eJournal Administrasi Negara Volume 5 , (Nomor 2 ) 2017: 6026-6037 ISSN 2541-6740, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA DI KELURAHANSEMPAJA SELATAN
Okfi Nurhanifah
1
ABSTRAK Program KB merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Suksesnya program KB sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat, salah satunya adalah dalam penggunaan alat kontrasepsi. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan persepsi masyarakat dengan penggunaan alat kontrasepsi keluarga berencana di Kelurahan Sempaja Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif jenis asosiatif. Definisi operasional variabel persepsi masyarakat (x) terdiri dari sikap, pengetahuan, keluarga dan kebudayaan, kemudian variabel kontrasepsi (y) terdiri dari kontrasepsi MOW/MOP, IUD, Implant, Suntik, Pil dan Kondom. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang ditujukan kepada 96 sampel dengan menggunakan tenknik random sampling. Alat pengukuran data menggunakan skala likert dengan teknik random sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data asosiatif kuantitatif, dengan data ordinal dan menggunakan korelasi rank spearman. Kesimpulan dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa persepsi masyarakat dengan alat kontrasepsi terdapat hubungan yang rendah. Dikatakan hubungan kedua variabel tersebut rendah karena nilai variabel persepsi masyarakat (x) sangat tinggi sedangkan dengan variabel kontrasepsi (y) yang sangat rendah, sehingga nilai yang dihasilkan dari variabel x dengan variabel y tinggi. Hal ini disebabkan bahwa persepsi masyarakat memiliki nilai yang tinggi karena masyarakat Kelurahan Sempaja Selatan pada umumnya memahami dan mengetahui mengenai program KB, sedangkan alat kontrasepsi tidak semua masyarakat menggunakan semua alat kontrasepsi, tergantung dengan kenyamanan pengguna kontrasepsi. Kata Kunci: Kebijakan Publik, Persepsi Masyarakat, dan Kontrasepsi. Pendahuluan Latar Belakang Penelitian
1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Email:
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi (Okfi N)
Program keluarga berencana merupakan salah satu program prioritas pro rakyat sehingga perlu direvitalisasi dan harus dilaksanakan dengan berhasil. Program KB merupakan program yang sangat bermanfaat dan merupakan prasyarat untuk menunjang keberhasilan program pembangunan lain, serta mengantarkan para keluarga dalam membangun dirinya dan sekaligus menyiapkan pembangunan sumber daya manusia yang lebih tangguh di masa depan. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah upaya untuk mewujudkan penduduk dan keluarga-keluarga yang berkualitas. Hal ini dilakukan melalui upaya promosi, perlindungan, dan bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan, pengaturan, dan penyediaan dukungan yang diperlukan untuk membentuk penduduk dan keluarga dengan usia kawin yang ideal melahirkananak, serta membina ketahanan dan kesejahteraan penduduk dan keluarga. Tujuan utama KB adalah untuk membantu keluarga, termasuk individu, sehingga mereka mengerti hak dan kewajiban dalam kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Program Keluarga Berencana terdiri dari beberapa program. Program keluarga berencana meliputi berbagai jenis kontrasepsi diantaranya yaitu jenis kontrasepsi pil, IUD, suntik, kondom, MOP, MOW, implant. Berdasarkan hasil observasi, Masyarakat Pasangan Usia Subur (PUS) Kelurahan Sempaja Selatan pada umumnya sudah ikut aktif dalam mengikuti program KB. Dari keikutsertaan program KB tersebut di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu diantaranya faktor dukungan pasangan. Kemudian faktor umur, dimana dengan bertambahnya umur dan sudah mendapatkan anak yang sesuai dengan jumlah yang diinginkan sehingga berpengaruh terhadap aktif tidaknya ber-KB, kemudian dari faktor pendidikan, dimana semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi presentase PUS yang ber-KB karena peran pendidikan sebagai salah satu faktor pengubah perilaku seseorang, kemudian faktor pendapatan atau ekonomi, selain itu terdapat pula faktor dari jumlah anak, dimana ada yang berpendapat bahwa banyak anak beranggapan banyak rejeki. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Persepsi Masyarakat berhubungan Terhadap Penggunaan Jenis Kontrasepsi Keluarga Berencana di Kelurahan Sempaja Selatan? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan Jenis Kontrasepsi Keluarga Berencana di Kelurahan Sempaja Selatan. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini supaya dapat bermanfaat yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis
6027
eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 2 , 2017: 6026-6037
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan serta memperkaya perbendaharaan kepustakaan bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan dapat mengembangkan kajian mengenai program-program keluarga berencana. b. Untuk menambah dan memperdalam serta mengembangkan pengetahuan penulis serta sebagai latihan dalam menuangkan hasil pemikiran dan penelitian sesuai dengan ketentuan penulisan karya ilmiah di Universitas Mulawarman. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu sosial terutama Ilmu Administrasi Negara, khususnya pada mata kuliah Kebijakan Publik. 2. Manfaat praktis a. Sebagai sumbangan pemikiran/masukan untuk Masyarakat Kelurahan Sempaja Selatan dalam Program Keluarga Berencana. b. Sebagai informasi bagi pihak lain yang berkepentingan yang ingin menggunakan hasil penelitian sebagai bahan perbandingan terkait dengan Program Keluarga Berencana. c. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. KERANGKA DASAR TEORI Teori dan Konsep Kebijakan Publik Menurut Jenkins (dalam Syahrani, 2015:2) kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang saling berkaitan antara satu keputusan dengan keputusan lainnya yang diambil oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan pemilihan tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan tersebut dalam situasi yang khusus dimana keputusan tersebut menjadi wewenangnya. Keluarga Berencana Keluarga Berencana menurut Depkes RI (2009:1) merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawianan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran. Sedangkan menurut Hartono (2004:27) KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mrnghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kelahiran. Adapun menurut Stright (2004:78) KB adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan, untuk mengatur jarak kelahiran dengan sebelumnya atau sesudahnya, serta menunda untuk tidak memiliki anak dalam jangka waktu dekat. Menurut
6028
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi (Okfi N)
Yuhedi dan Kurniawati (2011:47) dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan. Perencanaan tersebut diklasifikasi menjadi tiga fase, yaitu fase menunda kehamilan, fase menjarangkan kehamilan dan fase menghentikan/ mengakhiri kehamilan. Hal tesebut bertujuan menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pad ausia muda, jarak kehamilan yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Persepsi Masyarakat Persepsi masyarakat adalah suatu bentuk interaksi baik secara kelompok dengan kelompok, individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Dimana dalam interaksi tersebut menghasilkan suatu informasi dan menafsirkan pesan. kemudian dari informasi dan pesan yang dihasilkan dapat mempengaruhi suatu objek tertentu dan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Menurut Branca, dkk (dalam Fitriyah dan Jauhar 2014:119) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh indovidu melalui alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi. Karena itu, proses oenginderaan tidak dapat lepas dari proses penginderaan itulah yang merupakan proses pendahulu dari persepsi. Proses penginderaan akan selalu terjadi setiap saat individu menerima stimulus melalui alat inderanya melalui reseptornya. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Masyarakat adalah golongan yang dinamis, sifatnya berubah, tidak menekankan struktur dan perkembangan historis dari sistem-sistem institusi, sistem stratifikasi dan pola-pola budaya. Pandangan ini memusatkan pada perubahan proses interaksi individu-individu, yaitu yang dipengaruhi oleh masa lampau, tapi juga menentukan masa lampau, mengembangkan definisi baru atas masa kini, dan membentuk masyarakat. Masyarakat digambarkan sebagai suatu proses, masyarakat adalah individu-individu yang beraksi. Selain itu, biasanya kelompok atau masyarakat di karakteristikan oleh individu-individu yang berinteraksi secara simbolis, manyatukan tindakan, dan sama-sama menyatakan tujuan yang ingin dicapai (Syam, 2009:116) Hipotesis Penelitian Untuk mengetahui jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah. Menurut Sudjana (dalam Riduwan 2005:162) hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Hipotesis yang di ambil dari tolak ukur rumusan masalah yang peneliti ajukan yaitu mengenai pengaruh persepsi masyarakat terhadap penggunaan jenis kontrasepsi program keluarga berencana.
