UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI MEDIA KARTU BAHASA PADA SISWA KELAS V MI GUNUNG WIJIL, BAKULAN, CEPOGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: MAISARAH HUSNAH NIM: 11507011 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
MOTTO
َﺎ ﻟَﻌَﻠﱠﻜُﻢْ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮْناِﻧﱠﺎ اَﻧْﺰَﻟْﻨَﺎهُ ﻗُﺮْآﻧًﺎ ﻋَﺮَﺑِﯿ
“ Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Q.S. Yusuf: 2)
ٌ وَﻛَﻼَمَ اَھْﻞِ اﻟﺠَﻨﱠﺔِ ﻓِﻲ اﻟﺠَﻨﱠﺔِ ﻋَﺮَﺑِﻲ, وَاﻟْﻘُﺮْآنَ ﻋَﺮَﺑِﻲﱞ,ٌاَﺣَﺒُّﻮا اﻟْﻌَﺮَبَ ﻟِﺜَﻼَثٍ ﻟِﺎَﻧﱢﻲ ﻋَﺮَﺑِﻲ
“ Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya adalah orang arab, bahwa Al Quran adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa Arab” (HR. Al Thabrani)
ْاَﺣْﺮِﺻُﻮْ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻌَﻠُّﻢِ اﻟﻠﱡﻐَﺔُ ﻟﻌَﺮَﺑِﯿﱠﺔِ ﻓَﺎءِﻧﱠﮫُ ﺟُﺰْءٌ ﻣِﻦْ دِﯾْﻨِﻜُﻢ
“ Bersemangatlah dalam mempelajari bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab adalah bagian dari agamamu” (Umar Ibnu Khattab)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Ayahku tercinta yang telah menghadap Sang Kholiq, Semoga amal beliau diterima disisi Allah SWT. 2. Ibuku tercinta, sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya 3. Kakak-kakakku tersayang yang selalu memberikan nasehat dan dukungan 4. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat dan menemani perjalanan kuliahku
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya, khususnya kepada: 1. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Stain Salatiga. 2. Miftachurrif’ah, M.Pd, selaku sekretaris program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 3. Fatchurrahman, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
5. Ngafiah, S.Pd selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil yeng telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian madrasah yang beliau pimpin. 6. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Gunung Wijil yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut. 7. Murid-murid kelas V MI Gunung Wijil yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 9. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat. 10. Teman seperjuangan, PGMI 2007, yang selama ini telah berjuang bersama. 11. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian. 12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, September 2011 Penulis
Maisarah Husnah
ABSTRAK Husnah, Maisarah. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Arab Melalui Media Kartu Bahasa pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Fatchurrahman, M.Pd.
Kata kunci: hasil belajar dan media kartu bahasa Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Bahasa digunakan sebagai sarana bertukar informasi antar individu. Penguasaan bahasa asing atau bahasa negara lain mutlak diperlukan pada masa ini untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia maka bahasa asing dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Salah satu bahasa asing yang diajarkan disekolah, khususnya sekolah agama islam termasuk MI, adalah bahasa Arab. Pengajaran bahasa asing tersebut diharapkan agar siswa mampu menggunakan bahasa asing sebagai alat komunikasi baik komunikasi aktif maupun komunikasi pasif. Namun pada kenyataannya, siswa belum mampu menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi. Hal ini disebabkan karena pembelajaran selama ini cenderung pasif sehingga anak tidak terbiasa menggunakan bahasa Arab. Peneliti berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan media kartu bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas V MI Gunung Wijil. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Subyek pada penelitian adalah siswa kelas V MI Gunung Wijil yang berjumlah 19 anak dengan rincian 11 laki-laki dan 8 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen pengumpul data diantaranya: soal test, pedoman pengamatan, dokumentasi dan angket. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media kartu bahasa mampu menarik perhatian siswa terhadap pelajaran bahasa arab serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa arab dibuktikan dengan hasil pengamatan dan angket. Penggunaan media kartu bahasa dan metode diskusi serta penugasan individu mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dari data hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai pada pra siklus adalah 62. Kemudian pada siklus I meningkat menjadi 63,03. Pada siklus II menggunakan strategi tutor sebaya dan nilai rata-rata naik menjadi 66,15 namun waktu dan pembelajaran kurang efektif. Lalu pada siklus III dengan diskusi kelompok dan bimbingan intensif individu bagi yang memperoleh nilai sangat rendah, rata-rata nilai menjadi 67,68. Dengan demikian hasil belajar siswa meningkat dengan penggunaan media kartu bahasa.
DAFTAR ISI Judul................................................................................................................ Persetujuan pembimbing................................................................................. Pengesahan kelulusan..................................................................................... Pernyataan keaslian tulisan............................................................................. Motto............................................................................................................... Persembahan................................................................................................... Kata pengantar................................................................................................ Abstrak........................................................................................................... Daftar Isi......................................................................................................... Daftar Tabel.................................................................................................... Daftar Gambar................................................................................................ Daftar lampiran............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................... B. Rumusan Masalah .............................................................................. C. Tujuan Penelitian................................................................................ D. Manfaat Penelitian.............................................................................. E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan................................. F. Definisi Operasional............................................................................ G. Metodologi Penelitian......................................................................... H. istematika Penulisan......................................................................... BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar................................................................................................. 1. Pengertian Belajar.......................................................................... 2. Tujuan Belajar................................................................................ 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.................................. 4. Prinsip Belajar................................................................................ B. Hasil Belajar....................................................................................... 1. Pengertian Hasil Belajar................................................................. 2. Klasifikasi Hasil Belajar................................................................. 3. Penilaian Hasil Belajar................................................................... C. Media Pembelajaran........................................................................... 1. Pengertian Media........................................................................... 2. Macam-Macam Media................................................................... 3. Kriteria Pemilihan Media...............................................................
i ii iii iv v vi vii ix x xii xiv xv 1 7 7 8 9 10 13 20
22 22 23 25 30 31 31 31 33 35 35 37 38
4. Tujuan Dan Manfaat Media........................................................... 5. Media Kartu Bahasa...................................................................... 6. Kelebihan Dan Kelemahan Media Kartu Bahasa........................... D. Mata Pelajaran Bahasa Arab............................................................... 1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Arab........................................ 2. Kompetensi Bahasa Arab............................................................... 3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab................................................ 4. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Arab.......................................... 5. Karakteristik Bahasa Arab.............................................................. E. Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Media Kartu Bahasa ................. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah.................................................................. B. Deskripsi Penelitian............................................................................ 1. Pra Siklus....................................................................................... 2. Siklus I........................................................................................... 3. Siklus II.......................................................................................... 4. Siklus III......................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus............................................................................................ B. Siklus I................................................................................................ C. Siklus II............................................................................................... D. Siklus III.............................................................................................. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................... B. Saran .................................................................................................. Daftar Pustaka Lampiran-lampiran
39 41 42 43 43 43 44 46 47 48 50 53 53 54 59 63 67 70 75 79 86 87
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Siswa Kelas V MI Gunung Wijil.................................................
14
Tabel 2. 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Arab Kelas V....
43
Tabel 3.1. Data Siswa MI Gunung Wijil...............................................................
52
Tabel 3.2. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI Gunung Wijil................ 52 Tabel. 3.3 SK dan KD siklus I...............................................................................
54
Tabel 3.4.Format Lembar Pengamatan Keaktifan dan Perhatian Siswa................ 55 Tabel 3.5 SK dan KD Siklus II..............................................................................
60
Tabel 3. 6. SK dan KD Siklus III........................................................................... 64 Tabel 4. 1. Daftar Nilai Siswa Sebelum Menggunakan Media Kartu Bahasa.......
67
Tabel 4. 2. Daftar Nilai Pre Tes.............................................................................
68
Tabel 4. 3. Hasil Angket Motivasi Pra Siklus........................................................ 70 Tabel 4. 4. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus I..................................................
71
Tabel 4. 5. Hasil Pengamatan Tingkat Perhatian Siswa Siklus I...........................
71
Tabel 4. 6. Pembagian Kelompok dan Nilai Kelompok Siklus I........................... 72 Tabel 4. 7. Daftar Nilai Ulangan Harian Siklus I................................................... 73 Tabel 4. 8. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus II.................................................
76
Tabel 4. 9. Hasil Pengamatan Tingkat Perhatian Siswa Siklus II.......................... 77 Tabel 4. 10. Daftar Nilai Harian Siklus II.............................................................. 77 Tabel 4. 11. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus III.............................................. 80 Tabel 4.12. Hasil Pengamatan Tingkat Perhatian Siswa Siklus III.......................
81
Tabel 4. 13. Daftar Nilai Ulangan Harian Siklus III.............................................. 81 Tabel 4. 14. Daftar Nilai Pre Test dan Post Test.................................................... 83 Tabel 4.15 Hasil Angket Akhir Siklus................................................................... 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1.1, Tahap Penelitian.............................................................
17
Gambar.2.1 Penilaian Menurut Alatnya..............................................
35
Gambar. 4.1. Diagram Perubahan Hasil Belajar.................................
83
Gambar. 4.2 Diagram Perubahan Motivasi Belajar............................
85
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
RPP Siklus I
Lampiran II
RPP Siklus II
Lampiran III
RPP Siklus III
Lampiran IV
Soal Ulangan Harian I
Lampiran V
Soal Ulangan Harian II
Lampiran VI
Soal Ulangan Harian III
Lampiran VII
Kunci Jawaban Ulangan Harian I
Lampiran VIII
Kunci Jawaban Ulangan Harian II
Lampiran IX
Kunci Jawaban Ulangan Harian III
Lampiran X
Soal Pre Test
Lampiran XI
Soal Post Test
Lampiran XII
Kunci Jawaban Pre Test
Lampiran XIII
Kunci Jawaban Post Test
Lampiran XIV
Lembar Pengamatan
Lampiran XV
Angket Motivasi Siswa
Lampiran XVI
Media Kartu Bahasa
Lampiran XVII
Foto Kegiatan Pembelajaran
Lampiran XVIII Lembar Konsultasi Lampiran XIX
Nota Pembimbing
Lampiran XX
Surat Ijin Penelitian
Lampiran XXI
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran XXII
Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci untuk semua perkembangan dan kemajuan. Dalam proses pendidikan manusia berupaya untuk mewujudkan semua potensi yang dimiliki. Dalam proses pengembangan potensi, pendidikan mempunyai beberapa jalur yaitu jalur formal dan non formal. pada pendidikan formal, segala proses pembelajaran diatur dalam sebuah kurikulum. Sedangkan pada jalur non formal pendidikan tidak dibatasi pada kurikulum. Salah satu implementasi pendidikan formal adalah pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Pendidikan sekolah terdiri dari berbagai jenjang yang dimulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Terlepas dari penggolongan pendidikan formal dan non formal, sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga. Sekolah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensikompetensi termasuk kompetensi berbahasa. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahasa merupakan unsur penting dalam berkomunikasi. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan perasaannya sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Bahasa menyatukan ide-ide dari individu dan menyatukan mereka dalam mencapai tujuan. Bahasa merupakan budaya yang memiliki kekhasannya berbeda-beda. Setiap negara mempunyai bahasa yang dipakai
1
2
dan berbeda dengan negara lain. Karena perbedaan yang terdapat pada setiap negara mengakibatkan beberapa negara tidak dapat berkomunikasi dengan negara lain. Jika suatu negara tidak mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan negara lain akan menyebabkan kondisi negara tersebut terpuruk dan tidak mampu berkembang, tidak hanya pada aspek pendidikan akan tetapi juga pada aspek lain seperti ekonomi dan pemerintahan. Mengingat pentingnya penguasaan bahasa, maka pengajaran bahasa asing dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Bahasa asing dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal untuk memberikan pengetahuan tentang bahasa asing pada siswa sebagai bekal menghadapi era globalisasi dan berinteraksi dengan dunia internasional. Adapun bahasa asing yang sering diajarkan di sekolah adalah bahasa Inggris, Mandarin dan Prancis. Sedangkan pada sekolah yang berbasis pada agama Islam, bahasa asing yang menjadi pelajaran yang sangat penting yaitu bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional. Azhar arsyad (2002:1) mengatakan bahwa bahasa Arab digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Bahasa Arab juga menjadi kunci ilmu pengetahuan saat kaum muslimin di Andalusia menguasai ilmu pengetahuan pada tahun 613 M. Pada tahun tersebut merupakan masa kebangkitan Islam dan banyak para imuwan Islam yang menulis ilmu pengetahuan dalam sebuah buku dengan bahasa Arab. Bangsa barat mempelajari bahasa Arab untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang ditulis para ilmuwan Islam.
