DEUTSCHE BANK INDONESIAN BRANCH 2008 ANNUAL REPORT
DEUTSCHE BANK CABANG INDONESIA LAPORAN TAHUNAN 2008
TABLE OF CONTENTS I. DEUTSCHE BANK GROUP A. Report of the Chairman of the Management Board B. Members of the Group Executive Committee C. Corporate Profile and Overview D. Corporate Governance E. Value-Added for the Stakeholders
II. DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES A. General Information 1. Ownership and Management 2. Management Strategy and Policy 3. Business Development B. Audited Financial Statements C. Financial Ratios D. Risk Management E. Good Corporate Governance
DAFTAR ISI I. GRUP DEUTSCHE BANK A. Laporan dari Pimpinan Dewan Manajemen B. C. D. E.
Anggota Komite Eksekutif Grup Profil Korporasi dan Tinjauan Tata Kelola Perusahaan Nilai Tambah bagi para Stakeholder
II. DEUTSCHE BANK AG – CABANGCABANG INDONESIA A. Informasi Umum 1. Kepemilikan dan Manajemen 2. Strategi dan Kebijakan Manajemen 3. Perkembangan Bisnis B. Laporan Keuangan yang Diaudit C. Rasio-rasio Keuangan D. Manajemen Risiko E. Tata Kelola Perusahaan yang Baik
29 May 2009
29 Mei 2009
Enclosed herein are the documents which satisfy the disclosure requirements of Bank Indonesia Regulation No. 3/22/PBI/2001 in respect of the Annual Report for Deutsche Bank AG Indonesia for the year ended 31st December 2008.
Terlampir adalah dokumen-dokumen yang memenuhi ketentuan keterbukaan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 sehubungan dengan Laporan Tahunan Deutsche Bank AG Indonesia untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008.
The enclosures include: The Financial Statements for Deutsche Bank AG Indonesia , which are drawn up to fairly present the financial position as at 31st December 2008 together with the operating results, changes in head office accounts and cash flow statements for the year then ended. Each statement also includes comparative financials for the prior year ended 31st December 2007.
Lampiran ini termasuk: Laporan Keuangan Deutsche Bank AG Indonesia, yang disusun dan menyatakan dengan sebenarnya posisi keuangan per 31 December 2008 bersama dengan hasil operasional, perubahan dalam rekening-rekening kantor pusat dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 2008. Setiap laporan juga memuat angka keuangan perbandingan dari tahun sebelumnya yaitu 31 Desember 2007
-
A copy of the independent auditors report on those statements.
-
Salinan laporan auditor independen atas laporan tersebut.
- Additional general information as required by the regulation
-
Tambahan informasi umum seperti ditentukan oleh peraturan.
We also submit the copy of the annual report to the Institutions as stated in Article 4 BI Reg No. 3/22/PBI/2001.
Kami juga menyampaikan salinan laporan tahunan kepada Institusi-institusi seperti disebutkan dalam Pasal 4 Peraturan BI No. 3/22/PBI/2001.
For and on behalf of management / Untuk dan atas nama manajemen
Chief Country Officer Deutsche Bank AG Indonesia
DEUTSCHE BANK GROUP
2
Crisis as Opportunity
Krisis adalah Kesempatan
The serious financial crisis has shown how complex the world has become. How closely the financial markets and the wider economy are connected. And how a lack of transparency can threaten the system as a whole.
Krisis keuangan yang serius telah menunjukkan betapa dunia telah menjadi rumit. Betapa dekatnya hubungan antara pasar keuangan dan ekonomi yang lebih luas. Dan betapa kurangnya keterbukaan dapat mengancam sistem secara keseluruhan.
Deutsche Bank, too, was affected by turbulence on the financial markets, which exposed weaknesses in our platform. Despite this, we maintained our capital strength. This gives us a firm foundation from which to focus on our responsibilities: responsibilities to our clients, who continue to look to us as a dependable business partner; responsibilities to our shareholders and staff, to whom we offer a fair perspective, and to whom we seek to remain attractive in future; and finally, our responsibilities to the financial system, of which we are a part , and which now needs to be rigorously analysed and re-engineered.
Deutsche Bank juga terpengaruh oleh gejolak pasar keuangan, yang mengekspos kelemahan pada platform kami. Meskipun demikian, kami tetap menjaga kekuatan modal kami. Hal ini memberikan kami dasar yang kuat sehingga kami dapat berfokus pada tanggungjawab kami: tanggungjawab kepada para klien kami, yang terus menerus memandang kami sebagai partner bisnis yang dapat diandalkan; tanggungjawab kepada para pemegang saham dan staf kami, kami menawarkan perspektif yang adil kepada mereka dan kami tetap menarik bagi mereka di masa mendatang; dan akhirnya, tanggungjawab kami kepada sistem keuangan, di mana kami merupakan bagian daripadanya, dan yang sekarang perlu dianalisa dan dihidupkan kembali secepatnya.
Of one thing, we are certain: all those who learn from this crisis can emerge stronger. Times of crisis are also times of renewal and opportunity.
Kami yakin akan suatu hal: semua yang telah belajar dari krisis ini dapat muncul lebih kuat. Saat-saat krisis adalah juga saat untuk memperbaharui dan kesempatan.
A. Report from the Chairman of the Management Board
A. Surat dari Pimpinan Dewan Manajemen
2008 was the most difficult year our industry has experienced in recent times. The credit crisis, which began in the second half of 2007, continued to affect our environment during 2008, and in September entered a new and more severe phase with the collapse of a large U.S. investment bank. This event triggered a sudden and significant deterioration in market conditions. The global financial system came under extreme stress, with acute shortages liquidity, sharp reductions in interbank lending, and further pressure on credit markets. Equity markets experienced heavy falls and extreme volatility. In response, governments and central banks in the worlds’ major economies intervened on an unprecedented scale to support both markets and individual financial institutions.
2008 merupakan tahun yang paling sulit yang pernah dialami industri kami akhir-akhir ini. Krisis pinjaman, yang mulai pada tengah tahun ke dua 2007, berlanjut mempengaruhi lingkungan kami selama tahun 2008, dan dalam bulan September memasuki tahap yang baru dan lebih dahsyat dengan tumbangnya bank investment Amerika yang besar. Kejadian ini memicu kemerosotan keadaan pasar yang tiba-tiba dan signifikan. Sistem keuangan global berada dalam tekanan besar, dengan kekurangan likuiditas yang serius, pengurangan yang tajam dalam pinjaman antar bank, dan tekanan lebih lanjut pada pasar kredit. Pasar ekuitas mengalami penurunan besar dan volatilitas yang ekstrim. Dalam menanggapi hal ini, pemerintah dan bank-bank sentral di ekonomi besar di dunia mengadakan intervensi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung baik pasar-pasar maupun institusiinstitusi keuangan pribadi.
These extraordinary conditions severely impacted the banking industry, and Deutsche Bank was no exception. After remaining profitable throughout the earlier part of the crisis, Deutsche Bank reported a net loss of € 4.8 billion for the fourth quarter, and consequently a full-year net loss of € 3.9 billion. These results were driven primarily by weaknesses in particular business areas which were exposed by the extreme conditions of the fourth quarter. As always, we were conservative in our election of the ‘fair value’ option on our own debt. If we had elected to use this option on all own debt, we would have booked an additional € 5.8 billion of profit before taxes in the year 2008. We succeeded in maintaining a solid capital ratio, and our funding and liquidity position also remains strong; however, in the light of the weak 2008 results we have initiated comprehensive corrective measures in the areas concerned.
Kondisi yang luar biasa ini sangat mempengaruhi industri perbankan, dan Deusche Bank bukan merupakan perkecualian. Setelah tetap menguntungkan sepanjang awal krisis, Deutsche Bank melaporkan kerugian bersih sebesar EUR 4.8 miliar dalam kuartal ke empat, dan mengakibatkan kerugian besih untuk satu tahun sebesar EUR 3.9 miliar. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kelemahan-kelemahan dalam bidang bisnis tertentu yang terekspos pada kondisi yang ekstrim dalam kuartal ke empat. Kami selalu konservatif dalam memilih opsi ‘nilai pantas’ dalam pinjaman kami sendiri. Apabila kami memilih menggunakan opsi ini pada semua pinjaman kami sendiri, kami dapat membukukan tambahan EUR 5,8 miliar laba sebelum pajak dalam tahun 2008. Kami berhasil menjaga rasio modal yang kukuh, dan posisi pendanaan serta likuiditas kami juga tetap kuat; namun,
3
mengingat hasil 2008 yang lemah kami telah mengambil tindakan perbaikan yang menyeluruh dalam bidangbidang terkait. The Corporate and Investment Bank recorded a loss before income taxes of € 7.4 billion in 2008, driven by a pre-tax loss of € 8.5 billion in our Corporate Banking & Securities business. This result principally reflects the impact on our business model of the market conditions in the fourth quarter. The relationships between assets and corresponding hedging instruments broke down, volatility and correlation across asset classes reached exceptionally high levels, and liquidity became very scarce, leading to distortions in pricing. In our Sales & Trading businesses, we recorded significant losses in credit trading, equity derivatives, and equities proprietary trading. These losses were in large part attributable to substantial proprietary trading activity, the absolute size of some positions, and the complexity of some highly-structured products. Losses in these areas more than offset strong results in more liquid, ‘flow’ trading businesses including foreign exchange, money markets and commodities. Our Corporate Finance business was impacted by write-downs in leveraged loans and loan commitments, and lower market activity in M & A and equity origination, but significantly reduced legacy exposures in leveraged finance and commercial real estate during the year, and gained market share in global M & A. Our Global Transaction Banking business turned in a pre-tax profit of € 1.1 billion, up 17 %, reflecting record results in trade finance and cash management, and underlining the strength and resilience of this business even in challenging conditions.
Corporate and Investment Bank membukukan kerugian sebelum pajak sebesar EUR 7.4 miliar tahun 2008, didorong oleh kerugian sebelum pajak sebesar EUR 8.5 miliar pada bisnis Corporate Banking & Sekuritas kami. Hasil ini terutama mencerminkan pengaruh kondisi pasar pada model bisnis kami di kuartal ke empat. Hubungan antara aset dan instrumen lindung nilai yang berkaitan telah terputus, volatilitas dan korelasi antar jenis aset mencapai tingkat yang sangat tinggi, dan likuiditas menjadi langka, menyebabkan distorsi harga. Dalam bisnis Sales & Trading kami, kami mencatat kerugian yang signifikan dalam trading kredit, derivatif ekuitas, dan proprietary trading ekuitas. Kerugian-kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas proprietary trading yang besar, beberapa posisi dengan ukuran absolut, dan kompleksitas beberapa produk terstruktur. Kerugian dalam bidang ini meng-offset lebih dari hasil bagus dalam bisnis yang lebih likuid ‘flow’ trading termasuk valuta asing, pasar uang dan komoditas. Bisnis Corporate Finance kami dipengaruhi oleh writedown dalam pinjaman leverage dan komitmen pinjaman, serta aktivitas pasar yang lebih rendah dalam M & A dan origination ekuitas, tetapi secara signifikan mengurangi warisan eksposur dalam leveraged finance dan real estate komersial selama tahun tersebut, dan memperoleh pangsa pasar dalam M & A global. Bisnis Global Transaction Banking kami memberikan laba sebelum pajak sebesar EUR 1.1 miliar, naik 17%, mencerminkan hasil tertinggi dalam trade finance dan cash manajemen, dan menekankan kekuatan dan daya tahan dalam bisnis ini meskipun dalam kondisi tertantang.
Private Clients and Asset Management were also affected by the difficult market conditions. Pre-tax profit for 2008 was € 420 million, substantially down from 2007. This decline principally reflects a loss of € 525 million in our Asset and Wealth Management business, driven by significant specific charges in Asset Management, including impairments on certain assets and cash injections into European money market funds. Lower equity market valuations negatively affected revenues from performance fees while sharp declines in the real estate market impacted our alternative asset management business. Despite a very difficult environment, Private Wealth Management remained profitable for the year, and attracted net new client money of € 10 billion.
Private Clients dan Asset Management juga dipengaruhi oleh keadaan pasar yang sulit. Laba sebelum pajak tahun 2008 adalah EUR 420 miliar, turun jauh dari tahun 2007. Penurunan ini terutama mencerminkan kerugian sebesar EUR 525 milar dalam bisnis Asset and Wealth Management kami, didorong oleh biaya-biaya tertentu yang signifikan dalam Asset Management, termasuk penurunan nilai aset tertentu dan cash injection ke dalam dana pasar uang Eropa. Penilaian kembali pasar ekuitas yang lebih rendah secara negatif mempengaruhi pendapatan dari biaya kinerja, sementara penurunan drastis dalam pasar real estat mempengaruhi bisnis alternatif asset management kami. Meskipun dalam keadaan yang sangat sulit, Private Wealth Management tetap menghasilkan laba dalam tahun ini, dan menarik dana bersih dari klien baru sebesar EUR 10 miliar.
Private & Business Clients produced profits of € 945 million for the year, down 18 % compared to 2007. This decline principally reflects lower customer activity in brokerage and portfolio management products in the fourth quarter, coupled with a rise in loan loss provisions driven by a more difficult credit environment. Nevertheless, we will strengthen our private clients business with the recently closed acquisition of a minority stake in Deutsche Postbank, together with the exclusive option to acquire a majority holding. This gives us an option to create one of Europe’s leading retail banking platforms, which would reach nearly 30 million clients, and enjoy a position of clear leadership in Germany. In order to capture near-term opportunities, we have also sealed a co-
Klien Private & Business menghasilkan laba sebesar EUR 945 miliar tahun ini, turun 18% dibandingkan dengan tahun 2007. Penurunan ini terutama mencerminkan aktivitas nasabah yang lebih rendah dalam bisnis perantara dan portofolio produk manajemen dalam kuartal ke empat, digabung dengan kenaikan cadangan kerugian pinjaman yang didorong oleh lingkungan kredit yang semakin sulit. Namun, kami akan memperkuat bisnis private client kami dengan pengambilalihan baru-baru ini saham minoritas di Deutsche Postbank, bersama dengan opsi eksklusif untuk memperoleh kepemilikan mayoritas. Hal ini memberikan opsi kepada kami untuk menciptakan
4
operation agreement with Deutsche Postbank, which aims to unlock cost and revenue synergies worth over € 100 million across our two platforms.
platform perbankan retail yang terkemuka di Eropa, yang akan mencapai hampir 30 juta klien, dan menikmati posisi yang jauh memimpin di Jerman. Untuk mengambil kesempatan jangka-pendek, kami juga telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan Deutsche Postbank, yang bertujuan untuk membuka sinergi biaya dan pendapatan senilai lebih dari EUR 100 milar dari kedua platform kami.
Faced with the described exceptional conditions, we have moved swiftly to reposition our platform. In our Sales & Trading businesses, we have closed proprietary trading desks and significantly reduced our overall exposure to proprietary activity. We have scaled back resources dedicated to highly illiquid businesses, and sharpened our focus on liquid, ‘flow’ businesses which have continued to perform very well. We also significantly reduced balance sheet in key areas, cutting non-derivative trading assets by € 319 billion during the fourth quarter alone. In Corporate Finance, we have repositioned our Leveraged Finance and Commercial Real Estate businesses, while making selective investments in certain industry segments and advisory capabilities which will be in demand as financial institutions and corporate clients seek to recapitalise and restructure in tougher economic conditions. We remain firmly committed to advising and financing our mid-cap clients in Germany. In Asset Management, we are reengineering our platform to restore operating leverage in response to the pressure on asset valuations which continue to impact revenues. In Private Wealth Management, we will launch productivity and efficiency measures while also continuing to grow our business organically in a focused manner. In Private & Business Clients, we will continue to implement our Growth and Efficiency Program across Germany and other European markets, and pursue our cooperation agreement with Deutsche Postbank.
Menghadapi kondisi luar biasa yang dijelaskan di atas, kami telah bergerak cepat untuk memposisikan platform kami. Dalam bisnis Sales & Trading kami, kami telah menutup proprietary trading desk dan secara signifikan mengurani eksposur keseluruhan kami pada aktivitas proprietary. Kami telah menurunkan sumber-sumber yang didedikasikan pada bisnis yang sangat tidak likuid, dan mengasah fokus kami pada ‘flow’ bisnis yang likuid yang tetap berjalan dengan sangat baik. Kami juga telah mengurangi secara signifikan neraca dalam bidang utama, mengurangi aset trading non-derivatif sebesar EUR 319 miliar selama kuartal ke empat saja. Dalam bidang Corporate Finance, kami telah menempatkan kembali posisi bisnis Leveraged Finance dan Commercial Real Estate kami, sementara melakukan investasi dengan berhati-hati dalam segmen industri tertentu dan kemampuan advisori yang banyak dicari karena institusi keuangan dan klien korporasi berusaha untuk melakukan rekapitalisasi dan restrukturisasi dalam keadaan ekonomi yang lebih sulit. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan advisori dan pembiayaan pada klien midcap kami di Jerman. Dalam Asset Management, kami telah menghidupkan kembali platform kami untuk mengembalikan operating leverage dalam menanggapi tekanan atas valuasi aset yang terus mempengaruhi pendapatan. Dalam Private Wealth Management, kami akan meluncurkan tindakan produktivitas dan efisiensi dan pada saat yang sama terus menumbuhkan bisnis kami secara organik dengan cara yang terfokus. Dalam Private & Business Clients, kami akan meneruskan melaksanakan Program Pertumbuhan dan Efisiensi kami di seluruh Jerman dan pasar Eropa lainnya, dan melanjutkan perjanjian kerjasama kami dengan Deutsche Postbank.
As we look forward in 2009, our industry continues to face significant challenges. A global economic downturn affects all our client segments, and financial markets remain under pressure. Nevertheless, we are confident that Deutsche Bank is correctly positioned to weather these difficult conditions. We were able to increase our Tier 1 capital by nearly € 3 billion in the course of 2008. Therewith, at the end of the year, our BIS Tier 1 ratio was 10.1 % – higher than at the beginning of the credit crisis. Our funding and liquidity position was very strong at the end of the year, with the result that our 2009 capital market funding requirements are well below the amounts we raised in 2007 or 2008. We made progress in reducing our balance sheet leverage ratio, which stood at 28 at the end of the year, thanks to substantial reductions in nonderivative trading assets. We significantly reduced legacy exposures in our trading book, including positions in leveraged finance and commercial real estate. At this stage, we do not see any requirement for raising new capital from whatever external source.
Bila kami melihat ke depan dalam tahun 2009, industri kami terus berlanjut menghadapi tantangan yang signifikan. Penurunan ekonomi global mempengaruhi semua segmen klien kami, dan pasar keuangan tetap berada di bawah tekanan. Namun, kami yakin Deutsche Bank telah memposisikan diri secara benar dalam mengatasi kondisi yang sulit ini. Kami mampu meningkatkan modal Tier 1 kami hampir sebesar EUR 3 miliar selama tahun 2008. Dengan demikian, pada akhir tahun, rasio BIS Tier 1 kami adalah 10.1% - lebih tinggi daripada awal krisis pinjaman. Posisi pendanaan dan likuiditas kami sangat kuat pada akhir tahun, dan hasilnya adalah kebutuhan pendanaan pasar modal kami tahun 2009 berada di bawah angka yang kami kumpulkan dalam tahun 2007 atau 2008. Kami mencapai kemajuan dalam mengurangi rasio leverage neraca kami, yang berada pada 28 pada akhir tahun, terima kasih kepada penurunan besar dalam aset trading non-derivatif. Kami mengurangi secara signifikan warisan eksposur dalam trading book kami, termasuk posisi leveraged finance and commercial real estate. Pada tahap ini, kami tidak mempunyai kebutuhan untuk mencari modal baru dari sumber eksternal manapun.
5
Our business model remains valid. The capital markets remain essential to the functioning of the global financial system, and investment banking therefore remains an essential service for corporations and institutions. Furthermore, the same fundamental long-term trends continue to support the investment management business: private retirement planning remains essential for ageing populations in mature economies, and wealth creation continues, albeit more slowly, in the world’s emerging economies. We remain firmly convinced that Deutsche Bank’s identity – a leading global investment bank with a strong private clients franchise – positions us well to emerge stronger from this crisis. At the time of writing, I am pleased to report that we have made a good start to 2009.
Business model kami tetap berlaku. Pasar modal tetap penting bagi berfungsinya sistem keuangan global, dan karena itu investment banking tetap merupakan layanan penting bagi korporasi dan institusi. Selanjutnya, tren jangka-panjang fundamental yang sama tetap terus mendukung bisnis investment management: rencana pensiun pribadi tetap penting bagi populasi yang berusia tua dalam ekonomi yang matang, dan kekayaan terus tercipta, meskipun lebih lambat, dalam ekonomi dunia berkembang. Kami tetap yakin bahwa identitas Deutsche Bank – investment global bank yang terkemuka dengan waralaba klien pribadi yang kuat – memposisikan kami untuk muncul lebih kuat sesudah krisis ini. Pada saat menulis naskah ini, dengan gembira dapat saya laporkan bahwa kami telah memulai awal tahun 2009 dengan baik.
As a sign of our confidence in Deutsche Bank’s future, and of our commitment to our shareholders, the Management Board and Supervisory Board recommend a dividend of 50 cents per share to this year’s AGM.
Sebagai tanda kepercayaan kami pada masa depan Deutsche Bank dan komitmen kami kepada para pemegang saham kami, Dewan Manajemen dan Dewan Pengawas merekomendasikan pembayaran dividen sebesar 50 sen per saham kepada Rapat Umum Pemegang Saham tahun ini.
We are very disappointed at our loss in 2008, but absolutely determined to take all necessary measures to restore Deutsche Bank to the path of profitability and performance for shareholders. We are convinced that the decisive actions we have taken, and the strength of our platform, combined with the right business model, enable Deutsche Bank to face the future with confidence. Thank you for your continued support.
Kami sangat kecewa dengan kerugian kami tahun 2008, tetapi kami bertekad untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan Deutsche Bank pada jalur laba dan kinerja bagi para pemegang saham. Kami yakin bahwa tindakan menentukan yang kami ambil dan kekuatan platform kami, digabungkan dengan business model yang benar, memungkinkan Deutsche Bank untuk menghadapi masa depan dengan penuh kepercayaan. Terima kasih atas dukungan yang terus menerus dari anda.
Yours sincerely / Hormat kami,
Dr. Josef Ackermann Chairman of the Management Board and the Group Executive Committee Frankfurt am Main, March 2009
6
B. Member of the Group Executive Committees Group executive committees
B. Komite Eksekutif Grup Komite-komite eksekutif grup
1. Stefan Krause, born 1962 Management Board member since 2008. Chief Financial Officer, responsible for Finance, Tax, Corporate Insurance, Investor Relations, Audit and Operations of Securities Settlement according to MaRisk *.
1. Stefan Krause, lahir tahun 1962 Anggota Dewan Manajemen sejak 2008. Chief Financial Officer, bertanggungjawab atas Keuangan, Pajak, Asuransi Korporasi, Hubungan Investor, Audit dan Operasional Penyelesaian Sekuritas menurut MaRisk *.
2. Rainer Neske, born 1964 Head of Private & Business Clients.
2. Rainer Neske, lahir tahun 1964 Pimpinan Private & Business Clients.
3. Dr. Josef Ackermann, born 1948 Management Board member since 1996. Chairman of the Management Board and the Group Executive Committee, responsible for Corporate and Investment Bank, Private Clients and Asset Management, Corporate Investments, Regional Management As well as Communications & Corporate Social Responsibility, Corporate Development and Economics.
3. Dr. Josef Ackermann, lahir tahun 1948 Anggota Dewan Manajemen sejak 1996. Pimpinan Dewan Manajemen dan Komite Eksekutif Grup, bertanggungjawab atas Corporate and Investment Bank, Klien Perorangan dan Aset Manajemen, Corporate Investment, Regional Management Serta Komunikasi & Tanggungjawab Sosial Korporasi, Corporate Development and Economics.
6 Dr. Hugo Bänziger, born 1956 Management Board member since 2006. Chief Risk Officer, responsible for Risk Management, Legal, Compliance, Corporate Security, Treasury and Corporate Governance.
6 Dr. Hugo Bänziger, lahir tahun 1956 Anggota Dewan Manajemen sejak 2006. Chief Risk Officer, bertanggungjawab atas Manajemen Risiko, Hukum, Kepatuhan, Corporate Security, Treasury dan Tata Kelola Perusahaan. .
7. Anshu Jain, born 1963 Head of Global Markets.
7. Anshu Jain, lahir tahun 1963 Pimpinan Global Markets.
7
4. Hermann-Josef Lamberti, born 1956 Management Board member since 1999. Chief Operating Officer, responsible for Human Resources, Information Technology, Operations (excluding Securities Settlement According to MaRisk*), Cost and Infrastructure Management, Building and Facilities Management as well as Purchasing.
4. Hermann-Josef Lamberti, lahir tahun 1956 Anggota Dewan Manajemen sejak 1999. Chief Operating Officer, bertanggungjawab atas Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Operasional (tidak termasuk Penyelesaian Sekuritas sesuai dengan MaRisk*), Manajemen Biaya dan Infra struktur, Manajemen Gedung dan Fasilitas serta Pembelian.
5. Kevin Parker, born 1959 Head of Asset Management.
5. Kevin Parker, lahir tahun 1959
8. Michael Cohrs, born 1956 Head of Global Banking.
8. Michael Cohrs, lahir tahun1956 Pimpinan Global Banking.
9. Pierre de Weck, born 1950 Head of Private Wealth Management.
9. Pierre de Weck, lahir tahun 1950 Pimpinan Private Wealth Management.
10. Jürgen Fitschen, born 1948 Global Head of Regional Management. Chairman of the Management Committee Germany.
10. Jürgen Fitschen, lahir tahun 1948 Global Head of Regional Management. Pimpinan Komite Manajemen Jerman.
Pimpinan Asset Management.
8
C. Corporate Profile and Overview Comparatively stable in a time of crisis
C. Profil Korporasi dan Tinjauan Termasuk stabil pada saat krisis
Deutsche Bank’s business model combines global investment banking activities with a strong, profitable and growing retail business, especially in Europe and Asia. In the light of the most severe financial crisis experienced in decades, this broad base is the key to securing a certain level of stability in the development of the company.
Bisnis model Deutsche Bank menggabungkan aktivitas global investment banking dengan retail bisnis yang kuat, menghasilkan laba dan tumbuh, khususnya di Eropa dan Asia. Dipandang dari sudut krisis keuangan yang paling parah dalam puluhan tahun, basis yang luas ini merupakan kunci untuk mengamankan tingkat stabilitas tertentu dalam memajukan perusahaan.
Management structure The Management Board of Deutsche Bank AG has as its prime responsibility the Group’s strategic management, resource allocation, financial accounting and controlling, capital and risk management, and internal controls. The Management Board is supported in the performance of its leadership and oversight duties by functional committees which are chaired by Management Board members, and by the Corporate Center.
Struktur Manajemen Dewan Manajemen Deutsche Bank AG mempunyai tanggungjawab utama dalam manajemen strategi Grup, alokasi sumber-sumber, akunting keuangan dan controlling, modal dan manajemen risiko, serta pengawasan internal. Dewan Manajemen didukung dalam melaksanakan kepemimpinannnya dan tugastugas pengawasannya oleh komite-komite fungsional yang dipimpin oleh para anggota Dewan Manajemen, dan oleh Corporate Center.
In April 2008, Stefan Krause joined the Management Board of Deutsche Bank AG; with effect from 1 October 2008, he assumed the position of Chief Financial Officer as successor to Anthony Di Iorio, who retired, as planned, on this date.
Dalam bulan April 2009, Stefan Krause bergabung dengan Dewan Manajemen Deutsche Bank AG; efektif 1 Oktober 2008 beliau menduduki posisi sebagai Chief Financial Officer sebagai pengganti Anthony Di Iorio, yang pensiun pada tanggal yang sama, sesuai rencana.
The Group Executive Committee (GEC) is made up of the members of the Management Board, the heads of the five core businesses, and the head of Regional Management. The GEC supports the Management Board in its decision-making. At regular meetings, it reviews developments within the businesses, discusses matters of Group strategy and formulates recommendations for the Management Board. Josef Ackermann chairs both the Management Board and the GEC.
Komite Eksekutif Grup (GEC) terdiri dari para anggota Dewan Manajemen, pimpinan lima bisnis utama, dan pimpinan Manajemen Regional. GEC mendukung Dewan Manajemen dalam membuat keputusan. Pada rapatrapat berkala, GEC meninjau kemajuan dalam bisnis, mendiskusikan hal-hal mengenai strategi Grup dan memformulasikan rekomendasi kepada Dewan Manajemen. Josef Ackermann memimpin Dewan Manajemen maupun GEC.
Functional Committees / Komite Fungsional
Group Executive Committes/Komite Eksekutif Grup Management Board/Dewan Manajemen Business Heads/Regional Heads / Pimpinan Bisnis/Pimpinan Wilayah
Corporate and Investment Bank
Corporate Investments
Regional Committes / Komite Wilayah
9
Private Clients and Asset Management
Group Divisions Deutsche Bank’s Group Divisions are: the Corporate and Investment Bank ( CIB ), Private Clients and Asset Management ( PCAM ) and Corporate Investments ( CI ).
Divisi Grup Divisi Grup Deutsche Bank adalah: Corporate and Investment Bank (CIB), Private Clients and Asset Management (PCAM) dan Corporate Investments (CI).
Corporate and Investment Bank CIB is responsible for Deutsche Bank’s capital markets business, comprising the origination, sales and trading of capital markets products including debt, equity, and other securities, together with our corporate advisory, corporate lending and transaction banking businesses. Our clients are institutions, both public sector, including sovereign states and supranational bodies, and private sector entities, from medium-sized businesses to large multinational corporations.
Corporate and Investment Bank CIB bertanggungjawab atas bisnis pasar modal Deutsche Bank, terdiri dari orgination, penjualan dan trading produk pasar modal termasuk efek bersifat hutang, efek bersifat ekuitas dan surat berharga lainnya, bersama dengan corporate advisory kami, corporate lending dan bisnis transaction banking. Nasabah kami terdiri dari institusi, baik sektor privat maupun publik, termasuk negara dan super nasional institusi, dan entitas sektor privat, dari bisnis berukuran sedang sampai korporasi multi nasional besar.
CIB is subdivided into two Corporate Divisions: Corporate Banking & Securities ( CB & S ) and Global Transaction Banking ( GTB ).
CIB dibagi menjadi dua Divisi Korporat: Corporate Banking & Sekuritas (CB & S) dan Global Transaction Banking (GTB).
Corporate Banking & Securities comprises our Global Markets and Corporate Finance businesses, and covers Deutsche Bank’s origination, sales and trading of securities, corporate advisory and M & A businesses, together with other corporate finance activities.
Corporate Banking & Sekuritas terdiri dari Global Market dan Corporate Finance dan mencakup origination, penjualan dan trading produk pasar modal Deutsche Bank, corporate advisory dan bisnis M & A, bersama dengan aktivitas corporate finance lainnya.
Global Transaction Banking covers Deutsche Bank’s trade finance, cash management and trust & securities services businesses and serves both financial institutions and corporate clients.
Global Transaction Banking mencakup trade finance, cash manajemen, dan trust & securities business Deutsche Bank, dan melayani baik institusi keuangan maupun nasabah korporat.
Corporate Finance and Global Transaction Banking are together named Global Banking.
Corporate Finance dan Global Transaction Banking bersama-sama disebut Global Banking.
Private Clients and Asset Management PCAM comprises two Corporate Divisions: Asset and Wealth Management and Private & Business Clients.
Nasabah Private dan Aset Manajemen PCAM terdiri dari due Divisi Korporat: Aset dan Wealth Manajemen dan Nasabah Private & Business.
Asset and Wealth Management comprises two Business Divisions: Asset Management and Private Wealth Management. Asset Management provides retail clients across the globe with mutual fund products through our DWS and DWS Scudder franchises. Asset Management also provides institutional clients, including pension funds and insurance companies, with a broad range of services such as traditional asset management, alternative assets, sophisticated absolute return strategies and real estate asset management. Private Wealth Management serves high net worth individuals and families worldwide. We provide these very discerning clients with a fully-integrated wealth management service, encompassing portfolio management, tax advisory, inheritance planning and philanthropic advisory services.
Aset dan Wealth Manajemen terdiri dari dua Divisi Bisnis: Aset Manajemen dan Private Wealth Manajemen. Aset Manajemen juga melayani nasabah retail di seluruh dunia dengan produk reksadana melalui DWS dan DWS Scudder waralaba kami. Aset Manajemen juga menyediakan nasabah institusi termasuk dana pensiun dan perusahaan asuransi, dengan serangkaian layanan termasuk aset manajemen secara tradisional, alternatif aset, strategi pendapatan absolut yang canggih dan real estat aset manajemen. Private Wealth Management melayani nasabah perorangan dan keluarga kaya di dunia. Kami menyediakan klien pilihan ini dengan layanan wealth manajemen yang terpadu, yang mencakup manajemen portofolio, tax advisory, rencana warisan dan philantrhropic advisory services
Private & Business Clients ( PBC ) provides private individuals and small to medium-sized businesses with a full range of traditional banking products, including current accounts, deposits and loans, investment management products and business banking services. Outside Germany, PBC has for some years operated in Italy, Spain, Belgium and Portugal, and more recently in Poland. We are also making focused investments in fast growing Asian markets, for example in China and India.
Private & Business Clients (PBC) menyediakan nasabah perorangan dan bisnis kecil sampai menengah dengan produk bank tradisional yang lengkap, termasuk rekening koran, deposito dan pinjaman, produk manajemen investasi dan layanan business banking. Di luar Jerman, PBC telah beroperasi selama beberapa tahun di Italia, Spanyol, Belgia dan Portugal serta baru-baru ini di Polandia. Kami juga melakukan investasi yang terfokus di pasar Asia yang tumbuh dengan cepat seperti di Cina dan India.
10
Corporate Investments The Corporate Investments Group Division covers our industrial shareholdings, certain bank-occupied real estate assets and other non-strategic holdings.
Corporate Investments Divisi Grup Corporate Investment menangani kepemilikan kami dalam industri, aset real estat yang dihuni bank tertentu serta kepemilikan yang tidak strategis lainnya.
