II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikroprosesor Setiap komputer yang kita gunakan di dalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor, dikenal dengan sebutan Central Processing Unit (CPU) yang artinya unit pengolahan pusat. CPU adalah pusat dari proses perhitungan dan pengolahan data yang terbuat dari sebuah lempengan yang disebut "chip". Chip sering disebut juga dengan "Integrated Circuit (IC)", bentuknya kecil, terbuat dari lempengan silikon dan bisa terdiri dari 10 juta transistor. Mikroprosesor pertama adalah intel 4004 yang dikenalkan tahun 1971, tetapi kegunaan mikroprosesor ini masih sangat terbatas, hanya dapat digunakan untuk operasi penambahan dan pengurangan. Mikroprosesor pertama yang digunakan untuk komputer di rumah adalah intel 8080, merupakan komputer 8 bit dalam satu chip yang diperkenalkan pada tahun 1974. Tahun 1979 diperkenalkan mikroprosesor baru yaitu 8088. Mikroprosesor 8088 mengalami perkembangan menjadi 80286, berkembang lagi menjadi 80486, kemudian menjadi Pentium, dari Pentium I sampai dengan sekarang, Pentium IV. Mikroprosesor adalah sebuah CPU yang dibangun dalam sebuah single chip semikonduktor. Mikroprosesor terdiri dari kalkulator yang terbagi dalam register dan ALU dan sebuah pengkode serta unit pengontrol. Dalam hubungan kerja dengan pulsa pembangkit berkala, (yaitu sebagai unit terpisah atau sebagai komponen yang terpadu dalam mikroprosesor) unit pengontrol menjamin urutan yang tepat dan urutan yang logis dari siklus yang berlangsung di dalam mikroprosesor, ditinjau dari sistem keseluruhannya. Dalam tinjauan praktis dan aplikasi yang umum contoh dari sbuah mikroprossor adalah mikroprosesor 8080, 8086, prosesor intel 386, 486, pentium 100 Mhz, sampai dengan generasi terbaru, AMD, prosesor Motorola, posesor Texas Instrument.
B. Jenis Mikroprosesor 1. Atas Dasar Teknologi Bahannya Mikroprosesor dan keluarga komponen sejenis seperti memori dan rangkaian I/O dibuat dengan berbadai teknologi bahan. Beberapa dari teknologi tersebut adalah TTL (Transistor-transistor Logic), STTL (Schottky-clamped TTL), LSTTL ( Low Power STTL), ECL (Emitter Coupled Logic), IIL (Integrated-injection Logic), PMOS (PChannel Metal Oxide Semiconductor), NMOS (N-Channel Metal Oxide Semiconductor), CMOS (Complementary MOS), dan HSCMOS (High Speed CMOS). Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis Mikroprosesor berdasarkan teknologi bahannya Prosesor
INTEL 8008 INTEL 8085 INTEL 80286 RCA 1802C MOTOROLA MC6800 MOTOROLA MC68000 MOS Tecchnology 6502 National 32032 Zilog Z80 2.
