HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BIRIT KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015
JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta UntukMemenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : MAMIK MAHANANI NIM.10102241003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEI 2015
2 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah S1 Edisi
PERSETUJUAN
Artikel jurnal yang berjudul “HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BIRIT, KECAMATAN WEDI, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2015” yang disusun oleh Mamik Mahanani, NIM 10102241003 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan.
Yogyakarta, 28 April 2015 Pembimbing
RB. Suharta, M.Pd NIP 19600416198603 1 002
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan.... (Mamik Mahanani) 1
HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BIRIT, KECAMATAN WEDI, KABUPATEN KLATEN Oleh: Mamik Mahanani, pls fip uny
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan perhatian orangtua dengan perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah orangtua di Desa Birit yang memiliki anak usia 4-5 tahun, sejumlah 43 orang. Metode pengambilan subyek dalam penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Teknik analisis terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyrat analisis meliputi: uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas. Hasil penelitian menemukan bahwa: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dengan perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tahun 2015. Terlihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,558 dengan p = 0,000 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,331 ini berarti variabel perhatian orangtua memberikan sumbangan efektif variabel perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun sebesar 33,1%. Kata kunci : perhatian orangtua, perkembangan sosial anak
CORRELATION PARENTS ATTENTION WITH SOCIAL DEVELOPMENT OF CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN BIRIT WEDI KLATEN 2015 The objective of the research was to find correlation between parenting and parents attention with social development of children age 4-5 years in Birit, Wedi, Klaten 2015. This research uses quantitative methods to the type of correlation. Subjects in this research were the parents who have children age 4-5 years, there are 43 people. The sampling technique in this research using total sampling technique. Data collection tool was a questionnaire with Likert scale. Data analysis to test the hypothesis by using multiple regression analysis techniques. Analysis technique consists of testing requirements analysis and hypothesis testing . Test requirements analysis include: normality test, homogeneity , and linearity test . The research found that: There is a significant and positive relationship between parental attention with social development of children of age 4-5 years in Birit, Wedi, Klaten in 2015. Seen from the value of the correlation coefficient of 0.558 with p = 0.000 and the coefficient of determination of 0.331 means the variable attention parents give the child's social development of children age 4-5 years variable contribution of 33.1%. Keywords: parenting parents, parental, social development of children
PENDAHULUAN
menjadi orang yang berguna di kemudian hari.
Setiap anak yang lahir mempunyai hak
Oleh karena itu, orangtua menginginkan anaknya
untuk hidup, dan hak untuk berkembang agar
menjadi anak yang cerdas, berkualitas, serta
24 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah S1 Edisi ... Tahun ..ke.. 20... berguna bagi nusa dan bangsa. Dalam sebagai pendidik,
dituntut
untuk memiliki
membimbing anak menjadi orang yang cerdas
pengetahuan yang cukup tentang pembelajaran
maka diperlukan pendidikan kepada anak.
(Slameto, 2010: 98). Sedang tinggi rendahnya
Pendidikan dalam keluarga merupakan pusat
pengetahuan, salah satunya di ukur dari tingkat
pendidikan yang pertama dan utama, karena
pendidikan yang ditempuhnya (Sudjana, 2002:
pendidikan keluarga merupakan dasar untuk
36).
pendidikan selanjutnya. Pendidikan paling utama
Pendidikan
akan
mempengaruhi
dalam keluarga adalah pendidikan budi pekerti
perkembangan sosial anak. Perkembangan anak
dan sosial anak, karena masa anak-anak adalah
sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
masa dimana seorang anak menirukan perbuatan
bimbingan
orang lain tanpa berfikir apakah tindakan itu
mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, atau
benar atau salah. Sehingga apabila dari kecil
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta
seorang anak diajarkan budi perkerti yang baik
mendorong dan memberikan contoh kepada
dan menanamkan jiwa sosial kepada anak
anaknya.
orangtua
terhadap
anak
dalam
dengan baik diharapkan anak akan menjadi anak
Apakah proses perkembangan sosial anak
yang baik dan berguna bagi orang lain. Ayah dan
selanjutnya baik atau tidak, tergantung pada
ibu adalah anggota dalam keluarga yang
tindakan yang diberikan orangtua kepada anak.
mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika anak
pendidikan anaknya.
