HUBUNGAN KETERTARIKAN MEDIA FLYER PROPERTY PT. ERA PERMATA SENAYAN DENGAN MINAT BELI MASYARAKAT KOMPLEK MALAKA RT.008 RW.001 PONDOK KOPI JAKARTA TIMUR
eg
is
te
re
d
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Komunikasi
nR
Disusun Oleh :
: YUNAN SAEFUNNIZAR
NIM
: 04301 – 092
JURUSAN
: PERIKLANAN
U
NAMA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Halaman Bibliografi
: Yunan Saefunnizar : 04301 -092 : Hubungan Ketertarikan Terhadap Flyer Property PT. ERA Permata Senayan Dengan Minat Beli Masyarakat Kompleks Malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur : i-xiv, 1 - 76, Tabel 3.1 – 3.4, 4.1 – 4.23, dan 8 halaman lampiran : 40 buku (1982 – 2007)
re
ABSTRAKSI
d
Nama NIM Judul
U
nR
eg
is
te
Flyer memiliki fungsi untuk meningkatkan suatu volume penjualan, flyer juga berfungsi sebagai pemasaran. PT. Era Permata Senayan sebagai agen property yang menggunakan flyer sebagai pemasaran untuk memasarkan, mengkomunikasikan informasi propertynya kepada khalayak. Property (rumah) adalah kebutuhan primer manusia agar terlindung dari panas dan hujan serta berfungsi untuk untuk berkumpul dengan keluarga. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan ketertarikan terhadap flyer property PT. Era Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah S-O-R yang dikembangkan oleh De Fleur. Teori ini menjelaskan bahwa efek merupakan reaksi tertentu terhadap stimulus (rangsang) tertentu. Teori yang kedua adalah menggunakan AIDCA, digunakan untuk melihat bagaimana ketertarikan iklan flyer dengan minat beli khalayak. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif, dengan metode yang digunakan adalah metode survey dengan teknik sampling total sampling atau sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, sampel yang diambil sebanyak 55 responden yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi. Tipe penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Analisa data menggunakan menggunakan korelasi Pearson Product moment. Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,552 antara variabel ketertarikan flyer (X) dan variabel minat beli (Y), yang berarti bahwa hubungan menunjukan korelasi cukup. Hubungan tersebut juga signifikan pada taraf kepercayaan 95%, dan diperoleh kesimpulan bahwa, ketertarikan terhadap flyer property sebesar 30,47%, dan sisanya 69,53% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala pujian dan sanjungan kita haturkan kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa melimpahkan rahmat, ridho, hidayah, dan karunia, atas kehendak-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya, dan seluruh ummat Islam yang mengikuti Sunnahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Hubungan Ketertarikan Media Iklan
d
Flyer Property PT. ERA Permata Senayan Dengan Minat Beli Masyarakat
re
Kompleks Malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur “.
te
Dan sehingga tercapai satu tahapan belajarku tentang dunia ini, dan salah satu dari tahapan itu adalah skripsi. Mengingat tidak adanya sesuatu yang
is
sempurna dan hanya Allah yang hanya maha sempurna, maka penulis menyadari
eg
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun setidaknya penulis sudah mencoba untuk melalui segala rintangan yang cukup besar dan segala cobaan
nR
yang ada, maka inilah hasil dari sebuah proses untuk menuju masa depan.
Skripsi ini disusun dan di persiapkan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan
U
Periklanan Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Dengan terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penghargaan sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang telah membantu secara material maupun spiritual. Untuk itu dengan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Nurprapti Wahyu Widyatuti, S.sos, M.si, selaku dosen Pembimbing I. Terima kasih banyak penulis haturkan kepada ibu, karena ibu telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan statistik penelitian ini.
2. Ibu Ispawati Asri, MM. selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan juga memberikan semangat untuk penyusunan skrispsi ini sehingga bisa selesai dengan cepat.
3. Kedua Orang Tua-ku tercinta Ayah Hoesaini Anshori (Alm) dan Ibu Hj. S.
d
Latifah telah memberikan yang terbaik untuk penulis. Penulis sangat bangga
re
dengan Ibu-ku, karena ibu-ku adalah orang yang terbaik dalam hidup-ku. Dia adalah seorang ibu yang tegar dan penuh perjuangan dalam menghadapi ujian
te
yang dihadapinya untuk menghidupi empat anaknya tanpa seorang suami. Ibuku banyak membantu baik secara material dan spiritual, selama ini ibu-ku
is
selalu berdo’a kepada Allah SWT dalam Sholatnya, dan memberikan
eg
semangat serta bantuan yang tak ternilai. Semoga anak-anaknya menjadi orang sukses…Amin.
nR
4. Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
U
Universitas Mercu Buana.
5. Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si, Ketua Bidang Studi Periklanan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana. Terima kasih memberikan penulis untuk menyusun skripsi.
6. Presiden Direktur PT. ERA Permata Senayan Jakarta Bapak A. Saki, terima kasih banyak atas data-data perusahaan yang diperlukan penulis untuk penelitian ini.
7. Bapak Amin, Ketua RT 008 Pondok Kopi Jakarta Timur atas informasi penduduk yang digunakan penulis sebagai populasi dalam penelitian ini.
8. Masyarakat Kompleks Malaka Ponsok Kopi Jakarta Timur, terima kasih banyak mau meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang diberikan penulis.
9. Para Staf TU Fikom Pa Hari, Mas Mawi, Mas Erfan, Mba Lila, terima kasih atas bantuan mengenai surat menyurat.
10. Para dosen Fikom Universitas Mercu Buana yang telah memberikan
d
bimbingan, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat selama penulis mengikuti
re
perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Jakarta.
te
11. Untuk Puriyanti, terima kasih untuk kasih sayang dan cinta, nasehat, dukungan serta do’a yang tanpa hentinya untuk penulis, kesabaran Puriyanti
is
dalam menghadapi penulis, dan memberikan yang terbaik untuk penulis.
eg
Semoga kasih sayang dan rasa cinta Puriyanti untuk penulis tidak akan berhenti sampai akhir hayat nanti…Amin.
nR
12. Kakak-ku dan ponakan-ku yang tercinta, Yuyun, Reza, Salbiah, Umar, Hafidz, Yayat, Revan, Shafry, Hirvah, dan Nabhan terima kasih banyak atas bantuan
U
material, nasehat, dukungan serta do’a untuk penulis.
13. Untuk Om Bhakti & Tante Umi, Om Agus & Tante Evi, Tante Ida & Om Ramli, Om Maman & Tante Imah, Om Subhy & Tante Umroh, Om Lutfi & Tante Susi, Om Didi, Om Ain & Tante Mus, Om Helmi & Tante Nurma, serta Adik-adik sepupu-ku, terima kasih atas do’a dan support yang diberikan untuk penulis.
14. Untuk Retno yang sudah membantu penulis menyusun skripsi dari awal sampai akhir, support, dan do’a yang diberikan untuk penulis. Thank’s yah…
15. Khaeril Anwar makasih banget yah atas pinjaman printernya, serta support yang diberikan untuk penulis…
16. Dewi dan M. Jati makasih yah sudah bantuin spssnya, semoga semua ini bermanfaat bagi penulis, amin..
17. Hassanudin Ishak dan Didi Faridi makasih banget sudah bantuin semuanya dari mulai komputer, makanan, kontrakan, do’a, support, dan lain-lain…
d
18. Untuk Rika Nurbisesa yang sudah memberikan nasehat, support, dan
re
do’anya…makasih banget yah..
te
19. Para sahabat-sahabatku Oman, Difa, Rina, Asep, Inda, Vina, Yona, Said, Eep & Nia semoga bahagia dengan kedua putranya Aurel & Rhama, terima kasih
is
atas support dan do’a yang diberikan oleh kalian. Alhamdulillah akhirnya
eg
penulis bisa selesai menyusun skripsi.
20. Teman-teman di Advertising Class B dan Advertising Class A angkatan 2001
nR
Universitas Mercu Buana Ravi&Selvi Budi&Hijri cepat punya momongan yah, Widi, Ujang, Dimas, Baon, Jeding, Agung, Yoga, Bram, Chimot, Andri,
U
Dae, Obit, Adi, Rian, Keny, Niken, Phita, Nita, Putri, Tuti, Rifa, Ayu Go’out, Ayu Panjang, Nurul, Indri, Lia, Hikmah, Andi CG, Darmaji, Dedi, Yuday, Epri, Ahyan, Heru, Agung, Tyo, Abe, Amar, Fajrin, Fajar, Bono, Diah, Eki, Endah, Erieska, Eka&Otong, Ingga, Hana, serta temen-teman-ku yang tidak bisa disebutkan semuanya. Penulis berharap sillaturrahmi dan komunikasi kita tetap terjalin…
21. Teman-teman Advertising, Public Relation, Jurnalistik angkatan 2000 Universitas Mercu Buana Jakarta Yudi, Rio, Rahmat (Mamet), Kampleng, Sawung, Tukul, Ibnu Jamil, Ibay, Tommy, Noki, Doni, Yessy, Windi, Reni, Dewi, serta teman-temanku yang tidak bisa disebutkan semuanya…
22. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Maaf penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu yah…soalnya penulis udah cape banget ngetiknya ney..
Skripsi ini masih jauh lebih sempurna. Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini atau karya ilmiah lainnya. Semoga semuanya ini bisa menjadi inspirasi dan berguna bagi kehidupan kita bersama, Amin..
U
nR
eg
is
te
re
d
Jakarta, Oktober 2007
Yunan Saefunnizar
DAFTAR ISI
i ii iii iv v vi ix xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ………………………..
1.2
Pokok Permasalahan …………………………….
6
1.3
Tujuan Penelitian ……………………………….
7
1.4
Signifikansi Penelitian ………………………….
7
1.4.1 Signifikansi Akademis ………………….
7
1.4.2 Signifikansi Praktis ……………………..
7
is
te
1.1
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
Periklanan Sebagai Proses Komunikasi ………… 8
2.2
Teori Efek Komunikasi …………………………. 9
U
BAB II
1
nR
eg
BAB I
re
d
Lembar Judul ………………………………………………………….. Lembar Persetujuan Skripsi ………………………………………….. Lembar Tanda Lulus Sidang …………………………………………... Lembar Pengesahan Skripsi …………………………………………… Kata Pengantar …………………………………………………………. Daftar Isi ………………………………………………………………. Daftar Tabel …………………………………………………………… Abstrak …………………………………………………………………
2.3
Model AIDCA ………………………………….. 11
2.4
Periklanan ………………………………………. 15
2.5
Media Periklanan ……………………………….. 18 2.5.1 Jenis-jenis Periklanan …………………… 19
2.6
Media Cetak …………………………………….. 20
2.7
Elemen Iklan Cetak ……………………………… 20 2.7.1 Copywriting ……………………………... 21 2.7.2 Visual ………………………………….
21
2.8
Media Iklan Flyer ………………………………
24
2.9
Target Audiens ………………………………...
25
2.10
2.11
26
2.10.1 Daya Tarik Iklan Rasional ……………..
28
2.10.2 Daya Tarik Iklan Emosi ………………..
29
Minat Beli ………………………………………
30
METODOLOGI 3.1
Sifat Penelitian …………………………………
34
3.2
Metode Penelitian ………………………………
34
3.3
Populasi dan Sampel ……………………………
35
3.3.1 Populasi …………………………………
35
3.3.2 Sampel ………………………………….
36
Definisi dan Operasional Variabel ……………...
36
3.4.1 Definisi Variabel ………………………..
36
te
3.4
re
d
BAB III
Ketertarikan ……………………………………
3.4.2 Operasional Variabel …………………… 37 Hipotesa
is
3.5
38
eg
3.5.1 Hipotesa Teoritis ………………………..
3.5.2 Hipotesa Statistik ……………………….. 39
3.6
Teknik Pengumpulan Data ……………………… 39
nR
3.6.1 Data Primer ……………………………… 39 3.6.2 Data Sekunder …………………………… 39
U
3.7
Teknik Analisa Data dan Interpretasi Output …… 40 3.7.1 Validitas ………………………………… 40 3.7.2 Reliabilitas ………………………………. 41 3.7.3 Korelasi …………………………………. 42
3.8
Pengolahan Data dan Analisa Data ……………..
42
3.8.1 Pengolahan Data ………………………… 42 3.8.2 Analisa Data ……………………………. 44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian ………………………………… 49 4.1.1 Identitas Responden …………………….
49
BAB V
4.2
Hasil Koefisian Determinan …………………….
67
4.3
Pembahasan ……………………………………... 68
PENUTUP 5.1
Kesimpulan ……………………………………..
