JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.2, Desember 2016, 279-298 E-ISSN: 2528-0163
Hubungan Penggunaan E-Toll Card Terhadap Pendapatan Tol Pada PT. Jasa Marga Tbk Cabang Ctc: Studi Kasus Gerbang Tol Tebet 1 Amin Setio Lestiningsih 1,*, Elyna Agustini 2 1
Komputerisasi Akuntansi; AMIK BSI Jakarta; Jl. RS Fatmawati No 24 Pondok Labu Jakarta Selatan,021-7500282; e-mail:
[email protected] 2 Manajemen Perpajakan; AMK BSI Jakarta; Jl. Ciledug Raya No 168, 021-7365715; email:
[email protected] * Korespondensi: e-mail:
[email protected]
Diterima: 27 Oktober 2016; Review: 28 Oktober 2016 ; Disetujui: 28 Oktober 2016 Cara sitasi: Lestiningsih, AS, Agustini, E. 2016. Hubungan Penggunaan E-Toll Card Terhadap Pendapatan Tol Pada PT Jasa Marga Tbk Cabang CTC: Studi Kasus Gerbang Tol Tebet 1. Jurnal Online Insan Akuntan. 1 (2): 279 – 298.
Abstrak: PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Adalah salah salah satu perusahaan pengelola jasa berupa jalan tol. Salah satu upaya untuk menunjang kegiatan operasional tol diterbitkanlah e-toll card. E-toll card merupakan alat transaksi elektronik untuk pembayaran tol. Jenis penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan penelitian yang menunjukkan Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Peneliti menguji hubungan penggunaan e-toll card terhadap pendapatan tol pada PT. Jasa Marga Tbk Cabang CTC: Studi Kasus Gerbang Tol Tebet 1. Sampel Data yang digunakan penggunaan e-toll card dan pendapatan tol mulai bulan Januari sampai Desember 2014. PT Jasa Marga menerbitkan e-toll card dengan tujuan mengurangi jumlah antrian pada setiap gerbang tol. Dengan adanya e-toll card banyak pengguna jalan yang tertarik untuk menggunakan karena pengggunaannya yang efisien dan hemat waktu. Dengan e-toll card ini tentunya dapat mengurangi jumlah antrian pada setia gerbang tol tunai. Pada penelitian ini penggunaan e-toll card mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan tol. Kata kunci: penggunaan e-toll card, pendapatan tol Abstract: PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Is among one of the management company services are toll roads. One effort to support operations launched highway e-toll card. E-toll card is a means of transactions for electronic toll payments. This study is research that is causality. Research studies demonstrating causality is a relationship between the independent variable and the dependent variable. Researchers examined the relationship of e-toll card against toll revenue at PT. Jasa Marga Tbk Branch CTC: A Case Study of Toll Gate Tebet 1. The sample data used in the use of e-toll card and toll revenue from January to December 2014, PT Jasa Marga issue e-toll card with the aim of reducing the number of queues at each toll gate. With the e-toll card many road users who are interested to use because of their occupational efficient and timesaving. With the e-toll card can certainly reduce the number of faithful queue at cash toll booths. In this study, the use of e-toll cards have a significant impact on the toll revenue Keywords: the use of e-toll card, toll revenues
Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI
279
280
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.2, Desember 2016, 279-298 E-ISSN: 2528-0163 kualitas pelayanan kepada masyarakat
1. Pendahuluan Pemerintah
Indonesia
pengguna
jalan
tol.
Kegiatan
memberikan kewenangan bagi Badan
pengumpulan tol menggambarkan suatu
Usaha Milik Negara PT. Jasa Marga
standar proses yang terstruktur dan
Tbk
saling memiliki keterkaitan (tersistem).
untuk
membangun,
mengoperasikan, memelihara jalan tol yang
telah
dikuasakan,
Berdasarkan
fenomena
yang
dan
terjadi selama ini, masyarakat pengguna
mengembangkan potensi daerah yang
jalan tol sering mengeluh mengenai
dilalui oleh jalan tol tersebut. Inti bisnis
kemacetan yang terjadi pada gerbang tol
badan usaha ini memberikan sejumlah
masuk maupun gerbang tol keluar
cost bagi para pengendara mobil, truk
akibat antrian para pengguna jalan tol
atau bis yang melalui jalan tol berupa
dalam membayar tiket dengan memakai
transaksi yang dilakukan di gerbang tol
uang tunai membutuhkan waktu lama
masuk maupun gerbang tol keluar.
