Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Wahyu Cahyono
[email protected] / 0813 140 23 148 Tim Pengembang Dukungan Psikologis Awal Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Outline • Permasalahan psikososial anak-remaja di sekolah • Strategi mengelola masalah • Kerangka kerja dukungan psikologis awal • Latihan • Implementasi dukungan psikologis awal di satuan pendidikan
Permasalahan yang dihadapi • Kedisiplinan: terlambat, bolos, tidak mengerjakan tugas • Perilaku: bullying, perusakan, narkoba, melempar sepatu ke guru, merokok, miras, pornografi • Mengisi waktu luang: game online, kecanduan gadget • Relasi: pergaulan bebas, perkelahian, kehamilan tidak diinginkan, nongkrong sepulang sekolah • Emosional: motivasi belajar rendah, menarik diri, percaya diri • Drop out Data awal dari 58 sekolah peserta orientasi teknis di Yogyakarta 11 Februari 2017
Penyebab • Permasalahan orang tua (keluarga): kondisi ekonomi, perceraian, relasi dengan orang tua/keluarga • Relasi/pergaulan dengan teman
Data awal dari 58 sekolah peserta orientasi teknis di Yogyakarta 11 Februari 2017
Konteks Situasi Sulit Makro Sistem
Keluarga Besar Lingkungan Kerja Keluarga Makro Sistem
Makro Sistem
Saudara Teman Tetangga Komunitas Sekolah
Makro Sistem
• Masalah yang dialami anak dan remaja di sekolah tidak bisa lepas dari mikro-mesomakrosistemnya • Meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan meningkatkan kapasitas sekolah dan para pihak terkait dalam mengelola masalah psikososial anak Kesejahteraan Psikososial Anak
Dampak Situasi Sulit Fisik
Lutut lemas Jantung berdebar
Pikiran
Cemas Takut Khawatir
Emosi
Tingkah Laku
Merasa tidak Agresif berdaya Duduk terdiam Tidak tahu apa yang Menarik diri harus dilakukan
Tema umum dalam: KEHILANGAN Penting untuk dipahami bahwa reaksi-reaksi tersebut adalah reaksi wajar ketika seseorang dihadapkan dengan situasi sulit. Setiap orang dapat mengalami reaksi yang berbeda walaupun terpapar oleh peristiwa yang sama
Respons Terhadap Perubahan
Penolakan Mengingkari
“Itu tidak mungkin”, “saya tidak percaya”
Penerimaan “Apa yang harus saya lakukan?”
Marah
“Dia yg salah”
Tawar Menawar “Seandainya saya hati-hati”
Depresi
(Stages of Grief Model - Dr. Elisabeth Kübler-Ross)
Eksperimen: mencoba alternatif Mempelajari situasi - merasa lebih positif Integrasi: mengubah cara pandang
“Tidak ada harapan lagi” “Saya tidak berguna”
Respons Terhadap Perubahan Tahapan-tahapan ini tidak senantiasa berurutan Tidak semua orang mengalami seluruh tahapantahapan tersebut (setidaknya seseorang mengalami dua tahapan). Seringkali seseorang akan mengalami beberapa tahapan secara berulang-ulang, bergantian antara dua atau lebih tahapan sebelum menyelesaikan tahapan tersebut Proses ini sangatlah personal penghayatannya
Strategi Mengelola Situasi Sulit
Mengelola stres = Membuka dan Menutup Balon
Apa Itu PFA? Konsep Psychological First Aid (PFA) atau Dukungan Psikologis Awal bisa dianalogikan dg P3K Bisa dilakukan oleh siapapun (yang sudah terlatih) Mengajarkan apa yang bisa dilakukan pada diri sendiri atau membantu orang lain ketika menghadapi situasi sulit .
Tujuan PFA • Mengurangi dampak (psikologis yang lebih buruk) • Mempercepat proses pemulihan agar kesejahteraan psikologis (psychological wellbeing tetap terjaga)
Mengapa PFA
• • •
•
70-80% terjadi di level komunitas Tidak semua masalah harus mendapatkan penanganan oleh profesional Komunitas bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi dampak yg lebih buruk dan mempercepat proses pemulihan Terbatasnya sumber daya profesional kesehatan jiwa dan kesehatan mental
Pengembangan PFA
• Istilah PFA pertama kali muncul tahun 1940an di AS • Berkembang pesat tahun 2000-an seiring dengan meningkatnya penelitian tentang resiliensi/ketangguhan • Resiliensi merupakan faktor penting dalam mengelola pengalaman sulit. • Komponen spesifik dari resiliensi, proses alamiah pemulihan (natural coping mechanism) dan dukungan sosial yang kemudian diidentifikasi dan dikembangkan menjadi kerangka dari PFA. • Telah dikembangankan di banyak negara (termasuk Indonesia) dan berbagai konteks (intervensi krisis, bencana dan bahkan dunia pendidikan)
Siapa Yang Perlu Keterampilan PFA Health Sector
SAR, Military and Veteran
Volunteer and Humanitarian Worker
Teacher and School
Neighbors and Colleagues
Child and Adolescence
Police Officers and Public Safety
Family, Adult, and Elderly
Prinsip Dasar Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang memerlukan dukungan Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari perspektif korban ke penyintas (survivors) Keberadaan dan dukungan dari orang lain Hubungan saling membantu meringankan beban
Tugas • Amati dan catat hal-hal apa yang terjadi dan perubahan tingkah laku – situasi dalam video berikut ini?
