Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat.....
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Zulliati1, Muhammad Basit2,Tria Dwi Putri1 1
AKBID Sari Mulia Banjarmasin
2
STIKES Sari Mulia Banjarmasin
ISSN : 2086-3454
ABSTRAK Latar Belakang : Siklus menstruasi merupakan perubahan yang terjadi berulang pada uterus dan berakhir pada saat menopause. Faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain status gizi, aktivitas fisik, stress, diet serta penggunaan alat kontrasepsi.Gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan saat menstruasi karena zat gizi mempengaruhi seluruh proses yang terdapat dalam tubuh saat terjadinya menstruasi. Alat kontrasepsi hormonal yang mempengaruhi antara lain pil, suntik dan implant. Dari hasil studi pendahuluan diperoleh 7dari 10 ibu akseptor KB hormonal mengatakan mentruasinya tidak teratur dan terjadi peningkatan berat badan setiap bulannya. Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode: Penelitian survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 610 dengan teknik Accidental Sampling. Menggunakan sampel minimal 30 responden. Analisis Bivariat menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=0.05 Hasil: Hasil Chi Square di peroleh nilai p=0.004<0.05, berarti Ho di tolak dan Ha di terima yang artinya ada hubungan antara Penggunaan Alat Kontrasepsi hormonal dengan siklus Menstruasi, nilai p= 0,003<0.05 berarti Ho di tolak dan Ha di terima yang artinya ada hubungan antara Status Gizi dengan siklus Menstruasi. Kesimpulan : Ada Hubungan antara Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
Kata kunci: Pengguna Alat Kontrasepsi Hormonal, Status Gizi, Siklus Menstruasi
153
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat..... menggunakan pil sebanyak 85%, sedangkan
PENDAHULUAN Salah satu masalah terpenting yang
kontrasepsi implant dan suntik hanya 15%
dihadapi oleh negara berkembang, seperti di
(Glasier, 2005). Di negara maju metode
Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan
kontrasepsi
penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan
kontrasepsi oral (16%). Sebaliknya dinegara-
penduduk yang pesat hal ini karena minimnya
negara sedang berkembang sterilisasi wanita
pengetahuan
(20%), AKDR (13%), kontrasepsi oral (6%)
masyarakat
serta
pola
setempat.
budaya
Untuk
pada
mengatasi
dan vasektomi (5%) (Glasier, 2005).
permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah
menerapkan
program
yang paling populer adalah
Indonesia, pada tahun 2012 tercatat
keluarga
jumlah peserta KB aktif dari 64.133.347 juta
berencana yang sudah dimulai sejak 1968
jiwa, dengan jumlah PUS 161.750.743 juta
dengan kemudian dalam perkembangannya
jiwa
menjadi
Koordinasi
(Kemenkes RI, 2010).Jumlah akseptor KB di
Keluarga Berencana Nasional) (Riyanti,2013)
Indonesia telah mencapai 66,2% dimana
BKKBN
Salah
juta
jiwa
Development Goals (MDGs) yang disepakati
vasektomi sebesar 0,3% artinya, dari total
oleh
akseptor KB aktif, pria yang menjadi akseptor
negara
dari
51.472.069
akseptor kondom sebesar 0,6% dan akseptor
adalah
pasal
WUS
Millenium
189
satu
(Badan
dan
termasuk
peningkatan
Indonesia
kesehatan
dan
KB hanya 0,9% (SDKI 2003).Data di
kesejahteraan ibu sepanjang siklus kehidupan
Provinsi Kalimantan Selatan akseptor KB
ibu termasuk dalam hal kontrasepsi serta efek
pada tahun 2008 pengguna akseptor KB yaitu
kontrasepsi termasuk gangguan siklus haid.
: Iud 9.512 orang, pil 827 orang, kondom
Kontrasepsi suntik terdiri dari kontrasepsi
5.375 orang, suntik 175.383 orang dan
suntik 3 bulan dan kontrasepsi suntik 1 bulan.
implant 31.150 orang.
Masalah yang sering timbul disebabkan
Menurut data yang didapat dari Dinas
kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu: amenore
Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2010
60%, oligomenore 20%, dan polimenore
pencapaian peserta KB aktif 91,58% dan
20%,sedangkan kontrasepsi suntik 1 bulanan
peserta KB baru sebanyak 27,7%. Untuk
85% dari akseptor KB tidak mengalami
peserta KB aktif pada tahun 2011 sebesar
masalah atau gangguan siklus haid (vera,
73,1% dan peserta KB Baru sebesar 21,7%.
