IMPLEMENTASI INTERNETWORKING DI BNI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DOSEN: Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc
DISUSUN OLEH: [KELOMPOK 4 – E50] ATTAR ASMAWAN DONNY KRISTIYANTO DUDY BUDIANA M. RIZAL ANDRIYANTO NOVRI RULYASRI
P056133052.50E P056133092.50E P056133102.50E P056133212.50E P056133232.50E
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR JANUARI 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2 DAFTAR GAMBAR…...………………………………………………………………………... 3 DAFTAR TABEL.... …………………………………………………………………………….. 4 KATA PENGANTAR…….………………………………………………………………………5 I. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 6 I.1. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 6 I.2. PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 7 I.3 . MAKSUD DAN TUJUAN………………………………………………………….…..7 I.4. PROFIL PERUSAHAAN…………………………………......………………………. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA. ....................................................................................................... 11 II.1. KETERKAITAN TEKNOLOGI SEBAGAI SISTEM INFORMASI ........................... 11 II.2. INTERNET WORKING ................................................................................................ 15 II.3 INTRANET, EXTRANET, INTERNET ....................................................................... 17 II.3.1. INTRANET………………………………………………………………….… 17 II.3.2. EXTRANET …………………………………………………………………....19 III.3.3.INTERNET …………………………………………………………………….20 III. PEMBAHASAN .................................................................................................................... 23 III.1 . CORE COMPETENCY ............................................................................................... 23 III.2. STAKEHOLDER ........................................................................................................ 23 III.2.1 PEMEGANG SAHAM...................................................................................... 23 III.2.2 KARYAWAN ................................................................................................... 24 III.2.3 NASABAH ........................................................................................................ 24 III.2.4 MASYARAKAT ............................................................................................... 25 III.2.5 PEMERINTAH ................................................................................................. 25 III.3. PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT…………………………25 III.3.1 INTRANET……………………………………………………………………..25 III.3.2 EXTRANET…...………………………………………………………………..29 III.3.3 INTERNET……………………………………………………………..……....29 III.4. FUTURE DEVELOPMENT………………………………………………………….31 III.4.1. CHALLENGES .................................................................................................. 31 IV. KESIMPULAN DAN SARAN ......………………………………………………………..32 V. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... ..34
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Transformasi Identitas Korporat BNI............................................................................8 Gambar 2. Komposisi Kepemilikan Saham di BNI........................................................................8 Gambar 3. Era Sistem Informasi....................................................................................................12 Gambar 4. Era Globalisasi Informasi.............................................................................................13 Gambar 5. Perbedaan antara Internet, Intranet dan........................................................................16 Gambar 6. Penggunaan intranet, ekstranet dan internet pada perusahaan.............................. ......17 Gambar 7. Cara perusahaan memperoleh nilai bisnis dari aplikasi e-business dan e-commerce..21 Gambar 8. Tampilan aplikasi BNI Icons.......................................................................................26 Gambar 9. Tampilan Aplikasi SMPK...........................................................................................26 Gambar 10 Tampilan Aplikasi IRS Online...................................................................................27 Gambar 11. Tampilan Aplikasi Bniforum....................................................................................27 Gambar 12. Tampilan BNI Webmail............................................................................................28 Gambar 13. Tampilan BNI HCMS...............................................................................................28 Gambar 14. Tampilan www.bni.co.id..........................................................................................30 Gambar 15. Tampilan BNI Internet Banking...............................................................................30
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Email...............................................................14
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah, SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kelompok 4 Kelas E50, Program MB IPB, dapat menyelesaikan tugas kelompok untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM), dengan judul “Implementasi Internetworking di BNI”. Paper ini menjelaskan tentang penerapan atau implementasi internetworking yang digunakan dalam operasional di BNI yang meliputi stakeholder, network, benefit, teknologi, core competency, dan future development. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc sehingga paper ini dapat selesai tepat pada waktunya. Kami menyadari sepenuhnyua bahwa paper ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap masukan dan kritikan yang bersifat konstruktif sehingga paper ini dapat menjadi lebih baik. Kami berharap paper ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Jakarta, Januari 2015 Tim Penulis, Kelompok 4 – E50 MB IPB
5
I. PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi di dunia termasuk Indonesia saat ini semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi untuk membantu segala macam aktivitas kehidupan. Teknologi juga digunakan untuk meningkatkan kualitas masingmasing individu dalam menghadapi perkembangan teknologi. Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) merupakan bagian dari mata rantai dalam dunia Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS). Optimalisasi waktu dan biaya merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan teknologi. Penggunaan teknologi dilakukan guna mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Penerapan sistem informasi pada suatu organisasi dapat dilakukan dengan menerapkan salah bentuk teknologi komunikasi yang sedang berkembang saat ini yang disebut sebagai internetworking. Internetworking sendiri adalah suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet, ekstranet) yang bertujuan utama untuk meningkatkan nilai bisnis dari perusahaan dengan mengatasi kendala yang disebabkan oleh faktor geografis dan perbedaan waktu, sehingga dapat berkomunikasi secara handal dan efisien dengan mitra bisnis dan stakeholder lainnya. Hal ini dapat menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut. Menurut wikipedia, Internet (singkatan dari interconnected-networking) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Semakin besar dan berkembangnya jumlah pengguna Internet telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan bantuan mesin pencari seperti Google, Yahoo,dan mesin pencari lainnya, para pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran atau pengetahuan informasi dan data secara ekstrem. Dewasa ini, kebutuhan di bidang networking sudah merupakan hal yang umum di tengah perkembangan teknologi informasi, termasuk bagi perusahaan. Penggunaan internetworking dapat berupa internet, intranet ataupun ekstranet. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam mengelola jasa manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk layanan yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan kepada para nasabahnya. Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi yang canggih dan memadai sangat diperlukan agar mampu memberikan layanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan para nasabahnya serta agar mampu tetap bersaing dengan lembaga keuangan atau bank yang lainnya. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau lazimnya disingkat BNI merupakan salah satu institusi finansial ataupun perbankan terbesar di Indonesia. BNI selalu terus berupaya “menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja” sesuai dengan visi BNI. BNI menyadari bahwa bisnis perbankan sangat bertumpu pada pelayanan, sehingga faktor sumber daya manusia dan kekuatan teknologi memegang peranan penting untuk menghasikan kinerja unggul. Menyadari kebutuhan nasabah yang sangat beragam, BNI 6
menjawab kebutuhan tsb dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai dan dapat menjawab kebutuhan nasabah Untuk menjawab pertumbuhan industri perbankan yang signifikan dan perilaku nasabah yang sangat dinamis di mana membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat, dukungan teknologi informasi menjadi kunci utama layanan perbankan. Dengan mengetahui latarbelakang, posisi bank Mandiri dan berbagai produk dan layanan yang digunakan seperti yang disebutkan diatas maka kami tertarik untuk membahas sistem teknologi informasi yang digunakan di bank tersebut dalam menjalankan bisnisnya serta menjaga hubungan dengan pihak-pihak terkaitnya.
