ISSN:2088-7507
Journal of Health Science Jurnal ILMU KESEHATAN Vol Xll No.2 Julr 2011 ffiwlr.wrlw.W.
flfi,ry.,'
w ._i
,il
rr''i. .
:l',
Diterbitkan oleh : POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK JL. 28 Oktober Siantan Hulu, Pontianak728241 Tlp. / Fax (0561) 882632 JIK
Volume X{I
No!nbi"'
Halarnani L-1?6
Pgntianak .luli 201tr
ISSN: 2088-7507
lutut
Itnu
I(9scfratan
Volume
Xl
Nomu 2 Edisi Juli 2011
HUBI'NGAIY AI{TARA BEBAN KER.'A DENGAI\T KELT'IIAN MUSKT]LOSKELETAL PADA PEKER.IA ANTGKAT DAhI AI\GKUT
DI PELABTJHAN PONTIANAK TAHT]N 2OOt
tKheyrnr')M. Neslp, oldJerieh Rosse 'Ugcng Triwibowor
')t
t), Poltekkes Kemenkes Pontianah aUniversitas Muhammadiyah Pontianak
Abstnct : Relrtlons Betwcen of Work Loed with thc S[h Musculoskclctrl et Worlrcr Liftlng end Carrying in Port of pontirnek yeer 2fi1t. The aims of this research is to know about relations between workloads with musculoskeletal at lifting and carrying workers in Pontianak llarbour. This research done observationally with Cross sectional Approach. Sampling is using random sampling method from 683 TKBM becomes 252 samples. Data collecting technique is done in the form of questionaire through open interview to person. Data analysis which applied is univariate and bivariate analysis is by Chi square test (n:0,05) Free variables such as of the load weighl way of lifting and old of work then dependent variables is musculoskeletal disorden.
As the result of
rcsearch tlrere are 175 (69,40/0) workers having the heavy musculoskeletal disorders from 252 person. Statistic test result shows that there is relation between if the load weight (p=O,001), tcchnique for lifting (p=0,000)and age
Cr{,000) with musculoskeletal disorders at workers lifting and carrying in Pontianak Harboru.
Abstnlc Hrbungen Antrra Beben KcrJe dengen lGluhen Murknlosk lctrl prdr Pekcrje Angkrt drn Arykut di Pclrbrhrn Pontlenek trhun 200t. Tujuan dari riset ini yaitu memahami hubungan antara beban kerja dengan muskuloskeletal pada aktifitas mengangkat dan mengangkut pada pekerja di Pelabuhan Pontianak. Riset ini melakukan pendekatan penelitian dengan menggunakan Cross sectional. Sampling yang digunakan yaitu metoda sanpel acak dari 683 TKBM menjadi 252
contoh. Teknik pengumpulan data dalam wujnd kuesioner sampai melalui wawancara secara terbuka ke orang. Analisa data yang diterapkan adalatr analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi Square (a: 0.05). Variabel bebas seperti berat/bebarU cara pengangkatan dan usia pekerja kemrdian variabel terikat yaitu gangguan muskuloskeletal berdasarkan hasil riset ad^ 175 69.4%) pekerja yang mempunyai gangguan muskuloskeletal berat dsri252 orang. Hasil percobaan statistik menunjr*kan bahwa ada hubungan antarajika berat beban ( p:0.001), teknik pengangkatan ( p:0.000) dan usia ( p= 0.000) dengan gangguan musluloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak.
(
Keywords: beban kerjq muskuloskeletal, pekerja angkat dan angku.
Kecelakaan kerja tidak hanya dialami oleh kerja yang bekerja pada sektor industri atau pabrik saja. Hal ini yang samajuga dialami oleh para pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan. Mengingat Kalimantan Barat adalah provinsi yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, oleh karena itu kegiatan pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan jasa transportasi laut. Karena jumlah
yang dikelola oleh koperasi TKBM "PT. Jasa Karya" (Koperasi TKBM "PT. Jasa Karya", 2008). Sejalan dengan hal tersebut, aktivitas angkat dan
barang yang dikirim relatif banyak hal ini mengakibatkan jasa transportasi laut berkembang pesat. Hal ini terbukti di Pelabuhan Pontianak (Jl.
ditimbulkan dari aktivitas angkat dan angkut yang tidak benar salah satunya adalah keluhan muskuloskeleal (otot rangka).
