IDENTIFIKASI KOMPETENSI CHIEF INFORMATION OFFICER (CIO) PADA PERGURUAN TINGGI STUDI KASUS : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
MEDRIS
PROGRAM STUDI CHIEF INFORMATION OFFICER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Juni 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
IDENTIFIKASI KOMPETENSI CHIEF INFORMATION OFFICER (CIO) PADA PERGURUAN TINGGI STUDI KASUS UNIVERSITAS NEGERI PADANG
MEDRIS
Artikel ini disusun berdasarkan tesis Medris untuk persyaratan wisuda periode Juni 2013 yang telah direviu dan disetujui oleh kedua pembimbing
IDENTIFIKASI KOMPETENSI CHIEF INFORMATION OFFICER (CIO) PADA PERGURUAN TINGGI STUDI KASUS UNIVERSITAS NEGERI PADANG Medris1, Nizwardi Jalinus2, Ganefri3 Program Studi Chief Information Officer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Email:
[email protected] Abstrak Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) menjadi semakin penting bagi setiap perguruan tinggi dan organisasi lainnya, karena dapat memberikan berbagai kemudahan dalam pelaksanaan proses bisnis dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Oleh Karena ini IT Governance saat ini menjadi salah satu Critical Success Factor (CSF) bagi manajemen untuk lebih mengoptimalkan peranan SI/TI. Chief Information Officer (CIO) sebagai salah satu SDM dalam struktur organisasi SI/TI mempunyai peranan yang sangat penting, untuk itu seorang CIO dituntut mempunyai kompetensi yang sejalan dengan arah pengembangan SI/TI dalam organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan quisioner kepada 40 responden dengan objek penelitian kompetensi CIO. Teknik penyusunan kompetensi CIO dilakukan melalui 5 tahapan yaitu: (1) menganalisis peranan TI dalam organisasi; (2) menentukan posisi CIO dalam struktur organisasi; (3) penyusunan job decription jabatan CIO; (4) penyusunan kebutuhan kompetensi CIO dan (5) melakukan uji validasi terhadap hasil pemetaan kompetensi secara umum dan penilaian pakar dalam forum diskusi delphi teknik. Hasil penelitian ini memperlihatkan kecendrungan bahwa saat ini Universitas Negeri Padang sudah membutuhkan jabatan CIO pada level strategis dalam struktur organisasinya. Berpedoman pada Clinger Cohen Act, maka Hasil penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi 57 kompetensi yang telah di susun sesuai dengan peringkat pilihan responden, dengan uraian sebagai berikut: 31 kompetensi prilaku, 22 kompetensi teknis dan 4 kompetensi teknis dari hasil masukan pakar dalam forum diskusi teknik DELPHI.
Abstract Information Systems and Information Technology (IS/IT) is becoming increasingly important for every college and other organizations, as it can provide various facilities in the implementation of business processes and increase competitive advantage. By IT Governance Since this is currently one of the Critical Success Factor (CSF) for management to further optimize the role of IS/IT. Chief Information Officer (CIO) as one of HR in the organizational structure of IS/IT has a very important role, it's a CIO to have the competencies required in line with the direction of the development
1
2
of the IS/IT in the organization. The research was conducted by distributing questionnaires to 40 respondents to the research object CIO competence. Preparation techniques CIO competencies through 5 stages: (1) analyze the role of IT in the organization, (2) determine the position of CIO in organization structure, (3) the preparation of job decription CIO position, (4) preparation of CIO competence needs and (5) perform validation of the test results in general competency mapping and assessment experts in discussion forums delphi technique. Results of this study showed that the current trend Padang State University requires the CIO position at a strategic level in the organization structure. Guided by the Clinger Cohen Act, the results of this study also produced 57 recommendations on the competencies that have been compiled in accordance with the respondents' choice rankings, with the breakdown as follows: 31 behavioral competencies, technical competencies 22 and 4 technical competence of expert input results in a technical discussion forum DELPHI . Keywords: Information Systems and Information Technology (IS/IT), Chief Information Officer (CIO) and Competence CIO.