I.2.
PERUMUSAN MASALAH
Dilatarbelakangi hal tersebut di atas, maka dalam paper ini penulis akan mencoba untuk menjawab beberapa permasalahan, sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan / implementasi internetworking (jaringan internet, intranet dan ekstranet) di BNI serta teknologi apa saja yang digunakan? 2. Apa manfaat yang diperoleh dengan penggunaan masing-masing jaringan tersebut dan bagaimana pengembangan yang dapat dilakukan terkait dengan penggunaan tersebut?
I.3.
1. 2. 3.
I.4.
MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah : Sebagai pemenuhan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Program Pasca Sarjana MB IPB. Mengetahui bagaimana penerapan penggunaan internetworking (jaringan internet, intranet dan ekstranet) di BNI dan teknologi yang dipergunakan. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari penggunaan internetworking (dhi. di BNI) sehingga dapat memenangkan persaingan antar perbankan di Indonesia.
PROFIL PERUSAHAAN
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Dalam masa perjalanannya, BNI telah mereposisi identitas korporatnya untuk menyesuaikan dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama sejak BNI berdiri berupa lingkaran warna merah dengan tulisan BNI 1946 berwarna emas melambangkan persatuan, keberanian, dan patriotisme yang memang merefleksikan semangat BNI sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi logo layar kapal & gelombang 7
untuk merepresentasikan posisi BNI sebagai Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar keuangan dunia dengan memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang mencerminkan gerak maju BNI yang dinamis sebagai bank komersial negara yang berorientasi pada pasar. Setelah krisis keuangan melanda Asia tahun 1998 yang mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, BNI melakukan program restrukturisasi termasuk diantaranya melakukan rebranding untuk membangun & memperkuat reputasi BNI. Identitas baru ini dengan menempatkan angka „46‟ di depan kata „BNI‟. Kata „BNI‟ berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan, keunikan, dan kekokohan. Sementara angka „46‟ dalam kotak orange diletakkan secara diagonal untuk menggambarkan BNI baru yang modern.
Gambar 1. Transformasi Identitas Korporat BNI (sumber : www.bni.co.id) Pada tahun 1996 BNI menjadi bank BUMN pertama yang mencatatkan sahamnya di BEJ. Sampai saat ini Pemerintah RI memegang 60% saham BNI, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi domestik & asing.
Gambar 2. Komposisi Kepemilikan Saham di BNI (sumber : www.bni.co.id) Sejak berdiri pada tahun 1946, BNI senantiasa menjadi bagian dari dinamika pembangunan perekonomian Indonesia. Dalam kurun waktu lebih dari separuh abad itu juga, BNI telah berkembang menjadi bank nasional yang kokoh dengan pertumbuhan keuangan berkelanjutan. Sebagai bank yang melayani negeri kebanggaan bangsa, BNI ditantang untuk terus mewujudkan komitmen dan meraih prestasi agar senantiasa memberikan layanan dan 8
kinerja yang unggul bagi nasabah dan bangsa Indonesia saat ini dan di masa mendatang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Adapun visi dan misi BNI adalah sebagai berikut : 1. 2.
Visi BNI Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja Misi BNI Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga (DPK). BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak. Sebagai salah satu lembaga intermediary, BNI menawarkan layanan penyimpanan dana pihak ketiga (DPK) maupun fasilitas pinjaman baik pada segmen korporasi, menengah, maupun kecil serta layanan jasa (services). Dengan produk & layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah di semua segmen, BNI yakin dapat menjadi Bank of Choice. BNI memiliki komitmen menjadi fasilitator pembangunan untuk mendukung pertumbuhan industri di Indonesia. Sebagai bagian dari transformasi bisnis, BNI fokus pada delapan sektor industri unggulan yang prospektif, yaitu : Minyak, Gas, & Pertambangan, Telekomunikasi, Kimia, Agribisnis, Makanan & Minuman, Perdagangan Besar & Eceran, Kelistrikan dan Konstruksi. Bisnis BNI saat ini telah disesuaikan dengan segmentasi nasabah dan mengantisipasi permintaan pasar yang semakin dinamis. BNI juga telah melakukan transformasi bisnis dari product centric menjadi customer centric dengan fokus pada Business Banking dan Consumer & Retail. Di segmen Business Banking, BNI menawarkan integrated financial solution bagi nasabah dengan fokus pada delapan sektor industri unggulan. Untuk segmen Consumer & Retail Banking, BNI bertekad menjadi lifetime banking partner bagi para nasabah dengan menyediakan produk dan jasa perbankan di setiap tahapan usia. Untuk melengkapi kebutuhan nasabah di bisnis tresuri & internasional, BNI berkomitmen untuk menjembatani bisnis nasabah dengan mengoptimalkan keberadaan kantor cabang BNI di kota finansial dunia : Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, dan New York. Khusus ntuk sektor kredit, BNI membagi ke dalam 3 segmen, yaitu : 1. Segmen Usaha Kecil, menangani pemberian kredit hingga Rp 15 milyar. Pemberian kredit ini disalurkan melalui Sentra Kredit Kecil (SKC). Saat ini BNI memiliki lebih dari 50 unit SKC yang dapat memfasilitasi kebutuhan kredit nasabah. 2. Segmen Kredit Menengah mengelola pemberian kredit di atas Rp 15 milyar hingga Rp 150 milyar yang disalurkan melalui Sentra Kredit Menengah (SKM). Sampai dengan saat ini BNI memiliki lebih dari 20 unit SKM di seluruh Indonesia. 3. Segmen Korporasi diberikan kepada nasabah korporasi dengan skala yang lebih besar lagi. Sesuai dengan peran BNI sebagai agent of development dan fasilitator dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), 9
penyaluran kredit BNI difokuskan pada delapan sektor industri unggulan yaitu Minyak, Gas, & Pertambangan; Telekomunikasi; Kimia; Agribisnis; Makanan & Minuman; Perdagangan Besar & Eceran; Kelistrikan; dan Konstruksi, sementara penyaluran kredit menengah dan kecil dilakukan dengan lebih terarah dan terintegrasi melalui pendekatan value chain. BNI menyadari bahwa bisnis perbankan sangat bertumpu pada pelayanan, sehingga faktor sumber daya manusia dan kekuatan teknologi memegang peranan penting untuk menghasikan kinerja unggul. Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia BNI berasal dari internal melalui asessmen pegawai dan sumber eksternal melalui fresh graduate dan experience hire. Kekuatan BNI terletak pada kemampuan SDM yang memiliki keterampilan dan integritas yang tinggi dalam melayani nasabah dengan sepenuh hati dan profesional. Untuk menjawab pertumbuhan industri perbankan yang signifikan dan perilaku nasabah yang sangat dinamis di mana membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat, dukungan teknologi informasi menjadi kunci utama layanan perbankan. Saat ini BNI memiliki lebih dari 1.700 kantor cabang dan lebih dari 14.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk jaringan ATM Bersama dan ATM Link serta enam kantor cabang di luar negeri termasuk remittance representatif di beberapa negara. Dengan jumlah outlet dan jaringan demikian luasnya, dibutuhkan dukungan teknologi yang handal. BNI memiliki command centre yang bertugas memantau operasional BNI dapat berjalan lancar selama 24 jam. Di akhir tahun 2013, jumlah aset yang dimiliki BNI tercatat sebesar Rp386,7 triliun dan jumlah karyawan sebanyak 26.100 orang. Jaringan layanan BNI tersebar di seluruh Indonesia melalui ke-1.693 outlet domestik dan di luar negeri melalui cabang-cabang di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura dan Osaka. Jaringan ATM BNI saat ini tercatat sebanyak 11.163 unit ATM milik sendiri. Layanan BNI juga tersedia melalui 42.000 EDC, Internet Banking, dan SMS Banking.