Teknologi
Konsumsi
Siklus
PMOS NMOS HCMOS CMOS NMOS HCMOS NMOS HCMOS NMOS
Daya 420mW 400mW 2500mW 400mW 600mW 1750mW 250mW luOOmW 400mW
Instruksi lOus l,3us 0,1 us 6,4us 2,0us 0,08us 3,0us 0,1 us l,3us
Atas Dasar Lebar Bus Data dan Pabrik Pembuatnya Jenis mikroprosesor berdasarkan lebar bus data dan pabrik pembuatnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis mikroprosesor berdasarkan lebar bus data dan pabrik pembuatnya Prosesor 4004 4040 PPS-4 8008 8080 F8 6800 Z80 6801 6809 9900 68000 Z8000
Pabrik INTEL ' INTEL Rockwell INTEL INTEL Fairchild Motorola Zilog Motorola Motorola Texas Inst. Motorola Zilog
Lebar Data 4-bit 4-bit 4-bit 8-bit 8-bit 8-bit 8-bit 8-bit 8-bit 8-bit 16-bit 16-bit 16-bit
Teknologi
Tahun
PMOS PMOS PMOS PMOS NMOS NMOS NMOS NMOS NMOS NMOS NMOS NMOS NMOS
1971 1971 1972 1972 1974 1974 1974 1976 1978 1978 1976
3. Jenis Mikroprosesor a. INTEL 4004,1971 Mikroprosesor ini dikeluarkan pada tahun 1971 oleh Intel Corporation, merupakan mikroprosesor pertama di dunia. Spesifikasi: » Lebar bus data: 4-bit » Clock: 740 KHz
» Memori program: 4 KB » Memori data: 640 bytes » Memori Stack: 3-level » No interrupts » Jumlah pin: 16-pin DIP
b. INTEL 4040 Spesifikasi: Lebar bus data: 4-bit » Clock: 740 KHz » Memori program: 2 x 4 KB » Memori data: 640 bytes » Memori Stack: 7-Ievel » No interrupts » Jumlah pin: 24-pin DIP
c. INTEL 8008, Januari 1972 Merupakan mikroprosesor 8-bit yang mampu melaksanakan 48 instruksi dengan ukuran memori 16 Kbyte (16K x 8-bit). Adanya instruksi tambahan menyebabkan prosesor ini dapat diaplikasikan dalam sejumlah aplikasi yang lebih maju.
d. INTEL 8080, November 1973 Merupakan mikroprosesor modern 8-bit yang pertama dan diperkenalkan pada November 1973. Dapat melaksanakan instruksi 10 kali lebih cepat dari 8008. e.
INTEL 8085, 1977 Merupakan versi yang lebih baru dari 8080, diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1977. Tidak ada kemajuan yang berartidari versi ini, menangani jumlah memori yang sama, melaksanakan jumlah instruksi yang sama, kemajuannya hanya pada penambahan 1,3 Us kontroler instruksi yang merupakan komponen eksternal dari sistem berdasar 8080.
f. INTEL 8086/8088,1978 Mikroprosesor 8086 dikeluarkan oleh INTEL Corporation pada tahun 1978 dan setahun kemudian 8088. Keduanya merupakan mikroprosesor I6-bit yang melaksanakan instruksi dengan kecepatan sedikitnya 400 ns per instruksi dan mampu menangani alamat memori 1 Mbyte. Teknologi prosesor ini merupakan landasan pengembangan bagi prosesor INTEL berikutnya.
g. INTEL 80286/80386/80486 h. INTEL PENTIUM I/II/III/IV
C. Mikroprosesor Z-80 Mikroprosesor generasi ketiga yang pertama dikeluarkan adalah Mikroprosesor Z-80. Mikroprosesor ini diperkenalkan pada bulan April 1976 oleh pembuatnya, Zilog. Dibuat dengan proses pembuatan CMOS saluran N bebas modus pengosongan dan hanya membutuhkan satu catudaya 5 volt. Selain itu dibutuhkan satu pewaktu dengan catudaya 5 volt di luar mikroprosesor tersebut. Z-80 dikemas dalam DIP dengan 40 penyemat seperti halnya mikroprosesor 8080. Bentuk dari mikroprosesor zilog 80 dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. IC Mikroprosesor Zilog 80
IC Z80 merupakan otak dari mikrokomputer atau Komputer Papan Tunggal Z80 dalam mengolah sederetan instruksi-instruksi yang tersimpan dalam memori. Z80 mempunyai enam saluran masukan pengendali, yaitu masukan pewaktu (CLK), masukan permintaan interupsi (INT), masukan interupsi yang tidak dapat dihalangi atau nonmaskable (NMI), masukan permintaan tunggu (WAIT), masukan permintaan bus (BUSREQ), masukan RESET. Pada dasarnya CPU berfungsi untuk: 1. Menjemput dan menerima instruksi yang ada di memori 2. Menyimpan dan menahan data dari memori 3. Menyimpan dan menahan data dari bagian I/O 4. Mengawasi seluruh fungsi-fungsi sistem Sedangkan bentuk-bentuk program yang ada itu adalah: 1.