Pendahuluan Keberhasilan proses bisnis sebuah organisasi di era multi konvergensi saat ini sangat dipengaruhi oleh cara organisasi mengelola kebutuhan bisnisnya melalui sebuah sistem informasi manajemen. Kebutuhan untuk mengelola sebuah instansi tidak terbatas pada persoalan yang berkaitan dengan aspek-aspek managerial saja, tetapi bagaimana strategi yang unggul dalam mengelola sumber daya menjadi sesuatu hal yang penting dalam mensinkronisasi antara lingkungan internal dan external organisasi. Strategi dipandang sebagai suatu hal yang dapat mengintegrasikan sekumpulan komitmen dan tindakan untuk pencapaian sebuah keunggulan kompetitif serta menyelesaikan berbagai persoalan organisasi. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) menjadi semakin penting bagi setiap perguruan tinggi dan organisasi lainnya, karena dapat memberikan berbagai kemudahan dalam pelaksanaan proses bisnis dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Melalui SI/TI, proses bisnis dapat dilaksanakan dengan
3
lebih mudah, cepat, efisien dan efektif. Oleh karena itu IT Governance saat ini menjadi salah satu Critical Success Factor (CSF) bagi para pemimpin dan mitra perguruan tinggi untuk mengoptimalkan peran TI dalam efektifitas peningkatan aset, capaian kinerja, sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi (Henderi, 2010). Keberadaan Chief Information Officer (CIO) untuk lembaga pendidikan tinggi yang sangat menggantungkan aktivitas akademik dan administrasinya sehari-hari pada sistem informasi merupakan suatu keharusan. Hal ini cukup beralasan mengingat harus adanya orang yang mewakili sistem informasi dalam jajaran kepemimpinan universitas. Tanpa adanya perwakilan tersebut, akan mustahil pencapaian fungsi strategis sistem informasi akan tercapai. Dan tanpa adanya fungsi strategis dari sistem informasi manajemen, perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan akan mengalami permasalahan yang sangat serius. Universitas Negeri Padang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang saat ini tengah serius memperbaiki dan mengembangkan penerapan SI/TI yang berfungsi untuk menunjang berbagai proses akademik dan administrasi UNP secara keseluruhan. Pengelolaan SI/TI di Universitas Negeri Padang
dikelola secara terpusat oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) Pusat
Komputer (PUSKOM) yang dipimpin oleh seorang kepala setingkat kepala bagian atau eselon III.
UPT Puskom ini secara struktural berada di bawah garis
kepemimpinan Pembantu Rektor I (bidang akademis). Dimana kepala UPT Puskom ini mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai CIO pada tingkat pusat, sedangkan pada tingkat fakultas dan unit secara adhoc per satu tahun di kelola oleh beberapa administrator unit yang tergabung dalam Tim ICT UNP.
4
Sesuai dengan pendapat Brynjolfson dan Hitt (1998), bahwa kompleksitas penerapan SI/TI pada organisasi menimbulkan kesukaran pada berbagai level managerial dan stakeholder dalam memahami, membuat dan menerapkan IT Governance di perguruan tinggi. Pendapat Brynjolfson menunjukkan bahwa SI/TI yang digunakan oleh perguruan tinggi belum sebanding dengan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Ini disebut dengan fenomena “productivity paradox”, dimana investasi yang besar tidak menghasilkan manfaat yang seimbang. Dari uraian permasalahan diatas dapat diilustrasikan 3 (kemajuan SI/TI secara umum, kebutuhan organisasi UNP dan kepemimpinan SI/TI di UNP saat ini) latar belakang permasalahan yang menghasilkan 1 (kompetensi CIO) irisan jawaban permasalahan kompetensi CIO. Hal ini dapat disimpulkan pada gambar 1 berikut:
Gambar 1. Ilustrasi Irisan Masalah Penelitian Metode
Penelitian ini menggunakan metode survey dan validasi akhir kompetensi dengan metode DELPHI. Penelitian survey menurut Zikmund (1997) “adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
5
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”. Menurut Gay and Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”. Penelitian ini dilaksanakan mengikuti framework penelitian (Fahrul Marzuki-2009) dalam bentuk 5 langkah utama yaitu: 1) Analisis peranan TI dalam organisasi, 2) Menentukan posisi CIO dalam struktur organisasi, 3) Penyusunan job description jabatan CIO, 4) Penyusunan kebutuhan kompetensi CIO dan 5) Validasi kompetensi CIO.
