EFEK KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica), GANDARUSA (Justicia gendarussa), dan ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP KADAR UREUM-KREATININ SERUM TIKUS HIPERTENSI Ifa Fauziah, Ariani Ratri Dewi, Doti Wahyuningsih Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang Email :
[email protected]
Abstract. Uncontrolled hypertension decreased renal perfusion due to systemic endotelial dysfunction that leads to renal ischemia and failure. This research aims to study the effect of combination of Centella asiatica, Justicia gendarussa, and Imperata cylindrica (CJI combination extracts) on serum ureum- creatinine levesl of DOCA-NaCl 1% inducedhypertensive rats. This study used control group post test only design with male Rattus Novergicus (2-3 months). Hypertensive rats were created using induction of subcutaneous injection of deoxycorticosterone (DOCA) 15 mg/KgBB and free accses of NaCl 1%. The animals were treated orally with decoction and infusion of CJI extract for 5 weeks and culled for analyzed. Blood samples were collected from the cardiac puncture followed by measurements of serum ureum- creatinine levels. Data were analyzed using one way ANOVA followed by LSD and post hoc test. Significant was set at p <0.05. Decoction and infusion process reduced serum ureum levels (p<0.05) by 30% and 20%. Serum creatinine level were reduced by 16% and 10% when compared to possitive control. Both decoction and infudation of CJI extracts are able to reduce serum ureum-creatinine levesl. However using decoction has better result than using infusion. Keywords : hypertension, serum ureum, serum creatinin, Centella asiatica, Justicia gendarussa, Imperata cylindrica, decoction, infusion
Hipertensi adalah tekanan darah diatas normal, yakni tekanan sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg.1Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% pada usia diatas 18 tahun.2 Hipertensi berkaitan dengan gagal ginjal dengan prevalensi 85% penderita gagal ginjal mengalami hipertensi.3 Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya aterogenesis, yang dapat merusak endotel. Jika yang terkena dampak tersebut adalah pembuluh darah ginjal maka dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal. Hal tersebut menyebabkan kemampuan filtrasi menurun sehingga zat yang seharusnya di eksresikan tertimbun dalam tubuh dan mengalami peningkatan kadar. 4 Salah satu penanda adanya gangguan fungsi ginjal adalah peningkatan ureum- kreatinin. Pada penelitian sebelumnya dikatakan bahwa kadar ureum dan kreatinin meningkat pada kasus hipertensi.5,6,7 Pegagan (Centella asiatica), gandarusa (Justicia gendarussa), dan alang-alang (Imperata cylindrica) adalah tanaman yang telah digunakan
sebagai antihipertensi secara tunggal. Kandungan pada pegagan (Centella asiatica) yaitu terpenoid, flavonoid yang terdiri atas quercetin dan kaempferol yang bersifat sebagai vasodilator.8,9 Gandarusa (Justicia gendarussa) memiliki kandungan triterpenoid, alkaloid, justicin, dan flavonoid sebagai antioksidan.10 Alang-alang (Imperata cylindrica) memiliki kandungan manitol sebagai efek sebagai diuretik. 8,11
Kombinasi herba tersebut telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah.12 Hingga saat ini belum dilakukan penelitian mengenai pengaruh kombinasi herbal tersebut terhadap kadar ureum dan kreatinin. Penelitian ini mempelajari pengaruh kombinasi hasil ekstraksi secara infusa dan dekokta dari kombinasi tiga herba tersebut (perbandingan 5:5:3) terhadap kadar ureumkreatinin serum tikus model hipertensi.
