ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2 , No. 2
Januari 2012
PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Yuli Irnawati dan Umi Rosida FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI RUMAH DI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011 Jumiati dan Siti Sholihah PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011. Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani
Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jurnal Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 2 No. 2
Hal. 36–74
Pati Januari 2012
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2, No. 2
Januari 2012
Susunan Dewan Redaksi Penanggung jawab (Chairman): Direktur AKBID Bakti Utama Pati Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes. Sekretaris (Secretary Editor) : Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. Anggota (Section Editors) : Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T., Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)
Terbit pertama kali : Januari 2012 Administrasi dan Sekretariat : Hery Siswanto, A.Md., Anisa Widyastuti, Septi Diyah Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, e-mail :
[email protected] Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 2 No. 2
Hal. 36-74
Pati Januari 2012
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 2, No. 2
Januari 2012
DAFTAR ISI PERBEDAAN STATUS BERAT BADAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN BAYI YANG MENDAPAT SUSU FORMULA DI DUKUH ANGIN-ANGIN DESA BUKO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011………………………………… 36-43 Puji Hastuti dan Novi Rizki Fitriyanti HUBUNGAN PERAWATAN PERINEUM DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI BPS ERLAWATI DESA BUMIREJO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI ....................................................................................................................................... 44-49 Sri Hadi Sulistiyaningsih dan Futri Widyaningsih HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI.............................................................................................................................. 50-55 Yuli Irnawati dan Umi Rosida FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH TEMPAT PERSALINAN DI RUMAHDI DESA GADU KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA........................... 56-64 Etni Dwi Astuti dan Ike Devi Fitriana HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DUA HARI DENGAN PRAKTEK SENAM NIFAS DI BPS SRI HANDAYANI DESA WATES KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011........................................................................................................64-69 Jumiati dan Siti Sholihah PERBEDAAN IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN SENAM HAMIL DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN DI BPS SUHARTI DESA SUGIHAN KEC. WINONG KAB. PATI TAHUN 2011................................................... 70-74 Irfana Tri Wijayanti dan Lia Fitriani
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI
Eko Kristiyaningsih, S. S. T1 dan Umi Rosida2 1 Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati, 2Alumni Akbid Bakti Utama Pati ABSTRAK HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI IBU PRIMIPARA PADA BAYI USIA 1 – 6 BULAN DENGAN KEJADIAN PUTING LECET DI DESA PAGENDISAN KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI. Rasa nyeri pada puting susu dapat mempengaruhi proses menyusui,
memiliki putting susu yang luka dan cedera dapat membuat intentitas menyusui berkurang. Ada beberapa macam posisi menyusui yang dapat dilakukan untuk menghindari putting lecet, dan salah satu posisi menyusui yang dapat dilakukan untuk menghindari putting lecet adalah ibu duduk dengan bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tehnik menyusui ibu primipara pada bayi usia 1 – 6 bulan dengan kejadian putting lecet di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Populasi penelitian ini adalah ibu menyusui primipara di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun 2010 yaitu sebanyak 32 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 32 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jenis data yang diolah adalah jenis data primer dengan menggunakan kuesioner, sedangkan pengolahan data dengan Uji Kendall Tau (bantuan program SPSS 12.0) Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar ibu primipara dengan teknik menyusui tergolong cukup sebanyak 21 orang (65%), sebagian besar responden memiliki putting lecet dalam kategori sedang yaitu sebanyak 13 responden (41%). Berdasarkan hasil Uji Kendall Tau diperoleh p value 0,005 < 0,05. Dengan demikian ada hubungan antara teknik menyusui ibu primipara dengan kejadian putting lecet di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada semua pihak yang terkait terutama bagi pelayanan kesehatan baik di RS, Puskesmas, ataupun di BPS untuk meningkatkan pelayanannya dalam memberikan asuhan kebidanan, dalam hal teknik menyusui ibu melalui upaya penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar untuk menghindari putting lecet. Rekomendasi: Teknik Menyusui, Putting Lecet PENDAHULUAN Bayi merupakan anugrah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepada orang tua. Kelahiran dapat membentuk momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Pada saat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika ia dapat melihat, memegang dan memberikan ASI untuk bayinya (Ambarwati dkk, 2008). Di Indonesia, diperkirakan bahwa 20 bayi meninggal setiap jam sebelum mencapai usia 1 tahun. Hampir setengah dari kematian bayi ini terjadi pada masa neonatal yaitu pada bulan pertama kelahiran, dimana bayi sangat rentan terhadap penyakit (JNPK-KR, 2008). Millennium Development Goals (MDG’s) yang dicanangkan PBB pada bulan September 2000 lalu, dianggap berhasil dilakukan Indonesia. Indonesia berhasil meraih beberapa target MDG’s diantaranya menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan angka kematian anak (Fajar, 2010). Pemberian ASI mencegah kekurangan gizi pada anak, yang merupakan faktor yang menyebabkan lebih dari setengah kematian balita, Penelitian global tersebut secara jelas menunjukkan bahwa Indonesia harus memprioritaskan perbaikan pemberian ASI untuk secara efektif mengurangi kekurangan gizi dan kematian bayi (JNPK-KR, 2008).