Impact of financial crisis 2008 was characterised by the escalating financial crisis. Conditions in the credit markets, which were already very difficult in the second half of 2007, deteriorated further as did the overall liquidity situation in the financial system. In September, market confidence was deeply shaken by the collapse of a major U.S. investment bank. Equity markets suffered some of the steepest falls on record, and liquidity was severely reduced.
Akibat krisis keuangan Tahun 2008 ditandai dengan krisis keuangan yang meningkat. Keadaan-keadaan dalam pasar pinjaman, yang sudah sangat sulit dalam pertengahan tahun ke dua 2007, lebih memburuk lagi, sama seperti keadaan likuiditas keseluruhan dalam sistem keuangan. Dalam bulan September, kepercayaan pasar sangat terguncang dengan runtuhnya investment bank besar di Amerika. Pasar ekuitas mengalami kejatuhan yang paling dalam yang pernah tercatat, dan likuiditas sangat berkurang.
Governments and central banks responded to the crisis with interventions on an unprecedented scale to recapitalize major banks, inject ample liquidity into the markets, drastically reduce interest rates, improve protection for depositors or provide state guarantees, as well as stimulate inter-bank lending and purchase troubled assets.
Pemerintah dan bank-bank sentral menanggapi krisis ini dengan melakukan intervensi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengkapitalisasikan bank-bank besar, menambahkan cukup likuiditas ke dalam pasar, menurunkan tingkat bunga secara drastis, memperbaiki perlindungan bagi pemilik deposito atau menyediakan jaminan pemerintah, serta menstimulasi pinjaman antar bank serta membeli aset-aset bermasalah.
In an extremely difficult market environment, Deutsche Bank suffered substantial losses. Although they were serious, at no point did they jeopardize Deutsche Bank’s existence. We closed 2008 with net losses of € 3.9 billion. However, we were able to increase our regulatory Tier 1 capital by almost 3 billion to € 31.1 billion. In this respect, Deutsche Bank has demonstrated its strength and stability compared with many of its competitors.
Dalam suasana pasar yang sangat sulit, Deutsche Bank menderita kerugian yang sangat besar. Meskipun kerugian ini serius, tetapi tidak membahayakan keberadaan Deutsche Bank. Kami menutup tahun 2008 dengan kerugian besih sebesar EUR 3.9 milar. Namun, kami berhasil menaikkan modal Tier 1 kami dengan hampir 3 miliar menjadi EUR 3.1 miliar. Dalam hal ini, Deutsche Bank telah menunjukkan kekuatan dan stabilitasnya dibandingkan dengna banyak pesaingnya.
We initiated immediate countermeasures to expand our capital and funding base: our target BIS Tier 1 ratio has been raised to 10 %, key parts of our balance sheet and our balance sheet leverage ratio have been reduced and we have diversified and improved the quality of our funding base. In addition, we have cut our risk exposure in key legacy positions.
Kami segera memulai tindakan yang berlawanan untuk meningkatkan modal dan basis pendanaan kami: target kami dalam rasio BIS Tier 1 telah dinaikkan menjadi 10%, bagian utama dari necara dakmi dan rasio leverage necara kami telah dikurangi dan kami telah mendiversifikasikan dan meningkatkan kualitas basis pendanaan kami. Selain itu, kami telah menurunkan eksposur risiko kami dalam posisi warisan yang utama.
Medium-term growth strategy We regard the current financial crisis as very serious, but we are convinced that Deutsche Bank can emerge stronger. Our business model remains fundamentally intact. Our mediumterm strategy remains committed to exploiting the growth potential in all of our core businesses, while also making adjustments to our platform to take account of the market upheavals we have recently witnessed. To this end, we aim to build on our broad-based business model.
Strategi pertumbuhan jangka menengah Kami menganggap krisis keuangan yang ada sekarang sangat serius, tetapi kami yakin bahwa Deutsche Bank dapat muncul lebih kuat. Bisnis model kami pada dasarnya tetap utuh. Strategi jangka menengah kami tetap berkomitmen untuk memanfaatkan pertumbuhan potensial dalam semua bisnis utama kami, sementara juga melakukan perubahan terhadap platform kami dengan mempertimbangkan kegoncangan pasar yang telah kami saksikan baru-baru ini. Sampai saat ini, kami bertujuan utnuk membangun di atas bisnis model kami yang berbasis luas.
Corporate Banking & Securities will be recalibrated. Investment banking remains one of Deutsche bank’s core businesses. However, we will withdraw resources from areas in which a recovery seems unlikely in the near future. At the same time, we will be investing in growth areas, including some ‘flow’ trading businesses and commodities trading, corporate finance in certain industry sectors, and our German mid-cap business.
Corporate Banking & Securities akan direkaliberasikan. Investment banking tetap merupakan bisnis utama Deutsche Bank. Namun, kami akan menarik sumbersumber dari bidang-bidang yang tampaknya tidak mungkin pulih dalam waktu dekat. Pada saat yang sama, kami akan melakukan investasi dalam bidangbidang yang tumbuh, termasuk bisnis ‘flow’ trading dan trading komoditas, corporate finance dalam sektor industri tertentu, dan bisnis mid-cap Jerman.
11
Global Transaction Banking, which has delivered strong growth, will step up the pace of its activities. We are concentrating mainly on new and growing markets, for example by continuing to expand the local trust & securities services businesses and the development of new products and solutions for our clients. Our aim is to achieve organic growth while monitoring acquisition opportunities.
Global Transaction Banking, yang telah memberikan pertumbuhan yang kuat, akan meningkatkan kecepatan aktivitasnya. Kami berkonsentrasi khususnya pada pasar yang baru dan tumbuh, misalnya dengan terus memperluas bisnis layanan trust & securities lokal dan pengembangan produk baru dan solusi bagi para klien kami. Tujuan kami adalah mencapai pertumbuhan organik sementara memonitor kesempatan pengambilalihan.
Asset Management is focusing strongly on re-positioning its core business areas: retail, alternative investments, institutional investors and insurance asset management. In all core businesses, we are re-engineering in order to restore operating leverage in changed market circumstances. As a large provider with an extensive range of services, Deutsche Bank is also benefitting from the crisis-driven “flight to quality”. We will also continue to globalise our DWS brand. PWM will take measures to improve its cost efficiency, while also capturing selective expansion opportunities.
Aset Manajemen sangat berfokus pada memposisikan kembali bidang bisnis utama: retail, alternatif investasi, institutional investors dan aset manajemen asuransi. Dalam semua bisnis utama, kami menghidupkan kembali untuk dapat mengembalikan operating leverage dalam kondisi pasar yang berubah. Sebagai penyedia bermacam-macam layanan yang besar, Deutsche Bank juga memperoleh manfaat dari “flight to quality” yang didorong oleh krisis. Kami juga akan meneruskan untuk menjadikan nama DWS menjadi nama global. PWM akan mengambil tindakan untuk meningkatkan efisiensi biaya, sementara juga mencari kesempatan ekspansi yang selektif.
In Private & Business Clients, the focus is on rolling out our growth and efficiency program. We are expanding the branch network in Germany and other European countries and increasing efficiency in the mid and back-office. Our minority share in Deutsche Postbank offers considerable immediateterm opportunities for co-operation, which we are already taking advantage of.
Dalam Private & Business Clients, fokus berada pada melanjutkan program pertumbuhan dan efisiensi kami. Kami memperluas jaringan cabang di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya dan meningkatkan efisiensi pada mid dan back-office. Saham minoritas kami pada Deutsche Postbank menawarkan kesempatan besar saat ini untuk bekerja sama, yang telah kami ambil manfaatnya.
Relatively robust business model The current crisis has exposed weaknesses in some parts of our business model, which we have addressed with focused and decisive actions. Furthermore, our fundamental business model remains sound. With its diversified business portfolio and global franchise, its solid Tier 1 capital ratio and funding base, Deutsche Bank in 2008 has managed to increase its share in many businesses even in shrinking markets. However, revenues often were lower in absolute terms compared with 2007.
Model bisnis yang lumayan kuat Krisis yang terjadi sekarang telah mengekspos kelemahan-kelemahan dalam beberapa bagian dari model bisnis kami, yang telah kami tangani dengan tindakan yang fokus dan menentukan. Selain itu, model bisnis fundamental kami tetap sehat. Dengan portofolio bisnis yang didiversifikasikan dan waralaba global, rasio modal Tier 1 yang kuat dan basis pendanaan, Deutsche Bank dalam tahun 2008 telah berhasil meningkatkan pangsanya dalam banyak bisnis meskipun pasar menyusut. Namun, pendapatan sering lebih rendah dalam nilai absolut dibandingkan dengan tahun 2007.
12
13
D. Corporate Governance Responsible and transparent management and control of Deutsche Bank
D. Tata Kelola Perusahaan Manajemen yang bertanggungjawab dan transparan serta pengawasan Deutsche Bank
Effective corporate governance is an important part of our identity. The essential framework for this is provided first and foremost by the German Stock Corporation Act and the German Corporate Governance Code, which was last amended in June 2008. Furthermore, since our shares are also listed on the New York Stock Exchange, we are subject to the relevant U.S. capital market legislation as well as the rules of the Securities and Exchange Commission (SEC) and New York Stock Exchange.
Tata kelola yang efektif merupakan bagian penting dalam identitas kami. Kerangka penting untuk hal ini telah diberikan pertama dan paling penting oleh German Stock Corporation Act dan German Corporate Governance Code, yang dirubah terakhir kali bulan Juni 2008. Selain itu, karena saham kami juga terdaftar di Bursa Efek New York, kami juga tunduk kepada peraturan pasar modal Amerika yang bersangkutan serta ketentuan Securities and Exchange Commission (SEC) dan Bursa Efek New York.
We ensure the responsible, value-driven management and control of Deutsche Bank through our system of corporate governance. It has four key elements: good relations with shareholders; effective cooperation between the Management Board and Supervisory Board; a system of performancerelated compensation; and transparent, timely reporting.
Kami memastikan adanya manajemen yang bertanggungjawab, yang didorong oleh nilai dan pengawasan Deutsche Bank melalui sistem tata kelola perusahaan kami. Sistem kami mempunyai 4 elemen: hubungan baik dengan pemegang saham; kerjasama yang efektif antara Dewan Manajemen dan Dewan Pengawas; sistem kompensasi gaji yang berkaitan dengan kinerja; dan pelaporan yang transparan dan tepat waktu.
Shareholders Our shareholders are involved in decisions that are of material importance to the bank, as is legally required, including amendments to the Articles of Association, the appropriation of profit, the authorization to issue new shares and important structural changes. Deutsche Bank has only one class of share, with each share carrying the same voting right. To make it easier for our shareholders to exercise their voting rights, we support the use of electronic media for the Annual General Meeting. For example, shareholders can issue authorizations and their voting instructions to Deutsche Bank proxies via the internet.
Para Pemegang Saham Para pemegang saham kami terlibat dalam keputusan penting bagi bank, seperti yang diharuskan secara hukum, termasuk perubahan Anggaran Dasar, pembagian laba, wewenang untuk mengeluarkan saham baru dan perubahan structural penting. Deutsche Bank hanya mempunyai satu macam saham, dengan setiap saham mempunyai hak suara yang sama. Untuk memudahkan para pemegang saham kami melaksanakan hak suara mereka, kami mendukung penggunaan media elektronik dalam Rapat Umum Tahunan. Misalnya, para pemegang saham dapat memberikan wewenang dan instruksi pemungutan suara kepada wakil Deutsche Bank melalui internet.
Management Board The Management Board is responsible for managing the company and exercises control over Deutsche Bank Group companies. It ensures that all provisions of law and company internal policies are abided by. The members of the Management Board together with the heads of Deutsche Bank’s five core businesses, as well as the Head of Regional Management, form the Group Executive Committee. This committee analyzes the development of the business divisions, discusses matters of Group strategy and makes recommendations for decisions to be taken by the Management Board.
Dewan Manajemen Dewan Manajemen bertanggungjawab untuk menangani perusahaan dan mengawasi perusahaan-perusahaan dalam Deutsche Bank Grup. Dewan memastikan agar semua ketentuan undang-undang dan kebijakan internal perusahaan dipatuhi. Para anggota Dewan Manajemen bersama dengan pimpinan ke lima bisnis utama Deutsche Bank, serta Pimpinan Manajemen Wilayah, membentuk Komite Eksekutif Grup. Komite ini menganalisa perkembangan divisi bisnis, mendiskusikan hal-hal mengenai strategi Grup dan membuat rekomendasi mengenai keputusan yang harus diambil oleh Dewan Manajemen.
Supervisory Board The Supervisory Board oversees and advises the Management Board in its management of the business. It appoints the members of the Management Board, and together with the Management Board, draws up its long-term succession plans. Major decisions affecting the bank require Supervisory Board approval. The Supervisory Board has specified the information and reporting duties of the Management Board. In addition to the Mediation Committee, which is to be formed as a legal requirement, the Supervisory Board has established a Chairman’s Committee, an Audit
Dewan Pengawas Dewan Pengawas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Dewan Manajemen dalam menangani bisnis. Dewan ini mengangkat anggota Dewan Manajemen, dan bersama-sama dengan Dewan Manajemen, mengatur rencana suksesi jangka-panjang. Keputusan penting yang mempengaruhi bank membutuhkan persetujuan Dewan Pengawas. Dewan Pengawas telah menentukan informasi dan tugas-tugas laporan Dewan Manajemen. Selain dari Komite Mediasi, yang harus dibentuk sebagai persyaratan hukum, Dewan Pengawas telah membentuk
14
Committee, a Risk Committee and a Nomination Committee. The committees’ tasks are described in the Corporate Governance Report, which forms part of the 2008 Financial Report.
Komite Ketua, Komite Audit, Komite Risiko dan Komite Nominasi. Tugas-tugas komite dijelaskan dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan, yang merupakan bagian dari Laporan Keuangan 2008.
Performance-Related Compensation The compensation of members of the Management Board is primarily aligned to their contribution to business performance and international industry standards. Part of the management Board’s compensation is equity-based, and this is driven by the performance of our share price relative to that of our peers. Compensation for members of the Supervisory Board comprises a fixed component as well as a variable component related to the dividend and earnings per share ( based on a 3-year average ). The chair and deputy chair of the Supervisory Board as well as the chair and members of the Chairman’s, Audit and Risk Committees receive additional compensation.
Kompensasi yang Berkaitan dengan Kinerja Kompensasi para anggota Dewan Manajemen terutama disesuaikan dengan kontribusi mereka pada kinerja bisnis and standar industri internasional. Sebagian dari kompensasi Dewan Manajemen berbasis ekuitas, dan hal ini didorong oleh kinerja harga saham kami relatif terhadap harga saham bank-bank sekelas dengan kami. Kompensasi bagi para anggota Dewan Pengawas terdiri dari komponen tetap serta komponen variabel yang berkaitan dengan dividen dan laba per saham (berdasarkan rata-rata 3 tahun). Ketua dan wakil ketua Dewan Pengawas serta ketua dan anggota Pimpinan, Komite Audit dan Risiko menerima kompensasi tambahan.
In light of the global financial crisis, the members of the Management Board, the other members of the Group Executive Committee as well as the members of the Supervisory Board decided to voluntarily forgo their variable compensation components for the year 2008.
Menginat adanya krisis keuangan global, para anggota Dewan Manajemen, dan anggota lain Komite Eksekutif Grup serta para anggota Dewan Pengawas memutuskan untuk secara suka rela melepaskan kompensasi variabel mereka untuk tahun 2008.
Financial Reporting according to International Standards Shareholders and the public are regularly kept up to date, above all, through the Annual Report, including the Consolidated Financial Statements, and the Interim Reports. Deutsche Bank Group’s reporting is in accordance with International Financial Reporting Standards ( IFRS ). This provides for a high degree of transparency and facilitates comparability with our international peers.
Pelaporan Keuangan sesuai dengan Standar Internasional Para pemegang saham dan publik secara berkala diberikan data terkini, yang paling penting, melalui Laporan Tahunan, termasuk Laporan Keuangan Konsolidasi, dan Laporan Interim. Pelaporan Deutsche Bank Grup dilakukan sesuai dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Laporan ini memberikan tingkat keterbukaan yang tinggi dan memfasilitasi perbandingan dengan bank-bank internasional sekelas.
Declaration of Conformity On October 29, 2008, the Management Board and the Supervisory Board issued the annual Declaration of Conformity in accordance with § 161 of the German Stock Corporation Act. It states that Deutsche Bank complies with the recommendations of the Government Commission’s German Corporate Governance Code with only one exception: the directors’ and officers’ liability insurance policy ( D & O ), specifically taken out to also include the members of the Management Board and the Supervisory Board, does not have a deductible.
Deklarasi Kesesuaian Pada tanggal 29 Oktober 2008, Dewan Manajemen dan Dewan Pengawas mengeluarkan Declaration of Conformity tahunan berdasarkan Pasal 161 UndangUndang Saham Perusahaan Jerman. Deklarasi ini menyatakan bahwa Deutsche Bank melaksanakan rekomendasi dari “Government Commission on the German Corporate Governance Code” dengan satu pengecualian : polis asuransi kewajiban bagi direktur dan officer yang khusus ditutup termasuk untuk para anggota Dewan Manajemen dan Dewan Pengawas, bukan merupakan pengurangan.
15
E. Added Value for our Stakeholders
E. Nilai Tambah bagi para Stakeholder kami
Shareholders /
Clients /
Para Pemegang Saham
Para Nasabah
Staff /
Society /
Karyawan
Masyarakat
In difficult times, strong commitment to our shareholders, clients, staff and the community
Dalam masa-masa sulit, komitmen yang kuat kepada para pemegang saham kami, karyawan dan komunitas
In 2008, the unprecedented financial crisis presented Deutsche Bank with unexpected challenges, which called for innovative thinking and bold action. Our business model proved robust relative to some of our peers. But we could not prevent our shareholders, clients, staff and the communities in which we operate from having to bear losses and hardships, some of them heavy, as a consequence of extreme market turbulence. Deutsche Bank regards it as our duty to analyze these adverse developments self-critically and to take the necessary steps to eliminate the problems that have arisen and prevent them from recurring in the future.
Dalam tahun 2008, krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat Deutsche Bank berhadapan dengan tantangan yang tidak diharapkan, yang memerlukan pemikiran yang inovatif dan tindakan tegas. Model bisnis kami terbukti sehat dibandingkan dengan bank-bank sekelas kami. Tetapi kami tidak dapat mencegah para pemegang saham kami, klien, staff dan masyarakat di mana kami beroperasi menanggung kerugian dan masa-masa sulit, beberapa di antaranya berat, sebagai akibat pergolakan pasar yang ekstrim. Deutsche Bank menganggap menjadi kewajibannya untuk menganalisa perkembangan yang tidak diinginkan ini secara kritis dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghilangkan masalah yang sudah timbul dan mencegah agar masalah ini tidak timbul kembali di masa mendatang.
Shareholders One of Deutsche Bank’s prime tasks on behalf of its owners is to address the very negative development of its share price by gaining the support of the market. We identify the root causes of any losses and take corrective measures. The main objective is to have strong capital resources as well as to safeguard sources of revenue in the future. Risk management must also be refined so that we can recognize potential threats to our business earlier.
Para Pemegang Saham Salah satu tugas utama Deutsche Bank atas nama pemiliknya adalah menangani perkembangan negatif harga saham dengan memperoleh dukungan pasar. Kami mengidentifikasikan akar penyebab kerugian dan mengambil tindakan perbaikan. Tujuan utamanya adalah mempunyai sumber modal yang kuat serta menjaga sumber-sumber pendapatan di masa mendatang. Manajemen risiko juga harus ditingkatkan sehingga kami dapat mengenali dengan lebih awal ancaman potensial terhadap bisnis kami.
Clients In difficult economic conditions, a reliable and competent partner is crucially important for our customers. This is what we aspire to be, with our well diversified business model and our performance culture. With innovative solutions, we help our clients achieve lasting success. In conditions of crisis, in which predicting the future is particularly prone to error, we develop robust ideas aimed at safeguarding our clients’ future. In this respect, our attention is devoted both to our private customers and to our corporate and institutional clients.
Para Nasabah Dalam keadaan ekonomi yang sukar, partner yang dapat diandalkan dan kompeten sangat penting bagi para nasabah kami. Kami ingin menjadi partner yang demikian, dengan model bisnis yang sangat diversifikasi dan budaya kinerja kami. Dengan solusi yang inovatif, kami membantu nasabah kami mencapai sukses yang abadi. Dalam keadaan krisis, di mana memperkiraan masa depan khususnya condong salah, kami memperluas gagasan yang kuat yang ditujukan untuk menjaga masa depan para nasabah kami. Dalam hal ini, perhatian kami sepenuhnya ditujukan pada nasabah pribadi dan nasabah korporasi kami serta nasabah institusi.
Staff Deutsche Bank’s competence depends on the ability and commitment of its staff. We invest much in their professional
Karyawan Kompetensi Deutsche Bank bergantung kepada kemampuan dan komitmen para karyawannya. Kami
16
and personal training, and in a positive working environment. Even in the present financial crisis, we have continued to recruit new talent. In cases where personnel adjustments are unavoidable, we act fairly in devising socially acceptable transitional arrangements and in searching for alternative employment within and outside our company.
menginvestasikan banyak dalam pelatihan profesional dan pribadi mereka, dan dalam likungan kerja yang positif. Dalam krisis keuangan yang sekarang pun, kami tetap meneruskan mencari bakat baru. Dalam kasus dimana penyesuaian pribadi tidak dapat dihindari, kami bertindak dengan adil dengan membentuk pengaturan transisi yang dapat diterima umum dan mencari pekerjaan alternatif di dalam dan di luar perusahaan kami.
Community Corporate social responsibility is part of Deutsche Bank’s mission and business model. In particular, it does not depend on short-term fluctuations in revenues. Even in difficult times, the community can rely on Deutsche Bank contributing more than just money to finding solutions to social problems. This includes our commitment to combating climate change as well as our unwavering support for our employees’ corporate volunteering activities.
Masyarakat Tanggungjawab sosial korporasi adalah bagian dari missi dan model bisnis Deutsche Bank. Khususnya, hal ini tidak bergantung kepada fluktuasi pendapatan jangkapendek. Dalam masa-masa sulit pun, masyarakat dapat mengandalkan Deutsche Bank yang memberikan kontribusi lebih dari sekedar uang dalam mencari solusi pada masalah-masalah sosial. Hal ini termasuk komitmen kami untuk memerangi perubahan cuaca serta dukungan kami yang terus menerus pada aktivitas korporasi suka rela yang dilakukan para karyawan kami.
17
Shareholders
Para Pemegang Saham
A dividend even in the difficult market environment
Dividen meskipun dalam keadaan pasar yang sulit
Structural Data / Struktural Data
2008
2007
2006
Number of shareholders / Jumlah pemegang saham Shareholders by type In % of share capital 1 / Pemegang saham Grup dalam % modal saham1
581.938
360.785
348.196
Institutional (including banks) / Institusi (termasuk bank) Private / Perorangan
71
86
86
29
14
14
Regional breakdown In % of share capital 1
Germany / Jerman
55
45
54
Menurut Wilayah modal saham 1
dalam
%
European Union (excluding Germany) / Uni Eropa (diluar Jerman) Switzerland / Swiss U.S.A / Amerika Serikat Other / Lain-lain
25
31
30
7
9
5
11
13
10
2
2
Key Figures / Angka-Angka Kunci
2008
2007
2006
Change in total return of Deutsche Bank Share2 /
(66.8)%
(8.6)%
27.4%
Perubahan pendapatan dari saham Deutsche Bank2 Share in equities trading (Xetra and Frankfurt Floor Trading) /
5,6%
5,7%
5.5%
Saham dalam perdagangan ekuitas (Xetra dan Frankfurt Floor Trading) Dividend per share for the financial year (in Euro)
0.50 3
4.50 3
4.00
Deviden per saham untuk tahun buku (dalam Euro)
Special Projects / Proyek Khusus Capital Increase
Placement of 40 million Deutsche Bank shares at EUR 55 per share with institutional investors to acquire a minority stake in Deutsche Postbank AG
Tambahan modal
Penempatan 40 juta saham Deutsche Bank pada harga EUR 55 per saham pada investor institusi untuk memperoleh saham minoritas pada Deutsche Postbank AG. Regular analyses of institutional investors’ perception of Deutsche Bank to gauge the Deutsche Bank share’s attractiveness as an investment
Investor Surveys
Survei Investor
Request to shareholders
Permintaan kepada pemegang saham
Analisa berkala mengenai persepsi investor institusi atas Deutsche bank untuk mengetahui apakah saham Deutsche Bank merupakan investasi yang menarik. In conjunction with a price competition, we asked Shareholders for their permission to send them all AGM documents by electronic media. Berkaitan dengan kompetisi berhadiah, kami meminta ijin pada para pemegang saham untuk mengirimkan kepada mereka dokumen Rapat Umum Tahunan melalui media elektronik.
18
1 2 3
Share buyback program
Share buyback program 2007/08 completed
Program Pembelian Kembali Saham
Program Pembelian Kembali Saham tahun 2007/2008 telah selesai.
Figures rounded / Angka sesudah pembulatan Share price based on Xetra / Harga saham berdasarkan Xetra Proposal for Annual General Meeting on May 26, 2009 / Diusulkan dalam Rapat Umum Tahunan pada 26 May 2009
19
Clients
Para Nasabah
Strong client relationships: more important than ever
Hubungan yang erat dengan nasabah: sangat penting saat ini
Struktural Data / Struktural Data
2008
2007
2006
53,100
56.900
54.200
14.600.000
13.800.000
14.100.000
3.410.000
2.926.000
2.530.000
2.300
2.400
2.300
92,000
92.000
90,000
2008
2007
2006
Euromoney Poll of Polls ranking /
2
1
1
Euromoney Poll of Polls ranking Euromoney Primary Debt Poll, ranking /
1
2
1
1
1
1
21
31
21
3
2
2
2 -
2 1 1
2 1 1
Number of clients (rounded) / Jumlah Nasabah (dibulatkan) Corporate and Investment Bank Corporate dan Investment Bank Private Clients and Private & Bisnis Client Asset Management Asset & Wealth Management / / Private Clients dan Nasabah Perorangan & Bisnis Asset Management Asset and Wealth Management Retail Asset Management 1 (Jerman, Luxemburg) / Retail Asset Management 1 (Jerman, Luxemburg) Institutional Asset Management / Institutional Asset Management Private Wealth Management 2 / Private Wealth Management 2
Key Figures / Angka Angka Kunci Corporate and Investment Bank Corporate dan Investment Bank
Euromoney Primary Debt Poll, ranking Euromoney FX Poll, ranking / Euromoney FX Poll, ranking Euromoney Awards for Excellence, jumlah Penghargaan yang dimenangkan / Euromoney Awards for Excellence, jumlah Penghargaan yang dimenangkan Risk Awards /
Private Clients dan Asset Management /
Risk Awards Fund Awards3 for DWS Investasi as a gourp winner /
Private Clients dan Asset Management
Fund Awards3 untuk Investasi DWS sebagai pemenang grup
Jerman / Jerman Austria / Austria Swiss / Swiss
Special Projects / Proyek Khusus
20
Corporate and Investment Bank /
Advisitory services for the UK Treasurey on the restructuring of the UK banking system.
Corporate dan Investment Bank
Layanan advisory bagi UK Treasury mengenai restrukturisasi sistem perbankan Inggris. Acquisition of HodgoWorks, a full service hodgo fun administrator in the USA Pengambilalihan HedgeWorks, administrator hedge fund dengan layanan lengkap di Amerika. Lunch of Deutsche Bank Card Services, which offers corporate clients, card business services. Peluncuran Deutsche Card Services, yang menawarkan kepada nasabah korporasi layanan business card. Launch of innovative FX4Cash platform offering a board range of foraign exchange and chas managemen services.
Private Clients and Asset Management / Nasabah Private dan Aset Manajemen
Peluncuran platform FX4Cash yang inovatif yang menawarkan berbagai macam layanan valuta asing dan cash manajemen. Acquisition of Taiwan Asset Management completed / Pengambilalihan Taiwan Asset Management telah selesai. Launch of mutual fund distribution platform in India together with iFAST / Peluncuran mutual fund distribution platform di India bersama dengan iFAST Private Wealth Management offices opend in Kalkuta, India, and St Petersburg, Russia / Kantor-kantor Private Wealth Management dibuka di Kolkata India dan st. Petersburg, Rusia. Launch of substantial growth and efficiency program within Private & Business Clients. / Peluncuran program pertumbuhan pesat dan efisiensi dalam Private & Business Clients.
1. 2. 3.
Number of accounts. / Jumlah rekening Number of relationships excluding Private Clients Services (U.S.A) / Jumlah hubungan diluar Private Client Service (Amerika) 2008: Morningstar and Lipper, 2007 and 2008 Standard & Poor’s / 2008: Morningstar dan Lipper, 2007 dan 2008: Standard&Poors
21
Staff
Para Karyawan
A solid employer during turbulent times
Pemberi kerja yang kuat selama masa bergejolak
Structural Data / Data Struktural
2008
2007
2006
Staff (full time equivalents)1 / Karyawan (kerja penuh waktu atau yang setara)1 Divisions/ Private Clients and Asset Management / Private Clients and Asset Management
80.456
72.291
68.849
40,2%
39,3%
41.1%
Divisi
18,7%
21,1%
20.9%
41,1%
39,6%
37,3%
34,7%
35,5%
38,3%
28,7%
28,1%
29,1%
15,3%
17,2%
17,0%
21,3%
19,2%
15,6%
64,0%
64,4%
59,7%
17,3%
17,4%
19,4%
18,7%
18,2%
20,0%
9,9%
10.0%
8,9%
35,5%
35,2%
34,7%
31,7%
32,3%
33,8%
17,9%
17,9%
18,3%
5,0%
4,6%
4,3%
2008
2007
2006
74
71
68
7.3%
8.4%
7.0%
Karyawan mengundurkan diri karena bekerja di tempat lain Training (expenses in € million)
127
129
130
Pelatihan tingkat atas (biaya per karyawan dalam EUR) Apprenticeship programs (expenses in € milion)
41
41
40
Regions / Wilayah
Qualifications3 / Kualifikasi3
Age3 / Usia3
Corporate and Investment Bank2 / Korporasi dan Investment Bank2 Infrastructure/Regional Management / Infra struktur/Regional Manajemen Germany / Jerman Europe (excluding Germany), Middle East and Africa / Eropa (selain Jerman), Timur Tengah dan Afrika Americas / Amerika Asia/Pasific / Asia/Pasifik University degree / Berijasah Universitas High school certificate / Berijasah Sekolah Menengah Atas Other school degrees / Ijasah sekolah lainnya Up to 24 years / Sampai 24 tahun 25-34 years 25-34 tahun 35-44 years 35-44 tahun 45-54 years 45-54 tahun Over 54 years Diatas 54 tahun
Key Figures Angka-angka Kunci Employee Commitment Index Indeks Komitmen Karyawan Employee leaving the bank for new job
Program Magang (biaya dalam juta EUR)
22
Special Projects Proyek Khusus Deutsche Knowledge Institute (DKI) /
Launch of a virtual university based in Singapore for the ongoing development of staff through executive education. /
Deutsche Knowledge Institute (DKI)
Peluncuran universitas virtual di Singapura untuk kemajuan staf terus menerus melalui pendidikan eksekutif. Comprehensive program including workshops, individual coaching and education resources which focus on three distict phases: prior to maternity leave, during maternity leave and reintegration upon returning to work /
Maternity Coaching Program di Inggris dan Amerika /
Maternity Coaching Program di Inggris dan Amerika
Preventive health care program /
Preventive health care program
1.
2. 3.
Program menyeluruh termasuk lokakarya, individual coaching dan educational resources yang berfokus pada tiga tahap yang jelas: sebelum cuti hamil, selama cuti hamil dan integrasi kembali pada saat kembali bekerja. All employees in Germany over the age of 40 are eligible for a free medical check-up every three years, every two years from the age of 50 / Semua karyawan di Jerman di atas usia 40 berhak atas medical check-up setiap tiga tahun, setiap dua tahun mulai usia 50.
Staff (full time equivalent) = total headcount adjusted proportionately for part-time staf, excluding apprentices and interms. / Karyawan (bekerja penuh waktu) = total headcount disesuaikan dengan karyawan paruh waktu, selain peserta magang dan intern Including Corporate Investment. / Termasuk Corporate Investment Number of staff (headcount) / Jumlah staf (headcount)
23
Society
Masyarakat
More than money: building social capital
Lebih dari uang: membangun modal social
Structural Data / Data Struktural
2008
2007
2006
72
76
73
Key Figures (in € milion) / Angka-angka kunci (dalam juta EUR)
2008
2007
2006
Spending by Deutsche Bank for social responsibility activities1 / Pengeluaran Deutsche Bank untuk aktivitas tanggungjawab sosial1
75,9
86,2
85,9
8,8
10,0
9,7
4,3
5,0
5,0
3,7
2,6
1,2
Deutsche Bank Asia Foundation Spending by endowed Deutsche Bank foundations /
6,4
6,6
10,2
Pengeluaran dengan sumbangan yayasan Deutsche Bank Deutsche Bank Foundation /
5,0
5,4
9,0
1,4
1,2
1,2
Total
82,3
92,8
96,1
Total
82,2
85,2
89,7 1)
Number of countries in which Deutsche Bank operates (Including offshore sites) / Jumlah negara tempat Deutsche Bank beroperasi (termasuk di luar negeri)
Thereof / Terdiri dari : Deutsche Bank Americas Foundation / Deutsche Bank Americas Foundation Deutsche Bank Corporate Responsibility UK / Deutsche Bank Corporate Responsibility UK Deutsche Bank Asia Foundation /
Social
Social
Yayasan Deutsche Bank Other Foundatios / Yayasan Lain
Special Projects Proyek Khusus Ensuring viability
Renovation of Deutsche Bank’s Head Office, transforming it into one of the world’s most environtmentally friendly high-rise buildings.
Mempertahankan Keberadaan Committing ourserlves
Renovasi kantor pusat Deutsche Bank, merubahnya menjadi salah satu gedung tinggi yang paling environmentally friendly di dunia. Launch of the “Corporate Community Parnership” program that offers paidn leave to employees who volunteer to assist microfinance institutions with theris prfofessional know-how.