Ifa Fauziah, EFEK KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica)
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan eksperimental laboratorium menggunakan desain penelitian control group post test only secara in vivo. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, selama 9 minggu sejak Februari sampai April 2014. Hewan Coba Tikus Wistar jantan berat 200-250 gram berusia 2-3 bulan sebanyak 20 ekor. Tikus dibagi dalam 4 kelompok yaitu kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), dan kelompok perlakuan (P1 dan P2). Tikus diaklimatisasi selama 1 minggu dengan diberi makan dan minum standar laboratorium. Adaptasi Hewan Coba Penyesuaian lingkungan bagi hewan coba dilakukan selama 1 minggu. Dalam masa itu, tikus diberi makan dan minum sesuai standar laboratorium. Berat badan tikus ditimbang sebelum, sesudah masa penyesuaian. Kandang tikus dibersihkan setiap 3 hari sekali. Ethical Clearence penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dengan nomor 237/EC/KEPK-PKM/03/2014. Induksi Hipertensi Induksi hipertensi pada kelompok kontrol positif (KP), kelompok perlakuan (P1 dan P2) diberikan melalui injeksi subkutan dengan deoxycorticosterone (DOCA) 15mg/KgBB selama dua kali seminggu, sedangkan larutan NaCl 1% diberikan ad libitum setiap hari. Pengukuran tekanan darah menggunakan non invasive blood pressure monitoring dengan tail cuff dengan alat LE5002 pan lab harvard apparatus. Tikus dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik >120 mmHg.13 Ekstraksi Kombinasi Pegagan, Gandarusa, dan Alang-alang (PGA) Simplisia herba didapatkan dari Balai Materia Medica Batu. Dosis untuk hewan coba faktor konversi dari manusia ke tikus yaitu (200gr/BB)= 0,018.14 Penelitian ini menggunakan 2 metode ,
yaitu merebus simplisia (5:5:3) dengan pelarut air pada suhu 90OC secara dekoktasi (30 menit) untuk P1, dan infusi (15 menit) untuk P2. Hasil ekstraksi diberikan pada kelompok perlakuan (P1 dan P2) secara sonde lambung dan dilakukan dua kali seminggu selama lima minggu. Pemeriksaan Kadar Ureum-Kreatinin Serum Sampel diambil dari jantung sebanyak 3cc dan disentrifus dengan kecepatan 4.000 rpm. Pemeriksaan kadar ureum-kreatinin serum menggunakan biosystems A15 dengan metode kolorimetri pada panjang gelombang 340nm untuk ureum dan 500 nm untuk kreatinin. Reagen yang digunakan capso buffer 5 mmol/L dan bicin buffer 1.000 mmol/L untuk ureum, sedangkan sodium hydroxide: 0,20 mmol/L, asam pikrat: 25 mmol/L dan kreatinin standard: 2 mg/dl untuk kreatinin. Analisis Data Data dianalisis menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference). HASIL PENELITIAN Karakteristik Populasi Penelitian ini memiliki karakteristik yang sama yakni hewan coba tikus Wistar, berat badan 200250 g, dan proses aklimatisasi selama 1 minggu. Pada penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok dan masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor. DOCA diberikan secara injeksi subkutan dua kali seminggu dengan dosis 20mg/KgBB, pada minggu ke-2 dosis DOCA diturunkan menjadi 15 mg/KgBB dan NaCl 1% secara ad libitum Induksi DOCA-NaCl dilakukan pada kelompok KP, P1, dan P2.. Pada minggu ke5 diberikan ekstrak CJI kepada P1 dengan metode dekoktasi dan P2 dengan metode infusi. Dosis kombinasi herbal pegagan: gandarusa: alangalang secara berurutan 90 mg: 90 mg: 54 mg. Karakteristik sample mengenai tekanan darah dan berat badan tikus Wistar pada penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Karakteristik Populasi Keterangan: KN : Tanpa perlakuan KP : DOCA 15mg/KgBB, NaCl 1% 269 | Page
Jurnal Kedokteran Komunitas Kelompok Berat badan awal (g) Berat badan akhir (g) Selisih Berat Badan Tekanan darah awal (mmHg) Tekanan darah setelah induksi DOCANaCl (4 minggu) (mmHg) Tekanan darah setelah pemberian herbal (9 minggu) (mmHg)
Volume 3, Nomor 1, Desember 2015
KP 227,5
P1 233
P2 240
KN 232,5
267
256
260
285
39,5±13,42
23±12,03
20±15,36
52,5±14,8 3
118,25±9,71
127±1,82
117±10,89
115,75±11 ,61
151,5 ± 8,67
146,25±22,42
146,75±22,65
117,25 9,66
155,75±11,67
120,75±2,99
125,75 ± 3,20
119 ± 5,38
Gambar 1. Histogram Rerata Kadar Ureum Serum pada Kelompok Kontrol Negatif dan Positif Keterangan: KN : Tanpa perlakuan KP : DOCA 15mg/KgBB, NaCl 1% a : Berbeda signifikan dengan KP b : Berbeda signifikan dengan KN
±
Gambar 1 menunjukkan bahwa induksi DOCA- NaCl 1% mampu meningkatkan kadar ureum serum sebesar 73% terhadap KN (p< 0,05).