2012)
Pada tahun 2012 peserta KB aktif sebesar Di seluruh dunia, metode kontrasepsi
yang
paling
adalah
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
sterilisasi. Kontrasepsi hormon berada pada
pada 10 ibu yang menjadi akseptor KB
posisi
hormonal (pil, suntik 1 bulan, suntik 3 bulan
ketiga
banyak
di
digunakan
61,5% dan peserta KB baru sebesar 32,8%.
seluruh
dunia.
Yang
154
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat.....
dan implant) diperoleh hasil 7 dari 10 ibu
risiko (independent) dengan faktor efek
akseptor KB hormonal mengatakan bahwa
(dependent), dimana melakukan observasi
sebelum
atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus
menggunakan
alat
kontrasepsi
hormonal menstruasinya teratur dan berat
pada waktu yang sama.
badannya stabil dan sejak menggunakan alat kontrasepsi hormonal mentruasinya tidak teratur
atau
sampai
mendapatkan
3
menstruasi
POPULASI DAN SAMPEL
bulan
sekali
Populasi dalam penelitian ini adalah
dan
terjadi
ibu yang menggunakan alat kontrasepsi
peningkatan berat badan setiap bulannya.
hormonal pada bulan September sampai November
berjumlah
610
orang,
estimasi berjumlah 203 orang.
MATERI Kontrasepsi hormonal adalah suatu cara pencegahan
2014
kehamilan
dengan
Teknik pengambilan sampel pada
bantuan
penelitian
hormon estrogen dan progesterone sehingga
Sampling.
mencegah terbentuknya hasil konsepsi.
dilakukan dengan sampel minimal yaitu 30
Status gizi adalah merupakan keadaan
ini
adalah
teknik
Pengambilan
Accidental
sampel
yang
orang.
kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh
manusia
dan
lingkungan
hidup
ANALISA DATA
manusia. Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
bahwa
Hubungan
status
gizi
merupakan
hasil
penggunaan
Alat
Kontrasepsi
keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk
Hormonal dan Status Gizi dengan Siklus
dalam tubuh manusia dan penggunaannya
Menstruasi
Siklus
menstruasi
merupakan
serangkaian periode dari perubahan yang
di
Puskesmas
Pekauman
Banjarmasin 2015. a. Alat Kontrasepsi Hormonal
terjadi berulang pada uterus dan organ-organ
Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi
yang dihubungkan pada saat pubertas dan
yang digunakan responden di Puskesmas
berakhir pada saat menopause. Siklus tersebut
Pekauman
bervariasi dari 18 sampai 40 hari, rata-rata 28
(terlampir)
hari.
Banjarmasin
tahun
2015
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa distribusi
berdasarkan
jenis
kontrasepsi hormonal. Ibu yang menggunakan
METODE Penelitian
frekuensi
ini
akan
menggunakan
alat kontrasepsi hormonal terbanyak adalah
metode pendekatan cross sectional yaitu
Suntik 12 orang (40%).
mempelajari tentang hubungan antara faktor
b. Status Gizi 155
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat.....
Distribusi Frekuensi Status Gizi responden
Berdasarkan
dari
hasil
uji
Chi
di Puskesmas Pekauman Banjarmasin 2015
Squaredengan bantuan SPSS didapatkan
(terlampir)
angka P=0,003< α (0,05) ini berarti Ho
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat
ditolak dan Ha diterima artinya ada
bahwa distribusi frekuensi Status Giziyang
Hubungan
Status
terbanyak adalah Status Gizi Gemuk 12
Menstruasi.