merasa keluarga, kelas atau sekolahnya adalah
Kewajiban orangtua dalam lingkungan
komunitas yang peduli padanya, mereka akan
keluarga diantaranya adalah sebagai pendidik,
menunjukkan peningkatan rasa kepedulian pada
pemelihara dan pelindung anak. Sikap dan cara
orang lain, memiliki kemampuan mengatasi
hidup merupakan unsur pendidikan yang tidak
konflik yang lebih baik, dan penurunan masalah
langsung, yang dengan sendirinya akan masuk
perilaku (Santrock, 2002: 46). Perkembangan
dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.
anak dapat optimal apabila orangtua memberikan
Perlakuan
perhatian dan kebutuhan yang sesuai dengan
orangtua
terhadap
anak
mempengaruhi kepribadian anak,
akan
perlakuan
tahap
perkembangan
keras akan berakibat berlainan dengan perlakuan
lingkungan
yang lemah lembut pada anak.
menghambat perkembangan sosial.
Keluarga bagi seorang anak merupakan
Dalam
yang
tidak
anak.
Sedangkan
mendukung
perkembangan
sosial
akan
anak
lembaga pendidikan informal pertama, di mana
perhatian orangtua sangatlah penting karena
mereka hidup, berkembang dan matang. Di
untuk membentuk kepribadian anak. Perhatian
dalam sebuah keluarga, seorang anak pertama
orangtua yang kurang akan menyababkan anak
kali diajarkan pada pendidikan. Pendidikan
nakal, dengan kenakalan yang dilakukan, anak
dalam keluarga tersebut anak mendapatkan
tersebut berharap mendapatkan perhatian dari
berbagai pengalaman sosial dan nilai moral.
orangtuanya. Kesibukan orangtua membuat anak
Oleh karena itu, orangtua agar dapat berperan
merasa bebas dalam bertindak dan bergaul
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan.... (Mamik Mahanani) 3 1
sehingga perkembangan sosial anak kurang
Hasil
pengamatan
penelitian 3
terarah. Orangtua lebih mementingkan pekerjaan
menunujukkan bahwa tindakan yang dilakukan
di banding untuk memdidik anaknya. Orangtua
orangtua,
beranggapan bekerja untuk memenuhi kebutuhan
mementingkan pekerjaanya dibanding untuk
sehari-hari dan orangtua mengenyampingkan
mendidik anaknya, sehingga waktu banyak
kewajibannya
anaknya.
dihabiskan dalam bekerja untuk memenuhi
Orangtua lebih memilih anaknya di titipkan
kebutuhan rumah tangga. Keadaan ini membuat
kepada saudara atau ke tempat penitiapan anak
orangtua menitipkan anaknya kepada orang lain,
tanpa mengetahui perkembangan sosial anaknya.
hal
Orangtua lebih bangga jika anaknya dititipkan di
orangtua terhadap perkembangan sosial anak. (2)
penitipan anak karena orangtua merasa kurang
orangtua kurang peduli terhadap perkembangan
mampu dalam mendidik anaknya. Sehingga
sosial anak. Hubungan yang tidak serasi dan
orangtua kurang biasa memahami perkembangan
kurang perhatian terhadap anak akan tidak
sosial
menguntungkan bagi pendidikan anak, (3)
untuk
anaknya
mendidik
dan
kurang
memberikan
perhatian serta kasih sayang kepada anaknya. Seperti
halnya
orangtua
kurang
ini
antara
lain:
(1)
orangtua
lebih
menyebabkan kurangnya perhatian
orangtua kurang memberikan teladan/ contoh dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya.
memperhatikan atau kurang memberikan arahan
Misalnya
kepada
membuang sampah, menonton sinetron bersama.
anaknya
yang
akan
menyebabkan
perilaku kebiasaan. Contohnya orangtua tidak
saja
Hubungan
membiarkan
yang
anak
serasi
dan
ketika
penuh
mengajarkan anak membuang sampah pada
pengertian serta perhatian dalam keluarga akan
tempatnya, maka anak akan terbiasa jika
membawa kepada pembinaan pribadi yang
membuang
Orangtua
tenang, terbuka dan mudah mendidik, karena
kurang memberikan contoh yang baik dalam
anak mendapatkan kesempatan yang cukup dan
berbicara, maka anak juga akan menirukan kata-
baik untuk tumbuh dan berkembang.
