LAPORAN KINERJA INSTANSIPEMERINTAH
(LAKIP) TAHUN2014 TAHUN 2015
DINAS PERTANIAN KOTAMOJOKERTO
i
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai jadwal, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memuat informasi kinerja, baik keberhasilan maupun kegagalan Dinas Pertanian Kota Mojokerto dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto Tahun 2009-2014 dan Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014. LAKIP ini disusun berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang memuat gambaran tingkat keberhasilan kinerja Dinas Pertanian Kota Mojokerto pada Tahun 2015. Demikian LAKIP Dinas Pertanian Kota Mojokerto ini disusun, agar dapat bermanfaat
untuk
perbaikan
perencanaan,
penilaian
dan
perbaikan
pelaksanaan program dan kegiatan, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja
Mojokerto,
Januari2016
KEPALA DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO
Drs. R. HAPPY DWI PRASTYAWAN, Msi Pembina Tingkat I NIP. 19620504 198203 1 008
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
ii
DAFTAR ISI KATAPENGANTAR......................................................................................... i DAFTARISI ....................................................................................................... ii DAFTARTABEL ............................................................................................... iii DAFTARGRAFIK ............................................................................................. iv BabI
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................I
1
1.2 Gambaran Umum DinasPertanian.........................................I
4
1.2.1 Struktur Organisasi.......................................................I
4
1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi............................................... I - 4 1.3 Aspek Strategis dan PermasalahanUtama............................I
6
1.3.1 Aspek Strategis............................................................I
6
1.3.2 PermasalahanUtama....................................................I
7
Bab II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis.................................................................II 2.1.1 Visi dan Misi .................................................................II
1 1
2.1.2 Tujuan dan Sasaran...................................................... II - 2 2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014..............................................II
3
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja .....................................................................III
1
3.2 Analisis CapaianKinerja.........................................................III
5
3.3 Realisasi Anggaran ...............................................................III
38
Bab IV PENUTUP LAMPIRAN Lampiran 1. Penetapan Kinerja Thaun 2014 Lampiran 2. Pengukuran Kinerja Tahun 2013-2014 Lampiran 3. Perkembangan Target, Realisasi & Capaian IKU Thn 2010-2014 Lampiran 4. Capaian Kinerja Output Tahun 2014 Lampiran 5. Struktur Organisasi Diperta Kota Mojokerto Lampiran 6. Review Renstra Diperta Kota Mojokerto Tahun 2009-2014
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
iii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Agenda Prioritas RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009-2014........... I-6
Tabel2.1
Ringkasan Penetapan Kinerja Dinas PertanianKota Mojokerto Tahun 2014 .. ................................................................. II - 3
Tabel 3.1
Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2014............................................ III - 2
Tabel3.2
Ringkasan Capaian Tujuan Strategis 1........................................... III–6
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis1 Tahun 2013 dan 2014... ................................................................. III – 10
Tabel 3.4
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis2 Tahun 2013 dan 2014... ................................................................. III – 13
Tabel3.5
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis3 Tahun 2013 dan 2014... ................................................................. III – 17
Tabel3.6
Ringkasan Capaian Tujuan Strategis 2........................................... III–23
Tabel 3.7
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis4 Tahun 2013 dan 2014... ................................................................. III – 24
Tabel3.8
Ringkasan Capaian Tujuan Strategis 3........................................... III–26
Tabel 3.9
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis5 Tahun 2013 dan 2014... ................................................................. III – 29
Tabel3.10
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis6 Tahun 2013 dan 2014... ................................................................. III – 36
Tabel3.11
Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2014 ............................ III–38
Tabel3.12
Realisasi Belanja per Sasaran dan Program Tahun 2014............... III –39
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
iv
DAFTAR GRAFIK Grafik3.1
Capaian Tujuan & Sasaran Strategis Tahun 2014 .......................... III-4
Grafik3.2
Capaian Tujuan 1 & Sasaran Strategis Tahun 2010 - 2014 ............ III –7
Grafik 3.3 Perkembangan Konsumsi Beras Tahun 2010 - 2014 ...................... III – 11 Grafik 3.4 Perkembangan Produksi Ikan dan Capaiannya Tahun 2010-2014.. III – 14 Grafik 3.5
Perkembangan Konsumsi Ikan Tahun 2010 - 2014 ........................ III – 15
Grafik 3.6
Perkembangan Populasi Kambing, Itik, Sapi Potong & Domba Tahun 2010 - 2014 ....... ................................................................. III – 18
Grafik 3.7
Perkembangan Populasi Ayam Buras Tahun 2010 - 2014.............. III – 20
Grafik 3.8 Capaian Tujuan 3 & Sasaran Strategis Tahun 2010 - 2014 ............ III – 27 Grafik 3.9
Perkembangan Produktivitas dan Produksi Padi Tahun Tahun 2010 - 2014 ....... ................................................................. III – 30
Grafik 3.10 Perkembangan Kontribusi Pertanian terhadap PDRB Tahun 2010 - 2014 ....... ................................................................. III – 32 Grafik 3.11
Perkembangan NTP Tahun 2010 - 2014........................................ III –34
Grafik 3.12
Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2014 ................................ III – 40
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
I -1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
LATARBELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan dapat
dikatakan berhasil jika mampu mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita yang diharapkan dengan menerapkan penyelenggaraan good governance. Di samping itu diperlukan suatu sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate. Good
governance
yang
dimaksud
adalah
merupakan
proses
penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and services disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan), sedangkanpraktekterbaiknyadisebut"goodgovernance"(kepemerintahanyang baik).Agar"goodgovernance"dapatmenjadikenyataandanberjalandenganbaik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, privatesectordanmasyarakat.Dalam hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebes KKN. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Sesuai dengan peraturan presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ), dijelaskan bahwa setiap entitas Akuntabilitas kinerja wajib menyusun Laporan Kinerja tahunan atas perstasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Laporan kinerja SKPD disampaikan oleh kepala SKPD kepada Walikota paling lambat 2 bulan setelah Tahun angggaran berakhir. Merujuk pada Peraturan tersebut diatas maka, Dinas Pertanian Kota Mojokerto menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP) Tahun 2015 untuk disampaikan kepada walikota
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
I -2
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar- benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai
tujuan
dan
sasaran
yang
telah
ditetapkan
melalui
media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut,
telah
ditetapkan
TAP
MPR
Nomor
XI/MPR/1998
tentang
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
dan
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi
tentang dan
Nepotisme. Berikutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan telah diganti dengan Peraturan Presidem Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(SAKIP). Sesuai dengan Peraturan tersebut diatas, Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan
misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
I -3
LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorongterwujudnyagoodgovernance.Dalamperspektifyanglebihluas,maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasimasyarakat. Bertitik tolak dari RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009 - 2014, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto dan Peraturan Presidem Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP)
serta
memperhatikan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan LAKIP Tahun 2014 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja. Dengan demikian, LAKIP Kota Mojokerto yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Walikota kepada Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2014.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
I -4
1.2.
GAMBARAN UMUM DINASPERTANIAN
Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas pokok, fungsi, susunan
organisasi
dan tata kerja tersebut, sesuai Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 22 Tahun 2008 Kepala Dinas Pertanian dibantuoleh: 1.
Sekretaris
2.
Sub Bagian Penyusunan Program
3.
Sub Bagian Keuangan
4.
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
5.
BidangPertanian
6.
Kepala Seksi TanamanPangan
7.
Kepala Seksi Konservasi Lahan danTanaman
8.
Bidang Peternakan dan Perikanan
9.
Kepala Seksi Peternakan dan KesehatanHewan
10.
Kepala Seksi Perikanan
11.
Kepala UPTD Rumah Potong Hewan(RPH)
12.
Sub Bagian TataUsaha
13.
Kelompok Jabatan Fungsional diRPH
14.
Kelompok Jabatan FungsionalPPL
Secara rinci struktur organisasi Dinas Pertanian Kota Mojokerto terdapat pada lampiran 5.
Tugas Pokok danFungsi Adanya
perubahan
beberapa
Peraturan
Pemerintah,
sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ditindaklanjuti oleh Walikota Mojokerto bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyusun Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 11 April 2008 tentang Organisasi Dinas-Dinas Kota Mojokerto
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
I -5
yang mengakibatkan terjadinya restrukturisasi pada organisasi/instansi di Pemerintah Kota Mojokerto. Sehingga pada 30 Desember 2008 Dinas Pertanian Kota Mojokerto mengalami perubahan Susunan Organisasi, mengenai substansinya tertuang dalam Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 22 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Kota Mojokerto, dengan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut: A.
TugasPokok Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok yang diatur didalam Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 yaitu melaksanakan sebagian urusan daerah di bidang pertanian yang meliputi perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian pelayanan pertanian sesuai dengan kebijakan Walikota.
B.
Fungsi Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Pertanian Kota Mojokerto mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas bidang Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan;
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup bidang Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan ;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas bidang Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan;
d.
Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;
e.
Pembinaan terhadap UPTD Rumah Potong Hewan;
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok danfungsinya.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
I -6
1.3.
ASPEK STRATEGIS DAN PERMASALAHANUTAMA
AspekStrategis Peraturan Daerah tentang Rencana
Kota
Mojokerto
Pembangunan
Nomor
Jangka
3
Tahun
Menengah
2009
Daerah
(RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2019 telah menetapkan 4 Agenda Pembangunan yaitu: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih danbaik 2. Mewujudkan kesejahteraanrakyat 3. Meningkatkan pengembangan ekonomi 4. Meningkatkan pengelolaan lingkungan dan tataruang Setelah memperhatikan tujuan, sasaran dan indicator dari masingmasing
Agenda
Pembangunan
tersebut,
maka
yang
memiliki
keterkaitan dengan Bidang Pertanian yaitu pada Agenda 2 dan Agenda 3, dengan perinciannya sbb :
Tabel 1.1 Agenda Prioritas RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009-2014 Tujuan
Sasaran
AGENDA 2 : Mewujudkan Terwujudnya Kesejahteraan sosial dan ekonomi
Meningkatnya PDRB dan income per kapita
kesejahteraan rakyat
Meningkatnya ketahanan pangan
AGENDA 3 : Mewujudkan
Indikator Sasaran
1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar 2. Cakupan bina kelompok petani 3. Produksi perikanan 4. Konsumsi ikan 5. Cakupan bina kelompok nelayan (petani ikan) 6. Produksi perikanan kelompok nelayan (petani ikan)
pengembangan ekonomi
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
1. Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB 2. Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB 3. Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
I -7
4. Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB 5. Nilai tukar petani 6. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Berkaitan dengan pencapaian target RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2019, ditetapkan Pokok-pokok strategi dan kebijakan Dinas Pertanian Tahun 2014 - 2019 yang difokuskan pada 3 (tiga) aspek utama, sebagai berikut : 1. Peningkatan Produktivitas bahan pangan utama dan bahan pangan
alternative
sebagai
langkah
strategis
untuk
meningkatkan ketahananpangan. 2. Peningkatan usaha agribisnis demi tercapainya perbaikan taraf hidup dan peningkatan kesejahteraan Petani, Peternak dan PembudidayaIkan 3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan perikanan dengan melakukan pemberian bantuan atau hibah kepada Petani dan PembudidayaIkan
PermasalahanUtama Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pertanian Kota Mojokerto menghadapi beberapa permasalahan utama sebagai berikut : 1. Berkurangnya Lahan Pertanian 2. Adanya isu rawanpangan 3. Masih rendahnya konsumsi pengganti beras (jagung, kedelai dan kacanghijau 4. Masih lemahnya kelembagaanpertanian 5. Tantangan AFTA ASEAN tahun2015 6. Berkurangnya minat generasi muda untuk bekerja di sector pertanian, peternakan danperikanan.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
II - 1
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
2.1.
RENCANASTRATEGIS
Visi danMisi Sesuai dengan tuntutan dan perkembangan perekonomian dan kebutuhan masyarakat maka diperlukan manajemen pembangunan pertanian yang modern dan meningkatkan keberpihakan kepada petani yang tinggi untuk memanfaatkan peluang yang ada dan selanjutnya dirumuskan dalam bentuk visi dan misi Dinas Pertanian Kota Mojokerto sebagai berikut: 1. VISI “Mewujudkan
Pertanian
yang
Berwawasan
Agribisnis
Bekelanjutan, Mandiri dan Sejahtera” Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Pertanian Kota Mojokerto tersebut, maka perlu dirumuskan misi yang dapat menggerakkan dan
mewujudkan
tujuan
melalui
berbagai
upaya
dalam
pelaksanaannya. 2. MISI Adapun misi Dinas Pertanian Kota Mojokerto adalah sebagai berikut: 1) Mewujudkan petani yang memiliki wawasan agribisnis dan jiwakemandirian. 2) Mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi hingga mampu membawa petani yangberteknologi. 3) Mewujudkan sarana dan prasarana pertanian yang cukup memadai.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
II - 2
Tujuan danSasaran Berdasarkan visi dan misi, Dinas Pertanian Kota Mojokerto menetapkan tujuan dan selanjutnya menjabarkan dalam sasaransasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra . Tujuan dan Sasaran Strategis yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai tahun 2014, sebagai berikut :
MISI1 :
Mewujudkan petani yang memiliki wawasanagribisnisdanjiwakemandirian Tujuan 1. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan Sasaran 1. Meningkatnya ketahanan pangan Sasaran 2. Meningkatnya kualitas hasil perikanan Sasaran 3. Meningkatnya kualitas hasil peternakan
MISI2
: Mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi hingga mampumembawa petani yangberteknologi Tujuan1.
Terwujudnya peningkatankemampuanPetanidan kompetensi SDM Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL) Sasaran 1. Meningkatnya kemampuan Petani dan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
MISI3
: Mewujudkan sarana dan prasarana pertanianyangcukupmemadai Tujuan 1. Terwujudnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan perikanan Sasaran 1. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian Sasaran 2. Meningkatnya kualitas sarana prasarana perikanan
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
II - 3
2.2.
PENETAPAN KINERJA TAHUN2015
Dinas Pertanian Kota Mojokerto telah
membuat
penetapan
kinerja
tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini telah mengacu
pada
Renstra
Dinas Pertanian serta RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2019.