10
II.
II. 1
TINJAUAN PUSTAKA
KETERKAITAN TEKNOLOGI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang tidak akan pernah tenggelam bahkan berkembag. Beraneka ragam teknologi yang hadir untuk ikut meramaikan dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini, salah satunya adalah teknologi SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat, teknologi SMS memungkinkan orang saling berkirim atau bertukar informasi (berupa teks) melalui mobile device misalnya handphone. masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an. 1. ERA KOMPUTERISASI Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari perusahaanperusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya sehari-hari. Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur. 2.
ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa computer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih 11
jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.
Gambar 3. Era Sistem Informasi Sumber : James Cash et.al., 1992 dalam Indrajit (2012)
3.
ERA GLOBALISASI INFORMASI
Perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain.Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar.
12
Gambar 4. Era Globalisasi Informasi Sumber: James Cash et.al, 1992 dalam inrajit (2012) Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan \dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karenaadanya faktor-faktor external lain seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial budaya (reformasi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan dan peraturanperaturan baru yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisa ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan Secara umum proyek-proyek teknologi informasi atau sistem informasi dalam korporat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang secara nature membentuk siklus tertentu. Email (electronic mail) atau surat eletronik merupakan fasilitas paling sederhana dan paling banyak digunakan bagi para pengguna internet. Dengan fasilitas ini dapat mengirimkan pesan berbentuk teks kepada orang lain secara cepat karena sampai di tujuan dalam hitungan menit sampai jam. Terdapat keuntungan dan kerugian dalam menggunakan email untuk mengoperasikan perusahaan yaitu.
13
Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Email.
II.2.
SISTEM INFORMASI
Sistem informasi merupakan tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada (manusia, hardware, software, data dan jaringan) yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya (O‟Brien, 2002). Sistem Informasi menyediakan informasi untuk medukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan pada organisasi. Setidaknya terdapat enam fungsi dari sistem informasi, yaitu : 1. Medukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance, manajemen sumber daya manusia, menajemen operasi dan pemasaran, 2. Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada kustomer dan kepuasan customer, 3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif, 4. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global, 5. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima, 6. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh, saat ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya yang semakin luas dan semakin canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up to date informasi. Tujuan dari penggunaan teknologi dan sistem informasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi segala sesuatunya termasuk proses bisnis, penentuan strategi bisnis, pengambilan keputusan, dan hal-hal yang bisa membantu percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual perusahaan dan meningkatkan memenangkan persaingan di pasar. Melihat dari perannya yang cukup vital didalam suatu organisasi, maka sistem informasi tidak bisa dianggap sebagai pendukung belaka, namun lebih dari itu. Sudah semestinya sistem 14
informasi bisa dijadikan patokan bagi perusahaan untuk maju dan meraih kesuksesan dengan cepat, tepat dan meraih keuntungan dengan cepat pula. Untuk menjawab segala tantangan bisnis dan dalam mengahadapi globalisasi, system informasi menjadi solusi yang tepat bagi para eksekutif dan para mengambil keputusan dalam membantu proses pengembangan dan memajukan perusahaan. Dalam hal penembangan bisnis, seseorang dapat mendesain dan menganalisis suatu permasalahan suatu aplikasi system informasi berdasarkan kebutuhan yang ada. Hal yang menjadi dasar dalam aplikasi system informasi adalah adanya etika yang mesti dijaga. Etika yang menjadi dasar itu salah satunya adalah system yang dibangun berdasarkan prinsip tanggung jawab dan moral yang dijaga. Dengan moral dan bertanggung jawab, sehingga informasi yang dibangun tidak melulu untuk kepentingan sesaat dan kepentingan yang memihak, namun untuk keberlangsungan dan kemaslahatan semua pihak. Dari sisi karier, individu ataupun organisasi yang menguasai system informasi memungkinkan dengan mudah untuk memahami tentang permasalahan yang ada dan mencarikan solusi yang terbaik, tepat dan efisien sesuai peruntukannya. II.3.