terutama pada jam-jam sibuk. Oleh
Badan usaha ini memiliki SOP
karena itu, pada tahun 2009 PT. Jasa
yang jelas mengenai Standar Pelayanan
Marga selaku badan usaha milik negara
Minimal (SPM) jalan tol. SPM yang
penyedia jalan tol meluncurkan inovasi
ditetapkan
produk berupa e-toll card sebagai
Menteri
berdasarkan Pekerjaan
Peraturan No.
pengganti
transaksi
392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus
Penelitian
yang
2005
Pelayanan
(2014) dalam Gunaldi dan Sihombing
Minimal Jalan Tol adalah ukuran yang
(2015) hanya sekitar 12% pengguna
harus dicapai oleh Badan Usaha Jalan
jalan tol yang memanfaatkan kartu ini,
Tol
padahal e-toll card diharapkan dapat
tentang
dalam
Umum
Standar
rangka
meningkatkan
Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI
uang
tunai.
dilakukan
Fauzan
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
memangkas pembayaran
waktu sekitar
transaksi 3-4
Oleh
karena
itu,
untuk
detik.
memenuhi kebutuhan tersebut, maka
Perkembangan sistem pengumpulan tol
perlu dibuat penyempurnaan terhadap
ada dua jenis yaitu terbuka dan tertutup.
pedoman sistern pengumpulan, tol yang
Sistem pengumpulan tol yang bersifat
akan memetakan kembali posisi sistem
sistem terbuka sangat dipengaruhi oleh
pengumpulan tol diantara sistem lainnya
lingkungan
sistem,
yang
dilakukan
beberapa
sehingga
perlu
terkait,
merumuskan
kembali
penyesuaian
sumber daya pengumpulan tol dan
terhadap proses yang terdapat pada
menata ulang prinsip maupun proses
sistem pengumpulan tol sehingga tetap
dalam sistem pengumpulan tol untuk
dapat
maupun
mencapai produk pengumpulan tol dan
kebijakan yang terkait. Perkembangan
dapat dijadikan acuan oleh cabang
pengumpulan tol yang semula transaksi
dalam
pembayaran menggunakan uang tunai,
pengumpulan tol.
mengikuti
aturan
melaksanakan
kegiatan
beralih menggunakan e-toll card tentu
Berdasarkan penjelasan diatas,
membawa dampak pada penerimaan
maka rumusan masalah yang dibuat
para petugas jaga gardu tol. Atas
adalah:
kemunculan e-Toll Card maka sangat berpengaruh
terhadap
1.
tingkat
antara penggunaan e-toll card
pendapatan tunai dari petugas tol atau pengumpul tol dimana pendapatan eToll
Card
meningkat
sedangkan
pendapatan tunai gerbang tol menurun.
Apakah terdapat hubungan kuat
terhadap pendapatan tol? 2.
Seberapa kuat hubungan antara penggunaan e-toll card terhadap pendapatn tol?
Hipotesa yang dipakai sebagai berikut:
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
281
282
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
1.
2.
H0 : Tidak ada hubungan kuat
Suwardjono
(2008:
185)
penggunaan e-toll card terhadap
menyatakan bahwa “Pendapatan adalah
pendapatan tol
aliran masuk asset atau kenaikkan aset
Ha
:
Ada
hubungan
kuat
lainnya
pada
suatu
entitas
atau
penggunaan e-toll card terhadap
penyelesaian atau pelunasan kewajiban
pendapatan tol
entitas tersebut dari penyerahan atau
Pengertian Pendapatan
produksi
Ikatan
Indonesia
penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang
(2007:23) mendefinisikan “Pendapatan
membentuk operasi utama dan berlajut
adalah
dari entitas tersebut”.