Instruksi untuk menjumlah dua besaran
2.
Instruksi untuk mengurangi dua buah besaran
3.
Menyimpan besaran di memori
4.
Menahan besaran dari dunia luar, melalui I/O
5.
Dan lain-lain
Untuk melaksanakan semua itu, KPT memiliki tiga jalur komunikasi, semuanya berasal dari CPU. Jalur komunikasi itu disebut BUS, terdiri dari: 1.
Jalur (BUS) DATA, terdiri dari 8 jalur yaitu DO - D7
2.
Jalur (BUS) ALAMAT, terdiri dari 16 jalur AO - A16, sehingga dapat menghubungi memori 65.526 alamat memori.
3.
Jalur (BUS) KONTROL, untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan bagian yang dihubungi. Jalur data digunakan khusus untuk melaksanakan lalu lintas data (isi memori), dan arah aliran
informasi yang berlalu lintas di dalam jalur ini, bias dari CPU ke memori ataupun dari luar ke arah CPU (lalu lintas dua arah). Arah lalu lintas ini diatur oleh perintah yang harus dilaksanakan oleh CPU (penerima atau mengirim). Jalur alamat, berasal dari CPU saja, karena dia hanya akan menunjukkan alamat yang diingini, untuk dibuka (siap menerima atau diisi atau siap diambil isinya). Alamat yang bisa dibukanya adalah sejumlah 65.526 buah alamat, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pengalamatan ini bekerja sewaktu CPU harus melaksanakan perintah untuk mengambil atau menuliskan instruksi dan memori. Z80 mempunyai saluran keluaran control sebanyak delapan buah, yaitu HALT, MREQ, IORQ, RD, WR, BUSAK, MI, RFSH. Arsitektur dari Z-80 sangat mirip dengan 8080 dengan perbedaan sangat menyolok, bahwa dalam Z-80 register-register di dalamnya lebih dari dua kali register-register yang terdapat dalam 8080, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1. Kumpulan-kumpulan dari Z-80 ada 158 buah, termasuk 78 instruksi dari 8080. Z-80 mempunyai 16 saluran alamat dan mampu berhubungan dengan memori sebesar 64 kilobyte.Selain itu juga mempunyai bus data dua arah sebanyak 8 bit. Masukan pengendali pada Z-80 meliputi: 1.
Masukan pewaktu (pin 6)
2.
Masukan permintaan interupsi (pin 16)
3.
Masukan interupsi tak terhalangi (pin 24)
4.
Masukan permintaan bus (pin 25)
5.
Masukan reset (pin 26)
Skema IC Mikroprosesor Zilog 80 dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 3. Register CPU Mikroprosesor Z-80 16 bit 8 bit
8 bit
A
F
B
C
D
E
H
L IX IV
I
F SP PC
A'
F'
B'
C
D'
E'
H'
L'
Gambar 2. Skema IC Mikroprosesor Zilog Z-80
Mikroprosesor Z-80 adalah IC untuk I/O terprogram, yaitu IC yang perilakunya dapat distel dengan menggunakan program komputer. Di dalam sistem minimum selain mikroprosesor juga terdapat RAM, ROM, dan antar muka I/O. RAM (Random Access Memory) merupakan alat simpan yang mempunyai akses baca dan tulis yang acak dan bersifat sementara. Hal ini disebabkan karena ketika energi listrik dihilangkan dari IC RAM, data yang ada dalam memori akan hilang. RAM yang biasa digunakan yaitu mengunakan IC 6264 dengan alamat RAM yaitu 2000H-3FFFH. Ada tiga jenis RAM, yaitu: 1.
