PERENCANAAN TEKNIS PENINGGIAN GERBANG TOL CEMPAKA PUTIH Studi Kasus : Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, M.Sc., Oleh: Arief Mudianto, Badiano, Wagisam, dan Andi Chairunnas Abstrak Kajian Perencanaan Teknis Peninggian Gerbang Tol Cempaka Putih (Jalan tol Ir. Wiyoto Wiyono M.Sc), dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan dari bulan Mei 2010 sampai Agustus 2010. Dilakukan Perhitungan besaran bajir inflow, dengan didasarkan pada data lapangan yang diperoleh dari stasion BMG. Kemayoran, dilakukan untuk berbagai kala ulang diantaranya : Hidrograf banjir dengan periode ulang 25 tahun. Hasil analisis menyimpulkan untuk mengantisipasi banjir 2 tahunan dan 5 tahunan, permukaan perkerasan Gerbang Tol Cempaka Putih perlu ditinggikan 60 cm sedangkan untuk mengantisipasi banjir 10 tahunan dan 25 tahunan, permukaan perkerasan perlu ditinggikan 70 cm. Kata Kunci : Banjir, inflow, Elevasi Permukaan Perkerasasan, drainase, Hidrgraf, polder – polder 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan hijau beralih fungsi menjadi kawasan hunian yang berakibat makin menurunya daerah resapan air. Di berbagai bagai kota terjadi ketidak paduan, secara umum terkait dengan perencanaan tata ruang dan bias jadi juga disebabkan kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan baik drainase kota maupun polder – polder yang ada, dan akibat tak langsung pada musim hujan, kawasan tersebut dengan mudah akan tergenang banjir. Pengelolaan jalan tol pada ruas “Tanjung Priok – Pluit”, dimana pada kawasan tersebut juga terdapat gerbang tol, diharapkan dapat befungsi tidak saja sebagai tempat transaksi pembayaran tol, tetapi juga merupakan ikon dan cerminan citra pengelola yang konsisten terus menjaga gerbang tol agar tetap berfungsi
serta mampu memberikan kenyamanan bagi pemakai jalan tol secara optimal. Mengantisipasi kondisi tersebut pada tahun 2010, dilakukan kajian tuntuk merencanakan peninggian jalur antrian kendaraan khsusnya pada gerbang Cempaka Putih agar tidak terancam genangan banjir di musim hujan. 1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud 1) Gerbang tol tetap dapat dioperasionalkan untuk melayani para pemakai jalan yang masuk tol khususnya pada saat banjir 2) Lebih memudahkan aksesbilitas pemakai jalan menuju jalan tol khususnya pada saat banjir, sehingga diharapkan mampu mendisversi volume lalu lintas dari arteri menuju tol.
3) Untuk meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan sehingga perjalanan tidak terganggu. 4) Secara umum dapat ikut membantu mengrangi kepadatan lalu lintas di arteri 5) Mengurangi resiko kerugian terhadap asset di gerbang. 1.2.2 Tujuan Tujuanya adalah menyediakan Penyesuaian Geometrik Jalan Sekitar Gerbang Tol
1.3. Batasan Masalah Ruang lingkup dan batasan masalah adalah sebagai berikut: 1) Penanganan banjir sekitar gerbang tol Cempaka Putih 2) Peninggian elevasi permukaan perkerasan pada gerbang tol Cempaka Putih 2. Gambaran Umum Wilayah Gerbang tol Cempaka Putih terletakd di Propinsi DKI Jakarta tepatnya di daerah Jakarta Timur di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, M.Sc., pada KM 08+00 B. (Peta Lokasi Studi Gambar .1)
Gambar 1. Peta Lokasi Studi 2.1 Tata Guna Lahan Lahan barat dan timur di luar Ruang Milik Jalan (Rumija) sebagian besar digunakan untuk pengembangan kawasan pusat perkantoran Pulomas.
Pengembangan dan penataan kawasan Sentra Timur dilaksanakan dengan tetap memperhitungkan kemudahan pencapaian, daya dukung lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana pendukungnya.