1.2
Akuntan
arus masuk
bruto
manfaat
barang,
pemberian
atau
ekonomi yang timbul dari aktivitas
Sukirno (2006:47) menyatakan
normal perusahaan selama periode yang
“pendapatan adalah jumlah penghasilan
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang
yang diterima oleh penduduk atas
tidak berasal dari kontribusi penanaman
prestasi kerjanya selama satu periode
modal. Pendapatan hanya terdiri dari
tertentu, baik harian, mingguan, bulanan
arus masuk bruto manfaat ekonomi
atau tahunan”. Ada beberapa klasifikasi
yang diterima oleh perusahaan untuk
pendapatan yaitu:
dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih
1. Pendapatan pribadi yaitu semua
untuk dan atau atas nama pihak ketiga
jenis pendapatan yang diperoleh
bukan merupakan pendapatan karena
tanpa memberikan sesuatu kegiatan
idak menghasilkan manfaat ekonomi
apapun yang diterima penduduk
bagi
suatu Negara.
perusahaan
dan
mengakibatkan kenaikan ekuitas”
tidak
2. Pendapatan
disposibel
yaitu
pendapatan pribadi dikurangi pajak
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
yang harus dibayarkan oleh para penerima
pendapatan,
sisa
Sedangkan Weygandt,
menurut
Warfield
Keiso,
(2008:516)
pendapatan yang siap dibelanjakan
“Pendapatan ialah arus masuk aktiva
inilah yang dinamakan pendapatan
dan
disposibel.
penyerahan
atau
produksi
barang,
pemberian
jasa,
atau
kegiatan
3. Pendapatan nasional
yaitu nilai
penyelesaian
kewajiban
seluruh barang-barang jadi dan jasa-
menghasilkan
jasa yang diproduksi oleh suatu
membentuk
negara dalam satu tahun.
perusahaan yang berkelanjutan selama
Pendapatan
menurut
ilmu
ekonomi merupakan nilai maksimum
inti
1.3
Pengertian Jalan Tol Jalan tol adalah suatu lintas jalan
yang merupakan alternatif dari lintas
mengharapkan keadaan yang sama pada
jalan umum yang ada, mempunyai
akhir periode seperti keadaan semula.
spesifikasi jalan bebas hambatan dan
Pengertian
jalan tol hanya diperuntukkan bagi
total
periode
utama
yang
dengan
pada
suatu
operasi
lainnya
satu periode.”
yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam
laba
akibat
tersebut
menitikberatkan
kuantitatif
pengeluaran
pemakai
jalan
yang
menggunakan
terhadap konsumsi selama satu periode.
kendaraan bermotor roda 4 atau lebih
Dengan kata lain, pendapatan adalah
dengan membayar tol (Pasal 14 UU
jumlah harta kekayaan awal periode
No.13 tahun 1980). Pemilikan dan hak
ditambah
penyelenggaraan jalan tol ada di tangan
keseluruhan
hasil
yang
diperoleh selama satu periode, bukan
pemerintah.
hanya yang dikonsumsi.
Maksud penyelenggaraan jalan tol
adalah
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
untuk
mewujudkan
283
284
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
pemerataan pembangunan dan hasil-
melarang penyeberangan sebidang atau
hasilnya serta keseimbangan dalam
hubungan
pengembangan wilayah secara adil,
menuju
dimana pembinaannya memakai dana
penggunaan jalan ini dengan membayar
yang berasal dari masyarakat yakni
tol, yaitu sejumlah uang tertentu yang
melalui
tol.
dibayarkan untuk pemakaian jalan tol,
adalah untuk
maka jalan tol harus mempunyai syarat
meningkatkan efisiensi pelayanan jasa
dan spesifikasi yang melebihi jalan
distribusi
biasa, yaitu :
pembayaran
Sedangkan tujuannya
untuk
jalan
menunjang
pertumbuhan ekonomi di wilayah yang
1.
langsung ke
dengan
rumah-rumah.
jalan Karena
Jalan tol merupakan alternatif
tidak tinggi tingkat perkembangannya
lintas jalan umum yang ada,
(Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 8
mempunyai kelas jalan minimal
tahun 1990).
arteri primer dan pada dasarnya
Adapun definisi lain dari jalan tol atau jalan bebas hambatan yaitu
merupakan jalan baru. 2.
Jalan tol didesain berdasarkan
jalan cepat dengan pengendalian jalan
kecepatan rencana paling rendah
masuk sepenuhnya. Pengendalian jalan
80 km/jam untuk jalan tol antar
masuk sepenuhnya atau full control of
kota dan 60 km/jam untuk jalan
access
tol di wilayah perkotaan.
berarti
bahwa
kewenangan
mengatur jalan masuk ditujukan untuk mengistimewakan
lalu
lintas
yang
3.
