I.3 Supply Chain pada ZARA 1.3.1 Tujuan supply chain pada Zara Tujuan Zara, menurut pendiri dari Inditex , sebagai perusahaan yang menaungi Zara adalah untuk mendemokrasikan fashion, dengan menawarkan fashion terbaru dengan kualitas medium dan harga terjangkau . Yang membedakan Zara dengan kompetitornya adalah waktu perputarannya yang cepat, dan toko sebagai sumber informasi (Lopez & Fan, 2009) . 1.3.2 Desain supply chain pada Zara Zara merancang semua produk. markas Zara memiliki tim komersial yang terdiri dari desainer, spesialis pasar dan pembeli. desainer untuk pria, wanita dan pakaian anak-anak yang duduk di ruang yang berbeda di gedung melekat markas Inditex. Zara - yang merupakan bagian dari Inditex Group - hanya membeli kain dalam empat warna dan menunda pemotongan kain, pencelupan dan memprint kain tersebut sampai dekat waktunya untuk diproses di pabrik dengan tujuan mengurangi waste dan meminimalkan persediaan yang tidak terjual. Produksi model pakaian Zara dilakukan melalui produksi di pabrik sendiri (sebanyak 40%) dan outsourcing (menjahit kain sampai menjadi pakaian jadi) kepada workshop eksternal sebanyak 60% yang lokasinya berdekatan dengan pabrik Inditex, dengan memberikan instruksi menjahit yang mudah dipahami oleh para pimpinan workshop. Workshop yang digunakan jasanya oleh Zara bejrumlah sebanyak 350 workshop dengan jumlah pekerja sebanyak 11.000 orang dan wokshop ini adalah workshop independen, karena tidak ada satupun workshop ini yang dimiliki Inditex Group. Jaringan workshop ini bagi Zara terbukti memampukannya untuk bereaksi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan mengikuti desain baru yang sedang trend. Selain itu dengan jaringannya ini Zara mampu mengirimkan pakaian dengan desain baru - yang prosesnya dimulai dari ide di papan tulis kantor sampai dengan pakaian yang dipajang di toko - hanya dalam waktu satu sampai dua minggu. Waktu pengiriman ini lebih cepat dibandingkan dengan para pesaingnya (yaitu rumah perancang mode terkenal) yang memerlukan waktu dua sampai tiga minggu. 1.3.3 Planning supply chain pada Zara Ada sejumlah spesialis pasar dan masing-masing bertanggung jawab untuk menangani sejumlah toko Zara tertentu. spesialis pasar ini berada dalam kontak teratur, khususnya melalui telepon, dengan manajer toko toko "mereka".
mereka membahas penjualan, order, baris baru dll. Selanjutnya, manajer toko dilengkapi dengan perangkat khusus untuk membuat pertukaran cepat dan akurat data pasar kemungkinan (Ferdows et al. 2003). tenaga penjualan di toko Zara dilengkapi dengan handset nirkabel untuk berkomunikasi tingkat persediaan kepada manajer toko pada saat penutupan di malam hari. manajer toko menggunakan internet terhubung saluran telepon untuk lulus nomor pada desain / order dan distribusi departemen (Heller, R.2001). Zara toko memegang tingkat yang sangat rendah persediaan. Karena itu, hal itu terjadi sangat sering bahwa shelfs yang kosong pada akhir hari. jadi, toko tergantung pada pengisian rutin dengan produk yang dirancang terbaru. Desainer, spesialis pasar dan pembeli membuat keputusan akhir untuk proses pemenuhan pesanan, yang meliputi persediaan gudang dipantau, produksi dialokasikan untuk pabrik yang berbeda dan pemasok pihak ketiga dan terus melacak kekurangan dan oversupplies. ini berarti bahwa markas, di mana semua data dari toko mengalir bersama mulai produksi, ketika saat konsumen membutuhkan yang diidentifikasi (melalui dukungan dari toko). 