HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MADRASAH ALIYAH MA’ARIF GUNUNG WIJIL BAKULAN CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : ANISA KURNIATI NIM 11109086
Oleh :
ANISA KURNIATI NIM 111 09 086
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Dra. Hj . Lilik Sriyanti, M.Si DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp Hal
: 4 Eksemplar : Naskah Skripsi Saudara Anisa Kurniati Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: Anisa Kurniati
NIM
: 11109086
Jurusan
: Tarbiyah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul
:
HUBUNGAN
MOTIVASI
BELAJAR
DENGAN
KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MADRASAH ALIYAH MA'ARIF GUNUNG WIJIL BAKULAN CEPOGO BOYOLALI Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, 02 januari 2013 Pembimbing
Dra.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si NIP. 19660814199103 2 003
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected] SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MADRASAH ALIYAH MA’ARIF GUNUNG WIJIL BAKULAN CEPOGO BOYOLALI DISUSUN OLEH Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, pada tanggal 07 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
_________________
Sekretaris Penguji
: Wahidin, S. Pd.I.,M.Pd
_________________
Penguji I
: Dra. Siti Asdiqoh M.Si
_________________
Penguji II
: Dra. Hj. Maryatin. M.Pd
_________________
Penguji III
: Dra.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si
_________________
Salatiga, 7 Maret 2013 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Anisa Kurniati
NIM
: 11109086
Jurusan
: Tarbiyah
Progan Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skipsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Salatiga, 02 Januari 2014 Yang menyatakan,
Anisa Kurniati
MOTTO
”Berusahalah menjadi yang terbaik tetapi jangan sekali-kali kamu merasa yang terbaik”
Kebenaran adalah cakrawala, dan perjuangan adalah palaksanaan dari katakata.
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada : Ayah dan Ibundaku tercinta yang selalu mendo’akan,dan memberi motivasi demi suksesnya skripsi ini.. terima kasih atas kasih sayang do’a serta segala pengorbanan yang telah kau berikan kepadaku.. Adik-adikku yang tersayang, yang senantiasa memberikan dorongan moral maupun material demi suksesnya penulisan sekripsi ini. Seseorang yang selalu mengulurkan tangan menyambut tawa dan tangisku, yang selalu bersedia sebagai tempat bertukar pikiran serta selalu memberi semangat dan motivasi selama penulisan skripsi ini. Bapak kepala beserta seluruh Dewan Guru dan komite serta siswa siswi MA Ma’arif Cepogo Boyolali yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Seluruh teman- teman seperjuanganku angkatan 2009, khususnya kelas PAI C, PPL SMP Muhammadiyah salatiga, KKN Bansor grabak yang paling Solofoks, terima kasih karena kalian sudah banyak mengukir kenangan yang tidak akan pernah bisa untuk dilupakan. Pembaca yang budiman
KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dalam rangka disiplin ilmu, maka setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan ini penulis menulis skripsi dengan judul: ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MADRASAH ALIYAH MA’ARIF GUNUNG WIJIL BAKULAN CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2013”. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Selaku Ketua STAIN Salatiga beserta seluruh stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu. 2.
Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah sekolah tinggi agama islam negeri salatiga, beserta jajaran dan Staf tingkat jurusan.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua prodi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dan Stafnya 4. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat bermanfaat dan berharga, sehingga saya dapat mewujudkan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibuku, yang telah memberikan banyak pengorbanan dan do’anya yang tidak terhitungkan oleh apapun.
6. Bapak kepala MA Ma’arif Cepogo Kab. Boyolali, yang telah menyediakan tempat, waktu dan informasi serta data-data yang penulis butuhkan, dan tidak lupa kepada para siswa yang telah banyak membantu demi selesainya skripsi ini. 7. Semua Guru yang berada di MA Ma’arif Cepogo Boyolali, yang selalu memberikan nasehat. 8. Adik-adikku tercinta, yang selalu menjadi sumber inspirasi penulis untuk menjadi lebih baik. Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari semua pihak sangat saya butuhkan guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan skripsi yang saya susun ini, penulis akan menyambut dengan lapang dada, dan berterima kasih. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Amin.
Salatiga, 02 Januari 2014 Penulis
Anisa Kurniati
ABSTRAK Kurniati, Anisa.2013.11109086. Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Kabupaten Boyolali tahun 2013. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Lilik Sriyanti, M.Si. Kata kunci : Motivasi Belajar Siswa, Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Kabupaten Boyolali. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana motivasi belajar siswa di sekolah Madrasah Aliyah Ma,arif Cepogo Boyolali ? (2) Bagaimana ketaatan siswa pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali ? (3) Adakah hubungan antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali? Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data yang berbentuk angket sebagai metode pokok, sedangkan dokumentasi sebagai metode pendukung. Sebjek penelitian sebanyak 52 responden yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Data yang diperoleh dari angket kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif dan rumus yang penulis gunakan adalah rumus product moment. Hasil penelitian ini adalah (1) motivasi belajar siswa di sekolah Madrasah Aliyah Ma,arif Cepogo Boyolali tergolong tinggi dengan prosentase 48,07% (sebanyak 25 siswa), (2) ketaatan siswa pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali tergolong tinggi dengan prosentase 67,30% (sebanyak 35 siswa), (3) Ada hubungan yang sangat signifikan antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali. Analisis data yang sangat signifikan antara variabel x dengan variabel y, hal ini terbukti karena rxy lebih besar dari r tabel. Setelah di analisis menggunakan rumus product moment diperoleh nilai rxy sebesar 0,921 yang mana dengan N=52 diperoleh r tabel pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,361 sehingga hipotesis dapat diterima.
DAFTAR ISI SAMPUL ........................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................
v
MOTTO .........................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN
.......................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
ABSTRAK ......................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
5
D. Hipotesis Penelitian ................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................
7
F. Definisi Operasional ..............................................................
7
G. Metode Penelitian ..................................................................
9
H. Sistematika Penyusunan Skripsi .............................................
18
KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar.............................................................. .........
20
1. Pengertian Motivasi Belajar........................................ .......
20
2. Fungsi Motivasi Belajar............................................ .........
23
3. Macam-Macam Motivasi Belajar................................... ...
24
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya............. ..
24
b. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik............................. .....
26
B. Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah.................................... ......
30
1. Pengertian pada Tata Tertib......................................... ......
30
2. Penyusunan Tata Tertib Sekolah........................................
31
3. Faktor yang Mempengaruhi Siswa pada Tata Tertib Sekolah.................................................................... ...........
32
4. Fungsi Tata Tertib Sekolah.......................................... ......
34
C. Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah.......................................................... ........ BAB III
35
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Madrasah Aliyah Ma’arif
Gunung
Wijil
Cepogo
Boyolali........................................................... ........................
37
1. Sejarah Berdirinya......................................................... ...
37
2. Profil Berdirinya................................................................
38
3. Visi,Misi dan Tujuan .......................................................
39
4. Letak Geografis................................................................ .
40
5. Sarana dan Prasarana........................................................
40
6. Keadaan Siswa.............................................................. ....
41
7. Keadaan Guru............................................................... ....
.42
B. Penyajian Data........................................................................
44
1. Daftar Responden..............................................................
44
2. Jawaban Angket................................. ...............................
44
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan........................................................ ......
48
B. Analisis Hipotesis.............................................................. .....
59
C. Analisis Data Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah..........................................
60
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
65
B. Saran ......................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL I
Daftar Populasi penelitian ........................................................
10
TABEL II
Data Sampel Penelitian ............................................................
12
TABEL III
Daftar Jumlah Siswa. ...............................................................
42
TABEL IV
Daftar Guru dan Karyawan ......................................................
43
TABEL V
Daftar Karakteristik Responden ...............................................
44
TABEL VI
Jawaban Angket tentang Motivasi Belajar Siswa ....................
44
TABEL VII
Jawaban Angket tentang Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah.............................................................................................
46
TABEL VIII Skor Angket tentang Motivasi Belajar ..........................................
48
TABEL IX
Klasifikasi Jumlah Jawaban dan Jumlah Skor tentang Motivasi Belajar ...................................................................................
50
TABEL X
Frekuensi Motivasi Belajar Siswa. .................................................
53
TABEL XI
Skor Angket tentang Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah ..........
54
TABEL XII
Klasifikasi Jumlah Jawaban dan Jumlah Skor tentang Ketaatan pada Tata Tertib sekolah .....................................................
55
TABEL XIII Frekuensi Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah ..........................
58
TABEL XV
Persiapan Mencari Korelasi antara Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib sekolah...............................
59
TABEL XIV Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah................................................
61
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam usaha menentukan
kondisi
yang
dinamis
dalam
suatu
pembelajaran.
Pembelajaran akan tercapai apabila guru optimis dalam pembelajaran berlangsung. Karena guru merupakan salah satu faktor penunjang untuk memperolehkeberhasilan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru bertindak sebagai motivator, yang akan selalu memotivasi siswanya agar lebih aktif dalam secara fisik maupun psikis dalam pembelajaran, dengan demikian siswa akan memperoleh materi secara mendalam. Pengetahuan yang dikuasai secara mendalam yang diharapkan dari siswa akan terwujud apabila pembelajaran siswa aktif atas usaha sendiri dalam pelajaran yang diterima dari guru. Dalam hal ini siswa dituntut melakukan kegiatan yang timbul atas kemauan sendiri. Kegiatan itu dapat berbentuk kegiatan jasmani dan rohani dalam menerima, menyimpan, menguji sehingga hal yang dikehendaki oleh subjek belajar itu akan tercapai. Memotivasi harus semaksimal mungkin mendorong siswa agar dapat membangkitkan siswa secara optimal. Dengan adanya motivasi maka siswa akan lebih semangat dalam pembelajaran. Serta siswa yang telah termotivasi akan lebih menaatai peraturan atau tata tertib yang ada pada sekolah.
Seorang pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok
yang
dimaksud adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri (Purwanto,1990: 77). Hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar dalam diri siswa dapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. Dari lingkungan sekolah misalnya “guru disamping mengajar juga juga hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarkan. Banyak siswa yang tidak termtivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya
menurun.
