IMAGE BUILDING PERGURUAN TINGGI ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Dalam Meningkatkan Citra Universitas Sebelas Maret Melalui Program “UNS Menyapa” di TATV Solo)
Tony Faisal Adisetiawan Widodo Muktiyo
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract College public relations in the era of globalization and the era of autonomy of education sued for being able to build a positive image towards institutions with various mediums, one of them using the media of television. Public relations the University Sebelas Maret exploit television as a medium to promote the global domain to the UNS as part of image building of the College, with the name UNS Menyapa. This research aims to know the public relations strategy of the UNS in planning, coordinating and pack the program UNS Menyapa. Researchers focusing on public relations as a full person in charge in this program, it also against the colleagues that becomes the counterparty TATV work, as well as party officials a presenter in the UNS Menyapa, because they became an important part of the program. This research is qualitative research type by using the method of the study deskirptif Data collection techniques used are in-depth interviews and observations of interviewees. A descriptive study that examined communication between fixed on public relations, parties and tv pundit TATV. This study describes the strategies of public relations programs in the role of the UNS Menyapa, as a form of information at the same time promoting a variety of positive things about the UNS conveyed to the public. Aired every Monday at 4:30 PM local TATV on television and can be seen in our site streaming www.tatv.com/streaming and www.youtube.com with keyword UNS Menyapa. Public relations should be able to further develop and make use of the UNS Menyapa thoroughly in terms of broadcasting and marketing through Youtube and streaming TATV, promotion/advertising every week and invite human resources from the UNS in the fields of communications, broadcasting and the arts to participate in an improvement program UNS Menyapa. So that the overall program impact is positive towards all University element so that the effect on image building UNS. Keywords: Public Relations, Television, Strategy, Image Building
1
Pendahuluan Media massa merupakan sarana yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Media semakin berkembang menjadi berbagai macam jenisnya, mulai dari surat kabar, majalah, buletin, televisi, radio dan internet. Berkembangnya industri media massa merupakan bukti kecil bahwa media saat ini sudah dipercaya oleh khalayak untuk menjadi salah satu bagian dari kehidupan sehingga bermunculan industri media.1 Media yang tadi sudah disebutkan memiliki beragam bentuk tetapi memiliki satu fungsi yang sama yaitu memberikan informasi. Informasi tentunya memiliki karakteristik tertentu juga, mulai dari infomasi yang bersifat menghibur, mendidik, dan informatif atau mengabarkan suatu peristiwa. Media memiliki kekuatan dapat menyalurkan isi pesan dengan serentak pada khalayak membuat media massa memang sebuah sarana untuk menyampaikan informasi. Sejak dulu media, khususnya media televisi telah berperan penting dalam peradaban manusia. Berbagai peristiwa bersejarah terekam dengan gambar bergerak melalui layar televisi. perannya amat besar dalam membentuk pola dan pendapat umum, termasuk pendapat untuk menyenangi hal-hal tertentu, yang secara mengalir dapat mempengaruhi perilaku dan pola berfikir seseorang. Televisi juga berperan besar dalam perkembangan baik itu teknologi, ekonomi, politik dan di segala aspek kehidupan masyarakat. Di Indonesia televisi berhubungan luas dari gelombang perkembangan teknologi komunikasi global, perkembangan sosial, politik, budaya, ekonomi. Berbagai perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peran media televisi.2 Televisi lokal diatur dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2002 pasal 31 (5) yang menyatakan bahwa, “stasiun penyiaran televisi lokal dapat didirikan dilokasi Cangara, H. Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo) hal.38 2 https://gunawansusilo.wordpress.com/2010/06/03/sejarah-media-televisi-danperkembangannya-di-indonesia/ diakses 22 April 2014 pukul 23:30 1
2
tertentu dalam wilayah Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran terbatas ada lokasi tersebut”.3 Hal ini menegaskan bahwa syarat atau kriteria TV lokal adalah terletak pada lokasi yang telah ditentukan serta siarannya yang terbatas pada daerah atau wilayah tertentu. Tujuan dari Undang-Undang tersebut adalah mengatur tentang SSB untuk meletakan pondasi bagi sistem desentralisasi penyiaran, agar daerah dapat menikmati manfaat yang lebih baik dari wilayah isi siaran (diversity of content) maupun wilayah bisnis ekonomi penyiaran (diversity of ownership). Humas dan media massa merupakan dua hal yang sangat berkaitan, humas atau PR (Public relations) merupakan sebuah metode komunikasi untuk dapat menciptakan sebuah citra yang positif dari mitra institusi atau organisasi dengan didasari oleh sikap saling membutuhkan dan menghormati demi kepentingan bersama.4 Dari hal tersebut media massa menjadi instrument penting bagi humas sebagai saluran informasi untuk disampaikan kepada publik. Berkembangnya teknologi informasi telah melahirkan kemajuan yang cukup pesat pada media massa cetak ataupun elektronik.