2
3
Belajar bahasa Arab bagi umat Islam sendiri bukanlah sekedar belajar bahasa asing. Belajar bahasa Arab berarti juga belajar agama. hal tersebut karena bahasa Arab merupakan bahasa yang dipakai dalam penyampaian agama Islam dan merupakan bahasa yang dipakai dalam kitab suci agama Islam, Al Quran. Bahasa Arab merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai seseorang jika hendak mempelajari Islam secara mendalam. Dalam pelaksanaan pengajaran bahasa, terdapat prinsip yang harus diperhatikan yaitu: pertama bahwa kemampuan berbahasa merupakan sebuah proses kreatif dan memerlukan pengembangan dari individu, bukan sekedar menghafal. Kedua, pemilihan materi disesuaikan pada kebutuhan komunikasi. Ketiga, pola kalimat perlu diberikan sebagai landasan untuk mengkreasi ujaran sesuai yang dibutuhkan (Efendi, 2002:19). Dengan memperhatikan prinsip tersebut diharapkan individu yang belajar bahasa dapat menggunakan bahasa tersebut sebagai alat komunikasi dengan baik Dimasa modern sekarang ini keberadaan bahasa Arab khususnya di Indonesia dapat dikatakan sudah mulai luntur. Hal ini dapat kita lihat pada jumlah masyarakat yang mempelajari bahasa Arab semakin sedikit. Bahasa Arab sedikit demi sedikit dan terlihat jelas telah tergeser oleh bahasa lain seperti bahasa Inggris. Bahkan di lembaga pendidikan islam pun banyak ditemui mayoritas siswa lebih senang dan lebih fasih berbicara bahasa Inggris dari pada bahasa Arab.
3
4
Pada jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah MI), sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI mata pelajaran bahasa Arab diberikan pada siswa sejak kelas IV dengan alokasi waktu 2-4 jam pelajaran setiap minggunya sesuai dengan keputusan tim pengembang kurikulum disetiap sekolah. Secara umum materi palajaran bahasa Arab meliputi tema dasar yang sering ditemui siswa sehari-hari seperti keluarga, rumah, sekolah atau madrasah dan lain sebagainya yang dikemas dalam empat kompetensi bahasa yaitu menyimak, berbicara,membaca, dan menulis. Pembelajaran bahasa asing di Madrasah Ibtidaiyah, khususnya bahasa arab, bertujuan agar siswa mampu menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pasif maupun bahasa aktif. Bahasa sebagai bahasa pasif maksudnya siswa mampu menerima informasi yang disampaikan dalam bahasa asing. Sedangkan bahasa sebagai bahasa aktif memiliki maksud yaitu siswa mampu menyampaikan informasi dalam bahasa asing. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut maka diperlukan pengusaan pengetahuan dasar kebahasaan yang sesuai dengan bahasa asing yang dipelajari. Dalam bahasa Arab, siswa harus menguasai mufrodat dan nahwu shorof. Mufrodat merupakan kosakata dalam bahasa Arab. Sedangkan nahwu shorof adalah tata bahasa yang digunakan dalam bahasa Arab. Namun pada kenyataannya, harapan tersebut masih banyak mengalami kendala. Penguasaan bahasa Arab sebagai bahasa aktif oleh siswa masih sangat rendah. Siswa mampu membaca, mampu memahami saat dibacakan sebuah kalimat, namun siswa akan sangat kasulitan untuk
4
5
mengungkapkan sebuah kalimat. Hal ini karena siswa selama ini cenderung pasif dalam pembelajaran. Metode yang dipakai seringkali hanya metode ceramah. Pembelajaran
bahasa
Arab
tidak begitu
banyak
mengikuti
perkembangan. Masih banyak pengajar bahasa Arab yang menggunakan metode dan teknik pembelajaran konvensional yang kurang menarik bagi peserta didik. Selama ini peneliti mengajarkan bahasa Arab menggunakan metode ceramah dan jarang sekali bahkan hampir tidak pernah pengajar menggunakan
media pembelajaran dalam
mengajarkan bahasa Arab.
Kondisi tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas pengajaran bahasa Arab dan berpengaruh pada rendahnya kemampuan bahasa Arab siswa. Selain dari faktor pengajar, adapula kendala yang berasal dari siswa. mayoritas siswa tidak tertarik pada pelajaran bahasa Arab. Kebanyakan siswa merasa takut pada mata pelajaran bahasa Arab. Berdasarkan temuan peneliti di masyarakat, beberapa anak enggan masuk ke madrasah karena takut terhadap mata pelajaran bahasa Arab. Pola pikir siswa yang beranggapan bahwa bahasa Arab itu sulit dan membosankan berpengaruh pada motivasi sebagian besar siswa dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi tidak memperhatikan sehingga berpengaruh pula pada prosentase informasi yang dapat diterima dan dipahami. Guna mengubah keadaan kelas tersebut peneliti berinisiatif untuk melakukan
inovasi dalam pengajaran bahasa Arab. Proses pembelajaran
bahasa Arab harus diubah mengikuti perkembangan ilmu pembelajaran baik
5
6
dari segi pendekatan, teknik maupun media yang digunakan. Dengan mengubah sistem pembelajaran bahasa Arab diharapkan anggapan siswa tentang bahasa Arab yang sulit dan membosankan akan berubah menjadi menyenangkan dan mengasyikkan. Peneliti beranggapan bahwa pembelajaran bahasa Arab harus dikemas dengan lebih menarik. Maka dari itu peneliti berinisiatif menggunakan media kartu bahasa dalam pengajaran bahasa Arab. Kartu bahasa merupakan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa. Kartu bahasa berupa kartu yang di dalamnya berisi kata atau kalimat atau gambar. Kartu bahasa akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. peneliti mencoba memadukan penggunaan media dengan berberapa metode dan teknik pembelajaran sehingga akan ditemukan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya aspek keterampilan menulis. Dengan menggunakan media kartu bahasa diharapkan siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Seiring dengan meningkatnya semangat siswa diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan
informasi.
Dengan meningkatnya
motivasi siswa diharapkan akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
6
7
B. Rumusan Masalah 1. Apakah dengan menggunakan media kartu bahasa dapat meningkatkan motivasi untuk mengikuti pelajaran bahasa Arab siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali? 2. Apakah dengan menggunakan media kartu bahasa dapat meningkatkan keaktifan dalam mengikiti pelajaran bahasa Arab siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali? 3. Apakah dengan menggunakan media kartu bahasa dapat meningkatkan perhatian dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali? 4. Apakah dengan menggunakan media kartu bahasa dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Arab siswa kelas V MI Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bahasa terhadap motivasi untuk mengikuti pelajaran bahasa Arab siawa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Cepogo, Boyolali. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bahasa terhadap keaktifan dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali.
7
8
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kartu bahasa terhadap tingkat perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali. 4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bahasa terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa kelas V MI Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui pengaruh penggunaan media kartu bahasa sehingga peneliti mengetahui dan mampu menggunakan salah satu media yang efektif dalam pembelajaran bahasa Arab serta mampu menemukan teknik pembelajaran bahasa Arab yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dengan menggunakan media dan teknik yang menarik diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat untuk pengajar Guru dapat menemukan media yang dapat membantunya dalam mengajar. Dengan menggunakan media yang tepat guru dapat lebih mudah dalam menyampaikan materi bahasa Arab. Penggunaan media yang tepat juga dapat mengatasi perbedaan karakteristik siswa sehingga
8
9
memudahkan guru dalam menyampaikan informasi pada siswa yang beragam karakteristiknya. b. Manfaat Untuk Siswa Dengan media kartu bahasa siswa akan merasa senang dan tidak cepat bosan mengikuti pelajaran. Dengan semangat yang tinggi siswa akan mampu memusatkan perhatian sehingga lebih cepat untuk memahami materi pelajaran. Penggunaan media mampu mambantu siswa dalam menyerap informasi yang diperoleh daripada sekedar mendengarkan. Seiring dengan meningkatnya pemahaman siswa maka nilai siswa pun akan naik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan jawaban yang bersifat sementara atas sebuah masalah. Hipotesis tindakan merupakan dugaan sementara tentang akibat yang akan terjadi dari sebuah tindakan. Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis mengambil hipotesis tindakan, melalui penggunaan media kartu bahasa dapat: 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali untuk mengikuti pelajaran bahasa Arab. 2. Meningkatkan keaktifan siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab.
9
10
3. Meningkatkan perhatian siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. 4. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali dalam mata pelajaran bahasa Arab. Penelitian dapat dikatakan berhasil jika telah memenuhi indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Arab. 2. Siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Arab. 3. Hasil belajar siswa meningkat yang diukur dengan nilai ulangan harian siswa yang meliputi: a. Meningkatnya jumlah mufrodat yang dikuasai b. Meningkatnya kemampuan kitabah (menulis) 4. Adanya peningkatan pengetahuan bahasa arab siswa yang meliputi mufrodat dan nahwu shorof yang diukur dengan pre test dan post test.
F. Definisi Operasional Untuk membatasi pemaknaan dan menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini, maka peneliti memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan
10
11
Upaya adalah usaha atau ikhtiar untuk mencapai maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2000: 3). Peningkatan merupakan suatu perubahan keadaan menjadi lebih baik. Upaya peningkatan merupakan usaha yang dilakukan dalam rangka membuat perubahan kearah yang lebih baik. 2. Hasil Belajar Hasil adalah sesuatu yang ada akibat dari usaha yang dilakukan. Sedangkan belajar adalah berusaha supaya mendapatkan suatu kepandaian (Purwadarminta, 2006: 121). Hasil belajar adalah kompetensi yang telah dicapai siswa setelah pembelajaran. Hasil belajar merupakan semua yang dapat diterima, dicerna dan disimpan oleh siswa saat berlangsung pembelajaran sehingga dapat mengubah pengetahuan atau perilaku siswa setelah pembelajaran. Hasil belajar merupakan puncak proses pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 2006:20). Hasil belajar diperoleh dari evaluasi yang dilakukan guru pada ahkir pembelajaran . Dalam pembelajaran bahasa Arab, hasil belajar meliputi beberapa aspek yaitu penguasaan kosakata(mufrodat), kemampuan mendengar(istima’), kemampuan berbicara(muhadatsah), kemampuan membaca(Qiraah), kemampuan menulis(kitabah). Namun dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada peningkatan hasil belajar bahasa arab sebagai bahasa komunikasi aktif yang kemudian
11
12
dikhususkan lagi pada aspek kemampuan menulis yang disesuaikan dengan standar kompetensi MI. 3. Media Kartu Bahasa Media merupakan jamak dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Assosiation for education and comunication technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi (Asnawir dan Usman, 2002:11). Asnawir dan Usman (2002:11) menyimpulkan media sebagai sesuatu yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi dan dapat merangsang pikiran dan perasaan siswa sehingga mampu mendorong teerjadinya proses belajar. Media merupakan segala yang digunakan saat menyampaikan informasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah dan memaksimalkan penerimaan informasi oleh penerima yang dalam hal ini adalah siswa. Kartu biasanya terbuat dari kertas yang keras dan tebal yang berisi kata, gambar, ungkapan atau kalimat (Rosyidi, 2009: 69). Kartu bahasa merupakan alat bantu ajar dalam pembelajaran bahasa yang berupa kartu berisi gambar atau kata. Isi kartu bahasa dapat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Kartu bahasa digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan memaksimalkan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. G. Metodologi Penelitian
12
13
1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang bertujuan membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan (Kunandar, 2008: 46). PTK merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan permasalahan yang ditemui di kelas dan dilakukan guna mencari pemecahan masalahnya. Penulis menggunakan pendekatan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui peneliti di kelas. Penulis memilih penelitian tindakan kelas karena beberapa alasan diantaranya: a. Agar penulis yang juga merupakan guru mampu membenahi proses pendidikan yang selama ini sudah berlangsung namun belum optimal sesuai masalah yang terdapat di kelas. b. Agar guru menemukan pemecahan atas masalah yang terjadi dikelas dengan tepat tanpa menggangu proses belajar mengajar. 2. Subyek Penelitian a. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil yang beralamatkan di Desa Bakulan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. b. Waktu penelitian
13
14
Waktu penelitian adalah waktu yang diperlukan peneliti untuk mengumpulkan semua data. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut: 1) Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Agustus 2011 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (50 menit). 2) Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Agustus 2011 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (50menit). 3) Siklus III Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Agustus 2011 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). c. Mata pelajaran Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran bahasa Arab kelas lima yang difokuskan pada tema lingkungan rumah dan halaman. Selain memfokuskan pada pokok bahasan, penelitian ini juga memfokuskan aspek hasil belajar yang akan dicapai yaitu pada kemampuan berbicara dan kemampuan menulis serta memperhatikan unsur penting kebahasaan yaitu penguasaan kosakata.
d. Karakteristik siswa
14
15
Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Mayoritas pekerjaan orang tua siswa merupakan petani dengan pendidikan terakhir SLTP. Siswa MI Gunung Wijil berasal dari kampung sekitar sekolah yang dalam kesehariannya jarang sekali atau bahkan tidak pernah menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi. Adapun rincian data siswa kelas V sebagai berikut: Tabel 1.1. Data siswa kelas V MI Gunung Wijil
No Nama Siswa
Umur
L/P
1
Fahrudin
11 th
2
Suwarto
12 th
Nama Orang Pekerjaan Tua
Orang Tua
L
Busroni
Tani
L
Widodo
Tani
Selamet 3
Rizki Kurniawan
10 th
L
Lestari
Tani
4
Mahdiyatul Muna R
10 th
P
Yateno
Swasta
5
Azizatun Nisa
10 th
P
Totok Trianto
Swasta
6
Yusuf Khoiruddin
10 th
L
Slamet Diyono
Tani
7
Rizqi Maulana
10 th
L
Lumaksono
Swasta
8
Yusroni
11 th
L
Husni
Tani
9
Agus Mustofa
11 th
L
Muhayat Alm.