71
5.2
Saran ……………………………………………. 71
U
nR
eg
is
te
re
d
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 74
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Konsep …………………………………………… 38 Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Nilai Alpha ………………………………. 41 Tabel 3.3 Tingkatan Katagori Penilaian …………………………………. 44 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai r ……………………………………………... 46 Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………. 49 Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia …………………………………. 50
d
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Penghasilan …………………………. 50
re
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan …………………………… 51 Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Menggunakan Jasa Property ……….. 52
te
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Jenis Agen Property ………………… 53 Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Tertarik Informasi Harga …………… 53
is
Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Slogan ……………. 54
eg
Tabel 4.9 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Gambar ……………. 55 Tabel 4.10 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Visual …………….. 56 Tabel 4.11 Responden Berdasarkan Tertarik Keseluruhan Infomasi …….. 56
nR
Tabel 4.12 Responden Berdasarkan Tertarik Warna Tulisan ……………. 57 Tabel 4.13 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Isi Pesan …………. 58
U
Tabel 4.14 Responden Berdasarkan Mengetahui Informasi Property …… 59 Tabel 4.15 Responden Berdasarkan Melihat Luas Tanah ……………… 60 Tabel 4.16 Responden Berdasarkan Melihat Wilayah Property ………… 60 Tabel 4.17 Responden Berdasarkan Melihat Spesifikasi Property ………. 61 Tabel 4.18 Responden Berdasarkan Melihat Gambar …………………… 62 Tabel 4.19 Responden Berdasarkan Melihat Fasilitas Property ………….. 63 Tabel 4.20 Responden Berdasarkan Melihat Flyer Property ……………. 64 Tabel 4.21 Responden Berdasarkan Manfaat dan Keuntungan ………….. 64 Tabel 4.22 Responden Berdasarkan Berminat Membeli Property ………. 65 Tabel 4.23 Hasil Korelasi Pearson ……………………………………….. 66
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Setiap badan usaha yang didirikan oleh sekelompok orang pasti mempunyai
tujuan-tujuan tertentu, antara lain bertujuan jangka panjang, yaitu untuk
d
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri dan menciptakan
re
citra baik perusahaan di mata konsumen maupun masyarakat, sedangkan jangka
volume
penjualannya,
sebab
te
pendek yaitu untuk mendapatkan laba yang optimal dengan jalan menaikkan itu
penting
untuk
membiayai
kegiatan
is
perusahaannya. Dari segala kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut,
eg
kegiatan pemasaranlah yang dianggap penting karena sebaik apapun produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tanpa didukung oleh kegiatan pemasaran
nR
yang baik dan efektif maka keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk dan jasanya kemungkinan kecil sekali akan berhasil, jadi keberhasilan suatu
U
perusahaan sangat tergantung pada berhasilnya atau tidaknya aktivitas pemasaran yang dilakukan tersebut. Iklan merupakan segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Melalui Iklan ini, tujuannya adalah menerima kembali keuntungan yang jauh lebih besar dari pada yang diinvestasikan.1
1
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1995, hal.9
Sehubungan dengan didukung teknologi yang menjadi alat penunjang, maka industristri periklanan semakin kreatif, inovatif, dan selektif. Bisnis periklanan manjadi hal yang paling penting bagi suatu perusahaan dalam memperkenalkan serta menjual produk terutama kepada segmentasi atau konsumen yang ingin dituju. Hal ini disebabkan karena setiap orang adalah konsumen dan sebgai konsumen kita semua adalah khalayak sasaran iklan.
d
Iklan selain memiliki fungsi komunikasi, pendidikan, ekonomi, dan social,
produk
dan
menjelaskan
re
iklan juga berfungsi sebagai pemasaran. Pemasaran berfungsi mengidentifikasikan perbedaannya
dengan
produk
lainnya,
te
mengkomunikasikan informasi mengenai produk maupun jasa kepada khalayak,
is
menganjurkan calon pembeli untuk melakukan percobaan produk baru secara
eg
bertahap dan akhirnya berakibat meningkatkannya penggunaan produk dan membangun rasa cinta dan dekat dengan produk.
nR
Periklanan merupakan bagian dari promosi, dan promosi itu sendiri adalah salah satu unsur dari marketing mix (4P), yaitu produk, place, price, dan
U
promotion, dengan demikian periklanan tidak lepas dari kegiatan pemasaran untuk mendukung penjualan produk atau jasa. Salah satu kegiatan periklanan yang menggunakan media below the line dapat menyampaikan pesan mengenai produk atau jasa kepada sasaran yang dituju secara berkesinambungan. Bentuk penyampaian pesan tersebut baik melalui media cetak atau media elektronik disebut dengan iklan. Tujuan iklan itu sendiri sebenarnya adalah untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau
merek. Tujuan ini berupaya pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli.2 Disamping itu bila penyampaian pesan ini dilakukan secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama, maka dapat berdampak pada kenaikan pendapat yang diperoleh melalui penjualan produk. Kini, iklan bukan saja sebagai kegiatan pemasaran semata tetapi juga sebagai hiburan. Terdapat dua elemen penting dalam iklan cetak, yaitu copywriting dan
d
elemen visual. Elemen copywrting adalah elemen iklan cetak berbentuk tulisan
re
yang mengandung pesan penjualan produk itu sendiri. Sedangkan elemen visual merupakan penggabungan dari unsur ilustrasi, warna, dan tipografi.
te
Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Jika pesan penulisan
is
penjualan tersebut gagal menarik perhatian (Attention), ketertarikan (Interest),
eg
keinginan (Desire), dan keyakinan (Conviction) sebagaimana yang diinginkan maka pesan penjualan atau copy iklan itu gagal.
nR
Ilustrasi merupakan penghubung antara isi dan bentuk lahiriah sekaligus disebabkan oleh fungsi gambar dalam pengumuman-pengumuman adalah macam-
U
macam gambar bukan hanya harus menarik perhatian tapi harus pula menggerakan keelemen-elemen lain. Fungsi ilustrasi dalam iklan merupakan elemen visual yang sangat penting dalam iklan cetak. Kontribusi ilustrasi dalam ketertarikan iklan cetak adalah : 1. Menarik perhatian keinginan sasaran khalayak 2. Mengkomunikasi ide relevan dengan cepat dan efektif
2
Darmadi Durianto, sugiarto, Anton Wachidin Widjaja, Hendrawan Supratikno, Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hal.2
3. Menarik minat khalayak dengan headline dan copy 4. Membantu membuat perilanan lebih percaya.3
Gambar atau foto yang digunakan sebagai ilustrasi pada iklan mungkin berupa foto-foto berwarna (tonal photograps) dan gambar kuas (wash drawing) atau gambar garis (line drawing). Suatu gambar mungkin akan memberikan hasil
d
oyang memuaskan bila dicetak pada kertas jenis art papaer atau kertas yang
re
digunakan untuk majalah-majalah, tetapi mungkin akan mengecewakan bila gambar tersebut dicetak pada kertas kualitas jelek yang digunakan dalam surat
te
kabar- surat kabar. Namun demikian, menurut perhitungan logika gambar yang
is
bagus tetap dapat dicetak dalam surat kabar, khususnya saat ini dimana
eg
sedemikian banyaknya surat kabar-surat kabar yang dicetak dengan menggunakan percetakan proses offset-litho atau bahkan flexograpy.4
nR
Kekuatan pemikat dan penahan perhatian dari suatu stimulus mungkin ditingkatkan secara tajam melalui pemakaian warna. Sebagai contoh, perusahaan-
U
perusahaan yang memasang iklan di halaman kuning, terdorong untuk menggunakan warna merah sebagai sarana untuk menarik perhatian konsumen.5 Dapat dimengerti benar bagaimana menggunakan warna yang efektif jika kita melihat dari beberapa alasan mengapa pengiklan menggunakan warna, Thomas B. Stanley membuat 7 alasan, yaitu :
3
Winardi, Ilmu Reklame, Penerbit: Alumni, Bandung, 1984, hal.101 Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal.247 5 Engel, Blackwell, Miniard, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta, 1995, hal.13 4
1. Menarik perhatian untk sebuah iklan 2. Memperkenalkan objek, gambar, dan orang dengan kesetiaan yang lengkap 3. Menekankan beberapa bagian spesial sebuah pesan atau produk 4. Menganjurkan kualitas yang layak untuk menjual permohonan 5. Membuat nyaman kesan pertama untuk sebuah iklan. 6. Membuat kesan baik untuk sebuah produk, pelayanan, atau pengiklan
d
7. Mempercepat kesan visual disebuah ingatan.6
re
Warna merupakan bahasa psikologi yang mengutamakan mood san arti simbolik. Warna hangat seperti merah, kuning, dan orange berkesan bercahaya
te
seperti biru dan hijau berkesan jauh, teduh, membalikkan sinar, dan intelektual.
is
Warna merah dan kuning lebih banyak mendapatkan kekuatan perhatian. Warna
eg
merah digunakan untuk simbol alarm dan bahaya. Warna kuning dikombinasikan dengan hitam tidak hanya mendapatkan perhatian tetapi juga dramatiskarena
nR
paduan dua warna yang kontras. Warna hitam dapat mengekspresikan kekuatan dan mewah.7
U
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau jenis huruf yang tersedia. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menjadi karakteristik subyek yang diiklankan. Bermacam-macam jenis dan ukuran huruf dapat dipilih untuk menarik perhatian pembaca terhadap beberapa espek dalam naskah.8
6
Thomas B. Stanley, Advertising It’s The Role in Modern Marketing, New York, Prentice-Hall, 1954, hal.59 7 William Well, John Burnett, Sandra Moriarty, Advertising Principle and Practice, Prentice-Hall, 1989, hal.360 8 Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal.247
Periklanan mengenal terdapat dua jenis media, secara garis besarnya media yang digunakan, yaitu media above the line (iklan lini atas) dan media bellow the line (iklan lini bawah), kesemuanya itu mempunyai parsamaan yaitu ingin mendekati khalayak yang ditujunya dengan menarik perhatian mereka. Maka diperlukannya acuan dalam strategi kreatif yang tepat untuk menerjemahkan produk, menjadi barang yang memiliki daya jual, dan hal itu berhubungan dengan
d
kreativitas iklan.
re
Ketertarikan dalam kreativitas iklan sangat penting untuk membujuk calon pembeli produk, dan suatu iklan yang baik adalah iklan yang tidak hanya menjual
te
kreativitas yang berlebihan tetapi lebih dominan menjual produk itu sendiri karena
is
hanya ada satu aturan dalam iklan, yaitu iklan harus bisa menjual.
eg
Oleh sebab itu dalam membuat iklan yang menarik membutuhkan kreativitas yang tinggi, menurut frank Jefkins inti dari periklanan berkaitan
nR
dengankeahlian-keahlian khusus yang menyertainya, yaitu : 1. Kreativitas untuk menarik perhatian
U
2. Kreativitas untuk memenangkan perhatian khalayak 3. Kreativitas untuk membangkitkan minat, yang berlanjut pada tindakan konsumen 4. Kreativitas untuk pemilihan penggunaan media-media yangpaling efektif dari segi biaya.9
9
Agustrijanto, Copywriting : Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.11
Iklan diadakan untuk memberi informasi dan membujuk, isi komunikasi iklan adalah inti apa yang dapat dilakukan oleh iklan tersebut. Jadi suatu iklan harus menarik konsumen, merangsang keinginan mereka, dan memberi perasaan yang lebih tajam mengenai suatu produk atau jasa yang diiklankan untuk menghasilkan itu diperlukan wawasan, imajinasi serta keterampilan kreatif yang lebih besar.10 Terutama kreativitas pada penciptaan visualisasi yang harus
d
disesuaikan dengan konsep yang menggambrkan elemen-elemen dari produk itu
re
sendiri yangakan menjadikan identitas dari produk tersebut. Nantinya diharapkan segmentasi yang dituju dapat mengingat, menerima iklan dari produk tersebut
te
sebagai pertimbangan pribadinya ketika akan mengambil keputusan untuk
is
membeli.
eg
Sehubungan dengan hal tersebut kreativitas mutlak diperlukan dalam memperkenalkan maupun mempertahankan kelangsungan produk. Oleh sebab itu
nR
seorang pengiklan perlu mempelajari terlebih dahulu hal apa yang diinginkan calon konsumen yang dituju. Sehingga nantinya akan diolah sedemikian rupa,
U
agar menimbulkan keterlibatan atau ketertarikan konsumen dengan produk yang ingin dijual.
PT. ERA Permata Senayan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang property, pasti akan menghadapi masalah persaingan di pasaran maka kegiatan pemasaran harus lebih ditingkatkan lagi, kegiatan pemasaran dapat melalui periklanan. Dalam memasarkan propertynya PT. ERA Permata Senayan menggunakan flyer untuk promosi propertynya. Dengan melakukan periklanan 10
A.D Farbey, How To Produce Sucessful Advertising, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal.83
perusahaan mendapatkan informasi mengenai suatu produk dan dengan flyer perusahaan dapat membujuk masyarakat agar mau membeli produknya serta dapat mengingatkan konsumen akan produk tersebut baik itu melalui media cetak, media elektronik, dan media luar ruang. Pada saat sekarang ini kegiatan periklanan below the line yang merupakan salah satu dari kegiatan promosi bertujuan untuk mempengaruhi konsumen di
d
samping itu juga dengan adanya periklanan yang baik maka akan menjamin
re
kelancaran aktivitas penjualan yang akan menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan semakin panjang, tetapi sebaliknya bila perusahaan menjalankan atau
te
melaksanakan periklanan yang kurang efektif dan efesien maka akan
is
menimbulkan dampak yang fatal terhadap kelangsungan hidup perusahaan
eg
sehingga perusahaan itu akan jatuh bangkrut.
Pemilihan flyer oleh PT. ERA Permata Senayan sebagai media komunikasi
nR
dikarenakan, bentuknya yang sederhana yang ditunjang penggunaan warna dan ilustrasi
yang
diharapkan
mampu
menarik
perhatian
konsumen
yang
U
membacanya.
Flyer disebarkan langsung kepada konsumen yang telah ditentukan
sebelumnya, dalam hal ini salah satunya di kompleks malaka pondok kopi Jakarta Timur. Hal tersebut merupakan alasan penulis menetapkan warga kompleks malaka sebagai responden, sedangkan alasan kompleks malaka sebagai target penyebaran, karena warga kompleks malaka memang sedang membutuhkan tempat tinggal baru mengingat kompleks malaka tersebut termasuk lokasi yang akan digusur untuk pembangunan sungai kanal timur.
Dan PT. ERA Permata Senayan sebagai perusahaan yang dipilih oleh penulis, karena PT. ERA Permata Senayan memberikan servis terbaik kepada masyarakat dan memberikan keuntungan bagi semua pihak dalam bisnis pemasaran property. Disamping itu juga PT. ERA Permata Senayan ingin mempromosikan property tersebut dengan menyebarkan flyer ke setiap kompleks atau rumah warga, dengan cara menyebarkan flyer PT. ERA Permata Senayan
d
ingin bersaing dengan agen property yang lainnya.
re
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka penulis melakukan penelitian hubungan ketertarikan media flyer property PT. ERA Permata Senayan dengan
te
minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta
1.2
eg
is
Timur.