Oleh
karena
itulah
sekolah
hendaknya
mengkondisikan lingkunganya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar. Mengingat akan pentingnya motivasi belajar ini dalam kegiatan belajar mengajar, maka seharusnya berbagai pihak yang terkait dengan bidang pendidikan
menambah
perhatian
sebaik-baiknya.
Didalam
kehidupan manusia didunia ini, sebagian berisi kebiasaan-kebiasaan dan pengulangaan kegiatan secara rutin dari hari kehari. Didalam kegiatan dan kebiasaan secara rutin itu terhadap nilai-nilai yang menjadi tolak ukur tentang benar tidaknya atau efektif tidaknya pelaksanaan oleh siswa. siswa dituntut untuk mematuhi berbagai ketentuan dan disiplin sesuai yang
berlaku di sekolah. karena anak didik sebagai generasi penerus bangsa, maka sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, yang berguna bagi dirinya masing-masing yang berlangsung tertib, efektif dan efisien. Ketentuan yang ada pada tata tertib sekolah harus dipatuhi,karena pelanggaran atau penyimpangan dari tata tertib sekolah akan merugikan dirinya serta akan mendapat sanksi atau hukuman. Dengan kata lain setiap anak didik harus disiplin dalam arti mau dan mampu mematuhi dan menaati perturan yang berlaku didalam sekolah. Ketaatan dan kemampuan dalam tata tertib sekolah, tidak akan dirasa memberatkan apabila dilaksanakan dengan kesadaran akan penting dan manfaatnya. Kemauan dan kesadaran itu datang dari dalam diri siswa dan tidak ada paksaan dari luar, khususnya diri anak didiknya. Akan tetapi apabila siswa belum mempunyai kesadaran untuk mematuhi tata tertib, yang sering dirasakanya memberatkan dan belum mengetahui manfaat dan kegunaanya. Kondisi seperti ini sering ditemui pada anak-anak SMP-SMA yang mengharuskan pendidikanya
melakukan
pengawasan
agar
tata
tertib
sekolah
dilaksanakan, yang seringkali mengharuskan siswa yang tidak menaati harus diberi sanksi atau hukuman karena pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tersebut. Siswa yang menaati tata tertib/peraturan yang berlaku di sekolah, karena tata tertib sekolah merupakan suatu peraturan yang bertujuan untuk mengatur /melatih siswa secara individu di lingkungan sekolah atau
tempat dan waktu tertentu. Masalah yang berkembang saat ini adalah banyaknya siswa yang melanggar aturan tersebut. Padahal dalam tata tertib sudah tercantum kewajiban siswa untuk menaati peraturan tersebut. Siswa yang tidak menaati tata tertib sekolah memperlihatkan sikap yang kurang baik dalam kehidupan dilingkungan sekolah atau diluar sekolah. Tata tertib sangat ditekankan dalam gerakan pengelolaan sekolah. Siswa adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat dan kebutuhan sebagaimana manusia pada umumnya. Dengan diikut sertakan mereka dalam pembentukan tata tertib sekolah, maka mereka akan menganggap bahwa tata tertib tersebut adalah karyanya. Jika ada teman siswa lain yang tidak melaksanakan tata tertib tersebut mereka akan merasa tersinggung, dan segera mengamankan pelakunya. Tentu tidak dapat disangsikan lagi, bahwa para siswa sekurang-kurangnya yang terlibat dalam kegiatan penyusunan, akan dengan sukarela melaksanakanya. Keikut sertaan siswa dalam penyusunan tata tertib sekolah dapat dilakukan hanya satu atau beberapa bagian khusus saja. Kebijaksanaan seperti ini selain berdampak baik karena siswa mengetahui bagaimana lahirnya peraturan dan untuk mereka sendiri peraturan tersebut, masih ada manfaat lain bagi siswa yaitu adanya hubungan yang lebih akrab antara siswa dan pengelola sekolah. Didalam proses penyusunan peraturan, terdapat saling “menggali isi hati” antar siswa dengan pengelolaan sekolah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian
dengan
judul
“HUBUNGAN
MOTIVASI
BELAJAR SISWA DENGAN KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH DI MADRASAH ALIYAH MA’ARIF GUNUNG WIJIL BAKULAN CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2013” B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah dalam peneliti ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana motivasi belajar siswa di sekolah Madrasah Aliyah Ma,arif Cepogo Boyolali ? 2. Bagaimana ketaatan siswa pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali ? 3. Adakah hubungan antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali? C. Tujuan Penelitian Melihat dari rumusan masalah tersebut, maka penulis dapat merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di sekolah Madrasah Aliyah Ma,arif Cepogo Boyolali 2. Untuk mengetahui ketaatan siswa dengan tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali
3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,2011:64). Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan ditolak jika salah satu palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan (Hadi,1981:63). Kebenarannya perlu di uji dengan fakta, ukuran atau dasar-dasar pemikiran tertentu untuk kemudian di terima atau di tolak atau masih di uji lagi. Dari kedua pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa: Hipotesis
adalah
dugaan
atau
kesimpulan
sementara
terhadap
permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah, hipotesis ini akan diterima jika benar dan ditolak jika salah. Adapun hipotesis dalam penelitian ini Ada hubungan yang positif antara ketaatan pada tata tertib sekolah dengan motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Tahun Pelajaran 2013.
E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perbendaharaan
ilmu
pengetahuan
yang
senantiasa
mengalami
kemajuan dan perubahan dari waktu ke waktu. 2. Secara Praktik a. Bagi siswa: dapat memberikan motivasi belajar siswa dan ketaatan pada tata tertib sekolah agar lebih baik. b. Bagi guru: dapat memberikan masukan dan tolak ukur untuk mendidik siswa di sekolah khususnya dalam motivasi belajar dan dampaknya terhadap ketaatan pada tata tertib sekolah. F. Definisi operasional Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok
maupun kata-kata yang menjadi variabel
penelitian. Istilah yang perlu dijelaskan adalalah sebagai berikut: 1. Motivasi belajar siswa Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diarikan sebaai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila
kebutuhan
untuk
mencapai
tujuan
sangat
dirasakan/mendesak (Sardiman,1986: 73). Motif juga bisa diartikan sebagai daya penggerak didalam diri orang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu (Tadjab,1994: 101). Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (Mulyati,2005: 5). Jadi motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas belajar tersebut.motivasi siswa dibangun dari karakteristik siswa (Wahyuni,2010: 38). 2. Ketaatan pada tata tertib sekolah Ketaatan berarti patuh/Kepatuhan berarti upaya sadar untuk bisa melaksanakan aturan yang dibebankan kepadanya.Tata tertib ialah sejumlah peraturan yang telah dibuat dan ditata,
guna ditaati atau
dilaksanakan untuk menjadikan suatu ketertiban (Fajri : 782). Dalam penelitian ini yang dimaksud tata tertib adalah tata tertib MA Ma,arif cepogo dan dikhususkan pada siswa. Maksud ketaatan pada tata tertib sekolah oleh peneliti adalah prilaku dari siswa untuk selalu menaati tata tertib sekolah.
Berdasarkan pengertian di atas, maka maksud judul di atas adalah daya yang dihasilkan dari kecenderungan siswa dalam belajar dengan tujuan agar siswa dapat menaati peraturan disekolah madrasah aliyah ma’arif cepogo. sehingga siswa menjadi lebih baik dalam berprilaku. G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan rancangan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor pendorong antar variabel, kemudian dianalisis untuk menemukan peran antar variabel penelitian. 2. Lokasi & waktu penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah Madrasah Aliyah Ma’arif cepogo. Bahwa di MA Ma’arif Cepogo terdapat sesuatu yang menurut peneliti menarik untuk diteliti yaitu tentang ketaatan pada tata tertib sekolah dengan motivasi belajar. Waktu penelitian adalah waktu secara umum yang digunakan oleh peneliti selama penelitian. Dalam kesempatan ini peneliti melakukan penelitian pada bulan Nopember 2013. 3. Populasi & sampel Populasi (Arikunto,2002:
adalah 108).
keseluruhan Sedangkan
subjek
populasi
adalah
penelitian wilayah
generalisasi yang terdiri atas: subjek-subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2011: 80). Dari kedua pendapat diatas, penyusun lebih condong pada pendapat Sugiyono bahwa wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian ini di am.bil dari siswa taat pada tata tertib sekolah di madrasah aliyah ma”arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo boyolali. Dengan jumlah siswa sebanyak 132. Tabel 1 Daftar Populasi Penelitian No
kelas
Jumlah siswa Tiap Kelas
1
X
42
2
XI
44
3
XII
46
3
132
jumlah
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2011: 81). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2002: 109).
Berdasarkan pendapat di atas, menetapkan besar sampel lebih kurang 40% dari besarnya (populasi), karena subjeknya berjumlah 132 siswa maka sempelnya yaitu 52 siswa, dari jumlah tersebut penulis mengambil dari kelas X, XI, XII jurusan IPS. Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah Random sampling atau sampel acak. Teknik random sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama (Arikunto,2002: 111).
Kelas X
42 52 = 16,5 = 17 siswa 132
Kelas XI =
44 52 17,3 =17 siswa 132
Kelas XII= =
46 52 = 18,1=18 siswa 132
Berdasarkan perhitungan awal seharusnya sampel 40% dari 132 siswa didapatkan 52 responden. Adapun data tentang sampel sebagai berikut:
Tabel 2 Data Sampel Penelitian No
kelas
Sampel Tiap Kelas
1
X
17
2
XI
17
3
XII
18
3
52
jumlah
Variabel dan indikator penelitian a. Motivasi belajar siswa Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. ( Syah, 1995: 138). Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan untuk
siswa
menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan
berhargasehingga
mereka
merasakan
keuntungan
dari
aktivitas belajar tersebut.motivasi siswa dibangun dari karakteristik siswa ( Wahyuni, 2010 : 38).