Swasta
10
Munayatul Thoyyibah
10 th
P
Musyafa'
Tani
11
Faidah Inayati
10 th
P
Anwari
Swasta
12
Atikah Nur Faizah
10 th
P
Muhadi
Tani
15
16
13
Fajar Atriyani
10 th
P
Ahmad Slamet
Tani
14
Muhamad Hartanto
10 th
L
Darno
Tani
15
Ihsan Lutfi zabadi
10 th
L
Himam yahya
Tani
16
Andri Tri saputra
10 th
L
Harjono
Tani
17
M. Khoirul Anam A.
10 th
L
Hadi Sufyan
Tani
18
Dwi Ayu S.
11 th
P
Sumarno
Tani
19
Nur Arifah
10 th
P
Supardi
Tani
Sumber: Data Administrasi MI Gunung Wijil 3. Langkah-langkah Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis yang terdiri dari empat momentum yang penting yaitu penyusunan rencana, tindakan, observasi dan refleksi (Kunandar, 2008: 70). Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar bahasa Arab. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Perencanaan SIKLUS I 16
Pelaksanaan
17
Refleksi Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS III
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar.1.1, Tahap Penelitian ( Arikunto, 2008:16) a. Perencanaan Perencanaan merupakan proses mengembangkan rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada di kelas. b. Pelaksanaan Tahap ini merupakan realisasi semua yang telah direncakan sebelumnya. c. Pengamatan Observasi
dalam
penelitian
tindakan
kelas
merupakan
pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam kinerja kegiatan belajar mengajar.
d. Refleksi
17
18
Refleksi adalah usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya. 4. Instrumen penelitian Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yaitu: a. Tes. Peneliti menggunakan instrumen soal yang bersangkutan dengan mufrodat dan pola kalimat untuk mengukur hasil belajar siswa. b. Pedoman pengamatan. Peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengamati keaktifan dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa arab. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen, seperti foto kegiatan, daftar nilai siswa. d. Angket Peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam pengukuran minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan media kartu bahasa.
5. Teknik pengumpulan data
18
19
Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi dalam PTK umumnya dikumpulkan dua jenis data yaitu kuantitatif dan kualitatif
(Kunandar,
2008:123).
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan beberapa teknik diantaranya: a. Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa. b. Observasi Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. c. Dokumentasi Dokumentasi untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen. d. Angket Untuk mengumpulkan data motivasi siswa yang tidak bisa menggunakan teknik pengamatan. 6. Analisis data Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Untuk itu diperlukan dua teknik analisis data pula. Untuk data yang bersifat kualitatif, data yang dikumpulkan dari setiap observasi dianalisis secara deskriptif dan untuk melihat kecenderungan dalam proses pembelajaran digunakan teknik persentase. Untuk memperoleh hasil persentase peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
19
20
P=
x 100%
Keterangan P
: Persentase
n
: Point yang diperoleh : Jumlah semua point
20
1
Sedangkan untuk data yang bersifat kuantitatif, nilai ulangan harian siswa di analisis menggunakan rata-rata. Penghitungan rata-rata dilakukan dengan membagi jumlah nilai keseluruhan dengan jumlah siswa.
H. Sistematika Penulisan Laporan BAB I
: PENDAHULUAN, berisi: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian
dan
sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI, berisi: Belajar yang mencakup pengertian belajar, tujuan belajar, faktorfaktor yang mempengaruhi belajar, prinsip-prinsip belajar; hasil belajar yang mencakup pengertian hasil belajar, klasifikasi hasil belajar, penilaian hasil belajar; media pembelajaran mencakup pengertian
media
pembelajaran,
macam-macam
media
pembelajaran, kriteria pemilihan media, tujuan pemanfaatan media, media kartu bahasa, kelebihan dan kelemahan media kartu bahasa; mata pelajaran bahasa Arab mencakup kompetensi pembelajaran bahasa Arab, tujuan pembelajaran bahasa Arab, ruang lingkup pelajaran bahasa Arab, karakteristik pelajaran bahasa Arab; pembelajaran bahasa Arab dengan media kartu bahasa. BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN, berisi Subyek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III.
1
2
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi Kondisi awal, hasil pelaksanaan siklus I, hasil pelaksanaan siklus II, hasil pelaksanaan siklus III. BAB V
: PENUTUP, berisi Kesimpulan dan Saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar 1.
Pengertian Belajar Menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi menjadi kemampuan baru (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 10). Hilgart dan Bower mendefinisikan belajar adalah menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, mendapatkan informasi atau menemukan (Baharudin, 2008: 13). Belajar diartikan sebagai proses dalam usaha menguasai suatu pengetahuan. Sedangkan menurut Morgan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman (Baharudin,
2
3
2008: 14). Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi akibat adanya situasi yang menimbulkan reaksi individu. Perubahan yang dimaksudkan adalah perubahan yang berupa pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi atau gabungan dari hal-hal tersebut. Hitzman dalam bukunya “The Psychology of Learning and Memory” berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut (Rosyidi, 2009: 17). Suatu perubahan dapat dikatakan sebagai belajar jika dapat mempengaruhi diri individu. Menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu pelajar menggunakan pancaindranya (Suryabtara, 2007: 231). Dalam proses belajar terdapat beberapa hal yang penting sehingga suatu aktivitas dapat disebut sebagai proses belajar yang disebut dengan pokok-pokok belajar. Adapun pokok-pokok belajar tersebut adalah menimbulkan perubahan baik aktual maupun potensial, didapatkan kecakapan baru serta dilakukan secara sadar dan disengaja. Belajar merupakan interaksi pembelajar dengan sumber belajar (guru, buku atau yang lain) yang menimbulkan perubahan dalam individu seperti tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa dan lain sebagainya. 2.
Tujuan Belajar Tujuan adalah suatu rumusan hasil yang diharapkan dari individu setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar (Sardiman, 2009: 71). Dalam melakukan aktivitas individu tentunya terdapat tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dalam melakukan proses belajar terdapat tujuan yang
3
4
hendak dicapai. Tujuan belajar sangat bervariasi. Secara umun tujuan belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam (Sardiman, 2009: 25-29) yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan Pengetahuan yang didapatkan ditandai dengan kemampuan berfikir anak didik. Pengetahuan dan kemampuan berfikir merupakan hal yang tidak
dapat
dipisahkan.
Pengetahuan
merupakan
bahan
untuk
mengembangkan kemampuan berfikir dan kemampuan berfikir akan menghasilkan pengetahuan baru. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu perubahan tingkah laku anak didik menuju kedewasaan (Sardiman, 2009: 14). Dengan pengetahuan yang diperoleh, anak didik akan melakukan proses berfikir sehingga menemukan pengetahuan baru. Pengetahuan baru tersebut akan mempengaruhi perilaku anak didik sehingga anak akan mengalami perubahan perilaku. b. Penanaman konsep dan keterampilan Dalam merumuskan konsep diperlukan sebuah keterampilan. Keterampilan
ada
dua macam
yaitu
keterampilan
jasmani
dan
keterampilan rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan yang dapat ditunjukkan, dilihat dan diamati. Sedangkan keterampilan rohani lebih bersifat abstrak seperti kreativitas dan penghayatan. Keterampilan dapat diperoleh dengan melakukan banyak latihan. Kemampuan dalam mengungkapkan bahasa dan perasaan memerlukan banyak latihan pula diantaranya melalui latihan bahasa, baik bahasa lisan dan tertulis, yang tidak semata-mata menghafal dan meniru melainkan pembiasaan.
4
5
c.
Pembentukan sikap Dalam proses menumbuhkan sikap mental perilaku dan pribadi siswa guru dituntut untuk selalu berhati-hati dalam melakukan pendekatan. Pembentukan sikap tidak lepas dari penanaman nilai-nilai. Untuk itu guru dituntut untuk tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga mendidik. Salah satu teknik belajar siswa adalah meniru, sehingga dalam pembentukan sikap ini guru hendaknya memberikan contoh dengan menunjukkan sikap yang layak dijadikan panutan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah
untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman nilai-nilai. Dari proses belajar individu akan memperoleh informasi yang nantinya akan diolah hingga menjadi sebuah pengetahuan baru, atau bisa juga individu mendapatkan keterampilan yang sebelumnya belum dimiliki. Dari hal-hal baru yang diperoleh akan mempengaruhi sikap individu dan baik secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi sikap individu. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Dalam setiap pembelajaran tentu dipengaruhi berbagai macam hal baik dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Hal-hal yang tersebut dapat membewa pengaruh positif maupun pemgaruh negatif. Secara umum, faktor yang mempengaruhi belajar dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor ekstern dan faktor intern (Baharudin, 2008: 24). a. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari individu yang melakukan pembelajaran. Faktor internal dapat dibedakan dua yaitu:
5
6
1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik peserta didik. Faktor fisiologis ini masih dapat dibedakan lagi menjadi dua, pertama kondisi kesehatan peserta didik. Kondisi fisik yang sehat akan membuat peserta didik mampu melakukan pembelajaran dengan baik dan sebaliknya, jika kondisi badan tidak sehat peserta didik akan lebih sulit dalam menyerap dan mengolah informasi dibanding saat berada dalam kondisi sehat. Kedua, keadaan dan fungsi jasmani. Seperti yang telah diungkapkan Cornbach bahwa sebaik-baiknya pembelajaran adalah didapatkan dari pengalaman panca indera (Suryabrata, 2007: 231), maka keadaan dan fungsi jasmani menjadi faktor
yang sangat
mempengaruhi kualitas
pembelajaran. 2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi pembelajaran. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi pembelajaran diantaranya:
a) Kecerdasan siswa Kecerdasan
sering
diartikan
sebagai
kemampuan
seseorang dalam memahami dan merespon suatu masalah. Kecerdasan dapat diperoleh individu
secara alami yang
merupakan potensi alami, namun juga dapat diperoleh dari proses belajar yang telah dilalui. Kecerdasan merupakan faktor utama dalam pembelajaran. Semakin tinggi kecerdasan siswa maka
6
7
semakin
tinggi
pula
peluangnya
untuk
sukses
dalam
pembelajaran. Namun kecerdasan yang tinggi tidak serta merta akan menjamin sesorang menjadi sukses karena pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. b) Motivasi Motivasi adalah proses dalam individu yang aktif, mendorong, memberikan arah dan menjaga perilaku (Baharudin, 2008: 22). Motivasi ada dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan dorongan yang datang dari diri sendiri sedangkan faktor ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu. Keberadaan motivasi khususnya motivasi internal dalam pembelajaran sangat diperlukan agar semnagat siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat optimal. c) Minat Minat berarti kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap sesuatu (Baharudin, 2008: 24). Seorang pengajar perlu membangkitkan minat agar siswa tertarik mengikuti pelajaran sehingga mampu melakukan proses belajar dengan optimal. d) Sikap Sikap
merupakan
kecenderungan
siswa
dalam
memberikan reaksi. Sikap siswa dapat dipengaruhi oleh perasaan senang dan tidak senang. e) Bakat
7
8
Bakat diartikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan (Baharudin, 2008: 25). Seorang individu akan lebih mudah untuk belajar jika bidangnya sama dengan bakat yang dimiliki. Anak yang berbakat cenderung lebih cepat menguasai materi yang di ajarkan dari pada anak yang kurang berbakat. b. Faktor eksternal Faktor eksternal dapat dibedakan lagi menjadi dua bagian lagi yaitu faktor sosial dan faktor nonsosial (Suryabrata, 2007: 233).