Jalan
tol
ini
didesain
untuk
mampu menahan muatan sumbu
bergerak lurus dengan menyediakan
terpusat
tunggal
kendaraan
hubungan jalan masuk hanya dengan
sekurang-kurangnya 8 1/5 ton atau
jalan umum tertentu serta dengan
muatan sumbu terpusat tandem
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
4.
kendaraan sekurang-kurangnya 14
masuk secara langsung kecuali
½ ton.
yang terkendali).
Jumlah jalan masuk ke jalan tol
Sedangkan
dibatasi
secara
efisien
dan
didesain sedemikian rupa sehingga
5.
6.
8.
adanya jalan tol ini adalah : 1.
Mengurangi
waktu
Tidak ada persilangan sebidang
hambatan (tol) waktu yang hilang
dengan jalan lain atau prasarana
akibat berhenti dan menunggu
transportasi yang lain.
kendaraan
Sekurang-kurangnya terdiri dari
persimpangan dapat dihilangkan. 2.
adanya
tempuh,
dengan
jalan
lain
di
bebas
sebuah
Lebih aman, pengurangan konflik
arah.
pada
Lebar bahu jalan yang cukup
sepanjang kedua tepi jalan serta
untuk digunakan sebagai lajur
pemagaran tempat pejalan kaki
darurat.
dari daerah milik jalan dapat
Lalu-lintas yang tidak searah
mengurangi jumlah kecelakaan
diusahakan
secara nyata.
dipisahkan
suatu
median 9.
dengan
semua jalan masuk terkendali.
dua lajur untuk masing-masing
7.
keuntungan
persimpangan
Mengurangi
biaya
jalan
dan
operasi,
Kendaraan-kendaraan hanya dapat
konsumsi bahan bakar, polusi udara dan
melalui jalan tersebut dengan
kebisingan. Pengoperasian kendaraan
melewati kedua ujungnya atau
yang lebih halus dan penghentian
melewati suatu jembatan silang
kendaraan sesedikit mungkin dapat
layang (tidak mempunyai jalan
mengurangi konsumsi bahan bakar serta operasi
lainnya.
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
Berkurangnya
285
286
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
konsumsi bahan bakar selanjutnya akan
pengumpulan tol terbuka dan sistem
mengurangi polusi udara.
pengumpulan
1.4
Pemungutan
Tarif Tol Sesuai
Peraturan
Pemerintah
Terbuka
tol
tertutup.
Menggunakan
Gerbang
tol
Cara Sistem
ditempatkan
No.40 Tahun 2001 besarnya tarif tol
langsung pada ruas jalan tol, dimana
ditentukan
setiap kendaraan harus berhenti untuk
oleh
besarnya
BKBOK
(Besarnya Keuntungan Biaya Operasi
membayar
Kendaraan) pada jalan tol dan jalan
mengganggu arus lalu lintas. Biaya tol
arteri yang ada (existing road). Petunjuk
ditetapkan
untuk menentukan besarnya tarif jalan
mengurangi kelambatan dari lalu lintas.
tol, yaitu :
Beberapa
1.
2.
3.
tol
tanpa
sebagai
kali
banyak
ongkos
kendaraan
untuk
berhenti,
Diambil sebesar 35 – 45% dari
tergantung
penghematan BKBOK.
kendaraan dan jumlah gerbang tol yang
Besarnya tarif tol tidak boleh
ada. Penambahan jalan masuk ke jalan
melebihi 70% BKBOK.
tol dapat dilakukan tanpa menambah
Besarnya tarif tol dihitung atas
jumlah gerbang tol. Cara pemungutan
tingkat
tingkat
menggunakan sistem tertutup adalah
atau
sistem pengumpulan tol yang kepada
dasar,
pengendalian keuntungan
pinjaman yang
diharapkan
pemakainya
pada
jarak
diwajibkan
perjalanan
mengambil
diperoleh sampai waktu tertentu
tanda masuk pada gerbang masuk dan
yang dikaitkan dengan program
membayar tol pada gerbang keluar.
pengembalian pinjaman. Pada dasarnya pengumpulan tol ada
dua
sistem,
yaitu
sistem
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
1.5
sampai
Tingkat Tarif Sesuai
Peraturan
Pemerintah
No.40 Tahun 2001 Tarif tol umumnya
2.
Tarif
tolok
(Standard
ini.