Pokok Permasalahan
nR
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana hubungan
U
ketertarikan media flyer property PT. ERA Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur?”.
1.3
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan ketertarikan media flyer
property PT. ERA Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur.
1.4
Signifikansi Penelitian Penelitian dikatakan baik jika itu mempunyai manfaat bagi peneliti yang
bersangkutan maupun bagi masyarakat pada umumnya. Ada yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah : 1. Signifikansi Akademis Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dalam Ilmu Periklanan
d
mengenai hubungan ketertarikan media flyer property PT. ERA Permata
re
Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001
2. Signifikansi Praktis penelitian
dapat
dunia
komunikasi
memberikan
pemasaran,
sumbangan terutama
pada
mengenai
eg
perkembangan
ini
is
Diharapkan
te
pondok kopi Jakarta Timur.
ketertarikan flyer terhadap minat beli, dan dapat memberikan sumbangan
nR
pemikiran bagi insan periklanan khususnya para perencana media periklanan flyer dan mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis
U
property.
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari
kata latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama.
d
Sama disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Carl I. Hovland, ilmu
re
komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-
te
azas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi secara khusus menurut Hovland mengenai pengertian komunikasi adalah proses
is
mengubah perilaku orang lain.1
pemasaran
eg
Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi serta penentu
suksesnya pemasaran. Komunikasi
pemasaran
nR
merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep yang secara umum
U
digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotion mix).2 Disebut dengan bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk Pemasaran dalam periklanan bukan hanya sekedar mengiklankan dan menjual barang, tetapi menjualnya dengan mempertimbangkan keinginan dan 1
Onong Uchjana Effendy, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, PT. Remaja Rosdakarya, Anggota IKPAI, Cetakan-8, Bandung, 1994, hal.10 2 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.267
kemauan pembeli, tentu tanpa mengabaikan sisi mencari keuntungan. Maka pemasaran perlu mempelajari apa saja yang mungkin akan disenangi konsumen, dan bagaimana cara memuaskan keinginan para konsumen. Pemasaran (marketing) tidak hanya melihat masalah pemasaran barang dari sudut pandang para produsen, tetapi lebih melihat pemasaran itu dari sudut pandang konsumen. Menurut Philip Kotler pemasaran mengandung pengertian
d
sebagai seorang yang berusaha memperoleh sumber daya orang lain dan mau
re
menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai imbalannya. Lebih lanjut dikatakannya juga bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu, individu-
te
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
is
dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu
eg
dan kelompok lain. Suatu iklan harus menggerakan emosi yang positif (pada konsumen yang menjadi sasarannya), sehingga iklan tersebut dapat meningkatkan
Teori Efek Komunikasi
U
2.2
nR
keinginan masyarkat untuk mencoba produk itu.3
Didalam strategi pemasaran yang kita kenal dengan prinsip 4P, yakni
product (produk), place (tempat), price (harga), dan promotioan (promosi) yang banyak berkaitan dengan komunikasi. Unsur periklanan masuk kedalam elemen promosi. Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran. Periklanan harus 3
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997, hal.20
membujuk khalayak, karena dalam komunikasi itu sendiri merupakan proses penyampaian pesan yang disampaikan oleh komunikastor kapada komunikan melalui media dengan barbagai rangsangan untuk menanggapi respon khalayak. Untuk menggambarkan sebuah pengaruh media komunikasi terhadap khalayak, dapat diterapkan melalui media model stimulus-respon (S – O – R) adalah model komunikasi yang dasar dimodifikasi oleh De fleur dengan
d
memasukkan unsur organisme dalam membahas komunikasi massa dan
re
pengaruhnya terhadap orang-perorangan. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang berkaitan dengan behavioristik.4 Model ini
te
menunjukan komunikasi sebagai suatu proses “aksi reaksi” yang sangat
is
sederhana.
eg
Dalam konteks ini yang dinamakan “prinsip stimulus respon” merupakan hal yang penting. Efek merupakan reaksi tertentu terhadap stimulus (rangsangan)
nR
tertentu, sehingga orang dapat menduga atau memperkirakan adanya hubungan erat antara isi pernyataan dengan reaksi audiens.5
U
Unsur-unsur Model Stimulus Organisme Respons disini adalah : Message = isi pernyataan yaitu stimulus (S) = perangsang. Reseiver = penerima yaitu organisme (O) = badan yang hidup. Efek = pengaruh yaitu respons (R) = tanggapan.6
4
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.132-133 5 Putu Laxman Pendit, Model-model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta, 1985, hal.48 6 A. Soehoet, Teori Komunikasi 2, Jakarta : Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2002, hal.26
Hubungan antara elemen-elemen tersebut akan digambarkan seperti ini: Bagan 2.1 Model Stimulus Respons S â
O
â
R
Putu Laxman Pendit, Model-model Komunikasi, Uni Prima, Jakarta, 1985
S (stimulus) : rangsangan, sebuah isi pesan iklan flyer produk property yang ditujukan kepada khalayak.
d
O (organisme) : komunikan, sasaran peneliti adalah masyarakat kompleks malaka
re
berada di kelurahan Pondok Kopi Jakarta Timur yang ingin membeli tempat tinggal baru.
te
R (Respons) : respon, pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak sehingga
is
diharapkan adanya perubahan tingkah laku.
eg
Model S O R dari De fleur ini menyatakan bahwa komunikasi massa semata-mata merupakan proses mengajak, serta kemampuan merubah struktur
nR
prikologis terhadap khalayak, sehingga didapat reaksi tingkah laku seperti yang
U
diinginkan.
2.3
Model AIDCA Penelitian ini menggunakan model AIDCA. Model ini dirasakan penulis
sangat tepat digunakan untuk mengukur hubungan ketertarikan media flyer property dengan minat beli masyarakat kompleks malaka, yang digambarkan sebagai berikut :
Attention
Interest
d
Desire
te
re
Conviction
Attention
eg
1.
is
Action
Atensi (Attention) atau yang biasa disebut dengan perhatian berarti fokus
nR
kepada pesan dan mempertimbangkan pesan yang telah diekspos kepada konsumen. Oleh sebab itulah perhatian dapat dipandang sebagai filter dalam
U
penerimaan stimuli atau informasi yaitu suatu keadaan dimana seorang mengkonsentrasikan diri dan menyerahkan aktifitis psikis pada satu atau berupa apa saja termasuk iklan sebagai pesan yang akan disampaikan komunikator terhadap komunikan. 2.
Interest Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini
guna membuat orang tertarik pada flyer property kecuali flyer itu juga berhasil meraih rasa ketertarikan mereka.
Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan pewarnaan, gambar atau copy flyer yang menarik. 3.
Desire Pembaca harus dibuat dari sekedar merasa tertarik atau terpikat, mereka
harus didorong dengan menginginkan produk atau jasa yang diiklankan yaitu keuntungan apakah yang ditawarkan oleh produk melalui flyer tersebut ?. Convection
d
4.
re
Adalah suatu sangat bagus bila kita mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki, atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun
te
pengiklan juga perlu menciptakan flyer yang mampu memunculkan keyakinan
is
bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan
eg
kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan.
Untuk mewujudkan hal ini, kita mungkin memerlukan fakta-fakta yang
nR
meyakinkan, bukti-bukti dari penampilan-penampilan, kesaksian-kesaksian dan fakta-fakta lain yang berkaitan dengan produk yang diiklankan. Para pembaca,
U
biasanya akan kehilangan ketertarikan jika informasi penting tidak ada pada iklan atau flyer.
Informasi itu mungkin termasuk “harga“ yang dapat konsumen gunakan sebagai salah satu menilai produk atau jasa. Apakah produk atau jasa itu layak dan setara dengan uang yang harus dikeluarkan ?. Harga dapat merupakan faktor yang sangat meyakinkan, baik itu harga bernilai rendah atau tinggi. Orang-orang cenderung percaya bahwa mereka mendapatkan barang sesuai dengan apa yang mereka bayarkan. Sebagai konsekuensi, harga sering merupakan faktor utama
dikebanyakan iklan, dan bahkan mungkin merupakan satu metode yang utama untuk mendapatkan perhatian.7 5.
Action Bagaimanakah flyer mampu menimbulkan respon ?. iklan cetak bersifat
statis, dan tidak mudah untuk membuat pembaca melakukan tindakan sesuai yang diinginkan. Tentu saja, mungkin ada suatu pendekatan yang langsung
d
memunculkan aksi pada headline. Namun demikian, perangkat-perangkat tertentu
re
mungkin dapat digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan, misalnya dengan mencantumkan kupon undangan untuk mencoba sampel,
te
dorongan untuk mengunjungi “dealer” atau “showroom”, atau daftar penyimpan
is
produk (stockist) yang mempermudah untuk mencari penyuplai. Beberapa iklan
eg
tertentu hanya bersifat mengingatkan, yang lainnya membangun interest dan keinginan untuk masa yang akan datang ketika pembelian mungkin dilakukan,
nR
tetapi lainnya mungkin mengharapkan aksi segera. Hal ini, sering ditemukan dalam iklan respon langsung (direct respon advertising) yang mencari order dari
U
jasa pos atau telepon, dan satu cara untuk mempermudah konsumen adalah dengan memberi ilustrasi kartu kredit yang dapat diterima.8 Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menawarkan produk kepada konsumen, penyampaian iklan dikomunikasikan melalui suatu media periklanan dan bertujuan persuasif yaitu untuk mempengaruhi khalayak.
7 8
Frank Jefkins, Periklanan Edisi 3 (Erlangga : Jakarta, 1997), hal. 243 Frank Jefkins, Periklanan (Erlangga : Jakarta, 1997), hal.241
2.4 Periklanan Periklanan merupakan proses komunikasi yang juga merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi. Jadi periklanan itu sendiri mengandung unsur membujuk atau mempersuasi konsumen untuk menermia dan memanfaatakan produk atau jasa yang ditawarkan. Iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar
d
konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditwarkan
re
itu, sehingga kita sering mendengar atau melihat iklan yang selain menawarkan
te
produknya tapi juga menyampaikan siapa produsennya.
Setiap iklan dirancang untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu.
is
Iklan dirancang untuk mencapai sasaran spesifik dari pemasar, walaupun tujuan
eg
akhir dari program periklanan adalah untuk mendorong terjadi keputusan pembelian oleh konsumen. Sasaran periklanan bisa ditentukan berdasarkan
nR
klasifikasi tujuan periklanan bermaksud menginformasikan, membujuk, atau hanya mengingatkan saja.
U
Masyarakat periklanan Indonesia mempunyai rumusan tersendiri tentang beberapa hal yang berhubungan dengan periklanan, antara lain adalah : a. Periklanan adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atau produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.9
9
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal.5
b. Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.10 Jadi kesimpulannya adalah iklan sebagai proses penyiapan, perencanaan, pelaksana, dan penyampaian iklan pesan tentang suatu produk yang ditunjukan kepada khalayak dengan menggunakan media tertentu dan dibiayai oleh pengiklan
d
(perusahaan) produk atau jasa.
re
Menurut Frank Jefkins, bahwa advertising didefinisikan : “ advertising present the most persuasive possible selling message to the right prospect for the
te
product or service at the lowest possible cost ”.11
is
Yang artinya periklanan menyuguhkan pesan yang sangat persuasif kepada
mungkin.
eg
target market tentang produk atau jasa dengan menggunakan biaya seminimal
nR
Selain itu juga periklanan adalah manfaat menyampaikan pesan mengenai ide atau manfaat suatu barang atau jasa secara massal, kepada banyak orang
U
sekaligus dengan menggunakan media komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, film, papan reklame, dan lain sebagainya. Melalui pengertian di atas menetapkan bahwa periklanan dapat mencakup berbagai media komunikasi yang ada. Pemilihan jenis media yang digunakan juga perlu diperhatikan.12
10
Pandangan PPPI Tentang UU Perlindungan Konsumen, Majalah Cakram Komunikasi No.8, November 1999, hal.3 11 Frank Jefkins, Advertising, Pitman Publishing, London, 1996 hal.5 12 Dr. Basu Swastha DH, Asas-asas Marketing, Edisi Kedua, Yogyakarta: Liberty, 1984, hal.245
Periklanan merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Ini berarti periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang tidak terpisahkan dari pemasaran. Periklanan bersama-sama dengan bentuk komunikasi yang lain (communication mix) menunjang kegiatan-kegiatan pemasaran. Hubungan iklan dan promosi maupun dalam marketing (penjualan) dapat dilihat dari pendapat
d
Rhenald Kasali, yang mengatakan : “iklan adalah bagian dari bauran promosi
re
(promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix)”.13
te
Periklanan mempunyai beberapa tujuan, menurut Julia R. Gomes dan Lilia
is
B. Arante, secara umum ada empat, yaitu :14
eg
1. Memberitahukan (informing objective); memberitahukan khalayak tentang produk yang ditawarkan, apa yang dilakukan produsen kepada khalayak.
nR
2. Membujuk (persuading objective); tujuan dirancang untuk mendapat pembelian. Kadang-kadang produsen tidak berusaha untuk mendapat respon
U
dengan segera, tetapi untuk menciptakan citra positif yang akan mempengaruhi pembelian dimasa datang.
3. Mengingatkan (reminding objective); untuk menanamkan merek produk pada benak khalayak. 4. Modifikasi (modification objective); untuk meyakinkan konsumen agar berpindah dari produk pesaing kepada produk yang diiklankan.
