului oleh kamu sekalian dengan
yang
apa-apa
yang telah Allah mendahulinya dari nasehat maka bilamana tidak berhasil baru dengan cara
yang
ketiga,
tidak mencukupi maka masuklah kepada hukum
bilamana
rnernukul
dan
bilarnana sudah tegak bagi karnu sekalian yang tarnpak rnaka jangan rnencari-cari kepada yang ada
di
dalarn
rahasia.
Kernudian allah rnemberi ancarnan dengan peringatan laki-laki yang
menganiyaya
wanita
kepada wanita rnaKa Allah betirrnan
dan
kepada
berbuat
jahat
"Sesungguhnya
Allah
yang rnaha tinggi dan rnaha besar". Mengingatkan Allah SWT yang rnaha suci kepada
harnbanya
atas
kekuasaannya
dan
3b
atas keagungannya atas mereka (kepada laki-laki). Supaya mereka menerima penjelasan (peringatan) dan mereka takut kepada
Allah
di
dalam
bergaul
dengan
wanita.
Maka
seolah-olah Allah berfirman kepada mereka :"Sesungguhnya kekuasaan Allah atas kamu sekalian
a~as
kamu
is~ri-is~ri
sekalian. Bilamana kamu berbuat jahat kepada istri-istri itu pasti Allah kalian
mengampuni
memulyakan
sekalian
melebur
Allah
yang
bilamana mereka
lmengampuni)
kamu
sekalian.
yang
menakutkan
menghinakan
istri-istri
perkara
dan
kesalahan
(is~ri)
kesalahan-kesalahan .kamu
suatu
laki-laki
kamu
mereka
pas~i
sekalian dari bukan
menyiksa
Dan
sesungguhnya mereka
hanya
sesungguhnya mereka akan melahirkan seorang hamba sahaya untuk
selain
kedzoliman
mereka
dan
karena
mereka
melaksanakannya
dan
mendidik tidak
atas
ada
dari
jiwa-jiwa mereka sesuatu dan kemulyaan. 3. Menurut Al-Qosimi Laki-laki itu wanita
dan
dia
sebagai tegak
yang
melarang
wanita seperti
rakyatnya
dan
sifatnya
yang
tegaknya
dan
(melaksanakan)
berhak
perlindungan
memberi
pelindung
dengan
usaha
memerin~ah
penguasa itu
melindungi
untuk
memberi
o~:"
~
/'/
~)
apa-apa yang
petuntuj
telah
halt atas
perkara
dua
perintah pertama dengan firman Allah ta'ala (_
dan
dan
keoada \
.
at as
pengaturan-pengaturan
kemaslahatan-kemaslahatan pendidikan
penegak,
/"
.
~I.le:~
.-:melebihkan
37
CI--' /" . • .,.
Allah kepada sebahagian. Dan Dhomir dari
/
~
)
bagi laki-laki dan wanita maksudnya
hanya
sesungguhnya
pihak laki-laki itu yang paling
paksa
at as
disebabkan
melebihkan
Allah
di
sebahagian
mereka
mereka
yaitu
laki-laki. Para
Ulama
kelebihan
sudah
menyebut-nyebut
yaitu
laki-laki
pendiriannya yang kuat,
di
kecerdasan,
kekuatan
dalam
keteguhan,
fisik,
mengendalikan
kuda, memanah (perang) dan sesungguhnya di antara mereka laki-laki para nabi juga jadi pemimpin kecil seperti : perang,
khotib,
adzan,
dalam keseluruhan peradilan, wali di thalaq
kembali)
(hak
berpoligami (ashobah)
tambahan dan
(hal
bagian
besar
dalam
di
pernikahan, istri
warits)
yaitu
dan
mempunyai
laki-laki
dan
persaksian
hitungan
dan
mereKa
yang
sisa
jenggot,
mempunyai sorban dan sempurna dengan dirinya sendiri dia mempunyai hak untuk memegang kekuasaan. Laki-laki mempunyai hak orang yang kekurangan dan
atas
memberi
pemerintahan isyarat
yaitu us aha dengan menginfakan dari
harta-harta
di dalam maskawin mereka memberi nafakah, wanita-wanita
itu
seperti
pengertian ini majikan .
hamba
ta'at kepada mereka seperti ta'at majikan. Dari Ibnu Hatim
hadist
jalan berkata Imam Sayuti dan
wajib
hamba Mursal
saksi-saksi
kedua mereka
maka
sahaya
itu
suami
yang
at as
jadilah
di
dalam
atas
istri
sahaya dari atas
kepada beberapa hadist
38
Allah itu memperkuat
sebahagiannya
Telah berkata Ali anak Abu Tholhah
kepada di
yang
dalam
dari Ibnu Abas yaitu :"Menjadi penguasa atas
lain.
ayat
ini
istri
itu
yaitu ta'at kepada suaminya di dalam perkara yang
telah
diperintahkan Allah dari keta'atan
suami
dan
ta'atnya
supaya istri itu berbuat baik kepada keluarga suami
dan
memelihara kepada harta suami. ~elan
meriwayatkan
Imam
darl
~hurmudzi
Abu
Hurairoh bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah berkata :"Kalau seandainya aku menyuruh kepada seseorang pasti aku s u i ud .kepada sholihah
menyuruh
suaminya".
yaitu
wanita
seseorang
Maka yang
untuk
sujud
itu
supaya
istri
wanita-wanita
ta'at
kepada
dalam urusan suami-suami mereka menjaga
yang
Allah
perkara
di
ghaib.
Telah berkata Zamah Syari :"Ghaib itu lawannya Syahadah" Yaitu
yang
menjaga
kepada
perkara
ghaib.
bilamana suami-suami itu tidak tampak istri menjaga apa-apa
yang
wajib
bagi
istri
istri
atas
perkara itu di dalam keadaan ghaib dari
contohnya maka
menjaga
kelamin-kelamin
istri juga menjaga harta-harta suami yaitu menjaga rumah dengan
apa-apa
pemeliharaan
Allah
yang
telah
kepada
Allah
mereka
jaga,
dengan
(istri-istri)
penjagaan Allah pada wanita dengan di beri
taufik
Allah yaitu tidak mudah bagi istri pemeliharaan
dan oleh
kecuali
dengan taufik dari Allah. Hal ini mengandung arti dengan apa-apa yang di pelihara
oleh
Allah
bagi
istri
dari
39 melaksanakan hak-hak istri
atas
laki-laki
istri untuk memelihara nak-nak suami
yaitu
dalam
aea~
mengimbangi
apa-apa yang di pelihara Allah hak-hak istri at as
suami
mereka. hak
suami
suami
dengan
Cara
Allah
berlaku adil kepada istri kemudian
istri
menahan iseri dengan cara yang baik kebutuhannya. Maka Allah
menyuruh
dan
berfirman
menerima memberi
"Dengan
dan istri
kalimah
"Hafidallah" dan telah menjadikan Imam Mahamiyu yang ada
I
dengan pertolongan Allah sehingga dia minta to long dengan pertolongan untuk mengalahkan atas mereka
/"
./
dengan
khawatir
Allah kepada
diri-diri
mereKa
yang
sudah
dari
Hurairoh dengan hadist marfu :"Sebaik-baik wanita memandangnya menyuruh
dia
dalam diri istri ada
hartamu".
ini Rasulullah sampai akhir ayat.
Imam
ahmad
dari
abi
Rahman
Rasulullah SAW :"Bilamana iseri
Abu yaitu
menggembirakan ta'at
kepadamu
dan bilamana engkau tidak ada dia menjagamu dan karena d i
..-Y"
: IlMer e x a
sampai. Dan eelah meriwayatkan Ibnu Abi Hatim
kepadamu dan jika engkau
......
t...-.. )
berkata
dan bila sampai di dalam perdamaian apa-apa
seorang waniea bila engkau
,
.---
A...IU2"...... -
dengan mohon pertolongan Allah (
dirinya
Membaca
ayat
Dan telah meriwayatkan
bin ieu
ash
telah
shalat
berkata
yang
lima
wakeu dan saum di bulan Rhamadhan dan menjaga kelaminnya ta'at pada suaminya, dikatakan kepadanya
silahkan
kamu
masuk syurga dari pintu manapun yang kamu kehendaki". Telah berkata imam Sayuti di dalam kitab lklil di
4u dalam menerangkan firman Allah :"Sesungguhnya suami berdiri melindungi santun dan
dengan
melarang
mendidik
istri
keluar
rumah".
istri
adab
sapan
Dan
bahwa
sesungguhnya kewajiban istri ta'at kepada suami dalam saal maksiat.