Gambar 2. Alur Penyusunan Kompetensi CIO
6
Hasil dan Pembahasan 1. Analisis Peranan SI/TI di UNP Saat ini Universitas Negeri Padang dikatakan sudah menggunakan Teknologi Informasi sebagai enabler terhadap proses bisnis utamanya (kelumpuhan TI menjadikan kelumpuhan proses bisnis UNP). Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini sudah memungkinkan SI/TI berperan disemua fungsi-fungsi tersebut. Terbukti dengan sudah terpasangnya infrastruktur jaringan internet ke semua lini di UNP hingga akhir tahun 2012 ini, baik dengan jaringan kabel maupun jaringan wireless (accesspoint atau hotspot).
Gambar 3. Kondisi Arsitektur Jaringan SI/TI di UNP Saat Ini
2. Menentukan posisi CIO dalam struktur organisasi UNP Tanggung jawab tertinggi pengelolaan TI di dalam organisasi UNP secara struktural dilaksanakan oleh Kepala UPT Puskom setingkat eselon III dan di bantu oleh seorang Kepala Sub. Bagian (Kasubag) Tata Usaha. Fungsi penting lainnya seperti;
7
pengelola sistem dan perawatan jaringan komputer, pengelola sistem pemrosesan data base, pengelolaan sistem website UNP dan pengembangan aplikasi dikelola oleh staf dengan ikatan tupoksi. Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang perubahan status dan kedudukan UPT Puskom, perlu dilakukan pembahasan lain tentang pemisahan job description Sistem Informasi/SI yang telah ada pada Biro Perencanaan dan Sistem Informasi/ BAPSI. Hal ini untuk mencegah tidak terjadi tumpang tindih tugas diantara keduanya dan lebih memfokuskan tugas perencanaan pada Biro Perencanaan dan sistem informasi pada Pusat Komputer atau Biro SI/TI. Berdasarkan pada bahasan diatas dan hasil analisis kondisi SI/TI sebelumnya, maka dapat diusulkan model struktur organisasi baru UNP dalam bentuk Biro Sistem informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dengan beberapa orang Kepala Bagian di bawahnya.
Gambar 4. Usulan Posisi Puskom Menjadi Biro SITI
3. Identifikasi Job Description dalam organisasi UNP Proses identifikasi ini disusun berdasarkan tugas pokok dan tanggung jawab kepala UPT Puskom selaku pengelola utama SI/TI di Universitas Negeri Padang. Adapun uraian tugasnya sebagai berikut:
8
a. Menyusun rencana dan program kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer. b. Menyusun rencana induk pengembangan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komputer Univeristas Negeri Padang. c. Membuat rancangan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pengembangan jaringan komputer. d. Membuat rancangan sistem informasi untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa serta menyajikan informasi yang dibutuhkan unit-unit, pimpinan universitas dan kementerian. e. Mengimplementasikan sistem informasi untuk mengumpulkan, mengolah, meganalisa serta menyajikan informasi yang dibutuhkan unit-unit, pimpinan universitas dan kementrian. f. Memberikan layanan pengunaan teknologi informasi dalam program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. g. Melakukan perawatan jaringan komputer, database dan sistem informasi Universitas Negeri Padang. h. Mengevaluasi kegiatan Kasubag Tata Usaha, Pranata komputer, Arsiparis pada UPT Pusat Komputer dan unit-unit dalam melakukan operasional dan perawatan system selingkungan Universtias Negeri Padang. i. Menyusun SOP dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan komputer di lingkungan Universitas Negeri Padang. j. Memberikan data dan informasi yang ada di pusat data ke Pimpinan Universitas dan unit-unit terkait.