tenaga
Pak Kasih) pada tahun 2008 terdapat 683 pekerja
angkut menrpakan kondisi kerja yang berlangsung pada saat melakukan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan yang umumnya dilakukan secara manual. Aktivitas angkat dan angkut yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian batrkan kecelakaan pada pekerja. Akibat yang
lutut
Volume Xll Nonor 2 Edisi Juli 2011
ltr;u Ktscfratan
Apabila otot menerima beban statis secara
Kegiatan bongkar muat dilakukan oleh pekerja
berulang dalam jangka waktu yang lama akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan inilah yang biasanya disebut sebagai Musculoskeletal Disorders (MSDs) atau Cedera Pada Sistem Muskuloskeletal (Muslimah dkk,2006). Studi tentang MSDs telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot bagian bawah (Grandjean
TKBM yang kesemuanya adalah pekerja yang terdaftar pada Koperasi TKBM "PT. Jasa Karya".
dalam Tarwaka, 2004). Berdasarkan penelitian Tarwaka (2004\, pengaruh aktivitas angkat pada pekerja di Pelabuhan Benoa, dari hasil pengisian kuesioner Nordic Body Map (NBM), ternyata keluhan otot rangka yang dominan adalah bagian punggung dan pinggang (91.67%); bahu kiri dan kanan, lutut kiri dan kanan (88.33%); lengan atas kiri, betis kanan dan jari kaki kiri (66.7%); sedangkan anggota tubuh lainnya kurang dari 50%. Beberapa penelitian yang lainnya dilaporkan
bahwa hampir seluruh tenaga kerja yang bekerja dengan sikap yang tidak alamiah dan dalam waktu
yang lama juga mengalami gangguan sistem muskuloskeletal dan kelelahan otot setelah kerja bergilir. Disamping itu dilaporkan bahwa 25%o kecelakaan karena aktivitas angkat dan angkut; 5060Yo cederu pinggang disebabkan karena aktivitas mengangkat dan menurunkan material (Pulat dalam
Tarwaka,2004). Pelabuhan Pontianak (Jl. Pak Kasih) terletak dilokasi Sungai Kapuas pada posisi 0CI01'02' Lintang Selatan, 109o20' 26 Bujur Timur dengan panj ang 20
mil dari muara dengan lebar 80 meter. Kapal yang akan masuk ke Pelabuhan Pontianak baik berupa kapal
muatan ataupun kapal penumpang harus mempergunakan kapal pandu yang berada pada posisi 00"04' 05 " Lintang Utara dan I 09"05' 40" Buj ur limur (Profil Pelindo II Cabang Pontanak, 2008).
Kegiatan bongkar muat berlangsung 24 ian kerjadengan rata-ratamaksimal muatan 1000 m3 per hari, sedangkan untuk muatan ekspor maksimal 25 tor/m3 per hari. Peralatan yang mendukung kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Pontianak terdiri dari ; forklift dengan kapasitas muatan 2 ton sebanyak 6 unit,froHirt dengan kapasitas 3 ton sebanyak 2 unit, top loader 2 unit, serta side loader 2 unit. Dengan alasan keselamatan keda dan keamanan kegiatan bongkar muat hanya berlangsung sampai pukul 22.00 malam. Maksimal panjang kapalyang dapat masuk ke Pelabuhan Pontianak adalah 120 meter (Koperasi TKBM "PT. Jasa Karya", 2008).
Adapun aktifitas yang dilakukan oleh pekerjaTKBM tersebut terdiri dari pengangkutan barang dari kapal ke dermaga (stevedoring), pengangkutan barang dari dermaga ke gudang (cargodoring) dan pengangkutan
barang dari dalam pelabuhan ke luar (receiving/
delivery).
METODE Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah observasional dengan pendekatan atau rancangan penelitian Cross Sectional, yaitu bertujuan untuk mengetahui variabel bebas dengan variabel terikat yang diteliti pada saat yang sama menghubungkan terjadinya keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak tahun 2008. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pekerja angkat dan angkut yang berada dibawah naungan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) "PT. Jasa Karya" Pelabuhan Pontianak yang berjumlah 683 pekerja adalah laki-laki semuanya pada tahun 2008. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
rumus sampel, maka diperoleh jumlah sampel yang diinginkan sebesar 252 pekeda angkat dan angkut yang akan diteliti.
