SKRIPSI HUBUNGAN PEMBERITAAN KENAIKAN HARGA BBM DI TV ONE TERHADAP CITRA KEPRESIDENAN JOKO WIDODO (Survei Terhadap Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Yang Menonton TV One ) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh Silviah Arafah NIM: 1111051100027 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436/2015
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam melakukan penelitian ini telah
saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 2 Oktober 2015
Silviah Arafah
ABSTRAK Silviah Arafah , 1111051100027, Hubungan Pemberitaan Kenaikan Harga BBM di TV One Terhadap Citra Kepresidenan Presiden Joko Widodo (Survei Terhadap Pedagang Yang Menonton TV One di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur, dibimbing oleh Nurul Hidayati, S.Ag, M. P.d. Media merupakan kiblat masyarakat luas terutama untuk melihat keadaan di negaranya sendiri. Maka dari itu baik media elektronik, cetak maupun online harus dapat memiliki nilai independent di medianya sendiri, khususnya dalam ranah politik. Karena setiap pemberitaan yang dikabarkan jika tidak dicermati secara seksama maka dapat membentuk opini publik. Presiden merupakan seorang pemimpin nomor satu di setiap Negara. Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin bangsa memiliki hak untuk membuat kebijakan di negaranya. Pada bulan November 20014 lalu, pasca sebulan dilantiknya sebagai Presiden, Joko Widodo mengeluarkan kebijakan baru dengan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemberitaan tentang kenaikan harga BBM tersebut mengakibatkan banyak polemik di masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah diatas. Maka muncul pertanyaan peneliti pertama apakah ada hubungan pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap Citra Presiden Joko Widodo. Kedua jika ada, apakah hubungan tersebut kearah negatif atau positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive. Data hasil kuesioner kemudian diolah menggunakan statsitik regresi linear berganda untuk mencari hubungan pemberitaan tersebut. Penelitian ini juga menggunakan teori Agenda Setting oleh McCombs dan Shaw yang mengasumsikan bahwa apa yang dianggap penting oleh media maka dianggap penting oleh publik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adanya hubungan pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap perubahan citra Joko Widodo yang mengarah kea- rah negatif.
Keyword: Presiden, Media, TV One, Joko Widodo, Kenaikan Harga BBM
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT tuhan semesta alam, atas limpahan karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan berkahnya. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang. Melalui usaha dan proses yang panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Maka sudah sepantasnya penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada: 1. Jajaran dekanat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Arief Subhan, M.Ag (Dekan), Suparto, M.Ed, PhD (Wakil Dekan Bidang Akademik), Dr. Roudhonah M.Ag (Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum), Dr. Suhaimi, M.Si (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama).
2. Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Kholis Ridho, M.Si dan Dra. Musfira Nurlaily, MA selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik
3. Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dan senantiasa memberi bimbingan , membantu serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai pada tahap penyelesaian. Fita
ii
Fathurokhmah, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang selalu bersedia mendengarkan keluh kesah peneliti dan memberikan bimbingan serta arahan praskripsi. 4. seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan dedikasinya mendidik penulis, memberikan ilmu serta berbagi pengalaman selama masa perkuliahan. 5. Terima kasih kepada segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melayani
dan
mengizinkan penulis dalam mempergunakan buku-buku dan literature yang salami ini penulis butuhkan untuk penyususnan skripsi ini. 6. Terima Kasih kepada pihak PD. Pasar Jaya Kramat Jati Jakarta Timur yang telah bersedia mengizinkan saya untuk melakukan penelitian. Kemudian terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang bersedia membantu untuk memberikan data demi melengkapi skripsi ini. 8. Terima Kasih kepada orangtuaku tercinta, ayahanda Rusli Ali dan ibunda Tihanih, atas segala kasih saying, perhatian dan dorongannya. Tak pernah lelah dan bosan dalam memberikan dukungan moral dan materil, serta selalu mendoakan yang terbaik untuk buah hatimu ini. 9. Kepada kakakku tersayang Pathiyatul Wirdiah S.Kom.I dan kedua adikku tersayang Mawardah Alivia dan Haifa Zahiratu Syahla yang senantiasa
iii
memberikan dukungan dan doa, sehingga membuahkan optimisme untuk selalu bersemangat demi kelancaran skripsi ini. 10. Kepada Achmad Romdhoni yang tiada hentinya memberikan support selama menyelesaikan skripsi ini hingga akhirnya dapat terselesaikan. 11. Nada Rohmah, yang selalu setia dan tidak pernah bosan mendengarkan keluh kesah dari awal kuliah baik masalah pribadi maupun masalah kuliah. 12. Kepada seluruh teman-teman Jurnalistik A angkatan 2011, Harapan peulis semoga sripsi ini sedikit banyak dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan para pembaca. Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan membalas semua kebaikan atas pihak-pihak yang turut serta membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya rabbal a’alamin.
Jakarta, 30 September 2015
Silviah Arafah
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 8 1. Kegunaan Praktis ............................................................................ 8 2. Kegunaan Akademis ....................................................................... 8 D. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 9 E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 10 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Teori Agenda Setting .............................................................................. 12 1. Dimensi Agenda Setting .................................................................. 14 2. Proses Agenda Setting ..................................................................... 15 B. Berita ...................................................................................................... 16 C. Pengertian Kepemimpinan ..................................................................... 18 D. Citra ........................................................................................................ 19 1. Pengertian Citra ................................................................................ 19 2. Proses dan Pembentukan Citra (Image Building) ............................ 21 3. Peran Media Massa Dalam Membangun Citra ................................ 24 E. Kerangka Konseptual ............................................................................. 26 F. Kerangka Berfikir ................................................................................... 27 G. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 30
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 31 B. Pendekatan dan Desain Penelitian ......................................................... 31 C. Paradigma Penelitian .............................................................................. 32 D. Metode Penelitian ................................................................................... 32 E. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 32 F. Populasi dan Sampel .............................................................................. 33 1. Populasi ............................................................................................ 33 2. Sampel .............................................................................................. 33 G. Variabel Penelitian ................................................................................. 35 H. Operasionalisasi Konsep ........................................................................ 36 1. Agenda Media .................................................................................. 36 2. Agenda Publik .................................................................................. 37 3. Agenda Kebijakan ............................................................................ 37 I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45 1. Kuisioner atau Angket ...................................................................... 45 2. Dokumentasi .................................................................................... 46 3. Wawancara ....................................................................................... 46 J. Validitas dan Reabilitas .......................................................................... 46 1. Validitas ........................................................................................... 46 2. Reliabilitas ....................................................................................... 47 K. Pengolahan Data Penelitian .................................................................... 48 L. Teknik Analisis Data .............................................................................. 49 1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 50 a. Uji Normalitas ............................................................................. 50 b. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 51 2. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 51 3. Uji Koefisien Korelasi ...................................................................... 52 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum TV One ..................................................................... 54 1. Sejarah TV One ................................................................................ 54 2. Visi dan Misi TV One ...................................................................... 55 3. Struktur Organisasi TV One ............................................................ 56 B. Profil Pasar Kramat Jati Jakarta Timur ......................................................................................... 56 C. Profil PD. Pasar Jaya .............................................................................. 58 1. Sejarah PD. Pasar Jaya ..................................................................... 58 vi
2. Visi dan Misi PD. Pasar Jaya ........................................................... 60 3. Dewan Direksi PD. Pasar Jaya ......................................................... 61 BAB V TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN A. Pengolahan Uji Instrumen ...................................................................... 63 B. Rekapitulasi Hasil Validitas dan Reabilitas ........................................... 63 1. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 63 2. Hasil Uji Reabilitas .......................................................................... 68 C. Karakteristik Responden Hasil Penelitian .............................................. 71 D. Penggunaan Media Massa ...................................................................... 73 E. Analisis Data Hasil Penelitian ................................................................ 77 1. Hasil Uji Normalitas Kolmogrof-Smirnov ....................................... 77 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 79 3. Uji Regresi Linier Berganda ............................................................. 80 4. Uji F .................................................................................................. 83 5. Uji T-Test .......................................................................................... 85 6. Uji Koefisien Korelasi ...................................................................... 86 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 87 B. Saran ....................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 99 LAMPIRAN ...................................................................................................... 93
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep .................................................................... 38 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Publik .............................................. 41 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Media ............................................... 42 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Kebijakan ........................................ 43 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Pada Citra .............................................................. 44 Tabel 3.6 Bentuk Pengskalaan Likert ................................................................ 50 Tabel 3.7 Nilai Koefisien ................................................................................... 53 Tabel 5.1 Hasil Instrumen Validitas Agenda Publik .......................................... 64 Tabel 5.2 Hasil Instrumen Validitas Agenda Media .......................................... 65 Tabel 5.3 Hasil Instrumen Validitas Agenda Kebijakan .................................... 66 Tabel 5.4 Hasil Instrumen Validitas Citra .......................................................... 67 Tabel 5.5 Reliability Agenda Publik .................................................................. 68 Tabel 5.6 Reliability Agenda Media .................................................................. 69 Tabel 5.7 Reliability Agenda Kebijakan ............................................................ 69 Tabel 5.8 Reliability Citra .................................................................................. 70 Tabel 5.9 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ................................................ 71 Tabel 5.10 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 72 Tabel 5.11 Data Responden Berdasarkan Banyaknya Hari Menonton TV One Dalam Seminggu ................................................................ 73 Tabel 5.12 Rata-Rata Waktu Responden Menonton TV One Dalam Sehari ...................................................................... 75 Tabel 5.13 Kolmogrov Smirnov ........................................................................ 77 Tabel 5.14 Regresi Linier Sederhana ................................................................. 81 Tabel 5.15 Regresi Linier Berganda ................................................................... 84 Tabel 5.16 Uji F .................................................................................................. 83 Tabel 5.17 Koefisien Korelasi ............................................................................ 86
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembentukan Citra .............................................................. 22 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ..................................................................... 26 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................ 29 Gambar 3.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 36 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PD Pasar Jaya ................................................. 62 Gambar 5.1 Grafik Responden Berdasarkan Banyaknya Hari Menonton TV One Dalam Seminggu ..................................... 74 Gambar 5.2 Grafik Responden Rata-Rata Waktu Menonton TV One Dalam Sehari .................................................................... 76 Gambar 5.3 Grafik Uji Normalitas ..................................................................... 78 Gambar 5.4 Grafik P.Plot Of Regression Standardized Residual .......................................................................................... 79 Gambar 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 80
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Lampiran 2 Surat Permohonan Data KPI Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian di PD Pasar Jaya Kramat Jati Jakarta Timur Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di PD Pasar Jaya Kramat Jati Jakarta Timur Lampiran 5 Daftar Kuesioner Lampiran 6 Skor Hasil Data Kuesioner Agenda Publik Lampiran 7 Skor Hasil Data Kuesioner Agenda Media Lampiran 8 Skor Hasil Data Kuesioner Agenda Kebijakan Lampiran 9 Skor Hasil Data Kuesioner Agenda Citra Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Lampiran 11 Hasil Uji Reabilitas
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kita tahu bahwa saat ini media massa merupakan salah satu alat komunikasi, dimana segala macam bentuk informasi disalurkan ke ranah publik, baik informasi di bidang sosial, ekonomi, hukum, atau politik yang ada di dalam negeri ini. Tidak hanya itu, media massa juga turut membantu untuk mengumpulkan serta menyalurkan segala macam bentuk aspirasi masyarakat terutama terhadap pemerintah. Media massa bukan sekedar alat semata-mata, melainkan juga institusional dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga masyarakat melalui kekuasaan yang ada maupun melalui kesepakatan-kesepakatan lain.1 Sebagai alat komunikasi, media massa juga memiliki fungsi utama yang berlaku secara universal. Fungsi pertama informasi, yakni setiap informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar seperti aktual, akurat, faktual, menarik atau penting, benar lengkap-utuh, jelas-jernih, jujur-adil, berimbang, relevan, bermanfaat dan etis. Fungsi kedua edukasi, yakni sebuah media harus memiliki sifat mendidik dalam segala macam bentuk tayangan baik dari segi berita atau hiburan. Fungsi ketiga koreksi, yakni mengawasi dan megontrol
1
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet Ke-1, h. 198.
1
2
kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Fungsi keempat rekreasi yakni pers atau media massa harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi. Fungsi kelima mediasi, yakni media massa atau pers hrus dapat menjadi penghubung atau dapat disebut sebagai fasilitator.2 Sesuai dengan fungsinya, media massa dijadikan kiblat oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya media massa harus dapat menyampaikan sebuah informasi yang akurat, jujur-adil, berimbang dan relevan serta bersifat independent baik media cetak, elektronik maupun online. Karena setiap pemberitaan yang dikabarkan jika tidak dicermati secara seksama maka dapat membentuk opini publik. Khususnya mengenai pemberitaan tentang keadaan yang terjadi di Negara ini. Seperti contohnya pemberitaan tentang kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dinaikkan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan November tahun 2014 lalu. Media harus dapat memberikan informasi secara akurat dan detail agar tidak membentuk atau mengarahkan opini publik khususnya dikalangan masyarakat menengah ke bawah, terhadap berita tersebut dan yang paling utama media harus independent dalam menginformasikan berita tersebut. Joko Widodo merupakan seorang Presiden di Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu ia memiliki hak untuk membuat suatu kebijakan baru
2
Haris Sumaridia, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), Cet. Ke-4, h. 32.
3
di masa pemerintahannya. Begitu juga langkah awal yang dilakukannya untuk menaikkan harga BBM pada 1 bulan dilantiknya Presiden Joko Widodo menjadi Presiden yaitu pada tanggal 16 November 2014 lalu. Hal itu merupakan salah satu haknya dalam membuat kebijakan baru yang ingin ia terapkan di Negara ini. Namun setelah pemberitaan tersebut di informasikan justru muncul hal negatif yang tercuat di ranah publik mengenai Presiden Joko Widodo, seperti aksi-aksi unjuk rasa dan demo yang terjadi di seluruh daerah-daerah di Indonesia. Aksi unjuk rasa atau demo yang terjadi saat itu mayoritas berasal dari mahasiswa di berbagai universitas baik negeri maupun swasta. Dalam unjuk rasanya para mahasiswa menolak adanya kenaikkan harga BBM, karena dengan menaiknya harga BBM maka akan menaik juga seluruh harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum. Hal itu akan berdampak terhadap rakyat kecil yang akan semakin susah untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Para mahasiswa saat itu meminta Presiden Jokowi untuk turun dari jabatan sebagai Presiden karena tidak dapat mensejahterakan rakyatnya terutama rakyat kecil. Seperti demo yang terjadi 18 November 2014, didepan kampus Universitas Muhammadyah mahasiswa meminta Jokowi untuk mengembalikan tarif terdahulu dan jika tidak disetujui mahasiswa mengahrapkan Jokowi lengser dari jabatannya sebagai pemimpin.3 Kemudian pada tanggal Tanggal 19 November, aksi demo terjadi di depan gedung DPR yang oleh sejumlah Mahasiswa dari berbagai Ormas 3
.http://video.tvonenews.tv/arsip/view/88110/2014/11/18/aksi_demo_kenaikan_bbm_m ahasiswa_Universitas_muhamadyah_meminta_jokowi_lengser.tvOne. di akses pada 4 februari 2015, pukul 20.32 WIB.
4
(Organisasi Masyarakat), unjuk rasa berlanjut hingga di depan istana Negara. Dalam unjuk rasanya seluruh mahasiswa meminta Jokowi turun dan diberhentikan sebagai Presiden karena dengan dinaikannya BBM akan banyak rakyat yang menderita dan kelaparan. Serta pada tanggal 28 November 2014 demo yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Ciamis yang menolak kenaikkan BBM dan demo untuk menurunkan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia karena tidak dapat mensejahterakan rakyatnya dengan disetujuinya kebijakn baru yang menaikkan tarif harga BBM.4 Tidak hanya berita-berita yang berkaitan tentang aksi-aksi demo dan unjuk rasa yang mengecam Presiden Joko Widodo yang membuat pamornya turun di hadapan publik, melainkan pasca BBM naik kekecewaan semakin tumbuh kepada Pemerintah di hati rakyat dikarenakan dalam jangka waktu beberapa minggu setelah Presiden Joko Widodo menaikan harga BBM, ia mengeluarkan dana kompensasi kenaikkan harga BBM yang disalurkan melalui dan PSKS sebesar Rp. 400.000,- per tiap dua bulan. Namun penyaluran dana tersebut tidak merata kepada setiap warga yang berhak dan tidak tepat sasaran. Contohnya salah satu warga di Cianjur yang merupakan warga miskin tidak mendapatkan dana PSKS dari pemerintah, sementara tetangganya yang keadaan perekonomiannya lebih baik ikut mendapatkan dana tersebut. Saat berita berlangsung warga tersebut
4
http://www.tvonenews.tv/streaming. Di pada 4 Februari 2015, pukul 21.10 WIB.