1) Faktor sosial Faktor sosial merupakan faktor sesama manusia seperti guru, keluarga, teman. Faktor sosial ini dapat berasal dari lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Hubungan yang harmonis akan membantu seseorang dalam menjalani proses belajar. 2)
Faktor nonsosial Faktor nonsosial dapat berupa lingkungan alamiah seperti cuaca, suhu, dan lain sebagainya atau dapat pula berupa faktor instrumental seperti keberadaan alat-alat belajar, gedung sekolah dan fasilitas lain. Selain dua hal diatas faktor nonsosial dapat juga berupa materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran diatas, maka
penting bagi guru untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga faktor-
8
9
faktor tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif. Pendidik harus memahami karakter siswa yang berbeda-beda sehingga pendidik akan mampu mengarahkan faktor-faktor internal siswa agar memberikan pengaruh positif. Misalnya seprang guru harus memahami bakat minat yang dimiliki siswa dan mengarahkan siswa tersebut agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain
memperhatikan
faktor
internal,
pendidik
juga
perlu
memperhatikan faktor eksternal seperti keberadaan alat belajar serta kemampuan pendidik itu sendiri. Untuk memberikan pendidikan yang maksimal, pendidik harus senantiasa mengembangkan kemampuannya baik dalam penguasaan materi maupun dalam pelaksanaan pembelajaran. 4.
Prinsip-prinsip Belajar Dalam melakukan proses belajar mengajar hendaknya pengajar memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Adapun beberapa prinsip belajar yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut (Suryabrata, 2007: 248) : a. Dalam pembelajaran siswalah yang harus bertindak aktif karena siswalah yang harus melakukan kegiatan belajar. b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. c. Penguatan langsung yang dilakukan dalam proses pembelajaran akan dapat membantu siswa melakukan proses belajar dengan lebih baik. d. Penguasaan yang sempurna akan membuat pembelajaran menjadi lebih berarti. e. Motivasi belajar akan meningkat jika siswa diberi tanggungjawab dan kepercayaan penuh.
9
10
Prinsip-prinsip belajar tersebut harus diperhatikan oleh setiap pendidik agar pembelajaran dapat lebih optimal. Secara garis besar prinsip belajar menekankan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya menjadi obyek pembelajaran yang menunggu akan dibawa kemana oleh gurunya. Melainkan siswa merupakan subyek atau pelaku pembelajaran itu sendiri. Siswa sendiri yanga akan melakukan perubahan pada diri mereka dan peran seorang guru adalah mengarahkan perubahan mereka.
B. Hasil Belajar 1. Pengertian hasil belajar Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan perilaku yang diperlihatkan setelah siswa menempuh pengalaman belajar (Sudjana, 2009: 2). Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Belajar merupakan proses perubahan perilaku dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak paham menjadi paham dan seterusnya. Maka hasil belajar adalah pengetahuan, kemampuan dan pemahaman yang diperoleh seseorang setelah belajar. 2. Klasifikasi hasil belajar Menurut Howard kingley, hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga (Sudjana, 2009: 22) yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Hasil belajar yang baik dan sukses, secara garis besarnya akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Gagne hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi lima macam ( Sudjana, 2009: 22) diantaranya:
10
11
a.
Informasi verbal
b.
Keterampilan intelektual
c.
Strategi kognitif
d.
Sikap
e.
Keterampilan motorik. Sedangkan
Benyamin Bloom mengklasifikasikan hasil belajar
menjadi tiga (Sudjana, 2009: 22) yang juga digunakan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yaitu: a. Ranah kognitif Ranah kognitif merupakan hasil belajar siswa yang berkenaan dengan intelektualitas yang terdiri dari enam aspek. Keenam aspek tersebut adalah pengetahuan dan pengertian, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis, dan evaluasi. b. Ranah afektif Aspek afektif adalah hasil belajar siswa yang berkenaan dengan perubahan sikap yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan kemampuan bertindak siswa. Ranah ini juga memiliki beberapa aspek diantaranya aspek gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan komplek, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Dari berbagai klasifikasi diatas, peneliti berpendapat bahwa secara garis besar hasil belajar mencakup tiga bagian diri individu yaitu otak, hati dan badan. Hasil yang didapatkan otak berupa pengetahuan-pengetahuan serta
11
12
keterampilan yang diperoleh dari proses belajar. Perubahab yang dipengeruhi hati berupa perubahan sikap idividu setelah pembelajaran. Sedangkan badan berupa perubahan kemampuan bertindak individu. Meskipun hasil belajar digolongkan menjadi beberapa klasifikasi namun sebenarnya bagian-bagian tersebut
saling
berkaitan.
Dari
pengetahuan
yang
diperoleh
akan
mempengaruhi sikap serta perilaku individu. 3. Penilaian hasil belajar Dalam menilai hasil belajar siswa terdapat beberapa macam penilaian. Dilihat dari fungsinya penilaian dapat dibedakan menjadi lima (Sudjana, 2009: 4) diantaranya yaitu: a.
Penilaian formatif. Penilaian ini dilakukan pada tiap akhir program belajar mengajar untuk melihat keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan penilaian jenis ini guru dapat mengetahui apakah pembelajarannya efektif atau tidak, apakah siswa siswa mampu menyerap informasi dari pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Penilaian sumatif. Penilaian ini dilakukan tiap akhir unit program pembelajaran. Pada penilaian ini guru dapat mengetahui tingkat kemampuan yang dicapai siswa.
c.
Penilaian diagnostik
12
13
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan pada siswa dan penyebab dari kelemahan tersebut. Penilaian ini juga dapat digunakan untuk memahami karakter siswa karena dengan penilaian ini akan diketahui kelamahan dan kelebihan siswa. d.
Penilaian selektif Penilaian ini bertujuan untuk keperluan seleksi. Penliaian ini biasanya digunakan ketika mencari potensi yeng dimiliki siswa.
e.
Penilaian penempatan Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan siswa dalam suatu program belajar. Penilaian ini penting dilakukan saat awal pembelajaran. Dengan penelitian ini guru juga dapat mengetahui dan mengelompokkan karakter dan kemampuan siswa yang nantinya
digunakan
senagai
dasar
dalam
menentukan
srategi
pembelajaran. Menurut alat yang digunakan, penilaian dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes (Sudjana,2009: 5). Penilaian dengan menggunakan tes dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis atau dapat pula dilakukan dengan tes tindakan. Sedangkan penilaian non tes dapat dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, studi kasus dan lain sebagainya. Untuk lebih mudahnya, penilaian menurut alatnya dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut: Individual Kelompok
Lisan Alat penilaian
TES
Tulisan
13
Esai
Berstruktur Bebas Terbatas
Obyektif
Pilihan ganda Benar-salah
14
Isian pendek Menjodohkan Tindakan
Observasi Wawancara NONTES Skala
Individual Kelompok Langsung Tidak langsung Partisipasi Berstruktur Tidak berstruktur Penilaian Sikap Minat
Sosiometri Studi Kasus Cheklist Gambar.2.1 Penilaian menurut alatnya (Sudjana, 2002: 6)
C.
Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Secara bahasa, media berarti perantara atau pengantar. Menurut Association for Education and Comunication Technology (AECT) atau Asosiasi Teknologi dan Pendidikan yang berada di Amerika mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi (Asnawir dan Usman, 2002: 01) Media
pembelajaran
adalah
sebuah
alat
yang
berfungsi
menyampaikan pesan pembelajaran (Rosyidi, 2009: 19). Media pembelajaran sering digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan informasi dengan tujuan mempermudah menyampaikan pesan. Sedangkan menurut Gagne dan Brings mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Alat tersebut dapat berupa buku, radio, kaset, film, slide
14
15
dan lain sebagainya. Media merupakan segala peralatan yang mengandung materi pembelajaran. Gerlach dan Ely memberikan pengertian media secara luas dan sempit (Rosyidi, 2009: 26). Adapun media pembelajaran secara luas adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jadi media tidak hanya berupa benda atau alat-alat yang dipakai dalam pembelajaran. Disini guru yang berlaku sebagai pengajar juga termasuk dalam kategori media. Sedangkan secara sempit Gerlach dan Ely memberikan pengertian media sebagai sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang peranan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Berbagai macam pengertian media dikemukakan oleh para ahli. Dari semua pengertian tersebut pada dasarnya media merupakan perantara yang digunakan untuk menyampaikan informasi pembelajaran. Mengenai bentuknya sangatlah variatif baik yang berupa buku, film maupun alam. 2. Macam-macam Media Pembelajaran Menurut Rudi Bretz media secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu media suara, visual dan gerak. Namun media tesebut masih dapat dibedakan lagi sehingga Rudi Bertz membedakan media menjadi 8 diantaranya (Asnawir dan Usman, 2002:27): a.
Media audio visual gerak
b.
Media audio visual diam
c.
Media audio semi gerak
d.
Media visual gerak
e.
Media visual diam
15
16
f.
Media visual semi gerak
g.
Media audio
h.
Media cetak Menurut Oemar Hamalik, media dapat diklasifikasikan menjadi empat
yaitu (Asnawir dan Usman, 2002:29): a.
Alat-alat visual seperti transparasi, papan tulis, gambar, poster, peta, globe.
b.
Alat-alat auditif yang hanya dapat didengar seperti radio, tape recorder dan rekaman.
c.
Alat yang bisa didengar dan dilihat misalnya film, televisi.
d.
Dramatisasi, bermain peran, sosio drama, sandiwara dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Gagne, media dapat diklasifikasikan menjadi 7
macam pengelompokan. Macam-macam media menurut Gagne adalah benda yang didemonstrasikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar gerak, gambar diam, film bersuara dan mesin belajar. Media juga dapat diklasifikasikan menjadi media poyeksi dan media non proyeksi. Media proyeksi merupakan media yang penggunaannya dapat ditayangkan seperti tranparasi, OHP, LCD dan lain sebagainya. Sedangkan media nonproyeksi adalah media yang tidak dapat ditayangkan seperti misalnya media asli, gambar dan lain sebagainya. 3. Kriteria Pemilihan Media Media pembelajaran sangatlah beragam dan memiliki kriteria yang beragam pula. Untuk itu dalam menentukan media pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: tujuan pembelajaran, ketepatgunaaan,
16
17
kondisi siswa, ketersediaan perangkat dan ketersediaan biaya (Asnawir dan Usman, 2002:15). Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media juga harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Kesesuaian media dengan materi akan sangat berpengaruh hasil pembelajaran. Pemilihan media juga harus memperhatikan kondisi siswa seperti umur, intelegensi, budaya dan latar belakang pendidikan. Memilih media juga memperhatikan ketersediaan media tersebut. Media hendaknya memang tersedia atau memungkinkan guru untuk mendesain media tersebut seimbang dengan hasil yang dicapai. Selain itu juga perlu diperhatikan kemampuan guru dalam menggunakan media serta keefektifan waktu yang akan digunakan. Tidak mungkin seorang guru menggunakan media yang ia tidak kuasai cara penggunaannya. Pemilihan media hendaknya juga mempertimbangkan waktu yang tersedia. Apakah dengan menggunakan media waktu yang akan digunakan cukup. 4. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media Pada dasarnya penggunaan media dalam pembelajaran memiliki tujuan sebagai berikut (Rosyidi, 2009: 28): a.
Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran
b.
Memberi tekanan pada bagian-bagian penting
c.
Memberi variasi dalam pembelajaran
d.
Memperjelas struktur pengajaran
e.
Memberikan motivasi terhadap siswa.
17
18
Penggunaan media dalam proses pembelajaran memiliki beberapa manfaat (Asnawir dan Usman, 2002: 13), diantaranya sebagai berikut: a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Pengetahuan awal yang dimiliki siswa tentunya berbeda-beda dan beragam. Dua siswa yang tinggal ditempat berbeda tentunya memikili pengalaman yang berbeda pula. Untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut maka digunakan media. b. Media dapat mengatasi batasan ruang kelas. Dalam pembelajaran, banyak materi pelajaran yang sulit dipelajari secara langsung oleh siswa di dalam kelas seperti hewan buas, benda-benda langit dan lain sebagainya. Maka dari itu digunakan media dalam pembelajaran c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungan. d. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan. Pembelajaran seringkali
hanya
mengimajinasikan menyebabkan
dilakukan obyek
perbedaan
secara
materi
verbal
pelajaran.
pemahaman
dan Hal
diantara
siswa
akan
tersebut
dapat
siswa.
Dengan
menggunakan media maka pengamatan siswa dapat diseragamkan. e. Media menanamkan konsep dasar yang konkrit dan realistis. Pengunaan media seperti gambar, film dan sebagainya dapat memberikan konsep dasar yang benar. f. Media dapat membangkitkan minat baru siswa dalam belajar. Dengan menggunakan media, pengetahuan siswa akan lebih luas sehingga minat belajar siswa pun akan meningkat.
