REINTERPRETASI AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG DOMESTIC VIOLENCE Siti Rohmah Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Conselor Mitra Perempuan Women Crisis Center Jakarta
[email protected]
Abstract: Domestic Violence is an act of violence against women and violence in a family or marriage relationship. One argument that is often used, as the legitimacy and justification in the domestic violence is the Islamic teaching; it is especially the interpretation of verses of the Qur'an that present gender bias and discrimination against women. Therefore, reorientation and retraining of interpretation according to the nature of these teachings that are applicable and adaptive to changes in time and age are needed, without being followed by an interest or a particular interest.The straighten of interpretation would require honesty and sincerity of all parties. Thus, the followers of the teachings of Islam and spreaders will not be stucked in an explicit sense without understanding the meaning of the lines. Keywords : Gender, Domestic Violence, Women, Interpretation, Religion Abstrak : Kekerasan domestik adalah tindak kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam hubungan keluarga atau pernikahan. Salah satu argumen yang sering digunakan, sebagai legitimasi dan justifikasi dalam kekerasan dalam rumah tangga adalah ajaran Islam ; hal ini terutama penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang hadir seringkali bias gender dan mendiskriminasi perempuan. Oleh karena itu, perlu reorientasi dan penafsiran kembali yang sesuai dengan sifat dari ajaran-ajaran yang berlaku dan adaptif terhadap perubahan situasi dan kondisi yang ada, tanpa diikuti oleh kepentingan dan kebutuhan yang terjadi. Penafsiran membutuhkan kejujuran dan ketulusan dari semua pihak . Dengan demikian, para pengikut ajaran Islam tidak akan kaku dan selalu responsif dengan memahami semua perubahan sosial yang ada dengan selalu konsisten dan eksplisit pada nilai dan garis-garis yang telah diajarkan. Kata Kunci: Gender, Kekerasan, Perempuan, Interpretasi, Agama
18 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
Metode yang digunakan adalah
Pendahuluan 'Silence for the sake of harmony'
mengidentifikasikan penafsiran ayat-ayat
(Hakimi, Mohammad, edt., 2001: Th)
Al-Qur’an dan Hadist yang dijadikan
demikian kutipan judul sebuah buku yang
alasan
cocok
perbuatan
dikutip
untuk
menyatakan
pembenaran
atau
pelarangan
Domestic
Violence.
phenomena isu domestic violence di
Menginventarisir
Indonesia.
mencantumkan ayat-ayat Al Qur’an dan
Isu
yang
sengaja
literature
mempertahankan
hadist
sehingga
tidak
membolehkan atau melarang perbuatan
terlihat sebagai isu yang perlu dipecahkan.
kekerasan terhadap perempuan khususnya
Di tengah kehidupan masyarakat patriarki,
dalam
dimana
menginventarisir
disembunyikan keutuhan
demi
perkawinan
ketimpangan
gender
yang
yang
yang
dijadikan
lingkup
alasan
domestic;
serta
literature
yang
memposisikan perempuan pada relasi
mencantumkan ayat-ayat Al Qur’an dan
kekuasaan yang lemah dibandingkan laki-
hadist
laki, dimana perempuan sering menjadi
kekerasan terhadap perempuan.
tentang
larangan
perbuatan
sasaran kekerasan terutama di domestic sphere. Phenomena Domestic Violence
Pembahasan
dapat
A. Pengertian
dilihat
dari
perspektif
yang
demikian. Sekalipun kenyataannya lakilaki juga menjadi sasaran kekerasan dari
Domestic
Violence
Terhadap Perempuan Mengacu
pada
Deklarasi
pasangannya, akan tetapi kemungkinan
Penghapusan
bagi perempuan dan anak-anak menjadi
Perempuan
sasaran kekerasan dari laki-laki adalah
mendefinisikan
jauh lebih tinggi khususnya di masyarakat
perempuan
yang demikian.
berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang
Tulisan
ini
akan
mengkaji
berakibat
Kekerasan (PBB,
kekerasan
adalah: atau
1993), “Setiap
mungkin
Terhadap yang terhadap tindakan berakibat
sejauhmana penggunaan ajaran agama
kesengsaraan atau penderitaan secara
Islam
domestic
fisik, seksual atau psikologis, termasuk
termasuk
ancaman tindakan tertentu, pemaksaan
mengungkap ajaran agama yang selama
atau perampasan kemerdekaan secara
ini dianggap membolehkan dan yang
sewenang-wenang, baik yang terjadi di
seharusnya
depan umum atau dalam kehidupan
terhadap
violence
di
perbuatan Indonesia
diinterpretasikan
melarang perbuatan tersebut?
sebagai
pribadi”.
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 19
Dalam hal ini, kekerasan terhadap
beberapa relasi antara perempuan dan
perempuan harus dipahami mencakup,
laki-laki
tindak kejahatan secara fisik, seksual dan
masyarakat dan merupakan relasi-relasi
psikologis yang terjadi dalam keluarga,
yang potensial memunculkan masalah
termasuk
kekerasan terhadap perempuan (gender
seksual
pemukulan, atas
penyalahgunaan
perempuan
kanak-kanak
yang
selama
ada
di
based violence) dalam lingkup rumah
dalam rumah tangga, kekerasan yang
tangga.
berhubungan
dengan
kawin,
perempuan
dan
perkosaan
dalam
perkawinan,
perkawinan
(sebagai
mas
ini
Termasuk
diantaranya laki-laki
relasi dalam
suami
istri),
pengrusakan alat kelamin perempuan dan
berpasangan di luar hubungan perkawinan
praktek-praktek
tradisional
menurut hukum negara, dalam keluarga
lain terhadap perempuan, kekerasan di
(contohnya hubungan anak perempuan
luar hubungan suami istri dan kekerasan
dan ayahnya).
kekejaman
yang berhubungan dengan eksploitasi. Pengertian
Statistik
nasional
tentang
violence
kekerasan terhadap perempuan dalam
mengambil salah satu cakupan wilayah
lingkup domestic di Indonesia sampai saat
terjadinya kekerasan terhadap perempuan
ini belum ada, namun terdapat data base
yakni dalam keluarga, atau perkawinan
sejumlah Women's Crisis Centres dan
atau hubungan intim. Indonesia, dalam
pusat-pusat krisis di Rumah Sakit yang
Undang-undang PKDRT mendefinisikan
ada, mengenai kasus domestic violence
domestic
“Setiap
daan problem yang dialami perempuan
seseorang
dan anak. Di Indonesia terdapat sekitar 21
secara sendiri dan atau bersama-sama
lembaga pemberi layanan bagi perempuan
terhadap seorang perempuan dan pihak-
dan anak yang mengalami kekerasan yang
pihak yang tersubordinasi lainnya, yang
tersebar di 15 kota. Satu Women's Crisis
berakibat kesengsaraan atau penderitaan
Centre
secara fisik, seksual, ekonomi, dan atau
tahunnya menerima pengaduan kasus
psikologis, termasuk ancaman perbuatan
KDRT
tertentu, pemaksaan atau perampasan
(Mitra Perempuan WCC). Dan dari kasus
kemerdekaan secara sewenang-wenang
tersebut, 74-82% terjadi pada perempuan
dalam lingkup rumah tangga”.
dengan status istri yang disiksa oleh suami
domestic
violence
perbuatan
yang
sebagai:
dilakukan
Definisi ini memperkenalkan suatu cara pandang tertentu terhadap
20 |
atau
di
Jakarta
rata-rata
mantan
misalnya,
226-258
suaminya.
setiap
perempuan
Fakta
ini
mengungkap bahwa relasi pelaku dan
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
korban kekerasan adalah relasi baik yang
perkawinan menganut asas monogami,
terikat dalam perkawinan maupun di luar
namun secara tertulis dibuat pengecualian
perkawinan
dengan alasan ajaran agama Islam yaitu
(telah
bercerai/mantan
pasangan).
membolehkan
poligami.
Alasan-alasan
Salah satu norma yang cukup
untuk pemberian ijin kepada seorang
kuat mempengaruhi perilaku maupun
suami untuk beristri lebih dari seorang
pengaturan
juga
perundang-undangan
dan
kebijakan hukum di Indonesia adalah
sangat
diskriminatif
terhadap
perempuan.
ajaran agama islam. Hal ini dapat terlihat dari sejumlah ketentuan yang terdapat di beberapa
Undang
dalam Kitab
undang.
Misalnya
Undang-undang
B. Ajaran
Agama
Islam
Mengenai
Perbuatan Domestic Violence.
Hukum
Ajaran
agama
tidak
hanya
Pidana (Penal Code, 1946) yang mengatur
dijadikan dalil untuk melanggengkan
tentang kejahatan perkosaan. Pasal 285
konsep
dalam Undang-undang ini menyatakan
dijadikan dasar untuk melegitimasi
bahwa perbutan perkosaan yang dapat
kekerasan terhadap perempuan. Tradisi
dihukum
hanyalah
keagamaan yang berkembang dalam
perkosaan yang terjadi di luar hubungan
masyarakat sarat dengan bias jender.
perkawinan. Sedangkan beberapa pasal
Kekerasan yang bertema keagamaan
lain
paling sulit dideteksi karena pada
sebagai
mengatur
kejahatan
penghukuman
bagi
patriarki,
melainkan
juga
perbuatan-perbuatan pemaksaan hubungan
umumnya
seksual yang dilakukan terhadap seorang
domestik (domestic violence). Tema-
anak
tetap
tema kekerasan tersebut tercakup di
mengkaitkan status perkawinan dari anak
dalam konsep hukum kekeluargaan
tersebut.
islam
perempuan,
dengan
terjadi
(al-ahwal
di
lingkungan
al-syakhshiyyah),
Ketentuan lain yang juga sangat
khususnya yang berhubungan dengan
dipengaruhi oleh ajaran agama islam
perkawinan, seperti legalitas poligami
adalah ketentuan mengenai ijin suami
(ta’addud
beristri lebih dari seorang (poligami) dan
seksual (sexual harrasment), belanja
pembagian peran suami dan istri dalam
keluarga (al-nafqah), talak (al-thalaq),
perkawinan, yang terdapat dalam Undang-
dan lain sebagainya.
undang tentang Perkawinan (UU No.