Humas dalam kinerjanya melakukan peran
publikasi dengan berbagai macam cara. Penerbitan tabloid berita, brosur, mengoperasionalkan program website, menyelenggarakan jumpa pers, mengirim atau pemuatan berita melalui media cetak dan elektronik, merancang iklan media cetak dan elektronik, penayangan profil organisasi/institusi melaui foto dan video. Semua produk publikasi seharusnya dikelola secara profesional dan humas dapat bekerja sama dengan media untuk dapat lebih memaksimalkan publikasinya. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa peran penting humas dalam kinerjanya, dan media massa menjadi salah satu instrumen untuk menunjang kinerja humas dalam publikasi. Kerjasama humas dengan media massa khususnya pada pihak media televisi menjadikan publikasi semakin kuat.
3
http://www.mastel.or.id/files/regulasi/amar%20putusan%20UU%20Penyiaran.pdf diakses 24 April 2014 pukul 14:00 4 Ardianto, Elvinaro. dan Soleh Soemirat. 2010. Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya) hal.112 3
Kemajuan teknologi informasi di Indonesia berbanding lurus dengan kemajuan pada bidang pendidikan. Dua hal tersebut merupakan bagian dari elemen terbentuknya negara yang maju dan berkembang. Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang menduduki peringkat 5 terbaik di Indonesia tahun 2014 versi 4ICU ( 4 International Colleges & Universities) dan akan terus meningkat seiring prestasiprestasi yang diraih dan dipublikasikan. Sebagai universitas yang berkembang, kebutuhan akan penyampain informasi sangat dibutuhkan UNS guna memenuhi kebutuhan informasi kepada sivitas akademika, tidak hanya itu masyarakat Surakarta dan sekitarnya atau sering disebut Solo Raya juga perlu mendapatkan informasi tersebut, karena mereka merupakan publik terdekat dari UNS. Tidak hanya humas UNS saja yang membuat program acara televisi yang bekerjasama dengan media, namun menjadi fenomena tersendiri bagi banyak Universitas lainnya untuk melakukan hal yang sama, di pusaran Solo-Rayapun diwarnai banyak program televisi yang melibatkan Universitas. Seperti UNSA (Universitas Surakarta) yang bekerjasama dengan TATV membuat program acara “Dialetika UNSA” membahas berbagai macam tema seperti ekonomi, sosial politik, pendidikan dll dengan menghadirkan narasumber dari pihak UNSA, lalu UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) dengan program “Bhakti Karya UMS” yang bekerja sama juga dengan TATV. Dan tidak ketinggalan Unisri (Universitas Slamet Riyadi) yang juga bekerjasama dengan TATV melalui program “Unisri News” di luar Solo ada UGM (Universitas Gajahmada) yang bekerjasama dengan Jogja TV membuat acara “UGM Berkomunikasi” dan banyak lagi di berbagai Universitas di Indonesia. Pengaruh televisi yang sangat besar menjadi strategi publikasi sekaligus promosi bagi universitas. Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, sejak berdirinya pada tahun 1976 Universitas Sebelas Maret turut melakukan sumbangsih kepada negara untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan bergulirnya kepemimpinan baru dalam hal ini pergantian rektor periode 2011-
4
2015, UNS mempunyai tujuan untuk menjadi World Class University pada tahun 2020. Maka dari itu peranan dan kerjasama berbagai pihak dalam mencapai tujuan tersebut sangat dibutuhkan sehingga target dapat terpenuhi nantinya. Program UNS Menyapa dijadikan standarisasi sebagai acuan kelayakan tersebut, karena program ini memberikan informasi tentang suatu hal yang dibahas secara menyeluruh dalam berbagai macam kemasan di televisi, serta dapat dilihat secara streaming melalui alat pranala www.tatv.co.id/streaming dan masyarakat Indonesia serta dunia dapat mengaksesnya, sehingga menjadi produk publikasi utama yang dilakukan universitas selain pemberitaan di surat kabar. Humas dan Kerjasama Universitas Sebelas Maret memanfaatkan media televisi sebagai salah satu bentuk publikasi humas, dimana diarahkan pada visi misi dan pencapaian tujuan-tujuan dari Universitas. Untuk lebih mendekatkan kepada sivitas akademika dan masyarakat sehingga dapat terbangun saling pengertian yang diharapkan berimbas citra positif publik terhadap universitas serta untuk lebih mendapatkan dukungan dari publiknya sendiri ataupun masyarakat secara luas. Penanyang program UNS Menyapa dilakukan dalam format live talk show on air dan beberapa kali dalam format taping off air secara santai namun padat dan aktual, hal yang disampaikan dalam pemberitaanya adalah hal-hal yang bersifat informatif tentang peran UNS menanggapi hal-hal yang terjadi di lingkungan UNS sendiri secara umum yang dibutuhkan untuk edukasi bagi sivitas akademi dan khalayak umum. Citra sebuah Universitas tidak akan terbentuk secara baik jika Humas tidak mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik, maka diharapkan strategi Humas melalui program UNS Menyapa di TATV dapat mendongkrak citra positif di mata masyarakat. Dengan banyaknya Universitas di lingkup Solo-Raya yang melakukan hal yang sama, menjadi persaingan tersendiri bagi tiap Universitas untuk lebih meningkatkan program acaranya dan mendapatkan tempat di masyarakat. Maka keberadaan Humas menjadi titik sentral untuk membangun strategi dalam membangun citra Universitas dengan produk publikasinya.