18
19
g. Media dapat membangkitkan motivasi siswa. Media juga mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran karena media akan membuat pembelajaran jadi menyenangkan. Menurut Abdul Wahab Rosyidi (2009:20) penggunaan media memiliki tiga peranan penting diantaranya: a. Sebagai penarik perhatian, media dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran. b. Peran komunikasi, media mendorong dan membantu siswa untuk memahami pesan tertentu yang disampaikan oleh guru. c. Peran retensi, media membantu siswa dalam memahami konsep-konsep penting. 5. Media kartu bahasa Media kartu bahasa juga dinamakan bithoqotul lughoh. Media kartu dapat dikategorikan sebagai media visual yang tidak dapat diproyeksikan. Media kartu merupakan media yang praktis dan dapat dibuat dengan mudah serta tidak memakan banyak biaya. Ada bermacam-macam media kartu bahasa yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda diantaranya (Rosyidi, 2009:69): a. Kartu pertanyaan dan jawaban (Bithoqoh Al Ashilah Wa Al Ijabah) Penggunaan kartu ini biasanya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap teks. Penerapanya, Guru membuat kartu dengan jumlah siswa, setengah dari jumlah kartu berisi pertanyaan dan setengahnya lagi berisi jawaban. Kartu-kartu tersebut dibagikan pada siswa dan siswa harus mencari pasangannya tanpa bertanya pada siswa yang lain.
19
20
b. Kartu kosakata (Bithoqoh Al Mufrodat) Kartu kosakata berisi kosakata atau kalimat pada satu sisi dan sisi lain berisi gambar. kartu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan kosakata baru. c. Kartu penyempurna (Bithoqoh Al Takmilah) Kartu ini berisi kalimat yang terpotong dan kartu lain berisi lanjutan kalimat tersebut. Penggunaannya hampir sama dengan kartu pertanyaan dan jawaban. Kartu ini dugunakan untuk mengajarkan pola kalimat. d. Kartu tiruan (Bithoqoh Mushoghor) Kartu ini merupakan tiruan dari benda nyata misalnya jadwal pelajaran, pembagian tugas dan lain-lain. 6. Kelebihan dan kelemahan media kartu bahasa a. Kelebihan kartu bahasa 1) Media kartu mudah didapatkan atau dibuat 2) Media kartu tidak memerlukan banyak biaya 3) Media kartu tidak selalu memerlukan peralatan/media pendukung lain sehingga dapat sewaktu-waktu digunakan 4) Dapat digunakan pada berbagai macam strategi pembelajaran 5) Siswa dapat belajar secara mandiri dengan mengggunakan media kartu b. Kelemahan media kartu 1) Media kartu terbatas pada pembelajaran secara visual
20
21
2) Terkadang penggunaan media kartu justru menyamarkan materi pelajaran.
D.
Mata Pelajaran Bahasa Arab 1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Arab Mata pelajaran bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran ini mulai diajarkan pada siswa di kelas IV. Seperti mata pelajaran bahasa asing yang lain, mata pelajaran bahasa Arab mengajarkan bagaimana menggunakan bahasa asing sebagi alat komunikasi. 2. Kompetensi Bahasa Arab Dalam setiap pembelajaran tentunya terdapat target kompetensi yang akan dicapai. begitu pula dengan mata palajaran bahasa Arab, khususnya kelas V, kompetensinya adalah sebagai berikut: Tabel 2. 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Arab Kelas V STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak/ istima’ : Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan paparan atau dialog
1.1. Mengenal bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata, Kalimat) 1.2. Memahami makna kata, frase atau kalimat
2. Berbicara / kalam :
2.1. Melakukan dialog sederhana
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog 21
2.2. Menyampaikan informasi secara lisan
22
3. Membaca / qiroah : memahami wacana tertulis dalam bentuk
3.1. Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dalam wacana tertulis
paparan atau dialog
3.2. Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis
4. Menulis / kitabah : Menulis kata , ungkapan, dan teks fungsional
4.1 Menyalin kata atau kalimat 4.2 Menyusun kata menjadi kalimat
pendek dan sederhana
sempurna 4.3 Membuat karangan sederhana
Sumber: Silabus MI Gunung Wijil Kompetensi-kompetensi tersebut terangkum dalam tema-tema yang menggunakan pola (ُ اِﺳِﻢْ ﺻِﻔَﺔٍ )ﻧَﻌْﺖ+ ْ اِﺳِﻢ+ ْ اَل+ ِھَﺬِه/ھَﺬَا. Adapun tema-tema yang dipelajari pada kelas V meliputi, Lingkungan Rumah (ِ)ﻓِﻲ اﻟﺒَﯿْﺖ, Lingkungan Halaman (ِ)ﻓِﻲ اﻟﺤَﺪِﯾْﻘَﺔ, Lingkungan Sekolah (ِ)ﻓِﻲ اﻟﻤَﺪْرَﺳَﺔ, Perpustakaan (ِ)اﻟﻤَﻜْﺘَﺒَﺔ, Kantin (ُ )اﻟﻤَﻘْﺼَﻒdan kegiatan Sehari-hari (ِ)اﻟﻌَﻤَﻞ. 3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Menurut Mulyanto Sumardi tujuan pembelajaran bahasa arab adalah (Susilowati, 2009: 52): a. Agar siswa mampu mengutarakan pikiran dan perasaan mereka secara lisan maupun tulisan (ekspresif). b. Agar siswa mampu memahami bahasa Arab melalui pandangan atau tulisan (represif). Menurut Prof. Dr. Mahmud Yunus (1983:21), tujuan mempelajari bahasa arab adalah: a. Supaya paham dan mengerti apa yang dibaca dalam shalat dengan pengertian yang mendalam. 22
23
b. Supaya paham saat membaca Alquran sehingga dapat mengambil petunjuk dan pelajaran dari kandungan isinya. c. Supaya dapat belajar ilmu agama islam dalam buku-buku yang banyak ditulis dalam bahasa Arab. d. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab. Sedangkan menurut Susilowati (2009:53) tujuan pembelajaran bahasa arab diarahkan kepada dua tujuan yaitu: a. Mempelajari bahasa aktif, baik dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan seperti dalam percakapan, pidato, mengarang dan lain-lain. Tujuan ini diarahkan pada bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. b. Mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa pasif seperti memahami bacaan, mendengar dan lain-lain. Pembelajaran bahasa Arab ditujukan agar peserta didik mampu mengolah informasi yang diterima dalam bahasa Arab baik secara lisan maupun tulisan. Penguasaan bahasa Arab sebagai bahasa pasif diharapkan akan membantu dalam memahami pengetahuan terutama pengetahuan agama secara mendalam yang sebagian besar sumber belajarnya ditulis dalam bahasa Arab. Sedangkan dalam kurikulum bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah (2004: 4) tujuan pembelajaran bahasa Arab, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah, adalah sebagai berikut: a. Memahami teks lisan pendek dan sederhana yang berbentuk percakapan, deskripsi dan narasi. b. Melakukan percakapan sederhana guna mengungkapkan perasaan yang bersifat deskriptif dan naratif.
23
24
c. Memahami teks tertulis sederhana yang berbentuk percakapan, deskripsi dan narasi. d. Menyajikan informasi dan gagasan sederhana secara tertulis dalam bentuk deskriptif dan naratif. 4. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Ruang lingkup pelajaran bahasa Arab meliputi tema-tema yang sederhana meliputi identitas diri, madrasah, keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan dan lingkungan. Tema–tema tersebut dikemas untuk dalam lima subbab
yaitu Mufradat (kosakata), Al Istima’ (mendengar), Al
Muhaddatsah (percakapan), Al Qiraah (membaca), Al Kitabah (menulis) (Agus Wahyudi, 2009: 3).
5. Karakteristik Pelajaran Bahasa Arab Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang khas, demikian pula dengan pelajaran bahasa Arab. Adapun karakteristik pelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut (Departemen Agama, 2004: 2): a. Bahasa Arab mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai alat komunikasi dan sebagai bahasa agama sehingga topik bahan ajar meliputi kegiatan seharihari dan agama. b. Memiliki struktur ilmu yang sama debgan bahasa lainnya seperti fonem, morfologi dan lain sebagainya. c. Bahasa arab memiliki ilmu-ilmu yang terkait seperti gaya bahasa, grafologi dan lain sebagainya.
24
25
d. Pengembangan materi bahasa Arab dimulai dari lingkungan yang paling dekat dengan peserta didik menuju lingkup yang lebih jauh. Selain itu terdapat pula karakteristik lain seperti: a. Penulisan huruf Arab dimulai dari kanan ke kiri b. Penulisan bahasa Arab menggunakan huruf hijaiyah c. Beberapa huruf hijaiyah hampir sama satu dengan yang lainnya dan hanya dibedakan dengan titik ( ذdan )د d. Perbedaan panjang pendek dalam membaca dapat mempengaruhi makna. e. Pola kalimatnya berbeda dengan pola kalimat bahasa Indonesia. f. Perbedaan jumlah subyek mempengaruhi predikat dan keterangan selanjutnya g. Perbedaan jenis perempuan dan laki-laki mempengaruhi predikat dan kata keterangan h. Beberapa huruf memiliki cara pengucapan yang hampir sama.
E.
Pembelajaran Bahasa Arab dengan Media Kartu Bahasa Dalam berbagai pembelajaran, berbagai macam media sudah sangat banyak digunakan oleh guru. Media merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam penyampaian informasi saat poses pembelajaran. Media merupakan sarana dalam penyampaian informasi yang bertujuan mempermudah dalam penerimaan, pengolahan dan menanggapi informasi materi pelajaran yang disampaikan. Penggunaan media kartu bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab diharapkan akan mempermudah dalam penyampaian dan penerimaan informasi sehingga akan mempengaruhi hasil belajar.
25
26
Berdasarkan karakteristik yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti berpendapat bahwa media kartu bahasa mampu mempermudah pembelajaran bahasa Arab dan mengoptimalkan hasil belajar bahasa Arab. Penulisan bahasa Arab tidak menggunakan huruf latin seperti yang biasa digunakan siswa, melainkan menggunakan huruf Arab atau yang biasa disebut huruf hijaiyah sehingga siswa harus menguasai huruf-huruf tersebut untuk dapat menulis Arab. Untuk mempermudah pengajaran huruf hijaiyah dapat digunakan kartu huruf yang berisi huruf-huruf hijaiyah. Perbedaan bahasa Arab dengan bahasa yang telah digunakan sehari-hari (bahasa Indonesia dan bahasa Jawa), baik tulisan maupun pengucapan, mengakibatkan siswa harus menghafalkan kosakata-kosakata baru. Dengan media kartu kosakata siswa akan lebih mudah dalam menghafalkan kosakata baru serta akan lebih kuat dalam ingatan karena proses pembelajaran lebih menyenangkan. Pola kalimat bahasa Arab pun tidak sama dengan pola kalimat bahasa Indonesia, meskipun tidak seratus persen berbeda. Pola kalimat bahasa Arab lebih rumit daripada baha indonesia. Salah satu contohnya, dalam bahasa Arab dibedakan antara predikat yang berpasangan dengan subyek tunggal, dua dan jamak sedangkan bahasa indonesia predikat akan tetap sama meskipun jumlah subyeknya berbeda.
26
27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil merupakan salah satu Madrasah Ibtidaiyah swasta yang berada di Kabupaten Boyolali. Mengingat keadaan madrasah yang pada masa ini mayoriras tertinggal, madrasah yang telah berdiri sejak 1 Maret 1943 dan kini berada di bawah naungan yayasan Sabilurrosyad ini dapat dikatakan sebagai madrasah yang mampu bersaing dengan sekolah lainnya. Hal ini dibuktikan dengan eksistensi MI Gunung Wijil yang tetap bertahan hingga saat ini bahkan semakin maju. Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil beralamatkan di Gunung Wijil, Desa Bakulan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Madrasah ini terletak pada daerah yang cukup strategis yaitu berada di lingkungan pendidikan mulai dari Roudhotuh Athfal(RA) hingga Madrasah Aliyah. MI Gunung Wijil telah memiliki sarana prasarana yang memadai yaitu: 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, dan 4 kamar mandi. MI Gunung Wijil juga telah ditunjang dengan sarana pendidikan seperti buku yang tersedia di perpustakaan, tersedianya media pembelajaran, perlengkapan laboratorium IPA, perlengkapan olah raga.
27
28
Dalam melaksanakan perannya sebagai lembaga pendidikan dasar, MI Gunung Wijil memiliki visi, misi serta tujuan madrasah. Adapun visi Madrasah Ibtidaiyah adalah “Terwujudnya peserta didik yang beriman, berilmu, berprestasi dan berakhlakul karimah”. Dalam rangka mewujudkan visi madrasah, MI Gunung Wijil menyusun misi madrasah sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemampuan dasar peserta didik menjadi muslim yang taat beribadah. 2. Mengembangkan kemampuan peserta didik yang kritis, terampil dan sistematis. 3. Mengembangkan bakat peserta didik yang kreatif. 4. Menumbuhkembangkan sikap kepedulian sosial yang tinggi. Secara umum tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum perdidikan dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil memiliki tujuan pendidikan sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif (PAIKEM) 2. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. 3. Membiasakan perilaku islami di lingkungan madrasah 4. Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata 7,5 5. Meningkatkan prestasi siswa di bidang seni dan olahraga melalui kejuaraan dan kompetisi
28
29
Pada tahun pelajaran 2011/2012 Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil memiliki 114 siswa dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1. Data siswa MI Gunung Wijil No.