IIASIL DAN PEMBAHASAN IIA,SIL
Berat Beban dan Keluhan Muskuloskeletal Hasil penelitian di Pelabuhan Pontianak menunjukan bahwa pekerja yang mengalami keluhan muskuloskeletal berat yaitu berjumlatt 175 (69.4%) dan pekerja yang mengalami keluhan muskuloskeletal ringan yaitu berjumlah 77 (30.60/o). Keluhan otot atau nyeri yang dominan adalah pada bagian punggung (84o/o), pinggang (79o/o). Sebagian besar pekerja mengalami keluhan muskuloskeletal hanya saja tingkatannya sebagian besar adalah berat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pontianak bahwa pekerja TKBM "PT. Jasa Karya" yang mengalami keluhan otot atau nyeri otot termasuk urutan 4 (empat) pada tahun 2006, pada tahun 2007 urutan 6 (enam) dan pada tahun 2008 sampai bulan Juli urutan 5 (lima) dari l0 penyakit terbesar (KKP, 2008).
lurnat ltrrit Ktscfutan
Tilbd
Volume Xll Nomu 2 Edisi Juli 2011
f
llubungen antere Berat Beben dengan Keluhan Muskuloskeletel
KdiluMffiffi
hdltu llnl
trsu
136 75.6
44
tnho 0l
It*'h
ft*Y,Fd} Bord
h*l
21.4
lto lm 0.mt
dengan keluhan muskuloskeletal diperoleh nilai p = 0.000 dimana p < 0.05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara cara angkat dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak. Dari hasil Odds Ratio (OR) bahwa pekerja yang cara angkat tidak tepat memiliki peluang mengalami keluhan muskuloskeletal beratT kali dibandingkan dengan pekerjayang cara angkatnya tepat.
3
Thbcl2
Plrh) nnp (s
39 542 33 45.t
n
If ubungan antan Cara Angkat dengan Keluhan Muskuloskeletel
m
lt ts)
Idl
t?5 0,4
n n5 [2 lt
Berdasarkan tabel
ffl!l|rHt&H
I di atas, dapat dilihat
bahwa secara persentase antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal menunjukan pekerja yang mengangkat dengan berat beban berat (> 18 kg) lebih besar yaitn berjumlah 136 (75.6%), dibandingkan dengan pekerjayang mengangkat berat beban ringan (<18 kg) yaitu berjumlah 39 (54.2o/o), terjadinya keluhan muskuloskeletal berat. Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukan ada hubungan antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal diperoleh nilai p = 0.001 dimana p < 0.05. maka dapat disimpulkan ada hubungan yang
signifikan antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak. Dari hasil Odds Ratio (OR) bahwa pekerja yang mengangkat berat beban berat
(> l8 kg) memiliki peluang mengalami keluhan muskuloskeletal berat 3 kali dibandingkan dengan pekerja yang mengangkat berat beban ringan (< l8 ke). Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor
m
W Int % td !l tr*
CrnAdd
hrd
trdr
%
Ti[T@
f33 t4.?
24
l5J r57 l0 0.m
Twt
4t
53
55.t
Td
u,2
95
0t
7
rm
$ M [3 M 6t n
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa secaf,a persentase antara cara angkat dengan keluhan
muskuloskeletal menunjukan pekerja dengan cara angkat tidak tepat lebih besar yaitu berjumlah 133 (84.7o/o), dibandingkan dengan pekerja dengan cara angkat tepat yaitu berjumlah 42 (44.2o/o), terjadinya
keluhan muskuloskeletal berat.
Hasil uji statistik yang dilakukan untuk menghubungkan antara cara angkat dengan keluhan muskuloskeletal diperoleh nilai p = 0.000 dimana p < 0.05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang
signifikan antara cara angkat dengan keluhan
pekerja TKBM "PT. Jasa Karya" yang mengalami
muskuloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak. Dari hasil Odds Ratio (OR) bahwa pekerja yang cara angkat tidak tepat memiliki peluang mengalami keluhan muskuloskeletal berat 7
keluhan otot atau nyeri otot termasuk urutan 4
kali dibandingkan dengan pekerja yang
(empat) pada tahun 2006, pada tahun 2007 urutan 6 (enam) dan padatahun2008 sampai bulanJuli urutan 5 (lima) dari 10 penyakit terbesar (KKP, 2008).
angkatnya tepat.