13
Rhenal Kasali, Managemen Periklanan dan Aplikasinya di Indonesia (Jakarta, PT.Temprint, 1992), hal.9 14 Julia R. Gomes, Lilia B. Arante, Advertising, Philipines, National Book store. Inc.1986, hal.9-10
2.5
Media Periklanan Media periklanan adalah sarana untuk mengkomunikasikan pesan-pesan
periklanan yang ingin disampaikan pengiklan kepada konsumen. Media periklanan terdiri dari above the line yaitu media elektronik, media cetak, dan media luar ruang. Media below the line yaitu point of sale, direct mail, pameran, display material, agenda, souvenir, dan lain-lain.
d
Media periklanan meliputi segenap parangkat yang dapat memuat atau
re
membawa pesan-pesan penjualan kapada para calon pembeli.
Hampir semua jenis media periklanan sudah dan telah dimanfaatkan untuk
te
menyampaikan pesan kepada konsumen.
is
Media periklanan merupakan metode komunikasi umum yang membawa
eg
pesan periklanan, yaitu televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Media merupakan bagian terpenting dari sebuah kampanye periklanan
nR
karena melalui media tersebut konsumen dapat mengenal produk atau jasa apa yang ingin dikomunikasikan.15
U
Menurut Jawinder Kaur, media Advisor Starcom Indonesia,16 definisi media dalam periklanan dapat dilihat menurut dua peranan yaitu : a. Media dijabarkan sebagai ilmu pengetahuan (science) Media dijabarkan sebagai “best use or allocation of client’s advertising budget to ensure both efficiency and effectiveness”, yaitu sebagai penggunaan atau alokasi terbaik terhadap anggaran periklanan klien secara efisien dan efektif. 15
Terence A. Shimp, Advertising promotion and Supplemental Aspect df Integrated Marketing Communications, diterjemahkan oleh Revyani Sahrial dan Dyah Anikasari, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu, Erlangga, Jakarta, 2000, hal.504 16 Jaswinder Kaur, Fast Track, A Basic Cource Advertising, Persatuan Periklanan Indonesia, Jakarta, 2000, hal.96
Disini
biro
iklan
menganalisa
dan
membeli
media
terbaik
untuk
menyampaikan pesan produk kepada konsumen. b. Media sebagai Seni (Art) Media dijabarkan sebagai “understanding, searching, developing and utilizing the best communication vehicles to deliver and entrench brand’s attitudes” yaitu mengerti, mencari, mengembangkan dan memanfaatkan sarana
d
komunikasi terbaik untuk menyampaikan dan menempatkan atribut-atribut
re
produk.
Media mempunyai tujuan yaitu untuk menyampaikan atau
te
mengkomunikasikan pesan-pesan iklan kepada khalayak. Oleh karena itu untuk
Jenis-jenis Media Periklanan
nR
2.6
eg
target atau sasaran yang luas.
is
mencapai sebuah tujuan media harus ditentukan media apa yang bisa menjangkau
Rhenald kasali membedakan media periklanan menjadi dua jenis, yaitu:
U
a. Media Lini Atas atau Above The Line media yang terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (surat kabar, majalah dan tabloid), media elektronik (radio, televisi dan bioskop) dan media luar ruang (billboard dan transportasi). b. Media Lini Bawah atau Below The Line media yang terdiri dari seluruh media diatas seperti direct mail, pameran, point of sale, display material, agenda, souvenir dan lain-lain.17
17
Rhenal Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya, Cet.IV, hal.23
Istilah Above-The-Line dan Below-The-Line itu, meskipun sering dipakai untuk membedakan pekerjaan biro iklan dan non-biro iklan, sebenarnya diciptakan oleh Procter & Gambler untuk memisahkan aneka ragam iklan yang mereka gunakan dalam memasarkan produk-produknya. Pasangan istilah ini sering dicampuradukkan dengan istilah Above-The-Line dan Below-The-Line. Sebenarnya media primer adalah media yang memimpin
d
(atau yang diutamakan) dalam sebuah kampanye iklan, sedangkan media sekunder
Media Cetak
te
2.7
re
adalah media-media yang bersifat menunjang atau melengkapi.18
is
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
eg
visual. Media terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman putih.19
U
flyer.
nR
media cetak yang digunakan dalam penelitian mengenai iklan property adalah
2.8
Elemen Iklan Cetak Terdapat dua elemen penting dalam iklan cetak, yaitu copywriting dan
elemen visual. Elemen copywrting adalah elemen iklan cetak berbentuk tulisan yang mengandung pesan penjualan produk itu sendiri. Sedangkan elemen visual merupakan penggabungan dari unsur ilustrasi, warna, dan tipografi.
18
Frank Jefkins, Advertising, Diterjemahkan Oleh Haris Munandar, Periklanan, Cetakan II, Edisi Ketiga, Erlangga, 1997, hal.86 19 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cetakan Kedua, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1992, hal.99
2.8.1 Copywriting Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Jika pesan penulisan penjualan tersebut gagal menarik perhatian (Attention), ketertarikan (Interest), keinginan (Desire), dan keyakinan (Conviction) sebagaimana yang diinginkan maka pesan penjualan atau copy iklan itu gagal. 2.8.2 Visual
d
Visual adalah penyampaian informasi diluar naskah. Elemen visual terdiri
re
dari : 1. Ilustrasi/Gambar/Foto
te
Ilustrasi merupakan penghubung antara isi dan bentuk lahiriah sekaligus
is
disebabkan oleh fungsi gambar dalam pengumuman-pengumuman adalah macam-
eg
macam gambar bukan hanya harus menarik perhatian tapi harus pula menggerakan keelemen-elemen lain.
nR
Fungsi ilustrasi dalam iklan merupakan elemen visual yang sangat penting dalam iklan cetak. Kontribusi ilustrasi dalam ketertarikan iklan cetak adalah :
U
1. Menarik perhatian keinginan sasaran khalayak 2. Mengkomunikasi ide relevan dengan cepat dan efektif 3. Menarik minat khalayak dengan headline dan copy 4. Membantu membuat perilanan lebih percaya.20
Gambar atau foto yang digunakan sebagai ilustrasi pada iklan mungkin berupa foto-foto berwarna (tonal photograps) dan gambar kuas (wash drawing)
20
Winardi, Ilmu Reklame, Penerbit: Alumni, Bandung, 1984, hal.101
atau gambar garis (line drawing). Suatu gambar mungkin akan memberikan hasil oyang memuaskan bila dicetak pada kertas jenis art papaer atau kertas yang digunakan untuk majalah-majalah, tetapi mungkin akan mengecewakan bila gambar tersebut dicetak pada kertas kualitas jelek yang digunakan dalam surat kabar- surat kabar. Namun demikian, menurut perhitungan logika gambar yang bagus tetap dapat dicetak dalam surat kabar, khususnya saat ini dimana
d
sedemikian banyaknya surat kabar-surat kabar yang dicetak dengan menggunakan
re
percetakan proses offset-litho atau bahkan flexograpy.21
te
2. Warna
is
Kekuatan pemikat dan penahan perhatian dari suatu stimulus mungkin
eg
ditingkatkan secara tajam melalui pemakaian warna. Sebagai contoh, perusahaanperusahaan yang memasang iklan di halaman kuning, terdorong untuk
nR
menggunakan warna merah sebagai sarana untuk menarik perhatian konsumen.22 Dapat dimengerti benar bagaimana menggunakan warna yang efektif jika kita
U
melihat dari beberapa alasan mengapa pengiklan menggunakan warna, Thomas B. Stanley membuat 7 alasan, yaitu : 1. Menarik perhatian untk sebuah iklan 2. Memperkenalkan objek, gambar, dan orang dengan kesetiaan yang lengkap 3. Menekankan beberapa bagian spesial sebuah pesan atau produk 4. Menganjurkan kualitas yang layak untuk menjual permohonan 5. Membuat nyaman kesan pertama untuk sebuah iklan. 21
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal.247 Engel, Blackwell, Miniard, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta, 1995, hal.13 22
6. Membuat kesan baik untuk sebuah produk, pelayanan, atau pengiklan 7. Mempercepat kesan visual disebuah ingatan.23 Warna merupakan bahasa psikologi yang mengutamakan mood san arti simbolik. Warna hangat seperti merah, kuning, dan orange berkesan bercahaya seperti biru dan hijau berkesan jauh, teduh, membalikkan sinar, dan intelektual. Warna merah dan kuning lebih banyak mendapatkan kekuatan perhatian. Warna
d
merah digunakan untuk simbol alarm dan bahaya. Warna kuning dikombinasikan
re
dengan hitam tidak hanya mendapatkan perhatian tetapi juga dramatiskarena paduan dua warna yang kontras. Warna hitam dapat mengekspresikan kekuatan
eg
3. Tipografi/Teks Iklan
is
te
dan mewah.24
Adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau jenis
nR
huruf yang tersedia. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menjadi karakteristik subyek yang
U
diiklankan. Bermacam-macam jenis dan ukuran huruf dapat dipilih untuk menarik perhatian pembaca terhadap beberapa espek dalam naskah.25
23
Thomas B. Stanley, Advertising It’s The Role in Modern Marketing, New York, Prentice-Hall, 1954, hal.59 24 William Well, John Burnett, Sandra Moriarty, Advertising Principle and Practice, Prentice-Hall, 1989, hal.360 25 Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal.247
2.9
Media Iklan Flyer Untuk meningkatkan suatu volume penjualan harus didukung oleh adanya
suatu media. Salah satunya adalah media iklan flyer. Media iklan flyer merupakan salah satu jenis dari media lini bawah (below the line). Media lini bawah (below the line) juga bermanfaat dan memiliki kelebihan, sama seperti dengan media lini atas (above the line). Bahkan dalam hal-hal
d
tertentu, para pemasang akan menarik banyak manfaat dari iklan below the line
re
karena dalam hal-hal tertentu ia bisa lebih efektif dari pada media above the line.
yang hendak diiklankan.
te
Semua tergantung pada tujuan pemasang iklan dan bentuk kampanye periklanan
is
Di kalangan masyarakat luas, istilah paling populer untuk menunjukan
eg
media-media promo lini bawah adalah “barang cetakan”. Hal ini disebabkan oleh kedekatan khalayak terhadap produk lini bawah dalam kehidupan sehari-hari
nR
sebatas pada flyer, brosur, compeny profile, dan sebagainya yang secara fisik menunjukan bahwa semua itumemang enda-benda promo cetakan yang tidak
U
memerlukan media luar ruang. Media lini bawah sering dijadikan pilihan kegiatan berpromosi yang memerlukan gerak cepat dengan anggaran terbatas, terutama dalam meningkatkan angka penjualan (direct selling) secara dramatik. Penggunaan bahan kertas sebagai bahan baku turut menentukan bentuk fisik dalam mengeksekusi konsep kreatif. Secara umum, kertas dengan ukuran-ukuran standar (A5, A4, A3) banyak digunakan promo media lini bawah dengan teknik melipat 2 hingga 4 lipat. Secara teknik, melipat kertas bukanlah pekerjaan yang terlampau sulit, namun sesungguhnya bukan pada jenis kertas dan melipatnya saja
kelebihan promo media lini bawah dipilih banyak orang, tapi melainkan juga pada: 1. Efektifitas waktu dan kecepatan penyampaian informasi kepada target audiens. 2. Penguatan citra (image) yang relatif tanggap di benak konsumen. 3. Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis.
d
4. Timbal balik dan reaksi target audiens terhadap promo melalui media lini
re
bawah cukupmenjanjikan.
5. Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat fleksibel.
te
Media iklan flyer merupakan salah satu dari bentuk literatur penjualan.
is
Disebut demikian karena tulisan yang membuat aneka informasi mengenai suatu
eg
produk barang dan jasa bisa dijual dengan lebih mudah kalau konsumen diberi tulisan atau literatur yang secara lebih rinci menjelaskan kegunaan, karakteristik,
nR
dan berbagai aspek lainnya dari produk yang bersangkutan.26
U
2.10 Target Audience
Yang dimaksud dengan target audince adalah siapa khalayak tertentu yang
ingin menjadi sasaran para pengiklan. Target audince yang dituju itu harus jelas sehingga pesan-pesan periklanan yang akan disampaikan bisa sampai langsung ke target audiencenya. Perencanaan media harus mengenali penjualan atau potensi penjualan dalam setiap daerah geografi, hal ini bermanfaat dalam menentukan sebuah target dalam 26
Putra Sareb, R. Masri, Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksi, Edisi Pertama, PT. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007, 81-85
setiap hal yang sama dalam geografi dan kemudian mengalokasikan jangkauan media sesuai dengan target audience yang ingin dicapainya.27 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media periklanan adalah sarana untuk mengkomunikasikan pesan-pesan periklanan yang ingin disampaikan pengiklan kepada konsumen. Media periklanan terdiri dari media above the line yaitu media elektronik, media cetak, dan media luar ruang. Media below the line
d
yaitu point of sale, direct mail, pameran, display material, agenda, souvenir, dan
re
lain-lain.
te
2.11 Ketertarikan
iklan
yang
mampu
membujuk,
mampu
membangkitkan,
dan
eg
pesan
is
Konsep dasar dari ketertarikan pada penelitian adalah untuk menampilkan
mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang ditawarkan, dan diperlukan
nR
akan ketertarikan bagi audiens sasaran. Dimana isi pesan iklan mengandung atribut stimulus (rangsangan) tertentu yang mengadakan interalsi secara berbeda-
U
beda dengan berbagai karakteristik-karakteristik audiens dan adanya variabel pengaruh.28 Dapat disimpulkan ketertarikan adalah suatu perasaan senang dan menaruh perhatian yang tinggi dan rendah akibat dari terpaan media khususnya iklan flyer yang menurut khalayak berguna untuk mencari tempat tinggal baru. Yang kemudian menggugah minat atau keinginan khalayak untuk yakin dan melakukan tindakan pembelian produk property tersebut.
