III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung, Tapung Hulu, dan Tapung Hilir. Lokasi ini secara sengaja dipilih dengan alasan pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar. Hasil survey pendahuluan diketahui bahwa pabrik pengolahan kelapa sawit berjumlah 25 unit, dimana 6 unit kategori pabrik besar atau maxi, 13 unit kategori pabrik sedang atau midle dan 6 unit kategori pabrik kecil atau mini. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, terhitung bulan April 2005 sampai dengan Juli 2005.
3.2. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner yang ditujukan pada semua responden. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah yaitu Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, Biro Pusat Statistik Kabupaten Kampar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan Puskesmas Tapung. 3.3. Metode Penarikan Sampel Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 pabrik, terdiri dari 3 pabrik kategori besar,
32
33 4 pabrik kategori sedang dan 3 pabrik kategi kecil, dengan alasan pada setiap pabrik sumber bahan baku tidak sama (inti, plasma, inti-plasma, swadaya) serta waktu pendirian. Pemilihan ini dapat mewakili keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Kampar. Pada setiap lokasi pabrik pengolahan kelapa sawit dipilih 6 orang responden dengan rincian 3 orang petani sawit dan
3 orang bukan petani sawit pada setiap pabrik pengolahan kelapa
sawit, sehingga jumlah responden adalah 60 orang. Jumlah responden ini dapat mewakili masarakat yang bertempat tinggal di sekitar PKS.
3.4. Metode Pengumpulan Data Data primer yang diambil tentang identitas responden (umur, tingkat pendidikan formal, kondisi kesehatan keluarga, status lahan kebun dan kepemilikannya, pendapatan keluarga, jenis usaha serta pendapatan sebelum dan sesudah adanya Pabik Pengolahan Kelapa Sawit) serta hal- hal lain yang dirasakan dengan keberadaan PKS di lingkungan tinggalnya, baik hal- hal positif ataupun hal- hal yang dianggap negatif. Data sekunder berupa : jumlah pabrik, kondisi perkebunan Kabupaten Kampar (luas lahan, produksi hasil perkebunan) demografi Kabupaten Kampar (keadaan umum daerah, keadaa penduduk, prasarana dan sarana)
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data. Data yang terkumpul pada penelitian ini diolah secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif sehingga bisa menjawab pertanyaan yang ada pada
34 perumusan masalah serta untuk mencapai tujuan penelitian. Untuk itu semua data baik data sekunder maupun data primer ya ng diperoleh diorganisir, ditabulasi dan disusun. Setelah tersusun kemudian dilakukan penafsiran dan pembahasan terhadap data yang ditemukan tersebut. Pengolahan ini dilakukan menggunakan komputer dengan software Microsoft Excel. Untuk menjawab pertanyaan pertama, kedua dan ketiga dari pertanyaan spesifik Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriktif. Dengan mendeskripsikan hal- hal apa sajakah yang dirasakan oleh masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pabrik diharapkan dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit. Untuk membuat suatu rancangan strategi penanggulangan dampak yang timbul, analisa data dilakukan dengan Analisis SWOT Deskriptif dan Meta Matriks Situs yang tertata menurut situs atau kasus ya ng diamati. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan Matrik Prediktor keluaran situs tertata. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor internal dan eksternal secara sistematis yang didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Analisis ini akan menghasilkan empat kelompok alternatif srategi, yaitu alternatif strategi SO, ST, WO dan WT (Rangkuti, 2003). Situs yang dijumpai dari keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, dapat dimasukan dalam suatu meta matrik deskriptif situs tertata. Sebuah matriks deskriptif situs tertata menurut situs, berisi data deskriptif tingkat pertama dari semua situs yang ditata menurut variabel penelitian.
35 Penggunaan istilah situs dalam pengertian yang sama dengan kasus. Istilah situs mengacu pada suatu konteks terbatas, dimana seorang mengkaji peristiwaperistiwa, proses dan hasilnya (Miles dan Huberman, 1992). Perbedaan diantara keduanya terletak pada ruang lingkup penggunaan. Penggunaan kasus didasari oleh penggunaan yang khusus, sedangkan situs dapat mengkaji kasus-kasus individual tanpa mengaitkannya dengan cara pandang penelitian kuantitatif. Tabel 3. Meta Matriks Situs Tertata Strategi Penanggulangan Dampak Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar.
SITUS 1 (pengaruh tinggi)
Pengaruh Langsung
Tingkat Meta dan Pengaruh Samping
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Pencapaian Sikap Pelaku
SITUS 2 (selanjutnya)
Pencapaian Sikap Pelaku
….. dst
Pengaruh langsung yang dimaksud dalam Tabel 3 adalah dampak yang dirasakan secara langsung oleh responden akibat keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di lingkungannya. Tingkat meta merupakan dampak yang lebih umum yang dirasakan responden, bahkan bisa merupakan sebagai pengaruh sampingan. Pencapaian merupakan dampak yang dirasakan responden baik secara langsung atau pada tingkat meta pada sebuah situs. Sikap merupakan pandangan responden dalam menerima pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan pabrik
36 pengolahan kelapa sawit. Metode pengolahan dan analisis data pada Penelitian ini dapat dirangkum seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Metode Analisis Data Pada Penelitian Strategi Penanggulangan Dampak Keberadaan PKS di Kabupaten Kampar Tujuan
Data Yang Dibutuhkan
Sumber Data
Metode Analisis Data 1. Deskriptif kualitatif
Mengidentifikasi proses pendirian PKS
1. Strategi pembangunan Kabupaten Kampar. 2. Prosedur pra pendirian PKS. 3. Peraturan yang mengatur pelaksanaan pendirian PKS.
1. Pemerintah Daerah 2. Dinas Perkebunan Kabupatan Kampar 3. Observasi
Mengidentifikasi dampak sosial, dampak ekonomi dan eksternalitas dari keberadaan PKS
1. Tingkat kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitar PKS sebelum dan sesudah keberadaan PKS. 2. Ketenagakerjaan dan industri di sekitar PKS sebelum dan sesudah pendirian PKS. 3. Estimasi perubahan lingkungan masyarakat sebelum dan sesudah keberadaan PKS. 4. Estimasi perubahan tingkat pendapatan masyarakat, sekitar PKS sebelum dan sesudah pendirian PKS. 5. Estimasi perubahan perilaku masyarakat sekitar PKS sebelum dan sesudah pendirian PKS. 6. Peluang kerja yang dapat diciptakan sebelum dan sesudah keberadaan PKS.
1. BPS. 2. Dinas Perkebunan. 3. Dinas Kesehatan. 4. Dinas Pertanian. 5. Masyarakat sekitar PKS.
1. Deskriptif Kualitatif 2. Deskriptif Kuantitatif
Formulasi strategi penanggulangan dampak keberadaan PKS
1. Model penanggulangan strategi yang diinginkan.
1. Masyarakat sekitar PKS.
1. SWOT Deskriptif 2. Meta Matriks. 3. LFA