Kelas
Jumlah siswa
Jumlah siswa
laki-laki
perempuan
Jumlah siswa
1
I
9
11
20
2
II
11
16
27
3
III
5
8
13
4
IV
5
9
14
5
V
11
8
19
6
VI
8
13
21
JUMLAH
49
65
114
Sumber: Data administrasi MI Gunung Wijil Dalam proses belajar mengajar, Madrasah Ibtidaiyah Gunung Wijil memiliki 9 tenaga pendidik dan 1 tenaga kependidikan. Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI Gunung Wijil No. Nama
Jabatan
1
Ngafiah, S.Pd
Kepala Madarasah
2
Maryatun, S.Pd.I
Wali Kelas I
3
Siti Asiyah, A.Ma
Wali Kelas II
4
Sri Maryati, S.Ag
Wali kelas III
5
Ma’rifatun, S.Pd.I
Wali Kelas V
29
30
6
Yateno, S,Sos,I
Wali kelas VI
7
Akromi
Wali kelas IV
8
Maisarah Husnah
Guru Mapel
9
Intiyah Chusna, S.Pd.I
Guru Mapel
10
Saifudin
Karyawan
Sumber: Data administrasi MI Gunung Wijil
B. Deskripsi Penelitian 1. Pra Siklus Tahap pra siklus merupakan tahap pengumpulan data pada saat sebelum dilakukan penelitian. Data yang didapatkan pada tahap ini akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I. Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data nilai siswa dan motivasi yang diperoleh dengan menggunakan teknik angket. Selain itu peneliti juga melakukan pre tes untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa pada tingkat materi yang sama sebelum penggunaan media kartu bahasa untuk nantinya akan dibandingkan dengan hasil sesudah menggunakan media kartu bahasa.
2. Siklus I
30
31
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 16 Agustus 2011 dengan alokasi waktu 25 menit x 2 jam pelajaran (50 menit). Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Penyusunan RPP Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Data yang diperoleh pada tahap pra siklus juga menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus I. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: Tabel. 3.3 SK dan KD siklus I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menulis : Menulis kata ,
1. Menyalin kata atau kalimat
ungkapan, dan teks
2. Menyusun kata menjadi
fungsional pendek dan
kalimat sempurna
sederhana
3. Membuat kalimat sederhana
2) Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi, lembar pengamatan dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran yang mencakup keaktifan dan perhatian siswa. Adapun format lembar pengamatan adalah sebagai berikut: Tabel 3.4.Format lembar pengamatan keaktifan dan perhatian siswa
31
32
Aspek Penilaian No.
Nama
Keaktifan Perhatian Aktif Aktif Bertanya Menjawab Pandangan Sikap 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jum lah
1 2
Keterangan: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik Untuk mempermudah dalam pelaksanaan pengamatan siswa, maka perlu disusun indikator penilainan, yaitu rambu-rambu dalam memberikan penilaian saat melakukan pengamatan, Adapun indikator penilaian dalam melakukan pengamatan pada penelitian ini adalah: a) Pengamatan keaktifan bertanya Poin 4 jika siswa berani bertanya dengan pertanyaaan yang berkaitan dengan pengembangan materi. Poin 3 jika siswa nertanya dengan pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Poin 2 jika siswa bertanya namun tidak menyangkut materi pelajaran yang sedang diajarkan. Point 1 jika siswa tidak bertanya sama sekali. b) Pengamatan keaktifan menjawab Poin 4 jika siswa lebih dari 5 kali menjawab pertanyaan dengan benar. Poin 3 jika siswa <5 menjawab pertanyaan dengan benar. Poin 2 jika siswa menjawab pertanyaan namun belum benar. Poin 1 jika siswa tidak menjawab pertanyaan.
32
33
c) Pengamatan perhatian menurut pandangan Poin 4 jika siswa selalu konsentrasi pada pelajaran. Poin 3 jika siswa
terkadang
tidak
konsentrasi
namun
lebih
banyak
konsentrasi. Poin 2 jika siswa lebih sering tidak konsentrasi pada pelajaran. Poin 1 jika siswa sama sekali tidak konsentrasi pada pelajaran. d) Pengamatan perhatian menurut sikap Poin 4 jika siswa selalu memperhatikan, tidak bermain sendiri dan tidak mengganggu teman(bercanda dengan teman). Poin 3 jika siswa memperhatikan, terkadang bermain sendiri namun tidak mengganggu teman (bercanda dengan temen). Poin 2 jika siswa masih memperhatikan tapi terkadang bermain senri dan mengganggu teman (bercanda dengan teman). Poin 1 jika siswa tidak memperhatikan dan hanya bermain bahkan hingga mengganggu teman yang lain. 3) Penyiapan Media Media disiapkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus I serta kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Pada siklus I disiapkan media kartu berupa kartu mufrodat yang berisi kata sukar yang terdapat dalam bacaan dan kartu penyempurna ( Bithoqoh At Takmilat) yang berisi kalimat rumpang dan kata pelengkapnya sesuai dengan teks bacaan. Selain itu , perlu juga disiapkan media penunjang. Adapun media penunjang yang perlu disiapkan yaitu media papan kartu. b. Pelaksanaan
33
34
Pada siklus I, peneliti melaksanakan beberapa langkah kegiatan yaitu sebagai berikut: 1) Siswa membaca bacaan dan kemudian mencatat kata sukar yang terdapat dalam bacaan. 2) Siswa mencari makna kata sukar dengan menggunakan kartu bahasa kemudian mengelompokkan kartu tersebut dalam kolom isim dan isim sifat. 3) Guru menjelaskan kalimat yang menggunakan kata sukar dengan pola kalimat na’at man’ut dan ٍ اِﺳِﻢْ ﺻِﻔَﺔ+ ْ اِﺳِﻢ+ ْ اَل+ ِھَﺬِه/ھَﺬَا 4) Guru memberikan contoh penggunaan pola kalimat na’at man’ut. 5) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok, pengelompokan siswa dilakukan secara acak. 6) Guru menyiapkan kartu penyempurna dan membagikannya pada setiap kelompok. 7) Setiap kelompok melakukan diskusi dan kerja kelompok untuk menyempurnakan kalimat yang terpotong pada kartu. 8) Jawaban siswa dipasangkan pada papan kartu kemudian guru menyiapkan kartu mufrodat. 9) Dengan kerja kelompok dan panduan guru, siswa ditugaskan membuat kalimat. 10) Perwakilan kelompok harus mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas. 11) Untuk mengetahui pemahaman tiap siswa, guru memberikan soal individu yang nantinya dikumpulkan.
34
35
12) Guru menutup pertemuan dengan memberikan ulasan materi dan mengucapkan salam. c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pelajaran mencakup keaktifan siswa, situasi kelas, perhatian siswa. Dalam observasi ini peneliti menggunakan perangkat berupa lembar pengamatan. d. Refleksi Penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan perhatian dan hasil belajar siswa. Hasil belajar pada siklus pertama mencakup penguasaan mufrodat dan pemahaman tata bahasa yang tertuang dalam aspek menulis yaitu menyusun kalimat. Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I perlu dievaluasi guna menganalisis keberhasilan penelitian serta faktor-faktor yang mungkin terdapat dalam siklus baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Dari hasil refleksi tersebut maka ditentukan langkah yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Siklus II Pada siklus ini kegiatan belajar dilakukan secara kelompok dengan menggunakan siswa yang mendapatkan nilai lebih tinggi sebagai tutor sebaya. Evaluasi ditekankan pada evaluasi individu untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Siswa diarahkan belajar kelompok dipimpin ketua kelompok yang berperan sebagai tutor dan hasil belajar semua anggota akan dievaluasi secara individu. siswa yang belum tuntas harus mengikuti remedial. a. Perencanaan 1) Penyusunan RPP
35
36
Penyusunan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II. Penyusunan RPP juga disesuaikan dengan kebutuhan data yang akan digunakan dalam penelitian. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mengacu pada hasil refleksi dan hasil analisis hasil belajar yang dilakukan pada siklus I. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada aspek kemampuan menulis dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut: Tabel 3.5 SK dan KD siklus II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menulis : Menulis kata ,
4. Menulis : Menyalin kata atau
ungkapan, dan teks
kalimat
fungsional pendek dan
5. Menyusun kata menjadi
sederhana
kalimat sempurna 6. Membuat karangan sederhana
2) Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan dan soal. Lembar pengamatan yang digunakan pada siklus ini sama dengan lembar pengamatan pada siklus I. 3) Penyiapan Media Media disiapkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus II serta kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Pada siklus II disiapkan media kartu berupa kartu penyempurna (Bithoqoh At Takmilat), kartu kosakata ( Bithoqoh Al Mufrodat) dan kartu pertanyaan dan jawaban (Bithoqoh Al Ashilah 36
37
wal Ijabah) serta papan kartu sebagai media pendukung. Dalam siklus ini kartu penyempurna berisi kalimat yang terpotong dan digunakan untuk mempelajari pola kalimat dengan kata sifat. Pada sikus ini peneliti juga menggunakan media kartu pertanyaan dan jawaban yang berisi pertanyaan dan jawaban terkait dengan bacaan. Kartu pertanyaan dan jawaban digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi aktif. b. Pelaksanaan Pada siklus II, peneliti melaksanakan beberapa langkah kegiatan yaitu sebagai berikut: 1) Guru membuka pertemuan dengan mengucap salam dan melakukan absensi. 2) Salah satu siswa membaca bacaan dengan keras dan siswa yang lain memperhatikan. 3) Siswa mencari makna kata sukar yang terdapat dalam bacaan dan kemudian memasangnya pada papan kartu. 4) Guru menerangkan pola kalimat ُ اِﺳِﻢْ ﺻِﻔَﺔٍ )ﻧَﻌْﺖ+ ْ اِﺳِﻢ+ ْ اَل+ ِھَﺬِه/ھَﺬَا 5) Guru menyiapkan kartu penyempurna yang terkait dengan bacaan. 6) Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan menentukan ketua kelompok untuk setiap kelompok berdasarkan nilai tertinggi. 7) Ketua kelompok yang telah ditunjuk bertugas memimpin diskusi dan membantu teman yang belum paham. 8) Jawaban kelompok dipasang pada papan kartu.
37
38
9) Guru
menyiapkan
kartu
pertanyaan
dan
jawaban
dan
membagikannya pada setiap kelompok. 10) Setiap siswa harus menemukan minimal 1 pasangan kartu pertanyaan dan jawaban. 11) Ketua kelompok berperan sebagai tutor sebaya. 12) Siswa yang belum menemukan pasangan yang tepat harus mengulang. 13) Sebagai evaluasi, guru memberikan soal kepada siswa yang harus dikerjakan individu. 14) Guru menutup dengan salam. c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pelajaran mencakup keaktifan siswa, situasi kelas, perhatian siswa. Pada siklus ini peneliti mengamati apakah terjadi perubahan tingkah laku dari pertemuan yang lalu. d. Refleksi Penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. hasil belajar dan proses belajar di analisis apakah sudah baik atau masih terdapat kekurangan. Jika masih terdapat kekurangan maka perlu diperbaiki pada siklus III.
4. Siklus III Pembelajaran pada siklus III tetap dengan kegiatan kelompok, akan tetapi pembagian kelompok diubah berdasarkan kemampuan yang dilihat dari nilai yang dicapai. Kelompok-kelompok tersebut akan dibedakan dalam tiga
38
39
kategori yaitu: kelompok baik, yang beranggotakan siswa dengan nilai baik. Kelompok ini melakukan diskusi secara mandiri; kelompok sedang yang beranggotakan siswa yang memperoleh nilai sedang. Kelompok ini akan sesekali dipantau dalam berdiskusi; kelompok kurang, kelompok ini akan dibimbing secara penuh oleh guru. Adapun langkah yang dilakukan dalam siklus ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Penyusunan RPP Penyusunan RPP disesuaikan dengan Standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus III. Hasil penelitian pada siklus II menjadi acuan dalam menentukan langkah kegiatan apa yang dilakukan pada siklus ini. Siklus III dilaksanakan jika memang masih dibutuhkan. Pada siklus ini peneliti memfokuskan penelitian pada aspek kemampuan menulis yang yang pada siklus satu penggunaan media kartu bahasa belum menunjukkan peningkatan hasil belajar atau dianggap belum efektif. Dengan demikian peneliti membuat rancangan berupa RPP dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama dengan siklus II yaitu: Tabel 3. 6. SK dan KD Siklus III Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menulis : Menulis kata , ungkapan, dan teks
A. Menulis : Menyalin kata atau kalimat
fungsional pendek dan
B. Menyusun kata menjadi
39
40
sederhana
kalimat sempurna C. Membuat karangan sederhana
2) Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus III meliputi absensi, lembar pengamatan, dan soal. Lembar pengamatan yang digunakan tetap sama dengan lembar pengamatan yang digunakan sebelumnya. 3) Penyiapan Media Media disiapkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus III serta kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan.