40% dari kain yang disediakan oleh Inditex bagian milik pabrik. sisa kain yang dihasilkan oleh 260 pemasok lain. untuk meminimalkan ketergantungan pada pemasok tunggal dan mendukung respon maksimal dari mereka, jumlah total produksi Zara dari setiap pemasok rekening tidak lebih dari 4%. lebih dari setengah dari kain yang dibeli untuk membuat respon cepat untuk warna musim pertengahan perubahan mungkin. Menggambarkan bahwa 50% dari barang dagangannya Zara diproduksi oleh 22 pabrik sendiri. 18 di antaranya terletak di sebelah La Coruna. 50% lainnya dari manufaktur yang diserahkan kepada 400 pemasok. 70% dari mereka berada di Eropa, sebagian besar dari mereka di Spanyol dan Portugal. sisanya sebagian besar di Asia. Karena biaya dan kualitas keunggulan, Zara pengadaan produk dasar di Asia. Pemotongan kain dikendalikan melalui komputer dibantu desain (CAD) di rumah. Untuk semua operasi menjahit, Zara memiliki sub pemasok (sekitar 500) di bawah kontrak (Ferdows et al.2003). Ini adalah workshop yang tidak dimiliki oleh Inditex dan mempekerjakan pekerja informal ekonomi (ibu, nenek, gadis remaja). Mereka berada di Spanyol dan Portugal dan ketat dipantau oleh Zara. Perusahaan telah membentuk hubungan panjang untuk lokakarya tersebut.
pemasok ini menerima potongan precut dengan mudah untuk mengikuti petunjuk (Heller, R. 2001). Item yang dijahit dibawa kembali oleh subkontraktor untuk pabrik yang sama. ada masing-masing bagian diperiksa selama setrika (Ferdown et al.2003). 1.3.4 Operation supply chain pada Zara Pusat distribusi utama Zara terletak di La Coruna, di mana semua produk melewatinya. Pusat distribusi dilengkapi dengan yang paling canggih dan up to date sistem otomatis. untuk setiap toko, perintah yang dikemas dalam kotak terpisah dan rak dan siap untuk kapal dalam waktu 8 jam setelah dengan pesanan tiba. pakaian tersebut kemudian diangkut langsung ke toko Zara di Eropa oleh kontraktor, yang menggunakan truk bertuliskan nama Zara. Untuk pengiriman melalui laut, truk berkendara ke bandara, yang dekat dengan La Coruna (kebanyakan Santiago di Compostela). perintah tiba di toko-toko di Eropa biasanya dalam waktu 24 jam, di Amerika Serikat dalam waktu 48 jam dan Jepang dalam waktu 48 sampai 72 jam. Sebuah toko Zara biasanya menempatkan pesanan dan menerima pengiriman yang dua kali per minggu. toko harus menempatkan pesanan pada waktu yang ditentukan. toko di Spanyol dan Eropa Selatan harus memesan pada hari Rabu sebelum 15:00 dan pada hari Sabtu sebelum 18:00. Dengan menjaga volume produksi rendah ketika musim dimulai dan bereaksi cepat untuk perintah dan tren baru selama musim, Zara mencoba untuk meminimalkan risiko. 1.3.5 Proses view Pull system Zara berhasil menerapkan pergantian dari push dari pabrik dengan pull dari market driven. Zara mengetahui bahwa kecepatan pergantian dari produk fashion bisa membuat konsumen untuk datang kembali. Produk yang terbatas tetapi pergantian model yang cepat hanya berjarak kurang lebih 4 minggu membuat Zara dikenal sebagai fast fashionnya. Hal tersebut berkaitan dengan system logistic termasuk didalamnya system informasi yang diterapkan oleh manajemen Zara. Dengan system tetap terpusat di kantor pusat di Spanyol dengan pabrik yang sebagian besar di Eropa dengan tujuan agar tetap bisa terawasi dalam segi kualitas produksi , Zara berusaha untuk unggul bukan dalam memprediksi tapi menyediakan apa yang memang sedang dibutuhkan oleh pelanggan saat ini (Supply chain management, 2012).