Adapun indikator nya sebagai berikut: 1) Ingin menambah pengetahuan 2) Timbulnya rasa ingin tahu 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4)
Menanyakan hal-hal yang belum diketahui kepada guru
5) Membaca buku-buku pelajaran 6) Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran 7) Mempunyai jadwal khusus dalam belajar b. Ketaatan pada tata tertib sekolah Ketaatan berarti patuh/Kepatuhan berarti upaya sadar untuk bisa melaksanakan aturan yang dibebankan kepadanya. Tata tertib ialah sejumlah peraturan yang telah dibuat dan ditata,
guna ditaati atau dilaksanakan untuk menjadikan
suatu ketertiban (Fajri : 782). Dalam penelitian ini yang dimaksud tata tertib adalah tata tertib MA Ma,arif cepogo dan dikhususkan pada siswa. Maksud ketaatan pada tata tertib sekolah oleh peneliti adalah prilaku dari siswa untuk selalu menaati peraturan yang berlaku disekolah. Adapun indikatornya sebagai berikut : 1) Memakai seragam sekolah lengkap.
2) Menjaga, memelihara kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan Madrasah 3) Membayar sumbangan operasional pendidikan (SOP) paling lambat tanggal 10 pada bulan yang bersangkutan 4) Mengikuti ketentuan yang berlaku pada peraturan sekolah 5) Patuh dan menghormati semua guru/karyawan. 4. Metode pengumpulan data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dimana data dapat diperoleh. Sedangkan data adalah hasil dari penelitian yang diperoleh melalui subyek penelitian. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode antara lain: a. Angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2011: 142).
Angket
digunakan
sebagai
metode
inti
untuk
memperoleh data tentang motivasi belajar siswa dan ketaatan pada tata tertib sekolah di Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali tahun 2013. b. Dokumentasi. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis sepeti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto,2002: 135). Metode dokumentasi ini penulis gunakan sebagai pelengkap dalam mengumpulkan data. Dalam menerapkan metode ini hanya digunakan untuk mengumpulkan
data,
yang berwujud
surat-surat
atau
dokumentasi jumlah siswa, tenaga pengajar, maupun sarana yang tersedia : absensi siswa, daftar nilai siswa. 5. Instrumen penelitian Instrumen pengumpulan data penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsini, 1990: 206). Instrumen dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan dalam angket masingmasing variabel. 6. Analisis data Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh yaitu analisis data. Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dalam penelitian yang kemudian dapat diinformasikan lebih lanjut sebagai hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau validitasnya.
Dalam
menganalisis
data
yang
diperoleh,
penulis
menggunakan teknik sebagai berikut: a.
Analisis pendahuluan Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis pendahuluan. Dalam hal ini penulis menggunakan berbagai macam metode untuk mendapatkan semua
data
yang
dibutuhkan,
selanjutnya
mengklasifikasikan dan menganalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas situasi objek yang penulis teliti. Setelah data terkumpul, maka diberi kriteria dan diberi tabulasi dalam bentuk tabel prosentasi. Untuk mencari data tentang motivasi belajar siswa dan ketaatan pada tata tertib sekolah, menggunakan rumus sebagai berikut: P
F x 100% N
Keterangan :
b.
P
= Persentase
N
= Jumlah Populasi
F
= Frekuensi ( Sudiyono,1991: 40).
Analisis lanjutan Dari hasil pengumpulan data yang telah terkumpul selama penelitian, penulis menggunakan analisis dan statistik product moment. Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara variabel hubungan motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah. Analisis dan statistik product moment ini menggunakan rumus: (
rxy=
√{(
) (
)(
)
) }{(
) (
) }
(Arikunto,1995 : 67-68) Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
XY
: Perkalian antara X dan Y
X
: Variabel skor pertama (intensitas mengikuti kegiatan keagamaan)
Y
: Variabel skor kedua (sikap kepatuhan terhadap tata tertib sekolah)
c.
: Sigma Analisis Akhir Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah
analisis data secara keseluruhan, untuk mendapatkan kesimpulan dalam penelitian. 1. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan yang akan penulis susun dalam penulisan laporan penelitian, terdiri dari:
BAB I :
PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian 1. Pendekatan & Rancangan Penelitian 2. Lokasi & waktu Penelitian 3. Populasi & Sampel 4. Metode Pengumpulan Data 5. Instrumen Penelitian 6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan
BAB II :
KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar B. Ketaatan pada Tata Tertib sekolah
BAB III :
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi & Subjek B. Penyajian Data
Penelitian
BAB IV:
ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan
BAB V :
PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Kata motivasi belajar berasal dari dua kata yaitu motivasi dan belajar. Kata motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar aau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu(Depdiknas,2007: 76). Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Lilik Sriyanti, motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mncapai tujuan. (Sriyanti,2011: 116). Motivasi juga dapat dikatakan sebagai keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu (Tohirin,2008: 133). Sedangkan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan , sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksid dengan lingkungannya(Slameto,1991: 2). Belajar juga dapat dikatakan sebagai suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri
melalui
latihan-latihan
dan
pengulangan-pengulangan
dan
perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (Mulyati,2005: 5). Jadi yang di maksud dengan motivasi belajar adalah suatu dorongan yang terjadi pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang berupa aktifitas peningkatan diri atau perubahan diri untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang di kehendaki dapat tecapai. Allah
SWT.
Dalam
firman-Nya
juga
menjelaskan
pentingnya suatu usaha dalam kaitannya dengan motivasi belajar siswa yang tidak lain untuk memperdalam ilmu pengetahuan agar menjadi orang yang bermanfaat, bahkan Allah juga akan meninggikan derajat orang yang berilmu, hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an Surat Al-Mujaadiah ayat 11:
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Depag RI, 2005:544). Dari ayat diatas dapat disimpulkan betapa pentingya memperdalam ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun ilmu umum. Bahkan Allah menjanjikan derajat yang tinggi dan Nabi juga memberikan gambaran jalan kemudahan seseorang yang sedang menuntut ilmu yang diharapkan mampu mendorong seseorang untuk lebih semangat atau termotivasi untuk lebih giat belajar. Motivasi merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam belajar, namun seringkali sulit untuk diukur. Kemauan siswa untuk berusaha dalam belajar merupakan sebuah produk dari berbagai macam faktor, karakteristik, kepribadian dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas tertentu, incentive
untuk belajar, situasi dan kondisi, serta performa guru. Begitu juga dalam belajar, berhasil tidaknya seorang siswa dalam proses belajarnya sangat bergantung pada motivasi dalam dirinya saat menjalani proses belajarnya itu. 2. Fungsi Motivasi Belajar Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan, sehingga mempengaruhi adanya kegiatan. Dalam kegiatan belajar, motivasi memiliki beberapa fungsi, diantaranya: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan
perbuatan-perbuatan
yang
tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. d. Pendorong melakukan
usaha
dan
pencapaian
prestasi.
Seseorang
suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil
yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangan menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman,2009: 85-86). 3. Macam-macam Motivasi belajar Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motifasi atau motif-motif yang aktf itu sangat bervariasi, diantaranya: a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1) Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya, dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beistirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N. Frandsen memberi istilah Psysiological drives. 2) Motif-motif yang dipelajari Maksudnya
motif-motif
yang
timbul
karena
dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar
sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Fransen mengistilahkan dengan affiliative needs. Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kerjasama didalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Sehingga manusia
perlu
mengembangkan
sifat-sifat
ramah,
kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajarmengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi (Sardiman,2009: 86-87). Disamping
itu
menurut
Fransen
masih
menambahkan jenis-jenis motif sebagai berikut ini: a) Cognitive motives Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah,
terutama
yang
pengembangan intelektual.
berkaitan
dengan
b) Self-expression Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk itu memang diperlukan kreatifitas, penuh majinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri. c) Self-enhancement Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorng. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi (Sardiman,2009: 87). b. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada
dorongan
untuk
melakukan
sesuatu
(Sardiman,2009:89) . Dalam
motivasi intrinsik, siswa belajar karena
ingin mengetahui seluk beluk suatu masalah selengkap-
lengkapnya, atau ingin menjadi orang yang terdidik, atau ingin menjadi ahli di bidang suatu tertentu, dan sebagainya. Semua keinginan itu berpangkal pada penghayatan siswa, dan siswa berdaya upaya untuk -memenuhi kebutuhan itu dengan/ melalui kegiatan belajar. Di sini, semua ke-butuhan itu hanya dapat dipenuhi dengan belajar giat, dan tidak ada cara atau sarana lain untuk mengetahui seluk-beluk suatu masalah, atau menjadi orang terdidik, atau menjadi ahli dalam suatu bidang, selain dengan belajar. Dalam proses belajar, pada saat seorang siswa termotivasi secara intrinsik, maka apa yang dikerjakan lebih mengarah untuk mencapai kepuasan atau kesenangan mengalahkan
tantangan
dari
pada
hanya
sekedar
menghindari tekanan, mendapat hadiah, atau faktor-faktor eksternal yang lain. Menurut Brewster & Fager yang dikutib oleh Esa Nur Wahyuni, mengemukakan ada beberapa karakteristik siswa yang temotivasi secara intrinsik, antara lain: a) Siswa
yang
termotivasi
secara
intrinsik
akan
menunjukkan skor tes berprestasi leih tinggi dari siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. b) Lebih mudah beradaptasi dengan situasi lingkungan di sekolah.
c) Lebih banyak meggunakan strategi-strategi dalam memproses dan memahami informasi. d) Lebih memiliki percaya diri akan kemampuannya pada saat menerima atau mempelajari materi baru. e) Lebih banyak menggunakan logika dan strategi dalam mengumpulkan informasi, serta menggunakan strategistrategi dalam mengambil keputusan dari pada siswa yang termotivasi secara intrinsik. f) Mengingat informasi dan konsep-konsep lebih lama, sehingga tidak terlalu membutuhkan remedial atau review. g) Lebih memiliki semangat atau keinginan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (belajar sepanjang hayat) dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. 2) Motivasi ekstrinsik Yang dimaksud dengan motivas ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar atau bisa juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak
berkaitan
(Sardiman,2009: 90-91).