SRAM (Static RAM), pada RAM ini data disimpan dalam deretan flip-flop, sehingga data dapat ditulis dan dibaca. Jika catu daya dimatikan data akan hilang.
2.
DRAM (Dinamic RAM), data disimpan dengan mengisi kapasitor kecil sehingga hanya dapat bertahan beberapa milidetik. Sebelum data hilang harus dilakukan penyegaran (refresh). Jika catu daya dimatikan, data akan hilang.
3.
NOVRAM (Non-Valatile RAM), berisi RAM statik dan EPROM yang dipasang parallel. Jika catu daya mati, data dari RAM dengan cepat ditransfer ke EEPROM. Jika catu daya kembali hidup, data ditransfer kembali ke RAM. ROM (Read Only Memory) merupakan tipe semikonduktor memori yang dapat menyimpan data
atau perintah secara permanen.Data tersebut dapat dibaca, namun tidak dapat ditulis seperti pada RAM.Jenis ROM yang digunakan yaitu jenis EPROM (Erasable Programmable ROM/ Ada beberapa ROM yang ada di pasaran saat ini, diantaranya: 1.
ROM (Read Only Memory) adalah memori yang deprogram oleh pabriknya dan tidak dapat deprogram ulang:
2.
PROM (Pragramable ROM) adalah memori yang hanya ditulisi program sekali saja dan tidak dapat deprogram ulang ataupun dihapus.
3.
EPROM (Erasable PROM) adalah memori yang dapat deprogram dengan cara mengisi gerbang tersekat pada piranti. Dapat dihapus dengan memberikan sinar ultraviolet melalui jendela pada bagian atas IC. Setelah kosong dapat dilakukan pengisian program. EPROM dapat diprogram oleh pengguna dan dapat pula dihapus serta diprogram ulang sebanyak yang kita inginkan. EPROM tersebut akan menyimpan data selama data tidak dihapus. Program yang merupakan urutan-urutan perintah yang harus dilaksanakan oleh mikroprosesor disimpan dalam media penyimpanan permanen EPROM.EPROM yang biasa digunakan adalah tipe 2764 berkapasitas 8KB.Alamat ROM yaitu 000FH-1FFFH.
4. EEPROM (Electrically Erasable PROM) adalah memori yang dapat deprogram dengan cara mengisi gerbang tersekat pada piranti. Dapat dihapus secara listrik tanpa menggunakan sinar UV dan dapat diprogram ulang. Komponen I/O merupakan bagian komputer yang berhubungan (bertatap muka) dengan dunia di luar komputer.Komponen-komponen luar yang dihubungkan melalui jalur I/O yaitu 80H-
87H.Alamat 80H-83H digunakan sebagai port ekspansi, alamat 84H-85H digunakan untuk komunikasi dengan display dan alamat 86H digunakan untuk tombol masukan. Skema arsitektur sistem minimum Mikroprosesor Z-80 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Arsitektur Sistem Minimum Mikroprosesor Z-80 D. Pengeringan Benih Jagung Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran dengan sinar matahari {sun drying) atau dengan alat pengering {artificial drying). Penjemuran dengan panas matahari {sun drying) merupakan cara tradisonal yang dilakukan di Indonesia. Keuntungannya adalah energi yang didapat dari sinar matahari murah dan berlimpah, terutama di daerah tropis. Kerugian dari cara ini adalah kadar air benih tidak merata, penjemuran tergantung pada cuaca, waktu yang diperlukan lebih lama dan banyak membutuhkan tenaga kerja (Sutopo, 2002). Pengeringan buatan dengan alat mekanis {artificial drying) dikenal tiga cara pengeringan, diantaranya adalah: (1) pengeringan tanpa pemanasan, yaitu pengeringan yang dilakukan di daerah dengan udara relatif kering, kelembaban nisbi di bawah atau sekitar 70%, (2) pengeringan dengan pemanasan tinggi, yaitu pengeringan yang dilakukan dengan aliran dan tiupan udara kontinyu tinggi, yang dihasilkan dengan mengalirkan udara melalui suatu alat pemanas, dan (3) pengeringan menggunakan suhu rendah, sehingga dapat menjaga kualitas benih serta lebih aman dalam pelaksanaannya. Keuntungan dengan cara buatan ini adalah suhu dapat diatur, kadar air benih dapat merata, tidak tergantung iklim, waktu pengeringan lebih pendek dan mudah diawasi dalam pelaksanaannya (Soedarsono, 1974). Waktu yang diperlukan untuk pengeringan benih ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) kondisi benih yang akan dikeringkan, benih dengan kadar air awal yang tinggi dan diperlukan kadar