5
mengatakan kecewa dangan sikap Jokowi yang tidak tegas dalam menangani kasus tersebut.5 Menurut Lingkar Survei Indonesia kenaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi berdampak pada turunnya kepuasan publik terhadap pemerintah. Serta popularitas presiden Joko Widodo anjlok pasca keputusan kenaikkan harga BBM, menurut peneliti LSI-Denny JA, Ade Mulyana. Ade mengatakan, kepuasan masyarakat terhadap Jokowi hanya mencapai 44,94 persen. Presentase itu cukup rentan karena bersaing dengan ketidakpuasan masyarakat yang mencapai 43,82 persen. Sementara sisanya 11,24 persen menyatakan tidak tahu alias abstain. Kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi lebih banyak dirasakan oleh masyarakat berpendidikan rendah dengan tingkat ekonomi kelas menengah bawah. Menurunnya kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi pun terjadi
pada
pemilih
Jokowi-JK
di
Pemilu
Presiden
2014
lalu.
Ini
mengindikasikan Jokowi mulai ditinggalkan pendukungnya sendiri pasca kenaikkan BBM.6 Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti apakah pemberitaanpemberitaan mengenai kenaikkan harga BBM pada bulan November tahun 2014 lalu terhitung sejak tanggal 17 November hingga Desember di TV One mampu merubah citra seorang Presiden Joko Widodo, yang pada sebelumnya seorang Joko Widodo memiliki citra yang positif di hadapan mayoritas masyarakat 5
http://video.tvonenews.tv/arsip/view/87924/2014/11/26/keluarga_miskin_ini_tidak_ter daftar_penerimaan_dana_kompensasi_kenaikan_bbm.tvOne. di akses pada 5 februari 2015, pukul 19.00 WIB. 6 http://www.cnnindonesia.com/politik/20141121164517-32-13053/popularitas-jokowianjlok-pasca-kenaikan-bbm/. Diakses pada 6 Februari 2015, Pukul 23.05 WIB
6
Indonesia terutama para pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur sebagai responden dalam penelitian ini yang pernah dijadikan salah satu tempat blusukan atau berkampanye Presiden Joko Widodo terhadap rakyat kecil sehingga ia dapat terpilih dari seorang Gubernur hingga Presiden Republik Indonesia sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh LSI yang mengatakan pamor seorang Presiden Joko Widodo anjlok pasca kenaikkan harga BBM. TV One merupakan salah satu televisi yang mengabarkan suatu pemberitaan
secara
actual
sesuai
dengan
slogannya
yaitu
“terdepan
mengabarkan”. Media ini juga merupakan salah satu anak perusahaan dari Bakrie Group. Alas an peneliti memilih media elektronik TV One, karena menurut peneliti, selain mengabarkan berita secara faktual, TV One dalam memberitakan tentang Presiden Joko Widodo terlihat kurang berimbang. Hal itu dapat dilihat dari tone negatif, positif atau netral yang terjadi saat penanyangan pemberitaan Presiden Joko Widodo saat memberitakan berita tersebut yaitu pada tanggal 17 November hingga 17 Desember pemberitaan tentang Presiden Joko Widodo lebih besar frekuensi tone negatif dibandingkan dengan frekuensi tone positif yakni negatif berjumlah 101 sedangkan positif sebanyak 71kali . Berdasarkan Permasalahan di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana citra seorang Presiden Joko Widodo di kalangan rakyat menegah kebawah yaitu para pedagang Pasar Kramat Jati Jakarta Timur setalah adanya pemberitaan mengenai kenaikkan harga BBM yang belum genap 100 hari pada masa pemerintahannya. Apakah teori Agenda Setting yang dijelaskan oleh McCombs dan Shaw, yang melihat bahwa apa yang dianggap penting oleh media, juga
7
dianggap penting oleh publik berlaku dalam penelitian yang ingin peneliti lakukan. Berdasarkan pemikiran dan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“Hubungan Pemberitaan Kenaikan Harga BBM di TV One Terhadap Citra Kepresidenan Joko Widodo (Survei Terhadap Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Yang menonton TV One )”.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, maka penulis ingin membatasi topik masalah yang akan diuji yaitu pemberitaan-pemberitaan kenaikkan harga BBM di TV One dalam kabar petang pada periode 17 November hingga 17 Desember 2014. Dengan melakukan survei terhadap pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonton Pemberitaan di TV One. 2. Rumusan Masalah a. Apakah TV terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap perubahan citra Kepresidenan Joko Widodo? b. Apakah sosok Presiden Jokowi masih dipandang positif di mata para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur setelah menonton pemberitaan kenaikkan haraga BBM di TV One?
8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui adakah hubungan pemberitaan kenaikkan harga BBM di TV One terhadap perubahan citra kepresidenan Jokowi. b. Untuk mengetahui apakah sosok Presiden Jokowi masih dinilai positif di mata para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur setelah menonton pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One. Serta peneliti berharap penelitian ini dapat berguna sebagai sarana pemahaman dan penerapan teori Agenda Setting dalam bidang pencitraan pemberitaan di media massa. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat untuk dapat memilih calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. b.
Kegunaan Akademis Memberikan kontribusi dalam memperkaya aspek keilmuan serta mengembangkan penelitian sebagai alat bantu utama pada fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya bagi konsentrasi jurnalistik.
9
D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini dapat membantu penulis untuk mengevaluasi dan membandingkan hasil penelitian dengan penelitian orang lain. 7 Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti plagiarisme hasil karya lain, maka penulis mempertegas perbedaan di antara masing-masing judul dan masalah yang dibahas, Di antaranya ialah skripsi karya Anmaria Redi Pinta Dasyant (090903738) mahasisiwa universitas Atma Jaya Yogyakarta program studi ilmu komunikasi dengan judul Jokowi di Mata Surat Kabar Harian Jurnal Nasional (Analisis Framing Jokowi Dalam Berita Di Surat Kabar Harian Jurnal Nasional Periode 11 Juli Sampai Dengan 20 September 2012), skripsi ini lebih menekankan framing tentang sosok jokowi. Sripsi karya Ricka Winata yang berjudul Hubungan Penayangan Iklan Partai Politik Golkar Di TV One Terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan Pada Pemilu Legislatif 2014. Skripsi ini lebih membahas mengenai perilaku memilih masyarakat terhadap partai politik pada saat itu dengan selalu diterpa iklan-iklan mengenai partai tersebut dengan media yang sama dengan peneliti dalam penelitian ini.
7
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004) Cet ke-1, h. 19.
10
E. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan susunan dalam penulisan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang akan dibagi menjadi lima bagian bab yang terdiri dari beberaoa sub bab, yaitu: BAB I
Merupakan bab Pendahuluan yang mencakup: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Hipotesis, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II
Bab ini berisikan teori-teori yang relevan yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber buku yang terkait dengan penelitian yaitu teori Agenda Setting, Proses Pembentukan Citra, Pengertian Kepemimpinan, Krangka Berfikir dan Kerangka Penelitian.
BAB III
Bab ini akan membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, pendekatan
dan
metode
penelitian,
Jenis
Penelitian,
teknik
pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik analisis data, serta Uji Instrumen yaitu Uji Validitas dan Uji Reabilitas. BAB IV
Dalam bab ini akan mengemukakan tentang gambaran profil TV One serta pedagang di pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang bersedia sebagai responden,
11
BAB V
Dalam bab ini akan mengemukakan analisis dan temuan data lapangan yang akan menguraikan hasil temuan data lapangan yang telah peneliti lakukan dan akan terbagi menjadi beberapa sub bab, yaitu: Karakteristik responden hasil penelitian, Pandangan responden terhadap Presiden Joko Widodo, Uji Korelasi, dan Uji Hipotesis.
BAB VI
Bab lima adalah penutup yang berisikan kesimpulan dari penelitian ini. Dalam bab ini
juga ditampilkan saran-saran terhadap
permasalahn yang muncul, dalam rangka memenuhi tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Agenda Setting Hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan oleh media dengan isu-isu yang dinilai penting oleh publik merupakan salah satu jenis efek media massa yang paling popular yang dinamakan dengan agenda setting. Dikutip oleh Morissan dalam bukunya yang berjudul teori komunikasi individu hingga massa, mengatakan bahwa istilah agenda setting diciptakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw, dua peneliti dari Universitas North Carolina berupaya untuk menjelaskan adanya gejala atau fenomena kegiatan kampanye pemilihan umum (pemilu) yang telah lama diamati dan diteliti oleh kedua sarjana tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh mereka dijadikan tonggak awal perkembangan teori agenda setting.1 Dalam teori agenda setting, penyusunan agenda ini mengatakan media khususnya pemberitaan tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kita pada apa yang harus kita lakukan. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting, karena menurut teori ini media mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu.2
1
Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta, 2013) Cet ke-1, h.494. 2 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (PT Rajagrafindo Persada: Jakarta, 2011) Cet ke-4, h.195-196.
12
13
Dalam artian teori ini berasumsi bahwa media massa tidak dapat memengaruhi khalayak untuk mengubah sikap (afektif), melainkan media massa hanya dapat memengaruhi khalayak tentang sesuatu apa yang ada di dalam pikiran mereka (kognitif) tentang isu atau topik yang diberitakan oleh media massa. Setelah itu khalayak membentuk persepsinya berdasarkan informasi yang diterimanya dari media massa. Agenda setting memandang media massa melakukan “to tell what to think about”, artinya membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, media memberikan petunjuk tentang isu mana yang lebih penting. Singkatnya apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Sebaliknya, apa yang dilupakan oleh media, akan luput juga dari perhatian masyarakat.3 McCombs dan Donald Shaw mengatakan, bahwa audience tidak hanya mempelajari berita-berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik tersebut.4
3
Gun-Gun Heryanto, “Marketing Politik di Media Massa Dalam Pemilu 2009” artikel diakses pada 23 Maret 2015 dari http://www.scribd.com/doc/22540557/MarketingPolitik-Di-Media-Massa-Gun. Diakses pada 10 Februari 2015, pukul 20.38 WIB. 4 M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) Cet Ke-3, h.282.
14
1. Dimensi Agenda Setting Untuk memperjelas teori Agenda Setting, dikutip dari buku Nurudin yang berjudul Pengantar Komunikasi Massa pada halaman 198-199, ada beberapa dimensi yang berkaitan seperti yang dikemukakan oleh Mannheim (Severin dan Tankard Jr, 1992) sebagai berikut : a. Agenda Media 1. Visibialitas (visibility), yaitu jumlah dan tingkat menonjolnya berita. 2. Tingkat menonjol bagi khalayak (audience salience), yakni relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak. 3. Valensi (valence), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa. b. Agenda Publik 1. Keakraban (familiarity), yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu. 2. Penonjolan
pribadi
(personal
salience),
yakni
relevansi
kepentingan individu dengan cirri pribadi. 3. Kesenangan (favorability), yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita. c. Agenda Kebijakan 1. Support (dukungan), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu.
15
2. Likelihood of action (kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan. 3. Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah. 2. Proses Agenda Setting Dalam sebuah teori, terdapat proses-proses sehingga dapat menghasilkan sebuah perspektif bahwa “apa yang dianggap penting oleh media, maka dianggap penting juga oleh publik”. Seperti yang disebutkan Nurudin dalam bukunya yang menguyip dari Stephen W. Littlejhon, proses tersebut beroperasi melalui tiga bagian yakni 5: a.
Agenda Media. Agenda Media yang dimaksud disini adalah agenda media yang harus di format6. Proses ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana media memberitakan sebuah isu ketika pertama kali.
b.
Agenda Publik. Agenda media dalam banyak hal memengaruhi atau berinteraksi dengan agenda publik atau kepentingan isu tentang publik 7. Dari pernyataan tersebut memunculkan sebuah pertanyaan mengenai seberapa besar kekuatan media dalam memengaruhi isu tersebut sampai ke publik serta bagaimana sikap publik menanggapi isu tersebut.
c.
Agenda Kebijakan. Agenda Publik memengaruhi agenda kebijakan. Agenda kebijakan yakni pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting oleh individu. Sehingga, agenda kebijakan ini ialah tindakan
5 6 7
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, h..198 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, h..198 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, h..198
16
lebih lanjut setelah agenda publik, yang mengakibatkan publik bergerak untuk membuat sebuah kebijakan yang menguntungkan atau dianggap penting bagi setiap individu. B. Berita Berita tidak pernah terlepas dari ikatan suatu media massa, baik elektronik, cetak atau pun online. Menurut Paul De Massenner dalam bukunya Here’s The News: Unesco Associate, menyatakan bahwa berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Sedangkan menurut William S. Maulsby dalam Getting the News menegaskan berita dapat didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut. Secara umum berita juga dapat didefinisikan sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio televisi atau media online internet.8 Gunanya suatu pemberitaan di media sesuai pengertian secara umum diatas bahwa suatu pemberitaan berguna untuk menginformasikan kepada publik atas suatu peristiwa di negeri ini. Peristiwa-peristiwa itu dapat meliputi keadaan ekonomi, sosial, maupun politik yang sedang terjadi berdasarkan fakta yang ada. Menurut Haris Sumaridia dalam bukunya Jurnalistik Indonesia berita dapat 8
Haris Sumaridia, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional,(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011) Cet ke-4, h. 65.
17
diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni berita berat (hard news) dan berita ringan (soft news). Namun selain dari dua kategori tersebut berita juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya dan berdasarkan sifatnya, dan selebihnya berita juga bisa dilihat menurut materi isiny yang beraneka macam. Pemberitaan yang terjadi menurut kategorinya masing-masing dapat dikendalikan oleh suatu lembaga penyiaran. Lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik penyelenggara penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.9 Setiap lembaga penyiaran baik penyelenggara penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan diawasi oleh suatu lembaga lagi yang disebut Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang tugasnya mengawasi segala jenis dan bentuk pemberitaan yang meliputi program siaran, cara mengemas suatu berita, content atau isi siaran. Isi siaran dalam sebuah berita dapat dilihat dari segi kalimat yang dibawakan yaitu bernada negatif atau pun positif. Hal tersebut berpedoman pada P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiarandan Standar Program Siaran. Menurut Haris Sumaridia dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, kalimat pada suatu berita adalah kalimat yang menyampaikan informasi atau berita suatu peristiwa kepada seseorang. Adapun kalimat berita yaitu: 9
Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), (Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia, 2012) h. 5
18
1. Dilafalkan dengan intonasi normal dan berakhir dengan nada rendah. 2. Isi tentang peristiwa yang dialami sendiri atau orang lain 3. Intonasi keras terletak pada awal kalimat. Nada dalam kalimat berita dalam berupa positif dan negative sesuai dengan isi dalam pemberitaan tersebut. Kalimat berita positif adalah kalimat yang menyampaikan berita atau peristiwa yang pasti tegas. Sedangkan pada kalimat berita negatif adalah kalimat yang menyampaikan berita atau peristiwa yang tidak pasti, tidak tegas atau tidak tentu dan biasanya menggunakan kata “tidak” atau “bukan”. C. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan pimpinan satuan kerja untuk memengaruhi perilaku orang lain atau suatu kelompok.10 Seseorang dapat dikatakan menjadi pemimpin dikarenakan adanya suatu bakat yang diperoleh sebagai kemampuan istimewa yang dibawanya sejak lahir. Salah satu kemampuan istimewa tersebut ialah seseorang tersebut harus memiliki sifat tanggung jawab yang penuh serta mampu mengesampingkan kepentingan pribadinya dan mengedepankan kepentingan umum selama ia dapat menjadi seorang pemimpin yang baik. Disamping itu Howard H. Hoyt seperti yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya pemimpin dan kepemimpinan mendefinisikan 10
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (PT Rajagrafindo Persada: Jakarta, 2003) h. 148.