Air susu ibu (ASI) adalah air yang terdiri dari air, alfa-laktoalbumin, laktosa, kesein, asam amino, antibody terhadap kuman, virus dan jamur yang melindungi bayi terhadap infeksi dan juga merangsang pertumbuhan bayi yang normal (Rahmawati dkk, 2010). ASI mampu memberi perlindungan baik secara aktif maupun pasif. ASI mengandung zat anti infeksi sehingga bayi akan terlindung dari berbagai macam infeksi baik yang disebabkan bakteri, virus, jamur atau parasit (Ambarwati dkk, 2008). Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI bersama – sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan (Suherni dkk, 2008). Menyusui sebaiknya dilakukan sesering mungkin tanpa di jadwal karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Menyusui yang terjadwal akan berdampak kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya (Ambarwati dkk, 2008). Banyak situasi atau keadaan yang dapat mengubah rencana untuk menyusui. Bagaimana dan apa yang bayi makan pada akhirnya tergantung pada kondisi fisik dan kesehatan ibu setelah melahirkan (Rahmawati dkk, 2010). Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan kadang – kadang mengeluarkan darah (Ambarwati dkk, 2008). Rasa nyeri pada puting susu dapat mempengaruhi proses menyusui, memiliki puting susu yang luka dan cedera dapat membuat intensitas menyusui berkurang. Bahkan adanya rasa nyeri tersebut akan membuat ibu berhenti menyusui dan memilih untuk berpindah ke susu formula. Tetapi sebenarnya bila ibu tidak menyusui payudara yang penuh dengan air susu akan menyebabkan engorgement. Memiliki resiko penyumbatan saluran susu (blocked milk ducts). Kemudian seiring waktu, produksi air susu akan membuat payudara berhenti membuat air susu. Perawatan payudara, cara dan tehnik menyusui yang benar merupakan cara untuk mengurangi rasa sakit ketika pertama kali menyusui (Rahmawati dkk, 2010). Ada beberapa macam posisi menyusui yang dapat dilakukan untuk menghindari puting lecet, dan salah satu posisi menyusui yang dapat dilakukan untuk menghindari puting lecet adalah ibu duduk dengan bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu (Rahmawati dkk, 2008). Langkah menyusui yang benar adalah sebelum menyusui, keluarkan ASI sedikit, oleskan pada puting dan areola (kalang), letakkan bayi menghadap payudara, untuk memasukkan payudara ke mulut bayi, pegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawahnya, beri bayi rangsangan membuka mulut (rooting reflek), pastikan bayi tidak hanya menghisap puting, tetapi seluruh areola, gunakan jari untuk menekan payudara dan menjauhkan hidung bayi agar pernapasannya tidak terganggu, jika bayi telah berhenti menyusu jangan menariknya dengan kuat dan selama menyusui tataplah bayi dengan penuh kasih sayang (Danuatmadja, 2003). Salah satu hal yang menyebabkan puting susu lecet adalah lidah bayi yang pendek, sehingga bayi susah menghisap sampai ke kalang payudara, dan karenanya hisapan hanya sampai ke puting susu (Suherni dkk, 2009). Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2009 yaitu sebanyak 34 per 1000 kelahiran hidup. Di Jawa Tengah, AKB pada tahun 2009 43 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 jumlah ibu yang menyusui bayinya sampai usia 6 bulan hanya 14%. Pada tahun 2009 Jumlah ibu menyusui di Jawa Tengah ada 21.795 ibu (SDKI, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1-4 Oktober 2010 di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati terdapat 15 ibu menyusui dan