27 28
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya, Cetakan IV, Hal.57 Putu Laxman Pendit, Model-model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta, 1997, hal.5
Ketertarikan dalam kreativitas iklan sangat penting untuk membujuk calon pembeli produk, dan suatu iklan yang baik adalah iklan yang tidak hanya menjual kreativitas yang berlebihan tetapi lebih dominan menjual produk itu sendiri karena hanya ada satu aturan dalam iklan, yaitu iklan harus bisa menjual. Oleh sebab itu dalam membuat iklan yang menarik membutuhkan kreativitas yang tinggi, menurut frank Jefkins inti dari periklanan berkaitan
d
dengan keahlian-keahlian khusus yang menyertainya, yaitu :
re
5. Kreativitas untuk menarik perhatian
6. Kreativitas untuk memenangkan perhatian khalayak
te
7. Kreativitas untuk membangkitkan minat, yang berlanjut pada tindakan
is
konsumen
nR
segi biaya.29
eg
8. Kreativitas untuk pemilihan penggunaan media-media yangpaling efektif dari
Iklan diadakan untuk memberi informasi dan membujuk, isi komunikasi
U
iklan adalah inti apa yang dapat dilakukan oleh iklan tersebut. Jadi suatu iklan harus menarik konsumen, merangsang keinginan mereka, dan memberi perasaan yang lebih tajam mengenai suatu produk atau jasa yang diiklankan untuk menghasilkan itu diperlukan wawasan, imajinasi serta keterampilan kreatif yang lebih besar.30 Terutama kreativitas pada penciptaan visualisasi yang harus disesuaikan dengan konsep yang menggambrkan elemen-elemen dari produk itu
29
Agustrijanto, Copywriting : Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.11 30 A.D Farbey, How To Produce Sucessful Advertising, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal.83
sendiri yangakan menjadikan identitas dari produk tersebut. Nantinya diharapkan segmentasi yang dituju dapat mengingat, menerima iklan dari produk tersebut sebagai pertimbangan pribadinya ketika akan mengambil keputusan untuk membeli. Sehubungan dengan hal tersebut kreativitas mutlak diperlukan dalam memperkenalkan maupun memepertahankan kelangsungan produk. Oleh sebab itu
d
seorang pengiklan perlu mempelajari terlebih dahulu hal apa yang diinginkan
re
calon konsumen yang dituju. Sehingga nantinya akan diolah sedemikian rupa, agar menimbulkan keterlibatan atau ketertarikan konsumen dengan produk yang
is
te
ingin dijual.
eg
2.11.1 Daya Tarik Iklan Rasional
Daya tarik iklan rasional yaitu yang berkaitan dengan minat pribadi audiens.
nR
Daya tarik ini menunjukan bahwa produk akan menghasilkan manfaat yang dikehendaki.31 beberapa tipe pesan iklan yang ditampilkan untuk menimbulkan
U
daya tarik rasional, sehingga mendapat perhatian dari konsumen, yang selanjutnya konsumen memproses pesan tersebut. Berikut ini beberapa jenis tipe penampilan iklan untuk menimbulkan daya tarik rasional : 1. Faktual. Daya tarik ini umumnya berhubungan dengan pengambilan keputusan high involment, yaitu penerima pesan dimotivasi untuk dapat memproses komunikasi.
31
Kotler&Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2 Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 2001, hal.117
2. Potongan Kehidupan (Slice of Life). Pesan iklan yang menampilkan potongan kehidupan. 3. Demonstrasi. Teknik yang hampir sama yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sering dihadapi konsumen yaitu demonstrasi. 4. Iklan Perbandingan (Comparative Advertising). Iklan perbandingan adalah
d
iklan yang berusaha membandingkan keunggulan produk lain sejenis.32
re
2.11.2 Daya Tarik Iklan Didasarkan Pada Perasaan dan Emosi
Daya tarik emosional bertujuan untuk menggugah emosi negatif maupun
te
positif yang dapat memotovasi pembelian. Penggunaan daya tarik perasaan dan
is
emosi banyak digunakan baik untuk produk yang berharga mahal (mobil, lukisan,
eg
pakaian, dan lain-lain), maupun untuk produk-produk yang harganya cukup murah (kopi, pasta gigi, air mineral, dan lain-lain). Terdapat sejumlah cara untuk
yaitu :
nR
menampilkan pesan iklan dengan menggunakan daya tarik perasaan dan emosi
U
1. Rasa Takut (fear). Tampilan iklan yang menggunakan rasa takut biasanya menampilkan aspek-aspek yang negatif atau hal-hal yang berbahaya yang berhubungan dengan perilaku atau penggunaan produk yang tidak tepat. 2. Humor. Penggunaan humor sebagai daya tarik emosional sangat menarik karena hal itu dapat menarik perhatian dan dapat menimbulkan daya tarik. 3. Seks. Penggunaan sindiran-sindiran seksual atau tema seksual dalam tampilan iklan sudah sangat bisa dan juga controversial.33 32
Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal.278.
Dalam strategi pesan selain terdapat daya tarik juga terdapat pendekatan penjualan. Menurut William Wells dkk pendekatan penjualan disebut dengan strategi head kepala) dan heart (perasaan), terbagi menjadi dua bagian yaitu : a. Penjualan Keras (heard sell) adalah pesan yang dibuat secara rasional, pesan ini di desain untuk menyentuh pikiran danmenciptakan atau membangkitkan respon berdasarkan logika.
d
b. Penjualan Lembut (soft sell) adalah pesan yang menggunakan emosional atau
perasaan atau pendekatan emosional.34
re
image dan membuat atau menciptakan respon berdasarkan sikap mood atau
te
Pendekatan dalam area penjualan ini, ada dua bagian, pendekatan hard sell
is
menitikberatkan kepada pesan iklan memberikan argument yang kuat sehingga
eg
mendorong konsumen untuk bereaksi, misalnya pesan diletakkan didepan dan meyakinkan konsumen kalau produk ini sangat bagus dan yang terbaik,
nR
sedangkan soft sell menitikberatkan kepada pesan yang berupa daya tarik yang dilakukan secara tidak langsung sehingga pesan (secara emosional) dapat
U
membangkitkan minat.
2.12 Minat Beli Minat berasal dari kata tertarik yang berasal kena tarik, ditarik, kalau merasa sengan (suka, ingin), terpikat hatinya, menaruh minat perhatian. Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan,
33
Sutisna, Op-Cit, hal.279 William Wells, John Burnett dan Sandra E. Moriarty, Advertising: Principles and Practice, Fifth Edition (New Jersey: Prentice-Hall Inc, 2000), hal.302 34
prasangka, dan kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu.35 Minat pada konsumen timbul saat konsumen yang mengenal, marasakan adanya kebutuhan pada dirinya. Dalam kebutuhan, keinginan, dan ketertarikan pada seseorang pada sesuatu dapat dipicu oleh dorongan atau rangsangan baik itu dari dirinya maupun dari apa yang dilihat dan rasakan.36 Hal ini menyebabkan
d
seseorang menjadi berminat membeli dan segera memiliki apa yang diinginkan.
re
Setelah khalayak melihat unsur-unsur yang ada di flyer, diharapkan timbul daya tarik. Daya tarik tersebut dikarenakan adanya unsur logo, warna, gambar,
te
slogan, dan isi pesan dalam flyer. Sehingga setelah adanya daya tarik dapat timbul
is
minat beli untuk membeli property dari khalayak.
eg
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian mengenai Buying Motives ada 3 macam, yaitu :
nR
1. Primary Buying Motives, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya. Misalnya, kalau orang mau makan ia akan mencari nasi.
U
2. Selective Buying Motives, yaitu pemilihan terhadap barang, ini berdasarkan rasio. Misalnya, apakah ada keuntungan bila membeli karcis. Seperti seseorang ingin pergi ke Jakarta cukup membeli karcis kereta api ekonomi, tidak perlu karcis eksekutif. Berdasarkan waktu, misalnya membeli makanan dalam kaleng yang mudah dibuka, agar lebih cepat.
35
Andi Mapiiare, Psikologi Remaja, (Surabaya, Usaha Nasional, 1982), hal.62 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta, Salemba empat, 1994, hal.246 36
Berdasarkan emosi, seperti membeli sesuatu karena meniru orang lain, jadi selective dapat berbentuk Rational Buying Motif, Emotional Buying Motive atau Impulse (dorongan seketika). 3. Patronage Buying Motive, yaitu selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atu toko tertentu pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan, tempatnya dekat, persediaan barang cukup, ada halaman parker.
d
Minat beli merupakan suatu sikap seseorang setelah ia mempunyai
re
pengetahuan terhadap sesuatu yang didapat dari iklan. Iklan sebagai salah satu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan
te
informasi atau mengembangkan sikap.
is
Minat merupakan rasa ingin tahu secara lebih rinci didalam diri calon
eg
pembeli.37 Minat beli merupakan keinginan maupun kebutuhan seseorang akan alat komunikasi, sehingga pada kesempatan yang tidak diduga orang itu akan
nR
tertarik untuk berminat membeli property yang disenangi. Dengan rasa ingin tahu itulah seseorang akan merasa tertarik bahwa dirinya
U
butuh sesuatu untuk berkomunikasi. Dengan demikian setelah melihat iklan itu, secara tidak langsung seseorang akan merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut isi dari iklan tersebut. Onong U. Effendy mengemukakan tahapan-tahapan tentang minat beli sebagai berikut : “Tidak ada orang yang berminat membeli suatu barang kalau perhatiannya tidak tertarik oleh barang itu. Jadi perhatiannya harus terpikat, sehingga
37
Rhenal Khasali, Manajemen Periklanan, Jakarta, Grafity, 1984, hal 84
menimbulkan rasa senang, kemudian rasa senang diberi dorongan kearah keinginan, untuk kemudian digerakkan menjadi keyakinan selanjutnya keyakinan itu digerakkan lagi menjadi kegiatan untuk membeli”.38
2.13 Hipotesa 2.13.1 Hipotesa Teoritis
d
Ho : Tidak ada hubungan ketertarikan dengan minat beli masyarakat
re
kompleks malaka Rt.008 Rw.001 pondok kopi Jakarta Timur.
te
Ha : Ada hubungan ketertarikan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 pondok kopi terhadap flyer property PT. ERA Permata
eg
is
Senayan.
2.13.2 Hipotesa Statistik
nR
Ho : r = 0 (tidak ada hubungan antara ketertarikan flyer dengan minat beli adalah sama dengan nol).
U
Ha : r ≠ 0 (ada hubungan antara ketertarikan flyer dengan minat beli adalah tidak sama dengan nol).
38
Onong U.Effendy, Human Relation dan Public Relation Dalam Management, Penerbit Alumni Cetekan Keenam, Bandung, 1986
BAB III METODOLOGI
3.1
Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif karena merupakan tingkat penjelasan. Jadi dalam penelitian format eksplanatif adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan suatu generelisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh suatu veriabel dengan variabel lain.1
Penelitian eksplanatif ini menjelaskan mengenai hubungan sebab akibat
d
antara variabel X dan variabel Y. Jika dikaitkan dengan penelitian penulis maka
re
variabel X (independent variabel) adalah ketertarikan iklan dan variabel Y
is
pengambilan sampel secara cermat.
te
(dependent variabel) adalah minat beli. Yang kemudian akan ditarik dalam
Secara umum data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
eg
kuantitatif, yaitu data-data yang berbentuk angka dengan skala interval data tersebut akan diolah menggunakan analisa statistik sehingga menghasilkan angka-
Metode Penelitian
U
3.2
nR
angka yang kemudian akan dipresentasikan sebagai hasil penelitian.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey
yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual. Dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.2 Metode survey memiliki sifat kuantitatif, dengan penekanan
1 2
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana, 2005, hal.38 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1991, hal.3
menggunakan pengumpulan data yang representative, tidak hanya pernyataan tentang suatu masalah tetapi juga dapat menerangkan hubungan sebab akibat. Berkaitan dengan penelitian penulis maka metode survey yang dilakukan adalah hubungan ketertarikan media flyer property PT. ERA Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur. Melalui metode ini diharapkan dapat menggambarkan secara
3.3
re
d
langsung kondisi yang nyata dari permasalahan yang akan diteliti.
Populasi dan Sampel
te
3.3.1 Populasi
is
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang menjadi sasaran
eg
penelitian. Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai
nR
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.3 Populasi merupakan kumpulan dari obyek penelitian. Obyek penelitian dapat berupa orang,
U
organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, media massa, dan lain-lain. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah suami atau istri (dalam satu keluarga) yang bertempat tinggal di kompleks malaka Rt.008 Rw.001 pondok kopi Jakarta Timur yang berjumlah 55 kepala keluarga yang berusia 28 tahun – 62 tahun. Besar sampel ditentukan oleh keragaman dari populasi hal ini karena
3
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesnis Bisnis, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, hal.77
populasi homogen sedikit saja kita mengambil sampel, cukup menggambarkan populasinya.4
3.3.2 Sampel Setiap penelitian sejumlah orang (sampel) yang harus diselidiki. Idealnya harus diselidiki keseluruhan populasi.5 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
d
pengambilan sampel adalah bagaimana teknik sampel diambil menjadi anggota
re
sampel. Teknik pengambilan sampel sering disebut dengan Teknik Sampling. Bila kita meneliti seluruh unsur populasi, kita melakukan sensus (total sampling).6
te
Sensus mudah dilakukan bila jumlah populasi terbatas.7
is
Karena dalam penelitian ini jumlah populasinya terbatas maka teknik
eg
sampling yang digunakan adalah sensus (total sampling). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi. Dengan demikian
nR
sampel dalam penelitian adalah seluruh masyarakat kompleks malaka Rt.008
U
Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur yang berjumlah 55 kepala keluarga.