INTERNET WORKING
Internetworking adalah merupakan suatu abstraksi yang kuat yang memperbolehkan pembahasan kompleksitas dari teknologi komunikasi beragam di bawahnya. Dengan menyembunyikan detail dari setiap perangkat keras jaringan dan menyediakan sua tu lingkungan komunikasi tingkat tinggi. Tujuan utama dari Internetworking adalah interoperabilitas yang maksimun, yaitu memaksimalkan kemampuan program pada sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi secara handal dan efisien. Ini akan menunjang ketersediaaan informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan internet telah mengubah bisnis menjadi network enterprise. Internet, web, intranet dan ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang semakin mengglobal. Sedangkan internetworking sendiri dapat diartikan sebagai suatu bentuk hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet). Internetworking muncul dari keinginan para pemakai jaringan lokal untuk berkomunikasi dengan jaringan lokal lainnya atau barangkali dengan sebuah jaringan berjarak jauh. Sebuah organisasi / perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya mungkin menggunakan jaringan yang berbeda dengan alasan sebagai berikut: a. Perkembangan dan tujuan yang berbeda dari tiap organisasi/perusahaan b. Jarak antar lokasi tiap bagian yang mungkin berjauhan c. Letak geografis (mis: ruang, bangunan) dari tiap organisasi/perusahaan Internetworked enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang menggunakan internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya (O‟Brien, 2002). Seluruh proses pertukaran informasi dalam bentuk apa pun (suara, data, teks, gambar, audio, video) dilakukan dengan melalui jaringan berbasis komputer. Dengan digunakannya jaringan telekomunikasi, 15
seperti internet, intranet, dan ekstranet, perusahaan dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce, memperbaiki kerja sama kelompok kerja, mengembangkan proses operasional online berbagai sumber daya, mengunci pelanggan dan pemasok serta mengembangkan jasa dan produk baru. Dengan demikian peranan telekomunikasi lebih strategis dan vital bagi bisnis yang harus terus menerus mencari cara baru untuk bersaing baik di pasar domestik maupun pasar global. Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistrinbusi dibangun dari berbagai macam media transmisi, termasuk kabel, transmisi fiber optis, maupun jaringan menggunakan sistem wireless; hardware yang didalamnya termasuk routers, switch, bridge, hub, repeater, dan network interface lainnya selain itu software yang termasuk di dalamnya protokol stack, pengatur komunikasi, dan driver. Seluruh fungsi dan performa dari sistem terdistribusi tergantung dari seluruh aspek yang ada pada ketiga unsur diatas. Kita harus menghubungkan antara fungsionalitas hardware dan software yang menyediakan fasilitas komunikasi untuk sistem terdistribusi, hal semacam ini disebut dengan communication subsystem. Komputer dan semua peripheral lain yang menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host. Sedangkankan istilah node digunakan untuk semua komputer dan switch yang termasuk ke dalam sebuah jaringan. Ada 3 jenis jaringan yang dipergunakan dalam internetworking, yaitu intranet, ekstranet dan internet. Ketiga jenis tersebut memiliki ruang lingkup yang berbeda-beda.
Gambar 5. Perbedaan antara Internet, Intranet dan Extranet Pada gambar tersebut di atas dapat dilihat perbedaan masing-masing ruang lingkup dari internet, intranet dan ekstranet. Pada uraian di bawah akan dipaparkan penjelasan mengenai internet, intranet dan ekstranet. Dalam sebuah perusahaan sendiri, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tentu tidak akan terlepas dari penggunaan baik internet, ekstranet dan intranet. Berikut adalah gambaran penggunaan ketiga jenis jaringan tersebut dalam perusahaan :
16
Gambar 6. Penggunaan intranet, ekstranet dan internet pada perusahaan
II.4.
INTRANET, EXTRANET, INTERNET
Intranet, ekstranet, dan internet merupakan jaringan telekomunikasi yang memiliki peranan penting dan luas dalam mencapai tujuan strategis, manajemen, dan operasional perusahaan. Jaringan ini sebagai teknologi sistem terbuka yang menggunakan jaringan internet sebagai teknologi dasarnya. Sistem terbuka adalah sistem informasi yang menggunakan standar umum untuk hardware, software, aplikasi dan jaringan seperti internet, ekstranet, dan intranet. Sistem jaringan ini memberikan konektivitas yang lebih besar yakni kemampuan komputer jaringan dan alat lainnya untuk dapat dengan mudah mengakses dan saling berkomunikasi serta berbagi informasi. Sehingga internet, ekstranet, dan intranet mampu menciptakan lingkungan komputasi yang terbuka untuk diakses dengan mudah oleh pemakai akhir dan sistem komputer akhir berjaringan. II.4.1. INTRANET Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser web, protocol jaringan TCP/IP, database dan publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam perusahaan, yang digunakan untuk memungkinkan saling berbagi informasi, komunikasi, kerjasama, dan dukungan bagi proses bisnis. Dalam penggunaan intranet, perusahaan akan melindungi hal-hal kritis dengan ukuran keamanan tertentu agar tidak mudah diakses oleh pihak lain. Ukuran keamanan yang bisa 17
digunakan seperti password, enkripsi, dan firewall sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang memiliki otoritas. Intranet merupakan jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet. Intranet dapat diartikan sebagai bentuk privat dari internet atau internet yang penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. Intranet biasanya digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan, dokumen, dan sarana diskusi internal yang tertutup, sehingga tidak dapat diakses oleh pihak luar. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan protokol internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun sebuah intranet. Keuntungan penggunaan intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan : produktivitas kerja, efisiensi waktu, komunikasi, sistem publikasi web, efektifitas biaya, keseragaman informasi, meningkatkan kerjasama. Namun intranet juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu : informasi yang salah atau tidak sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya, interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab, perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan intranet, perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet di sebuah organisasi atau perusahaan dan bisa terjasi overload (data penuh) akibat pengiriman pesan antar pengguna yang tidak terkontrol dengan baik. Yang perlu menjadi perhatian dalam intranet apabila sebagian informasi organisasi tersebut ingin diekspose agar dapat di akses jaringan luar (internet) adalah firewall dan router (intranet ini akan menjadi ekstranet). Pada dasarnya komponen pembentuk intranet sama dengan komponen pembentuk internet. Untuk dapat mengembangkan intranet dibutuhkan berbagai perangkat yang mendukung, yaitu perangkat keras maupun perangkat lunak intranet. Adapun perangkat keras intranet, antara lain : 1. Local Area Network (LAN) : Intranet merupakan jaringan komputer lokal (LAN) yang diberikan teknologi internet dengan membangun jaringan komputer lokal terlebih dahulu. LAN (Local Area Network) atau jaringan komputer lokal terdiri dari beberapa komputer yang saling terhubung dalam satu lokasi yang dapat berhubungan dan mengakses sumbersumber daya pada komputer yang lain. 2. Client-Server : Komputer server merupakan komputer pusat yang memberikan suatu data atau dokumen, sedangkan komputer yang meminta dokumen disebut sebut sebagai client. Komputer client biasanya berupa komputer biasa dan digunakan oleh pemakai atau pegawai perusahaan untuk meminta informasi dari server, sedangkan komputer server digunakan untuk menyimpan data dan program serta menyediakan pelayanan network kepada client. Jika kedua komputer ini di satukan, maka akan didapat sebuah model jaringan komputer client server. 3. Komponen LAN : Komponen yang diperlukan untuk membangun intranet, terdiri dari : komputer server, komputer workstation, adapter network atau network interface card, kabel dan komponen pendukung LAN lainnya. 4. Selain komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun intranet, tentunya terdapat beberapa komponen perangkat lunak dalam jaringan intranet, antara lain : 5. Sistem Operasi Network : Sistem operasi network adalah sebuah program yang mengendalikan dan mengatur lalu lintas suatu jaringan serta menyediakan pelayanan kepada komputer-komputer yang terdapat pada jaringan tersebut. Contoh sistem operasi network yang paling sering digunakan adalah Novell Netware, Windows NT, dll. 18
