LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KALANGAN SISWA KELAS VIII SMP H ISRIATI SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja ialah individu dengan rentang usia 11 tahun atau 12 tahun-18 tahun dengan karakteristik perkembangan yang khas. Masa remaja juga didefinisikan sebagai masa transisi kanak-kanak menuju masa dewasa atau dimulai dengan fase pubertas. Masa remaja juga ditandai oleh perubahan terjadi pada diri remaja secara psikologis, kognitif dan fisiologis. Perubahan psikologis seperti remaja masih belum mampu bertanggungjawab secara penuh terhadap dirinya dan didominasi keinginan untuk mengikuti kesenangan (Ali dan Asrori, 2008:9). Perubahan kognitif seperti remaja berpikir operasi formal lebih bersifat hipotetis, abstrak, sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berpikir konkret (Yusuf, 2005:195). Perubahan fisiologis seperti pertambahan berat badan dan kematangan seksual sebagai hasil dari perubahan hormonal (Notoatmodjo, 2007:264). Perkembangan fisiologis terjadi tidak bersamaan dengan tingkat kematangan psikologis remaja yang seringkali menimbulkan permasalahan seksualitas yakni seks bebas. Penelitian yang dilakukan Australia National University dan Pusat Penelitian kesehatan UI tahun 2010 di Jakarta, Tangerang dan Bekasi dengan jumlah partisipan 3006 di usia 17 tahun24 tahun menunjukkan 20,9% remaja mengalami kehamilan karena seks pra-nikah dan 38,7% remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah. Hasil penelitian Matulessy & Laily (dalam Candra, 2006:4) menunjukkan bahwa 12% remaja
mengetahui sendiri perkembangan seks, 15% dari orangtua, 32% dari teman, 41% diperoleh dari media televisi, koran dan internet. Di satu sisi, teman atau media televisi, koran, internet terkadang menyajikan informasi kurang tepat mengenai kesehatan reproduksi. Kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi dengan benar maka dapat menyebabkan remaja melakukan kesalahan yang bisa merugikan diri sendiri dan kurang memahami arti penting menjaga kesehatan reproduksi. Kondisi ini yang menyebabkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sangat minim. Akibatnya, remaja kurang memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Salah satu contoh, remaja tidak dapat mengontrol dorongan biologis yang membuat remaja kurang berhati-hati dalam bertindak sehingga menyebabkan kehamilan remaja putri di luar perkawinan.
B. TUJUAN Mengetahui adanya pengaruh layanan informasi dengan teknik jigsaw terhadap peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi remaja di kalangan siswa kelas VIII SMP H Isriati Semarang Tahun Ajaran 2013/2014.
II.TINJAUAN PUSTAKA A. MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien (Arikunto, 2008:4). B. Pemahaman Kesehatan Reproduksi Remaja pemahaman kesehatan reproduksi remaja ialah kemampuan siswa berusia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan usia 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria dengan berpikir secara abstrac, menalar secara logis, menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia mengenai sistem reproduksi terdiri dari alat-alat reproduksi laki-laki dan alat-alat reproduksi perempuan serta fungsinya dan prosesnya yang berkaitan dengan reproduksi ialah seksualitas
C. LAYANAN INFORMASI
layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda. Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. D. TEKNIK JIGSAW jigsaw ialah teknik yang digunakan guru untuk memperhatikan schemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar bahan pelajaran
menjadi lebih bermakna. Siswa juga bekerjasama dengan siswa lain dalam suasana gotong royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Penerapan strategi jigsaw membuat mahasiswa mudah memahami materi. Tugas dan nilai akhir mahasiswa membaik setelah pelaksanaan kegiatan. Siswa sepakat bahwa diskusi kelas dengan teknik ini memberi pengalaman belajar yang berguna dalam menguasai materi. Teknik jigsaw juga berhasil dalam melibatkan siswa dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mengenai informasi yang disajikan dalam penelitian
III.METODE PENELITIAN A. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain eksperimen, yaitu desain eksperimen yang dirancang dengan membagi subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen ialah kelompok yang berada dalam kondisi eksperimen atau menerima manipulasi eksperimen. Kelompok kontrol ialah kelompok yang berada dalam kondisi kontrol yang digunakan untuk menentukan nilai dari variabel tergantung tanpa manipulasi eksperimental dari variabel bebas B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMP H Isriati Semarang yang beralamat di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 285 Semarang C. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini berjumlah 23 siswa di kelas VIII C yang dijadikan sebagai kelompok kontrol dan 28 siswa di kelas VIII D yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Siswa kelas VIII D berjumlah 30 siswa, namun dalam pelaksanaan penelitian dua orang siswa tidak terlibat dalam perlakuan karena siswa mengikuti kegiatan sekolah. Hal tersebut menyebabkan jumlah subyek di kelompok eksperimen berkurang menjadi 28 siswa. Dalam penelitian ini, jumlah siswa kelas VIII A yakni 31 siswa sebagai try-out. Subyek penelitian berjumlah 30 siswa di kelas VIII D sebagai pre-test dan post-test