sampah sembarangan.
kata yang kurang baik pula. Orangtua lebih suka
Sepanjang pengetahuan peneliti tidak ada
menonton tv di banding mengantar anaknya ke
orangtua yang dengan sengaja mendidik anak-
TPA, maka anak akan memiliki kebiasaan
anaknya supaya tidak berhasil dalam hidupnya.
memonton tv dan tidak mau belajar mengaji
Setiap orangtua pasti mengharapkan anaknya
bersama
sering
kelak menjadi orang yang sukses. Dalam
mengajak anaknya untuk menonton sinetron
kehidupan sehari-hari orangtua dengan tidak
yang tidak sesuai dengan perilaku anak usia 4-5
sengaja menerapkan suatu perlakuan tertentu.
tahun, sehingga anak tersebut akan menirukan
Anak
perilaku yang ada di sinetron yang di tonntonya
memperlihatkan reaksi dalam tingkah-lakunya
karena anak belum tau mana yang baik dan mana
yang dibiasakan, sehingga menjadi suatu pola
yang buruk, mana yang harus di tiru dan mana
kepribadian.
temannya.
yang tidak ditiru.
Orangtua
juga
melihat
dan
menerimanya
serta
Kesalahan yang sering tidak disadari oleh orangtua dalam memperlakukan anak-anaknya,
426 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah S1 Edisi ... Tahun ..ke.. 20... kadang orangtua bersikap terlalu menekan, selalu keabsahan data. 3 memerintah, anak harus tunduk dan patuh kemauan orangtua. Hal ini akan berakibat anak
Jenis Penelitian
tidak percaya diri dan tidak kreatif. Selain itu, orangtua bersikap masa bodoh dan tidak mau
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional.
tahu terhadap perkembangan sosial anak. Dalam kenyataannya, anak yang kurang mendapat
perhatian
orangtua
dan
Waktu dan Tempat Penelitian
bahkan
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17
diacukan oleh orangtua akan bertingkah laku
Februari sampai dengan tanggal 23 Februari
yang kurang wajar dengan maksud untuk
2015. Penelitian dilaksanakan di Desa Birit,
memperoleh perhatian. Dan anak yang mendapat
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
perhatian yang berlebihan dari orangtuanya misalnya
setiap
permintaan
anak
selalu
Target/Subjek Penelitian
diturutinya, justru menjadikan anak sangat
Subjek
dalam
penelitian ini adalah
tergantung dengan orangtua khususnya kurang
populasi yang ada di Desa Birit. Pengambilan
mandiri dalam kehidupannya. Salah satu sifat
dalam penelitian ini menggunakan teknik
mandiri yang harus dimiliki oleh anak adalah
sampling total sampling. Sehingga jumlah
perkembangan sosial, sehingga perlu kiranya
subjek penelitian yaitu
diungkap apakah perkembangan sosial anak juga
memiliki anak usi 4-5 tahun
43 orang tua yang
dipengaruhi oleh perhatian orangtua. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
membahas dalam bentuk skripsi yang berjudul”
Data
Hubungan
perhatian
perkembangan sosial
orangtua
dengan
anak usia 4-5 tahun di
Pada diambil adalah
penelitian
ini
data
yang
mengenai perhatian orangtua
Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten
dengan perkembangan sosial anak usia 4-5
tahun 2015”.
tahun. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan
skala
Likert.
Data
tersebut diperoleh melalui hasil skala perhatian
METODE PENELITIAN Metode
menggunakan
penelitian
merupakan
orangtua, dan skala perkembangan sosial anak
akan
usia 4-5 tahun. Data-data tersebut kemudian
dilakasanakan oleh peneliti meliputi metode-
diproses dengan menggunakan teknik analisis
metode yang akan digunakan selama penelitian
korelasi sederhana.
serangkaian
langkah
penelitian
yang
berlangsung dari awal sampai akhir penelitiaan. Metode dalam penelitian itu meliputi pendekatan
Teknik Analisis Data
penelitian,
Teknik analisis data yang digunakan
penentuan subjek penelitian, teknik pengumpulan
yaitu analisis data kuantitatif dengan jenis
data, instrumen penelitian, analaisis data dan
penelitian korelasional. Di bawah ini akan
penelitian,
tempat
dan
waktu
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan.... (Mamik Mahanani) 51
dijelaskan teknik analisis pada penelitian ini:
kecil dari 0,05 maka hubungan antara 3
1. Uji Prasyarat Analisis
kedua variabel tidak linear.