3.4
Definisi dan Operasional Variabel
3.4.1 Definisi Variabel Adapun konsep-konsep yang akan diukur dalam penelitian ini guna memberi arah pada fokus penelitian agar sesuai dengan maksud penelitian dan tidak membias kedalam opini yang salah. Antara lain : 4
Charles H. Bockstorm and Gerald Hursh-Cesar, Survey Research, Second Edition, New York, John Wiley&Sons, 1981, hal.24 5 Soeratno dan Arsyad, op.cit., hal.110 6 Umar, op.cit., hal.129 7 Jalaludin Rakhmat, op.cit., hal.92
a. Ketertarikan Media Flyer Property sebagai variabel independent (variabel X) Ketertarikan terhadap flyer adalah perhatian yang membuat khalayak tertarik pada penampilan flyer yang dilihat dan rasa tertarik dapat dimunculkan dengan visual, warna, gambar, slogan, dan isi pesan. b. Minat Beli sebagai variabel dependent (variabel Y)
d
Minat beli adalah timbulnya hasrat untuk memperoleh sesuatu akibat adanya
re
kebutuhan dengan cara menyeleksi berbagai rangsangan yang ada. Menggugah rasa ingin tahu khalayak untuk menambah keyakinan agar segera melakukan
eg
is
tindakan pembelian.
te
tindakan pembelian pada produk yang disampaikan dan menuju tahap pada
3.4.2 Operasional Variabel
nR
Dalam penelitian ini akan lebih jelas tentang operasionalisasi dari konsep yang ada tentang ketertarikan flyer dan minat beli masyarakat kompleks malaka
U
pondok kopi yang sifatnya sangat selektif terhadap pemilihan sebuah property. Dalam penelitian ini, peneliti memakai 2 variabel yaitu : a. Variabel bebas (independent variabel) atau veriabel X dari ketertarikan flyer dapat dilihat dalam beberapa indikator yang terdiri dari : Ketertarikan dengan indikatornya adalah ketertarikan pada visual, warna, gambar, slogan, bentuk, dan isi pesan. b. Variabel tidak bebas (dependent variabel) atau variabel Y dari Minat Beli dapat dilihat dalam beberapa indikator yang terdiri dari :
Keyakinan dengan indikatornya adalah keyakinan pada harga, lokasi, sarana, luas tanah/bangunan, bentuk, dan lingkungan. Tabel 3.1 Operasional Konsep Variabel Penelitian
Dimensi Variabel
Indikator
Ketertarikan
Sangat Tertarik
(variabel X)
- Visual
Tertarik
- Warna
Biasa Saja
- Gambar
Kurang Tertarik
- Slogan
Tidak Tertarik
(variabel Y)
- Harga
Berminat
Biasa Saja
is
- Lokasi
Sangat Berminat
te
- Bentuk Keyakinan
Ordinal
re
- Isi Pesan
Minat Beli
Pengukuran
d
Ketertarikan
Skala
- Luas
eg
Tanah/Bangunan
Kurang Berminat
Ordinal
Tidak Berminat
- Bentuk
3.5
nR
- Lingkungan
Teknik Pengumpulan Data
U
Teknik pengumpulan data sangat diperlukan didalam melakukan penelitian
karena merupakan prosedur yang sangat sistematis dan mempunyai standar untuk memperoleh data yang diperlukan.7 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
7
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Bahasa Indonesia, Jakarta, 1989, hal.211
3.5.1 Data Primer Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Husin Umar mengatakanhwa angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.1 3.5.2 Data Sekunder
d
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh oraganisasi
re
yang bukan pengolahnya.2 Sumber-sumber data sekunder ada berbagai macam antara lain dari surat-surat pribadi, buku harian, notulen rapat, sampai dokumen-
te
dokumen resmi berbagai instansi pemerintah.3
is
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
eg
diperoleh dari studi kepustakaan, buku-buku, literatur-literatur yang berhubungan
3.6
nR
dengan objek dan permasalahan penelitian.
Teknik Analisa Data dan Interpretasi Output
U
3.6.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keabsahan
(validitas) suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid akan memiliki validitas yang tinggi. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi alat ukur menunjukan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.11
1
Ibid, hlm.88 Soeratno dan Arsyad, op.cit, hal.76 3 Ibid, hal.77 11 Freddy Rangkuti, The Power of Brand, Jakarta, PT. Gramedia, 2002, hal.77 2
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.12 Dalam pengertian secara umum mengenai validitas item adalah bahwa sebuah item (pertanyaan) dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan
d
mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kejajaran (korelasi yang
re
tinggi) terhadap skor total item. Dengan demikian pengujian terhadap validitas
te
item ini dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Produk Moment Pearson.13
is
3.6.2 Reliabilitas
eg
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauhmana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengujian diulang dua kali atau
nR
lebih.14 Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya keprcayaan terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang
U
tinggi jika hasil dari pengujian test instrumen tersebut menunjukan hasil yang tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas test instrumen berhubungan dengan masalah ketetapan hasil.
12
Sugiyono, Managemen Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung, 1999, hal.109 Syahri Alhusin, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for windows, Graha Ilmu, yogyakarta, 2003, hal.335-336 14 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, 1989, hal.111 13
Suatu instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) la memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih dan untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut :15 Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,60 0,60 – 0,80 0,80 – 1,00
Kurang reliabel Sedikit reliabel Cukup reliabel Reliabel Sangat reliabel
te
re
d
Alpha
is
3.6.3 Korelasi
Korelasi yang akan diuji pada penelitian ini adalah hubungan antara variabel
eg
ketertarikan dan variabel minat beli. Korelasi berguna untuk menentukan suatu
nR
besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu varibel dengan varibel lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung pada variabel lain.16
U
Perhitungan statistik yang dapat digunakan untuk mengukur derajat suatu
hubungan antara dua variabel. Untuk variabel yang diukur pada skala interval maka digunakan perhitungan Pearson Correlation digunakan untuk melihat hubungan antara ketertarikan flyer terhadap minat beli.
15
Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi11.0, Dioma, Malang, 2004, hal.68 16 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hal.167
3.7
Pengolahan dan Analisa Data
3.7.1
Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan
berikut: 1. Editing
d
Penelitian kembali catatan tersebut dinamakan editing. Editing dilakukan
re
terhadap rekaman jawaban yang telah dituliskan ke dalam daftar pertanyaan oleh para pencari data. Dalam editing ini akan diteliti kembali hal-hal sebagai berikut:
te
a. Lengkapnya pengisian.
is
b. Keterbacaan tulisan.
eg
c. Kejelasan makna jawaban.
Konsistensi jawaban satu sama lain.
e.
Relevansi jawaban.
nR
d.
U
f. Keragaman satuan data.17
2.
Koding
Apabila proses editing tersebut telah selesai maka catatan jawaban di dalam daftar pertanyaan dapat dipandang cukup rapih dan memadai untuk menghasilkan data baik dan cermat. Namun demikian, untuk sampai fungsi terakhir dari pengolahan data yang berupa penyajian keterangan-keterangan yang benar-benar diperlukan maka data yang sudah berhasil dikumpulkan akan melewati langkah
17
Ibid., hal.127-128
pengolahan data lain yang disebut koding. Yang dimaksud dengan koding adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa tujuan dari koding adalah untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban ke dalam katagori-katagori yang penting.18 Untuk mengetahui ketertaikan flyer dan minat beli dari hasil jawaban dibuat
re
Tabel 3.3
d
tingkatan katagori penilaian sebagai berikut :
Tingkatan Kategori Penilaian
eg
is
te
Indikator 1. Tertarik a. Sangat Tertarik b. Tertarik c. Biasa Saja d. Kurang Tertarik e. Tidak Tertarik
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
U
nR
2. Berminat a. Sangat Berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang Berminat e. Tidak Berminat
Penilaian
3.
Tabulasi Proses penghitungan frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing
kategori disebut tabulasi. Oleh karena itu hasil penghitungan demikian hampir
18
Ibid., hal.129
selalu disajikan dalam bentuk tabel, maka istilah tabulasi seringkali diartikan sebagai proses penyusunan data kedalam bentuk tabel.19
3.7.2
Analisa Data Untuk melakukan analisa data mengenai hubungan antara variabel X dan
variabel Y pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik statistik dengan
d
menggunakan analisa korelasi. Bilamana kenaikan nilai variabel X selalu disertai
re
dengan kenaikan nilai variabel Y, dan sebaliknya, turunnya variabel X selalu diikuti oleh turunnya nilai variabel Y, maka hubungan seperti itu disebut
te
hubungan yang positif. Akan tetapi sebaliknya, bilamana nilai variabel X yang
is
tinggi selalu disertai oleh variabel Y yang rendah nilainya, dan sebaliknya,
eg
bilamana variabel X yang rendah selalu diikuti oleh nilai variabel Y yang tinggi, hubungan antara kedua variabel itu disebut hubungan negatif.20
nR
Teknik statistik yang digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Produck Moment, yaitu salah satu teknik yang
U
dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Kegunaan uji Pearson Produck Moment atau nalisa korelasi adalah untuk mencapai hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data yang berbentuk interval dan ratio. Rumus yang dikemukakan adalah : n.( ∑ XY) – ( ∑ X) . ( ∑ Y ) r= { n.∑ X² - ( ∑ X )² }. { n. ∑ Y² - ( ∑ Y )² }
19 20
Ibid., hal.136 Sutrisno Hadi, statistic (jilid 2), Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004, hal.233
Keterangan : r
= Koefisien korelasi r
X
= Nilai dalam distribusi variabel X
Y
= Nilai dalam distribusi variabel Y
n
= Banyaknya pasangan nilai X dan nilai Y ( banyaknya subyek )
Korelasi Pearson Produck Moment dilambangkan r, dengan ketentuan nilai
re
d
r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sempurna
te
positif (sanga kuat).21 Atau dengan kata lain, koefisien korelasi itu bergerak antara
is
0,000 sampai +1,000 atau diantara 0,000 samapai -1,000, tergantung kepada arah
eg
korelasi, nihil postif atau negatif. Koefisien yang bertanda positif menunjukan arah korelasi yang positif. Koefisien yang bertanda negatif emnunjukan arah
nR
korelasi yang negatif. Sedangkan koefisien yang bernilai 0,000 menunjukan tidak adanya korelasi antara X dan Y.22 Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan
U
tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :
21 22
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai r No
Interval
Kriteria
1.
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
2.
0,20 – 0,339
Rendah
3.
0,40 – 0.559
Cukup
Ibid., hal.218 Hadi, op.cit., hal.234
4.
0,60 – 0,779
Kuat
5.
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi pada penelitian ini akan menggunakan alat bantu software SPSS 11.00. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X
d
terhadap variabel Y, ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai
re
berikut : KP = r² x 100 %
is
= Besarnya koefisien penentu (determinan) = Koefisien korelasi
eg
KP r
te
Keterangan :
Sedangkan untuk menguji tingkat signifikansi dari nilai r yang didapat
nR
terdapat hipotesa dengan dilakukan rumus ttest atau thitung dan dengan ketentuan
U
tingkat kesalahan (α) 0,05 dengan rumus derajat bebas (db) = n-2 :
r
n-2
r hitung =
1 - r²
Kaidah pengujian : - Jika r hitung ≥ dari ttabel maka signifikan. - Jika r hitung ≤ dari ttabel maka tidak signifikan.
Sedangkan cara yang kedua dapat dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas. Apabila suatu korelasi memiliki nilai probalitas kurang dari 0,05 atau p < 0,05 maka hubungan korelasi tersebut signifikan.23 Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mendapatkan hasil uji signifikansi yaitu dengan menggunakan nilai probabilitas, yang didapat dengan
U
nR
eg
is
te
re
d
menggunakan alat bantu software 11.0.
23
Budi, op.cit, hal.92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data yang dilakukan terhadap 55 responden yang merupakan masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur dilaksanakan tanggal 10 September sampai dengan 15 September 2007. Dengan
d
tingkatan usia berkisar antara 28 hingga 62 tahun dan berdomisili di kompleks
re
malaka Pondok Kopi Jakarta Timur.
Dalam bab ini yang akan di paparkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
te
1. Hasil penelitian merupakan hasil dari kuesioner yang diberikan kepada 55
is
responden yang setiap kuesionernya memiliki 22 item pertanyaan yang terdiri
eg
dari : a. Identitas Responden
nR
b. Ketertarikan flyer property PT. Era Permata Senayan c. Proses formula AIDCA dalam variabel minat beli masyarakat kompleks
U
malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur.
2. Pembahasan Merupakan analisa mengenai hubungan ketertarikan media flyer property PT. Era Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur dengan menggunakan teknik analisa data dan interpretasi output dengan uji validitas, reliabilitas, dan korelasi.
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Identitas Responden
1. Jenis Kelamin Berdasarkan penelitian ini didapatkan responden yang berjenis kelamin lakilaki sebanyak 58 orang dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 7
d
orang. Berikut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini :
Option
1.
Laki-laki
2.
Perempuan
Persentase
48
87,27 %
7
12,72 %
55
100 %
is
Total
Frekuensi
te
No.
re
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
eg
Sumber data : Kuesioner No.1
nR
Dari data yang berhasil dikumpulkan pada jenis kelamin menunjukan bahwa frekuensi jenis kelamin laki-laki jauh lebih besar dengan frekuensi 48 responden atau 87,27 % dibandingkan dengan responden perempuan yang
U
hanya 7 responden atau 12,72 %. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak laki-laki. Seperti yang terlihat pada tabel 4.1.
2. Usia Responden Usia masyarakat kompleks malaka yang menjadi responden dalam fokus penelitian ini adalah 28 hingga 62 tahun. Untuk lebih jelasnya terdapat dalam tabel frekuensi di bawah ini :
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia
No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
28 – 38 tahun
9
16,36 %
2.
39 – 45 tahun
18
32,72 %
3.
46 – 55 tahun
23
41,81 %
4.
