Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
7 Pages
ISSN 2302-0172 pp. 100 - 6
ANALISIS PELAKSANAAN PNPM-MANDIRI PEDESAAAN DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DI KECAMATAN BINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH 1)
Yeni Maya Safira1,Abubakar Hamzah2, Muhammad Nasir3 Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract:This research aim knowed and analyze influence is amounce of working capital aid of PNPM Mandiri Pedesaan, education and time of works to earnings of receiver of aid. Also analyze theincome development level per family after PNPM Mandiri Pedesaan, poverty decreasing level ini PNPM Mandiri Pedesaan, accuracy of the PNPM Mandiri Pedesaan fund distribution target, work opportunity creation by PNPM Mandiri Pedesaan and sustainability of the PNPM Mandiri Pedesaan fund.This research was used linier regression and descriptive quantitative method with primary and secondary data. The primary data is obtained by using distribution of the questionnaires towards the community, who are member community self development group (KSM). The secondary data is obtained by observing the data from the government agency office that related to the matter and PNPM Mandiri Pedesaan report. The research location is selected in Bintang Sub-District, District of Aceh Tengah.The finding of the research show that amount of working capital aid of PNPM Mandiri Pedesaan, education, and time of works have an effect on positive to earnings of receiver of aid simultaneously but if parsial just amount of working capital aid PNPM Mandiri Pedesaann has an effect on positive to earnings of receiver of aid with significance. PNPM Mandiri Pedesaan is able to increase the income per family for real. This can be seen from the calculation of income indicator that show positive calculation. PNPM Mandiri Pedesaan also able to decrease the poverty level of community self development group (KSM) Member. The finding also shows us that PNPM Mandiri Pedesaan fund has fulfilled its aim and the primary target to poor family, the PNPM Mandiri Pedesaan is able to create work opportunity and sustainability of the PNPM Mandiri Pedesaaan fund is relatively good. Keyword : income, working capital aid, age, education level, time of work, poverty Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh jumlah bantuan PNPM Mandiri Pedesaan, pendidikan dan jam kerja terhadap pendapatan penerima bantuan PNPM Mandiri pedesaan. Kemudian untuk menganalisa perkembangan tingkat pendapatan penerima bantuan PNPM Mandiri Pedesaan, Tingkat kelangsungan dana program yang digulirkan, penyerapan tenaga kerja pada usaha penerima bantuan PNPM Mandiri Pedesaan dan tingkat kemiskinan setelah adanya proyek PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda, dan deskripsi kuantitatif, dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Data sekunder didapat pada kantor-kantor instansi pemerintah terkait dan laporan PNPM Mandiri Pedesaan Kecamatan Bintang. Lokasi penelitian dilakukan pada Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Hasil Penelitian ini menunjukkan jumlah bantuan PNPM Mandiri Pedesaan, pendidikan dan jam kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan penerima bantuan secara serempak, sedangkan secara parsial hanya jumlah bantuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan penerima bantuan. PNPM Mandiri Pedesaan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat peserta program secara riil, hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan indikator pendapatan yang menunjukkan angka positif. PNPM Mandiri Pedesaan mampu mengurangi tingkat kemiskinan anggota KSM selaku peserta program. Hasil pelitian juga menunjukkan penyaluran dana PNPM Mandiri Pedesaan telah tepat sasaran pada keluarga miskin, PNPM Mandiri Pedesaan mampu menciptakan kesempatan kerja namun kelangsungan dana PNPM Mandiri Pedesaan yang digulirkan pada anggota KSM relatif baik. Kata Kunci : pendapatan, bantuan modal kerja, usia, tingkat pendidikan, jam kerja, kemiskinan.