5
Untuk itu, dengan adanya program UNS Menyapa sebagai bentuk publikasi universitas yang kini telah berjalan lebih dari 6 tahun, penulis ingin untuk mengetahui sejauh mana strategi Humas Universitas Sebelas Maret dalam membangun citra positif universitas melalui program UNS Menyapa.
Perumusan Masalah 1. Bagaimana strategi Humas UNS dalam meningkatkan citra Universitas memalui program UNS Menyapa ? 2. Bagaimana peran (koordinasi) humas dalam menyelenggarakan UNS Menyapa pada setiap minggunya ?
Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kegiatan dan strategi, dalam pelaksanaan program UNS Menyapa yang dilakukan oleh Humas Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Untuk mengetahui bagaimana humas bekerja sama dengan pihak TATV dalam pelaksanaan UNS Menyapa. 3. Untuk Mengetahui pengaruh penanyangan
UNS
Menyapa terhadap
fakultas/unit kerja yang diangkat dalam sebuah tema.
Tinjauan Pustaka a. Public Relations dan Fungsinya Perkembangan public relations atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan humas (Hubungan masyarakat) telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perannya tak lagi dianggap remeh, humas sekarang menjadi palang pintu bagi arus masuk keluar informasi. Menurut pakar komunikasi Harlow, humas merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dari tujuan manajemen dengan
6
meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama 5. humas merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan sebuah organisasi dengan berbagai publiknya. Domain kegiatan humas adalah komunikasi dalam bentuk komunikasi dua arah. Di satu sisi, organisasi melakukan penyebaran informasi kepada publik. Di sisi lain organisasi juga melakukan pencarian informasi, mendengarkan apa yang menjadi keinginan publik organisasi. b. Manajemen Humas Perguruan Tinggi Tingginya persaingan antar PT (Perguruan Tinggi) baik negeri maupun swasta dalam merebut animo calon mahasiswa serta berkembangnya teknologi komunikasi
informasi termasuk di dalamnya media massa cetak maupun
eletronik yang mengakibatkan derasnya arus informasi ke masyarakat. Dengan demikian, perguruan tinggi yang unggul adalah yang mampu mengelola hubungan dengan stakeholder nya yang meliputi mahasiswa, dosen, staf administrasi, alumni, masyarakat, pemerintah, media pers, orang tua mahasiswa, dll. Sehingga melalui hubungan yang baik dan strategis itu dapat mencapai tujuan perguruan tinggi secara realistis. Humas perguruan tinggi dituntut untuk mampu membangun image positif terhadap lembaga dalam memasuki era globalisasi dan era otonomi pendidikan, menumbuhkan komunikasi yang sinergis antara lembaga pendidikan dengan masyarakat dan membangun institusi responsif terhadap dinamika masyarakat. Dengan demikian fungsi humas perguruan tinggi dituntut selalu profesional dalam mengelola informasi sehingga terwujudnya citra positif lembaga. Tuntutan ini mensyaratkan perlunya manajemen terhadap pengelolaan komunikasi (humas) di perguruan tinggi.6 c. Strategi Public Relations Strategi dibuat untuk mendapatkan opini publik, tentu saja opini publik yang diharapkan adalah yang positif. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang tepat. 5
Rosady, Ruslan, 1999, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), Hal. 102. 6 http://staff.uny.ac.id/, Manajemen Kehumasan Perguruan Tingi, (diakses 20 Mei 2014 pukul 14:00). 7
Tiap kasus akan memerlukan strategi tersendiri. Sementara, reaksi yang timbul harus selalu diobservasi, karena bagaimanapun keadaan lapangan bisa menyebabkan perubahan taktik yang sudah disiapkan. Dalam jurnal yang ditulis oleh Ahmad Elqorni, dia menyebutkan bahwa tugas untuk menerjemahkan konsep dasar serta arah suatu organisasi/instansi sistem nilai, misi, visi dan strategi ke dalam sasaran jangka panjang yang spesifikasi sering kali merupakan tantangan yang menarik namun sulit. Strategis bisnis, merupakan kerangka dasar bagi suatu perusahaan untuk mencapai sasaran yang dikehendaki, termasuk di dalamnya strategi public relations.7 d. Media Relations Frank Jefkins mendefinisikan hubungan dengan media sebagai usaha untuk mencari publikasi dan penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak organisasi perusahaan yang bersangkutan. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hubungan media itu merupalkan salah satu bagian dari kegiatan humas. Jadi bisa dikatakan bahwa yang menjadi tujuan humas juga menjadi tujuan hubungan dengan media.8 e. Pembentukan Citra pembentukan citra itu dapat terlaksana yaitu dengan mencoba membuat satu dinamika yang lebih tinggi agar hal yang didambakan bisa terwujud melalui kegiatan yang didukung oleh semua sumber dan lingkungan yang adaptable. Membicarakan image building sama halnya dengan membicarakan tentang kita itu mau direpososisi seperti apa sehingga citra kita baik9.