P1 : DOCA 15 mg/KgBB, NaCl 1%, CJI Dekoktasi P2 : DOCA 15 mg/KgBB, NaCl 1%, CJI Infusi
b
0.6
Kadar (mg/dl)
Berdasarkan tabel diatas, berat badan tikus mengalami penurunan pada kelompok KP, P1 dan P2. Peningkatan tekanan darah terjadi pada KP, P1, dan P2 setelah induksi DOCA-NaCl selama empat minggu, dan penurunan tekanan darah terjadi pada P1 dan P2 yang diberi kombinasi CJI selama lima minggu.
0.7 a 0.5 0.4
KN
0.3
KP
0.2 0.1
0 KN
KP
RERATA KADAR KREATININ
Efek Induksi DOCA-NaCl terhadap Kadar UreumKreatinin Serum Efek induksi DOCA-NaCl terhadap kadar ureum-kreatinin serum pada penelitian ini ditunjukkan dalam gambar 1 dan gambar 2 sebagai berikut:
Gambar 2. Histogram Rerata Kadar Kreatinin Serum pada Kelompok Kontrol Negatif dan Positif Keterangan: KN : Tanpa perlakuan KP : DOCA 15mg/KgBB, NaCl 1% a : Berbeda signifikan dengan KP b : Berbeda signifikan dengan KN
b
40
Kadar (mg/dl)
35 30 25
a KN
20
KP
15 10 5 0 KN
KP
RERATA KADAR UREUM
Page | 270
Gambar 2 menunjukkan bahwa induksi DOCANaCl mampu meningkatkan kadar kreatinin serum sebesar 28% terhadap KN (p< 0,05). Efek Ekstrak Kombinasi Pegagan, Gandarusa, dan Alang-alang terhadap Kadar UreumKreatinin Serum Tikus Model Hipertensi
Ifa Fauziah, EFEK KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica)
Kadar (mg/dl)
Efek ekstrak kombinasi pegagan, gandarusa, dan alang-alang terhadap kadar ureum- kreatinin serum pada penelitian ini ditunjukkan dalam gambar 3 dan gambar 4 sebagai berikut: 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
a c b
Gambar 4 memperlihatkan semua perlakuan dapat menurunkan kadar kreatinin serum dibandingkan kelompok kontrol positif yang berbeda secara signifikan. Pemberian P1 (dekoktasi) dan P2 (infusi) mampu menurunkan kadar kreatinin serum berturut-turut sebesar 16% dan 10% dibanding kontrol positif.
KP P1 P2
KP
P1
P2
RERATA KADAR UREUM
Gambar 3. Histogram Rerata Kadar Ureum Serum pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan (P1 dan P2) Keterangan: KP : DOCA 15mg/KgBB, NaCl 1% P1 : DOCA 15 mg/KgBB, NaCl 1%, CJI Dekoktasi P2 : DOCA 15 mg/KgBB, NaCl 1%, CJI Infusi a : Berbeda signifikan dengan P1 dan P2 b : Berbeda signifikan dengan KP dan P2 c : Berbeda signifikan dengan KP dan P1 Gambar 3 menunjukkan semua perlakuan dapat menurunkan kadar ureum serum dibandingkan kelompok kontrol positif yang berbeda secara signifikan. Pemberian P1 (dekoktasi) dan P2 (infusi) mampu menurunkan kadar ureum serum berturut-turut sebesar 30% dan 20% dibanding kontrol positif. 0.7
a
0.6
Kadar (mg/dl)
Keterangan: KP : DOCA 15mg/KgBB, NaCl 1% P1 : DOCA 15 mg/KgBB, NaCl 1%, CJI Dekoktasi P2 : DOCA 15 mg/KgBB, NaCl 1%, CJI Infusi a : Berbeda signifikan dengan P1 dan P2 b : Berbeda signifikan dengan KP dan P2 c : Berbeda signifikan dengan KP dan P1
b
c
0.5
KP P1
0.4 P2
0.3 0.2 0.1 0 KP
P1
P2
RERATA KADAR KREATININ
Gambar 4. Histogram Rerata Kadar Kreatinin Serum pada kelompok Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan (P1 dan P2)
PEMBAHASAN Karakteristik Populasi Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus Wistar (Rattus norvegicus) dengan usia 2-3 bulan dan berat badan rata-rata 200-250 gram. Pertimbangan menggunakan tikus adalah mudah beradaptasi, relatif murah dan mempunyai kemiripan struktur DNA hingga 98% dengan manusia.15. Tikus yang digunakan berjenis kelamin jantan agar tidak terpengaruh oleh siklus hormonal yang dapat menimbulkan bias pada penelitian. 16 Aklimatisasi dilakukan selama 7 hari untuk menyesuaikan kondisi hewan coba agar tidak stres dengan lingkungan laboratorium dan mengurangi bias penelitian dari segi lingkungan.17 Induksi DOCA 15 mg/kgBB untuk mendapatkan model tikus hipertensi pada kelompok kontrol positif (KP), perlakuan 1 (P1) dan perlakuan 2 (P2) dilakukan selama 28 hari. Injeksi subkutan agar DOCA dapat larut dalam jaringan lemak kulit dan diserap secara perlahan oleh tubuh. NaCl 1% diberikan sebagai air minum secara ad libitum. 