Pada
siklus III
disiapkan
media
kartu
penyempurna (Bithoqoh At Takmilat), kartu kosakata ( Bithoqoh Al Mufrodat) dan kartu pertanyaan dan jawaban (Bithoqoh Al Ashilah wal Ijabah). Kartu penyempurna merupakan kartu yang berisi potongan kalimat yang harus diisi oleh siswa dengan kartu yang tepat. Kartu mufrodat digunakan dengan, menyusunnya hingga menjadi kalimat yang benar. Sedangkan kartu pertanyaan dan jawaban digunakan
sebagai
sarana
latihan
siswa
dalam
kemampuan
berkomunikasi seperti bertanya dan menjawab pertanyaan. b. Pelaksanaan Pada siklus III, peneliti melaksanakan beberapa langkah kegiatan yaitu sebagai berikut: 1) Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam dan melakukan presensi.
40
41
2) Melakukan
kegiatan
menghafal
kosakata
dengan
cara
guru
menunjukkan gambar suatu benda atau kata dalam bahasa Indonesia dan siswa mengucapkan dalam bahasa Arab. 3) Guru menerangkan kembali pola kalimat naat man’ut. 4) Guru mengelompokkan siswa dengan mengubah kelompok siswa dengan rendah dikelompokkan sendiri. 5) Setiap kelompok dibagikan kartu bermacam macam dan harus dicari pasangannya. 6) Guru memfokuskan bimbingan pada kelompok dengan nilai rendah. 7) setiap siswa harus mengerjakan secara individu dan kemudian dikumpulkan. 8) Siswa mengerjakan soal tertulis sebagai evalusai hasil belajar siswa. c. Observasi Pada siklus ini peneliti tetap melakukan pengamatan motivasi. Peneliti mengamati perubahan perilaku yang terjadi sebelum siklus sampai pada siklus III terkait dengan kegiatan pembelajaran seperti, keaktifan siswa, kemandirian siswa. d. Refleksi Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan motivasi siswa serta hasil belajar bahasa arab secara keseluruhan dengan baik dari ulangan harian maupun dari hasil post test. Peneliti melakukan analisis dari siklus I hingga Siklus III.
41
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Siklus Pada tahap pra siklus peneliti mengumpulkan data nilai siswa pada saat sebelum menggunakan media kartu bahasa. Data diambil dari daftar nilai siswa yang dimiliki oleh pengajar. Adapun daftar nilai siswa kelas V pada tahap pra siklus adalah sebagai berikut: Tabel 4. 1. Daftar nilai siswa sebelum menggunakan media kartu bahasa No Nama 1 2 3 4 5 6 7
Suwarto Agus Mustofa Andri Tri S. Atika Nur F. Dwi Ayu S. Fahrudin Fajar Atriyani
Menyimak Berbicara
Membaca
Menulis Rata
65
50
55
55
56,25
70
55
65
58
62
75
65
70
63
68,25
75
70
80
70
73,75
70
65
70
63
67
70
55
65
58
62
70
65
70
63
67
42
43
8 9 10
Faida Inayati Ichsan Lutfi Z Hartanto
70
70
75
66
70,25
75
70
70
68
70,75
70
60
65
53
62
11
Khoirul Anam Alfarizi
65
55
60
53
58,25
12
Munayatut Thoyyibah
70
70
80
73
73,25
75
65
70
68
69,5
70
55
65
56
61,5
70
55
55
53
58,25
60
55
55
51
55,25
80
75
75
73
75,75
70
65
70
63
67
70 70,52
65 62,36
70 67,63
71 62
69 65,63
13 14 15 16 17 18 19
Nur Arifah Rizqi Kurniawan Rizqi maulana Yusroni Yusuf Khoirudin Mahdiyatul Muna R. Azizatun Nisa'
RATA_RATA
Berdasarkan daftar nilai pada tabel 4.1. dapat diketahui kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa aktif (berbicara dan menulis) lebih rendah dari pada sebagai bahasa pasif (menyimak dan membaca). Namun diantara keempat aspek kebahasaan, aspek menulis merupakan aspek dengan ratarata nilai paling rendah dibandingkan aspek lainnya. Dari 19 siswa kelas V, 8 siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah. Ini berarti 42% siswa belum lulus untuk keterampilan menulis. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan dalam rangkaian siklus penelitian, peneliti menggunakan pre test untuk kemudian akan dianalisis dengan perubahan hasil pada post test. Adapun hasil pre test adalah sebagai berikut: Tabel 4. 2. Daftar nilai pre test 43
44
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama
Nilai pre test
Suwarto
40
Agus Mustofa
50
Andri Tri S.
60
Atika Nur F.
60
Dwi Ayu S.
50
Fahrudin
40
Fajar Atriyani
60
Faida Inayati
70
Ichsan Lutfi Z
75
Hartanto
60
Khoirul Anam Alfarizi
55
Munayatut Thoyyibah
80
Nur Arifah
70
Rizqi Kurniawan
60
Rizqi maulana
40
Yusroni
55
Yusuf Khoirudin
75
Mahdiyatul Muna R.
65
Azizatun Nisa'
70
Selain itu, dari tes mufrodat yang dilakukan pada pra siklus, tingkat penguasaan siswa juga masih tergolong rendah. Dari tes mufrodat yang dilakukan peneliti hanya 2 orang siswa yang telah mencapai kriteria minimal yaitu menguasai lebih dari 25 kata, 6 anak mendekati ketuntasan dan 11 masih jauh dibawah batas
44
45
ketuntasan. Dengan demikian, tingkat kelulusan mufrodat yang dicapai dengan batas minimal penguasaan 25 kata pada pra siklus hanya 10%. Pada tahap ini peneliti juga melakukan penelitian tentang tingkat motivasi siswa melalui angket dan pengamatan perilaku siswa. Dari hasil angket diketahui bahwa motivasi siswa sudah cukup baik. Secara rinci hasil angket yang dilakukan pada 19 siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4. 3. Hasil angket motivasi pra siklus No.
Tingkat motivasi
Jumlah
1
Sangat Tinggi
-
2
Tinggi
4
21,05
3
Sedang
15
78,95
4
Rendah
-
5
Sangat rendah
-
Jumlah
19
Prosentase (%)
100
B. Siklus I Siklus I satu diikuti 18 siswa dikarenakan ada 1 siswa yang sakit sehingga tidak masuk sekolah. Pada siklus I yang merupakan pertama kalinya pembelajaran menggunakan media kartu bahasa, peneliti media kartu kosakata dan kartu penyempurna. Sebagian besar kegiatan dilakukan secara kelompok. Namun untuk evaluasi peneliti melakukan secara kelompok dan individu. Pada siklus ini peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan keaktifan dan perhatian siswa. Adapun hasil pengamatan keaktifan siswa sebagai berikut:
45
46
Tabel 4. 4. Hasil pengamatan keaktifan siklus I No Kriteria
Aktif bertanya
Aktif menjawab
1
Baik Sekali
-
-
2
Baik
5
6
3
Cukup
6
12
4
Kurang
7
-
18
18
Jumlah
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa belum ada siswa yang memperoleh nilai keaktifan baik sekali, baik dalam bertanya maupun menjawab. Bahkan untuk keaktifan bertanya masih ada 38% yang pasif. Kepasifan dimungkinkan terjadi karena proses pembelajaran dilakukan secara kelompok sehingga siswa semangat siswa secara individu untuk bertanya dan menjawab rendah. Sedangkan
hasil pengamatan untuk tingkat perhatian siswa terhadap
pelajaran bahasa arab dapat dirincikan sebagai berikut: Tabel 4. 5. Hasil pengamatan tingkat perhatian siswa siklus I No Kriteria
Pandangan
Sikap
Antusiasme
1
Baik Sekali
-
-
-
2
Baik
14
16
18
3
Cukup
4
2
-
4
Kurang
-
-
18
18
Jumlah
18
Dari data tabel 4.5, tingkat perhatian terhadap pelajaran bahasa arab cukup bagus. Semua siswa antusias dengan model pembelajaran baru yang menggunakan
46
47
media kartu. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang terkadang tidak memperhatikan pelajaran misalnya bermain, bercanda dengan teman dan melamun. Namun secara garis besar peningkatan motivasi siswa sudah terlihat meskipun tidak begitu besar. Peningkatan motivasi tersebut dilihat dari tidak ada siswa yang berulang kali izin ke kamar mandi, hal yang biasanya dilakukan siswa saat akhir jam pelajaran karena sudah jenuh. Seperti yang telah direncanakan dalam RPP, kegiatan pembelajaran dilakukan secara kelompok. Adapun daftar pembagian kelompok pada siklus I serta perolehan nilai kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 4. 6. Pembagian kelompok dan nilai kelompok siklus I Kelompok Anggota
Nilai
1
65
1. Ichsan Lutfi Zabadi 2. Yusroni 3. Rizqi kurniawan 4. Fahrudin
2
1. Andri Tri Saputro
50
2. Khoirul Anam A. 3. Hartanto 4. Agus Mustofa 3
1. Suwarto
70
2. Rizqi Maulana 3. Yusuf Khoirudin 4
1. Azizatu Nisa
60
2. Fajar Atriyani 3. Munayatu thoyyibah 47
48
5
1. Faida Inayati
80
2. Nur Arifah 3. Dwi Ayu Setyaningrum 4. Atika Nur Faizah Nilai pada kegiatan kelompok memperoleh rata-rata kelas 65. Kemudian untuk mengetahui tingkat penguasaan masing-masing siswa maka dilakukan pula tes secara individu. Adapun nilai ulangan harian yang merupakan soal individu adalah sebagai berikut: Tabel 4. 7. Daftar nilai ulangan harian siklus I No.
Nama
1
Suwarto
2
Agus Mustofa
3
Andri Tri Saputro
4
Atika Nur Faizah
5
Dwi Ayu S.
6
Fahrudin
7
Fajar Atriyani
8
Faida Inayati
9
Ichsan Lutfi Zabadi
10
Hartanto
11
Khoirul Anam A.
12
Munayatut Thoyyibah
13
Nur Arifah
14
Rizqi Kurniawan
15
Rizqi maulana
16
Yusroni
17
Yusuf Khoirudin
18
Mahdiyatul Muna R.
19
Azizatun Nisa'
Nilai 50 65 80 70 70 60 65 70 75 50 50 75 60 50 55 50 80 60 48
49
RATA-RATA
63,05
Dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, hasil belajar siswa sudah mengalami kenaikan meskipun sangat sedikit yaitu sebesar 1,05. Namun dilihat secara individual beberapa siswa justru mengalami penurunan nilai. Para siswa mendapat nilai yang cukup baik pada kerja kelompok, namun pada kerja individu beberapa nilai beberapa siswa masih kurang memuaskan. Peneliti mencoba menganalisis faktor yang mungkin mempengaruhi penurunan nilai pada siswa dengan merefleksi jalannya proses belajar mengajar. Menurut peneliti, terjadinya penurunan nilai siswa dikarenakan pada siklus I siswa baru pertama kali menggunakan kartu bahasa sebagai media pembelajaran. Sebelumnya kartu biasa digunakan siswa untuk bermain. Hal ini menjadikan anak ingin menggunakan kartu bahasa untuk bermain dan kurang memperhatikan pelajaran. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan untuk mengawasi dan memandu diskusi pada tiap kelompok. Untuk mengatasi segala kendala yang terjadi pada siklus I maka peneliti yang juga sekaligus guru merencanakan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Peneliti harus menggunakan suatu teknik yang menarik minat dan membangkitkan motivasi siswa siswa untuk memperhatikan pelajaran.