dengan
aktivitas
belajar
Motivasi
belajar
ekstrinsik,
bukanlah
bentuk
motivasi yang berasal dari luar siswa, misalnya dari orang lain. Motivasi belajar selalu berpangkal pada suatu kebutuhan yang dihayati oleh orangnya sendiri, biarpun orang
lain
mungkin
memegang
peranan
dalam
menimbulkan motivasi itu. Maka yang khas, dalam motivasi ekstrinsik bukanlah ada atau tidak adanya pengaruh dari luar, melainkan apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi itu pada dasarnya hanya dapat dipenuhi melalui kegiatan belajar ataukah sebetulnya juga dapat dipenuhi dengan cara lain. Dalam
Ilmu
Jiwa Pendidikan, yang tergolong
bentuk motivasi belajar ekstrinsik antara lain ialah: 1) Belajar demi memenuhi kewajiban 2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan 3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan 4) Belajar demi meningkatkan gengsi sosial 5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting, misalnya guru dan orang tua. 6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi
persyaratan
kenaikan
golongan administratif (Tadjab,1994: 104).
jenjang/
B. Ketaatan pada tata tertib sekolah 1. Pengertian Ketaatan pada Tata Tertib Ketaatan berasal dari kata taat yang mempunyai arti patuh pada tuhan, patuh pada perintah dan sebagainya. Serta mematuhi, mematuhi, menaati perintah, aturan dan sebagainya. Kata ketaatan dari kata” taat “ bertambahan awalan “ke” dan
akhiran “an”
yang mempunyai arti kepatuhan dan kesetiaan (Fajri :782). Ketaatan adalah keadaan tahu, mengerti dan merasa (poerwadarminta, 2006: 173). Ketaatan adalah mematuhi, menaati perintah dan menjauhui laranganya. ( Fajri, 782). Tata tertib adalah peraturan yang brtujuanuntuk mengatur prilaku individu ditempat atau waktu tertentu.dalam penelitian ini yang dimaksud tatatertib adalah tata tertib siswa MA Ma’arif cepogo. Kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh adanya kesadaran yang ada pada kata
hatinya.
(Arikunto,1991:
144).
Menurut
Soegardo
Poerbawakaca, ketaatan atau kedisiplinan tata tertib sekolah untuk mencapai kondisi yang baik guna untuk memenuhi fungsi pendidika (Puerbawakaca,1982 : 81). Dengan pengertian definisi dan pendapat-pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa menaati tata tertib adalah kepatuhan dari sikap tanggung jawab anak didik atau individu dalam usaha menghindari terjadinya pelanggaran tata tertib atau
peraturan sekolah sehingga akan tercapai kondisi yang baik yang akan memperlancar proses pendidikan. 2. Penyusunan tata tertib sekolah Penyusunan dan tata tertib yang dilakukan dengan cermat dan hati-hatiakan mempermudah adanya kesadaran untuk selalu mentaati tata tertib sekolah. Apabila suatu peraturan atau tata tertib dinyatakan dalam rumusan, yang umum maka perlu dibuat penjelasan tertulis untuk butir-butir tertentu atau dijelaskan dalam kesepakatan
tersendiri
kepada
subyek
sasaran.
Didalam
penjelasan tersebut sebaiknya diberi tekanan pada hal-hal yang bersifat positif ( yang harus dilakukan ) dibanding yang sifat negative ( yang tidak boleh dilakukan ). Jika perlu untuk butirbutir yang dipandang sangat penting dibubuhi garis bawah atau dicetak tebal. Ada beberapa cara dan prosedur yang dapat dipilih oleh sekolah untuk menyusun peraturan dan tata tertib sekolah antara lain : a. Disusun melalui yang diselenggarakan oleh sekolah yang dihariri oleh pengurus sekolah, guru dan siswa menetapkan apa yang harus dilakukan secara bertahap maupun perwakilan dari kelompok-kelompok siswa. b. Disusun oleh pihak sekolah kemudian dibicarakan dalam rapat untuk mendapat saran-saran dan pengesahan.
c. Disusun oleh pihak sekolah sendiri dan dilanjutkan dengan langkah memintakan saran-saran dipertimbangkan dengan penyusun
konsep
dan
digunakan
sebagai
bahan
penyenpurnaan, maka peraturan dan tata tertib dapat diberlakukan. d. Disusun oleh sekelompok siswa yang dipilih sebagai wakil mereka. Hasil susunan pertama yang masih berupa konsep dapat
dikonsultasikan
kepada
pihak
sekolah
untuk
mendapatkan persetujuan dan mengesahkan kemudian untuk diberlakukan secara umum oleh sekolah. e. Disusun oleh pihak sendiri tanpa melibatkan pihak siswa sebagai subyek sasaran maupun orang tua siswa dapat dijadikan sebagai penyangga berlakunya hasil susunan berupa peraturan tata tertib ( Arikunto,1991: 124). 3. Faktor yang mempengaruhi siswa pada tata tertib sekolah Sering ditemukan beberapa tingkah laku siswa yang mengarah p0ada tingkat pelanggaran, ketaatan sekolah, seperti datang terlambat, melalaikan tugas, suka bohong, membantah perintah guru, dan lain-lain. Adapun yang memungkinkan timbulnya tingkah laku pelanggaran terhadap tata tertib sekolah atau kedisiplinan siswa. Ada 4 faktor; faktor psikologis, faktor perorangan, faktor sosial, faktor lingkungan (Crow,1990 : 155).
a.
Faktor psikologis Kesadaran siswa dapat mempengaruhi sikap yang menjurus kepada tindak pelanggaran terhadap peraaturan sekolah, kesehatan indra dan kesehatan keseluruhan akan membantu cara belajar yang tenang.
b.
Faktor perorangan Sering kali kita jumpai sikap seorang siswa tidak sesuai dengan standar menaati disiplin kelas. Sikap siswa yang mementingkan dirinya sendiri, bertingkah laku tidak baik dan terlalu
rendah
mengganggu
diri,
itu
semua
ketetibandidalam
jika
kelas
dibiarkan dan
akan
mengganggu
kelancaran proses belajar mengajar. c.
Faktor sosial Siswa merupakan bagian dari masyarakat, dan tidak akan terhindar dari pengaruh masyarakat, ingin terpandang ingin bebas bertindak, ingn dipandang sering menjadi pusat perhatian, meskipun pusat seperti ini ditunjukkan pada faktor sosial, tetapi dalam pelaksanaannya bersifat individual.
d.
Faktor lingkungan Kesibukan dalam sekolah atau luar sekolah dipengaruhi oleh keadaan keseluruhan, misalnya keadaan ruang yang cukup penerangan dan kebutuhan udara segar akan berpengaruh terhadap ketenangan dan kesungguhan dalam
belajar, juga figure seorang pendidik yang simpatik dan menyenangkan akan menambah semangat siswa untuk belajar. 4. Fungsi tata tertib sekolah Manusia diciptakan sebagai mahluk pribadi dan mahluk sosial. Setiap manusia akan mencoba untuk hidup sesuai dengan kodratnya itu, namun semua ada dua kemungkinan ketika manusia menjalaninya. Tentu dengan seiring dengan perjalanan manusia
bakan muncul sebagai tantangan dan rintangan untuk
dihadapi suatu proses pendewasaan diri, bahkan dalam kehidupan manusia berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya, sehingga keberadaanya pasti dibatasi dengan norma dan hak-hak orang lain. Ketika terjadi kebenturan dan perbedaan cara dalam menjalani hidup
ini,
manusia menjadi
sadar
bahwa ia
membutuhkan aturan kaidah dan tata cara atau sistem tertentu dengan tujuan agar kehidupan menjadi lebih tertata, berjalan lancar sesuai dengan keinginan inilah yang disebut tata tertib. Tata tertib diperlukan oleh pribadi maupun relasi dengan orang lain. Agar trjadi keselarasan pola tingkah laku dengan orang lain atau
masyarakat.
Sehingga
manusia
dituntut
harus
bisa
menyesuaikan diri dan menjalankan tata tertib yang sudah disepakati. ( ponomo,2006: 14 ).
Dengan adanya tata tertib ini proses kegiatan belajar mengajar disekolah akan berjalan dengan tata tertib, teratur, disiplin, dan membangun iklim yang kondusif. Maka upaya dorongan untuk menaati tata tertib ini merupakan bagian pembentukan karakter siswa sebagai insan akademis yang berdisiplin dan bertanggung jawab. Dengan harapan nantinya siswa sudah terbiasa menghargai dan menghormati sistem yang berlaku dalam kehidupan. C. Hubungan motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. (Arikunto,1991: 144). Motivasi sebagai pendorong minat timbul karena adanya motivasi kebutuhan dan keinginan (wants dan needs) dari setiap individu. Kebutuhan sebagai motif manusia ada yang dibawa sejak lahir dan ada yang dipelajari, terutama di sekolah. Berdasarkan uraian di atas kita simpulkan bahwa ketaatan pada tata tertib seseorang tersirat dan terpadu dalam motivasinya. Bersamaan dengan komponen lainnya seperti teknologi, keterampilan, kondisi fisik, kodisi social, dan kebutuhan individual, maka motivasi akan melandasi tindakan dalam mencapai tujuan, begitu juga kaitannya dengan motivasi belejar. Siswa yang memiliki keinginan atau minat
untuk sekolah kembali atau studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi, maka ia akan termotivasi untuk lebih giat belajar agar tujuannya dapat tercapai. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses. Begititu pula sukses belajar, motivasi diperlukan agar menggiatkan belajar siswa. Karena dengan adanya motivasi belajar siswa, maka siswa akan lebih menaati tata tertib yang ada disekolah. Oleh karena itu motivasi belajar siswa sangat berpengaruh dengan ketaatan tata tertib yang telah berlaku didalam sekolah. Dengan adanya motivasi belajar yang ada pada siswa mampu mendorong untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan yang akan di gunakan untuk menjawab setiap permasalahan yang ada baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat, di samping itu juga dengan bertambahnya ilmu dan pengetahuan siswa akan lebih mampu belajar dengan baik, serta lebih peka terhadap setiap permasalahan yang ada khususnya tehadap ketaatan tata tertib di sekolah. Karena dengan adanya motivasi belajar maka siswa akan cenderung menaati tata tertib yang ada dalam sekolah tersebut.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali 1. Sejarah Berdirinya Berdirinya Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo di Gunung Wijil
merupakan
bagian
dari
serentetan
perjuangan
para
tokoh/pemimpin islam dilingkungannya.Para pemimpin yang menjadi tumpuan masalah yang dihadapi anggotanya merasa prihatin terhadap masa depan keberadaan lembaga pendidikan agama dan para remaja sebagai penerusnya, permasalahanpermasalahan
yang
muncul
memprihatinkan
diantaranya
penyebabnya adalah rendahnya pendidikan tingkat remaja dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan dan secara ekonomi kurang mampu membeayai anaknya melanjutkan pendidikan di kota Kabupaten, Dengan latar belakang tersebut diatas maka para pemimpin agama sama dengan tokoh-tokoh pendidikan mengadakan musyawarah pada tanggal 13 Maret 1988 di rumah K.H. Muchtar Hadi yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1. Mendirikan Madrasah Tingkat Aliyah ( Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo 2. Seluruh
guru
agama
islam
NIP
150
sekecamatan siap
menjadi pendukung dan memberikan donatur rutin. Secara formal Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo ada mulai tahun 1988/1989 tepatnya tanggal 16 Juli 1988 mulai menerima
siswa
baru.