Dan
sesungguhnya
apa-apa yang wajib untuk istri atas
hal
suami
itu
kecuali
itu
supaya
dari
nafkah
Maka jelaslah para ulama mengambil tafhim dari wahyu ini bahwa sesungguhnya barang siapa yang tidak mampu memberi nafkah kepada istri maka tidak menjadi pelindung pembela maka melarangnya keluar dan jatuhlah Dan
mengambil
membalehkan
alasan
kepada
pengertian
dari
istri
hukum
berpisah
suami itu bilamana dia keluar pada
suami
itu
dan saat
bagi
dengan
sesungguhnya suami
menjadi
pelindung atasnya maka sudah keluar dari sasaran yang di maksud. Istri tidak
mengelala
di
dengan izin suami karena dia
dalam
(Allah)
suami penegak lpelindung) dan suami
harta
telah yang
kecuali
menjadikan
memperhatikan
di dalam suatu urusan dan juga menjaga, memelihara suatu urusan itu. Dengan mengambil
dalil
dari
pada
kalimat
itu bahwa sesungguhnya wanita itu tidak baleh menentukan ketentuan
(suatu
perkara)
karena
telah menjadikan laki-laki itu
sesungguhnya
sebagai
istri-istri, maka tidak baleh wanita
pelindung
menjadi
Allah atas
pelindung
at as laki-laki. Dan istri-istri yang kamu sekalian
takut
nusyuz
41
(menentang) atau mereka durhaka buruk pergaulan, menentang
dari
ta'at
kepada
kamu
mereka
sekalian.
Telah
dikatakan bahwa :"Telah nusyuz wanita-wanita itu
kepada
suaminya dan at as suaminya dia
telah
durhaka
dan
dia
sudah menentang at as suaminya dan dia sudah benci kepada suaminya dan sudah keluar dari
ta'at
kepada
suaminya,
maka nasehati oleh kamu sekalian yaitu takut-takuti oleh kamu sekalian mereka itu, seperti engkau
kepada
Alloh.
Ketahuilah
ta'at
engkau
olehmu
bahwa
sesungguhnya
kepadaku suatu kewajiban atasmu dan hati-hatilah a~as
siksa Alloh karena
engkau
durhaka
engkau
kepadaku.
Dan
siksaan itu karena Alloh swt telah mewajibkan hak
suami
atasnya dan
telah
ta'at
kepada
suaminya.
mengharamkan atas istri maksiat suami atas istri dari
Dan
Alloh
durhakanya
kelebihan
dan
karena
melebihkan.
Rosululloh telah bersabda :"Kalau seandainya aku menyuruh kepada
seseorang
supaya
dia
Maka
boleh sujud
hak
ada atas
seseorang pasti aku menyuruh kepada seseorang supaya dia sujud kepadaku (suaminya)". Hadist ini diriwayatkan oleh Turmudzi dari Abi Hurairoh dan Imam Ahmad dari Muadz dan Hakim dari Buraidah dan diriwayatkan oleh
Bukhary
Abu Hurairoh rd telah berkata Rosululloh SAW mengajak laki-laki kepada istrinya kepada maka si istri menolak maka tetap
: "Bilamana
~empat
~idur
semalam
suntuk
marah atas istrinya, malaikat melaknatnya sampai
pagi".
Dan telah
meriwayatkan
Imam
suami
dari
Muslim
:"Bilamana
tetap
42
seorang istri semalam suntuk meninggalkan suaminya maka malaikat melaknat itu bilamana tidak
sampai
bermanfaat
tempat pagi".
peringatan
maka pisah tempat tidur dan jangan
yaitu
Abas
Dan
Ali
kamu
bin
pengertian
tidur
telah
dan
Abi
hijrah
mencampurinya,
membelakanginya di atas tempat tulang punggungnya.
naseha~
menggembirakan
(Abdullah)
tidak
:"Untuk
Setelah
dan
sekalian kepada mereka. Dan telah berkata Thalhah dari putra
tidur
supaya
membelakangi
berkata
"Dan
telah
menambah dari mereka Imam Saidi, Imam Dhoha sahabat dari Ibnu Abas di dalam suatu riwayat :"Tidak mengajak bicara dengannya dan
tidak
berbincang-bincang
~~\
dikatakan arti
) tempat
dengannya
tidur
malam
dan hari
--1:::;.-/
yaitu jangan bergaul pada malam hari. Dan di dalam kitab suanan juga di dalam Haidah
Hukairy
bahwa
kitab
Musnad
dari
telah
dia
Muawiyah
berkata
Rosululloh apa hak istri salah seorang
dari
bin
: "Wahai
kita
at as
suami?" yaitu engkau memberi makan kepada istri bilamana engkau
engkau makan, engkau
memakai
memberi
pakaian
pakaian,jangan
memukul
kepadanya
jangan
wajah,
menjelek-jelekan, jangan meninggalkan kecuali
di
dan pukullah mereka bilamana
apa
tidak
berhasil
bila
rumah yang
kamu kerjakan dari nasehat dan meninggalkan tempat tidur (hijrah) tetapi pUkulan yang tidak melukai atau yang
keras
at au
pUkulan
yang
tidak
Sebagaimana yang sudah tetap dalam kitab
pukulan
membinasakan. shoheh
Muslim
43 dan Jabir bahwa
sesungguhnya
Nabi
Muhamad
saw
telah
bersabda pada Munggah haji terakhir :"Kalian harus taqwa kepada Alloh
di
dalam
soal
istri
maka
sesungguhnya
wanita itu penolong di sisi kamu sekalian dan
kewajiban
kamu sekalian atas istri
menginjak
jangan
wanita
itu
tempat tidur kamu sekalian kepada seseorang yang membencinya
maka
bilamana
wanita
pukullah oleh kamu sekalian mereka yang tidak melukai.
Telah
itu itu
berkata
kalian
mengerjakan
dengan
akhli
pukulan
fikih
laki-laki jangan melukainya mematahkan kepadanya dan jangan memberi bekas
suatu
yang
buruk
menjauhi wajah sebab wajah
itu
sumber
mernbedakan
dan
jangan
atas
badannya
dengan memukul itu di
tempat
yang
besar madorotnya. Dan diantara :"Memukul itu dengan
dengan
tangannya
saputangan
tidak
di
dan
harus dan
berturut-turut supaya
fikih
yang
cambuk
tUlang
kecantikan
satu
akhli
:"Dia
di
dan
tidak
mengatakan lipat
atau
tidak
dengan
tongkat. Telah berkata Imam Ato :"memukul dengan
sikat
gigi". Telah berkata Imam Rodzi
secara
meringankan
dalam
di
cara-cara yang
pelihara keras
di
dan
ringkas bab
menunjukan
ini
atas
meninggalkan
memukul". Dan meskipun
tempat
dijelaskan
berhasil
maksud
tidur
bahwa yang
dengan
itu
sesungguhnya pertama memberi nasehat kemudian kepada
: "Maka
meningkat
kemudian
sesungguhnya paling
bahwa
kepada hal
ringan
itu maka
wajib menganggap cukup dengan yang paling ringan itu dan
44
tidak boleh mendahulukan kepada jalan yang paling
berat
dan ini metode mendekatkan diri kepada Alloh. Orang yang telah berkata hukum ini disyariatkan atas tertib, karena sesungguhnya lafadz yang tampak meskipun menunjukan at as keseluruhan
kecuali
bahwa
sesungguhnya
ayat
itu
mrnunjukan atas tertib. Dan dari nabi Muhamad saw telah berkata :"Gantung kan cambuk itu sekiranya dapat di lihat oleh ahli rumah, maka tindakan itu sesungguhnya
merupakan
didikan
mereka". Telah meriwayatkan Abduni Ibnu Hamid Thabaroni dari Ibnu Abas dan Abu Na'im Khuliyah dari Ibnu kepada
kamu
Umar
sekalian
:"Dan maka
di
bilamana
jangan
bagi
dan
Imam
dalam
kitab
mereka
ta'at
mencari-cari
at as
mereka jalan (gara-gara) yaitu bila mereka sudah kembali dari sifat nusyuznya". Dengan cara pendidikan ini kepada ta'at di dalam
seluruh
apa-apa
mereka dari apa-apa yang tidak
yang
diharapkan
membolehkan
Alloh
mereka maka tidak ada jalan untuk laki-laki atas istri-istri setelah itu dengan caci maki at au
bagi dari mereka
menyakiti
dengan cara memukul dan mengasingkan sesungguhnya
Alloh
itu maha tinggi lagi maha besar. Maka hati-hatilah kepada peraturan Alloh.