Zara menempatkan tokonya sebagai poin akhir dari suatu proses tetapi juga berpengaruh pada desain dan kecepatan dari produksinya. Hal tersebut merupakan akhir dan awal dari sebuah bisnis sistem Zara. Sistem produksi zara menurut Fabrega (2004) bahwa dimulai dari penilaian konsumen terhadap design terbaru, dan informasi yang dikumpulkan oleh staffnya di seluruh dunia. Martinez menyebutkan bahwa Manajer outlet akan melaporkan apa yang paling laku dan tidak, apa yang disukai pelanggan. Kemudian designer di pusat akan menganalisa dan membuat kembali design baru yang sesuai dengan keinginan trend pelanggan saat ini (Lopez & Fa, 2009). Hal tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan dalam teori bahwa retailer dalam pasar global dapat menjadi sumber informasi real time untukmengetahui keinginan konsumen dan menjadikannya keunggulan dalam bersaing dengan kompetitornya (Kotabe & Hensen, 2009). Zara
menanamkan
modal
yang
tidak
sedikit
untuk
riset
dan
pengembangan dari supply chain management , lebih besar dari budget untuk promosi (SWA, 2006). Zara bekerjasama dengan ahli ahli IT dari MIT dan UCLA. Fokusnya adalah untuk menemukan model yang tepat untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam alokasi stok bagi outlet outlet Zara di berbagai tempat (Supply Chain Management, 2012). Zara juga selektif dalam memilih lokasi dari supplier bahan bakunya. Model idealnya bukan hanya dilihat dari segi lokasi secara geografis saja tetapi juga kemampuan mereka , calon supliernya untuk merespon secara cepat order produksi. Maka tidak heran jika 65 % dari supliernya berasal dari Eropa (Supply Chain Management, 2012). 1.4
Strategi Supply Chain Management ZARA. Manajemen rantai pasok merupakan sebuah rangkaian sistem proses
pemenuhan demand yang dimulai dari proses manufacturing, marketing, sampai pada pendistribusian produk jadi kepada pelanggan. Setidaknya ada lima bagian besar value chain yang ikut berpartisipasi dalam rangkaian tersebut yaitu bagian New Product Development, bagian Marketing and Sales, bagian Operations, bagian Distributions, serta bagian Service. Setiap perusahaan sejenis Zara pasti memiliki kelima bagian besar tersebut, namun setiap perusahaan memiliki keunggulan masing-masing dalam
titik berat proses yang difokuskan. Zara memiliki perkembangan pasar yang sangat pesat. Dalam beberapa tahun terakhir saja, Zara sudah memperluas jangkauan pasar dari belahan duni bagian barat ke belahan dunia bagian timur yaitu wilayar Asia. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia sendiri toko-toko Zara sudah dibangun di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan kota besar lainnya. Selain itu Zara memiliki daya kompetisi yang sangat kuat dengan perusahaan serupa yaitu di bidang fashion atau pakaian. Zara
menerapkan
beberapa
strategi
unggulan
seperti
product
development, market development, diversification, backward and forward integration dan market penetration. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, Zara memaksimalkan bagian distribution dalam value chain perusahaan. Zara memanfaatkan distribusi yang sangat terorganisir untuk dapat melakukan penetrasi terhadap pasar dengan mudah dan memperluas jangkauan pasar. Zara memiliki banyak sekali jenis produk yang secara terus menerus dikembangkan oleh departemen Research and Development. Namun hal tersebut akan menjadi percuma bila produk yang dikembangkan tidak dapat dipasarkan dengan baik. Oleh karena itulah Zara menitikberatkan value chain perusahaan pada bagian distribusi. Zara memiliki koneksi langsung setidaknya kepada 55 negara di dunia. Toko-toko Zara telah ada di dalam 55 negara tersebut. Terdapat dua buah parameter umum yang digunakan untuk menilai sebuah strategi supply chain yaitu tingkat kepastian demand dan tingkat respon perusahaan terhadap karakter demand yang diperoleh perusahaan tersebut. Hal yang perlu dilakukan oleh Zara adalah memelihara pasar yang ada dan terus melakukan pengembangan terhadap pasar. Kedua parameter tersebut dapat menjadi pertimbangan utama bagaimana caranya Zara dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan keadaan pasar. Penerapan strategi yang sesuai dibagi menjadi dua bagian yaitu Identifikasi Strategi dan memahami Dampak Strategi. I.4.1
Strategic Fit Achieved – Identifikasi Strategi Dalam tahap ini, Zara perlu memahami karakteristik konsumen dan
ketidakpastian supply chain serta memahami supply chain itu sendiri.