Penerapan konsep super blok di kawasan Sentra Timur, kawasan industry Pulogadung, kawasan industry kecil Pulogebang, kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) dan kawasan Pulomas untuk kegiatan campuran antara kegiatan perkantoran, perdagangan, dan jasa dengan perumahan, baik secara horizontal maupun vertical. Pengembangan sistem pengelolaan kawasan (estate management) perlu tetap mempertimbangkan faktor sosial, estetis, ekologis dan kepentingan evakuasi benjana. 2.2 Kondisi Jaringan Jalan Di Luar Tol Akses masuk atau pencapaian masuk dari luar ke jalan tol melalui Gerbang Tol Cempaka Putih dapat dicapai melalui jalan arteri Yos Sudarso dan jalan lokal (jalan Pulomas Utara). Fly over perintis kemerdekaan ikut memberi kontribusi bagi kemudahan pencapaian lokasi masuk Gerbang Tol Cempaka Putih khususnya bagi kendaraan dari arah Tanjung Priok. 2.3 Kondisi Transportasi
Lalu
Lintas
dan
Jalan Yos Sudarso Untuk menggambarkan kondisi lalu lintas yang terjadi pada saat ini, telah dilakukan survei perhitungan volume lalu lintas pada hari Jum’at tanggal 23 April 2010 dan hari Sabtu tanggal 24 April 2010 dan beberapa jenis survey lalu lintas yang lain. Hasil survey perhitungan volume lalu lintas yang telah dilakukan pada 2 (dua) lokaso, meluputi Jalan Yos Sudarso dan Jl. Pulomas Utara menunjukan karakteristik berada antara hari Jum’at dan hari Sabtu. Volume lalu lintas pada Jalan Yos Sudarso, pada hari Jum’at selama 24 jam mencapai 130.830 kendaraan (termasuk
sepeda motor). Sementara pada hari Sabtu hasil survey terjadi penurunan besaran volume lalu lintas pada hari Sabtu sebesar 105.482 kendaraan. Pada hari Jum’at komposisi volume lalu lintas yang melewati jalan Yos Sudarso didominasi oleh jenis kendaraan sepeda motor dengan sebesar 74.005 kendaraan (56,6%), sementara jenis kendaran pribadi roda 4 (empat) sebesar 51.365 kendaraan (39,3%) Jenis kendaraan lainya merupakan sisanya sebesar 5.460 kendaraan (4,1%). Pada hari Sabtu, dominasi jenis kendaraan yang melewati jalan Yos Sudarso masih jenis yang sama, yaitu Sepeda Motor dengan volume sebesar 54.974 kendaraan (52,1%), kendaraan pribadi roda 4 sebesar 45.240 kendaraan (42,9%), dan sisanya sebesar 5.268 kendaraan (5%) merupakan jenis kendaraan lain. Jalan Pulomas Utara Volume lalu lintas (termasuk sepeda motor) yang menuju jalan Pulomas Utara mencapai 10.630 kendaraan (hari Jum’at). Komposisi jenis kendaraan yang mendominasi adalah jenis kendaraan yang mendominasi adalah jenis kendaraan peribadi roda 4 (empat) dengan komposisi sebesar 43,5%. Pada hari Sabtu volume lalu lintas mencapai 5.683 kendaraan (termasuk sepeda motor). Komposisi jenis kendaraan yang mendominasi adalah kendaraan pribadi roda 4 (empat), mencapai 57,8%, sementara kendaraan sepeda motor mencapai 33,8%.