Gizi
dengan
Siklus
orang (40%) c. Siklus Menstruasi
PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi Siklus Menstruasi Responden
di
Puskesmas
Pekauman
Banjarmasin 2015 (terlampir) Berdasarkan
Distribusi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin tentang Hubungan
Frekuensi
Penggunaan
Alat
Kontrasepsi
Hormonal dan Status Gizi dengan Siklus
Siklus menstruasi yang terbanyak adalah
Menstruasi.
yang memiliki Siklus Menstruasi Teratur
1. Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal
16 orang (53,3%). d. Analisis
dengan Siklus Menstruasi. Berdasarkan
berdasarkan
Kontrasepsi
Penggunaan
Hormonal
dengan
Alat Siklus
Menstruasi
hasil
Kontrasepsi
Hormonal
Menstruasi
di
dilakukan
di
menunjukan
bahwa
dari
30
responden, ada 8 responden (26,7%) yang
siklus
menggunakan pil dengan siklus menstruasi
Pekauman
yang teratur, ada 2 responden (6,7%) yang
Banjarmasin 2015 (terlampir). Berdasarkan
menggunakan pil dengan siklus mentruasi
hasil Uji Chi Square dengan bantuan SPSS
tidak teratur, ada 2 responden (6,7%) yang
didapatkan angka P=0,004< α (0,05) ini
menggunakan
berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya
menstruasi teratur ,ada 10 responden
ada
Alat
(33,3%) yang menggunakan suntik dengan
Siklus
siklus menstruasi tidak teratur ,ada 6
Hubungan
Kontrasepsi
dengan
yang
Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2015
Distribusi frekuensi Penggunaan Alat
penelitian
Puskesmas
Penggunaan
Hormonal
dengan
Menstruasi .
responden
e. Analisis berdasarkan Hubungan Status Gizi dengan
Siklus
Frekuensi
Status
Menstruasi
di
Menstruasi. Gizi
Distribusi
dengan
Puskesmas
Banjarmasin 2015 (terlampir)
Siklus
Pekauman
suntik
(20%)
yang
dengan
siklus
menggunakan
implant dengan siklus menstruasi teratur ,ada
2
responden
menggunakan
implant
(6,7%)
yang
dengan
siklus
menstruasi tidak teratur. Penelitian ini didukung oleh Vera (2012) bahwa masalah yang sering timbul 156
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 disebabkan kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu: amenore 60%, oligomenore 20%, dan
polimenore
20%,sedangkan
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat..... 2. Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
di
Puskesmas
Pekauman
kontrasepsi suntik 1 bulanan 85% dari
Banjarmasin Tahun 2015 menunjukan
akseptor KB tidak mengalami masalah atau
bahwa dari 30 responden ada 7 responden
gangguan siklus haid.
(23,2%) yang memiliki status gizi kurus
Hampir menggunakan
30-60%
wanita
minipil
yang
dengan siklus menstruasi teratur dan 1
mengalami
responden (10%) dengan siklus tidak
gangguan haid. Gangguan haid ini dapat
menstruasi
berupa perdarahan sela ataupun perdarahan
(23,2%) yang memiliki status gizi normal
bercak (spotting). Demikian juga dengan
dengan siklus mentruasi yang teratur dan 3
keluhan-keluhan yang berkaitan dengan
responden
suatu
mual,
menstruasi tidak teratur, ada 2 responden
penambahan berat badan dan berkunang-
(10%) yang memiliki status gizi gemuk
kunang (Baziad, 2008)
dengan siklus menstruasi teratur dan 10
siklus
Gangguan
haid,
seperti
haid
atau
amenore
disebabkan karena progesterone dalam
responden
teratur,
ada
(13,3%)
7
responden
dengan
(33,3%)
siklus
dengan
siklus
menstruasi tidak teratur.
komponen DMPA menekan LH sehingga
Penelitian ini didukung oleh Eni
endometrium menjadi lebih tidak aktif.
Purwanti (2003) dalam Hupitoyo (2011)
Amenore berkepanjangan pada pengguna
disebutkan bahwa ada hubungan antara
progesterone
diketahui
lemak tubuh dengan siklus menstruasi.
membahayakan dan banyak wanita yang
Salah satu hormone yang berperan dalam
dapat menerima dengan baik (Glasier,
proses
2005)
Estrogen ini disintensis di Ovarium, di
tidak
Hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa
apabila
seorang wanita
dapat
menstruasi
adalah
Estrogen.
adrenal, plasenta, testis, jaringan lemak, dan susunan saraf pusat. Menurut analisis
memilih alat kontrasepsi yang tepat dan
penyebab
yang cocok dengan tubuhnya maka siklus
menstruasi diakibatkan hormone estrogen
menstruasi seseorang akan menjadi lancar.
yang
Sehingga
membuat
meningkatnya jumlah lemak tubuh.
menjadi
baik
kerja
dengan
hipotalamus memproduksi
lebih
meningkat
Seorang
panjarngnya
dalam
wanita
darah
yang
siklus
akibat
mengalami
hormone-hormon yang dibutuhkan tubuh
kekurangan maupun kelebihan gizi akan
terutama hormone reproduksi, sehingga
berdampak
pada
penurunan
siklus menstruasi bisa menjadi teratur.
hipotalamus
yang
tidak
fungsi
memberikan 157
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 rangsangan
kepada
hipofisa
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat.....
untuk
alat kontrasepsi hormonal dan status gizi
menghasilkan FSH (Follicle Stimulating
dengan siklus menstruasi di Puskesmas
Hormone) dan LH (Luteinizing hormone.