19
kepemimpinan
sebagai
berikut:
“kepemimpinan
adalah
seni
untuk
memengaruhi tingkah laku manusi serta kemampuan untuk membimbing orang.11 Dari beberapa pengertian di atas maka penulis dapat simpulkan arti sebuah kepemimpinan ialah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, dimana seorang pemimpin itu dapat membimbing serta mengarahkan tingkah laku orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Disamping itu seorang pemimpin harus memiliki beberapa sifat superior, melebihi bawahannya ataupun para pengikutnya. D. Citra 1. Pengertian Citra Citra berasal dari bahasa Jawa yang berarti gambar. Kemudian dikembangkan menjadi gambaran sebagai padanan kata image dalam bahasa inggris.12 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Citra merupakan gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan atau organisasi, sedangkan citra dalam duni politik yaitu suatu gambaran diri yang ingin diciptakan oleh seorang tokoh masyarakat.13 Jalaludin
Rakhmat
dalam
bukunya
Psikologi
Komunikasi,
mengatakan bahwa citra merupakan peta anda tentang dunia. Citra adalah
11
Kartini kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001) Cet ke-1, h. 49. 12 Anwar Arifin, Komunikasi Politik Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi &Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003) Cet ke-1, h.106. 13
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diakses pada 22 Maret 2015 dari http://kbbi.web.id/citra
20
gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. Citra adalah dunia bagi persepsi kita.14 Disamping itu menurut M. Alfan Alfian dalam bukunya yang berjudul menjadi pemimpin politik perbincangan kepemimpinan dan kekuasaan bahwa definisi citra yaitu merupakan rekonstrusi atas simbol dan penampilan luar suatu produk, entah itu barang atau jasa.15 Sementara itu menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh kompasiana dalam webnya menyatakan bahwa memberikan definisi atau pengertian citra sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.16 Jadi secara umum definisi atau pengertian citra yakni berupa gambaran, penilaian serta pandangan dari sekumpulan orang banyak yang ditujukan terhadap individu, perusahaan, produk atau jasa yang bersifat positif atau bersifat negatif. Citra dapat bersifat negatif apabila kemudian ternyata tidak di dukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya. Dalam dunia politik semakin tingginya kesadaran membangun citra dalam usaha mendapatkan simpati media massa guna menarik perhatian publik terlihat ketika menjelang pemilu. Para calon pemimpin tentu senantiasa memperkuat citra baik dalam dirinya.
14
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) cet Ke-28, h.221. 15 M. Alfan Alfian, Menjadi Pemimpin Politik Perbincangan Kepemimpinan dan Kekuasaan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009) h. 274. 16 Kompasiana “Pengertian Citra” diakses pada 22 maret 2015 dari http://edukasi.kompasiana.com/2014/06/02/apa-itu-pencitraan--656262.html
21
2. Proses Pembentukan Citra (Image Building) Citra merupakan kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. untuk mengetahui citra seseorang terhadap terhadap objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Menurut Elvinaro dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Publik Relations tahun 2002, yang dikutip oleh Danasaputra tahun 1995, citra itu sendiri digambarkan dan dapat dibentuk melalui beberapa komponen yaitu persepsi, kognisi dan sikap. Komponen-komponen tersebut tidak terlepas dari stimulus (rangsang) yang diberikan oleh individu dan menghasilkan respon. Oleh Walter Lipman komponen tersebut disebut juga “Picture Our Head”. Dalam image building jika stimulus tersebut mendapat perhatian maka individu akan berusaha mengerti stimulus yang diberikan. Elvinaro juga mengatakan bahwa proses pembentukan citra adalah respon dari stimulus yang diberikan. Akan tetapi proses tersebut akan berbeda karena dihubungani oleh persepsi, kognisi, dan sikap yang berbeda pula.
22
Gambar 2.1 Proses Pembentukan Citra Sikap
Stimulus
Persepsi
Motivasi
Respon
(Rangsang) Kognisi
Empat komponen yang diteliti dalam proses pembentukan citra: a. Persepsi Diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap suatu hal, atau stimulus yang diberikan dengan suatu proses pemaknaan. Publik akan memberikan makna atau arti
terhadap
rangsang berdasarkan
pengalamannya tersebut kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi akan positif bila informasi yang diberikan dapat memenuhi kognisi individu b. Kognisi Menurut Walgito (2002:67), kognisi berarti kemampuan jiwa manusia yang berhubungan dengan pengenalan. Jadi manusia harus mengenal stimulus atau rangsang yang diberikan agar memperoleh respon. Proses kognitif menggabungkan antara informasi yang diterima melalui indera tubuh manusia (stimulus) dengan informasi yang telah
23
disimpan di ingatan jangka panjang. Kedua informasi tersebut diolah di ingatan kerja yang berfungsi sebagai tempat pemrosesan informasi. c. Sikap Kecenderungan bertindak, persepsi, berpikir, dan merasadalam objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan
untuk
berperilaku
dengan
cara
tertentu.Sikap
mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap juga mengandung aspek evaluatif, yakni mengandung nilai menyenangkan atau tidak, dan sikap yang dapat dipertahankan atau diubah. d. Motivasi Sebelum melangkah dalam motivasi, perlu dipahami mengenai motiv terlebih dahulu. Menurut Branca dalam Walgito (2002:168), motiv adalah kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang mendorong untuk berbuat dan merupakan driving force. Hal-hal yang dapat memhubungani motiv disebut motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Sedangkan menurut Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan seseorang.
24
3. Peran Media Massa Dalam Membangun Citra Media Massa merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber terhadap khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Dalam komunikasi massa terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh media massa yakni, bersifat melembaga, bersifat satu arah, meluas dan serempak, memakai peralatan teknis atau mekanis, dan bersifat terbuka.17 Penggunaan media massa dalam dunia politik tentu sangat penting karena media massa memiliki kontribusi yang besar dalam demokrasi. Selain itu media massa selalu dipandang memiliki hubungan yang kuat terutama dalam membangun opini dan pengetahuan bagi khalayak. Penggunaan media massa dalam komunikasi politik sangat sesuai dalam upaya membentuk citra diri para politikus dan citra partai politik untuk memperoleh dukungan pendapat umum.18 Salah satu fenomena yang menarik tentang citra positif Presiden Joko Widodo yang kerap dipanggil Jokowi. Nama Jokowi melambung ketika ia memimpin Kota Solo dan berhasil membangun kota Solo baik secar fisik maupun non fisik. Citra Jokowi semakin melambung ketika publik mengetahui bahwa Jokowi tidak pernah mengambil gaji yang seharusnya diterima. Dengan modal citra positifnya, Jokowi maju dalam Pilkada gubernur
17
Hafied Cangara, “Pengantar Ilmu Komunikasi”, (PT RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2007) h. 126-127. 18 Anwar Arifin, “Komunikasi Politik”, (Balai Pustaka: Jakarta, 2003) Cet ke-1, h.95.
25
Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) bersama pasangannya yang kerap dipanggil Ahok. Dari fenomena diatas Jokowi bukan hanya mampu membangun citra positif atas kepemimpinannya secara kelembagaan namun juga berhasil membangun citra positif dalam ranah personal. Di Indonesia, para politisi juga semakin menyadari pentingnya membangun citra personal atas diri mereka. Hal ini dapat dilihat saat para politisi tampil di televise dan mereka berusaha tampil sebaik mungkin, baik dari sisi penampilan fisik maupun materi yang mereka sajikan.19 Jadi dengan kata lain citra terbentuk berdasarkan informasi yang diterima atau disampaikan oleh media massa. Bagi masyarakat, informasi itu dapat membentuk, mempertahankan atau mendefinisikan citra
19
Fajar Junaedi, Komunikasi Politik Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia, (Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2013), Cet Ke-1, h.144
26
E. Kerangka Konseptual Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Agenda Media
Agenda Publik
Agenda Kebijakan
Para Pedagang Pasar Kramat Jati Jakarta Timur
Menonton Program Berita di tvOne
Efek Efek: :Terdapat Terpengaruh hubungan atau Tidak atauTerpengaruhnya tidak antara Pemberitaan pemberitaan negatif kenaikan tvOne hargaterhadap BBM dengan citra citra kepemimpinan KepresidenanPresiden Joko Widodo. Jokowi.
27
F. Kerangka Berfikir Media massa sangat erat kaitannya dengan segala jenis pemberitaan, karena media massa memiliki tugas untuk memberikan informasi terkini. Menurut aturannya sebuah media massa haruslah memiliki sifat yang netral dalam artian tidak memihak ke siapapun. Namun belakangan yang terjadi hampir semua media massa di Indonesia tidak bersifat netral dan cenderung memihak ke salah satu partai politik di Indonesia. TV One sebagai salah satu media massa swasta di Indonesia terlihat memihak ke salah satu calon Presiden ketika pemilihan umum 2014 yaitu calon Presiden Prabowo Subiakto, oleh karena itu dalam pemberitaan terlihat tidak berimbang. Lebih banyak pemberitaan negatif Presiden Jokowi dibandingkan dengan Prabowo. Hal tersebut terlihat ketika terjadinya kampanye. Tidak hanya itu saja, ketika Presiden Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ketika terjadi permasalah seperti penggusuran waduk Ria-Rio atau pun waduk pluit, tvOne sangat gencar memberitakan hal tersebut dan terlihat membesar-besarkan permasalahan tersebut. Dalam hal ini peneliti ingin melakukan sebuah penelitian untuk mencari sebuah kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti apakah sebuah media masa yang kontra terhadap Jokowi sebagai Presiden mampu memengaruhi publik dalam merubah citra kepemimpinan Presiden Jokowi setelah diterpa pemberitaan negatif tentang dirinya. Sesuai dengan pernyataan sebuah teori yang bernama agenda setting yang diciptakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw.
28
Teori Agenda Setting mulanya diciptakan untuk menggambarkan fenomena yang telah lama diketahui dan diteliti dalam konteks kampanye pemiliu. Teori ini menjelaskan bahwa besarnya perhatian media massa terhadap suatu isu sangat memengaruhi perhatian khalayak. Banyak bukti yang menunjukan bahwa media massa menentukan apa yang dipikirkan dan apa yang didiskusikan oleh khalaykanya.20 Dalam hal ini, McCombs dan Donald Shaw tidak menyatakan bahwa media secara sengaja berupaya memengaruhi publik tetapi, publik melihat kepada pada professional yang bekerja pada media massa untuk meminta petunjuk kepada ke media, kemana publik harus memfokuskan perhatiannya.21 Teori agenda setting mempunyai kesamaan dengan teori peluru yang menganggap bahwa media mempunyai kekuatan untuk memengaruhi khalayak. Hanya saja, teori agenda setting memusatkan perhatiannya kepada efek kognitif khalayak, yakni pengetahuan dan kesadaran. Hal tersebut yang dapat menimbulkan persaingan dalam merekayasa opini, citra dan membentuk opini publik.
20
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma Teori, Tujuan, Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), Cet. Ke1, h. 164. 21
Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013), cet. Ke-1, Jilid I, h. 495
29
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir Latar Belakang Banyak media massa yang tidak bersifat netral dan cenderung memihak atau pro ke salah satu partai politik begitu juga sebaliknya adapun yang kontra. Hal tersebut dapat dilihat dari segi pemberitaan di media tersebut.
Tujuan Untuk mengetahui adakah terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One
terhadap perubahan citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden.
Masalah
Identifikasi Masalah:
Tv One salah satu media massa yang tidak berimbang dan terlihat kontra terhadap Presiden Jokowi yang terlihat dari bentuk kemasan pemberitaan dan jumlah pemberitaan negative di media tersebut.
a. Pemberitaan kenaikan harga BBM di tvOne. b. Perubahan citra Presiden Jokowi di hadapan Publik.
Hipotesis 1. Terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One dalam merubah citra kepresidenan
Joko Widodoterhadap perubahan citra Kepresidenan Joko Widodo di kalangan para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur. 2. Tidak terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden di kalangan para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur. Metodologi Kuantitatif berdasarkan data dan sumber data yang diperoleh dari lapangan yang di olah secara statistik.
Kesimpulan Terjadi pengaruh atau tidak citra Presiden Jokowi
Teori “Agenda Setting” 1. Agenda Publik 2. Agenda Media
30
G. Hipotesis Penelitian Hipotesis yaitu dapat berupa jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji. Menurut John W. Best dalam buku Nanang Martono yang berjudul metode penelitian kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder, hipotesis merupakan prediksi yang baik atau kesimpulan yang dirumuskan dan masih bersifat sementara.22 Ho: Tidak terdapat hubungan pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden di kalangan parapedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur. H1: Terdapat hubungan pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden di kalangan para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur.
22
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Data Sekunder, (PT Raja Grafindo: Jakarta, 2011), Cet ke-2, h. 64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang berada di Jalan Raya Bogor KM. 20, Jakarta Timur Telp: (021) 8092418, Fax: (021) 80879115. Adapun waktu pelaksanaan penelitian sejak maret 2015 hingga Agustus 2015. B. Pendekatan dan Desain Penelitian Dalam sebuah penelitian sebuah metode sangat dibutuhkan. Hal tersebut merupakan
cara
akurat
untuk
memecahkan
suatu
permasalahan
serta
mempermudah dalam menarik suatu kesimpulan. Pendekata yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya adalah jenis pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dapat diukur dengan menggunakan rumus statistikuntuk melakukan analisis data dan dihitung secara langsung.1 Desain penelitian yang akan diginakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan suatu kondisi sosial tertentu. Dalam penelitian ini proses berawal dari sebuah teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang bersandar pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai peneluan penelitian.
1
Muslich,Metode Kuantitatif, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI,
1993), h.4
31
32
C. Paradigma Penelitian Pada Penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma positivistik mengunakan logika berpikir deduktif. Hal tersebut menganggap suatu realitas akan berlaku umum dan bersifat sama di semua tempat.2Jadi, pada paradigma ini memandang suatu fenomena jika diteliti pada tempat dan waktu yang berbeda, namun hasilnya tetap sama sehingga peneliti menggunakan paradigma tersebut pada penelitian ini.
D. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya ialah dengan menggunakan metode survei. Dalam survei, informasi yang dikumpulkan dari responden yaitu dengan menggunakan kuesioner. Dengan kata lain, survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.3
E. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian merujuk pada responden, yang hendak diminati informasi atau digali datanya, sedangkan objek merujuk pada masalah atau tema yang sedang ditelilti.4 Subjek dari penelitian ini ialah TV One sebagai media yang kontra terhadap Presiden Joko Widodo melalui pemberitaan-pemberitaan negatif. 2
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet. Ke- 2, h. 11. 3 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (LP3ES: Jakarta, 2011) Cet ke-4, h. 3. 4 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta : Erlangga, 2009) h. 91.
33
Sedangkan objek dari penelitian ini yaitu para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan sekumpulan elemen atau unsur yang menjadi objek penelitian. Populasi bisa berbentuk lembaga, individu, kelompok, dokumen atau konsep, sehingga objek-objek ini dapat dijadikan sumber data penelitian.5 Polulasi menunjukkan pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian khusus. Populasi dalam penelitian ini yakni para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur. Berdasarkan data yang ada, jumlah pedagang yang terdapat di pasar tersebut sebanyak 485 orang. 2. Sampel Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang di teliti, dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Sampel juga merupakan sebuah cuplikan yang diambil dari satu populasi dan diteliti secara professional.6 Untuk menentukan sampel yang diteliti, maka harus dilakukan terlebih dahulu teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
5
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencan Prenada, Media Group, 2005), Cet ke-3, h.99 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010), Cet ke-14, h. 173-174.
34
sampel yang akan dijadikan sumber data. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah teknik sampling purposive, yaitu teknik ini mencakup orang-orang yang di seleksi peneliti karena kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian tersebut.7 Untuk mengetahui jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin. Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikan a. Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut:8 N n= 1+Ne2 Keterangan: n
= ukuran sampel
N
= ukuran populasi
E
= nilai eror sebesar 10%
Derajat eror yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 10% . dengan jumlah populasi 485 yang terdiri dari pedagang tetap, maka jumlah sampelnya sebagai berikut:
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. Ke-20, h. 82. 8
56
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h.
35
485 n= 1+485(0,1)2
485 = 1+ 4,85 = 82,905
83 orang
G. Variabel Penelitian Dalam sebuah penelitian, peneliti hendaknya menentukan variabel yang terdapat di dalam penelitiannya. Berdasarkan jenisnya, variabel terbagi atas variabel independen (variabel bebas) yakni variabel yang memengaruhi, dan variabel dependen (variabel terikat) yakni variabel yang dihubungani. Selain dari variabel independen dan variabel dependen ada pula
variabel antara atau
invenning variabe.9 Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberitaan kenaikan harga BBM pada bulan November hingga Desember tahun 2014 lalu di TV One. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah citra Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019.
9
ke-3, h. 139.
Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, (Malang : UMM Press, 2010), Cet
36
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
(Independent)
(Dependent)
Variabel Bebas Pemberitaan Kenaikan Harga BBM (Variabel X) (Independent)
Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Variabel Y)
H. Operasionalisasi Konsep Konsep ialah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama10. Menjelaskan konsep dan definisi operasionalisasi penelitian merupakan sebuah hal yang wajib dalam sebuah pebelitian. Karena ini merupakan sebuah kerangka acuan peneliti dalam mendisain sebuah instrumen penelitian. 1. Agenda Media Agenda media yaitu penonjolan isu-isu yang disusun oleh media dan bagaimana agenda media menempatkan isu tersebut di tempat yang utama.. ada beberapa dimensi yang terdapat di dalam agenda media yaitu: Visibialitas (visibility), yaitu jumlah dan tingkat menonjolnya berita, tingkat menonjol bagi khalayak (audience salience), yakni relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak,
dan
valensi
(valence),
yakni
menyenangkan
atau
tidak
menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa.
10
Ke-5, h. 57.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet.
37
2. Agenda Publik Agenda publik menurut penelitian ini berarti apa yang dianggap penting oleh media, dianggap penting juga oleh publik. Sehingga jika media memberitakan secara terus menerus mengenai isu tersebut, kemudian publik juga akan berfikir bahwa hal itu memang penting. Terdapat beberapa dimensi dalam agenda publik, yakni: Keakraban (familiarity), yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu, penonjolan pribadi (personal salience), yakni relevansi kepentingan individu dengan cirri pribadi, kesenangan (favorability), yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita. Semakin besar kesadaran dan pengetahuan Mahasiswa akan citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada pemberitaan kenaikan harga BBM, maka semakin besar hubungan agenda setting yang diberikan. 3. Agenda Kebijakan Agenda kebijakan yang dimaksud disini adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah setelah adanya pemberitaan ini. Adapun dimensi-dimensi yang dapat diukur pada agenda media yaitu: Support (dukungan), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu, likelihood of action (kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan, dan freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.
38
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep Variabel
Dimensi
Keakraban (Familiarity)
Indikator
Pengukuran
Skala
a. Ingatan penonton b. Intensitas menonton c. Program Pilihan d. Jadwal Menonton
Agenda Publik (X1) Penonjolan Pribadi (Personal Salienc
Kesenangan (Favorability
a. Perasaan b. Tindakan
a. Informatif b. Aktual c. Akurat
Visibialitas (Visibility)
a. Waktu b. Intensitas Menonton
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-Ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
Ordinal
39
Agenda Media (X2)
Tingkat Menonjol Bagi Khalayak (Audience Salience)
a. Tindakan
Valensi (Valence)
a. Kemasan
b. Perasaan
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-Ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
Ordinal
b. Durasi Dukungan (Support)
a.
Partisipasi
b. Perasaan
a. Keputusan b. Waktu Kemungkinan Kegiatan (Likelihood of Action)
Agenda Kebijakan (X3)
Kebebasan Bertindak (Freedom of Action)
Persepsi
c. Peran
a. Rencana b. Kepercayaan
a. Kesan b. Perhatian
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-Ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
Ordinal
40
c. Komunikasi
Kognisi
a. Informasi
b. Ingatan Citra (Y) Sikap
a. Kesadaran b. Perasaan
Motivasi
Harapan
Sumber: Analisis Operasionalisasi Konsep
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-Ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Ordinal
41
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Publik (X1) No. 1.
Dimensi
Keakraban (Familiarity)
Indikator
1. Ingatan Penonton
Banyak Butir
Item
Item Negatif
14
1, 2, 5, 6, 1, 2, 3, 4, 5, dan 9 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14,
6
15, 16, 9, 15, 16, 17, dan 17 18, dan 20,
12
21, 22, 21, 22, 23, 24, 25, dan 25, 26, 32 27, 28, 29, 30, 31, dan 32
2. Intensitas Menonton 3. Program Pilihan
Invalid
4, 7, 8, dan 11,
4. Jadwal Menonton
2.
3.
Penonjolan Pribadi (Personal Silence)
Kesenangan (Favorability)
1. Perasaan 2. Tindakan
1. Informatif 2. Aktual 3. Akurat
Jumlah Item Sebelum Validitas
32
Jumlah Item Setelah Validitas
21
Sumber : Analisis melalui Teori
16,
21, 24, 25, 26, 27, 28, dan 31
42
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Media (X2) No.
1.
Dimensi
Visibialitas (Visibility)
Indikator
1. Waktu
Banyak Butir
3.
Tingkat Menonjol Bagi Khalayak (Audience Silence)
1. Tindakan
Valensi (Valence)
1. Kemasan
2, dan 7
8
9, 11, 12, 19, 20, 21, 26, dan 29,
9, 12, 20, dan 26
11, 12, 20, dan 29
10
13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 24, 27, 30
15, 24 dan 30
16, 24, dan 30
Jumlah Item Sebelum Validitas
30
Jumlah Item Setelah Validitas
21
Sumber : Analisis melalui Teori
Invalid
1, 2, 3, 2, 3, 8, 4, 5, 6, 23, 25, 7, 8, 10, dan 28 23 25, dan 28,
2. Perasaan
2. Durasi
Item Negatif
12
2. Intensitas Menonton
2.
Item
43
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Kebijakan (X3) No.
1.
Dimensi
Dukungan (Support)
Indikator
1. Partisipasi
Banyak Butir
Item Negatif
Invalid
9
1, 2, 3, 1, 2 dan 4, 5, 24 6, 23, 24, dan 27,
3 dan 24
11
7, 8, 9, 7, 8, dan 10, 11, 22 12, 13, 14, 22 26, dan 29
9, 12, 26 dan 29
10
15, 16, 15, 16 17, 18, dan 28 19, 20, 21, 25, 28, dan 30
19, 21, 25, dan 28
2. Perasaan
2.
Kemungkinan Kegiatan (Likelihoodnof Action)
1. Keputusan 2. Waktu 3. Peran
3.
Kebebasan Bertindak (Freedom of Action)
1. Remcana 2. Kepercayaan
Item
Jumlah Item Sebelum Validitas
30
Jumlah Item Setelah Validitas
20
Sumber : Analisis melalui Teori
44
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Pada Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Y) No.
1.
Dimensi
Persepsi
Indikator
1. Kesan
Banyak Butir
Item
Item Negatif
11
1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11
2, 4, 6, 8, dan 10
11
12,13,14, 17, 16 15, 18, 19, 20, 21, dan 22
12, 14, 16, 17, 18, dan 19
13 dan 17
8
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30
23, 24, 27, dan 28
24
3
31, 32, dan 33
31 dan 32
31
2. Perhatian
Invalid 4, 7, dan 11
3. Komunikasi
2.
Kognisi 1. Informasi 2. Ingatan
3.
Sikap
1. Kesadaran 2. Perasaan
4.
Motivasi
Harapan
Jumlah Item Sebelum Validitas
33
Jumlah Item Setelah Validitas
26
Sumber : Analisis melalui Teori
45
I. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan pengumpulan data primer berupa data-data yang diperoleh dari hasil lapangan atau di lokasi penelitian. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.11 Untuk memeroleh data yang empiris, peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1) Kuesioner (angket) Teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dari informasi yang diperlukan oleh peneliti disebut kuesioner atau angket.12 Angket memiliki tujuan yaitu untuk dapat mencari informasi yang lengkap tentang suatu masalah tanpa merasa khawatir jika responden memberikan jawan yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan sehingga jawaban dari responden merupakan jawaban bagi penelitian.Jenis pertanyaan angket dalam penelitian ini bersifat tertutup yaitu responden hanya meminta memilih suatu jawaban dari suatu daftar jawaban yang disediakan oleh peneliti.
11 12
2006), h.67.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2009), h. 105. Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
46
2) Dokumentasi Kegiatan mencari data yang bersumber dari buku, majalah, internet, catatn atau artikel yang berhubungan dengan pembahasan penelitian, yang tentu saja sebagai data pendukung dalam referensi penelitian. 3) Wawancara Pengertian wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung kepada narasumber dengan menggunakan
wawancara
terstruktur
yang
disiapkan
oleh
penulis.13Wawancara akan dilakukan secara langsung dengan beberapa responden serta narasumber lainnya seperti tokoh-tokoh atau pakar yang mengerti di bidang hukum.
J. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Uji validitas adalah
akurasi alat ukur terhadap yang diukur
walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas instrumen penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrumen juga harus memiliki tingkat validitas yang baik.14Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
13
M. Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h. 182. Burhan Bungin, MetodologiPenelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005) Cet ke-1, h.97 14
47
Validitas dapat digolongkan menjadi dalam beberapa jenis yakni: a) Validitas Konstruk (Construct Validity) b) Validitas Isi (Content Validity) c) Validitas Prediktif (Predictive Validity) d) Validitas Eksternal (External Validity) e) Validitas Rupa (Face Validity) Dalam penelitian ini jenis validitas yang akan digunakan adalah validitas konstruk (Construct Validity) yang lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh pengukur yang ada. 15 Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan software SPSS. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama.
16
selain
itu, uji Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan Reability Analysis dengan metode Cronbach Alpha dan menggunakan Software SPSS. Dengan metode ini koefisien keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
15
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h.241 16 Morisan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), Cet ke-2, h. 99.
48
(
)
Keterangan
:
α
: Koefisien Keandalan Alat Ukur
K
: Jumlah Variabel
R
: Koefisien rata-rata koefisien variabel
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai nilai alpha cronbach (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha < 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. K. Pengolahan Data Metode pengolahan data tabulasi
dan SPSS. Langkah-langkah
pengolahan data secara manual menurut Notoatmodjo (2010) , adalah sebagai berikut:17 1. Editing (Penyuntingan Data) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting atau edit terlebih dahulu. Jika ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan. 17
2010) h. 45
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta,
49
2. Coding (Membuat Lembaran Kode) Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding, mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. 3. Processing (Memasukkan Data) Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer. 4. Cleaning (Pembersihan Data) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
keslahan-kesalahan
kode,
ketidak-lengkapan
dan
sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. L. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan proses untuk menyederhanakan suatu data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah untuk digambarkan atau diinterpretasikan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk dapat mengukur hubungan dari unsur – unsur pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra Presiden Joko Widodo yang dilakukan pada para pedagang pasar Kramat jati Jakarta Timur. Dalam mengukur data yang akan diambil dari responden peneliti menggunakan skala pengukuran likert. Berikut pengukuran dengan skala likert dalam penelitian ini:
50
Tabel 3.6 Bentuk Pengskalaan No.
Alternatif Jawaban
Positif
Negatif
1.
Sangat Setuju
5
1
2.
Setuju
4
2
3.
Ragu-Ragu
3
3
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak Setuju
1
5
Sumber : Buku Prof. Dr. Sugiyono Yang Berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.18 Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik.dasar pengambil keputusan dalam uji normalitas adalah:19
18
Nasrullah, “Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat” (Skripsi S1fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 45.
51
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Jika ciri ini terhubungani, berati variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik.20
2. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk menemukan hubungan pemberitaan negatif TV One Terhadap Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Survei Terhadap Penonton TV One di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur) menggunakan regresi linier berganda. Analisis Regresi Linier Berganda yaitu suatu metode yang digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan yang terjadi antara variabel independen (x) terhadap variabel dependen (y).21 Rumus regresi linier berganda adalah:
19
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004), h. 24. 20 21 Nasrullah, “Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat” h. 46. 21 Sugiyono, Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: Alfaberta, 2009), h. 250
52
Y = α+b1X1 Keterangan
:
Y
: Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo
α
: Konstanta
b1
: Koefisien Regresi
X1
: Pemberitaan negatif tvOne
3. Uji Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah cara untuk menyatakan tingkat asosiasi antara dua variabel (besarnya ukuran korelasi).22 Koefisien korelasi dapat memiliki nilai dengan jarak atau jangkauan mulai dari -1,00 hingga +1,00, tetapi dalam praktik jarang sekali ditemukan nilai korelasi secara tepat dan bulat 1.00 ini. Suatu korelasi disebut memiliki hubungan positif atau langsung (direct relationship) jika milai salah satu variabel meningkat maka nilai variabel lainnya juga ikut meningkat, begitu juga sebaliknya. Nilai koefisien korelasi digunakan sebagai pedoman untuk menentukan suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam suatu penelitian. Nilai koefisien korelasi bergerak dari 0 ≥ 1 atau 1 ≤ 0. Jika dideskripsikan nilai koeffisien korelasi sebagai berikut:
22
Made Putrawan, Pengujian Hipotesis Dalam Penelitian-Penelitian Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta), h. 117
53
Tabel 3.7 Nilai Koefisien Nilai Koefisien
Penjelasan
+0,70 – ke atas
Hubungan positif yang sangat kuat
+0,50 – +0,69
Hubungan positif yang mantap
+0,30 – +0,49
Hubungan positif yang sedang
+0,10 – +0,39
Hubungan positif yang tidak berani
0,0
Tidak ada hubungan
-0,01 – -0,09
Hubungan negatif tidak berarti
-0,10 – -0,49
Hubungan negatif yang rendah
-0,30 – 0,49
Hubungan negatif yang sedang
-0,50 – -0,69
Hubungan negatif yang mantap
-0,70 – ke atas
Hubungan negatif yang sangat kuat
Sumber : Buku Prof. Dr. Sugiyono Yang Berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum TV One 1. Sejarah TV One Sebelumnya TV One bernama Lativi, yang didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Namun sejak tahun 2006, sebagian sahamnya dimiliki oleh Grup Bakrie yang memiliki salah satu media televisi swasta yaitu ANTV dan membayar kewajiban utang Lativi kepada Bank Mandiri senilai 418 Milyar. Pada tanggal 1 April 2007 Lativi mulai diambil alih oleh manajemen Bakrie Group. Lativi berganti nama menjadi TV One, nama TV One dipilih karena stasiun televisi ini diharapkan menjadi nomor satu di Indonesia.Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi TV One. Pada pukul 19.30 WIB, untuk pertama kalinya TV One mengudara. Tentu hal ini merupakan saat bersejarah sekaligus diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan demikian TV One menjadi salah satu stasiun televisi pertama di Indonesia yang diresmikan oleh presiden ketika itu di Istana Istana Presiden Republik Indonesia.1 Di awal tahun berdirinya, tvOne mempunyai slogan “memang beda” karena stasiun ini menyajikan berbagai informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat dan disiarkan langsung pada pagi hari dari studuio luar tvOne. Di ulang tahun 1
www.tvone.com diakses pada 15 februari 2015 pada pukul 12.00
54
55
tvOne yang ke-2, slogan tvOne menjadi “terdepan mengabarkan “,sebagai pembuktian dari hasil share dan rating kepemirsaan dalam kurun waktu 2 tahun berjalan, tvOne selalu menjadi stasiun TV terdepan dalam menayangkan program-program berita atau informasi seperti Breaking News. Program berita hardnews dikemas dengan judul: Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Di usia yang ketiga, tvOne “Go International” dengan membuat terobosan baru untuk terus berkembang di kancah jaringan informasi international dengan membuka kantor biro di beberapa Negara antara lain: Amerika Serikat, Australia, Rusia Jerman, Timur Tengah, dan Malaysia sekaligus menjalin kerjasama dengan televise berita international CNN dan Aljazeera.2
2. Visi dan Misi Sebagai media televisi tvOne memiliki visi dan misi yang tertanam di dalam organisasi perusahaan tersebut. a. Visi:
mencerdaskan
lapisan
masyarakat
yang
pada
akhirnya
memajukan bangsa. b. Misi: 1) Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu. 2) Menayangkan program News dan Sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berrpikiran maju, positif dan cerdas.
2
Puti Hasanatun Syadiah, Diskursus dan Implementasi Jurnalisme Damai Dalam Pemberitaan Konflik Suriah Di Kabar Dunia tvOne. (Skripsi: Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2013), h. 32
56
3) Memilih program News dan Soprt yang informatif dan inovatif dalam penyajian dan kemasan. 3. Struktur Organisasi a. Chief Executive Produser
: Ardiansyah Bakrie
b. Editor in Chief
: Karni Ilyas
c. Chief Sales and Marketing Office
: Gunawan Wibisono
d. Chief Finance and Legal Officer
: Firman Syarif
e. General Manager
: Idiarto Priadi
f. News Manager
: Wahyu Kustyanto
g. Produser
: Arief Shodiq
h. Produser Assistant 1
: Yadi Sopyandi
i. Produser Assistant 2
: Ahmad Syakirin
j. Produser Assistant 3
: Heru Sudinta
B. Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Pasar Kramat Jati Jakarta Timur sangat terkenal dengan pasar induk sayur mayurnya. Pasar Kramat Jati ini juga dijadikan pusat perbelanjaan karena tidak hanya syur mayur yang diperdagangkan, akan tetapi aneka busana baik pria dan wanita juga terdapat di Pasar Kramat Jati Jakrta Timur. Sesuai degan namanya pasar ini berada di Kecamatan dan Kelurahan Kramat Jati tepatnya di Jalan Raya Bogor KM 20.