Oleh
karena itu Indikator – indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja utama tingkat Kota Mojokerto yang telah ditetapkan dan telah
diintegrasikan
dalam
Renstra
Dinas Pertanian Tahun 2014 - 2019. Penetapan Kinerja tingkat Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Ringkasan Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2015 Sasaran 1. Meningkatnya ketahanan pangan Indikator Kinerja 1
Lahan pertanian pangan berkelanjutan ( LP2B )
2
Jumlah hasil produksi (Jagung, Kedelai dan Kacang Hijau dan Holtikultura ) Sasaran 2. Meningkatnya Produksi Pertanian Indikator Kinerja
3
Produksi dan Produktifitas padi
Sasaran 3. Meningkatnya Kualitas dan Nilai Tambah Produk Pertanian
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
II - 4
Indikator Kinerja 4
Nilai Tukar Petani Sasaran 4. Meningkatnya Produksi Peternakan Indikator Kinerja
5
Prosentase kasus penyakit hewan menular ternak
6
Jumlah Produksi hasil Peternakan ( daging dan telur ) Sasaran 5. Meningkatnya Produksi Perikanan Indikator Kinerja
7
% Peningkatan produksi perikanan budidaya Sasaran 6. Meningkatnya Produksi Komoditi Perkebunan Indikator Kinerja
18 % Peningkatan Produksi tanaman Perkebunan (tebu dan kelor)
Untuk mencapai target sasaran tersebut, didukung oleh program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan(Pertanian/Perkebunan) 1. Pemanfaatan Pekarangan Untuk PengembanganPangan 2. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi,Palawija 3. Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk perkebunan, produk Pertanian 4. Penyuluhan sumber pangan alternatif 5. Monitoring evaluasi dan pelaporan 2. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
6. Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan 7. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan 8. Sertifikat bibit unggul pertanian/ perkebunan 3. Program Peningkatan KesejahteraanPetani 9. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan PelakuAgribisnis 10. Peningkatan Kemampuan LembagaPetani 11. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis 4. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
12. Penanaman pohon diluar kawasan hutan 5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
13. Promosi atas hasil produksi LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
II - 5
14. Pertanian/Perkebunan daerah 6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/PerkebunanLapangan 15. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/ Perkebunan 16. Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan 7. Program Pengembangan BudidayaPerikanan 17. Pendampingan pada Kelompok Tani PembudidayaIkan 18. Pembinaan dan PengembanganPerikanan 19. Penyusunan profil perikanan 8. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 20. Pendataan masalah peternakan 21. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak 9. Program Peningkatan Produksi HasilPeternakan 22. Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan PakanTernak 23. Pengembangan AgribisnisPeternakan 10. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 24. Penelitian dan pengembangan hasil produksi peternakan 11. Program peningkatan produksi peternakan 25. Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi tepat guna Uraian lebih lengkap tentang Penetapan Kinerja Dinas Pertanian KotaTahun 2015 dirinci pada Lampiran 1a dan 1b.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
II - 6
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -1
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1.
CAPAIANKINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Mojokerto Tahun 2014 – 2019 merupakan penjabaran visi dan misi Walikota Mojokerto terpilih RPJMD ini memberikan arahan yang jelas bagi seluruh stakeholders untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada melalui penyusunan prioritas program –program pembangunan jangka menengah daerah.Selain itu RPJMD juga menjadi pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -2
Pengukuran pencapaian tujuan dan sasaran strategis didasarkan pada jumlah capaian seluruh IKU dibagi dengan jumlah IKU, yang terdiri dari 12 IKU dan 7 Indikator pendukung lainnya. Capaian atas 19 IKU tersebut yang menunjukkan capaian kinerja secara makro Dinas Pertanian pada tahun 2014 adalah sebesar 93.62%. Secara ringkas, capaian per tujuan strategis, per sasaran strategis, dan per IKU disajikan pada Tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2014 No
Uraian Tujuan/ Sasaran/ IKU
Satuan
Target
Realisasi Capaian (%)
Meningkatnya pendapatan dan Tujuan 1 kesejahteraan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan Sasaran 1.1
113.64%
77.07%
Meningkatnya ketahanan pangan
Indikator Kinerja Utama 1
Jumlah konsumsi beras
Ton
15000
10196
67.97%
2
Total konsumsi pangan pengganti beras (Jagung, Kedelai dan Kacang Hijau)
Ton
311
268
86.17%
Sasaran 1.2
Meningkatnya kualitas hasil perikanan
161.46%
Indikator Kinerja Utama 3
Produksi perikanan *)
Kg
75,000
182,958
243.94%
4
Konsumsi ikan *)
Kg
3,187,062
2,516,948
78.97%
Sasaran 1.3
Meningkatnya kualitas hasil peternakan
102.39%
Indikator Kinerja Utama 5
Populasi sapi potong
Ekor
150
154
102.67%
6
Populasi kambing
Ekor
1,000
1,018
101.80%
7
Populasi domba
Ekor
800
825
103.13%
8
Populasi ayam buras
Ekor
12,000
12,040
100.33%
9
Populasi itik
Ekor
2,500
2,600
104.00%
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -3
Terwujudnya peningkatan kemampuan Petani dan kompetensi Tujuan 2 SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sasaran 2.1
40.00%
Meningkatnya kemampuan Petani dan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
40.00%
Indikator Kinerja Utama 10
Cakupan bina kelompok petani *)
Kelompok Tani
25
10
Terwujudnya peningkatan kualitas Tujuan 3 sarana dan prasarana pertanian dan perikanan Sasaran 3.1
40.00%
127.21%
Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian
82.46%
Indikator Kinerja Utama 11
12
13
14 15
16 17 Sasaran 3.2
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar*) Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar *) Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB*) Kontribusi sektor pertanian(palawija) terhadap PDRB*) Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB *) Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB*)
Kw/Ha
60
65
108.33%
Ton
7958
6207
78.00%
%
1.71
1.06
61.99%
%
1.07
0.86
80.37%
%
0.03
0.02
66.67%
%
1.07
0.86
80.37%
102.91
104.41
101.46%
Nilai tukar petani *) Meningkatnya kualitas sarana prasarana perikanan
171.97%
Indikator Kinerja Utama 18
19
Cakupan bina kelompok nelayan (petani ikan) *) Produksi perikanan kelompok nelayan (petani ikan)*) CAPAIAN KINERJA 2014
Kelompok Pembudidaya Ikan
12
12
100.00%
Kg
75,000
182,958
243.94%
%
93.62%
*) IKU Uraian lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis dirinci pada Lampiran 2.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -4
Dibawah ini terdapat grafik untuk memudahkan kita dalam melihat perkembangan tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian pada tahun 2014 sbb :
Grafik 3.1 Capaian Tujuan & Sasaran Strategis Tahun2014 200%
171.97%
161.46% 150%
127.21%
113.64% 100%
102.39%
77.07%
50%
40%
82.46% 40%
0%
1
2
3 Tujuan
4
5
6
Sasaran
Dari grafik 3.1 diatas menunjukkan bahwa capaian tujuan dan sasaran tertinggi pada tujuan 3 dan sasaran 6 diikuti tujuan 1 dan sasaran 2. keberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa hal sbb : a.
Bila diamati ternyata sasaran 6 dan 2 terkait dengan bidang perikanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pencapaian tersebut, terutama peningkatan produksi ikan darat yang naik sangat signifikan.
b.
Adanya kegiatan DAK bidang perikanan yang berupa bantuan kolam hibah dan sarana produksi perikanan telah berimplikasi terhadap peningkatan produksi ikan darat. Analisa lebih mendalam dapat dilihat pada ulasan pada halaman berikutnya tentang indikator produksi perikanan dan cakupan bina kelompok nelayan (petaniikan) Sedangkan capaian terendah pada tujuan 2 dan sasaran 4, yang
terkait dengan kegiatan kelembagaan petani yang dimotori oleh Penyuluh Pertanian Lapangan. Kegagalan tersebut dikarenakan : Kecilnya jumlah bantuan baik dari provinsi maupun pemda yang diberikan pada petani kalau dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya. Analisa lebih mendalam dapat dilihat pada ulasan pada halaman berikutnya tentang cakupan bina kelompokpetani
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -5
3.2.
ANALISIS CAPAIANKINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran
strategis, yaitu terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap indikator sasaran lainnya yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2014 dengan capaian 2013 serta dikaitkan dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra 2014, sebagaimana dirinci dalam lampiran 2. Terkait dengan berakhirnya masa renstra 2010-2014, dalam LAKIP Tahun 2014 juga disampaikan analisis pencapaian tujuan strategis pada tahun 2014 dibanding kondisi awal Renstra pada tahun 2010. Analisis ini digunakan salah satu dasar perencanaan dalam renstra tahun 2015-2019. Rincian lebih lanjut perbandingan antara capaian selama tahun renstra dibanding target disajikan dalam lampiran 3. Analisis tentang capaian ke-3 tujuan strategis dan ke-6 sasaran strategis yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian Kota Mojokerto sampai akhir masa Renstra, disajikan dalam uraian berikut.
1. Tujuan Strategis 1. Meningkatnya Pendapatan dan Kesejahteraan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan
Capaian
kinerja
tujuan
strategis
1
“Meningkatnya
Pendapatan
dan
Kesejahteraan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan” selama periode Renstra 2010-2014 tergambar pada Tabel 3.2 berikut ini.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -6
Tabel 3.2 Ringkasan Capaian Tujuan Strategis 1 R/R/C
Rencana/ Realisasi/ Capaian
Uraian Sasaran 2010 Sasaran Meningkatnya 1 ketahanan pangan
Sasaran Meningkatnya kualitas hasil 2 Rencana perikanan Sasaran Meningkatnya kualitas hasil 3 peternakan Rata-rata Target
4,488
Realisasi
Sasaran Meningkatnya ketahanan pangan 1 Sasaran Meningkatnya 2 kualitas hasil Capaian perikanan Sasaran Meningkatnya kualitas hasil 3 peternakan Rata-rata Tujuan 1
5,175
2012 5,235
2013 6,171
2014 7,656
1,100,576 1,217,531 1,321,531 1,475,531 1,631,031
4,039
4,396
4,117
3,786
3,290
369,701
409,034
443,628
495,163
547,326
4,488
5,137
5,002
5,038
5,232
Sasaran Meningkatnya 1 ketahanan pangan Sasaran Meningkatnya 2 kualitas hasil perikanan Sasaran Meningkatnya 3 kualitas hasil peternakan Rata-rata Realisasi
2011
1,094,547 1,407,169 1,475,219 1,344,707 1,349,953
4,039
4,411
4,124
3,766
3,327
367,691
472,239
494,782
451,170
452,838
100.00%
93.26%
75.54%
83.58%
77.07%
84.93%
232.64%
216.40%
182.38%
161.46%
100.00%
100.31%
101.24%
97.76%
102.39%
94.98%
142.07%
131.06%
121.24%
113.64%
Pada tabel 3.2 terlihat bahwa capaian tujuan strategis 1 Dinas Pertanian Kota Mojokerto berfluktuasi sejak tahun 2010 sampai dengan 2014, dengan peningkatan terbesar pada tahun 2011 sebesar 142.07% dan penurunan terkecil pada tahun 2010 sebesar 94.98%. yang masih dibawah target capaian tujuan. Secara garis besar capaian tujuan strategis 1 mengalami penurunan walaupun realisasi masih diatas target. Bila diamati target yang ditetapkan sejak tahun 2010-2014 mengalami peningkatan, namun sayangnya tidak diimbangi dengan peningkatan realisasi. Hal itulah yang menyebabkan cenderung terjadi penurunan.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -7
Untuk mencapai tujuan strategis 1 yakni meningkatnya pendapatan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan, dilakukan melalui 3 sektor utama yaitu sector pertanian, peternakan dan pembudidaya ikan. Ketiga sector utama tersebut tercernin pada sasaran strategis. Penjabaran ketiga sasaran strategisnya secara terperinci sbb: 1. Sasaran strategis 1 terkait dengan Sektor pertanian, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendukung visi dan misi Walikota Mojokerto Tahun 2009-2004, melalui kegiatan yang terkait dengan peningkatan ketahanan pangan, seperti pelatihan wanita tani dan pengawasan terhadap pupuk bersubsidi danpestisida. 2. Sasaran strategis 2 terkait dengan Sektor peternakan, kegiatan aksinya berupa pencegahan dan pengendalian penyakit ternak serta kegiatan agribisnis yang dapat berimplikasi langsung terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraanpeternak 3. Sasaran strategis 3 terkait dengan Sektor perikanan,kegiatanaksinyaberupa pembinaan dan ikut serta dalam programpusat“GEMARIKAN” Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan. Serta pelatihandanpemberianbantuan benih dan pakan pada pembudidaya ikan penerima kolamDAK. Capaian
ketiga
sasaran
strategis
tersebut
selama
tahun
2010-2014
diilustrasikan dalam grafik seperti dibawah ini: Grafik3.2CapaianTujuan1&SasaranStrategisTahun2010 -2014 250.00%
232.64%
216.40%
200.00%
182.38% 161.46%
142%
150.00% 100% 100.00% 100%
94.98%
84.93%
100.31% 93.26%
50.00%
0.00% 2010
2011
131.06% 101.24%
121.24%
Sasaran 1
113.64%
97.76%
2012
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
Sasaran 2 Sasaran 3
102.39% 75.54%
Tujuan1
83.58%
77.07%
2013
2014
III -8