Ini
merupakan
ancaman
kamu kepada
suami-suami at as penganiyayaan kepada istri-istri
tanpa
sebab. Maka sesungguhnya istri-istri itu meskipun mereka kelihatan
lemah
dari
menolak
kedzaliman
kalian
mereka lemah menyadarkan kalian maka sesungguhnya
dan Alloh
45
maha tinggi, yang maha memaksa, yang maha agung dan yang maha kuasa dapat menghukum kepada orang yang menganiyaya istri-istri itu dan yang berbuat jahat atas
istri
Maka jangan tertipu kamu sekalian karena keadaan lebih
tinggi
tangannya
(kekuatannya)
itu. kalian
daripada
istri-istri itu, paling besar derajat kedudukannya
dari
pada istri maka sesungguhnya
tinggi
dari
isim
yaitu
Alloh
lebih
kalian dan lebih mampu daripada istri-istri. Maka menutup didalamnya
ada
ayat
itu
dengan
penyempurnaan
dua
penyesuaian
Alloh menyebut hukum lari dan hukum
dan
nusyuz
ketika
dari
menyebut Alloh apa-apa yang bilamana pelarian
istri
itu
dari
suami istri dengan firman Alloh :( kamu khawatir maka utuslah hakim. 4. Menurut Qurtuby (Jilid
~
Di dalam firman Alloh ada sebelas masalah : Masalah pertama bahwa berkata Alloh ta I ala
o .. (f-::- /' • <'"-: .J
~~Lr-I,.:.>Y~) laki-laki
itu
atas wanita kalimat 'itu merupakan terdir i dar i mubtada
(.-JJ~t
)
dari
mereka
golongan laki-laki dan
dan
dari
kalimat
mereka
juga golongan
penguasa-penguasa dan ada orang
yang
pelindung
pokok
yaitu
./ ./
\/-:.
c.:....yo 'Y
dan khobar
Mereka itu bertanggung jawab at as dan menjaga
merupakan
j h;.11
)
(istri-istri)
sesungguhnya hakim-hakim
dari dan
berperang,
tidak
ada dari golongan wanita. Alloh telah menjelaskan
bahwa
sesungguhnya kelebihan laki-laki atas
dalam
wanita
di
46
pembagian warits karena dari
maskawin
dan
dilebihkannya
ada
memberi
laki-laki
kewajiban nafkah.
dalam
soal
atas
laki-laki
Kemudian
manfaat
waritsan
kembali
kepada mereka (wanita) dikatakan sesungguhnya itu
b~gi
mereka ada kelebihan di
dalam
kelebihan
kecerdasan dan pemeliharaan maka dijadikan hak tanggung
jawab
at as
wanita
laki-laki mempunyai tambah
dan
kekuatan
laki-laki
bagi
akal mereka
dikatakan fisik
dan
bahwa tabiat
yang tidak ada pada wanita. Sesungguhnya tabiat
laki-laki
menguasai atas kuat panas, kuat laki-laki itu kekuatan dan tabiat wanita, basah
dan
itu
dingin
kekerasan dingin,
mengalahkan,
maka
ada
pada
mengalahkan
atas
maka
ada
di
dalam
keadaan itu lunak dan lemah, maka Alloh menjadikan mereka
laki-laki
hak
bertanggung
jawab
bagi
atas
wanita
dan
dengan
dengan sebab itu at as perintah Alloh ta'ala
apa-apa yang mereka infakan dari harta mereka. Masalah yang kedua : Dan ini at as kewajiban
mendidik
maka bilamana istri menjaga boleh kalimat
berbuat Qowamun
melebihkan) dari
telah
laki-laki hak
laki-laki
kepada
itu
dimasukan
wajan
atas
atas
laki-laki
buruk
berdiri
menunjukan
istrinya, maka
tidak
istrinya. faalun
sesuatu
dengan memandang, memperhatikan di
ayat
dan
dalam
Dan
(untuk menguasai
urusan-urusan
itu dan menjaganya dengan sungguh-sungguh. Tanggung
jawab
laki-laki
at as
wanita
menurut
47
batas
ini
yaitu
supaya
mendidiknya
memeliharanya dan menjaganya kewajiban
dari
bertanggung
menampakan
istri
ta'at
selama tidak ada
menahan aurat
padanya
batasnya
jawab
dirumahnya
dan
sesungguhnya
dan
menerima
maksiat
dengan
perintahnya
dengan
alasan
itu
dengan kelebihan : nafkah, kecerdasan, kekuatan di dalam perintah jihad, urusan amar ma'ruf menyuruh kebaikan dan menjaga dari kemungkaran. Dan telah memelihara
sebagian
Ulama di dalam saal kelebihan itu. Masalah ketiga : Sudah dalam firman laki-laki
Allah
bilamana
ta'ala dia
memahami bahwa
tidak
para
:"Bahwa
mampu
ulama
di
sesungguhny
memberi
nafkah
kepadanya tidak bisa di sebut tanggung jawab atas istri, dan bilamana suami tidak bertanggung
jawab
(memberi nafkah) aqadnya put us karena yang
disyariatkan
nikah
karena
at as
hilangnya
itu.
Dan
istri maksud
di
dalam
pengertian itu suatu petunjuk yang jelas dari arah arah
at as
tetap
batalnya
nikah
ketika
ini,
mempersempit
dengan nafkah dan memberi pakaian. Dari faham itu adalah dari madzhab Imam Malik dan madzhab
Imam
Syafi'i.
telah berkata Madzhab Imam Hanifah :"Tidak sampai dengan firman Allah ta'ala jika arang yang melarat
Dan batal maka
ditangguhkan kepada kemudahan". Masalah
keempat
: "Firman
wanita-wanita yang shaleh itu menjaga perkara ghaib itu
Allah
wanita
semuanya
ta'ala
yang baik",
ta'at Dan
yang maksud
48
firman Alloh itu perintah dengan ta'at kepada suami
dan
bertanggung jawab dalam hak suami di dalam hartanya
dan
dalam diri istri dalam keadaan suami sedang Dan di dalam musnad nabi Daud dari Abi berkata Abi Hurairoh
:"Telah
tidak
ada.
Hurairoh,
bersabda
telah
Rosululloh
:"Sebaik-baik wanita yaitu wanita yang
saw
bilamana
engkau
memandang kepadanya dia mengembirakanmu bilamana
engkau
menyuruhnya dia ta'at kepadamu,
bilamana
engkau
ghaib
darinya dia menjagamu di dalam dirinya dan hartamu". Berkata Abi Hurairoh :"Telah berkata Rosululloh ayat ini sampai akhir ayat". Dan telah sayidina
kepada
memberitahukan
Umar
adalah
wanita
Rosululloh
bahwa
"Tidakkah
engkau
kepada
simpanan yang di simpan baik
bersabda
oleh
yang
Umar,
aku
sebaik-baiknya
seseorang
sholihah.
saw
simpanan
Bilamana
yang engkau
memandang dia menggembirakanmu dan bilamana menyuruh dia ta'at
bilamana
dan
suaminya
tidak
ada
dia
memeliharanya". Itu riwayat dari Abu Daud. Telah berkata Ibnu Jinni :"Dan jama taksir
menyerupai
lafadz
dengan
arti karena dia jama taksir memberi arti banyak dan yang di maksud dalam ayat ini dari kalimat
(L) i-
disebutnya I
ada
(1:::)
apa,
(/1C: ) masdariyah
t.l
kalimat
-to
ada
dengan apa-apa
dengan kalimat (
"-:/ / , /
sebutnya (\..-) y~_ i . Wani ta i tu
yang
di
menjaga
yang
ghaib dan menjaga dirinya. Kalimat itu membawa art~~ :;;--
dan ada yang kembali di dalam kalimat
I
-t ~<:-L ) »«:
--::::---
49
dengan arti dengan apa-apa yang di jaga aleh Allah.
,
di dalam bacaan Abu Ja'far dia kepada Allah (
Dengan apa-apa yang menjaga
/,wI~L).