Pasar Kramat Jati berdiri sudah cukup lama yaitu pada tahun 1971 dan diresmikan oleh Walikota Jakarta Timur saat itu dan telah melakukan beberapa
57
kali renovasi dikarenakan bangunannya yang semakin tua. PD Pasar Jaya merupakan salah satu Perusahan yang mengelola Pasar Kramat Jati Jakarta Timur ini. Pasar Kramat Jati ini termasuk ke dalam unit pasar besar. Pasar ini dapat dikatakan cukup strategis karena terbatas dengan jalan Arteri Raya Bogor dan dilewati Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring). 3
Kramat Jati adalah sebuah kecamatan yang terletak di Ibu Kota Jakarta Timur. Kramat Jati mempunyai wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara
: Kecamatan Jatinegara
b. Sebelah Selatan
: Kecamatan Ciracas dan Kecamatan Pasar Rebo
c.
Sebelah Timur
d. Sebelah Barat
: Kecamatan Makasar :
Kecamatan
Pasar
Minggu
dan
Kecamatan
Pancoran
Dengan adanya perkembangan zaman di area Pasar Kramat Jati ini didirikan sebuah mall dengan nama Kramat Jati Indah (KJI) tepatnya 500 meter dari Pasar Kramat Jati. Pusat perbelanjaan ini dibuka tahun 1998 dan mengalami beberapa kali renovasi sebelum akhirnya dibuka ulang sebagai Lippo Plaza Kramat Jati pada bulan Juni 2013.4
3
Wawancara Pribadi, dengan Ibu Ice, Humas Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Pada Tanggal 8 April 2015 pukul 10.00 WIB 4 http://kecamatankramatjati.com/pembangunan/ diakses pada 15 April 2015 pada pukul 22.43 WIB.
58
C. PD. Pasar Jaya
1. Sejarah PD. Pasar Jaya
PD Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : Ib.3/2/15/66 pada tanggal 24 Desember 1966. Kemudian pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan No. Ekbang 8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967. Maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka peningkatan efisiensi umum di bidang perpasaran di lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DKI Jakarta sehingga merupakan unit usaha yang mandiri dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, juga merupakan sumber penghasilan riil bagi daerah. Selanjutnya untuk meningkatkan status dan kedudukan hukum serta penyesuaian dengan perkembangan Ibukota Jakarta, maka Keputusan Gubernur tersebut ditingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1982 tentang Perusahaan Daerah Pasar Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Perda tersebut disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 511.231-181 tanggal 19 April 1983 dan telah diumumkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 34 Tahun 1983 Seri D No. 33. Peraturan Daerah tersebut kemudian diubah dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 12 Tahun 1999 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta, yang telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 35 Tahun
59
1999. Saat ini PD Pasar Jaya mengelola 153 pasar yang tersebar diseluruh wilayah provinsi DKI Jakarta.5
Sebagai Perusahaan Daerah, Pasar Jaya memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan Jasa. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut PD.Pasar Jaya mempunyai fungsi : a.
Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perawatan area pasar
b.
Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan kelengkapan area pasar
c.
Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan area pasar
d.
Pengelolaan dan pengembangan area pasar
e.
Pembinaan pedagang dalam rangka pemanfaatan area pasar
f.
Bantuan terhadap stabilitas harga barang
g.
Bantuan terhadap ketersediaan dan kelancaran distribusi barang dan jasa
h.
Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama, dan
i.
Pengendalian keamanan dan ketertiban dalam area pasar
Pembinaan pedagang pasar antara lain meliputi :
5
http://pasarjaya.co.id/about/detail/Sejarah-Singkat-Perusahaan diakses pada 15 April 2015 pada pukul 22.52 WIB.
60
a.
Memfasilitasi kerjasama wadah para pedagang dalam kemitraan dengan pihak lain
b.
Memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen oleh pedagang
c.
Memfasilitasi peningkatan kualitas sumberdaya manusia pedagang
d.
Memberikan
hak
prioritas
kepada
pedagang
lama
untuk
memperoleh tempat usaha yang baru hasil pembangunan e.
Memfasilitasi pemberian kredit bagi pedagang bekerjasama dengan lembaga keuangan
2.
Visi dan Misi PD. Pasar Jaya
Sebagai Perusahaan Daerah Pasar Jaya mempunyai visi dan misi. Diantaranya: Visi : “Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan dalam penggerak perekonomian daerah Propinsi DKI Jakarta” Misi : “Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman, aman dan berwawasan lingkunan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, segar, murah dan bersaing”
61
3.
Dewan Direksi PD Pasar Jaya
Jumlah anggota direksi dalam PD Pasar Jaya adalah sebanyak empat orang, berikut susunan direksi PD Pasar jaya:
a.
Direktur Utama
b.
Direktur Administrasi
: Djangga Lubis
& Keuangan
: Ratnaningsih, Ak, M.Si
c.
Direktur Teknik
: Rachman, MM
d.
Direktur Usaha dan Pengembangan
: Edwin Aryanto, SE
62
4. Struktur Organisasi PD. Pasar Jaya
Gambar4.1 Struktur Organisasi PD. Pasar Jaya Gubernur
Direktur Utama
Direktur Keuangan dan Administrasi
SPI
Bidang Umum dan Humas
Bidang Keuangan
Subbid Perlengka pan dan RT
Subbid Anggaran Subbid Kab dan Pajak
Subbid TU dan PIP
Badan Pengawas
Direktur Usaha dan Pengembangan
Bidang Usaha dan Pemberdayaan Subbid Pema saran Subbid Perizinan
Direktur Teknik
Bidang Pembanguna n
Bidang Penelitian dan Pengemba ngan Subbid Perencanaan Program
Subbid Evaluasi
Bidang Perawatan
Subbid Program Perencana an Subbid Perencanaa n dan Pembangun an
Subbid Perawatan dan Pembangu nan Subbid Tata Pengelola an dan bangunan
Area
Pasar Besar
Seksi Keu & ADm
Seksi Teknik
Sumber: PD. Pasar Jaya Seksi Keu & ADm
Seksi Usaha dan Pembangun an
Seksi Teknik
BAB V TEMUAN DATA LAPANGAN DAN HASIL ANALISIS A. PENGOLAHAN UJI INSTRUMEN Dalam mendapatkan data primer, peneliti melakukan penyebaran kuesioner di PD Pasar Jaya Kramat Jati Jakarta Timur yang bertempat di jalan Raya Bogor sebanyak 83 orang. B. REKAPITULASI HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Hasil Uji Validitas Berdasarkan data sebar instrumen uji coba variabel Agenda setting (X1), Agenda Media (X2) dan Agenda Kebijakan (X3), yang diperoleh rata-rata lebih besar dari r tabel atau intrumen yang dinyatakan valid (X1) 21 butir, (X2) 21 butir, dan (X3) 20 butir. Sedangkan untuk uji instrumen variabel Y tentang citra kepemimpinan Presiden Joko Widodo terdapat 26 butir. Dari keempat variabel tersebut dikatakan valid karena nilai r hitung dari setiap butir melebihi nilai standar r tabel yaitu 0,36, tidak hanya itu pada setiap indikator penelitiannya dapat terwakilkan sehingga statusnya tidak perlu diperbaiki.
63
64
Tabel 5.1 Hasil Intrumen Validitas Agenda Publik (X1) No.
1.
Dimensi
Keakraban (Familiarity)
Indikator
1. Ingatan Penonton 2. Intensitas Menonton
Status Valid
Invalid
1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, dan 14,
4, 7, 8, dan 11,
9, 15, 17, 18, dan 20,
16,
Tidak Perlu Diperbaiki
3. Program Pilihan 4. Jadwal Menonton
2.
3.
Penonjolan Pribadi (Personal Silence)
Kesenangan (Favorability)
1. Perasaan 2. Tindakan
1. Informatif 2. Aktual
22, 23, 29, 30, dan 32
Tidak Perlu Diperbaiki
21, 24, 25, 26, 27, 28, dan 31
3. Akurat Total Butir Valid : 21 Butir
Sumber : Hasil Pengolahan Validitas Melalui Aplikasi SPSS
Tidak Perlu Diperbaiki
65
Tabel 5.2 Hasil Intrumen Valid Agenda Media (X2) No.
1.
Dimensi
Visibialitas (Visibility)
Indikator
1. Waktu 2. Intensitas Menonton
2.
3.
Valid
Tingkat Menonjol Bagi Khalayak (Audience Silence)
1. Tindakan
Valensi (Valence)
1. Kemasan
2. Perasaan
2. Durasi
Invalid
2, dan 7 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 23 25, dan 28,
9, 19, , 21, , dan 26
13, 14, 15, 17, 18, 22, , dan 27
Tidak Perlu Diperbaiki
11, 12, 20, dan 29
Tidak Perlu Diperbaiki
16, 24, dan 30
Tidak Perlu Diperbaiki
Jumlah Butir Valid : 21 Butir Sumber : Hasil Pengolahan Validitas Melalui Aplikasi SPSS
Status
66
Tabel 5.3 Hasil Intrumen Valid Agenda Kebijakan (X2) No. 1.
Dimensi Dukungan (Support)
Indikator 1. Partisipasi
2. Perasaan
2.
Kemungkinan Kegiatan (Likelihoodnof Action)
2. Waktu
Kebebasan Bertindak (Freedom of Action)
1, 2, 4, 5, 6, 23, dan 27,
7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 22
1. Remcana 2. Kepercayaan
Invalid
15, 16, 17, 18, 20, dan 30
Tidak Perlu Diperbaiki
9, 12, 26 dan 29
Tidak Perlu Diperbaiki
19, 21, 25, dan 28
Tidak Perlu Diperbaiki
Jumlah Butir Valid : 20 Butir
Sumber : Hasil Pengolahan Validitas Melalui Aplikasi SPSS
Status
3 dan 24
1. Keputusan
3. Peran
3.
Valid
67
Tabel 5.4 Hasil Intrumen Citra (Y) No.
1.
Dimensi
Persepsi
Indikator
Valid
1. Kesan 2. Perhatian
1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11
Invalid
Status
4, 7, dan 11
Tidak Perlu Diperbaiki
3. Komunikasi
2.
Tidak Perlu Diperbaiki
Kognisi 1. Informasi 2. Ingatan
3.
Sikap
1. Kesadaran 2. Perasaan
4.
Motivasi
12,13,14, 17, 16 15, 18, 19, 20, 21, dan 22
13 dan 17
24 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30
Tidak Perlu Diperbaiki
Harapan 31, 32, dan 33
Jumlah Butir Valid : 26 Butir
Sumber : Hasil Pengolahan Validitas Melalui Aplikasi SPSS
Tidak Perlu Diperbaiki
31
68
2. Hasil Uji Reliabilitas Kriteria suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliable jika Alpha Cronbach > 0,6.1 Jika dibawah dari 0, 6 maka dapat di anggap tidak reliable. Berikut hasil dari Reliabilitas dalam penelitian ini : Tabel 5.5 Reliability Statistics Agenda Publik (X1) Cronbach's Alpha
N of Items
.720
33
Sumber : Hasil Output Data Agenda Publik Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel 5.5 di atas pada variabel Agenda Publik (X1) terdapat hasil Alpha Cronbach yaitu 0, 720, maka dalam hal ini pada variabel (X1) dapat dikatakan reliable, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0, 6.
11
Syofian Siregar, Metodologi Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group 2013) h.55.
69
Tabel 5.6 Reliability Statistics Agenda Media (X2) Cronbach's Alpha
N of Items
.720
31
Sumber : Hasil Output Data Agenda Media Melalui Aplikasi SPSS Berdasarkan tabel 5.6 di atas pada variabel Agenda Media (X2) terdapat hasil Alpha Cronbach yaitu 0, 720 memiliki kesamaan terhadap variabel Agenda Publik, maka dalam hal ini pada variabel (X2) dapat dikatakan reliable, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0, 6.
Tabel 5.7 Reliability Statistics Agenda Kebijakan Cronbach's Alpha
N of Items
.719
31
Sumber : Hasil Output Data Agenda Kebijakan Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel 5.7 di atas pada variabel Agenda Kebijakan (X3) terdapat hasil Alpha Cronbach yaitu 0, 719, maka dalam hal ini pada variabel (X3) dapat dikatakan reliable, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0, 6.
70
Tabel 5.8 Reliability Statistics Citra (Y)
Cronbach's Alpha
N of Items
.745
34
Sumber : Hasil Output Data Variabel Citra Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel 5.8 di atas pada variabel Agenda Kebijakan (Y) terdapat hasil Alpha Cronbach yaitu 0, 745, maka dalam hal ini pada variabel (Y) juga dapat dikatakan reliable, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0, 6.
71
C. KARAKTERISTIK RESPONDEN HASIL PENELITIAN Tabel 5.9 Jumlah responden berdasarkan usia (n=83)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
19
22.9
22.9
22.9
2
21
25.3
25.3
48.2
3
31
37.3
37.3
85.5
4
11
13.3
13.3
98.8
5
1
1.2
1.2
100.0
83
100.0
100.0
Valid
Total
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan table 5.1 di atas menunjukan bahwa dari jumlah total sebanyak 83 orang pedagang pada penelitian ini, rata-rata usia mereka pada golongan (3) yakni pada kisaran usia 36 - 45 tahun. Hal ini terdapat pada tabel yang menunjukan 37.3 % dari total sampel, yakni 31 orang. Sedangkan pada golongan (1), pada kisaran usia antara 17 – 25 tahun
yakni 22,9% dengan
frekuensi sebanyak 19 orang. Untuk golongan (2), pada kisaran 26 - 35 tahun sebanyak 25,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 21 orang. Untuk golongan (4), pada kisaran usia 46-55 tahun sebanyak 13,3% sebanyak 11 orang. Dan yang paling sedikit yaitu pada golongan (5), yakni rentang usia 56-65 tahun, sebanyak 1,2% yaitu hanya 1 orang dari jumlah responden.
72
Tabel 5.10 Data responden berdasarkan jenis kelamin (n=83)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
52
62.7
62.7
62.7
2
31
37.3
37.3
100.0
Total
83
100.0
100.0
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan table 5.2 diatas menunjukan bahwa dari jumlah total responden sebanyak 83 orang pedagang pada penelitian ini terdiri dari 52 orang laki-laki dengan persentase sebanyak 62,7% dan 31 orang perempuan dengan persentase sebanyak 37,3%. Dengan demikian sebagian besar pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur pada penelitian ini lebih di dominasi oleh laki-laki dengan perbandingan 62,7% berbanding 37,3%.
73
D. PENGGUNAAN MEDIA MASSA Tabel 5.11 Responden berdasarkan banyaknya hari menonton TV One dalam seminggu (n=83)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4
4.8
4.8
4.8
2
13
15.7
15.7
20.5
3
12
14.5
14.5
34.9
4
3
3.6
3.6
38.6
5
10
12.0
12.0
50.6
6
3
3.6
3.6
54.2
7
38
45.8
45.8
100.0
Total
83
100.0
100.0
Valid
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel 5.3 diatas, menunjukan bahwa dari 83 responden sebanyak 45,8% dengan jumlah 38 orang yang menonton TV One selama 7 hari atau dapat dikatakan setiap hari. Pada posisi kedua, 15,7% dari jumlah responden yakni sebanyak 13 orang yang menonton TV One 2 hari dalam seminggu. Pada posisi ketiga, 14,5% dari jumlah responden yakni sebanyak 12 orang yang menonton TV One 3 hari dalam seminggu. Pada posisi keempat, 12,0% dari jumlah responden yakni sebanyak 10 orang yang menonton TV One 5 hari dalam smeinggu. Selanjutnya 4,8% menduduki posisi kelima dengan jumlah 4 orang
75
Tabel 5.12 Rata-rata waktu responden dalam menonton TV One dalam sehari (n=83)
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
33
39.8
39.8
39.8
2
32
38.6
38.6
78.3
3
4
4.8
4.8
83.1
4
10
12.0
12.0
95.2
5
3
3.6
3.6
98.8
6
1
1.2
1.2
100.0
83
100.0
100.0
Total
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel 5.4 diatas, menunjukan bahwa dari 83 responden, sebanyak 39,8% atau setara dengan 33 orang dari jumlah responden meluangkan waktunya menonton TV One selama 1 jam dalam sehari. Sedangkan 38,6% atau 32 orang dari jumlah responden juga meluangkan waktunya untuk menonton TV One selama 2 jam dalam sehari. Kemudian 12,0% setara dengan 10 orang dari jumlah responden dapat menghabiskan waktu menonton TV One selama 4 jam dalam sehari. Setelah itu 4,8% atau 4 orang dari jumlah responden menonton TV One selama 3 jam dalam sehari. Dilanjutkan 3,6% atau 3 orang yang menonton TV One selama 5 jam dalam sehari. Dan terkahir yang paling sedikit hanya 1
77
E. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Hasil UJi Normalitas Kolmogrov - Smirnov Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen dan variabel dependen yaitu pemberitaan kenaikan harga BBM dengan menurunkan tiga variabel yakni Agenda Publik (X1), Agenda Media (X2), dan Agenda Kebijakan (X3), dalam
persepsi masyarakat pedagang di Pasar
Kramat Jati Jakarta Timur tentang Citra Presiden Joko Widodo (Y), ketiganya memiliki distribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat yang kemudian telah diolah dengan menggunakan SPSS IBM Statistics 20, maka didapatkan hasil data sebagai berikut:
Tabel 5.13 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test Citra
Agenda_Publik
Agenda_Media
Agenda_ Kebijakan
N
83
83
83
83
73.66
64.07
72.89
61.60
15.279
7.315
7.283
10.150
Absolute
.102
.078
.120
.097
Positive
.102
.073
.066
.085
Negative
-.079
-.078
-.120
-.097
Kolmogrov-Smirnov Z
.926
.707
1.092
.885
Asymp. Sig. (2-tailed)
.358
.699
.184
.413
Normal Parameters
Mean
a,b
Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
81
Tabel 5.14 Regresi Linier Sederhana Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Hubungan_Pemberitaan_ BBM
a.