Unsur-unsur
ketergantungan itu adalah: 1.
dibagi menjadi dua tingkat tarif, yaitu : 1.
saat
Tingkat inflasi Kenaikan inflasi pada periode
Toll)
tertentu
akan
menyulitkan
menggambarkan tarif tol yang
penentuan tarif tol. Tingkat inflasi
ditentukan sehingga memberikan
sendiri sulit diramalkan dan bisa
keuntungan bagi pemilik dan
berbeda-beda
pemakai jalan dengan jumlah
periode tertentu, sementara jalan
pemakai jalan paling maksimal.
terus dipakai dan keuntungan
Tarif
harus tetap diperoleh.
tinggi
(High
Toll)
menggambarkan tarif tol yang ditentukan
2.
pemakai
jalan
dari
lalu-lintas
diperhitungkan
pada
yang awal
perencanaan belum tentu cocok
pemilik dan pemakai jalan tapi menurunkan
periode-
Pertumbuhan lalu-lintas Pertumbuhan
sehingga
memberikan keuntungan bagi
sudah
dalam
setelah
jumlah
jalan
Volume
jumlah
dioperasikan.
lalu-lintas
ini
berpengaruh langsung terhadap maksimal yang dapat dicapaI. pendapatan tol. 1.6
Ketergantungan Peningkatan 3.
Keengganan memanfaatkan jalan
Pendapatan Tol tol Peningkatan
pendapatan
tol
Tidak
semua
kendaraan
yang
tergantung dari beberapa unsur yang
diramalkan akan melewati jalan
tidak dapat diramalkan dengan pasti
tol
benar-benar
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
lewat
jalan
287
288
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
tersebut, apalagi masih adanya
jalan alternatif (jalan pilihan lain).
1.7. Koefisien Korelasi Iqbal
(2009:43)
: Jumlah skor variabel (X) : Jumlah skor variabel (Y)
menyatakan
: Jumlah kuadrat skor variabel
bahwa “koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan
(X) : Jumlah kuadrat skor variabel
untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk
(Y) : Jumlah perkalian skor item
atau arah hubungan”. Menurut Arikunto (2006: 170), teknik
yang
digunakan
untuk
menghitung nilai koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product moment oleh Karl Pearson Rumus tersebut sebagai berikut Tabel 1. Rumus Koefisien
dengan skor butir (X) dan skor variabel (Y) Menurut
Sujianto
nilai korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. 0,00 – 0,20
korelasi keeratan
sangat lemah b. 0,21 – 0,40
Korelasi
(2009:97)
korelasi keeratan
lemah c. 0,41 – 0,70
korelasi keeratan
kuat Sumber: Suharyadi dan Purwanto d. 0,71 – 0,90
korelasi keeratan
(2009:461) sangat kuat Keterangan : e. 0,91 – 0,99
korelasi keeratan
: Koefisien korelasi antara skor sangat kuat sekali butir (X) dengan skor butir (Y) N
: Banyaknya responden (Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
f. 1
berarti
korelasi
keeratan
Jenis penelitian ini termasuk
sempurna. 1.8.
penelitian
bersifat
kausalitas. Penelitian kausalitas
Uji T
merupakan
Tujuan dari penggunaan uji t ini
variabel
penelitian
yang
menunjukkan Hubungan antara
adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing
yang
variabel bebas dengan variabel
independen
terhadap variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan untuk uji t
terikat.
Peneliti
menguji
hubungan
penggunaan
e-toll
card terhadap pendapatan tol
sebagai berikut:
pada
Tabel 2. Rumus Uji T
PT.
Cabang
Jasa
CTC:
Marga
Tbk
Studi
Kasus
Gerbang Tol Tebet 1. Sumber: Husein Umar(2008:113)
2.
Peneliti mengambil data sampel
Keterangan: r
: koefisien korelasi
n
: banyaknya data
Jenis Penelitian
tol
card dari
dan bulan
CTC:
Studi
Kasus
Gerbang Tol Tebet 1.
b. Jika t hitung < t table, dan sig > 0,05
1.
pendapatan
Cabang
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Metode Penelitian
e-toll
2014 pada PT. Jasa Marga Tbk
a. Jika t hitung > t table, dan sig < 0,05
2
penggunaan
Januari 2014 sampai Desember
Kriteria Keputusannya adalah :
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Sampel
3.
Variabel Penelitian Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
pendapatan
tol
289
290
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
sedangkan variabel bebas adalah
3.2
Variabel Y
penggunaan e-toll card.
