1
di
I. PENDAHULUAN
mana
terdapat
kesulitan
yang
Salah satu tujuan pembangunan
dihadapi orang, dalam memperoleh
nasional adalah meningkatkan kinerja
barang-barang yang bersifat kebutuhan
perekonomian
dasar.
menciptakan
agar
mampu
lapangan
kerja,
dan
Penanggulangan
menata kehidupan yang layak bagi
kemiskinan
seluruh rakyat yang
memandang perlu untuk memberikan
pada gilirannya akan mewujudkan
bantuan kepada masyarakat miskin di
kesejahteraan
daerah yang jauh dari perkotaan, dan
Salah
satu
penduduk sasaran
Indonesia.
pembangunan
salah
maka
persoalan
satu cara
pemerintah
menanggulanginya
nasional adalah menurunkan tingkat
khususnya di Provinsi Jambi yaitu
kemiskinan.
dengan mengadakan “Program Satu
Menurut Sjafrizal (2012:163) kebijakan
pembangunan
yang
Milyar Satu Kecamatan” atau yang lebih dikenal dengan Samisake.
merupakan keputusan publik dalam rangka
mendorong
proses
Samisake
merupakan
bagian
dari “Program Jambi Emas” yang di
pembangunan tidak hanya diperlukan
canangkan
pada tingkat nasional, tetapi juga pada
mengingat di Provinsi Jambi masih
tingkat wilayah. Melalui kebijakan
banyak terdapat rumah tidak layak
tersebut akan dapat diwujudkan suatu
huni,
kondisi sosial yang diharapkan akan
bersekolah. Program ini telah berjalan
dapat
proses
dari tahun 2011 dan masih berlanjut
pembangunan ke arah yang diingikan
sampai tahun 2014 ini. Program ini
masyarakat, baik pada saat sekarang
dirancang
maupun
pembangunan,
mendorong
untuk
periode
tertentu
dimasa datang.
dan
oleh
Gubernur
anak-anak
untuk
yang
Jambi,
tidak
pemerataan
peningkatan
kualitas
hidup di seluruh bumi Sepucuk Jambi
Berdasarkan kutipan di atas
Sembilan Lurah. Dengan membangun
dapat diambil suatu pengertian bahwa
kecamatan berbasis Desa dan kelurahan
kemiskinan permasalahan
merupakan
suatu
maka pemerataan pembangunan akan
manusia,
yang
lebih dirasakan. Dari sinilah lahir
menghambat kesejahteraan atau situasi
istilah Samisake.
2
Sepanjang
program
ini
program Samisake ini tidak sukses atau
berlangsung banyak terdapat keganjilan
tidak berjalan sesuai dengan apa yang
dan permasalahan, berdasarkan surat
diharapkan.
kabar Harian Radar Kerinci Halaman 4, 21 Februari 2014 antara lain.
Program tahun 2013 masih belum dimanfaatkan oleh penerima
Banyaknya indikasi pemotongan dana, penyaluran dana yang tidak tepat sasaran dan sebagainya, salah satu Desa yang ada di Kecamatan Keliling Danau yaitu Desa Tanah Kampung
bagaimana
panitia
membuat
Surat
Pertanggung Jawaban (SPJ) nantinya, sementara
tahun-tahun
berikutnya
bantuan Samisake ini masih akan diberikan lagi.
Kabupaten Kerinci pada dana anggaran
Berdasarkan Latar belakang
tahun 2013, masih terdapat rumah
masalah
warga penerima yang terbengkalai.
bermaksud untuk melakukan penelitian
Bantuan
material
di
atas,
maka
peneliti
sudah
yang berjudul Implementasi Program
diberikan kepada penerima bantuan,
Satu Milyar Satu Kecamatan dalam
bahkan masih terdapat bantuan yang
Rangka Mengentaskan Kemiskinan
belum
di Kabupaten Kerinci
dilaksanakan
sama
sekali.
