ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5 , No. 1
Januari 2014
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMANTAPAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN PADA IBU NIFAS PRIMI PARA YANG MENGGUNAKAN JAMPERSAL DI BPM WAHYUNI KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI Puji Hastuti, S.Si.T.,M.Kes dan Eka Septyaningsih HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI MTS KELAS VII SIROJUL HUDA KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. dan Ni’matul Kholisoh HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN PEKERJAAN IBU NIFAS DENGAN PEMENUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TAMBAH MULYO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Siti Ni’amah, S. Si.T,M.Kes dan Maya Ulfa Fariana ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WINONG II KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. dan Sarianna Muawaroh HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS PRIMIPARA DENGAN AKTIFITAS SEKSUAL PADA MASA NIFAS DI DESA TASIK AGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG Uswatun Kasanah, S.Si.T. dan Mustikarani Noviasari ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEMBELIT PADA IBU POST PARTUM 3 HARI DI DESA MARGOREJO KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI Yuli Irnawati, S.Si.T. dan Putra Wahyu Mulya K
Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jurnal Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 5 No. 1
Hal. 1-43
Pati Januari 2014
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1
Januari 2014
Susunan Dewan Redaksi Penanggung jawab (Chairman): Direktur Akbid Bakti Utama Pati Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes. Sekretaris (Secretary Editor) : Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. Anggota (Section Editors) : Siti Ni’amah, S.Si.T.,M.Kes dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)
Terbit pertama kali : Januari 2014 Administrasi dan Sekretariat : Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, Website: http//www.akbidbup.ac.id E-mail :
[email protected] Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 5 No. 1
Hal. 1-43
Pati Januari 2014
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 1
Januari 2014
DAFTAR ISI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN IBU TIDAK DATANG KE POSYANDU DI DESA LUBUNGMAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNCAKWANGI I KABUPATEN PATI TAHUN 2011…………………………………………………………………………………..………………. 1-7 Indah Widyastuti dan Puji Hastuti, S.Si.T. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI TAHUN 2012………………………………………......................................................................... 8-15 Hartini dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TRADISI TARAK PADA IBU NIFAS DI BPS ASRI NASTITI DI DESA KLAKAH KASIHAN KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI TAHUN 2012……………………………………..................................... 16-22 Mu’linatus Sa’adah dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PERAWATAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI DESA PAKIS KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI.................................................................................................................. 23-29 Tri Susilorini dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. HUBUNGAN ANTARA PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN KEJADIAN INFEKSI TALI PUSAT DI WILAYAH PUSKESMAS MEJOBO KUDUS TAHUN 2012………………………………………………….................................................... 30-37 Sri Wahyuni dan Yuli Irnawati, S.SiT. HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI BAWAH UMUR 5 TAHUN DI DESA LANGGENHARJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI TAHUN 2012.............................................................................................. 38-43 Eva Dewi Kriswandari dan Siti Ni’amah, S.Si.T.,M.Kes
ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEMBELIT PADA IBU POST PARTUM 3 HARI DI DESA MARGOREJO KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2012
Yuli Irnawati, S. Si. T1 dan Putra Wahyu Mulya Kusumawardani2 1
Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati, 2Alumni Akbid Bakti Utama Pati ABSTRAK
ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEMBELIT PADA IBU POST PARTUM 3 HARI DI DESA MARGOREJO KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2012. Pada periode post partum, banyak perubahan kebutuhan yang terjadi pada ibu, salah satunya yaitu kebutuhan eliminasi. Apabila kebutuhan eliminasi ini tidak dipenuhi secara baik, maka salah satunya akan menyebabkan konstipasi. Di Indonesia menurut data survey Indonesian Medical Diagnose 2007 tercatat 64.000 pasien datang ke dokter kandungan dengan keluhan sembelit (Progestian, 2010). Beberapa wanita mengalami kesulitan BAB dan BAK pada hari pertama setelah melahirkan. Untuk BAK ibu nifas harus berusaha kencing sendiri, setelah 2 jam post partum, bila tidak bisa dengan alami, dan kandung kemih penuh, sebaiknya dilakukan kateterisasi, BAB harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan ( Faiza, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan metode penelitian survey. Pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati pada tahun 2012 sebanyak 30 orang. Sampel sebanyak 30 dengan tehnik sampling menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan buruk 19 responden (63,3%), persepsi buruk 28 responden (93,3%), pola nutrisi buruk 18 responden (60%), aktivitas kurang 20 responden (66,7%), dan terjadi sembelit 28 responden (93,3%). hasil Chi square hitung X 2 hitung (15,536) > X2 tabel (5,991) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima ada hubungan hubungan antara pengetahuan dengan kejadian sembelit. Hasil Chi square hitung X 2 hitung (30,000) > X2 tabel (3,841) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima ada hubungan antara persepsi dengan kejadian sembelit. Hasil Chi square hitung X2 hitung (30,000) > X2 tabel (5,991) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima ada hubungan hubungan antara pola nutrisi dengan kejadian sembelit. Hasil Chi square hitung X2 hitung (15,741) > X2 tabel (5,991) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima ada hubungan antara aktivitas dengan kejadian sembelit. Kata Kunci
: Sembelit dan Ibu Post Partum 3 hari
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu juga merupakan tolok ukur menilai keadaan pelayanan obstetri di suatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti sistem pelayanan obstetri masih buruk, sehingga membutuhkan perbaikan. Di negara berkembang sekitar 25-50 % kematian terjadi pada wanita usia subur.