Solusi
1/1974).
Meskipun
Undang-undang
al-zaujain),
terhadap
kekerasan
berbagai
kekerasan terhadap perempuan dapat
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 21
diselesaikan
dengan
bahasa-bahasa
menggunakan
agama
yang
Ibrahim
(Yahudi,
Nasrani
dan
Islam).
mencerahkan. Mengingat masyarakat
Terdapat ayat yang dijadikan
Indonesia termasuk masyarakat yang
dalil
berpegang kuat terhadap ajaran-ajaran
kesewenang-wenangan hak seksual
agamanya.
solusi
laki-laki, yaitu Q.S. al-Baqarah [2] :
tanpa
223 :
apapun
Bahkan, yang
bentuk
diterapkan
melibatkan faktor agama, apalagi yang bertema
pemberdayaan
terancam
akan
perempuan,
gagal,
mengingat
stereotip masyarakat dalam hal`ini
untuk
melegitimasi
ﺣ ْﺮ َﺛ ُﻜ ْﻢ َأﻧﱠﻰ َ ث َﻟ ُﻜ ْﻢ َﻓ ْﺄﺗُﻮا ٌ ﺣ ْﺮ َ ِﻧﺴَﺎ ُؤ ُآ ْﻢ ﺴ ُﻜ ْﻢ وَا ﱠﺗﻘُﻮا اﻟﱠﻠ َﻪ ِ ﺷ ْﺌ ُﺘ ْﻢ َو َﻗ ﱢﺪﻣُﻮا ِﻟَﺄ ْﻧ ُﻔ ِ ﻦ َ ﺸ ِﺮ ا ْﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨِﻴ ﻋَﻠﻤُﻮا َأ ﱠﻧ ُﻜ ْﻢ ُﻣﻠَﺎﻗُﻮ ُﻩ َو َﺑ ﱢ ْ وَا
masih relatif kuat.
(223 :)اﻟﺒﻘﺮة “Isteri-isterimu
1. Mengenai Kekerasan Seksual seks dalam berbagai ajaran agama masih sarat dengan mitos. Mitosseksual
ini
umumnya
merugikan kaum perempuan. Mitos tersebut antara lain mitos selaput darah, seks tabu, sakralisasi khitan, misteri hubungan kelamin pertama, mitologi tubuh perempuan, mistikasi orgasme,
fikih
air
mani,
kepercayaan dibalik erotisme dan akhlak berhubungan seksual, sampai kepada apa yang disebut dengan sexual
drives
and
enjoyment.
Kesemuanya ini dapat dihubungkan dengan
ajaran
agama
(seperti)
tanah tempat kamu bercocok-tanam,
Konsep kesucian dan ketabuan
mitos
adalah
terutama
agama yang tergabung dalam agama Semit atau agama anak cucu Nabi
maka
datangilah
tanah
tempat
bercocok-tanammu itu bagaimana saja
kamu
kehendaki.
Dan
kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak
akan
menemui-Nya.
Dan
berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”. Ayat ini sering dijadikan sebagai dasar untuk melegitimasi otoritas seksual laki-laki, padahal motif seperti ini jauh melenceng dari konteks dan sabab nuzul ayat di atas. Perempuan diumpamakan sebagai
“kebun”
yang
dapat
digarap kapanpun dan dengan tehnik dan gaya apapun, sesuai dengan selera laki-laki.
22 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
Ayat ini sesungguhnya turun untuk
menjawab
kalangan
telah dinyatakan oleh Farzaneh
pertanyaan
Milani, seorang aktifis perempuan
yang
dari Iran, bahwa dalam hubungan
sahabat
menanyakan tanggapan Rasulullah
seksual,
tentang mitos orang-orang Yahudi
menjadi objek (Farzaneh Milani,
yang
1992:
mengatakan
orang
yang
perempuan 142).
selamanya
Kalau
mendatangi isterinya dari arah
penyimpangan
belakang anaknya akan terlahir
seksual, maka perempuan lebih
dalam keadaan mata juling. Ayat
rentan menjadi korban. Ini semua
ini sebenarnya berfungsi sebagai
terjadi karena
demitologisasi
yang
terlanjur mempersepsikan laki-laki
berkembang di dalam masyarakat,
adalah makhluk yang rawan untuk
bukannya untuk memberikan “ijin”
memperkosa
terhadap
perempuan sebagai makhluk yang
seksual
laki-laki
untuk
dan
terjadi kekerasan
budaya sudah
(rape-free)
dan
melakukan seks bebas terhadap
rawan
isteri tanpa memperhatikan faktor
prone) (Nasaruddin Umar, 1999:
enjoyment isterinya.
57).
Seringkali
atas
nama
untuk
diperkosa
(rape-
Dalam Islam, Al-Qur'an
agama, perempuan dipaksa untuk
melukiskan
melayani
laki-laki.
sebagai salah satu kesenangan dan
Nawal El-Sadawi, seorang dokter
kenikmatan (istimta') dari Tuhan,
yang lebih dikenal sebagai tokoh
sebagaimana firman Allah Swt QS
feminis
Ali Imran [3]: 14.
keinginan
Mesir,
mensinyalir
terjadinya penyimpangan seksual berdasarkan agama yang pada umumnya
mengorbankan
perempuan.
Mitos-mitos
keperawanan dan kesucian -yang hanya berlaku pada perempuanjelas
merupakan
bentuk
eksploitasi tubuh perempuan atas nama
Tuhan
(Margot
hubungan
seksual
ﻦ َ ت ِﻣ ِ ﺸ َﻬﻮَا ﺣﺐﱡ اﻟ ﱠ ُ س ِ ﻦ ﻟِﻠﻨﱠﺎ َ ُز ﱢی ﻄ َﺮ ِة َ ﻦ وَا ْﻟ َﻘﻨَﺎﻃِﻴ ِﺮ ا ْﻟ ُﻤ َﻘ ْﻨ َ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ ِء وَا ْﻟ َﺒﻨِﻴ ﻞ ِ ﺨ ْﻴ َ وَا ْﻟ
ﻀ ِﺔ وَا ْﻟ ِﻔ ﱠ
ﺐ ِ اﻟ ﱠﺬ َه
ﻦ َ ِﻣ
ﻚ َ ث َذِﻟ ِ ﺤ ْﺮ َ ﺴ ﱠﻮ َﻣ ِﺔ وَا ْﻟَﺄ ْﻧﻌَﺎ ِم وَا ْﻟ َ ا ْﻟ ُﻤ ﻦ ُﺴ ْﺣ ُ ﻋ ْﻨ َﺪ ُﻩ ِ ﺤﻴَﺎ ِة اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ وَاﻟﱠﻠ ُﻪ َ ع ا ْﻟ ُ َﻣﺘَﺎ ِ ا ْﻟ َﻤَﺂ (14 :ب )ﺁل ﻋﻤﺮان
Badran,
Artinya :Dijadikan indah pada
1993: 141). Hal yang sama juga
(pandangan) manusia kecintaan
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 23
kepada apa-apa yang diingini,
tanggapan:
yaitu: wanita-wanita, anak-anak,
seperti
harta yang banyak dari jenis emas,
berbukalah, bangun dan tidurlah
perak, kuda pilihan, binatang-
karena sesunguhnya pada jasadmu
binatang
sawah
ada haknya, dan isterimu juga ada
ladang. Itulah kesenangan hidup
haknya" (Shahih al-Bukhari, Tt:
di dunia; dan di sisi Allah-lah
105 dan 157).
ternak
dan
"Jangan
itu!
lakukan
"Berpuasa
dan
Aisyah isteri Nabi yang
tempat kembali yang baik (syurga)
sering secara lugu dan polos Kenikmatan dan dorongan
menceritakan
pengalaman
seksual bukan hanya ditujukan
pribadinya dengan Nabi. Husain
kepada laki-laki tetapi juga kepada
ibn
perempuan, "Mereka itu adalah
menyampaikan
pakaian bagimu dan kamu pun
"Rangkaian hubungan seks diawali
adalah
dengan cumbu rayu (mula’abah)".
pakaian
bagi
mereka"
(Q.S.Al-Baqarah[2]:
187).
Abdillah
Hadis
lain
pernah
sebuah
yang
hadis:
berhubungan
Hubungan seksual dalam Islam
dengan
bersifat holistik; di samping untuk
"Penuhilah
memenuhi kebutuhan biologis dan
isterimu minimal sekali dalam
melengkapi hubungan sosial antara
masa bersih (sebulan)", (Shahih
satu dengan lainnya, juga bersifat
al-Bukhari,
ibadah. Hadis-hadis Nabi banyak
berhubungan
sekali
untuk tenang (mengendalikan diri)
menyatakan
hubungan
masalah
ini
ialah:
kebutuhan
seks
Tt::
103).
seks
Ketika
"dianjurkan
seksual adalah sunnah yang tidak
dan
bisa
Jamaluddin Abd al-Rahman ibn
ditinggalkan.
Dalam
satu
tegar"
(Abi
al-Faraj
hadis diriwayatkan Bukhari dari
Ali
Abdullah ibn Amr, menceritakan
1989: 166). Sesudah berhubungan,
ihwal salah seorang sahabat yang
diserukan untuk mandi junub yang
berpuasa
dan
dimulai
beribadah penuh di malam hari,
diakhiri
dengan harapan untuk memperoleh
(mengucapkan
kedudukan lebih mulia di mata
syahadah).
di
siang
hari
ibn
Muhammad
dengan
al-Jauzy,
basmalah
dengan dua
dan
tasyahhud kalimah
Tuhan, lalu Nabi memberikan
24 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
2.