Membuat komitmen
Peluncuran program “corporate Community Partnership” yang menawarkan cuti dengan pembayaran gaji kepada para karyawan yang secara suka rela membantu institusi pembiayaan mikro dengan pengetahuan profesional mereka. Community development program that create affordable housing and improve the infrastructure of low-income urban neghborhouds in the USA.
Crating opportunity
Menciptakan kesempatan
Program pengembangan masyarakat yang menciptakan perumahan yang terjangkau dan memperbaiki infra struktur lingkungan perkotaan berpendapatan rendah di Amerika.
24
Fostering creativity
600 woks of art from the Deutsche Bank Collection given to the Staedel Museum in Frankfurt am Main on permanent loan.
Meningkatkan kreativitas Enabling telent
600 karya seni dari Deutsche Bank Collection diberikan kepada Staedel Museum di Frankfurt am Main sebagai pinjaman permanen. Support for the “Pratham India Education Initiative”, which aims to eliminate illiteracy among India’s children by 2010
Memberdayakan bakat
Mendukung “Pratham India Education Initiative” yang bertujuan untuk menghapus buta aksara di antara anak-anak India menjelang tahun 2010.
1.
New, more comprehensive calculation base; previous years restarted / Baru, berdasarkan perhitungan yang lebih menyeluruh; angka tahun-tahun sebelumnya dinyatakan kembali
25
DEUTSCHE BANK AG INDONESIAN BRANCH / DEUTSCHE BANK AG CABANG INDONESIA
26
A. General information
A. Informasi Umum
1. OWNERSHIP AND MANAGEMENT
1. KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN
Deutsche Bank AG – Indonesian Branches (the “Bank”) is an unincorporated branch of Deutsche Bank AG, headquartered in Frankfurt, Germany. Established by approval of Minister of Finance with its letter No. D.15.6. 2.30 dated 18 March 1969, the Bank is located at Deutsche Bank Building, Jl. Imam Bonjol 80 in Jakarta. It operations comprised of Jakarta and Surabaya branch offices. The legal status of Deutsche AG – Surabaya Branch is that of a sub-branch of Deutsche Bank AG – Jakarta Branch.
Cabang-cabang Deutsche Bank AG – Indonesia (“Bank”) adalah cabang Deutsche Bank AG, yang berkantor pusat di Frankfurt, Jerman. Didirikan berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan dengan surat No. D.15.6. 2.30 tanggal 18 Maret 1969. Bank berlokasi di Gedung Deutsche Bank, Jl. Imam Bonjol 80, Jakarta. Operasional bank terdiri dari kantor cabang Jakarta dan Surabaya. Status hukum Deutsche Bank AG – Cabang Surabaya Branch adalah cabang pembantu Deutsche Bank AG – Cabang.
As an unincorporated branch of Deutsche Bank AG, the Bank in Indonesia is ultimately part of the Deutsche Bank Group, which has employees in 72 countries throughout the world.
Sebagai cabang Deutsche Bank AG, Bank di Indonesia merupakan bagian dari Grup Deutsche Bank, yang memiliki karyawan di 72 negara di seluruh dunia.
Local management executives for the Bank in Indonesia include:
Eksekutif manajemen lokal Bank termasuk:
Suresh Lilaram Narang - Chief Country Officer, Indonesia and Head of Global Markets, Indonesia With a banking career spanning more than 30 years, Suresh was appointed Chief Country Officer in September 2001, and is responsible for the overall management of the local Indonesian franchise. Suresh is also Head of the Global Markets business and Treasury.
Suresh Lilaram Narang - Chief Country Officer Indonesia and Head of Global Markets, Indonesia Dengan karis di bidang perbankan selama lebih dari 30 tahun, Suresh diangkat sebagai Chief Country Officer sejak September 2001, dan bertanggungjawab atas manajemen keseluruhan dari kantor-kantor di Indonesia. Suresh juga pimpinan bisnis Global Markets dan treasury.
Ashok Kumar - Chief Operating Officer Indonesia Ashok began his banking career in 1979 when he joined State Bank of India. Nine years later he joined Deutsche Bank, in various roles in India, Singapore and the United Kingdom before being appointed Chief Operating Officer, Indonesia in mid-2008.
Ashok Kumar - Chief Operating Officer Indonesia Ashok Kumar mengawali karir perbankannya pada Institusi Keuangan tahun 1979 ketika beliau bergabung dengan State Bank of India (SBI) di India. Sembilan tahun kemudian beliau bergabung dengan Deutsche Bank AG (DB) dalam berbagai kapasitas di India, Singapura dan Inggris sebelum diangkat Chief Operating Officer Indonesia, pertengahan tahun 2008.
Benjamin Sales - Head of Finance Indonesia Having joined Deutsche Bank in 2004, Benjamin was appointed Head of Finance, Indonesia in September 2007, having held the same position for Deutsche Bank’s Manila branch for 3 years. With more than 20 years industry experience, Benjamin commenced his career with the Philippine Deposit Insurance Corporation.
Benjamin Sales - Head of Finance Indonesia Bergabung dengan Deutsche Bank tahun 2004, Benyamin diangkat sebagai Pimpinan Bagian Keuangan, Indonesia bulan September 2007, setelah memegang posisi yang sama di Deutsche Bank cabang Manila selama 3 tahun. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman industri, Benjamin memulai karirnya pada Philippine Deposit Insurance Corporation.
Volker Roland Bromund - Head of Global Banking Coverage Division Indonesia Volker was appointed Head of Global Banking Coverage, Indonesia in 2004. With a career spanning more than 17 years at Deutsche Bank, Volker has worked for the Bank in various positions in Nuremberg, Esslingen, Kirchheim, Malaysia, Indonesia and Hong Kong prior to his current role.
Volker Roland Bromund - Head of Global Banking Coverage Division Indonesia Volker diangkat sebagai Pimpinan Global Banking Coverage, Indonesia dalam tahun 2004. Dengan karir lebih dari 17 tahun di Deutsche Bank, Volker telah bekerja bagi Bank dalam berbagai posisi di Nuremberg, Esslingen, Kirchheim, Malaysia, Indonesia dan Hong Kong sebelum beliau memegang posisi sekarang.
27
di Indonesia
Dewi Yahya - Head of Private Wealth Management Having worked for Deutsche Bank since 1991, Dewi was appointed to her current role as Head of Private Wealth Management in April 2008. Prior to this, Dewi was a Senior Relationship Manager overseeing major key client relationships and has broad experience within Deutsche Bank in areas including Operations, Customer Service and Private Banking
Dewi Yahya - Head of Private Wealth Management Setelah bekerja untuk Deutsche Bank sejak tahun 1991, Dewi diangkat menjadi Pimpinan Private Wealth Management, posisinya yang sekarang, bulan April 2008. Sebelum menjabat posisi ini, Dewi adalah Senior Relationship Manager membawahi hubungan dengan nasabah utama yang besar di Deutsche Bank di berbagai bidang termasuk Operasional, Layanan Nasabah dan Private Banking.
W. Adji Wibowo – Head of Global Transaction Banking Responsible for the Global Transaction Banking in Indonesia, Adji also oversees the Cash Management Corporates Division. Prior to joining Deutsche Bank Jakarta in 1993 Adji worked for Bank International Indonesia.
W. Adji Wibowo – Head of Global Transaction Banking Bertanggungjawab atas Bagian Global Transaction Banking di Indonesia, Adji juga mengawasi Divisi Cash Management Corporate. Sebelum bergabung dengan Deutsche Bank Jakarta tahun 1993, Adji bekerja pada Bank International Indonesia.
28
2. MANAGEMENT STRATEGY AND POLICY
2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
Deutsche Bank is a leading global investment bank with a strong and profitable private clients franchise. A leader in Germany and Europe, the bank is continuously growing in North America, Asia and key emerging markets. With 80,277 employees in 72 countries, Deutsche Bank offers unparalleled financial services throughout the world. The bank competes to be the leading global provider of financial solutions for demanding clients creating exceptional value for its shareholders and people.
Deutsche Bank adalah investment bank global terkemuka dengan waralaba nasabah individu yang kuat dan menghasilkan laba. Sebagai pemimpin di Jerman dan Eropa, bank terus berkembang di Amerika Utara, Asia dan pasar berkembang utama lainnya. Dengan 80.277 karyawan di 72 negara, Deutsche Bank menawarkan layanan keuangan yang tidak tertandingi di dunia. Bank berkompetisi untuk menjadi penyedia solusi keuangan global terkemua bagi nasabah yang penuh tuntutan dan menciptakan nilai yang sangat tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat.
In Indonesia, Deutsche Bank continues to focus on its core businesses in both the Corporate and Investment Bank and Private Clients and Asset Management divisions. These include Global Markets, Global Banking and Transaction Banking, Private Wealth Management as well as Private & Business Clients.
Di Indonesia, Deutsche Bank terus berfokus pada bisnis inti baik di divisi Corporate dan Investment Bank serta Aset Manajemen. Termasuk Global Markets, Global Banking dan Transaction Banking, Private Wealth Management serta Nasabah Individu & Bisnis.
29
3. BUSINESS DEVELOPMENT
3. PERKEMBANGAN BISNIS
Business Activities
Aktivitas Bisnis
Major business activities of the Indonesia Branch relate to the Global Markets, Global Transaction Banking and Private Banking business. The investment banking platform, in particular the Global Markets division, continues to be the main driver of franchise revenues, followed by Global Transaction Banking and Private Banking.
Aktivitas bisnis utama Cabang Indonesia terkait dengan bisnis Global Markets, Global Transaction Banking dan Private Banking. Platform investment banking, khususnya divisi Global Markets, terus menjadi penghasil waralaba utama, diikuti dengan Global Transaction Banking dan Private Banking.
Global Markets activities mainly involve fixed income and liability generating financial instruments. The Bank aims to maintain its leading position in the fixed income market and help develop the local debt market, particularly in terms of a credible yield curve to help extend duration in the debt market.
Aktivitas Global Markets khususnya berkaitan dengan fixed income dan kewajiban yang menghasilkan instrumen keuangan. Bank bertujuan untuk menjaga posisinya yang memimpin dalam pasar fixed income dan membantu memajukan pasar local debt, khususnya dalam hal yield curve yang dapat diandalkan untuk membantu memperpanjang durasi dalam debt market.
Financial Performance
Kinerja keuangan
In 2008, the global financial crisis continued to affect local markets, which were characterised by tight liquidity and high interest rates. Throughout this time, the Bank demonstrated its strength with the right business model, strong capital base, balance sheet discipline and tight control on costs coupled with robust risk management.
Dalam tahun 2008, krisis global keuangan berlanjut dan mempengaruhi pasar lokal, yang ditandai dengan likuiditas yang ketat dan tingkat bunga yang tinggi. Sepanjang periode ini, Bank mendemonstrasikan kekuatannya dengan model bisnis bank yang tepat, modal yang kuat, disiplin neraca and pengawasan biaya yang ketat digabung dengan manajemen risiko yang kuat.
In Indonesia, this resilience was reflected in a solid business performance, driven by the strength of the Bank’s trading platform. Net income increased by 67% compared to 2007. Return on equity was 23.09%, which compares favourably to peers.
Di Indonesia, daya tahan ini tercermin dalam kinerja bisnis yang kuat, didorong oleh kekuatan platform trading Bank. Pendapatan bersih naik sebesar 67% dibandingkan dengan tahun 2007. Return on equity adalah 23.09%, yang sangat baik disbanding dengan bank lain yang sekelas.
Fixed income instruments were a major revenue source, posting year-on-year growth of more than 30%. Market positioning and insights, coupled with exceptional client service and teamwork were key to success. In Custody, stable streams of fees provided a solid anchor during periods of high market volatility. Commitment and excellent client services means the Bank continues to boast one of the largest domestic custodian business in the market.
Instrumen fixed income adalah sumber pendapatan utama, dengan pertumbuhan year-on-year lebih dari 30%. Memposisikan diri di pasar dan pandangan kemuka, digabungkan dengan layanan nasabah dan teamwork yang luar biasa adalah kunci kesuksesan. Dalam bisnis Kustodian, pemasukan biaya yang stabil merupakan jangkar yang kuat selama jangka waktu terjadi volatilitas pasar yang tinggi. Komitmen dan layanan nasabah yang sangat baik berarti Bank terus menjadi salah satu bisnis kustodian domestik terbesar di pasar.
Throughout 2008, capital adequacy was kept at very high levels – the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) averaged above 30% - as a cushion against market uncertainties. At the same time, balance sheet discipline and efficiency saw optimal revenues produced from stable balance sheet levels. Meanwhile, Return on Assets (ROA) was 6% in 2008, almost twice 2007 levels, and top among its peers.
Sepanjang tahun 2008, kecukupan modal terjaga pada tingkat yang sangat tinggi – Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum Bank (KPMM) ratarata di atas 30% - sebagai cadangan terhadap ketidak pastian pasar. Pada saat yang sama, disiplin neraca dan efisiensi mendatangkan penghasilan optimal yang dihasilkan oleh tingkat neraca yang stabil. Sementara itu, Return on Assets (ROA) adalah 6% dalam tahun 2008, hamper dua kali lipat disbanding tahun 2007, dan tertinggi di antara bank yang sekelas.
Social responsibility
Tanggungjawab Sosial Korporasi
Deutsche Bank is an active contributor in the communities in which it operates and the Deutsche Bank Asia Foundation has extensive operations in
Deutsche Bank adalah kontributor yang aktif dalam komunitas di mana bank beroperasi dan Yayasan Deutsche Bank Asia beroperasi secara luas di
30
Indonesia. The Bank is involved in a range of community initiatives – most notably with Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM), a charitable institution that provides shelter and education for over 100 street children, orphans and abandoned children through dormitory, school, hospital and vocational training programmes.
31
Indonesia. Bank terlibat dalam serangkaian inisiatif masyarakat – khususnya dengan Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM), suatu institusi sosial yang menyediakan tempat tinggal dan pendidikan bagi lebih dari 100 orang anak jalanan, yatim piatu dan anak-anak yang dibuang melalui asrama, sekolah, rumah sakit dan program pelatihan pekerjaan.
B. Audited Financial Statements
B. Laporan Keuangan Yang Diaudit
DEUTSCHE BANK AG - CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
COMBINED FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007
ISI
HAL/ PAGE
CONTENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ---------------------------------------
1
NERACA GABUNGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 ---------------
2-3
COMBINED BALANCE SHEETS --------------- 31 DECEMBER 2008 AND 2007
4
COMBINED STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED ---------------- 31 DECEMBER 2008 AND 2007
5
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED ---------------- 31 DECEMBER 2008 AND 2007
6-7
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED ---------------- 31 DECEMBER 2008 AND 2007
8 - 55
NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED ------------- 31 DECEMBER 2008 AND 2007
INDEPENDENT AUDITOR’S
LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 ---------------LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 ---------------LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 ---------------CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 ----------------
32
----------------------------------------------------- REPORT
Siddharta Siddharta & Widjaja Registered Public Accountants 33rd Floor Wisma GKBl 28. Jl, Jend. Sudirrnan Jakarta 10210 Indonesia
Telephone +62 Fax
101 21 574 2333 +62 (01 21 574 2888 +62 101 21 574 1777 +62 10) 21 574 2777
Indepetrdent Auditor's Report
Laporan Auditor Independen No.: L.08 - 2080 - 09lIV.29.001
No.: L.08
-
2080 - 09/IV.29.001
The hfanagement of Deutsche Bank AG- Indonesian Branches:
Manajemen Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia: Karni rzlah rnengaudir neraca gabungan Deurschs B a d AG Cabanr Lndonesia ("Buk"\ rannaal3 1 Desernber 2003 Jan 2007, ierta laporan'laba rugi gai;&gan, laporan perubahan rekening kantor pusat gabungan, dan laporan arus kas gabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan gabungan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan gabungan berdasarkan audit kami.
We h a ~ oudired e the combmed balance sheer; of Deutsche Bunk AG - Indones~onBrunches (the "Bonk", as o f 31 December 2008 and 2007, and the related comiined statements of income, changes in head ofice accounts. and cashJ7owsfor the years then ended. These combined jinancinl statements are the responsibility o f the Bank's management. Our responsibility is to express an opinion on these combinedjinancial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut P h n t a n Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanak& audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laooran keuanean bebas dari salah saii material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan oeneungkauan dalam laporan keuanaan. Audit iuga meliouti penzai& aias prinsip a&tansi yangdigunakan estimasi simifikan 'fang dibuat oleh manaiemen. serta oenilaian teyhadap penyajian laporan keuangan secara &seluruhan. Kami vakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untukkenyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan andpeform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are t e e ofmateria/ . misstatement An audit includes eramining, on a test basis. evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessinrr - the accounting principles used and signtxcant estimates made by rnanapernent. as well as evaluntinrr - the overall financial statement presentation. We believe that our auditsprovide a reasonable basis b r our oninion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan gabungan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua ha1 yang material, posisi keuangan gabungan Deutsche Bank AG Cabang Indonesia tanggal 3 1 Desember 2008 dan 2007, dan hasil usaha aabun~an,serta arus kas s a b u n ~ a nuntuk tahun tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan yang berakhir prinsip akuntansi yang berlaku umurndi Indonesia.
In our opinion, the combinedJinancia1 statements referred to above present fairly, in all material respects. the combined jinancialposition of Deutsche Bank AG - Indonesian Branclzes as of 31 December 2008 and 2007, and the combined results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with accountingprinciples generally accepted in Indonesia.
-
dan
-
-
-
.
-
Kantor Akuntan PubliWRegistered Public Accountants Siddharta Siddharta & Widjaja
Dra. Tohana Widjaja, CPA lzin Akuntan Publik No. 98.1.01941Pub1icAccountanr License No. 98.1.0194 Jakarta, 29 April 2009.
Jakarta. 29 April 2009.
Laooran keuannan eabunean terlamoir tidak dimaksudkan unmk mznyaji!& p-osisi ieuangan, basil usahadan arus kas sabunsan szsusi d z n p n prinsip dan prahek akunrans~.yuls. 6erlaki umurn di nebs-neeara dan hrisdiksi selain lndon:sio Srmdar, prosedu;dan pr&tek untuk audit at% I3poran kcuangm @bungan rcrlamp~raddah y a n- berlaku umum dan diterapkan dilndonesia. ~
The accomoanvine , , -combined financial statements are not ittrended to present the comb~nedjinancial results of operotions and cash /lows it1 accordance with occottt,rinz drincinles and oractices rrenerallv acceoted in countriesand )urisdjctions o;her than Ldonesia. ~he>tandaiords.procedurzr a,rdprachces ro audit such combinedjinancial staremznrr are those generally accepted and applied in Indonesia.
Slddhariasiddhanabwdjaia -Registared PublicAccounlanir. an lndonerianpartnsrshipanda member firrnaf the KPMG network of indepsndent msmber iicrnr aniiaxed with KPMG lvtsmafianal. a cooperalius.
swiss
License No. : KEP - 232/KM.612002
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
NERACA GABUNGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
2008
2007
ASET
ASSETS
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penyisihan penghapusan aset produktif Tagihan pada kantor cabang lain Penempatan pada bank-bank lain Penyisihan penghapusan aset produktif Surat-surat berharga Penyisihan penghapusan aset produktif Tagihan derivatif Penyisihan penghapusan aset produktif Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan aset produktif Piutang pembiayaan konsumen Penyisihan penghapusan aset produktif Tagihan atas pinjaman yang dijaminkan Penyisihan penghapusan aset produktif Tagihan akseptasi Penyisihan penghapusan aset produktif Piutang bunga Beban dibayar dimuka Aset tetap, harga perolehan Akumulasi penyusutan Aset pajak tangguhan, bersih Aset lain-lain Penyisihan penghapusan aset produktif
2a 2a,3 2a,2c,4,25 2n,4 2c,19,25 2c,2f,5,25 2n,5 2c,2g,6,25,28 2n,6 2c,2h,7,19,25 2n,7 2c,2i,2j,8,25 2n,8 2k 2n 2c,2l,9,25 2n,9 2m 2n 2c,2d,25,28 2o 2o 2p,17 2c,25 2n
JUMLAH ASET
32.791) 538.962) 161.900) (1.619) 133.247) 3.545.044) (28.709) 2.485.029) (3.473) 586.473) (5.865) 7.055.206) (362.281) 119.483) (22.040) 2.180.000) (21.800) 390.529) (2.590) 175.627) 44.813) 81.261) (51.776) 62.259) 581.006) (4.639)
21.720) 825.936) 496.056) (4.960) 58.152) 2.428.967) (17.293) 2.895.818) (4.815) 94.480) (945) 6.578.160) (418.640) 397.328) (9.517) 1.850.000) (18.500) 146.534) (1.161) 122.491) 44.610) 67.683) (43.904) 100.747) 114.805) (796)
17.668.838)
15.722.956)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.
Cash on hand Demand deposits at Bank Indonesia Demand deposits at other banks Allowance for uncollectible accounts Due from other branches Placements with other banks Allowance for uncollectible accounts Marketable securities Allowance for uncollectible accounts Derivative receivables Allowance for uncollectible accounts Loans receivable Allowance for uncollectible accounts Consumer financing receivables Allowance for uncollectible accounts Receivables under secured borrowing Allowance for uncollectible accounts Acceptance receivables Allowance for uncollectible accounts Interest receivables Prepayments Fixed assets, at cost Accumulated depreciation Deferred tax assets, net Other assets Allowance for uncollectible accounts TOTAL ASSETS
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.
34
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
NERACA GABUNGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED BALANCE SHEETS (Continued) 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
2008
2007
KEWAJIBAN DAN REKENING KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS
KEWAJIBAN Simpanan dari nasabah bukan bank Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban untuk mengembalikan surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijaminkan Kewajiban akseptasi Surat berharga pasar uang yang diterbitkan Utang pajak Kewajiban lain-lain dan beban masih harus dibayar Kewajiban pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
LIABILITIES 2c,10,25 2c,10,25 2c,2h,7,25
10.546.329 970.695 416.713
10.135.280 815.853 202.340
Deposits from non-bank customers Deposits from other banks Derivative payables
2l,9 2m 2c,11,25 17
192.186 468.000 354.340
49.134 139.038 339.425 88.162
Obligation to return securities received under secured borrowing Acceptance payables Money market securities issued Taxes payable
2c,2q,22,25
479.772
456.287
Other liabilities and accrued expenses
2c,12,19,25
1.699.250
1.436.411
21.960
13.444
Due to Head Office and other branches Estimated loss from off-balance sheet transactions
15.149.245
13.675.374
2n,13
JUMLAH KEWAJIBAN
REKENING KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE ACCOUNTS
Penyertaan Kantor Pusat Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT
1.638.008
1.638.008
Head Office investment
881.585
409.574
Unremitted profit
2.519.593
2.047.582
JUMLAH KEWAJIBAN DAN REKENING KANTOR PUSAT
TOTAL LIABILITIES
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS
TOTAL LIABILITIES AND 17.668.838
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.
15.722.956
HEAD OFFICE ACCOUNTS
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.
35
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN LABA RUGI GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL: PENDAPATAN BUNGA: Bunga Komisi dan provisi BEBAN BUNGA: Bunga Komisi dan provisi
2008
2c,2d,14,25 2c,2e,25
1.259.359) 9.053) 1.268.412)
1.234.676) 5.696) 1.240.372)
2c,2d,15,25 2c,2e,25
(657.150) (16.038) (673.188)
(795.910) (24.216) (820.126)
595.224)
420.246)
Pendapatan bunga bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA: Pendapatan komisi lainnya Laba atas penjualan surat-surat berharga, bersih Laba atas transaksi derivatif, bersih Laba kurs, bersih Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya (Penambahan) pemulihan penyisihan penghapusan aset, termasuk taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif BEBAN OPERASIONAL LAINNYA: Rugi atas transaksi derivatif, bersih Beban karyawan Beban umum dan administrasi Lain-lain
OPERATIONAL REVENUE AND EXPENSES: INTEREST INCOME: Interest Commission and commitment fees INTEREST EXPENSES: Interest Commission and commitment fees
Net interest income OTHER OPERATIONAL REVENUE: Other commission income Gain on trading marketable securities, net Gain on derivative transactions, net Foreign exchange gain, net Others
2c,2e,25
254.078)
189.389)
2g
691.791)
519.246)
2h 2b 2c,25
153.641) 218.796) 96.434)
-) 184.175) 65.652)
1.414.740)
958.462)
Total other operational revenue (Addition) reversal of allowance for uncollectible accounts, including estimated loss from offbalance sheet transactions
2n
(35.827)
43.851)
2h 2q,22
-) (195.839)
(139.811) (203.501)
2c,16,25 2c,25
(347.926) (316.654) (860.419)
(280.473) (145.415) (769.200)
1.113.718) (421.357) 692.361)
653.359) (238.651) 414.708)
Jumlah beban operasional lainnya
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH
2007
2p,17
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.
OTHER OPERATIONAL EXPENSES: Loss on derivative transactions, net Personnel expenses General and administrative expenses Others Total other operational expenses
INCOME BEFORE TAX INCOME TAX EXPENSE NET INCOME
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.
36
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Penyertaan Kantor Pusat/ Head Office investment
Saldo 31 Desember 2006
Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat/ Unremitted profit
Jumlah rekening Kantor Pusat/ Total Head Office accounts
1.638.008
340.866)
1.978.874)
Balance as of 31 December 2006
Laba yang dikirim ke Kantor Pusat selama tahun berjalan
-
(346.000)
(346.000)
Profit remitted to Head Office during the year
Laba bersih tahun berjalan
-
414.708)
414.708)
Net income for the year
1.638.008
409.574)
2.047.582)
Balance as of 31 December 2007
Laba yang dikirim ke Kantor Pusat selama tahun berjalan
-
(220.350)
(220.350)
Profit remitted to Head Office during the year
Laba bersih tahun berjalan
-
692.361)
692.361)
Net income for the year
1.638.008
881.585)
2.519.593)
Balance as of 31 December 2008
Saldo 31 Desember 2007
Saldo 31 Desember 2008
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.
37
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum pajak ke kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi: Penyusutan dan amortisasi Penambahan (pemulihan) penyisihan penghapusan aset produktif, termasuk taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Rugi pelepasan aset tetap Rugi kurs, bersih Pendapatan bunga Beban bunga Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Tagihan pada kantor cabang lain Penempatan pada bank-bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan atas pinjaman yang dijaminkan Tagihan akseptasi Beban dibayar dimuka Aset lain-lain Simpanan dari nasabah bukan bank Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban untuk mengembalikan surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijaminkan Kewajiban akseptasi Utang pajak Kewajiban lain-lain dan beban masih harus dibayar Kewajiban pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan pengembalian pajak penghasilan Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
2007
1.113.718)
653.359)
7.963)
5.706)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Income before tax Adjustments to reconcile income before tax to net cash (used in) provided by operating activities: Depreciation and amortization Addition (reversal) of allowance for uncollectible accounts, including estimated loss from off-balance sheet transactions Loss on disposal of fixed assets Foreign exchange loss, net Interest income Interest expenses
35.827) 33) 207.104) (1.259.359) 657.150)
(43.851) 28) 155.412) (1.234.676) 795.910)
(72.825) (960.196) 456.839) (491.993) (140.553) 277.845) (330.000) (240.633) 1.807) (466.201) (126.392) 153.909) 214.373)
11.372) (1.104.734) 7.437.454) 333.705) (1.745.890) 17.071) -) (127.939) (2.420) 90) 1.307.498) (1.354.356) (169.336)
Changes in operating assets and liabilities: Due from other branches Placements with other banks Marketable securities Derivative receivables Loans receivable Consumer financing receivables Receivables under secured borrowing Acceptance receivables Prepayments Other assets Deposits from non-bank customers Deposits from other banks Derivative payables
(49.134) 49.786) 41.480)
(1.074.418) 120.442) (14.972)
Obligation to return securities received under secured borrowing Acceptance payables Taxes payable
46.467)
(185.646)
Other liabilities and accrued expenses
65.314) 1.163.408) (680.132) (160.181) -)
109.701) 1.196.256) (886.604) (357.051) 19.840)
(484.576)
3.861.951)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.
Due to Head Office and other branches Receipts of interest Payments of interest Payments of corporate income tax Receipts of income tax refunds Net cash (used in) provided by operating activities
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.
38
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Kenaikan (penurunan) surat berharga pasar uang yang diterbitkan Laba yang dikirim ke Kantor Pusat Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
Laba kurs atas kas dan setara kas
(Penurunan) kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain
2007
(13.702) -)
(13.537) 1)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
(13.702)
(13.536)
Net cash used in investing activities
92.375) (220.350)
(3.193.039) (346.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Increase (decrease) in money market securities issued Profit remitted to Head Office
(127.975)
(3.539.039)
Net cash used in financing activities
16.194)
8.655)
Foreign exchange gain on cash and cash equivalents
(610.059) 1.343.712) 733.653)
318.031) 1.025.681) 1.343.712)
Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year
32.791) 538.962) 161.900) 733.653)
21.720) 825.936) 496.056) 1.343.712)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.
Cash and cash equivalents consist of: Cash on hand Demand deposits at Bank Indonesia Demand deposits at other banks
See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.
39
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM
1.
GENERAL
a.
Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia (“Bank”) adalah bagian dari Deutsche Bank AG yang berkantor pusat di Frankfurt, Jerman. Bank didirikan dengan persetujuan Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. D.15.6.2.30 tanggal 18 Maret 1969. Kantor Bank beralamat di Gedung Deutsche Bank, Jl. Imam Bonjol 80, Jakarta. Operasi Bank meliputi kantor cabang Jakarta dan Surabaya. Status hukum Deutsche Bank AG Cabang Surabaya adalah sebagai kantor cabang pembantu dari Deutsche Bank AG - Cabang Jakarta.
a.
Deutsche Bank AG - Indonesian Branches (the “Bank”) is an unincorporated branch of Deutsche Bank AG, which has its head office in Frankfurt, Germany. The Bank was established by approval of Minister of Finance with its letter No. D.15.6.2.30 dated 18 March 1969. The Bank is located at Deutsche Bank Building, Jl. Imam Bonjol 80, Jakarta. The operations of the Bank are comprised of Jakarta and Surabaya branch offices. The legal status of Deutsche Bank AG Surabaya Branch is that of a sub-branch of Deutsche Bank AG - Jakarta Branch.
b.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, susunan manajemen Bank adalah sebagai berikut:
b.
As of 31 December 2008 and 2007, the composition of the Bank’s management was as follows:
31 Desember/December 2008 Chief Country Officer Chief Operating Officer
Suresh Lilaram Narang Ashok Kumar
Chief Country Officer Chief Operating Officer
31 Desember/December 2007 Chief Country Officer Chief Operating Officer
2.
Suresh Lilaram Narang Sambasivan Srinivasan
Chief Country Officer Chief Operating Officer
c.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank mempekerjakan masing-masing 319 dan 304 karyawan.
c.
As of 31 December 2008 and 2007, the Bank had 319 and 304 employees, respectively.
d.
Sebagai bagian dari Deutsche Bank AG, Bank merupakan bagian dari Grup Deutsche Bank. Grup Deutsche Bank memiliki anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia.
d.
As an unincorporated component of Deutsche Bank AG, the Bank is ultimately part of the Deutsche Bank Group. The Deutsche Bank Group has subsidiaries and affiliates throughout the world.
e.
Laporan keuangan gabungan telah disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 29 April 2009.
e.
The combined financial statements were authorized for issue by the Bank’s management on 29 April 2009.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakankebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan gabungan tahun berakhir 31 Desember 2008 dan 2007, adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Bank conform to accounting principles generally accepted in Indonesia. The significant accounting policies, consistently applied in the preparation of the combined financial statements for the years ended 31 December 2008 and 2007, were as follows:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan gabungan
a.
Laporan keuangan gabungan Bank, yang disajikan dalam jutaan rupiah, disusun atas dasar akrual, kecuali untuk pendapatan bunga atas kredit nonperforming dan aset produktif lainnya yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Bank juga menerapkan konsep nilai historis dalam penyusunan laporan keuangan gabungan, kecuali untuk investasi dalam surat-surat berharga (Catatan 2g) dan instrumen derivatif (Catatan 2h) yang disajikan dengan nilai wajar.
40
Basis for preparation of combined financial statements The Bank’s combined financial statements, presented in millions of rupiah, are prepared on the accrual basis, except for interest income on non-performing loans and other productive assets which are recorded on a cash basis. In addition, the Bank uses the historical cost concept in preparing its combined financial statements, except for investments in marketable securities (Note 2g) and derivative instruments (Note 2h) which are stated at fair value.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan keuangan gabungan (Lanjutan)
a.
Basis for preparation of combined financial statements (Continued)
Laporan keuangan gabungan mencakup laporan keuangan kantor cabang Jakarta dan Surabaya. Saldo antar cabang Jakarta dan Surabaya telah dieliminasi.
The combined financial statements comprise the accounts of Deutsche Bank AG - Jakarta and Surabaya branches. Related interbranch balances between Jakarta and Surabaya branches have been eliminated.
Laporan keuangan gabungan ini disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia.
The combined financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 31 (Revision 2000), “Accounting for Banking Industry” and Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 (accounting guidelines for banking industry) prescribed by Bank Indonesia and Indonesian Institute of Accountants.
Laporan arus kas gabungan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas gabungan disusun dengan metode tidak langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain.
The combined statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The combined statements of cash flows are prepared using the indirect method. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits at Bank Indonesia and demand deposits at other banks.
b. Penjabaran transaksi dalam valuta asing
b.
Foreign currency translation
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aset moneter dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pada tanggal neraca gabungan pukul 16.00 WIB.
Transactions in foreign currencies are translated into rupiah at the rates prevailing at the transaction date. Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into rupiah using Reuters’ middle rates on the combined balance sheet date at 16.00 WIB.
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut (dalam rupiah penuh):
The principal rates of exchange used as of 31 December 2008 and 2007 were as follows (in whole rupiah):
2008 Rp Valuta asing 1 Dolar Amerika Serikat 1 Yen Jepang 1 Poundsterling Inggris 1 Euro
2007 Rp
10.900,00 120,65 15.755,42 15.356,48
Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan (dibebankan) ke dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan.
9.393,00 83,84 18.760,64 13.821,80
Foreign currencies US Dollar 1 Japanese Yen 1 Poundsterling 1 Euro 1
Foreign exchange gains (losses), realized and unrealized, are credited (charged) to the combined statement of income for the year.