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
1
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin, masa nifas (dalam 42 hari) setelah persalinan. Di Indonesia saat ini dari 100 % wanita yang meninggal, terdapat 80 % wanita yang meninggal pada masa nifas. Oleh karena itu seorang bidan dituntut untuk menguasai pengetahuan dan teknologi supaya bidan dapat mendeteksi secara dini adanya komplikasi masa nifas, disamping itu seorang bidan juga harus mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam tindakan klinis secara cepat dan tepat. Bidan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat karena bidan merupakan tenaga kesehatan yang professional (www.forumkami.com/../74350-perempuanrentan-sembelit.htm) Pada periode post partum ini, banyak perubahan kebutuhan yang terjadi pada ibu, salah satunya yaitu kebutuhan eliminasi. Apabila kebutuhan eliminasi ini tidak dipenuhi secara baik, maka salah satunya akan menyebabkan konstipasi. Di Amerika, angka kejadian konstipasi sebesar 2-27 persen dengan jumlah kunjungan ke dokter sekitar 2, 5 juta dan hampir 100.000 pasien memerlukan perawatan setiap tahunnya. Sementara berdasarkan data dari RSCM-Jakarta, selama kurun waktu 1998-2005, dari pemeriksaan kolonoskopi dengan meneropong usus 216 (9 %) pasien mengeluhkan masalah ini. (www.forumkami.com/.../74350-perempuan-rentan-sembelit.htm). Diduga, jumlah penderita konstipasi di Indonesia cukup besar. Sebesar 36,4 persen menderita wasir dan sekitar 8 persen diantaranya menderita tumor ganas atau kanker usus besar. Kadang ditemukan pula polip. Semakin lama kotoran di dalam perut, kontak dengan dinding usus bertambah sehingga rawan menyebabkan perubahan atau mutasi sel pada dinding usus. (www.ilunifk83.com/...f8/kesehatan-saluran-cerna-t219-90). Menurut Bradley, kejadian sembelit pada ibu hamil separuhnya dialami pada trimester pertama dan kedua, menurun pada trimester ketiga dan meningkat kembali pada masa nifas. Di Indonesia menurut data survey Indonesian Medical Diagnose 2007 tercatat 64.000 pasien datang ke dokter kandungan dengan keluhan sembelit (Progestian, 2010). Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit. Konstipasi adalah penurunan frekuensi defekasi, yang diukuti oleh pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering. Adanya upaya mengedan saat defekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan konstipasi. Apabila motalitas usus halus melambat, masa feses lebih lama terpapar pada dinding usus dan sebagian besar kandungan air dalam feses diabsorpsi. Sejumlah air kecil ditinggalkan untuk melunakkan dan melumasi feses. Pengeluaran feses yang kering dan keras dapat menimbulkan nyeri pada rektum (Patricia A. Potter, 2006). Beberapa wanita mengalami kesulitan BAB dan BAK pada hari pertama setelah melahirkan. Untuk BAK ibu nifas harus berusaha kencing sendiri, setelah 2 jam post partum, bila tidak bisa dengan alami, dan kandung kemih penuh, sebaiknya dilakukan kateterisasi, BAB harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan (Faiza, 2010). Sembelit itu sendiri bisa disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya kurangnya pengetahuan ibu (Kurniati Ana 2010). Dimana pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng. Itulah sebabnya mengapa pengetahuan merupakan salah satu hal penting untuk membentuk perilaku seseorang (Notoadmodjo, 2003). Dimana apabila pengetahuan ibu tentang pengertian, penyebab, dan akibat sembelit kurang, maka prosentase terjadinya sembelit itu sendiri akan bertambah. Faktor yang kedua yaitu persepsi. Dimana orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2003). Disini apabila ibu mempunyai persepsi buruk selama nifas, seperti persepsi tarak, dan tidak memenuhi kebutuhan cairan merupakan hal yang baik maka ibu akan selalu menganggap bahwa persepsinya tersebut hal yang benar sehingga menyebabkan sembelit.