56 – 62 tahun
5
9,09 %
Total
55
100 %
d
Sumber data : Kuesioner No.2
re
Dari data yang berhasil dikumpulkan pada usia responden menunjukan bahwa
te
frekuensi usia 46 – 55 tahun jauh lebih besar dengan frekuensi sebanyak 23 responden atau 41,81 %, dibandingkan dengan frekuensi responden pada usia
is
28 – 38 tahun, 39 – 45 tahun, dan 56 – 62 tahun. Jadi dapat dikatakan bahwa
eg
responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak 46 0 55 tahun.
nR
Seperti yang terlihat pada tabel 4.2
3. Penghasilan
U
Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai penghasilan responden.
Tabel 4.3 Rersponden Berdasarkan Penghasilan
No. 1. 2. 3. 4.
Option Rp. 1 juta - 2 juta Rp. 2 juta - 3 juta Rp. 3 juta - 4 juta Rp. > 5 juta Total
Sumber data : Kuesioner No.3
Frekuensi 12 20 15 8
Persentase 21,81 % 36,36 % 27,27 % 14,54 %
55
100 %
Dari data yang berhasil dikumpulkan pada penghasilan responden menunjukan bahwa frekuensi penghasilan terbesar responden adalah Rp. 2 juta – Rp. 3 juta dengan frekuensi sebanyak 20 responden atau 36,36 % , dibandingkan dengan penghasilan responden yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak Rp. 2.000.000 – Rp.
d
3.000.000. Seperti yang terlihat pada tabel 4.3
re
4. Pekerjaan
Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai pekerjaan
te
responden.
is
Tabel 4.4
Option Wiraswasta Karyawan Swasta Pegawai Negeri ABRI/TNI Lain-lain Total
nR
No. 1. 2. 3. 4. 5.
eg
Responden Berdasarkan Pekerjaan Frekuensi 11 28 12 4 0 55
Persentase 20 % 50,90 % 21,81 % 7,27 % 0% 100 %
U
Sumber data : kuesioner No.4
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai pekerjaan responden menunjukan bahwa frekuensi yang terbesar adalah karyawan swasta dengan frekuensi sebanyak 28 responden atau 50,90 %, dibandingkan dengan frekuensi pekerjaan responden yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari karyawan swasta, lebih banyak tertarik. Seperti yang terlihat pada tabel 4.4.
5. Responden Menggunakan Jasa Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden menggunakan jasa property. Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Menggunakan Jasa Property Persentase 20 % 18,18 % 16,36 % 9,09 % 36,36 % 100 %
te
Sumber data : Kuesioner No.5
Frekuensi 11 10 9 5 20 55
d
Option Tahun 2000 ke bawah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 ke atas Total
re
No. 1. 2. 3. 4. 5.
is
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden menggunakan jasa
eg
property, menunjukan bahwa frekuensi yang terbesar adalah tahun 2004 ke atas dengan frekuensi sebanyak 20 responden atau 36,36 % dibandingkan
nR
dengan tahun sebelumnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak tahun 2004 ke atas. Seperti yang
U
terlihat pada tabel 4.5
6. Responden Mengetahui Jenis Agen Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai jenis agen property. Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Mengetahui Jenis Agen Property
No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
ERA Property
21
38,18 %
2.
Cold Well Property
5
9,09 %
3.
Ray White Property
14
25,45 %
4.
Roy Weston Property
4
7,27 %
5.
Lain-lain
11
20 %
55
100 %
Total Sumber data : kuesioner No.6
d
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai jenis agen property,
re
menunjukan bahwa frekuensi yang terbesar adalah Era property dengan frekuensi sebanyak 21 responden atau 38,18 %, dibandingkan dengan agen
te
property yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel
is
yang diambil dari populasi, lebih banyak Era property. Seperti yang terlihat
eg
pada tabel 4.6.
nR
7. Responden Tertarik Dengan Informasi Harga. Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi tertarik dengan informasi
U
harga.
Tabel 4.7
Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Informasi Harga No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Tertarik
17
30,90 %
2.
Tertarik
20
36,36 %
3.
Biasa Saja
18
32,72 %
4.
Kurang Tertarik
0
0%
5.
Tidak tertarik
0
0%
55
100 %
Total Sumber data : Kuesioner No.7
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden tertarik dengan informasi harga, menunjukan bahwa frekuensi yang lebih besar adalah tertarik dengan frekuensi sebanyak 20 responden atau 36,36 % dibandingkan dengan yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak tertarik. Seperti yang terlihat pada tabel 4.7
d
8. Responden Tertarik Dengan Slogan
re
Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden tertarik dengan slogan.
te
Tabel 4.8
is
Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Slogan Option
Frekuensi
Persentase
Sangat Tertarik
13
23,63 %
2.
Tertarik
18
32,72 %
3.
Biasa Saja
24
43,63 %
4.
Kurang Tertarik
0
0%
5.
Tidak Tertarik
0
0%
55
100 %
nR
1.
eg
No.
Total
U
Sumber data : Kuesioner No.8
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden tertarik dengan slogan, menunjukan bahwa frekuensi yang memilih biasa saja lebih besar dengan frekuensi 24 responden atau 43,63 %, dibandingkan dengan responden yang lainnya, dan tidak ada responden yang memilih kurang tertarik dan tidak tertarik. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.8.
9. Responden Tertarik Dengan Gambar/Foto Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai tertarik dengan gambar/foto. Tabel 4.9 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Gambar/Foto Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Tertarik
7
12,72 %
2.
Tertarik
10
18,18 %
3.
Biasa Saja
16
4.
Kurang Tertarik
14
d
No.
5.
Tidak Tertarik
8
14.54 %
55
100 %
re
25,45 %
is
te
Total Sumber data : Kuesioner No.9
29,09 %
eg
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden tertarik dengan gambar/foto, menunjukan bahwa frekuensi terbesar adalah biasa saja dengan
nR
frekuensi sebanyak 16 responden atau 29,09 %, dibandingkan dengan responden yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel
U
yang diambil dari populasi, lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.9
10. Responden Tertarik Dengan Visual Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden tertarik dengan logo.
Tabel 4.10 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Visual No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Tertarik
14
25,45 %
2.
Tertarik
18
32,72 %
3.
Biasa Saja
23
41,81 %
4.
Kurang Tertarik
0
0%
5.
Tidak Tertarik
0
0%
55
100 %
Total
re
d
Sumber data : Kuesioner No.10
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden tertarik dengan
te
visual, diketahui bahwa responden yang sangat tertarik dengan logo sebanyak
is
23 orang atau 41,81 %, dibandingkan dengan responden yang lainnya. Jadi
eg
dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi,
nR
lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.10.
11. Responden Tertarik Dengan Keseluruhan Informasi
U
Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai tertarik dengan keseluruhan informasi. Tabel 4.11 Responden Berdasarkan Tertarik Dengan Keseluruhan Informasi
No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Tertarik
23
41,81 %
2.
Tertarik
17
30,90 %
3.
Biasa Saja
15
27,27 %
4.
Kurang Tertarik
0
0%
5.
Tidak Tertarik
0
0%
55
100 %
Total Sumber data : Kuesioner No.11
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai yang tertarik dengan keseluruhan informasi dalam flyer, diketahui bahwa responden yang sangat tertarik dengan keseluruhan informasi sebanyak 23 responden atau 41,81 %, dibandingkan dengan responden yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak sangat
re
12. Responden Tertarik Dengan Warna Tulisan
d
tertarik. Seperti yang terlihat pada tabel 4.11
tertarik dengan warna tulisan.
te
Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden yang
is
Tabel 4.12
No.
eg
Responden Berdasarkan Judul Warna Tulisan Option
Frekuensi
Persentase
Sangat tertarik
10
18,18 %
2.
Tertarik
15
27,27 %
3.
Biasa saja
18
32,72 %
4.
Kurang tertarik
8
14,54 %
5.
Tidak tertarik
4
7,27 %
55
100 %
U
nR
1.
Total
Sumber data : Kuesioner No.12
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden tertarik dengan warna tulisan, menunjukan bahwa frekuensi terbesar adalah pernyataan biasa saja yang diperoleh dari 18 responden atau 32,72 %, sedangkan jawaban responden dengan pernyataan tidak tertarik lebih rendah dibandingkan dengan frekuensi biasa saja. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang
diambil dari populasi, lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.12.
13. Responden Tertarik Dengan Isi Pesan Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden tertarik dengan isi pesan pada flyer.
d
Tabel 4.13
Option Sangat tertarik
2.
Tertarik
3.
Biasa Saja
4.
Kurang tertarik
5.
Tidak tertarik
Persentase
9
16,36 %
is
1.
Frekuensi
te
No.
re
Responden Berdasarkan Tertaik Isi Pesan
eg
Total
11
20 %
22
40 %
7
12,72 %
6
10,90 %
55
100 %
nR
Sumber data : Kuesioner No.13
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai warna pada flyer, menunjukan
U
bahwa hasil frekuensi terbesar adalah pernyataan biasa saja dengan frekuensi sebanyak 22 responden atau 40 %, dibandingkan dengan responden yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.13
14. Responden Berminat Mengetahui Tentang Informasi Property Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi mengenai responden berminat mengetahui lebih jauh tentang informasi property.
Tabel 4.14 Responden Berdasarkan Berminat Mengetahui Tentang Informasi Property No.
Option
Frekuensi
Persentase
Sangat Berminat
13
23,63 %
2.
Berminat
16
29,09 %
3.
Biasa Saja
11
20 %
4.
Kurang Berminat
8
14,54 %
5.
Tidak Berminat
7
12,72 %
Total Sumber data : Kuesioner No.14
55
100 %
re
d
1.
te
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat
is
mengetahui lebih jauh tentang informasi property, menunjukan bahwa
eg
frekuensi yang berminat sebanyak 16 responden atau 29,09 %, dibandingkan dengan responden yang lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari
nR
sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak berminat. Seperti yang
U
terlihat pada tabel 4.14
15. Responden Berminat Dengan Luas Tanah/Bangunan Dibawah ini merupakan tabel frekuensi mengenai responden berminat membeli setelah melihat luas tanah/bangunan. Tabel 4.15 Responden Berminat Setelah Melihat Luas Tanah/Bangunan
No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Berminat
9
16,36 %
2.
Berminat
11
20 %
3.
Biasa Saja
15
27,27 %
4.
Kurang Berminat
12
21,81 %
5.
Tidak Berminat
8
14,54 %
55
100 %
Total Sumber data : Kuesioner No.15
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden yang berminat propertynya
secara
langsung,
menunjukan
bahwa
d
melihat
frekuensi
re
pernyataan biasa saja lebih besar dengan frekuensi 15 responden atau 27,27
te
%, dibandingkan dengan responden pernyataan lainnya. Jadi dapat dikatakan
is
bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak biasa
eg
saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.15
nR
16. Responden Berminat Membeli Setelah Melihat Wilayah Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden berminat membeli setelah melihat wilayah property yang ditawarkan oleh Era
U
Permata senayan.
Tabel 4.16
Responden Berdasarkan Berminat Membeli Setelah Melihat Wilayah Property No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Berminat
10
18,18 %
2.
Berminat
18
32,72 %
3.
Biasa Saja
15
27,27 %
4.
Kurang Berminat
4
7,27 %
5.
Tidak Berminat
8
14,54 %
55
100 %
Total Sumber data : Kuesioner No.16
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli setelah melihat wilayah property yang ditawarkan oleh Era Permata Senayan, menunjukan frekuensi responden dengan pernyataan berminat sebanyak 18 responden atau 32,72 %, dibandingkan dengan responden pernyataan lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi,
d
lebih banyak berminat. Seperti yang terlihat pada tabel 4.16
re
17. Responden Berminat Membeli Setelah Melihat Spesifikasi Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden
te
berminat membeli setelah melihat spesifikasi property di flyer tersebut.
is
Tabel 4.17
eg
Responden Berdasarkan Berminat Membeli Setelah Melihat Spesifikasi Property di Flyer Option
U
nR
No.
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Berminat
3
5,45 %
2.
Berminat
5
9,09 %
3.
Biasa Saja
19
34,54 %
4.
Kurang Berminat
21
38,18 %
5.
Tidak Berminat
7
12,72 %
55
100 %
Total
Sumber data : Kuesioner No.17
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli setelah melihat spesifikasi property di flyer, menunjukan frekuensi responden pernyataan kurang berminat lebih besar dengan frekuensi 21 responden atau 38,18 %, dibandingkan dengan responden yang memilih pernyataan lainnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak kurang berminat. Seperti yang terlihat pada tabel 4.17
18. Responden Berminat Membeli Setelah Melihat Gambar/Foto Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden berminat membeli setelah melihat gambar/foto property di flyer tersebut.
d
Tabel 4.18
re
Responden Berdasarkan Berminat Membeli Setelah
No.
Option
Frekuensi
Persentase
10
18,18 %
14
25,45 %
16
29,09 %
Kurang Berminat
8
14,54 %
Tidak Berminat
7
12,72 %
Total
55
100 %
Sangat Berminat
2.
Berminat
3.
Biasa Saja
4.
eg
is
1.
5.
te
Melihat Gambar/Foto Property Di Flyer
nR
Sumber data : Kuesioner No.18
U
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli setelah melihat gambar/foto property di flyer, menunjukan frekuensi responden pernyataan biasa saja lebih besar dengan frekuensi 16 responden atau 29,09 %, dibandingkan dengan responden yang memilih pernyataan lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.18
19. Responden Berminat Membeli Setelah Melihat Fasilitas Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden berminat membeli setelah melihat fasilitas property di flyer tersebut. Tabel 4.19 Responden Berdasarkan Berminat Membeli Setelah Melihat Fasilitas Property Di Flyer Option
Frekuensi
Persentase 12,72 %
Sangat Berminat
7
2.
Berminat
8
3.
