1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting di Indonesia. Bank dapat dikatakan sebagai lembaga penggerak perekonomian negara karena banyak kegiatan ekonomi masyarakat yang berpangku pada bank. Bank memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat melalui tabungan dan produk penghimpunan dana lainnya serta menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang dapat menghidupkan kegiatan ekonomi suatu negara. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut Bank Dunia tumbuh sebesar 6.4% di tahun 2011, peranan bank menjadi sangat jelas karena pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh kegiatan produksi yang mana kegiatan produksi membutuhkan sumberdaya seperti modal yang dapat dipenuhi salah satunya dari kredit yang disalurkan oleh bank. Hal ini terlihat dari nilai kredit yang disalurkan oleh bank umum serta nilai rasio Loan to Deposit Ratio bank umum sepanjang tahun 2009-2011 yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun 2009-2011 Tahun
Kredit
Dana Pihak Ketiga LDR
2009
1.437.930
1.973.042
72,88%
2010
1.710.677
2.274.489
75,21%
2011
2.117.608
2.688364
78,77%
Sumber : Data Statistik Perbankan Indonesia, Desember 2011 Kesehatan suatu bank merupakan hal yang penting karena kesehatan bank dapat mempengaruhi persepsi dan kepercayaan masyarakat umum terhadap suatu bank. Masyarakat akan memilih untuk menggunakan jasa bank yang dinilainya dapat memenuhi rasa aman dan memberikan keuntungan bagi mereka. Tingkat kesehatan suatu bank dapat dikategorikan sehat, cukup sehat, kurang sehat, atupun tidak sehat sesuai dengan kinerjanya pada suatu periode. Tingkat kesehatan bank juga berpengaruh terhadap penentuan strategi yang akan dijalankan oleh bank kedepannya.
2
Bank wajib melakukan penilaian kesehatan secara triwulan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal 24 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Penilaian kesehatan suatu bank mencakup penilaian rasio-rasio keuangan perbankan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan bank. Faktor-faktor yang diperhitungkan dalam penilaian kesehatan Bank yaitu faktor CAMELS yang terdiri dari Capital (Modal), Asset Quality (Kualitas Aset), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas), dan Sensitivity to Market Risk (Sensitivitas terhadap Resiko Pasar). Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya adalah Adira Finance, Adira Insurance, dan Adira kredit. Bank Danamon memberikan berbagai penawaran produk keuangan pribadi maupun untuk perusahaan (korporat). Bank Danamon adalah bank keenam terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan cabang kedua terbesar yaitu lebih dari 2.900 kantor cabang dan point of sales, termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. (www.danamon.co.id) Tabel 2 merupakan tabel yang menunjukkan posisi PT Bank Danamon Indonesia, Tbk sebagai bank terbesar keenam dari segi asset. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berada diurutan keenam setelah Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, dan Bank CIMB Niaga. Sebagai bank terbesar keenam dari segi asset ini mencerminkan bahwa PT Bank Danamon Indonesia, Tbk merupakan salah satu bank yang diandalkan oleh masyarakat dalam mengelola dan mengatasi masalah keuangannya. Tabel 2. Peringkat Bank Umum Berdasarkan Aset Tahun 2010 No
Nama Bank
Total Aset (Miliar Rp.)
1
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
410.619
2
PT Bank BRI (Persero), Tbk
395.396
3
PT Bank Central Asiak, Tbk
323.345
4
PT BNI (Persero), Tbk
241.169
3
Lanjutan Tabel 2. No
Nama Bank
Total Aset (Miliar Rp.)
5
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
142.932
6
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
113.861
7
PT Pan Indonesia Bank, Tbk
106.508
8
PT Bank Permata, Tbk
74.040
9
PT BII, Tbk
72.030
10
PT BTN (Persero), Tbk
68.334
Sumber : Data Statisik Perbankan Indonesia, Desember 2010 Sejak periode tahun 2006-2010, Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Perkembangan Rasio CAR PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dapat dilihat pada Tabel 3 . Tabel 3. Perkembangan CAR PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk periode 2006-2010 Tahun
CAR
2006
20,39 %
2007
19,27 %
2008
13,37 %
2009
17,55 %
2010
16,04 %
Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Danamon Indonsia, Tbk (diolah) Rasio CAR merupakan salah satu Rasio yang diperhitungkan dalam penilaian kesehatan suatu bank. Rasio CAR memperlihatkan seberapa besar aktiva bank yang mengandung resiko ikut didanai dari dana modal bank. Fluktuasi nilai rasio CAR didominasi oleh penurunan nilai rasio CAR sejak tahun 2006 sampai 2008. Di tahun 2009 rasio CAR kembali mengalami kenaikan namun pada tahun 2010 rasio CAR kembali menurun. Menurut Eko B. Supriyanto (2005), parameter yang dapat digunakan untuk memilih bank yang sehat dan tidak sehat adalah nilai rasio keuangan. Bank dengan nilai rasio CAR yang terus menurun patut diragukan tingkat kesehatannya. Nilai rasio CAR yang berfluktuasi dengan dominasi penurunan yang terjadi pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dari tahun ke
4
tahun mengidentifikasikan bahwa kesehatan bank tersebut harus terus dipantau. Untuk itu, penelitian ini bermaksud melakukan penilaian terhadap kesehatan PT Bank Danamon, Tbk berdasarkan laporan keuangan periode 2006-2010. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat kesehatan pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan metode CAMELS berdasarkan laporan keuangan periode 20062010? 2. Bagimana trend faktor-faktor CAMELS seperti CAR (Capital Adequacy Ratio), NPA (Non Performing Asset), ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional), dan LDR (Loan to Deposit Ratio)? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji tingkat kesehatan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan menggunakan metode CAMELS berdasarkan data laporan keuangan periode 2006-2010. 2. Mengkaji proyeksi trend faktor-faktor CAMELS (CAR, NPA, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR). 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya adalah : 1. Bagi Bank Memberikan
masukan
bagi
bank
mengenai
kondisi
bank
yang
bersangkutan dari segi kesehatan finansial sehingga dapat memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi guna meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. 2. Bagi pihak lain Memberikan masukan dan menjadi bahan acuan penulis lain dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan bank.
5
1.5 Batasan Penelitian Penulis membatasi penelitian pada aspek kuantitatif berdasarkan laporan keuangan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk pada periode 2006-2010. Penelitian ini dibatasi hanya pada faktor Capital (Modal), Asset Quality (Kualitas Aktiva), Earnings (Rentabilitas) , dan Liquidity (Likuiditas). Faktor Management dan Sensitivity to Market Risk tidak dibahas karena data pada 2 faktor tersebut bersifat rasia dan tidak dipublikasi kepada masyarakat umum melalui laporan keuangan.