air yang rendah sesudah pengeringan maka akan memakan waktu pengeringan yang lama, selain itu tebal tipisnya kulit benih juga menentukan lamanya pengeringan, (2) tebalnya timbunan benih, tebal tipisnya timbunan benih mempengaruhi lamanya pengeringan, hal ini juga tergantung pada jenis, besar, bentuk dan berat benih, (3) temperatur udara, semakin tinggi temperatur udara makin cepat pengeringan. Sebaiknya temperatur untuk pengeringan diatur antara 35-40" C (94-104° F), temperatur yang terlalu tinggi akan merusak benih, (4) kelembaban nisbi udara, makin tinggi kelembaban nisbi udara makin lama pengeringan berlangsung, dan (5) aliran udara, angin yang mengangkut uap air dari benih akan mempercepat proses pengeringan, kecepatan angin besar maka pengeringan dapat berlangsung lebih cepat (Soedarsono, 1974). Setelah panen, tongkol-tongkol jagung dikeringkan.Namun, sebelum dikeringkan biasanya jagung hasil panen dibiarkan petani untuk sementara waktu di rumah-rumah petani.Cara ini lebih dikenal dengan penyimpanan sementara (bulk storage). Pengeringan jagung dapat dilakukan secara sederhana di bawah sinar matahari atau dengan alat pengering.Bila pengeringan dilakukan dengan alat pengering maka pengatur suhu alat harus berfungsi dengan baik. Untuk menghasilkan benih berkadar air di atas 18%, suhu maksimum alat pengering harus diatur pada angka 32° C. Untuk menghasilkan benih berkadar air 10-18%, suhu alat pengering dinaikkan hingga 38° C. Sementara kadar air benih di bawah 10%, suhu alat pengering dinaikkan hingga 43° C. Bila benih yang akan dihasilkan berkadar air tinggi dan dikeringkan dengan suhu tinggi (sekitar 40° C) maka akan terjadi penggumpalan enzim sehingga dapat menurunkan daya kecambahnya. Biasanya pengeringan benih dilakukan hingga kadar airnya mencapai 18% (Adisarwanto dan Yustina, 2002). Sistem pengeringan yang banyak dikembangkan oleh para peneliti meliputi bath drying dan continuons drying. Bath drying atau pengeringan statis dapat dibedakan menjadi full bin, loyer, coloum, batch in bin, dan stirrer. Sedangkan continuous drying atau pengeringan dinamik dapat dibagi menjadi cross, concurrent, dan counterflow (Lambert, 1984). Menurut Sutopo (1985), pengeringan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sun drying dan artificial drying.Sun diying merupakan cara tradisional yang murah dan sesuai untuk daerah yang beriklim tropis. Sedangkan artificial drying merupakan cara modern untuk mengeringkan dengan suhu teratur (tidak berfluktuasi), tidak tergantung pada iklim, lebih cepat waktu pengeringannya, dan mudah diawasi. Cara ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu tanpa pemanasan (udara kering dengan RH 70%), pemanasan tinggi (dengan tiupan udara pemanas secara kontinyu), dan pengeringan buatan dengan tambahan pemanasan (untuk suhu lingkungan yang rendah).Artificial drying meliputi sistem bath, continuos, cabinet, airlift, spray, drum , dan vaccum drying. Analisa proses pengeringan dimulai dengan mengetahui mekanisme hilangnya kadar air pada benih. Telah diketahui bahwa hilangnya kadar air dari kondisi basah menuju atmosfer kering