:"Dirafakan
Nubhas
Dan
Telah
--- .s-: lebih jelas".
berkata
Imam
ghaib
itu
Yang
maksudnya istrinya menjaga tatkala suaminya sedang tidak ada
dengan
menjaga
peraturan
pertalangan Allah. Dan
Allah,
dikatakan
telah menjaga kepadanya Allah
dengan
dengan
dengan
menjaga
apa-apa
maskawin-maskawin
cLJ
mereka dan pergaulannya. Dan menurut keterangan : dengan apa-apa yang
~\~)
--
mereka. Cantahnya di
dalam
.>:
telah
memelihara
melaksanakan
kepada suami mereka. Dan arti
yang
bacaan
kepada
amanat-amanat
dinasabkan
yaitu
dengan cara menjaga mereka kepada Allah dan kepada Agama Allah dan menurut keterangan dengan dhamir tersembunyi dengan apa-apa
yang
telah
taqdir
menjaga
yang mereka
kepada Allah kemudian fi'ilnya ditunggalkan (
1-'\ ) bahwa susunan bahasa itu maksudnya fi'il
tunggal
~
itu lebih menarik dengan makna
dengan
menjaga
peristiwa mereka
itu
kepada
dan
dikatakan
Allah
maKsudnya
memelihara perintah-perintah Allah. Masalah yang kelima wanita-wanita
yang
mereka". Kalimat (
(~\)
kamu
" :....:J~ »>
dan
pasti
Firman Allah sekalian
) i tu
ta'ala
mengetahui
: "Dan
nusyuz
jama dar i perempuan
uraiannya
sudah terdahulu. Telah . / -' \/-:: berkata Ibnu Abas : "Kalimat ( ~y~~) mengandung arti mengetahui dan arti nusyuz adalah durhaka kepada
suami.
50
Diambil dari kat a nasyaza dan apa-apa yang tanah, kedurhakaan
dari
ucapan,
muncul
pekerjaan.
dari
dikatakan
telah nusyuz laki-laki itu bilamana dia berdiri maka dia bangkit sudah muncul laki-laki itu
bilamana
maka dia berdiri dan dari pengertian
itu
ta'ala :"Dan bilamana dia dikatakan kepada nusyuzlah mereka maka bangkitlah peperangan
atau
perintah-perin~ah
kedurhakaan
kamu
kamu
suatu
kepa~a
dia
duduk
firman
Allah
mereka
maka
sekalian
kepada
perintah
dari
Allah. Mengetahui kamu sekalian kepada sekalian,
kesambangan
mereka
dari
apa-apa yang telah diperintahkan Allah atas mereka ta'at
kepada
suami.
Dan
telah
:"Nusyuz itu kebencian setiap
berkata
arang
dari
kepada temannya dikatakan dia nusyuz, maka
Abu
dari Mansur
suarni
dia
istri
(istri)
arang yang nusyuz yaitu yang berbuat buruk kepada suami. Dan telah berkata Ibnu Harits :"Telah nusyuz wanita
itu
mempersukar at as suaminya dan.sudah nusyuz suami atasnya dengan bertindak jahat kepada istrinya".
Telah
berkata
Ibnu Dured :"Telah nusyuz wanita itu (muncul)". Masalah naseha~i yai~u
keenam
Firman
Allah
ta'ala
:"Maka
aleh kamu sekalian dengan ajaran-ajaran Allah".
beri peringatan alehkamu
sekalian
istri-is~rimu
kepada apa-apa yang telah mewajibkan Allah baik pergaulan, baik
pergaulan
derajat
bagi
suami
atas
Muhamad
saw
:"Kalau
kepada
istrinya
seandainya
aku
atas
suami
dan
mereka mengenal
berkata
menyuruh
nabi kepada
51 seseorang untuk
bersujud
menyuruh kepada
seorang
kepada istri
seseorang untuk
pasti
bersujud
aku
kepada
suami". Dan telah bersabda Rosululloh saw :"Dimana
saja
seorang istri dia tetap pada malam hari berpisah
tempat
tidur
suaminya
pagi".
Dan
di
pasti
dilaknat
oleh
malaikat
sampai
dalam
suatu
riwayat
sehingga
istri
kembali. Masalah ketujuh : Firman Alloh
:"Uan
oleh kamu sekalian di tempat tidur". Dan
tinggalkan
telah
Ibnu Makhmad dan Imam Nakhawi dan selain yang
membaca dua
atas
dasar mufrod (tunggal) sebab seolah-olah dia isim yang membawa kepada zama. Dan arti
meninggalkan
jenis tempat
tidur itu yaitu membelakanginya. Dari Ibnu Abas dan yang lainnya dan berkata
Imam
sekalian tempat tidur
Mudjahid
mereka".
:"Jauhi
Dan
oleh
kamu
diperkirakan
atas
kalimat ini ada yang di buang dan menggantikannya dengan kalimat
"ukhjuruhuna"
dikatakan dia sudah
(berpisah/menjauhi).
menghijrahinya
Dan tidak mungkin menjauhinya
yaitu
kecuali
Telah
menjauhinya.
dengan
menjauhi
tempat tidurnya. Dan telah berkata atas arti itu Syaikh Ibrahim Nakho'i dan syaikh Sya'bi dan untuk Husain Bisri dan telah meriwayatkan pada hadist itu Ibnu Wahab Kosim dari Imam Malik dan telah
memilihnya
dan telah berkata: "Peliharalah perkataan
Ibnu itu
1
Ibnu Aroby
sebanyak
mungkin yang menyempurnakan". Maksudnya isi dari perkara itu dan adalah isi dari ucapan itu engkau
berkata
saya
52
meninggalkan
dia
di
dalam
perintah
Alloh
dan
pe nd apa t; pokok dar i Imam Mal i k , Aku berkata :" I n i ueapan
yang
maka
baik,
dia berpaling dari istri itu
sesungguhnya
tempat
meneintai
kepada
tidur
suami
bilamana
meskipun
ada
maka
tindakan
itu
memberatkan atasnya (istri) maka akhirnya istri
nusuz itu dari istri
maka
benei
jadilah
maka
bahwa
maksudnya
kembali tampaklah
sesungguhnya /.,..,
"J
• \
~.-r~
nusyuz itu dari sampingnya. Dan dikatakan ( yaitu ueapan yang buruk
suatu
istri,
suami
untuk damai". Dan jika istri itu
ini
perkeras
oleh
)
kamu
sekalian atas mereka di dalam ueapan dan tinggalkan oleh mereka baik untuk yang lainnya. Telah berkata
arti
itu
Imam Sopyan dan telah diriwayatkan dari
Abas
dan
kuat
di
telah
dikatakan
:"Perkeras
mereka
Ibnu
dengan
rumah-rumah mereka dari ueapan mereka seperti dia mengikat unta itu yaitu mengikatnya dengan
telah
keras".
pengertian itu telah memilih Imam Thobali dan dia
Dan telah
mengambil kesimpulan di dalam semua ueapan-ueapannya dan di dalam ueapannya ada
dan
telah
menolak at as pendapat itu seorang hakim yaitu Abu
Bakar
Araby
di
dalam
yang
kata
hukum-hukumnya
:"Sesungguhnya berbahaya dan sunah dan
pendapat
k~pada
menyebabkan
lain
maka
dia
berkata
orang mengerti AI-Qur'an ia
penjelasan ini hadist ghorib (asing).
mengambilnya Dan
atas
diriwayatkan
oleh Ibnu Wahab dari Imam Malik bahwa sesungguhnya Ashma putri dari Abu Bakar Syidik istri Zubair bin Awam karena
53
dia keluar dari rumah sehingga dia di
caci
dalam
soal
itu dan berkata telah mencaci maki suaminya atasnya
dan
atas madhorotnya dia mengikatnya satu rambut dengan yang lain dan memukulnya dengan pukulan yang keras. itu sebaik-baik penjagaan dan Ashma diri maka di pukul mengadu kepada
dengannya
ayahnya
lebih
yaitu
Zubair
itu
tidak
banyak.
Abu
berkata Abu Bakar :"Wahai anakku sesungguhnya
itu
Dan
hal
menjaga Maka
dia
Bakar
Syidik
maka
sabarlah
engkau
maka
sholeh
dan
laki-Iaki
yang
mungkin saja dia bertindak begitu supaya suamimu ada surga".