Akibat belum direalisasinya bantuan
Berdasarkan
uraian
diatas,
kepada masyarakat, tentu membuat
peneliti tertarik melihat bagaimana
masyarakat sangat kecewa karena tidak
implementasi
bisa
dalamrangka
menikmati
bantuan
yang
seharusnya diterima. Jika belum juga direalisasikan
Samisake
mengentaskan
kemiskinan dengan
program
di
Kabupaten
mengajukan
Kerinci beberapa
tentu bantuan dana Samisake tidak bisa
pertanyaan mendasar, yaitu:
dimanfaatkan masyarakat, apalagi ini
1. Bagaimana implementasi program
sudah masuk pada bulan ke-2 tahun
Samisake
2014. Sedangkan program ini masih
rumah
akan bergulir hingga tahun 2014,
layak huni di Kabupaten Kerinci?
meskipun demikian jika bantuan 2013 tidak direalisasikan tentu menandakan
dalam
2. Bagaimanakah program
menjadikan
implementasi
Samisake
dalam
3
mengurangi
angka
kemiskinan
di
Kabupaten
Kerinci?
mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kerinci. 3. Mendiskripsikan
3. Bagaimanakah program
implementasi
Samisake
dalam
program
implementasi
Samisake
meningkatkan
dalam pendidikan
meningkatkan
masyarakat miskin di Kabupaten
pendidikan masyarakat miskin di
Kerinci.
Kabupaten Kerinci?
4. Mendiskripsikan kendala-kendala
4. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi
dalam
program
Samisake
pengentasan
implementasi terhadap
kemiskinan
di
Kabupaten Kerinci?
yang dihadapi
dalam program
Samisake terhadap pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kerinci. 5. Mendiskripsikan
upaya
yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah
5. Apa saja upaya yang dilakukan
dalam
menghadapi
oleh Pemerintah Daerah dalam
kendala
yang
menghadapi kendala-kendala yang
implementasi program Samisake di
di hadapi dalam implementasi
Kabupaten Kerinci.
program Samisake di Kabupaten Kerinci? Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mendiskripsikan program
dihadapi
dalam
II. METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian deskriptif. menurut Zuriah (2009:94),
“deskriptif
data
yang
diperoleh (berupa gambar kata-kata,
implementasi
Samisake
kendala-
dalam
gambar,
prilaku)
tidak
dituangkan
dalam bentuk bilangan atau angka
menjadikan rumah tidak layak huni
statistik,
menjadi rumah layak huni di
kualitatif yang memiliki arti lebih kaya
Kabupaten Kerinci.
dari sekedar angka atau frekuensi
2. Mendiskripsikan program
implementasi
Samisake
dalam
melaikan
dalam
bentuk
peneliti segera melakukan analisis data dengan
memaparkan
gambaran
4
mengenai situasi yang diteliti dalam
implemntasi program Samisake dalam
bentuk uraian naratif.
rangka mengentaskan kemiskinan di
Mengingat
jumlah
populasi
yang sangat besar dan terbatasnya kemampuan
peneliti,
dari
12
Kecamatan yang ada di Kabupaten Kerinci,
maka
peneliti
sampel
yang
mewakili
populasi.
menggunakan
teknik
Dengan pengambilan
Purposive
sampel
yang
Sampling
mengambil
dilakukan
secara
mempertimbangkan sampel yang akan di ambil, dengan mengambil dua Kecamatan yaitu Kecamatan Keliling Danau dan Kecamatan Gunung Raya, kemudian dari dua Kecamatan tersebut diambil
satu
Desa
dari
setiap
Kecamatan. (Sugiyono, 2012:120). Sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat
miskin
sasaran
program Satu Milyar Satu Kecamatan (Samisake), yaitu dengan mengambil 10% dari jumlah populasi sebanyak KK masyarakat miskin. Teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara:
dilakukan
pada
awal
penelitian, observasi ini digunakan untuk
2. Angket (Kuesioner) Angket
akan
diberilan
masyarakat yang berada
kepada di Desa
Lempur Danau Kecamatan Keliling Danau sebanyak 30 responden dan Masyarakat Desa Pasar Perikan Tengah Kecamatan Gunung Raya sebanyak 20 responden
dengan
jumlah
semua
responden masyarakat sebanyak 50 responden. 3. Wawancara Wawancara ditujukan kepada petugaspetugas Program Samisake yang ada di Kabupaten
Kerinci,
Koordinator
mulai
Kabupaten,
dari hingga
Koordinator Lapangan yang ada di masing-masing kecamatan. 4. Dokumentasi Dokumentasi mengenai pembangunan yang dilakukan oleh Program Samisake seperti,
pembangunan
rumah,
alat
mesin pertanian, dan lain-lain III.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
1. Observasi Observasi
Kabupaten Kerinci.
memperoleh
data
tentang
Pembahasan didasarkan
pada
hasil
penelitian
data-data
hasil
penelitian yang telah diuraikan di atas yang
berhubungan
dengan
5
implementasi program satu milyar satu
Mengenai
Implementasi
kecamatan dalam rangkamengentaskan
Program Samisake Dalam Mengurangi
kemiskinan di Kabupaten Kerinci.