Berdasarkan pada grafik diatas menunjukkan tingkat capaian selama tahun 2010-2014, yang bila dirangking dari tertinggi s/d terendah sbb : 1. Sasaran strategis 2 yang mewakili sektor perikanan telah mencapai capaian tertinggi bahkan melebihi 200%. Kalau dibandingkan, keadaan awal renstra (tahun 2010) menunjukkan capaian terendah. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kegiatan DAK, dimana kolam yang terbangun pada tahun 2010 relatif kecil yakni 20 unit kolam, sedangkan tahun 2011 kolam yang terbangun terbanyak sebesar 74 unit sehingga capaian pada tahun 2011 tertinggi. Dan ternyata hal tersebut berimplikasi terhadap peningkatan produksiperikanan. 2. Sasaran strategis 3 yang mewakili sektor peternakan dengan tingkat capaian relatif stabil yang telah mencapai 100% dan bila ada kenaikan itupun tidak tertalu tinggi. Sedangkan capaian terendah pada tahun 2013. Hal tersebut terkait dengan jumlah pengadaan desinfektan dan vaksin dengan adanya kegiatan penyemprotan dan pengadaan obatobatan ternak berdampak terhadap penurunan penyakit yang tentunya diharapkan akan meningkatkan populasi ternak. Pada tahun 2013 jumlah pengadaan obat-obatan ternak terendah yaitu sebanyak 40liter. 3. Sasaran strategis 1 yang mewakili sektor pertanian tingkat capaian rata2 dibawah target atau dibawah 100%. Indikator yang terkait dengan sasaran ini adalah jumlah konsumsi beras. Berbeda dengan indicator lain, justru bila jumlah konsumsi beras menurun menunjukkan indikasi baik, karena goal dari program ketahanan pangan yakni mengurangi ketergantungan konsumsiberas. Analisis tentang ketiga sasaran strategis Dinas Pertanian Kota Mojokerto tersebut, sebagai alat ukur untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra secara detail dipaparkan sebagai berikut :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -9
1) Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Ketahanan Pangan
Pada table 3.2 dan grafik 3.2 terlihat bahwa capaian sasaran strategis 1 berfluktuasi sejak tahun 2010 s/d 2014. Dengan tingkat penurunan terendah di tahun 2012 sebesar 75.54%, yang artinya pula mengindikasikan bahwa realisasinya masih jauh dibawah target. Hal serupa juga terjadi dari tahun 2011 s/d 2014 yakni capaian tujuan masih dibawah target, dikarenakan peningkatan target tidak diimbangi dengan peningkatan realisasi. Peningkatan terbesar pada tahun 2011 sebesar93.26%. Sasaran strategis 1 yakni tetang ketahanan pangan. Terkait dengan hal tersebut, peran Dinas Pertanian Kota Mojokerto mempunyai andil besar dalam rangka mensukseskan Visi dan Misi Walikota tahun 2009-2014 tentang ketahanan pangan. Dengan pencapaian sasaran strategis 1 yang masih dibawah target tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Pertanian kedepannya agar berani melakukan inovasi dan terobosan yang sekiranya dapat meningkatkan pencapaian ketahanan pangan, yang Goal akhirnya pada pencapaian penurunan angka rawan pangan yang kedepannya merupakan tantangan besar yang bukan hanya dihadapai oleh Indonesia saja, tetapi sudah menjadi Isu global. Sasaran strategis 1 “Meningkatnya Ketahanan Pangan” diindikasikan oleh 2 Indikator pendukung lainnya, yang keduanya belum tercover dalam RPJMD Kota Mojoerto Tahun 2009-2014. Namun dikarenakan adanya kegiatan yang terkait
dengan ketahanan
pangan,
maka
dimunculkan
indicator
pendukung lain yang sudah tercantum dalam revisi Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014. Realisasi indicator pendukung lainnya pada sasaran strategis 1 yang dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam table 3.3 dibawah ini:
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -10
Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Tahun 2013 dan 2014 Realisasi Kinerja
No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Jumlah konsumsi beras
Ton
2013 9,955
2014 10,196
2
Total konsumsi pangan pengganti beras (Jagung, Kedelai dan Kacang Hijau)
Ton
122
268
241
Target Kinerja 2014 15,000
147
311
Kenaikan/ (Penurunan)
Capaian 2014
Rata-rata Indikator Pendukung Lainnya
67.98% 86.17%
77.07%
Dari table 3.3 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di table 3.2 terlihat bahwa kedua indicator pendukung lainnya pada sasaran strategis 1 pada tahun 2014 tercapai 77.07%. Kegiatan untuk mencapai sasaran
strategis
1
ini
menggunakan
anggaran
APBD
sebesar
Rp
115.000.000,- (selengkapnya di lampiran 4) Uraian masing-masing capaian Indikator pendukung lainnya pada sasaran strategis 1 adalah sebagai berikut:
(1)
1)
Jumlah Konsumsi Beras
Tingkat keberhasilan dari program ketahanan pangan dapat dilihat dari jumlah konsumsi beras, yang merupakan salah satu indikator kuncinya. Karena pada dasarnya tujuan utama dari program ini ialah dapat mengurangi tingkat ketergantungan konsumsi penduduk akan beras, sehingga diharapkan akan beralih kepada makanan pangan lain sebagai pengganti beras semisal : jagung, ubi-ubian dll. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin turun jumlah konsumsi beras, maka dapat dikatakan keberhasilan program ketahanan pangan telah tercapai.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -11
Dalam perhitungan jumlah konsumsi beras ini memakai data asumsi dari Dinas Kesehatan Propinsi Jatim yang menyatakan bahwa asumsi konsumsi beras per-orang dengan segala tingkat usia setara dengan 2 ons perharinya. Sehingga dari data asumsi tersebut dapat diketahui jumlah konsumsi beras seluruh seluruh penduduk Kota Mojokerto selama 1 tahun. Pada tahun 2014 jumlah komsumsi beras sebesar 10.196 ton (73 kg/kap/thn) dan produksi beras sebanyak 4.035 ton. Yang artinya bahwa beras yang diproduksi oleh Petani Kota Mojokerto hanya mampu mencukupi sebanyak 39.57% dari kebutuhan beras seluruh jumlah penduduk, sehingga sisanya
sebanyak
60.43% mesti disuply dari daerah lain. Bila dibandingkan dengan jumlah konsumsi beras tingkat nasional sebesar 97 kg/kap/thn, tentunya hal itu merupakan indikasi yang baik karena Kota Mojokerto sudah bisa menekan konsumsi beras yang berimplikasi terhadap penurunan akan ketergantungan konsumsi beras. Pada tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah konsumsi beras sebesar 10.196 ton atau 67.98% dari 15.000 ton yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah komsumsi beras meningkat sebanyak 241 ton. Hal yang berbeda dengan indikator secara umum, justru bila capaiannya menurun dapat dikatakan indikasi bagus karena dapat menurunkan jumlah konsumsi beras. Walaupun capaiannya dibawah target yang berindikasi baik, namun bila dibandingkan tahun 2013 mengalami peningkatan konsumsi beras, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilannya capaiannya masih rendah. Dan bila dilihat dari perkembangan konsumsi beras dari tahun 2010-2014 terus mengalami peningkatan seperti terlihat pada grafik 3.3 dibawah ini:
10,500
Grafik 3.3 Perkembangan Konsumsi Beras Tahun 2010 -2014 10,196
10,000 9,500
9,798
9,857
2011
2012
9,955
9,000 8,500 8,765 8,000 2010
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
2013
2014
III -12
(2) 2) Total Konsumsi Pangan Pengganti Beras (Jagung, Kedelai dan Kacang Hijau)
Seperti diuraikan diatas, bahwa tingkat keberhasilan program ketahanan pangan tidak terlepas dari konsumsi pangan pengganti beras seperti : jagung, kedelai dan kecang hijau. Karena kami mengalami kesulitan dalam mencari sumber data tentang rumusan konsumsi pangan pengganti beras, maka kami memakai asumsi bahwa seluruh produksi tanaman pangan pengganti beras dikonsumsi, sehingga data yang dipakai ialah data produksi tanaman tersebut. Pada tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah total konsumsi pangan pengganti beras sebesar 268 ton atau 86.17.% dari 311 ton yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 total konsumsi pangan pengganti beras meningkat sebanyak 147 ton. Hal yang berbeda dengan indikator konsumsi beras, maka bila konsumsi pangan pengganti beras meningkat mengindikasikan hal yang baik. Walaupun capaiannya masih dibawah target, namun bila dibandingkan tahun 2013 konsumsi pangan pengganti beras meningkat, maka dapat dikatakan capaian keberhasilannya cukup baik. Dari analisa kedua indikator tersebut diatas ada beberapa evaluasi untuk perbaikan kedepan agar sasaran ketahanan pangan dapat berhasil sbb : 1. Perlu dievaluasi dalam menentukan target konsumsi beras, idealnya tiap tahun seharusnya menurun dan jangan terlalu jauh selisihnya dengan tahunsebelumnya 2. Dengan tingkat konsumsi beras dari tahun 2010-2014 terus mengalami peningkatan, maka perlu dievaluasi lagi program dan kegiatan yang terkait dengan ketahanan pangan apa sudah sesuai atau belum. Karena seharusnya program dan kegiatan yang telah dilaksanakan mestinya punya dampak langsung terhadap indikatorkinerjanya 3. Adanya peningkatan produksi tanaman palawija (kedelai dan kacang hijau) sebagai pengganti beras merupakan indikasi baik, sehingga perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan lagi dengan melakukan inovasi dan terobosan baru dengan pemakaian teknologi pertanian yang dapat meningkatkan produksipalawija.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -13
2) Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Kualitas Hasil Perikanan
Pada table 3.2 dan grafik 3.2 terlihat bahwa capaian sasaran strategis 2 berfluktuasi sejak tahun 2010 s/d 2014. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan, namun diikuti oleh penurunan sejak tahun 2012 s/d 2014. Dengan tingkat penurunan terendah di tahun 2010 sebesar 84.93%, sedangkan peningkatan terbesar
pada tahun 2011
sebesar 232.64%. Walaupun
mengalami penurunan dari dari tahun 2012 s/d 2014, tapi masih berada diatas target Sasaran strategis 2 yakni terkait dengan sector perikanan, yang merupakan salah satu tupoksi Dinas Pertanian. Pada sasaran strategis 2 ini didukung oleh 2 Indikator Kinerja Utama (IKU), yang keduanya sudah tercover dalam RPJMD Kota Mojoerto Tahun 2009-2014 dan revisi Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014. Realisasi IKU pada sasaran strategis 2 yang dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam table 3.4 dibawah ini : Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2 Tahun 2013 dan 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
3
Produksi perikanan *)
Kg
4
Konsumsi ikan *)
Kg
Realisasi Kinerja 2013 177,768
2014 182,958
2,511,646 2,516,948
Rata-rata IKU
5,190
Target Kinerja 2014 75,000
5,302
3,187,062
Kenaikan/ (Penurunan)
Capaian 2014 243.94% 78.97%
161.46%
Dari table 3.4 tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di table 3.2 terlihat bahwa kedua IKU pada sasaran strategis 2 pada tahun 2014 tercapai 161.46%. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis 2 ini menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 147.990.000,- (selengkapnya di lampiran 4) Uraian masing-masing capaian IKU pada sasaran strategis 2 adalah sebagai berikut :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -14
(3)
3)
Produksi Perikanan (IKU)
Jumlah
produksi
perikanan menjadi salah satu indicator
untuk
mengetahui tingkat kualitas hasil perikanan. Data produksi perikanan didapatkan dari jumlah produksi ikan darat atau ikan yang dibudidaya dengan kolam. Bila melihat perkembangan produksi ikan dan capaiannya dari tahun 2010-2014 seperti tampak pada lampiran 3 dan dapat digambarkan dengan grafik sbb : Grafik 3.4 Perkembangan Produksi Ikan dan Capaiannya Tahun 2010-2014 Perkembangan Produksi Ikan Darat Tahun 2010 - 2014 200,000
170,165
150,000
400%
182,446
177,768
182,958
100,000 50,000
Capaian Produksi Ikan Darat Tahun 2010 2014 354.51%
300%
325.80%
100%
27,941
0 2010
2011
2012
2013
2014
243.94%
277.76%
200%
69.85%
0% 2010
2011
2012
2013
2014
Dari grafik 3.4 diatas menunjukkan bahwa perkembangan produksi ikan darat dari tahun 2010-2014 cenderung naik, meskipun tidak terlalu signifikan. Namun capaian produksi ikan darat tahun 2010-2014 mengalami penurunan, dengan angka capaian yang sangat fantastis yakni melebihi 200%. Hal yang sangat kontras sekali justru pada tahun 2010 capaiannya sangat jauh dibawah 100% yakni sebesar 69.85%. Bila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan target produksi ikan darat Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) dan Dinas Perikanan & Kelautan Jatim sebesar 28.23% dan 25.71% (sumber Renstra 2010-2014), maka pertumbuhan produksi ikan darat selama tahun 2010-2014 di Kota Mojokerto melebihi target Nasional dan Provinsi yaitu sebesar 129.15%.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -15
Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah produksi perikanan sebesar 182.958 kg atau 243.94% dari 75.000 kg yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah produksi perikanan meningkat sebanyak 5.190 kg yang mengindikasi baik. Melonjaknya capaian produksi perikanan yang sangat fantastis ini adalah sebagai imbas dari kegiatan DAK bidang perikana berupa pemberian kolam hibah, bantuan bibit lele dan pakan ikan (selengkapnya pada lampiran4).
(4)
4)
Konsumsi Ikan (IKU)
Dengan adanya peningkatan kualitas hasil perikanan diharapkan berdampak terhadap peningkatan konsumsi ikan. Data konsumsi ikan ini bukan hanya dilihat dari ikan segar saja tapi juga termasuk produk olahan ikan. Pada tabel 3.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah konsumsi ikan penduduk seluruh Kota Mojokerto sebesar 2.511.646 kg atau 78.97% dari 3.187.062 kg yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah konsumsi ikan meningkat sebanyak 5.302 kg yang mengindikasi baik. Hal ini adalah sebagai imbas dari kegiatan GEMARIKAN “Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan”. Perkembangan konsumsi ikan selama tahun 2010-2014 disajikan pada grafik 3.5 dibawah ini. Dari grafik tersebut, menunjukkan bahwa perkembangan konsumsi ikan selama tahun 2010-2014 cenderung stagnan. Grafik3.5PerkembanganKonsumsiIkanTahun2010 -2014 3,000,000
2,644,173
2,500,000 2,000,000
2,767,992 2,161,152
2,511,646
2,516,948
1,500,000 1,000,000 500,000 0 2010
2011
2012
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
2013
2014
III -16
Bila dicermati antara jumlah produksi ikan dengan konsumsi ikan ada gap yang lumayan tinggi yaitu sebesar 182.958 kg dan 2.511.646 kg. Hal tersebut artinya bahwa produksi ikan yang dihasilkan oleh pembudidaya ikan di Kota Mojokerto belum bisa mengcover kebutuhan ikan seluruh penduduk Kota Mojokerto, sehingga mesti mensuply produksi ikan dari luar kotaMojokerto. Bila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan target konsumsi ikan Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) dan Dinas Perikanan & Kelautan Jatim
sebesar
5.68%
dan
5%
(sumber
Renstra
2010-2014),
maka
pertumbuhan konsumsi ikan selama tahun 2010-2014 di Kota Mojokerto masih dibawah dari target Nasional dan Provinsi yaitu sebesar4.5%.