6029
eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 2 , 2017: 6026-6037
a.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat: Ho: Tidak terdapat hubungan antara persepsi masyarakat dengan jenis kontrasepsi program keluarga berencana di Kelurahan Sempaja Selatan. Ha: Terdapat hubungan antara pesepsi masyarakat dengan jenis kontrasepsi program keluarga berencana di Kelurahan Sempaja Selatan. b. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik: Ho :X=Y Ha: X ≠ Y Definisi Konsepsional Definisi konsepsional adalah suatu pemikiran umum yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan menentukan variabel-variabel yang saling berhubungan, sebagai berikut: 1. Persepsi masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi, dimana dalam interaksi tersebut menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan sehingga menghasilkan suatu sikap atau perilaku yang menunjukkan adanya suatu perubahan. Dari penelitian tersebut terdapat suatu masalah mengenai persepsi masyarakat terhadap penngunaan jenis kontrasepsi yaitu adanya mengenai faktor pendidikan, ekonomi/pendapatan, umur, jumlah anak. 2. Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara maupun permanen, untuk mengatur jarak kehamilan dengan sebelumnya dan sesudahnya, serta menunda untuk tidak memiliki anak dalam jangka waktu dekat, yang terdiri dari pil, IUD, suntik, kondom, Implant, MOP, MOW dan spiral. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif. Jenis penelitian asosiatif merupakan permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih (Riduwan 2005:165). Sedangkan penelitian kuantitatif itu sendiri menurut Sugiyono (2013:7) metode kuantitatif merupakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sebagai metode positivistic karena berlandaaskan pada filsafat positivism. Definisi Operasional Penulis menentukan Definisi Operasional dari judul ini adalah bagaimana Hubungan Persepsi Masyarakat Terhadap Jenis Kontrasepsi Program Keluarga Berencana di Kelurahan Sempaja Selatan sebagai berikut: A. Persepsi Masyarakat (Variabel x) 1. Sikap 2. Pengetahuan 3. Keluarga 4. Kebudayaan B. Jenis Kontrasepsi KB (Variabel y)
6030
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi (Okfi N)
1. MOW/MOP 2. IUD 3. Implant 4. Suntik 5. Pil 6. Kondom Populasi dan Sampel Diketahui jumlah populasi pasangan usia subur bulan januari sampai juni sebessar 2354 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sampel (n) untuk pasangan usia subur sebagai berikut:
= 95,92 = 96 Berdasarkan rumus di atas, maka dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel adalah 96 responden. Teknik Pengumpulan Data Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2013:8). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan (Library Research), 2. Penelitian lapangan (Field Work Research), darinya penulis langsung mengadakan penelitian kelapangan dengan mempergunakan beberapa cara yaitu : a. Observasi b. Wawancara c. Kuesioner d. Dokumentasi Alat Pengukur Data Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan instrument untuk mengumpulkan data. Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono 2013:93).
6031
eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 2 , 2017: 6026-6037
Teknik Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data ordinal, maka korelasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan korelasi Spearman Rank. Dalam korelasi spearman rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi spearman rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking dan bebas distribusi (Sugiyono, 2014:244). Rumus spearman rank sebagai berikut: Uji statistik koefisien korelasi rank spearman jika tidak ditemukan data kembar (sama)
Uji statistik koefisien korelasi rank spearman jika ditemukan data kembar (sama)
Keterangan: = Koefisien korelasi atau nilai derajat besarnya hubungan (spearman) = Jumlah kuadrat dari skor observasi variabel x = Jumlah kuadrat dari skor observasi variabel y = Jumlah selisih ranking antara variabel x dan y N = Jumlah responden T = Faktor korelasi untuk himpunan yang berangka sama t = Banyaknya nilai yang berangka sama pada satu ranking tertentu Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Sempaja terbentuk sejak Tahun 1981, dibawah kecamatan Samarinda Ilir yang luasnya 24.000 Hektar atau 240 Km persegi (20 Km × 12 Km). Tahun 1996 terjadi pemekaran kecamatan yaitu kecamatan Samarinda Ilir dan Kecamatan Samarinda Utara. Untuk kelurahan Sempaja masuk dalam kecamatan Samarinda Utara. Pada tanggal 6 Juli tahun 2006 terjadi pemekaran kelurahan, yaitu Kelurahan Sempaja Selatan dan Kelurahan Sempaja Utara. Dalam pemekaran tersebut Kelurahan Sempaja Selatan mempunyai luas wilayah 35.34 K tediri 90 RT dengan batas wilayah sebelah utara Kelurahan