Variabel terikat untuk diteliti
3
Hasil dan Pembahasan
adalah Pendapatan tol. Berikut ini
3.1
Variabel X
adalah data
Variabel bebas untuk diteliti adalah
Penggunaan
E-Toll
Card.
pendapatan tol selama tahun 2014, dari Januari 2014 sampai Desember 2014:
Berikut ini adalah data penggunaan e-
Tabel 4. Tabel Pendapatan Tol tahun
toll card selama tahun 2014, dari
2014
Januari 2014 sampai Desember 2014: Tabel 3. Penggunaan E-toll Card Bulan Januari sampai Desember 2014 Bulan
Data
Bulan
Pendapatan Tol
Log
(rupiah) Januari
2,101,472,000
9,32
Februari
2,048,512,000
9,31
Maret
2,261,368,000
9,35
Log
Variabel X (kendaraan) Januari
39,753
4,60
April
2,154,472,000
9,33
Februari
39,557
4,60
Mei
2,248,632,000
9,35
Maret
42,613
4,63
Juni
2,316,328,000
9,36
April
41,287
4,62
Juli
1,966,528,000
9,29
Mei
41,841
4,62
Agustus
2,196,880,000
9,34
Juni
43,102
4,63
September
2,258,640,000
9,35
Juli
37,430
4,57
Oktober
2,251,032,000
9,35
Agustus
43,162
4,64
Nopember
2,176,824,000
9,34
September
47,732
4,68
Desember
2,174,896,000
9,34
Oktober
47,796
4,68
Nopember
47,386
4,68
Desember
49,068
4,69
Sumber: PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cab.CTC
Sumber: PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cab.CTC
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
3.3
Tabel Korelasi Berdasarkan data dari kedua tabel
diatas
maka
penulis
melakukan perhitungan korelasi seperti terlihat pada tabel
2.
Mencari a
berikut: Tabel 5. Tabel korelasi penggunaan Etoll Card dan Pendapatan Tol
Bulan
X
Y
XY
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
4,60 4,60 4,63 4,62 4,62 4,63 4,57 4,64 4,68 4,68 4,68 4,69 55,64
9,32 9,31 9,35 9,33 9,35 9,36 9,29 9,34 9,35 9,35 9,34 9,34 112,03
42,87 42,83 43,29 43,10 43,20 43,34 42,46 43,34 43,76 43,76 43,71 43,80 519,45
21,16 21,16 21,44 21,34 21,34 21,44 20,88 21,53 21,90 21,90 21,90 22,00 258,00
86,86 86,68 87,42 87,05 87,42 87,61 86,30 87,24 87,42 87,42 87,24 87,24 1.045,90
7,629
Jadi, persamaan garisnya adalah Y= a + bx, Y = 0,368+ (7,629)x, Y = 0,368 + 7,629x. 3.
Sumber: Hasil Olahan Peneliti Berdasarkan tabel penolong diatas maka dapat dibuat korelasi dan persamaan garis sebagai berikut: 1.
Mencari b
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
Menentukan Korelasi
291
292
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
Koefisien determinasi adalah,
1.
Uji T
3.4
Analisis
Hubungan
Penggunaan
E-toll
H0
ada
hubungan
kuat
pendapatan tol Ha : Ada hubungan kuat penggunaan e-
3.4.1 Uji Koefisien Korelasi koefeisien
Tidak
penggunaan e-toll card terhadap
Card
Terhadap Pendapatan Tol
Uji
:
korelasi
toll card terhadap pendapatan tol
digunakan untuk membuktikan keeratan
Tabel 6. Hasil Analisis Koefisien
hubungan atau korelasi antara dua
Korelasi Penggunaan E-toll Card
variabel, yaitu variabel X dan variabel
Terhadap Pendapatan Tol
Y. Apakah hubungan antara kedua
Coefficientsa Standa
variabel tersebut mempunyai hubungan
Unstandardiz rdized
yang kuat atau hubungan yang lemah.
ed
Coeffi
Coefficients
cients
Berdasarkan pengolahan data yang
telah
dilakukan
dengan
Std. Model 1
menggunakan
SPSS
16
(Con
maka
stant)
didapatkan hasil perhitungan sebagai
etollc ard
berikut:
B
Error Beta
13.6
7.673 .563
.359
.121
T
24 .682
2.95 2
Sig. .000
.014
a. Dependent Variable: pendapatantol
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
Berdasarkan hasil tersebut dapat
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.682
diketahui bahwa nilai signifikannya
menunjukkan hubungan yang terjadi
adalah 0.014 < 0.05 menunjukkan
antara pengunaa e-toll card terhadap
bahwa
pendapatan tol termasuk hubungan yang
Ha
diterima
yang
dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
kuat dengan interval 0.41 – 0.70.
kuat antara penggunaan e-toll card
3.4.2
dengan pendapatan tol (lihat tabel 7). Tabel 7. Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Penggunaan
E-toll
Card
Terhadap Pendapatan Tol
Uji koefisien determinasi yang dilakukan digunakan untuk mengukur kontribusi terhadap
Correlations
pendapatan
N
tol.
card
Koefisien
perhitungannya
adalah kuadrat dari koefisien korelasi.
