7
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pemasaran 2.1 Menurut Kotler (2005), pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka but butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mee m mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Asosiasi Pemasaran Am A m Amerika dalam kotler (2009) mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi orrg o organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan m me memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan den de dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan org or organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam menciptakan, m me menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada paas sasaran yang dipilih (Kotler, 2009). p pasar Pemasaran memperhatikan hubungan timbal balik yang dinamis antara prro p produk dan jasa perusahaan, keinginan, dan kebutuhan konsumen, serta aktivitas pes pe pesaing. Adapun fungsi utama pemasaran terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: 1. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang 1. digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. 2. Kekuatan pasar merupakan peluang atau ancaman dari luar yang berinteraksi dengan operasi pemasaran organisasional. 3. Proses penyesuaian adalah proses strategis dan manjerial, dimana bauran pemasaran dan kebutuhan internal sesuai dengan kekuatan pasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sseed sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan s n se sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yaan tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. y yang
Sedangkan
prro p proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar saas sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan m me mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
7
8
2.2. 2.2 Bauran Pemasaran Menurut Kotler (2009), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus sep mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Elemen pada bauran pemasaran me terdiri dari semua variabel yang bisa dikontrol dan dipakai untuk memuaskan ter konsumen sasaran, selain dari itu bauran pemasaran merupakan alat yang kon digunakan produsen untuk mempengaruhi sikap dan tindakan konsumen. Bauran dig di yang yaan sudah dikenal terdiri dari empat elemen (4P), yaitu produk (product), harga y (price), tempat (place), dan promosi (promotion). (pr a) a) Product merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Menurut Tjiptono (2008), produk merupakan kombinasi yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Assauri (2010), mengklasifikasikan produk ke dalam tiga tingkatan, yaitu: x Produk Inti (Core Product), yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang konsumen dari produk tersebut. x Produk Formal (Formal Product), yang merupakan bentuk, model, kualitas, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut. x Produk Tambahan (Augemented Product), yang merupakan tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma. b) Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler dan Armstrong, 2008).
Sedangkan Rangkuti (2002),
menjelaskan bahwa price adalah harga jual per unit yang akan ditawarkan kepada pelanggan untuk produk dan jasa yang kita tawarkan tersebut. Kotler dan Armstrong dalam Tjiptono (2008), menyebutkan bahwa ada dua faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan harga, yaitu: x Faktor Internal Perusahaan yang terdiri dari: (1) Tujuan pemasaran perusahaan (2) Strategi bauran pemasaran
8
9
(3) Biaya (4) Organisasi x Faktor Lingkungan Eksternal yang terdiri dari: (1) Sifat pasar dan permintaan (2) Persaingan (3) Unsur lingkungan eksternal lain seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan aspek sosial. c) c) Promotion berarti aktifitas yang menyampaikan manfaat produk yang membujuk pelanggan membelinya (Kotler dan Armstrong, 2008). d) d) Place adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008).
Pendistribusian dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan) (Tjiptono, 2008). Pemasar membuat keputusan bauran pemasaran untuk mempengaruhi saluran perdagangan mereka dan juga konsumen akhir mereka. Begitu mereka sal sa memahami kelompok-kelompok ini, pemasar membuat atau menyesuaikan m me penawaran atau solusi, menginformasikan konsumen, menyadari adanya banyak pen sumber informasi lain, menetapkan harga yang menawarkan nilai yang sum sesungguhnya, dan memilih tempat dimana penawaran dapat diakses. ses Perusahaan dapat mengubah harga, ukuran tenaga penjualan, dan pengeluaran iklannya dalam jangka pendek. Perusahaan dapat mengembangkan pen produk baru dan mengubah saluran distribusinya hanya dalam jangka panjang. pro Jadi, JJaad perusahaan biasanya melakukan lebih sedikit perubahan bauran pemasaran dari da periode ke periode dalam jangka pendek dibanding yang mungkin dar da ditunjukkan oleh jumlah variabel keputusan bauran pemasaran. diit d Empat P (4P) melambangkan pandangan penjual terhadap perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. peem p
Dari sudut pandang
pembeli, setiap perangkat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat bagi peem p pelanggan. Rincian pelengkap aktivitas pemasaran berpusat pada pelanggan. peel p