3. METODOLOGI SURVEI 3.1. Survey (Reconnaissance Survey)
Pendauluan
Kegiatan survey pendahuluan (reconnaissance survey) harus dilakuan. Survei pendahuluan dimaksudkan untuk orientasi lapangan secara umum sehingga dan titik pengambilan sampel pada saat survey detil. 3.2 SURVEY DETIL 3.2.1. Topografi Tujuan survey dan pengukuran topografi adalah untuk membuat gambaran kondisi fisik permukaan bumi untuk lokasi Gerbang Tol Cempaka Putih a. Pengukuran Pengukuran kerangka Horisontal (Poligon) Pengukuran Kerangka Vertikal Pengukuran Situasi 2. Pengolah Data Pengolah data polygon, beda tinggi dan situasi menggunakan metode kuadrat terkecil atau metode Bouwdit, dimana data yang dipakai adalah hasil downlad dari alat Electronic Total Station (ETS) Nikon seri 35, dan untuk mengurangi kesalahan dilakukan juga catatan manual untuk pengukuran polygon. 3. Penggambaran Pada tahap ini, proses penggambaran dilakukan secara digital menggunakan perangkat lunak Autocad Land Development. Proses penggambaran dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu: 1) Penggambaran Planimetris
2) Penggambaran Kontur 3) Penggambaran Profil Melintang 4) Penggambaran Profil Memanjang 3.2.2. Hidrologi Aspek – aspek yang mendasari perencanaan teknis peninggian Gerbang Tol Cempaka Putih meliputi aspek teknis dan aspek non teknis 1) Aspek Teknis (Hidrolika) 2) Aspek Non Teknis 3.2.3. Survei Geoteknik / Penyelidikan dan Tes Tanah Untuk mencapai hasil seperti diharapkan, pelaksanaan pekerjaan di lapangan maupun di laboratorium seluruhnya mengikuti standar yang umum digunakan khususnya di Indonesia (SNI) dan standar ASTM (American Soeciety for Testing and Materials). 1) Pengebran Dangkal (Hand Boring) 2) Dynamic Cone Penetrometer (DCP) Test. 3.2.4. Survei Lalu Lintas Tujuan dari survey adalah untuk mengetahui gambaran kondisi lalu lintas saat ini, khususnya di jalan arteri Yos Sudarso dan jalan lokal Pulomas Utara. Survei yang dilakukan meliputi: 1) Survei inventarisasi. 2) Survei penghitungan volume lalu lintas, 3) Survei menaik – turunkan penumpang, 4) Survei gerakan membelok di jalan Pulomas Utara menuju ke jalan Yos Sudarso dan akses tol. 5) Survei kecepataan sesaat.
Jenis kendaraan yang disurvei terbagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu kendaraan pribadi, kendaraan umum dan angkutan barang. Terdapat 10 (sepuluh) jenis kendaraan yang harus dihitung, yaitu : 1) Sepeda motor, 2) Mobil pribadi (sedan, van, dan jeep),
3) Bis kecil (angkot), 4) Bis sedang 5) Bis besar, 6) Pick up, 7) Truck ¾ ton 2 as, 8) Truck sedang 2 as, 9) Truck besar 3 as, 10) Truck gandengan, trailer.
container
4.1.1 Hidrograf Banjir Periode ulang 2 th : Data – data Koef. Pengailran (C) Parameter alpha (α)
= 0.65 = 2.50
Langkah Perhitungan Saluran Kemang Selatan 8 tg = 0.4 + 0.058*L 1. tg = 0.21 L 0.7
2. 3.
4.
5. 6. 7. 8.
L > 15 km L < 15 km = 0.13 jam
L = panjang aliran (L + Lc) L (sal) 0.50 km Lc (area) 0.03 km
= 0.24 jam
Tr = 0.5 tg s/d 1.0 tg dan diambil tr = 0.13 jam
Tp = tg + 0.8 tr T0.3 = α*tg = 0.34 jam 0.5T0.3 = 0.17 jam 1.5T0.3 = 0.50 jam 2.0T0.3 = 0.67 jam Qp = {C*A*Ro)/(3.6*(0.3Tp+T0.3)} A = 0.120 Qp = 0.0529 m2/det/mm Kala Ulang Curah Hujan Rancangan Banjir Rancangan Hujan Jam – Jaman (6 jam(
= 2 tahun = 100,69 mm = 2.177 m3/det Jam ke 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6
(Ro = 1 mm)
Nisbah 50% 15% 11% 10% 8% 8%
dan
Tabel Perhitungan Hidrograf Satuan (Nakayasu) T
Qa
Jam
m3/det/mm
0.00 0.25 0.24 0.34 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00
0,0000 0,0570 0,0529 0,0378 0,0258 0,0086 0,0026 0,0008 0,0002 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Unit Hidrograf
Keterangan Bagian Lengkung Naik 0 < t < Tp (0 < t < 0.48) Qa = Qp (t/Tp)2.4 Bagian lengkung Turun
T jam
U (t,1)
0,00 0,48 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00 21,00
0,000 0,038 0,009 0,003 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
4.1.2 Hidrograf Banjir Periode ulang 5 th : Data – data Koef. Pengailran (C) Parameter alpha (α)
= 0.65 = 2.50
Langkah Perhitungan Saluran Kemang Selatan 8 tg = 0.4 + 0.058*L 1. tg = 0.21 L 0.7
2. 3.
