II.
Beberapa Istilah di dalam Hijauan Pakan Ternak
Di dalam buku ini yang dimaksud dengan hijauan pakan
ternak (HPT) adalah semua pakan sumber serat kasar yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, khususnya bagian yang berwarna
hijau. Sebelumnya, istilah HPT disebut hijauan makanan ternak
(HMT). Sedangkan tanaman pakan ternak (TPT) adalah HPT
yang sengaja dibudidayakan, baik rumput, leguminosa maupun tanaman pangan. Jadi TPT adalah bagian dari HPT.
Dilihat dari jenisnya pakan ternak bisa dibagi menjadi lima
jenis, yaitu TPT, sisa hasil pertanian, hasil ikutan pertanian, li mbah agro-industri dan pakan non konvensional. Sisa hasil pertanian,
hasil ikutan pertanian dan limbah agro-industri
biasanya disebut sebagai limbah tanaman.
Yang dimaksud dengan rumput lokal adalah jenis rumput
yang sudah lama beradaptasi dengan kondisi tanah dan iklim di I ndonesia. Biasanya rumput ini tumbuhnya menjalar atau perdu
kecil, mempunyai daya hasil dan kualitas yang rendah. Rumput i ni sering dijumpai di lahan-lahan pertanian dan di luar Iahan
pertanian, seperti di pinggir jalan, pinggir hutan, pinggir saluran i rigasi.
Di dalam istilah sehari-hari, yang dimaksud dengan rumput
pakan oleh peternak bukan hanya tumbuhan dari keluarga
rumput-rumputan (Gramineae) tetapi juga tumbuhan liar Iainnya yang bukan Gramineae, termasuk jenis-jenis tumbuhan yang berdaun lebar dan teki-tekian.
Walaupun daya hasil dan kualitas rumput lokal rendah tetapi
biasanya disenangi ternak, khususnya sapi, kerbau dan domba.
5
Definisi yang digunakan di dalam buku ini
Di dalam buku ini dijumpai beberapa istilah yang mirip satu sama l ain sehingga timbul kesan tidak konsisten. Namun sebenarnya i stilah-istilah itu digunakan sesuai dengan konteksnya. HMT atau hijauan makan ternak: I stilah lain untuk hijauan pakan ternak.
HPT atau hijauan pakan ternak: Bagian berwarna hijau dari tumbuhan terutama rumput dan leguminosa yang digunakan sebagai pakan ternak TPT atau tanaman pakan ternak: HPT yang sengaja dibudidayakan. Sisa hasil pertanian:
Bagian dari tanaman yang bukan merupakan hasil utama. Misalnya jerami padi, daun dan tongkol jagung.
Hasil ikutan pertanian atau hasil sampingan pertanian: Limbah tanaman yang dihasilkan setelah tanaman diproses tanpa melalui pabrik. Contoh dedak padi. Limbah agro-industri:
Limbah tanaman yang dihasilkan setelah hasil tanaman diproses melalui proses industri/pabrik. Contoh limbah kelapa sawit, molases. Limbah tanaman: Segala bagian dari tanaman setelah hasil utama dipanen yang tidak merupakan bagian yang diambil.
Rumput lokal: I stilah yang lebih tepat untuk rumput alam. Yaitu rumput yang sudah lama beradaptasi dengan kondisi Indonesia. Rumput alam: Lihat rumput lokal. Rumput introduksi atau rumput unggul: Rumput yang sengaja didatangkan dari luar negeri karena dipandang mempunyai hasil dan mutu yang Iebih tinggi daripada rumput lokal.
ID
Selaii
beradapt,
Bebe
dan bany grinting,
caladi d: menyeba
non-pertE
hutan da tergolonc
Kare
sengaja,
cara buy
l ebih lar Gambar
Adal
j enis rur karena
rumput I
i ni secar
yang mE yang sa
Sed
adalah
kacang
polong-
ternak I
r.- .. i r e
I
NO
s
-
Selain itu rumput lokal juga mudah diperoleh karena sudah
beradaptasi dengan jenis tanah dan kondisi iklim setempat.
Beberapa contoh dari rumput lokal yang sudah dikenal petani
dan banyak diberikan kepada ternak adalah rumput kawat (suket
grinting, gigirinting), rumput pait (paitan), rumput karpet, jukut caladi dsb. Rumput ini tidak sengaja ditanam, tetapi sudah menyebar di lahan-lahan, balk lahan pertanian maupun lahan
non-pertanian, seperti pinggir jalan, pinggir saluran irigasi, tepi hutan dan tanah kosong. Beberapa di antaranya bahkan sudah
tergolong ke dalam gulma atau tumbuhan pengganggu.
Karena jenis rumput lokal ini tidak biasa ditanam dengan
sengaja, maka di dalam buku petunjuk ini tidak diuraikan cara-
cara budidayanya, melainkan identifikasi untuk mengenalnya l ebih lanjut. Beberapa jenis "rumput" lokal diperlihatkan pada Gambar 2.1.
Adapun yang dimaksud dengan rumput introduksi adalah
jenis rumput pakan yang sengaja didatangkan dari luar negeri
karena mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
rumput lokal, terutama daya hasil dan mutunya. Biasanya rumput i ni secara fisik relatif besar, tumbuhnya tegak, walaupun ada jugs
yang menjalar. Karena mempunyai daya hasil atau produktivitas yang sangat tinggi rumput ini bisa juga disebut rumput unggul.
Sedangkan yang dimaksud dengan leguminosa (atau legum)
adalah semua jenis tumbuhan yang termasuk keluaga kacangkacangan. Di Indonesia biasa disebut kacang-kacangan atau
polong-polongan. Leguminosa ini sangat balk sebagai pakan
ternak karena kandungan proteinnya tinggi. Tumbuhan ini mampu
7
mengikat unsur nitrogen (N2) dari udara, sehingga tidak perlu dipupuk dengan pupuk N seperti urea. Dengan demikian penanaman leguminosa dapat mengurangi kebutuhan pupuk N.
Gambar 2.1. Beberapa jenis "rumput' lokal yang biasa digunakan sebagai pakan. R
Selain rumput dan leguminosa, ada bagian lain dari tumbuh-
tumbuhan yang biasa diberikan kepada ternak, misalnya daun
nangka, daun dan "batang" pisang (Gambar 2.2), pucuk tebu dan l ain-lain. Sisa hasil tanaman pangan juga sering dimanfaatkan
sebagai pakan, seperti daun dan batang jagung, jerami kacang tanah, bahkan juga jerami padi.
Gambar 2.2. Daun dan "batang" pisang, salah satu jenis HPT yang biasa diberikan pada musim kemarau
9