9
10
2.3. 2.3 Strategi Pemasaran Menurut Kotler (2009), strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang ter mempengaruhi strategi pemasaran adalah faktor mikro, yaitu perantara me pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat. Sedangkan faktor makro, yaitu pem demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. dem Strategi pemasaran menurut Bennett dalam Tjiptono (2008), merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu peer p merek atau lini produk mencapai tujuannya. m me
Untuk membuat suatu strategi
pemasaran diperlukan suatu informasi dari pihak-pihak yang kompeten di peem p perusahaan dalam menghasilkan strategi sesuai dengan kondisi lingkungan peer p perusahaan. peer p Sementara itu, menurut Tull dan Kahle dalam Tjiptono (2008), mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan m me untuk un u nt mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang yaan berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran y yang yaan digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi y pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti peem p segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran seg pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian pem integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen int suatu sua organisasi. 2.4. 2.4 Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah peem p mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka m me mereka tidak akan pernah membelinya (Tjiptono, 2008). mee m Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang diim d berusaha ber be
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/membujuk,
dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia m me
10
11
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang me bersangkutan. ber Menurut
Tjiptono
(2008)
tujuan
utama
dari
promosi
adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan me sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan sas promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: pro 1. 1. Menginformasikan (informing), dapat berupa: a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. d. Menjelaskan cara kerja suatu produk. e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. f. Meluruskan kesan yang keliru. g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. h. Membangun citra perusahaan. 2. 2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk: a. Membentuk pilihan merek. b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu. c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman). 3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas: a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Mengingatkan
pembeli
akan
tempat-tempat
yang
menjual
produk
perusahaan. c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. 2.5. 2..5 Bauran Promosi 2 Menurut Tjiptono (2008), bentuk promosi dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya, beberapa tugas tersebut sering disebut bauran promosi tug tu (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah: (p prr
11
12
1. Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. 2. Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. 3. 3. Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. 4. 4. Public relation (hubungan masyarakat) merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. 5. 5. Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. 2.6. 2.6 Segmentation, Tergetting, dan Positioning (STP) 2. 2.6.1. 2..6 Segmentation 2 Segmentasi pasar merupakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan atau bauran pem pemasaran tersendiri. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pem pasar pas keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat beb homogen dalam segala aspek. Segmentasi pasar dapat menghasilkan kesesuaian hom yang yan lebih baik antara apa yang ditawarkan perusahaan dan apa yang diharapkan ya pasar paas (Tjiptono, 2008). p Menurut Kotler (2009), segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang yaan memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Perusahaan y sering kali dapat merancang, memberi harga, melepaskan, dan menghantarkan ser se produk atau jasa dengan lebih baik dan juga dapat menyesuaikan program dan prro p kegiatan pemasaran untuk mengalahkan pemasaran yang dilakukan pesaing. keg ke
12
13
Variabel segmentasi pasar utama terbagi ke dalam beberapa segmentasi, diantaranya: dia 1) Segmentasi Geografis Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara-negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. 2) 2) Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis, kita membagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Variabel demografis begitu populer karena variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mudah diukur. 3) 3) Segmentasi Psikografis Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikografis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. 4) Segmentasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap sebuah produk. 2.6.2. 2.6 Targetting Targetting adalah tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki/dilayani diim d
(Tjiptono,
2008).