9
k. Melakukan sosialisasi sistemTeknologi informasi dengan seluruh unit terkait dari tingkat universitas, Fakultas, Jurusan, dan Mahasiswa. l. Menentukan format dalam pengumpulan data (Struktur data) dalam sistem database Universitas Negeri Padang. m. Melakukan pengolahan data untuk kebutuhan statistik, maupun kebutuhan universitas, fakultas, dan jurusan dalam menyusunan laporan, akreditasi, dan laporan ke DIKTI. n. Melakukan penyajian data dan informasi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. o. Melakukan monitoring pemanfaatan jaringan dan system informasi. p. Memeriksa persediaan dan menyediakan media perekaman serta kebutuhan operasi system jaringan komputer yang berada dibawah pengawasan UPT Pusat Komputer. q. Memastikan Keamanan data dan system informasi fakultas dengan backup data berjalan secara berkala (harian, mingguan dan bulanan). r. Membuat Spesifikasi Peralatan Teknologi Informasi. s. Menyusun dan merumuskan rencana program pendidikan, pelatihan dan seminar di bidang teknologi informasi. t. Menyusun laporan UPT Pusat Komputer dalam Pelaksanaan tugas.
4. Penyusunan kebutuhan kompetensi CIO Penyusunan kebutuhan kompetensi jabatan CIO disusun dengan mengacu pada kondisi TI Universitas Negeri Padang yang meliputi visi, misi, nilai-nilai organisasi dan
10
job description kepala UPT Puskom selaku CIO di tingkat pusat, proses pemetaan menggunakan 4 kamus kompetensi dengan total 99 kompetensi. Proses penyusunan menggunakan pemetaan dengan pendekatan
task characteristic. Salah satu proses
pemetaan dapat di lihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Tabel Analisis Pemetaan Kompetensi Inti Berdasarkan Visi UNP
Demikian selanjutnya proses pemetaan yang sama terhadap misi, nilai-nilai organisasi UNP dan job description kepala UPT Puskom. Sehingga dari 99 kompetensi tersaring sebanyak 53 kompetensi hasil pemetaan awal (17 kompetensi inti, 14 kompetensi kepemimpinan dan 22 kompetensi spesifik jabatan).
5. Validasi kompetensi CIO a. Dalam pelaksanaan uji validasi ini, kompetensi-kompetensi hasil pemetaan tersebut disusun dalam bentuk quisioner pilihan. Kuisoner dipilih berdasarkan skala prioritas Likert antara 1-4. Para responden meliputi Manajemen Rektorat, UPT Pusat Komputer, Tim TI UNP, Fakultas dan Bagian Kepegawaian yang seluruhnya berjumlah 40 responden.