Dari 2 indikator pada sasaran strategis 2 yang telah dianalisa dapat diambil beberapa evaluasi, guna perbaikan program dan kegiatan kedepannya sbb : 1. Dengan
tingginya
dipertahankan
tingkat
program
capaian
dan
produksi
kegiatan
yang
ikan, dapat
maka
perlu
mendukung
keberhasilan indikator tersebut, yaitu pembangunan kolam DAK yang telah dihibahkan serta bantuan alat pasca panen, benih ikan dan pakan ternak. 2. Namun kedepannya perlu dilakukan monev dan pembinaan secara berkelanjutan
kepada
kelompok
pembudidaya
ikan
(Pokdakkan)
penerima ikan DAK, sehingga diharapkan program DAK yang digulirkan bukan sementara, tapi berkelanjutan yang sifatnya pemberdayaan pembudidayaikan. 3. Perlu dilakukan perbaikan lagi untuk program dan kegiatan yang mendukung GEMARIKAN, karena masih rendahnya jumlah konsumsi Ikan.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -17
3) Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kualitas Hasil Peternakan
Pada table 3.2 dan grafik 3.2 menunjukkan bahwa capaian sasaran strategis 3 berfluktuasi sejak tahun 2010 s/d 2014. Dari tahun 2010 s/d 2012 mengalami peningkatan, kemudian diikuti oleh penurunan pada tahun 2013 dan peningkatan lagi pada tahun 2014. Dengan tingkat penurunan terendah tahun 2013 sebesar 97.76%, sedangkan peningkatan terbesar pada
di
tahun
2014 sebesar 102.39%. Sasaran strategis 3 terkait dengan sector peternakan, yang merupakan salah tupoksi Dinas Pertanian. Pada sasaran strategis 3 ini didukung oleh 5 Indikator pendukung lainnya, yang kelimanya belum tercover dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009-2014. Namun dikarenakan adanya kegiatan yang terkait dengan sector peternakan, maka dimunculkan indicator pendukung lain tersebut yang sudah tercantum dalam revisi Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014.. Realisasi indicator pendukung lainnya pada sasaran strategis 3 yang dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam table 3.5 dibawah ini : Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 3 Tahun 2013 dan 2014 No
Indikator Kinerja
-13
Target Kinerja 2014 150
1,018
-874
1,000
101.80%
1,010
825
-185
800
103.13%
Ekor
14,860
12,040
-2,820
12,000
100.33%
Ekor
900
2,600
1,700
2,500
104.00%
Satuan
RealisasiKinerja
5
Populasi sapi potong
Ekor
2013 167
2014 154
6
Populasi kambing
Ekor
1,892
7
Populasi domba
Ekor
8
Populasi ayam buras
9
Populasi itik
Kenaikan/ (Penurunan)
Rata-rata IndikatorPendu kung Lainnya
Capaian 2014 102.67%
102.39%
Dari table 3.5 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di table 3.4 terlihat bahwa kelima indicator pendukung lainnya pada
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
sasaran
III -18
strategis 3 tahun 2014 tercapai 102.39%. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis 3 menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 185.000.000,(selengkapnya di lampiran 4) Uraian masing-masing capaian Indikator pendukung lainnya pada sasaran strategis 3 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.6. Perkembangan Populasi Kambing, Itik, Sapi Potong& Domba Tahun 2010 - 2014 Perkembangan Populasi Sapi Potong & Domba Tahun 2010-2014
Perkembangan Populasi Kambing & Itik Tahun 2010-2014 1,200
6,000
4,880
5,000 4,000
4,210 1,630
2,000
1,670
0 2010
1,550
2011
5)
1,892
1,150
900
2012
2013
Kambing
(5)
845
800
3,000
1,000
1,010
1,000
2,600
600
701
355
400
1,018
Itik
2014
200
825
765
261
0 2010
384
2011
2012
Sapi Potong
167
154
2013
2014
Domba
Populasi Sapi Potong
Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah populasi sapi potong sebanyak 154 ekor atau 102.67% dari 150 ekor yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah populasi sapi potong menurun sebanyak 13 ekor yang mengindikasi kurang baik. Bila mengamati perkembangan populasi sapi potong selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.6 menunjukkan bahwa cenderung mengalami penurunan, dengan pertumbuhan penurunan sebesar -5.29% per tahunnya. Kalau dibandingkan dengan target pertumbuhan populasi sapi potong dari Disnak Jatim tahun 2010-2014 sangat jauh dibawah, yang menargetkan sebesar 6.18% pertahun.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -19
(6)
6)
Populasi Kambing
Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah populasi kambing sebanyak 1.018 ekor atau 101.80% dari 1.000 ekor yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah populasi kambing menurun sebanyak 874 ekor yang mengindikasi kurangbaik. Bila mengamati perkembangan populasi kambing selama tahun 20102014 seperti tampak pada grafik 3.6 menunjukkan bahwa cenderung mengalami penurunan, dengan pertumbuhan penurunan sebesar -8.04% per tahunnya. Kalau dibandingkan dengan target pertumbuhan populasi kambing dari Disnak Jatim tahun 2010-2014 sangat jauh dibawah, yang menargetkan sebesar 1.5% per tahun.
(7)
7)
Populasi Domba
Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah populasi domba sebanyak 825 ekor atau 103.13% dari 800 ekor yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah populasi domba menurun sebanyak 185 ekor yang mengindikasi kurangbaik. Bila mengamati perkembangan populasi domba selama tahun 20102014 seperti tampak pada grafik 3.6 menunjukkan bahwa cenderung mengalami peningkatan, dengan pertumbuhan peningkatan sebesar 6.2% per tahunnya. Kalau dibandingkan dengan target pertumbuhan populasi domba dari Disnak Jatim tahun 2010-2014 sangat jauh diatasnya, yang menargetkan sebesar 1.5% per tahun.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -20
(8)
8)
Populasi Ayam Buras
Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah populasi ayam buras sebanyak 12.040 ekor atau 100.33% dari 12.000 ekor yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah populasi ayam buras menurun sebanyak 2.820 ekor yang mengindikasi kurang baik. Grafik3.7PerkembanganPopulasiAyamBurasTahun2010-2014 18,000 16,000
16,720
14,000 13,355
14,860
14,395
12,000
12,040
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2010
2011
2012
2013
2014
Ayam Buras
Bila mengamati perkembangan populasi ayam buras selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.7 menunjukkan bahwa cenderung mengalami penurunan, dengan pertumbuhan penurunan sebesar -1.54% per tahunnya. Kalau dibandingkan dengan target pertumbuhan populasi ayam buras
dari
Disnak
Jatim
tahun
menargetkan sebesar 1.5% pertahun.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
2010-2014 masih
dibawahnya,
yang
III -21
(9)
9)
Populasi Itik
Pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah populasi itik sebanyak 2.600 ekor atau 104.00% dari 2.500 ekor yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah populasi itik meningkat sangat signifikan sebanyak 1.700 ekor yang mengindikasi baik. Bila mengamati perkembangan populasi itik selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.6 menunjukkan bahwa cenderung mengalami peningkatan, dengan pertumbuhan peningkatan sebesar 26.66% per tahunnya. Kalau dibandingkan dengan target pertumbuhan populasi itik dari Disnak Jatim tahun 2010-2014 jauh diatasnya, yang menargetkan sebesar 1.5% per tahun.
Kalau dilihat secara makro dari kelima indikator peternakan dapat disimpulkan bahwa : Populasi ternak yang mengalami pertumbuhan positif atau peningkatan tiap tahunnya selama tahun 2010-2014 yakni domba dan itik sebesar 6.2% dan26.66% Populasi ternak yang mengalami pertumbuhan negatif atau penurunan tiap tahunnya selama tahun 2010-2014 yakni sapi potong, kambing dan ayam buras sebesar -5.29%, -8.04% dan-1.54%
Walaupun capaian 2014 pada kelima indikator tersebut memperlihatkan peningkatan yang melebihi dari target. Namun secara makro pada tahun 2014 keadaan peternakan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan mutasi hewan ternak sangat cepat sekali, utamanya ayam dan itik. Bila dicermati populasi itik menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan pada tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun 2013. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi sbb : 1. Survey dilapangan memperlihatkan bahwa jumlah itik yang ada sedikit yang dibudidayakan, tapi banyak yang hanya dibeli kemudian dijual kembali, sehingga jumlah pedagang lebih banyak dari peternak. Hal itu yang menyebabkan terjadinya gap yang terlalu jauh antara populasi itik pada tahun 2013 dengan tahun2014. LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -22
2. Data dilakukan dalam 2 kali dalam setahun yaitu awal dan akhir tahun. Namun data yang dipakai dan sebagai acuan adalah data pada akhir tahun. Sehingga akan terjadi perbedaan yang lumayan cepat dari waktu kewaktu. 3. Semakin berkurangnya minat generasi muda untuk menjadi peternak, sehingga jumlah peternak yang produktif kian sedikitjumlahnya.
Kegiatan yang dapat mendukung tercapai indikator di sektor peternakan, yaitu : a. Penyemprotan atau desinfektan yang dilakukan 5 hari dalamseminggu b. Pengadaan desinfektan, obat hewan kecil danbesar c. Sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakitternak d. Lomba burungberkicau e. Pengadaan vaksin dan vitamin unggas, untuk kegiatan ini
anggaran
tidak bisa diserap karena telah mendapatkan bantuan vaksin dan vitamin dari Disnak PropinsiJatim Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran 4
2. Tujuan Strategis 2. Terwujudnya Peningkatan Kemampuan Petani dan Kompetensi SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
Capaian kinerja tujuan strategis 2 “Terwujudnya Peningkatan Kemampuan Petani dan Kompetensi SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)” selama periode Renstra 2010-2014 tergambar pada Tabel 3.6 berikut ini.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -23
Tabel 3.6 Ringkasan Capaian Tujuan Strategis 2 R/R/C
Rencana/ Realisasi/ Capaian
Uraian Sasaran 2010 Sasaran 4
Rencana
Realisasi
Capaian
2011
2012
2013
2014
Meningkatnya kemampuan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Rata-rata Target
6
2
25
25
25
6
2
25
25
25
Sasaran 4
6
1
25
25
10
6
1
25
25
10
Sasaran 4
100.00%
50.00%
100.00%
100.00%
40.00%
100.00%
50.00%
100.00%
100.00%
40.00%
Meningkatnya kemampuan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Rata-rata Realisasi Meningkatnya kemampuan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Rata-rata Tujuan 2
Pada tabel 3.6 terlihat bahwa capaian tujuan strategis 2 Dinas Pertanian Kota Mojokerto berfluktuasi sejak tahun 2010 sampai dengan 2014, dengan penurunan terendah pada tahun 2014 sebesar 40.00% yang masih dibawah target capaian tujuan, sedangkan sebagian besar telah mencapai 100%.
Untuk mencapai tujuan strategis 2 ini sangat terkait dengan kinerja dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). PPL sebagai penyambung lidah antara Dinas Pertanian dengan petani. Atau sebaliknya PPL memegang peran sentral dalam penyaluran aspirasi petani ke pengambil kebijakan. Selain itu peran sentral lain dari PPL ialah transfer ilmu kepada Petani, sehingga diharapkan akan ada dampak positif berupa adanya peningkatan kemampuan Petani. Hal itu sangat dituntut adanya peningkatan kompetensi PPL. Analisis tentang sasaran strategis 4 Dinas Pertanian Kota Mojokerto tersebut, sebagai alat ukur untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, dipaparkan sebagai berikut :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -24
4) Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kemampuan Petani dan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Pada table 3.6 menunjukkan bahwa capaian sasaran strategis 4 berfluktuasi sejak tahun 2010 s/d 2014. Dengan tingkat penurunan terendah di tahun 2014 sebesar 40.00%, yang artinya pula mengindikasikan bahwa realisasinya masih jauh dibawah target. Hal serupa juga terjadi dari tahun 2011 yakni capaian tujuan masih dibawah target. Sasaran strategis 4 terkait dengan peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), yang sangat berkaitan erat dengan peningkatan kemampuan
Petani.
Karena
diharapkan
dengan
adanya
peningkatan
kompotensi PPL akan dapat berimplikasi langsung terhadap pemahaman Petani tentang suatu hal yang terkait denganpertanian. Pada sasaran strategis 4 ini didukung oleh 1 IKU yang sudah tercover dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009-2014 dan tercantum dalam revisi Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014.. Realisasi
IKU
pada sasaran strategis 4 yang dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam table 3.7 dibawah ini :
Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4 Tahun 2013 dan 2014
No 10
Indikator Kinerja
Satuan
Kelompok Cakupan bina Tani kelompok petani *)
Realisasi Kinerja 2013 25
Rata-rata IKU
2014 10
Kenaikan/ (Penurunan) -15
Target Kinerja 2014 25
Capaian 2014 40.00%
40.00%
Dari table 3.7 diatas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di table 3.6 terlihat bahwa satu IKU pada sasaran strategis 4 pada tahun 2014 tercapai 40.00%. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis 4 ini menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 148.900.000,- (selengkapnya di lampiran 4) Uraian masing-masing capaian Indikator pada sasaran strategis 4 adalah sebagai berikut : LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -25
(1010)
Cakupan Bina Kelompok Petani(IKU)
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sari sasaran strategis 4 dengan memakai indikator cakupan bina kelompok petani yang didapatkan dari jumlah kelompok petani yang mendapatkan bantuan dari Pemkot. Pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 jumlah kelompok tani yang menerima bantuan baik dari Dinas Pertanian Propinsi Jatim maupun dari Pemkot Mojokerto sebanyak 10 kelompok tani atau 40.00% dari 25 kelompok tani yang ditargetkan. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah kelompok tani yang menerima bantuan
turun
sebanyak 15 kelompok, yang artinya jumlah kelompok tani yang menerima bantuan dari provinsi dan pemda lebih banyak pada tahun2013. Bantuan yang diberikan pada kelompok tani cukup bervariatif dari tahun 2010 s/d 2014 sbb : a. Tahun 2010 mendapatkan bantuan 6 unit pompa air dari Dinas Pertanian Propinsi Jatim dan diserahkan kepada 6 kelompoktani, b. Tahun 2011 mendapatkan bantuan 1 unit APPO (Alat Pembuat Pupuk Organik) dari Dinas Pertanian Propinsi Jatim dan diserahkan kepada 1 kelompok tani, c. Tahun 2012 mendapatkan bantuan 25 unit hand sprayer dan 2 pompa air dari Dinas Pertanian Kota Mojokerto dan diserahkan kepada 25 kelompok tani, yang sifatnya pinjam pakai (asetPemkot), d. Tahun 2013 mendapatkan bantuan 25 unit power sprayer dan pestisida dari Dinas Pertanian Kota Mojokerto dan diserahkan kepada 25 kelompok tani, yang sifatnya pinjam pakai (power sprayer = aset Pemkot), e. Tahun 2014 mendapatkan bantuan pestisida dari Dinas Pertanian Kota Mojokerto dan diserahkan kepada 10 kelompoktani. Kegiatan yang terkait dengan penguatan kelembagaan dan peningkatan kompetensi PPL ini yaitu antara lain : 1. Pertemuan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dilakukan setiap bulansekali. LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -26
2. Ikut serta dalam ajang 4 tahun sekali Pekan Nasional (PENAS) tahun 2014 diMalang 3. Lomba kelompok tani, PPL dan petani berprestasi Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran4
3. Tujuan Strategis 3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perikanan Capaian kinerja tujuan strategis 3 “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perikanan” selama periode Renstra 2010-2014 tergambar pada Tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3.8 Ringkasan Capaian Tujuan Strategis 3 R/R/C
Rencana/ Realisasi/ Capaian
Uraian Sasaran 2010 Sasaran 5
Rencana
Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian Sasaran Meningkatnya 6 kualitas sarana prasarana perikanan Rata-rata Target Sasaran 5
Realisasi
Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian Sasaran Meningkatnya 6 kualitas sarana prasarana perikanan Rata-rata Realisasi Sasaran 5
Capaian
Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian Sasaran Meningkatnya 6 kualitas sarana prasarana perikanan Rata-rata Tujuan 3
2011
2012
2013
1,162.89
1,163.25
1,163.19
1,161.36
1,160.68
20,003
24,005
28,004
32,006
37,506
10,582.70
12,584.12
14,583.59
16,583.43
19,333.34
1,030.29
857.82
938.02
1,057.40
911.32
13,973
85,088
91,227
88,890
91,485
7,501.65
42,972.66
46,082.51
44,973.45
46,198.16
67.04%
63.93%
68.52%
74.76%
82.46%
84.93%
227.26%
212.90%
188.88%
171.97%
75.99%
145.60%
140.71%
131.82%
127.22%
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
2014
III -27
Pada tabel 3.8 menunjukkan bahwa capaian tujuan strategis 3 Dinas Pertanian Kota Mojokerto berfluktuasi sejak tahun 2010 s/d 2014. Dari tahun 2010 s/d 2011 mengalami peningkatan, kemudian diiikuti dengan penurunan pada tahun 2012 s/d 2014. Dengan penurunan terendah pada tahun 2010 sebesar 75.99% yang masih dibawah target capaian tujuan, sedangkan peningkatan terbesar pada tahun 2012 sebesar 145.60%.