Volume 1, No. 3,Agustus 2013
-100
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah utama sosial yang menimpa masyarakat di pedesaan yang sukar dituntaskan. Karakteristik yang terkait dengan tingginya tingkat kemiskinan yaitu ukuran rumah tangga yang lebih besar, tingkat pendidikan yang lebih rendah, dan rumah tangga dengan mata pencaharian di bidang pertanian. Sejak tahun 1990 banyak program atau kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah guna mengurangi kemiskinan mulai dari Program Inpres Desa Tertinggal, Program Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal, Tabungan Kesejahteraan Keluarga, Kredit keluarga Sejahtera, Perkreditan Rakyat, Bantuan langsung Tunai, Beras Miskin sampai yang sekarang sedang digalakkan adalah PNPM Mandiri Pedesaan namun sampai saat ini kemiskinan masih melilit bangsa ini. Dalam kependudukan, provinsi aceh masih termasuk daerah yang mempunyai tingkat kemiskinan yang perlu ditanggulangi. Dimana pada tahun 2010 penduduk yang tergolong miskin sebanyak 20,98 persen dimana hanya terdapat penurunan angka kemiskinan sebesar 0,82 persen dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 21,80 persen. Sedangkan pada tingkat kabupaten khususnya aceh tengah yang mempunyai 14 kecamatan termasuk kecamatan bintang tahun 2011 jumlah rumah tangga miskin yang ada di kecamatan bintang sebanyak 1321 KK, dimana mengalami penurunan sebanyak 454 KK karena pada tahun 2010 jumlah rumah tangga miskin sebanyak 1775 KK. Dengan adanya PNPM mandiri pedesaan diharapkan dapat mengurangi kemiskinan yang ada di kecamatan bintang. Kegiatan pembangunan masyarakat pada proyek ini lebih berfokus pada pembukaan jalan ke perkebunan masyarakat yang ada di kecamatan bintang, sarana dan prasarana masyarakat, selanjutnya ada program simpan pinjam perempuan untuk memberdayakan kaum wanitanya sehinggga dapat menambah pendapaatan keluarga.
101 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa: 1.
Tingkat kelangsungan dana program yang digulirkan;
2.
Pengaruh jumlah bantuan PNPM Mandiri Pedesaan, pendidikan dan jam kerja terhadap pendapatan penerima bantuan PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Bintang
3.
Penyerapan tenaga kerja pada usaha penerima bantuan PNPM Mandiri Pedesaan;
4.
Dampak program PNPM-Mandiri Pedesaan dalam mengurangi kemiskinan di Kecamatan Bintang
LANDASAN TEORI a. Kemiskinan kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih luas memasukkan aspek sosial dan moral. Misalnya ada pendapat yang mengatakan bahwa kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup dan lingkungan dalam suatu masyarakat atau yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan ketidakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintah sehingga berada pada posisi yang sangat lemah dan terekploitasi (kemiskinan struktural) Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup dapat terpenuhi. Ini adalah suatu ukuran tetap di dalam bentuk suatu kebutuhan kalori minimum ditambah komponenkomponen non makanan yang juga sangat diperlukan untuk survival. Walaupun kemiskinan absolut sering juga disebut kemiskinan ekstrim, tetapi maksud dari yang terakhir ini bisa bervariasi, tergantung pada interprestasi setempat atau kalkulasi (Todaro,2003).
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
b. Pengertian Program Nasional Pemberdayaan pendapatan yang diperoleh masing-masing rumah tangga dibagi dengan jumlah seluruh Masyarakat Mandiri Pedesaan anggota rumah tangga. PNPM-Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat dalam c. Tingkat Pendidikan Teori sumberdaya manusia (Human Capital) wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan menyatakan bahwa pendidikan merupakan acuan pelaksanaan program-program faktor yang sangat berpengaruh dalam penanggulangan kemiskinan berbasis menentukan upah. Semakin tinggi tingkat pemberdayaan masyarakat. PNPM-Mandiri pendidikan, maka semakin tinggi upah yang dilaksanakan melalui harmonisasi dan didapatkan karena kemampuan dan pengembangan sistem serta mekanisme dan produktivitas tenaga kerja tersebut (Nachrowi prosedur program, penyediaan pendamping dan dan Usman, 2002). pendanaan stimulan untuk mendororng prakarsa d. Jam Kerja dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang Waktu yang dihabiskan untuk bekerja berkelanjutan. Program ini berfokus pada mencerminkan produktivitas tenaga kerja. pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk Setiap jam kerja yang digunakan oleh seorang menciptakan/meningkatkan kapasitas tenaga kerja dalam hubungannya dengan masyarakat, baik secara individu maupun kegiatan usahanya maka ia akan mendapatkan kelompok, dalam memecahkan berbagai pembayaran upah sebagai hasil pendapatan persoalan terkait upaya peningkatan kualitas yang diterimanya. Jika tingkat upah dianggap hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. sebagai produksi dari pendapatan maka dengan Pemberdayaan masyarakat memerlukan demikian besarnya pendapatan akan ditentukan keterlibatan yang besar dari perangkat atau dipengaruhi oleh besarnya jam kerja pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk (Hasan, 1992 dalam Diliana, 2005). memberikan kesempatan keberlanjutan hasil maksimal. I METODE PENELITIAN Sedangkan tujuan yang ingin di capai Variabel-variabel yang menjadi objek dalam pelaksanaan Program PNPM-Mandiri ini penelitian adalah pendapatan, tingkat adalah meningkatnya kesejahteraan dan pendidikan, jam kerja program sebelum dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara setelah menerima bantuan PNPM Mandiri mandiri, meningkatnya partisipasi seluruh Pedesaan serta ketepatan sasaran, kelangsungan masyarakat, termasuk masyarakat miskin, dana PNPM Mandiri Pedesaan yang digulirkan. kelompok perempuan, komunitas adat terpencil Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan dan masyarakat lainya yang rentan dan sering bintang Kabupaten Aceh Tengah. Kecamatan terpinggirkan ke dalam proses pengambilan Bintang dipilih menjadi lokasi penelitian, keputusan dan pengelolaan pembangunan. karena merupakan salah satu kecamatan yang menjadi sasaran program PNPM mandiri c. Pengertian Pendapatan Pedesaan di Kabupaten Aceh Tengah. Salah satu tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup penduduk, dan Sesuai dengan hipotesis yang telah hal ini dapat dilakukan dengan cara dirumuskan, maka untuk pengujiannya meningkatkan pendapatan (Todaro, 2000). digunakan analisis linier regresi berganda, uji t Samuelson (dalam Zuhri, 2007:19) serta alat analisis kuantitatif yang terdiri dari mengemukakan tentang asumsi pendapatan per indikator peningkatan pendapatan (income kapita yaitu bahwa semua pendapatan dibagi indicator), indikator kelangsungan dana yang rata dan sama untuk semua orang laki-laki, dibuat oleh ESCAP (Economic and Social wanita, maupun anak-anak. Pendapatan Commision for Asia and Pacific) (lihat Santoso nasional per kepala merupakan penentu yang dkk, 2003). Uji statistik deskriptif digunakan penting bagi potensi perekonomian negara yang untuk menganalisis ketepatan sasaran bersangkutan (Todaro, 2000). Dalam penelitian penyaluran dana dan faktor-faktor yang ini digunakan pendapatan per kapita, yaitu Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 102
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mempengaruhi keberhasilan PNPM Mandiri Pedesaan.
untuk dipakai dalam penelitian ini adalah variabel jumlah bantuan dan variabel jam kerja. Berikut ini disajikan dalam tabel hasil uji regresi berganda dengan variabel bebas jumlah bantuan dan variabel jam kerja serta pendapatan sebagai variabel terikatnya.
Sedangkan metode penaksir varians dan kesalahan standar menggunakan (Ordinary Least Squares/OLS). Metode OLS memiliki beberapa sifat teoritis yang kokoh, sebagaimana diringkas dalam teorema Gauss-Markov (Gujarati, 2007:150). model analisis penelitian ini diformulasikan sebagai berikut :
Var
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + et dimana : Y
= Pendapatan Penerima Bantuan
α
Tabel Hasil Uji Regresi Tahap 2 Koef Beta t Sig
Konst
509054,243
X1
.054
X2
400,388
2.337
.027
.838
7.874
.000
.030
.284
.778
= konstanta F hitung = 35,325 Sig. = 0,000 R = 0,847 R2 = 0,717 Std. Error = 217.833,018
β1, β2, β3, β4, βn = koefisien regresi X1
= Jumlah bantuan
X2
= Jam Kerja Penerima Bantuan
X3
= Pendidikan Penerima Bantuan
et
= variabel pengganggu
V. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan uji regresi linier berganda didapatkan hasil sebagaimana berikut: Tabel : Hasil Uji Regresi Tahap 1 variabel koefisian beta T Sig Konst
881917.541
2.411
.024
X1
0.054
.842
7.696
.000
X2
599.524
.045
.405
.689
X3
-19887.877
.126
1.098
.2883
F hitung = 17,462 Sig. =0,000 R = 0,8588 R2 = 0,736 Std. Error = 365.742,112 Berdasarkan hasil uji syarat klasik, maka variabel bebas yang memenuhi syarat 103 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
a.