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
21
Nutrisi selama nifas juga harus terpenuhi dengan baik, seperti konsumsi makanan yang tinggi serat dan cukup minum (Anggraini Yetti, 2010). Tetapi jika ibu selama nifas tidak mencukupi kebutuhan tersebut maka salah satunya akan menyebabkan masalah pada kesehatan ibu, seperti terjadinya sembelit. Selain pengetahuan, pebaik maka persepsi, dan nutrisi, ambulasi dini juga mempengaruhi sembelit. Dimana ambulasi dini ini bermanfaat meningkatkan sirkulasi dan mencegah risiko tromboflebitis, meningkatkan fungsi kerja peristaltik, dan kandung kemih, sehingga mencegah distensi abdominal dan konstipasi (Bahiyatun, 2009). Sehingga apabila selama nifas ibu tidak memenuhi kebutuhan ambulasinya secara baik, sembelitpun dapat terjadi. Berdasarkan data dari Bidan Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati didapatkan sebanyak 22 ibu post partum pada bulan September sampai Oktober tahun 2012. Dari 22 ibu post partum, 15 ibu mengalami sembelit pada nifas hari ke 3. Sebagai survey pendahuluan, pada tanggal 29 Agustus 2012 mengambil 10 sampel ibu post partum yang mengalami sembelit. 7 dari ibu post partum mengatakan bahwa selama nifas mereka tidak mencukupi kebutuhan nutrisi mereka dengan baik seperti tidak mengkonsumsi makanan yang berserat misalnya sayur-sayuran, mereka mengatakan bahwa sayur-sayuran tidak ada hubungannya dengan cepat pulihnya kondisi mereka. Mereka justru masih menganut pantang makanan (tarak), selain itu pemenuhan cairan juga dibatasi, karena mereka beranggapan kalau banyak minum air justru akan cepat ingin BAK sehingga membuat jahitan tidak cepat kering. Selain itu, 3 dari 10 ibu post partum mengatakan bahwa ia selalu bergantung pada ibunya untuk merawat bayinya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Sembelit Pada Ibu Post Partum 3 Hari Di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Tahun 2012”. BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Pendekatan waktu yang digunakan adalah penelitian cross sectional artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter yaitu pengambilan data yang menyangkut variabel dependent yaitu kejadian sembelit pada ibu post partum, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dengan variabel independent yaitu pengetahuan, persepsi, aktivitas, dan nutrisi agar diperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relatif cepat. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati pada tahun 2012 sebanyak 30 orang. Tehnik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010). Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 30 sampel secara keseluruhan dari ibu post partum di Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati tahun 2012.