D. TAHAPAN PENELITIAN 1. TAHAP PERSIAPAN
Tahapan persiapan merupakan tahap di mana peneliti melakukan kegiatan sebelum perlakuan dilaksanakan. Ada tiga kegiatan pada saat tahap persiapan, yaitu: (a). Menentukan subyek penelitian yang akan dijadikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam hal ini, kelas yang akan dijadikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yakni kelas VIII C, (b). Mengujicobakan instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian pada kelompok siswa yang bukan merupakan subyek penelitian. Dalam hal ini, kelas yang dilakukan uji coba instrument yaitu kelas VIII A, (c). Berdasarkan data yang di dapat pada saat uji coba, dilakukan pengujian normalitas, validitas dan reabilitas pada instrument yang akan digunakan pada penelitian. 2. TAHAP PELAKSANAAN Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan tes awal tentang materi Kesehatan Reproduksi Remaja pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui pemahaman awal para siswa. Setelah itu, perlakuan mulai diberikan kepada masingmasing kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa kesehatan reproduksi remaja dengan teknik jigsaw. Adapun kelas kontrol dengan teknik jigsaw. Setelah pemberian perlakuan selesai yaitu pada akhir perlakuan ketiga diberikan tes akhir untuk kembali mengukur pemahaman siswa tentang Kesehatan Reproduksi Remaja 3. TAHAP AKHIR Setelah data penelitian terkumpul maka dilakukan tabulasi data yang dilanjutkan dengan analisis data. Hasil dari analisa data kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang dilakukan untuk menentukan kesimpulan
E. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Instrumen penelitian ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang dapat diamati. Tanpa instrumen, kegiatan penelitian tidak berjalan dengan baik karena data-data yang diperlukan belum disiapkan secara sistematis sehingga arah penelitian menjadi tidak jelas (Indarti, 2013:47). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka instrumen penelitian yang digunakan yakni tes prestasi dalam bentuk pilihan ganda dan lembar observasi. Try-out diberikan sebelum pre-test, treatment, posttest dan follow-up. Try-out dilakukan dengan 40 soal kepada subyek dan peneliti melaksanakan pre-test dengan 35 soal. Setelah pre-test dilaksanakan maka peneliti memberikan treatment kepada subyek sebanyak enam kali treatment. Peneliti juga melakukan post-test yang dilanjutkan pemberian soal saat follow-up dengan memberikan 35 soal mengenai kesehatan reproduksi F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah melalui tes. Teknik tes ialah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus di jawab secara sengaja dalam suatu situasi yang distandarisasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil pemahaman individu atau kelompok. Tes yang digunakan berupa pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan untuk mengukur homogenitas kemampuan dasar yang harus tidak berbeda antara kelas eksperimen dengan kontrol. Post-test diberikan setelah keduanya mendapat perlakuan dari peneliti untuk melihat perlakuan yang berbeda. G. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Validitas ialah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Reliabilitas sering diartikan dengan keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek yang tidak sama pada waktu yang sama.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DENGAN
TEKNIK JIGSAW Pelaksanaan layanan informasi dengan teknik jigsaw berada pada kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan. Selain itu, dilakukan penilaian layanan informasi dengan teknik jigsaw yang terkait materi kesehatan reproduksi remaja dan penilaian tersebut diberikan kepada para ahli. Skala penilaian ini diberikan setelah layanan selesai. Dari hasil skala penilaian ini diketahui bahwa para ahli yang telah menjadi rater menunjukkan kriteria sangat sesuai terhadap kesesuaian materi modul dengan tujuan setiap sesi pelatihan dan kesesuaian metode pelatihan dengan materi di setiap sesi serta kriteria sesuai terhadap kesesuaian alat dan bahan dengan metode pelatihan dan kesesuaian estimasi waktu dengan materi sesi. B. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP H. Isriati Semarang Tahun Ajaran 2013/2014. Kelompok eksperimen melibatkan 28 partisipan dari kelas VIII D dan 23 partisipan dari kelas VIII C. Awalnya, kelompok eksperimen terdiri dari 30 partisipan. Namun ada dua partisipan yang tidak hadir pada saat pre-test sehingga mereka dianggap gugur dan tidak dapat diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian. Kelompok eksperimen melaksanakan pre-test pada Selasa, 26 November 2013. Post-test diadakan Senin, 18 November 2013 dan follow up di kelompok eksperimen diadakan pada hari Selasa, 26 November 2013. Pada kelompok kontrol, pretest dilaksanakan Senin, 28 Oktober 2013. Pada post-test diselenggarakan pada Senin, 18 November 2013 dan pada follow-up diselenggarakan pada Kamis, 28 November 2013 C. PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian dilakukan dengan melihat selisih rerata antara post-test
dengan pre-test dan dilanjutkan dengan membandingkan selisih rerata antara follow-up dengan post-test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai sebesar 10.102 dan 1.734, dengan nilai p<0.05. Artinya, layanan informasi dengan teknik jigsaw mampu meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi pada remaja. Layanan informasi dengan teknik jigsaw memberi kontribusi sebesar 69.3%. Layanan informasi dengan teknik jigsaw berhasil meningkatkan pemahaman siswa mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Hasil wawancara dengan guru BK menunjukkan bahwa guru BK merasa jika saat ini siswa di kelas eksperimen mengalami perubahan pemahaman sehingga siswa menjadi lebih memahami tentang perkembangan diri pada remaja, memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi secara baik, mampu menciptakan pergaulan yang sehat, memiliki pengetahuan jenis penyakit menular seksual dan memiliki pemahaman mengenai cara memelihara kesehatan reproduksi pada remaja.
V.PENUTUP A. KESIMPULAN Adanya pengaruh layanan informasi dengan teknik jigsaw untuk meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi remaja di kalangan siswa kelas VIII SMP H Isriati Semarang Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian bersifat eksperimental dengan desain eksperimen yang dirancang dengan membagi subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok control. Subyek 23 siswa di kelompok control (kelas VIII C), dan 28 siswa di kelompok eksperimen (kelas VIII D). Validitas soal berupa tes prestasi dengan Point Biserial. Reliabilitas soal menggunakan rumus Kuder dan Richardson dengan rumus K-R 20. Nilai reliabilitas skala layanan informasi dengan teknik jigsaw melalui Alpha Cronbach. Uji prasyarat normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian homogenitas data pemahaman kesehatan reproduksi remaja dengan Levene Test dan SPSS 17.00. H0 diterima apabila sig. > 5% (0,05). Teknik analisis data hasil pemahaman digunakan uji ANAVA Mixed Design. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai sebesar 10.102 dan 1.734 dengan nilai p>0.05. Artinya layanan informasi dengan teknik jigsaw mampu meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi pada remaja. Layanan informasi dengan teknik jigsaw memberi kontribusi 69.3%.
B. REKOMENDASI 1. Kepala Sekolah melakukan kerjasama dengan
profesi lain, seperti dokter, psikolog dan lainlain agar demi suksesnya program bimbingan dan konseling di sekolah. bimbingan dan konseling dapat 2. Guru melaksanakan program bimbingan dan konseling melalui pelayanan informasi yang diinovasikan dengan teknik jigsaw untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai kesehatan reproduksi remaja. 3. Guru mata pelajaran bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling untuk mengurangi tingkah laku siswa yang kurang baik, contoh: membuka website dengan handphone saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tindakan yang dilakukan guru bimbingan dan konseling dengan cara merazia siswa yang membawa handphone karena di sekolah tersebut tidak diperkenankan siswa membawa handphone. 4. Peneliti melaksanakan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sampai sejauh mana siswa tersebut memahami materi yang telah disampaikan oleh peneliti dan para ahli, khususnya materi kesehatan reproduksi remaja
DAFTAR PUSTAKA Aksela, Maija. P2005. Supporting Meaningful Chemistry Learning and Higher-Order Thinking through Computer-Assisted Inquiry: A Design Research Approach. Academic Dissertation. Finland: University of Helsinki. Ali, Mohammad. Asrori, Mohammad. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. . 2009. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Ambarina, Dwi Fitria. 2011. Teknik Modelling Untuk Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis Tidak Diterbitkan. Andira, Dita. 2010. Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogjakarta: A’Plus Books. Arikunto, Suharsimi. Yuliana, Lia. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Asmadi, Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.