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pontianak bahwa
Cara Angkrt dan Keluhan Muskuloskeletal Hasil penelitian di Pelabuhan Pontianak menunjukan bahwa secara persentase antara cara angkat dengan keluhan muskuloskeletal menunjukan
pekerja dengan cara angkat tidak tepat lebih besar yaitu berjumlah 133 (84.7%), terjadinya keluhan muskuloskeletal berat. Hasil uji statistik yang dilakukan untuk mnghubungkan antara cara angkat
cara
Lama Kerja dan Keluhan Muskuloskeletal Hasil penelitian di Pelabuhan Pontianak bahwa secara persentase antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal menunjukan pekerja dengan lama kerja < 8 tahun lebih besar yaitu berjumlah 106 (7 3.6%). Hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh nilai p = 0.097, dimana p > 0.05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat
dan angkut di Pelabuhan Pontianak.
Volune
Kl llomw
lutu[ Itsrl !(jufratan
2 Edisi Juli 2011
Thbel3
DAFTARRUJT]KAN
Ilublngan antrra Lama Kerja dengan Keluhan Muskuloskelctal
Adelia Rizna. 2007. Nyeri Pinggang/Low Back Pain. (http://www.ftunsri.wordpress.com/
KSn}Irhhldd
hKttit hl
lliF
HI
ld
tA
>fTah
69
63,9
39 36.t r0t
Itr
?1.6
3t
Td
69
M [3 TU t5t l0f
ftt % Ir* !t m
2007 I 09 / 0 | / ny ei-pinggangJow-back-pain/
Pv*
0R
0,M
X,4 144 m
Hasil penelitian di Pelabuhan Pontianak bahwa secara persentase antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal menunjukan pekerja dengar lama kerja < 8 tahun lebih besar yaitu berjumlah 106 (73.6%). Hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh nilai p = 0.097, dimana p > 0.05 maka dapat disimpulkan tidak
ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak.
Tabel 3 di atas, memperlihatkan secara persentase antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal bahwa pekerja dengan lama kerja < 8
tahun lebih besar yaitu berjumlah 106 (73.6%), dibandingkan dengan pekerja dengan lama kerja > 8 tahun yaitu berjumlah 69 (63.9%), tidak terjadinya keluhan muskuloskeletal berat.
Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukan tidak ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal diperoleh nilai p:0.097 dimana p > 0.05, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak.
SIMPULAI\ Mengacu pada hasil analisa dan pembahasan dapat disimpulkan dalam penelitian ini, sebagai berikut
: Ada hubungan antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja angkat dan angkut
di Pelabuhan Pontianak dimana p = 0.001, Ada hubungan antara cara angkat dengan keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja angkat dan angkut
di Pelabuhan Pontianak dimana p:0.000, serta tidak ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan
). Diakses 05 Agustus 2008. Anonim. 2008. Mtamin Neurotropik Saja Tidak Bisa. (http://cybermed.cbn.net.id) diakses l9 Agustus 2008. 2007. UU Jaminan Sosial Tenaga Kerja. (http //www. hiperkes9 5.wordpress. com/ 2007 / 02 127luu-j aminan-sosi al-tenagakerja/). diakses 26 Maret 2008. :
1994. Getting To Grips With Manual Handling. (http ://www.tse.gov.uk/pubns/ indgl43.pdf). diakses l0 Juni 2008. Anshori, Ahmad. 2008. Jumlah Kecelakaan Kerja
Secara Nasional Cukup Tinggi. (www.jamsostek.co.id). sitasi 09 Mei 2008.
Arini, Retna.2002. Perancangan Meja Dan Kursi Kerja Yang Ergonomis Untuk Meningkatkan Enase Dan Produktivitas Karyawan (Studi Kasus Di PT. Kerang
Indah Palembang). (www.http//: musi.ac.id). diakses 3l juli 2008.
Artayasa, I Nyoman dkk. 2006. Pendekatan Ergonomi Total Meningkatkan Kualitas Hidup Pekerja Wania Pengangkut Kelapa di Banjar Semaja Desa Antosari Tabanan Bali. (http:/Aocalhost 8 I /new%o}0projectl unud/unud.ac.id/site/index.htn). diakses I 7 Juni 2008.