Menurut
Kotler
(2009),
setelah
mengidentifikasi segmen pasar, perusahaan lalu memutuskan segmen mana yang me memberikan peluang terbesar. m me
Segmen itulah yang akan menjadi pasar
sasarannya. Perusahaan akan mencapai hasil yang lebih baik jika mereka memilih ssaas pasar pas sasarannya dengan cermat serta mempersiapkan program pemasaran yang pa sesuai. ses se
13
14
Setelah
mengevaluasi
berbagai
segmen,
perusahaan
dapat
mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran, yaitu: me 1) Konsentrasi Segmen-Tunggal Perusahaan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan kehadirannya di pasar akan kuat. keekonomisan promosinya,
operasi jika
melalui
perusahaan
Selain itu, perusahaan menikmati
spesialisasi memimpin
produksi, segmen,
distribusi,
perusahaan
dan dapat
menghasilkan tingkat pengembalian tinggi atas investasinya. 2) 2) Spesialisasi Selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen, masing-masing secara objektif menarik dan tepat. Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antara segmen tersebut, tetapi masing-masing segmen menjanjikan sebagai penghasil uang. Strategi multisegmen ini mempunyai kelebihan yaitu mendiversifikasikan resiko perusahaan. 3) 3) Spesialisasi Produk Perusahaan membuat produk tertentu yang kemudian dijual ke beberapa segmen pasar. 4) 4) Spesialisasi Pasar Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari satu kelompok pelanggan tertentu. 5) Cakupan Pasar Penuh Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka perlukan. 2.6.3. 2.6 Positioning Positioning adalah tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok pok yang istimewa dari produk di dalam pasar (Tjiptono, 2008). Menurut po Kotler (2009), positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra Ko perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran konsumen untuk peer p memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Hasil positioning adalah me me terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan. ter te Positioning yang efektif mensyaratkan bahwa suatu perusahaan menyadari dan Po Po mengeksploitasi kelemahan-kelemahan pesaingnya. me me
14
15
2.7. 2.7
Modem
2.7.1. 2.7 Pengertian Modem Modem singkatan dari modulator demodulator, dikenal sebagai perangkat yang yan berfungsi untuk memodulasi sinyal informasi dan kemudian mendemodulasi sinyal informasi tersebut. Pada proses pengiriman informasi antara dua lokasi, sin pengirim dan yang dituju pada dasarnya memerlukan perangkat pengirim pen (transmitter), perangkat penerima (receiver) dan media transmisi sebagai jalan (ttrra untuk informasi yang akan dikirim oleh trasmitter untuk kemudian diterima unnt un reciever. reec re Perangkat pengirim harus mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan informasi dari suatu bentuk “antar muka” baik berupa kata yang ditulis, suara iin nf yang yaan diolah maupun obyek gambar diam dan yang bergerak. Ataupun gabungan y dari daar beberapa gambar diam dan yang bergerak, ataupun gabungan dari beberapa da obyek ob o by informasi menjadi suatu bentuk sinyal tertentu yang siap dikirim. Dalam istilah komunikasi proses ini diistilahkan dengan proses modulasi. Setelah Daa D diterima oleh perangkat penerima sinyal hasil modulasi tersebut dikembalikan lagi diit d ke ke bentuk informasi yang semula untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa manusia kembali. Proses ini dikenal dengan istilah demodulasi. m ma Proses modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses pengubahan sinyal data digital menjadi sinyal analog untuk dapat dikirimkan pen melalui media transmisi (jaringan telepon/PSTN). Sedangkan proses demodulasi me adalah kebalikan dari proses modulasi yaitu mengubah sinyal analog menjadi ada sinyal digital untuk dapat diteruskan ke perangkat digital. sin
Bila diperhatikan
definisi tersebut, maka dapat diartikan perangkat modem adalah sepasang def perangkat transmisi untuk mengirimkan informasi dengan modulasi dan peer p mendemodulasi kembali informasi tersebut. 2 me 2.7.2. 2. 2 .7 Perkembangan Teknologi Modem Perkembangan teknologi modem terus mengalami peningkatan dari yang menggunakan teknik modulasi paling sederhana hingga pada teknik modulasi me me yaan canggih. Perjalanan sejarah modem diawali dengan munculnya modem y yang beer b berkecepatan 300 bps kemudian terus meningkat hingga 56 Kbps.
22..
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-modem-jenis-jenis-modem/16 h ht tt Desember 2011
15
16
a) Modem 300 bps Protokol yang pertama kali digunakan dalam modem ini adalah Bell 103 dan V.21 yang dapat mengirim hingga 300 bps dengan teknik modulasi PSK (Phase Sift Keying). b) Modem 2.400 bps Modem ini menggunakan protokol V.26 atau V.22 bis, dengan teknik modulasi PSK atau QAM.