Astika, T.S., dan Sutijono. 2013. Penerapan Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Siswa Kelas Xi Is3 Sman 1 Pacet Mojokerto. Jurnal BK Unesa.Volume 03 Nomor 01 Tahun 2013, 445453. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2005. Kebijakan Teknis Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Direktorat Remaja Dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: BKKBN. Diunduh 9 Mei 2012, www.detikhealth.com. Barkley, Cross. Major. 2012. Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusamedia. Budiningarti, Hermin. 1998. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran Fisika di SMU. Surabaya: IKIP Surabaya. Tesis Tidak Diterbitkan. Candra, Novi Poespita. 2006. Orangtua dan Remaja Belajar Bersama Tentang Seks: Program Untuk Meningkatkan Komunikasi Orangtua Dan Remaja. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Tesis Tidak Diterbitkan. Charles, Surjadi; Pariani, Siti; Susilawati, Christina. 2006. Rangkuman Informasi Kesehatan Reproduksi: Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa di 3 Kota Indonesia (Jakarta, Surabaya dan Semarang). Jakarta: JEN Depkes RI. Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidian dan Sosial: Konsep Dasar Dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Departemen Kesehatan. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika. Depdiknas. 2001. Kamus Besar Jakarta: Balai Pustaka. Desmita. 2007. Psikologi Remaja Rosdakarya.
Bahasa
Indonesia.
Perkembangan.
Bandung:
Ditjakduk. 2012. Policy Brief: Remaja Genre Dan Pernikahan Dini. Diakses http://www.bkkbn.go.id, tanggal 13 November 2012. Earl, G.L. 2009. Instructional Design and Assessment: Using Cooperative Learning For A Drug Information
Assignment. American Journal of Pharmaceutical Education. 73 (7): 1-9. Eggen, Paul. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir Edisi Keenam. Jakarta: Indeks. Eni, Kusmiran. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Farahani, Farideh Khalaj Abadi. Shah, Iqbal. Cleland, John. Mohhammadi, Mohammad Reza. 2012. Adolescent Males and Young Females In Tehran: Differing Perspectives, Behaviors and Needs For Reproductive Health and Implications For Gender Sensitive Interventions. Journal Reprod Infertil. 2012; 13 (2):101-110. Fitriyani, Wiwi. 2011. Efektivitas Program Bimbingan Kelompok Dengan Menggunakan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis Tidak Diterbitkan. Guilamo, Vincent. Ramos. 2007. Adolescent Expectancies, Parent-Adolescent Communication and Intentions to Have Sexual Intercourse Among Inner-City, Middle School Youth. Columbia: Columbia University. Hallen. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Ciputat Press. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Huang, Yueh-Min, Huang, Tien-Chi & Hsieh, Meng-Yeh. 2008. Using Annotation Services In A Ubiquitous Jigsaw Cooperative Learning Environment. Educational Technology & Society. Vol. 11 (2), page 3-15.
Imron, Ali. 2012. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja: Peer-Educator dan Efektivitas Program PIKKRR Di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kumalasari, Intan, Iwan. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika. Kusmiran, Eni. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Laksono, Tri. Cahyono, Indiarto Edi, Hadiyanti, Yudi. Dayanti, Budi. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di sekolah Dan Di Luar Sekolah. Jawa Tengah: Departemen Pendidikan Nasional. Lestari, Herna. Budiharsana, Meiwita. 2001. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Jakarta: BKKBN. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Lubis, Namora Lumongga. 2013. Psikologi Kespro: Wanita Dan Perkembangan Reproduksinya Di Tinjau Dari Aspek Fisik Dan Psikologi. Jakarta: Kencana. Maryanti, D. 2009. Kesehatan Reproduksi Teori dan Praktikum. Yogyakarta: Nuha Medica. Masunah. 2011. Profil Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Remaja Kota Bandung: Masalah Dan Alternatif Solusinya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis Tidak Diterbitkan. Maulia, Desi. 2011. Pelatihan Belajar Berdasar Regulasi Diri Untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Tesis Tidak Diterbitkan.