Web Server : Web server adalah sebuah program yang dijalankan pada komputer server, yang bertugas menyediakan jasa pelayanan intranet kepada komputerkomputer yang terhubung ke server. Beberapa dari web server yang paling benyak digunakan diantaranya adalah: Microsoft Internet Information Server, Netscape FastTrack Server & Enterprise Server, Apache, Internet Ware, Lotus Domino. 7. Web Browser : Web Browser atau sering disingkat dengan browser adalah program yang dijalankan pada komputer client, yang digunakan untuk mengakses dan melihat halaman intranet yang terdapat pada server. Yang paling banyak digunakan adalah Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer. 8. File HTML : Inti dari intranet adalah halaman-halaman intranet yang bisa diakses oleh setiap orang pada perusahaan. File-File HTML untuk intranet biasanya disimpan pada server, sehingga dapat diakses oleh semua komputer client yang ingin membuka halaman intranet. File HTML ini hanya dapat ditampilkkan dengan program browser yang terdapat pada client. 9. File-File Pendukung : File-file pendukung di sini adalah file-file yang dibutuhkan oleh file HTML untuk menampilkan halaman intranet. File-file penunjang ini (sama seperti HTML) juga disimpan pada hard disk komputer server, sehingga bisa diakses oleh semua komputer client yang terhubung ke jaringan intranet. 10. Search Engine : Search Engine digunakan untuk mencari informasi yang diinginkan dengan mudah dan cepat, tanpa harus menjelajahi situs-situs web yang jumlahnya tak terhingga. Search engine bisa memudahkan pegawai mencari suatu informasi yang diinginkan dengan cepat, tanpa harus mengetahui alamat halaman halaman intranet tertentu. 6.
II.4.2. EXTRANET Extranet merupakan jaringan telekomunikasi yang dibangun untuk dapat menghubungkan antara suatu organisasi/ perusahaan dengan mitra bisnisnya melalui sistem aplikasi. Menurut O‟Brien (2005) menjelaskan bahwa ekstranet adalah hubungan jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan Perusahaan dapat menggunakan jaringan privat virtual yang dapat menetapkan hubungan jaringan privat langsung antarmereka atau menciptakan hubungan internet yang aman antar mereka. Dalam menjaga keamanan ,perusahaan juga dapat menerapkan enkripsi untuk data yang sensitive dan sistem firewall sendiri untuk memberikan keamanan yang memadai. Dengan demikian, ekstranet memungkinkan pihak-pihak seperti pelanggan, pemasok, konsultan, subkontraktor, prospek bisnis, dan pihak lain untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database perusahaan. Bagi perusahaan yang menginginkan biaya lebih rendah dan masih memiliki kecepatan internet, ekstranet merupakan solusi yang tepat. Ekstranet menggunakan intenet untuk komunikasi dan menggunakan browser standar untuk menavigasi situs dan bertukar data. Metode-metode enkripsi yang menjaga kerahasiaan pesan juga mudah digunakan. Adapun contoh aplikasi yang dapat digunakan dalam ekstranet adalah Lotus Notes. Ekstranet mempunyai dasar intrastruktur sama dengan internet, seperti TCP/IP Protocols, server, e-mail dan browser Web. Tetapi ekstranet menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk membuat komunikasi 19
melalui internet lebih aman. Ekstranet banyak sekali digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan informasi ke pihak-pihak luar yang terkait. Adapun sistem ekstranet yang handal harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut : a. Corporate security policy; b. Periodic security audit; c. Well defined rules for granting access to the extranet systems; d. Firewalls; e. Logging and analysis. Sebagai suatu jaringan, ekstranet memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari ekstranet adalah : a. Proses dan arus informasi lebih cepat; b. Peningkatan dalam efektivitas berbisnis; c. Mengurangi biaya komunikasi, transportasi maupun administrasi; d. Mengurangi penggunaan kertas; e. Akses draft dokumen serta presentasi multimedia untuk komentar ataupun persetujuan klien; f. Melihat proyek-proyek yang lalu sebagai perbandingan. Sedangkan kelemahan dari jaringan ekstranet, antara lain : biaya tinggi pada awal pengembangan dan membutuhkan staf ahli untuk mengembangkan ekstranet.
II.4.3. INTERNET Pengertian Internet berasal dari kata International Networking, merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan computer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Dari segi komunikasi internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam lingkungan perkantoran. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Pada awalnya internet adalah suatu jarangan komputer yang dibentuk oleh Departemen Amerika Serikat pada awal tahun 60 an, pada waktu itu mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dengan software computer berbabis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Aplikasi-aplikasi di intenet saat ini sangat banyak dan akan terus berkambang seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan yang beragam di berbagai bidang. Aplikasi internet yang sering digunakan antara lain Word Wide Web (www), E-mail, Mailing List (millis), Newsgroup, Internet Relay Chat, File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Gopher, VoIP (Voice over Internet Protocol), dan lain-lain. Secara umum, nilai bisnis dengan menggunakan jaringan tren telekomunkasi seperti internet, intranet, ekstranet, dan jaringan telekomunikasi lainnya adalah dapat mengurangi biaya, mempersingkat waktu pemrosesan bisnis, mendukung e-commerce, memperbaiki kerjasama kelompok kerja,mengembangkan proses operasional online, berbagi sumberdaya, mengunci 20
pelanggan dan pemasok, serta mengembangkan produk jasa dan produk baru. Sehingga menjadikan jaringan telekomunikasi ini menjadi lebih strategis dan vital dalam bisnis yang harus terus mampu bersaing. Internet sebagai jaringan telekomunikasi menyediakan aplikasi yang sangat penting digunakan untuk kerjasama antara mitra bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok serta untuk kepentingan e-commerce. Sebagaimana yang dijelaskan oleh O‟Brien bahwa penggunaan bisnis di internet telah meluas dari hanya sekedar pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis. Perusahaan menggunakan teknologi internet untuk beberapa kegiatannya seperti pemasaran, penjualan, dan aplikasi manajemen dalam hubungannya dengan pelanggan serta aplikasi bisnis lintas fungsi, aplikasi dalam bidang teknik, manufaktur, sumberdaya, dan akuntansi. Nilai bisnis lainnya dengan menggunakan internet adalah peluang besar dalam memperoleh pelanggan baru dengan produk dan pemasaran yang inovatif, mempertahankan pelanggan saat ini melalui perbaikan hubungan dan layanan, dan peningkatan pendapatan perusahaan. Dikatakan oleh O‟Brien (2005) bahwa terdapat faktor-faktor utama yang membuat dasar sehingga perusahaan membangun jaringan telekomunikasi dengan menggunakan situs Web untuk kepentingan bisnisnya, seperti dijelaskan pada gambar berikut :
Gambar 7. Cara perusahaan memperoleh nilai bisnis dari aplikasi e-business dan e-commerce. Menurut O‟Brien (2005) menyatakan bahwa kebanyakan perusahaan membangun situs Web e-business dan e-commerce untuk mencapai enam nilai bisnis utama seperti terlihat pada gambar dibawah, yakni : 1. Menghasilkan pendapatan baru dari penjualan online, 2. Mengurangi biaya transaksi melalui penjualan online dan dukungan pelanggan, 3. Menarik pelangan baru melalui iklan dan pemasaran Web serta penjualan online, 4. Meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini melalui perbaikan dukungan dan layanan pelanggan Web, 21
5. Mengembangkan pasar baru berbasis Web dan saluran distribusi untuk produk yang ada saat ini, 6. Mengembangkan produk baru berbasis informasi yang dapat diakses di Web.