41
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
c. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Transaction with related parties
Dalam laporan keuangan gabungan ini, istilah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa digunakan sesuai dengan definisi dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
In these combined financial statements, the term related parties is used in accordance with the definition of SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama maupun berbeda dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan gabungan.
All transactions with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the combined financial statements.
d. Pendapatan dan beban bunga
d.
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.
Interest income and expenses are recognized on the accrual basis. Discounts and premiums are amortized on a straight-line basis and are reflected as an adjustment to interest.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya dihentikan pada saat kredit dan aset produktif tersebut diklasifikasikan sebagai nonperforming (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
The recognition of interest income on loans and other productive assets is discontinued when they are classified as non-performing (substandard, doubtful and loss). Interest income from nonperforming loans and other productive assets is reported as contingent receivables and recognized as income when the cash is received (cash basis).
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit non-performing. Kredit non-performing terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non-performing.
Loans where their principal or interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as nonperforming loans. Non-performing loans include loans classified as substandard, doubtful and loss. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as nonperforming.
Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non-performing yang digolongkan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan.
All cash receipts related to non-performing loans which are classified as doubtful and loss are applied as a reduction to the principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the combined statement of income for the year.
42
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Pendapatan provisi dan komisi
e.
Fees and commission income which are directly related to lending activities and/or cover specific period and the amount is significant, are deferred and amortized based on the straight-line method over the terms of the related loans. The outstanding balances of deferred fees and commission income on loans terminated or settled prior to maturity are recognized as income at settlement. Fees and commissions which are not directly related to lending activities and/or do not cover specific period are recognized when the transactions occur.
Pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau tidak mempunyai jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. f.
Penempatan pada bank-bank lain
f.
Placements with other banks Placements with other banks are stated at their outstanding balance, net of allowance for uncollectible placements, which is determined based on management’s review of the collectibility of each individual placement at year end.
Penempatan pada bank-bank lain disajikan sebesar saldo penempatan, dikurangi penyisihan penghapusan penempatan pada bank-bank lain tersebut, yang jumlahnya ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas masingmasing penempatan pada akhir tahun. g. Surat-surat berharga
Fees and commission income
g.
Marketable securities
Investasi dalam surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity), diperdagangkan (trading) dan tersedia untuk dijual (available-for-sale).
Investments in marketable securities are classified as one of these categories: held-to-maturity, trading and available-for-sale.
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca gabungan sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi atau diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan.
Marketable securities which are classified as held-to-maturity are presented on the combined balance sheet at acquisition cost after amortization of premiums or discounts. The decline in fair value below the cost (including amortization of premiums or discounts), which is determined to be other than temporary, is recorded as a permanent decline in value of investments and charged to the combined statement of income for the year.
Surat-surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada tanggal neraca gabungan. Laba atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibat selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan, diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan. Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai komponen rekening Kantor Pusat, setelah pengaruh pajak tangguhan, dan akan diakui dalam laporan laba rugi gabungan pada tahun dimana surat-surat berharga tersebut dijual. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar.
Marketable securities which are classified as trading and available-for-sale are stated at fair value at the combined balance sheet date. Unrealized or realized gains or losses from the difference between the fair value and the acquisition cost of trading marketable securities, are recognized or charged to the combined statement of income for the year. The difference between the fair value and the acquisition cost of available-for-sale marketable securities, which is unrealized, is presented as a component of Head Office accounts, net of the related tax effect, and will be recognized in the combined statement of income for the year when the securities are sold. Fair value is determined based on quoted market price.
43
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Surat-surat berharga (Lanjutan)
g.
Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan berdasarkan metode identifikasi khusus. h.
i.
j.
Marketable securities (Continued) Realized gains or losses on sales of marketable securities are recognized or charged to the combined statement of income for the year based on the specific identification basis.
h.
Instrumen derivatif
Derivative instruments
Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang mensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan gabungan pada nilai wajarnya. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.
Derivative transactions are accounted for in accordance with SFAS No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which requires that all derivative instruments be recognized in the combined financial statements at fair value. To qualify for hedge accounting, SFAS No. 55 requires certain criteria to be met, including formal documentation required to have been in place at the inception of the hedge.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi gabungan tahun berjalan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap aset atau kewajiban yang dilindung nilai dalam laporan laba rugi gabungan tahun berjalan atau disajikan dalam rekening Kantor Pusat, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the combined statement of income of the year. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recorded as adjustments to the assets or liabilities being hedged in the combined statement of income of the current year or in the Head Office accounts, depending on the type of hedge transaction and the effectiveness of the hedge. i.
Kredit yang diberikan
Loans receivable
Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, jumlah bruto kredit mencakup pokok kredit, bunga dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit tersebut diakui sebagai pendapatan bunga ditangguhkan.
Loans receivable are stated at the principal amount outstanding, net of allowance for uncollectible loans. For restructured loans, the gross amount of loans consists of loan principal, interest and other charges which are capitalized into loan principal amount. The capitalized interest is recognized as unearned interest income.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) diakui sebesar pokok kredit sesuai dengan risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at the principal amount in accordance with the risk borne by the Bank. j.
Restrukturisasi kredit bermasalah Bank mencatat restrukturisasi kredit bermasalah berdasarkan jenis restrukturisasi.
Troubled debt restructuring The Bank accounts for troubled debt restructuring in accordance with the type of restructuring.
44
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) j.
k.
2.
Restrukturisasi kredit bermasalah (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Troubled debt restructuring (Continued)
Dalam restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan dengan penerimaan aset (termasuk perolehan saham dari debitur), Bank mencatat aset tersebut (termasuk perolehan saham) sebesar nilai wajarnya pada saat restrukturisasi. Kelebihan nilai tercatat kredit yang diberikan dengan nilai wajar aset yang diterima setelah dikurangi estimasi biaya untuk menjual aset tersebut, diakui sebagai kerugian dalam tahun berjalan.
In troubled debt restructuring which involves a receipt of assets (including an equity interest of the debtor), the Bank records those assets (including an equity interest) at their fair value at the time of restructuring. The excess of the carrying amount of the receivables over the fair value of assets received less estimated costs to sell, is recognized as loss in the current year.
Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan kredit, Bank mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai tunai penerimaan kas masa depan sebagaimana yang ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang diberikan tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan sebelum restrukturisasi, Bank harus mengurangi saldo kredit yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan.
In troubled debt restructuring which involves only a modification of terms, the Bank accounts for the effect of the restructuring prospectively and does not change the carrying value of receivables at the time of restructuring unless the amount exceeds the present value of the total future cash receipts specified in the new terms. If the present value of the total future cash receipts specified in the new terms is lower than the recorded receivables balance prior to restructuring, the Bank reduces the receivables balance to an amount equal to the present value of the total future cash receipts. The amount of the reduction is charged to the combined statement of income for the year.
Penyertaan dalam saham yang berasal dari restrukturisasi kredit bermasalah dicatat sebagai penyertaan sementara dan dinilai dengan metode biaya (cost method) tanpa memperhatikan besarnya kepemilikan. Dalam hal terjadi penurunan permanen nilai penyertaan maka nilai tercatat penyertaan tersebut disesuaikan sebesar nilai penurunan permanen tersebut.
Investments in shares resulting from troubled debt restructuring are recorded as temporary investments and accounted for under the cost method regardless the percentage of ownership. If there is a permanent diminution in the value of investments, the carrying value of such investments is adjusted for the amount of permanent diminution.
Akuntansi untuk pembiayaan konsumen
k.
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah angsuran yang belum dibayar ditambah beban pembiayaan konsumen yang ditangguhkan, dikurangi penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen. Beban pembiayaan konsumen yang ditangguhkan merupakan selisih antara jumlah angsuran yang belum dibayar dengan nilai pokok pembiayaan, dan diakui sebagai/dibebankan pada laporan laba rugi gabungan selama jangka waktu perjanjian berdasarkan tingkat pengembalian efektif.
45
Accounting for consumer financing Consumer financing receivables are stated at the total outstanding installments plus deferred consumer financing costs, net of allowance for uncollectible consumer financing receivables. Deferred consumer financing costs represent the difference between the total installments and the principal amount financed, and is recognized as/charged to the combined statement of income over the term of the agreement based on the effective rate of return.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) l.
2.
Surat-surat berharga yang dipinjamkan dan dipinjam
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Marketable securities lending and borrowing
Surat-surat berharga dapat dipinjamkan atau dijual dengan perjanjian yang memberikan hak dan kewajiban untuk membeli kembali atau menarik kembali surat-surat berharga tersebut sebelum jatuh tempo, dimana pihak yang mengalihkan kepemilikan atas surat-surat berharga masih memiliki pengendalian efektif terhadap surat-surat berharga tersebut. Transaksi demikian dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan (secured borrowing). Surat-surat berharga yang dipinjamkan kepada pihak lain tetap dicatat di laporan keuangan gabungan.
Marketable securities may be lent or sold subject to an agreement that entitles and obligates to repurchase or redeem the transferred assets before their maturity under which the transferor maintains effective control over those assets. These transactions are accounted for as secured borrowing. Marketable securities lent to counterparties are retained in the combined financial statements.
Sebaliknya, surat-surat berharga yang dipinjam tidak diakui di laporan keuangan gabungan, kecuali jika dijual ke pihak ketiga, dimana kewajiban untuk mengembalikan surat-surat berharga tersebut diakui sebagai kewajiban sebesar nilai wajarnya dan laba atau rugi yang mungkin terjadi di kemudian hari diakui dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan pada saat terjadinya.
On the other hand, marketable securities borrowed are not recognized in the combined financial statements, unless they are sold to third parties, at which point the obligation to return the marketable securities is recorded as a liability at fair value and any subsequent gain or loss is included in the combined statement of income for the year.
m. Tagihan dan kewajiban akseptasi
m.
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai realisasi bersih dari L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). n. Penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif (terdiri dari giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan atas pinjaman yang dijaminkan, tagihan akseptasi dan penyertaan dalam surat berharga yang berasal dari restrukturisasi kredit bermasalah), penyisihan penghapusan aset non produktif (terdiri dari agunan yang diambil alih, rekening antar cabang dan suspense accounts) dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif.
46
Acceptance receivables and payables Acceptance receivables and payables are stated at nominal value of the letters of credit or net realizable value of the letters of credit accepted by the accepting banks.
n.
Allowance for uncollectible accounts of assets and estimated loss from off-balance sheet transactions The Bank provides allowance for uncollectible accounts of productive assets (consist of demand deposits at other banks, placements with other banks, marketable securities, derivative receivables, loans receivable, consumer financing receivables, receivables under secured borrowing, acceptance receivables and investments in securities resulting from troubled debt restructuring), allowance for uncollectible accounts of non-productive assets (consist of foreclosed assets, interbranch accounts and suspense accounts) and for estimated loss from off-balance sheet transactions.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n. Penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Allowance for uncollectible accounts of assets and estimated loss from off-balance sheet transactions (Continued)
Penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dibentuk berdasarkan estimasi atas kerugian yang mungkin timbul. Jumlah penyisihan dan taksiran kerugian ini, yang menurut manajemen cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya aset dan transaksi rekening administratif, didasarkan atas evaluasi kolektibilitas masing-masing aset dan transaksi rekening administratif. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset dan transaksi rekening administratif dilakukan berdasarkan sejumlah faktor subyektif, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar dan faktor-faktor lain yang relevan, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The allowance for uncollectible accounts of assets and estimated loss from off-balance sheet transactions are established through estimation for such losses. The allowance amount and estimated loss, which management believes to be adequate to absorb possible losses from uncollectible assets and off-balance sheet transactions, are determined based on an evaluation of the collectibility of each individual asset and off-balance sheet transaction. Management’s evaluation on the collectibility of each individual asset and off-balance sheet transaction is based on a number of subjective factors, including current and anticipated economic conditions/business prospects, financial conditions, payment ability and other relevant factors, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulations.
Bank menggunakan ketentuan Bank Indonesia tentang penilaian kualitas aset bank sebagai acuan dalam menentukan penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, dengan garis besar pedoman sebagai berikut:
The Bank follows the regulations from Bank Indonesia concerning the assets qualify of a bank as a guidance in determining the allowance for losses from assets and estimated losses from off-balance sheet transactions, with general guidelines as follows:
1.
Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari saldo aset produktif dan transaksi rekening administratif dengan kualitas “lancar”.
1.
General allowance of minimum 1% of productive assets and off-balance sheet transactions that are classified as “pass”.
2.
Penyisihan khusus untuk aset dan transaksi rekening administratif dengan kualitas:
2.
Specific allowance for assets and offbalance sheet transactions that are classified as:
Penggolongan
Persentase minimum/Minimum percentage
Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
115% 115% 150% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
Penyisihan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet dihitung atas jumlah pokok setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.
Specific allowance for productive assets and off-balance sheet transactions classified as special mention, substandard, doubtful, and loss is calculated after deducting the value of allowable collaterals.
Untuk kredit yang telah direstrukturisasi, evaluasi manajemen atas kolektibilitas kredit selama tahun berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006.
For restructured loans receivable, management’s evaluation of the collectibility of the loans receivable during the years ended 31 December 2008 and 2007 was in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006.
47
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n.
o.
Penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif (Lanjutan)
n.
Allowance for uncollectible accounts of assets and estimated loss from off-balance sheet transactions (Continued)
Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan penghapusan aset dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset dan transaksi rekening administratif yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for uncollectible accounts of assets and estimated loss from offbalance sheet transactions are reported in the period such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance and recoveries of previously written-off assets and off-balance sheet transactions.
Aset dan transaksi rekening administratif dihapusbukukan dengan mengurangi penyisihan penghapusan aset atau taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, apabila manajemen berkeyakinan bahwa aset dan transaksi rekening administratif tersebut tidak mungkin tertagih lagi.
Assets and off-balance sheet transactions are written-off against the respective allowance for uncollectible accounts of assets or estimated loss from off-balance sheet transactions when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
Aset tetap
o.
Fixed assets
Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan (pengukuran awal), dikurangi akumulasi penyusutan. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya (cost model).
Fixed assets are presented at cost (initial measurement), less accumulated depreciation. After initial recognition, fixed assets are measured using the cost model.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is computed from the month such assets were placed into service, on the straightline method, over the estimated useful lives as follows:
Peralatan dan perabot kantor Perangkat keras dan perangkat lunak komputer Kendaraan
p.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
5 tahun/years 5 tahun/years 5 tahun/years
Pajak penghasilan
p.
Bank menerapkan metode aset dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
48
Furniture, fixtures and equipment Computer hardware dan software Vehicles
Income tax The Bank adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) q.
r.
2.
Imbalan pasca-kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q.
Post-employment benefits
Kewajiban Bank atas imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan nilai kini dari taksiran jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang telah menjadi hak karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan oleh karyawan tersebut pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The Bank’s obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi gabungan tahun yang bersangkutan.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefit relating to past service by employees is charged or credited to the combined statement of income for the year on a straight-line method over the average remaining service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the combined statement of income for the year.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan menjadi hak karyawan (vested).
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceeds 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of the plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining service period until the benefits become vested.
Penggunaan taksiran
r.
Penyusunan laporan keuangan gabungan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan gabungan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
49
Use of estimates The preparation of combined financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the combined financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
3.
GIRO PADA BANK INDONESIA
3.
Represent minimum reserve required by Bank Indonesia in accordance with the prevailing regulations.
Merupakan giro wajib minimum (“GWM”) yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2008 Rupiah Dolar Amerika Serikat
4.
DEMAND DEPOSITS AT BANK INDONESIA
2007
480.919)
661.089)
58.043)
164.847)
538.962)
825.936)
GIRO PADA BANK-BANK LAIN
4.
DEMAND DEPOSITS AT OTHER BANKS 2007
2008 Penggolongan menurut jenis valuta:
Rupiah Valuta asing Jumlah giro pada bank-bank lain, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif
65.127)
423.001)
96.773)
73.055)
161.900)
496.056)
Penyisihan penghapusan aset produktif:
Rupiah Valuta asing Jumlah giro pada bank-bank lain, bersih
(651)
(4.230)
(968) (1.619)
(730) (4.960)
160.281)
491.096)
PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
5.
2008
2007 )
Rupiah 674.134) 400.000)
699.708) -)
1.228.310)
893.282)
1.242.600)
835.977)
3.545.044)
2.428.967)
(4.000)
-)
(24.709) (28.709)
(17.293) (17.293)
3.516.335)
2.411.674)
Valuta asing
Jumlah penempatan pada bankbank lain, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penghapusan aset produktif:
Rupiah Valuta asing Jumlah penempatan pada bankbank lain, bersih
Total demand deposits at other banks, net
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
Call money:
Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Allowance for uncollectible accounts: Rupiah Foreign currencies
Represent placements with other banks in the form of:
Merupakan penempatan pada bank-bank lain dalam bentuk:
Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Classified by currency: Rupiah Foreign currencies Total demand deposits at other banks, before allowance for uncollectible accounts
As of 31 December 2008 and 2007, all outstanding balances of demand deposits at other banks were classified as “pass”.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh saldo giro pada bank-bank lain digolongkan sebagai “lancar”. 5.
Rupiah US Dollar
50
Call money: Rupiah Up to 1 month More than 1 month up to 3 months Foreign currencies Up to 1 month More than 1 month up to 3 months Total placements with other banks, before allowance for uncollectible accounts Allowance for uncollectible accounts: Rupiah Foreign currencies Total placements with other banks, net
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
5.
5.
PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN (Lanjutan)
2008
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS (Continued)
2007
Tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun:
Rupiah Valuta asing
3,40% 1,46%
4,12% 5,16%
As of 31 December 2008 and 2007, all outstanding balances of placements with other banks were classified as “pass”.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh saldo penempatan pada bank-bank lain digolongkan sebagai “lancar”. 6.
Weighted average interest rates per annum: Rupiah Foreign currencies
SURAT-SURAT BERHARGA
6.
MARKETABLE SECURITIES
This account consists of trading and held-to-maturity securities, as follows:
Akun ini terdiri dari surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo, sebagai berikut: 2008 Harga perolehan (setelah amortisasi premi/ diskonto)/ Acquisition cost (after premiums/ discounts amortization) Surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan: Rupiah Sertifikat Bank Indonesia (nilai nominal Rp 683.969) Obligasi pemerintah (nilai nominal Rp 1.521.955) Obligasi perusahaan (nilai nominal Rp 175.600)
Jumlah surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan
678.049
Rugi yang belum direalisasi/ Unrealized loss
(210)
Nilai wajar/ Fair value
677.839
Penyisihan penghapusan aset produktif/ Allowance for uncollectible accounts
-)
Surat-surat berharga, setelah penyisihan penghapusan aset produktif/ Marketable securities, net of allowance for uncollectible accounts Trading marketable securities: Rupiah Bank Indonesia certificates (nominal value of Rp 683,969) 677.839)
1.481.968
(22.121)
1.459.847
-)
163.341 2.323.358
(45.777)
117.564 2.255.250
(1.176)
116.388)
(68.108)
(1.176)
2.254.074)
2.323.358
(68.108)
2.255.250
(1.176)
2.254.074)
51
1.459.847)
Government bonds (nominal value of Rp 1,521,955) Corporate bonds (nominal value of Rp 175,600)
Subtotal trading marketable securities
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan)
6.
MARKETABLE SECURITIES (Continued)
2008
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/ diskonto)/ Acquisition cost (after premiums/ discounts amortization) Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah Wesel ekspor yang dibeli (nilai nominal Rp 89.359)
89.359
Penyisihan penurunan permanen nilai suratsurat berharga/ Allowance for permanent diminution in value of marketable securities
-)
Nilai tercatat/ Carrying value
89.359)
Penyisihan penghapusan aset produktif/ Allowance for uncollectible accounts
(893)
Surat-surat berharga, setelah penyisihan penghapusan aset produktif/ Marketable securities, net of allowance for uncollectible accounts
88.466)
Valuta asing Wesel ekspor yang dibeli (nilai nominal USD 1.152.960) Wesel ekspor yang dinegosiasikan (nilai nominal USD 11.729.676)
Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah surat-surat berharga, bersih
Held-to-maturity marketable securities: Rupiah Export bills purchased (nominal value of Rp 89,359) Foreign currencies
12.567
-)
12.567)
(126)
12.441)
Export bills purchased (nominal value of USD 1,152,960) Export bills negotiated (nominal value of USD 11,729,676)
127.853 140.420
-) -)
127.853) 140.420)
(1.278) (1.404)
126.575) 139.016)
229.779
-)
229.779)
(2.297)
227.482)
Subtotal held-to-maturity marketable securities
2.485.029)
(3.473)
2.481.556)
Total marketable securities, net
Penyisihan penghapusan aset produktif/ Allowance for uncollectible accounts
Surat-surat berharga, setelah penyisihan penghapusan aset produktif/ Marketable securities, net of allowance for uncollectible accounts
)
2007 Harga perolehan (setelah amortisasi premi/ diskonto)/ Acquisition cost (after premiums/ discounts amortization)
Rugi yang belum direalisasi/ Unrealized loss
Nilai wajar/ Fair value
Surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan: Rupiah Sertifikat Bank Indonesia (nilai nominal Rp 170.800) Obligasi pemerintah (nilai nominal Rp 2.074.076) Obligasi perusahaan (nilai nominal Rp 273.000)
Jumlah surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan
Trading marketable securities: Rupiah
170.280
(1.099)
169.181
-)
2.363.055
(115.388)
2.247.667
-)
273.010 2.806.345
(10) (116.497)
273.000 2.689.848
(2.755) (2.755)
2.806.345
(116.497)
2.689.848
(2.755)
52
Bank Indonesia certificates (nominal value of 169.181 Rp 170,800) Government bonds (nominal value of 2.247.667 Rp 2,074,076) Corporate bonds (nominal value of Rp 273,000) 270.245 2.687.093
2.687.093
Subtotal trading marketable securities
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan)
6.
MARKETABLE SECURITIES (Continued)
2007
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/ diskonto)/ Acquisition cost (after premiums/ discounts amortization) Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah Wesel ekspor yang dibeli (nilai nominal Rp 81.994) Valuta asing Wesel ekspor yang dibeli (nilai nominal USD 2.044.435) Wesel ekspor yang dinegosiasikan (nilai nominal USD 11.314.893)
Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo
Penyisihan penurunan permanen nilai suratsurat berharga/ Allowance for permanent diminution in value of marketable securities
80.643
Nilai tercatat/ Carrying value
-
19.210
80.643
-
(192)
79.836
19.018
Held-to-maturity marketable securities: Rupiah Export bills purchased (nominal value of Rp 81,994) Foreign currencies Export bills purchased (nominal value of USD 2,044,435) Export bills negotiated (nominal value of USD 11,314,893)
106.117 125.327
-
106.117 125.327
(1.061) (1.253)
105.056 124.074
205.970
-
205.970
(2.060)
203.910
Subtotal held-to-maturity marketable securities
2.895.818
(4.815)
2.891.003
Total marketable securities, net
Rincian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuh tempo: 2008
Tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun: Sertifikat Bank Indonesia Obligasi pemerintah Rupiah Valuta asing Obligasi perusahaan Rupiah Valuta asing Euro commercial papers Wesel ekspor yang dibeli Rupiah Valuta asing Wesel ekspor yang dinegosiasikan Rupiah Valuta asing
(807)
19.210
Jumlah surat-surat berharga, bersih
Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo, pada nilai tercatat: Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Lebih dari 3 bulan hingga 12 bulan
Penyisihan penghapusan aset produktif/ Allowance for uncollectible accounts
Surat-surat berharga, setelah penyisihan penghapusan aset produktif/ Marketable securities, net of allowance for uncollectible accounts
The details of held-to-maturity marketable securities based on the maturity period: 2007
86.346 128.844
124.487 67.228
14.589
14.255
229.779
205.970
9,70%
8,51%
12,47% 7,49%
9,01% -
11,13% 9,56% 3,88%
10,34% 7,38% 4,66%
11,47% 2,39%
12,73% 6,85%
11,60% 3,84%
6,37%
53
Held-to-maturity marketable securities, at carrying value: Up to 1 month More than 1 month up to 3 months More than 3 months up to 12 months
Weighted average interest rates per annum: Bank Indonesia certificates Government bonds Rupiah Foreign currencies Corporate bonds Rupiah Foreign currencies Euro commercial papers Export bills purchased Rupiah Foreign currencies Export bills negotiated Rupiah Foreign currencies
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
6. SURAT-SURAT BERHARGA (Lanjutan)
6.
Berikut ini adalah ikhtisar peringkat obligasi perusahaan yang dimiliki Bank berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) pada tanggal 31 Desember 2008 and 2007:
Summarized below is the rating of corporate bonds owned by the Bank as reported by the Indonesia Stock Exchange from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) as of 31 December 2008 and 2007:
2008 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
MARKETABLE SECURITIES (Continued)
2007 idAA+ idA+
idAAidA
As of 31 December 2008 and 2007, all outstanding balances of marketable securities were classified as “pass”.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh saldo surat-surat berharga digolongkan sebagai “lancar”.
7. INSTRUMEN DERIVATIF
7.
DERIVATIVE INSTRUMENTS 2007
2008 Tagihan derivatif/ Derivative receivables Kontrak berjangka valuta asing Bank Bukan bank
Kontrak currency swap Bank Bukan bank
Kontrak cross currency swap Bank Bukan bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
Kewajiban derivatif/ Derivative payables
Tagihan derivatif/ Derivative receivables
Kewajiban derivatif/ Derivative payables
3.487 95.904 99.391
4.399 8.872 13.271
850) 52.215) 53.065)
25.724 3.794 29.518
290.327) 36.710) 327.037
272.185) 57.060) 329.245)
18.688) 210) 18.898)
35.960 585 36.545
-) -) -)
21.307) 30.206) 51.513)
2.259) -) 2.259
8.036 737 8.773
14.839)
11.805)
7.511)
-
460)
3.410)
7.161)
107.811
Kontrak swap suku bunga, dengan bank lain Kontrak berjangka obligasi, dengan bukan bank
Jumlah, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penghapusan aset produktif Jumlah, bersih
Cross currency swap contracts Banks Non-banks
with other banks Bond forward contracts, with non-banks Interest rate options,
-) )
7.303)
-)
19.533
Opsi valuta asing, dengan bank lain
Currency swap contracts Banks Non-banks
Interest rate swap contracts,
Opsi suku bunga, dengan bank lain
Currency forward contracts Banks Non-banks
with other banks Currency options,
144.746
166)
5.586)
160
with other banks Total, before allowance for
586.473)
416.713
94.480)
202.340
uncollectible accounts Allowance for uncollectible
(5.865) 580.608)
-) 416.713
(945) 93.535)
202.340
accounts Total, net
54
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
7. INSTRUMEN DERIVATIF (Lanjutan)
7.
DERIVATIVE INSTRUMENTS (Continued)
Dalam kegiatan operasi sehari-hari, Bank melakukan beragam transaksi derivatif untuk tujuan perdagangan (trading) maupun non-perdagangan (non-trading). Tujuan Bank menggunakan instrumen derivatif adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah, untuk mengelola risiko Bank dan untuk menghasilkan pendapatan melalui kegiatan perdagangan. Kontrak derivatif yang digunakan oleh Bank untuk kegiatan perdagangan dan nonperdagangan meliputi swap, kontrak berjangka, opsi dan jenis kontrak serupa lainnya yang didasarkan pada tingkat bunga, kurs valuta asing dan risiko kredit.
In the normal course of business, the Bank entered into a variety of derivative transactions for both trading and nontrading purposes. The Bank’s objectives in using derivative instruments are to meet customers’ needs, to manage the Bank’s exposure to risks and to generate revenue through trading activities. Derivative contracts used by the Bank in both trading and non-trading activities include swaps, forwards, options and other similar types of contracts based on interest rates, foreign exchange rates and credit risk.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, nilai kontrak dan rata-rata jangka waktu kontrak berjangka valuta asing adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2008 and 2007, the contract amount and average contract period of currency forward contracts are as follows:
Nilai kontrak (dalam valuta asal)/ Contract amount (in original currency) Jenis valuta/ Currency Kontrak pembelian berjangka valuta asing
Kontrak penjualan berjangka valuta asing
2008
Rata-rata jangka waktu kontrak (hari)/ Average contract period (days)
2007
2008
USD JPY GBP EUR Lainnya, ekuivalen USD/ Others, equivalent USD
359.725.931 12.177.548.596 41.779.778
354.142.748 5.869.684.312 8.890 90.115.336
153 54 130
181 55 7 108
10.080.117
7.551.780
25
10
USD JPY EUR Lainnya, ekuivalen USD/ Others, equivalent USD
428.891.483 12.177.556.394 37.483.456
419.681.567 5.869.684.312 90.131.882
163 54 137
127 55 106
-
7.194.273
-
9
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, jumlah nosional dan tingkat bunga rata-rata kontrak cross currency swap dan kontrak swap suku bunga adalah sebagai berikut:
Jenis valuta/ Currency
Kontrak penjualan cross currency swap
IDR USD IDR USD
2008
2007
2007
2008
231.965.930.191 -
231.078.180.295 20.000.000
8,87 -
6,59 6,71
-
236.090.000.000
-
8,69
25.187.625
19.886.291
2,96
6,87
Cross currency swap purchase contracts Cross currency swap selling contracts
Interest rate swap contracts
bunga IDR USD Yang akan dibayar
Currency forward selling contracts
Tingkat bunga rata-rata (% setahun)/ Average interest rates (% per annum)
Kontrak swap suku
Yang akan diterima
Currency forward purchase contracts
As of 31 December 2008 and 2007, the notional amount and average interest rates of cross currency swap and interest rate swap contracts are as follows:
Jumlah nosional (dalam valuta asal)/ Notional amount (in original currency)
Kontrak pembelian cross currency swap
2007
IDR
50.000.000.000
8,00
5.000.000
50.000.000.000 5.000.000
1,43
14,46 5,15
850.000.000.000
-
9,25
-
55
To be received
To be paid
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
7. INSTRUMEN DERIVATIF (Lanjutan)
7. DERIVATIVE INSTRUMENTS (Continued)
Rata-rata periode kontrak dan periode penyelesaian bunga dari kontrak cross currency swap dan kontrak swap suku bunga adalah sebagai berikut:
The average period of contract and interest settlement period of cross currency swap and interest rate swap contracts are as follows: 2007
2008 Periode kontrak rata-rata: Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga
2,29 tahun/years 1,92 tahun/years
2,42 tahun/years 4,23 tahun/years
Average period of contract: Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts
Periode penyelesaian bunga: Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga
Interest settlement period: 1 - 12 bulan/months 1 - 12 bulan/months
1 - 12 bulan/months 1 - 12 bulan/months
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, jumlah nosional dan rata-rata jangka waktu kontrak berjangka obligasi adalah sebagai berikut:
Seri/ Series Kontrak pembelian berjangka obligasi
As of 31 December 2008 and 2007, the notional amount and average contract period of bond forward contracts are as follows: Rata-rata jangka waktu kontrak (hari)/ Average contract period (days) 2007 2008
Jumlah nosional (dalam rupiah penuh)/ Notional amount (in whole rupiah) 2007 2008
VR13 VR14 VR17 ORI2
91.663.000.000
Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts
90
-
48.000.000.000 420.787.000.000 96.700.000.000 64.505.000.000
-
33 60 91 33
VR13
-
65.438.000.000
-
547
VR14
-
84.884.000.000
-
715
ORI1 ORI2
6.250.000.000
126.259.964.072 -
852
743 -
Kontrak penjualan berjangka obligasi
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh saldo tagihan derivatif digolongkan sebagai “lancar”.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
As of 31 December 2008 and 2007, all outstanding balances of derivative receivables were classified as “pass”.
Loans receivable by types of loan: 2008
Valuta asing Modal kerja Konsumen
Bond forward selling contracts
8. LOANS RECEIVABLE
Kredit yang diberikan menurut jenis kredit:
Rupiah Modal kerja Konsumen
Bond forward purchase contracts
2007
3.750.867) 145.444) 3.896.311)
2.760.976) 143.173) 2.904.149)
3.150.175) 8.720) 3.158.895)
3.574.041) 99.970) 3.674.011)
Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif
Rupiah Working capital Consumer
Foreign currencies Working capital Consumer
Total loans receivable, before allowance for uncollectible 7.055.206)
56
6.578.160)
accounts
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified) 8.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued) 2007
2008 Penyisihan penghapusan aset produktif:
Allowance for uncollectible accounts:
Rupiah
(52.170)
Valuta asing
(310.111) (362.281)
Jumlah kredit yang diberikan, bersih
(104.610)
Rupiah
(314.030)
Foreign currencies
(418.640)
6.692.925)
Total loans receivable, net
6.159.520)
Kredit yang diberikan menurut sektor industri:
Loans receivable by types of industry: 2008
Lancar/ Pass Rupiah Pertanian dan sarana pertanian Penyisihan penghapusan aset produktif
Manufaktur Penyisihan penghapusan aset produktif
Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aset produktif
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Jumlah/ Total
Macet/ Loss
500)
-)
-)
-)
2.660)
3.160)
(9) 491)
-) -)
-) -)
-) -)
(2.660) -)
(2.669) 491)
2.133.716)
110.039)
-)
-)
-)
2.243.755)
(24.905) 2.108.811)
(7.552) 102.487)
-) -)
-) -)
-) -)
(32.457) 2.211.298)
524.393)
-)
-)
-)
-)
524.393)
(177) 524.216)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(177) 524.216)
943.736)
-)
-)
-)
-)
943.736)
(14.362) 929.374)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(14.362) 929.374)
Jasa sosial Penyisihan penghapusan aset produktif
35.820)
-)
-)
-)
-)
35.820)
-) 35.820)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
-) 35.820)
Lainnya Penyisihan penghapusan aset produktif
145.447)
-)
-)
-)
-)
145.447)
(2.505) 142.942)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(2.505) 142.942)
3.741.654)
102.487)
-)
-)
-)
3.844.141)
Jasa bidang usaha Penyisihan penghapusan aset produktif
Jumlah kredit yang diberikan dalam rupiah, bersih
57
Rupiah Agriculture and agricultural services Allowance for uncollectible accounts
Manufacturing Allowance for uncollectible accounts
Trading, restaurant and hotel Allowance for uncollectible accounts Business services Allowance for uncollectible accounts
Social services Allowance for uncollectible accounts
Others Allowance for uncollectible accounts
Subtotal rupiah, net
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued)
2008
Lancar/ Pass Valuta asing Konstruksi Penyisihan penghapusan aset produktif
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Jumlah/ Total
Macet/ Loss
250.150)
-)
-)
-)
-)
250.150)
-) 250.150)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
-) 250.150)
Pertambangan Penyisihan penghapusan aset produktif
150.747)
-)
-)
-)
-)
150.747)
(1.690) 149.057)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(1.690) 149.057)
Manufaktur Penyisihan penghapusan aset produktif
1.597.862)
69.155)
163.500)
-)
244.364)
2.074.881)
(10.847) 1.587.015
(21.777) 47.378)
(24.525) 138.975)
-) -)
(244.364) -)
(301.513) 1.773.368)
Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aset produktif Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Penyisihan penghapusan aset produktif
31.939)
254)
-)
-)
-)
32.193)
(550) 31.389)
(38) 216)
-) -)
-) -)
-) -)
(588) 31.605)
68.289)
-)
-)
-)
-)
68.289)
-) 68.289)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
-) 68.289)
509.690)
-)
-)
-)
-)
509.690)
(5.967) 503.723)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(5.967) 503.723)
Jasa sosial Penyisihan penghapusan aset produktif
64.225)
-)
-)
-)
-)
64.225)
(353) 63.872)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(353) 63.872)
Lainnya Penyisihan penghapusan aset produktif
8.720)
-)
-)
-)
-)
8.720)
-) 8.720)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
-) 8.720)
Jasa bidang usaha Penyisihan penghapusan aset produktif
Foreign currencies Construction Allowance for uncollectible accounts
Mining Allowance for uncollectible accounts
Manufacturing Allowance for uncollectible accounts Trading, restaurant and hotel Allowance for uncollectible accounts Transportation, warehousing and communication Allowance for uncollectible accounts Business services Allowance for uncollectible accounts Social services Allowance for uncollectible accounts Others Allowance for uncollectible accounts
Jumlah kredit yang diberikan dalam valuta asing, bersih
2.662.215)
47.594)
138.975)
-)
-)
2.848.784)
Subtotal foreign currencies, net
Jumlah kredit yang diberikan, bersih
6.403.869)
150.081)
138.975)
-)
-)
6.692.925)
Total loans receivable, net
58
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8.
