MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN METODE QUANTUM TEACHING KELAS III SDN 61/III KEBUN BARU Kata Kunci : Hasil Belajar. Model Quantum Teaching Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2014 di SDN 61/III Kebun Baru kecamatan Gunung Raya bahwa dari data nilai sebelumnya di SD Negeri No. 61/III Kebun Baru Gunung Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran matematika masih dibawah KKM dengan rata-rata nilai 68,50. Dimana 35% dari siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran matematika di Kelas III SD adalah 70,00. Dengan adanya beberapa hal yang kadang menjadi penghambat dalam kelancaran proses pembelajaran matematika diatas, maka kami berusaha membuat kondisi dan pola pikir siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru Kecamatan Gunung Raya dengan menerapkan quantum teaching Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan geometri dan pengukuran Kelas III SD Negeri 61/III Kebun Baru dengan menerapkan Quantum teaching., Penelitian Tindakan Kelas (Action Research in the Classroom). Pencapaian hasil ketuntasan belajar siawa diperoleh sebagai berikut: Siklus I (55%), Siklus II (70%), dan siklus III (85%). Pencapaian hasilt dari nilai ratarata yang diperoleh siswa semakin meningkat disetiap siklus yaitu pada siklus siklus I (66,50), pada siklus II (74,50), dan pada siklus III (80,50). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada pokok bahasan geometri dan pengukuran dapat ditingkatkan dengan menggunakan model quantum teaching.
PENDAHULUAN Begitu
pentingnya
peranan
matematika terhadap masa depan bangsa, maka pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan mutu pelajaran matematika dengan
berbagai
pemberian
alat
olympiade
upaya
peraga,
misalnya
buku
Matematika,
paket, serta
penyempurnaan kurikulum, siswa atau anak didik sebagai individu yang potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan sebagai pembimbing berkaitan dengan
peningkatan
maka
perlu
pembaharuan,
mutu
adanya serta
pendidikan perbaikan,
perubahan
dalam
segala aspek. Pembelajaran matematika di SDN 61/III Kebun Baru Kecamatan Gunung Raya
khususnya
mengalami
diKelas
hambatan
dan
III,
sering
kesulitan
terutama dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: banyak siswa yang berpendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga minat belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang diinginkan kadang tidak tercapai, Pelajaran matematika identik dengan kegiatan hitung-menghitung yang
menurut sebagian siswa membuat pusing,
yang diajukan oleh guru, siswa tidak
adanya keterbatasan media membuat guru
mengerti dengan materi yang disajikan
kesulitan menerangkan materi tertentu
oleh guru dengan metode konvensional,
dalam
pelajaran
kurangnya minat dan motivasi siswa dalam
adanya
faktor
matematika. yang
Karena
menghambat
pencapaian hasil belajar dilihat membuat prestasi
belajar
yang
diukur
menyelesaikan
soal-soal
latihan
yang
diberikan oleh guru.
dengan
Dengan adanya beberapa hal yang
analisis hasil evaluasi pada materi tertentu
kadang
menunjukkan bahwa dari 100 % siswa
kelancaran
yang ada dikelas dengan nilai kriteria
matematika diatas, maka kami berusaha
ketuntasan
membuat kondisi dan pola pikir siswa
belajar
minimum
(KKM)
menjadi
penghambat
proses
dalam
pembelajaran
ditingkat satuan pendidikan adalah 70,00
Kelas
sejumlah 30 % siswa atau sekitar sepertiga
Kecamatan
dari jumlah siswa tidak mencapai KKM
menerapkan quantum teaching. Dengan
tersebut.
metode yang tepat dan menyenangkan
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2014 di SDN
61/III
Kebun
Baru
SDN
61/III
Gunung
Kebun Raya
Baru dengan
maka siswa akan lebih mudah memahami setiap indikator yang kita sajikan.
kecamatan
Gunung Raya bahwa dari data nilai
III
Untuk
mengatasi
permasalahan
dalam belajar matematika guru harus
sebelumnya di SD Negeri No. 61/III
menentukan metode yang tepat terhadap
Kebun
materi yang akan disajikan kepada peserta
Baru
Gunuung
Raya
Tahun
Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran
didik,
matematika masih dibawah KKM dengan
teaching
rata-rata nilai 68,50. Dimana 35% dari
termotivasi dalam mengikuti pelajaran
siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru
matematika
belum
Kriteria
menyenangkan. Melihat realita di atas
Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan
maka peneliti tertarik untuk meneliti
standar Kriteria Ketuntasan Minimum
dengan
(KKM) untuk mata pelajaran matematika
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
di Kelas III SD adalah 70,00. Hal ini
Geometri
disebabkan
Metode Quantum Teaching Kelas III SD
dapat
oleh
memenuhi
beberapa
faktor
diantaranya, siswa kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tidak begitu merespon setiap pertanyaan
dengan
menerapkan
diharapkan dengan
judul dan
quantum
siswa suasana
”Meningkatkan Pengukuran
Negeri 61/III Kebun Baru”.
