II. BAHAN DAN METODE Penelitian tentang budidaya sinodontis dengan densitas yang berbeda ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2010 yang bertempat Laboratorium Teknologi dan Manajemen Produksi Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Adapun bahan dan metode penelitian yang digunakan ada pada sub bab 2.1 dan 2.2 berikut ini.
2.1.
Bahan penelitian Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
akuarium berukuran 60 cm x 29 cm x 33 cm sebanyak 9 unit, benih ikan sinodontis yang berasal dari daerah Pagelaran, Bogor, Jawa Barat, pakan berupa cacing sutera (Limnodrilus sp.) dari daerah Cibeureum, Kecamatan Dramaga, Bogor. 2.2.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan empat perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan tiga ulangan, yaitu : 1) Perlakuan P1 dengan padat tebar 3 ekor/ℓ. 2) Perlakuan P2 dengan padat tebar 6 ekor/ℓ. 3) Perlakuan P3 dengan padat tebar 9 ekor/ℓ. Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Keterangan:
Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j. µ
= Nilai tengah dari pengamatan.
σi
= Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i.
εij
= Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.
(Steel dan Torrie, 1981)
3
2.3.
Pelaksanaan Penelitian Tahap persiapan wadah meliputi pencucian akuarium, disinfeksi akuarium
dengan menggunakan Kalium Permanganat, pengeringan akuarium, dan pengisian air. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan adalah akuarium berukuran 60x29x33 cm sebanyak 9 unit yang diisi air masing-masing sebanyak 20 liter dilengkapi dua titik aerasi untuk suplai oksigen. Benih ikan yang digunakan berukuran panjang rata-rata 2,54+0,11 cm dengan bobot rata-rata 2,97+0,43 g yang berasal dari daerah Pagelaran, Bogor, Jawa Barat. Ikan diadaptasikan dahulu dalam akuarium untuk kemudian dipelihara dengan padat tebar sesuai dengan rancangan percobaan. Sebelum ditebar dilakukan pengambilan contoh sebanyak 30 ekor untuk diukur panjang dan bobot awalnya sehingga diperoleh data panjang dan bobot rata-rata awal benih. Pakan yang diberikan berupa cacing sutera (Limnodrilus sp.) yang dikumpulkan dari alam di desa Cibeureum, Kecamatan Dramaga, Bogor. Cacing dibersihkan terlebih dahulu dan diletakkan pada wadah dengan air mengalir. Pakan diberikan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari secara at satiation (sekenyangnya). Sebelum diberikan, pakan ditimbang, dan setelah 1 jam pemberian, pakan yang tersisa kemudian ditimbang kembali. Setiap hari dilakukan penyifonan kotoran di dasar akuarium dan dilakukan pergantian air. Pergantian air dilakukan pada saat pagi dan sore hari sebanyak 30% dari volume air per hari. Air yang digunakan untuk pergantian air adalah air yang telah diendapkan dan diaerasi pada tandon yang dilengkapi dengan termostat sehingga suhu pada tandon sama dengan suhu air pada akuarium pemeliharaan. Kotoran pada dasar akuarium dibersihkan dengan cara disifon menggunakan selang berdiameter ¾ inch. Untuk mengetahui parameter kualitas air dilakukan pengukuran parameter kualitas air sepuluh hari sekali yang meliputi parameter suhu, kandungan oksigen terlarut (DO), pH, amonia, nitrit, dan alkalinitas. 2.4.
Parameter Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 40 hari. Sampling (pengambilan
contoh) ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan pengambilan contoh ikan sebanyak 30 ekor per akuarium. Bobot ikan diukur dengan menggunakan timbangan digital dan panjang ikan diukur dengan menggunakan jangka sorong.
4
Jumlah ikan dihitung setiap hari dengan melakukan pencatatan ikan yang mati. Data
yang
dikumpulkan
selama
sampling,
kemudian
digunakan
untuk
menghitung parameter kinerja produksi yang meliputi derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman panjang, efisiensi pakan serta efisiensi usaha. Tingkat kelangsungan hidup (survival rate) yaitu perbandingan ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan.
x 100%
Dihitung dengan menggunakan rumus (Goddard, 1996):
Keterangan: SR = Derajat kelangsungan hidup (%)
Nt = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor) No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Laju pertumbuhan harian (α) dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus (Huisman, 1987):
Keterangan: α
1! x 100%
= Laju pertumbuhan harian (%)
= Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan (g) = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (g)
t
= Lama pemeliharaan (hari)
Pada penelitian ini, efisiensi pakan dihitung menggunakan rumus (Zonneveld et al., 1991):
#$ %
& '( )
Keterangan: EP = Efisiensi pakan (%)
* x 100%
Wt = Biomassa ikan akhir (g) Wd = Biomassa ikan mati (g)
Wo = Biomassa ikan awal (g) F
= Jumlah pakan yang diberikan (g)
5
Pertambahan panjang mutlak adalah perubahan panjang rata-rata individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dihitung menggunakan rumus (Effendie, 1979):
$0 1
1
Keterangan: Pm = Pertambahan panjang mutlak (cm)
Lt = Panjang rata-rata akhir (cm) Lo = Panjang rata-rata awal (cm)
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus menurut Steel dan Torrie (1981):
44 x 100% 5
Keterangan: KK = Koefisien keragaman
S
γ
= Simpangan baku
= Rata-rata contoh
Penerimaan adalah hasil kali antara produk yang dihasilkan dengan harga jual dari produk tersebut. Penerimaan bergantung pada harga ikan dan jumlah ikan yang terjual. Penerimaan dapat dihitung dengan rumus (Nurmalina et al, 2009):
8 9 x $
Keterangan: TR = Total Revenue (total penerimaan)
Q P
= Quantity (jumlah ikan yang dijual) = Price (harga)
Keuntungan diperoleh pada saat penerimaan dikurangi dengan biaya pengeluaran
yang
dilakukan
selama
pemeliharaan,
dihitung
dengan
menggunakan rumus (Nurmalina et al, 2009): Keterangan: π
= Laba
< 8
8=
TR = Total Revenue (total penerimaan) TC = Total Cost (total pengeluaran)
6
R/C ratio merupakan salah satu kriteria kelayakan yang biasa digunakan dalam analisis bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor. Dengan menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima. Secara matematis
∑ 8 ∑ 8=
R/C ratio dapat dirumuskan sebagai berikut (Nurmalina et al, 2009):
Keterangan: R/C ratio ∑TR ∑TC
/= AB
= Perbandingan penerimaan dan pengeluaran = Jumlah dari Total Revenue (total penerimaan) = Jumlah dari Total Cost (total pengeluaran)
Biaya Produksi per unit, dihitung dengan rumus menurut Martin et al (1991):
GBHB $A'IJK LMA IN Data
yang
telah
diperoleh
GBHB BO LA'IJK PI0OBQ LA'IJ
kemudian
ditabulasi
dan
dianalisis
menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.0, yang meliputi : 1.
Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95 %. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan panjang mutlak efisiensi pakan dan koefisien keragaman panjang.
2.
Analisis deskripsi kuantitatif digunakan untuk menjelaskan parameter kerja dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan sinodontis selama penelitian.
7