Bentuk Ketrampilan PFA • Keterampilan memberikan dukungan: (LOOK – LISTEN – LINK / MEMBERI PERHATIAN – DENGARKAN – HUBUNGKAN) • Hadir - Empati • Komunikasi interpersonal (Mendengar aktif/percakapan penguatan) • Peduli Diri (Self-care): Kenali dan sadari keterbatasan
LANGKAH PFA
Langkah Persiapan Memahami Situasi Pembelajaran apa yang bisa kita dapat dari gambar di samping ini?
Memulai Kontak Tujuan: Memperkenalkan diri dengan cara yang membuat orang yang memerlukan dukungan nyaman
(1). Kebutuhan personal orang yg memerlukan dukungan. (2) Perhatikan konteks dan aspek budaya
Look Perhatikan rasa aman Perhatikan kebutuhan dasar Perhatikan orang yang membutuhkan dukungan khusus
Listen
Link
Pendekatan pada Hubungankan orang yang dengan dukungan membutuhkan sosial dukungan Beri informasi yang Bertanya tentang dibutuhkan kebutuhan Fasilitasi mengelola Dengarkan dan bantu masalah untuk merasa lebih nyaman
Latihan Mendengar Aktif
Mendengar Aktif • Mendengar aktif merupakan sebuah cara mendengarkan dan menanggapi orang lain yang bertujuan membuat orang tersebut merasa dipahami Untuk dapat mendengar aktif, kita harus hadir sepenuhnya bagi orang yang kita bantu dan mendengarkan apa yang dikatakannya dengan penuh perhatian Oleh karena itu mereka akan cenderung lebih terbuka dan bercerita lebih banyak mengenai permasalahannya.
Hal yang harus diperhatikan dalam mendengar Jangan berusaha menasehati atau memberikan opini pribadi. Hindari memotong atau menyela pembicaraan. Tidak berbicara terlalu banyak kepada orang yang memerlukan dukungan (kadang hal ini kita lakukan bila gugup atau tidak tahu apa yang mesti dilakukan). Hindari kata-kata atau bahasa tubuh yang mengancam, menyalahkan, Berespons terhadap kemarahan orang yang memerlukan dukungan dengan tenang, tidak dengan membela diri, marah atau sakit hati.
Non Verbal Bahasa non-verbal mungkin lebih akurat untuk menggambarkan perasaan dan pikiran dibandingkan katakata. Orang yang membantu harus menyadari bahasa nonverbalnya sendiri, dan bahasa non-verbal dari orang yang dihadapinya.
Kontak mata Postur tubuh Ekspresi wajah Intonasi suara dsb
Mendengar Aktif (Verbal) Harus hadir sepenuhnya bagi orang tersebut dan mendengarkan apa yang dikatakannya dengan penuh perhatian. Dalam mendengar aktif ada unsur menyimak = Orang yang mendengarkan harus dapat menyampaikan kembali kepada orang yang didengarkan apa yang didengarnya. Secara sederhana kita melakukan apa yang disebut parafrase atau menyampaikan esensi dari isi pesan yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata kita sendiri.
Latihan Kasus 1: Seorang peserta didik curhat ke gurunya bahwa dia merasa tidak nyaman terkait temannya yang meanggap dia bodoh dan tidak gaul sehingga ditinggalkan temannya. Kasus 2: Seorang guru memanggil peserta didik yang diduga hamil. Guru ini mendapat laporan dari temannya. Catat: (1) Hal yang sudah baik dan (2) Hal yang perlu diperbaiki
PFA pada Anak dan Remaja dalam Konteks Satuan Pendidikan
Strategi Implementasi Setiap orang akan memiliki kebutuhan yang bisa saja berbeda satu sama lain Memastikan semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi Terintegrasi pada struktur layanan yang ada (BP / Guru <--> Peserta Didik / Organisasi Intra-Ekstra Kurikuler)
Bagaimana Implementasinya? Rujukan Layanan Lainnya
Layanan Spesialis
3–4%
Kepala Sekolah Guru BP/BK Guru Kelas
Masalah Psikososial Anak dan Remaja
10-20%
Curhat Teman Sebaya (70-80%)
Peduli Diri (Self Help)
Contoh Rencana Implementasi Persiapan • Identifikasi masalah anak dan remaja untuk mengetahui konteks permasalahan. • Identifikasi potensi dan struktur yang ada guna menentukan strategi bagaimana program diintegrasikan dan diimplementasikan Tahapan Implementasi • Perencanaan program partisipatif • Contoh kegiatan: (1) kampanye PFA, (2) peningkatan kapasitas/edukasi, (3) kunjungan rumah, (4) pojok curhat dll Monitoring dan Evaluasi Penguatan dan Keberlanjutan
Terima Kasih