Azura4 Azrul. 2002. Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat. Binarupa Angkasa. Jakarta. Boulton, Alan . 2004. Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Di Indonesia. (www.ilo.org.com). diakses 09 Mei 2008. Budi Santoso, Totok. 2004. Pengaruh Posisi Kerja Terhadap Timbulnya Nyeri Punggung Bawah Pada Pengrajin Rotan Di Desa Trangsan Kabupaten Sukoharjo. (http:l / eprints. um s.ac.id/ 526/ I /infokes- 8totok.pdfl. diakses l0 Juni 2008. Budiono, A.M. Sugeng, dkk (ed). 2003. Bunga Rampai, Hiperkes dan KK. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Depkes. R.I. 1997. Sistem Manajemen K3. Pendidikan Tenega Kerja Kesehatan. Jakarta.
lurut ltnt I(9scfratan
Volume Xll Nomor 2 Edisi Juli 2011
Fitriana, Dina. 2007. Hubungan Antara Karakteristik Tenaga Kerja Dengan Tedadinya Kecelakaan Kerja Pada Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan Laut Pontianak. Skripsi. FKMUMP. Pontianak. (tidak dipublikasikan) Fiftihan4 Noor. 2007. Memperbaiki Kondisi Kerja
Di Industri Garmenmelalui
Pendekatan (http:// Ergonomi. wordpress.com/2007 l08l
ergonomic-in-garment-industry. doc). diakses 05 Agustus 2008. Idyan, Zamn4 2005. Hubungan Lama Duduk Saat
Perkuliahan Dengan Keluhan Low Back Pain. (http://www.inna-ppni.or.id/) diakses 05 Agustus 2008.
Kantor Kesehatan Pelabuhan. 2006. Laporan Bulanan. Pontianak. 2007. Laporan Bulanan. Pontianak. 2008. Laporan Bulanan. Pontianak. Karvonen, M. I 986. Epidemiolory Of Occupational Health. WHO Regional Offrce For Europe. Denmark. Koperasi TKBM "PT. Jasa Karya".2008. Laporan Tahunan. Pontianak.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Nurmianto, Eko.20M. Ergonomi Konsep Dasardan Aplikasinya. (Edisi Kedua). hima Printing. Surabaya.
Muslimah, dkk. 2006. Analisis Manual Material
Handling Menggunakan
NIOSH
EQUATION. Jumal llmiah Teknik Indusfri. Surakarta.
Nuwa Wea, Jacoba. 2002. Himpunan Peraturan Perundang-Udangan Ketenagakerj aan Bidang Hubungan Industrial, Syarat Syarat Kerja, PTKA Dan Perlindungan Tenaga kerja. CV. Karya Puri Utomo. Jakarta Pheasant, Stephen. 1991. Ergonomics, Work and
Health. Macmillan Academic
and
Professional LTD. London. PT. Jamsostek Cabang Pontianak. 2008. Laporan Kegiatan. Pontianak. (Persero) Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II PT. Cabang Pontianak. 2008. Profil Pelabuhan Pontianak. Pontianak.
Pusat Kesehatan Kerja, 2008. Nyeri Tengkuk. (http://www.depkes.go. id). diakses 2008.
I0
juni
Saepudin, Malik. 2004. Prinsip
-
Prinsip
Epidemiologi. Stain Pontianak. Pontianak. Samariansya[ Iwan. 2008. Kecelakaan Kerj4 Lima
Pekerja Tewas Setiap Hari. (http:// www.asosiasihiperkes.tipod.com/). diakses 06 Mei 2008.
Setiyabudi, Ragil. 2007. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Lingkungan I
ndustri. (http :/kesehatan-dan-kese lamatan-
kerja-di.htrnl). diakses 22 Mei 2008.
Suma'mur. 1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT. Gunung Agung. Jakarta. _-__, 1995. Higiene Perusahan Dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung. Jakarta. Soewarno, Aik. 2005. Perbaikan Lingkungan Kerja Pada Pengrajin Ukiran Longsong Peluru Dengan Menyesuaikan Tinggi Meja Kerja
Di Desa Kamasan, Klungkung.(http:.l/ ejournal.unud.ac.id). diaskes 19 Agustus 2008. Tarwaka" dkk. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan hoduktivitas. Uniba
Press. Surakarta.
Zuhairah. 2008. Laporan Bulanan Praktek. Pontianak.