Koefisien Korelasi Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,847. Dengan nilai ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubunganyang cukup antara pendpaatan sebagai variabel terikat dengan variabel jumlah bantuan dan jam kerja sebagai variabel bebas. 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinaasi (R2) sebesar 0,717. Hal ini berarti bahwa variasi perubahan nilai pendapatan dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi penanggulangan kemiskinan PNPM Mandiri Pedesaan yang terdiri dari jumlah bantuan dan Jam kerja secara simultan sebesar 71,7%. Sedangkan sisanya sebesar 28,3% dijelaskan oleh variabel lain. 2. Persamaan Regresi Berdasarkan tabel di atas dengan memperhatikan koefisien variabel, maka dapat dirumuskan model persamaan linier sebagai berikut : Y = 509.054,243 + 0,540 Jumlah Bantuan + 400,388 Jam Kerja SE(217.833,018) (0,007) (1408,975) t (2.337) (7.874) (0.284) Dari persamaan faktor-faktor penentu pendapatan tesebut dapat diterjemahkan sebagai berikut :
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
a. Angka di depan variabel menunjukkan estimasi koefisien variabel yang diinterpretasikan setiap kenaikan satu unit variabel bebas tersebut akan menaikkan/ menurunkan variabel terikat, bila variabel bebas lainnya dianggap tetap. b. Nilai intercept sebesar 509.054,243 yang artinya bila variabel-variabel bebas penentu tidak ada, maka nilai pendapatan sebesar Rp.509.054,243. c. Variabel jumlah bantuan mempunyai peran yang positif dalam meningkatkan besarnya nilai pendapatan dengan koefisien 0,540. Ini menjelaskan, bila variabel jumlah bantuan naik Rp.1.000.000, maka pendapatan akan meningkat sebesar Rp.509 dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Jika variabel Jam kerja meningkat 1 jam maka pendapatan akan meningkat sebesar Rp.400,388 dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. d. Angka dalam kurung menunjukkan estimasi standar error dan angka dibawahnya lagi merupakan nilai t-value yang biasa digunakan untuk menguji koefisien yang diperoleh dari perbandingan antara nilai estimasi koefisien regresi dengan standar errornya, yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan t tabel.
Analisis Pendapatan dan Pengujian Komparasi (uji beda) Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut: Tabel Indikator Pendapatan Uraian Pendapatan rata-rata Pendapatan rata-rata Rp.6.480.000 KK per tahun sebelum program (Yo) Pendapatan rata-rata Rp.14.190.800 per tahun setelah program (Yt) IHK setelah program 4.77 (Pt) Indikator pendapatan 0.61 (AI)
Analisis pendapatan peserta program PNPM Mandiri Pedesaan dilakukan dengan menggunakan Indikator Peningkatan Pendapatan (income Indicator = AI). Indikator ini digunakan untuk membandingkan pendapatan rata-rata per KK peserta program setelah mengikuti program dengan sebelum mengikuti program. Dalam perhitungan ini dimasukkan faktor perubahan harga dengan menggunakan Indek Harga Konsumen untuk menilai pendapatan yang lalu dengan yang sekarang. Perhitungan untuk pelaksanaan program PNPM Mandiri Pedesaan pada tabel menghasilkan nilai Income Indicator sebesar 0,61. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilaksanakan program PNPM Mandiri Pedesaan pendapatan riil peserta program naik sebesar 61% yaitu dari rata-rata Rp. 6.480.000,- per KK/tahun sebelum PNPM Mandiri Pedesaan menjadi Rp. 14.190.800,- per KK/tahun setelah PNPM Mandiri Pedesaan. Tabel : Hasil Perbandingan Sebelum dan Sesudah Menerima Bantuan PNPM Mandiri Pedesaan Hasil Rata-rata Perubaha t P tes n test Sebe sesu nom % lum dah inal Penda 540. 1.182 642. 84, 20, 0.0 patan 000 .567 567 03 042 00 Tenag 1.9 2.5 0.6 31, 4,5 0.0 a 57 72 00 kerja Meng 1321 704 617 46, urangi 7 kemis kinan Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2012 Parameter penyerapan tenaga kerja tidak signifikan karena memiliki t-test dengan probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Perubahan terjadi hanya sebesar 0,6 atau 31,57%. parameter pengurangan kemiskinan terjadi perubahan dari semula sebanyak 1321 KK menjadi 704 KK, terjadi pengurangan kemiskinan sebanyak 617 KK atau 46.7 persen. Berarti bantuan PNPM Mandiri Pedesaan terbukti signifikan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 104
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengujian Ketepatan Sasaran dan Kemampuan Bergulir Bantuan PNPM Mandiri Pedesaan diterima oleh masyarakat miskin, berarti bantuan PNPM Mandiri Pedesaan tepat sasaran. Dari hasil data primer diperoleh data jumlah total pengembalian pokok pinjaman (LR) sebesar Rp.224.000, total penerimaan jasa pinjaman (ATR) Rp.956.666 dan total dana yang disalurkan Rp. 322.000.000 dimana dari data tersebut menghasilkan nilai FV (Financial Viability): FV = (LR +ATR) / LD FV = (224.000 + 956.666) / 322.000.000 FV = 3,66 Nilai FV yang besarnya lebih dari 1 menjelaskan bantuan PNPM Mandiri Pedesaan berhasil dikembalikan oleh masyarakat atau bisa bergulir.