Std. Error
-26.136
9.971
1.558
.155
Beta
.746
-2.621
.010
10.073
.000
Dependent Variable: Citra_Kepresidenan
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
Dengan begitu persamaan untuk regresi linier sederhana ini ialah: Citra Kepresidenan Joko Widodo (Y) = (-26.136) + 1.558X
Pada tabel diatas, nilai signifikansi variabel iklan pemberitaan kenaikan harga BBM = 0,000
0,05 sehingga Ho ditolak. Artinya, variabel
independen secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan dengan citra Kepresidenan Joko Widodo. Dengan demikian, terdapat hubungan antara
pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra
Kepresidenan Joko Widodo yang dipandang positif oleh publik. Sedangkan untuk melihat regresi linier berganda di mana pada penelitian terdapat lebih dari satu variabel independen. Dari hasil penelitian penelitian yang telah diolah dengan bantuan software SPSS, berikut hasilnya :
82
Tabel 5.15 Tabel Regresi Linier Berganda
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS Dari tabel 5.1 di atas , maka dapat diperoleh persamaan regresi linier bergandanya seperti berikut:
Y =( -5,594) + 0,576 X1+ (-0,315) X2 + 1,060 X3
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa setiap terdapat satu satuan kenaikan Varibel Agenda Publik (X1) maka citra kepresidenan mempunyai hubungan positif dengan nilai koefisien 0,576. Variabel Agenda Media (X2) hubungan negatif dengan nilai koefisien regresi sebesar (-0,315), sedangkan pada Variabel Agenda Kebijakan (X3) memiliki hubungan positif dengan nilai 1,060. Dengan demikian dari ketiga variabel yang memiliki hubungan positif terdapat pada variabel agenda publik (X1) dan agenda kebijakan (X3), sedangakan pada variabel agenda media (X2) memiliki hubungan negatif.
83
4. Uji-F Kemudian data yang telah didapatkn peniliti juga mengolahnya ke dalam software IBM SPSS 20 dalam menemukan nilai Uji-F penelitian. Dari olahan tersebut didapatkan data seperti di bawah ini.
Tabel 5.16 Hasil Uji F Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
Df
Mean Square
16758.459
3
5586.153
2384.095
79
30.178
19142.554
82
F
Sig.
185.104
.000
a. Dependent Variable: Citra b. Predictors: (Constant), Agenda_Kebijakan, Agenda_Media, Agenda_Publik
Sumber: Hasil Output Pengolahan Data Melalui Aplikasi SPSS
a.) Berdasarkan antara perbandingan Fhitung dan F maka Ho diterima. Sebaliknya jika F hitung F
hitung
tabel.
Jika F
hitung
F
tabel,
F tabel maka Ho di tolak. Nilai
sebesar 185,1 sedangkan nilai F tabel 2,72. Perbandingannya F
hitung=185,1
F tabel =2,72. Sehingga Ho ditolak.
b.) Berdasarkan nilai Probabilitas. Jika probabilitas (sig) > diterima.Sedangkan Jika probabilitas (sig)
maka Ho
maka Ho ditolak.
Berdasarkan tabel di atas nilai probabilitas (sig) 0,000 dengan nilai taraf signifikan
. Untuk membandingkan nilai probabilitas (sig)
dengan taraf nyata (
jika probabilitas (sig)
, maka Ho ditolak.
b
84
Ternyata : 0,000
Dengan demikian berdasarkan nilai probabilitas
maka Ho ditolak karena nilai probabilitas (sig) Karena nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel maka Ho ditolak. Begitu juga dengan nilai Probabilitas lebih kecil dibandingkan dengan nilai
maka Ho ditolak, yakni dari perumusan
berikut: Ho
: Model regresi linier berganda tidak dapat digunakan untuk memprediksi Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dihubungkan oleh Agenda Publik (X1), Agenda Media (X2) dan Agenda Kebijakan (X3) berdasarkan pemberitaan kenaikan harga BBM pada bulan November 2014 lalu.
H1
: Model regresi linier berganda dapat digunakan untuk memprediksi Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dihubungkan oleh Agenda Publik, Agenda Media dan Agenda Kebijakan berdasarkan pemberitaan kenaikan harga BBM pada bulan November 2014 lalu. Maka dari hasil hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel-
variabel independen penelitian secara bersama-sama berhubungan secara signifikan terhadap citra kepresidenan Joko Widodo.
85
5. Uji T-Test Berdasarkan uji T-Test yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS, 20 yang dapat dilihat pada tebel 5.15 di atas ini menunjukan bahwa nilai t1 hitung sebesar 0,000, t2 hitung sebesar 0,002, nilai t3 hitung sebesar 0,000. Dikarenakan uji T-test itu dimaksudkan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara parsial (individu) berhubungan signifikansi terhadap variabel dependennya, dengan alpha 0,05 dapat dismpulkan bahwa: a. t1 hitung
0,000 artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara
pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepresidenan Joko Widodo (survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonoton TV One). b. t2 hitung
0,002 artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara
pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepresidenan Joko Widodo (survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonoton TV One). c. t3 hitung
0,000 artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara
pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepresidenan Joko Widodo (survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonoton TV One).
86
6. Uji Koefisien Korelasi
Dari hasil pengolahan data menggunkan bantuan Software IBM SPSS Statistics 20 di dapatkan hasil data sebagai berikut:
Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan_Pem Citra_Kepreside
Correlation Coefficient Hubungan_Pemberitaan_Ke naikan_Harga_BBM
beritaan_Kenaik
nan_Jokowidod
an_Harga_BBM
o
1.000
Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient
dodo
Sig. (1-tailed) N
.000
249
83
**
1.000
.000
.
83
83
.724
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui SPSS Pada tabel 5.17 di atas diperoleh bahwa korelasi antara variabel pemberitaan kenaikan harga BBM dengan Variabel citra kepresidenan Joko Widodo adalah 0,724 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 karena nilai signifikansi korelasi yang diperoleh lebih kecil dari nilai alpha, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikkan harga BBM terhadap citra Kepresidenan Joko Widodo. Dan tingkat hubungan korelasi antar keduanya dinyatakan sangat kuat dengan nilai 0,724.
**
.
Spearman's rho Citra_Kepresidenan_Jokowi
.724
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN Setelah peneliti mengadakan analisi hubungan pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepemimpinan Presiden Joko Widodo di TV One survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel pemberitaan kenaikan harga BBM dengan Variabel citra kepresidenan Joko Widodo adalah 0,724 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 karena nilai signifikansi korelasi yang diperoleh lebih kecil dari nilai alpha, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikkan harga BBM terhadap citra Kepresidenan Joko Widodo. Dan tingkat hubungan korelasi antar keduanya dinyatakan sangat kuat dengan nilai 0,724. 2. Selain itu dapat diketahui juga bahwa pemberitaan kenaikkan harga BBM di TV One pada bulan November tahun tidak merubah citra Kepresidenan Joko Widodo yang positif , hal itu dapat dilihat dari nilai koefisien agenda publik 0,576, serta nilai koefisien agenda kebijakan 1.060 terhadap kebijakan. Sedangakan pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One
87
88
memiliki hubungan yang negatif di hadapan media terhadap citra Kepresidenan Joko Widodo dengan nilai koefisien (-0,315).
B. SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan penulis dalam skripsi ini ialah: 1. Bagi para akademisi agar dapat menjadi lebih peka dalam keadaan dan perkembangan yang ada di media massa televisi khususnya pada saat ini. 2. Bagi para khalayak sebagai penonton televise khususnya pada zaman ini agar lebih cermat menyaring informasi dari media massa televise. 3. Perlu diperhatikan lagi bagi para pemilik media, karena media itu sangat berkuasa dan dapat memengaruhi untuk membentuk paradigmparadigma yang ada di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA BUKU: Alfian Mahyudin, Muhammad Alfan . Menjadi Pemimpin Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009. Alfian, M. Alfan. Menjadi Pemimpin Politik Perbincangan Kepemimpinan dan Kekuasaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009. Arikunto, Suharsimi . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cet ke-14. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010. Arifin, Anwar. Komunikasi Politik. Cart-ke 1. Jakarta: Balai Pustaka 2003. Amando, Ade, Komunikasi Internasional. Cet ke-7. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Armada Sukardi, Wina, Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Cet ke-. Jakarta: Dewan Pers, 2013. Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Teori , Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di masyarakat. Cet ke-3. Jakarta: Kencan Prenada Media Group, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Cet ke-3. Jakarta: Kencan Prenada, Media Group, 2005. Cangara, Hafied . Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007. Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Cet-3. Malang: UMM Press. 2010. Haris Sumaridia, Jurnalistik Indonesia. Cet ke-4. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011. Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta : Erlangga, 2009. Junaedi, Fajar . Komunikasi Politik Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Cet Ke-1 Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2013. Kartono, Kartini . Pemimpin dan Kepemimpinan. Cet ke-1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
89
90
Kovach, Bill dan Tom Rosentiel, Elemen-Elemen jurnalisme. Cet-2. Jakarta: Institut Studi Informasi dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2004. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisas, Komunikasi Pemasaran. Cet Ke-3. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Mansur, Syafi’in, Kunci Penulisan Skripsi. Serang: IAIN Banten, 2005. Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Margono, S, Metode Penelitian Pendidikan. Cet ke-4. Jakarta: Rineka Cipta 2004. Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Data Sekunder. Cet ke-2 Jakarta: PT Raja Grafindo, 2011. McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa. Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika, 2011. Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Cet ke-1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013. Muslich,Metode Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1993. Mulyana, Deddy, dan Jalaludin Rakhmat, M.Sc. Cet-ke-9. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Data Sekunder. Cet ke-2. Jakarta : PT Raja Grafindo, 2011.
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi. Cet Ke-1. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Cet ke-28 . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
91
Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada: 2003. Santoso, Singgih . Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei Cet ke-4. Jakarta: LP3ES: 2011) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. 2007. Putrawan, Made. Pengujian Hipotesis Dalam Penelitian-Penelitian Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Zaenudin, The Journalist: bacaan wajib wartawan, redaktur, editor & para mahasiswa jurnalistik. Cet- ke 1. Bandung: Simbiosa rekatama Media, 2011. Walgito, Bimo. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Cet ke-4. Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2003).
SKRIPSI Syadiah, Puti Hasanatun. Diskursus dan Implementasi Jurnalisme Damai Dalam Pemberitaan Konflik Suriah Di Kabar Dunia tvOne. Skripsi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2013. Nasrullah. Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat Skripsi fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2013), Redi Pinta Dasyanti, Anmaria. “Analisis Framing Jokowi Dalam Berita Di Surat Kabar Harian Jurnal Nasional Periode 11 Juli Sampai Dengan 20 September 2012”. Skripsi ilmu komunikasi, Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2012. Winata. Ricka. “Pengaruh Penayangan Iklan Partai Politik Golkar Di TV One Terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan Pada Pemilu Legislatif”. Skripsi Konsentrasi Jurnalistik, Jakarta: UIN Syarifhidayatullah. 2014.
92
Sinta, Ardila. “Pengaruh Isu Pemberitaan Pelecehan Seksual Pada Anak Kandung Terhadap Kekhawatiran Para Ibu”. Skripsi Sarjana Konsentrasi Jurnalistik, Jakarta: UIN Syarifhidayatullah. 2012.
INTERNET
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diakses pada 22 Maret 2015 dari http://kbbi.web.id/citra
PopularitasJoko Widodo: http://www.cnnindonesia.com/politik/2014112116451732-13053/popularitas-jokowi-anjlok-pasca-kenaikan-bbm/. Diakses pada 6 Februari 2015, Pukul 23.05 WIB. Profil PD Pasar Jaya: http://kecamatankramatjati.com/pembangunan/ diakses pada 15 April 2015 pada pukul 22.43 WIB. Warga miskin tidak terdaftar penerimaan dana kompensasi kenaikan harga BBM: http://video.tvonenews.tv/arsip/view/87924/2014/11/26/keluarga_miskin_i ni_tidak_terdaftar_penerimaan_dana_kompensasi_kenaikan_bbm.tvOne. di akses pada 5 februari 2015, pukul 19.00 WIB. Gambaran Umum TV One: 1 www.tvone.com diakses pada 15 februari 2015 pada pukul 12.00
WAWANCARA Wawancara Pribadi, dengan Ibu Ice, Humas Pasar Kramat Jati Jakarta Timur Pada Tanggal 8 April 2015 pukul 10.00 WIB
LAMPIRAN
93
A. Identitas Responden 1.
Nama Lengkap :
2.
Usia
: a. 17-25
3.
Jenis Kelamin
:
4.
Seberapa seringkah menonton TV One? Berapa hari dalam seminggu? b. 2
a. 1 5.
c. 3
b. 26-35
a. Laki-Laki
d. 4
e. 5
c. 36-45
d. 46-55
e. 56-65
b. Perempuan
f.6
g. 7
Berapa rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menonton TV One dalam sehari? Jawab:
jam
B. Pandangan Responden Terhdap Presiden Joko Widodo Apakah Joko Widodo Presiden yang adil dan bijaksana terhadap rakyatnya pasca menaikan harga BBM pada bulan November tahun lalu ? 1. Ya
2. Tidak
C. Agenda Publik Alternatif Jawaban No.
Pernyataan SS
1.
Saya teringat banyak terjadi demo ketika Presiden Jokowi menaikan harga BBM.
2.
Saya sibuk, jadi saya melewati berita kenaikan BBM.
3.
Saya mengetahui pembagian dana PSKS dari Pemerintah sudah merata.
4.
Saya meilhat di berita banyak rakyat kecil semakin susah pasca BBM naik.
5.
6.
7.
8.
Saya pernah melihat di berita, banyak warga miskin yang terlewati sebagai peserta pembagian dana kompensasi BBM. Saya malas merhatikan pemberitaan kenaikan harga BBM di Tv One. Saya mengetahui BBM naik dan sebagai gantinya rakyat miskin diberikan dana kompensasi kenaikan harga BBm oleh Pemerintah. Pemberitaan kenaikan harga BBm sampai dengan tidak meratanya dana kompensasi kenaikan harga
S
R
TS
STS
BBM selalu menghadirkan kabar terbaru. 9.
Setiap pemberitaan kenaikan harga BBM, selalu saya lewati.
10.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM.
11.
Saya memilih Jokowi dulu sebagai Presiden karena saya yakin dapat memajukan bangsa.
12.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada program kabar pagi.
13.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada program kabar petang.
14.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada program kabar siang. Saya merasa sedih melihat nenek-nenek ikut berdesak-desakan mengikuti antrian dana PSKS. saya menolak aksi jokowi untuk menaikan harga BBM. Saya senang mendengar Jokowi ditolak di daerahdaerah atas kedatangannya. Saya mendukung kebijakan baru Jokowi yang dibuat, untuk menaikan harga BBM. Saya mendukung para demonstran menurunkan Presiden Jokowi sebagai Presiden Saya merasa sedih melihat kedatangan Jokowi ditolak di daerah-daerah . Saya mengetahui BBM naik setelah menonton berita di Tv One
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
B. Agenda Media Alternatif Jawaban No.
Pernyataan SS
1. 2.
Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari di Tv One. Hanya sekali dalam seminggu saya menonton berita di TV One.
S
R
TS
STS
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14. 15. 16. 17.
18. 19. 20. 21.
Saya malas melihat berita kenaikan BBM di Tv One. Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari pada pagi hari. Saya sering (10 kali) melihat pemberitaan kenaikan harga BBM di Tv One. Saya pernah melihat pemberitaan kenaikan BBM di Tv One. Iklan berita di TV One memakan waktu. Saya mengabaikan pemberitaan kenaiakan harga BBM di Tv One. Saya bosan melihat pemberitaan kenaikan harga BBM di Tv One. Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari pada siang hari. Berita di TV One monoton. Berita Kenaikan harga BBM terlalu sering ditayangkan di TV One sehingga membuat saya bosan. Saya tertarik menonton pemberitaan tentang Jokowi. Pemberitaan kenaikan BBM terlalu cepat, sehingga sulit dimengerti. Saat membacakan berita presenter Tv One bermalas-malasan. Saya hanya menonton sebagian berita kenaikan harga BBM setiap kali berita tersebut diberitakan. Bahasa yang digunakan saat berita berlangsung di Tv One mudah dipahami. Saya suka dengan gaya bicara presenter Tv One saat membawakan berita. Saya menantikan perkembangan tentang pemberitaan dana kompensasi naiknya BBM Berita TV One lebih menarik dibandingkan dengan berita di TV lain. Ketika melihat pemberitaan kenaikan harga BBM saya serius menontonnya.
D. Agenda Kebijakan Alternatif Jawaban No.
Pernyataan SS
1.
Saya hanya berdiam melihat orang-orang berdemo.
2.
Saya acuh kepada warga miskin yang tidak mendapatkan dana kompensasi kenaikan harga BBM. Menurut saya Presiden Jokowi adalah korban politik dari kekisruan naiknya harga BBM, Saya pernah mengikuti aksi demo kenaikan BBM
3. 4. 5.
Saya setuju dengan sikap berani Jokowi yang membuat kebijakan baru mengenai harga BBM.
6.
Saya pernah melihat Presiden Jokowi diwawancarai di Tv One tentang tanggapannya mengenai masyarakat yang berdemo menolak kenaikan BBM. Presiden Jokowi salah dalam mengambil keputusan menaikan harga BBM. Saya akan memilih kandidat lain jika okowi mencalonkan diri sebagai Presiden Kembali. Saya Pernah mengikuti unjuk rasa dalam membela Presiden Jokowi. Jokowi sudah tepat dalam mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM. Saya yakin lima tahun kedepan Presiden Jokowi akan terpilih kembali. Saya pernah mengikuti diskusi yang membahas mengenai kasus kenaikan harga BBM. Menurut saya Presiden Jokowi menjalankan amanat Negara dengan penuh tanggung jawab. Saya mengetahui Presiden Jokowi mendatangi langsung para rakyat kecil. Saya yankin kedepan negeri ini akan hancur ditangan Jokowi. Saya yakin Jokowi akan menyengsarakan masalah di Negara ini. Saya yakin kedepan negeri ini akan sejahtera berkat Presiden Jokowi.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
S
R
TS
STS
18. 19. 20.
Saya yakin dengan adanya dana kompensasi tidak ada lagi warga miskin yang terlantar lagi. Joko Widodo merupakan seorang Presiden yang berani dalam mengambil keputusan. Saya percaya semua warga miskin akan mendapatkan dana kompensasi kenaikan harga BBM secara merata dan tepat sasaran.
E. Citra Presiden Joko Widodo Alternatif Jawaban No.
Pernyataan SS
1.
Presiden Jokowi adalah orang yang bersahaja.
2.
Jokowi pantas turun dari jabatannya sebagai Presiden. Menurut saya Presiden Jokowi adalah Presiden yang bijaksana.
3.
4.
Saya berdemo, agar Jokowi turun dari Presiden.
5.
Jokowi menaikan harga BBM bertujuan mensejahterakan rakyat. Saya mendukung para demonstran untuk menurunkan harga BBM. Saya mendukung keputusan Jokowi, maka saya acuh dalam demo BBM. Presiden Jokowi sudah salah langkah dalam menaikkan harga BBM saat itu. Menurut saya Presiden Jokowi sudah menjalankan tugasnya dengan benar. Saya hanya sepintas bertemu dengan Presiden Jokowi. Saya marah ketika melihat Presiden Jokowi di demo oleh masyarakat. Saya mengetahui terdapat banyak warga miskin yang belum mendapatkan dana kompensasi kenaikan BBM. Kehidupan keluarga saya tetap sejahtera walaupun BBM naik.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13.
S
R
TS
STS
14. 15. 16.
17. 18. 19. 20.
21. 22. 23. 24. 25. 26.
Saya mengetahui dana kompensasi kenaikan BBM di daerah-daerah salah sasaran. Dana kompensasi kenaikan harga BBM sudah merata dan tepat sasaran. setelah melihat pemberitaan, saya mengetahui banyak rakyat kecil yang semakin susah setelah BBM naik. BBM naik kehidupan keluarga saya semakin susah. Jokowi hanya mengumbar janji sewaktu kampanye lalu. Dampak kenaikan BBM sangat terasa bagi saya. Di wilayah rumah saya sudah merata dan tepat sasaran dalam penyaluran dana kompensasi kenaikan harga BBM. Presiden Jokowi adalah orang yang sederhana. Sewaktu kampanye, Jokowi pernah berjanji akan mensejahterakan rakyatnya. BBM naik harga barang kebutuhan pokok juga ikutan melambung naik. Presiden Jokowi acuh terhadap rakyat kecil. Rakyat kecil tertolong dengan adanya kebijakan baru yang dilakukan Jokowi sebagai Presiden. Saya yakin Jokowi akan tetap menjadi Presiden, karena yang dilakukannya sudah benar.
(Lampiran 6: Skor Instrumen Penelitian Variabel X1 Agenda Publik)
Hasil Data Kuesioner Responden Pada Agenda Publik No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4
2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2
3 1 4 1 4 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 3 1 2 1
4 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 2 1 3 2 3 1 4 1 1 3
5 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2
6 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
Jawaban Soal Ke 11 12 13 14 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 2 5 4 4 4 2 3 4 4 5 4 2 2 2 3 4 4 3 3 2 2 5 4 4 4
15 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
16 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 5 1 4 1 2 5
17 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 3 4
18 4 4 4 4 1 1 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 1 2 4
19 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 5 4 5 1 4 1 3 5
20 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4
21 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4
Jumlah 73 74 73 74 60 60 67 67 67 60 60 59 76 68 76 55 75 55 56 76
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 5 4 4 4 3 1 2 2 2 2 5 2 2 2 5 4 2
2 4 4 2 4 4 3 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 4 2 5 4 2 4 4 2 2
3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 1 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2
3 1 4 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 4 2 5 2 1 1 4 4 3
3 1 5 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 5 3 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 4 4 2 4 4 5 2 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
3 5 5 4 4 2 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4
3 2 4 2 4 4 2 2 2 3 1 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 4 1 2 4 4 2
4 3 3 4 2 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 3
2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 5 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3
1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1
2 1 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 3 4 2 4 4 2 2 2 4 1 1 4 1 2
4 2 2 3 2 4 4 3 2 4 1 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 2 5 4 2 3 4 2 3
2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 1 2
4 1 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 3
4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 3 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2
4 4 4 4 2 2 2 4 2 5 4 2 2 4 4 4 2 2 5 4 4 2 3 2 4 5 4 4 2
62 55 70 58 60 65 56 55 51 70 55 65 61 72 63 77 62 50 67 69 69 52 71 72 54 58 78 57 55
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
1 4 1 5 4 4 2 4 2 1 4 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4
3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 4
4 1 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
2 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2
3 4 5 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4
4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 5 4 4
3 3 3 1 3 4 5 4 2 2 4 5 3 4 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 5 4 4
2 3 3 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2
3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 4 4 4
2 4 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4
2 1 2 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 4 2 2 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4
2 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4
2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 2 5 4 3 4 2 2 2 3 2 4 4 4
2 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 2
58 69 64 57 54 62 65 75 65 56 65 63 62 66 67 57 56 78 64 60 64 65 60 61 51 63 72 72 72
79 80 81 82 83
4 4 3 2 2
4 2 2 4 4
2 2 2 2 2
1 2 1 1 2
2 4 3 2 2
4 2 4 4 4
4 2 3 4 4
4 4 4 4 4
4 3 4 4 4
4 2 4 4 4
4 4 3 4 4
4 2 3 4 3
4 2 3 4 3
2 2 3 3 3
2 2 2 2 2
4 4 2 4 2
4 4 4 4 4
4 4 2 2 4
4 4 3 4 4
4 4 3 4 4
4 2 4 4 4
73 61 62 70 69
(Lampiran 7: Skor Instrumen Penelitian Variabel X2 Agenda Media) No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jawaban Soal Ke 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2
3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
7 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4
8 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4
9 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 5 2 4
12 2 5 2 5 4 4 2 2 2 5 5 5 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 1 2 2 4 2 2 4 4 2
14 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 1 4 1 2 4 4 1 2 2 4
15 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 5 4 5 4 2 2 5 5 4 4
16 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 5 4 4 2
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 5 1 5 1 4 2 5 4 3 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4
19 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 5 3 5 5 2 5 5 4 4 4
21 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
Jumlah 80 84 80 84 80 80 78 78 78 80 80 80 72 63 72 81 65 81 63 72 62 81 74 75 72
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
2 2 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 2 4 2 5 2 2 2 4 5 2 2
1 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 3 1 4 2 4 4 1 2 4 1 2 2 4 2 4 5 4 2
4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2
4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 1 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 2
2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 1 2 3 2 2 3 2 2 4 4 3 1
2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 2 5 4 4 3 4
2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
2 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2
2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 2 1 4 2 3 3 4 4 3 5 4 2 2 4 4 2
2 4 5 2 5 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 5 5 5 5 1 4 4 1 4 4 2 2
2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 2 4 1
5 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 2 5 3 4 5 1 2 2 4 5 3 4 5
2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 5 4 5 2 1
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 1 4 4 3 4 5 4 4
4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3 2 4 5 2 5 3 1 4 4 4 2 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2
61 70 70 67 82 75 76 78 70 76 82 60 59 78 70 79 67 63 71 81 70 65 68 68 65 79 86 72 57
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 4 4 2
2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4
2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 3
4 5 5 2 4 5 4 2 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 3
4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
4 4 4 5 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4
2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 3 4 4
2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 5 4 2 5 4 2 5 2
2 1 2 2 4 2 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 4 2
2 3 4 5 4 4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4
4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 3 2 4 4
2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 4 4 4
2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 5 4
4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 5 5 4 2 4 3 4 4 4
3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
60 81 82 81 70 76 68 67 69 66 80 65 82 71 62 74 74 73 73 59 76 73 76 64 79 64 68 84 73
(Lampiran 8: Skor Instrumen Penelitian Variabel X3 Agenda Kebijakan)
Hasil Data Kuesioner Responden Pada Agenda Kebijakan No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jawaban Soal Ke 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
3 4 2 4 2 5 5 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2
4 5 2 5 2 4 4 2 2 2 2 2 2 5 4 5 4 4 4 3 5 4
5 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 5 2 5 2 4 2 2 5 3
6 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 3 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 1 3 4 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 1 4 1 3 4 3
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 3 1 3
10 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 5 2 5 1 4 1 2 5 3
11 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 5 2 5 1 4 1 2 5 3
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2
13 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 1 4 1 3 4 2
14 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 5 2 4 4 4
15 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 5 3 5 2 4 2 3 5 3
16 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4
17 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 1 4 1 2 4 3
18 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3
19 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 5 3 5 2 4 2 2 5 3
20 4 4 4 4 2 2 1 1 1 3 3 3 4 4 4 1 4 1 3 4 3
Jumlah 70 70 70 70 52 52 51 51 51 56 56 56 81 64 81 45 77 45 59 81 63
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
4 3 4 2 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 2 4
4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 5 1 2 1
4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
1 2 2 2 4 3 2 2 3 4 2 1 4 2 4 4 2 4 2 4 2 5 4 2 2 5 2 3 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 4 4 1 4 4 3 2 5 2 2 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 4 2 4 4 2 4 5 4 2 4 4 2 2 4 1 2 2
1 4 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 4 1 2 2 1 4 5 4 2 1 4 2 2 4 2 2 1
3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2
1 3 4 2 4 4 3 2 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 5 4 2 3 3 2 2 4 4 4 3
2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 3
2 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4 2 5 4 2 2 4 3 3 3
2 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 5 4 2 5 4 2 2 5 3 3 3
1 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 3 2 3 2 2 3 4 2 2 4 4 2 1
2 1 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 2 4 3 2 2
2 4 4 1 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 5 4 2 4
1 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 1 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 2
45 60 61 49 68 50 54 53 63 57 55 47 74 49 74 71 51 70 78 71 53 72 70 53 50 75 57 52 52
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
2 4 4 1 2 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
1 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 5 4 2 3 4 2 3 2 4 3 3 5 2 4 4 2 4
4 4 4 1 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
1 4 2 2 4 5 4 1 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4
4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 1 4 2 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 2 2 3 1 4 4 2 4
1 1 1 1 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3
1 1 2 2 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4
1 2 1 1 2 4 2 4 3 2 3 2 2 4 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 5 3 4 5
2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3
1 3 1 1 4 4 4 4 3 3 2 4 5 4 4 2 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
1 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 4 2
2 2 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4
2 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2
42 55 52 40 67 70 57 61 59 62 61 67 74 74 53 57 76 65 62 67 62 55 60 60 59 79 67 69 73
80 81 82 83
4 3 3 2
4 4 4 4
4 4 2 4
4 4 3 4
4 2 4 4
4 3 4 4
3 3 4 4
3 2 3 4
2 2 3 2
4 2 4 4
3 3 3 4
2 2 3 2
4 4 4 4
4 4 4 4
4 3 4 4
4 3 4 4
4 3 4 4
3 3 2 4
4 4 4 4
3 2 2 4
71 60 68 74
(Lampiran 9: Skor Instrumen Penelitian Variabel Y Citra)
Hasil Data Kuesioner Responden Pada Citra Presiden Joko Widodo Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 2 4 5 3 2
2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 3 2
3 4 5 4 5 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 2 4 2 3 4 3 2
4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 5 2 4 2 3 5 4 2
5 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 5 2 4 4 3 2
6 4 3 4 3 1 1 1 1 1 2 2 2 4 2 4 1 3 1 2 4 2 1
7 4 4 4 4 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 4 1 4 1 2 4 2 1
8 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 1 2 4 2 1
9 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 5 2 2 4 4 2
10 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3
11 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 1 4 1 2 4 3 1
12 2 4 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4
Jawaban Soal Ke 13 14 15 16 4 2 3 2 4 2 2 2 4 2 3 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 4 2 2 4 4 4 3 2 4 2 2 4 1 1 1 1 4 3 3 1 1 1 1 1 4 3 2 1 4 2 2 4 2 2 3 2 1 1 1 1
17 4 2 4 2 1 1 2 2 2 1 1 1 4 4 4 1 4 1 4 4 3 1
18 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 1 4 4 3 1
19 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 1 1 4 1 1
20 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 1 3 1 2 3 3 1
21 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
23 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1
24 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 4 3 2
25 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 1 5 1 2 4 3 1
26 4 4 4 4 1 2 2 2 2 3 3 3 5 4 5 1 5 1 2 5 3 1
Jumlah 93 88 93 88 54 55 59 59 59 61 61 61 100 80 100 44 101 44 69 100 74 44
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 3 4 2 2 4 4 3 3 1
4 2 2 5 4 2 2 4 2 4 2 4 1 4 4 2 4 4 4 2 5 4 2 4 4 4 3 5 1
4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 2 4 4 3 2 5
4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 3 3 4 4
4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 4 4 3 2 4 4 2 5 4 2 2 1 4 3 1 2
1 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 4 1 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 2 4 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 1 4 2 2 2 1
3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 2 1
2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 4 2 4 2
3 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1
2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 3 4 2 5 4 4 4 4 2 4 4 4
2 2 1 2 2 1 2 3 1 3 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 4 2 2 3 2 3 3 1
1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 1 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 1 4 4 2 2 2 1 1 2 2 3 4 1
1 4 1 4 2 4 3 4 4 2 2 4 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 2
4 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 1 4 4 1 3 4 4 2 1 3 2 4 4 2 1 2 2
1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 2 1 4 4 1 1 2 2 2 1 4 1 1 4 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2
5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 5 4 2 4 5
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4
1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1
2 3 3 4 3 2 2 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 2 3 3
2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 2 4 3 2 2 2
2 2 2 4 1 1 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 4 5 4 2 3 4 2 2 4 3 2 3 1
66 66 57 84 62 60 55 87 63 65 58 87 52 93 95 61 79 94 84 57 86 92 61 60 93 70 67 63 55
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
3 2 4 4 4 4 4 5 4 2 3 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 1 1 4 4 4 2 4 3 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
2 2 1 2 2 2 4 1 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 3
1 1 1 1 3 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 4 3 4 3
1 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3
1 2 1 2 4 3 2 3 1 3 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4
3 2 2 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
3 2 2 2 2 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3
2 2 1 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4
5 2 1 2 1 3 2 1 2 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 4 2 2
1 4 4 4 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
1 3 1 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 2 4 4 3
1 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2
1 1 1 2 1 2 1 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 2
2 4 2 1 4 2 1 2 2 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 1 4 3 4 1 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4
1 2 1 1 1 2 1 2 2 4 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 4 4 4 4 4
1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2
3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
2 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 4 4 4 4
2 2 1 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 5 4 4 4 4
54 60 52 70 80 77 60 66 65 80 75 77 77 65 72 90 87 75 82 83 72 73 75 74 100 88 97 96 89
81 82 83
3 4 4
3 4 4
4 5 4
4 4 4
3 4 4
3 3 4
3 3 3
3 4 4
4 4 4
3 3 3
2 4 4
2 2 2
3 2 2
2 2 2
2 2 2
1 2 2
4 4 2
3 4 4
1 1 2
2 2 2
4 5 4
4 4 4
2 2 2
3 4 4
3 4 4
3 4 4
74 86 84
(Lampiran 10 Haasil Uji Validitas)
Hasil Uji Validitas Agenda Publik r Tabel = 0,361 Keterangan No.