4.
5. 6. 7. 8.
L > 15 km L < 15 km = 0.13 jam
L = panjang aliran (L + Lc) L (sal) 0.50 km Lc (area) 0.03 km
= 0.24 jam
Tr = 0.5 tg s/d 1.0 tg dan diambil tr = 0.13 jam
Tp = tg + 0.8 tr T0.3 = α*tg = 0.34 jam 0.5T0.3 = 0.17 jam 1.5T0.3 = 0.50 jam 2.0T0.3 = 0.67 jam Qp = {C*A*Ro)/(3.6*(0.3Tp+T0.3)} A = 0.120 Qp = 0.0529 m2/det/mm Kala Ulang Curah Hujan Rancangan Banjir Rancangan Hujan Jam – Jaman (6 jam(
= 2 tahun = 100,69 mm = 2.177 m3/det Jam ke 0-1 1-2
(Ro = 1 mm)
Nisbah 50% 15%
2-3 3-4 4-5 5-6
11% 10% 8% 8%
Tabel Perhitungan Hidrograf Satuan (Nakayasu) T
Qa
Jam
m3/det/mm
0.00 0.25 0.24 0.34 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00
0,0000 0,0570 0,0529 0,0378 0,0258 0,0086 0,0026 0,0008 0,0002 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Unit Hidrograf
Keterangan Bagian Lengkung Naik 0 < t < Tp (0 < t < 0.48) Qa = Qp (t/Tp)2.4 Bagian lengkung Turun
T jam
U (t,1)
0,00 0,48 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00 21,00
0,000 0,038 0,009 0,003 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
4.1.3 Hidrograf Banjir Periode ulang 10 th : Data – data Koef. Pengailran (C) Parameter alpha (α)
= 0.65 = 2.50
Langkah Perhitungan Saluran Kemang Selatan 8 tg = 0.4 + 0.058*L 1. tg = 0.21 L 0.7
2. 3.
4.
5. 6.
L > 15 km L < 15 km = 0.13 jam
L = panjang aliran (L + Lc) L (sal) 0.50 km Lc (area) 0.03 km
= 0.24 jam
Tr = 0.5 tg s/d 1.0 tg dan diambil tr = 0.13 jam
Tp = tg + 0.8 tr T0.3 = α*tg = 0.34 jam 0.5T0.3 = 0.17 jam 1.5T0.3 = 0.50 jam 2.0T0.3 = 0.67 jam Qp = {C*A*Ro)/(3.6*(0.3Tp+T0.3)} A = 0.120 Qp = 0.0529 m2/det/mm Kala Ulang Curah Hujan Rancangan
= 10 tahun = 104,80 mm
(Ro = 1 mm)
7. 8.