18 Tikus dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistol mencapai >120 mmHg. 13 Data karakteristik populasi menunjukkan pada pemberian CJI berpengaruh terhadap BB tikus, hal tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan BB pada kelompok P1 dan P2. Penurunan BB pada tikus P1 dan P2 secara berturut-turut adalah sebesar 41,77% dan 49,36% dari KP. Penurunan BB diduga adanya kandungan flavonoid pada ekstrak kombinasi CJI 271 | Page
Jurnal Kedokteran Komunitas
yang berfungsi sebagai pereduksi LDL dengan mekanisme meningkatkan densitas reseptor LDL dan menurunkan kadar kolesterol dengan menghambat enzim 3-hidroksi 3-metilglutaril koenzim A reduktase.19, 20, 21 Efek Induksi DOCA dan NaCl Terhadap Kadar Ureum-Kreatinin Serum Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ureum- kreatinin serum kelompok kontrol positif (Induksi DOCA-NaCl 1%) berbeda signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kadar ureumkreatinin serum pada kontrol negatif. Kondisi ini diduga bahwa pemberian DOCA 15 mg/kgBB dan NaCl 1% selama 9 minggu menyebabkan hipertensi dan menyebabkan kerusakan pada glomerulus sehingga terjadi peningkatan kadar ureum- kreatinin serum tikus pada Kontrol Positif (KP). Hal ini sejalan dengan gambaran histologi gromelurus sklerosis yang berbeda signifikan dengan kontrol negatif pada penelitian in vivo dari tikus hipertensi yang induksi DOCA dan NaCl 1%.22 Hipertensi karena DOCA dan NaCl 1% menyebabkan aliran darah tikus menjadi turbulen dan meningkatkan shear stress pada dinding pembuluh darah. Shear stress yang terus menerus menyebabkan kerusakan sel endotel sehingga produksi dan bioavaibilitas dari NO (nitric oxide) menurun.23,29 Kerusakan sel endotel menyebabkan peningkatan produksi vasokontriktor endothelin-1 (ET-1), peningkatan produksi sitokin dan faktor pertumbuhan yang berpengaruh pada proses inflamasi dan homeostasis dari dinding pembuluh darah.24 Peningkatan ET-1 menyebabkan keadaan stres oksidatif atau peningkatan sintesa ROS melalui NADPH Oxidase. ET-1 yang disekresi sel endotel akan berikatan dengan reseptor ETA dan ETB di otot polos vaskular, kemudian membentuk inositol 1,4,5-trifosfat (IP3) melalui ikatan reseptor dengan Gq. IP3 menyebabkan pelepasan kalsium (Ca2+) pada retikulum endoplasma sehingga konsentrasi Ca2+ di sitoplasma tinggi dan menimbulkan vasokontriksi. 25,26 Hipertensi berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah pada ginjal yang dapat mempengaruhi arteri preglomerular yakni terjadinya vasokontriksi. Kondisi tersebut yang terus menerus menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah sehingga terjadi Page | 272
Volume 3, Nomor 1, Desember 2015
penurunan autoregulasi aliran darah di ginjal. Selanjutnya, akan menimbulkan iskemi yang dapat mempengaruhi perubahan struktur pada glomerulus dan post glomelurus. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya laju filtrasi glomerulus (LFG) sehingga kemampuan filtrasi menurun dan mempengaruhi sekresi zat yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh. Akibat hal tersebut terjadi peningkatan kadar zat yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh seperti ureum- kreatinin dalam darah.6,7 Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) menunjukkan adanya kerusakan pada ginjal.5 Dalam penelitian ini belum dilakukan perhitungan laju filtrasi glomerulus (LFG) untuk lebih mengetahui adanya penurunan fungsi ginjal yang dapat digunakan sebagai data pendukung untuk penelitian kadar ureum- kreatinin.