Pemahaman terhadap karakteristik konsumen dan supply chain dapat menjadi sumber pertimbangan bagi Zara dalam memelihara daya kompetitifnya di pasar. 1
Understanding the Customer and Supply Chain Uncertainty Jumlah produk yang diminta oleh konsumen bersifat tidak pasti. Produk yang dijual Zara dalam bentuk pakaian ditujukan pada end-user bukan pada pabrik. Oleh karena itu, karakteristik end-user sendiri tidak akan membeli pakaian dalam jumlah banyak namun hanya mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen. Perkembangan
fashion
menuntut
Zara
yang
merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang fashion untuk selalu melakukan update atau pembaharuan produk-produk sehingga Zara tidak kehilangan pasar. Hal ini membuat Zara memiliki banyak variasi produk yang dihasilkan untuk dapat menjawab kebutuhan pasar. Hal tersebut sangat berhubungan dengan tingkat inovasi yang dilakukan pada produk. Inovasi pada produk fashion yang dilakukan oleh Zara memerlukan tenaga ahli dalam bidang fashion design. Harga untuk sebuah design pakaian bersifat sangat variatif, namun demikian tidak jarang banyak uang yang dikeluarkan untuk memperoleh design yang terbaik. Oleh karena itu, hal ini berdampak pada harga produk yang semakin mahal. Setiap orang tidak akan membeli pakaian secara periodik. Periodik dalam hal ini adalah secara intensif dua hari sekali atau seminggu sekali membeli pakaian. Oleh karena itu, hal ini membuktikan bahwa demand yang diterima oleh Zara bersifat tidak pasti. Tidak ada patokan waktu atau lead time yang ditentukan oleh konsumen kepada Zara.
Gambar I.4.1 Tingkat Kepastian Demand.
Certain
: supply dan demand yang mudah diprediksi.
Mixed
: supply yang dapat diprediksi dan demand yang
tidak pasti atau supply yang tidak pasti dan demand yang dapat diprediksi, atau terkadang supply dan demand yang tidak pasti.
Uncertain
: supply dan demand yang sama sekali tidak pasti.
Berdasarkan demand yang diperoleh, Zara termasuk ke dalam kateogri mixed yakni Zara memperoleh demand yang tidak pasti namun supply yang dapat diprediksi. Tak jarang kita melihat toko-toko Zara selalu terisi oleh barang-barang yang di display. Namun, tingkat penjualan tidak pasti. 2
Understanding Supply Chain Capabilities Setiap rantai pasok yang diterapkan di dalam perusahaan memiliki kemampuannya masing-masing. Terdapat dua buah parameter yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan dari supply chain yang diterapkan Zara yaitu tingkat respond dan tingkat efisiensi. Kemampuan rantai pasok untuk merespon atau supply chain responsiveness adalah kemampuan untuk merespon jumlah demand yang besar dengan lead time yan gsingkat dan juga dapat memenuhi demand yang memiliki tingkat variasi yang tinggi. Tak hanya itu, rantai pasok yang responsif dapat membuat produk yang sangat inovatif dan memiliki service level yang tinggi pula. Dengan demikian dapat dilihat bahwa supply chain responsiveness tergantung pada cost. Kemudian, supply chain efficiency merupakan kebalikan dari biaya produksi dan biaya pengiriman produk pada konsumen. Rantai pasok yang efisien memiliki jadwal produksi yang baku setiap periode.