Untuk mencapai tujuan strategis 3 ini didukung oleh 2 sektor yaitu sektor pertanian dan sektor perikanan. Dengan adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan ini diharapkan dapat berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan pembudidaya ikan. Capaian kedua sasaran strategis tersebut selama tahun 2010-2014 diilustrasikan dalam grafik seperti dibawah ini : Grafik3.8CapaianTujuan3&SasaranStrategisTahun2010 -2014 250.00%
227.26%
200.00%
212.90% 188.88%
150.00%
145.60%
140.71%
63.93%
68.52%
100.00% 84.93%
75.99%
50.00%
67.04%
0.00% 2010
2011
2012
171.97% Tujuan 3
131.82% 74.76%
2013
127.22% 82.46%
Sasaran 5 Sasaran 6
2014
Berdasarkan pada grafik diatas menunjukkan tingkat capaian selama tahun 2010-2014, yang bila dirangking dari tertinggi s/d terendah sbb : 1. Sasaran strategis 6 yang mewakili sektor perikanan telah mencapai capaian tertinggi bahkan melebihi 200%. Ulasan tentang sasaran 6 ini hampir sama dengan sasaran 2 pada ulasansebelumnya. 2. Sasaran strategis 5 yang mewakili sektor pertanian, tingkat capaiannya rata2 dibawah target atau dibawah 100%. Terdapat 7 Indikator yang terkait dengan sasaran ini yaitu produksi padi, kontribusi pertanian
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -28
terhadap PDRB dan Nilai Tukar Petani (NTP), dengan tingkat capaiannya rata2 dibawah 70%. Hal itu sangat dimaklumi sekali karena sangat erat kaitannya dengan semakin berkurangnya lahan pertanian akibat adanya konversi lahan menjadi perumahan dan industri. Sehingga berdampak kepada penurunan produksi dan produktivitas padi serta pada kontribusi pertanian terhadap PDRB danNTP.
Analisis tentang kedua sasaran strategis Dinas Pertanian Kota Mojokerto tersebut, sebagai alat ukur untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, dipaparkan sebagai berikut:
5) Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Sarana Prasarana Pertanian Pada table 3.8 dan grafik 3.8 menunjukkan bahwa capaian sasaran strategis 5 berfluktuasi sejak tahun 2010 s/d 2014 dengan tingkat realisasi yang masih jauh dibawah target. Terjadi penurunan pada tahun 2011, kemudian mengalami peningkatan dari tahun 2012 s/d 2014. Dengan tingkat penurunan terendah di tahun 2011 sebesar 63.93%, yang artinya realisasinya masih jauh dibawah target. Dan peningkatan terbesar pada tahun 2014 sebesar 82.46% Sasaran strategis 5 yakni terkait dengan peningkatan kualitas sarana prasarana pertanian, yang didukung oleh 7 IKU yang sudah tercover dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009-2014 dan tercantum dalam revisi Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014 (lampiran 6). Realisasi IKU pada sasaran strategis 5 yang dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam table 3.9 dibawah ini :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -29
Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 5 Tahun 2013 dan 2014
6
Target Kinerja 2014 60
6,207
-1,030
7,958
78.00%
1.08
1.06
-0.02
1.71
61.99%
%
0.88
0.86
-0.02
1.07
80.37%
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB *)
%
0.02
0.02
0.00
0.03
66.67%
16
Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB *)
%
0.88
0.86
-0.02
1.07
80.37%
17
Nilai tukar petani *)
102.91
104.41
2
103
101.46%
No
IndikatorKinerja
Satuan
RealisasiKinerja
11
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar *)
Kw/ha
2013 59
12
Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar *)
Ton
7,237
13
Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB *)
%
14
Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB *)
15
2014 65
Kenaikan/ (Penurunan)
Capaian 2014 108.33%
Rata-rataIKU
82.46%
Dari table 3.9 dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di table 3.8 terlihat bahwa 7 IKU pada sasaran strategis 5 pada tahun 2014 tercapai
82.46%.
Kegiatan
untuk
mencapai
sasaran
strategis
5
ini
menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 175.000.000,- (selengkapnya di lampiran 4) Uraian masing-masing capaian IKU pada sasaran strategis 5 adalah sebagai berikut :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -30
(11)11)
Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnyaper Hektar (IKU)
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan pertanian yang paling pokok ialah melihat jumlah produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar. Permasalahan utama yang hampir melanda di semua daerah adalah berkurangnya lahan pertanian akibat konversi lahan menjadi kawasan perumahan dan industri. Sehingga hal tersebut akan berimplikasi langsung terhadap penurunan produktivitas padi. Hal yang serupa juga melanda KotaMojokerto. Pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 produktivitas padi sebanyak 65 kw/ha atau 108.33% dari 60 kw/ha yang ditargetkan. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 produktivitas padi meningkat sebanyak 6 kw/ha yang mengindikasi baik. Perkembangan produktivitas dan produksi padi selama tahun 2010-2014 disajikan pada grafik dibawah ini sbb :
Grafik 3.9 Perkembangan Produktivitas dan Produksi Padi Tahun 2010-2014 Perkembangan Produktivitas Padi Tahun 2010 - 2014 70 65
Perkembangan Produksi Padi Tahun 2010 - 2014 8,000
67 65
63
60
50 2010
2011
4,000
59
58
55
2012
7,043
6,000
2013
5,842
6,398
2011
2012
7,237
6,207
2,000 2014
0 2010
2013
Pada grafik 3.9 diatas menunjukkan bahwa perkembangan produktivitas padi selama tahun 210-2014 cenderung mengalami penurunan, dengan pertumbuhan penurunan sebesar -0.25% per tahunnya.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
2014
III -31
(1212)
Produksi Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnyaper Hektar (IKU)
Produksi padi merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan produktifitas padi. Oleh karena itu adanya peningkatan produktifitas padi akan berdampak juga terhadap peningkatan produksi padi begitu pula sebaliknya. Pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 produksi padi sebanyak 6.207 ton atau 78.00% dari 7.958 ton yang ditargetkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 produksi padi turun secara signifikan sebanyak 1.030 ton yang mengindikasi tidak baik. Penurunan produksi padi pada tahun 2014 lebih disebabkan adanya serangan wereng coklat dan burung pada awal tahun 2014. Bila mengamati perkembangan produksi padi selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.9 menunjukkan bahwa cenderung mengalami penurunan, dengan pertumbuhan penurunan sebesar -2.16% per tahunnya. Kalau dibandingkan dengan target pertumbuhan produksi padi dari Kementan dan Diperta Jatim tahun 2010-2014 sangat jauh dibawah, yang menargetkan sebesar 3.56% dan 4.51% per tahun.
(13)13)
Kontribusi Sektor Pertanian/ Perkebunan Terhadap PDRB(IKU)
Bicara mengenai data PDRB erat kaitannya dengan pihak lain yakni BPS selaku penyedia data PDRB. Ketika dikonfirmasikan mengenai permintaan data PDRB tahun 2014, mereka menyatakan bahwa data PDRB belum tersedia. Biasanya data statistik BPS publish akan pada pertengahan tahun. Hal itu yang menjadikan kendala dalam pemenuhan data realisasi PDRB pertanian tahun 2014. Untuk menyiasati hal tersebut Dinas Pertanian Kota Mojokerto melakukan perhitungan tersendiri terhadap PDRB pertanian berdasarkan data-data pertanian, sehingga data realisasi PDRB pertanian yang ditampilan pada LAKIP 2014 merupakan data sementara dari perhitungan Dinas Pertanian Kota Mojokerto. Dan tentunya nantinya akan disesuaikan
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -32
dengan data PDRB yang telah di publish oleh BPS. Harapannya
semoga
PDRB hasil perhitungan Dinas Pertanian Kota Mojokerto selisihnya tidak terlalu beda jauh dengan PDRB dariBPS. Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB sebesar 1.06% atau 61.99% dari 1.71% yang ditargetkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB turun sebesar 0.02% yang mengindikasi tidak baik. Bila mengamati Perkembangan kontribusi pertanian terhadap PDRB selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.10 dibawah ini, menunjukkan bahwa cenderung mengalami penurunan sebesar -3.62% per tahun. Grafik 3.10 Perkembangan Kontribusi Pertanian terhadap PDRB Tahun 2010 - 2014 1.40% 1.20% 1.00%
1.23% 1.03%
0.80%
1.15% 0.95%
1.14% 0.92%
1.08% 0.88%
1.06%
0.86%
0.60%
0.00%
Palawija Perkebunan
0.40% 0.20%
Pertanian
0.02% 2010
(1414) )
0.02% 2011
0.02%
0.02%
0.02%
2012
2013
2014
Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) Terhadap PDRB(IKU)
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB sebesar 0.86% atau 80.37% dari 1.07% yang ditargetkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB turun sebesar 0.02% yang mengindikasi kurang baik.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -33
Bila mengamati perkembangan kontribusi sektor pertanian untuk tanaman palawija terhadap PDRB selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.10, menunjukkan bahwa cenderung mengalami penurunan sebesar -4.39% per tahun.
(1515)
Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB(KU)
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB sebesar 0.02% atau 66.67% dari 0.03% yang ditargetkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) adalah tetap atau sama dengan tahun 2013. Hal itu dikarenakan untuk produk perkebunan tidak mengalami peningkatan atau cenderung stagnan. Bila mengamati perkembangan kontribusi sektor perkebunan untuk tanaman keras terhadap PDRB selama tahun 2010-2014 seperti tampak pada grafik 3.10, menunjukkan stagnan.
(1616) )
Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB(IKU)
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB disamakan dengan kontribusi sektor pertanian untuk tanaman palawija, karena petani mayoritas besar menanam palawija, yakni sebesar 0.86% atau 80.37% dari 1.07% yang ditargetkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 kontribusi produksi kelompok petani ) terhadap PDRB turun sebesar 0.02% yang mengindikasi kurang baik. Secara makro kontribusi pertanian terhadap PDRB mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -34
(1717)
Nilai Tukar Petani (IKU)
Data Nilai Tukar Petani (NTP) di Kota Mojokerto belum tersedia, sehingga untuk data NTP mengacu pada data NTP Jawa Timur. Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 NTP sebesar 104.41 atau 101.46% dari 103 yang ditargetkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 NTP naik sebanyak 2 yang mengindikasi tidak baik. Bila melihat tren perkembangan NTP mengalami peningkatan dari tahun 2010 s/d 2014 sebesar 1.41% per tahun, seperti tampak pada grafik 3.11 dibawahini.
Grafik3.11 Perkembangan NTP Tahun 2010-2014 105.00 104.00 103.00 102.00 101.00 100.00 99.00 98.74 98.00 97.00 96.00 95.00 2010
104.41 101.65
102.91 102.16
2011
2012
2013
2014
NTP
Kalau dilihat secara makro dari ketujuh indikator pertanian pada sasaran strategis 5 dapat ditarik beberapa kesimpulan sbb : Indikator yang mengalami pertumbuhan positif atau peningkatan tiap tahunnya selama tahun 2010-2014 yakni NTP sebesar1.41% Indikator yang mengalami pertumbuhan negatif atau penurunan tiap tahunnya selama tahun 2010-2014 yakni produktivitas dan produksi padi, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB sebesar-0.25%, -2.16% dan -3.62%
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -35
Rendahnya tingkat capaian pada ke-7 indikator sasaran strategis 5 dengan rata2 secara keseluruhan masih dibawah 70% serta rata2 mengalami pertumbuhan negatif/ penurunan selama tahun 2010-2014. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sbb : 1. Semakin menurunnya lahan pertanian akibat dari adanya konversi lahan menjadi
perumahan,
pertokoan
dan
industri
yang
kian
hari
perkembangannya kian pesat tanpa bisa dibendung lagi. Hal tersebut mengakibatkan penurunan pada sektor pertanian, utamanya pada produksi dan produktivitas padi. Oleh karena itu untuk melindungi lahan pertanian yang mengalami penyusutan tiap tahun, maka sangat diperlukan Perda yang mengatur Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari UU nomor 41 tahun 2009
tentang
Perlindungan Lahan Pertanian PanganBerkelanjutan 2. Adanya serangan Organisme Penggganggu Tanaman (OPT) yang menyebabkan penurunan produksi padi atau bahkan pernah terjadi Puso (gagal panen total) di beberapa wilayah Kota Mojokerto pada
tahun
2013. Sehingga kegiatan pengadaan pestisida dan sarana produksi pertanian lainnya tiap tahun tidak mampu menekan laju penurunan produksi padi. Karena hasil pertanian susah diprediksi dikarenakan serangan OPT dan cuaca yang juga tidak bisadiprediksi. 3. Semakin berkurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, sehingga jumlah petani yang produktif makin sedikitjumlahnya.