beroperasi
dan
Pada tanggal 6 Juni 1989 mendapat izin
operasional dari Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnyapada tanggal 10 Juni 1990 diberikan piagam pengakuan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif Wilayah Jawa Tengah.
Pada tanggal 01 Mei 1996 oleh Waspendais wilayah kerja Boyolali
dianjurkan
untuk
mengikuti
akreditasi
madrasah,
mendapatkan piagam terdaftar pada tanggal 1 Juli 1996 dan tanggal + 23 maret 1999 statusnya menjadi Diakui, tahun 2005 terakreditasi
B
dengan
piagam
nomor
:
11.4/4/PP.03.2/625.9.04/2005. 2. Profil Madrasah a. Nama madrasah
: MA Ma'arif Cepogo
b. Nomor Statistik Madrasah
: 131233090002
c. NPSN
: 20308828
d. Alamat 1) Jalan/dukuh
: Gunungwijil
2)
Desa
:Bakulan
3)
Kecamatan
: Cepogo
Kw
4)
Kabupaten
: Boyolali
5)
Propinsi
: Jawa Tengah
6)
Telepon
7)
Kode Pos
: 081804442295 : 57362
e. Tahun Pendirian
: 1988
f.
Status tanah
: Hak Pakai
1) Surat kepemilikan tanah
:-
2) Luas Tanah
: 3000 M2
g.
Status Bangunan 1) Surat izin bangunan
:-
2) Luas Bangunan
: 622 M
3. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi Visi adalah harapan masa depan Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo, sesuai dengan PD/PRT Lembaga Pendidikan Ma’arif yakni sebagai Islami yang anggun, moralitas yang tinggi, berwawasan iman dan taqwa (IMTAQ)
serta ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mandiri dalam profesi. b. Misi Misi adalah tindakan/operasional yang diambil untuk mencapai visi diatas adalah : 1) Pemahaman dan pengamalan 2) Pembiasaan yang positif
3) Peningkatan skill/ketrampilan 4) Peningkatan mutu tenaga pendidikan 5) Peningkatan fasilitas secara maksimal c. Tujuan Madrasah Mencerdaskan
kehidupan bangsa,
mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepda Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki
kesehatan jasmani dan
pengetahuan
dan
ketrampilan,
rohani, kepribadian yang
mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan ( sesuai pasal 4 UU tentang sisdiknas) 4. Letak Geografis Adapun lokasi dari MA Ma’arif cepogo beralamat di dusun gunung wijil, Bakulan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Dengan letak MA Ma’arif Cepogo yang berada di tengah-tengah pedesaan Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo yang sangat jauh dari kebisingan lalu lintas jalan,sehingga sangat representatif untuk melakukan proses belajar mengajar. 5. Sarana dan Prasarana Dalam upaya untuk menunjang pendidikan di MA Ma’arif Cepogo Boyolali, diperlikan sarana prasarana yang memadai serta pemanfaatannya secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang di miliki sebagai berikut :
a. 6 ruang kelas b. 2 ruang guru c. 1 ruang kepala sekolah d. 1 ruang Lab komputer e. 1 ruang perpustakaan f. 1 kamar mandi guru Lk g. 1 kamar mandi guru Pr h. 2 kamar mandi siswa Sarana yang di miliki MA Ma’arif Cepogo Boyolali sebagaimana yang tersebut di atas kesemuanya itu merupakan demi kelancaran proses belajar mengajar di MA Ma’arif Cepogo. 6. Keadaan Siswa Siswa merupakan subyek dalam pendidikan yang selalu membutuhkan arahan, bimbingan dan didikan dari guru, MA Ma’arif cepogo mempunyai siswa 137 siswa. Kondisi siswa MA Ma’arif cepogo adalah sebai berikut : Tabel II Daftar Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Ma’arif Bakulan Cepogo Boyolali Kls X XI XII Jml
L 24 25 18 63
Tahun 2011/2012 P Jml 21 45 21 46 14 32 56 123
L 17 22 24 63
Tahun 2012/2013 P Jml 33 50 22 44 20 44 72 138
L 18 20 21 59
Tahun 2013/2014 P Jml 15 43 32 52 21 42 68 137
Keadaan siswa kelas X, XI, XII, Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel III Daftar Jumlah Populasi Jumlah Siswa No. 1. 2. 3.
Kelas X XI X
Total Laki-laki
perempuan
7 9 8
10 9 9
17 18 17
7. Keadaan Guru dan Karyawan Guru adalah ujung tombak sebuah pendidikan, karena di tangan guru keberhasilan proses belajar mengajar, baik yang berkaitan dengan kualitas guru, kompetisi guru, sehingga dengan demekian guru merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidik selalu saja diupayakan oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan akhirnya meningkatkan kualitas anak dididk dan lembaga dan lembaga pendidikan tersebu tmelalui output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. MA Ma’arif Cepogo memiliki tenaga edukatif 16 orang, termasuk kepala sekolah. Sedang untuk membantu kelancaran administrasi baik yang berhubungan dengan gru maupun siswa, MA Ma’arif
Cepogo mempunyai tenaga administrsi ada 4 orang dan dibantu beberapa guru. Tabel IV Daftar Guru dan Karyawan di Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali
JABATAN NO
NAMA
L/P POKOK
1.
Sofwan, S Pd I
2.
Supriyanto, S. Pd
3.
TAMBAHAN
L
Guru
Kepala Madrasah
L
Guru
Aris Hermawan, SE
L
Guru
Waka Kesiswaan
4.
Dra. Umi Faizah
P
Guru
Waka Kurikulum
5.
M. Masruhan, S Pd I
L
Guru
WakaHumas, Kepala Lab Agama
6.
Yeni Rahmani, S.Ag
P
Guru
Bendahara
7.
Drs. Muridi
L
Guru
Wali kelas XII B
8.
Eko Hartanto, SE
L
Guru
Wali kelas XI B, Kepala Lab. Komputer
9.
Ngafiah, S.Pd
P
Guru
Wali kelas XII A
10.
Drs,Hery Christiyono
L
Guru
Kepala Lab. IPA
11.
Rudy Dhamar S,. S.Pd
L
Guru
Kepala Perpustakaan, Wali kelas XB
12.
Suhartini, M.Pd
P
Guru
Wali Kelas XI A
13.
Siti Mukaromah, S.Kom
P
Guru
TU, Bendahara BOS
14.
M. Arif Supriyadi, S.Pd
L
BP
15..
Ervhiendri Ali. A., S.Pd
L
Guru
16
Ridwan, S.Pd
L
Ka. TU
Waka Sarpras, Pembina Pramuka, TU
Guru Wali kelas XA Pembina Pramuka
17.
Syaifudin
L
Penjaga sekolah
-
B. Penyajian Data 1) Daftar Responden Jumlah responden dalam penelitian ini ada 52 siswa adapun daftar nama yang dijadikan responden dalam penelitian ini terlampir berikut : Tabel V Daftar Karakteristik Responden Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali No.