Mengenai Kekerasan Akibat
dekat
kepada
Poligami
aniaya”.
tidak
berbuat
Poligami menyengsarakan kaum perempuan. Banyak kasus
Namun tidak sedikit ulama
yang ditemukan di lapangan bahwa
yang menolak ayat ini sebagai
poligami, baik yang dilakukan
dasar
secara resmi maupun di bawah
berpendapat sesungguhnya Islam
tangan,
menganut prinsip monogami dan
menyuguhkan
kehidupan kepada poligami
yang
suasana
menyedihkan
perempuan. ditolerir
Ironisnya, atas
dasar
poligami.
mengecam
Golongan
praktek
ini
poligami
sebagai perpanjangan tradisi Arab pra Islam yang memberikan status
agama, terutama dalam ayat dalam
dan
Q.S. an-Nisa’[4] : 3
dominan kepada kaum laki-laki
ﺴﻄُﻮا ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻴﺘَﺎﻣَﻰ ِ ﺥ ْﻔ ُﺘ ْﻢ َأﻟﱠﺎ ُﺗ ْﻘ ِ ن ْ َوِإ
(male-centris). Mereka menolak
ﻦ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ ِء َ ب َﻟ ُﻜ ْﻢ ِﻣ َ ﻓَﺎ ْﻧ ِﻜﺤُﻮا ﻣَﺎ ﻃَﺎ
kedudukan
yang
amat
dengan tegas anggapan bahwa Islam menempatkan perempuan
ﺥ ْﻔ ُﺘ ْﻢ َأﻟﱠﺎ ِ ن ْ ع َﻓِﺈ َ ث َو ُرﺑَﺎ َ َﻣ ْﺜﻨَﻰ َو ُﺛﻠَﺎ
sebagai subordinasi kaum laki-laki.
ﺖ َأ ْیﻤَﺎ ُﻧ ُﻜ ْﻢ ْ ﺣ َﺪ ًة َأ ْو ﻣَﺎ َﻣَﻠ َﻜ ِ َﺗ ْﻌ ِﺪﻟُﻮا َﻓﻮَا
Begitu kuat pengaruh tradisi ini
َ َذِﻟ (3 :ﻚ َأ ْدﻧَﻰ َأﻟﱠﺎ َﺗﻌُﻮﻟُﻮا )اﻟﻨﺴﺎء
sehingga penafsiran ayat-ayat AlQur'an oleh para ulama berkesan sangat
Artinya : “Dan jika kamu takut
memihak kepada kaum
laki-laki. Bias penafsiran tersebut -
tidak akan dapat berlaku adil
sebagaimana
terhadap
perempuan
buku-buku fikih klasik- menjadi
kamu
salah satu penyebab langgengnya
yatim
(hak-hak) (bilamana
tergambar
mengawininya), maka kawinilah
poligami
wanita-wanita (lain) yang kamu
beberapa negara muslim.
hingga
dalam
sekarang
di
senangi: dua, tiga atau empat.
Dilihat dari konteks turunnya
Kemudian jika kamu takut tidak
ayat 3 surat An-Nisa’, yaitu turun
akan dapat berlaku adil, maka
dalam suatu kondisi masyarakat
(kawinilah) seorang saja, atau
yang betul-betul krisis karena baru
budak-budak yang kamu miliki.
saja
Yang demikian itu adalah lebih
rangkaian perang mengakibatkan
umat
Islam
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
mengalami
| 25
jatuhnya banyak korban. Sesuai
tinggal, pakaian, makanan, dan
dengan tradisi perang di Jazirah
hubungan suami isteri. Lagi pula
Arab yang bertanggung jawab
dampak poligami pada umumnya
untuk urusan perang adalah kaum
membawa
laki-laki, maka praktis sejumlah
kehidupan rumah tangga, maka
wanita menjadi janda dan dengan
dengan demikian poligami tidak
sendirinya populasi anak yatim
sesuai dengan prinsip dasar Islam
piatu makin banyak, sementara
(Ahmad Al-Jarjawi, Tt.: 18-20).
status sosial janda dan anak Yatim
bencana
Senada
dengan
dalam
pendapat
dalam budaya masyarakat Arab
Abduh,
ketika itu adalah sangat rendah
memustahilkan seorang laki-laki
bahkan dianggap suatu aib dalam
dapat berlaku adil kepada isteri-
kabilah.
isterinya dengan mengutip Q.S.
Dalam
kondisi
inilah
Abu
Zahrah
surah al-Nisa ayat 3 turun dan
An-Nisa’[4] ayat 129 :
mungkin salah satu hikmahnya
ﻦ َ ن َﺗ ْﻌ ِﺪﻟُﻮا َﺑ ْﻴ ْ ﺴ َﺘﻄِﻴﻌُﻮا َأ ْ ﻦ َﺗ ْ َوَﻟ
adalah untuk memulihkan status sosial mereka yang suami atau ayahnya gugur di medan perang. Muhammad
Abduh
lebih
ﺻ ُﺘ ْﻢ َﻓﻠَﺎ َﺗﻤِﻴﻠُﻮا ُآﻞﱠ ْ ﺣ َﺮ َ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ ِء َوَﻟ ْﻮ ن ْ ﻞ َﻓ َﺘ َﺬرُوهَﺎ آَﺎ ْﻟ ُﻤ َﻌﱠﻠ َﻘ ِﺔ َوِإ ِ ا ْﻟ َﻤ ْﻴ ﻏﻔُﻮرًا َ ن َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ ﺼِﻠﺤُﻮا َو َﺗ ﱠﺘﻘُﻮا َﻓِﺈ ﱠ ْ ُﺗ
cenderung menganut pendapat ini
(129 :َرﺣِﻴﻤًﺎ )اﻟﻨﺴﺎء
mengatakan bahwa boleh saja seorang laki-laki kawin dengan lebih dari satu orang istri, tetapi harus
memenuhi
sebagaimana
26 |
syarat
ditegaskan
adil dalam
Artinya : “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
isteri-
(mu),
sangat
ingin
ayat 3 surah An-Nisa’. Namun ia
walaupun
mengatakan bahwa syarat adil ini
berbuat
sesungguhnya
janganlah kamu terlalu cenderung
teramat
susah
kamu
isteri
demikian,
(kepada
dicapai seorang laki-laki. Apalagi
sehingga kamu biarkan yang lain
Abduh menganut pendapat Abu
terkatung-katung. Dan jika kamu
Hanifah bahwa keadilan dalam
mengadakan
ayat
memelihara
meliputi
tempat
kamu
itu
(untuk tidak menyebut mustahil)
tersebut
yang
karena
perbaikan diri
cintai),
dan (dari
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
kecurangan), maka sesungguhnya
laki dan seorang perempuan, lagi
Allah Maha Pengampun lagi Maha
pula ayat pertama dari surah al-
Penyayang”.
Nisa’ tadi menekankan persamaan antara laki-laki dan perempuan
Abu
Zahrah
karena keduanya diciptakan dari
memperhadapkan ayat ini dengan
unsur yang sama nafs (nafsin
ayat terdahulu dan seolah-olah
wahidah).
ingin
mengatakan
ayat
ini
Jumhur
ulama
sepakat
menasakh ayat terdahulu. Bahkan
tentang perlunya ada syarat yang
ia mengartikan ayat 3 surat al-
ketat terhadap seseorang yang
Nisa’ bahwa bilangan dua, tiga,
hendak
dan empat dalam ayat tersebut
namun tingkat keketatan di antara
bukanlah
mereka
menyatakan
bilangan
melakukan
poligami,
berbeda-beda.
Secara
yang dapat direalisir tetapi pada
umum mereka sepakat menetapkan
hakekatnya
syarat untuk berpoligami adalah
melarang,
seperti
sindiran orang Arab: if'al ma syi'ta
sebagai berikut:
(kerjakanlah sekehendak hatimu)
1. Tidak
mengumpulkan
isteri
artinya jangan lakukan perbuatan
lebih dari empat orang (Q.S.
itu
An-Nisa’[4] :3).
(Muhammad
Abu
Zahrah,
Tt:.70).
2. Tidak
Alasan
lain
yang
dapat
perempuan
mengumpulkan yang
berfamili
dikemukakan ialah kalau sejak
dekat, seperti kakak beradik
semula Islam menganut prinsip
sekaligus, atau ibu dan anak,
poligami
Tuhan
dan seorang perempuan dengan
menciptakan hanya seorang Adam
saudara ayahnya atau saudara
dan seorang Hawa lalu keduanya
ibunya (Q.S. al-Nisa’[4]: 23).
menjalin hubungan perkawinan,
3. Adil terhadap isteri-isteri (Q.S.
dengan kata lain, mengapa Tuhan
al-Nisa’[4]: 3 dan beberapa
tidak
hadis),
Hawwa
mengapa
menciptakan untuk
Kenyataan bahwa
ini
institusi
seorang
beberapa
terutama
yang
Adam.
menceritakan tentang keadilan
membuktikan
Nabi terhadap isteri-isterinya.
ideal
sebuah
Adil dalam hal ini meliputi:
perkawinan adalah seorang laki-
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 27
a. menyediakan tempat tinggal masing-masing isteri,
sesuatu yang mendatangkan lebih
b. persamaan waktu menginap masing-masing isteri, c. berperasangka (baik)
banyak
mudarat
kemanfaatan,
yang
kepada
Islam tidak akan mentolerir
sama
masing-
daripada
karena
itu,
berdasarkan kondisi obyektif yang hidup
di
dalam
masyarakat,
masing isteri (Sayid Quthb,
poligami
Tt.: 100 dan Wahbah Zuhail,
diwacanakan lagi. Negara-negara
T.t.: 170-172.).