11
Tabel 2. Analisis Hasil Validasi Kebutuhan Kompetensi Prilaku KOMPETENSI INTI 1. Kerjasama Tim (KT) 2. Orientasi Pencapaian Hasil Kerja (ACH) 3. Orientasi pada Pelayanan Pelanggan (CSO) 4. Pengendalian Diri (SCT) 5. Pemahaman Organisasi (OA) 6. Pencarian Informasi (INF) 7. Pengertian Antar Pribadi (IU) 8. Pengembangan Hubungan (RB) 9. Pengembangan Diri 10.Efisiensi Produksi 11.Inovasi 12.Inisiatif (INT) 13.Kepakaran Teknis dan Profesional (EXP) 14.Pengembangan Orang Lain (DEV) Kompetensi Perilaku 15.Komitmen pada Organisasi (OC) 16.Kepedulian terhadap Aturan, Kualitas dan Ketepatan (CO) (Soft Competency) 17.Integritas KOMPETENSI KEPEMIMPINAN 1. Pengambilan Keputusan 2. Kualitas Keputusan 3. Membangun Kerjasama 4. Kepemimpinan Visioner 5. Kesadaran Organisasi 6. Pengarahan (DIR) 7. Mengelola Kinerja 8. Pemikiran Konseptual (CT) 9. Dampak dan Pengaruh (IMP) 10. Kepemimpinan Tim (TL) 11. Pemikiran Analitik (AT) 12. Flexsibilitas (FLX) 13. Pemikiran Stratejik 14. Kepercayaan Diri (SCF)
1
R / Likert 2 3 4
Persen / Likert Total % 1 2 3 4
AVG
0
0
15 25
0
0
38 63
100
3,63
0
1
17 22
0
3
43 55
100
3,53
0
0
18 22
0
0
45 55
100
3,55
0
1
18 21
0
3
45 53
100
3,50
0
4
28
8
0
10 70 20
100
3,10
0
2
27 11
0
5
68 28
100
3,23
0
4
26 10
0
10 65 25
100
3,15
0
5
25 10
0
13 63 25
100
3,13
0
0
25 15
0
0
63 38
100
3,38
0
4
25 11
0
10 63 28
100
3,18
0
3
23 14
0
8
58 35
100
3,28
1
2
23 14
3
5
58 35
100
3,25
0
0
22 18
0
0
55 45
100
3,45
0
12 21
7
0
30 53 18
100
2,88
0
2
21 17
0
5
53 43
100
3,38
0
4
21 15
0
10 53 38
100
3,28
0
5
20 15
0
13 50 38
100
3,25
R / Likert 1 2 3 4
Persen / Likert Total % 1 2 3 4
AVG
0
1
14 25
0
3
35 63
100
3,60
0
0
17 23
0
0
43 58
100
3,58
0
2
17 21
0
5
43 53
100
3,48
0
4
16 20
0
10 40 50
100
3,40
0
4
30
6
0
10 75 15
100
3,05
1
6
29
4
3
15 73 10
100
2,90
0
0
27 13
0
0
68 33
100
3,33
0
4
27
9
0
10 68 23
100
3,13
1
6
26
7
3
15 65 18
100
2,98
0
2
25 13
0
5
63 33
100
3,28
0
6
24 10
0
15 60 25
100
3,10
0
4
23 13
0
10 58 33
100
3,23
0
2
22 16
0
5
55 40
100
3,35
0
2
21 17
0
5
53 43
100
3,38
Tabel 3. Analisis Hasil Validasi Kebutuhan Kompetensi Teknis KOMPETENSI SPESIFIK JABATAN 1. Mampu Melakukan Pengembangan dan Pemeliharaan Hardware 2. Penyelarasan system informasi dan tuntutan aturan organisasi 3. Penyelarasan system informasi dan tuntutan fungsi organisasi 4. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan organisasi 5. Menganalisis Masalah Bisnis dan Solusi Sistem Informasi 6. Mengembangkan Kemampuan Interpersonal 7. Manajemen Strategis Sistem Informasi 8. Keluasan dan kedalaman dalam penyediaan informasi bagi organisasi
R / Likert Persen / Likert Total AVG % 2 3 4 1 2 3 4
0
6 16 18 0 15 40 45
100
3,30
0
0 29 11 0
0 73 28
100
3,28
0
2 29 9
0
5 73 23
100
3,18
0
4 28 8
0 10 70 20
100
3,10
2
2 28 8
5
5 70 20
100
3,05
0
1 27 12 0
3 68 30
100
3,28
0
1 26 13 0
3 65 33
100
3,30
0
3 25 12 0
8 63 30
100
3,23
0
4 25 11 0 10 63 28
100
3,18
10. Memberikan Pelatihan kepada Pengguna TI (train end-user) 11. Mengerti akan Ketersediaan Peluang-Peluang Strategis 12. Memberikan Pelatihan kepada Personil Sistem Informasi 13. Mendelegasikan Aktifitas ke Bawahan 14. Memproses Data secara Efektif dan Efisien 15. Administrasi Database 16. Manajemen Hubungan Sistem Informasi 17. Pengembangan hubungan yang efektif dengan seluruh tingkatan dalam perusahaan