Miron, Amy. Miron, Charles. 2006. Bicara Soal Cinta, Pacaran dan Seks Pada Remaja: Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Esensi Erlangga Group. Mosena, P.W., et.al. 2004. Peer Advocates for Health: A Community-Based Program to Improve Reproductive Health Knowledge and Lifestyle Choices among Adolescent Males. International Journal of Men’s Health, Vol. 3, No. 3, 221-240. Mugiarso, Heru. 2009. Bimbingan Semarang: UNNES Press.
dan
Konseling.
Munthe, Bermawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Ngestiningrum, Ayesha Hendriana. 2010. Perbandingan Antara Pengaruh Layanan Informasi dan Konseling Kelompok Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja. Surabaya: Poltekkes Depkes. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes: Vol. I. No. 1 Januari 2010. ISSN: 2086-3098 Nirwana, Ade Benih. 2011. Psikologi Ibu, Bayi Dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika. Notoatmodjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Nurihsan. 2006. Bimbingan Dan Berbagai Latar Kehidupan. Aditama.
Konseling Bandung:
Dalam Refika
Papalia, Olds, Feldman. 2009. Human Development: Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika. Pinar, G & Taşkin, L. 2011. The Efficiency Of Sexual Health and Reproductive Health Training Program Developed For University Youth. Guhane Tıp Derg 2011; Vol. 53: 1-8 Prayitno. Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Priadi. 2009. Biologi 2. Jakarta: Yudhistira. Rathfisch, Gulay. et.al. 2012. Evaluation of Reproductive Health and Sexual Behaviors of University Students: Care Study From Istanbul. Journal of Contemporary Nurse: Vol. 43, Issue 1, December 2012 Rintyastini, Yulita dan Charlotte, Suzy Yulia. 2006. Bimbingan dan Konseling Di SMP Untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktek Dilengkapi Dengan Contoh Rencana Strategis dan Rencana Operasional. Bandung: Refika Aditama. Rohmah, Elfi Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Teras. Sarwono, S. W. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan TeoriTeori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Smith, Philip T. 2000. A Jigsaw Puzzle Theory of Memory. Journal of Memory. Vol. 8 (4), p.245–264. Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sundari, Siti. Rumini, Sri 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surviani, Istanti. 2004. Membimbing Anak Memahami Masalah Seks: Panduan Praktis Untuk Orang Tua. Bandung: Pustaka Ulumuddin. Susanto, Yuliana Herawati. 2012. Efektivitas Layanan Informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Membentuk Sikap Siswa terhadap Pacaran Sehat (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas VII
SMP Masehi 1 PSAK Semarang T.A. 2011/2012). Skripsi Tidak Diterbitkan. Soejoeti, Sunanti Zalbawi. 2001. Perilaku Seks Kalangan Remaja Dan Permasalahannya. Media Litbang Kesehatan, Volume. XI Nomor. 1 Tahun 2011. Syafar, Muhammad. 2009. Pemahaman Dan Sikap Santri Tentang Kesehatan Reproduksi Berdasarkan Pandangan Islam Di Pesantren Ummul Mukminin Makasar. Jurnal Al Qalam. Vol. 15. Nomor. 23. Januari-Juni 2009. Tohirin. 2009. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Press. Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Press. Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Pustaka.
Inovatif Prestasi
Tukiran, Pitoyo & Kutanegara. 2010. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ula, Shoimatul. 2013. Buku Pintar Teori-Teori Manajemen Pendidikan Efektif. Jogjakarta: Berlian. Wibowo, Agus. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah (Konsep dan Praktik Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widyastuti, Yani, Rahmawati, Anita dan Yuliasti Eka P. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Winkel dan Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling
di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Abadi.
Media
Winkel dan Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Wulandari, Febry Vicky. Nirwana, Herman. Nurfarhanah. 2012. Pemahaman Siswa Mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Layanan Informasi. Jurnal Ilmiah Konseling: Vol. 1. No 1. Januari 2012. Hal 1-9 Yanti. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja (Untuk Mahasiswa Kebidanan). Yogyakarta: Pustaka Rihama. Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Yusuf, Syamsu. 2004. Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: Rosdakarya. Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zubriggen, et.al, 2007. Report of the APA Task Force on The Sexualization of Girls. Washington, DC: American Psychological Association.