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued)
2007
Lancar/ Pass Rupiah Pertanian dan sarana pertanian Penyisihan penghapusan aset produktif
Manufaktur Penyisihan penghapusan aset produktif
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Jumlah/ Total
Macet/ Loss
1.714)
-)
-)
-)
38.381)
40.095)
(32) 1.682)
-) -
-) -
-) -
(38.381) -
(38.413) 1.682)
1.055.640)
170.123)
-)
-)
-)
1.225.763)
(18.354) 1.037.286)
(8.506) 161.617)
-) -)
-) -)
-) -)
(26.860) 1.198.903)
Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aset produktif
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Penyisihan penghapusan aset produktif
697.886)
-)
-)
-)
19.713)
717.599)
(1.227) 696.659)
-) -)
-) -)
-) -)
(19.713) -)
(20.940) 696.659)
2.000)
-)
-)
-)
-)
2.000)
-) 2.000)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
-) 2.000)
Jasa bidang usaha Penyisihan penghapusan aset produktif
486.673)
180.000)
-)
-)
-)
666.673)
(6.944) 479.729)
(9.000) 171.000)
-) -)
-) -)
-) -)
(15.944) 650.729)
Jasa sosial Penyisihan penghapusan aset produktif
108.844)
-)
-)
-)
-)
108.844)
-) 108.844)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
-) 108.844)
Lainnya Penyisihan penghapusan aset produktif
143.175)
-)
-)
-)
-)
143.175)
(2.453) 140.722)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(2.453) 140.722)
2.466.922)
332.617)
-)
-)
-)
2.799.539)
Jumlah kredit yang diberikan dalam rupiah, bersih
59
Rupiah Agriculture and agricultural services Allowance for uncollectible accounts
Manufacturing Allowance for uncollectible accounts
Trading, restaurant and hotel Allowance for uncollectible accounts
Transportation, warehousing and communication Allowance for uncollectible accounts
Business services Allowance for uncollectible accounts
Social services Allowance for uncollectible accounts
Others Allowance for uncollectible accounts
Subtotal rupiah, net
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8.
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued)
2007
Lancar/ Pass Valuta asing Pertanian dan sarana pertanian Penyisihan penghapusan aset produktif
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Jumlah/ Total
Macet/ Loss
Diragukan/ Doubtful
342.751)
-)
-
-
-)
342.751)
(3.872) 338.879)
-) -)
-
-
-) -)
(3.872) 338.879)
Konstruksi Penyisihan penghapusan aset produktif
269.682)
-)
-
-
-)
269.682)
(8) 269.674)
-) -)
-
-
-) -)
(8) 269.674)
Manufaktur Penyisihan penghapusan aset produktif
1.950.167)
52.502)
-
-
266.857)
2.269.526)
(8.077) 1.942.090)
(26.587) 25.915)
-
-
(266.857) -)
(301.521) 1.968.005)
Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aset produktif Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Penyisihan penghapusan aset produktif
60.806)
-)
-
-
-)
60.806)
(992) 59.814)
-) -)
-
-
-) -)
(992) 59.814
93.333
-)
-
-
-)
93.333
-) 93.333)
-) -)
-
-
-) -)
-) 93.333)
502.806)
-)
-
-
-)
502.806)
(5.779) 497.027)
-) -)
-
-
-) -)
(5.779) 497.027)
Jasa sosial Penyisihan penghapusan aset produktif
35.135)
-)
-
-
-)
35.135)
(73) 35.062)
-) -)
-
-
-) -)
(73) 35.062)
Lainnya Penyisihan penghapusan aset produktif
99.972)
-)
-
-
-)
99.972)
(1.785) 98.187)
-) -)
-
-
-) -)
(1.785) 98.187)
Jasa bidang usaha Penyisihan penghapusan aset produktif
Foreign currencies Agriculture and agricultural services Allowance for uncollectible accounts
Construction Allowance for uncollectible accounts
Manufacturing Allowance for uncollectible accounts
Trading, restaurant and hotel Allowance for uncollectible accounts Transportation, warehousing and communication Allowance for uncollectible accounts
Business services Allowance for uncollectible accounts
Social services Allowance for uncollectible accounts
Others Allowance for uncollectible accounts
Jumlah kredit yang diberikan dalam valuta asing, bersih
3.334.066)
25.915)
-
-
-)
3.359.981)
Subtotal foreign currencies, net
Jumlah kredit yang diberikan, bersih
5.800.988)
358.532)
-
-
-)
6.159.520)
Total loans receivable, net
60
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8.
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued)
Kredit yang diberikan menurut periode jatuh tempo berdasarkan perjanjian kredit:
Rupiah Kewajiban segera Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 4 tahun Lebih dari 4 tahun Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penghapusan aset produktif Jumlah kredit yang diberikan, bersih
2008 Valuta asing/ Foreign currencies 205.894 2.589.816 363.185 -
1.247.106 4.891.126 869.846 47.128
3.896.311
3.158.895
7.055.206
(52.170)
(310.111)
(362.281)
3.844.141
2.848.784
6.692.925
2007 Valuta asing/ Foreign currencies 251.668 3.422.343 -
608.153 5.686.911 240.478 42.618
2.904.149
3.674.011
6.578.160
(104.610)
(314.030)
(418.640)
2.799.539
3.359.981
6.159.520
Rupiah
Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif
2008 Valuta asing/ Foreign currencies
Jumlah/ Total
3.158.895 -
6.580.206 475.000
3.896.311
3.158.895
7.055.206
2007 Valuta asing/ Foreign currencies
Up to 1 year More than 1 year up to 5 years Total loans receivable, before allowance for uncollectible accounts
Jumlah/ Total
2.779.149 125.000
3.674.011 -
6.453.160 125.000
2.904.149
3.674.011
6.578.160
61
Repayable on demand Less than 1 year More than 1 year up to 4 years More than 4 years Total loans receivable, before allowance for uncollectible accounts Allowance for uncollectible accounts Total loans receivable, net
Loans receivable by maturity period based on the remaining period:
3.421.311 475.000
Rupiah
Repayable on demand Less than 1 year More than 1 year up to 4 years More than 4 years Total loans receivable, before allowance for uncollectible accounts Allowance for uncollectible accounts Total loans receivable, net
Jumlah/ Total
356.485 2.264.568 240.478 42.618
Kredit yang diberikan menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif
Jumlah/ Total
1.041.212 2.301.310 506.661 47.128
Rupiah Kewajiban segera Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 4 tahun Lebih dari 4 tahun Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penghapusan aset produktif Jumlah kredit yang diberikan, bersih
Loans receivable by maturity period based on loan agreement:
Up to 1 year More than 1 year up to 5 years Total loans receivable, before allowance for uncollectible accounts
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 2008 Tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun: Rupiah Valuta asing
LOANS RECEIVABLE (Continued) 2007
11,04% 4,18%
9,38% 5,68%
Weighted average interest rates per annum: Rupiah Foreign currencies
Kredit yang diberikan tersebut di atas merupakan kredit yang diberikan dalam rupiah dan valuta asing dengan berbagai jenis agunan, termasuk kas, deposito berjangka, standby letters of credit, bangunan, aset berwujud lainnya, jaminan pribadi dan perusahaan.
The above loans receivable represent loans in rupiah and foreign currencies with various types of collaterals, including cash, time deposits, standby letters of credit, buildings, other tangible assets, personal and corporate guarantees.
Jumlah giro dan deposito berjangka dari nasabah bukan bank yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-masing sebesar ekuivalen Rp 1.126.112 dan ekuivalen Rp 1.222.404 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 10).
Total demand and term deposits from non-bank customers pledged as collaterals to the loans receivable amounted to equivalent Rp 1,126,112 and equivalent Rp 1,222,404 as of 31 December 2008 and 2007, respectively (Note 10).
Kredit yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan, dan macet (non-performing) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar ekuivalen Rp 410.524 (5,8% dari jumlah kredit yang diberikan Bank) dan ekuivalen Rp 324.951 (4,9% dari jumlah kredit yang diberikan Bank), dengan pendapatan bunga atas kredit non-performing masing-masing sejumlah ekuivalen Rp 254.661 dan Rp 1.000.765 pada tahun 2008 dan 2007.
Loans classified as substandard, doubtful, and loss (non-performing loans) as of 31 December 2008 and 2007 amounted to equivalent Rp 410,524 (5.8% of total loans receivable) and equivalent Rp 324,951 (4.9% of total loans receivable), respectively, with interest income on non-performing loans amounted to equivalent Rp 254,661 and Rp 1,000,765 in 2008 and 2007, respectively.
Selama tahun berakhir pada tanggal 310Desember 2008 dan 2007, jumlah pendapatan bunga yang diakui Bank dari kredit non-performing yang diterima secara cash basis masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 2.929 dan ekuivalen Rp 1.514.
During the years ended 31 December 2008 and 2007, the Bank recognized interest income from nonperforming loans received on a cash basis amounting to equivalent Rp 2,929 and equivalent Rp 1,514, respectively.
Selama tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, Bank tidak melakukan restrukturisasi atas kredit yang diberikan. Selama tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi adalah sebesar ekuivalen Rp 67.234 (dengan penyisihan penghapusan kredit yang diberikan sebesar ekuivalen Rp 67.234).
During the year ended 31 December 2008, the Bank did not restructure any loans receivable. During the year ended 31 December 2007, loan receivable which was restructured amounted to equivalent Rp 67,234 (with the respective allowance for uncollectible loan receivable of equivalent Rp 67,234).
Partisipasi Bank dalam kredit sindikasi bersama bankbank lain pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 241.389 dan ekuivalen Rp 131.853. Partisipasi Bank dalam kredit sindikasi tersebut pada tanggal 31.Desember 2008 dan 2007 berkisar antara 1% - 30%. Bank hanya berperan sebagai partisipan dalam kredit sindikasi tersebut.
The total participation of the Bank in syndicated loans with other banks as of 31 December 2008 and 2007 amounted to equivalent Rp 241,389 and equivalent Rp 131,853, respectively. The Bank’s participation as of 31 December 2008 and 2007 ranged between 1% - 30%. The Bank only acted as participant in the syndications.
62
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) Dalam laporannya kepada Bank Indonesia, Bank menyatakan bahwa pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) seperti yang tercantum dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku, baik untuk pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa maupun tidak. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan untuk tahun berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun (Pemulihan) penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan Penghapusan kredit yang diberikan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Selisih kurs yang timbul dari penjabaran penyisihan penghapusan kredit yang diberikan dalam valuta asing Saldo akhir tahun
8.
LOANS RECEIVABLE (Continued) The Bank’s report to Bank Indonesia stated that its Legal Lending Limit (“LLL”) as of 31 December 2008 and 2007 was in compliance with LLL requirements stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulation, both for the related and non-related party borrowers.
The movement of allowance for uncollectible loans receivable during the years ended 31 December 2008 and 2007 was as follows:
2008 418.640
2007 434.116
(5.437) (98.804)
7.974 (20.548)
-
(17.173)
47.882 362.281
14.271 418.640
Balance, beginning of year (Reversal) addition of allowance for uncollectible accounts during the year Loans written-off Recovery from loans which were previously written-off Exchange rate differences from translation of allowance for uncollectible loans receivable in foreign currencies Balance, end of year
Selama tahun 2008, salah satu nasabah Bank tidak dapat memenuhi kewajiban pembayarannya sehingga penyelesaian kewajiban tersebut dilakukan melalui penandatanganan perjanjian tambahan dimana Bank mengambilalih kepemilikan atas jaminan kredit yang diberikan. Pada saat wanprestasi, saldo kredit yang diberikan berjumlah USD 60,7 juta (termasuk bunga yang belum dibayar). Bank telah mencatat jaminan tersebut sebagai aset lain-lain. Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank mengakui kerugian penurunan nilai jaminan karena kerusakan fisik dan kerugian lainnya sejumlah Rp 212 milyar. Kerugian penurunan nilai ini dicatat sebagai beban operasional lainnya – lain-lain.
During the year 2008, one of the Bank’s borrowers defaulted, which led to the signing of a supplement agreement whereunder the Bank acquired ownership of the collateral. At the time of default, balance of the loan was USD 60.7 million (including unpaid interests). The Bank recorded the collateral as other assets in its book. As of 31 December 2008, the Bank recognized impairment losses of Rp 212 billion on the collateral assets due to physical damage and other losses. The impairment loss was recorded as other operational expenses – others.
Kredit yang diberikan tersebut telah dikemas sedemikian rupa sehingga eksposur kredit terbagi antara beberapa penanggung risiko/asuradur yang secara bersama-sama menutup 80% eksposur kerugian melalui perjanjian partisipasi risiko/penutupan asuransi. Lebih lanjut, Bank menerima standby letter of credit (“SBLC”) dari cabang Deutsche Bank lainnya dengan jumlah maksimum USD 52 juta.
The loan was structured in a way that credit exposure was shared with various risk participants/insurance underwriters who collectively covered 80% of the exposure via risk participation agreements/insurance cover. Further, the Bank received a standby letter of credit (“SBLC”) from another Deutsche Bank branch for a maximum principal sum of USD 52 million.
Pada saat ini Bank sedang dalam proses kasus hukum di pengadilan untuk meyakinkan status kepemilikan atas aset yang dijaminkan tersebut terhadap perintah sita jaminan yang diterbitkan oleh pengadilan atas permohonan sebuah bank pemerintah. Bank telah mengajukan bukti sah kepemilikan atas jaminan tersebut kepada pengadilan negeri terkait dan berpendapat bahwa berdasarkan kekuatan hukum bukti-bukti yang dimiliki, Bank akan memperoleh putusan yang berpihak pada Bank.
The Bank is currently in the midst of a court case to fortify its title on the collateral assets against a court attachment order pursuant to an application filed by a state-owned bank. The Bank has filed evidence of its ownership with the relevant district court and is of the view that based on the strength of the evidence, the Bank should be awarded a favorable decision.
Setelah 31 Desember 2008, pada akhir Januari 2009, Bank menerima pencairan SBLC sebesar USD 52 juta. Pada bulan Pebruari 2009, Bank memperoleh kira-kira 20% dari bagian perjanjian partisipasi risiko sejumlah kira-kira USD 12,9 juta. Oleh karenanya, setiap kelebihan penerimaan klaim di atas eksposur bersih Bank yang akan diperoleh dari asuradur/penanggung risiko akan diserahkan kepada cabang Deutsche Bank terkait. Hasil dari penjualan jaminan akan dibagi rata di antara cabang Deutsche Bank terkait dan penanggung risiko/asuradur.
Subsequent to 31 December 2008, in late January 2009, the Bank received the amount of USD 52 million under the SBLC. In February 2009, the Bank collected about 20% of the risk participation amounting to about USD 12.9 million. Consequently, any further recoveries in excess of the Bank’s net exposure that may be realized from either the insurance underwriters/risk participants will be turned over to the Deutsche Bank branch. Recoveries from the collateral will be shared ratably among the Deutsche Bank branch and the risk participants/insurance underwriters.
63
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9.
9.
PINJAMAN YANG DIJAMINKAN
SECURED BORROWING
Transaksi pinjaman yang dijaminkan terdiri dari:
Secured borrowing transactions consist of: Kewajiban untuk mengembalikan surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijaminkan/ Obligation to return securities received under secured borrowing 2007
Tagihan atas pinjaman yang dijaminkan/Receivables under secured borrowing 2008 2007 a. Transaksi terstruktur pada bulan Mei 2003 b. Transaksi terstruktur pada bulan Maret 2005 c. Transaksi terstruktur pada bulan Maret 2006 d. Transaksi terstruktur pada bulan Mei 2006 e. Transaksi terstruktur pada bulan Januari 2008 f. Transaksi terstruktur pada bulan April 2008 Jumlah, sebelum penyisihan penghapusan aset produktif Penyisihan penghapusan aset produktif Jumlah, bersih
a.
b.
100.000
100.000
49.134
650.000
650.000
-
-
600.000
-
500.000
500.000
-
305.000
-
-
625.000
-
-
2.180.000
1.850.000
49.134
(21.800) 2.158.200
(18.500) 1.831.500
49.134
Pada bulan Mei 2003, Bank melakukan transaksi terstruktur (structured deal) yang meliputi pembelian atas obligasi pemerintah seri tertentu, swap suku bunga dan penjualan kembali obligasi pemerintah pada saat berakhirnya kontrak pada tanggal 12 Januari 2012 dengan harga yang sama dengan harga pembelian (yaitu Rp 100.000). Transaksi ini dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan sebesar Rp 100.000.
a.
a. Structured deal entered in May 2003 b. Structured deals entered in March 2005 c. Structured deal entered in March 2006 d. Structured deal entered in May 2006 e. Structured deal entered in January 2008 f. Structured deal entered in April 2008 Total, before allowance for uncollectible accounts Allowance for uncollectible accounts Total, net
In May 2003, the Bank entered into a structured deal which involved initial purchase of government bonds of certain series, interest rate swap and resale of the government bonds upon termination of the deal on 12 January 2012 at the same price with the initial purchase price (i.e. Rp 100,000). This transaction is accounted for as a secured borrowing of Rp 100,000.
Pada bulan Desember 2006, Bank menjual sebagian dari obligasi pemerintah yang diterima dari transaksi tersebut dengan nilai nominal sebesar Rp 66.000 kepada pihak ketiga. Pada tahun 2007, Bank membeli kembali obligasi tersebut dengan nilai nominal sebesar Rp 22.923 dari pasar; oleh karenanya, pada tanggal 31 Desember 2007 Bank mencatat kewajiban untuk mengembalikan obligasi pemerintah sejumlah Rp 49.134, yang mencerminkan nilai wajar dari obligasi pemerintah tersebut. Pada tahun 2008, Bank telah membeli kembali seluruh sisa obligasi yang harus dikembalikan sebesar Rp 43.077 dari pasar.
In December 2006, the Bank sold a portion of the government bonds received from this transaction with a face value of Rp 66,000 to third party. In 2007, the Bank repurchased the bonds with a face value of Rp 22,923 from the market; hence, as of 31 December 2007 the Bank recorded an obligation to return the government bonds of Rp 49,134, which represents the fair value of the government bonds. In 2008, the Bank repurchased all remaining bonds that had to be returned amounting to Rp 43,077 from the market.
Pada bulan Maret 2005, Bank melakukan dua transaksi terstruktur (structured deal) yang meliputi pembelian atas obligasi pemerintah seri tertentu, swap suku bunga dan penjualan kembali obligasi pemerintah pada saat berakhirnya kontrak pada tanggal 23 April 2015 dengan harga yang sama dengan harga pembelian (yaitu Rp 650.000). Transaksi-transaksi ini dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan sebesar Rp 650.000.
b. In March 2005, the Bank entered into two structured deals which involved initial purchase of government bonds of certain series, interest rate swap and resale of the government bonds upon termination of the deals on 23 April 2015 at the same price with the initial purchase price (i.e. Rp 650,000). These transactions are accounted for as secured borrowing of Rp 650,000.
64
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9.
9.
PINJAMAN YANG DIJAMINKAN (Lanjutan)
SECURED BORROWING (Continued)
Pada bulan Agustus 2005, Bank menjual seluruh obligasi pemerintah yang diterima dari transaksitransaksi tersebut kepada pihak ketiga. Pada tahun 2007, Bank telah membeli kembali seluruh obligasi tersebut sebesar nilai nominal yang sama dari pasar.
In August 2005, the Bank sold all the government bonds received from these transactions to third party. In 2007, the Bank repurchased all the bonds at the same face value from the market.
c.
Pada bulan Maret 2006, Bank melakukan transaksi terstruktur (structured deal) yang meliputi pembelian atas obligasi pemerintah seri tertentu, penerimaan deposito, swap suku bunga dan penjualan kembali obligasi pemerintah pada saat berakhirnya kontrak pada tanggal 21 Agustus 2008 dengan harga yang sama dengan harga pembelian (yaitu Rp 600.000). Transaksi ini dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan sebesar Rp 600.000.
c.
In March 2006, the Bank entered into a structured deal which involved initial purchase of government bonds of certain series, receipt of deposit, interest rate swap and resale of the government bonds upon termination of the deal on 21 August 2008 at the same price with the initial purchase price (i.e. Rp 600,000). This transaction is accounted for as a secured borrowing of Rp 600,000.
d.
Pada bulan Mei 2006, Bank melakukan transaksi terstruktur (structured deal) yang meliputi pembelian atas obligasi pemerintah seri tertentu, penerimaan deposito, swap suku bunga dan penjualan kembali obligasi pemerintah pada saat berakhirnya kontrak pada tanggal 25 Mei 2009 dengan harga yang sama dengan harga pembelian (yaitu Rp 500.000). Transaksi ini dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan sebesar Rp 500.000.
d.
In May 2006, the Bank entered into a structured deal which involved initial purchase of government bonds of certain series, receipt of deposit, interest rate swap and resale of the government bonds upon termination of the deal on 25 May 2009 at the same price with the initial purchase price (i.e. Rp 500,000). This transaction is accounted for as a secured borrowing of Rp 500,000.
Pada bulan Desember 2006, Bank menjual sebagian dari obligasi pemerintah yang diterima dari transaksi tersebut dengan nilai nominal sebesar Rp 320.758 kepada pihak ketiga. Pada tahun 2007, Bank telah membeli kembali seluruh obligasi tersebut sebesar nilai nominal yang sama dari pasar. e.
Pada bulan Januari 2008, Bank melakukan transaksi terstruktur (structured deal) yang meliputi pembelian atas obligasi pemerintah seri tertentu, penerimaan deposito, swap suku bunga dan penjualan kembali obligasi pemerintah pada saat berakhirnya kontrak pada tanggal 31 Januari 2011 dengan harga yang sama dengan harga pembelian (yaitu Rp 305.000). Transaksi ini dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan sebesar Rp 305.000.
65
In December 2006, the Bank sold a portion of the government bonds received from this transaction with a face value of Rp 320,758 to third party. In 2007, the Bank repurchased the bonds at the same face value from the market.
e. In January 2008, the Bank entered into a structured deal which involved initial purchase of government bonds of certain series, receipt of deposit, interest rate swap and resale of the government bonds upon termination of the deal on 31 January 2011 at the same price with the initial purchase price (i.e. Rp 305,000). This transaction is accounted for as a secured borrowing of Rp 305,000.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
9.
9.
PINJAMAN YANG DIJAMINKAN (Lanjutan)
f.
Pada bulan April 2008, Bank melakukan transaksi terstruktur (structured deal) yang meliputi pembelian atas obligasi pemerintah seri tertentu, penerimaan deposito, swap suku bunga dan penjualan kembali obligasi pemerintah pada saat berakhirnya kontrak pada tanggal 11 April 2011 dengan harga yang sama dengan harga pembelian (yaitu Rp 625.000). Transaksi ini dicatat sebagai pinjaman yang dijaminkan sebesar Rp 625.000.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh tagihan atas pinjaman yang dijaminkan digolongkan sebagai “lancar”.
10. SIMPANAN DARI NASABAH BUKAN BANK DAN BANK-BANK LAIN
SECURED BORROWING (Continued)
f.
In April 2008, the Bank entered into a structured deal which involved initial purchase of government bonds of certain series, receipt of deposit, interest rate swap and resale of the government bonds upon termination of the deal on 11 April 2011 at the same price with the initial purchase price (i.e. Rp 625,000). This transaction is accounted for as a secured borrowing of Rp 625,000.
As of 31 December 2008 and 2007, all outstanding balances of receivables under secured borrowing were classified as “pass”.
10. DEPOSITS FROM NON-BANK CUSTOMERS AND OTHER BANKS
2008
2007
NASABAH BUKAN BANK Giro: Rupiah Valuta asing
Deposito berjangka: Rupiah Jatuh tempo dalam 1 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 1 tahun sejak tanggal penempatan Valuta asing Jatuh tempo dalam 1 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan sejak tanggal penempatan Jatuh tempo lebih dari 1 tahun sejak tanggal penempatan
Jumlah simpanan dari nasabah bukan bank
NON-BANK CUSTOMERS
2.903.333) 1.533.535) 4.436.868)
2.822.079 948.060 3.770.139
2.450.898)
2.383.124
727.419)
1.214.371
60.548)
56.013
7.917)
48.719
86.377) 3.333.159)
20.744 3.722.971
1.361.678)
1.350.557
1.211.462)
1.000.229
70.432)
79.902
3.459)
133.756
129.271) 2.776.302
77.726 2.642.170
6.109.461)
6.365.141
10.546.329)
10.135.280
66
Demand deposits: Rupiah Foreign currencies
Term deposits: Rupiah Due within 1 month since placement date Due more than 1 month up to 3 months since placement date Due more than 3 months up to 6 months since placement date Due more than 6 months up to 12 months since placement date Due more than 1 year since placement date Foreign currencies Due within 1 month since placement date Due more than 1 month up to 3 months since placement date Due more than 3 months up to 6 months since placement date Due more than 6 months up to 12 months since placement date Due more than 1 year since placement date
Total deposits from non-bank customers
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
10. SIMPANAN DARI NASABAH BUKAN BANK DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)
10. DEPOSITS FROM NON-BANK CUSTOMERS AND OTHER BANKS (Continued)
2008
2007
BANK-BANK LAIN
OTHER BANKS
Giro: Rupiah Valuta asing
963.878 6.817
697.343 118.510
Demand deposits: Rupiah Foreign currencies
Jumlah simpanan dari bank-bank lain
970.695
815.853
Total deposits from other banks
Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo: 2008 Valuta asing/ Foreign currencies
Rupiah Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan Lebih dari 1 tahun
3.070.372 218.377 8.317 2.378 33.715 3.333.159
Jumlah/Total
2.378.534 278.858 51.768 5.005 62.137 2.776.302 2007 Valuta asing/ Foreign currencies
Rupiah Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan Lebih dari 1 tahun
Term deposits by maturity period based on the remaining period:
3.479.646 221.633 3.731 17.961 3.722.971
5.448.906 497.235 60.085 7.383 95.852 6.109.461
Jumlah/Total
2.358.689 164.405 41.365 25.482 52.229 2.642.170
Tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun:
Up to 1 month More than 1 month up to 3 months More than 3 months up to 6 months More than 6 months up to 12 months More than 1 year
5.838.335 386.038 45.096 43.443 52.229 6.365.141
Up to 1 month More than 1 month up to 3 months More than 3 months up to 6 months More than 6 months up to 12 months More than 1 year
Weighted average interest rates per annum: 2008
2007
Giro dari nasabah bukan bank Rupiah Valuta asing
2,34% 0,87%
2,44% 0,64%
Demand deposits from non-bank customers Rupiah Foreign currencies
Deposito berjangka Rupiah Valuta asing
6,23% 3,39%
8,10% 4,32%
Term deposits Rupiah Foreign currencies
67
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
10. SIMPANAN DARI NASABAH BUKAN BANK DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)
10.
2008
DEPOSITS FROM NON-BANK CUSTOMERS AND OTHER BANKS (Continued) 2007
Giro dari bank-bank lain Rupiah Valuta asing
2,67% 0,50%
1,97% 0,50%
Demand deposits from other banks Rupiah Foreign currencies
Call money antar bank Rupiah Valuta asing
8,99% 3,02%
8,24% 5,46%
Interbank call money Rupiah Foreign currencies
Giro dari nasabah bukan bank yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2008 and 2007 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 97.917 dan ekuivalen Rp 89.089.
Demand deposits from non-bank customers which were pledged as collateral to credit facilities granted by the Bank as of 31 December 2008 and 2007 amounted to equivalent Rp 97,917 and equivalent Rp 89,089, respectively.
Deposito berjangka dari nasabah bukan bank yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 1.028.195 dan ekuivalen Rp 1.133.315.
Term deposits from non-bank customers which were pledged as collateral to credit facilities granted by the Bank as of 31 December 2008 and 2007 amounted to equivalent Rp 1,028,195 and equivalent Rp 1,133,315, respectively.
11. SURAT BERHARGA PASAR UANG YANG DITERBITKAN
11.
Merupakan call money antar bank dengan periode jatuh tempo lebih dari 90 hari sejak tanggal penempatan.
Represent interbank call money with maturity period of more than 90 days since the placement date.
2008 Penggolongan menurut jenis valuta dan jangka waktu: Rupiah Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan Lebih dari 1 tahun
Valuta asing Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan Lebih dari 1 tahun
2007
70.000 180.000 250.000
1.600 33.000 70.000 104.600
218.000 218.000
46.965 187.860 234.825
468.000
339.425
2008 Tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun: Rupiah Valuta asing
MONEY MARKET SECURITIES ISSUED
Classified by currency and term: Rupiah More than 3 months up to 6 months More than 6 months up to 12 months More than 1 year
Foreign currencies More than 3 months up to 6 months More than 1 year
2007
8,45% 0,02%
12. KEWAJIBAN PADA KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG LAIN
11,07% 5,22%
Weighted average interest rates per annum: Rupiah Foreign currencies
12. DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES
Merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dan kantor cabang lain. Kewajiban pada Kantor Pusat diperpanjang secara periodik.
Represent the funds placed in Indonesia by the Head Office and other branches. Due to Head Office is rolled-over on a periodical basis.
68
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
12. KEWAJIBAN PADA KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG LAIN (Lanjutan)
12. DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo kewajiban pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2008 and 2007, the balance of due to Head Office and other branches was as follows:
Tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun/ Weighted average interest rates per annum 2008 2007 % % Kewajiban pada Kantor Pusat: Rupiah Valuta asing
1,51
Kewajiban pada kantor cabang lain: Rupiah Valuta asing
5,43
-
-
Jumlah
13. TAKSIRAN KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF
2008
2007
139 1.471.533
143 1.268.821
1.471.672
1.268.964
165.440 62.138
166.681 766
227.578
167.447
1.699.250
1.436.411
Due to Head Office: Rupiah Foreign currencies
Due to other branches: Rupiah Foreign currencies
Total
13. ESTIMATED LOSS FROM OFF-BALANCE SHEET TRANSACTIONS
Merupakan taksiran kerugian atas letters of credit dan bank garansi yang diterbitkan.
Represents the estimated loss on letters of credit and bank guarantees issued.
Mutasi taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif untuk tahun berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The movement of estimated loss from off-balance sheet transactions during the years ended 31 December 2008 and 2007 was as follows:
2008 Saldo awal tahun Penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
2007
13.444
7.011
8.516 21.960
6.433 13.444
14. PENDAPATAN BUNGA
14. INTEREST INCOME 2008
Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari: Penempatan pada bank-bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
Balance, beginning of year Addition of estimated loss from offbalance sheet transactions during the year Balance, end of year
2007
157.067 547.521 554.771 1.259.359
69
112.493 624.810 497.373 1.234.676
Interest income consisted of interest generated from the following: Placements with other banks Marketable securities Loans receivable
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
15. BEBAN BUNGA
15. INTEREST EXPENSES 2008
Beban bunga meliputi bunga atas: Simpanan dari nasabah bukan bank dan bank-bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Lainnya
2007
646.329 9.705 1.116 657.150
16. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
16. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2008
Alokasi beban dari Kantor Pusat Pemeliharaan dan sewa Pembebanan dari kantor cabang lainnya Lainnya
2007
199.373 34.891 43.058 70.604 347.926
17. PAJAK PENGHASILAN
2007
354 66.209 215.245 72.439 93 354.340
Komponen dari beban (penghasilan) pajak adalah sebagai berikut: 2008 Pajak kini Pajak tangguhan
Head Office allocation expenses Maintenance and rent Interbranch charges Miscellaneous
a. Taxes payable consisted of: 2008
b.