Efek Kombinasi Ekstrak Pegagan, Gandarusa, dan Alang-Alang terhadap Kadar UreumKreatinin Serum Pemberian kombinasi ekstrak CJI dengan perbandingan dosis 5:5:3 pada perlakuan dengan metode yang berbeda yakni perlakuan 1(P1) dengan metode dekoktasi dan perlakuan 2 (P2) dengan metode infusi menurunkan kadar ureum- kreatinin serum secara signifikan (p< 0,05)dibandingkan kontrol positif. Kedua metode tersebut memiliki hasil belum ada yang mendekati normal atau kontrol negatif (KN), hal ini diduga penggunaan dosis yang sama. Berdasarkan hasil penelitian, metode dekoktasi lebih baik dari metode infusi dalam menurunkan kadar ureum-kreatinin serum pada tikus hipertensi dengan induksi DOCA- NaCl 1% (p< 0,05). Metode dekoktasi memiliki hasil yang lebih baik disebabkan oleh proses ekstraksi yang lebih lama dibandingkan infusi yakni 30 menit sedangkan infusi 15 menit. Senyawa kimia yang terdapat pada pegagan, gandarusa, dan alangalang lebih banyak didapatkan dengan metode dekoktasi terutama bagian akar, sehingga memberikan efek maksimal.27,28 Pada penelitian sebelumnya oleh Maharia et al. (2015)29 dengan perlakuan yang sama hasil penelitian menunjukkan metode dekoktasi lebih baik dari metode infusi. Hal tersebut didukung dengan penelitian Putra et al. (2015)12, bahwa dekoktasi
Ifa Fauziah, EFEK KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica)
pada kombinasi CJI mengandung alkaloid dan terpenoid lebih banyak. Pada penelitian sebelumnnya menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak pegagan, gandarusa, dan alang-alang memiliki efek antihipertensi dan antioksidan.12,30 Daun pegagan memiliki kandungan flavonoid, fenol, tannin.31 Daun gandarusa memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, dan tannin.10 Akar alang- alang memiliki kandungan tannin, saponin, flavonoid, alkaloid, dan manitol.32,33 Kandungan flavonoid pada daun pegagan, daun gandarusa, dan akar alang- alang mencegah inaktivasi NO oleh superoksida, meningkatkan aktivitas eNOS, menstabilkan radikal bebas melalui mekanisme mengurangi superoksida, peroksinitrit, dan menghambat uncouple eNOS.34 Hal tersebut dibuktikan oleh Maharia et al. (2015)29 dengan perlakuan dan metode yang sama menunjukkan kombinasi CJI mampu meningkatkan kadar NO. Pada penelitian sebelumnya flavonoid mampu mencegah kerusakan glomerulus dan menurunkan kadar ureum- kreatinin plasma.35 Flavonoid dan tannin mampu menghambat aktivitas ACE-inhibitor sehingga dapat menurunkan tekanan darah arteri, menghambat terjadinya glomerulosklerosis, dan meningkatkan regenerasi jaringan glomerulus.36,37 Kandungan quercetin pada pegagan berperan sebagai vasodilator melalui mekanisme menghambat kontraksi pembuluh darah yang diinduksi oleh kalsium dan menurunkan ET-1 sebagai vasokontriktor. Selain itu, quercetin dapat mereduksi stres oksidatif, meningkatkan produksi NO, dan menghambat Angiotensin converting Enzym (ACE), sehingga tidak terbentuk Angiotensin II.38,39 Kandungan alkaloid pada kombinasi CJI berperan sebagai antioksidan melalui mekanisme Ferric complex yang dapat memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas.40,41 Pada penelitian sebelumnya oleh Dhianawaty dan Ruslin (2015)42 menunjukkan bahwa dekokta akar alang-alang memiliki senyawa antioksidan (polifenol/ PhH) yang dapat mendonorkan atom hidrogen pada radikal bebas. Berkurangnya radikal bebas akan menurunkan keadaan stres oksidatif pada pembuluh darah dan mencegah terjadinya disfungsi endotel.