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
pengetahuan kurang dengan terjadi sembelit sebanyak 19 responden (63,3%), pengetahuan kurang dengan tidak terjadi sembelit tidak ada, pengetahuan cukup dengan terjadi sembelit sebanyak 9 responden (30%), pengetahuan cukup dengan tidak terjadi sembelit sebanyak 1 responden (3,3%), pengetahuan baik dengan terjadi sembelit tidak ada dan pengetahuan baik dengan tidak terjadi sembelit sebanyak 1 responden (3,3%). Hasil Chi square hitung pada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian sembelit adalah 15,536 sedangkan tabel Chi square pada tingkat signifikansi = 95 % dengan derajat kebebasan (df) = 2 didapat Chi Square tabel adalah 5,991. Karena Chi Square hitung > Chi Square tabel maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil kesimpulan juga dapat dilakukan berdasarkan nilai p yang ditampilkan pada kolom Asimp sig = 0,000 oleh karena p = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Persepsi buruk dengan terjadi sembelit sebanyak 28 responden (93,3%), persepsi buruk dengan tidak terjadi sembelit tidak ada, persepsi baik dengan terjadi sembelit tidak ada dan persepsi baik dengan tidak terjadi sembelit sebanyak 2 responden (6,7%). Hasil Chi square hitung pada hubungan antara persepsi dengan kejadian sembelit adalah 30,000 sedangkan tabel Chi square pada tingkat signifikansi = 95 % dengan derajat kebebasan (df) = 1 didapat Chi Square tabel adalah 3,841. Karena Chi Square hitung > Chi Square tabel maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara persepsi dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil kesimpulan juga dapat dilakukan berdasarkan nilai p yang ditampilkan pada kolom Asimp sig = 0,000 oleh karena p = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara persepsi dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Nutrisi buruk dengan terjadi sembelit sebanyak 18 responden (60%), nutrisi buruk dengan tidak terjadi sembelit tidak ada, nutrisi cukup dengan terjadi sembelit sebanyak 10 responden (33,3%), nutrisi cukup dengan tidak terjadi sembelit tidak ada, nutrisi baik dengan terjadi sembelit tidak ada, dan nutrisi baik dengan tidak terjadi sembelit sebanyak 2 responden (6,7%). Hasil Chi square hitung pada hubungan antara nutrisi dengan kejadian sembelit adalah 30,000 sedangkan tabel Chi square pada tingkat signifikansi = 95 % dengan derajat kebebasan (df) = 2 didapat Chi Square tabel adalah 5,991. Karena Chi Square hitung > Chi Square tabel maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara nutrisi dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil kesimpulan juga dapat dilakukan berdasarkan nilai p yang ditampilkan pada kolom Asimp sig = 0,000 oleh karena p = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara nutrisi dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Aktivitas kurang dengan terjadi sembelit sebanyak 20 responden (66,7%), aktivitas kurang dengan tidak terjadi sembelit tidak ada, aktivitas cukup dengan terjadi sembelit sebanyak 8 responden (26,7%), aktivitas cukup dengan tidak terjadi sembelit sebanyak 1 responden (3,3%), aktivitas baik dengan terjadi sembelit tidak ada, dan aktivitas baik dengan tidak terjadi sembelit sebanyak 1 responden (3,3%). Hasil Chi square hitung pada hubungan antara aktivitas dengan kejadian sembelit adalah 15,714 sedangkan tabel Chi square pada tingkat signifikansi = 95 % dengan derajat kebebasan (df) = 2 didapat Chi Square tabel adalah 5,991. Karena Chi Square hitung > Chi Square tabel maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara aktivitas dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil kesimpulan juga dapat dilakukan berdasarkan nilai p yang ditampilkan pada kolom Asimp sig = 0,000 oleh karena p = 0,000 < 0,05 maka Ha
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
41
diterima, berarti ada hubungan antara aktivitas dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. B.