Angka
Program Kecamatan
Satu
Miliar
(Samisake)
Satu
menjadi
Kemiskinan
Kerinci
ini
Di
Kabupaten
diharapkan
dapat
mengurangi angka kemiskinan yang
perhatian nasional. Program ini di
ada
adopsi beberapa Provinsi lain yang
masyarakat mempunyai tempat tinggal
tertarik dengan program ini. Khususnya
layak
dalam menjadikan rumah layak huni.
program
Samisake
salah
setidaknya
huni,
bisa
selain
Samisake
membantu
bedah juga
rumah memberi
satu
bantuan untuk Alat Mesin Pertanian
implementasinya yaitu berupa program
berupa mesin bajak (Traktor). Traktor
bedah rumah. Harapannya program
ini di berikan perkelompok sebanyak 2
tersebut
dapat
mesin dan dalam kelompok.
mewujudkan cita-cita yakni menggapai
Kelompok-kelompok
nantinya
akan
ini
Jambi ekonomi maju, aman, adil dan
memang sudah ada jauh sebelum
sejahtera
(Jambi
masingnya
Emas),
masing-
bantuan
mendapatkan
bantuan
kelompok tani, kelompok ini dipilih
sebesar 10 Juta Rupiah.
Samisake
ada,
namanya
berdasarkan RT, dalam satu RT KK nya
Bantuan 10 Juta tersebut tidak
tidak sama dengan RT lainnya jadi
diberikan secara tunai kepada yang
jumlahnya tergantung banyak KK per
mendapat bantuan melainkan berupa
RT. program Samisake berperan dalam
bahan-bahan bangunan yang dikelola
mengurangi angka kemiskinan karena
oleh petugas Samisake. Implementasi
dengan adanya
program
Kabupaten
dapat mendirikan rumah yang tidak
Kerinci sudah berjalan dengan baik dan
layak huni menjadi rumah layak huni
sesuai dengan apa yang di harapkan
bagi masyarakat miskin.
Samisake
di
dan para petugas samisake yang ada dikecamatan menyelesaikan
memang tanggung
Dapat
program
juga
kita
Samisake
lihat
dari
benar-benar
bantuan alat mesin pertanian, juga
jawabnya
dapat membantu masyarakat miskin
mengenai program rumah layak huni
dulunya masyarakat kalau membajak sawah aharus menyewa traktor punya
6
orang dan itupun dengan biaya yang
tidak layak huni adalah pemukiman
cukup mahal sehingga mereka kadang
yang bener-benar dalam kondisi darurat
lebih
seperti,
memilih
untuk
sawahnya
mencangkul
sendiri
daripada
menyewamesin traktor, dengan adanya
yang
mengelola
tanah,
lalu
dindingnya hanya bilik bambu dan atapnya adalah dari atap daun rumbia.
mesin traktor dapat membantu para petani
lantainya
Program
Samisake
di
sawahnya
Kabupaten Kerinci, berperan dalam
secara cepat dan cepat mendapatkan
meningkatkan infrastruktur pemukiman
hasil
masyarakat
miskin
memberikan
bantuan
apanen
mereka.
dibandingakan mencangkul
Jika
dengan
dengan
pembangunan
membutuhkan
rumah bagi masyarakat miskin dengan
lama,
melakukan
bedah
disimpulkan bahwa program Samisake
mengadakan
perbaikan
dapat menurunkan angka kemiskinan
agar bisa menunjang infrastruktur yang
dan membuka kesempatan kerja bagi
memadai bagimasyarakat miskin dan
masyarakat
akan
waktu
sendiri
mereka
yaitu
yang
ckup
miskin
di
dapat
Kabupaten
Kerinci.
selalu
di
rumah,dengan pemukiman
laksanakan
setiap
tahunnya.