Kelas
1 2 3 jumlah
X XI XII
Jenis kelamin L P 7 10 9 9 8 9 24 28
Jumlah 17 18 17 52
2) Data jawaban angket Tabel VI Jawaban Angket tentang Motivasi Belajar Siswa MA Ma’arif Cepogo, Boyolali 2013 No Resp. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
1 2 SS SS S SS S TP S S SS SS SS SS S S SS KK KK S
3 S SS S S TP SS S S SS
4 SS S SS S SS SS S S S
Nomor Item 5 6 S S SS KK SS S S S SS SS SS SS S S S SS S KK
7 SS SS S S S SS S SS SS
8 SS SS SS S SS SS S SS SS
9 10 KK SS S SS SS S S S KK SS SS SS S S SS KK SS KK
10. 11. 12. 13. 14. 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
S S SS KK SS SS SS SS S SS S S KK KK S S KK S KK SS SS KK S SS SS S KK KK S S S S S S S S KK KK S KK S S KK
S S KK KK KK S KK S KK KK KK KK KK KK S S KK KK KK KK KK KK S S S KK TP KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK
S S SS SS S S S SS KK KK SS KK KK S S S S SS S S SS KK S KK KK KK KK S SS KK TP KK S S S S S KK KK KK S KK S
S S S S S SS SS SS KK SS S KK KK KK S S KK S KK S SS S KK S SS KK KK KK S KK S S S KK S S KK S S S KK KK KK
SS S KK S S S SS S KK SS KK KK S KK S S SS KK S S S S S S S KK KK S SS S SS KK S S S KK S KK S S KK KK S
S S KK KK KK S S S TP S S S S KK S S S S SS KK KK KK S KK KK KK KK KK KK S TP KK TP SS KK S KK KK KK KK KK S SS
S S S S S SS SS S KK KK S S S SS SS SS S SS SS KK S SS S KK SS SS TP KK SS SS SS KK KK SS SS KK SS SS TP KK SS SS SS S S SS S S SS SS S KK SS SS SS KK S S S S S S S S S SS SS KK S SS SS S S SS SS S S SS SS S S SS SS KK KK S S S S S S KK S S S KK KK SS SS KK S SS S KK S SS KK TP SS SS SS KK SS SS S KK S SS SS KK S SS KK KK S S SS KK KK SS SS TP S SS SS KK S SS SS KK KK S S KK KK SS SS KK KK S S KK S SS SS KK KK S S KK KK SS S KK KK SS SS KK S SS SS KK
Tabel VII Jawaban Angket tentang Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah di MA Ma’arif Cepogo Boyolali Tahun 2013 No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nomor item 1 2 3 4 5 6 7 8 KK SL SL SL KK SL KK kllSl SL SL SL SL SL SL SL TP SL KK KK SL SL SL SR KK SL SL SR SR SL SL KK KK SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL TP SL SL SL SR SL SL KK SR SR SL KK SL SL SL KK SL KK SL SR SL SL SL KK SR SL SL SL SL SL SL SR SR SR SL SL SL SL SL SL SR KK SR SL SL SR SL SR KK SL SL SL SL SL SL SR SR SL SL SL SR SL SL SL TP SL SL SL SL SL SL SL TP KK SR SL SL SR SL SL KK SL SL SR SL SL SL SL TP SL SR SL KK SR SL KK KK SR SL SL SL SR SL KK KK SR SL SL SL SL SR KK KK KK SL SL SR SL SL SL TP SR SL SL SR KK SL KK SL KK SL KK SL SL SL SL TP SL KK SL SR SL SR SL SL SL SL SL SL SR SR SL SR KK SL SL SL SL SL SL TP SL SL SL SL SR SL SL SR TP KK SL SL SL SL SL TP SL SL SR SR SR SL SR TP SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SR SL SL TP SL SL SL SL SL SL SR SL TP SL SL SL SR SL SL SL TP SL SL SL SR SL SL SL SL SR SL SL SR KK SR KK KK SR KK KK TP SL SL KK SL SL SL SL SL SL KK TP
9 SL KK SL KK SL SR KK KK SR SL SL SL SL SR KK SR SL SR SR KK SL KK SL SR SR SL SL SL SR SR SL SR SR SR KK KK SL
10 SL KK SR KK SL KK KK SR KK SL SL KK SL KK KK KK KK SR KK SL KK KK SL SR KK KK KK KK KK SR KK SR SL SL KK KK KK
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
KK SL KK KK SL SR SR SL SL SL SL SL SL SR SR
SL SR SR SL SR SR KK SL KK SL SL SL SL SR SL SL SR SL SL SL SL SL SR SL KK KK SL SL KK SR
SL SR SR SL SL SR SL SL SL SL SL SL SL SL SL
SL KK SL KK SL SL SL SR SL SR SR SL KK KK SL
SL SR SL SL SL SL SL SL SL SL SL SL SR SL SR
SL KK KK SL SR SL SL SL SL SL SR KK KK KK KK
KK SR SL KK TP SL SL SR SL SL SL SL SR SL SR
SR KK KK KK SR SR SL SL SR SR SR SR KK SR TP
KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK SR KK KK TP
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan Pada analisis pendahuluan ini di kemukakan data motivasi belajar siswa dan data kesadaran siswa menaati tata tertib sekolah di MA Ma’arif Cepogo Boyolali tahun pelajaran 2013yang digabung dengan sebuah tabel, untuk memudahkan perhitungan selanjutnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel VIII Skor Angket tentang Motivasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali Tahun 2013 No Respo
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4
4 4 1 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3
3 4 3 3 1 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4
4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3
3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3
4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4
2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4
4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 4 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2
2 4 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 4 2 3 2 2 2 2 2 3 4
2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3
4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
4 1 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4
2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2
Tabel IX Klasifikasi Jumlah Jawaban dan Jumlah Skor tentang Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali Tahun 2013 No respo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
SS 6 6 4 7 10 5 4 1 8 2 4 3 3 5 6 2 5 4 1 2 3 3 3 3 3 5 1 4 1
Jawaban S KK 3 1 3 1 5 10 1 1 10 3 2 3 3 9 2 3 5 3 3 4 3 6 1 2 2 3 1 1 6 1 1 4 2 5 4 3 5 1 6 10 10 3 4 5 2 4 3 5 2 2 3 5 5 8 2 6 3 2 4 3 6
TP 1 1 1 1 3 -
4 24 24 16 28 40 20 16 4 32 8 16 12 12 20 24 8 20 16 4 8 12 12 12 12 12 20 4 16 4
Jumlah 3 2 9 3 9 3 15 30 3 2 30 9 4 9 6 27 6 9 10 9 6 12 6 18 2 6 4 9 1 3 12 3 2 12 4 15 8 9 10 3 12 30 30 9 8 15 4 12 6 15 4 6 6 15 10 24 4 18 6 6 8 9 12
1 1 1 1 1 3 -
Jumlah Kateg Skor ori 36 A 36 A 32 A 30 A 35 A 40 A 30 A 33 A 31 A 31 A 38 A 27 B 31 A 30 A 32 A 31 A 34 A 24 C 28 B 32 A 27 B 27 B 27 B 30 A 30 A 29 B 31 A 30 B 31 A 32 A 25 C 28 B 28 B 30 A 25 C
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
1 3 4 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3
1 2 3 4 3 4 4 4 5 6 2 3 4 4 3 2 3
6 5 3 4 2 5 2 3 3 4 6 7 4 6 6 6 4
2 4 2 -
4 12 16 8 8 4 8 12 8 8 8 4 8 12
3 6 9 12 9 12 12 12 15 18 6 9 12 12 9 6 9
12 10 6 8 4 10 4 6 6 8 12 14 8 12 12 12 8
2 4 2 -
21 28 31 28 24 26 27 30 29 26 26 23 28 24 25 26 29
D B A B C B B A B B B C B C C B B
Berasarkan hasil nilai angket tentang motivasi belajar siswa di peroleh nilai tertinggi 40 dengan kategori A dan terendah 21 dengan kategori D kemudian di tetapkan menjadi interval, untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : i
( Xt Xr ) 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval
Dari rumus ini diperoleh :
i
( Xt Xr ) 1 Ki
i
( 40 21) 1 4
i
20 4
i=5 Sedangkan untuk mengetahui tinkat persentasenya penulis menggunakan rumus:
p
F x100 % (Hadi,1983:70) N
Keterangan: P
= Angka persentase
F
= frekuensi
N
= jumlah frekuensi
Adapun langkahnya sebagai berikut : a. Mencari individu yang bermotivasi A (tinggi) B (sedang) C (cukup) D (rendah) 1. Tinggi mencapai 25 siswa 2. Sedang mencapai 19 siswa 3. Cukup mencapai 7 siswa 4. Rendah mencapai 1 siswa
b. Jumlah kategori 1. Kategori (tinggi) A mencapai 25 siswa 2. Kategori (sedang) B mencapai 19 siswa 3. Kategori (cukup) C mencapai 7 siswa 4. Kategori (rendah)D mencapai 1 siswa c. Mencari presentase masing-masing 1. Kategori A = P
25 100 % 52
P = 48,07%
19 100 % 52
2. Kategori B = P
P = 36,53%
7 100 % 52
3. Kategori C = P
P = 13,46% 4. Kategori D = P
1 100 % = 1,92% 52 Tabel X
Frekuensi Motivasi Belajar Siswa NO
Kategori Motivasi belajar siswa 1 Tinggi (A) 2 Sedang (B) 3 Cukup (C) 4 Rendah (D) Jumlah
Interval
Frekuensi
36-40 31-35 26-30 21-25
25 19 7 1 52
Presentase
48,07% 36,53% 13,46% 1,92% 100,00%
Tabel XI Skor Angket tentang Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali Tahun 2013 No Respo
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 1 4 4 4 4 1 1 4
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3
4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
2 4 3 2 4 4 2 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
3 1 2 2 4 1 3 4 3 3 3 2 3 1 1 2 1 1 2 2 1 4 1 4 3 1 3 3 1 4 1 4 4 4 2
4 2 4 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2
4 2 3 2 4 2 2 3 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 2
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
2 4 2 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 4 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2
2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3
2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
4 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2
2 1 2 3 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
2 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1
Tabel XII Klasifikasi Jumlah Jawaban dan Jumlah Skor tentang Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Cepogo Boyolali Tahun 2013 No Res pon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SL
Jawaban SR KK TP
4
Jumlah 3 2
1
Jumlah Skor
Kateg ori
7 7 5 4 10 7 5 5 4 8 8 4 8 7
1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 1
28 28 20 16 40 28 20 20 16 32 32 16 32 28
3 6 6 3 6 6 9 6 6 9 6 3
1 1 1
34 36 32 30 40 34 32 32 31 38 38 31 38 36
A A A B A A A A A A A A A A
3 2 3 4 1 3 3 3 3 2
1 1 1
6 4 6 8 2 6 6 6 6 4
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
7 4 7 3 4 5 8 4 7 5 5 7 7 7 3 8 7 7 7 7 3 2 7 5 2 3 4 6 3 7 7 7 7 7 6 2 5 2
1 3 1 4 2 2 2 2 1 5 2 1 3 2 2 3 1 1 2 4 3 3 5 2 2 2 2 2 3 2 2 4
2 3 1 3 4 3 1 4 2 4 4 2 1 2 1 1 4 6 2 3 4 4 6 1 1 6 3 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
28 16 28 12 16 20 32 16 28 20 20 16 28 28 12 28 28 28 28 28 12 8 28 20 8 12 18 24 12 28 28 28 28 28 24 8 20 8
3 9 3 12 6 6 6 15 6 3 15 9 3 9 6 6 9 3 3 6 12 9 15 9 15 6 6 6 6 6 9 6 6 12
4 6 2 6 8 6 2 8 4 8 8 2 4 2 2 8 12 4 6 8 8 4 2 1 12 6 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
36 31 34 30 30 32 35 30 33 29 29 35 37 36 30 37 38 36 35 35 29 24 36 32 28 29 30 34 30 35 35 35 35 35 34 26 32 27
Berdasakan hasil nilai angket tentang ketaatan pada tata tertib sekolah di peroleh nilai tertinggi yaitu 40 dengan kategori A dan terendah 24 dengan
A A A B B A A B A B B A A A B A A A A A B C A A B B A B B A A A B A B B A B
kategori D kemudian di tetapkan menjadi interval, untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : i
( Xt Xr ) 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval
Dari rumus ini di peroleh : i
( Xt Xr ) 1 Ki
i
(40 24 ) 1 4
i
16 1 4
i = 4.25 di bulatkan menjadi 4 Untuk analisis di butuhkan rumus
p
F x100 % (Hadi,1983:70) N
Adapun langkahnya sebagai berikut : a) Mencari individu yang tergolong A (tinggi) B (sedang) C (cukup) D (rendah)
b)
c)
1.