Dan
pendapat
mengikat
dan
mengurung
memperhatikan kepada yang diragukan,
bersama
Zubair ini maka aku mengemukakan atas kalimat ujungnya
ini
di
seperti Rosululloh telah
sisi
ini.
sudah
mengerjakannya
sambil
perbuatan
tafsir
ulama
di
Dan
terkenal,
ketika
merahasiakan kepada istri Hafsah maka dia sebar
beliau luaskan
oleh Hafsah kepada siti Aisyah maka kedua-duanya mengadu kepada Rosululloh dan tidak sampai empat bulan dan Alloh menibakan ajalnya bagi orang yang berpaling. Masalah kedelapan pukullah mereka". Alloh dengan
nasehat
dulu
E'irman
Alloh
telah
menyuruh
kemudian
dengan
bilamana tidak berhasil kedua-duanya memukulnya
maka
sesungguhnya
maka
ta'ala untuk
kepada melaksanakan haknya. Dan kata
dan
memulai
memisah
maka
dengan
cara
itu
yang
memukul
menyebabkan diamaslahat bagi suami
:"Dan
membawa
memukul
di
istri dalam
54
ayat ini yaitu memukul yang mendidik bukan memukul
yang
melukai yaitu pukulan yang tidak membawa luka dan
tidak
memeeahkan tulang belakang dan yang lainnya. Maka
tidak
syah
wajib
lagi
bilamana
tanggung jawab
dan
membawa begitu
kebinasaan, juga
maka
ueapan
bila
memukul
seorang pendidik anaknya untuk menjaga Qur'an dan santun dan di dalam Shohih Husain
sopan
: "Bertaqwalah
kepada
Alloh di dalam keturunan maka sesungguhnya kamu sekalian telah mengambil kallan Alloh
dan
telah
istri-istri
menjadi
itu
halal
dengan
bagimu
amanat sekalian
kelamin-kelamin dengan kalimat Alloh melalui aqad dan bagi
kamu
mendekati
sekalian
mereka
at as
kepada
tempat
kepada seseorang yang kamu maka bilamana mereka
dengan
istri
mengeluarkannya dari yaitu jangan
yang
itu
kamu
Kepada
demikian tidak
Hadist
sekali-kali
tidur
benei.
berbuata
pukulan
istri-istri
Jabir
memasukan
nikah jangan
sekalian
perkara maka
pukullah
melukai. dalam
Telah
urusan
Haji
wanita-wanita
kepada rumah-rumah kamu sekalian kepada
itu
seseorang
orang yang kalian benei dari keluarga dan wanita
itu dari
asing.
Dan berdasarkan hadist ini di ambil kesimpulan apa
yang
di riwayatkan oleh Turmudzi dan telah
oleh
Amar bin Ash, bahwa sesungguhnya dia
di
syahkan
telah
haji wada bersama Rosululloh saw maka dia dan menyanjungnya dan nasehat,
maka
memberi
bersabdalah
menyaksikan memuji
peringatan
Rosululloh
saw
dan
Alloh memberi
:"Ingatlah
55
berwasiatlah kalian dengan wanita dengan sesungguhnya
wanita
itu
seperti
keqaikan
orang-orang
maka
tawanan
disisi kamu sekalian, tidak memiliki dari mereka sesuatu selain itu (nasehat yang baik) keeuali mereka dengan suatu
~erbuatan
mereka
mengerjakan
mereka
di
yang keji dan nyata".
yang
pUkullah
tinggalkanlah
pukulan yang tidak melukai dan jika mereka ta'at
kepada
jangan
dan
jika
dengan
maka
tidur
maka
Haka
mereka
kalian
tempat
demikian
menegakan
meneari-eari
mereka jalan-jalan.
Ingatlah
kamu
bahwa
kamu sekalian atas istri-istri kamu
sekalian
atas
sesungguhnya
bagi
sekalian
mempunyai
hak kewajiban. Adapun hak kamu sekalian atas istri sekalian at as istri
kamu
jangan
sekali-kali
kamu
mengajak
mereka kepada tempat tidur kamu sekalian orang yang kamu benei dan tidak boleh memberi izin di
rumah-rumah
sekalian
benei,
orang
yang
kamu
sekalian
kamu
Ingatlah
hak-hak istri itu atas kamu sekalian berbuat baik kepada istri-istri
kamu
seperti
makanannya. Telah berkata
di
dalam
pengarang
pakaiannya ini
hadist
dan Hasan
Shohih maka kata Ulama dengan perbuatan yang
keji
yang
nyata di maksud tidak boleh memasukan
itu
orang
yang di benei oleh
suami
mereka
dan
istri jangan
suami, bukanlah yang di maksud dengan ueapan
membenei itu
Haka sesungguhnya zina itu diharamkan dan wajib memberi hukumandan
telah
bersabda
"Pukul wanita itu bilamana mereka
zina. atasnya
Rosululloh
durhaka
kepada
saw kamu
56
sekalian di dalam perkara yang baik dengan pukulan tidak melukai". Telah berkata Atho.
Aku
telah
yang
berkata
kepada Ibnu Abas :"Apa yang di maksud pukulan yang tidak melukai?
Ibnu Abas menjawab
: "Memukul
dengan
Dan diriwayatkan bahwa sesungguhnya Umar bin
siwak".
Khotob
ra
pernah memukul istrinya maka diasingkan dari perkara itu maka berkata Umar bin
Khotob
:"Saya
pernah
mendengar
Rosululloh berkata : '''l'idak d i minta pertanggung
jawaban
laki-laki dalam memukul karena keluarganya" . ....•.. Masalah kesembilan mereka ta'at kepada kamu
Firman sekalian
Alloh
"Bilamana
mereka
meninggalkan
nusyuz maka jangan mencari jalan lain at as mereka jangan menyakiti kamu sekalian atas istri dengan atau dengan perbuatan. Dan ini merupakan suatu dari
menganiyaya
istri-istri
setelah
yaitu ucapan
larangan
mengikrarkan
kelebihan laki-laki atas istri dan kemungkinan laki-laki dari mendidik memaksa
mereka
kalian
dan
kepada
sekalian maka sesungguhnya
dikatakan
maksudnya
istri-istri cinta
itu
jangan
mencintai
kamu
tidak
pada
ada
wanita itu. Masalah kesepuluh : Firman
Alloh
: "Sesungguhnya
Alloh maha tinggi dan maha agung". Suatu isyarat
kepada
suami-suami dengan sopan (merendahkan sayap) dan
lembut
halus yaitu jika ada kamu sekalian menguasai atas mereka maka ingatlah oleh kamu sekalian dengan kekuasaan
di
atas
setiap
atas
kekuasaan
tangan
maka
Alloh tangan
57
kekuasaan Alloh dengan kekuasaan maka tidak menganggap
tinggi
itu
di
atas
seseorang
tangan,
atas
istrinya
maka Alloh yang maha mengetahui. Masalah kesebelas : Dan bilamana sudah tetap
ini
maka ketahuilah oleh kamu bahwa sesungguhnya Alloh maha gagah tidak menyuruh
di
dalam
sesuatu
yang
di
dalam
kitabnya dengan memukul terang-terangan kecuali di sini. Dan di dalam hukum
hudud
durhakanya istri kepada
yang
tersusun
suami-suaminya
maka
samalah
dengan
maksiat
dosa yang besar dan mengangkat suami-suami itu di soal itu di bawah mereka di bawah Sebagai
iman hakim
dan
Alloh
tanpa
penyempurnaan
dari
menjadikannya
saksi Alloh
tanpa
Alloh
memukul
ta'ala
istri
atas
yang wajar". dalam
soal
Di
dalam
pelayanan
Dan
wajib
ukuran
sesungguhnya suami bilamana boleh
dikarenakan
dalam
perselisihan
soal-soal memukulnya
mewaJibkannya
memukulnya
soal-soal yang wajar. Kalau begitu boleh dalam pelayanan wajib terhadap suami
suami
sesungguhnya
itu
menentang istri atas suami-suaminya di
bagi
penjelasan.
kepada wanita, berkata Imam Mahlab :"Hanya hak membolehkan
dalam
di
dalam
memukulnya
dengan
baik. Dan telah berkata Ibnu Khoiz Mandad
cara
:"Dan
yang nusyuz
itu menjatuhkan nafkah dari seluruh hak-hak suami dan boleh bersamanya yang mendidik yang
suaminya tidak
memukul
dengan
melukai,memberi
di
istri pUkulan
nasehat
dan
memisahkan diri sampai dia kembali dari nusyuznya".