Islam, seperti Marocco, Aljazair,
Rasulullah
memang
berpoligami tetapi itu tidak dapat
dan
sebaiknya
Mesir
sudah
tidak
menerapkan
hukum poligami yang amat ketat.
dijadikan hujjah untuk mendukung poligami bagi umatnya karena hal itu hak prerogatif beliau yang secara
khusus
3. Mengenai Kekerasan Akibat Talak
diberikan
Talak seringkali melahirkan perempuan miskin baru di dalam
kepadanya.
Kenyataan
tersebut
dilakukan
terutama
untuk
masyarakat.
Semakin
banyak
mengemban misi da’wah yang
peristiwa thalak semakin besar
diembannya,
jumlah
seperti
memberi
kekerasan
terhadap
perlindungan
perempuan. “Talak adalah sesuatu
kepada anak-anak Yatim yang
yang halal tapi paling dibenci
kehilangan ayahnya karena syahid
Tuhan” (hadist). Institusi talak
di medan perang, memperkokoh
belum
ikatan persahabatan dan mencegah
pembaharuan. Tradisi talak di
terjadinya perpecahan etnik, dan
masa lalu (di dunia Arab) masih
untuk menarik suatu suku menjadi
tetap dipertahankan hingga saat
penganut agama Islam. Di antara
ini. Talak dalam kenyataan masih
sembilan isterinya hanya dua orang
tetap dianggap hak proregatif laki-
yang
laki.
pertolongan
dan
diantaranya
selebihnya
adalah
yang janda
gadis, dan
banyak
Memang
perempuan
untuk
tersentuh
ada
peluang
mengajukan
kebanyakan di antaranya sudah
talak (ta’liq thalaq) tetapi masih
uzur.
dianggap aib di dalam budaya masyarakat. Seorang perempuan
28 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
yang membawa berkas thalaq ke
bagi laki-laki memindahtangankan
Pengadilan Agama masih dianggap
dan mendayagunakan harta-harta
peristiwa
tersebut daripada perempuan.
langka.
Persyaratan
gugatan talak yang diajukan ke pengadilan
harus
memenuhi
banyak syarat yang amat ketat, dan
4. Mengenai Kekerasan Fisik Ayat-ayat
Alqur’an
syarat seketat itu tidak berlaku
berbicara
bagi laki-laki.
terhadap perempuan adalah
Persyaratan yang harus dibuktikan oleh seorang isteri yang mengajukan gugatan talak kepada suaminya, yaitu: ketidakmampuan
tentang
yang
kekerasan QS.
Al-Baqarah [2] : 228,
ﻦ َﺛﻠَﺎ َﺛ َﺔ ﺴ ِﻬ ﱠ ِ ﻦ ِﺑَﺄ ْﻧ ُﻔ َﺼ ْ ت َی َﺘ َﺮ ﱠﺑ ُ ﻄﱠﻠﻘَﺎ َ وَا ْﻟ ُﻤ ﻦ ﻣَﺎ َ ن َی ْﻜ ُﺘ ْﻤ ْ ﻞ َﻟ ُﻬﻦﱠ َأ ﺤﱡ ِ ُﻗﺮُو ٍء َوﻟَﺎ َی
suami memberikan nafkah, cacat
ن ُآﻦﱠ ْ ﻦ ِإ ﻖ اﻟﱠﻠ ُﻪ ﻓِﻲ َأ ْرﺣَﺎ ِﻣ ِﻬ ﱠ َ ﺥَﻠ َ
biologis
ﺥ ِﺮ َو ُﺑﻌُﻮَﻟ ُﺘ ُﻬﻦﱠ ِ ُی ْﺆ ِﻣﻦﱠ ﺑِﺎﻟﱠﻠ ِﻪ وَا ْﻟ َﻴ ْﻮ ِم ا ْﻟَﺂ
permanen
yang
memungkinkan kewajiban
tidak
memenuhi
biologis
kepada
ن َأرَادُوا ْ ﻚ ِإ َ ﻦ ﻓِﻲ َذِﻟ ﻖ ِﺑ َﺮ ﱢد ِه ﱠ ﺣﱡ َ َأ
isterinya, kekerasan suami yang
ﻦ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ﱠ َ ﻞ اﱠﻟﺬِي ُ ﻦ ِﻣ ْﺜ ﺻﻠَﺎﺣًﺎ َوَﻟ ُﻬ ﱠ ْ ِإ
melampaui batas kewajaran, suami
ﺟ ٌﺔ َ ﻦ َد َر ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ﱠ َ ل ِ ف َوﻟِﻠ ﱢﺮﺟَﺎ ِ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُو
ditahan/dipenjara
dalam
waktu
lama, dan lain-lain yang bersifat
َ ﻋﺰِی ٌﺰ َ وَاﻟﱠﻠ ُﻪ (228:ﺣﻜِﻴ ٌﻢ )اﻟﺒﻘﺮة
darurat lainnya. Penyelesaian harta bersama
Artinya:
Wanita-wanita
yang
(harta gono-gini) umumnya masih
ditalak handaklah menahan diri
banyak menguntungkan kaum laki-
(menunggu) tiga kali quru'. tidak
laki, karena hakim masih banyak
boleh mereka Menyembunyikan
mengacu kepada hukum-kum yang
apa yang diciptakan Allah dalam
hidup (living law) di dalam budaya
rahimnya, jika mereka beriman
masyarakat. Sementara budaya dan
kepada Allah dan hari akhirat. dan
hukum positif di dalam masyarakat
suami-suaminya
masih
dukungan
merujukinya dalam masa menanti
nama suami sebagi pemilik harta
itu, jika mereka (para suami)
bergerak dan harta-harta berharga
menghendaki ishlah. dan Para
lainnya. Ini artinya lebih mudah
wanita
memberikan
mempunyai
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
berhak
hak
yang
| 29
seimbang dengan kewajibannya
ia telah berbuat zalim terhadap
menurut cara yang ma'ruf. akan
dirinya sendiri. janganlah kamu
tetapi Para suami, mempunyai
jadikan
satu tingkatan kelebihan daripada
permainan, dan ingatlah nikmat
isterinya dan Allah Maha Perkasa
Allah padamu, dan apa yang telah
lagi Maha Bijaksana.
diturunkan Allah kepadamu Yaitu
hukum-hukum
Allah
Al kitab dan Al Hikmah (As QS. Al-Baqarah [2] : 231,
Sunnah).
ﻦ ﺟَﻠ ُﻬ ﱠ َ ﻦ َأ َ ﻃﻠﱠ ْﻘ ُﺘ ُﻢ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ َء َﻓ َﺒَﻠ ْﻐ َ َوِإذَا
pengajaran kepadamu dengan apa
ﺱ ﱢﺮﺣُﻮ ُهﻦﱠ َ ف َأ ْو ٍ ﻦ ِﺑ َﻤ ْﻌﺮُو ﺴﻜُﻮ ُه ﱠ ِ َﻓَﺄ ْﻣ
yang
diturunkan-Nya
memberi
itu.
dan
bertakwalah kepada Allah serta
ﺽﺮَارًا ِ ﻦ ﺴﻜُﻮ ُه ﱠ ِ ف َوﻟَﺎ ُﺗ ْﻤ ٍ ِﺑ َﻤ ْﻌﺮُو
ketahuilah
ﻇَﻠ َﻢ َ ﻚ َﻓ َﻘ ْﺪ َ ﻞ َذِﻟ ْ ﻦ َی ْﻔ َﻌ ْ ِﻟ َﺘ ْﻌ َﺘﺪُوا َو َﻣ
Maha mengetahui segala sesuatu
ت اﻟﱠﻠ ِﻪ ُه ُﺰوًا ِ ﺨﺬُوا َﺁیَﺎ ِ ﺴ ُﻪ َوﻟَﺎ َﺗ ﱠﺘ َ َﻧ ْﻔ
bahwasanya
Allah
QS. Al-Baqarah [2] : 232,
ل َ ﻋَﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َوﻣَﺎ َأ ْﻧ َﺰ َ وَا ْذ ُآﺮُوا ِﻧ ْﻌ َﻤ َﺔ اﻟﱠﻠ ِﻪ
ﻦ َﻓﻠَﺎ ﺟَﻠ ُﻬ ﱠ َ ﻦ َأ َ ﻃﻠﱠ ْﻘ ُﺘ ُﻢ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ َء َﻓ َﺒَﻠ ْﻐ َ َوِإذَا
ﻈ ُﻜ ْﻢ ُ ﺤ ْﻜ َﻤ ِﺔ َی ِﻌ ِ ب وَا ْﻟ ِ ﻦ ا ْﻟ ِﻜﺘَﺎ َ ﻋَﻠ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ِﻣ َ
ﺟ ُﻬﻦﱠ ِإذَا َ ﻦ َأ ْزوَا َﺤ ْ ن َی ْﻨ ِﻜ ْ ﻀﻠُﻮ ُهﻦﱠ َأ ُ َﺗ ْﻌ
ن اﻟﱠﻠ َﻪ ِﺑ ُﻜﻞﱢ ﻋَﻠﻤُﻮا َأ ﱠ ْ ِﺑ ِﻪ وَا ﱠﺗﻘُﻮا اﻟﱠﻠ َﻪ وَا
ﻚ َ ف َذِﻟ ِ ﺽﻮْا َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُو َ َﺗﺮَا
َ ﻲ ٍء ْ ﺷ َ (231 :ﻋﻠِﻴ ٌﻢ )اﻟﺒﻘﺮة
ﻆ ِﺑ ِﻪ ُﻋ َ یُﻮ
Artinya: Apabila kamu mentalak
ﻦ ﺑِﺎﻟﱠﻠ ِﻪ وَا ْﻟ َﻴ ْﻮ ِم ُ ن ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ُی ْﺆ ِﻣ َ ﻦ آَﺎ ْ َﻣ
mereka
ﻃ َﻬ ُﺮ وَاﻟﱠﻠ ُﻪ ْ ﺥ ِﺮ َذِﻟ ُﻜ ْﻢ َأ ْزآَﻰ َﻟ ُﻜ ْﻢ َوَأ ِ ا ْﻟَﺂ
mendekati akhir iddahnya, Maka
َ َی ْﻌَﻠ ُﻢ َوَأ ْﻧ ُﺘ ْﻢ ﻟَﺎ َﺗ ْﻌَﻠﻤُﻮ (232 :ن )اﻟﺒﻘﺮة
rujukilah mereka dengan cara
Artinya: apabila kamu mentalak
isteri-isterimu,
lalu
yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). janganlah kamu rujuki mereka
untuk
kemudharatan, demikian
memberi
karena
kamu
mereka[145].
dengan
Menganiaya Barangsiapa
berbuat demikian, Maka sungguh
30 |
Allah
isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin
lagi
dengan
bakal
suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
yang beriman di antara kamu
QS.An-Nisa’ [4] : 34-35,
kepada Allah dan hari kemudian.