6032
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi (Okfi N)
Sempaja Utara, sebelah timur Kelurahan Temindung, Sebelah Selatan Kelurahan Gunung Kelua, sebelah barat Kelurahan Gunung Kelua. Terhitung Januari 2015 berdasarkan Perda Kota Samarinda Nomor 6 Tahun 2014 Kelurahan Sempaja Selatan kembali dimekarkan menjadi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Sempaja Selatan sebagai induk dan dua kelurahan pemekaran/ kelurahan baru yaitu Kelurahan Sempaja Timur dan Kelurahan Sempaja Barat. Dalam pemekaran tersebut Kelurahan Sempaja Selatan memiliki luas wilayah 13.24 K dan batas wilayah : 1. Sebelah Utara : Kelurahan Sempaja Barat/ Timur 2. Sebelah Timur : Kelurahan Temindung 3. Sebelah Selatan : Kelurahan Gunung Kelua 4. Sebelah Barat : Kelurahan Gunung Kelua Hasil Penelitian Setelah diketahui ranking untuk masing-masing variabel yaitu varibel persepsi masyarakat (x) dan variabel jenis kontrasepsi (y). dan setelah ranking disusun, langkah berikutnya penulis membuat tabel nilai baku koefisien korelasi Rank Spearman, setelah diketahui ∑ = 102.400,75. untuk menghitung maka sebelumnya harus diketahui nilai T dari variabel persepsi masyarakat (x), Berdasarkan tabel Angka sama untuk variabel persepsi masyarakat diketahui dari 96 responden diperoleh angka yang sama sebanyak 19 himpunan dengan jumlah hasil yang diperoleh untuk variabel x (persepsi masyarakat) sebanyak 290. Kemudian untuk mengetahui sebelumnya harus diketahui nilai T dari variabel y, Berdasarkan tabel Angka sama untuk variabel jenis kontrsepsi diketahui dari 96 responden diperoleh angka sama sebanyak 21 himpunan dengan jumlah hasil yang diperoleh untuk variabel y (jenis kontrasepsi) sebanyak 158. Kemudian untuk menghitung koefisien korelasi terlebih dahulu mencari nilai ∑ dan ∑ , dimana masing-masing jumlah nilainya ditemuukan oleh jumlah T pada setiap variabel, yaitu ∑ = 290 dan ∑ = 158 maka : ∑
= =
290
= 73.720 – 290 = 73.430 Kemudian, ∑ = =
158
= 73.720 – 158 = 73.562
6033
eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 2 , 2017: 6026-6037
Setelah diketahui nilai
= 73.430 dan
= 73.562, serta ∑
=
102.400,75. langkah selanjurnya adalah mencari nilai hitung yang dapat dimasukkan kedalam rumus koefisien korelasi Rank Spearman sebagai berikut :
= =
= = 0,303 Dari perhitungan di atas, maka koefisien korelasi Rank Spearman adalah 0,303. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman bahwa persepsi masyarakat memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan penggunaan alat kontrasepsi keluarga berencana di Kelurahan Sempaja Selatan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan korelasi antara persepsi masyarakat dengan alat kontrasepsi terdapat hubungan secara statistic dan koseptual. Korelasi antar variabel ini merupakan korelasi yang positif. Jika nilai korelasi ini di interpretasikan, hubungan antara variabel persepsi masyarakat dengan alat kontrasepsi memiliki korelasi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar masyarakat Kelurahan Sempaja Selatan memiliki nilai yang tinggi dalam hal persepsi. Tingginya persepsi karena banyaknya berbagai faktor yang mempengaruhi suatu persepsi baik dari faktor dalam maupun luar. Selain itu penggunaan alat kontrasepsi yang kurang disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan fungsi dari berbagai alat kontrasepsi. Hasil ini sesuai dengan teori Syam. Menurut Syam (2009:116) pandangan masyarakat sifatnya berubah, selain itu proses interaksi individu secara konstan yang mendefinisikan masyarakat sebagai pengubah yaitu menjadikan sesuatu yang menakjubkan Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang rendah antara persepsi masyarakat dengan kontrasepsi di Kelurahan Sempaja Selatan. Dikatakan hubungan kedua variabel tersebut rendah karena nilai variabel persepsi masyarakat (x) sangat tinggi sedangkan dengan variabel kontrasepsi (y) yang sangat rendah, sehingga nilai yang dihasilkan dari variabel x dengan variabel y tinggi. Hal ini disebabkan bahwa persepsi masyarakat memiliki nilai yang tinggi karena masyarakat Kelurahan Sempaja Selatan pada umumnya memahami dan mengetahui mengenai program KB, sedangkan alat kontrasepsi tidak semua
6034
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi (Okfi N)
2.