164.982) 29.275) 32.701) 53.515) 280.473)
17. INCOME TAX
a. Utang pajak terdiri dari:
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25/29 Pajak penghasilan kantor cabang Pajak Pertambahan Nilai
795.076 834) 795.910)
Interest expenses consisted of interest on the following: Deposits from non-bank customers and other banks Securities sold under repurchase agreements Miscellaneous
158) 23.887) 8.311) 54.675) 1.131) 88.162)
Income tax article 21 Income tax articles 23/26 Income tax articles 25/29 Branch profit tax Value Added Tax
b. The components of income tax expense (benefit) were as follows: 2007
382.869 38.488 421.357
70
288.972) (50.321) 238.651)
Current Deferred
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
17. INCOME TAX (Continued)
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dikalikan dengan tarif pajak maksimum yang berlaku dan beban pajak adalah sebagai berikut: 2008 Laba sebelum pajak Tarif pajak maksimum yang berlaku Beda permanen dengan tarif pajak 37% Pengaruh tarif pajak progresif Pengaruh perubahan tarif pajak Beban pajak
2007
1.113.718) 37%) 412.076) 4.809) (16) 4.488 421.357)
d. . Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 Aset pajak tangguhan: Penyisihan penghapusan aset dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Rugi yang belum direalisasi atas suratsurat berharga Bonus karyawan yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan pasca-kerja yang masih harus dibayar (termasuk imbalan kerja jangka panjang lainnya) Bonus perusahaan pengelola piutang pembiayaan konsumen yang masih harus dibayar Kerugian atas penurunan nilai aset yang diambil alih Pendapatan bunga ditangguhkan atas kredit yang direstrukturisasi Jumlah aset pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Laba yang belum direalisasi atas transaksi derivatif Jumlah kewajiban pajak tangguhan Aset pajak tangguhan, bersih
c. The reconciliation between income before tax multiplied by the maximum marginal tax rate and income tax expense was as follows:
653.359) 37%) 241.743) (3.076) (16) -) 238.651)
Income before tax Enacted maximum marginal tax rate Permanent differences at 37% tax rate Effect of progressive tax rates Effect of changes in tax rates Income tax expense
d. The items that gave rise to significant portions of deferred tax assets and liabilities as of 31 December 2008 and 2007 were as follows: 2007
34.649)
23.440)
Deferred tax assets: Allowance for uncollectible accounts and estimated loss from off-balance sheet transactions
23.974)
43.104)
Unrealized loss on marketable securities
11.562)
26.993)
5.406)
3.518)
Accrual for employees’ bonuses Accrual for post-employment benefits obligation (including other long-term employee benefits)
4.690)
4.741)
Accrual for consumer financing receivables servicing company bonuses
74.576)
-
Loss on impairment of foreclosed assets
4.204) 106.000)
Unearned interest on restructured loan Total deferred tax assets
2.647 ) 157.504)
(2.816)
(2.268)
(92.429) (95.245)
(2.985) (5.253)
62.259)
100.747)
e. ..Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
71
Deferred tax liabilities: Depreciation of fixed assets Unrealized gain on derivative transactions Total deferred tax liabilities Deferred tax assets, net
e. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of selfassessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
17. INCOME TAX (Continued)
f. ,,,Pada bulan September 2008, Undang-Undang Pajak Penghasilan telah diubah, dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Undang-undang ini mengatur perubahan tarif pajak penghasilan perusahaan dari progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan ini telah diperhitungkan dalam penilaian aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008. Bank telah membebankan pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan tersebut pada laporan laba rugi untuk tahun berakhir tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 4.488.
f. ,In September 2008, the income tax law was amended, whereby effective 1 January 2009. The existing graduated corporate income tax rates were replaced with a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and thereafter. The effect of the enactment of the new statutory tax rate has been accounted for in the valuation of deferred tax assets and liabilities as of 31 December 2008. The Bank has charged the impact of this change in income tax rates of Rp 4,488 to the statement of income for the year ended 31 December 2008.
g. Pajak-pajak Bank tahun 2004 telah diperiksa oleh fiskus, yang menghasilkan penetapan kekurangan pajak yang seluruhnya berjumlah Rp 7.295. Bank telah membayar kekurangan pajak tersebut dan mengajukan keberatan atas sebagian hasil pemeriksaan tersebut sebesar Rp 3.380 pada tahun 2006. Pada tahun 2007, fiskus hanya menerima sebagian dari keberatan atas pajak tahun 2004 sebesar Rp 1.289. Bank kemudian mengajukan banding atas pajak tahun 2004 sebesar Rp 1.850 dan membebankan sisanya sebagai beban pada tahun 2007. Pada bulan Januari 2009, fiskus menerima seluruh jumlah yang dibanding.
g. The Bank’s 2004 taxes have been audited by the tax office, resulting in additional tax assessments of a total of Rp 7,295. The Bank has paid the assessed additional taxes and filed objection on part of these assessments of Rp 3,380 in 2006. In 2007, the tax office only accepted an amount of Rp 1,289 of this objection. Subsequently, the Bank filed tax appeal on the 2004 taxes of Rp 1,850 and charged the remaining amount as expense in 2007. In January 2009, the tax office accepted all the tax appeal.
Pajak-pajak Bank tahun 2005 telah diperiksa oleh fiskus, yang menghasilkan penetapan kekurangan pajak yang seluruhnya berjumlah Rp 40.245, penyesuaian terhadap kompensasi rugi fiskal sebesar Rp 33.007, dan restitusi sebesar Rp 17.089. Bank telah membayar kekurangan pajak tersebut dan mengajukan keberatan atas sebagian hasil pemeriksaan tersebut (termasuk atas penyesuaian terhadap kompensasi rugi fiskal sebesar Rp 31.816) sebesar Rp 71.855 pada tahun 2007 dan membebankan sisanya sebagai beban pada tahun 2007. Selain keberatan pajak, Bank juga mengajukan klaim atas kelebihan pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 sejumlah Rp 171 ke kantor pajak berdasarkan perhitungan mereka. Pada tahun 2008, fiskus hanya menerima sebagian dari keberatan atas pajak tahun 2005 sebesar Rp 542. Bank mengajukan banding atas pajak tahun 2005 sejumlah Rp 69.870 pada bulan Maret 2009, yaitu penetapan kekurangan pajak yang seluruhnya berjumlah Rp 39.202 dan penyesuaian terhadap kompensasi rugi fiskal sebesar Rp 30.668.
The Bank’s 2005 taxes have been audited by the tax office, resulting in additional tax assessments of a total of Rp 40,245, an adjustment to the tax loss carryforwards of Rp 33,007, and a refund of Rp 17,089. The Bank has paid the assessed additional taxes and filed objection on part of these assessments (including the adjustment to the tax loss carryforwards of Rp 31,816) of Rp 71,855 in 2007 and charged the remaining amount as expense in 2007. In addition to the tax objections filed, the Bank claimed overpayment of income tax article 4(2) of Rp 171 to the tax office based on their calculation. In 2008, the tax office only accepted an amount of Rp 542 of this objection. The Bank filed tax appeal on the 2005 taxes of Rp 69,870 in March 2009, i.e. additional tax assessments of a total of Rp 39,202 and an adjustment to the tax loss carryforwards of Rp 30,668.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank menyajikan tagihan pada kantor pajak berkaitan dengan hasil pemeriksaan pajak tahun 2004 dan 2005 yang seluruhnya berjumlah masing-masing Rp 41.052 dan Rp 41.889 sebagai bagian dari aset lain-lain.
As of 31 December 2008 and 2007, the Bank presented the receivable from tax office in relation to 2004 and 2005 tax assessments totaling Rp 41,052 and Rp 41,889, respectively, as part of other assets.
72
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18.
19.
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
JASA KUSTODIAN
18. CUSTODIAL SERVICES
Divisi Kustodian Bank memperoleh ijin untuk memberikan jasa kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau “Bapepam-LK”) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/PM/1994 tanggal 19 Januari 1994.
The Bank’s Custodial Services Division obtained a license to provide custodial services from the Capital Market Supervisory Board (now the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board or “Bapepam-LK”) under its Decision Letter No. KEP-07/ PM/1994 dated 19 January 1994.
Jasa-jasa yang diberikan oleh Divisi Kustodian Bank meliputi jasa penitipan harta, penanganan dan penyelesaian transaksi, penagihan pendapatan dan pengadministrasian dana seperti perhitungan Nilai Aset Bersih atas unit-unit investasi serta pencatatannya.
The services offered by the Bank’s Custodial Services Division include safekeeping, settlement and transaction handling, income collection, and funds administration such as calculation of Net Asset Value of investment units as well as unit registration.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset yang dikelola oleh Divisi Kustodian Bank terdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, suratsurat berharga dan instrumen pasar modal dan pasar uang lainnya, dengan nilai keseluruhan sejumlah masing-masing Rp 244.062.820 dan Rp 272.397.461.
As of 31 December 2008 and 2007, the assets which were administered by the Bank’s Custodial Services Division consisted of shares, bonds, time deposits, certificate of deposits, commercial papers and other capital market and money market instruments, with a total value of Rp 244,062,820 and Rp 272,397,461, respectively.
DANA USAHA
19.
OPERATING FUNDS
Dana usaha adalah selisih antara dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dengan dana yang ditempatkan oleh Bank di Kantor Pusat dan kantor cabang di luar Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan bank asing.
Operating funds represent the difference between the funds placed in Indonesia by Head Office and the funds placed by the Bank with its Head Office and other branches outside Indonesia, in accordance with the decision letter of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, sub-branch offices and representative offices of foreign banks.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, dana usaha Bank terdiri dari:
As of 31 December 2008 and 2007, the Bank’s operating funds comprised of:
2008 Tagihan pada kantor cabang lain Tagihan derivatif pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain Kewajiban pada Kantor Pusat (Catatan 12) Dana usaha
2007
133.247)
58.152)
132.190)
12.666)
(1.471.672) (1.206.235)
(1.268.964) (1.198.146)
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank melaporkan dana usaha berjumlah USD 135.000.000 (masing-masing ekuivalen Rp 1.471.500 dan Rp 1.268.055). Pelaporan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai penerimaan pinjaman luar negeri.
73
Due from other branches Derivative receivables from Head Office and other branches Due to Head Office (Note 12) Operating funds
As of 31 December 2008 and 2007, the Bank’s declared operating funds amounted to USD.135,000,000 (equivalent to Rp 1,471,500 and Rp 1,268,055, respectively). The declaration for the years ended 31 December 2008 and 2007 were made in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations concerning receiving of commercial offshore borrowings.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
19. DANA USAHA (Lanjutan)
19. OPERATING FUNDS (Continued)
Dana usaha atau dana usaha yang dilaporkan, yang mana yang lebih rendah, dimasukkan ke dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank (Catatan 26).
20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Jenis valuta/ Currency
The operating funds or the declared operating funds, whichever is lower, is included in the calculation of the Bank’s capital adequacy ratio (Note 26).
20. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Jumlah dalam valuta asal/Amount in original currency 2008 2007
2008
2007
KOMITMEN Kewajiban komitmen: Fasilitas kredit yang belum digunakan nasabah
Fasilitas L/C yang tidak dapat dibatalkan
COMMITMENTS Committed liabilities: IDR USD
IDR USD EUR Lainnya, ekuivalen USD/ Others, equivalent USD
900.000
2.000.000
7.468.997 5.170.700
16.883.223 8.245.071
73.229
5.156.343
16.350 9.810 26.160
20.000 18.786 38.786
Unused loan facilities
3.848 81.412 79.404
5.368 158.584 113.962
Irrevocable letters of credit
798 165.462
48.434 326.348
191.622
365.134
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi: Garansi yang diterima
Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan piutang pembiayaan konsumen non-performing
Kewajiban kontinjensi: Garansi bank dan pengapalan (shipping guarantee) yang diterbitkan
CONTINGENCIES IDR USD EUR
IDR USD
686.959.621 12.968.041
701.884.183 7.739.101
23.363.445
22.911.169
275.884 7.487.860 199.143 7.962.887
218.312 6.592.798 106.968 6.918.078
3.038 254.661 257.699
787.575 215.205 1.002.780
8.220.586
7.920.858
Contingent receivables: Guarantees received
Interest on non-performing loans receivable and consumer financing receivables
Contingent liabilities:
IDR USD EUR Lainnya, ekuivalen USD/ Others, equivalent USD
117.449.502 18.422.565
72.460.014 12.415.196
2.998
-
74
369.037 1.280.199 282.906
258.649 680.617 171.600
33 1.932.175
1.110.866
Bank and shipping guarantees issued
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
20. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
21. TRANSAKSI TUNAI VALUTA ASING YANG BELUM DISELESAIKAN
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
21.
The outstanding unsettled spot foreign currency purchase and selling contracts as of 31 December 2008 and 2007 were as follows:
Kontrak pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Jenis valuta/ Currency Kontrak pembelian tunai valuta asing yang belum diselesaikan
Kontrak penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan
UNSETTLED SPOT FOREIGN CURRENCY TRANSACTIONS
Jumlah dalam valuta asal/Amount in original currency 2007 2008
2008
2007
USD EUR Lainnya, ekuivalen USD/ Others, equivalent USD
15.000.000 -
149.651.601 1.511.958
163.500 -
1.405.677 20.898
552.949
216.598
6.027 169.527
2.035 1.428.610
USD EUR Lainnya, ekuivalen USD/ Others, equivalent USD
21.553.030 -
119.300.581 3.662
234.928 -
1.120.590 51
-
194.571
234.928
1.828 1.122.469
22. IMBALAN PASCA-KERJA
Unsettled spot purchase contracts
Unsettled spot selling contracts
22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan pensiun. Imbalan pasca-kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pensiun.
75
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Bank is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
22. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
22....POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Bank memiliki program pensiun iuran pasti melalui DPLK Manulife Indonesia (“Manulife”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan Bank yang bergabung dengan Bank sejak 1)Januari 1993 dan bersedia menjadi peserta program pensiun. Besarnya iuran program pensiun ini adalah sebesar 10% dari gaji per bulan, yang seluruhnya dibayarkan oleh Bank pada tahun 2008 dan 2007. Jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun ini adalah 273 orang pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Jumlah iuran yang dibayarkan Bank untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 5.269 dan Rp 4.328.
The Bank sponsors a defined contribution pension plan through DPLK Manulife Indonesia (“Manulife”) that covers all employees of the Bank who joined the Bank since 1 January 1993 and participate in the pension plan. The contribution rate is 10% of monthly salary which is fully contributed by the Bank in 2008 and 2007. As of 31 December 2008 and 2007, the number of employees participating in the pension plan were 273 persons. The Bank’s share of contributions paid during 2008 and 2007 were Rp 5,269 and Rp 4,328, respectively.
Untuk karyawan yang telah bergabung dengan Bank sebelum 1 Januari 1993, Bank menyisihkan dana untuk tujuan khusus dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan di bank lain (sebelumnya melalui program asuransi jiwa) untuk menyediakan imbalan pensiun bagi karyawan tersebut. Jumlah karyawan yang mengikuti program tersebut adalah masing-masing 40 dan 45 orang pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Jumlah yang ditempatkan dalam tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 761 dan Rp 692.
For employees who had already joined the Bank prior to 1 January 1993, the Bank established a specialpurpose fund in the form of time deposits placed in another bank (previously through life insurance program) to provide the employees with pension benefits. The number of employees participating in the scheme were 40 and 45 persons as of 31 December 2008 and 2007, respectively. Total amount deposited during 2008 and 2007 was Rp 761 and Rp 692, respectively.
Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, akumulasi iuran Bank kepada dana pensiun dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari kewajiban imbalan pasca-kerja. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kewajiban imbalan pasca-kerja Bank (termasuk imbalan kerja jangka panjang lainnya) yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 16.559 dan Rp 9.509.
Under the labor regulations, the Bank’s contributions accumulated in such funds can be offset against its postemployment benefits obligation. As of 31 December 2008 and 2007, the Bank’s accrual for post-employment benefits obligation (including other long-term employee benefits) amounted to Rp 16,559 and Rp 9,509, respectively.
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used by the independent actuary as of 31 December 2008 and 2007 were as follows:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan kompensasi per tahun
2008
2007
12%
10%
10%
8%
23. POSISI DEVISA NETO
23.
Posisi devisa neto (“PDN”) Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan peraturan yang berlaku tersebut, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal.
76
Discount rate per annum Future compensation increases per annum
.NET FOREIGN EXCHANGE POSITION The Bank’s net foreign exchange position as of 31 December 2008 and 2007 was calculated in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations. In accordance with the prevailing regulations, banks are required to maintain both overall and balance sheet net foreign exchange position at a maximum of 20% of its capital.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
23. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan)
23.....NET FOREIGN EXCHANGE POSITION (Continued)
Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The Bank’s net foreign exchange position as of 31.December 2008 and 2007 were as follows:
2008
Jenis valuta/ Currency USD JPY GBP EUR SGD AUD HKD CAD MYR NZD DKK SEK CHF NOK THB INR Jumlah
Posisi devisa neto untuk neraca Selisih (selisih bersih bersih aset dan tagihan dan kewajiban)/ kewajiban di Balance rekening sheet net foreign administratif/ exchange Net differences position between (net differences receivables and between assets liabilities in offand balance sheet liabilities) accounts (50.045) (419) (313) (47.534) (80.801) (31.366) 621) 623) 1.864) 41) 7.535) 17) 1.842) 13) 36) (11) (197.897)
2007
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)/ Overall net foreign exchange position (absolute value)
(385.072) 2.230) -) 65.976) 79.377) 33.994) -) -) -) 101) -) -) 134) -) 63) -)
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan kewajiban)/ Balance sheet net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
435.117 1.811 313 18.442 1.424 2.628 621 623 1.864 142 7.535 17 1.976 13 99 11 472.636
120.758) (1.598) 220) 37.107) (7.159) 3.655) 414) 591) 973) 266) 4.347) 158) 904) 26) 329) (11) 160.980)
Selisih bersih tagihan dan kewajiban di rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in offbalance sheet accounts (219.933) 559) 1.643) 20.619) 3.326) (1.795) -) -) -) -) -) -) -) -) -) -)
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)/ Overall net foreign exchange position (absolute value) 99.175) 1.039) 1.863) 57.726) 3.833) 1.860) 414) 591) 973) 266) 4.347) 158) 904) 26) 329) 11) 173.515)
Jumlah modal (Catatan 26)/ Total capital (Note 26)
3.386.652)
3.386.652
3.027.430)
3.027.430)
Persentase PDN terhadap modal/ Percentage of NOP to capital
5,84%)
13,96%
5,32%)
5,73%)
77
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
24.
24. MATURITY OF ASSETS AND LIABILITIES
ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
Jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan/ >1 to 3 months
Hingga 1 bulan/ Up to 1 month
The maturity of assets and liabilities as of 31 December 2008 was summarized as follows:
Lebih dari 3 bulan hingga 12 bulan/ >3 to 12 months
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun/ >1 to 5 years
Lebih dari 5 tahun/ > 5 years
Tanpa bunga/ Noninterest bearing
Jumlah/ Total
Rupiah Aset: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain, bersih Tagihan pada kantor cabang lain Penempatan pada bank-bank lain, bersih Surat-surat berharga, bersih Tagihan derivatif, bersih Kredit yang diberikan, bersih Piutang pembiayaan konsumen, bersih Tagihan atas pinjaman yang dijaminkan, bersih Tagihan akseptasi, bersih Piutang bunga Beban dibayar dimuka Aset tetap, bersih Aset pajak tangguhan, bersih Aset lain-lain, bersih
Kewajiban: Simpanan dari nasabah bukan bank Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga pasar uang yang diterbitkan Utang pajak Kewajiban lain-lain dan beban masih harus dibayar Kewajiban pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
Posisi neto, rupiah
Rupiah -)
-
-
-
-
29.276)
29.276)
-)
-
-
-
-
480.919)
480.919)
-)
-
-
-
-
64.476)
64.476)
-)
-
-
-
-
142)
142)
674.134)
396.000
-
-
-
-)
1.070.134)
2.285.678)
56.862
-
-
-
-)
2.342.540)
-)
-
-
-
-
580.608)
580.608)
2.156.865)
633.456
579.836
473.984
-
-)
3.844.141)
1.555)
4.098
71.189
20.601
-
-)
97.443)
-)
-
495.000
1.019.700
643.500
-)
2.158.200)
153.975) -) -) -)
82.167 -
-
-
-
-) 154.703) 44.813) 29.485)
236.142) 154.703) 44.813) 29.485)
-) -) 5.272.207)
1.172.583
1.146.025
1.514.285
643.500
62.259) 62.259) 73.073) 73.073) 1.519.754) 11.268.354)
Assets: Cash on hand Demand deposits at Bank Indonesia Demand deposits at other banks, net Due from other branches Placements with other banks, net Marketable securities, net Derivative receivables, net Loans receivable, net Consumer financing receivables, net Receivables under secured borrowing, net Acceptance receivables, net Interest receivables Prepayments Fixed assets, net Deferred tax assets, net Other assets, net
4.841.195)
218.377
10.695
33.715
-
1.132.510)
6.236.492)
665.268) -) 9.781)
29.192
-
-
-
298.610) 416.713 -)
963.878) 416.713) 38.973)
-) -)
-
70.000 -
180.000 -
-
-) 354.338)
250.000) 354.338)
Liabilities: Deposits from nonbank customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Money market securities issued Taxes payable
-)
-
-
-
-
121.468)
121.468)
Other liabilities and accrued expenses
-)
-
-
-
-
165.579)
165.579)
-) 5.516.244)
247.569
80.695
213.715
-
3.918) 2.493.136)
3.918) 8.551.359)
(244.037)
925.014
1.065.330
1.300.570
643.500
(973.382)
2.716.995)
78
Due to Head Office and other branches Estimated loss from off-balance sheet transactions
Net position, rupiah
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
24. ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)
24. MATURITY OF ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan/ >1 to 3 months
Hingga 1 bulan/ Up to 1 month
Lebih dari 3 bulan hingga 12 bulan/ >3 to 12 months
Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun/ >1 to 5 years
Lebih dari 5 tahun/ > 5 years
Tanpa bunga/ Noninterest bearing
Jumlah/ Total
Foreign currencies
Valuta asing Aset: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain, bersih Tagihan pada kantor cabang lain Penempatan pada bank-bank lain, bersih Surat-surat berharga, bersih Kredit yang diberikan, bersih Tagihan akseptasi, bersih Piutang bunga Aset lain-lain, bersih
Kewajiban: Simpanan dari nasabah bukan bank Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban akseptasi Surat berharga pasar uang yang diterbitkan Utang pajak Kewajiban lain-lain dan beban masih harus dibayar Kewajiban pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
-)
-
-
-)
-
3.515)
3.515
-)
-
-
-)
-
58.043)
58.043)
-)
-
-
-)
-
95.805)
95.805)
-)
-
-
-)
-
133.105)
133.105) 2.446.201)
Assets: Cash on hand Demand deposits at Bank Indonesia Demand deposits at other banks, net Due from other branches Placements with other banks, net Marketable securities, net Loans receivable, net Acceptance receivables, net Interest receivables Other assets, net
2.446.201)
-
-
-)
-
-)
53.879)
70.694
14.443
-)
-
-)
139.016)
1.719.735)
802.992
326.057
-)
-
-)
2.848.784)
60.836) -) -)
40.456 -
50.505 -
-) -) -)
-
-) 20.924) 503.294)
151.797) 20.924) 503.294)
4.280.651)
914.142
391.005
-)
-
814.686
6.400.484)
2.594.248)
278.858
56.773
62.137)
-
1.317.821
4.309.837
2.456) 61.576)
40.812
50.825
-) -)
-
4.361 -)
6.817 153.213)
-) -)
-
-
218.000) -)
-
-) 2)
218.000 2)
Liabilities: Deposits from nonbank customers Deposits from other banks Acceptance payables Money market securities issued Taxes payable
-)
-
-
-)
-
358.304)
358.304)
Other liabilities and accrued expenses
1.471.500)
-
-
-)
-
62.171)
1.533.671
-)
-
-
-)
-
18.042)
18.042)
4.129.780)
319.670
107.598
280.137)
-
1.760.701)
6.597.886)
Posisi neto, valuta asing
150.871)
594.472
283.407
(280.137)
-
(946.015)
Posisi neto, seluruh valuta
(93.166)
1.519.486
1.348.737
1.020.433.
79
643.500 (1.919.397)
Due to Head Office and other branches Estimated loss from off-balance sheet transactions
(197.402) Net position, foreign currencies 2.519.593
Net position, all currencies
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Bank melakukan transaksi keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilaksanakan sesuai dengan syarat dan kondisi serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga.
The Bank has financial transactions with related parties which were made under the normal terms and conditions as with the third parties.
Rincian saldo dan transaksi (termasuk komitmen dan kontinjensi dan transaksi tunai valuta asing yang belum diselesaikan) dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The details of the balances and transactions (including commitments and contingencies and unsettled spot foreign currency transactions) with related parties in 2008 and 2007 were as follows:
2008 Giro pada bank-bank lain Tagihan pada kantor cabang lain Penempatan pada bank-bank lain Surat-surat berharga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan atas pinjaman yang dijaminkan Piutang bunga Aset lain-lain Simpanan dari nasabah bukan bank Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Surat berharga pasar uang yang diterbitkan Kewajiban lain-lain dan beban masih harus dibayar Kewajiban pada Kantor Pusat dan kantor cabang lain Pendapatan bunga Pendapatan komisi Beban bunga Beban komisi Pendapatan operasional lainnya - lain-lain Alokasi beban dari Kantor Pusat Pemeliharaan dan sewa Pembebanan dari kantor cabang lainnya Beban umum dan administrasi lainnya Beban operasional lainnya - lain-lain
2007
77.349 133.247 2.010.216 14.130 132.190 47.540 1.430.000 26.091 62.668 67.334 14.864 49.254 250.000
57.727 58.152 1.452.823 100.585 12.666 67.988 500.000 11.288 50.804 28.834 10.573 58.359 70.000
Demand deposits at other banks Due from other branches Placements with other banks Marketable securities Derivative receivables Loans receivable Receivables under secured borrowing Interest receivables Other assets Deposits from non-bank customers Deposits from other banks Derivative payables Money market securities issued
311.712
232.760
Other liabilities and accrued expenses
1.699.250 210.624 16.304 79.261 6.275 58.611 199.373 314 43.058
1.436.411 81.260 109 90.745 77 55.689 164.982 14.726 32.701
3.449 1.337
113 390
Due to Head Office and other branches Interest income Commission income Interest expenses Commission expenses Other operational revenue - others Head Office allocation expenses Maintenance and rent Interbranch charges Miscellaneous general and administrative expenses Other operational expenses - others
KOMITMEN DAN KONTINJENSI Tagihan kontinjensi: Garansi yang diterima Kewajiban kontinjensi: Garansi bank dan pengapalan yang diterbitkan
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
6.869.659
6.236.610
Contingent liabilities: 259.536
74.584
TRANSAKSI TUNAI VALUTA ASING YANG BELUM DISELESAIKAN Kontrak pembelian tunai valuta asing yang belum diselesaikan Kontrak penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan
Contingent receivables: Guarantees received
Bank and shipping guarantees issued UNSETTLED SPOT FOREIGN CURRENCY TRANSACTIONS
6.027
235.861
Unsettled spot purchase contracts
6.028
505.823
Unsettled spot selling contracts
80
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
26. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
26. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (“KPMM”) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku, bank-bank komersial di Indonesia wajib mempertahankan rasio KPMM minimum sebesar 8% dan memasukkan risiko pasar dalam perhitungan rasio KPMM.
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (“CAR”) as of 31 December 2008 and 2007 was calculated in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations. Under the prevailing Bank Indonesia regulations, commercial banks in Indonesia are required to maintain a minimum CAR of 8% and to include market risk in the computation of CAR.
Rasio KPMM Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, yang dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
The Bank’s CAR as of 31 December 2008 dan 2007, computed in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations was as follows:
Komponen modal: Penyertaan Kantor Pusat Dana usaha Laba bersih tahun berjalan (50%) Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat (saldo rugi) tahuntahun sebelumnya Cadangan umum penyisihan penghapusan aset produktif (maksimum 1,25% dari aset tertimbang menurut risiko)
2008
2007
1.638.008) 1.206.063) 365.425)
1.638.008) 1.198.146) 182.194)
88.477)
(55.560)
Components of capital: Head Office investment Operating funds Current year net income (50%) Prior year’s unremitted profit (accumulated deficit) General reserve for allowance for productive assets (maximum 1.25% of risk weighted assets)
Dikurangi: penyertaan Jumlah modal
90.179) 3.388.152) (1.500) 3.386.652)
66.142) 3.028.930) (1.500) 3.027.430)
Aset tertimbang menurut risiko
8.961.289)
6.562.812)
Risk weighted assets
37,79%)
46,13%)
Capital Adequacy Ratio
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku, rasio KPMM harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
27. MANAJEMEN RISIKO
Less: investment Total capital
In accordance with the prevailing Bank Indonesia regulation, the CAR should be calculated without including the tax effect of deferred income tax.
27. RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko dalam Deutsche Bank merupakan fungsi yang independen dari para pengambil risiko yang terdapat di berbagai Divisi Grup. Manajemen risiko ini difokuskan pada kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur, menggabungkan dan mengelola risiko untuk meningkatkan modal dan menilai risiko secara tepat. Kerangka manajemen risiko yang dimiliki Bank diyakini dapat mendorong terbentuknya harmonisasi antara lingkungan risiko internal Bank dengan budaya perusahaan dalam filosofi risiko terpadu. Deutsche Bank mengelola risiko dengan kerangka prinsip risiko yang komprehensif, struktur organisasi dan proses risiko yang erat terkait dengan aktivitas Divisi Grup.
81
Risk management in Deutsche Bank is functionally independent of risk takers in the various Group Divisions. It is centered on the ability to identify, measure, aggregate and manage risks, to attribute capital and price risks appropriately. The Bank’s risk management framework promotes an internal risk environment across the Bank that is culturally attuned to its overall risk philosophy. Deutsche Bank manages risk through a comprehensive framework of risk principles, organizational structure and risk process that are closely aligned with the activities of the Group Divisions.
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Atas penggunaan instrumen-instrumen keuangan, Bank menghadapi risiko-risiko sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from its use of financial instruments:
-
-
risiko kredit; risiko likuiditas; risiko pasar; dan risiko operasional.
credit risk; liquidity risk; market risk; and operational risk.
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO DAN MODAL
RISK AND CAPITAL MANAGEMENT PRINCIPLES
Prinsip utama yang mendukung pendekatan Deutsche Bank terhadap manajemen risiko dan modal adalah sebagai berikut:
The following key principles underpin Deutsche Bank’s approach to risk and capital management:
- Dewan Manajemen melakukan pengawasan atas manajemen risiko dan modal secara menyeluruh untuk Grup secara konsolidasi sebagai satu kesatuan. Dewan Pengawas memantau profil risiko dan modal secara berkala.
- The Management Board provides overall risk and capital management supervision for consolidated Group as a whole. The Supervisory Board regularly monitors risk and capital profile.
- Deutsche Bank mengelola risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, usaha, hukum, reputasi dan modal secara terpadu pada semua tingkatan terkait dalam organisasi. Hal ini juga berlaku untuk produkproduk kompleks yang dikelola secara khusus dalam kerangka yang ditetapkan untuk eksposur perdagangan.
- Deutsche Bank manages credit, market, liquidity, operational, business, legal and reputational risks as well as capital in a coordinated manner at all relevant levels within the organization. This also holds true for complex products which are typically managed within the framework established for trading exposures.
- Struktur dari fungsi hukum, risiko dan modal berkaitan erat dengan struktur Divisi Grup.
- The structure of legal, risk and capital function is closely aligned with the structure of the Group Divisions.
- Fungsi hukum, risiko dan modal independen terhadap Divisi Grup.
- The legal, risk and capital function is independent of the Group Divisions.
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO DAN MODAL
RISK AND CAPITAL MANAGEMENT ORGANIZATION
Chief Risk Officer Deutsche Bank, yang merupakan anggota Dewan Manajemen, bertanggung jawab atas manajemen risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, usaha, hukum dan reputasi serta aktivitas manajemen modal dalam Grup secara konsolidasi. Pada tahun 2007, Deutsche Bank menggabungkan departemen Hukum dan Kepatuhan dengan fungsi manajemen risiko dan modal yang ada menjadi satu kesatuan fungsi hukum, risiko dan modal.
Deutsche Bank’s Chief Risk Officer, who is a member of the Management Board, is responsible for credit, market, liquidity, operational, business, legal and reputational risk management as well as capital management activities within the consolidated Group. In 2007, Deutsche Bank merged the Legal and Compliance departments with the existing risk and capital management function to an integrated legal, risk and capital function.
Ada dua komite fungsional yang dipusatkan pada fungsi hukum, risiko dan modal. Komite Risiko dan Modal dipimpin oleh Chief Risk Officer, dengan Chief Financial Officer sebagai Wakil Ketua. Tanggung jawab Komite Risiko dan Modal meliputi perencanaan profil risiko dan modal, pengawasan kapasitas modal dan optimisasi pendanaan. Selain itu, Chief Risk Officer juga memimpin Komite Risiko Executive, yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengendalian risiko-risiko dalam Grup secara konsolidasi. Dua Wakil Chief Risk Officer yang melapor secara langsung kepada Chief Risk Officer merupakan anggota pengambil keputusan dalam Komite Risiko dan Modal.
Two functional committees are central to the legal, risk and capital function. The Capital and Risk Committee is chaired by the Chief Risk Officer, with the Chief Financial Officer being the Vice Chairman. The responsibilities of the Capital and Risk Committee include risk profile and capital planning, capital capacity monitoring and optimization of funding. In addition, the Chief Risk Officer chairs the Risk Executive Committee, which is responsible for management and control of the aforementioned risks across the consolidated Group. The two Deputy Chief Risk Officers who report directly to the Chief Risk Officer are among the voting members of the Capital and Risk Committee.
82
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Unit hukum, risiko dan modal dibentuk dengan tugas untuk:
Dedicated legal, risk and capital established with the mandate to:
- Meyakinkan bahwa penyelenggaraan usaha dalam tiap divisi konsisten dengan hasrat (appetite) Bank terhadap risiko yang telah ditetapkan oleh Komite Risiko dan Modal;
- Ensure that the business conducted within each division is consistent with the risk appetite that the Capital and Risk Committee has set;
- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi yang sesuai dengan kegiatan usaha tiap divisi;
- Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to the businesses within each division;
- Menyetujui batasan-batasan risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas;
- Approve credit risk, market risk and liquidity risk limits;
- Melakukan penelaahan atas portofolio secara berkala untuk meyakinkan bahwa portofolio risiko masih dalam batas yang dapat diterima; dan
- Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risk is within acceptable parameters; and
- Mengembangkan dan melaksanakan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang tepat untuk tiap divisi.
- Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
Komite Risiko Reputasi Grup adalah sub-komite formal dari Komite Risiko Executive dan dipimpin oleh Chief Risk Officer. Komite ini menelaah dan membuat keputusan akhir untuk seluruh permasalahan risiko reputasi, dimana pelaporan atas masalah yang terkait dengan reputasi Bank dianggap penting oleh manajemen senior usaha dan regional atau diwajibkan oleh kebijakan dan prosedur Grup.
The Group Reputational Risk Committee (“GRRC”) is an official sub-committee of the Risk Executive Committee and is chaired by the Chief Risk Officer. The GRRC reviews and makes final determinations on all reputational risk issues, where the escalation of such issues is deemed necessary by senior business and regional management or required under the Group policies and procedures.
Departemen Keuangan dan Audit mendukung fungsi hukum, risiko dan modal. Departemen-departemen tersebut beroperasi secara independen terhadap Divisi Grup dan fungsi hukum, risiko dan modal. Peran dari departemen Keuangan adalah untuk membantu Bank dalam menghitung dan menelaah risiko yang dihadapi dan meyakinkan kualitas dan integritas data yang terkait dengan risiko. Departemen Audit menelaah kepatuhan prosedur pengendalian internal terhadap standar internal dan aturan hukum.
The Finance and Audit departments support the legal, risk and capital function. They operate independently of both the Group Divisions and of the legal, risk and capital function. The role of the Finance department is to help quantify and verify the risk that the Bank assumes and ensures the quality and integrity of the risk related data. The Audit department reviews the compliance of the internal control procedures with internal and regulatory standards.
Di tingkat kantor cabang Indonesia, struktur manajemen risiko beroperasi dalam beberapa tingkatan, dimulai dari Unit Manajemen Risiko yang melapor kepada Komite Risiko Indonesia, yang bekerja sama secara erat dengan Komite Risiko Regional Asia Pasifik. Komitekomite ini, yang terdiri dari anggota dari manajemen dan kelompok pendukung back office, meyakinkan adanya konsistensi dalam pelaksanaan prinsip Grup dan peraturan setempat yang berlaku.
At the Indonesia branch level, the risk management structure operates in a multi-tier set up, starting from the Risk Management Unit (“RMU”) that reports to the Indonesian Risk Committee (“IRC”) who in turn works very closely with the Asia Pacific Regional Risk Committee (“RRC”). These committees, which are composed of members from management and the back office support group, ensure consistency in implementation of the Group principles as well as with local regulations.
Berikut ini adalah informasi tentang eksposur Bank terhadap risiko-risiko di atas dan tujuan, kebijakan dan proses untuk mengukur dan mengelola risiko:
Presented below is the information about the Bank’s exposure to each of the above risks and the objectives, policies and processes for measuring and managing risks:
83
function
is
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Risiko kredit merupakan risiko apabila suatu pihak lalai untuk memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian finansial. Risiko kredit timbul dari seluruh transaksi yang menyebabkan adanya tuntutan yang bersifat aktual, kontinjensi atau potensial terhadap pihak lain, obligor atau peminjam. Oleh karenanya, Bank mengukur eksposur kredit dari berbagai kategori yaitu kredit, kewajiban kontinjensi, derivatif over-the-counter (“OTC”), dan aset yang dapat diperdagangkan.
Credit risk is the risk that one party to a financial instrument will fail to discharge an obligation and cause the other party to incur a financial loss. Credit risk arises from all transactions that give rise to actual, contingent or potential claims against any counterparty, obligor or borrower. As such, the Bank measures its credit exposure across various categories, namely loans, contingent liabilities, over-the-counter (“OTC”) derivatives, and tradable assets.
Risiko kredit yang terkait dengan instrumen keuangan derivatif terbatas pada instrumen dengan nilai wajar positif, yang dicatat sebagai tagihan derivatif (Catatan 7). Risiko kredit maksimum, tanpa memperhitungkan nilai wajar jaminan dan perjanjian saling hapus, terbatas pada jumlah dalam laporan aset, kewajiban dan dana modal yang diberikan, ditambah dengan komitmen kepada nasabah seperti yang diungkapkan pada Catatan 8.
Credit risk in respect of derivative financial instruments is limited to those with positive fair values, which are recorded as derivative receivables (Note 7). The maximum credit risk, without taking into account the fair value of any collateral and netting agreements, is limited to the amounts on the statement of assets, liabilities and assigned capital funds, plus commitments to customers as disclosed in Note 8.
Jika diperlukan, Bank memperoleh jaminan, terikat dalam perjanjian saling hapus prinsip (master netting agreements), mempertimbangkan jangka waktu eksposur, dan mengelola konsentrasi risiko kredit berdasarkan segmen geografis dan/atau ekonomi.
Where appropriate, the Bank obtains security, enters into master netting agreements, rationalizes the duration of exposures, and manages concentrations of credit risk across geographical and/or economic segmentation.
Ringkasan konsentrasi risiko atas kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan industri diungkapkan pada Catatan 8.
The summary of concentration of credit risk on loans receivable to customers as to industry is presented in Note 8.
b. Risiko likuiditas
b. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul dari potensi adanya ketidakmampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Manajemen Risiko Likuiditas meyakinkan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Untuk membatasi risiko ini, manajemen mengatur diversifikasi sumber dana, mengelola aset dengan pertimbangan likuiditas dan mengawasi likuiditas secara harian. Selain itu, kantor cabang Indonesia memelihara cadangan wajib atas deposito yang disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.
Liquidity risk is the risk arising from potential inability to meet all payment obligations when they become due. Liquidity Risk Management safeguards the ability of the Bank to meet all payment obligations when they become due. To limit this risk, management arranges for diversified funding sources, manages assets with liquidity in mind and monitors liquidity on a daily basis. In addition, the Indonesia branch maintains statutory reserves on deposits which are kept in the form of demand deposits at Bank Indonesia.
Treasury Grup bertanggung jawab untuk mengelola risiko likuiditas. Kerangka manajemen risiko likuiditas Bank dirancang untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola posisi risiko likuiditas. Kebijakan yang mendasar ditelaah secara berkala oleh Komite Aset dan Kewajiban Grup dan pada akhirnya disetujui oleh Anggota Dewan yang bertanggung jawab kepada Treasury Grup. Kebijakan tersebut mendefinisikan metodologi yang diterapkan pada Grup, kantor cabang dan anak perusahaannya. Pada tingkat kantor cabang, risiko likuiditas dikelola oleh Komite Aset dan Kewajiban lokal berdasarkan kebijakan yang telah disetujui pada tingkat Grup.
The Group Treasury is responsible for the management of liquidity risk. The Bank’s liquidity risk management framework is designed to identify, measure and manage the liquidity risk position. The underlying policies are reviewed on a regular basis by the Group Asset and Liability Committee (“ALCO”) and finally approved by the Board Member responsible for the Group Treasury. The policies define the methodology which is applied to the Group, its branches and its subsidiaries. At the branch level, liquidity risk is managed by the local ALCO based upon the approved policies at the Group level.
84
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
Profil jatuh tempo aset dan kewajiban Bank berdasarkan perjanjian kontraktual pembayaran dengan tidak memperhitungkan tanggal jatuh tempo efektif diungkapkan pada Catatan 24. c. Risiko pasar
The maturity profile of the Bank’s assets and liabilities based on contractual repayment arrangements and does not take into account the effective maturities is presented in Note 24. c. Market risk
Pada hakekatnya, seluruh usaha memiliki risiko dimana tingkat dan harga pasar akan bergerak dan menghasilkan laba atau rugi bagi Bank. Bagi Bank, jenis risiko pasar adalah sebagai berikut:
Substantially, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profits or losses for the Bank. For the Bank, the types of market risk are:
-
- interest rate risk; - foreign exchange risk; and - commodity price risk.
risiko tingkat bunga; risiko kurs valuta asing; dan risiko harga komoditas.
Risiko tingkat bunga terdiri dari dua komponen. Risiko umum menggambarkan perubahan nilai dikarenakan pergerakan pasar secara umum, sementara risiko khusus terkait dengan penerbit instrumen keuangan.
The interest rate risk consists of two components. The general risk describes value changes due to general market movements, while the specific risk has issuer-related causes.
Kerangka Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management framework
Bank menanggung risiko pasar baik dari aktivitas perdagangan maupun non perdagangan. Bank menanggung risiko dengan menciptakan pasar dan mengambil posisi dalam utang, kurs valuta asing, surat berharga utang dan komoditas lainnya, serta derivatif dan sejenisnya.
The Bank assumes market risk in both trading and non trading activities. The Bank assumes risk by making markets and taking positions in debt, foreign exchange, other debt securities and commodities, as well as in equivalent derivatives.
Kombinasi antara analisa kerentanan risiko, value-atrisk, stress testing dan economic capital metrics digunakan untuk mengelola risiko pasar dan menetapkan limit risiko yang dapat diterima. Economic capital adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan dan menggabungkan risiko pasar dalam portofolio perdagangan dan non perdagangan. Value-at-risk adalah sistem pengukuran yang umum digunakan untuk mengelola risiko pasar perdagangan.
A combination of risk sensitivities, value-at-risk, stress testing and economic capital metrics are used to manage market risk and establish limits. Economic capital is the metric used to describe and aggregate market risk, both in trading and non trading portfolios. Value-at-risk is a common metric used in the management of trading market risk.
Dewan Manajemen dan Komite Risiko Executive, didukung oleh Manajemen Risiko Pasar, yang merupakan bagian dari fungsi manajemen risiko dan modal yang independen, menetapkan suatu limit value-at-risk untuk seluruh Grup untuk risiko pasar dalam trading book. Manajemen Risiko Pasar mengalokasikan keseluruhan limit tersebut ke Divisi Grup. Setelah itu, limit dialokasikan ke lini usaha khusus dan kelompok portofolio perdagangan dan wilayah geografis.
The Management Board and Risk Executive Committee, supported by Market Risk Management, which is part of independent risk and capital management function, set a Group-wide valueat-risk limit for the market risk in the trading book. Market Risk Management sub-allocates this overall limit to the Group Divisions. Below that, limits are allocated to specific business lines and trading portfolio groups and geographical regions.
85
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
27. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (Continued)
i. Risiko valuta
i. Currency risk
Bank menghitung risiko dampak fluktuasi kurs valuta asing atas posisi keuangan dan arus kasnya.
The Bank takes exposure to effects of fluctuations in the prevailing foreign exchange rates on its financial position and cash flows.
Valuta asing utama Bank didominasi oleh USD dan EUR. Kebijakan manajemen risiko kurs valuta asing ditetapkan pada tingkat Grup Deutsche Bank dan limit global dialokasikan ke tingkat regional dan negara dan secara fisik dikelola di tingkat kantor cabang atau entitas lokal. Pada tingkat kantor cabang, risiko kurs valuta asing dikelola untuk mata uang fungsional lokal Bank dan Grup Deutsche Bank memiliki strategi untuk melindungi nilai mata uang fungsional lokal terhadap EUR yang merupakan mata uang pelaporan Grup Deutsche Bank.
The major currencies of the Bank are predominantly denominated in USD and EUR. Foreign exchange risk management policy is set at the Deutsche Bank Group level and global limits are allocated on a regional and country level and physically managed at the branch or local entity level. At the branch level, the foreign exchange risk is managed in the context of the local functional currency of the Bank and Deutsche Bank Group has a strategy to hedge the local functional currency into EUR which is the reporting currency of the Deutsche Bank Group.
Posisi devisa neto diungkapkan pada Catatan 23.
The net foreign exchange position is presented in Note 23.
ii. Risiko tingkat bunga
d.
ii. Interest rate risk
Aktivitas usaha Bank memiliki risiko fluktuasi tingkat bunga apabila aset yang menghasilkan pendapatan bunga (termasuk investasi) dan kewajiban berbunga telah jatuh tempo atau dinilai kembali pada saat yang berbeda atau dengan nilai yang berbeda. Aktivitas Manajemen Risiko Pasar ditujukan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, dengan tingkat bunga pasar yang konsisten dengan strategi usaha Bank.
The Bank’s business activities are exposed to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets (including investments) and interest-bearing liabilities mature or re-price at different times or in differing amounts. Market Risk Management activities are aimed at optimizing net interest income, given market interest rate levels consistent with the Bank’s business strategies.
Aktivitas Manajemen Risiko Aset-Kewajiban dilaksanakan terkait dengan kerentanan Bank terhadap perubahan tingkat bunga. Bank juga menggunakan kombinasi instrumen keuangan derivatif, terutama swap suku bunga dan opsi, dan kontrak lainnya untuk mencapai tujuan manajemen risiko.
Asset-Liability Risk Management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. The Bank also uses a combination of derivative financial instruments, particularly interest rate swaps and options, as well as other contracts to achieve its risk management objectives.
Risiko operasional
d. Operational risk
Risiko operasional didefinisikan oleh Grup sebagai risiko terjadinya kerugian dalam kaitannya dengan karyawan, spesifikasi dan dokumentasi perjanjian, teknologi, kegagalan dan bencana infrastruktur, proyek, pengaruh eksternal dan hubungan dengan nasabah. Risiko operasional meliputi risiko hukum dan peraturan, di luar risiko usaha dan reputasi.
Operational risk is defined by the Group as the risk of incurring losses in relation to employees, contractual specifications and documentation, technology, infrastructure failure and disasters, projects, external influences and customer relationships. It includes legal and regulatory risk, but excludes business and reputational risk.
Manajemen Risiko Operasional Grup adalah fungsi manajemen risiko yang independen dalam Grup yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan kerangka risiko operasional dan kebijakan terkait. Penerapan kerangka dan manajemen risiko operasional harian merupakan tanggung jawab divisi usaha Grup. Berdasarkan model keterkaitan usaha tersebut, pengawasan secara ketat dan pemahaman yang tinggi atas risiko operasional dapat dipastikan.
Group Operational Risk Management is an independent risk management function within the Group that is responsible for defining the operational risk framework and related policies. The responsibility for implementing the framework as well as the day-today operational risk management lies with the Group’s business divisions. Based on such business partnership model, close monitoring and high awareness of operational risk is ensured.
86
DEUTSCHE BANK AG – INDONESIAN BRANCHES COMBINED STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
DEUTSCHE BANK AG – CABANG INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
28. REKLASIFIKASI AKUN
28. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun tertentu dalam neraca gabungan tanggal 31 Desember 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian neraca gabungan tanggal 31 Desember 2008. Perbandingan antara jumlah sebelum reklasifikasi dan setelah reklasifikasi adalah sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Surat-surat berharga Piutang bunga
Certain accounts in the combined balance sheet as of 31 December 2007 have been reclassified to conform with the presentation in combined balance sheet as of 31 December 2008. A comparison of the amounts before reclassification and after reclassification is as follows:
Reklasifikasi/ Reclassification
2.938.633 79.676
(42.815) 42.815)
87
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
2.895.818 122.491
Marketable securities Interest receivables
C. FINANCIAL KEY RATIO
C. RASIO KEUANGAN PENTING
Financial Ratio 31 December 2008 and 2007 Ratio (%) I. CAPITAL / MODAL 1. CAR – credit risk / CAR – risiko kredit 2. CAR – credit risk and market risk / CAR – risiko kredit dan risiko pasar 3. Fixed asset to capital / Aset tetap terhadap modal II. QUALITY OF ASSETS / KUALITAS ASET 1. Non performing Earning asset to total earning assets / Pinjaman Macet terhadap total aset lancer 2. Allowance for possible losses on earning assets to earning assets / Penyisihan untuk kemungkinan kerugian atas aset lancar terhadap aset lancar 3. Fulfillment Allowance for possible losses on earning assets / Pemenuhan Penyisihan untuk kemungkinan kerugian atas aset lancar 4. Fulfillment Allowance for possible losses on non earning asset / Pemenuhan Penyisihan untuk kemungkinan kerugian atas aset tidak lancar 5. NPL – Gross 6. NPL – Netto III. RENTABILITY / RENTABILITAS 1. ROA 2. ROE 3. NIM 4. Operating expense to operating revenues / Biaya operasional terhadap pendapatan operasional IV. LIQUIDITY / LIKUIDITAS Loan to Deposit Ratio (LDR) / Rasio Pinjaman terhadap Deposito (LDR) V. COMPLIANCE / KEPATUHAN 1.a. PERCENTAGE VIOLATION on LEGAL LENDING LIMIT / PERSENTASE PELANGGARAN atas BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT a.1. Related party / Pihak terkait a.2. Non related party / Bukan pihak terkait b. PERCENTAGE LENDING in EXCESS on LEGAL LENDING LIMIT / PERSENTASE PINJAMAN MELEBIHI BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN b.1. Related party / Pihak terkait b.2. Non Related party / Bukan pihak terkait 2. Statutory reserve requirement IDR / Giro Wajib Minimum – Rp 3. Net Open Position (NOP) / Posisi Devisa Neto (PDN)
88
2008
2007
46.94%
57.21%
37.79%
46.13%
2.40%
2.24%
2.31%
2.08%
2.52%
2.99%
111.10%
110.56%
100.00%
-
6.02% 1.94%
4.87% 0.13%
5.96% 22.83% 3.43% 57.93%
3.31% 14.38% 2.26% 68.93%
68.03%
68.82%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
5.41%
8.72%
13.96%
5.73%
D. RISK MANAGEMENT RISK MANAGEMENT
D. MANAJEMEN RESIKO MANAJEMEN RESIKO
Deutsche Bank has a comprehensive risk management policy, which is implemented and overseen locally by multiple levels of risk management structures involving the Risk Management Unit (RMU) and the Indonesian Risk Committee (IRC).
Deutsche Bank memiliki kebijakan manajemen risiko yang menyeluruh, yang diimplementasikan dan diawasi secara lokal oleh berbagai tingkat struktur manajemen risiko yang melibatkan Unit Manajemen Risiko (RMU) dan Komite Risiko Indonesia (IRC).
The RMU meets monthly and is comprised of staff from infrastructure divisions including the Head of Global Markets Operations, Cash Operations, Loan Operations, Compliance, Finance, and the COO,.
RMU mengadakan rapat setiap bulan dan terdiri dari staf dari divisi infrastruktur termasuk Pimpinan Global Markets Operations, Cash Operations, Loan Operations, Kepatuhan, Keuangan, dan COO.
The Indonesian Risk Committee (IRC) structure, which includes the CCO and COO, meets quarterly and has been in place for more than two years. The IRC works closely with the Regional Risk Committee (RRC) to assess and manage the risk profile (credit, liquidity, market, and other risks) for Indonesia.
Struktur Komite Risiko Indonesia (IRC), termasuk CCO dan COO, mengadakan rapat setiap kuarta dan telah berjalan selama lebih dari dua tahun. IRC bekerja sama dengan erat dengan Komite Risiko Regional (RRC) untuk mengakses dan menangani profil risiko (risiko kredit, likuiditas, pasar dan lain-lain) bagi Indonesia.
Risk management policies can summarised as follows:
Kebijakan manajemen risiko dapat diringkas seperti dibawah ini:
•
Credit risk – every extension of credit to any counterparty requires approval from Credit Risk Management (CRM). Credit approval authorities are assigned according to the qualifications, experience and training of the officers and are reviewed periodically. Credit lines approved should be consistent with the portfolio and local regulatory guidelines. CRM reviews credit exposures periodically and ensures that allowance for loan losses is provided for accounts that are doubtful of collection.
•
Risiko kredit – setiap perpanjangan kredit kepada pihak lawan memerlukan persetujuan dari Manajemen Risiko Kredit (CRM). Wewenang persetujuan kredit diberikan sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan pelatihan officer yang bersangkutan dan ditinjau secara berkala. Limit kredit yang disetujui harus sesuai dengan portofolio and ketentuan peraturan lokal. CRM meninjau eksposur kredit secara berkala dan memastikan agar disisihkan cadangan untuk kerugian pinjaman untuk rekening yang meragukan.
•
Market risk – the Bank assumes market risk in both trading and non-trading activities by taking positions in debt obligations, foreign exchange and securities. The Bank uses a combination of risk sensitivities, value-at-risk, stress testing and economic capital metrics to manage market risks and use as a basis for setting limits.
•
Risiko pasar – Bank mempunyai risiko pasar dalam aktivitas trading dan non-trading dengan membuka posisi dalam debt obligation, valuta asing dan sekuritas. Bank menggunakan kombinasi sensitivitas risiko, value-at-risk, stress testing dan economic capital metrics untuk menangani risiko pasar dan menggunakannya sebagai dasar penentuan limit.
•
Liquidity risk – the Bank’s effective management of liquidity risk has been instrumental in maintaining a healthy funding profile, even in periods of general economic weakness. Liquidity is monitored through the use of Funding Matrix, which shows the excess or shortfall of assets over liabilities in each time bucket and allows the Bank to identify and manage open liquidity exposures.
•
Risiko Likuiditas – penanganan risiko likuiditas Bank yang efektif telah membantu dalam menjaga profil pendanaan yang sehat, meskipun dalam periode ekonomi umum yang lemah. Likuiditas dimonitor melalui penggunaan Funding Matrix, yang menunjukkan kelebihan atau kekurangan aset dibanding kewajiban dalam setiap jangka waktu dan memungkinkan Bank untuk mengidentifikasikan dan menangani eksposur likuiditas yang terbuka.
•
Operational risk – defined to be the potential for incurring losses in relation to employees, project management, contractual specifications and documentation, technology, infrastructure failure and disasters, external influences and customer relationships. Operational risk is managed by the respective Business Divisions with factors such as
•
Risiko Operasional – didefinisikan sebagai potensi timbulnya kerugian sehubungan dengan karyawan, manajemen proyek, spesifikasi dan dokumentasi kontrak, teknologi, kegagalan infrastruktur dan bencana, pengaruh eksternal dan hubungan nasabah. Tanggungjawab untuk operasional manajemen risiko ditangani
89
direct and indirect losses, transactional errors, employee turnover, disaster recovery readiness, audit actions , taken into account to assess operational risk.
terutama terletak pada Divisi Bisnis yang bersangkutan dan unit operasional terkait. Berbagai faktor seperti kerugian langsung dan tidak langsung, kesalahan transaksi, perpindahan karyawan, kesiapan penanganan bencana, tindakan audit dipertimbangkan untuk menilai risiko operasional.
•
Legal risk – documents and agreements with third parties are reviewed by the Legal Division (operating from Singapore and supported by local external counsels) prior to execution /finalisation to ensure that documentation is in compliance with law. Any legal disputes are also managed by Legal with close reference to local country management.
•
Risiko Hukum – dokumen dan perjanjian dengan pihak ke tiga ditinjau oleh Divisi Hukum (yang beroperasi dari Singapura dan didukung oleh dewan eksternal lokal) sebelum dilaksanakan untuk memastikan bahwa dokumentasi telah memenuhi undang-undang. Permasalahan hukum, juga ditangani oleh Divisi Hukum –dengan merujuk kepada manajemen lokal.
•
Reputation and Strategic risk – any potential reputation or strategic risk is first identified at the Risk Committees or the Executive Committee (EXCO). If warranted, any such risk identified will be escalated to the IRC and relevant Group Risk Officer.
•
Risiko Reputasi dan Strategi – potensi risiko reputasi atau strategi pertama-tama diidentifikasikan pada tingkat Komite Risiko atau Komite Eksekutif (EXCO). Bila diperlukan, risiko yang sudah teridentifikasi akan dibawa kepada IRC dan Grup Risk Officer terkait.
•
Compliance risk – each Business/Function Head assumes primary responsibility to ensure that their respective activities are in full compliance with internal and regulatory requirements. The Head of Compliance ensures that updates to regulations are circulated to all heads, while Internal Audit conducts reviews to ascertain compliance with internal and regulatory requirements.
•
Risiko kepatuhan – setiap Pimpinan Bisnis/Fungsi memegang tanggungjawab utama untuk memastikan agar aktivitas mereka semua memenuhi ketentuan internal dan peraturan pengawas. Kepala Bagian Kepatuhan memastikan pengkinian peraturan diedarkan kepada semua pimpinan sementara audit internal mengadakan kajian untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan internal dan peraturan pengawas.
90
E. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
E. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
In 2007, Bank Indonesia issued detailed guidelines on Good Corporate Governance (GCG) vide their regulation No.8/4/PBI/2006 and 8/14/PBI/2006. The rules of GCG implemented by Bank Indonesia are based on transparency, accountability, independence, responsibility, and fairness. The two Deutsche Bank AG branches in Indonesia – in Jakarta and Surabaya – comply with these guidelines.
Dalam tahun 2007, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan yang terperinci mengenai Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik melalui Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan 8/14/PBI/2006. Ketentuan mengenai GCG yang diimplementasikan oleh Bank Indonesia berdasarkan transparansi, akuntabilitas, independensi, tanggungjawab dan kejujuran. Dua cabang Deutsche Bank di Indonesia – di Jakarta dan Surabaya – mematuhi semua ketentuan ini.
Effective corporate governance, to comply with the high international standard, is part of Deutsche Bank’s identity. The Bank ensures a responsible, value-driven management and control through a system of corporate governance, which has four key elements: good relations with shareholders, effective cooperation between the Management Board and the Supervisory Board, a system of performance related compensation for our managers and employees, as well as transparent and early reporting.
Untuk memenuhi standar internasional tertinggi, tata kelola perusahaan yang efektif merupakan bagian dari identitas Deutsche Bank. Bank memastikan manajemen yang bertanggungjawab, berdasarkan nilai dan pengawasan melalui sistem tata kelola perusahaan, yang mempunyai empat elemen utama: hubungan yang baik dengan para pemegang saham, kerja sama yang efektif antara Dewan Manajemen dan Dewan Pengawas, sistem kompensasi yang terkait dengan kinerja bagi para manajer dan karyawan kami, serta transparansi dan pelaporan dini.
The fundamental basis for this is provided by, above all, the German Stock Corporation Act and the German Corporate Governance Code. Seeing as our share is also listed on the New York Stock Exchange, we are subject in certain respects to U.S. capital market laws as well as the rules of the Securities and Exchange Commission and the New York Stock Exchange.
Dasar fundamental untuk ini disediakan, terutama oleh, German Stock Corporation Act (Undangundang Perusahaan Jerman) dan German Corporate Governance Code (Kode etik Tata Kelola Perusahaan Jerman). Karena saham kami juga terdaftar di Bursa Saham New York, dalam hal tertentu kami tunduk kepada undang-undang pasar modal Amerika serta peraturan Securities and Exchange Commission and New York Stock Exchange.
We have conducted a self-assessment of our corporate governance procedures and practices against those prescribed by Bank Indonesia, and confirm that we comply with the central bank’s requirements.
Kami telah melakukan penilaian sendiri untuk prosedur-prosedur dan pelaksanaan-pelaksanaan tata kelola bank kami sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia, dan kami mengkonfirmasi bahwa tata kelola bank kami telah sesuai dengan ketentuanketentuan bank sentral.
The requirements of Bank Indonesia on Good Corporate Governance relate to:
Ketentuan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik berhubungan dengan:
1. The Board of Commissioners and the Board of Directors Bank Indonesia has set out comprehensive requirements, covering several aspects governance with regard to the establishment of the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD). All banks operating in the Republic of Indonesia are required to comply with these requirements.
1. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Deutsche Bank AG is a multi-national bank, headquartered in Germany. The Management Board is responsible for managing the company globally, and for the overall supervision of the Deutsche Bank Group. In Asia Pacific, the Regional Governance Board (RGB) representing the Board of Commissioners carries out the supervisory functions on behalf of the Management Board. The principal objective of the RGB is to provide a high level supervision of governance
Deutsche Bank AG adalah multi nasional bank, berkantor pusat di Jerman. Dewan Manajemen Frankfurt bertanggungjawab untuk menangani perusahaan secara global, dan untuk pengawasan keseluruhan Grup Deutsche Bank. Di Asia Pasifik, Regional Governance Board (RGB) (Dewan Tata Kelola Regional), yang mewakili Dewan Komisaris, melaksanakan fungsi pengawasan atas nama
91
Bank Indonesia telah menentukan ketentuan yang lengkap, mencakup beberapa aspek tata kelola sehubungan dengan pembentukan Dewan Komisaris (BOC) dan Dewan Direksi (BOD). Semua bank yang beroperasi di Indonesia diharuskan mematuhi ketentuan ini.
and control issues in the region on behalf of the Management Board. The RGB meets at least four times a year.
Dewan Manajemen. Tujuan utama RGB adalah melakukan pengawasan tata kelola tingkat tinggi dan masalah pengawasan di wilayah ini atas nama Dewan Manajemen. RGB mengadakan rapat empat kali dalam satu tahun.
The RGB has twelve permanent members, including the Regional Chief Executive Officer and Regional Heads of various risk functions.
Anggota RGB terdiri dari dua belas anggota tetap, termasuk Regional Chief Executive Officer dan Regional Head dari berbagai fungsi risiko.
At the local level, in Indonesia, the Board of Directors is represented by the local Executive Committee (EXCO). The EXCO has seven members; these members adequately represent all businesses at this committee. The EXCO meets six times a year and is responsible for the management of the Bank in Indonesia. This includes reviewing the business strategy for the bank, overseeing the profitability of the bank, ensuring compliance of regulations, etc. The RGB keeps an oversight on the Bank in Indonesia through the various committees that have been set-up.
Pada tingkat lokal, di Indonesia, Dewan Direksi diwakili oleh Komite Eksekutif lokal (EXCO). EXCO mempunyai tujuh orang anggota; para anggota ini cukup mewakili semua bisnis dalam komite ini. EXCO mengadakan rapat enam kali dalam satu tahun dan bertanggungjawab atas pelaksanaan manajemen Bank di Indonesia. Hal ini termasuk meninjau strategi bisnis bank, mengawasi laba bank, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dll. RGB melalukan pengawasan sesuai Bank Indonesia melalui berbagai komite yang telah dibentuk.
Members of the RGB and the EXCO have the background and experience that has tested their credibility, integrity and competence for the role. All members of the RGB and EXCO are required to comply with the regulations applicable to employees regarding purchase of equity, and need to declare such ownership.
Para anggota RGB dan EXCO mempunyai latar belakang dan pengalaman yang telah membuktikan kredibilitas, integritas dan kompetensi mereka untuk peran mereka. Semua anggota RGB dan EXCO harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku bagi karyawan mengenai pembelian ekuitas dan keharusan untuk melaporkan kepemilikan tersebut.
The Regional Governance Board (RGB) and the local Executive Committee (EXCO) perform the functions of the BOC and BOD respectively, and comply with the requirements of the central bank with regard to their composition, frequency of meetings, disclosure requirements, and their roles and responsibilities.
Dewan Tata Kelola Regional (RGB) dan Komite Eksekutif lokak (EXCO) masing-masing melaksanakan fungsi BOC dan BOD serta mematuhi ketentuan bank sentral yang terkait dengan susunan, frekuensi rapat, ketentuan keterbukaan dan peran serta tanggungjawab mereka.
2. Committees Deutsche Bank AG has also set up several committees, such as the Audit Committee, a committee for remuneration and compensation, and risk committees. Some of these committees operate at a global level, others at a regional level, and some at local level. These committees have specific terms of reference and operate in accordance to them.
2. Komite-komite Deutsche Bank AG juga telah membentuk beberapa komite, seperti Komite Audit, komite remunerasi dan kompensasi dan komite-komite risiko. Beberapa dari komite ini beroperasi pada tingkat global, lainnya pada tingkat regional dan sebagian pada tingkat lokal. Komite-komite ini mempunyai ketentuan khusus sebagai panduan dan beroperasi sesuai dengan panduan tersebut.
a)
The Audit Committee is set up at the global level and covers all entities of the Bank. The members of the Committee include the Chairperson and Deputy Chairperson of the Supervisory Board, and up to four other Supervisory Board members. This committee keeps informed of the work done by Group Audit, the internal audit department of the Bank.
a)
Komite Audit dibentuk pada tingkat global dan mencakup semua entitas Bank. Para anggota Komite termasuk Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pengawas, dan sampai empat anggota Dewan Pengawas lainnya. Komite ini mengikuti pekerjaan yang dilakukan oleh Grup Audit, bagian audit internal di Bank.
b)
There are three risk committees that operate at different levels. The Regional Risk Committee (RRC) that has the regional risk heads as its members is responsible for a high level supervision on behalf of the RGB. Under the RRC is the Indonesian Risk Committee (IRC). The IRC meets quarterly, to review, among other things, the risk incidents, the risk profile, and outstanding audit issues, of the Bank in Indonesia. The IRC members
b)
Terdapat tiga komite risiko yang beroperasi pada tingkat yang berbeda. Komite Risiko Regional (RRC) dengan anggotanya terdiri dari para pimpinan risiko regional, bertanggungjawab untuk pengawasan tingkat tinggi atas nama RGB. Berada di bawah RRC adalah Komite Risiko Indonesia (IRC). IRC mengadakan rapat setiap kuartal, untuk meninjau, antara
92
include the regional heads of the risk functions and of Group Audit (or their representatives), and the local EXCO members. Finally, there is the Risk Management Unit (RMU) that has the local operations and IT heads as its members. This unit meets eight times a year to review and monitor the risk profile of the branch at a granular level.
lain, risiko insiden, profil risiko, dan masalah audit yang belum diselesaikan dengan Bank Indonesia. Para anggota IRC termasuk pimpinan regional fungsi risiko dan Grup Audit (atau perwakilan mereka) serta para anggota lokal EXCO. Akhirnya, terdapat Unit Manajemen Risiko (RMU) yang anggotanya terdiri dari pimpinan operasional lokal dan TI.. Unit ini mengadakan rapat delapan kali dalam satu tahun untuk meninjau dan memonitor profil risiko bank satu per satu.
The Bank also has a Senior Executive Compensation Committee (SECC) that is responsible for establishing a compensation framework and corporate governance structure.
c) Bank juga mempunyai Komite Kompensasi Eksekutif Senior (SECC) yang bertanggungjawab untuk menetapkan kerangka dan struktur tata kelola perusahaan.
In order to implement minimum standards of corporate governance, Bank Indonesia has set up specific requirements for these committees. These requirements relate to the adequacy of the structure, qualifications and competence of the various committees, and the effectiveness of the duties and responsibilities of the committees. Deutsche Bank has reviewed these requirements, and can confirm that it fulfills the high standards set by the central bank.