C. Siklus II Pada siklus II semua siswa kelas V masuk . Pada siklus ini kegiatan belajar dilakukan secara kelompok dengan menggunakan siswa yang mendapatkan nilai lebih tinggi sebagai tutor sebaya. Penunjukan ketua kelompok berdasarkan 5 nilai tertinggi. Adapun pembagian kelompok dan tutor sebaya adalah sebagai berikut: 49
50
Kelompok I :
Ketua
: Ichsan Lutfi Zabadi
Anggota : Yusroni Rizqi kurniawan Fahrudin Kelompok II :
Ketua
: Andri Tri Saputro
Anggota : Khoirul Anam A Hartanto Agus Mustofa Kelompok III : Ketua
: Yusuf Khoirudin
Anggota : Suwarto Rizqi Maulana Kelompok IV : Ketua
: Munayatu thoyyibah
Anggota : Azizatu Nisa Fajar Atriyani Mahdiyatul Muna R Kelompok V :
Ketua
: Faida Inayati
Anggota : Nur Arifah Dwi Ayu Setyaningrum Atika Nur Faizah Dari pengamatan pada siklus II, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 8. Hasil pengamatan keaktifan siklus II No Kriteria
Aktif bertanya
1
Baik Sekali
-
2
Baik
9
Aktif menjawab
50
51
3
Cukup
8
4
Kurang
2
Jumlah
19 Keaktifan bertanya pada siklus ini meningkat 21,01 % dan siswa yang
pasif berkurang dari pertemuan yang lalu 36% menjadi
10 %. Peningkatan
keaktifan bertanya ini dipengaruhi oleh penugasan yang dilakukan secara individu sehingga siswa merasa bertanggungjawab secara mandiri terhadap tugas mereka. Pada siklus ini peneliti menggunakan metode tanya jawab dan metode tes lisan sehingga peneliti kesulitan mengamati keaktifan dalam menjawab. Untuk tingkat perhatian siswa, seiring dengan peningkatan keaktifan, pada siklus ini juga mengalami peningkatan. Dengan memberikan tugas individu ternyata siswa merasa mempunyai tanggungjawab secara mandiri sehingga mereka merasa harus memperhatikan seluruh pembelajaran. Adapun rincian data tingkat perhatian siswa sebagai berikut: Tabel 4. 9. Hasil pengamatan tingkat perhatian siswa siklus II No Kriteria
Pandangan
Sikap
Antusiasme
1
Baik Sekali
-
-
4
2
Baik
17
17
15
3
Cukup
2
2
-
4
Kurang
-
-
19
19
Jumlah
Sedangkan untuk
19
mengukur hasil belajar pada siklus ini, peneliti
menggunakan instrumen soal berupa ulangan harian. Dari evaluasi harian diperoleh data nilai sebagai berikut: 51
52
Tabel 4. 10. Daftar nilai harian siklus II No.
Nama
1
Suwarto
2
Agus Mustofa
3
Andri Tri Saputro
4
Atika Nur Faizah
5
Dwi Ayu S.
6
Fahrudin
7
Fajar Atriyani
8
Faida Inayati
9
Ichsan Lutfi Zabadi
10
Hartanto
11
Khoirul Anam A.
12
Munayatut Thoyyibah
13
Nur Arifah
14
Rizqi Kurniawan
15
Rizqi maulana
16
Yusroni
17
Yusuf Khoirudin
18
Mahdiyatul Muna R.
19
Azizatun Nisa'
Nilai
RATA-RATA Berdasarkan tabel 4. 10.
55 65 78 75 70 62 70 68 75 60 58 80 65 55 55 60 78 60 68 66,15 hasil belajar pada siklus II mengalami
peningkatan yang cukup besar. Rata-rata nilai yang diperoleh pada siklus I adalah 63,05 dan pada siklus II meningkat hingga 66,15. Pada siklus II, prosentase siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimial berkurang dengan persentase 10 %. Namun dari hasil pengamatan proses belajar peneliti masih menemukan beberapa kekurangan pada siklus II. Karena keterbatasan kemampuan, tutor sebaya cenderung untuk memberikan jawaban dan bukan membuat temannya mampu menjawab. Hal tersebut mengakibatkan anggota kelompok tergantung pada ketua 52
53
sehingga pada saat evaluasi individu beberapa siswa bekerja sama atau mencontek. Selain itu guru juga kesulitan untuk memberikan bimbingan bagi siswa yang memang belum paham dikarenakan mereka terpisah-pisah dalam beberapa kelompok. Berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus II, maka peneliti beranggapan perlu dilanjutkan penelitian pada siklus III dengan memperbaiki kekurangan pada siklus II.
D. Siklus III Siklus III diikuti oleh 19 siswa. Pada siklus ini peneliti memutuskan untuk mengubah staregi pembelajaran dengan mengubah kelompok belajar. pada siklus ini pembagian kelompok berdasarkan nilai yang diperoleh yaitu nilai yang tinggi dikelompokkan dengan nilai tinggi dan nilai yang rendah dikelompokkan dengan nilai yang rendah. Siswa kembali dibagi menjadi 5 kelompok dengan pembagian kelompok sebagai berikut: Kelompok I : Andri Tri Saputro Ichsan Lutfi Z Yusuf Khoirudin Kelompok II : Faida Inayati Munayatu Thoyyibah Nur ArifahAtika Nur Faizah Kelompok III : Dwi Ayu S Fajar Atriyani Mahdiyatul Muna R Azizatu Nisa
53
54
Kelompok IV: Suwarto Fahrudin Hartanto Yusroni Kelompok V : Agus Mustofa Khoirul Anam A. Rizqi Kurniawan Rizqi Maulana Kelompok I dan II merupakan kelompok unggulan, yaitu siswa yang telah mencapai nilai cukup memuaskan. Kelompok ini berdiskusi secara mandiri. Kelompok III yang memliki nilai sedang. Kelompok ini masih memerlukan sedikit bimbingan. Kelompok IV dan V akan dibimbing oleh guru. Dengan demikian guru dapat menfokuskan bimbingan pada siswa yang nilainya masih rendah. Adapun pengamatan motivasi yang dilakukan pada siklus III memperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 11. Hasil pengamatan keaktifan siklus III No Kriteria
Aktif bertanya
Aktif menjawab
1
Baik Sekali
-
5
2
Baik
8
8
3
Cukup
7
4
4
Kurang
4
2
19
19
Jumlah
Pada siklus ini keaktifan siswa mengalami kenaikan akan tetapi beberapa siswa masih tetap pasif. Pada pengamatan tingkat perhatian siswa, beberapa siswa
54
55
terlalu senang menggunakan kartu. beberapa mengikuti pelajaran akan tetapi sesekali bermain sendiri menggunakan kartu. Hasil pengamatan tingkat perhatian siswa yang dapat dirincikan sebagai berikut: Tabel 4.12. Hasil pengamatan Tingkat perhatian siswa siklus III No Kriteria
Pandangan
Sikap
Antusiasme
1
Baik Sekali
-
-
5
2
Baik
12
13
11
3
Cukup
7
6
3
4
Kurang
-
-
19
19
Jumlah
19
Evaluasi dilakukan pada siklus ini secara individual. agar kekurangan pada siklus II (mencontek) tidak terulang, maka pada siklus ini guru memperingatkan akan mengurangi nilai siswa yang mencontek. Adapun daftar nilai sebagai berikut: Tabel 4. 13. Daftar nilai ulangan harian siklus III No.
Nama
1
Suwarto
2
Agus Mustofa
Nilai
58 68 3
Andri Tri Saputro
4
Atika Nur Faizah
5
Dwi Ayu S.
80 75 72 6
Fahrudin
7
Fajar Atriyani
60 68 8
Faida Inayati
9
Ichsan Lutfi Zabadi
70 72 55
56
10
Hartanto
11
Khoirul Anam A.
12
Munayatut Thoyyibah
13
Nur Arifah
14
Rizqi Kurniawan
60 60 80 68 55 15
Rizqi maulana
16
Yusroni
17
Yusuf Khoirudin
18
Mahdiyatul Muna R.
19
Azizatun Nisa'
60 65 80 65
RATA-RATA
70 67,68
Tabel 4.13 menujukkan bahwa hasil belajar siswa dapat dikatakan stabil dengan peningkatan rata-rata nilai 1 point. Setelah didapatkan hasil pada siklus III ini maka dapat dilihat grafik perubahan nilai ulangan harian siswa
Gambar. 4.1. Diagram perubahan hasil belajar Pada bagian akhir peneliti juga melakukan post test untuk mengetahui perubahan pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran. Agar lebih jelas berikut rincian hasil pre test dan hasil post test:
56
57
Tabel 4. 14. Daftar nilai pre test dan post test No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Suwarto Agus Mustofa Andri Tri S. Atika Nur F. Dwi Ayu S. Fahrudin Fajar Atriyani Faida Inayati Ichsan Lutfi Z Hartanto
Nilai pre test
Nilai post test
40 50 60 60 50 40 60 70 75 60
55 65 65 70 65 65 70 70 80 60
11
Khoirul Anam Alfarizi
55
60
80
75
70
70
60
65
40 55
55 70
75
75
65
70
70
65
12 13 14 15 16 17 18 19
Munayatut Thoyyibah Nur Arifah Rizqi Kurniawan Rizqi maulana Yusroni Yusuf Khoirudin Mahdiyatul Muna R. Azizatun Nisa'
Dari data tabel 4. 14, mayoritas nilai siswa meningkat pesat, meskipun terdapat beberapa siswa yang menurun. Peningkatan penguasaan kebahasaan siswa juga terlihat dari hasil test mufrodat. Pada saat pra siklus siswa yang mencapai batas minimal penguasaan mufrodat hanya 2 siswa, 6 siswa mendekati dan 11 lainnya masih jauh dibawah batas minimal. Sedangkan pada saat siklus III didapatkan 6 siswa telah memenuhi batas minimal, 8 siswa mendekati batas minimal dan 5 siswa dengan penguasaan kosakata rendah. Guna mengetahui perubahan tingkat motivasi pada siswa maka setelah selesai siklus III peneliti kembali memebrikan tes motivasi melalui instumen angket. Adapun hasil dari angket pada siklus ini adalah sebagai berikut:
57
58
Tabel 4.15 Hasil angket pada akhir siklus III No. Tingkat motivasi 1 Sangat Tinggi 2 Tinggi 3 Sedang 4 Rendah 5 Sangat rendah Jumlah
Jumlah 3 13 3 19
Prosentase (%) 15,78 68,42 15,78
100
Dari tabel 4.15 dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Pada angket pra siklus didapatkan hasil hanya 4 siswa yang memeiliki tingkat motivasi tinggi dan yang lain memiliki tingkat motivasi rendah. Namun pada angket siklus III motivasi siswa telah meningkat pada tingkat sangat tinggi 3 anak, tinggi 13 anak, dan 3 anak dengan tingkat motivasi sedang. Perubahan tingkat motivasi siswa dapat digambarkan pada diagram berikut ini:
Gambar. 4.2. Diagram perubahan motivasi belajar siswa
58
59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan tentang “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Arab Melalui Media Kartu Bahasa pada Siswa Kelas V MI Gunung Wijil, Bakulan, Cepogo, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012” maka penulis memberikan simpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan media kartu bahasa dalam pelajaran bahasa Arab mampu meningkatkan motivasi siswa kelas V MI Gunung Wijil dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. 2. Penggunaan media kartu bahasa mampu meningkat keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. Siswa yang sebelumnya cenderung pasif dalam pembelajaran, kini mereka mampu aktif dalam pembelakaran dibuktikan dengan keaktifan bertanya dan menjawab. 3. Penggunaan media kartu bahasa mampu meningkatkan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab dibuktikan dedngan berkurangnya siswa yang izin keluar kelas saat pelajaran serta berkurangnya siswa yang bercanda saat pelajaran. 4. Penggunaan media kartu bahasa pada pelajaran bahasa Arab mampu meningkatkan hasil belajar bahasa arab pada aspek keterampilan menulis yang meliputi menyalin kata,membuat kalimat dan menjawab pertanyaan, siswa kelas V MI Gunung Wijil Bakulan Cepogo Boyolali.
59
60
peningkatan hasil belajar didukung dengan strategi belajar yang tepat yang dalam penelitian ini menggunakan strategi pengelompokan berdasarkan nilai serta program remedial. B. Saran 1. Para pendidik Madrasah Ibtidaiyah, agar selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak didik supaya kebutuhan pendidikan anak yang juga selalu berkembang dapat terpenuhi. 2. Guru MI khususnya guru bahasa Arab, agar tidak terfokus pada materi yang bersifat teori saja melainkan juga mengajarkan praktek bahasa Arab dalam keseharian. 3. Para orangtua, agar tetap memperhatikan anaknya serta mempersiapkan anaknya dengan pendidikan yang baik guna menghadapi masa yang akan datang.
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Saiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Efendi, Ahmad Fuad. 2002. Metode dan Teknik Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Universitas Negeri Malang . 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat Fachrudin. 2006. Teknik Pengembangan Kurikulum Pengajaran bahasa Arab. Yogyakarta: Global Pustaka Utama Iskandarwassid dan Sunandar, Dadang. 2008. Stategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosyda Karya Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Grafindo Persada Poerwodarminto, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya Suja’i. 2008. Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab Strategi dan Metode 61
62
Pengembangan Kompetensi. Semarang: Walisongo Press Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada Susilowati, Uswah. 2009. Manajemen Mutu Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Tinggi. Salatiga: STAIN Salatiga Press Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jalarta: Ciputat Press Wahyudi, Agus. 2009. Lancar Berbahasa Arab 2 Untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Wahyuni, Esa Nur dan Baharudin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
62