Banjir Rancangan Hujan Jam – Jaman (6 jam(
= 2.266 m3/det Jam ke 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6
Nisbah 50% 15% 11% 10% 8% 6%
Tabel Perhitungan Hidrograf Satuan (Nakayasu) T
Qa
Jam
m3/det/mm
0.00 0.25 0.24 0.34 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00
0,0000 0,0570 0,0529 0,0378 0,0258 0,0086 0,0026 0,0008 0,0002 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Unit Hidrograf
Keterangan Bagian Lengkung Naik 0 < t < Tp (0 < t < 0.48) Qa = Qp (t/Tp)2.4 Bagian lengkung Turun
T jam
U (t,1)
0,00 0,48 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00 21,00
0,000 0,038 0,009 0,003 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
4.1.3 Hidrograf Banjir Periode ulang 25 th : Data – data Koef. Pengailran (C) Parameter alpha (α)
= 0.65 = 2.50
Langkah Perhitungan Saluran Kemang Selatan 8 tg = 0.4 + 0.058*L 1. tg = 0.21 L 0.7
2. 3.
4.
L > 15 km L < 15 km = 0.13 jam
L = panjang aliran (L + Lc) L (sal) 0.50 km Lc (area) 0.03 km
= 0.24 jam
Tr = 0.5 tg s/d 1.0 tg dan diambil tr = 0.13 jam
Tp = tg + 0.8 tr T0.3 = α*tg = 0.34 jam 0.5T0.3 = 0.17 jam 1.5T0.3 = 0.50 jam 2.0T0.3 = 0.67 jam Qp = {C*A*Ro)/(3.6*(0.3Tp+T0.3)}
(Ro = 1 mm)
A = 0.120 Qp = 0.0579 m2/det/mm 5. 6. 7. 8.
Kala Ulang Curah Hujan Rancangan Banjir Rancangan Hujan Jam – Jaman (6 jam(
= 25 tahun = 105,43 mm = 2.279 m3/det Jam ke 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6
Nisbah 50% 15% 11% 10% 8% 6%
Tabel 3.9 Perhitungan Hidrograf Satuan (Nakayasu) T
Qa
Jam
m3/det/mm
0.00 0.25 0.24 0.34 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00
0,0000 0,0624 0,0579 0,0414 0,0283 0,0094 0,0028 0,0008 0,0002 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Keterangan Bagian Lengkung Naik 0 < t < Tp (0 < t < 0.48) Qa = Qp (t/Tp)2.4 Bagian lengkung Turun
Unit Hidrograf T jam
U (t,1)
0,00 0,48 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00 21,00
0,000 0,041 0,009 0,003 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Gambar 2. Kondisi Gerbang Tol Cempaka Putih pada saat banjir
4.2 ANALISA GEOMETRIK DAN PERKERASAN 4.2.1 Alinemen Vertikal 1) (Kondisi Elevasi Permukaan Perkerasan Eksisting Di Tinggikan 60 cm)
Pada perencanaan alinemen vertikal, elevasi eksisting di gerbang akan dinaikan setinggi 60cm, dari survey topografi didapat data elveasi eksisting sehingga dengan rencana peninggian 60 cm didapat elevasi rencan. (Tabel. 1)
Tabel 1. Hasil perhitungan alinemen vertical untuk peniggian elevasi permukaan perkerasan 60 cm TITIK
PLV PPV PTV/PLV PPV PTV PLV PPV PTV/PLV PPV PTV
STA 0 + 000 0 + 025 0 + 050 0 + 060 0 + 075 0 + 090 0 + 100 0 + 110 0 + 125 0 + 140 0 + 150 0 + 160 0 + 175 0 + 190 0 + 200 0 + 225 0 + 250 0 + 275 0 + 300 0 + 325 0 + 350 0 + 375 0 + 398
ELEVASI (m) dpl EKSISTING RENCANA 4,324 4,324 2,990 2,990 2,273 2,273 2,025 2,198 2,555 2,420 1,993 2,528 2,558 2,008 2,558 2,558 1,826 2,508 2,280 1,746 1,772 1,748 1,538 1,538 2,034 2,034 1,762 1,762 2,164 2,164 2,013 2,013 2,087 2,087 2,151 2,151 2,389 2,389 2,289 2,289
Sumber : Hasil analisis konsultan, 2010
Gambar 3. Lapisan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Kondisi di Tinggikan 60 cm
2) Kondisi Elevasi Permukaan Perkerasan Eksisting Ditinggikan 70 cm. Pada perencanaan alinemen vertical, elevasi eksisting digerbang akan dinaikan
setinggi 70 cm, dari survey topografi didapat data elevasi eksisting sehingga dengan rencana 70 cm didapat elevasi rencana.