Pernyataan r Hitung
Hasil Validitas
1.
Saya teringat banyak terjadi demo ketika Presiden Jokowi menaikan harga BBM.
0,409
Valid
2.
Saya sibuk, jadi kenaikan BBM.
berita
0,568
Valid
3.
Saya mengetahui pembagian dana PSKS dari Pemerintah sudah merata.
0,446
Valid
4.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada malam hari.
0,263
Tidak Valid
0,408
Valid
0,474
Valid
5.
6.
saya melewati
Saya pernah melihat di berita, banyak warga miskin yang terlewati sebagai peserta pembagian dana kompensasi BBM. Saya malas merhatikan pemberitaan kenaikan harga BBM di Tv One.
7.
Saya selalu mengikuti perkembangan berita kenaikan harga BBM di Tv One.
0,285
Tidak Valid
8.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada siang hari.
0,162
Tidak Valid
9.
Setiap pemberitaan kenaikan harga BBM, selalu saya lewati.
0,580
Valid
10.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM.
0,546
Valid
11.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada pagi hari.
0,302
Tidak Valid
12.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada program kabar pagi.
0,511
Valid
13.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada program kabar petang.
0,561
Valid
14.
Saya selalu menonton pemberitaan kenaikan harga BBM pada program kabar siang. Saya merasa sedih melihat nenek-nenek ikut berdesak-desakan mengikuti antrian dana PSKS. Saya mogok berjualan saat BBM naik saat itu.
0,521
Valid
0,535
Valid
0.162
Tidak Valid
Saya senang mendengar Jokowi ditolak di daerah-daerah atas kedatangannya. Saya mendukung kebijakan baru Jokowi yang dibuat, untuk menaikan harga BBM. Saya mendukung para demonstran menurunkan Presiden Jokowi sebagai Presiden Saya merasa sedih melihat kedatangan Jokowi ditolak di daerah-daerah. saya malas dengna Jokowi sebagai Presiden setelah menaikan harga BBM bersubsidi. saya menolak aksi jokowi untuk menaikan harga BBM. Saya memilih Jokowi dulu sebagai Presiden karena saya yakin dapat memajukan bangsa. Saya ikut mendukung aksi Jokowi sebagai Presiden. Saya yakin Jokowi salah dalam mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM. Pemberitaan kenaikan harga BBM selalu menghadirkan narasumber terpercaya. Saya mengetahui BBM naik setelah menonton berita di Tv One. Pemberitaan kenaikan harga BBm sampai dengan tidak meratanya dana kompensasi kenaikan harga BBM selalu diperbarui. Pemberitaan kenaikan harga BBm sampai dengan tidak meratanya dana kompensasi kenaikan harga BBM selalu menghadirkan kabar terbaru. Saya mengetahui BBM naik dan sebagai gantinya rakyat miskin diberikan dana
0,536
Valid
0,363
Valid
0,534
Valid
0,421
Valid
0,349
Tidak Valid
0,416
Valid
0,417
Valid
0,342
Tidak Valid
0,321
Tidak Valid
0,184
Tidak Valid
0,296
Tidak Valid
0,185
Tidak Valid
0,639
Valid
0,425
Valid
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
29.
30.
31. 32.
kompensasi kenaikan harga BBm oleh Pemerintah. Kenaikan harga BBM diumumkan tepatnya pada malam hari. Saya meilhat di berita banyak rakyat kecil semakin susah pasca BBM naik.
0,193
Tidak Valid
0,450
Valid
Hasil Intrumen Valid Agenda Media r Tabel = 0,361
Keterangan No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pernyataan
Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari di Tv One. Pemberitaan kenaikan BBM selalu diberitakan di Tv One berulang-ulang. Saya malas melihat berita kenaikan BBM di Tv One. Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari pada pagi hari. Saya sering (10 kali) melihat pemberitaan kenaikan harga BBM di Tv One. Saya sering (10 kali) melihat pemberitaan kenaikan BBM di Tv One. Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari pada malam hari. Saya mengabaikan pemberitaan kenaiakan harga BBM di Tv One. Saya bosan melihat pemberitaan kenaikan harga BBM di Tv One. Saya menyaksikan kenaikan harga BBM setiap hari pada siang hari. Saya sedih ketika menonton berita di Tv One, Jokowi sedang dihina oleh masyarakat. Saya senang melihat Jokowi dihina oleh masyarakat di Tv One.
r Hitung
Hasil Validitas
0, 428
Valid
0, 284
Tidak Valid
0, 564
Valid
0, 640
Valid
0, 337
Valid
0, 463
Valid
0, 327
Tidak Valid
0, 462
Valid
0, 442
Valid
0, 426
Valid
0, 314
Tidak Valid
0, 318
Valid
13.
Saya tertarik menonton pemberitaan tentang Jokowi. Pemberitaan kenaikan BBM terlalu cepat, sehingga sulit dimengerti. Saat membacakan berita presenter Tv One bermalas-malasan. Saya pernah mengikuti Talkshow tentang persoalan kenaikan BBM selama 2 jam. Bahasa yang digunakan saat berita berlangsung di Tv One mudah dipahami.
0, 686
Valid
0, 530
Valid
0, 410
Valid
0, 162
Tidak Valid
0, 449
Valid
0, 712
Valid
0, 492
Valid
0, 175
Tidak Valid
0, 415
Valid
0, 673
Valid
0, 630
Valid
0, 275
Tidak Valid
0, 384
Valid
26.
Saya suka dengan gaya bicara presenter Tv One saat membawakan berita. Saya menantikan perkembangan tentang pemberitaan dana kompensasi naiknya BBM Ketika melihat pemberitaan demo para demonstran yang meminta Jokowi turun, saya langsung menggantinya. Ketika melihat pemberitaan kenaikan harga BBM saya serius menontonnya. Berita TV One lebih menarik dibandingkan dengan berita di TV lain. Saya hanya menonton sebagian berita kenaikan harga BBM setiap kali berita tersebut diberitakan. Berita kenaikan harga BBM di TV lain lebih menarik dibandingkan dengan TV One. Berita Kenaikan harga BBM terlalu sering ditayangkan di TV One sehingga membuat saya bosan. Berita di TV One monoton.
0, 434
Valid
27.
Iklan berita di TV One memakan waktu.
0, 362
Valid
28.
Hanya sekali dalam seminggu saya menonton berita di TV One. Selama bulan November TV One selalu menayangkan berita tentang kenaikan harga BBM Saat membawakan berita, presenter Tv One kurang adanya komunikasi.
0, 450
Valid
0, 240
Tidak Valid
0, 357
Tidak Valid
14. 15. 16. 17.
18. 19. 20.
21. 22. 23. 24. 25.
29. 30.
Hasil Intrumen Valid Agenda Kebijakan r Tabel = 0,361 Keterangan No.
Pernyataan
1.
Saya hanya berdiam melihat orang-orang berdemo.
2.
Saya acuh kepada warga miskin yang tidak mendapatkan dana kompensasi kenaikan harga BBM. Saya selalu mengikuti perkembangan berita tentang terdapatnya warga ,iskin yang tidak mendapatkan dana kompensasi kenaiakan harga BBM. Saya pernah mengikuti aksi demo kenaikan BBM
3.
4. 5.
Saya setuju dengan sikap berani Jokowi yang membuat kebijakan baru mengenai harga BBM.
6.
Saya pernah melihat Presiden Jokowi diwawancarai di Tv One tentang tanggapannya mengenai masyarakat yang berdemo menolak kenaikan BBM. Presiden Jokowi salah dalam mengambil keputusan menaikan harga BBM. Saya akan memilih kandidat lain jika okowi mencalonkan diri sebagai Presiden Kembali. Jokowi belum pernah turun langsung ke lapangan melihat rakyatnya yang susah. Jokowi sudah tepat dalam mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM. Saya yakin lima tahun kedepan Presiden Jokowi akan terpilih kembali. Saya akan memilih Jokowi sebagai Presiden jika ia mencalonkan diri kembali. Menurut saya Presiden Jokowi menjalankan amanat Negara dengan penuh tanggung jawab. Saya mengetahui Presiden Jokowi mendatangi langsung para rakyat kecil.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
r Hitung
Hasil Validitas
0, 454
Valid
0, 425
Valid
0, 358
Tidak Valid
0, 544
Valid
0, 411
Valid
0, 497
Valid
0, 362
Valid
0, 434
Valid
0, 226
Tidak Valid
0, 463
Valid
0, 397
Valid
0, 321
Tidak Valid
0, 604
Valid
0, 612
Valid
15. 16. 17. 18. 19.
20.
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
30.
Saya yankin kedepan negeri ini akan hancur ditangan Jokowi. Saya yakin Jokowi akan menyengsarakan masalah di Negara ini. Saya yakin kedepan negeri ini akan sejahtera berkat Presiden Jokowi. Saya yakin dengan adanya dana kompensasi tidak ada lagi warga miskin yang terlantar lagi. Presiden adalah pemimpin bangsa yang bertujuan mensejahterkan rakyat dan memakmurkan negaranya. Saya percaya semua warga miskin akan mendapatkan dana kompensasi kenaikan harga BBM secara merata dan tepat sasaran.
0, 441
Valid
0, 436
Valid
0, 455
Valid
0, 694
Valid
0, 210
Tidak Valid
0, 394
Valid
Saya Percaya Presiden Jokowi orang yang bersih dari masalah hokum. Joko Widodo merupakan seorang Presiden yang berani dalam mengambil keputusan. Saya pernah mengikuti diskusi yang membahas mengenai kasus kenaikan harga BBM. Saya kesal melihat Jokowi di demo.
0, 182
Valid
0, 672
Valid
0, 654
Valid
0, 334
Tidak Valid
Jokowi akan konsisten sebagai Presiden Republik Indonesia. Saya percaya Jokowi tidak akan turun hanya karena manaikan harga BBM. Saya Pernah mengikuti unjuk rasa dalam membela Presiden Jokowi. Apa yang dilakukan Presiden Jokowi hingga saat ini penuh dengan pencitraan Saya setuju jika Presiden Jokowi telah mensejahterkan rakyatnya selama ia menjabat sebagai Presiden RI. Menurut saya Presiden Jokowi adalah korban politik dari kekisruan naiknya harga BBM,
0, 336
Tidak Valid
0, 338
Tidak Valid
0, 376
Valid
0, 348
Tidak Valid
0, 245
Tidak Valid
0, 377
Valid
Hasil Intrumen Citra r Tabel = 0,361
Keterangan No.
Pernyataan r Hitung
Hasil Validitas
1.
Presiden Jokowi adalah orang yang bersahaja.
0, 772
Valid
2.
Jokowi pantas turun dari jabatannya sebagai Presiden. Menurut saya Presiden Jokowi adalah Presiden yang bijaksana.
0, 712
Valid
0, 219
Tidak Valid
4.
Akibat BBM naik rakyat kecil semakin sengsara.
0, 672
Valid
5.
Jokowi menaikan harga BBM bertujuan mensejahterakan rakyat. Saya mendukung para demonstran untuk menurunkan harga BBM. Saya senang melihat pidato Presiden Jokowi ketika mengumumkan kenaikan harga BBM. Presiden Jokowi sudah salah langkah dalam menaikkan harga BBM saat itu. Menurut saya Presiden Jokowi sudah menjalankan tugasnya dengan benar. Saya hanya sepintas bertemu dengan Presiden Jokowi. Saya pernah berbicara langsung dengan Presiden Jokowi. Saya mengetahui terdapat banyak warga miskin yang belum mendapatkan dana kompensasi kenaikan BBM. Saya mengetahui Pemerintah akan menaikan dana kompensasi kenaikan harga BBM. Saya mengetahui dana kompensasi kenaikan BBM di daerah-daerah salah sasaran. Dana kompensasi kenaikan harga BBM sudah merata dan tepat sasaran.
0, 732
Valid
0, 338
Tidak Valid
0, 825
Valid
0, 773
Valid
0, 428
Valid
0, 167
Tidak Valid
0, 567
Valid
0, 154
Valid
0, 363
Valid
0, 666
Valid
0, 794
Valid
3.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.
16.
17.
18. 19. 20.
21. 22.
setelah melihat pemberitaan, saya mengetahui banyak rakyat kecil yang semakin susah setelah BBM naik. Warga miskin di wilayah rumah saya terlewati sebagai peserta dana kompensasi kenaikan harga BBM Jokowi hanya mengumbar janji sewaktu kampanye lalu. Dampak kenaikan BBM sangat terasa bagi saya. Di wilayah rumah saya sudah merata dan tepat sasaran dalam penyaluran dana kompensasi kenaikan harga BBM. Presiden Jokowi adalah orang yang sederhana.
27.
Sewaktu kampanye, Jokowi pernah berjanji akan mensejahterakan rakyatnya. BBM naik harga barang kebutuhan pokok juga ikutan melambung naik. Saya pernah ikutan demo sewaktu menolak kenaikan BBM. Rakyat kecil tertolong dengan adanya kebijakan baru yang dilakukan Jokowi sebagai Presiden. Saya yakin Jokowi akan tetap menjadi Presiden, karena yang dilakukannya sudah benar. Presiden Jokowi acuh terhadap rakyat kecil.
28.
BBM naik kehidupan keluarga saya semakin susah.
29.
Kehidupan keluarga saya tetap sejahtera walaupun BBM naik. Saya marah ketika melihat Presiden Jokowi di demo oleh masyarakat. Saya berdemo agar BBM turun.
23. 24. 25. 26.
30. 31. 32. 33.
Saya mendukung keputusan Jokowi, maka saya acuh dalam demo BBM. Saya berdemo, agar Jokowi turun dari Presiden.
0, 253
Tidak Valid
0, 832
Valid
0, 668
Valid
0, 431
Valid
0, 632
Valid
0, 411
Valid
0, 419
Valid
0, 138
Valid
0, 606
Valid
0, 800
Valid
0, 662
Valid
0, 651
Valid
0, 418
Valid
0, 615
Valid
0, 277
Tidak Valid
0, 788
Valid
0, 626
Valid
0, 428
Valid
(Lampiran 11 : Hasil Uji Reabilitas)
Reliability Statistics Agenda Media (X2)
Reliability Statistics Agenda Publik (X1)
Cronbach's Alpha
.720
N of Items Cronbach's Alpha
N of Items
.720
31
33
Reliability Statistics Citra (Y)
Reliability Statistics Agenda Kebijakan
Cronbach's Alpha
N of Items
.719
31
Cronbach's Alpha
N of Items
.745
34