ﻋﻠَﻰ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ ِء ِﺑﻤَﺎ َ ن َ ل َﻗﻮﱠاﻣُﻮ ُ اﻟ ﱢﺮﺟَﺎ
itu lebih baik bagimu dan lebih
ﺾ َو ِﺑﻤَﺎ ٍ ﻋﻠَﻰ َﺑ ْﻌ َ ﻀ ُﻬ ْﻢ َ ﻞ اﻟﱠﻠ ُﻪ َﺑ ْﻌ َﻀ َﻓ ﱠ
suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
ت ُ ﻦ َأ ْﻣﻮَاِﻟ ِﻬ ْﻢ ﻓَﺎﻟﺼﱠﺎِﻟﺤَﺎ ْ َأ ْﻧ َﻔﻘُﻮا ِﻣ
QS.An-Nisa’ [4] :19,
ﻆ َ ﺣ ِﻔ َ ﺐ ِﺑﻤَﺎ ِ ت ِﻟ ْﻠ َﻐ ْﻴ ٌ ت ﺣَﺎ ِﻓﻈَﺎ ٌ ﻗَﺎ ِﻧﺘَﺎ
ن ْ ﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ َأ ﺤﱡ ِ ﻦ َﺁ َﻣﻨُﻮا ﻟَﺎ َی َ یَﺎ َأ ﱡیﻬَﺎ اﱠﻟﺬِی
ن ُﻧﺸُﻮ َز ُهﻦﱠ َ اﻟﱠﻠ ُﻪ وَاﻟﻠﱠﺎﺗِﻲ َﺗﺨَﺎﻓُﻮ
ﻀﻠُﻮ ُهﻦﱠ ُ َﺗ ِﺮﺛُﻮا اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ َء َآ ْﺮهًﺎ َوﻟَﺎ َﺗ ْﻌ
ﻓِﻲ
ن ْ ﻦ ِإﻟﱠﺎ َأ ﺾ ﻣَﺎ َﺁ َﺗ ْﻴ ُﺘﻤُﻮ ُه ﱠ ِ ِﻟ َﺘ ْﺬ َهﺒُﻮا ِﺑ َﺒ ْﻌ
ﻃ ْﻌ َﻨ ُﻜ ْﻢ َ ن َأ ْ ﺽ ِﺮﺑُﻮ ُهﻦﱠ َﻓِﺈ ْ ﺟ ِﻊ وَا ِ ا ْﻟ َﻤﻀَﺎ
ﻦ ﺷﺮُو ُه ﱠ ِ ﺸ ٍﺔ ُﻣ َﺒ ﱢﻴ َﻨ ٍﺔ َوﻋَﺎ َﺣ ِ ﻦ ِﺑﻔَﺎ َ َی ْﺄﺗِﻴ
َﻓﻠَﺎ
ﻦ َﻓ َﻌﺴَﻰ ن َآ ِﺮ ْه ُﺘﻤُﻮ ُه ﱠ ْ ف َﻓِﺈ ِ ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌﺮُو
ن َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ ﺱﺒِﻴﻠًﺎ ِإ ﱠ َ ﻦ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ﱠ َ َﺗ ْﺒﻐُﻮا
ﻞ اﻟﱠﻠ ُﻪ ﻓِﻴ ِﻪ َ ﺠ َﻌ ْ ﺷ ْﻴﺌًﺎ َو َی َ ن َﺗ ْﻜ َﺮهُﻮا ْ َأ
ق َﺑ ْﻴ ِﻨ ِﻬﻤَﺎ َ ﺷﻘَﺎ ِ ﺥ ْﻔ ُﺘ ْﻢ ِ ن ْ ﻋﻠِﻴًّﺎ َآﺒِﻴﺮًا َوِإ َ
َ (19 :ﺥ ْﻴﺮًا َآﺜِﻴﺮًا )اﻟﻨﺴﺎء
ﻦ ْ ﺣ َﻜﻤًﺎ ِﻣ َ ﻦ َأ ْهِﻠ ِﻪ َو ْ ﺣ َﻜﻤًﺎ ِﻣ َ ﻓَﺎ ْﺑ َﻌﺜُﻮا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa
dan
janganlah
menyusahkan hendak
kamu
mereka
mengambil
kembali
berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji nyata.
dengan
dan
bergaullah
mereka
secara
patut.
bila
kamu
tidak
kemudian menyukai bersabarlah)
mereka,
(maka
karena
mungkin
kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal
Allah
َﻓ ِﻌﻈُﻮ ُهﻦﱠ
ﻖ اﻟﱠﻠ ُﻪ ِ ﺻﻠَﺎﺣًﺎ ُی َﻮ ﱢﻓ ْ ن ُیﺮِیﺪَا ِإ ْ َأ ْهِﻠﻬَﺎ ِإ ﺥﺒِﻴﺮًا َ ﻋﻠِﻴﻤًﺎ َ ن َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬﻤَﺎ ِإ ﱠ (35 -34 :)اﻟﻨﺴﺎء
karena
sebagian dari apa yang telah kamu
yang
ﺠﺮُو ُهﻦﱠ ُ وَا ْه
menjadikan
padanya kebaikan yang banyak.
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 31
(mereka)[290].
wanita-wanita
kamu
sangat
ingin
berbuat
khawatirkan
demikian, karena itu janganlah
nasehatilah
kamu terlalu cenderung (kepada
mereka dan pisahkanlah mereka di
yang kamu cintai), sehingga kamu
tempat tidur mereka, dan pukullah
biarkan
yang
mereka. kemudian jika mereka
katung.
dan
mentaatimu,
Mengadakan
yang
kamu
nusyuznya,
Maka
Maka
janganlah
lain
terkatung-
jika
kamu
perbaikan
dan
kamu mencari-cari jalan untuk
memelihara
menyusahkannya.
Sesungguhnya
kecurangan), Maka Sesungguhnya
Allah Maha Tinggi lagi Maha
Allah Maha Pengampun lagi Maha
besar. Dan jika kamu khawatirkan
Penyayang.
ada
persengketaan
diri
(dari
antara
keduanya, Maka kirimlah seorang
QS.Ath-Thalaq [65]: 6,
hakam dari keluarga laki-laki dan
ﻦ ْ ﺱ َﻜ ْﻨ ُﺘ ْﻢ ِﻣ َ ﺚ ُ ﺣ ْﻴ َ ﻦ ْ ﺱ ِﻜﻨُﻮ ُهﻦﱠ ِﻣ ْ َأ
seorang
ﻀﻴﱢﻘُﻮا َ ﺟ ِﺪ ُآ ْﻢ َوﻟَﺎ ُﺗﻀَﺎرﱡو ُهﻦﱠ ِﻟ ُﺘ ْ ُو
hakam
perempuan.
jika
dari
keluarga
kedua
orang
hakam itu bermaksud Mengadakan
ﻞ َﻓَﺄ ْﻧ ِﻔﻘُﻮا ٍ ﺣ ْﻤ َ ت ِ ن ُآﻦﱠ أُوﻟَﺎ ْ ﻦ َوِإ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ﱠ َ
perbaikan, niscaya Allah memberi
ن ْ ﻦ َﻓِﺈ ﺣ ْﻤَﻠ ُﻬ ﱠ َ ﻦ َ ﻀ ْﻌ َ ﺣﺘﱠﻰ َی َ ﻦ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ﱠ َ
taufik kepada suami-isteri itu.
ﻦ َﻟ ُﻜ ْﻢ َﻓَﺂﺗُﻮ ُهﻦﱠ ُأﺟُﻮ َر ُهﻦﱠ َ ﺽ ْﻌ َ َأ ْر
Sesungguhnya
Allah
Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.