Kegiatan yang terkait dengan pencapaian ke-7 indikator tersebut yaitu berupa pengadaan pestisida, alat-alat pertanian dan pertemuan kelompok tani.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -36
6) Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya Kualitas Sarana Prasarana Perikanan Pada table 3.8 terlihat bahwa capaian sasaran strategis 6
berfluktuasi
sejak tahun 2010 s/d 2014. Terjadi peningkatan pada tahun 2011, kemudian diikuti dengan penurunan secara berurutan dari tahun 2012 s/d 2014. Dengan penurunan terendah pada tahun 2010 sebesar 84.93%, yang artinya realisasinya masih jauh dibawah target, dan peningkatan terbesar pada tahun 2011 sebesar 227.26% Peningkatan yang terjadi sangat fantastis karena melebihi 200%. Sasaran strategis 6 terkait dengan peningkatan kualitas sarana prasarana perikanan, yang didukung oleh 2 IKU yang sudah tercover dalam RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2009-2014 dan tercantum dalam revisi Renstra Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2009-2014. Realisasi IKU pada sasaran strategis 6 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam table 3.10 dibawah ini : Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 6 Tahun 2013 dan 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
18
Cakupan bina kelompok nelayan (petani ikan) *)
Kelompok Pembudida ya Ikan
19
Produksi perikanan kelompok nelayan (petani ikan) *)
Kg
Realisasi Kinerja 2013
2014
11
12
177,768 182,958
Kenaikan/ (Penurunan)
Target Kinerja 2014
1
12
100.00%
5,190
75,000
243.94%
Rata-rata IKU
Capaian 2014
171.97%
Dari table 3.10 tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di table 3.8 terlihat bahwa kedua IKU pada sasaran strategis 6 pada tahun 2014 tercapai 171.97%. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis 6
ini
menggunakan
anggaran
APBD
sebesar
Rp
1.969.084.000,-
(selengkapnya di lampiran 4) Uraian masing-masing capaian IKU pada sasaran strategis 6 adalah sebagai berikut:
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -37
(1818) )
Cakupan Kelompok Nelayan (Petani Ikan)(IKU)
Data cakupan kelompok nelayan (petani ikan) diperoleh dari data petani ikan penerima bantuan dari Pemkot Mojokerto. Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator ini sangat erat kaitannya dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perikanan yang sudah ada sejak tahun 2009. Berdasarkan juknisnya DAK ini diperuntukkan untuk peningkatan sarana dan prasarana perikanan berupa pembangunan kolam serta pemberian bantuan alat-alat pasca panen. Bila melihat trend penerima kolam DAK dari tahun 2010 s/d 2014 mengalami kenaikan, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran3 Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 cakupan bina kelompok nelayan (petani ikan) atau petani ikan penerima bantuan kolam DAK sebanyak 12 kelompok pembudidaya ikan (gapokdakan) atau 100% dari 12 gapokdakan yang ditargetkan. Sedangkan bila diandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah petani ikan penerima kolam DAK turun sebesar 1gapokdakan.
(1919) )
Produksi Perikanan Kelompok Nelayan (Petani Ikan)(IKU)
Dengan adanya pembangunan kolam DAK diharapkan berimplikasi terhadap peningkatan produksi ikan secara signifikan di Kota Mojokerto. Data produksi perikanan oleh kelompok nelayan (petani ikan) di asumsi sama dengan jumlah produksi ikan darat. Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 produksi ikan sebanyak 182.958 kg atau 243.94% dari 75.000 kg yang ditargetkan. Sedangkan bila diandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 jumlah produksi ikan naik sebesar 5.190 kg. Secara keseluruhan jumlah penerima kolam DAK tahun 2014 sebanyak 48 orang dengan perincian lebih lengkap pada lampiran4.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -38
3.3.
REALISASIANGGARAN Pelaksanaan kerja Dinas Pertanian dibiayai dari APBD dan telah
mengalami perubahan APBD (PAK) sebanyak 1 kali, dengan total anggaran belanja sebesar Rp 6.189.160.300,- . Realisasi anggaran belanja sampai dengan 31 Desember 2014 Rp 5.862.899.881,- atau 94,73 % dari total anggaran belanja, dengan rincian sbb :
Tabel 3.11 Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2015 No A
B
Belanja
Anggaran (Rp)
Realisasi Rp
%
Sisa (Rp)
Pendapatan
218.444.000
98.390.000
71.14
Pendapatn Asli Daerah
218.444.000
98.390.000
71.14
Belanja
9.251.681.700
5.845.421.239
94.73
326.260.419
1. Belanja Tidak Langsung
2.306.951.800
2.259.870.656
94.13
129.699.676
• BelanjaPegawai
2.306.951.800
2.259.870.656
94.13
129.699.676
2. Belanja Langsung
6.944.729.900
3.585.550.583
95.06
196.560.743
BelanjaPegawai
347.926.000
324.234.000
93.42
26.871.000
• Belanja Barang & Jasa
6.233.787.900
2.914.547.000
94.72
363.016.000
346.547.000
97.33
•
• Belanja Modal
150.345.143
19.344.600
Sumber : SIMDA Kota Mojokerto Tahun 2014
Secara terperinci realisasi belanja per sasaran dan program Dinas Pertanian pada tahun 2014 disajikan pada lampiran 4, namun rekap-nya disajikan pada table dibawah ini :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -39
Tabel 3.12 Realisasi Belanja per Sasaran dan Program Tahun 2014 No
Program
Anggaran
Realisasi
2,740,974,000
Rp 2,568,702,330
% 93.71
Sasaran 1. Meningkatnya ketahanan pangan
115,000,000
114,765,000
99.80
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan) Sasaran 2. Meningkatnya kualitas hasil perikanan
115,000,000
114,765,000
99.80
147,990,000
110,146,900
74.43
Program Pengembangan Budidaya Perikanan Sasaran 3. Meningkatnya kualitas hasil peternakan
147,990,000 U 185,000,000
110,146,900 139,893,000
74.43 75.62
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Sasaran 4. Meningkatnya kemampuan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
130,000,000
110,333,000
84.87
55,000,000
29,560,000
53.75
148,900,000
144,178,000
96.83
115,500,000
111,674,000
96.69
33,400,000
32,504,000
97.32
175,000,000
173,570,200
99.18
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
50,000,000
49,629,000
99.26
Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Sasaran 6. Meningkatnya kualitas sarana prasarana perikanan
125,000,000
123,941,200
99.15
1,969,084,000
1,886,149,230
95.79
Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Rutin
1,969,084,000 3,448,186,300
1,886,149,230 3,294,197,551
95.79 95.53
Belanja Tidak Langsung (Gaji & Tunjangan) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan (Keg. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan)
2,210,708,300 438,078,000
2,081,008,624 431,145,927
94.13 98.42
700,400,000
683,353,000
97.57
9,000,000 20,000,000 25,000,000
9,000,000 20,000,000 25,000,000
100.00 100.00 100.00
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan (Keg. Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan) Program Pengembangan Budidaya Perikanan (Keg. Penyusunan Profil Perikanan)
25,000,000
24,690,000
98.76
20,000,000
20,000,000
100.00
6,189,160,300
5,862,899,881
94.73
A
Program Non Rutin
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan Sasaran 5. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian
B 1 2 3 4 5 6
7
8
JUMLAH
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -40
Dari table 3.12 diatas menunjukkan bahwa komposisi antara belanja pembangunan dan belanja rutin sebesar 44.29 % : 55.71%, artinya bahwa belanja rutin lebih besar daripada belanja pembangunan. Padahal komposisi ideal antara belanja pembangunan dengan belanja rutin ialah 70% ; 30% atau 60% : 40%. Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran kedepannya perlu diperhatikan komposisi ideal tersebut, jangan sampai terjadi kebangkrutan birokrasi dikarenakan 60% lebih anggaran banyak dialokasikan untuk belanja rutin atau belanja pegawai. Untuk mengetahui perkembangan realisasi anggaran per sasaran strategis tahun 2014 diilustrasikan dengan grafik dibawah ini.
Grafik3.12 Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2014 120.00% 100.00%
99.80%
80.00% 60.00%
74.43%
96.83%
99.18%
Sasaran4
Sasaran5
95.79%
75.62%
40.00% 20.00% 0.00%
Sasaran1
Sasaran2
Sasaran3
Sasaran6
Dari table 3.12 dan grafik 3.12 diatas menunjukkan bahwa realisasi/ penyerapan anggaran pada belanja pembangunan/ non rutin terbesar dan terendah sbb : Terbesar = sasaran 1 (99.8%) dan terendah = sasaran 2(74.43%) Terbesar = Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan) 99.8% dan terendah = Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan(53.75%) Terbesar = Kegiatan Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija
(100%)
dan
terendah
=
Kegiatan
Pembelian
dan
Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak (0%), penyerapan anggaran LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -41
sebesar 0% dikarenakan telah mendapatkan bantuanvaksin dari Disnak Provinsi Jatim. Sehingga belanja untuk pembelian vaksin yang biasanya tiap tahun dilaksanakan oleh Diperta Kota Mjokerto tidak bisa dilaksanakan.
Untuk lebih detailnya dibawah ini akan dipaparkan realisasi anggaran per sasaran sbb :
A. Sasaran strategis 1 “Meningkatnya ketahananpangan” Untuk mencapai sasaran strategis 1 didukung oleh : 1 program : Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan), dengan realisasi anggaran =99.80% 2 kegiatan : a. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan, dengan realisasi anggaran =99.53% b. Pengembangan
Intensifikasi
Tanaman
Padi,
Palawija, dengan realisasi anggaran =100% B. Sasaran strategis 2 “Meningkatnya kualitas hasilperikanan” Untuk mencapai sasaran strategis 2 didukung oleh : 1 program : Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan realisasi anggaran =74.43% 2 kegiatan : a. Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan, dengan realisasi anggaran =96% b. Pembinaan
dan
Pengembangan
Perikanan,
dengan realisasi anggaran =70.04%
C. Sasaran strategis 3 “Meningkatnya kualitas hasilpeternakan” Untuk mencapai sasaran strategis 3 didukung oleh : 2 program : a. Program Pencegahan
dan
Penanggulangan
Penyakit Ternak, dengan realisasi anggaran = 84.87% b. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan realisasi anggaran = 53.75% LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
III -42
4 kegiatan:a.
Pendataan Masalah Peternakan,denganrealisasianggaran =93.5% b. Pemeliharaan Penyakit
Kesehatan
Menular
dan
Ternak,
Pencegahan
dengan
realisasi
anggaran =83.3% c. Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak, dengan realisasi anggaran =0% d. Pengembangan Agribisnis Peternakan, dengan realisasi anggaran =98.53% D. Sasaran strategis 4 “Meningkatnya kemampuan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)” Untuk mencapai sasaran strategis 4 didukung oleh : 2 program: a.
Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani,dengan realisasianggaran =96.69% b.
Program
Pemberdayaan
Penyuluh
Pertanian/
Perkebunan Lapangan, dengan realisasi anggaran = 97.32% 3kegiatan:
a. Penyuluhan dan Pendampingan PetanidanPelakuAgribisnis, dengan realisasi anggaran =97.25% b. Peningkatan
Kemampuan
Lembaga
Petani,
dengan realisasi anggaran =96.08% c. Peningkatan
Kapasitas
Tenaga
Penyuluh
Pertanian/ Perkebunan, dengan realisasi anggaran = 97.32% E. Sasaran strategis 5 “Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian” Untuk mencapai sasaran strategis 5 didukung oleh : 2 program:
a.
Program Pertanian/
Peningkatan Perkebunan,
anggaran =99.26%
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
Penerapan dengan
Teknologi realisasi
III -43
b. Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/
Perkebunan, dengan realisasi anggaran =99.15% 2 kegiatan : a. Pengadaan Sarana dan PrasaranaTeknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna, dengan realisasi anggaran =99.26% b. Penyediaan
Sarana
Produksi
Pertanian/
Perkebunan, dengan realisasi anggaran =99.15%
F. Sasaran strategis 6 “Meningkatnya kualitas sarana prasarana perikanan” Untuk mencapai sasaran strategis 6 didukung oleh : 1program:
Program Pengembangan BudidayaPerikanan,denganrealisasi anggaran = 95.79%
1kegiatan:
Penyediaan Sarana dan PrasaranaPerikanan,denganrealisasi anggaran =95.79%
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
IV -1
BAB IV. PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Kinerja Dinas Pertanian Kota Mojokerto telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran -sasaran strategisnya. Berdasarkan pembahasan dan analisa dari tujuan strategis, sasaran strategis dan indikator kinerja Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2014, maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti pada tabel dibawah ini :
No
Komponen
A B
Keseluruhan Capain Kinerja Tujuan Strategis 3. Terwujudnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan perikanan 1. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan Petani, Peternak dan PembudidayaIkan 2. Terwujudnya peningkatan kemampuan Petani dan kompetensi SDM Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL) Sasaran Strategis 6. Meningkatnya kualitas sarana prasarana perikanan 2. Meningkatnya kualitas hasilperikanan 3. Meningkatnya kualitas hasil peternakan 5. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian 1. Meningkatnya ketahanan pangan 4. Meningkatnya kemampuan Petani dan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 10 indikator 9 indikator
C
D
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
Capaian Kinerja
Kriteria
Tahun 2014 93.62% Baik 127.21%
Tercapai
113.64%
Tercapai
40%
Tdk Tercapai
171.97%
Tercapai
102.39%
Tercapai
161.46% 82.46% 77.07% 40%
Tercapai Tdk Tercapai Tdk Tercapai Tdk Tercapai Tercapai TdkTercapai
Target Kemen tan/ KKP
Target Diperta/ Disnak / DPK Jatim
Diatas/ Dibawah Target
IV -2
E
F
G
Pertumbuhan Indikator Kinerja Tahun 2010 - 2014 (% per thn) Sektor Pertanian 1. NTP 1.41% Naik 2. ProduktivitasPadi -0.25% Turun 3. ProduksiPadi -2.16% Turun 3.56% 4.51% 4. Kontribusi sector pertanian terhadap -3.62% Turun PDRB Sektor Peternakan 1. Itik 26.66% Naik 1.5% 2. Domba 6.2% Naik 1.5% 3. Ayam Buras -1.54% Turun 1.5% 4. Sapi Potong -5.29% Turun 6.18% 5. Kambing -8.04% Turun 1.5% Sektor Perikanan 1. Produksi Ikan Darat 129.15 Naik 28.23% 25.71% 2. Konsumsi Ikan % Naik 5.68% 5% 4.5%
Realisasi Anggaran Belanja Non Rutin 2014
H
I
Tertinggi : 1. Sasaran Strategis1 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 3. Kegiatan Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi,Palawija Terendah : 1. Sasaran Strategis2 2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 3. Kegiatan Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak
99.8% 99.8%
Baik Baik
74.43% 53.75%
Cukup Cukup
100%
0%
Baik
Buruk
Secara prinsip, ada beberapa alasan yang mendasari sasaran dan indikator yang tingkat capaiannya dibawah target sbb : 1. Untuk
sektor
pertanian
hal
yang
paling
pokok
ialah
semakin
berkurangnya lahan pertanian dan semakin berkurangnya jumlah petani produktif dikarena rendahnya minat generasi menjadipetani 2. Untuk sektor peternakan ialah adanya mutasi ternak yang sangat cepat utamanya ayam & itik, serta semakin berkurangnya jumlah peternak yang membudidayakan ternak, bukan hanya sebagai pedagangsaja.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
Dibawah Diatas Diatas Dibawah Dibawah Dibawah Diatas Dibawah
IV -3
Sedangkan untuk tingkat capaiannya diatas target, terjadi pada sektor perikanan, hal tersebut dikarenakan : 1. Adanya kegiatan DAK bidang perikanan yang memberikan bantuan kolam, benih dan pakan ikan serta peralatan pasca panen perikanan, sehingga berimplikasi terhadap meningkatnya jumlah produksi ikan secarasignifikan 2. Namun kedepannya perlu dilakukan monev dan pembinaan secara berkelanjutan
kepada
kelompok
pembudidaya
ikan
(Pokdakkan)
penerima ikan DAK, sehingga diharapkan program DAK yang digulirkan bukan sementara, tapi berkelanjutan yang sifatnya pemberdayaan pembudidayaikan.