1
4 25 10 3 10 63 25
100
3,10
0
6 25 9
0 15 63 23
100
3,08
0
3 24 13 0
8 60 33
100
3,25
0
4 23 13 0 10 58 33
100
3,23
0
1 22 17 0
3 55 43
100
3,40
0
2 22 16 0
5 55 40
100
3,35
0
3 22 15 0
8 55 38
100
3,30
0
4 22 14 0 10 55 35
100
3,25
18. Perencanaan infrastruktur Sistem Informasi 19. Mampu Melakukan Pemeliharaan Software 20. Kualitas Informasi 21. Mengerti dan Mampu Menerjemahkan Perkembangan Teknologi 22. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji
0
2 21 17 0
5 53 43
100
3,38
0
4 21 15 0 10 53 38
100
3,28
0
1 20 19 0
3 50 48
100
3,45
0
3 19 18 0
8 48 45
100
3,38
0
4 19 17 0 10 48 43
100
3,33
9. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner Kompetensi Teknis (Hard Competency)
1
12
Dari tabel 2 dan tabel 3 dapat dijelaskan beberapa uraian sebagai berikut:
1) Dari 17 kompetensi inti terdapat 4 kompetensi bernilai “sangat penting”. 2) Dari 14 kompetensi kepemimpinan terdapat 4 kompetensi bernilai “sangat penting”. 3) Dari 22 kompetensi spesifik jabatan hanya terdapat 1 kompetensi bernilai “sangat penting”.
b. Focus Group Discussion (FGD) Dalam proses diskusi dengan beberapa pakar yang di undang, terkait kompetensi hasil penelitian diperoleh tambahan 4 kompetensi spesifik jabatan dan secara umum menyetujui hasil kompetensi penelitian. Jadi total kompetensi menjadi 57 kompetensi.
c. Pemetaan hasil kompetensi Clinger Cohen Act 2008 Pada proses ini dilakukan pemetaan 57 kompetensi hasil penelitian berdasarkan kompetensi CIO Internasional Clinger Cohen act 2008 yang terdiri dari 12 kompetensi pokok.
13
Tabel 4. Pemetaan Kompetensi Clinger Cohen Act 2008
Dengan mengikuti model yang telah ditetapkan, masukan saran dari para ahli dalam forum diskusi Delphi Teknik dan pemetaan dengan kompetensi CIO Standar International Clinger Cohen act 2008, maka kebutuhan kompetensi untuk jabatan CIO pada Universitas Negeri Padang dapat digambarkan sebagai berikut:
14
Gambar 5. Model Kompetensi Jabatan CIO di UNP (Model Spencer)
Kesimpulan, Implikasi dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan bahasan penelitian diatas, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: a) Peranan SI/TI di Universitas Negeri Padang sudah berperan sebagai motor penggerak bisnis (enabler) terhadap core bisnis UNP. Namun model pengelolaan SI/TI di UNP masih mengikuti struktur
konvensional dan
keberadaan SI/TI masih di anggap sebagai persoalan teknis dan dikelola oleh sebuah Unit Pengelola Teknis (UPT) Pusat Komputer. Perkembangan organisasi UNP yang semakin besar menuntut peranan CIO dalam memaksimalkan SI/TI. CIO berperan sebagai jembatan informasi antar fakultas
15
dan unit lembaga yang tersebar agar bisa bersinergi secara optimal dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini CIO harus bisa menjalankan fungsinya dalam penyusunan kebijakan, standarisasi teknologi, standarisasi operasi dan pengawasan kinerja SI/TI. b) Kompetensi yang dibutuhkan jabatan CIO dalam organisasi UNP adalah: (1) Kompetensi inti sebanyak 17 unit, (2) Kompetensi kepemimpinan sebanyak 14 unit dan (3) Kompetensi Spesifik Jabatan sebanyak 26 unit.