ن ْ ف َوِإ ٍ َو ْأ َﺗ ِﻤﺮُوا َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ْﻢ ِﺑ َﻤ ْﻌﺮُو ﺥﺮَى ْ ﺽ ُﻊ َﻟ ُﻪ ُأ ِ ﺴ ُﺘ ْﺮ َ ﺱ ْﺮ ُﺗ ْﻢ َﻓ َ َﺗﻌَﺎ
QS.An-Nisa’ [4] : 129,
ﻦ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ ِء َ ن َﺗ ْﻌ ِﺪﻟُﻮا َﺑ ْﻴ ْ ﺴ َﺘﻄِﻴﻌُﻮا َأ ْ ﻦ َﺗ ْ َوَﻟ
Artinya:
Tempatkanlah
ﻞ ِ ﺻ ُﺘ ْﻢ َﻓﻠَﺎ َﺗﻤِﻴﻠُﻮا ُآﻞﱠ ا ْﻟ َﻤ ْﻴ ْ ﺣ َﺮ َ َوَﻟ ْﻮ
(para
ﺼِﻠﺤُﻮا ْ ن ُﺗ ْ َﻓ َﺘ َﺬرُوهَﺎ آَﺎ ْﻟ ُﻤ َﻌﱠﻠ َﻘ ِﺔ َوِإ
bertempat
ﻏﻔُﻮرًا َرﺣِﻴﻤًﺎ َ ن َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ َو َﺗ ﱠﺘﻘُﻮا َﻓِﺈ ﱠ
kemampuanmu
(129 :)اﻟﻨﺴﺎء
32 |
(6 :)اﻟﻄﻼق isteri)
di
mereka
mana
tinggal dan
kamu
menurut janganlah
kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. dan
Artinya: Dan kamu sekali-kali
jika
tidak akan dapat Berlaku adil di
sudah ditalaq) itu sedang hamil,
antara isteri-isteri(mu), walaupun
Maka berikanlah kepada mereka
mereka
(isteri-isteri
yang
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
nafkahnya hingga mereka bersalin,
mengetahui ada kebaikan pada
kemudian jika mereka menyusukan
mereka, dan berikanlah kepada
(anak-anak)mu
mereka sebahagian dari harta
berikanlah
untukmu kepada
Maka mereka
Allah
yang
dikaruniakan-Nya
upahnya, dan musyawarahkanlah
kepadamu. dan janganlah kamu
di antara kamu (segala sesuatu)
paksa
budak-budak
wanitamu
dengan
kamu
untuk
melakukan
pelacuran,
Maka
sedang mereka sendiri mengingini
perempuan lain boleh menyusukan
kesucian, karena kamu hendak
(anak itu) untuknya.
mencari Keuntungan duniawi. dan
menemui
baik;
dan
jika
kesulitan
Barangsiapa
yang
memaksa
QS.An-Nur [24] : 33.
mereka, Maka Sesungguhnya Allah
ن ِﻧﻜَﺎﺣًﺎ َ ﺠﺪُو ِ ﻦ ﻟَﺎ َی َ ﻒ اﱠﻟﺬِی ِ ﺴ َﺘ ْﻌ ِﻔ ْ َو ْﻟ َﻴ
adalah Maha Pengampun lagi
ﻦ َ ﻀِﻠ ِﻪ وَاﱠﻟﺬِی ْ ﻦ َﻓ ْ ﺣﺘﱠﻰ ُی ْﻐ ِﻨ َﻴ ُﻬ ُﻢ اﻟﱠﻠ ُﻪ ِﻣ َ
Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu
ﺖ َأ ْیﻤَﺎ ُﻧ ُﻜ ْﻢ ْ ب ِﻣﻤﱠﺎ َﻣَﻠ َﻜ َ ن ا ْﻟ ِﻜﺘَﺎ َ َی ْﺒ َﺘﻐُﻮ
Dari ayat-ayat tersebut dapat
ﺥ ْﻴﺮًا َ ﻋِﻠ ْﻤ ُﺘ ْﻢ ﻓِﻴ ِﻬ ْﻢ َ ن ْ َﻓﻜَﺎ ِﺗﺒُﻮ ُه ْﻢ ِإ
diketahui ada banyak persoalan
ل اﻟﱠﻠ ِﻪ اﱠﻟﺬِي َﺁﺗَﺎ ُآ ْﻢ َوﻟَﺎ ِ ﻦ ﻣَﺎ ْ َوَﺁﺗُﻮ ُه ْﻢ ِﻣ
kekerasan
terhadap
perempuan
yang disinggung oleh Alqur’an,
ن ْ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ِﺒﻐَﺎ ِء ِإ َ ُﺗ ْﻜ ِﺮهُﻮا َﻓ َﺘﻴَﺎ ِﺗ ُﻜ ْﻢ
diantaranya
yang
ﺤﻴَﺎ ِة َ ض ا ْﻟ َ ﻋ َﺮ َ ﺼﻨًﺎ ِﻟ َﺘ ْﺒ َﺘﻐُﻮا ﺤ ﱡ َ ن َﺗ َ َأ َر ْد
persoalan
kekerasan
ﻦ َﺑ ْﻌ ِﺪ ْ ن اﻟﱠﻠ َﻪ ِﻣ ﻦ ُی ْﻜ ِﺮهﱡﻦﱠ َﻓِﺈ ﱠ ْ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ َو َﻣ
pemukulan terhadap istri yang
َ ﻦ ِإ ْآﺮَا ِه ِﻬ ﱠ (33:ﻏﻔُﻮ ٌر َرﺣِﻴ ٌﻢ )اﻟﻨﻮر
menyangkut fisik,
nusyuz dan ishlah sebagai solusi, larangan
mengeksploitasi
Artinya: Dan orang-orang yang
perempuan untuk menjadi pekerja
tidak mampu kawin hendaklah
seks,
menjaga
kesucian
pelecehan seksual. Menyangkut
sehingga
Allah
(diri)nya,
larangan
melakukan
memampukan
persoalan
kekerasan
mereka dengan karunia-Nya. dan
Alqur’an
berbicara
budak-budak yang kamu miliki
larangan melakukan adhal dan
yang memginginkan perjanjian,
memperlakukan
hendaklah kamu buat Perjanjian
sebagai benda warisan, larangan
dengan
menyia-nyiakan istri dan mantan
mereka,
jika
kamu
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
psikis, tentang
perempuan
| 33
menyangkut
Secara sepintas ayat ini
ekonomi,
tampak membolehkan pemukulan
tegas
terhadap istri. Pandangan ini bisa
hak
saja muncul bila kita hanya
pemilikan dan pengaturan harta
melihat apa yang tersurat dalam
(Badriyah Fayumi, 2002: 103-
zahir ayat. Pertanyaan yang purl
132).
diajukan
istri.
Sementara
masalah
kekerasan
Alqur’an
dengan
memberikan
perempuan
kemudian
adalah
apakah memang pemukulan itu a. Pemukulan
Terhadap
Istri
merupakan
Alqur’an
ataukah sebagai pintu darurat
Yang Nusyuz
kecil Ayat
anjuran
yang
dijadikan
dasar
yang
dilakukan?
semestinya
tidak
pertanyaan
ini
pemikiran adalah QS. An-Nisa
penting
[4] : 34 yang berbunyi:
mengingat Alqur’an diturunkan
ُﻧﺸُﻮ َز ُهﻦﱠ
ن َ َﺗﺨَﺎﻓُﻮ
وَاﻟﻠﱠﺎﺗِﻲ
ﻓِﻲ
ﺠﺮُو ُهﻦﱠ ُ وَا ْه
َﻓ ِﻌﻈُﻮ ُهﻦﱠ
ن ْ َﻓِﺈ
ﺽ ِﺮﺑُﻮ ُهﻦﱠ ْ وَا
ﺟ ِﻊ ِ ا ْﻟ َﻤﻀَﺎ
ن ﺱﺒِﻴﻠًﺎ ِإ ﱠ َ ﻦ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ﱠ َ ﻃ ْﻌ َﻨ ُﻜ ْﻢ َﻓﻠَﺎ َﺗ ْﺒﻐُﻮا َ َأ َ ن َ اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ (34 :ﻋﻠِﻴًّﺎ َآﺒِﻴﺮًا )اﻟﻨﺴﺎء Artinya : “Para istri yang kamu
untuk
dikemukakan
pada masyarakat yang demikian tidak memanusiakan permpuan. Jangankan
hanya
dipukul,
perempuan pada masa pra-Islam bahkan
berhak
dibunuh,
dijadikan benda warisan dan sebagainya tanpa boleh membela diri.
Dengan
kata
lain,
khawatirkan nusyuznya, maka
pemukulan terhadap istri yang
nasehatilah
nusyuz
mereka
dan
(meninggalkan
rumah
pisahkanlah mereka di tempat
tanpa ijin atau berbuat melawan
tidur
pukullah
suami) pada saat itu merupakan
mereka. Kemudian jika mereka
bentuk kekerasan yang termasuk
mentaatimu,
janganlah
ringan dibanding perilaku yang
kamu mencari-cari jalan untuk
biasa dilakukan masyarakat pra–
menyusahkannya. Sesungguhnya
Islam.
mereka,
dan
maka
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
Kalau demikian halnya, pernyataan
Alqur’an
yang
menjadikan pemukulan sebagai
34 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
alternatif terakhir bagi suami
antara
yang istrinya nusyuz tidak boleh
kirimkanlah seorang hakam dari
dipahami sebagai anjuran untuk
keluarga laki-laki dan seorang
berbuat
terhadap
hakam dari keluarga perempuan.
perempuan. Sebab dalam ayat
Jika kedua orang hakam itu
yang sama dikemukakan cara
bermaksud
yang lebih utama dan efektif
perbaikan, niscaya Allah memberi
ketimbang pemukulan itu sendiri
taufiq kepada suami istri itu.
yakni
Sesungguhnya
Allah
Maha
Mengetahui
lagi
Maha
kekerasan
mauizhah
dan
pisah
ranjang.
keduanya,
maka
mengadakan
Mengenal”. b. Ishlah (Rekonsiliasi) Sebagai Bahwa
Solusi
ditawarkan
ishlah yang
Alqur’an
ditempuh
dan
dengan melibatkan pihak ketiga
percekcokan adalah hal yang
yakni dua orang hakam yang
sering terjadi dalam perkawinan.
mewakili
suami
Dalam
keduanya
bisa
Pertentangan
kasus
pertentangan
itu
dimana tidak
bisa
menyelesaikan
istri
agar
membantu
persoalan
suami
maka
istri dengan adil, tenang, tidak
perceraian adalah jalan keluar
emosional, dan tidak main hakim
terakhir. Namun jika masih ada
sendiri. Ayat ini mengisyaratkan
celah untuk mencari titik temu,
bahwa konflik suami istri bukanlah
Alqur’an
persoalan
dicarikan
titik
temu,
memberikan
terbaik
yakni
ishlah
solusi atau
yang
tabu
untuk
diselesaikan diluar rumah.