Dan
58 bilamana istri kembali
(baik)
begitupula setiap perkara didik dan setiap yang
kembali
yang
hak-haknya
menarik
menarik
kepada
dan
mewajibkan pendidikan
we nang untuk suami mendidiknya. Dan berbeda
di maka
keadaan
di
dalam mendidik wanita yang tinggi dan wanita yang rendah maka mendidik wanita
yang
wanita
dengan
yang
rendah
tinggi
dengan
cambuk.
nasehat
Telah
dan
berkata
Rosululloh saw :"Alloh menyayangi seorang laki-laki yang menggantungkan cambuknya dan mendidik keluarganya". telah bersabda Rosululloh "Sesungguhnya Abu Jaham
Dan ticak
melepaskan tongkatnya dari pundaknya". Dan telah berkata Basar :"Wanita yang merdeKa cukup di beri keras dan tongkat untuk
hamba
sahaya".
Yulza yaitu di beri nasehat. Telah "nasehat yang keras
bagi
selama-lamanya
dan
kecuali dengan
tongkat".
: "Sudah sepakat
hamba
atas
sahaya
wajibnya
Yang
berkata
orang
Telah
nasehat
yang
lbnu
Dured yang
menyadarinya
berkata memberi
dimaksud
merdeka
tidak
yang
lbnu nafkah
Mundzir kepada
istri-istri wajib atas suami". 5. Menurut lbnu Katsir (Jilid L lL Berfirman
Alloh
ta'ala
laki-laki
itu
sebagai
pelindung atas wanita-wanita yaitu laki-laki itu seoagai penegak, pelindung atas perempuan maka laki-laki sebagai kepalanya, bilamana melebihkan
menjadl dia
hakim
bengkok.
Alloh
atasnya
Dengan
sebahagian
can
apa-apa mereka
atas
pendidiknya yang
telah
sebahagian
59
wanita. Sesungguhnya
laki-laki
wanita dan laki-laki itu lebih umumnya.Oleh karena
itulah
itu
lebih
baik
maka
dari
utama
dari
wanita
pada
kenabian
dikhususkan
dengan laki-laki dan begitupula kerajaan, kekuasaan paling besar. Dan karena sabda
Rasulullah
saw
yan~
:"Tidak
mungkin bahagia suatu kaum yang mereka mengangkat urusan mereka searang perempuan". Hadist ini diriwayatkan Bukhary. Dan begitupula ketentuan dan yang mereka
infakan
wanita
lainnya.
dari
yang
Dan
harta
menentukan
dengan
mereka
maskawin dan nafkah dan paksaan
yang
dari
saal
telah
padanya Allah at as mereka (laki-laki)
suatu
apa-apa
yaitu
yang
Imam
mewajibkan
kepada
perempuan
di dalam kitab, Allah telah menjadi hukum di dalam sunah nabi : "Maka laki-laki itu lebih utama dari perempuan di dalam dirinya dan
bagi
perempuan
dan
pelindung
atasnya".
laki-laki
laki-laki
itu
Seperti
bahwa:"Dan oagi lakl-laki
ada
lebih
pantas
firman
atas
kelebihan
Allah
perempuan
atas
sebagai dikatakan
ada
tingkat
derajat lebih tinggi". Berkata Ibnu Abas :"Laki-laki itu sebagai pelindung atas at as mereka yaitu istri masalah
dan
saal
yang
wanita ta'at telah
yaitu
penguasa-penguasa
kepada
suami
diwajibkan
kepadanya dari ta'at kepada suami.
Ta'at
di
dalam
aleh
Allah
kepada
suami
itu istri berbuat baik dan memelihara harta suami. Firman Allah
ta'ala
:"Maka
wanita-wanita
yang
shaleh yaitu wanita yang ta'at". Telah berkata Ibnu Abas
6u
:"yakni wanita-wanita yang ta'at memelih~ra
kepada
suaminya
perkara ghaib". Dan telah berkata Imam
dan yang lainnya yaitu :"Dia menjaga suaminya keaaaan ghaibnya dan dirinya dan
harta
yang Asidi
di
dalam
suaminya".
Dan
firman Alloh : "Dengan apa-apa yang telah menjaga Alloh". Yang dijaga dari yang
di
jaga
oleh
Alloh.
Dari
Abu
Hurairoh telah berkata :"Telah bersabda Rosululloh saw". :"Sebaik-baik
wanita
yaitu
seorang
engkau melihat suaminya kepadanya
wanita
dia
menggembirakanmu
dan bilamana engkau menyuruhnya dia ta'at bilamana
engkau
meninggalkannya
dia
dalam dirinya dan hartamu".Kemudian ayat 34 surat An berkata
Imam
Nisa
Ahmad
sampai dari
bilamana
kepadamu
memeliharamu
Rosululloh
akhir
dan
ayat.
Abdurahman
telah
Auf,
telah
seorang
istri
sholat yang lima waktu dan dia shaum di bulan dan dia menjaga parjinya dan dia ta'at
membaca
Dan
bin
berkata Rosululloh saw :"Bilamana sholat
di
rhamadhan
kepada
suaminya
dikatakan kepada istri itu :"Masuklah kemu ke surga dari pintu mana saja yang engkau Dari firman Alloh
sUkai".
ta'ala
yaitu
: llWani ta-wani ta
yang khawatir nusyuznya". "taitu wanita-wanita yang
kamu
khawatir berbuat nusyuz atas suami-suaminya. Nusyuz yaitu menentang. Maka yang menentang
atas
berpaling darinya dan
suaminya benci
istri
yang
kepada kepadanya.
nusyuz
yaitu
perintahnya Maka
tampak jelas kelihatan dari istrinya tanda-tanda
dan
bilamana nusyuz
61 maka suami harus menasehatinya
dengan
cara
halus
dan
hendaknya dia menakut-nakutinya kepada siksaan Allah dalam
kemaksiatannya.
Allah
telah
dan
wajib
ta'at
mengharamkan
Allah
atas
istri maksiat kepada suami karena bagi suami atas
istri
mewajibkan hak kepada
suami
suaminya
dan
Maka
sesungguhnya
di
atas
istrinya
telah
dari kelebihan dan melebihkan. Dan Muhamad
saw
seseorang
:"Kalau
supaya
menyuruh
istri
keagungan
hak
seandainya
sujud supaya
suami
telah
kepada sujud
istri
aku
berkata
menyuruh
seseorang kepada
telah
nabi kepada
pasti
aku
suaminya".
Dari
meriwayatkan
Imam
Bukhory dari Abu Hurairah :"Telah berkata Abu Hurairah". Rosululloh telah bersabda :"Bilamana mengajak
laki-laki
kepada istrinya kepada tempat tidurnya, maka dia menolak atas suaminya melaknat malaikat kepadanya (istri) sampai subuh" . Adapun firman Alloh
ta'ala
:"Dan
tinggalkanlah
oleh kamu sekalian di tempat tidur". Telah berkata Abas :"Meninggalkan itu tidak tidur
dan
membelakanginya
mencampurinya dengan
di
Ibnu tempat
punggungnya".
Dan
begitupula yang berkata tidak saja, telah menambah
yang
lainnya. Dalam satu riwayat :"Jangan diajak bicara". Dan telah berkata Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu menasehatinya bilamana nasehat
meninggalkannya
mengajak bicara selain
menerima di
kalau
tempat
mendatangi
Abas
tidak
tidur
:"Dia
menerima
dan
menghubunginya.
tidak Dan
62
tindakan yang demikian adalah tindakan yang telah berkata Imam Mujahid dan yaitu
tidak
menidurinya.
(kumpulan hadist) dan di hadist) dan di
dalam
Syibi
Dan dalam
kumpulan
di
keras.
pengertian dalam
kitab musnad,
hijru
kitab
sunan
Dan
Sunan
(kumpulan
dari
Muawiyah
bahwa dia telah berkata :"Wahai Rosululloh apa hak istri salah seorang suaminya".
: "Supaya
kamu
kepada istri itu bilamana kemu makan
memberi
dan
pakaian kepadanya bila kamu berpakaian, wajah dan
jangan
menjelek-jelekan
makan
kamu
memberi
jangan
memukul
dan
engkau
jangan
meninggalkan suami kecuali di rumah". Dari firman Alloh :"Pukulah mereka bilamana tidak kembali dan bilamana tidak kembali
dengan
nasehat
bilamana tidak kembali dengan meninggalkan tempat dan bila
t idak
juga
maka
kamu
boleh
kamu
memukul mereka tapi dengan pukulan yang tidak Seperti sudah tetap di dalam kitab
shoheh
Jabir
Muhamad
: "Bahwa
sesungguhnya
nabi
berkata :"Kalian harus bertaqwa kepada
dan tidur
sekalian melukai".