7
http://elqorni.wordpress.com/, Strategi Public Relations, (diakses 20 Mei 2014 pukul 15:30). 8 Nuridin. 2008 Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi( Jakarta: Raja Grafindo) hal 12 9 Widodo Muktiyo, 2006, Membangun Usaha dengan Kekuatan Image, (Yogyakarta: Pinus), 2006, hal hal 37 8
Sajian dan Analisis Data a. Program UNS Menyapa Tujuan UNS Menyapa menjadi media komunikasi yang dilakukan oleh humas UNS sebagai image building UNS untuk mengenalkan berbagai macam hal mengenai UNS kepada publik. Tersajikan dalam bentuk komunikasi audio-visual yang dapat dilihat dalam layar kaca televisi. Dengan konsistensinya sejak 2008 hingga sekarang, dapat dilihat bahwa program ini mendapat apreasiasi positif baik dari internal UNS ataupun masyarakat luar. Saat ini UNS Menyapa menjadi branding UNS yang dipertahankan kantor humas sebagai salah satu image building universitas. Apa yang disajikan oleh program UNS Menyapa ini secara harafiah berimbas pada citra bagi universitas sendiri, humas UNS mengambil peranan utama dalam peran dan strategi mengelola program ini. Dengan menggandeng media televisi yang didalamnya terdapat orang-orang media, maka humas UNS semakin meningkatkan kinerja nyata akan bagaimana mengemas sebuah sajian dalam konsep acara televisi publik. Hal ini merupakan situasi baru yang dialami oleh pihak humas UNS, karena sebelumnya hubungan dengan media hanya mencakup hubungan dalam tujuan pemberitaan di surat kabar ataupun televisi. Dari semua persiapan awal hingga akhir mencangkup program UNS Menyapa, humas UNS telah melakukan manajemen komunikasi kedalam hal yang lebih terperinci yaitu manajemen penyiaran. Morissan menjelaskan bahwa keberhasilan suatu program bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada 3 bidang penyiaran, yaitu secara teknik, program, dan pemasaran, tiga hal ini menjadi pilar utama dalam keberhasilan media penyiaran. Namun kualitas SDM saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan
9
pimpinan media penyiaran dalam hal pengelolaan, oleh sebab itulah manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.10 Secara konsep, UNS Menyapa mengacu pada siaran televisi nasional dimana siaran tersebut dikemas secara talkshow dan diselingi feature profile, terdapat host/pembawa acara dan narasumber, dua model penanyangan seperti ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bila dilihat dalam waktu penanyangannya setiap Senin pukul 16.30 WIB sampai 17:30 WIB, secara hari penanyangan cukup baik bagi sebuah institusi pendidikan karena hari Senin mengisyaratkan dimulainya sebuah aktivitas/pelajaran dan pada pukul 16:30 adalah Fringe Time atau waktu pinggir/sela ketika masyarakat pegawai dan pelajar rehap ataupun baru selesai dalam kegiatan-kegiatannya. b. Proses dan Strategi UNS Menyapa Program UNS Menyapa menyajikan informasi UNS terkait isu terkini baik skala nasional ataupun internasional dalam kemajuan pendidikan dan sumber daya manusia, Agenda UNS seperti SBMPTN setiap tahunnya, Dies Natalies, KKN (Kuliah Kerja Nyata) UNS Green Campus, pengembangan akademis di setiap fakultas yang terdiri dari beberapa program studi, mahasiswa berprestasi dalam berbagai bidangnya, serta banyak hal lagi yang disampaikan pada penanyangan UNS Menyapa. Dari hal tersebut, diharapkan masyarakat tidak hanya mengetahui saja apa yang terjadi pada UNS namun juga sebagai memberikan edukasi yang di lakukan Universitas kepada masyarakat secara luas, sehingga pemberitaan tersebut memunculkan pengetahuan dan pengertian dari publiknya. Proses yang berlangsung dalam tahapan program UNS Menyapa disesuaikan dengan perencanaan strategis terhadap unsur perencanaan dan komponen perencanaan. Dimana strategi penanyangannya disesuaikan dengan visi misi dan tujuan UNS Menyapa itu sendiri, yaitu bagaimana humas UNS menjadi garda 10
Morissan M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi Jakarta: Kencana 2011 hal 133 10