Sebelum dilakukan analisis data,
dan
Uji Hipotesis
dilakukan uji prasyarat
Teknik analisis data yang digunakan
yang terdiri dari uji normalitas
berupa korelasi sederhana. Analisis data
terlebih dahulu analisis
2.
uji
merupakan
linearitas.
Uji
normalitas
menggunakan bantuan software SPSS For
pengujian
yang
dilakukan
Windows Seri 16.0.
untuk mengetahui apakah data berdistribusi
3.
Sumbangan Efektif Koefisien determinasi (R2) disebut
normal, sehingga dapat digunakan dalam
koefisien penentu, karena varian yang
statistik parametrik. Uji
normalitas
yang
pada
variabel
terikat
yaitu
Normal
perkembangan sosial anak dapat dijelaskan
sebaran data penelitian dapat
melalui varian yang terjadi pada variabel
adalah uji Kolmogrov-Smirnov. tidaknya
terjadi
digunakan
dilihat dari nilai signifikansi.
Jika
bebas, yaitu perhatian orangtua.
nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka data berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi
lebih
kecil
dari 0,05
(p<0,05), maka data berdistribusi tidak normal
(Sugiyono,
2011:
389).
Uji
linearitas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas. Uji
homogenitas
menggunakan
rumus ANOVA (Analisis of Varians). Sampel
yang
diambil
dari
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penentuan kategori kecenderungan tiaptiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan menjelaskan
kategori.
Saifuddin
langkah-langkah
Azwar
menentukan
kategorisasi tiap variabel, yaitu: menentukan skor tertinggi dan terendah dengan cara skor tertinggi = 4 x jumlah item dan skor terendah = 1 x jumlah item, lalu menghitung mean ideal (M)
populasi
dikatakan identik (homogen) jika Fhitung<
dengan cara
(skor tertinggi + skor terendah),
Ftabel sebaliknya apabila Fhitung > Ftabel
dan menentukan standar deviasi (SD) =
maka
homogen). Populasi sebesar 43 0rang tua
(skor 6 tertinggi – skor terendah). Hasil perhitungan di atas kemudian akan
yang memiliki anak usia 4-5 tahun, maka
digunakan dalam penentuan kategorisasi pada
Ftabel sebesar 3,23.
tiap variabel, dengan rumus sebagai berikut:
terdiri
tidak
dikatakan
identik
(tidak
Uji linearitas pada penelitian ini
Tinggi
= (µ + 1,0σ) ≤ X
dari linearitas hubungan perhatian
Sedang
= (µ - 1,0σ) ≤ X < (µ + 1,0σ)
Rendah
= X < (µ - 1,0σ)
orangtua
dengan
perkembangan
sosial
anak. Jika harga p lebih besar dari 0,05
Keterangan:
maka kedua variabel mempunyai hubungan
µ
= mean ideal
yang linear, sebaliknya jika harga p lebih
σ
= standar deviasi
628 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah S1 Edisi ... Tahun ..ke.. 20... Analisis data dilakukan setelah data hipotesis yaitu dengan mengetahui data penelitian 3 dari subjek terkumpul. Sesuai dengan hipotesis
yang telah terkumpul berdistribusi normal (uji
pada penelitian ini yaitu mencari hubungan,
normalitas)
maka data yang diperoleh kemudian dilakukan
bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji
uji persyaratan analisis dan uji hipotesis.
linearitas). Nilai signifikansi normalitas variabel
dan
hubungan antara variabel
Data hipotetik skala perhatian orang tua,
perhatian orangtua 0,490, dan perkembangan
diperoleh hasil nilai minimum hipotetik sebesar
sosial anak 0,331. Nilai signifikansi linieritas
1 X 26 = 26, nilai maksimal hipotetik sebesar 4
perhatian orangtua dan perkembangan sosial
X 26 = 104, mean sebesar (104 + 26) : 2 =
anak yaitu 0,339. maka dapat disimpulkan
65 dan standar deviasi sebesar (104 – 26) : 6 =
bahwa
13. Berikut tabel kategorisasi skala perhatian
disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
orangtua:
normal dan linear sehingga pengujian hipotesis
Tabel 1. Kategorisasi Skala Perhatian Orangtua Prosen
menggunakan statistik parametrik.