Kecepatan yang bisa dicapai adalah 2.400 bps dengan
fallback rate 1.200 bps. Maksudnya, bila kondisi saluran yang digunakan tidak f memenuhi syarat untuk mencapai kecepatan 2.400 bps maka kecepetannya akan turun secara otomatis menjadi 1.200 bps. c) c) Modem 4.800 bps Protokol yang dipergunakannya V.27 dengan teknik modulasi PSK. Kecepatan yang bisa dicapai adalah 4.800 bps dengan fallback rate 2.400 bps. Modem 9.600 bps Protokol yang digunakan pada modem ini V.29 dengan teknik modulasi QAM. Kecepatan yang bisa dicapai 9.600 bps dengan fallback rate 7.200 atau 4.800 bps. d) d) Modem 14.400 bps Protokol modem ini menggunakan V.33 dengan teknik modulasi TCM (Trellis Coded Modulation). Kecepatan yang bisa dicapai 14.400 bps dengan fallback rate 12.000 bps. e) Modem 19.200 bps Modem jenis ini menggunakan protokol V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa dicapai 19.200 bps dengan fallback rate 14.400 bps, 12.000 bps dan 9.600 bps. f) f) Modem 28.800 bps Protokolnya menggunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatannya mencapai 28.800 bps dengan fallback rate 14.400 bps. g) g) Modem 33.600 bps Protokol yang digunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa dicapai 33.600 bps dengan fallback rate dan 19.200 bps.
16
17
h) Modem 56 Kbps Teknologi modem terus berkembang dan untuk saat ini ada beberapa produsen modem yang telah berhasil menciptakan modem generasi terbaru yaitu modem dengan kecepatan 56 Kbps, namun seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya, modem ini tidak bisa mencapai kecepatan 56 Kbps setelah terpasang jaringan PSTN. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan pemakai tidak pernah dapat mencapai kecepatan 56 Kbps, antara lain : m me 1) 1) Tidak adanya kesesuaian (kompatibilitas) antara teknologi yang dipakai pada modem dengan pool modemnya. 2) 2) Performansi jaringan PSTN yang kurang baik dalam arti fisik maupun dari kepadatan tarik komunikasi data yang melaluinya. 3) 3) Penggunaan teknolgi ADC (Analog to Digital Converter) yang menyebabkan terjadinya noise quantisasi, yang dapat mengurangi kecepatan transmisi modem. Berdasarkan teknologi yang digunakan, modem 56 Kbps dibagi menjadi dua jenis, jen yaitu teknologi x2 dan K56 Flex. Secara umum ada dua jenis bentuk je modem, yakni desktop modem, modem yang terletak terpisah dengan perangkat m mo komputer atau PC dan card modem, yakni modem berbentuk card yang bisa kom langsung dipasang di komputer. 3 lan 2.7.3. Jenis-Jenis Modem 2.7 Berbagai jenis modem internet membuat semua orang tetap terhubung melalui teknologi internet dimanapun mereka berada. Berikut ini beberapa jenisme jen jenis modem, yaitu : 1.. Modem 3GP (Modem Internal) 1 2.. Modem GSM (Modem Internal) 2 Modem GSM mempunyai kesamaan dengan modem CDMA, yaitu komunikasi internet dengan menggunakan jalur komunikasi GSM (Global System for Mobile Communication).
Seperti modem CDMA, modem GSM juga
berbentuk USB, PCMCIA dan dapat menggunakan ponsel yang memiliki fitur sebagai modem.
3. .
http://ritayunita.wordpress.com/2008/12/10/sejarah-modem/16 Desember 2011
17
18
3. Modem Analog (Modem Internal) Modem analog adalah modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. 4. Modem ADSL (Modem Eksternal) Modem
teknologi
ADSL
(Asymetric
Digital
Subscribe
Line)
yang
memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai splitter atau pembagi line. Posisi splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk. Artinya kita tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung.
Alat splitter berguna untuk
menghilangkan gangguan ketika kita sedang menggunakan ADSL modem. Dengan splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa.