Tabel 2. Hasil perhitungan alinemen vertical untuk peninggian elevasi permukaan perkerasaan 70 cm. TITIK
PLV PPV PTV/PLV PPV PTV PLV PPV PTV/PLV PPV PTV
STA 0 + 000 0 + 025 0 + 050 0 + 060 0 + 075 0 + 090 0 + 100 0 + 110 0 + 125 0 + 140 0 + 150 0 + 160 0 + 175 0 + 190 0 + 200 0 + 225 0 + 250 0 + 275 0 + 300 0 + 325 0 + 350 0 + 375 0 + 398
ELEVASI (m) dpl EKSISTING RENCANA 4,324 4,324 2,990 2,990 2,273 2,273 2,025 2,198 2,555 2,420 1,993 2,528 2,558 2,008 2,558 2,558 1,826 2,508 2,280 1,746 1,772 1,748 1,538 1,538 2,034 2,034 1,762 1,762 2,164 2,164 2,013 2,013 2,087 2,087 2,151 2,151 2,389 2,389 2,289 2,289
Sumber : Hasil analisis konsultan, 2010
Gambar 4. Lapisan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Kondisi ditinggikan 70 cm.
Gambar 5. Kondisi Gerbang Tol Cempaka Putih setelah ditinggikan permukaan perkerasanya 4.2.2 Alinemen Horisontal Alinemen horizontal pada Gerbang Tol Cempaka Putih tidak mengalami perubahan sebagaimana kondisi eksisting sekarang.
3)
5. KESIMPULAN Dari hasil analisahidrologi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Banjir rencana dihitung menggunakan Metode Hidrograf Satuan Nakayasu, karena sudah umum digunakan dalam perencanaan Bangunan Air di Indonesia. Hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut : Kala 2 5 10 25 Ulang Debit 2.1 2.2 2.2 2.2 (m3/dt 8 4 7 8 ) 2) Ruas jalan Yos Sudarso seksi menjelang masuk akses tol Wiyoto Wiyono terdapat lokasi yang dipergunakan untuk menaikturunkan penumpang
4)
5)
6)
7)
(halte/Shelter), walaupun telah terpasang rambu larangan berhenti. Trayek yang beroperasi dan menggunakan seksi ini, merupakan trayek sedang dan panjang, sebagian menuju ke Bodetabek (Bogor, Leuwiliang, Cibinong), namun sebagian juga menuju ke Bandung, Merak, Sukabumi. Waktu tunggu angkutan umum di lokasi ini mencapai 30 menit, untuk angkutan umum yang memiliki trayek panjang (Bandung, Merak), sedangkan untuk trayek menuju ke Bodetabek mencapai 10 menit. Terjadi “weaving” pada 2 lokasi, yaitu arus lalu litas dari Jalan Perintis Kemerdekaan dan Yos Sudarso dan arus lalu lintas dari Jalan Pulomas Utara dan jalan Yos Sudarso. Untuk mengantisipasi banjir 2 tahunan dan 5 tahunan, elevasi permukaan perkerasan gerbang tol di tinggikan 60 cm. Untuk mengantisipasi banjir 10 tahunan dan 25 tahunan, elevasi
permukaan perkerasan gerbang tol ditinggikan 70 cm. DAFTAR PUSTAKA 1) Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, Dir. Jend. Bina Marga, Direktorat Jalan Kota, No.36/T/BM/1997, Februari, 1997 2) Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan metode analisa komponen, Dep. Pekerjaan Umum, Jakarta 1987 3) Peraturan perencanaan geometric Jalan Raya, Dir.Jen.Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1970. 4) Data klimatologi, sta.BMG Kemayoran, Jakarta 2010.
DAFTAR PENULIS 1) Ir. Arif Mudianto, MT, pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor 2) Ir. Budiono, MT, Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor 3) Wagisam. ST, Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. 4) Andi Chirunnas, S. Kom., Pengajar Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan Bogor.