terdepan dalam image building Universitas dengan berbagai macam kegiatan pencitraan dan kerjasama. UNS Menyapa sebagai salah satu langkah capaian bagaimana tujuan itu dimaksudkan, Lalu di aplikasikan melalui strategi-strategi dalam mengemas program tersebut, implementasi strategi dalam kebijakan UNS Menyapa menjadi keputusan yang di ambil humas UNS. Dalam pelaksanaan kegiatan UNS Menyapa, humas UNS melakukan tahapantahapan program kerja humas sebagai proses perencanaan strategi yang dijabarkan berdasarkan pada pemahaman yang tepat terhadap persoalan kehumasan yang dihadapi. Oleh karenanya kegiatan ini ditentukan terlebih dahulu dengan penemuan fakta dilapangan guna sebagai awal bagaimana program ini berjalan, keseluruhan strategi dalam penanyangan UNS Menyapa didasari oleh proses perencanaan Scott M.Cutlip & Allen H. Center yang dikutip oleh Rosady Ruslan. 1. Fact Finding (Menentukan Masalah) Melalui tahap awal ini humas UNS telah melakukan penemuan masalah yang menghasilkan tema yang diangkat, dengan mengumpulkan fakta-fakta atas isu yang sedang berkembang di UNS, sehingga melaui tahapan ini penanyangan UNS Menyapa pada setiap minggunya dapat dihadirkan di layar tv. Dapat dilihat humas telah memperhatikan berbagai kejadian ataupun perkembangan di lingkungannya sendiri yaitu Universitas Sebelas Maret sehingga hal ini berkaitan pula dengan hubungan langsung ataupun tidak langsung dengan pihak internal dan eksternal dari UNS. 2. Planning – Decision (Perencanaan – Keputusan) Tahap perencanaan dalam tindakan strategis ini melihat bagaimana publik yang dituju dan penyebaran dalam penanyangan program UNS Menyapa, bentuk media komunikasi yang telah dibentuk humas UNS secara global ingin disebarkan melalui berbagai saluran komunikasi, dengan target audien secara luas
11
tidak hanya mencakup mahasiswa dan masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan humas sebagai bagian dari image building bahwa perencenaan pencitraan universitas adalah secara luas tanpa ada batasan tertentu. Penentuan narasumber menjadi hal yang berkelanjutan setelah ditentukan tema apa yang akan diangkat, humas secara seksama juga mempersiapkan narasumber yang akan diundang untuk menjadi narasumber, dengan melihat siapa yang menjadi kepala dalam unit kerja ataupun prodi. Hal ini merupakan keputusan yang normal karena humas melihat sosok narasumber yang mempunyai kapasitas sebagai pengambil kebijakan. Perencanaan yang lain mencakup hiburan yang ada dalam setiap penanyangan UNS Menyapa, dikoordinasikan dengan pihak narasumber tentang apa yang akan ditampilkan, disesuaikan dengan apa yang ingin ditampilkan menyangkut pembahasan tema, apakah tema tersebut mengangkat keunggulan prodi-prodi di fakultas, atau hanya sekedar informasi-informasi dari isu yang berkembang di UNS, hal ini sebagai bentuk koordinasi yang baik anatara humas dan pihak narasumber saling menyesuaikan sehingga antara tema dan hiburan selaras. c. Action – Communication (aksi – komunikasi) Tahapan ini merupakan tahapan eksekusi terhadap persiapan yang telah dimatangkan sebelumnya, humas mengkoordinasikan antara persiapan dengan pihak penanyangan TATV dan pihak narasumber. tidak lupa persiapan juga dilakukan terhadap venue/ tempat pelaksanaan program UNS Menyapa. Apakah itu di lobby rektorat UNS ataupun di tempat unit / fakultas narasumber, tidak ketinggalan humas juga melihat kesiapan TATV secara teknis menyangkut kru dan alat-alat penyiaran. Apa yang dilakukan humas dalam tahapan ini akan mempengaruhi jalan tidaknya program ini, sehingga humas mempersiapkan secara jelas terhadap semua hal yang berkaitan dengan penanyangan program UNS Menyapa. Tidak lupa humas juga melakukan briefing sebelum acara berlangsung. Pihak TATV, narasumber dan humas saling memberikan masukan isi program terhadap
12