22
III. PEMBAHASAN
III.1.
CORE COMPETENCY
BNI mempunyai visi yaitu “Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja“. Sedangkan misi BNI ada 5 yaitu : Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice), Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor, Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi, Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. Sistem informasi teknologi yang diterapkan di BNI didasarkan pada visi dan misi tersebut. Hal ini diharapkan dapat membuat BNI tetap dapat bertahan dalam industri perbankan nasional yang semakin ketat dan meningkatkan daya saing BNI pada tingkat yang lebih luas. Sistem informasi teknologi pada BNI diharapkan meningkatkan daya saing BNI seiring dengan indikator jumlah customer yang semakin bertambah, segmentasi pasar menjadi semakin terarah dengan memanfaatkan sistim informasi yang ada. Strategi pencapaian target setiap segmen menjadi informatif dan update. Hal ini memudahkan setiap segmen melihat pencapaiannya dan membuat setiap segmen merencanakan langkah-langkah yang strategis untuk mencapai target pada setiap segmen. Sistem informasi teknologi memberikan informasi kepada BNI untuk melakukan benchmarking terhadap bank lain. Langkah ini merupakan suatu syarat untuk mampu bersaing pada dunia perbankan. III.2.
STAKEHOLDERS
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI sangat memahami pentingnya untuk mengetahui dan memenuhi kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders). BNI mendefinisikan siapa saja yang datang ke dalam kontak dengan Bank sebagai stakeholder. Di bawah ini dijelaskan beberapa kelompok tertentu dengan siapa berusaha untuk memperluas hubungan dengan semua para pemangku kepentingan. III.2.1. PEMEGANG SAHAM BNI mencatat sejarah dengan menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. Dalam sejarah perbankan nasional, BNI menjadi bank negara pertama yang go-public. Bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan saham publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya kepemilikan publik, BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. Pemegang Saham atau stockholder adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan 23
harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka. Globalisasi juga menuntut industri perbankan untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam memberikan solusi perbankan kepada seluruh nasabah. Secara historis BNI focus pada corporate banking yang didukung dengan infrastruktur retail banking yang kuat. Kini BNI terus berupaya meningkatkan kapitalisasi keduanya menjadi keunggulan BNI. III.2.2. KARYAWAN BANK Karyawan merupakan salah satu stakeholders penting bagi BNI. Untuk itu diperlukan system information management yang baik guna menjadi media komunikasi dan proses pengambilan keputusan bagi karyawan dan perusahaan. Di akhir tahun 2013, jumlah karyawan yang dimiliki BNI sebanyak 26.100 orang yang tersebar di seluruh Indonesia melalui ke-1.693 outlet domestik dan di luar negeri melalui cabang-cabang di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura dan Osaka. Tersedianya karyawan dengan jumlah sebesar itu didasari atas kompetensi pegawai masing-masing dan selanjutnya disesuaikan dengan bidang kerjanya yang menempati semua lini bisnis dan operasional. III.2.3. PELANGGAN Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga (DPK). BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak. Sebagai salah satu lembaga intermediary, BNI menawarkan layanan penyimpanan dana pihak ketiga (DPK) maupun fasilitas pinjaman baik pada segmen korporasi, menengah, maupun kecil serta layanan jasa (services). Dengan produk & layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah di semua segmen, BNI yakin dapat menjadi Bank of Choice. Bisnis BNI saat ini telah disesuaikan dengan segmentasi nasabah dan mengantisipasi permintaan pasar yang semakin dinamis. BNI juga telah melakukan transformasi bisnis dari product centric menjadi customer centric dengan fokus pada Business Banking dan Consumer & Retail. Di segmen Business Banking, BNI menawarkan integrated financial solution bagi nasabah dengan fokus pada delapan sektor industri unggulan. Untuk segmen Consumer & Retail Banking, BNI bertekad menjadi lifetime banking partner bagi para nasabah dengan menyediakan produk dan jasa perbankan di setiap tahapan usia. Untuk melengkapi kebutuhan nasabah di bisnis tresuri & internasional, BNI berkomitmen untuk menjembatani bisnis nasabah dengan mengoptimalkan keberadaan kantor cabang BNI di kota finansial dunia : Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, London, dan New York. BNI dan begitu juga bank lain pada umumnya memiliki kewajiban bahwa pelanggan diperlakukan dengan adil dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan / nasabah.
24
III.2.4. MASYARAKAT Bank telah membentuk sistem untuk membangun sosial dan lingkungan, pertimbangan ke dalam proses pengadaan. Sistem ini selalu diperbaiki dari waktu ke waktu. Pemasok (misalnya) juga memerlukan informasi yang lebih informative agar dapat menawarkan kebutuhan apa yang diperlukan oleh BNI. Seringkali BNI mengadakan gathering dengan elemn masyarakat untuk melihat pendekatan baru untuk mengelola risiko sosial dan lingkungan . III.2.5 PEMERINTAH Pemerintah sangat berperan besar dalam pembangunan perbankan di Indonesia melalui Bank Indonesia, saat ini sudah mulai di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peran yang dilakukan pemerintah adalah berupa regulasi – regulasi yang berhubungan dengan semua mekanisme pengelolaan perbankan di bidang operasional perbankan yang menyangkut lalu lintas giral, system kliring dan juga semua prosedur yang berhubungan dengan hal tersebut. System pengawasan yang dibuat juga sangat mendukung BNI dalam hal mengelola bank secara komprehensif. Contoh lembaga lain yang terlibat dalam hal ini selain BI dan OJK adalah LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dimana sangat penting bagi BNI dalam memberi kepercayaan ke nasabah, bahwa simpanan mereka di bank adalah dijamin oleh pemerintah. Intinya, pemerintah selalu mendukung dan berperan besar dalam perkembangan perbankan di Indonesia.