Flavonoid terbukti dapat memperbaiki gangguan fungsi endotel, sehingga dapat menurunkan terjadinya remodeling vaskuler yang disebabkan oleh hipertensi.11 Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kombinasi herba CJI mampu meningkatkan kadar superoxide dismutase (SOD) dan menurunkan kadar Malondialdehyde (MDA) pada serum tikus.30 Peningkatan SOD mampu menurunkan Radical Oxidative Species (ROS). Hal tersebut mengakibatkan penurunan stres oksidatif pembuluh darah sehingga disfungsi endotel akibat hipertensi dapat teratasi.11 Kandungan manitol memiliki efek diuretik melalui diuresis osmotik, dimana senyawa difiltrasi secara bebas di glomerulus tetapi tidak dapat direabsorpsi oleh tubulus ginjal.33,43 Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan osmotik dalam lumen tubulus ginjal, sehingga meningkatkan volume diuresis dan terjadi penurunan volume cairan dalam tubuh. Secara keseluruhan kandungan pada kombinasi ekstrak CJI mampu memperbaiki perfusi pada ginjal. Hal tersebut menyebabkan penurunan kadar ureum- kreatinin serum tikus melalui mekanisme antioksidan dan vasodilator. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan melakukan penelitian kombinasi ekstrak CJI dengan dosis yang berbeda menggunakan metode dekoktasi. Hal tersebut dikarenakan hasil penelitian ini menunjukkan kelompok perlakuan belum mampu setara dengan kontrol negatif (KN). KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak pegagan, gandarusa, dan alang- alang yang dibuat melalui metode dekoktasi dan infusi dapat menurunkan kadar ureum- kreatinin serum, namun metode dekoktasi lebih baik dalam menurunkan kadar ureum- kreatinin serum masing-masing 30% dan 16% dibandingkan metode infusi. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan perhitungan laju filtrasi glomerulus (LFG). 2. Perlu dilakukan penelitian terhadap dosis kombinasi ekstrak herbal pegagan, 273 | Page
Jurnal Kedokteran Komunitas
gandarusa, dan alang-alang dengan dosis yang berbeda menggunakan metode dekoktasi. DAFTAR PUSTAKA 1. JNC VII. Hipertensi. Dalam: Soegiarto G, editor. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo, 2008; pp. 260. 2. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Penyakit tidak menular: Hipertensi. Laporan Tertulis. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2013. 3. Flack JM, Peters R, Shafi T, Alrefai H, Nasser SA, Crook E. Prevention of Hypertension and Its Complications: Theoretical Basis and Guidelines for Treatment. Journal of the American Society of Nephrology. 2003; 14: 9298. 4. Aaronson PI dan Ward JPT. At a Glance Sistem Kardiovaskular. Edisi 3. Jakarta: Erlangga; 2008; pp. 84-85 5. O’Challagan C. At a Glance Sistem Ginjal. Edisi 2. Jakarta: Erlangga; 2008; pp.78-81,84-85. 6. Yadav R, Bhartiya JP, Verma SK, Nandkeoliar MK. Evaluation of blood urea, creatinine and uric acid as markers of kidney functions in hypertensive patients: a prospective study. Indian Journal of Basic and Applied Medical Research. 2014; 3(2): 682-689. 7. Amin N, Mahmood RT, Asad MJ, Zafar M, Raja AM. Evaluating urea and creatinine levels in chronic renal failure pre and post dialysis: a prospective study. Journal Of Cardiovascular Disease. 2014; 2(2). 8. Mak-Mensah EE, Komlaga B, Terlabi EO. Antiypertensive action of ethanolic extract of Imperata cylindrica leaves in animal models. Journal of Medicinal Plants Research. 2010; 4(14): 1486-1491. Dalimartha, S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II: cetakan IV. Jakarta: Trubus Agriwidya; 2006; pp. 150. 9. Prajogo BEW, Dedy S, Mulja HS. Analisis kadar gendarusin A pada Tanaman Budidaya Justicia gendarussa Burm.f. Surabaya: Universitas Airlangga. 2007. 10.Ruslin, Asmawi MZ, Usman R, Sahidin, Diah D, Andreanus AS, et al. Antihypertensive activity of alang-alang (Imperata cylindrica L.) beauv root methanolic extract on male Wistar rat. Int. J. Res. Pharm. Sci. 2013; 4(4): 537-542. Page | 274