No
Kriteria
Jml
-
Kategori
tase
(p > 0,05).
Oleh
karena
itu bisa
Langkah kedua dalam pengujian hipotesis yaitu
dengan
mengetahui
masing-masing
variabel bebas dan terikat saling berhubungan
1
< 78
0
0%
Rendah
atau tidak dengan menggunakan uji korelasi
2
52 - 78
10
23,25%
Sedang
dengan menggunakan korelasi sederhana. Hasil
3
≥ 78
33
76,75%
Tinggi
analisis korelasi, didapatkan tingkat signifikansi
43
100 %
Total
sebesar
Data hipotetik skala perkembangan sosial
p
(0.000)
<
0.05 yang artinya
signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
anak, diperoleh hasil nilai minimum hipotetik
masing-masing
sebesar 1 X 24 = 24, nilai maksimal hipotetik
orangtua) dengan variabel terikat (perkembangan
sebesar 4 X 24 = 96, mean sebesar (96 + 24)
sosial anak) berhubungan, sehingga hipotesis
: 2 = 60 dan standar deviasi sebesar (96 – 24) :
alternatif dapat diterima.
6 = 12. Berikut
tabel kategorisasi skala
perkembangan sosial anak:
variabel
bebas untuk variabel terikat diketahui dari
Tabel 2. Kategorisasi Skala Perkembangan Sosial Anak ProsenNo Kriteria Jml Kategori tase 1
< 48
0
0%
Rendah
2
48 – 72
26
60,46%
Sedang
3
≥ 72
17
39,54%
Tinggi
43
100 %
Langkah
pertama
(perhatian
Besarnya sumbangan dari setiap variabel
koefisien determinasi (
Total
bebas
dalam
). Sumbangan perhatian
orangtua dalam perkembangan sosial anak yaitu sebesar 31,1% (
= 0,331).
Hasil uji hipotesis kedua bahwa koefisien korelasi
antara
perhatian orangtua
dengan
perkembangan sosial sebesar 0,558 dengan rtabel 0,3008 (rhitung > rtabel) dan nilai signifikansi p=0,000 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis
pengujian
alternatif (Ha) berbunyi adanya hubungan positif dan signifikan antara perhatian orangtua dengan
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan.... (Mamik Mahanani) 7 1
perkembangan sosial anak di Desa Birit,
seorang anak sesuai dengan tahapan usianya. 3
Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tahun 2015
Perkembangan anak yang telah dicapai akan
dapat diterima. Dengan adanya hubungan ini,
menentukan
semakin tinggi perhatian orangtua maka semakin
selanjutnya. Oleh karena itu, sangatlah penting
tinggi pula perkembangan sosial, demikian juga
bagi
sebaliknya semakin rendah perhatian orangtua
perkembangan sosial anak sejak usia dini.
maka semakin rendah pula perkembangan sosial
Perkembangan Sosial dapat diberi pengertian
anak.
sebagai pencapaian kematangan dalam hubungan Pada dasarnya, perhatian orangtua sangat
perkembangan
orangtua
pada
untuk
tahapan
mengusahakan
sosial atau kemampuan bergaul dengan orang
diperlukan untuk menanamkan perkembangan
lain
sosial anak. Orangtua merupakan wahana yang
Undang-undang no 58 tahun 2009 tingkat
utama
pemerhati
pencapaian perkembangan sosial emosional pada
mereka,
umur 4-5 tahun, antara lain: menunjukkan sikap
Erlita
mandiri dalam memilih kegiatan, mau berbagi,
Rahmawati (2011: 16) menyatakan bahwa
menolong, dan membantu teman, menunjukkan
perhatian
antusiasme
bertindak
perkembangan khususnya
sebagai
sosial
pada
anak-anak
tingkat
orangtua
usia
ialah
dini.
pemusatan
jiwa
(Syamsu
Yusuf,
dalam
2007:122).