Untuk mengimplementasikan standar minimum tata kelola perusahaan, Bank Indonesia telah menentukan persyaratan khusus bagi komite-komite tersebut. Persyaratan ini berkaitan dengan kecukupan struktur, kualifikasi dan kompetensi berbagai komite, dan efektivitas tugas dan tanggungjawab komite-komite ini. Deutsche Bank telah mempelajari persyaratan ini dan dapat mengkonfirmasikan bahwa bank telah memenuhi standar tertinggi yang ditentukan oleh bank sentral.
3. Conflicts of Interest As global financial service providers, banks face actual and potential conflicts of interest periodically. Deutsche Bank conducts its business according to the principle that it must manage conflict of interest fairly, between itself and its clients and between one client and another. To manage conflicts of interest situations promptly and fairly, the Bank has in place business-specific procedures that address the identification and management of actual and potential conflicts of interest that may arise in the course of the Bank’s business. These procedures relate to independence of business divisions, appropriate controls over flow of information, restrictions on cross-Board membership, etc. The procedures are documented and available to all staff concerned.
3. Benturan Kepentingan Sebagai penyedia layanan keuangan global, secara berkala bank-bank menghadapi benturan kepentingan, baik yang sebenarnya atau yang berpotensi. Deutsche Bank melaksanakan bisnis sesuai dengan prinsip bahwa bank harus menyelesaikan benturan kepentingan dengan adil, antara bank sendiri dan nasabahnya dan antara satu nasabah dengan nasabah lainnya. Untuk menyelesaikan keadaan benturan kepentingan dengan cepat dan adil, Bank mempunyai prosedur bisnis khusus yang menangani identifikasi dan penyelesaian benturan kepentingan, yang sebenarnya dan yang berpotensi, yang mungkin timbul dalam pelaksanaan bisnis Bank. Prosedur ini berkaitan dengan independensi divisi bisnis, pengawasan yang sesuai atas arus informasi, larangan keanggotaan cross-Board, dll. Prosedur tersebut didokumentasikan dan tersedia bagi semua staf yang bersangkutan.
The Compliance and Legal departments of the bank assist in the identification and monitoring of such conflicts of interest situations.
Bagian Kepatuhan dan Hukum di bank membantu pengidentifikasian dan monitoring keadaan benturan kepentingan yang demikian.
4. Compliance Function Market conduct is regulated in several markets that we operate in. Complying with these regulations is central to ensuring fair and efficient markets and to promoting investor confidence. Deutsche Bank is committed to ensuring compliance with the regulatory requirements in each market.
4. Fungsi Kepatuhan Tingkah laku pasar diatur dalam beberapa pasar di mana kami beroperasi. Mematuhi peraturan ini merupakan hal yang pokok untuk memastikan pasar yang adil dan efisien dan meningkatkan kepercayaan investor. Deutsche Bank berkomitmen untuk memastikan kepatuhan pada peraturan ketentuan dalam setiap pasar.
To achieve this objective, a separate and independent Compliance function has been set up within Deutsche Bank AG; Jakarta Branch has its own Compliance department.
Untuk mencapai tujuan ini, fungsi Kepatuhan yang terpisah dan independen telah dibentuk dalam Deutsche Bank AG; Cabang Jakarta memiliki bagian
c)
93
The key responsibility of the Compliance department is to facilitate lawful and ethical business. This department aims at protecting the bank by advising on ethical conduct and identifying regulatory solutions, thereby safeguarding the integrity and reputation of the bank. More specifically, the Compliance department promotes awareness of regulatory requirements and monitors compliance of local regulations.
Kepatuhan sendiri. Tanggungjawab utama bagian Kepatuhan adalah memfasilitasi bisnis yang sah menurut hukum dan etika. Bagian ini bertujuan melindungi bank dengan memberikan nasihat mengenai kode etik dan mengidentifikasikan solusi sesuai peraturan, dengan demikian mengamankan integritas dan reputasi bank. Khususnya, bagian Kepatuhan meningkatkan kesadaran akan peraturan sesuai ketentuan dan memonitor kepatuhan pada peraturan lokal.
The Compliance function set up in Deutsche Bank AG meets the requirements set out by Bank Indonesia.
Fungsi Kepatuhan yang ditentukan di Deutsche Bank AG memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
5 Internal Audit Function Deutsche Bank AG has an independent Group Audit function. Group Audit provides a systematic, disciplined manner of examining, evaluating and reporting objectively on the adequacy of both the design and effectiveness of the systems of internal controls and the effectiveness of risk management and governance processes. The coverage model of Group Audit is risk based. Group Audit ensures complete coverage of all business and operational units. The frequency and the intensity of the audit, however, are both determined based on the risk factor of the unit concerned. Deutsche Bank AG, Jakarta branch, has also recently hired an auditor, who joined the branch in January 2009.
5 Fungsi Internal Audit Deutsche Bank AG mempunyai fungsi Grup Audit yang independen. Grup Audit menyediakan cara yang sistematis dan disiplin dalam memeriksa, menilai dan melaporkan secara obyektif mengenai kecukupan desain dan efektivitas sistem pengawasan internal dan efektivitas manajemen risiko serta proses tata kelola. Cakupan model Grup Audit berbasis risiko. Grup Audit memastikan cakupan yang lengkap atas semua unit bisnis dan operasional. Namun demikian, frekuensi dan intensitas audit, kedua-duanya ditentukan berdasarkan faktor risiko unit yang bersangkutan. Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, baru-baru ini juga mengangkat seorang auditor yang bergabung di cabang bulan Januari 2009.
Group Audit is required to prepare and execute a dynamic, risk based, audit plan. The audit plan of Group Audit covers all businesses, functions and processes within the group. Group Audit reports its findings in audit reports that are distributed to the local regional and global business heads, to the local management and to the risk units that need to be made aware of the findings. Issues are reported in the audit reports accordance with the Group Audit Policies. Open issues are also monitored by Group Audit until closure, and delays in completing the audit findings are appropriately escalated within the organisation.
Grup Audit harus menyiapkan dan melaksanakan rencana audit yang dinamis dan berbasis risiko. Rencana audit Grup Audit mencakup semua bisnis, fungsi dan proses dalam grup. Grup Audit melaporkan temuannya dalam laporan audit yang diedarkan kepada pimpinan bisnis lokal, regional dan global, sampai manajemen lokal dan unit risiko yang perlu mengetahui temuan audit. Permasalahan juga dimonitor oleh Grup Audit sampai kasus ditutup, dan keterlambatan dalam menyelesaikan temuan audit disampaikan ke tingkat atas yang sesuai dalam organisasi.
The Group Audit function is independent of the day-to-day business of the Group and the Group Audit staff assumes neither business nor operational responsibilities. The results of the audit work performed are reported in accordance with the Group Audit Policies.
Fungsi Grup Audit independen dari bisnis sehari-hari Grup dan staf Grup Audit tidak mempunyai tanggunjawab bisnis atau operasional. Hasil audit yang dilaksanakan dilaporkan sesuai dengan Kebijakan Grup Audit.
In 2008, Deutsche Bank AG hired an auditor to be located in the Jakarta branch. The auditor assumed his responsibilities in January 2009.
Dalam tahun 2008, Deutsche Bank AG mengangkat seorang auditor yang ditempatkan di cabang Jakarta. Auditor ini mulai bertanggungjawab sejak Januari 2009.
The structure of the Group Audit function within the Bank meets the requirements set out by Bank Indonesia in terms of adequacy, efficiency and independence.
Struktur fungsi Grup Audit di Bank memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Bank Indonesia dalam hal kecukupan, efisiensi dan independensi.
6. External Audit Function Deutsche Bank AG has appointed KPMG as the external auditors of the firm who are also accredited by Bank Indonesia.
6. Fungsi Eksternal Audit Deutsche Bank AG telah menunjuk KPMG sebagai kantor auditor eksternal. KPMG mempunyai referensi yang baik, sebagai salah satu dari empat perusahaan terbaik dalam bisnisnya, dan juga telah diakreditasi Bank Indonesia.
94
KPMG holds a good understanding of the banking activities as it acts as an external auditor for the Bank’s branches globally. The appointment of the external auditor is managed by the Regional Office and the Head Office of Deutsche Bank.
KPMG menunjukkan pengertian yang baik mengenai aktivitas perbankan karena perusahaan ini bertindak sebagai auditor eksternal bagi cabang-cabang Bank secara global. Penunjukkan auditor eksternal dilakukan oleh Kantor Regional dan Kantor Pusat Deutsche Bank.
7. Risk Management and Internal Control Function
7. Manajemen Risiko dan Fungsi Pengawasan Internal Bank-bank terekspos terhadap berbagai risiko seperti kerugian kredit, volatilitas disebabkan oleh variasi harga dan kurs pasar, kegagalan operasional, kekurangan likuiditas, dan masalah terkait dengan peraturan dan hukum. Deutsche Bank telah membentuk divisi untuk menangani semua aspek risiko ini, mulai dari analisa risiko kredit pihak lawan dan stress testing pergerakan pasar sampai perlindungan infrastruktur dan informasi Bank.
Banks are exposed to a variety of risks such as credit losses, volatility due to variation in market prices and rates, operational failures, liquidity shortages, and regulatory and legal matters. Deutsche Bank has set up divisions to manage all aspects of these risks, from the analysis of the counterparty credit risk and stress testing of market movements to the protection of the Bank’s infrastructure and information.
To elaborate, (i) Credit Risk Management is an independent credit approval and monitoring function for all of the Bank; (ii) Corporate Security and Business Continuity aims to protect the Bank’s people, infrastructure, information and processes; (iii) Legal manages the legal risk to help protect integrity and reputation of the Bank; (iv) Market Risk Management aggregates and analysis the different types of risks taken by the Bank and then communicates them in a transparent way; and (v) Treasury manages the capital, funding and liquidity risk.
Untuk menjelaskan, (i) Manajemen Risiko Kredit adalah fungsi persetujuan dan monitoring kredit yang independen di seluruh Bank; (ii) Corporate Security dan Business Continuity bertujuan untuk melindungi karyawan, infrastruktur, informasi dan proses Bank; (iii) Hukum menangani risiko hukum untuk membantu melindungi integritas dan reputasi Bank; (iv) Manajemen Risiko Pasar menggabungkan dan menganalisa jenis risiko yang berbeda yang dihadapi Bank dan kemudian mengkomunikasikan risiko-risiko ini dengan cara yang transparan; dan (v) Treasury menangani modal, pendanaan dan risiko likuiditas.
In addition, the Bank has also set up risk committees at the local and the regional levels to ensure the risks faced by the Bank are reviewed continuously and corrective actions are implemented in a timely manner. Appropriate escalation paths of these committees to the BOD and the BOC ensure that these committees perform their functions adequately.
Selain itu, Bank juga telah membentuk komitekomite risiko pada tingkat lokal dan regional untuk memastikan agar risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank dikaji secara terus menerus dan tindakan perbaikan dilakukan dengan tepat waktu. Jalur pelaporan komite-komite ini kepada BOD dan BOC memastikan agar komite-komite ini cukup melaksanakan fungsinya.
In this too, Deutsche Bank complies with the regulations of the central bank.
Dalam hal ini, Deutsche Bank juga mematuhi peraturan bank sentral.
8. Related Parties and Large Credit Exposure Credit Risk Management (CRM) is an independent credit approval and monitoring function in whole of Deutsche Bank. This global coverage enables CRM to use expert local knowledge to analyse counterparty credit risk and maximize risk adjusted rate of return.
8. Pihak Terkait dan Eksposur Kredit yang Besar Manajemen Risiko Kredit (CRM) adalah fungsi persetujuan dan monitoring kredit yang independen di seluruh Deutsche Bank. Cakupan global ini memungkinkan CRM untuk menggunakan keahlian pengetahuan lokal untuk menganalisa risiko kredit pihak lawan dan memaksimalkan tingkat pendapatan yang disesuaikan dengan risiko.
It is the Bank’s aim to ensure a diversified and marketable credit portfolio to prevent undue concentration and minimize long-tail risks, effectively protecting the Bank’s capital in all market conditions. Credit exposure is also consolidated on a group wide basis following a one obligor principle.
Bank bertujuan memastikan portofolio kredit yang diversifikasi dan marketable untuk mencegah konsentrasi yang tidak diinginkan dan meminimalkan risiko yang berekor panjang, melindungi modal Bank dengan efektif dalam segala kondisi pasar. Eksposur kredit juga dikonsolidasikan berbasis grup dengan prinsip mengikuti satu obligor.
95
In Indonesia, Deutsche Bank AG adheres to the Bank Indonesia regulation on the Legal Lending Limits, to avoid concentration risk on one obligor. Every effort is also made to provide Bank Indonesia with the accurate reports in a timely manner.
Di Indonesia, Deutsche Bank AG mematuhi peraturan Bank Indonesia mengenai Batas Maksumum Pemberian Kredit untuk menghindari konsentrasi risiko pada satu obligor. Setiap usaha dilakukan untuk memberikan laporan yang akurat dan tepat waktu kepada Bank Indonesia.
9. Transparency of Financial Results Deutsche Bank is committed to providing a true and fair representation of its financial performance to its shareholders and to the other parties concerned, in a timely manner. Accordingly, the financial results are prepared and presented in accordance with the relevant global accounting standards of accuracy, consistency, disclosure and transparency.
9. Transparansi Laporan Keuangan Deutsche Bank berkomitmen untuk menyediakan laporan yang benar mengenai kinerja keuangan bank kepada para pemegang saham dan kepada pihak-pihak yang bersangkutan lainnya secara tepat waktu. Dengan demikian hasil keuangan disiapkan dan dilaporkan sesuai dengan standar akunting global yang bersangkutan yang tepat, konsisten, terbuka dan transparan.
Deutsche Bank AG displays its financial results on its home page and, at a global level, conducts regular media briefings to explain its financial performance results.
Deutsche Bank AG melaporkan hasil keuangannya pada situs halaman home page, pada tingkat global, memberikan uraian ringkas kepada media secara berkala untuk menjelaskan hasil kinerja keuangannya.
10. Strategic Business Plan The Bank in Indonesia prepares a comprehensive business plan each year. This plan is finalized taking into consideration both the local and global economic and financial market conditions, and the bigger initiatives of the Bank. Before finalization, the plan is discussed and agreed with the regional business heads.
10. Rencana Strategis Bisnis Di Indonesia, Bank menyiapkan rencana bisnis yang lengkap setiap tahun. Rencana ini disusun dengan mempertimbangkan baik kondisi ekonomi lokal dan global serta kondisi pasar keuangan, serta inisiatif yang lebih besar dari Bank. Sebelum diselesaikan, rencana tersebut didiskusikan dan disetujui dengan para pimpinan bisnis regional.
The finalized business plan is also submitted to Bank Indonesia. Once finalized, the respective business heads are responsible for achieving the objectives. The plan is monitored continuously by the respective business lines, and the regional business heads and the EXCO are kept updated of the performance. Changing market conditions can require a refocusing and a review of the plans. However, any amendments require to be agreed with the business heads concerned.
Rencana bisnis yang sudah siap juga dikirimkan ke Bank Indonesia. Setelah siap, masing-masing pimpinan bisnis bertanggungjawab untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis dimonitor secara terus menerus oleh pimpinan bisnis dan pimpinan bisnis regional dan kinerja terkini dilaporkan kepada EXCO. Kondisi pasar yang berubah-ubah dapat memerlukan pemfokusan kembali dan peninjauan rencana. Namun, perubahan harus disetujui dengan pimpinan bisnis terkait.
Self-Assessment Deutsche Bank AG Indonesia has conducted a full selfassessment of its corporate governance structure and procedures, and has compared them with the regulatory requirement set out by Bank Indonesia. Our assessment reveals that Deutsche Bank AG, Indonesia, complies with the requirements of good corporate governance set out by the central bank.
Penilaian Sendiri Deutsche Bank AG Indonesia telah melaksanakan penilaian sendiri yang lengkap atas struktur dan prosedur tata kelola perusahaan, dan telah membandingkannya dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Penilaian kami menunjukkan bahwa Deutsche Bank AG, Indonesia, mematuhi ketentuan mengenai tata kelola perusahaan yang baik yang ditentukan oleh bank sentral.
Deutsche Bank acknowledges that, because of its global presence, its corporate governance structure may vary slightly from the requirements stipulated in the Bank Indonesia regulation on good corporate governance. However, through its various local, regional and global committees - including the Regional Governance Board, the local Executive Committee, the different Risk Committees, and the Audit Committee - and its organisational structure, that ensures the independent functioning of specific departments, Deutsche Bank fulfills the requirements of corporate governance demanded by Bank Indonesia.
Deutsche Bank menyatakan bahwa, karena kehadirannya secara global, struktur tata kelola perusahaan bank sedikit berbeda dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia mengenai tata kelola perusahaan yang baik. Namun, melalui berbagai komite lokal, regional dan global – termasuk Regional Governance Board, Komite Eksekutif lokal, Komite-komite Risiko yang berbeda, dan Komite Audit - dan struktur organisasi yang memastikan berfungsinya secara independen bagian-bagian tertentu, Deutsche Bank memenuhi tata kelola perusahaan yang diharuskan oleh Bank Indonesia.
96
The self-assessment of the corporate governance aspects is attached for your reference.
Penilaian sendiri atas tata kelola perusahaan terlampir untuk referensi anda.
We also place below additional information in respect of Deutsche Bank AG Indonesia. This information is provided in accordance with disclosure requirements of Bank Indonesia.
Kami juga lampirkan di bawah ini tambahan informasi mengenai Deutsche Bank AG Indonesia. Informasi ini disediakan sesuai dengan ketentuan keterbukaan Bank Indonesia.
1. Facilities Given to Related Parties and Large Exposure
1. Fasilitas yang diberikan kepada Pihak Terkait dan Eksposur Besar
No.
Credit given Penyediaan dana
Amount Jumlah
1.
To related parties
Debtors Debitur 7
2.
To core debtors a. Individual b. Group
25
Penyediaan dana
Value Nominal 47,542 3,785,415
Kepada pihak terkait Kepada debitur inti a. Individu b. Grup
2. Total Number of Internal Fraud and Legal Issues
2. Jumlah Penipuan Internal dan Masalah Hukum
a. No cases of internal fraud were reported or identified in 2008. b. Legal issues faced by Deutsche Bank AG- Indonesia
a. Tidak terdapat laporan kasus penipuan internal yang diidentifikasikan dalam tahun 2008. b. Masalah hukum yang dihadapi oleh Deutsche Bank AG- Indonesia
Amount / Jumlah Legal Cases
Settled (legal binding)
Pending final verdict
Total
Permasalahan Hukum Civil / Perdata
Criminal / Pidana
-
-
Diselesaikan dengan kekuatan hukum
14 *)
-
Dalam proses
14
-
Total
*) one case settled shortly after year end
*) satu kasus telah diselesaikan kemudian
3. Conflict of Interest Transactions
3. Transaksi dengan Benturan Kepentingan
No transactions were recorded in 2008 that could give rise to conflicts of interest.
Tidak tercatat transaksi dalam tahun 2008 dapat menyebabkan benturan kepentingan
97
yang
4. Remuneration packages and Other Types of Facilities for Directors / Executive Committee Members Type of remuneration & other facilities Jenis Remunerasi & Fasilitas lain
4. Paket Remunerasi dan Fasilitas Jenis Lain untuk Para Anggota Direksi/Komite Eksekutif
Number of Directors Jumlah Direktur
Amount received in 1 year (Million Rp) Jumlah Rupiah Diterima dalam 1 tahun (Juta Rp)
Remuneration (salaries, bonuses, routine allowances, tantiem and other facilities (non kind) / Remunerasi (gaji, bonus, tunjangantunjangan rutin, dan fasilitas lainnya yang tidak sejenis) Other in kind facilities / Fasilitas-fasilitas lainnya can be owned / dapat dimiliki cannot be owned / tidak dapat dimiliki Total Total remuneration per person in 1 year Above Rp. 2 Billion Between Rp.1 Billion and Rp. 2 Billion Between Rp. 500 Million and Rp. 1 Billion Below Rp. 500 Million *received in cash
7
37,852
7
390
7
5,245
7
43,487
Total Directors Total Remunerasi Per Orang Total Direktur dalam 1 tahun 3 Di atas Rp. 1 Milliar 4 Di atas Rp. 1 Milliar s/d 2 Milliar Di atas Rp. 500 juta s/d 1 Milliar Di bawah Rp. 500 juta *diterima dalam bentuk tunai
5. Highest and Lowest Salary Ratios
5. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Highest & Lowest Salary Highest & Lowest Employee Salary Highest & Lowest Director Salary Highest & Lowest Commissioner Salary Highest Director & Highest Employee Salary
Ratio Rasio 43.41 3.49 1.59
Gaji Tertinggi & Terendah Gaji Tertinggi & Terendah Karyawan Gaji Tertinggi & Terendah Direktur Gaji Tertinggi & Terendah Komisaris Gaji Tertinggi Direktur & Tertinggi Karyawan
6. > 5 % Shares Owned by Directors / Executive Committees
6. > 5 % Saham dimiliki oleh Direksi/Komite Eksekutif
None of the members on the Executive Committee hold 5% of shares or more in Deutsche Bank AG, any other bank, any non bank financial institution or other companies.
Para anggota Komite Eksekutif tidak memiliki 5% atau lebih saham di Deutsche Bank AG, bank lain, lembaga keuangan bukan bank lain, atau perusahaan lain.
7. Stock Options
7. Opsi Saham
Members of the Executive Committee and Executive Officers were not provided with stock options in 2008.
Para anggota Komite Eksekutif dan Eksekutif Officer tidak diberikan opsi saham dalam tahun 2008.
8. Donations for Social Activities in 2008
8. Sumbangan untuk Aktivitas Sosial dalam tahun 2008
Social Activity / Kegiatan Sosial The Street Children Project / Proyek Anak Jalanan
Beneficiary Institution / Institusional Yayasan Kampus Diakoneia Modern
Currency Mata Uang IDR 435,000,000
98
USD 39,908
SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE / RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT
NO.
ASPECTS VALUED / ASPEK YANG DINILAI
1
Execution of BOC duties and responsibilities /
WEIGHTED / BOBOT (a)
RATING / PERINGKAT (b)
VALUE/ NILAI (a) x (b)
NOTES / CATATAN *)
10,00%
1
0,100
Deutsche Bank AG is a multi-national bank, headquartered in Germany. The Management Board at Frankfurt is responsible for managing the company globally, and for the overall supervision of the Deutsche Bank Group. In Asia Pacific, the Regional Governance Board (RGB) carries out the supervisory functions and the review of corporate governance on behalf of the Management Board. Overall, effective corporate governance is an integral element of Deutsche Bank’s identity. Specifically, the Regional Governance Board, set up at Singapore, performs the duties and responsibilities of the Board of Commissioners as stipulated by Bank Indonesia. It also meets the criterion of composition, independence, size, frequency of meetings, and effectiveness, of Bank Indonesia. /
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
2
Execution of BOD duties and responsibilities /
Deutsche Bank AG adalah multi nasional bank, berkantor pusat di Jerman. Dewan Manajemen Frankfurt bertanggungjawab untuk menangani perusahaan secara global, dan untuk pengawasan keseluruhan Grup Deutsche Bank. Di Asia Pasifik, Regional Governance Board (RGB) (Dewan Tata Kelola Regional), yang mewakili Dewan Komisaris, melaksanakan fungsi pengawasan atas nama Dewan Manajemen. Secara keseluruhan, tata kelola perusahaan yang efektif merupakan unsur yang merupakan kesatuan dengan identitas Deutsche Bank. Khususnya, Dewan Tata Kelola Regional, yang dibentuk di Singapura, melaksanakan tugas dan kewajiban Dewan Komisaris seperti ditentukan oleh Bank Indonesia. Dewan ini memenuhi kriteria mengenai komposisi, independensi, jumlah anggota, frekuensi rapat dan efektivitas, yang diminta Bank Indonesia.
20,00%
1
0,200
99
The Board of Directors is represented by the local Executive Committee (EXCO). The composition of the EXCO is structured to ensure that all businesses are adequately represented at this committee.
Members of the local EXCO are employees of Deutsche Bank AG, and reside in Indonesia. The members are qualified and have many years of relevant experience to perform the duties and responsibilities of the Board of Directors, as set out by Bank Indonesia. /
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
3
Coverage and execution of duties of the Committees /
Dewan Direksi diwakili oleh Komite Eksekutif lokal (EXCO). Susunan EXCO dibuat untuk memastikan bahwa semua bisnis diwakili dengan cukup dalam komite ini. Para anggota EXCO lokal adalah karyawan Deutsche Bank AG dan tinggal di Indonesia. Para anggota memiliki keahlian dan pengalaman bertahuntahun untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi, seperti ditentukan oleh Bank Indonesia.
10,00%
2
0,200
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
4
Conflict of Interest /
Deutsche Bank AG has established Audit and Remuneration committees at a global level. Risk Committees function at the local, regional and global levels. The Regional Governance Board remains informed of events, issues and concerns as the relevant functions (Group Audit, Human Resources, Compliance and the risk functions) are represented in the Regional Governance Board, Singapore. The structure and composition of the Regional Governance Board and the mandate of the committees ensures that Deutsche Bank AG meets the requirements of corporate governance as stated by Bank Indonesia. / Deutsche Bank AG telah membentuk komite Audit dan Remunerasi pada tingkat global. Komite Risiko berfungsi pada tingkal lokal, regional dan global. Dewan Tata Kelola Regional selalu menerima laporan kejadian, masalah dan persoalan karena semua fungsi terkait (Grup Audit, Sumber Daya Manusia, Fungsi Kepatuhan dan Risiko) telah diwakili dalam Dewan Tata Kelola Regional, Singapura. Struktur dan susunan Dewan Tata Kelola Regional, serta wewenang komite memastikan agar Deutsche Bank AG memenuhi persyaratan tata kelola perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Bank Indonesia.
10,00%
1
0,100
100
Deutsche Bank AG conducts its business according to the principle that it must manage conflicts of interest fairly, between itself and its clients, and between clients. To manage conflictsof interest situations promptly
and fairly, the Bank has several procedures in place relating to independence of business divisions, appropriate controls of flow of information, restrictions of cross Board memberships, etc. These measures enable the effective management of conflicts of interest. / Penanganan Benturan Kepentingan
5
Compliance function /
Deutsche Bank AG melaksanakan bisnisnya sesuai dengan prinsip agar bank harus mengelola benturan kepentingan dengan adil, antara bank dan nasabah dan antara nasabah dan nasabah. Untuk dapat mengelola benturan kepentingan dengan cepat dan adil, Bank memiliki beberapa prosedur yang berhubungan dengan independensi divisi bisnis, pengawasan arus informasi yang sesuai, pembatasan keanggotaan cross Dewan, dll. Semua tindakan ini memungkinkan pengelolaan benturan kepentingan yang efektif.
5,00%
2
0,100
Penerapan Fungsi Kepatuhan
6
Internal Audit Function /
Deutsche Bank AG, as a global bank, has to comply with requirements of various regulators. And market conduct is highly regulated in several jurisdictions. Even so, the Bank expects full compliance with regulatory requirements. In order to achieve this, the Bank has set up an independent Compliance function within the bank. Deutsche Bank AG, Jakarta branch, also has its own Compliance department. The department is committed to promoting and maintaining a culture of full and complete adherance to regulations. / Deutsche Bank AG, sebagai bank global, harus mematuhi ketentuan berbagai pihak yang berwenang. Dan kode etika pasar diatur ketat dalam beberapa yurisdiksi. Meskipun demikian, Bank mengharuskan kepatuhan mutlak pada ketentuan peraturan. Untuk mencapai hal ini, Bank telah membentuk fungsi Kepatuhan yang independen di bank. Deutsche Bank AG, cabang Jakarta juga mempunyai bagian Kepatuhan sendiri. Bagian ini mempunyai komitmen untuk meningkatkan dan memelihara budaya kepatuhan pada peraturan yang mutlak dan lengkap.
5,00%
2
0,100
101
Deutsche Bank AG has an independent Group Audit function. Group Audit provides a systematic, disciplined manner of examining, evaluating and reporting objectively on the adequacy of both the design and effectiveness of the systems of internal
controls and the effectiveness of risk management and governance processes. The coverage model of Group Audit is risk based. Group Audit ensures complete coverage of all business and operational units. The frequency and the intensity of the audit, however, are both determined based on the risk factor of the unit concerned. Deutsche Bank AG, Jakarta branch, has also recently hired an auditor, who joined the branch in January 2009. /
Penerapan Fungsi Audit Internal
Deutsche Bank AG memiliki fungsi Grup Audit yang independen. Grup Audit menyediakan cara yang sistematis dan ketat untuk memeriksa, menilai dan melaporkan secara obyektif kecukupan baik rancangan dan efektivitas sistem pengawasan internal dan efektivitas proses manajemen risiko dan tata kelola. Kelengkapan model Grup Audit adalah berbasis risiko. Grup Audit memastikan cakupan yang lengkap atas semua unit bisnis dan unit operasional. Namun, frekuensi dan intensitas audit keduanya ditentukan baik faktor risiko unit yang bersangkutan. Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, juga baru-baru ini mengangkat seorang auditor, yang bergabung di cabang bulan Januari 2009.
7
External Audit Function /
5,00%
2
0,100
Penerapan Fungsi Audit Eksternal
8
Risk Management and Internal Control /
KPMG are the appointed external auditors of the firm. They are one of the top four international auditing firms and are accredited by Bank Indonesia. / KPMG adalah perusahaan auditor eksternal yang ditunjuk. Perusahan ini adalah salah satu dari keempat perusahaan audit internasional terbaik dan juga telah diakretasi oleh Bank Indonesia.
7,50%
2
0,150
102
The wide variety of our businesses requires us to identify aggregate, measure and manage our risks, and to allocate our capital to businesses appropriately. These risks include banking risks and reputational risks, and those risks that arise out of the business environment. Deutsche Bank uses a comprehensive range of quantitaive tools and metrics for monitoring and managing risk. These tools are also contiuously reviewed for appropriateness and reliability in the light of the risk environment. Some of these tools are common to a number of risk categories, while others are
specific to a risk. We believe that we have been able to succesfully manage our risks. / Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal.
9
Related party and large exposure /
Ragam bisnis kami yang luas mengharuskan kami mengidentifikasikan, menghitung, mengukur dan mengelola risiko kami, dan mengalokasikan modal kami pada bisnis secara benar. Risiko-risiko tersebut termasuk risiko perbankan dan risiko reputasi, serta risiko yang timbul dari lingkungan bisnis. Deutsche Bank menggunakan peralatan kualitatif dan metriks yang mempunyai jangkauan lengkap untuk memonitor dan mengelola risiko. Alat ini juga terus menerus dikaji apakah sesuai dan dapat diandalkan sehubungan dengan keadaan risiko. Beberapa alat ini sesuai dengan sejumlah kategori risiko, sementara beberapa diantaranya berlaku khusus untuk suatu risiko. Kami yakin bahwa kami berhasil mengelola risiko kami. 7,50%
2
0,150
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar
Credit risk is a key risk in our risk exposures, and requires due attention. The firm has set up an independent Credit Risk Management function that adheres to both internal and external guidelines when granting credit facilities. Consistent standards are applied in the respective credit decision processes. And, for example, with regard to managing large exposures specifically, Deutsche Bank consolidates the credit exposure to each obligor, or group, on a global basis, for a consolidated picture, that assists in enhanced credit risk management. With regard to the regulations of the central bank, Deutsche Bank ensures that accurate credit information is provided to Bank Indonesia as per their requirements, and that their Legal Lending Limit is strictly adhered to. / Risiko kredit adalah risiko utama dalam risiko penyediaan dana dan memerlukan perhatian khusus. Perusahaan telah membentuk fungsi Manajemen Risiko Kredit yang independen yang mematuhi baik panduan internal maupun eksternal pada saat memberikan fasilitas kredit. Standar yang konsisten diberlakukan dalam proses keputusan kredit. Dan, misalnya, sehubungan dengan pengelolaan penyediaan dana jumlah besar khususnya, Deutsche Bank mengkonsolidasikan penyediaan dana pad setiap obligor, atau grup, dengan basis global, untuk memberikan gambaran yang tergabung, yang membantu dalam meningkatkan
103
manajemen risiko kredit. Sehubungan dengan peraturan bank sentral, Deutsche Bank memastikan agar informasi kredit yang akurat diberikan kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan bahwa Batas Maksimum Pemberian Kredit selalu dipatuhi dengan ketat.
10
Transparency financial and non financial condition, GCG implementation and internal report /
15,00%
2
0,300
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan CGC dan Laporan Internal
11
Strategic Plan /
The Bank presents the results of its financial performance to its shareholders in accordance with the relevant global financial standards. The Bank's financial results, audited by M/s KPMG, are published on our website in a timely manner. These results are complete and present a true and fair picture of the financial performance of the Bank. Other relevant non-financial information is also presented by the Bank along with the financial results. /
Bank menyajikan hasil kinerja keuangan kepada para pemegang saham sesuai dengan standar keuangan global yang terkait. Hasil keuangan bank, yang telah diaudit oleh KPMG, dimuatdalam situs kami tepat waktu. Hasil ini lengkap dan memberikan gambaran yang sebenarnya dan betul mengenai kinerja keuangan Bank. Informasi non-keuangan penting lainnya juga disajikan oleh bank bersama dengan hasil keuangan.
5,00%
2
0,100
Rencana Strategis Bank
Comprehensive business plans are prepared and reviewed frequently by businesses, and are discussed and agreed at various levels within the organisation. These plans take into account the prevailing global and local market conditions. Respective business heads are responsible to implement strategies in order to meet these objectives. Changing market conditions can require a refocusing and a review of the plans. / Rencana bisnis yang lengkap disusun dan ditinjau secara rutin oleh bisnis, dan didiskusikan serta disetujui pada berbagai tingkat dalam organisasi. Rencana-rencana ini telah mempertimbangkan keadaan pasar global dan lokal yang berlaku. Pimpinan bisnis terkait bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi untuk mencapai tujuan ini. Perubahan kondisi pasar dapat menyebabkan diperlukannya pemfokusan kembali dan peninjauan kembali rencanarencana tersebut.
104
Composite value / Nilai Komposit
100%
17
1,600
*: Contain the explanation on how the valuation in column (b) / berisikan penjelasan mengapa penilai memberikan peringkat sebagaimana pada kolom (b)
105