.682*
Dibawah ini merupakan perhitungan
.014
koefisien
12
menggunakan SPSS 16.
1
12
Pendapatan Pearson tol Correlation
dalam
e-toll
E-toll Pendapatan card tol
Sig. (2-tailed)
.682* 1
Sig. (2-tailed)
.014
N
12
Ho
(
dengan
: Tidak ada hubungan kuat antara penggunaan e-toll card terhadap pendapatan
Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi e-toll
tol. Ha
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
penggunaan
determinasi
12
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
antara
penggunaan
determinasi
E-toll card Pearson Correlation
(r)
Uji Koefisien Determinasi
: Ada hubungan kuat antara
penggunaan pendapatan tol
card
dengan pendapatan tol sebesar 0.682.
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
e-toll
card
terhadap
293
294
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
Tabel 8. Hasil Analisis Koefisien
Tabel
Determinasi
9.
Hasil
Analisis
Koefisien
Determinasi
ANOVAb Sum Squares
Model 1
Model Summary
of
R Adjusted .014a Square R Square
Std. Error of the Estimate
.466
.01549
Df
Mean Square F
Mod el R
Regression
.002
1
.002
Residual
.002
10
.000
Total
.004
11
a. Predictors: (Constant), etollcard b. Dependent Variable: pendapatan tol
1
Sig.
8.717
.682a
.412
a. Predictors: (Constant), e-toll card Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Sumber: Hasil Olahan Peneliti Berdasarkan Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari regresi senilai
0.014
<
0.05.
sehingga
perhitungan
koefisien determinasi dari tabel 9 tersebut,
diketahui
bahwa
besaran
kontribusi yang diberikan penggunaan e-toll card terhadap pendapatan tol
diputuskan bahwa Ha diterima dan dapat
disimpulkan
bahwa
e-toll card dengan pendapatan tol.
determinasi
tersebut
begitu
maka
menunjukkan
penggunaan
e-toll
angka
kontribusi
card
terhadap
pendapatan di Gerbang Tol Tebet 1
perhitungan
koefesien
digunakan
untuk
mengetahui seberapa besar konstribusi yang diberikan penggunaan e-toll card terhapad pendapatan tol dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Dengan
terdapat
Hubungan yang kuat antara penggunaan
Hasil
sebesar
tahun 2014 sebesar 0.466 atau 46.6%.
3.4.5
Uji Persamaan Regresi Analisis
menjelaskan
berikut hasil
ini
regresi
akan linier
sederhana untuk mengetahui pengaruh penggunaan
e-toll
card
terhadap
pendapatan tol. Dengan menggunakan (Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
SPSS 16, maka hasil data yang telah
dapat dibentuk persamaan regresi linier
diolah adalah sebagai berikut:
sebagai berikut:
Ho
:
persamaan
regresi
tidak
Y= 7.673 + 0.359X
signifikan Persamaan diatas dapat diartikan Ha
: persamaan regresi signifikan sebagai berikut, bahwa nilai konstanta
Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linier (a) adalah 7.673 menunjukkan jika Coefficientsa
penggunaan e-toll card (variabel x)
Stand ardize Unstandardi d zed Coeffi Coefficients cients Model
Std. Error Beta
B
1 (Con stant 7.673 .563 )
sebesar 1 maka tingkat pendapatan tol (variabel y) adalah 7.673. Dari persamaan diatas juga dapat t
Sig.