Gambar I.4.2 Tingkat Responsif Rantai Pasok
Zara termasuk ke dalam karakteristik somewhat responsive. Hal ini dikarenakan Zara menyediakan berbagai macam produk di setiap tokonya dan waktu produksi yang terhitung setiap beberapa minggu untuk secara terus menerus melakukan pengembangan dan pembaharuan terhadap produk yang dimiliki oleh mereka. I.4.2
Strategic Fit Achived – Dampak Strategi Berdasarkan kedua pemahaman yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu
mengenai tingkat kepastian demand dan tingkat responsif supply chain Zara berada pada zona mixed certainty demand – somewhat responsive. Zara memiliki demand yang tak menentu setiap periodenya, namun demikian Zara tetap melakukan penggantian produk setiap beberap periode. Produk yang lama akan digantikan dengan produk yang baru. Zara mengutamakan pelayanan terhadap konsumen dan selalu menyediakan produk di saat yang dibutuhkan. Kedua hal tersebut menyebabkan terjadi beberapa dampak yang terbagi ke dalam dampak positif dan dampak negatif bagi perusahaan secara keseluruhan yaitu sebagai berikut :
1
Dampak Positif
Zara dapat memenuhi berbagai macam variasi demand.
Zara dapat memenuhi demand tepat waktu tanpa menyebabkan konsumen menunggu.
2
Konsumen merasa puas dengan kinerja Zara.
Zara memiliki nama yang baik di pasar dan di antara konsumen.
Dampak Negatif
Demand yang tidak pasti membuat Zara mengalami kesulitan ketika hendak melakukan perencanaan produksi.
Sistem supply chain yang diterapkan Zara memastikan produksi terus berjalan dan terdapat produk baru secara terus menerus sehingga terdapat kesulitan ketika menangani produk lama.
Terjadi penumpukan inventory yang berisi produk lama yang sudah out of date.
1.5 6 Drivers pada ZARA 1.5.1
Facilities Fasilitas merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan
performansi rantai pasok dari setiap perusahaan. Zara membuat fasilitas banyak berada di Eropa, bahkan 80% dari material untuk Zara di produksi di Eropa. Tidak hanya itu 50% produk yang dibuat Zara juga dibuat dekat dengan kantor pusat di daerah Galicia, Spanyol. Sebagian besar competitor Zara mendirikan fasilitasnya kebanyakan di daerah Asia, namun Zara memiliki alasan tersendiri mengapa membangun banyak fasilitas di Eropa bukan di Asia. Biaya produksi di Spanyol memang lebih besar 17-20% dibandingkan di Asia. Keunggulan dari strategi ini adalah Zara dapat memotong waktu produksi dari perancangan konsep produk, hingga distribusi hanya dengan waktu 3-4minggu saja. Hal ini dapat dilakukan karena dekatnya lokasi perancangan dengan lokasi produksi, sehingga Zara dapat melakukan trial and error terlebih dahulu terhadap produknya tanpa membuang banyak waktu jika sebagian besar produksinya beada di Asia. Selain itu Zara juga mendirikan banyak outlet di seluruh dunia untuk membantu penjualan dari produk yang dihasilkannya. Proses distribusi dilakukan dengan bantuan kantor pusat dimana setiap outlet melaporkan kepada kantor pusat mengenai trend dan produk yang diminati untuk setiap outlet. Pengiriman dilakukan melalui pabrik-pabrik terdekat dengan outlet setiap 2 kali dalam seminggu. Hal ini meminimasi biaya pengiriman karena Zara memiliki banyak sekali fasilitas terutama outlet yang dimilikinya. 1.5.2
Inventory Persediaan produk ataupun bahan juga merupakan hal penting dalam
efisiensi dari sebuah perusahaan. apakah perusahaan tersebut dapat langsung memenuhi kebutuhan dari outlet ataupun perusahaan dapat langsung melakukan produksi tanpa harus menunggu kedatangan dari bahan mentah. Zara mulai mempelajari sistem inventory yang diadopsi oleh perusahaan lain yaitu walmart. Yaitu dengan menggunakan RFID (Radio Frequency Identification Chip). Hal ini