Dari kesimpulan diatas dapat disarankan beberapa langkah antisipatif yang sekiranya dapat dijadikan bahan evaluasi untuk tahun mendatang demi peningkatan kinerja Dinas Pertanian, antara lain sbb : 1.
Melakukan evaluasi dan perbaikan terus terhadap capaian yang dibawah target
2.
Melaksanakan dan meningkatkan lebih baik lagi untuk capaian yang diatas target
3.
Untuk melindungi lahan pertanian yang mengalami penyusutan tiap tahun, maka sangat diperlukan Perda yang mengatur Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari UU nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Ada beberapa konsep yang bisa ditawarkan dalam penyusunan Perda Lahan Pertanian Berkelanjutan sbb: a)
Penentuan kawasan pertanian milik petani, yang ditetapkan dengan perda, sehingga apabila petani tersebut akan menjual akan dipersulit atau ditetapkan dengan harga jual yang lebih mahal dibandingkan dengan lahan selain lahanpertanian
b)
Pemerintah membeli beberapa lahan pertanian dengan
luasan
tertentu yang diatur dan ditetapkan dalam Perda, semisal RTRW Kota Mojokerto Tahun 2012-2032 menetapkan 104 Ha sebagai kawasan pertanian di tahun 2032, maka Pemkot Mojokerto membelisecara LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
IV -4
bertahap sampai mencapai luasan 104 Ha yang diikuti dengan pengembangan kawasan pertanian yang berbasis pada komoditi unggulan daerah. Sehingga konsep perda ini dapat dikombinasikan dengan kegiatan kawasan pertanian yang berbasis pada komoditi unggulan daerah 4.
Tantangan bagi birokrasi pertanian untuk mencari alternatif kebijakan guna terus meningkatkan produksi pertanian, perternakan dan perikanan, walau dengan lahan terbatas. Namun bicara mengenai pertanian, perternakan dan perikanan tidak bisa dilihat secara partial, mesti dilihat secara holistic dan komprehensif. Bahwa pertanian mencangkup kegiatan mulai dari budidaya (ON FARM) sampai pengolahan/ industri (OFF FARM). Sedangkan kalau dilihat dari penataan ruang dengan lahan pertanian yang semakin menyusut, maka konsep pertanian yang paling sesuai untuk daerah perkotaan yakni konsep AGRIBISNIS DANAGROPOLITAN.
5.
Kedepannya krisis pangan atau rawan pangan akan menjadi isu bukan hanya jadi isu nasional tapi akan menjadi isu global. Oleh karena itu untuk kedepannya Dinas Pertanian perlu membuat program dan kegiatan yang mampu mendukung peningkatan ketahanpangan.
6.
Dinas Pertanian Kota Mojokerto dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapai tantangan AFTA Asean tahun 2015, sehingga program dan kegiatan Dinas Pertanian mampu menjadikan produk-produk unggulan pertanian Kota Mojokerto mempunyai nilai tambah dan mampu berdayasaing.
7.
Sebagus apapun suatu perencanaan, namun kalau tidak mendapatkan dukungan dari pimpinan dan pelaksana dilapangan, maka suatu rencana itu tidak lebih seperti sampah. Oleh karena itu yang terpenting sangat diperlukan komitmen bersama antara pimpinan dan pelaksana untuk bekerjasama agar program dan kegiatan benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh petani dan goal utamanya yaitu demi kesejahteraan petani KotaMojokerto.
LaporanKinerjaInstansiPemerintah DinasPertanianKotaMojokertoTahun2014
Lampiran 1a. Penetapan Kinerja
DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Sasaran Strategis Uraian
Indikator Kinerja
1
2
Satuan
Target
Program/Kegiatan
3
4
5
Anggaran Rp 6
MISI 1 : Mewujudkan petani yang memiliki wawasan agribisnis dan jiwa kemandirian 1 Sasaran 1. Meningkatnya ketahanan pangan
2 Sasaran 2. Meningkatnya kualitas hasil perikanan
1.1 Jumlah konsumsi beras
Ton
15,000
1.2 Total konsumsi pangan pengganti beras (Jagung, Kedelai dan Kacang Hijau)
Ton
311
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) - Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan
50,000,000
- Pengembangan IntensifikasiTanaman Padi,Palawija
65,000,000
2.1 Produksi perikanan *)
Kg
75,000
2 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
2.2 Konsumsi ikan *)
Kg
3,187,062
- Pendampinganpada Kelompok Tani PembudidayaIkan - Pembinaan dan PengembanganPerikanan
3 Sasaran 3. Meningkatnya kualitas hasil peternakan
3.1 Populasi sapi potong
Ekor
150
3.2 Populasi kambing
Ekor
1,000
3.3 Populasi domba
Ekor
800
3.4 Populasi ayam buras
Ekor
12,000
3.5 Populasi itik
Ekor
2,500
25,000,000
122,990,000
3 ProgramPencegahandan Penanggulangan Penyakit Ternak - Pendataan Masalah Peternakan - Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit MenularTernak
20,000,000 110,000,000
4 Program Peningkatan ProduksiHasilPeternakan - Pembelian dan PendistribusianVaksindan PakanTernak
25,000,000
- PengembanganAgribisnis Peternakan
30,000,000
MISI 2 : Mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi hingga mampu membawa petani yang berteknologi 1 Sasaran 1. Meningkatnya kemampuan Petani da SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
1.1 Cakupan bina kelompok petani *)
Kelompok Tani
25
1 Program Peningkatan KesejahteraanPetani - Penyuluhan dan Pendampingan Petanidan PelakuAgribisnis
60,000,000
- PeningkatanKemampuan LembagaPetani
55,500,000
2 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan - PeningkatanKapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan MISI 3 : Mewujudkan sarana dan prasarana pertanian yang cukup memadai 1 Sasaran 1. Meningkatnya kualitas sarana prasarana
1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar *)
Kw/Ha
60
1 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
33,400,000
Satuan
Target
Program/Kegiatan
Ton
7,958
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB*)
%
1.71
Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB*)
%
1.07
Kontribusi sektorperkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB*)
%
0.03
%
1.07
Sasaran Strategis Uraian prasarana pertanian
Indikator Kinerja
Anggaran Rp
Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar *)
KontribusiProduksikelompok petani terhadap PDRB*)
50,000,000
2 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan - Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
125,000,000
Nilai tukar petani*) 102.91 2 Sasaran 2. Meningkatnya kualitas sarana prasarana perikanan
Cakupan binakelompok nelayan (petani ikan)*) Produksi perikanankelompok nelayan (petani ikan)*)
Kelompok Pembudidaya Ikan
12
Kg
75,000
JUMLAH *) IKU
3 Program Pengembangan Budidaya Perikanan - Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan
1,969,084,000
2,740,974,000
Lampiran 1b. Penetapan Kinerja Perubahan
DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 Sasaran Strategis Uraian
Indikator Kinerja
1
2
Satuan
Target
Program/Kegiatan
3
4
5
Anggaran Rp
6
MISI 1 : Mewujudkan petani yang memiliki wawasan agribisnis dan jiwa kemandirian
1 Sasaran 2. Meningkatnya kualitas hasil perikanan
Produksiperikanan
Kg
75,000
Konsumsiikan
Kg
3,187,062
1 Program Pengembangan Budidaya Perikanan - Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
122,990,000
MISI 3 : Mewujudkan sarana dan prasarana pertanian yang cukup memadai 1 Sasaran 2.
Cakupan binakelompok
Meningkatnya
nelayan (petaniikan)
kualitas sarana prasarana perikanan
Produksi perikanan kelompok nelayan (petani ikan)
Kelompok Pembudidaya Ikan
12
Kg
75,000
JUMLAH
1 Program Pengembangan Budidaya Perikanan - Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan
1,969,084,000
2,092,074,000
Lampiran 2. Pengukuran Kinerja
DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 VISI
: Mewujudkan Pertanian yang Berwawasan Agribisnis Bekelanjutan, Mandiri dan Sejahtera
MISI-1
: Mewujudkan petani yang memiliki wawasan agribisnis dan jiwa kemandirian : Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan
TUJUAN-1
TAHUN 2013 SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN (1) 1
Total konsumsi pangan pengganti beras (Jagung, Kedelai dan KacangHijau) 2
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
(2)
(3)
(4)=(3/2X100)
(5)
(6)
(7)=(6/5X100)
(8)=(7/4)
77.07%
92.01%
83.58% 12,200
9,955
81.60%
15,000
10,196
67.97%
83%
142
122
85.56%
311
268
86.17%
101%
161.46%
89.30%
Sasaran 2 Meningkatnya kualitas hasil perikanan Produksi perikanan*) Konsumsi ikan*)
3
Target
Capaian2013 dibandingkan Capaian2014
Sasaran 1 Meningkatnya ketahanan pangan Jumlah konsumsiberas
182.38% 64,000 2,887,062
177,768 2,511,646
Sasaran 3 Meningkatnya kualitas hasil peternakan Populasi sapipotong
TAHUN 2014
277.76%
75,000
182,958
243.94%
88%
87.00%
3,187,062
2,516,948
78.97%
91%
102.39%
104.94%
97.76% 169
167
98.82%
150
154
102.67%
104%
Populasikambing
1,892
1,892
100.00%
1,000
1,018
101.80%
102%
Populasidomba
1,010
1,010
100.00%
800
825
103.13%
103%
14,860
14,860
100.00%
12,000
12,040
100.33%
100%
1,000
900
90.00%
2,500
2,600
104.00%
116%
Populasi ayamburas Populasiitik
Keterangan (9)
MISI-2
Mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi hingga mampu membawa petani yang berteknologi : TerwujudnyapeningkatankemampuanPetanidankompetensiSDMPenyuluhPertanianLapangan(PPL)
TUJUAN - 2 : TAHUN 2013 SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN (1) 1
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Capaian2013 dibandingkan Capaian2014
(2)
(3)
(4)=(3/2X100)
(5)
(6)
(7)=(6/5X100)
(8)=(7/4)
40.00%
40.00%
40.00%
40%
Keterangan (9)
Sasaran 1 Meningkatnya kemampuan Petani dan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 1.1 Cakupan bina kelompok petani *)
MISI-3
TAHUN 2014
100.00%
25
25
100.00%
25
10
Keterangan (9)
Mewujudkan sarana dan prasarana pertanian yang cukup memadai : Terwujudnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana pertanian dan perikanan
TUJUAN - 3 : TAHUN 2013 SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN (1) 1
Target
Realisasi
Capaian
Target
Realisasi
Capaian
Capaian2013 dibandingkan Capaian2014
(2)
(3)
(4)=(3/2X100)
(5)
(6)
(7)=(6/5X100)
(8)=(7/4)
82.46%
115.63%
74.76%
Sasaran 1 Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnyaper hektar*) Produksi padi atau bahan pangan utama lokal lainnyaper hektar*)
TAHUN 2014
65
59
90.77%
60
65
108.33%
119%
7,958
7,237
90.94%
7,958
6,207
78.00%
86%
1.3 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB *)
2.15
1.08
50.23%
1.71
1.06
61.99%
123%
1.4 Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB *)
1.17
0.88
75.21%
1.07
0.86
80.37%
107%
1.5 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB *)
0.05
0.02
40.00%
0.03
0.02
66.67%
167%
1.6 Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB *)
1.17
0.88
75.21%
1.07
0.86
80.37%
107%
101.96
102.91
100.93%
102.91
104.4 1
101.46%
101%
1.7 Nilai tukar petani *) 2
188.88% Sasaran2Meningkatnyakualitas sarana prasaranaperikanan
171.97%
93.91%
11binakelompok 11 nelayan 100.00% Cakupan (petani ikan)*)
12
12
100.00%
100%
64,000 177,768 nelayan 277.76% Produksi perikanankelompok (petani ikan)*)
75,000
182,958
243.94%
88%
*) IKU
Lampiran 3.
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 - 2014 DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO
No.