melakukan
Menurut
permainan,
orangtua yang tertuju pada anaknya untuk
mengendalikan perasaan, menaati aturan yang
memperdulikan
berlaku dalam permainan, menunjukkan rasa
anaknya,
terutama
dalam
memenuhi kebutuhan anaknya, baik kebutuhan
percaya
lahir (material) dan kebutuhan batin (kebutuhan
lingkungannya,
psikis). Menurut Pujosuwarno dalam ( Rina
Indikator dari perkembangan sosial anak, antara
Sukrina, 2004: 22-23) macam-macam perhatian
lain: mau berbagi, bekerjasama, menolong,
orangtua terhadap anak adalah: perasaan cinta
bertindak jujur dan kepeduliaan terhadap orang
kasih, pengalaman ajaran agama dan pemberian
lain.
keteladanan,
membiasakan
kebersihan
dan
diri,
menjaga
diri
mengahargai
sendiri
dari
orang
lain.
Hasil penelitian tersebut
mendukung
menjaga kesehatan, mengajarkan berbuat baik
penelitian sebelumnya yang mengkaitkan dengan
kepada sesama manusia
dan suka tolong
perilaku keagamaan seperti penelitian yang
menolong. Menurut Fitri Nurhayati (2013:30-32) macam-macam perhatian orangtua antara lain:
dilakukan oleh Taksis (2012: 86) di kota 8 Magelang, ditemukan adanya hubungan positif
memberi pengawasan, memberi penghargaan
perhatian orangtua dengan perilaku keagamaan
dan hukuman, memberi contoh, dan membantu
siswa MI Al-Islam Tahun 2012. Penelitian
kesulitannya.
meneliti bahwa mayoritas siswa MI Al-Islam
Indikator
perhatian
orangtua
terhadap perkembangan sosial anak dapat berupa
Sutopati
perasaan cinta kasih, pengawasan, pemberian
perhatian orangtua itu ada dan tinggi dirasakan.
keteladanan, mengajarkan berbuat baik kepada sesama. Pada dasarnya proses tumbuh kembang
1
Kajoran
Berdasarkan meskipun
ditemukan
magelang
hasil
merasakan
penelitian
hubungan
ini,
perhatian
orangtua dengan perkembangan sosial anak usia
8210 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah S1 Edisi ... Tahun ..ke.. 20... 4-53 tahun di Desa Birit, Kecamatan Wedi,
akhirnya secara bertahap remaja akan
Kabupaten Klaten, namun sumbangan efektif
mengontrol perilakunya.
perhatian orangtua dengan perkembangan sosial
2.
Bagi Peneliti Selanjutnya
tidak cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari hasil
Bagi yang tertarik untuk meneliti
perhitungan bahwa sumbangan efektif perhatian
perkembangan
orangtua dengan perkembangan sosial anak
memperhatikan faktor lain selain perhatian
sebesar 33,1%. Dengan demikian masih ada
orang
66,9%
perkembangan sosial.
faktor
lain
yang
mempengaruhi
perkembangan sosial anak di Desa Birit.
tua
sosial,
yang
dapat
mempengaruhi
Penelitian ini terdapat hambatan yang tidak dapat dihindari yaitu orang tua
KESIMPULAN DAN SARAN
belum serius dalam pengisian skala yang
Kesimpulan
mengakibatkan biasnya hasil penelitian,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sehingga peneliti selanjutnya diharapkan
diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil
dapat lebih mengkondisikan orang tua agar
kesimpulan bahwa: Terdapat hubungan positif
lebih serius dalam pengisian skala.
dan signifikan antara perhatian orangtua dengan perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun di Desa
DAFTAR PUSTAKA
Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tahun
Erlita Rahmawati. 2011.Pengaruh Perhatian orangtua Terhadap Prestasi Beljar Siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Dukuh Magelang Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi. Yogyakarta:FIP UNY.
2015. Terlihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,558 dengan p = 0,000 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,331 ini berarti variabel
perhatian
orangtua
memberikan
sumbangan variabel perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun sebesar 33,1%.
Saran Saran-saran
yang
diajukan
oleh
agar
selalu
peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Bagi para Orang Tua Diharapkan
memberikan arahan dan bimbingan untuk mengontrol perkembangan sosial kepada anak agar meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku sosial. Sehingga perilaku yang diajarkan sejak kecil menjadi bagian dari pribadinya, yang
Santrock. 2002. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 9 Syamsu Yusuf. 2007. Psikologi Perkembangan 3 Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Undang-undang Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Sinar Grafika: Jakarta.
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan.... (Mamik Mahanani) 1