Di sisi lain,
pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem. 5. 5. Modem Kabel (Modem Eksternal) Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel. Modem kabel merupakan modem untuk aksesnya menggunakan jaringan kabel, misalnya seperti jaringan kabel telepon. 6. Modem CDMA (Modem Internal) Modem CDMA merupakan jenis modem dengan sistem komunikasi internet melalui jalur komunikasi CDMA (Code Division Multyple Acces) pada umumnya modem CDMA berbentuk USB Flashdisk yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Kecepatan CDMA telah mencapai 3X sistem koneksi dial up.4 2.7.4. Fungsi Modem 2.7 Fungsi modem yaitu untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal suara dan dan juga sebaliknya. da
Dewasa ini modem telah berkembang dengan berbagai
fasilitas yang cukup bermanfaat, misalnya voice modem. Dengan adanya fasilitas fas fa voice voi modem ini, merubah fungsi modem bukan hanya sebagai penyambung ke vo internet tetapi lebih dari itu, modem dapat menjadi saluran radio, audio, iin nt percakapan telepon sampai streaming video. Malah saat itu sudah banyak modem peer p yang yan mempunyai fasilitas yang dapat menjadi sebagai mesin penjawab telepon ya dan dan perekam suara. da 44..
http://wedangan-kita.blogspot.com/2009/06/10/berbagai-jenis-modem-internet.html/16 Desember 2011
18
19
Selain itu modem mempunyai kemampuan menjadi fax modem.
Fax
modem ini bekerja seperti faksmil, dengan sebuah software yang dirancang mo khusus, dapat mengubah modem menjadi sebuah mesin faksmil, dimana modem khu merubah dokumen digital sinyal analog dan dibandingkan kembali menjadi file me gambar jika yang menerima kembali adalah fax modem atau menjadi dokumen gam tercetak jika yang menerima adalah mesin faksmil. 5 ter 2.8. 2 2. .8 Focus Group Discussion (FGD) Focus Group Discussion (FGD) adalah wawancara yang dilakukan secara ttiid tidak terstruktur dan alamiah oleh moderator terlatih dalam kelompok kecil rres re e responden (Rangkuti, 1997). Adapun tujuan utama dari FGD yaitu mendapatkan dengan mendengarkan responden berbicara mengenai isu yang sedang iinsight in ns dditeliti. di it Keunggulan teknik ini terletak pada temuan yang tidak diharapkan yang muncul dari sebuah diskusi yang bebas mengalir. mu m u Karakteristik dari Focus Group Discussion (FGD) adalah: 1.. Jumlah peserta 8-12 orang. 1 2.. Komposisi peserta : Homogen (responden disaring dulu, misalkan berdasarkan 2 demografi atau sosial ekonomi). Peserta diharapkan sudah mengetahui obyek yang akan dibicarakan. 3. Pengaturan tempat : Santai, suasananya informal, karena yang diperlukan disini adalah komentar yang spontan.
Penting diketahui, bagaimana perasaan-
perasaan, kepercayaan, ide-ide, perilaku serta pemahaman dan tanggapan peserta terhadap topik yang dibahas. 4. Waktu pelaksanaan : 1-3 jam. 5.. Recording : Direkam (audio dan video). Keuntungan video dapat dianalisis 5 gerakan tubuh (body movement). 6.. Observasi 6
:
Moderator
harus
memiliki
kemampuan
mengobservasi,
kemampuan komunikasi dan menyenangkan. Usahakan menggunakan teknik “Probing”.
5 5.
http://informasi-internet.com/fungsi-modem/295/16 Desember 2011 h
5
19
20
Moderator yang baik untuk Focus Group Discussion (FGD) adalah: 1. Memiliki pemahaman dan dapat berinteraksi dengan baik. 2. Permisif (mudah mengijinkan). 3. Mampu melibatkan semua peserta. 4. Mampu merangsang responden yang kurang responsif. 5. Fleksibel, mudah berimprovisasi. 6. 6. Mampu mengendalikan diskusi pada tingkatan intelektual maupun emosional. 2.9. 2..9 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) 2 Salah satu alat (metoda) yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk bisa memahami kondisi suatu sistem dan membantu dalam kep ke melakukan prediksi dan pengambilan keputusan adalah Analytical Hierarchy m me Process (AHP), metode yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty ini bertujuan Prro P untuk un u nt memodelkan problem-problem tak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun sains manajemen. sos so o Pada penerapan metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya. Oleh karena itu, penilaian res re AHP memerlukan pakar sebagai responden dalam pengambilan keputusan A AH alternatif. Para pakar disini merupakan orang-orang kompeten yang benar-benar aallte t menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui me informasi yang dibutuhkan. inf Secara umum, keuntungan penggunaan metode AHP dapat diuraikan sebagai berikut (Saaty, 1993) : seb 1. AHP memberi satu model yang mudah dimengerti dan luwes untuk aneka ragam permasalahan. 2. 2. Mensintesis suatu hasil yang representative dari berbagai penilaian yang berbeda. 3. 3. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik. 4. 4. Menuntun ke arah suatu taksiran menyeluruh terhadap kebaikan setiap alternatif. 5. 5. Melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.