Tinggi mencapai 35 siswa
2.
Sedang mencapai 16 siswa
3.
Cukup mencapai 1 siswa
4.
Rendah mencapai 0 siswa
Jumlah kategori 1.
Kategori A = 35 siswa
2.
Kategori B = 16 siswa
3.
Kategori C = 1siswa
4.
Kategori D = 0 siswa
Mencari presentase masing-masing
35 100 % = 67,30% 52
1.
Kategori A = P
2.
Kategori B = P
16 100 % = 30,76% 52
3.
Kategori C = P
1 100 % = 1,92% 52
4.
Kategori D = P
0 100 % = 0 % 52 Tabel XIII
Frekuensi Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah NO
Kategori Ketaatan pada tata tertib 1 Tinggi (A) 2 Sedang (B) 3 Cukup (C) 4 Rendah (D) Jumlah
Interval
Frekuensi
Presentase
36 - 40 32 - 35 28 - 31 24 - 27
35 16 1 0 52
67,30% 30,76% 1,92% 0% 100%
B. Analisis Hipotesa Untuk membuktikan terima atau tidaknya hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan, maka dilakukan perhitungan untuk memperoleh angka koefisien (rxy) dengan terlebih dahulu menyiapkan tabel sebagai berikut : Tabel XV Persiapan Mencari Korelasi antara Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah di MA Ma’arif Cepogo Boyolali NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
X 36 36 32 30 35 40 30 33 31 31 38 27 31 30 32 31 34 24 28 32 27 27 27 30 30 29
Y 34 36 32 30 40 34 32 32 31 38 38 31 38 36 36 31 34 30 30 32 35 30 33 29 29 35
NO 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
X 31 30 31 32 25 28 28 30 25 21 28 31 28 24 26 27 30 29 26 26 23 28 24 25 26 29
Y 37 36 30 37 38 36 35 35 29 24 36 32 28 29 30 34 30 35 35 35 35 35 34 26 32 27
C. Analisis Data Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah Di Madrasah Aliyah Ma’arif Bakulan Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2013 Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis lakukan. Yaitu “Ada Hubungan positif antara Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan Pada Tata Tertib Sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Bakulan Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2013” Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel (correlation) X dan Y dengan menggunakan rumus korelasi prearrson product moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korrelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Dengan rumus sebagai berikut: (
rxy=
) (
√*(
)(
) +*(
) ) (
) +
(Arikunto,1995 : 67-68) Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
XY
: Perkalian antara X dan Y
X
:
Variabel
skor
pertama
(intensitas
mengikuti
kegiatan
keagamaan) Y
: Variabel skor kedua (sikap kepatuhan terhadap tata tertib sekolah)
: Sigma
Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali tahun pelajaran 2013 2. Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikanya. 3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment angka kasar. Tabel XIV Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa dengan Ketaatan pada Tata Tertib Sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali tahun pelajaran 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
X 36 36 32 30 35 40 30 33 31 31 38 27 31 30 32 31 34 24
Y 34 36 32 30 40 34 32 32 31 38 38 31 38 36 36 31 34 30
X2 1296 1296 1024 900 1225 1600 900 1089 961 961 1444 729 961 900 1024 961 1156 576
Y2 1156 1296 1024 900 1600 1156 1024 1024 961 1444 1444 961 1444 1296 1296 961 1156 900
X.Y 1224 1296 1024 900 1400 1360 960 1056 961 1178 1444 837 1178 1080 1152 961 1156 720
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Jumlah
28 32 27 27 27 30 30 29 31 30 31 32 25 28 28 30 25 21 28 31 28 24 26 27 30 29 26 26 23 28 24 25 26 29 1522
30 32 35 30 33 29 29 35 37 36 30 37 38 36 35 35 29 24 36 32 28 29 30 34 30 35 35 35 35 35 34 26 32 27 1716
284 1024 729 729 729 900 900 841 961 900 961 1024 625 784 784 900 625 441 784 961 784 576 676 729 900 841 676 676 529 784 576 625 676 841 44778
900 1024 1225 900 1089 841 841 1225 1369 1296 900 1369 1444 1296 1225 1225 841 576 1296 1024 784 841 900 1156 900 1225 1225 1225 1225 1225 1156 676 1024 729 57240
840 1024 945 810 891 870 870 1015 1147 1080 930 1184 950 1008 980 1050 725 504 1008 992 784 696 780 999 900 1015 910 910 805 980 816 650 834 783 50572
∑X
= 1522
∑Y
= 1716
∑X2
= 44778
∑Y2
= 57240
∑XY = 50572 N
= 52
(
rxy=
√*(
)(
)
) +*(
) (
) (
(
rxy=
√*
) +*
(
rxy=
√*
) (
) +
+ *
√*
rxy=
) (
) +
+*
+
+
rxy=
√
rxy= rxy=0,921
D. Interprestasi Data Setelah data di uji, langkah selanjutnya adalah mengadakan konsultasi hasil perhitungan (rxy) 0.921.
Untuk N (responden) 52, r tabel taraf
signifikan 1% diperoleh nilai 0,361. Nilai rxy (0,921) lebih besar dari 0,361. Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut dengan r hitung atau nilai yang diperoleh dalam perhitungan :
0,921 > 0,361pada taraf signifikansi 1% Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat” hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali Tahun 2013 termasuk kategori baik. Dari penelitian terdapat sebanyak 48,07% termasuk kategori tinggi, 36,53% termasuk kategori sedang, 13,46% termasuk kategori cukup, 1,92% termasuk kategori rendah. 2. Ketaatan pada tata tertib sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali Tahun 2013, sebagian besar termasuk kategori tinggi yakni sebesar 67,30%, kategori sedang 30,76%, sedang kategori cukup 1,92% dan tidak ada yang termasuk kategori rendah. 3. Hasil analisis uji hipotesis diketahui test korelasi product moment yang besarnya 0,921, dikonsutasikan pada tabel nilaikoefisien korelasi “r” product moment, yang pada taraf signifikasi 1% besarnya 0,361 ternyata “r” hasil perhitungan adalah lebih besar dari “r” tabel pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian hasil hipotesis yang berbunyi “ ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah di Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali tahun 2013 “dapat diterima”.
B. Saran-saran Dari hasil penelitian yang penulis lakukan memperoleh temuan bahwa hubungan motivasi belajar siswa dengan ketaatan pada tata tertib sekolah ada hubunganya artinya dengan adanya motivasi belajar yang tinggi maka siswa dapat menaati peraturan ataupun tata tertib yang ada di sekolah tersebut. Dari itulah maka penulis akan memberikan sumbangan pemikiran sebagai saran-saran, antara lain : 1.
Untuk Sekolah Siswa adalah peserta didik yang memiliki potensi untuk tumbuh secara psikologis maka penulis menyarankan agar keterlibatan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran
yang
diselenggarakan oleh sekolah perlu bimbingan secara terencana, teroganisir, dan berkesinambungan. Bimbingan tersebut dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pengamalan kegiatan belajar di sekolah yang menyenangkan siswa akan termotivasi yang pada akhirnya ketaatan siswa terhadap tata tertib sekolah akan terwujud dengan baik 2.
Kepada Kepala Sekolah Sehubungan masalah motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Ma’arif
Gunung
Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali, maka
hendaknya sekolah mengadakan hubungan atau mengkoordinasi dengan guru, secara terencana dan positif serta berkesinambungan terutama dalam menaati tata tertib yang ada di sekolah.
3.
Para Guru Hendaknya guru lebih giat dalam ikut serta selalu berusaha menambah wawasan kependidikan maupun ketrampilan untuk menunjang khasanah dalam proses belajar mengajar nagar guru dat memotivasi siswa.
4.
Anak Didik Di antara syarat-syarat mendapatkan ilmu pengetahuan antara lain bersungguh-sungguh, merasa bodoh, dan bersahabat dengan guru. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat berperan dalam pelaksanaan tata tertib di sekolah.
5.
Orang Tua/Wali Murid a) Hendaknya orang tua lebih memperlihatkan terhadap anak, lebihlebih terhadap masalah belajar, karena bagaimanapun juga mereka masih sangat membutuhkan perhatian dari orang tuanya dalam masalah belajar b) Hendaknya orang tua benar-benar memperhatikan putra putrinya karena anak lebih banyak di rumah dari pada di sekolah, maka peran orang tua sangat penting dalam menunjang prestasi belajar anak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.1992.Manajemen Secara Manusiawi.Rineka Cipta.