dianalogikan dengan hilangnya panas dan mengikuti hukum eksponensial. Laju pengeringan berdasarkan rumus Newton (Nellist, 1974) dinyatakan pada persamaan (1)
dimana: M
= kadar air bahan (% bk)
Me
= kadar air kesetimbangan(%)
K
= konstanta pengeringan(l/s)
T
= waktu (s) Berdasarkan rumus Newton, dikembangkan solusi difusi pada hukum Ficks dengan
mengintegralkan persamaan berikut.Hasilnya ditunjukkan pada persamaan (2). M = ( M o - M e ) exp(-kt) + M e ................................................ (2) atau dapat ditulis seperti pada persamaan (3). M R = exp(-kt)………………..…………………………………..(3) dimana: Mo = kadar air pada t = 0 MR = rasio kadar air
E. Kontrol Pengeringan Kontrol dapat dilakukan secara manual atau otomatis.Aksi kontrol tersebut harus dilakukan berdasar pada error atau perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan hasil sebenarnya. Untuk pengeringan benih, dilakukan kontrol pada kadar air biji jagung dan suhu pada ruang pengeringnya. Error yang didapat tentunya juga berupa kadar air dan suhu sebenarnya. Suhu terukur dapat dibaca langsung pada instrumen pengukur suhu, misal termometer atau termorecorder. Sedangkan kadar air merupakan input yang tidak mudah dibaca dengan cepat. Kontrol pengeringan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu feedforward dan feedback kontrol.Pada sistem kontrol yang baik, digunakan kedua tipe tersebut secara bersamaan. Pada metode feedforward, aksi kontrol diputuskan berdasarkan informasi yang diterima input pengering. Metode terbaik untuk menentukan sinyal feedforward adalah menggunakan model pada proses pengeringan untuk memprediksi kadar air output dan melakukan pengaturan yang diperlukan (Nellist et al., 1984). Pada kontrol feedback, aksi kontrol tergantung pada pengukuran sesaat pada output pengering atau pada bagian ujung rak pengering. Hal ini menghasilkan data output error yang terukur, bukan terprediksi semata. Sayangnya, perubahan error mungkin tidak akan terdeteksi sampai hasilnya mempengaruhi sensor dan mungkin telah terlambat untuk melakukan koreksi pada proses pengeringan yang sedang berlangsung. Kontrol feedback meliputi kontrol on-off sebagai kontrol termudah dan kontrol proporsional yang kecepatan perubahannya tergantung pada jumlah proporsional yang terjadi pada output error yang terukur. Kontrol merupakan usaha pengaturan operasi-operasi terhadap objek atau proses agar sesuai dengan tujuan tertentu. Dalam suatu sistem kontrol terdapat hubungan timbal balik antara komponen komponen yang membentuk suatu konfigurasi sistem yang memberikan hasil atau respon yang dikehendaki.
Sistem kontrol bila ditinjau dari hubungan antara masukan dengan keluaran dapat dikategorikan menjadi dua sistem, yaitu sistem kontrol loop terbuka dan sistem kontrol loop tertutup. Sistem kontrol loop terbuka adalah sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Sistem kontrol berbasis waktu adalah contoh dari sistem kontrol loop terbuka. Pada sistem ini keluaran tidak diumpanbalikkan sebagai masukan.Sistem kontrol ini digunakan pada peralatan atau sistem yang sudah diketahui presisi dan performansinya, serta tidak terjadi gangguan eksternal pada sistem ini. Sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yang keluarannya berpengaruh pada aksi pengontrolan Pada sistem kontrol ini terdapat proses umpan balik (fccdbock).Umpan balik ini dapat berupa sinyal keluaran atau fungsi tertentu dari sinyal keluaran tersebut.Fungsi dari sistem umpan balik ini adalah memperkecil kesalahan sistem.Sistem kontrol tertutup membutuhkan perangkat sensor, tranducer, dan aktuator untuk dapat bekerja.