bagaimana komunikasi UNS Menyapa berjalan. Dalam tahapan ini narasumber menjadi pihak sentral terhadap komunikasi yang akan disampaikan terkait dengan tema yang akan diangkat, semua itu dikoordinasikan secara matang oleh humas. Sehingga pada saat penanyangan, pesan yang ingin disampaikan kepada publik berjalan sesuai dengan harapan, dimana tujuan terhadap informasi tersebut berdampak baik terhadap citra UNS dimata publik. Humas juga melakukan persiapan terburuk terhadap kondisi yang tidak terduga, dengan mempersiapkan plan b bila mana terjadi hambatan. Implementasi program ini juga menyangkut situasi non-komunikasi dimana pihak internal UNS sebagai narasumber atau pihak TATV sebagai pelaksana program ini secara mendadak tidak dapat mengikuti / melaksanakan program ini, sehingga perubahan terhadap tema dan narasumber harus segera dirubah, ataupun kemungkinan paling buruk adalah dari pihak TATV secara teknis sehingga penanyangan UNS Menyapa bisa saja tidak berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
d. Evaluation (Evaluasi) Dalam penanyangan program UNS Menyapa ini humas mengadakan penilain terhadap hasil-hasil dari perjalanan program ini. Evaluasi dilakukan juga bersama pihak TATV sebagai bagian dari rekan pelaksana, proses evaluasi yang dilakukan humas secara berkala setiap tahunnnya, namun juga akan dilakukan setiap minggu bila terjadi kendala dan hambatan pada pelaksanaan program UNS Menyapa pada minggu sebelumnya. Apa yang dilakukan humas sebagai bagian dari kesigapan mereka untuk menanggulangi bila terjadi hambatan yang sama, jadi kedepannya mereka sudah siap dan tahu apa yang harus dilakukan. Dari TATV, mereka juga melakukan evaluasi terhadap teknik dalam penyiarannya. hal ini dilakukan agar kedepannya penanyangan UNS Menyapa tidak terlalu monoton dan kaku disetiap minggunya. Dapat dilihat bahwa baik dari humas ataupun TATV mereka bersama-sama melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing dan terhadap apa saja yang terjadi selama penanyangan
13
UNS Menyapa berlangsung, sehingga apa yang menjadi tujuan program dapat tercapai.
c. TATV dalam UNS Menyapa Hubungan media televisi TATV dengan humas UNS sudah terjalin sejak sebelum siaran UNS Menyapa berlangsung. Dari hubungan tersebut humas mempunyai kedekatan tersendiri terhadap media televisi ini, hal ini merupakan salah satu program humas dalam kinerjanya untuk menjalin hubungan yang baik dengan pihak media. Karena memang bagi humas, media adalah salah satu jalan untuk menyampaikan pesannya terhadap masyarakat luas, kendati humas bisa melakukannya sendiri namun dalam kapasitas media secara luas merekalah yang lebih dapat menjangkau khalayak sasaran. Begitupan oleh media mereka membutuhkan humas sebagai sumber berita. Keduanya saling membutuhkan terhadap setiap kapasitas peranan dalam setiap kinerjanya, sehingga hubungan ini menciptakan win-win solution. Hal inilah yang terjadi didalam hubungan humas UNS dengan media televisi TATV, kontrak kerjasama humas UNS dengan media ini telah menghasilkan manfaat terhadap masing-masing institusi. Selain itu kerjasama yang telah terjalin selama bertahun-tahun semakin menambah kedekatan, koletifitas dan saling pengertian terhadap apa yang menjadi tujuan dan kapasitas masing-masing, maka dari hal tersebut dapat terlihat bahwa TATV juga merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan selama program ini hadir dilayar kaca masyarakat. Peran TATV dalam UNS Menyapa menyangkut berbagai hal tentang penyiaran, karena secara kapasitas TATV memang mempunyai sumber daya yang lebih menunjang dan berpengalaman di bidangnya, sehingga secara teknik penyiaran TATV memegang peranan sentral terhadap aspek kreatif maupun manajemen dalam produksi. Dapat dilihat bahwa kedekatan seperti layaknya
14
keluarga antara humas UNS dan TATV membuat alur koordinasi terhadap manajemen produksi menjadi lebih singkron dan mudah. Terutama menyoal tentang pembahasan tema yang akan diangkat, melalui produser UNS Menyapa yang dipimpin oleh tim dari TATV mereka secara alur informasi dapat dengan mudah berkoordinasi dengan pihak humas.