digunakan Zara untuk mengetahui lokasi dan jumlah setiap produk baik pada inventory pabrik maupun outlet di seluruh dunia. Dengan adanya hal tersebut Zara meyakini persediaan barang akan mudah di control dan tidak akan membuat holding cost inventory membesar melainkan menurun. Selain itu Zara juga memiliki sistem pengiriman yang ketat yaitu sebanyak 2 kali dalam seminggu ke setiap outlet yang ada di seluruh dunia. Pengiriman dilakukan sesering itu berguna untuk meminimasi inventory terutama jika yang berada di negara lain selain Spanyol. Pengiriman dilakukan juga agar produk Zara tetap dapat mengikuti trend sesuai dengan lokasinya masing-masing. Zara tidak mengenal produk memiliki stok yang tidak terbatas. Zara selalu membatasi stok sehingga hal ini lah yang membantu untuk meminimasi inventory yang dimiliki oleh Zara. 1.5.3
Transportation Transportasi juga akan mempengaruhi kecepatan dan ketepatan waktu
dalam melakukan pemenuhan kebutuhan konsumen, dimana apabila moda transportasi yang dipilih kurang efisien, hal itu akan berpengaruh kepada kepuasan konsumen atau service level konsumen. Zara memiliki 2 distribution center (DC) yang terdapat di Spanyol dan memiliki luas seluas 93 hektar. Dimana dapat menyimpan sebanyak 80.000 garmen per hari. Dengan besarnya DC yang dimiliki oleh Zara maka DC tersebut harus terhubung dengan transportasi agar dapat melakukan distribusi dengan cepat dan tepat. Maka untuk setiap DC yang dimiliki oleh Zara langsung terhubung dengan jalur kereta api dan jalan tol yang berguna untuk memperlancar proses distribusi. Proses distribusi juga dapat melalui udara dimana barang dapat dikirimkan melalui kereta ataupun menggunakan truk yang mengantarkan barang sampai ke airport dan nantinya akan dipaket melalui jasa paket internasional. Penggunaan truk biasanya dilakukan untuk mengantar produk-produk Zara yang telah dikirimkan melalui udara ataupun kereta. Penggunaan truk dinilai lebih fleksibel karena dalam sekali pengiriman truk dapat menjangkau beberapa outlet dan dapat meminimasi biaya pengiriman. Para supir pengendara truk merupakan pekerja yang terlatih dan mereka bergerak dalam sebuah track yang sudah ditentukan secara terus-menerus yang sudah ditentukan dalam “private
fleet driver handbook”. Ini akan membuat sistem pengiriman barang menjadi jauh lebih baik dengan cara mendedikasikan setiap track untuk setiap supir sehingga mereka memiliki tanggungjawabnya masing-masing. 1.5.4
Information Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan Zara. Terdapat 4 informasi area yang sangat dibutuhkan oleh Zara untuk menjaga kecepatan distribusi dan produksi yaitu : 1
Informasi mengenai kebutuhan konsumen Sesuai yang diketahui trend bergerak terus menerus dan berubah setiap harinya. Zara memiliki sistem dimana setiap informasi mengenai trend akan masuk ke dalam database di kantor utama. Dari database tersebut tidak hanya trend namun juga data mengenai penjualan untuk setiap model juga diperhitungkan. Melalui database designer dapat mengakses informasi secara cepat dan tepat sehingga dapat merancang produk sesuai dengan konsumen inginkan
2
Informasi mengenai standarisasi informasi dan spesifikasi produk Biasanya jika produk tidak memiliki standar yang jelas maka proses produksi akan berjalan dengan lambat dan retailer harus banyak melakukan pemeriksaan kepada barang yang datang. Namun dengan jelasnya informasi mengenai standar maupun spesifikasi produk yang dihasilkan sudah menyesuaikan standar yang ada dan tidak perlu membuang waktu untuk melakukan pemeriksaan kembali.