rekonsiliasi. Allah swt berfirman dalam surat An-Nisa [4]: 35 yang berbunyi:
c. Larangan Perempuan
ﻦ َأ ْهِﻠ ِﻪ ْ ﺣ َﻜﻤًﺎ ِﻣ َ ق َﺑ ْﻴ ِﻨ ِﻬﻤَﺎ ﻓَﺎ ْﺑ َﻌﺜُﻮا َ ﺷﻘَﺎ ِ ﺥ ْﻔ ُﺘ ْﻢ ِ ن ْ َوِإ
Mengeksploitasi Untuk
Menjadi
Pekerja Seks
ﻖ اﻟﱠﻠ ُﻪ ِ ﺻﻠَﺎﺣًﺎ ُی َﻮ ﱢﻓ ْ ن ُیﺮِیﺪَا ِإ ْ ﻦ َأ ْهِﻠﻬَﺎ ِإ ْ ﺣ َﻜﻤًﺎ ِﻣ َ َو
Ayat yang dijadikan dasar
(35 :ﺥﺒِﻴﺮًا )اﻟﻨﺴﺎء َ ﻋﻠِﻴﻤًﺎ َ ن َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ آَﺎ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬﻤَﺎ ِإ ﱠ
pemikiran adalah surat An-Nur
Artinya
:
“Dan
jika
kamu
ayat 33 yang berbunyi:
khawatirkan ada persengketaan
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 35
ﺼﻨًﺎ ﺤ ﱡ َ ن َﺗ َ ن َأ َر ْد ْ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ِﺒﻐَﺎ ِء ِإ َ َوﻟَﺎ ُﺗ ْﻜ ِﺮهُﻮا َﻓ َﺘﻴَﺎ ِﺗ ُﻜ ْﻢ...
Artinya : “Dan janganlah kamu
(33: )اﻟﻨﻮر....ﺤﻴَﺎ ِة اﻟ ﱡﺪ ْﻧﻴَﺎ َ ض ا ْﻟ َ ﻋ َﺮ َ ِﻟ َﺘ ْﺒ َﺘﻐُﻮا
mendekati zina, sesungguhnya zina
Artinya : “...Dan janganlah kamu
itu adalah suatu perbuatan yang
paksa
keji dan suatu jalan yang buruk”.
budak-budak
perempuan
kamu untuk melakukan pelacuran sementara
mereka
Ayat ini berisi larangan terhadap
sendiri
menginginkan kesucian, karena
zina
dan
kamu hendak mencari keuntungan
mengarahpada
duniawi…”
pengertian yang dicakup oleh ayat tidaklah
Asbabun diatas
nuzul
berpihak
apa
saja
zina,
sebatas
yang
sehingga
coitus
saja.
ayat
Ungkapan ayat yang berbunyi
pada
“janganlah kamu mendekati zina”
pemberontakan perempuan yang
mempunyai
berani menentang atasannya yang
melakukan apa saja yang biasanya
ingin
menjadi pendahuluan atau bisa
mengeksploitasi
dirinya.
arti
tidak
Alqur’an turun dengan membela
mengarah
perempuan sekalipun ia berstatus
memandang lawan jenis dengan
budak.
penuh syahwat, berduaan ditempat
Dengan
sikap
membenarkan
perempuan
pada
boleh
sepi,
tanpa
ziana
meraba,
seprti
mengelus,
memandang status itu Alqur’an
menggerayangi, mencium, kencan
telah
dengan pasangan selingkuh, dsb.
menjamin
perempuan
untuk
hak
semua
melakukan
kontrol atas tubuh dan dirinya
5.
Mengenai Kekerasan Psikis
sendiri. a. d. Larangan Melakukan Pelecehan Seksual Dan Zina
Larangan Melakukan Adhal Dan
Memperlakukan
Perempuan
Sebagai
Benda
Warisan Ayat
yang
dijadikan
dasar
pemikiran adalah surat Al-Isra ayat
mempersempit,
32 yang berbunyi: ﺱﺒِﻴﻠًﺎ َ ﺸ ًﺔ َوﺱَﺎ َء َﺣ ِ ن ﻓَﺎ َ َوﻟَﺎ َﺗ ْﻘ َﺮﺑُﻮا اﻟ ﱢﺰﻧَﺎ ِإﻧﱠ ُﻪ آَﺎ (32 :)اﻹﺱﺮاء
36 |
Adhal berarti menekan, mencegah
menghalang-halangi
dan
kehendak
orang lain. Saat ini bentuk-bentuk
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
adhal
dalam
rumah
tangga
kamu berikan kepadanya, kecuali
misalnya: membuat istri tidak
bila mereka melakukan pekerjaan
memiliki akses ekonomi keluar
keji yang nyata”.
sehingga sepenuhnya tergantung pada
suami
sehingga
suami
menguasai seluruh aspek ekonomi keluarga;
menciptakan
b.
Larangan Menyia-nyiakan Istri Dan Mantan Istri Menyia-nyiakan
kondisi
istri
yang penuh ancaman, ketakutan
adalah hal yang jelas dilarang oleh
dan kekalutan sehingga istri tidak
Alqur’an dalam surat An-Nisa [4]
berani mengungkapkan kekerasan
ayat 129 yang berbunyi:
dan
berbagai
tindakan
yang
ﺻ ُﺘ ْﻢ ْ ﺣ َﺮ َ ﻦ اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ ِء َوَﻟ ْﻮ َ ن َﺗ ْﻌ ِﺪﻟُﻮا َﺑ ْﻴ ْ ﺴ َﺘﻄِﻴﻌُﻮا َأ ْ ﻦ َﺗ ْ َوَﻟ
menimpanya; menciptakan kondisi
:ﻞ َﻓ َﺘ َﺬرُوهَﺎ آَﺎ ْﻟ ُﻤ َﻌﱠﻠ َﻘ ِﺔ )اﻟﻨﺴﺎء ِ َﻓﻠَﺎ َﺗﻤِﻴﻠُﻮا ُآﻞﱠ ا ْﻟ َﻤ ْﻴ
sedemikian rupa sehingga istri
(129
hak-
Artinya : “Dan kamu sekali-kali
haknya seperti perlakuan baik dan
tidak akan dapat berlaku adil
tercukupinya
antara
tidak
berdaya
menuntut kebutuhan
hidup
istri-istrimu,
walaupun
yang layak sesuai kemampuan
kamu
suami.
jelas
demikian. Karena itu janganlah
menyatakan keharaman berbuat
kamu terlalu cenderung (kepada
adhal kepada perempuan dalam
yang kamu cintai) sehingga kamu
surat An-Nisa [4] : 19 yang
biarkan
berbunyi:
katung”.
Alqur’an
secara
sangat
yang
ingin
lain
berbuat
terkatung-
ن َﺗ ِﺮﺛُﻮا اﻟ ﱢﻨﺴَﺎ َء ْ ﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ َأ ﺤﱡ ِ ﻦ َﺁ َﻣﻨُﻮا ﻟَﺎ َی َ یَﺎ َأ ﱡیﻬَﺎ اﱠﻟﺬِی ﻦ ﺾ ﻣَﺎ َﺁ َﺗ ْﻴ ُﺘﻤُﻮ ُه ﱠ ِ ﻀﻠُﻮ ُهﻦﱠ ِﻟ َﺘ ْﺬ َهﺒُﻮا ِﺑ َﺒ ْﻌ ُ َآ ْﺮهًﺎ َوﻟَﺎ َﺗ ْﻌ ﻦ َ ن َی ْﺄﺗِﻴ ْ ِإﻟﱠﺎ َأ (19 :ﺸ ٍﺔ ُﻣ َﺒ ﱢﻴ َﻨ ٍﺔ )اﻟﻨﺴﺎء َﺣ ِ ِﺑﻔَﺎ
Penyerupaan
nasib
perempuan
yang disia-siakan dengan kata “kalmu’allaqoh
(terkatung-
Artinya :“Hai orang-orang yang
katung)” mengisyaratkan sebuah
beriman tidak halal bagi kamu
penderitaan
mempusakai perempuan dengan
perempuan yang menjadi korban
jalan paksa, dan janganlah kamu
ketidakadilan
menyusahkan
seperti itu jelas merupakan siksaan
hendak
mereka
mengambil
karena kembali
yang
berat
suami.
bagi
Perbuatan
yang berat bagi perempuan.
sebagian dari apa yang telah
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 37
6. Mengenai Kekerasan Ekonomi
ﺣﺪَا ُهﻦﱠ ْ ج َوَﺁ َﺗ ْﻴ ُﺘ ْﻢ ِإ ٍ ن َز ْو َ ج َﻣﻜَﺎ ٍ ل َز ْو َ ﺱ ِﺘ ْﺒﺪَا ْ ن َأ َر ْد ُﺗ ُﻢ ا ْ َوِإ ﺥﺬُو َﻧ ُﻪ ُﺑ ْﻬﺘَﺎﻧًﺎ َوِإ ْﺛﻤًﺎ ُ ﺷ ْﻴ ًﺌﺎ َأ َﺗ ْﺄ َ ﺥﺬُوا ِﻣ ْﻨ ُﻪ ُ ِﻗ ْﻨﻄَﺎرًا َﻓﻠَﺎ َﺗ ْﺄ (20 :ُﻣﺒِﻴﻨًﺎ )اﻟﻨﺴﺎء
a. Hak Perempuan Atas Harta
Artinya : “Dan jika kamu ingin
Yang Dimiliki
mengganti istrimu dengan istri Pernikahan
bukan
yang lain, sedang kamu telah
merupakan pintu yang menutup hak
memberikan
perempuan untuk memiliki harta
diantara
dan kekayaan sendiri. Dalam Islam,
banyak, maka janganlah kamu
perempuan diakui punya hak milik
mengambil kembali daripadanya
pribadi baik yang didapat dari
barang sedikitpun. Apakah kamu
usahanya sendiri, pemberian orang
akan
lain atau pemberian suami. Suami
dengan jalan tuduhan dusta dan
tidak berhak mengutak-atik hak
dengan menanggung dosa yang
milik pribadi istri kecuali atas seijin
nyata”.