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
Utama
1 1
2 Meningkatnya ketahanan
3 1 Jumlah konsumsi
TARGET
Satuan 4 Ton
2010
2011
5
6
8,765
9,800
2012 7
REALISASI 2013 8
10,200
12,200
CAPAIAN
2014
2010
2011
2012
2013
2014
9
10
11
12
13
14
15,000
8,765
9,798
9,857
9,955
beras
10,19 6
2010
2011
2012
Program
2013
2014
20 15=10/ 16=11/ 17=12/ 18=13/8 19=14/ 6 7 9 1 Program 100.05 99.98 96.63 81.6 67.98 Peningkatan 0 0 Ketahanan Pangan
pangan
(Pertanian/ Perkebunan)
2 Total konsumsi
Ton
pangan pengganti
21 1
550
4,488
5,175
40,000
48,000
270
14 2
31 1
21 1
476
14 7
122
5,235
6,171
7,656
4,488
56,000
64,000
75,000
27,941
86.55
5,137
5,002
5,038
5,232
100.00
170,16 5
182,446
177,76 8
182,958
69.85
268
beras (Jagung,
54.44 85.56
86.1 7
75.54
83.58
77.07
325.80
277.76
100.0 0
Kedelai dan Kacang Hijau) Rata-rata 2
Meningkatnya
3 Produksi perikanan
Kg
kualitas hasil
4 Konsumsi ikan
Kg
perikanan
Rata-rata 3
Meningkatnya kualitas hasil
5 Populasi sapi
Ekor
potong
2,161,15 2,387,062 2,587,062 2,887,062 3,187,062 2,161,15 2,767,992 2,516,948 2,644,173 2,511,64 2 2 6 1,100,576 1,217,53 1,321,53 1,475,531 1,631,03 1,094,547 1,407,169 1,475,219 1,344,707 1,349,953 1 1 1 26 382 350 16 15 26 384 355 167 154 1 9 0 1
100.0 0 84.93 100.0 0
93.26 354.5 1
243.94 1 Program
106.9 9
87.00
78.97
110.7 7 232.64
216.40
182.38
161.46
100.5 2
101.4 3
98.82
Ekor
7 Populasi domba
Ekor
8 Populasi ayam
Ekor Ekor
Rata-rata 4
Meningkatnya kemampuan SDM Penyuluh Pertanian
10 Cakupan bina kelompok petani
Perikanan
Pencegahan dan Penanggulangan
1,550
1,635
1,67 0
buras 9 Populasi itik
Budidaya
102.67 1 Program
peternakan 6 Populasi kambing
Pengembangan
Kelom pok Tani
70 1 13,355 4,039 4,210 6
1,550 1,892
850
760
14,400
16,740
1,01 0 14,860
4,396
1,10 0 4,117
2
25
25
4,800
3,786 1,000
1,000
1,892
1,67 0
800 12,000
70 1
2,500 3,290
13,355
25
1,630
4,039 4,210 6
845
765
14,395
16,720
4,880 4,411 1
1,15 0 4,124 25
1,01 8
100.00 100.0 0
100.0 0
1,01 0
825
14,860
12,040
100.0 0
99.4 1
900 3,766
2,600 3,327
100.0 0 100.00
99.97
25
99.69
Penyakit Ternak
101.8 2 Program Peningkatan 0
Produksi Hasil Peternakan
100.00
10
100 100.0 0
100.31 101.6 50 7
100.6 6
100.00
103.1 3
99.88
90.00
100.33
101.24 104.5 5100
97.76 100
102.39 104.0 0 40.00 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
No. 1
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
Utama 3
2 Pertanian
TARGET
Satuan 4
REALISASI
CAPAIAN
2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
2010
2011
2012
Program
2013
2014
20 15=10/ 16=11/ 17=12/ 18=13/8 19=14/ 5 6 7 9 2 Program
Lapangan (PPL)
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan
Rata-rata 5
Meningkatnya
11 Produktivitas padi
kualitas sarana
atau bahan pangan
prasarana
utama lokal lainnya
pertanian
perhektar 12 Produksi padi atau
Kw/Ha
6
2
25
25
25
77
79
78
65
60
6
1 67
25 58
25 63
10 59
100.00 65
87.0 1
50.00 73.42
100.00 80.77
100.00 90.77
40.00
108.33 1 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/
Ton
7,958
7,958
7,958
7,958
7,958
7,043
5,842
6,398
7,237
6,207 88.50
bahan pangan
73.4 1
80.40
90.94
Perkebunan
78.00 2 Program
Peningkatan Produksi
utama lokal lainnya perhektar 13 Kontribusisektor
Lapangan
Pertanian/
%
3.47
3.03
2.59
2.15
1.71
pertanian/
1.2 3
1.1 5
1.1 4
1.0 8
1.0 6
35.45
37.95
1.0 3
0.95
0.92
0.88
0.86
70.07
69.34
0.02
0.02
0.02
0.02
18.1 8
22.22
0.95
0.92
0.88
0.86
44.02
50.23
61.9 9
72.44
75.2 1
80.37
40.00
66.67
75.2 1
80.37
Perkebunan
perkebunan terhadap PDRB 14 Kontribusi sektor
%
1.47
1.37
1.27
1.17
1.07
pertanian (palawija) terhadapPDRB 15 Kontribusisektor
%
0.11
0.09
0.07
0.05
0.03
perkebunan
0.02
(tanaman keras) terhadap PDRB 16 KontribusiProduksi
%
1.47
1.37
1.27
1.17
1.07
kelompok petani terhadap PDRB 98.74
17 Nilai tukarpetani Rata-rata 6
Meningkatnya
18 Cakupan bina
kualitas sarana
kelompok
prasarana
nelayan(petani ikan)
28.57
99.86
101.12
1,162.89 1,163.25 1,163.19 Klp Pembudida ya Ikan
5
10
101.96
102.91
72.44 1.0 3
1,161.3 1,160.68 1,030.29 6 98.74 5 8 11 12
69.34 70.07
101.65 857.82 10
102.16 938.02 8
102.91 1,057.40 11
104.41 911.32 12
67.04 100.0 0 100.00
101.7 63.93 9
101.0 3 68.52
74.76 100.93
100.00
100.00
100.00
101.4 82.46 6 100.00 1 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
No. 1
Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis
Utama
TARGET
Satuan 2010
prasara2 na
3
4
perikanan
19 Produksi perikanan
Kg
2011
2012 7
REALISASI 2013
2014
2010
2011 11
2012 12
CAPAIAN 2013 13
2014
5
6
8
9
10
40,000
48,000
56,000
64,000
75,000
27,941
170,165
182,446
177,768
182,958
14
20,003
24,005
28,004
32,006
37,506
13,973
85,088
91,227
88,890
91,485
2010
2011
2012
Program
2013
2014
15=10/ 16=11/ 17=12/ 18=13/8 19=14/ 5 354.51 6 7 9 69.85 325.80 277.76 243.94
kelompok nelayan (petani ikan) Rata-rata Petunjuk Pengisian: Kolom1 Kolom2 UnitKerjaKolom3 UnitKerjaKolom4
:NomorUrut : Sasaran Strategis yang terkait dengan : Indikator Kinerja Utama (IKU) yang terkait : SatuanIKU
Kolom 5-9 : Target IKU 2010 s.d2014 Kolom 10-14 :RealisasiIKU2010s.d2014 Kolom 15-19 : Capaian IKU 2010s.d2014Kolom20 :ProgramBPKPsesuaiRKA
84.93
227.26
212.90
188.88
171.97
20 Perikanan
Lampiran 4.
CAPAIAN KINERJA OUTPUT DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO TAHUN 2014 No. 1
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
%
Meningkatnya
Dana Rencana
Realisasi
115,000,000
114,765,000
99.80%
%
115,000,000
114,765,000
99.80%
ketahanan pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan) Pemanfaatan Pekarangan
Terlaksananya pelatihan wanita
Untuk Pengembangan
tani
Orang
70
70
100.00%
50,000,000
49,765,000
99.53%
Orang
13
13
100.00%
65,000,000
65,000,000
100.00%
147,990,000
110,146,900
74.43%
147,990,000
110,146,900
74.43%
Pangan Pengembangan Intensifikasi Terbayarnya tim pengawas Tanaman Padi, Palawija 2
pupuk bersubsidi dan pestisida
Meningkatnya kualitas hasil perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan Pendampingan pada
Terlaksananya monitoring
Kelompok Tani
evaluasi (Monev) DAK
Pembudidaya Ikan Pembinaan dan
perikanan Terlaksananya lomba masak
Pengembangan Perikanan
ikan melalui Gerakan Makan
Buku
26
26
100.00%
25,000,000
24,000,000
96.00%
Orang
20
20
100.00%
122,990,000
86,146,900
70.04%
Orang
48
48
100.00%
Ekor
25,920
25,920
100.00%
Ikan (Gemarikan) Terlaksananya Pelatihan Pembudidaya Ikan penerima kolam DAK Tersalurnya bantuan bibit lele 540 ekor x @48 penerima kolam DAK
No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan Tersalurnya bantuan pakan
Satuan
Target
Realisasi
%
Kg
960
960
100.00%
Dana Rencana
Realisasi
%
ikan 20 kg x @48 penerima kolam DAK 3
Meningkatnya kualitas
185,000,000
139,893,000
75.62%
130,000,000
110,333,000
84.87%
hasil peternakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Pendataan Masalah
Tersusunnya buku potensi dan
Peternakan
permasalahan peternakan
Buku
15
10
66.67%
20,000,000
18,700,000
93.50%
Pemeliharaan Kesehatan
Terlaksananya penyemprotan
dan Pencegahan Penyakit
dan terbayarnya honor
Kali
200
200
100.00%
110,000,000
91,633,000
83.30%
Menular Ternak
petugas desinfeksi 4 org x 5 hr Terbelinya desinfektan
Liter
40
40
100.00%
Terbelinya obat hewan kecil
Paket
1
1
100.00%
Orang
40
40
100.00%
Lembar
1,000
1,000
100.00% 29,560,000
53.75%
x 10 bln
dan besar Terlaksananya Sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Tercetaknya brosur tentang penyakit ternak Program Peningkatan
55,000,000
Produksi Hasil Peternakan Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak
Terbelinya vaksin unggas
Dosis
15,000
0
0.00%
Terbelinya vitamin unggas
Vial
150
0
0.00%
Orang
135
135
100.00%
Buku
6
6
100.00%
Pengembangan Agribisnis
Terlaksananya lomba burung
Peternakan
berkicau Tersusunnya laporan lomba burung berkicau
25,000,000
0
0.00%
30,000,000
29,560,000
98.53%
No. 4
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
%
Meningkatnya
Dana Rencana
Realisasi
148,900,000
144,178,000
96.83%
%
115,500,000
111,674,000
96.69%
kemampuan SDM Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Penyuluhan dan
Ikut serta dalam Pekan
Pendampingan Petani dan
Nasional (PENAS) 2014
Orang
60
60
100.00%
60,000,000
58,349,000
97.25%
Org/Bln
60
60
100.00%
55,500,000
53,325,000
96.08%
32,504,000
97.32%
32,504,000
97.32%
175,000,000
173,570,200
99.18%
50,000,000
49,629,000
99.26%
49,629,000
99.26%
123,941,200
99.15%
123,941,200
99.15%
Pelaku Agribisnis Peningkatan Kemampuan
Terlaksananya pertemuan rutin
Lembaga Petani
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Program Pemberdayaan
33,400,000
Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan Peningkatan Kapasitas
Terselenggaranya Lomba
Orang
50
50
100.00%
33,400,000
Tenaga Penyuluh Pertanian/ kelompok tani, Petugas PPL Perkebunan 5
dan petani berprestasi
Meningkatnya kualitas sarana prasarana pertanian Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Pengadaan Sarana dan
Tersedianya pestisida untuk
Prasarana Teknologi
petani
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
Kg
100
100
100.00%
Liter
154
154
100.00%
Program Peningkatan
50,000,000
125,000,000
Produksi Pertanian/ Perkebunan Penyediaan Sarana Produksi Tersedianya pestisida untuk Pertanian/Perkebunan
petani
Liter
372
372
100.00%
125,000,000
No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan Pertemuan Kelompok Tani
6
Satuan
Target
Realisasi
%
Orang
65
65
100.00%
Meningkatnya kualitas
Dana Rencana
Realisasi
%
1,969,084,000
1,886,149,230
95.79%
1,969,084,000
1,886,149,230
95.79%
1,886,149,230
95.79%
2,568,702,330
93.71%
sarana prasarana perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan Penyediaan Sarana dan
Terbangunnya kolam hibah
Prasarana Perikanan
DAK perikanan Tersalurnya bantuan alat pasca
Unit
48
48
100.00%
Paket
240
240
100.00%
1,969,084,000
panen perikanan (keranjang ikan, jaring, serok, timbangan, pisau) 5 jenis x @48 orang penerima kolam DAK
JUMLAH
2,740,974,000
Lampiran 5. Gambaran tentang bagan susunan organisasi Dinas Pertanian Kota Mojokerto sesuai dengan Perwali Nomor 22 Tahun 2008 sebagai berikut :
LaporanKinerjaInstansiPemerintah Dinas Pertanian Kota Mojokerto Tahun 2014
Lampiran 6.
REVISI RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN 2009 - 2014 DINAS PERTANIAN KOTA MOJOKERTO VISI 1
MISI 2
1 Mewujudkan petani yang memiliki wawasan agribisnis dan jiwa kemandirian
TUJUAN 3 1 Meningkatnya
pendapatan dan kesejahteraan Petani, Peternak dan Pembudidaya Ikan
SASARAN 4 1 Meningkatnya ketahanan
pangan
2 Meningkatnya kualitas
3 Meningkatnya kualitas hasil peternakan
Mewujudkan Pertanian yang Berwawasan Agribisnis Bekelanjutan, Mandiri dan Sejahtera
yang berteknologi
2 Terwujudnya
Satuan
Data Awal (2010)
2011
5 1 Jumlah konsumsi beras
6 Ton
7
8
2 Total konsumsi pangan
2012
2013
2014
8,765
9,800
9 10,200
10 12,200
11 15,000
Ton
211
550
270
142
311
3 Produksi perikanan
Kg
40,000
48,000
56,000
64,000
75,000
4 Konsumsi ikan
Kg
2,787,062
2,887,062
2,987,062
3,087,062
3,187,062
pengganti beras (Jagung, Kedelai dan Kacang Hijau) hasil perikanan
2 Mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi hingga mampu membawa petani
Target Indikator Sasaran
INDIKATOR SASARAN
4 Meningkatnya
peningkatan
kemampuan Petani da
kemampuan Petani
SDM Penyuluh Pertanian
dan kompetensi SDM
Lapangan (PPL)
5 Populasi sapi potong
Ekor
261
382
350
169
150
6 Populasi kambing
Ekor
1,670
1,550
1,635
1,892
1,000
7 Populasi domba
Ekor
701
850
760
1,010
800
8 Populasi ayam buras
Ekor
13,355
14,400
16,740
14,860
12,000
9 Populasi itik
Ekor
4,210
4,800
1,100
1,000
2,500
10 Cakupan bina kelompok petani
Kelompok Tani
6
2
25
25
25
11 Produktivitas padi atau bahan
Kw/Ha
77
79
78
65
60
Ton
7,958
7,958
7,958
7,958
7,958
%
3.47
3.03
2.59
2.15
1.71
%
1.47
1.37
1.27
1.17
1.07
%
0.11
0.09
0.07
0.05
0.03
Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) 3 Mewujudkan sarana dan prasarana pertanian yang
cukup memadai
3 Terwujudnya
5 Meningkatnya kualitas
peningkatan kualitas
sarana prasarana
sarana dan prasarana
pertanian
pertanian dan
perikanan
panganutamalokallainnyaper
hektar 12 Produksi padi atau bahan panganutamalokallainnyaper
hektar 13 Kontribusisektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB 14 Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadapPDRB 15 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadapPDRB
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
1
2
3
4
5 16 Kontribusi Produksi kelompok
Target Indika torSasaran Satuan
Data Awal (2010)
2011
2012
2013
6
7
8
9
10
%
2014
11
1.47
1.37
1.27
1.17
1.07
98.74
99.86
101.12
101.96
102.91
5
10
8
11
12
40,000
48,000
56,000
64,000
75,000
petani terhadap PDRB 17 Nilai tukar petani 6 Meningkatnya kualitas sarana prasarana
18 Cakupan bina kelompok nelayan (petaniikan)
perikanan 19 Produksi perikanan kelompok nelayan (petaniikan)
Kelompok Pembudidaya Ikan
Kg
Mojokerto, Januari2014 Kepala DinasPertanian Kota Mojokerto
R. HARI MOERTI, SP Pembina Utama Muda
NIP.195806071983031015