III.3.
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT
Sebagai Bank terbesar ke-4 di Indonesia, BNI mempunyai banyak jenis produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah. Banyaknya unit dan Karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk luar negeri merupakan keuntungan tersendiri dan tentunya membutuhkan system informasi management yang baik untuk menunjang hal itu semua, terutama internetworking. III.3.1. INTRANET Media komunikasi internal yang dipakai oleh seluruh unit dan karyawan BNI adalah intranet. Informasi dari manajemen kepada pegawai baik itu pemberitahuan yang bersifat informasi, peraturan / ketentuan, dll di-publish melalui intranet. Intranet yang digunakan BNI telah dilengkapi dengan software anti-virus dan filter system tersendiri sehingga terjamin keamanannya. Intranet BNI tersebut dipergunakan hanya untuk kepentingan pekerjaan. Beberapa contoh sarana komunikasi intranet di BNI antara lain : 1. BNI Icons, merupakan aplikasi yang digunakan seluruh pegawai di unit bisnis dan operasional seperti teller, customer service, back office, dll.
25
Gambar 8. Tampilan aplikasi BNI Icons 2. SMPK (Sistem Monitoring Proses Kredit), merupakan aplikasi yang digunakan oleh petugas kredit untuk memantau alur kerja / flow proses kredit.
Gambar 9. Tampilan Aplikasi SMPK 3. IRS Online, merupakan aplikasi yang digunakan oleh petugas kredit (dhi. analis kredit) untuk menentukan rating calon debitur (peminjam).
26
Gambar 10. Tampilan Aplikasi IRS Online 4. Bniforum, merupakan aplikasi intranet yang digunakan oleh manajemen dan pegawai untuk informasi seputar BNI, ketentuan dan berita terkait lainnya.
Gambar 11. Tampilan Aplikasi Bniforum 5. Webmail BNI, merupakan aplikasi email yang dimiliki setiap karyawan BNI dengan alamat email : [nama pegawai]@bni.co.id. Alamat email tersebut dapat diakses oleh seluruh karyawan di seluruh Indonesia dan di luar negeri.
27
Gambar 12. Tampilan Aplikasi BNI Webmail 6. HCMS (Human Capital Management System), merupakan aplikasi yang berkaitan sistem kepegawaian.
Gambar 13. Tampilan Aplikasi HCMS Intranet bagi karyawan akan mendapatkan benefits tertentu antara lain sebagai media komunikasi yang cepat dalam menyampaikan pekerjaan, mempermudah mendapatkan informasi terkini dari perusahaan dan dapat diakses dari berbagai lokasi. Bagi BNI, intranet akan mendatangkan benefits tertentu antara lain mempercepat arus informasi kepada seluruh 28
karyawan khususnya terkait keputusan manajemen/direksi serta merupakan media komunikasi internal yang cukup aman mengingat dibawah pengawasan Bank.
III.3.2. EXTRANET Sebagai salah satu lembaga intermediary, BNI mempunyai banyak layanan dan produk baik dari segi asset maupun liabilities. Terkait extranet, salah satu aplikasinya di BNI yaitu BNI Cash Management. BNI Cash Management merupakan sarana internet banking real-time online yang ditujukan untuk segmen bisnis, memberikan akses dan control terhadap transaksi financial maupun non-finansial bagi nasabah dengan aman, cepat dan mudah. Fitur-fitur yang tersedia antara lain Inquiry saldo dan mutasi rekening di BNI, Inquiry suku bunga dan kurs valas, transaksi antar rekening BNI secara real time, Transfer ke bank lain dalam & luar negeri, Pembayaran tagihan, dll. Salah satu fitur sebagaimana disebut di atas adalah pembayaran tagihan atau bill collection. Layanan Bill Collection adalah layanan yang memberikan solusi kecepatan rekonsiliasi Pembayaran bagi Nasabah (Biller) dengan memanfatkan strukturisasi rekening dan referensi standar serta layanan yang memberikan solusi kemudahan pembayaran bagi Mitra dengan sejumlah pilihan jaringan Pembayaran. Dalam layanan ini, biller atau perusahaan yang mengeluarkan tagihan seperti Telkomsel misalnya akan meminta BNI menyediakan suatu layanan yang memudahkan nasabah membayar kewajiban kepada perusahaan tersebut dan selain itu, perusahaan akan segera mendapatkan data tentang nasabah mana yang telah membayar dan nasabah mana yang belum membayar serta berapa jumlah dana yang telah dibayarkan oleh seluruh nasabah. Nasabah dapat menggunakan berbagai media transaksi yang ada baik secara electronik yaitu ATM, e_banking (melalui laptop, PC dan phone banking ) atau datang ke cabang. Selain itu, terdapat juga gambar beberapa media (ATM, phone banking dan internet banking) yang dapat dipakai nasabah dalam melakukan pembayaran kepada perusahaan.
III.3.3. INTERNET Internet bertujuan mengenalkan keberadaan dan keberagam produk perusahaan kepada public. BNI memiliki website www.bni.co.id yang dibuat menarik juga terlihat mudah dan efektif untuk dijelajahi agar para pengguna internet dapat mengetahui informasi seputar BNI. Jika kita mengakses website dapat terlihat menu-menu utama yang ditampilkan serta juga terdapat berbagai macam layanan produk dan jasa. Selain itu menu lowongan kerja di BNI juga telah disediakan.
29
Gambar 14. Tampilan www.bni.co.id Salah satu fitur yang ada dalam situs BNI ini adalah fitur internet banking yang terdiri dari personal internet banking dimana nasabah Bank dapat langsung melakukan inquiry atau transaksi setelah connect menu internet banking tersebut.
Gambar 15. Tampilan Aplikasi BNI Internet Banking
30
III.4.