istri.
kepada
mereka
seorang
harta
mengambilnya
yang
kembali
Bahkan ketika istri dalam
status cerai, suami tidak berhak
Statement Alqur’an tentang
meminta kembali apa yang telah
hak milik istri seperti tersirat dalam
diberikan kepada istrinya. Hal ini
ayat
sesuai Firman Allah dalam Surat Al-
sederhana,
Baqarah [2] : 229 yang berbunyi:
dengan
diatas
memang tapi
adanya
tampak
sesungguhnya pengakuan
ini
ن ْ ﺷ ْﻴﺌًﺎ ِإﻟﱠﺎ َأ َ ﻦ ﺥﺬُوا ِﻣﻤﱠﺎ َﺁ َﺗ ْﻴ ُﺘﻤُﻮ ُه ﱠ ُ ن َﺗ ْﺄ ْ ﻞ َﻟ ُﻜ ْﻢ َأ ﺤﱡ ِ َوﻟَﺎ َی
Alqur’an telah membuka peluang
(229:ﺣﺪُو َد اﻟﱠﻠ ِﻪ )اﻟﺒﻘﺮة ُ َیﺨَﺎﻓَﺎ َأﻟﱠﺎ ُیﻘِﻴﻤَﺎ
kepada para istri untuk memiliki
Artinya : “…Dan tidak halal
akses ekonomi. Dengan harta yang
bagimu
dimilikinya
mengambil
kembali
istri
boleh
sesuatu dari yang kamu berikan
mempergunakan dengan baik harta
kepada
kalau
itu sesuai dengan keinginannya
keduanya khawatir tidak akan
apakah untuk modal usaha, untuk
dapat menjalankan hukum-hukum
bersedekah atau aktifitas sosisal.
Allah…”
Dengan demikian ketergantungan
mereka
kecuali
secara ekonomi kepada suami yang Dan Juga dalam Surat An-Nisa [4] ayat 20 yang berbunyi:
38 |
sering kali menjadi biang keladi terjadinya kekerasan, marginalisasi
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
dan subordinasi terhadap perempuan
bencana dalam kehidupan rumah tangga,
dalam
karena itu poligami tidak sesuai dengan
rumah
tangga
dapat
diminimalisir.
prinsip dasar Islam. Kepercayaan bahwa hanya lakilakilah
Penutup
yang
mempunyai
hak
untuk
Beberapa ayat-ayat dan ajaran Islam
bercerai adalah tidak benar, karena Islam
telah ditafsirkan dan dijadikan dalil untuk
memberikan peluang kepada perempuan
melegitimasi supremasi hak seksual laki-
untuk
laki,
bahwa
(ta’liq thalaq). Meskipun kenyataannya
perempuan harus mengikuti kehendak
bila istri mengajukan gugatan cerai ke
seksual
Pengadilan
termasuk
interpretasi
laki-laki.
Padahal
kekerasan
mengajukan
Agama
permohonan
harus
talak
memenuhi
seksual terhadap perempuan sama sekali
banyak syarat yang amat ketat, dan syarat
tidak dibenarkan oleh agama Islam. Al-
seketat itu tidak berlaku bagi suami. Al-
Qur'an melukiskan hubungan seksual
Qur’an menolak kekerasan fisik dan
sebagai
seksual termasuk pemukulan terhadap istri
salah
satu
kesenangan
dan
kenikmatan (istimta') dari Tuhan yang
yang
nusyuz
ditujukan kepada laki-laki dan perempuan,
rekonsiliasi-
dan ishlah
merujuk sebagai
pada solusi,
(187 :س َﻟ ُﻬﻦّ )اﻟﺒﻘﺮة ٌ س َﻟ ُﻜ ْﻢ َوَأ ْﻧ ُﺘ ْﻢ ِﻟﺒَﺎ ٌ ُهﻦﱠ ِﻟﺒَﺎ
melarang eksploitasi perempuan untuk
Artinya : "Mereka itu adalah pakaian
menjadi pekerja seks, melarang perbuatan
bagimu dan kamu pun adalah pakaian
pelecehan seksual. Menyangkut persoalan
bagi mereka" (Q.S.Al-Baqarah[2] ayat
kekerasan psikis, Al-Qur’an melarang
187).
dilakukannya adhal atau memperlakukan Banyak para ulama menyatakan
perempuan
sebagai
benda
warisan,
dasar
melarang penelantaran istri dan mantan
agama, sementara sesungguhnya Islam
istri. Sementara itu, Al-Qur’an dengan
pada
tegas
bahwa
Poligami dasarnya
ditolerir
atas
menganut
prinsip
monogami. Poligami bukanlah ajaran
memberikan
perempuan
hak
pemilikan dan pengaturan harta.
Islam, tapi hanya perpanjangan dari tradisi Arab pra Islam yang memberikan status
DAFTAR PUSTAKA
dan kedudukan yang amat dominan kepada kaum laki-laki (male-centris).
Al-Baghdadi,
Abduurahman,
1998,
Muhammad Abduh menegaskan bahwa
Emansipasi Adakah dalam Islam :
poligami
Suatu tinjauan Syariat Islam tentang
pada
umumnya
membawa
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 39
kehidupan wanita, Jakarta : Gema Insani Press, Cet.I Al-Hadad,
Terpikirkan
Al-Thahir,
Dalam
Syariat
Hasyim, Syafiq, 2001, Hal-hal Yang Tak
1993, &
Wanita
Masyarakat,
Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet.IV
Tentang
Keperempuanan
Isu-Isu
Dalam
Islam,
Bandung: Mizan, Cet.I Jamal, Ahmad Muhammad, 1990, Wanita
Al-Kurdi, Ahmad Al-Hajji, 1994, Hukum-
Bertanya
Islam
Menjawab:
hukum wanita dalam fiqih Islam,
Berbagai Pembelaan Hak Wanita,
Semarang: Toha Putra.
Jakarta: HI Press, Cet.I
Al-Munajjed, Mona, 1998, Wanita Arab
Muhammad, KH.Husein, , 2001, Fiqh
Jakarta:
perempuan : Refleksi Kiai atas
Saudi
Masa
Kini,
Widyawacana Prima, Cet.I, Annisa,
Rifka, 2001,
Women's
Health
Program
for
Technology
in
Wacana
Jogyakarta,
Gender,
Yogyakarta : LKiS, Cet.I Mulia, Musdah, 1999.Pandangan Islam
Appropriate
Tentang Poligami, Jakarta: LKAJ,
Health,
Umea
Cet.I Mulia, Siti Musdah & Marzani Anwar
Ghozali,Abdul Moqsit dkk., 2002, Tubuh, dan
Perempuan:
bunga
Kedaulatan Rampai
(Ed.),
2001,
Keadilan
dan
Kesetaraan Jender Perspektif Islam, Jakarta:
Tim
pemberdayaan
Pemikiran Ulama Muda, Jakarta:
Perempuan Bidang Agama DEPAG
RAHIMA, Cet.I,
RI, Cet. I
H. Hadiyah Salim, 2001, Wanita Islam :
Muthahhari, Murtadha, 1995,
Kepribadian dan Perjuangannya,
Wanita
Bandung : Remaja Rosda Karya,
Lentera
Cet.VII Hamka, 1987, Tafsir al-azhar juz 4, Jakarta: Pustaka panjimas, Cet.I, Hassan, Riffat dan Fatima Mernissi, 1995, Setara dI Hadapan Alloh (Relasi
40 |
dan
&
Exchange
University
Seksualitas
Agama
Dalam
Islam,
Hak-Hak Jakarta:
Shihab, M. Quraish, 1999, .Fatwa-fatwa M. Quraish Shihab: Seputar Alqur’an
dan
Hadist,
Bandung:
1999,
Wawasan
Mizan, Cet.I, Shihab,
Quraish,
perempuan dan Laki-Laki Dalam
Alqur’an : Tafsir Maudhu’i atas
Tradisi Islam Pasca Patriarkhi),
pelbagai persoalan umat, Bandung:
Yogyakarta: Team LSPPA, Cet.I
Mizan, Cet. IX.
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 1, Juli 2012
Shihab, Quraish, 1999, Membumikan Alqur’an : Fungsi dan Peran Wahyu
Dalam
Kehidupan
percetakan Umar, Nasaruddin, Kesetaran
XIX,.
Alqur’an, Rekonstruksi
penerbitan
Departemen Agama Saudi Arabia
Masyarakat, Bandung: Mizan, Cet. Subhan, Zaitunah, 2002,
dan
2001, Argumen
Jender Jakarta:
Perspektif Paramadina,
Cet.II,
Pemahaman Jender dalam Islam:
Wahid, Abdurrahman dkk. , 1998, Islam
Agenda Sosio-Kultural dan Politik
Tanpa Kekerasan, Glenn D.Paige,
Peran Perempuan, Jakarta: el-
Chaiwat
Kahfi, Cet.I
Giliart
Syekh, Dr. Shaleh bin Fauzan bin Abdullah Alfauzan, 2002, Sentuhan nilai
kefikihan
untuk
wanita
beriman, Saudi Arabia: Direktorat
Satha-Anand & (Ed.),
sarah
Yogyakarta:LKiS,
Cet.I Zuhdi, Masyfuk, 1991, Masail Fiqhiyah: Kapita
Selekta
Hukum
Islam,
Jakarta: Haji Masagung, Ed.II, Cet.2
Reinterpretasi Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Domestic Violence (Siti Rohmah)
| 41