d. UNS Menyapa sebagai Image Building Dalam hal ini menentukan siapa sasaran pada program UNS Menyapa sudah jelas bahwa intern UNS yang meliputi sivitas akademika UNS dan ekstern UNS yang meliputi masyarakat solo-raya dan masyarakat secara global. Faktor-faktor yang mempengaruhi UNS Menyapa dalam meningkatkan citra sampai saat ini terletak faktor tersebut, bahwa citra UNS dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran terutama pihak intern UNS. Koordinasi dari dalam tubuh UNS sendiri berjalan dengan baik disetiap minggunya ditambah koordinasi yang baik pula dari pihak TATV sebagai rekanan dalam penyiaran, hal ini semakin menguatkan UNS Menyapa dalam meningkatkan citra UNS ke publik. Program UNS Menyapa juga diharapkan menjadi salah satu tanggung jawab UNS dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi dan diharapkan dari tanggung jawab tersebut menjadi revolusi UNS sebagai World Class University. Penataan citra yang dilakukan UNS dalam hal ini lembaga fungsional humas melalui tatanan internasionalisasi, dapat dilihat bahwa target yang ingin dicapai universitas tinggi sehingga peranan humas dan unit kerja lainnnya secara automatis akan dilakukan secara profesional dan sungguh-sungguh pula. Tematema yang dibahas pada dalam penanyangan juga salah satunya menonjolkan internasionalisasi dengan mengundang para narasumber dan mahasiswa asing yang belajar di UNS. Apa yang dilakukan humas memang sesuai dengan tatanan mereka untuk meningkatkan kapabilitas universitas yang mencakup go international kendati memang belum berjalan secara kontinyu.
15
Efek dari penanyangan UNS Menyapa dirasakan dari pihak yang menjadi narasumber pada tema yang dibahas, salah satunya menyangkut prodi-prodi di berbagai fakultas di UNS, pembahasan program studi tersebut menjadi salah satu faktor peningkatan calon mahasiswa, hal ini tentu saja bermanfaat bagi kemajuan prodi tersebut dan tentu saja bagi universitas. Hal lainnnya adalah menyangkut visitasi akreditasi bagi program studi, karena dari mengangkat tema tentang informasi-informasi dan keunggulan mereka, menjadikan salah satu faktor peningkatan peran dan kinerja bagi kemajuaan mereka sendiri, sehingga program studi yang mereka pimpin menjadi lebih dikenal secara luas. Dari sini dapat dilihat bahwa efek penanyangan UNS Menyapa dapat dirasakan langsung pada sebuah program studi ataupun unit kerja. Keberhasilan humas dalam penanyangan UNS Menyapa menjadikan trigger bagi universitas lain untuk melakukan hal yang sama, dengan membuat sebuah tayangan menggunakan media televisi. Beberapa kampus di sekitar Solo dan Jogja meniru apa yang dilakukan oleh UNS, kendati dengan format dan konsep yang berbeda namun tetap dapat dilihat bahwa tujuan mereka yaitu berujung pada peninggkatan citra universitas kepada masyarakat. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah di uraikan pada penelitian dilakukan, maka dapat dilihat kesimpulan dari keseluruhan pembahasan tersebut, sebagai berikut: 1. Dibentuknya lembaga Humas di Universitas Sebelas Maret diharapkan menjawab berbagai hal yang telah dituangkan dalam program kerja, salah satunya yaitu peningkatan kerjasama secara nasional maupun internasional, pengelolaan informasi kepada publik internal dan eksternal, dan keunggulan dalam internasionalisasi, lembaga fungsional kantor humas dan kerjasama mempunyai peran manajemen dalam melakukan image building universitas. Humas UNS juga membentuk koordinasi dengan unit lain dengan
16
membentuk pranata humas pada setiap unit-unit kerja universitas dan fakultas yang berjumlah 16 orang demi menunjang sirkulasi informasi. 2. Kegiatan humas UNS melalui UNS Menyapa adalah bentuk penyampain informasi sekaligus mempromosikan berbagai macam hal positif tentang UNS yang disampaikan kepada publik, yang dituangkan pada hal ini menyangkut isu-isu/berita positif yang berkembang di UNS, prestasi dosen/mahasiswa ataupun unit kerja, mengangkat mempromosikan program studi dari 9 fakultas di UNS dan hal positif lainnya. Tersajikan dalam bentuk komunikasi audio-visual yang dapat dilihat dalam layar kaca televisi dan bekerjasama dengan pihak media televisi lokal TATV sebagai rekan penyiaran. Secara konsep, UNS Menyapa mengacu pada siaran televisi nasional dimana siaran tersebut dikemas secara talkshow dan diselingi feature profile. 3. Kegiatan humas UNS melalui UNS Menyapa adalah bentuk penyampain informasi sekaligus mempromosikan berbagai macam hal positif tentang UNS yang disampaikan kepada publik, yang dituangkan pada hal ini menyangkut isu-isu/berita positif yang berkembang di UNS, prestasi dosen/mahasiswa ataupun unit kerja, mengangkat mempromosikan program studi dari 9 fakultas di UNS dan hal positif lainnya. Tersajikan dalam bentuk komunikasi audio-visual yang dapat dilihat dalam layar kaca televisi dan bekerjasama dengan pihak media televisi lokal TATV sebagai rekan penyiaran. Secara konsep, UNS Menyapa mengacu pada siaran televisi nasional dimana siaran tersebut dikemas secara talkshow dan diselingi feature profile. 4. Program UNS Menyapa secara tidak langsung telah menjadi media untuk visitasi akreditasi terhadap setiap fakultas, program studi, ataupun unit kerja yang diangkat, karena salah satu faktor dimana sosialisasi kepada masyarakat menjadi acuan dalam penilaian akreditasi, sehingga UNS Menyapa sedikit banyak mempunyai andil dalam peningkatan kualitas civitasnya.