FUTURE DEVELOPMENT
BNI harus mempersiapkan diri dalam mengembangan sistem informasi manajemen yang tepat ke depan. Untuk itu terdapat challenges dan Strategi yang selayaknya diterapkan oleh Bank BNI. Beberapa yang perlu dikembangkan lebih lanjut adalah dalam hal : 1. Komunikasi 2 arah dari pengguna internet dengan BNI, misalnya dalam hal tindaklanjut informasi produk, penjualan, perhitungan dan lain-lain. 2. Sistem perbankan untuk mendukung kegiatan perbankan : a. Branchless banking b. Aktivitas penjualan sekaligus pengajuan proposal pinjaman, analisa kredit (scoring), di lokasi nasabah. c. Aktivitas collection di lokasi nasabah III.4.1 CHALLENGES Terdapat 2 (dua) tantangan yang dihadapi oleh BNI yaitu pertama perubahan preferen nasabah yang cepat, dan kedua adalah persaingan internasional dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Preferen nasabah berubah sangat cepat mengingat terdapat perubahan teknologi yang cepat dan kebutuhan nasabah yang lebih beragam. Saat ini, teknologi cepat berubah misalnya perubahan telepon, media social, dan lain-lain. Sedangkan, kebutuhan nasabah juga semakin beragam dimana nasabah ingin layanan yang lebih cepat dan simple. Tantangan kedua adalah adanya liberalisasi ekonomi di bidang perbankan pada kawasan ASEAN melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. Hal ini menyebabkan bank-bank yang berkantor pusat di Singapore atau Malaysia dapat bebas beroperasi di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga persaingan perbankan melalui produk dan layanan semakin ketat.
31
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1.
KESIMPULAN
BNI sebagai salah satu Bank BUMN dan juga merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia selalu melakukan inovasi dalam berbagai bidang agar menjadi leading company dalam industry perbankan di Indonesia. Salah satu hal strategis yang harus dilakukan adalah berinovasi dalam bidang Information Technology. Banyaknya unit dan Karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk luar negeri merupakan keuntungan tersendiri dan tentunya membutuhkan system informasi management yang baik untuk menunjang hal itu semua, terutama internetworking. Saat ini BNI mengimplementasikan hubungan, kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan TI (teknologi informasi) berbasis jaringan (internet, intranet,ekstranet). Media komunikasi internal yang dipakai oleh seluruh unit dan karyawan BNI adalah intranet. Intranet bagi karyawan akan mendapatkan benefits tertentu antara lain sebagai media komunikasi yang cepat dalam menyampaikan pekerjaan, mempermudah mendapatkan informasi terkini dari perusahaan dan dapat diakses dari berbagai lokasi. Bagi BNI, intranet akan mendatangkan benefits tertentu antara lain mempercepat arus informasi kepada seluruh karyawan khususnya terkait keputusan manajemen/direksi serta merupakan media komunikasi internal yang cukup aman mengingat dibawah pengawasan Bank.Informasi dari manajemen kepada pegawai baik itu pemberitahuan yang bersifat informasi, peraturan / ketentuan, dll dipublish melalui intranet. Intranet yang digunakan BNI telah dilengkapi dengan software antivirus dan filter system tersendiri sehingga terjamin keamanannya. Intranet BNI tersebut dipergunakan hanya untuk kepentingan pekerjaan. Beberapa contoh sarana komunikasi intranet di BNI antara lain : BNI Icons, merupakan aplikasi yang digunakan seluruh pegawai di unit bisnis dan operasional seperti teller, customer service, back office, dll. SMPK (Sistem Monitoring Proses Kredit), merupakan aplikasi yang digunakan oleh petugas kredit untuk memantau alur kerja / flow proses kredit. IRS Online, merupakan aplikasi yang digunakan oleh petugas kredit (dhi. analis kredit) untuk menentukan rating calon debitur (peminjam). Bniforum, merupakan aplikasi intranet yang digunakan oleh manajemen dan pegawai untuk informasi seputar BNI, ketentuan dan berita terkait lainnya. Webmail BNI, merupakan aplikasi email yang dimiliki setiap karyawan BNI dengan alamat email : [nama pegawai]@bni.co.id. Alamat email tersebut dapat diakses oleh seluruh karyawan di seluruh Indonesia dan di luar negeri. HCMS (Human Capital Management System), merupakan aplikasi yang berkaitan sistem kepegawaian. Aplikasi Extranet di BNI diantaranya adalah BNI Cash Management. BNI Cash Management merupakan sarana internet banking real-time online yang ditujukan untuk segmen bisnis, memberikan akses dan control terhadap transaksi financial maupun non-finansial bagi nasabah dengan aman, cepat dan mudah. Salah satu fitur sebagaimana disebut di atas adalah pembayaran tagihan atau bill collection.
32
Internet di BNI bertujuan mengenalkan keberadaan dan keberagam produk perusahaan kepada public. BNI memiliki website www.bni.co.id yang dibuat menarik juga terlihat mudah dan efektif untuk dijelajahi agar para pengguna internet dapat mengetahui informasi seputar BNI diantaranya informasi tentang BNI, produk, layanan dan infrmasi lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna. IV.2.
SARAN
Dalam menghadapi persaingan global khususnya perubahan preferensi nasbaah, liberalisasi ekonomi dan persaingan ekonomi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, BNI harus meningkatkan strategi dalam bidang Information Technology dan menambahkan fokus implementasi system IT dalam hal : 1. Komunikasi 2 arah dari pengguna internet dengan BNI, misalnya dalam hal tindaklanjut informasi produk, penjualan, perhitungan dan lain-lain. 2. Sistem perbankan untuk mendukung kegiatan perbankan : Branchless banking Aktivitas penjualan sekaligus pengajuan proposal pinjaman, analisa kredit (scoring), di lokasi nasabah. Aktivitas collection di lokasi nasabah
33
DAFTAR PUSTAKA Indrajit, R.E, (2012), Keterkaitan Bisnis dengan Teknologi, Jurnal. Jakarta O‟Brien, James A. Management Information Systems:Managing Information Technology in The Internetworked Enterprise. 1999. International Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. O‟Brien James A; Pengantar Sistim Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005 O‟Brien James A; Pengantar Sistim Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005 Maryono, Y, dan Istiana B,P. (2008), “Teknologi Informasi dan Komunikasi”, Edisi Pertama, Quadra:Jakarta Wiharto, Y. (2012), “Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateaway” Jurnal. Jakarta Y. Maryono, B.Patmi Istiana, penerbit Quadra, 2008 Edisi Pertama http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/SIKLUS-PENGEMBANGANTEKNOLOGI-INFORMASI-DI-PERUSAHAAN.pdf http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/YUDIWIHARTO-TE01012011.pdf https://books.google.co.id/books?id=pmFjI1zcKgAC&pg=PA111&dq=teknologi+email&hl=en &sa=X&ei=N_SsVOv2DYORuATbjILIDA&redir_esc=y#v=onepage&q=teknologi%20e mail&f=false http://www.bni.co.id
34