Volume 3, Nomor 1, Desember 2015
11.Putra DSA, Anissa R, Purnomo Y. Perbandingan Infusa dan Dekokta Kombinasi Centella asiatica, Justicia gendarussa, Imperata cylndrica Terhadap Tekanan Darah Tikus Model Hipertensi [Unpublished: Seminar Hasil Penelitian]. [Malang]: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang; 2015. 12.Athiroh N dan Permatasari N. Mekanisme Deoxycorticosterone-acetate (DOCA)-Garam terhadap peningkatan tekanan darah pada hewan coba. El Hayah. 2011; 1(4): 199-213. 13.Dani, F.R. Potensi Ekstrak Umbi Teki (Cyperus Rotundus I.) dalam Penurunan Jumlah Limfosit Jaringan Garnulasi Setelah pencabutan Gigi Tikus Wistar Jantan [Skripsi]. [Jember]: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember; 2012. 14.Leong XF, Ng CY, Jaarin K. Animal models in cardiovascular research: Hypertension and atherosclerosis. BioMed Research International. Hindawi Publishing Corporation. 2015; 1-10. 15. Sai MD, Ramesh B, Sarala KD. Evaluation Of Antidiabetic and Antihyperlipedemic Potential Of Aqueous Extract Of Moringa Oleifera In Fructose Fed Insulin Resistant And Stz Induced Diabetic Wistar Rats: A Comparative Study. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. 2012; 5(1): 0974-2441. 16. Krinke GJ. The handbook of experimental animals: the laboratory rat. New York:Academic Press. 2000. 17. Badyal DK, Lata H, Dadhich A. Animal models of hypertension and effect of drugs. Indian J. Pharmacol. 2003; 35(1): 349-362. 18.Radhika S, KH Smila and R Muthezhilan. Antidiabetic and Hypolipidemic Activity of Punicagranatum Linn on Alloxan Induced Rats. World Journal of Medical Science. 2011. 6(4): 178-182. 19.Baum JA, Teng H, Erdman JW, Weigel RM, Klein B P, Persky VW, Freels S, Surya P, Bakhit RM, Ramos E, Shay NF, Potter SM. Long term intake of soy protein improves blood lipid profile and increases mononuclear cell lowdensity lipoprotein receptor messenger RNA in hypercholesterolemic postmenopausal women, Am J ClinNut. 1998; 58: 545.
Ifa Fauziah, EFEK KOMBINASI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica)
20.Sekhon S. Antioxidant, Antiinflammatory and Hypolipidemic Properties of Apple Flavonols. Nova Scotia Agricultural College Truro Nova Scotia. 2012. 21.Akbar KR, Anissa R, Damayanti DS. Efek Kombinasi Dekokta Imperata cylindrica, Syzygium polyanthum, Gynura procumbens Dalam Mencegah Glomerulosklerosis Ginjal Tikus Wistar Jantan Induksi DOCA-NaCl [Skripsi]. [Malang]: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang; 2015. 22.Varik BJ, Rennenberg R, Reutelingsperger C, Kruun A, Leeuw PW, Schurgers L. Mechanism of arterial remodeling: lessons from genetic diseases. 2012; 3(1): 290. 24.Urschel K., Cicha I, Daniel W, Christoph G. Shear stress patterns affect the secreted chemokine profile in endothelial cells. 2012; 50(1-2). 25. Zastrow MV. Drug Receptors & Pharmacodynamics. Dalam: Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ, editors. Farmakologi dasar & klinik. Edisi 12. Jakarta: EGC, 2012; pp. 28-29. 26.Klabunde RE. Endothelin. 2009 [cited 20 Agustus 2015].http://www.cvphysiology.com/Blood% 20Flow/BF012.htm 27.Rahman M, Hossain S , Rahaman A, Fatima N, Nahar T, Uddin B, Basunia MA. Antioxidant activity of Centella asiatica (Linn Urban): Impact of extraction Solvent Polarity. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 2013; 1(6): 27-32 28.Tandon S dan Rane S. Decoction and Hot Continuous Extraction Technique. Dalam: Handa SS, Khanuja SPS, Longo G, Rakesh DD, editors. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Italy: United Nations Industrial Development Organization and the International Centrefor Science and High Technology; 2008; p.93. 29.Maharia L, Athirah N, Wahyuningsih D. Efek Ekstrak Dekokta & Infusa Kombinasi Centella asiatia, Justicia gendarussa dan Imperata cylindrica Terhadap Kadar Nitrik Oksida Jaringan Arteri Ekor Tikus Model Hipertensi (DOCA-NaCl) [Skripsi]. [Malang]: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang; 2015. Lasandara WP, Elyani H, Purnomo Y. Perbandingan Efek Infusa dan Dekokta Kombinasi
Centella asiatica, Justicia Gendarussa, dan Imperata cylindrica Terhadap Kadar Superoxide dismutase dan Malondialdehyde Serum Tikus Induksi DOCA-NaCl [Skripsi]. [Malang]: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang; 2014. 30.Harwoko, Pramono S, Nugroho AE. Triterpenoid- rich fraction of Centella asiatica leaves and in vivo antihypertensive activity. 2014; 21(1): 149-154. 31.Krishnaiah D, Devi T, Bono A, Sarbatly R. Full Length Research Paper: Studies on phytochemical constituents of six Malaysian medicinal plants. Journal of Medicinal Plants Research. 2009; 3(2): 067-072. 32.Suratman, Listyawati S, Sutarno. Sifat Fisik dan Kandungan NaCl Urin Tikus Putih (Rattus norvegicus L,) Jantan setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Alang-alang (Imperata cylindrical L,) secara Oral. Journal Biofarmasi. 2003; 1(1):7-12. 33.Duarte J, Fransisco V, Perez-Vizcaino F. Modulation of Nitric Oxide by Flavonoids. Granada: Department of Pharmacology. 2014. 34.Prahalathan P, Kumar S, Raja B. Effect of Morin, a Flavonoid against DOCA-Salt Hypertensive rats: a dose dependent study. New Delhi: Department of Science and Technology New Delhi. 2012. 35.Guerrero L, Castillo J, Quinones M, Vallve SG, Arola L, Pujadas G, Muguerza. Inhibition of angiotensin-converting enzyme activity by flavonoids structure-activity relationship studies. PLOS One. 2012. 7(11): e49493. 36.Remuzzi A, Gagliardini E, Sangalli F, Bonomelli M, Piccinelli M, Benigni A, Remuzzi, G. ACE Inhibition reduces glomerulosclerosis and regenerates glomerular tissue in model of progressive renal disease. Gavazzeni: Kidney International. 2006; 69: 1124-1130. 37.Larson AJ, Symons JD, Jalili T. Quercetin: A treatment for hypertension? -A review of efficacy and mechanisms. Journal of pharmaceuticals. 2010; 3: 237-250. 38.Larson AJ, Symons JD, Jalili T. Therapeutic potential of Quercetin to decrease blood pressure: review of efficacy and mechanisms. American society for nutrition. 2012; 3: 39-46. 39.Gordon A, Cruz APG, Cabral LMC. Chemical characterization and evaluation of antioxidant properties of Acai fruits (Euterpe oleraceae
275 | Page
Jurnal Kedokteran Komunitas
Mart.) during ripening. Food Chemistry. 2012; 133: 256–263. 40.Manojlovic TN, Vasiljevic PJ, Maskovic PZ, Juskovic M, dan Bogdanovic-Dusanovic G. Chemical composition, antioxidant, and antimicrobial activities of Lichen Umbilicaria cylindrical (L.) Delise (Umbilicariaceae), Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 2012; 2012:1-8. 41.Dhianawaty D dan Ruslin. Kandungan total polifenol dan aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol akar Imperata cylindrica (L) Beauv. (alang-alang). Majalah Kedokteran Bandung. 2015; 47(1): 60-65. Penyakit Ginjal dan Diuretik. Dalam: Guyton AC dan Hall JE, ed. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC, 2008; pp.421-4
Page | 276
Volume 3, Nomor 1, Desember 2015