STRATEGI PENANGGULANGAN DAMPAK KEBERADAAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KAMPAR
OLEH :
IRWAN EFENDI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
ABSTRAK
IRWAN EFENDI. Strategi Penanggulangan Dampak Keberadaan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Di Kabupaten Kampar. Dibimbing oleh W.H.LIMBONG sebagai ketua dan SUMARDJO sebagai anggota. Data Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar Tahun 2004, tercatat sebanyak 25 unit Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Kampar. Konsekuensi keberadaan PKS dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung, Tapung Hulu, dan Tapung Hilir. Penelitian ini berlangsung dari bulan April 2005 sampai Juli 2005. Penarikan sampel secara purposive sampling, 10 unit pabrik dan 60 orang masyarakat. Data diolah secara deskriptif, analisa rancangan strategi dengan Meta Matriks Situs Tertata. Perancangan program menggunakan metode Logical framework Approach (LFA). Penelitian ini menunjukan bahwa proses pendirian PKS belum memperhatikan lingkungan. Stakeholders dalam memberikan rekomendasi izin pendirian PKS kurang pengetahuan tentang lingkungan. Keberadaan PKS memberikan dampak positif terhadap tingkat pendidikan, perumahan, tenaga kerja dan lapangan kerja, serta pendapatan. Dampak negatif terhadap kesehatan dan pencemaran lingkungan. Dampak eksternal positif adalah bertambahnya fasilitas pendidikan, kesehatan, dan terbukanya lapangan kerja baru. Dampak negatifnya terjadi alih fungsi lahan, pencemaran lingkungan, bertambahnya penduduk pendatang, dan kerawan keamanan. Rancangan strategi kajian ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru, menumbuhkan dan pengembangan UKM, serta membuka kesempatan kerja. Program utama yang harus dilakukan adalah membuka peluang kepada masyarakat untuk memperoleh kesempatan pada setiap bidang pekerjaan.
STRATEGI PENANGGULANGAN DAMPAK KEBERADAAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DI KABUPATE N KAMPAR
IRWAN EFENDI
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul Tugas Akhir : Strategi Penanggulangan Dampak Keberadaan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Di Kabupaten Kampar Nama : Irwan Efendi NRP : A.153024645
.
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Prof.Dr.Ir. W.H.Limbong, MS. Ketua
Dr.Ir. Sumardjo, MS. Anggota
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr.Ir. Yusman Syaukat, M.Ec.
Prof.Dr.Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.
Tanggal Ujian: 26 Januari 2006
Tanggal Lulus: _____________
Hak Cipta Milik Irwan Efendi, Tahun 2006 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan mamperbanyak sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, mikrofilm,dan sebagainya tanpa izin tertulis dari Institus Pertanian Bogor
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Strategi Penanggulangan Dampak Keberadaan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Kabupaten Kampar adalah benar karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua informasi yang berasal atau yang disebutkan dalam teks dicant umkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir tugas ini.
Bogor, Februari 2006
Irwan Efendi A.153024645
MOHON MAAF,
PADA HALAMAN INI SESUAI DENGAN ASLINYA TIDAK ADA.
TERIMA KASIH
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan adalah untuk mewujudkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan usaha masyarakat bersama pemerintah untuk mengembangkan output serta adanya perbaikan atau perubahan yang positif dalam struktur kehidupan masyarakat. Dalam penyusunan programprogram pembangunan baik pada tingkat nasional, regional atau lokal, pengarahan terhadap berbagai permasalahan pembangunan merupakan sikap dasar yang penting untuk menggunakan mata rantai perencanaan pembangunan yang sesuai guna membentuk suatu proses pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu kebijakan pemerintah terutama dalam menghadapi situasi ekonomi yang ditandai dengan hilangnya bom minyak dan melemahnya daya serap tenaga kerja pada sektor pertanian adalah dengan mempercepat pertumbuhan sektor industri. Dalam upaya pembangunan sektor industri terutama pabrik pengolahan kelapa sawit, diharapkan akan mampu memberikan dampak yang positif terutama pada sektor pertanian. Disamping itu keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit diharapkan mampu memberikan dukungan pada daerah setelah menurunnya sektor migas yang sebelumnya tidak direncanakan. Sebagaimana diamanatkan dalam GBHN bahwa pembangunan sektor industri yang akan dilaksanakan adalah bagian dari usaha jangka panjang untuk merubah struktur ekonomi yang seimbang dimana kondisi perekonomian dengan industri yang kuat dengan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh.
1
2
Sejak tahun 1848, tanaman kelapa sawit telah dikenal di Indonesia. Pada awalnya hanya berkembang di Sumatera bagian utara, yang kemudian berkembang di 16 Provinsi. Tanaman ini mula- mula dikembangkan oleh perkebunan negara dan swasta asing, kemudian di ik uti oleh swasta nasional dan rakyat (Lubis, 1990). Potensi perkebunan di Kabupaten Kampar cukup besar. Jenis tanaman yang paling banyak dikembangkan adalah kelapa sawit yang mencapai 241.486 Ha. Mayoritas usaha perkebunan kelapa sawit ini adalah perkebunan besar swasta dengan luas 93.783 Ha dan produksi 321.041 Ton, kemudian perkebunan rakyat dengan luas 306.797 Ha dan perkebunan besar negara 104.803 Ha (Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, 2004). Pengolahan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) saat ini menjadi suatu bentuk investasi yang banyak terlihat, terutama pada beberapa Kabupaten di Provinsi Riau, salah satunya Kabupaten Kampar yang letaknya sangat strategis. Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) ini tidak terlepas dari keberadaan luas lahan yang telah produktif. Dari data Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar Tahun 2004, tercatat sebanyak 25 unit pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, dimana 17 unit pabrik diantaranya berada di daerah Tapung. Sebagai konsekuensi dari keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit dapat menimbulkan berbagai dampak yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Dampak positif pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat yang seluas- luasnya, sedangkan dampak negatif diupayakan seminimal mungkin atau kalau bisa dihilangkan sama sekali.
3
Sehubungan dengan hal di atas, timbul pertanyaan Pokok Kajian, yaitu “Bagaimana strategi penanggulangan dampak keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar?”.
1.2. Perumusan Masalah Permasalahan khusus di Daerah Kabupaten Kampar yang berkenaan dengan proses pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit yang garis besarnya secara sederhana dapat dikemukakan bahwa keterlibatan stakeholders Kabupaten, Kecamatan hingga ke tingkat Desa belum memperhatikan aspek lingkungan dalam pemberian rekomendasi berdirinya pabrik. Hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pabrik yang didirikan berada pada pemukimam masyarakat, untuk itu perlu dikaji “Sejauh mana proses pembangunan Pabrik Kelapa Sawit sudah memperhatikan aspek kondisi lingkungan masyarakat di Kabupaten Kampar?” Secara nyata dampak positif dari keberadaan pabrik Pengolahan Kelapa sawit ini dapat ditunjukan oleh perluasan lapangan pekerjaan, perluasan areal perkebunan kelapa sawit, meningkatnya pendapatan masyarakat, meningkatnya pendidikan formal bagi masyarakat, meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Dampak negatif bila tidak direncanakan secara cermat akan muncul seperti halnya pencemaran lingkungan, dan peningkatan penderita penyakit, untuk itu perlu dikaji “Sejauh mana dampak sosial ekonomi dari keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar?” Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit juga menimbulkan dampak eksternal yang secara tidak langsung dapat merubah tatanan sosial ekonomi