Peran Program Satu Milyar
Peran program Samisake Dalam
Satu Kecamatan Dalam Meningkatkan
Meningkatkan Pendidikan Masyarakat
Infrastruktur Pemukiman Masyarakat
Miskin Di Kabupaten Kerinci Selama
Miskin Di Kabupaten Kerinci
ini kegiatan program satu milyar satu
Pemukiman
merupakan
salah
satu
kecamatan (Samisake) di Kabupaten
kriteria yang menjadi tolak ukur dalam
Kerinci
menentukan
katakan
dana, maupun sarana dan prasarana
miskin atau tidak miskin, begitu juga
baik fisik maupun non fisik terhadap
dengan
di
pendidikan secara formal dikarenakan
Kabupaten Kerinci, masyarakat miskin
kegiatan tersebut termasuk kedalam
yang
jauh
kegiatan negative list sebab kegiatan
dengan
untuk pendidikan sudah ada lembaga
seseorang
pemukiman
memiliki
dibawah
standar
di
yang
ada
pemukiman berbeda
masyarakat yang memilik pemukiman layak huni, bila pemukiman dikatakan
yang
tidak memberikan bantuan
mengurusinya
yaitu
Dinas
7
Pendidikan, agar tidak terjadi kesalah
Kendala-Kendala Dalam Implementasi
pahaman.
Program Satu Milyar Satu Kecamatan
Program
Samisake
dalam
dalam Penanggulangan Kemiskinan di
meningkatkan pendidikan masyarakat
Kabupaten
miskin belum berjalan secara maksimal
pelaksanaan program Satu Milyar Satu
meskipun
Kecamatan
utu
termasuk
kedalam
Kerinci
Dalam
(Samisake)
setiap
tentu
ada
program samisake, padahal bantuan
kendala-kenadala yang dihadapi dalam
biaya pendidikan merupakn hal yang
melaksanakan programnya, kalau ada
sangat penting bagi masyarakat miskin.
kendala tentu ada upaya yang harus
Selanjutnya
Kendala-kendala
dilakukan agar semua kendala-kendala
Yang Dihadapi Oleh Program Satu
yang ada tersebut bisa terselesaikan
Milyar
dalam
mengingat program Samisake ini bukan
di
hanya program yang diadakn sekali
Dalam
setiap
saja, melainkan untuk beberapa tahun
milyar
satu
Satu
Kecamatan
Penanggulangan Kabupaten
Kemiskinan
Kerinci
pelaksanaan
satu
kemudian.
kecamatan (Samisake) tidaklah selalu
Upaya yang dilakukan oleh
mulus, akan tetapi ada kendala-kendala
petugas Samisake adalah mengubah
yang
pola pikir masyarakat miskin
harus
dihadapi
didalam
melaksanakan programnya.
mengsosialisasikan program Samisake
Adapun kendalanya adalah pola pikir
masyarakat
dan
cara
mengumpulkan
yang
masyarakat miskin di luar hari kerja
menganggap kegiatan pembangunan
masyarakat miskin misalnya pada Hari
infrastruktur
oleh
Jum’at, Karena pada Hari Jum’at
Samisake sebagai kegiatan proyek yang
masyarakat lebih banyak memilih libur
berdampak
daripada bekerja
yang
miskin
dengan
dilakukan
mencari
keuntungan
dengan dikerjakan asal selesai, lalu jenis
pekerjaan
yang
IV. KESIMPULAN Berdasarkan
berbeda
menghambat dalam sosialisasi kegiatan
maka
selama ini.
berikut:
Upaya
Yang
Dilakukan
Pemerintah Daerah Dalam menghadapi
dapat
1. Program Kecamatan
hasil
penelitian
disimpulkan
Satu
Milyar
sebagai
Satu
(Samisake) dari tahun
8
pertama adanya program Samisake
program-program lainnya baik itu
implementasinya
program dari pemerintah
membantu
sudah
sangat
masyarakat
apalagi
dananya terbilang cukup besar di alokasikan
untuk bedah
rumah,
Daerah,Provinsi maupun dari Pemerintah Pusat 3. Peran program Satu Milyar Satu
tanpa membayar sedikitpun mereka
Kecamatan
sudah bisa menikmati rumah yang
meningkatkan
layak huni, bahkan sampai tahun
masyarakat
2014 msih bergulir dananya. Dalam
meningkatkan
pelaksanaanya
masyarakat miskin Samisake tidak
rumah
kegiatan
memperhatikan
bedah kegunaan
(Samisake)
dalam
pendidikan miskin.