3.
masyarakat menggunakan semua alat kontrasepsi, tergantung dengan kenyamanan pengguna kontrasepsi. Dari hasil penelitian tentang Persepsi Masyarakat di Kelurahan Sempaja Selatan yang di ukur menurut sikap, pengetahuan, keluarga dan kebudayaan, dengan nilai masing-masing termasuk dalam kategori tinggi. Dari hasil penelitian di Kelurahan Sempaja Selatan mengenai Jenis Kontrasepsi yang di ukur menurut alat kontrasepsi MOW/MOP, IUD, Implant, Suntik, Pil dan Kondom. Dengan nilai keseluruhan termasuk dalam kategori rendah.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku. Adioetomo, Sri Moertiningsih. 2010. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat. Ali M. 2011. Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Jakarta : CV. Pustaka Cendekia Utama. Agustino, Leo. 2014. Dasar-Dasar Kebiakan Publik. Bandung: Alfabeta. Bungin, Bugin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu sosial lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Fitriyah, Lailatul & Jauhar, Muhammad. 2014. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Prestasi Pustakaraya Glesier, Anna. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC Gunawan, Ary H. 2010. Sosiologi Pendidikan: Suatu analisisi sosiologi tentang pelbagai problem pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Hanurawan, Fattah. 2012. Psikologi Sosial. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Hatmadji, Sri Harijati. 2003. Kebijakan Kependudukan di Indonesia :Analisis Data Sensus danSurvei, Lembaga Demografi-FEUI, Jakarta Hartanto, Hanafi. 2003. KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik: Berbasis Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta: Gava Media Koentjaningrat. 2005. Pengantar Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta Manuaba, Ida Bagu Gde. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Pusdakarya Mulyani, Nina Siti. 2013. Keluarga Berrencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta. NuhaMedika Moenir, H.A.S. 2014. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara Noveria, Mitadkk., 2011. Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan. Jakarta. LIPI Press
6035
eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 2 , 2017: 6026-6037
Pasolong, Harbani. 2013. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta Purwanto, Erwan Agus.,dkk. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Gava Media Purwanto. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Riduwan, dkk, 2013. Pengantar Statistik. Bandung : Alfabeta Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES Santosa, Panji. 2008. Administrasi Publik. Bandung : PT Refika Aditama Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 2011. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung. Alfabeta. Sugiyono, 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suharto, Rahcmad Budi. 2010. Teori-Teori Demografi. Tegal Gede Jember. Center For Society Studies (CSS) Suharto, Edi. 2012. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Sumanto. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta:: CAPS (Center of Academic Publishing Service) Sunarto. 2003. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta Surajiyo, 2008. FILSAFAT ILMU DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA. Jakarta: PT. Bumi Angkasa Stephen P. Robbins. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia Syam, Nina W. 2009. Sosiologi Komunikasi. Bandung : Humaniora Syahrani. 2015. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Makindo Grafika. Thoha, Miftah. 2005. PERILAKU ORAGNISASASI: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jalarta: PT Rajagrafindo Persada. Wahab. A. Solichin. 2012. Analisis Kebijakan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wahyu. 1986. Wawasan Ilmu Sosial Dasar. Surabaya : Usaha Nasional Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik : Teori & Proses. Yogyakarta: MedPress. Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik : Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Jogjakarta:ANDI Yuhedi, Lucky Taufika dan Kurniawati. 2011. Kependudukan & Pelayanan KB. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Dokumen-Dokumen Artikel BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Data Kelurahan Sempaja Selatan (Monografi)
6036
Hubungan Persepsi Masyarakat Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi (Okfi N)
Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Internet : https://www.scribd.com/doc/91124108 (25/11/2016)
6037