17
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mempunyai saran sebagai masukan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi Universitas Sebelas Maret dalam image building melalui program UNS Menyapa: 1.
Humas UNS diharapkan memaksimalkan perannya sebagai jembatan informasi bagi pihak internal ataupun eksternal, memasuki era globalisasi ini sarana pengembangan informasi dapat dilakukan dalam berbagai macam medium, dengan melirik media televisi sebagai saluran komunikasi diharapkan kualitas SDM dari Humas mempunyai basic yang mumpuni dalam bidang penyiaran, sehingga kinerja, peran dan strategi UNS Menyapa sebagai media promosi universitas dapat terus berkembang dan dapat memberi pengaruh citra positif dimata publik.
2.
Diharapkan tema yang diangkat setiap minggunya dianalisis terlebih dahulu dengan melihat kebutuhan informasi dari penonton, sehingga tayangan UNS Menyapa tidak hanya asal memberikan tema yang bersifat promosi namun secara tayangan menjadi tema yang diharapkan penonton. Sehingga sebuah tema menjadi senjata ampuh bagi UNS Menyapa dalam menarik perhatian dan pemahaman bagi penonton, baik dari intern UNS maupun ekstern.
3.
Secara teknik penyiaran dan programing UNS Menyapa sampai saat ini belum menemukan ciri khusus yang menjadi branding terhadap tayangan ini, sejak pergantian kepala humas pada transisi 2011-2015 praktis tidak ada perubahan yang signifikan dari segi konsep penanyangan, alur penanyangan dan lainnya. Diharapkan kedepannya tayangan UNS Menyapa dari segi penyiaran mengalami re-branding secara menyeluruh sehingga terlihat segar dan menarik.
4.
Kesemua upaya yang dilakukan dalam penanyangan UNS Menyapa tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi Universitas, bila dari
18
pihak internal dan eksternal sendiri tidak mengetahui dan tidak menonton tayangan tersebut. Promosi sudah dilakukan humas melalui iklan di TATV namun sebaiknya humas UNS bersama pranata humas yang tersebar di unit kerja dan fakultas juga melakukan promosi yang rutin disetiap minggunya, melalui berbagai macam cara baik secara konvesional dengan membuat poster dan lain sebagainya ataupun secara modern dengan memanfaatkan media sosial seperti twitter atau facebook sebagai promosi dari program UNS Menyapa, dari situ diharapkan program ini menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri.
Daftar Pustaka Ardianto dan Soemirat. (2010) . Dasar - Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Cangara. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Morissan. (2011). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi Jakarta: Kencana Nuridin. (2008). Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi Jakarta. Raja Grafindo Ruslan, (1999). Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Widodo. (2006). Membangun Usaha dengan Kekuatan Image. Yogyakarta: Pinus Dikutip http://staff.uny.ac.id/, Manajemen Kehumasan Perguruan Tingi, diakses 20/5 /14 pukul 14:00 WIB Dikutip http://elqorni.wordpress.com/, Strategi Public Relations,(diakses 20/5/2014 pukul 15:30 WIB Dikutip https://gunawansusilo.wordpress.com/2010/06/03/sejarah-media-televisi-danperkembangannya-di-indonesia/ diakses 22/4/2014 pukul 23:30 WIB Dikutiphttp://www.mastel.or.id/files/regulasi/amar%20putusan%20UU%20Penyiaran .pdf diakses 24/4/14 pukul 14:00 WIB
19