Muslim saw
Alloh
dari sudah
di
dalam
mengurus istri". Sesungguhnya wajib kamu sekalian kepada istri itu sekalian
tidak
menempati
mereka
kepada
seseorang
yang
kepada seseorang itu maka
bilamana
tempat benei
kamu
istri
pukullah mereka dengan pUkulan yang tidak bagi istri-istr!
memberi
ridzki
dan
tidur
itu
sekalian berbuat
melukai.
member!
kamu
Dan
pakaian
kepadanya dengan eara yang baik sesuai dengan kemampuan.
63
Dan begitupula telah berkata Ibnu Abas
:"Tidak
seorang
saja yang menerangkan pUkulan yang tidak melukai".Telah berkata
Hasan
:"Yaitu
Bisri
pUkulan
yang
tidak
berbekas". Telah berkata ahli-ahli fikih yaitu :"Pukulan yang
tidak
memecahkan
di
dalam
istri
itu
anggauta
badan". Dan telah berkata Ibnu Abas, dia meninggalkannya di tempat tidur, maka bila
mana
jika tidak
Alloh
menerima
maka
istri
menerima,
mengijinkan
maka
kepadamu
untuk memukulnya, dengan pukulan yang tidak melukai engkau tidak memecahkan bagi
istri
tulang,
tidak berubah maka Alloh telah menghalalkan istri itu fidyah. Maka telah bersabda nabi
maka
jika
bagimu
dan
Muhamad
saw
:"Jangan memukul kamu sekalian hamba-hamba Alloh". datanglah
Saidina
Umar
maka
telah
berkata
kesempatan
Rosululloh
saw
di
dalam
istri-istri itu, maka telah berkeliling kepada nabi saw wanita banyak mengadu tentang
maka
:"Telah
meninggalkan wanita-wanita itu at as suami-suaminya memberi
dan
maka
memukul keluarga
suami-suaminya".
Maka laki-laki yang demikian bukan laki-laki pilihan. Dan Alloh telah berfirman :"Apabila mereka ta'at pada kamu sekalian
maka
janganlah
gara-gara karena tingginya tangan kamu
kamu
sudah mencari
sekalian
(kuat)
sesungguhnya Alloh lebih besar dan lebih tinggi ( 1/'
->:
~)
..
E. Rangkuman tafsir menurut para mufasirin Kelebihan laki-laki
atas
wanita
berhasil
dari
64 arah
yang
sebagian
banyak,
sifat
yang
senahagian lagi menurut hukum syara. Adapun
nyata
dan
sifat
yang
nyata ada dua perkara yaitu : Kepada Ilmu dan
kemampuan
karena tidak diragukan bahwa akal
laki-laki
kecerdasan
dan ilmu pengetahuannya lebih banyak dan kemampuan
atas
perbuatan-perbuatan
Maka
yang
berat
lebih
dengan kedua sebab ini berhasillah atas
wanita
dalam
pendiriannya,
akal,
mereka
ulama, pemimpin besar
kuda,
ada
laki-laki
yang
berperang menjadi
nabi
dan
(perang), adzan, khutbah dan itikaf menjadi saksi
dalam
(pejinahan)
dan
dan
jihad
hudud
kecil
keteguhan
kewajiban
hukum
dan
kelebihan
kecerdasan,
mengendalikan
sesungguhnya dari
sempurna.
dan
hukum
pernikahan. Dan penambahan bagian
qishas
dalam
urusan
dan mendapat waritsan sisa (ashobahl dalam Dan dalam menanggung
tanggung
jawab
juga
bab
dalam
warits warits.
soal
diat
(tebusan) dalam pembunuhan dan dalam mengatur
pembagian
waktu dan kepengurusan dalam
pernikahan
hak
kembali dan
sampai
laki-laki
bilangan
istri
dihubungkan
dan
empat
keturunan.Maka
dan
ruju kepada
ini
semua
menunjukan kelebihan laki-laki kepada wanita. Sebab yang kedua untuk menghasilkan kelebihan ini firman Alloh ("Dengan apa-apa yang telah mereka harta-harta mereka"). Maksudnya, wanita
itu
(maskawin)
karena dan
laki-laki
laki-lakilah memberi
nafkah
yang
infakan
lebih
membayar
kepadanya.
dari mahar Maka
sesungguhnya
dari
maskawin-maskawin
pember ian bagi wanita
atas
masuknya
kekuasaan laki-laki dan
menerima
mereka.
laki-laki
Dan
kelebihan
kelebihan
setingkat
maka
takhta
tanggung atas
berdiri
di
bawah
jawab
atas
perempuan
at as
wanita
ada yaitu
bimbingan atas wanita yang mengelala atas bimbingan yaitu yang di
bimbing
sesuai
dengan
(kepala). Karena itu istri memelihara meninggalkannya istri
sesuai
memelihara
kecuali fitrah
anak
dengan
lingkungannya. Tugas wanita
dan
tidak
suaminya.
Tugas
Hamil,
dia
melahirkan,
aman
meresa
macam dan memberi isyarat Allah kepada pergaulannya
dan
bilamana istri
menjaga
baleh
buruk,
berbuat
kalimat
qawamun
melebihkan) darL
hak-hak
setiap
dimasukan
berdiri
at as
keadaan.
laki-laki
laki-laki
itu
tangga
dalam dua
dalam
rumah
di ada
. muamalah kepada wanita di
di
membimbing
rumah
izin
yaitu
dan
yang
itu
kepada wajan sesuatu
Maka
maka
tidak
istrinya fa'lun dan
dan
(untuk menguasai
dengan memandang, memperhatikan di dalam urusan itu
dan
menjaganya sungguh-sungguh. Dan tanggung jawab laki-laki atas
wanita
yaitu
supaya
bertanggung
memeliharanya dan mendidiknya dan dan
menjaga
sesungguhnya
diri
dari
kewajiban
menahannya
menampakan
istri
jawab
ta'at
dengan di
rumah
auratnya
dan
kepadanya
dan
menerima perintahnya selama tidak menyuruh maksiat. bilamana dia mampu
memberi
nafkah
kepadanya
maka
Dan di
66
anggap bertanggung jawab tapi apabila tidak tidak bisa
di
sebut
tanggung
jawab
mampu
berarti
maka
aqadnya
putus. Tapi bila arang melarat maka ditangguhkan
kepada
kemudahan. Firman
Allah
(wanita-wanita
memelihara perkara ghaib) hal perkara : Yang
ta'at
itu
yaitu
yang
ta'at,
didalamnya
yang
patuh
yang
ada
kepada
dua Allah
(menjaga yang ghaib) yaitu melaksanakan hak suami dengan mendahulukan
hak
Allah
kemudian
diikuti
melaksanakan hak suami. Kedua bahwa hal
keadaan
itu baik di pandang ketika dalam
kehadiran
ketika tidak adanya. Adapun
hal
keadaan
kehadiran suami atau ketika
tidak
keadaan
istri
menyifatinya
ketika dengan
qanitatun
istri
suami dan
wanita
suami
adanya.
kehadiran
dengan
asal
atau ketika
Adapun
hal
maka
Allah
qunut
yaitu
selalu ta'at. Yang dimaksud bahwa istri itu selalu ca'at kepada hak-hak suaminya. Ketahuilah bahwa wanita itu tidak dapat di shalihatan kecuali bilamana dia
ta'at
istighraq (keseluruhan).