Pekauman Banjarmasin.
Dimana FSH ini berfungsi merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang
UCAPAN TERIMA KASIH
masing-masing mengandung 1 sel telur.
Saya sangat berterima kasih kepada
Sedangkan LH (Luteinizing hormone)
Akademi kebidanan sari mulia Banjarmasin
berfungsi dalam pematangan sel telur atau
yang telah memberikan saya surat izin untuk
ovulasi (fase sekresi) yang nantinya jika
melakukan penelitian, dan ucapan terima
tidak dibuahi akan mengalami peluruhan
kasih
(menstruasi), sehingga apabila produksi
Banjarmasin yang telah memberikan izin
FSH dan LH terganggu maka siklus
penelitian
menstruasi
juga
akan
kepada
Puskesmas
Pekauman
terganggu.
Berhubungan dengan menstruasi, secara
DAFTAR PUSTAKA
khusus
Almatzier, S.2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
jumlah
meningkat
wanita
apabila
ovulasi
berat
akan
badannya
mengalami perubahan (meningkat atau menurun) (Anggrini, 2012) Hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa apabila seorang wanita memiliki
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Baziad,Ali.2008.Kontrasepsi Hormonal.Jakarta:Bina Pustaka Devi,Nirmala.2012.Gizi
Saat
Sindrom
asupan gizi yang baik dengan stabilitas
Mentruasi.Jakarta: PT Bhuana Ilmu
emosi yang baik disertai gaya hidup dan
Populer
pola makan yang baik bisa membuat kerja hipotalamus menjadi baik sehingga bisa memproduksi dibutuhkan
hormone-hormon tubuh
terutama
Glasier, dkk. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.Jakarta . EGC
yang
hormone
Hupitoyo. 2011. Obesitas dan Fertilitas,
reproduksi, sehingga siklus menstruasi bisa
(online)
(http://www.poltekkes-
menjadi teratur.
malang.ac.id/artikel-145-obesitas-danfertilitas.html, diakses: 22 April 2012)
KESIMPULAN Ada
Hutami, A.P. 2010. Hubungan sindrom
Hubungan
kontrasepsi
hormonal
menstruasi
di
penggunaan dengan
Puskesmas
alat siklus
Pekauman
Banjarmasin dan ada hubungan penggunaan
pramenstruasi
dengan
Regularitas
Siklus Menstruasi pada Mahasiswi S-1 Fakultas Sumatera
Keperawatan
Universitas
Utara.Skripsi
Tidak 158
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Diterbitkan.Medan Kedokteran
:
Fakultas
Universitas
Sumatera
Zulliati et al., Hubungan Penggunaan Alat..... UNAIR
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat Iniversitas Airlangga
Utara. Jannah,
Nurul.2012.Buku
Ajar
Asuan
Kehamilan.Yogyakarta.Andi Offset Marmi.2013.
Gizi
Dalam
Kesehatan
Reproduksi.Yogyakarta:
Pustaka
Supariasa, N.2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Belajar Mulia, Akademi Kebidanan Sari Mulia.2014. Pedoman
Penulisan
Karya
Tulis
Ilmiah:Banjarmasin.AKBID
Sari
Mulia Mulyani,
Nina
Berencana
Siti
dkk.2013.Keluarga
dan
Alat
Kontrasepsi.
Yogyakarta:Nuha Medika Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Edisi kedua, Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo,Sarwono.2005.Ilmu Kandungan.Jakarta:
Yayasan
Bina
Pustaka Anggrini,Riyanti Jenis
Januani.2012.
Dan
Kontrasepsi Gangguan Praktek
Lama
Hubungan Pemakaian
Hormonal Menstruasi
Dengan di
Bidan
Swasta.Departemen
Biostatistika dan Kependudukan FKM 159