KESIMPULAN a.
b.
Bantuan PNPM Mandiri Pedesaan mampu bergulir berkelanjutan pada masyarakat di Kecamatan Bintang (FV=3,66) Faktor penentu pendapatan penerima bantuan PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah yaitu jumlah bantuan dan jam kerja. PNPM-mandiri pedesaan dapat mengurangi kemiskinan sebesar 46,7% pada Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tenga.
KEPUSTAKAAN Abriyadi, 2000. Efektivitas Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Inpres Desa Tertinggal (Studi Kasus di Kabupaten Palembang). Tesis S2. Program Pascasarjana UGM. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan Amar, Syamsul. 2002. Kemiskinan Pedesaan di Provinsi Sumatra Barat. Jurnal Ekonomi Pembangunan dalam Kajian Ekonomi Negara Berkembang. Volume 7 nomor 2
105 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi V. PT.Rineka Cipta: Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS), 2011, Aceh Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Aceh. ------------------------------------, 2011, Aceh Tengah Dalam Angka 2011, BPS Kabupaten Aceh Tengah. ------------------------------------, 2011, Aceh Tengah Dalam Angka 2010, BPS Kabupaten Aceh Tengah. Bamfo, Napoleon, 2001,”A Gross Roots developmental Strategy for Africa: Town As Agents Of Through Financial Credits”, Policy Studies Journal, Vol.29, No.2, 308-318 Basri, Faisal. Lanskap Ekonomi Indonesia, 2009. Jakarta. Kencana. Becker, G.S. 1997. Human Capital A Theoretical and Emprical Analysis with Special Reference to Education. Chicago: the University of Chicago Press. Bowles, Samuel and Yongjin Park. 2004. Emulation, Inequality, and Work Hours: Was Thorsten Veblen Right? Massachusetts: University of Massachusetts Amhert Diliana, Fransiska Bonita, 2005, Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Magelang Tahun 2003, Jakarta : STIS. Djojohadikusumo, Sumitro. 1996. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar Teori Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: LP3ES Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika: Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara. Jakarta Gujarati, Damodar N, 2006, Essential of Econometrics. McGraw-Hill, Inc.
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Hasibuan, Nurimansyah. 1998. Pemerataan dan pembangunan ekonomi: teori dan kebijaksanaan, UNSRI. Palembang
Todaro, Michael P, Stephen C Smith. 2000. Pembangunan Ekonomi I. Terjemahan. Jilid I Edisi kelima. Bumi aksara. Jakarta
Hadiyanti, Puji. 2006. Kemiskinan dan Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam volume 2
Todaro, Michael P, Stephen C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.(Jilid 1 dan 2, Terjemahan Haris Munandar). Jakarta: Erlangga.
Hastuti, Dyah Respati. 2008. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan. Jurnal Pemberdayaan Perempuan
Yahya. 1997. Peranan Program IDT dalam Pengentasan Kemiskinan di Kotamadya Banda Aceh. Tesis S2. Program Pascasarjana Unsyiah.. Banda aceh
Kuncoro. 2002. Dasar-Dasar Analisis Kemiskinan. Jakarta. Grapindo Persada Mankiw, Gregory. 2002. Pengantar Ekonomi. Jakarta. Erlangga Nachrowi, Djalal dan Hardius Usman. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Zuhri, Amiruddin, 2007, Analisis Pelaksanaan P2KP Sebagai Upaya Mengurangi Kemiskinan di Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Tesis S2, Program Pascasarjana UNSYIAH. Banda Aceh, Tidak Dipublikasika.
Mulyono, Sri, 1997, Statistika untuk Ekonomi, Lembaga Penerbit UI, Jakarta. Rejeki, Dwi Prawani Sri, 2006, Analisis Penanggulangan Kemiskinan Melalui Implementasi Program P2KP di Kota Semarang (Studi Kasus Di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang Tahun 2000-2003). Tesis S2, Program Pascasarjana UNDIP, Semarang, Tidak Dipublikasikan. Santosa, Awan, Dadit G. Hidayat dan Puthut Indroyono, 2003, Evaluasi Dampak Program Penanggulangan Kemiskinan Bersasaran di Provinsi D.I. Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 18 No.2, 144-160. Simanjuntak, Payaman J, 1999, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Administrasi, edisi ke 11, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 106