lebih yang
Hasil Dengan
METODE QUANTUM TEACHING Suatu kondisi belajar yang optimal
hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas.
dicapai jika guru mampu mengatur siswa
Menurut
Sairan
(2003:16)”
dan sarana pengajaran serta pengendalian
Quantum teaching memodelkan filosofi
dalam suasana yang menyenangkan untuk
pengajaran
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
Kerangka Rancangan Belajar yang dikenal
mencapai itu semua Quantum Teaching
dengan TANDUR”. TANDUR adalah
menunjukkan
sebuah makna dari Kerangka Rancangan
kepada
kita
car
untuk
menjadi guru yang lebih baik yang
Belajar
menguraikan
cara-cara
memudahkan
proses
strateginya
Quantum
Teaching
dengan
yaitu
T
baru
yang
(tumbuhkan), A (alami), N (nama), D
belajar
lewat
(demonstrasi), U (ulangi), dan R (rayakan).
pemaduan unsur seni dan pencapaian
Jika
pembelajaran yang terarah.
pembelajaran
Menurut
dan
Rianto
(2010:199)”
dilihat
dari
filosofi
pendekatan
quantum
Teaching
(TANDUR) adalah sebagai berikut:
Quantum Teaching adalah pengubahan
T = Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan
pembelajaran yang meriah dengan segala
menunjukkan “Apakah manfaatnya
suasananya,
bagiku, dan bagi kehidupanku”
serta
menyertakan
segala
kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan
momen
Bermacam-macam
interaksi
belajar”. mencakup
unsur belajar efektif yang mempengaruhi
A = Alami, ciptakan dan datangkan pengalaman
umum
yang
dimengerti semua peserta didik. N = Namai, sediakan kata-kata kunci,
kesuksessan siswa yang ada di dalam dan
konsep,
di
sabagai sebuah masukan.
sekitar
momen
belajar.
Interaksi-
interaksi ini mengubah kemampuan dan
dapat
model,
rumus,
strategi,
D = Demonstrasikan, sediakan waktu dan
bakat alamiah siswa yang akan bermanfaat
kesempatan
bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.
untuk menunjukkan bahwa mereka
Menurut
Deporter
(2008:4)
“Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang
bagi
peserta
didik
tahu. U = Ulangi, tunjukkan pada pesrta didik
meriah dengan segala
cara mengulangi materi dan tegaskan
nuansanya”. Dalam quantum teaching juga
bahwa “aku tahu bahwa aku memang
menyertakan segala kaitan interaksi dan
tahu ini”
perbedaan yang memaksimalkan momen
R = Rayakan, untuk mengakui hasil belajar
bdelajar. Quantum teaching berfokus pada
peserta didik, baik dalam bentuk penyelesaian, partisipasi, perolehan
keterampilan
taupun
ilmu
Adapun
langkah-langkah
yang
pengetahuan lainnya, maka akuilah
dilakukan dalam melaksanakan proses
dan rayakan.
pembelajaran adalah sebagai berikut:
Bangun ikatan emosional, jalinlah rasa
simpati
ciptakan
dan
1. Kekuatan terpendam niat
saling
pengertian,
Niat
dan
ketabjuban,
kepercayaan akan kemampuan dan
keriangan
pengambilan resiko dan ssaling memiliki
kuat
seorang
guru
atau
motivasi siswa harus terlihat jelas.
ketauladanan. Landasan yang kukuh dalam
2. Jalin
rasa
simpati
dan
saling
pembelajaran dengan tujuan meyakinkan
pengertian
peserta
dan
Untuk menarik perhatian siswa,
kemampuan anda dalam mengajar, jagalah
guru harus membangun hubungan,
agar
yaitu dengan menjalin rasa simpati
didik
dalam
komunitas
belajar,
kelas
tepat
berjalan.
Beberapa gagasan/ide untuk menciptakan
dan saling pengertian.
lingkungan yang mendukung. Poster ikon, poster
afirmatif,
tujuan
3. Keriangan
pembelajaran,
Ciptakan
kesempatan
untuk
pengaturan bangku memudahkan interaksi.
membawa
kegembiraan
dengan
Tumbuhan, aroma dan unsur organik
begitu, kegiatan belajar mengajar
lainnya memperkaya kesegaran ruangan
akan lebih menyenangkan.
kelas. Dengan suasana hati yang tenang dan
4. Rasa saling memiliki
yaman dalam mengikuti proses
Membangun rasa saling memiliki
pembelajaran, maka hasil belajarpun akan
akan
mempercepat
proses
meningkat.
pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Quantum Teaching Menurut dalam
metode quantum teaching menciptakan
Welberg dan greberg
Trianto
Dengan demikian belajar dengan
“Bahwa
ini terlihat dari hubungan emosional guru
lingkungan sosial atau suasana kelas
dan siswa terjadi dengan baik. Disamping
adalah penentu psikologis utama yang
itu
mempengaruhi belajar akademis”. Bahan-
lingkungan
bahan kunci untuk membangun suasana
menciptakan kegembiraan dalam belajar,
yang
sehingga siswa tidak merasa bosan dan
bagus
(2010:203)
susana pembelajaran yang tidak kaku, hal
adalah
niat,
hubungan,
kegembiraan dan ketabjuban, pengambilan resiko, saling memiliki dan keteladanan.