2. Implikasi a) Poin penting dalam perubahan status penerapan TI UNP kedepan dari status enabler (penggerak bisnis utama) menjadi driver (sarana pengembangan market dan layanan) adalah perubahan kebijakan pengelolaan TI dari manajemen UNP. Salah satu kebijakan utama adalah melakukan usulan perubahan rancangan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) UNP tentang kedudukan dan fungsi UPT Puskom dalam struktur organisasi UNP. Jika kedudukan Puskom masih seperti saat ini, berbagai kompetensi yang telah dirumuskan melalui penelitian ini dirasakan tidak akan membawa banyak perubahan. b) Untuk pencapaian SI/TI UNP yang lebih unggul, maka perlu dilakukan perbaikan infrastruktur jaringan dan kualitas SDM pengelola SI/TI yang berkompeten dan sesuai dengan standar nasional. c) Pengembangan SDM TI di Universitas Negeri Padang membutuhkan beberapa kompetensi yang terdiri dari 3 unit kompetensi: Kompetensi inti
16
(terdiri dari 17 kompetensi, 4 diantaranya bernilai “sangat penting”), kompetensi kepemimpinan (terdiri dari 14 kompetensi, 4 diantaranya bernilai “sangat penting”) dan kompetensi spesifik jabatan (terdiri dari 26 kompetensi (1 diantaranya bernilai “sangat
penting”). kompetensi
kepemimpinan terdiri dari 14 kompetensi (4 diantaranya bernilai “sangat penting”) dan kompetensi spesifik jabatan (terdiri dari 26 kompetensi, 1 diantaranya bernilai “sangat penting” dan 4 kompetensi dari forum FGD dengan beberapa ahli).
3. Saran a) Bagi pihak top level manajemen rektorat dan pimpinan bidang yang terkait, agar dapat membentuk tim penyusun Master Plan pengembangan TI UNP, yang nantinya akan menjadi tolak ukur dan panduan pelaksanaan pengembangan TI serta menjadi gambaran ketercapaian antara rencana dengan kenyataan di lapangan. b) Menentukan dan menetapkan sebuah standar rekruitmen SDM TI. c) Dalam penelitian lanjutan di harapkan dengan menggunakan pendekatan gabungan, yakni pendekatan personal characteristic dan task characteristic.
Daftar Rujukan Brynjolfsson, Erik & Lorin M. Hitt. 1998. Beyond the Productivity Paradox: Computers Are the Catalyst for Bigger Changes. Forthcoming in the Communications of the ACM. Fahrul Marzuki 2009, “Perancangan Kompetensi CIO, Studi Kasus PT. PLN (Persero)”. Bali.
17
Gay, L. R. dan Diehl, P. L. 1992, Research Methods for Business and Management, MacMillan Publishing Company, New York. Henderi. 2010. Good IT Governance: Framework and Prototype for Higher Education. CCIT Journal ISSN 1978-8282, 3 (2): 135-152. Indonesia-Australia Partnership for Skills Development Program (IASDP). 2002. ”Competency Standards”. Spencer, L M. and Spencer 1993, S M., Competence at Work, New York: John Willey & Sons. Zikmund, William., 1997. Business Research Methods. fifth Edition., California; The Dryden Press.
Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Medris dengan judul Identifikasi Kompetensi Chief Information Officer (CIO) Pada Perguruan TinggiStudi Kasus Universitas Negeri Padang dan ucapan terima kasih kepada Pembimbing I Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed dan Pembimbing II Drs. Ganefri, M.Pd, Ph.D yang telah membantu memberikan arahan sehingga artikel ini bisa dibuat.