terdapat 9 ibu menyusui yang mengalami puting lecet. Sedangkan 6 ibu menyusui yang lain tidak mengalami puting lecet. Jumlah ibu menyusui pada tahun 2009 di Desa Pagendisan adalah sebanyak 102 ibu. Dari 15 responden tersebut yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 6 orang, dan yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 9 orang. Berdasarkan fenomena yang ada di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan tehnik menyusui ibu primipara pada bayi usia 1 – 6 bulan dengan kejadian puting lecet di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif yaitu penelitian yang mencoba menggali mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional adalah variabel bebas (independent variable) dan variabel akibat (dependent variable) yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau di kumpulkan secara stimulan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2005). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik menyusui. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian puting lecet. Variabel menurut (Sugiyono, 2007) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primipara yang menyusui dengan bayi usia 1 – 6 bulan di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun 2010 yaitu sebanyak 32 orang. Dalam penelitian kali ini, sampelnya adalah ibu menyusui primipara di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun 2010 yaitu sebanyak 32 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah jenis total sampling yaitu Dalam tehnik ini, peneliti mengambil seluruh populasi menjadi anggota sampel (Notoatmodjo, 2007). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Dari 32 responden pada ibu Primipara di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati dilakukan penelitian dengan hasil ibu primpara dengan teknik menyusui tergolong cukup sebanyak 21 orang (65%), teknik menyusui tergolong baik sebanyak 5 orang (16%), dan teknik menyusui tergolong kurang sebanyak 6 orang (19%). sebanyak 13 responden (41%) memiliki puting lecet dalam kategori sedang, 11 responden (34%) memiliki puting lecet dalam kategori ringan, 8 orang (25%) memiliki puting lecet dalam kategori berat. hasil uji Kendall Tau diperoleh p value adalah 0.005 < 0.05. Dengan demikian ada hubungan antara teknik menyusui ibu primipara dengan kejadian puting lecet di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima. B.
Pembahasan
1. Teknik Menyusui Ibu Primipara Pada penelitian yang dilakukan pada Ibu primipara di Desa Pagendisan Kabupaten Pati, ibu primpara dengan tehnik menyusui tergolong cukup sebanyak 21 orang (65%), teknik menyusui tergolong baik sebanyak 5 orang (16%), dan tehnik menyusui tergolong kurang sebanyak 6 orang (19%). Menyusui adalah keseluruhan proses mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI (Ambarwati dkk, 2008). Pada penelitian ini diperoleh sebagian besar ibu memiliki tehnik menyusui tergolong cukup. Hal ini dikarenakan sebagian besar ibu belum memiliki informasi yang cukup tentang tehnik menyusui yang benar karena kurangnya media untuk menyampaikan tehnik menyusui yang benar. Teknik menyusui ibu yang baik disebabkan ibu memiliki informasi yang baik tentang tehnik menyusui yang benar. Informasi ini diperoleh ibu yang rajin
membaca majalah ataupun mencari informasi pada tenaga kesehatan (Notoatmodjo, 2007). Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai tehnik menyusui yang benar, membuat kelompok peminat kesehatan ibu dan anak, selain itu dengan menempelkan gambar – gambar pada Posyandu atau ruang tunggu Puskesmas (Notoatmodjo, 2007). 2. Kejadian Puting Lecet pada Ibu Primipara Pada penelitian yang dilakukan pada Ibu primipara di Desa Pagendisan Kabupaten Pati, sebanyak 13 responden (41%) memiliki puting lecet dalam kategori sedang, 11 responden (34%) memiliki puting lecet dalam kategori ringan dan 8 orang (25%) memiliki puting lecet dalam kategori berat. Puting lecet adalah keadaan puting dimana ada luka dan terasa nyeri (Wikipedia, 2010). Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan kadang – kadang mengeluarkan darah (Wulandari dkk, 2008). Pada penelitian ini diperoleh sebagian besar ibu memiliki puting lecet dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan ibu sudah berusaha mengatasi puting lecet yang dialami, tetapi belum memahami cara yang tepat untuk mengatasinya. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kejadian puting lecet pada ibu adalah dengan mengadakan pemeriksaan pada ibu menyusui kemudian memberikan pengobatan dan tetap menyusui bila keadaan luka tidak begitu sakit, Bila sangat menyakitkan, hentikan menyusui pada payudara yang sakit untuk memberi kesempatan lukanya menyembuh. Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan dengan pompa ASI) (Kristiyansari, 2009). 3. Hubungan Teknik Menyusui dengan Kejadian Puting Lecet Pada Ibu Primipara Berdasarkan penelitian ini diperoleh sebagian besar ibu primipara memiliki teknik menyusui yang cukup dengan kejadian puting lecet sedang. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah responden sebanyak 11 responden (34.4%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ibu yang mempunyai teknik menyusui yang baik, maka akan mengalami kejadian puting lecet dalam kategori ringan, sedangkan ibu yang memiliki teknik menyusui yang kurang maka akan mengalami kejadian puting lecet dalam kategori berat. Hal ini disebabkan karena ibu yang mempunyai tehnik menyusui yang kurang, kebanyakan bayi tidak menyusu sampai ke kalang payudara, tidak melakukan pengolesan ASI pada payudara sebelum dan sesudah menyusui, dan cara melepas puting susu yang salah sehingga menyebabkan puting lecet. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pada penelitian ini diperoleh sebagian besar ibu memiliki teknik menyusui dalam kategori cukup. 2. Pada penelitian ini di peroleh sebagian besar ibu memiliki puting lecet dalam kategori sedang. 3. Berdasarkan hasil uji Kendall Tau diperoleh p value 0.005. Dengan demikian ada hubungan antara teknik menyusui ibu primipara dengan kejadian puting lecet di Desa Pagendisan Kecamatan Winong Kabupaten Pati. B. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar untuk menghindari terjadinya puting lecet. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan tambahan bahan bacaan tentang tehnik menyusui dan kejadian puting lecet bagi pengajar dan mahasiswa untuk proses belajar mengajar yang lebih baik di lingkungan pendidikan. 3. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan tentang ilmu kebidanan yang di dapat selama perkuliahan. 4. Bagi ibu menyusui Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kepada ibu tentang manfaat teknik menyusui yang benar.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo. Soekidjo, 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta JNPKR-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta Notoatmodjo. Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Proverawati & Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Jogjakarta : Nuha Medika Purwanti, SH. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. EGC, Jakarta Purwodarminto, WID. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Roesli, Utami. 2000. ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya Sugiyono. 2007. Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Suherni dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Jogjakarta : Fitramaya Wulandari & Ambarwati. 2008. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jogjakarta : Nuha Medika Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Jogjakarta : Nuha Medika Ahira, 2010. Bayi Dalam Psikologi. http://www.anneahira.com/nutrisi-pada-bayi.htm Irena. 2010. Hak Bayi Untuk Menyusui Agar Di Penuhi. http://www.Irena.com/nutrisipada-bayi.htm Chaerani. 2005. Tips Puting Lecet. http://www.Irena.com/nutrisi-pada-bayi.htm Fajar. 2010. Keberhasilam MDG’s di Indonesia. http:www.com/MDG’s.htm SDKI. 2009. Jumlah Ibu Menyusuidi Indonesia. http://www.SDKI.com