Maka
c..-:-...~L.J\,\.K ~J..eJ ~ /'
jama
ini
suaminya
o :
karena Allah ta'ala telah berfirman { dan alif lam dalam kalimah bentuk
kepada
sebut
memberi
menarik
)
faidah
kesimpulan
bahwa seluruh wanita itu shalihah maka dia wajib menjadi wanita yang ta'at dan patuh
dan
lafadz
qunut
pengertian ta'at maka dia harus ta'at kepada ta'at kepada suami. Dan
adapun
keadaan
memberi
Allah
wanita
dan
ketika
67
tidak ada suami maka Alloh
menyifatinya
Alloh ta'ala (hafidzotun lilghaibi) memelihara ghaib. Dan
ketahuilah
dengan
firman
wanita-wanita bahwa
yang
kalimah
ghaib
lawan kata syahadah (nyata) dan maksudnya keadaan wanita itu selalu memelihara Dan
ini
hal
dari
kewajiban-kewajiban beberapa
arah
r
yang
ghaib.
pertama
bahwa
sesungguhnya dia menjaga dirinya dari zina supaya
suami
tidak mendapatkan malu dengan perzinahan itu dan
supaya
tidak
dari
nutfah
suami
supaya
mendapatkan
anak
yang
terbentuk
(seperma) yang lain. Kedua menjaga
harta
tidak hilang. Yang ketiga menjaga rumahnya dari yang tidak
pa~as
terjadi. Dan sebuah
"Sebaik-baik
dikatakan
wanita
engkau melihatnya
menyenangkanmu
menyuruhnya
mentaatinya
maka
hadist
itu dan
hal-hal nabi
ialah
bilamana
bilamana
dan
saw
engkau
bilamana
engkau
meninggalkannya (tidak ada) memelihara dalam hartamu dan dirinya (istri)". Masalah firman Alloh (
ketiga
~,~\~ ,) ./ y
kalimah ada
dua
(Maa)
dalam
arah/sasaran •
Arah yang pertama mengandung arti
)
kepada kalimah yang di buang. Pengertiannya
4.J~G
kembali
':
;/ . /
..----
/'"
./
.>"
~~an artinya bahwa wajib atas mereka (istri-istri) untuk apa-apa
menjaga yang
hak-hak memelihara
suami
di
Alloh
dalam hak-hak
keseimbangan istri
atas
suaminya dengan jalan Alloh memerintah berlaku adil atas mereka dan menahan mereka
dengan
cara
yang
baik
memberi mereka upah-upah (nafkah) dan firman Alloh
dan
(~~ /-
68 '.
(/'
tJ\~)
berjalan pengertian
apa
yang
dikatakan
ini
./
dengan itu yakni di dalarn rnengirnbangi itu. Dan arahan yang kedua (dengan
perneliharaan
Allah)
dan
atas pengertian ini ada dua arahan. Pertarna sesungguhnya wanita-wanita itu yang rnernelihara perkara apa-apa yang telah memeihara Allah
atas
tidak mudah baginya perneliharaan kecuali dari Alloh.
Kedua
rnenjaga yang ghaib
sesungguhnya itui
yaitu disebabkan rnereka
wanita
disebabkan rnenjaga
ia
ghaib
dengan
mereka.
Yaitu
dengan itu
taufik
ia
dapat
menjaga
Alloh
batas-batas
ketentuan
Alloh dan perintah-perintahnya. Maka sesungguhnya wanita itu
kalau
seandainya
tidak
berusaha
mernelihara
tuntutan-tuntutan Alloh dan tidak sungguh-sungguh
dalarn
rnemelihara perintah-perintahnya tidak mungkin dia
ta'at
kepada suaminya. Dan wanita-wanita
yang
kamu
sekalian
akan nusyuz (rnenentang suarni). Sesungguhnya adalah durhaka kepada suami. Diambil dari
khawatir
nusyuz kata
itu
nasyaza
yaitu apa-apa yang muncul dari tanah. Nusyuz kadang-kadang datang kadang-kadang rnelalui perbuatan ucapan
melalui
dipanggilnya
dan
seperti ia
tunduk
rnelalui
atau
ia
ucapan
tindakan.
menyambut kepadanya
dan
Adapun bilamana
dengan
ucapan
bilarnana dia (suami) menasehatinya kemudian dia berubah. Dan nusyuz
perbuatan
suarni
cepat-cepat
dan
umparnanya
ia
melaksanakan
meladeni
kehendak
perintahnya
dan
69
segera
ke
tempat
tidur
dengan
gembira
berubah dari segal a sikapnya. Maka ini
kemudian
menunjukan
ia atas
nusyuznya dan pembangkangannya. Maka apabila
kha~atir
ta'ala :"Maka nasehatilah
akan
aleh
nusyuz kamu
dengan ajaran-ajaran Allah dan berilah kamu sekalian istri-istrimu kepada diwajibkan Allah
atas
mereka,
Allah
sekalian".
Yaitu
peringatan
apa-apa
baik
suami mengenal derajat suami atas
firman
yang
pergaulan
istri.
Dan
tidak berhasil dengan nasehat maka firman
aleh telah kepada
bilamana
Allah
ta'ala
:"Tinggalkanlah aleh kamu sekalian ditempat tidur". Dan di dalam tanggung jawabnya menahan dari mengajak bieara. Telah berkata Imam Syafe'i :"Tidak baleh bertambah tidak
biearanya
selama
bertambah dari pisahnya telah
meninggalkannya
tiga selama
hari
dan
tiga
kemudian
dari
tidak
hari".
baleh
Dan
bila
menginginkannya
akhirnya meninggalkan nusyuz. Maka
bilamana
maka
istri
itu
benei kepada suami eukup bagi istri tindakan hijrah
itu
dan setelah tidak penambahan masalah Dengan mereka".
demikian Allah
bahwa telah
Allah menyuruh
itu
sydah
berfirman untuk
gawat.
:"Pukullah
memulai
dengan
nasehat dulu kemudian dengan memisah maka bilamana tidak berhasil kedua-duanya maka dengan ear a memukul itu
yang
menyebabkan maslahat bagi suami dan membawa istri kepada melaksanakan haknya dan kata memukul di dalam
ayat
yaitu memukul mendidik bukan memukul yang melukai
ini yaitu
70
yang tidak memecahkan tulang belakang dan tidak
membawa
luka
:"Pukul
dan
yang
lainnya.
Barsabda
Rosululloh
wanita itu bilamana mereka durhaka kepada kamu di dalam perkara yang baik rne Luk a i
!' •
den gam
pukulan
Mak"a di dalam mernuk u i I ini
sekalian
yang
tidak
tidak
menyebabkan
kebinasaan selama-lamanya, tidak berturut-turut di tempat
hati-hati
harus
menjaga
keindahan dan supaya di kesepakatan
ulama
bawah
tidak
empat
lebih
disebabkan batas sempurna dalam ulama ada
yang
berkata
wajah
puluh
dari hak
:"Pantas
sebab
satu sumber
kali.
dua
puluh
hamba. memukul
Dan kali
Di
antara
itu
dengan
saputangan yang di gulung, tangan kosong dan tidak boleh di pecut dan tidak dengan tongkat. Laki-laki yang mulia menolak tabiat (kejahatan) memukul.
Sesungguhnya
memukul
itu
obat
seperti
yang
pahit
kadang-kadang bisa membebaskan daripadanya kebaikan yang mulia.Dan firman Alloh :"Bilamana kamu sekalian mereka
mereka
meninggalkan
nusyuz
ta'at
kepada
maka
jangan
mencari jalan lain atas mereka". Yaitu jangan kamu
sekalian
atas
istri
perbuatan dan ini merupakan istri-istri
setelah
atas wanita
dan
dengan larangan
mengikrarkan
kemungkinan
mereka dan dikatakan
cinta itu tidak ada pada wanita.
laki-laki
dari memaksa
maka
dengan
menganiyaya
kelebihan
jangan
mencintai,
dan
dari
laki-laki
maksudnya
kepada istri-istri untuk
ucapan
menyakiti
mendidik kalian
sesungguhnya
71
Firman Allah :"Sesungguhnya Allah ada maha tinggi dan maha Agung". Suatu isyarat kepada suami-suami dengan sapan merendahkan dan lembut halus
jika
kamu
sekalian
menguasai at as mereka maka ingatlah aleh
kamu
sekalian
at as kekuasaan di
atas
tangan
Allah dengan kekuasaan itu di menganggap tinggi sesearang
maka atas
atas
tangan
kekuasaan
tang an
maka
tidak
istrinya
maka
Allah
yang maha mengetahui.Bahwa wanita itu meskipun dia lemah dari menalak penganiyayaan kamu seklian menginsyafi kamu sekalian maka Allah
dan
itu
dia
maha
lemah memaksa
yang maha besar dan maha mampu menginsyafkan mereka dari kamu sekalian dan menyempurnakan hak
mereka
dari
kamu
sekalian. Maka tidak pantas kamu sekalian tertipu dengan keadaan kamu sekalian
lebih
tinggi
tangan
mereka, lebih besar derajat dari mereka. berbuat
jahat
menyiksa kamu
kepada sekalian
istri-istri dan
bilamana
mereka istri-istri dari kesalahan mengampuni.
itu
dari
pada
Bilamana
kamu
pasti kamu
mereka,
Allah
mengampuni pasti
Allah