Pembahasan
1. Pengetahuan Pengetahuan ibu yang mempengaruhi kejadian sembelit di Desa Margorejo menunjukkan bahwa paling banyak kategori buruk sebanyak 19 responden (63,3%). Sesuai dengan hasil jawaban kuesioner, 24 dari 30 responden berpendapat bahwa mengkonsumsi air sebanyak 6-8 gelas setiap hari tidak akan mencegah terjadinya susah buang air besar, selain itu responden juga berpendapat bahwa dalam waktu 2-3 hari masa nifas ibu tidak harus bisa buang air besar. Sedangkan 23 dari 30 responden berpendapat bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah dan sayuran tidak akan mencegah terjadinya susah buang besar. Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng (Notoatmodjo, 2003). 2. Persepsi Persepsi ibu yang menyebabkan sembelit di Desa Margorejo menunjukkan bahwa paling banyak kategori buruk sebanyak 28 responden (93,3%). Sesuai dengan hasil jawaban kuesioner, 20 dari 30 responden berpendapat ibu nifas menganggap bahwa tidak lancar buang buang air besar pada nifas hari ke 3 bukan merupakan masalah, 19 dari 30 responden berpendapat jika tidak lancar buang air besar selama nifas hari ke 3 tidak harus diperiksakan ke tenaga kesehatan, selain itu responden juga beranggapan jika selalu makan lauk pauk seperti kacang hijau, kedelai, tempe, daging, ikan, dan telur tidak memperlancar buang air besar. Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2003). 3. Nutrisi Nutrisi ibu yang mempengaruhi sembelit di Desa Margorejo menunjukkan bahwa paling banyak kategori buruk sebanyak 18 (60%). Sesuai dengan hasil jawaban kuesioner, 23 dari 30 responden berpendapat bahwa selama nifas ibu melakukan tarak atau mutih, 22 dari 30 responden berpendapat bahwa setiap hari ibu tidak minum 6-8 gelas air putih untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Selain itu, 20 dari 30 responden berpendapat bahwa setiap hari ibu tidak makan sumber zat pengatur dan pelindung seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluaan metabolismenya, kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh,
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
51
proses memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan (Ambarwati, 2010). 4. Aktivitas Aktivitas ibu yang mempengaruhi kejadian sembelit di Desa Margorejo menunjukkan bahwa paling banyak kategori buruk sebanyak 20 responden (66,7%). Sesuai dengan hasil jawaban kuesioner, 29 dari 30 responden berpendapat bahwa ibu nifas belum bisa memandikan bayinya, 24 dari 30 responden berpendapat bahwa ibu belum bisa ke kamar mandi sendiri, dan belum bisa membersihkan tempat tidurnya sendiri. Aktivitas fisik meningkatkan peristaltik, sementara imobilisasi menekan motilitas kolon. Ambulasi dini menekan setelah klien menderita suatu penyakit dianjurkan untuk meningkatkan dipertahankannnya eliminasi normal. Upaya mempertahankan tonus rangka, yang digunakan selama proses defekasi merupakan hal yang penting. Melemahnya otot-otot dasar panggul dan abdomen merusak kemampuan individu untuk meningkatkan intra abdomen dan untuk mengontrol sfingter eksterna. Tonus otot dapat melemahkan atau hilang akibat penyakit yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau neorologik yang merusak transmisi saraf. Tirah baring yang panjang atau kurangnya olahraga menyebabkan konstipasi. (Patricia A. Potter, 2005). Dengan melakukan mobilisasi sedini mungkin, tidak jarang kesulitan defekasi dapat diatasi (Saleha Sitti, 2009). 5. Kejadian Sembelit Ibu yang mengalami susah buang air besar sebanyak 28 responden (93,3%), hal ini dikarenakan dari beberapa faktor, diantaranya dari pengetahuan, persepsi, nutrisi, serta aktivitas ibu. Dari pengetahuan, dikarenakan responden berpendapat bahwa mengkonsumsi air sebanyak 6-8 gelas setiap hari tidak akan mencegah terjadinya susah buang air besar, dalam waktu 2-3 hari masa nifas ibu tidak harus bisa buang air besar, selain itu responden juga berpendapat bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah dan sayuran tidak akan mencegah terjadinya susah buang besar. Dari persepsi, dikarenakan ibu nifas menganggap bahwa tidak lancar buang buang air besar pada nifas hari ke 3 bukan merupakan masalah, ibu juga berpendapat bahwa tidak lancar buang air besar selama nifas hari ke 3 tidak harus diperiksakan ke tenaga kesehatan, selain itu ibu juga beranggapan jika selalu makan lauk pauk seperti kacang hijau, kedelai, tempe, daging, ikan, dan telur tidak memperlancar buang air besar. Dari nutrisi, dikarenakan ibu nifas berpendapat bahwa selama nifas ibu melakukan tarak atau mutih, setiap hari ibu tidak minum 6-8 gelas air putih untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, selain itu ibu berpendapat bahwa setiap hari ibu tidak makan sumber zat pengatur dan pelindung seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Dari aktivitas, dikarenakan ibu nifas berpendapat bahwa ibu nifas belum bisa memandikan bayinya, ibu belum bisa ke kamar mandi sendiri, dan belum bisa membersihkan tempat tidurnya sendiri. Konstipasi merupakan gejala, bukan penyakit. Konstipasi adalah penurunan frekuensi defekasi, yang diukuti oleh pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering. Adanya upaya mengedan saat defekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan konstipasi. Apabila motalitas usus halus melambat, masa feses lebih lama terpapar pada dinding usus dan sebagian besar kandungan air dalam feses diabsorpsi. Sejumlah air kecil ditinggalkan untuk melunakkan dan melumasi feses. Pengeluaran feses yang kering dan keras dapat menimbulkan nyeri pada rektum (Patricia A. Potter, 2006). Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa BAB, jika pada hari ketiga belum BAB, ibu bisa menggunakan pencahar berbentuk suppositoria (pil yang dibuat dari bahan yang mudah mencair dan mengandung obat-obat untuk dimasukkan kedalam liang anus).