Dalam pendidikan
memberikan
dana
terhadap
atau fungsi dari barang ruang yang
pendidikan formal, namun bagi
direnovasi dan dapat dipertanggung
petani ada bantuan lain seperti
jawabkan secara teknis maupun
bantuan
administratif. Partisipasi masyarakat
seperti mesin bajak, sehingga bisa
juga sangat dibutuhkan mengingat
membantu petani dalam mengelola
yang
sawahnya.
mengerjakannya
adalah
masyarakat sendiri bukan petugaspetugas
Samisake.
Disamping
alat
mesin
pertanian
4. Kendala-Kendala yang dihadapi oleh Samisake dalam pelaksanaan
membantu masyarakat mendapatkan
program
rumah
kemiskinan adalah sebagai berikut
layak
huni
juga
dapat
penanggulangan
membantu membuka lapangan kerja
:
bagi masyarakat.
1) Pola pikir masyarakat miskin
2. Program Satu Milyar Satu Kecamatan
(Samisake)
yang memahami
cenderung kurang program,
hal
ini
secara langsung hanya sedikit
sebapkan oleh tingkat pendidikan
memberikan kontribusi untuk
masyarakat miskin.
mengentaskan kemiskinan, karena untukmengentaskan kemiskinan tidak cukup dengan satu program Samisake saja tentunya harus ada
2) Menganggap
kegiatan
dari
Samisake sebagai proyek, sehingga mencari keuntungan didalamnya,
9
padahal
program
masyarakat
ini
dan
mengerjakannyapun
dari yang
masyarakat
lalu yang menikmatinya adalah masyarakat miskin.
Daerah
menghadapi
bahkan
yang
mengerjakannyapun masyarakat. V. DAFTAR PUSTAKA Sjafrizal,
2012.
Tentang
Ekonomi
Wilayah dan Perkotaan, Jakarta: PT
5. Upaya-Upaya yang dihadapi oleh Pemerintah
masyarakat
dalam
kendala-kendala
program Samisake di Kabupaten Kerinci :
Rajagrafindo Persada. Peraturan Presiden No 15 Tahun 2010, Pasal 1 Ayat 2 Tentang Percepatan Penangulangan Kemiskinan.
Adapun upaya yang dilakukan
Peraturan Gubernur No 4 Tahun 2013,
Pemerintah
Tentang Pedoman Umum Alokasi Dana
oleh
Daerah
menghadapi
dalam
kendala-kenadala
melaksanakan
program Samisake di
Kabupaten Kerinci adalah :
yang cenderung kurang memahami program Samisake, dengan cara
memberikan
sosialisasi
Peraturan Bupati No 6 Tahun 2013, Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
1) Mengubah pola pikir masyarakat
mengadakan
Samisake.
dengan
Samisake Subarsono,
AG.
2005.
Analisis
Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi. Yoyakarta: Pustaka Pelajar
penjelasan secara
rinci mengenai program Samisake
Sugiono, 2009. Metodologi Penelitan
baik itu mengenai tujuan, manfaat,
Pendidikan
dan gambaran mengenai program
Kuantitatif dan R & D). Bandung : CV
ini.
Alfabet.
2) Memberi pengertian dan lebih
(Penelitian
Suharto Edi, 2009. Kemiskinan dan
menekankan kepada masyarakat
Perlindungan
bahwa
Bandung : Alfabeta.
kegiatan
bedah
rumah
Samisake ini bukan sebagai suatu proyek melainkan program untuk
Kualitatif,
Sosial
di
Indonesia.
10
Zuriah
Nurul,
Penelitian
2009.
Metodologi
Internet
dan
Pendidikan.
Http//www.bappedajambi.net//092011/
Sosial
Jakarta : PT Bumi Aksara. Undang-Undang No. 12 Tahun 2008, Tentang Otonomi Daerah. 2013. Badan Pembangunan Daerah : Kerinci. 2012. Kerinci Dalam Angka. Kerinci : Badan Pusat Statistik.
10 Http//www.demokrat.or.id/category/pro -rakyat/, 23 September 2013 Http/Pedoman Pelaksanaan Program Samisake /P2KP.co.id. Yoni Yulianti 2012. Analisis Partisipasi Masyarakat Program
Dalam Nasional
Pelaksanaan Pemberdayaan
2013. Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Masyarakat
Program Samisake:
Perkotaan Di Kota Solok. Skripsi
(Pnpm)
Jurusan FISIP UNAND.
Mandiri