Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Yogyakarta, 11 Februari 2017
Wahyu Cahyono
[email protected] Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI
Diskusi • Jika kita mengalami situasi sulit (masalah) apa saja yang kita rasakan?
Dampak Situasi Sulit Fisik
Lutut lemas Jantung berdebar
Pikiran
Cemas Takut Khawatir
Emosi
Tingkah Laku
Merasa tidak Lari berdaya Duduk terdiam Tidak tahu apa yang harus dilakukan
Tema umum dalam: KEHILANGAN Penting untuk dipahami bahwa reaksi-reaksi tersebut adalah reaksi wajar ketika seseorang dihadapkan dengan situasi sulit. Setiap orang dapat mengalami reaksi yang berbeda walaupun terpapar oleh peristiwa yang sama
Respons Terhadap Perubahan Situasi sulit/musibah
5.Penerimaan
1. Mengingkari
2. Marah
4.Depresi
3
Tawar Menawar
Respon Terhadap Perubahan 1. 2.
3. 4. 5.
Mengingkari: “itu tidak mungkin”, “saya tidak percaya” Marah: “Dokter yg salah / kelompok itu yang salah” Tawar-Menawar: “seandainya saya hati-hati”, “kalau saya………………” Depresi: “tidak ada harapan lagi”, “saya tidak berguna”, “Saya yang bersalah” Menerima: “apa yang harus saya lakukan?”
Masalah Psikososial Anak dan Remaja • • • •
Masalah relasi dengan teman sebaya Emosional Masalah perilaku (conduct problem) Hiperaktif atau kurang perhatian
Konteks Situasi Sulit Makro Sistem
Keluarga Besar Lingkungan Kerja Keluarga Makro Sistem
Makro Sistem
Saudara Teman Tetangga Komunitas Sekolah
Makro Sistem
• Masalah yang dialami anak dan remaja di sekolah tidak bisa lepas dari mikro-mesomakrosistemnya • Meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan meningkatkan kapasitas sekolah dan pemangku kepentingan dalam mengelola masalah psikososial anak Kesejahteraan Psikososial Anak
Strategi Mengelola Situasi Sulit
Mengelola stres = Membuka dan Menutup Balon
Apa Itu PFA? Konsep Psychological First Aid (PFA) atau Dukungan Psikologis Awal bisa dianalogikan dg P3K Bisa dilakukan oleh siapapun (yang sudah terlatih) Mengajarkan apa yang bisa dilakukan pada diri sendiri atau membantu orang lain ketika menghadapi situasi sulit .
Tujuan PFA • Mengurangi dampak (psikologis yang lebih buruk) • Mempercepat proses pemulihan agar kesejahteraan psikologis (psychological wellbeing tetap terjaga)
Mengapa PFA
• • •
•
70-80% terjadi di level komunitas Tidak semua masalah harus mendapatkan penanganan oleh profesional Komunitas bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi dampak yg lebih buruk dan mempercepat proses pemulihan Terbatasnya sumber daya profesional kesehatan jiwa dan kesehatan mental
Pengembangan PFA
• Istilah PFA pertama kali muncul tahun 1940an di AS • Berkembang pesat tahun 2000-an seiring dengan meningkatnya penelitian tentang resiliensi/ketangguhan • Resiliensi merupakan faktor penting dalam mengelola pengalaman sulit. • Komponen spesifik dari resiliensi, proses alamiah pemulihan (natural coping mechanism) dan dukungan sosial yang kemudian diidentifikasi dan dikembangkan menjadi kerangka dari PFA. • Telah dikembangankan di banyak negara (termasuk Indonesia) dan berbagai konteks (intervensi krisis, bencana dan bahkan dunia pendidikan)
Siapa Yang Perlu Keterampilan PFA Health Sector
SAR, Military and Veteran
Volunteer and Humanitarian Worker
Teacher and School
Neighbors and Colleagues
Child and Adolescence
Police Officers and Public Safety
Family, Adult, and Elderly
Prinsip Dasar Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang memerlukan dukungan Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari perspektif korban ke penyintas (survivors) Keberadaan dan dukungan dari orang lain Hubungan saling membantu meringankan beban
Bentuk Ketrampilan PFA • Hadir • Empati • Komunikasi interpersonal (Mendengar aktif/percakapan penguatan) • Keterampilan memberikan dukungan: LIHAT – DENGARKAN HUBUNGKAN
LANGKAH PFA
Langkah Persiapan Memahami Situasi Pembelajaran apa yang bisa kita dapat dari gambar di samping ini?
Memulai Kontak Tujuan: Memperkenalkan diri dengan cara yang membuat orang yang memerlukan dukungan nyaman
(1). Kebutuhan personal orang yg memerlukan dukungan. (2) Perhatikan konteks dan aspek budaya
Langkah 1: Memberikan Rasa Aman Tujuan: mengembalikan rasa aman dan menyediakan kebutuhan dasar orang yang memerlukan dukungan.
Langkah yang bisa dilakukan: Menghindarkan dari bahaya Menyediakan tempat yang aman Memenuhi kebutuhan dasar Menyediakan informasi yang dapat dipercaya
Langkah 2: Mendorong Keberfungsian Adakah orang yang tidak terguncang setelah mengalami situasi sulit? Tujuan: memberikan kenyamanan, menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih stabil pada orang yang memerlukan dukungan (jika diperlukan)
Langkah yang bisa dilakukan: Berikan perhatian melalui kata-kata dan perbuatan yang tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang ingin kita bantu. Relaksasi: Membuat orang merasa nyaman
Langkah 3: Membantu Merencanakan Tindak Lanjut Tujuan: Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk terlibat dalam proses pemulihannya dan membantu menyusun rencana tindak lanjut.
Langkah yang bisa dilakukan:
Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk kembali pada rutinitasnya. Libatkan orang yang memerlukan dukungan secara aktif dalam tugas-tugas pemulihan
PFA pada Anak dan Remaja dalam Konteks Satuan Pendidikan
Strategi Implementasi Setiap orang akan memiliki kebutuhan yang bisa saja berbeda satu sama lain Memastikan semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi pada setiap levelnya Terintegrasi pada struktur layanan yang ada (BP / Guru <--> Siswa / Organisasi Siswa)
Terima Kasih