13.6 .000 24
Etoll .359 .121 .682 card
2.95 .014 2
koefisien
besarnya
regresi
nilai
variabel
X
(penggunaan e-toll card) (b) sebesar 0.359
maka
yang
artinya
tabel
10
tingkat dengan
signifikansi
sebesar
0.014.
demikian
maka
Ha adalah
diprediksi
penurunan
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Kesimpulannya
bahwa
bahwa
setiap
peningkatan penggunaan e-toll card 1%
a. Dependent Variable: pendapatan tol
Berdasarkan
diketahui
diterima. persamaan
regresi signifikan. Sehingga dari hasil perhitungan analisis regresi tersebut
akan
pendapatan
mengalami tol
sebesar
35.9%.
4.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan
menganai
penggunaan
e-toll
card
hubungan terhadap
pendapatan tol pada Gerbang Tol Tebet
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
295
296
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
1 dan analisis yang didukung oleh teori-
tersebut menunjukkan bahwa kontribusi
teori
penggunaan
yang
melandasi
pembahasan
1.
2.
3.
maka
serta
dapat
hasil ditarik
e-toll
card
terhadap
pendapatan tol pada Gerbang Tol Tebet
kesimpulan sebagai berikut:
1 periode tahun 2014 sebesar 46.6%.
Dilihat dari besaran penggunaan e-toll 5.
Berdasarkan hasil uji persamaan regresi
card yang diperoleh Gerbang Tol Tebet
yang
1, mengalami kenaikan setiap bulannya.
penggunaan
e-toll
Meskipun besaran pengggunaan e-toll
pendapatan
tol
card berbeda setiap bulannya dengan
signifikan 0.014 dan persamaan regresi
peningkatan yang sedikit tetapi secara
linier dengan persamaan Y= 7.673 +
keseluruhan mengalami peningkatan.
0.359X, yaitu jika nilai konstanta (a)
Sedangkan
tingkat
mengalami
naik
signifikan card
antara terhadap
dengan
tingkat
tol
7.673 menunjukkan jika variabel x
setiap
sebesar 1 maka variabel y sebesar
bulannya meski penggunaan e-toll card
7.673. dan koefisien regresi (b) sebesar
terus meningkat.
0.359 menunjukkan jika variabel x
Nilai koefisien korelasi yang didapat
mengalami
sebesar 0.014 menuunjukkan bahwa ada
diprediksi mempengaruhi variabel y
hubungan
sebesar 35.9%.
yang
penggunaan
e-toll
pendapatan
terbentuk
turun
di
signifikan card
antara
peningkatan
1%
maka
dengan
pendapatan tol. 4.
Perhitungan
koefisien
determinasi
penggunaa e-toll card pada Gerbang Tol Tebet 1 memberikan kontribusi sebesar
x 100% = 46.6%. angka
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
Referensi
Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2006:170
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor.392/PRT/M/2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol.
Gunaldi, Pramudya A, Sihombing SO. Prediksi Penggunaan Aktual EToll Card Dengan Pendekatan Persamaan Model Struktural. Jurnal Manajemen Teknologi Vol 14 No.2. 2015 Diambil dari http://journal.sbm.itb.ac.id/index .php/mantek/article/download/1 615/869 (2 Oktober 2016):151172
Peraturan Pemerintah Nomor.04 Tahun 1978 tentang berdirinya PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Http://www.bankmandiri.co.id/article/ mandiri-etoll-card4.asp.Diakses tanggal 10 Mei 2015
SK
IAI. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. 2007:23 Iqbal H. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. 2009:43 Keputusan Direksi Nomor.047/KPTS/1994 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga. Keputusan Direksi Nomor.070/KPTS/1992 tentang pembentukan JM-CTC. Kieso,
Weygandt, Warfield. Intermediate Accounting. Jakarta: IFRS Edition. 2008:516
Peraturan Pemerintah Nomor.40 Tahun 2001 tentang Tarif Tol. Peraturan Pemerintah Nomor.8 Tahun 1990 tentang Maksud dan Tujuan Jalan Tol. General Manager Nomor.021/KPTS/CJ/2013 tentang Penerapan Budaya Kerja JM-CTC.
Suharyadi, Purwanto SK. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat. 2009: 461 Sujianto A.E. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Persada. 2009:97 Sukirno S. Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2006:47 Suwardjono. Teori akuntansi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2008:185 Umar H. Research Method In Finance And Banking. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. 2008:113
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...
297
298
E-ISSN: 2528-0163; 279 - 298
Undang-Undang Nomor.38 Tahun 2004 tentang Jalan Tol. Undang-Undang Nomor.13 Tahun 1980 tentang Jalan Tol.
(Amin Setio Lestiningsih) Hubungan Penggunaan E-Toll ...