II. BAHAN DAN METODE
2.1 Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) tiga perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan yaitu : 1) Perlakuan A dengan pergantian air 75% per hari 2) Perlakuan B dengan pergantian air 100% per hari 3) Perlakuan C dengan pergantian air 125% per hari Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti Steel dan Torrie (1991) yaitu : Yij = μ + σi + εij Keterangan : Yij = data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ
= nilai tengah dari pengamatan
σi = pengaruh aditif dari perlakuan ke-i εij = pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
2.2 Pelaksanaan Penelitian 2.2.1 Persiapan Wadah Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan gurami adalah akuarium berukuran 60 cm x 29 cm x 33 cm sebanyak 9 unit. Setelah dicuci bersih, akuarium dikeringkan dan diisi air masing-masing 35 ℓ (ketinggian 20,1 cm), serta ditempatkan termostat yang diatur pada suhu 28-290C dan dua titik aerasi untuk suplai oksigen.
2.2.2 Penebaran Benih Benih ikan yang digunakan berukuran panjang rata-rata 2,07+0,16 cm (kuku) dengan bobot rata-rata 0.28+0,006 g yang berasal dari Desa Cibeureum, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Benih tersebut diadaptasikan dahulu dalam akuarium kemudian dipelihara dengan padat tebar 20 ekor/ℓ. Penebaran benih dilakukan ketika suhu air di dalam akuarium stabil pada suhu
3
28-290C yakni setelah didiamkan 2-3 hari untuk menstabilkan kondisi air agar sesuai dengan media pemeliharaan sebelumnya sehingga benih yang ditebar lebih mudah beradaptasi. Sebelum ditebar dilakukan pengambilan contoh ikan sebanyak 30 ekor per akuarium untuk diukur panjang dan bobot awalnya dan diperoleh panjang dan bobot rata-rata awal benih.
2.2.3 Pemberian Pakan Pakan yang diberikan berupa cacing sutera (Oligochaeta) berasal dari alam yang dibeli dari penjual cacing di desa Cibeureum, Kecamatan Dramaga, Bogor. Cacing dibersihkan terlebih dahulu dan diletakkan pada wadah dengan air mengalir. Pakan diberikan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari secara at satiation (sekenyangnya). Sebelum diberikan, pakan direndam terlebih dahulu dalam larutan kalium permanganat (PK) untuk mencegah penyebaran jamur, bakteri maupun penyakit dari asal habitat cacing tersebut. Setelah itu, pakan ditimbang, dan setelah 1 jam pemberian, pakan yang tersisa kemudian ditimbang kembali.
2.2.4 Pengelolaan Kualitas Air Setiap hari dilakukan penyifonan kotoran dasar akuarium dan pergantian air 75% (50% pagi dan 25% sore), 100% (50% pagi dan 50% sore) dan 125 % (75% pagi dan 50% sore) dari total volume air pemeliharaan. Perbedaan ketiga pergantian air itu menjadi perlakuan dalam penelitian ini. Air yang digunakan untuk pergantian air adalah air yang telah diendapkan, difilter dan diaerasi pada tandon. Tandon dilengkapi termostat sehingga suhu pada tandon sama dengan suhu air pada akuarium pemeliharaan. Kotoran pada dasar akuarium dibersihkan dengan cara disifon menggunakan selang plastik berdiameter 5/8 inci. Setelah itu, dilakukan pembuangan air dengan selang berdiameter 3/4 inci sampai volume yang diinginkan kemudian dilakukan pengisian akuarium dengan air yang berasal dari tandon dengan menggunakan pompa secara perlahan. Kualitas air media pemeliharaan diamati seminggu sekali melalui pengukuran parameter suhu, kandungan oksigen terlarut (DO), pH, amoniak (NH3), nitrit (NO2), dan alkalinitas
4
2.3 Parameter Penelitian Parameter biologi ikan yang diamati selama pemeliharaan meliputi panjang, bobot dan jumlah ikan. Pengambilan contoh (sampling) ikan dilakukan setiap 7 hari sekali dengan mengambil contoh ikan sebanyak 30 ekor/akuarium. Bobot ikan ditimbang menggunakan timbangan digital (ketelitian 0,01 g) dan untuk mengukur panjang ikan digunakan jangka sorong (ketelitian 0,01 cm). Jumlah ikan dihitung setiap hari dengan melakukan pencatatan ikan yang mati. Data yang dikumpulkan selama penelitian, digunakan untuk menghitung parameter kerja yang meliputi derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman panjang, efisiensi pakan serta efisiensi usaha.
2.3.1 Derajat Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup (survival rate, SR) yaitu perbandingan ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan terhadap jumlah ikan pada awal pemeliharaan dengan menggunakan rumus dari Goddard (1996) yaitu:
N SR t N0
x 100 %
Keterangan : SR = derajat kelangsungan hidup (%) Nt = jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan (ekor) No = jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
2.3.2 Laju Pertumbuhan Bobot Harian Laju pertumbuhan bobot harian (α) dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus dari Huisman (1987) : t 1 100 % o
= t Keterangan :
α = laju pertumbuhan harian (%) wt = bobot rata-rata ikan pada saat akhir (gram) wo = bobot rata-rata ikan pada saat awal (gram) t = lama perlakuan (hari) 5
2.3.3 Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak Pertumbuhan panjang mutlak adalah perubahan panjang rata-rata individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dihitung menggunakan rumus dari Effendi (1979) : _
_
Pm L L t 0 Keterangan : Pm = pertumbuhan panjang mutlak (cm) Lt = panjang rata-rata akhir (cm) L0 = panjang rata-rata awal (cm)
2.3.4 Koefisien Keragaman Panjang Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus menurut Steel dan Torrie (1991) : KK = S / 100% Keterangan : KK = koefisien keragaman S = simpangan baku Y = rata-rata contoh
2.3.5 Efisiensi Pakan Pada penelitian ini perhitungan efisiensi pakan menggunakan rumus dari Zonneveld et al. (1991) : W Wd W0 EP t x 100 % F
Keterangan : EP = Wt = Wo = Wd = F =
efisiensi pakan (%) biomassa ikan akhir (gram) biomassa ikan awal (gram) biomassa ikan mati (gram) jumlah pakan yang diberikan (gram)
6
2.3.6 Keuntungan Usaha Keuntungan usaha adalah selisih antara pendapatan penjualan yang diperoleh dengan biaya produksi usaha yang telah dikeluarkan pada setiap penebaran benih gurami yang diterapkan. Padat penebaran yang optimal akan diperoleh sesuai dengan keuntungan usaha yang paling tinggi. Penerimaan bergantung pada harga ikan dan jumlah ikan yang terjual. Penerimaan dihitung dengan rumus : P=NxH Keterangan : P = penerimaan N = jumlah ikan yang dijual H = harga panen sesuai dengan ukuran produk Keuntungan akan diperoleh pada saat penerimaan telah didapat dikurangi dengan biaya yang digunakan selama produksi dari awal sampai akhir yang dihitung dengan menggunakan rumus : U=P–B Keterangan : U = keuntungan P = penerimaan B = biaya 2.3.7 Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan bantuan program Microsoft Exel 2007 dan SPSS 16.0, yang meliputi : 1) Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95 %. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji beda nyata (Tukey) pada selang kepercayaan 95 %. 2) Analisis deskripsi kuantitatif digunakan untuk menjelaskan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan gurami selama penelitian serta efisiensi usaha.
7