20
21
6. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem. 7. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan sistem berdasarkan sistem dalam masalah yang kompleks. Kelemahan yang diperoleh dengan menggunakan metode ini yaitu : 1. Jika RI (Random Index) lebih besar dari 0,1 maka mutu informasi harus diperbaiki dengan revisi penggunaan pertanyaan maupun pengisian ulang kuesioner. 2. 2. Responden yang digunakan adalah orang-orang yang mengetahui, menguasai, dan mempengaruhi pengambilan kebijakan atau mengetahui informasi yang dibutuhkan. Saaty (1993), menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu: (1) Prinsip menyusun hierarki, (2) peer p Prinsip menetapkan prioritas, dan (3) Prinsip konsistensi logis. Prri P 1. 1. Prinsip Menyusun Hierarki Manusia mempunyai kemampuan untuk mempersepsi benda dan gagasan, mengidentifikasinya, dan mengkomunikasikan apa yang mereka amati. Untuk memperoleh pengetahuan terinci, pikiran kita menyusun realitas yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan kemudian bagian ini ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya secara hierarkis. Jumlah bagian-bagian ini biasanya berkisar antara lima sampai sembilan. 2. Prinsip Menetapkan Prioritas Manusia juga mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan hubungan antara hal-hal yang mereka pahami, membandingkan sepasang benda atau hal yang serupa berdasarkan kriteria tertentu, dan membedakan kedua anggota pasangan itu dengan menimbang intensitas preferensi mereka terhadap hal yang satu dibandingkan dengan hal lainnya.
Lalu mereka mensintesis
penilaian mereka melalui imajinasi, atau dalam hal menggunakan AHP, melalui suatu proses logis yang baru dan memperoleh pengertian yang lebih baik tentang keseluruhan sistem. 3. 3. Prinsip Konsistensi Logis Manusia mempunyai kemampuan untuk menetapkan relasi antar obyek atau antar pemikiran sedemikian sehingga koheren, yaitu obyek-obyek atau
21
22
pemikiran itu saling terkait dengan baik dan kaitan mereka menunjukkan konsistensi. Konsistensi berarti dua hal, pertama bahwa pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya, kedua adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek yang didasarkan pada suatu krieria tertentu, saling membenarkan secara logis. 2.10. 2.1 2.
Penelitian Terdahulu Susanti (2002) melakukan penelitian terhadap produk Nata de Coco di PT
Halilintar Bahana Prima (PT HBP). Penelitian tersebut dilakukan dengan metode Haa H AHP. AH A H Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa tujuan yang paling diprioritaskan dari pelaksanaan strategi bauran pemasaran perusahaan pal pa adalah penguasaan pangsa pasar. aad da
Tujuan kedua, ketiga, dan keempat adalah
meningkatkan penjualan, efisiensi biaya pemasaran, dan keuntungan pemegang me saham. sah sa
Saran yang diberikan peneliti adalah pemantapan jaringan distribusi,
perbaikan kemasan produk, dan peningkatan produksi. peer p Praharsa (2005) melakukan penelitian analisis pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran CV Aquantic Indonesia. Penelitian tersebut dilakukan st r st stra dengan metode AHP. deen d
Hasil penelitian tersebut menunjukan elemen strategi
promosi menempati prioritas pertama dalam bauran strategi pemasaran pro pr perusahaan, prioritas kedua dalam bauran strategi pemasaran masing-masing per ditempati oleh strategi harga, prioritas ketiga dan keempat dalam strategi bauran dit pemasaran adalah strategi produk dan distribusi. pem
Keempat strategi bauran
pemasaran tersebut kemudian dijabarkan menjadi strategi operasional yang pem setelah dilakukan analisis dengan metode AHP dapat diprioritaskan menurut set masing-masing strategi. maa
Prioritas-prioritas utama strategi operasional untuk