meteode
ini
juga
sekitar
kelas
jenuh dalam belajar.
melibatkan yang
dapat
PEMBAHASAN
(85%). Pencapaian hasil yang memuaskan
Berdasarkan hasil yang dicapai
dari penerapan metode ini terlihat dari nilai
pada siklus pertama, siklus kedua, dan
rata-rata yang diperoleh siswa semakin
siklus ketiga, ada beberapa hal yang
meningkat disetiap siklus yaitu pada siklus
menjadi
siklus I (66,50), pada siklus II (74,50), dan
catatan
peneliti
baik
positif
maupun negatif sebagai konsekuensi dari
pada siklus III (80,50).
diterapkannya model quantum teaching.
Dari hasil penelitian yang telah
Beberapa catatan negatif yang belum
dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa
teratasi pada siklus I, telah dilakukan
pembelajaran
perbaikan pada siklus II, dan kekurangan
geometri
pada siklus pada siklus II diperbaiki pada
ditingkatkan dengan menggunakan model
siklus III untuk mendapatkan hasil belajar
quantum teaching.
yang optimal.
Saran
pada dan
pokok
pengukuran
bahasan dapat
Pencapaian hasil ketuntasan belajar
Dengan hasil yang diperoleh siswa
siawa diperoleh sebagai berikut: Siklus I
dari hasil belajar matematika dengan
55 %, Siklus II 70 %, dan siklus III 85 %.
model quantum teaching, maka penulis
Pencapaian hasil yang memuaskan dari
menyarankan :
penerapan metode ini terlihat dari nilai
1. Untuk
menciptakan
suasana
rata-rata yang diperoleh siswa semakin
pembelajaran
meningkat disetiap siklus yaitu pada siklus
dalam proses pembelajaran dikelas,
siklus I (66,50), pada siklus II (74,50), dan
maka model pembelajaran quantum
pada
siklus
penelitian
III
(80,50).
terdapat
Dari
hasil
teaching menjadi salah satu solusi
peningkatan
hasil
untuk mengatasi kejenuhan siswa .
belajar pada siswa dengan model quantum teaching
pada
menyenangkan
pokok
bahasan
luar
2. Diharapkan guru matematika dapat memberikan
materi
geometri dan pengukuran pada siswa kelas
dengan
III SD.
quantum teaching.
KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan
pelajaran model
3. Pada penelitian ini penulis hanya mengontrol siswa kelas III SDN
Kesimpulan . Pencapaian hasil ketuntasan belajar siawa diperoleh sebagai berikut: Siklus I (55%), Siklus II (70%), dan siklus III
61/III Kebun Baru sebagai objek, maka untuk selanjutnya penulis mengharapkan agar dilaksanakan dalam ruang lingkup yang luas.
4.
Untuk sekolah tempat penelitian disarankan
untuk
dapat
menggunakan model pembelajaran quantum
teaching
termotivasi
agar
mengikuti
siswa proses
pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Affifudin. 2009. Metodelogi penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka Setia. Arlianti, Nofyta. 2011. Peningkatan Aktivitas dasn Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X1 SMA Bunda Padang Melalui Pendekatan Kontekstual Teaching and Learning.Padang. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful. 2008. Evalusi Hasil Pendidikan.Jakarta. Bumi Aksara. Darmansyah. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Padang: Suka Bina Pres. Dimyati.2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Deporter. 2004. Pembelajaran Quantum Teaching.Jakarta: (www.sarjanaku.com) Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia. Hamalik, Oemar. 2009. Strategi Belajar mengajar. Bandung; Sinar baru Algesindo. Jauhari, Heri. 2009. Panduan Penulisan Skripsi. Bandung: Pustaka setia. Ibrahim. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan propesi Guru. Jakarta: Raja Wali. ________.2010. Guru Propesional. Jakarta: Raja Wali. Mahmud. 2010. Metode Penelitioan Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia.
Roestiyah. 2004. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.(http//www.maskiazizah.com. ) diakses 14 Juli 2012. _______. 2008. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Riyanto, Yatim.2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Media Group. Sairan. 2003. Pengertian dan Landasan Quantum Teaching. Jakarta (www.dayamaulana.blogspot.com/ 2008/03). Saebeni. 2008. Metode Penelitian.Bandung: CV. Pustaka Setia. Syaodih S, Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Cipta. Sudjana, Nana.2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo. Sardiman. A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Raja wali. Sanjaya, Wina. 2010. Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana. Trianto. 2011. Metode-Metode Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Uno. B, Hamzah. 2011. Propesi Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Wakhinuddin S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Padang Panitia Sertifikasi Guru UNP.