Crow and Crow.1990. Pengantar Ilmu Pendidikan.Yogyakarta. Rake Sarasin. Gerungan.1997.Psychologi Sosial.Bandung:Eresco. Hadi,Sutrisno.1981.Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sriyanti,Lilik.2011.Psikologi Belajar.Salatiga Press. Mulyati.2005.Psikologi Belajar.Yogyakarta:C.V. Andi offset. Sardiman
A,M.2009.
Interaksi
&
Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:Rajawali Pers. Slameto.1991.Proses
Belajar-Mengajar
dalam
Sistem
Kredit
Semester.Jakarta:Bumi Aksara Sugiyono.2011.Metode
Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
dan
R&D.Bandung.Alfabeta. Syah, Muhibbin.1995.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Tadjab.1994.Ilmu Jiwa Pendidikan.Surabaya.Karya Abditama. Wahyuni, Esa Nur.2009.Motivasi dalam Pembelajaran.Malang:UIN Malang Press.
Kisi-Kisi Intrumen Angket
No
Variabel
11.Keaktifan pada tata tertib sekolah
Indikator 1. Memakai seragam sekolah
2. Menjaga, memeliha kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan madrasah
2
Motivasi siswa
Angket 1. Saya memakai seragam sekolah sesuai ketentuan yang berlaku? 2. Saya mengenakan atribut secara lengkap? 3. Saya berpenampilan rapi waktu disekolah? 4. Saya menjaga dan memelihara kebersihan serta keindahan lingkungan madrasah?
3. Membayar sumbangan 5. Saya membayar sumbangan operasional sekolah (SOP) operasional pendidikan tepat pada waktunya? sekolah (SOP) 6. Saya memakai sepatu warna 4. Mengikuti ketentuan hitam sesuai ketentuan yang berlaku pada sekolah? peraturan sekolah 7. Saya datang kesekolah tidak pernah terlambat? 8. Saya mengikuti apel pagi pada jam 06.50? 5. Patuh dan 9. Saya menghormati guru dan menghormati semua karyawan di sekolah guru/karyawan maupun waktu diluar sekolah? 10. Saya mengerjakan tugas dari guru 6. Ingin menambah 11. Saya berusaha untuk pengetahuan menambah pengetahuan dari buku maupun internet? 7. Timbulnya rasa ingin 12. Saya mempunyai rasa tahu pingin tahu dari materimateri yang disampaikan oleh guru? 8. Adanya harapan dan 13. Saya mempunyai harapan
cita-cita masa depan
yang tinggi untuk mencapai cita-cita? 14. Saya mempunyai harapan untuk sukses? 9. Menannyakan hal-hal 15. Saya menanyakan kepada yang belum diketahui guru/teman yang lebih kepada guru tahu,jika kurang paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan dikelas? 16. Saya mengulangi pelajaran, apabila belum mengerti? 10. Membaca buku-buku 17. Saya membaca buku pelajaran pelajaran, sebelum pelajaran dimulai? 11. Konsentrasi dalam 18. Saya focus/konsentrasi mengikuti pelajaran dalam mengikuti pelajaran? 12. Mempunyai jadwal 19. Setiap ada pekerjaan rumah khusus dalam pelajaran (PR), saya mengerjakan? 13. Mengerjakan tugas 20. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dari guru?
ANGKET UNTUK RESPONDEN
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama
: …………………………
Kelas : ……………………
Jenis Kelamin : ………………………… II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Sebelum menjawab, bacalah dengan cermat pertanyaan-pertanyaan yang ada. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda centang ( ) pada alternatif jawaban yang tersedia 3. Setiap jawaban dari kalian berguna sekali dalam penelitian ini, untuk itu jawablah dengan jujur dan jawaban kalian akan dijaga kerahasiannya. 4. Peneliti mengucapkan terima kasih banyak atas kesediaan kalian menjadi responden III. DAFTAR PERTANYAAN No
Pernyataan
Jawaban SS
1.
Saya mengerjakan tugas dari guru.
2.
saya membaca buku pelajaran, sebelum pelajaran dimulai
3.
saya bertanya kepada guru atau teman yang lebih tahu, jika kurang paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan di kelas
4.
setiap ada pekerjaan rumah (PR), saya mengerjakan
5.
Saya fokus/konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
S
KK
skor TP
6.
saya berusaha untuk menambah pengetahuan dari buku maupun internet
7.
Saya mempunyai rasa ingin tahu dari materimateri yang disampaikan oleh guru
8.
Saya mempunyai harapan untuk sukses
9.
Saya mempunyai harapan yang tinggi untuk mencapai cita-cita
10.
Saya mengulangi pelajaran, apabila belum mengerti
Keterangan : SS
= Sering Sekali
S
= Sering
KK
= Kadang-kadang
TP
= Tidak pernah
No
Pernyataan
jawaban SL
1.
Saya datang ke sekolah tidak pernah terlambat.
2.
Saya memakai sepatu warna hitam sesuai ketentuan sekolah
3.
Saya mengikuti apel pagi pada jam 06.50
4.
Saya menghormati guru dan karyawan di sekolah maupun waktu diluar sekolah
5.
Saya berpenampilan rapi waktu di sekolah
6.
Saya mengenakan seragam sekolah sesuai ketentuan yang berlaku
7.
Saya mengenakan atribut secara lengkap
8.
Saya pulang dari sekolah sebelum jam usai
9.
saya menjaga dan memelihara kebersihan serta keindahan lingkungan Madrasah
10. Saya membayar Sumbangan Oprasional Sekolah (SOP) tepat pada waktunya
Keterangan : SL
= Selalu
SR
= Sering
KK
= Kadang - kadang
TP
= Tidak pernah
SR
KK
Skor TP
Tabel Daftar Nama Responden Madrasah Aliyah Ma’arif Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Responden Arif Wibowo Adi Hermanto Shodiq M. Kholidin Arif Nur W Winarno M . Rosyid Tutik R Kalimatun Nisak Sofiyani Mega Berliana Y Lusi Kusnaeni Sri Suryaningsih Siti Fatimah Tri Muryani Reni Indriyati Nurul Hidayah Bayu Kristanto Agung Prasetyo Zain Fathurrahman E Hamdani Dedi Sulaiman Doni Surawan Sholeh Mahfud Yusuf Anwari Resa M. Ansori Indana Z U Lutfiyah Sukma K Tika Malikatun N Lutfiyah Khusnul Fitriana Nurul Hidayah Wahidatun D H Salisatun Nafi’ah Dwi Wahyuni Tri Hananto Sukron Aninudin Septiawan
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Ari Prasetyo Jumar Daryanto Ali Masfur M Fatoni Eka Ftriani Dewi Wahyuni Muyasaroh Hera Sulistyaningrum Asfiyatul Fajriyah Siti Mutmainah Wahyuningtyas Eka Triana Nanik Rahayu Ningsih
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
DAFTAR NILAI SKK Nama
: Anisa Kurniati
NIM
: 11109086
Jurusan/Progdi PA
: Tarbiyah/PAI : Achmad
Maimun, M.Ag
No 1
Jenis Kegiatan
Waktu Kegiatan
Orientasi Pengenalan
18-20 agustus
Akademik dan
2009
Status
Nilai
Peserta
3
21 Agustus 2009
peserta
3
User Education ( Pendidikan 29 Agustus 2009
peserta
3
peserta
2
20 April 2010
peserta
6
24 April 2010
peserta
3
24 April 2010
peserta
2
Praktikum Baca Tulis Al
02 November
Peserta
2
Qur’an (BTA)
2010
Praktikum Etika Profesi
25 November
peserta
3
Keguruan
2010
Seminar “Membedah
06 Juni 2011
Peserta
2
Kemahasiswaan(OPAK) 2
Pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESIQ)
3
Pemakai) 4
Tafsik Spesial Ramadhan
11 september 2009
5
Seminar “Peningkatan Bahasa Internasional Untuk menguatkan Pendidikan Nasional”
6
Seminar “ achievement Motivation Training (AMT)”
7
Bedah Buku “ Jalan Cinta para pejuang”
8
9
10
Pemikiran dan Gerakan” 11
Praktikum Kepramukaan
22 Juli2011
peserta
3
12
Praktikum Metodologi
23 September
peserta
3
Pendidikan Agama Islam
2011
Praktikum Telaah
13 Maret 2012
Peserta
3
23 Juni 2012
Peserta
6
29 Oktober 2012
Peserta
6
23 Februari 2013
Peserta
6
13 Maret 2013
Peserta
6
26 Maret 2013
Peserta
6
01 Juni 2013
Peserta
6
13
Kurikulum Pendidikan Agama Islam 14
Seminar Nasional” Mewaspadai Gerakan Islam Garis Keras di Perguruan Tinggi”
15
Seminar Regional” Indonesia Satu”
16
Seminar Nasional” Kepemimpinan dan Masa Depan Bangsa”
17
Seminar Nasional” HIV/AIDS Bukan Kutukan Dari Tuhan”
18
Seminar Nasional” Ahlussunah Waljamaah Dalam Perspektif Islam Indonesia”
19
Seminar Nasional ” Peran Nyata Mahasiswa Dalam Menyikapi Perpolitikan Indonesia”
Jumlah
74
Salatiga, 13 Jannuari 2014 Mengetahui Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
H. AGUS WALUYO, M.Ag NIP.19670112 19923 1 005
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Tempat/tanggal lahir NIM Jurusan Alamat Asal Jenis Kelamin Agama Warga Negara Nama Orang Tua a. Ayah b. Ibu Jenjang Pendidikan
: ANISA KURNIATI : Boyolali, 16 pebruari 1991 : 11109086 : Tarbiyah PAI : Mojorejo, Jelok, Cepogo, Kab.Boyolali : Perempuan : Islam : Indonesia : Rochmad : Sri Rahayu : 1. Tarbiyatul Atfal Paesan tahun 1997 2. Madrasah Ibtidaiyah Paesan tahun 2003 3. MTS Negeri Gunung Wijil Cepogo tahun 2006 4. MA Ma’arif Gunung Wijil Cepogo tahun 2009
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 02 Februari 2014 Penulis
ANISA KURNIATI