masing-masing strategi adalah strategi pemasaran langsung dengan bobot 0,238 ma untuk unt strategi promosi, penetapan harga dibawah pesaing dengan bobot 0,158 un untuk un u nnt strategi harga. Kualitas dengan bobot 0,123 untuk strategi produk dan distribusi langsung dengan bobot 0,112 untuk strategi distribusi. dis di Simatupang (2007) melakukan penelitian analisis strategi pemasaran dengan metode AHP pada RS BMC. Penelitian tersebut membahas kegiatan pemasaran mee m yang yan telah dilakukan oleh RS BMC dan merancang formulasi strategi pemasaran ya yang yaan memungkinkan untuk dijalankan oleh RS BMC untuk mencapai tujuannya. y
22
23
Metode yang digunakan adalah AHP (Analytical Hierarchy Process). Dari hasil Me penelitian tersebut didapatkan prioritas utama adalah meningkatkan penjualan, pen dan bauran pemasaran pada prioritas kedua, produk strategi operasional yang menjadi prioritas pada masing-masing bauran pemasaran untuk mencapai tujuan me meningkatkan penjualan adalah strategi mutu (0,465), strategi struktur diskon me (0,408), strategi hubungan masyarakat/publikasi (0,376), strategi lokasi (0,733), (0, strategi pelatihan SDM (0,533), strategi pelayanan (0,799), strategi realibilitas sttrra st (0,501), dan strategi brosur (0,593). ((0 0, Oktaviani (2008) melakukan penelitian analisis strategi pemasaran ekspor tekstil pada PT “ X ”, Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah tteek AHP. AH A H Penelitian tersebut menunjukan bahwa alternatif strategi pemasaran ekspor yang yaan diprioritaskan adalah membentuk divisi riset pasar dan riset pesaing agar y lebih lleeeb b siap menghadapi persaingan dan mengetahui kondisi pasar, alternatif kedua yang yaan dapat diprioritaskan perusahaan adalah meningkatkan kualitas dan mutu y produk melalui kegiatan pengontrolan dan pengawasan yang ketat, alternatif prro p ketiga dan keempat dalam urutan prioritas alternatif strategi yang dapat dilakukan keet k adalah aktif memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan agen dan melakukan aad da strategi penetapan harga fleksibel. stra st r Adiyanto (2010) melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Promosi Kredit Pemilikan Rumah Bank X Cabang Bogor. Penelitian ini bertujuan Pro untuk unt mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi KPR Bank X Cabang Bogor, menganalisis persepsi developer terhadap pro produk KPR Bank X Cabang Bogor, dan memperoleh alternatif strategi promosi pro KPR KP yang paling efektif dan tepat untuk dilaksanakan oleh Bank X Cabang Bogor. Bo B o
Dalam penelitiannya Adiyanto (2010) menggunakan metode Skala
Semantic Differential dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Skala See S Sem Semantic Differential digunakan untuk menganalisis persepsi developer terhadap Seem S e produk KPR Bank X Cabang Bogor. Sedangkan untuk kerangka kerja AHP, prro p penelitian diawali dengan pembuatan hirarki yang disusun berdasarkan studi pen pe literatur, data dokumenter perusahaan, observasi, Focus Group Discussion (FGD), lliite t dan dan dengan konfirmasi dari pihak perusahaan. da
23
24
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor dominan yang ada mempengaruhi strategi pemasaran Modem Huawei XL Cabang Bogor dan me memperoleh alternatif strategi pemasaran Modem Huawei XL yang paling tepat me diimplementasikan oleh perusahaan XL Cabang Bogor. dii
Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk dig memperoleh alternatif strategi yang tepat dan bisa menjadi masukan bagi mee m perusahaan untuk mengambil keputusan dalam bidang pemasaran. Sedangkan peer p produk yang ditawarkan oleh perusahaan adalah modem Huawei XL. Penelitian pro pr diawali dengan pernbuatan hirarki yang disusun berdasarkan studi literatur, diia d observasi, Focus Group Discussion (FGD), dan dengan konfirmasi dari pihak ob o b perusahaan. peer p
Dalam memperoleh alternatif strategi pemasaran yang tepat
perusahaan juga melakukan berbagai promosi atas produk modem Huawei XL, peer p diantaranya adalah melakukan kegiatan periklanan, melakukan promosi penjualan, diia d melakukan kegiatan personal selling dan melakukan pemasaran langsung. m me
24