3
Informasi mengenai inventory Manajemen inventory yang dimiliki oleh Zara membuat perusahaan ini dapat mengatur ribuan jenis kain dan membuat Zara dapat mendesain garmen tanpa harus menunggu datangnya bahan mentah karena semua selalu tersedia di dalam inventory yang dimiliki oleh perusahaan.
4
Informasi Distribusi Distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam penghematan dari Zara, dan distribusi juga harus dipastikan memiliki sistem yang baik agar dapat mengantarkan produk-produk yang sesuai dengan trend ke outletoutlet yang dimiliki Zara di seluruh dunia.
1.5.5
Sourcing Zara memiliki supplier terbesar berada di Eropa yaitu sebesar 70% dan
sisanya berada di Asia. Supplier yang bekerja sama dengan Zara ada sekitar 700 perusahaan. walaupun begitu banyak produk yang didapatkan Zara berasal dari Asia karena kain yang berasal dari Asia memiliki kuantitas yang sangat besar dan memiliki jumlah yang stabil untuk tetap memenuhi kebutuhan produksi perusahaan Zara. 1.5.6
Pricing Pemberian harga atau pricing juga merupakan salah satu hal penting
yang dapat mempengaruhi service level dari konsumen. Zara dapat berkembang karena produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan harga terjangkau. Dibandingkan dari perusahaan pesaingnya, Zara memang merupakan produk garmen dengan kualitas tinggi namun dengan harga yang terjangkau. Hal ini lah yang membuat Zara diminati di seluruh dunia. Dari segi harga, Zara Spanyol merupakan harga yang menawarkan produk paling murah. Hal tersebut berkaitan dengan market oriented strategy.
Harga di negara negara lainnya lebih tinggi berkaitan dengan jalur distribusi yang lebih panjang. Zara menempatkan pabrik pabrik yang dekat dengan negara tujuan selain pabrik utama di Spanyol. Hal tersebut untuk menghindari harga yang terlalu tinggi bagi negara negara seperti Asia yang secara geografis letaknya jauh dari Spanyol. Untuk market entry strategy, di Indonesia Zara menggunakan sistem Franchise dengan distributor yang berhak atas brand zara. Dikarenakan Indonesia juga sama dengan Fillipina, Malaysia dan negara negara Arab , dipandang Zara masih sebagai negara negara yang mempunyai ancaman tinggi, dalam arti secara kebudayaan dan lokasi jauh berbeda dengan pusat dan pasar yang lebih kecil dan prediksi penjualan kecil. Distributor menggunakan sistem beli putus. Sehingga untuk stok apabila masih ada sisa maka tidak bisa direfund kembali. 1.6
Sistem Distribusi ZARA ZARA merupakan salah satu fashion store yang terkenal akan product
variety yang tinggi. ZARA mengikuti perkembangan fashion dengan sangat cepat. Produk yang ada di pada setiap store ZARA berganti dalam setiap 2 minggu. Hal ini dikarenakan Zara dapat meminimasi waktu produksi hingga mencapai 4-6 minggu, dimana waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan para pesaingnya. ZARA mematok harga yang tidak terlalu tinggi untuk setiap produk yang dijual, sehingga mendorong konsumen untuk tidak sungkan membeli barangnya. Hak ini dikarenakan ZARA menganut sistem hybrid supply chain. Sistem tersebut menggabungkan antara pull dan push system yang berarti keuntungan dan kerugian dari setiap sistem diadopsi oleh hybrid system. Push sistem digunakan untuk mengatur jumlah inventory dengan melakukan forecast aggregate. Sedangkan pull system dilakukan dibagian assembly akhir dimana keinginan konsumen disesuaikan dengan desain pakaian. Oleh karena ZARA membutuhkan high responsiveness dalam pengiriman produknya perlu dilakukan beberapa analisa berdasarkan beberapa faktor biaya dan service.