Berdasarkan aksi pengontrolnya, kontrol otomatik dapat diklasifikasikan menjadi: 1.
Kontrol on-off
2.
Kontrol proporsional
3.
Kontrol integral
4.
Kontrol proporsional-integral
5.
Kontrol proporsional-derivatif
6.
Kontrol proporsional-integral-derivatif Kontrol proporsional merupakan suatu kontrol yang menghasilkan sinyal keluaran
sebanding dengan sinyal masukannya yang dapat dilihat pada Gambar 4.Kontrol proporsional ini berfungsi untuk mengatasi offset error yang terjadi pada kontrol on-off. Kontrol proporsional menggunakan sinyal kleuaran [y(t)] sebagai pengendalian yang didapat dari persamaan (4). Blok diagram kontrol proporsional dapat dilihat pada Gambar 4. V (t) = fcp * e(t) .................................................................. (4) dimana: e(t) = kesalahan penggerak kp = konstantaproporsional
Gambar 4. Blok diagram kontrol proporsional Sinyal keluaran pada kontrol proporsional merupakan selisih antara sinyal masukan acuan dengan sinyal yang dihasilkan oleh elemen ukur. Sinyal keluaran ini akan dipengaruhi oleh kesalahan penggerak [e(t)J dan konstanta penguatan proporsional [kp]. Kesalahan penggerak ini merupakan daya yang diperlukan dalam proses kontrol proporsional. Penggunaan daya pada kontrol proporsional terhadap bit terendah ke bit terbesar. Semakin besar bitnya, maka daya akan semakin besar pula. Untuk menghasilkan pengontrolan yang optimal maka penentuan konstanta proporsional dan daya yang digunakan harus tepat. Kontrol proporsional dirancang untuk mengatasi error yang terjadi pada kontrol on-off. Kontrol proporsional memiliki error dan suhu pengontrolan yang selalu di bawah suhu setpoint. Offset error adalah error yang terjadi selisih antara setpoint dengan suhu. F.Morfologi Jagung Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rerumputan atau graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu.
G.Mutu Benih Mutu benih sangat menentukan tingkat produktivitas jagung yang dicapai. Selain itu, pengunaan benih yang bermutu tinggi bersifat lebih respon terhadap teknologi produksi yang diterapkan dan menentukan kepastian populasi tanaman yang tumbuh. Mutu benih didasarkan pada mutu genetik, fisik, dan fisiologi. Mutu genetik menyangkut kontaminasi dengan benih tanaman atau varietas lain. Peningkatan mutu genetik
benih di lapangan dapat dilakukan dengan roughing. Mutu fisik benih dicerminkan oleh tingkat kebersihan benih dari sisa tanaman, tangkai, batang, pecahan benih yang ukurannya kurang dari separo benih, atau kerikil. Sementara mutu fisiologi benih diukur dari tingkat viabilitas, termasuk daya kecambah dan vigor. Berkaitan dengan kriteria mutu benih tersebut maka ditetapkan standarisasi dalam sertifikasi benih. Standarisasi mutu dalam program sertifikasi benih tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Tanaman Pangan. Adapun standarisasi tersebut meliputi: 1. Presentase kotoran fisik dan kadar air ang mencerminkan mutu fisik 2. Tingkat kemurnian benih, adanya varietas, dan warna lain yang mencerminkan mutu genetik, serta 3. Daya tumbuh benih yang mencerminkan mutu fisiologi. Secara umum, mutu benih jagung yang baik ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Bebas hama dan penyakit 2. Daya tumbuh di atas 80% 3. Sehat, bernas, tidak keriput, dan mengkilat 4. Hasil panen baru (belum lama disimpan) 5. Murni secara fisik (tidak tercampur kotoran) 6. Murni secara genetik (tidak tercampur varietas lain), serta 7. Tumbuh serentak dan cepat