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
61
Ini penting untuk menghindari gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran lochea (Saleha Sitti, 2009). KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
1. Pengetahuan paling banyak adalah buruk sebanyak 19 responden (63,3%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,3%). 2. Persepsi paling banyak adalah buruk sebanyak 28 responden (93,3%) dan paling sedikit persepsi baik sebanyak 2 responden (6,7%). 3. Pola Nutrisi paling banyak adalah buruk sebanyak 18 responden (60%) dan paling sedikit pola nutrisi baik sebanyak 2 responden (6,7%). 4. Aktivitas paling banyak adalah kurang sebanyak 20 responden (66,7%) dan paling sedikit aktivitas baik sebanyak 1 responden (3,3%). 5. Kejadian sembelit paling banyak adalah terjadi sebanyak 28 responden (93,3%) dan paling sedikit tidak terjadi sembelit sebanyak 2 responden (6,7%). 6. Ada hubungan hubungan antara pengetahuan dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil ini diperoleh dari hasil Chi square hitung X2 hitung 2 (15,536) > X tabel (5,991) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima. 7. Ada hubungan antara persepsi dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil ini diperoleh dari Hasil Chi square hitung X2 hitung (30,000) > X2 tabel (3,841) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima. 8. Ada hubungan hubungan antara pola nutrisi dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil ini diperoleh dari hasil Chi square hitung X2 hitung (30,000) > X2 tabel (5,991) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima. 9. Ada hubungan antara aktivitas dengan kejadian sembelit di Desa Margorejo Pati. Hasil ini diperoleh dari Hasil Chi square hitung X2 hitung (15,741) > X2 tabel (5,991) dan Pvalue (0,000) < 0,05 maka Ha diterima. B.
Saran
1. Bagi Ibu Nifas Perlunya meningkatan pengetahuan tentang sembelit dan kebutuhan ibu nifas yang benar sehingga bisa tepat dalam penanganan jika terjadi sembelit. 2. Bagi Tenaga Kesehatan khususnya Bidan Diharapkan lebih meningkatkan upaya penyuluhan baik kepada individu keluarga masyarakat khususnya ibu nifas mengenai kebutuhan dan perubahan-perubahan masa nifas sehingga masyarakat lebih memperhatikan kesehatan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan kepada peneliti yang akan datang penelitian selanjutnya dikembangkan dengan sampel yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih baik terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit. 4. Bagi Institusi Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Hasil penelitian bisa dijadikan sebagai referensi dan informasi ilmu pengetahuan bagi mahasiswa sehingga dapat menambah wawasan tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian sembelit.
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
71
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eni. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press Anggraeni, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rinama Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC Budiarto, Eko.2002, Biostatistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Konstipasi http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-pantang-makan-padamasa.html Dewi, 2010. Teori Dan Pengukuran PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MANUSIA. Yogyakarta : Nuha Medika Hadi S, 2001. Psikosomatik pada Saluran Cerna Bagian Bawah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi ke-3.Jakarta : Gaya Baru Kurniati, Ana. 2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas. Yogyakarta : Cyrillus Publisher Notoadmodjo, 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoadmodjo, 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Material Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : MITRA CENDEKIA Press Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suherni, 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitra Maya www.forumkami.com/.../74350-perempuan-rentan-sembelit.htm
Hubungan Antara Pengetahuan Primipara Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku …… (P. Hastuti dan U. Wahyuni )
81