COST FACTOR INVENTORY FACILITIES AND HANDLING TRANSPORTATION
PERFORMANCE persediaan barang diminimasikan mempunyai banyak cabang di berbagai negara karena mempunyai DC center maka menjadi lebih murah membutuhkan informasi yang detail mengenai barang dan
INFORMATION
mudah diakses oleh pihak perusahaan, tingkat keamanan
SERVICE FACTOR RESPONSE TIME PRODUCT VARIETY PRODUCT AVAILABILITY CUSTOMER EXPERIENCE TIME TO MARKET ORDER VISIBILITY RETURNTIBILITY
data sangat diperlukan. PERFORMANCE membutuhkan response yang tinggi untuk mengirimkan barang sangat beragam dan uptodate jumlah produk disesuaikan dengan forecast tidak begitu dibutuhkan cepat karena menyesuaikan dengan fashion sulit tapi diperlukan bisa dilakukan di store
Berdasarkan hasil analisa faktor di atas, sistem distribusi yang cocok untuk supply chain ZARA adalah distributor warehouse storage with consumer pickup.
Sistem tersebut mengkondisikan dimana inventory disimpan pada lokasi manufacturer . Retailer dan warehouse center tidak menyimpan barang. Fungsi dari warehouse center adalah untuk memilah, membungkus dan mengirim barang ke retailer yang ada. Customer mengambil barang dengan mendatangani retailer. Apabila terdapat barang yang cacat, customer dapat mengembalikannya di toko cabang terdekat. Oleh karena ZARA memiliki bayak cabang diseluruh dunia dan letaknya yang strategis, memudahkan customer untuk membeli barang ZARA. 1.7
ZARA‘s Coordination System ZARA merupakan perusahan pakaian yang sangat sukses dengan
penjualan produknya. Salah satu kunci kesuksesan ZARA adalah supplychain proses yang dilakukannya berjalan dengan sangat baik dan terkontrol dengan baik. Dengan mengahabiskan dana yang besar untuk berinvestasi di bidang sistem informasi, berbuah keuntungan yang sangat besar pula pada ZARA. ZARA menyadari bahwa sistem informasi yang baik sangat diperlukan untuk menjalankan proses bisnis, karena deapat meminimasi lack of coordination.
Koordinasi dari setiap level manajerial ZARA, tersampaikan dengan mudah hingga bagian operasional. Contoh :
Strategi yang ZARA lakukan dengan efektif dapat menghilangkan beberapa halangan dalam SCM. ZARA tidak mengabaikan setiap departemen dalam setap level supply chain. Karena ZARA meyakini bahwa dalam sebuah sistem diperlukan keunggulan di setiap level, tidak hanya pada level tertentu. ZARA menjual sisa barang dengan mengadakan event diskon, sehingga memberikan insentif pada pembeli agar datang ke ZARA. ZARA berhasil melakukan penyesuaian dengan sekuruh bagian rantai pasok sehingga dengan demikian ZARA berhasil mengoptimalkan supplychain surplus yang berujung pada penigkatan profit sebanyak 60% di tahun 2012.