Biasa Saja
4.
Kurang Berminat
5.
Tidak Berminat
19
34,54 %
10
18,18 %
11
20 %
55
100 %
eg
is
te
Total Sumber data : Kuesioner No.19
14,54 %
re
1.
d
No.
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli
nR
setelah melihat fasilitas property di flyer, menunjukan frekuensi responden pernyataan biasa saja lebih besar dengan frekuensi 19 responden atau 34,54
U
%, dibandingkan dengan responden yang memilih pernyataan lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak berminat. Seperti yang terlihat pada tabel 4.19
20. Responden Berminat Membeli Setelah Melihat Flyer Property Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden berminat membeli setelah melihat flyer property yang ditawarkan oleh Era Permata senayan.
Tabel 4.20 Responden Berdasarkan Berminat Membeli Setelah Melihat Flyer Property No.
Option
Frekuensi
Persentase
1.
Sangat Berminat
9
16,36 %
2.
Berminat
12
21,81 %
3.
Biasa Saja
15
27,27 %
4.
Kurang Berminat
14
25,45 %
5.
Tidak Berminat
5
9,09 %
55
100 %
d
Total
re
Sumber data : Kuesioner No.20
te
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli
is
setelah melihat flyer property yang ditawarkan oleh Era Permata Senayan,
eg
menunjukan frekuensi responden dengan pernyataan biasa saja sebanyak 15 responden atau 27,27 %, dibandingkan dengan responden pernyataan lainnya.
nR
Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi,
U
lebih banyak biasa saja. Seperti yang terlihat pada tabel 4.20
21. Responden Berminat Membeli Setelah Mempertimbangkan Manfaat dan Keuntungan Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden berminat membeli setelah mempertimbangkan manfaat dan keuntungan yang ditawarkan oleh Era Permata senayan.
Tabel 4.21 Responden Berdasarkan Berminat Membeli Setelah Mempertimbangkan Manfaat dan Keuntungan Property No.
Option
Frekuensi
Persentase
Sangat Berminat
11
20 %
2.
Berminat
20
36,36 %
3.
Biasa Saja
10
18,18 %
4.
Kurang Berminat
9
16,36 %
5.
Tidak Berminat
5
9,09 %
55
100 %
Total
re
Sumber data : Kuesioner No.21
d
1.
te
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli
is
setelah mempertimbangkan manfaat dan keuntungan yang ditawarkan oleh
eg
Era Permata Senayan, menunjukan frekuensi responden dengan pernyataan berminat sebanyak 20 responden atau 36,36 %, dibandingkan dengan
nR
responden pernyataan lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak berminat. Seperti yang
U
terlihat pada tabel 4.21
22. Responden Berminat Membeli Property Era Permata Senayan Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi mengenai responden berminat membeli property Era Permata senayan.
Tabel 4.22 Responden Berdasarkan Berminat Membeli Property
No.
Option
Frekuensi
Persentase
Sangat Berminat
14
25,45 %
2.
Berminat
15
27,27 %
3.
Biasa Saja
12
21,81 %
4.
Kurang Berminat
9
16,36 %
5.
Tidak Berminat
5
9,09 %
55
100 %
Total
re
Sumber data : Kuesioner No.22
d
1.
te
Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai responden berminat membeli
is
property Era Permata Senayan, menunjukan frekuensi responden dengan pernyataan berminat sebanyak 15 responden atau 27,27 %, dibandingkan
eg
dengan responden pernyataan lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa responden
nR
dari sampel yang diambil dari populasi, lebih banyak berminat. Seperti yang terlihat pada tabel 4.22.
U
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas yang
didapat dengan menggunakan alat bantu software SPSS 11.00 yaitu dengan cara yang sama seperti mencari nilai r pada korelasi Pearson. Berikut adalah tabel hasil uji korelasi dan uji signifikansi.
Tabel. 4.23 Tabel Hasil Korelasi Pearson Correlations (a) Ketertarikan Minat Beli Flyer Pearson Correlation
1.000
.552(*)
.
.000
55
55
.552(*)
1.000
.000
.
55
55
Ketertarikan Flyer Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Minat Beli
Sig. (2-tailed)
d
N
re
* Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
te
Berdasarkan tabel didapat angka hasil korelasi adalah 0,552 atau r = 0,552.
is
Berdasarkan tabel interpretasi nilai r analisis korelasi, r 0,552 terletak antara
eg
0,400 – 0.559, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan ketertarikan media flyer property dengan minat beli masyarakat komplek malaka Rt.008 Rw.001 Pondok
nR
Kopi Jakarta Timur menunjukan korelasi cukup.. Sedangkan tabel 4.23 juga menunjukan nilai probabilitas (Sig. (1-tailed))
U
adalah 0,000. dengan demikian angka probabilitas yang didapat yaitu 0,000 adalah < 0,05 sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipoteas null (H0), yaitu tidak terdapat hubungan ketertarikan media flyer property PT. Era Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur, ditolak. Berarti terdapat hubungan ketertarikan media flyer property PT. Era Permata Senayan dengan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008 Rw. 001 Pondok Kopi Jakarta Timur, dan signifikan pada taraf kepercayaan berdasarkan tanda ( * ) yang terdapat di belakang angka koefisien korelasi.
4.2 Hasil Koefisien Determinan Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y akan dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan yaitu, KP = r² x 100% Dengan demikian nilai koefisien determinan adalah : = (0,552 . 0,552) . 100%
d
KP
re
= 30,47%
Maka diperoleh kesimpulan bahwa ketertarikan media flyer property PT.
te
Era Permata Senayan sebesar 30,47%, dan sisanya 69,53% ditentukan oleh
4.3
Pembahasan
eg
is
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
nR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketertarikan flyer property dan minat beli masyarakat kompleks malaka Rt.008
U
Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu dengan menggunakan instrument kuesioner penelitian. Dari hasil pengolahan data didapat tabulasi dari frekuensi pernyataan responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam variabel ketertarikan dan variabel minat beli. Hasil tabulasi frekuensi tersebut merupakan data yang akan digunakan dalam analisa statistik uji validitas, uji reliabilitas, dan analisa korelasi serta uji signifikansi. Hasil analisa statistik merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
Berdasarkan hasil survey dengan menggunakan instrument kuesioner penelitian mengenai ketertarikan flyer property dan minat beli masyarakat kompleks malaka, kemudian dilakukan analisa korelasi sebesar 0,552, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara ketertarikan flyer property dan minat beli masyarakat kompleks malaka. Berdasarkan tabel interpretasi nilai r, maka nilai koefisien korelasi 0,552
d
menunjukan korelasi kuat antara ketertarikan flyer property dan minat beli
re
masyarakat kompleks malaka.
Terdapat dua elemen penting dalam iklan cetak, yaitu copywriting dan
te
elemen visual. Elemen copywriting adalah elemen iklan cetak berbentuk tulisan
is
yang mengandung pesan penjualan produk itu sendiri, sedangkan elemen visual
eg
merupakan penggabungan dari unsur ilustrasi, warna, dan tipografi. Dari elemen ini maka khalayak tertarik dengan flyer yang dibagikan atau disebarkan oleh PT.
nR
Era Permata Senayan.
Korelasi kuat antara ketertarikan flyer dan minat beli masyarakat kompleks
U
malaka dapat disebabkan adanya tujuan serta pengaruh yang didapat dari pelaksanaan ketertarikan flyer, yang salah satunya akan berdampak pada berminat untuk membeli property dari PT. Era Permata Senayan. Hasil statistik analisa korelasi tersebut memberikan peneguhan terhadap tori atau pernyataan dari para ahli yang menyatakan bahwa hipotesa null (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara ketertarikan flyer dengan minat beli masyarakat kompleks malaka ditolak. Hasil penelitian juga
menunjukan hubungan ketertarikan flyer dan minat beli masyarakat kompleks malaka adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Untuk besar kecilnya ketertarikan terhadap flyer property didapat angka koefisien determinan sebesar 30,47%. Dengan demikian ketertarikan terhadap flyer property adalah sebesar 30,47% dan selebihnya 69,53% dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel-variabel lain yang dapat memberikan pengaruh minat beli
d
atau yang termasuk dalam 69,53% (selain dari variabel ketertarikan flyer) dapat
re
diketahui berdasarkan penelitian-peneltian yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil-hasil yang didapat pada analisa statistik melalui analisa
te
korelasi, uji signifikasnsi, dan koefisien determinan, maka dapat disimpulkan
is
bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesa teoritis yantiu terdapat hubngan
eg
antara ketertarikan terhadap flyer property dan minat beli masyarakat kompleks malaka. Dengan demikian hasil penelitian mengenai hubungan ketertarikan
nR
property PT. Era Permata Senayan, telah memberikan peneguhan dari teori ataupun pernyataan-pernyataan mengenai hubungan antara minat beli masyarakat
U
kompleks malaka Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Penelitian ini dengan judul “Hubungan Ketertarikan Media Flyer Property
PT. Era Permata Senayan Dengan Minat Beli Masyarakat Kompleks Malaka
d
Rt.008 Rw.001 Pondok Kopi Jakarta Timur” menghasilkan kesimpulan sebagai
Berdasarkan hasil analisa korelasi menggunakan metode korelasi Pearson
te
1.
re
berikut:
Product Moment dengan menggunakan alat bantu software SPSS 11.0
is
didapat nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,552. Sehingga berdasarkan
eg
tabel interpretasi nilai r, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara ketertarikan media flyer property dan minat beli masyarakat kompleks
Berdasarkan kaidah pengujian signifikansi korelasi dengan menggunakan nilai probabilitas, bahwa hipotesa alternatif (Ha) diterima bila nilai
U
2.
nR
malaka menunjukan korelasi cukup.
probabilitas < 0.05 dan dari hasil uji signifikansi menggunakan alat bantu software SPSS 11.0 nilai probabilitas yang didapat yaitu 0,00. Sehingga didapat kesimpulan bahwa hipotesa null (H0) yaitu tidak terdapat hubungan antara ketertarikan terhadap flyer property dan minat beli masyarakat kompleks malaka. Hasil uji signifikansi juga menunjukan bahwa hubungan ketertarikan terhadap flyer property dan minat beli masyarakat kompleks malaka adalah signifikan pada taraf kepercayaan
95%, atau ketertarikan flyer berpengaruh terhadap minat beli masyarakat kompleks malaka secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. 3.
Sedangkan pada hasil perhitungan koefisien determinan adalah sebesar 30,47%. Artinya, besarnya variabel ketertarikan flyer (X) terhadap naik turunnya variabel minat beli (Y) adalah sebesar 30,47%. Sedangkan sisanya 69,53% disebabkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada
d
penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumbangan
re
variabel X terhadap naik turunnya variabel Y tidak terlalu besar, hanya
te
30,47% dan dapat diketahui bahwa hasil koefisien determinan ini adalah jawaban dari mengapa nilai koefisien korelasi antara variabel ketertarikan
Saran
nR
5.2
eg
is
flyer (X) dan variabel minat beli (Y) didapat sebesar 0,552.
Berdasarkan
pokok
permasalahan
yang
dibahas
dalam
bab-bab
U
sebelumnya, maka berikut ini penulis akan memebrikan saran-saran yang mungkin dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi perusahaan. 1. Untuk
meningkatkan
penjualan
property,
maka
PT.
Era
harus
mempromosikannya lagi sebaik mungkin baik itu melalui media cetak maupun media elektronik 2. Marketing PT. Era Permata Senayan harus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pemilik property maupun khalayak.
3. Untuk menghadapi persaingan terhadap agen-agen property lainnya, diharapkan dapat terus memberikan promosi terhadap pembeli/khalayak, seperti halnya; asuransi kebakaran selama 1 tahun, notaris gratis, dan lain-
U
nR
eg
is
te
re
d
lain.
HUBUNGAN KETERTARIKAN TERHADAP FLYER PROPERTY PT. ERA PERMATA SENAYAN DENGAN MINAT BELI MASYARAKAT KOMPLEKS MALAKA RT.008 RW.001 PONDOK KOPI JAKARTA TIMUR
Daftar Kuesioner (Diisi oleh peneliti)
No. Responden
Petunujuk pengisian:
eg
1. Jenis kelamin a. Laki – laki b. Perempuan
is
I. IDENTITAS RESPONDEN
te
re
d
1. Jawaban untuk pertanyaan pilihan ganda diisi dengan cara melingkari/menyilang huruf yang ada pada pilhan. 2. Apa bila terdapat pertanyaan yang tidak jelas jangan segan-segan untuk menanyakannya kepada peneliti.
nR
2. Usia a. 28 tahun – 38 tahun b. 39 tahun – 45 tahun c. 46 tahun – 55 tahun d. 56 tahun – 62 tahun
U
3. Penghasilan perbulan : a. Rp. 1.000.000,- - Rp. 2.000.000,b. Rp. 2.000.000,- - Rp. 3.000.000,c. Rp. 3.000.000,- - Rp. 4.000.000,d. > Rp. 5.000.000,4. Pekerjaan: a. Wiraswasta b. Karyawan swasta c. Pegawai negeri d. ABRI/TNI e. Lainnya, sebutkan....
5. Sejak kapan anda menggunakan jasa property ?
a. b. c. d. e.
2000 – kebawah 2001 2002 2003 2004 – keatas
d
6. Jenis agen property apakah yang anda ketahui ? a. ERA property b. Cold weel c. Ray white d. Roy weston e. Lain – lain
re
II. KETERTARIKAN FLYER
is
te
7. Apakah anda tertarik dengan informasi harga dalam flyer ? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik
nR
eg
8. Apakah anda tertarik dengan slogan yang tercantum dalam flyer ? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik
U
9. Apakah anda tertarik dengan gambar/foto yang ditampilkan dalam flyer ? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik 10. Apakah anda tertarik dengan visual yang ditampilkan dalam flyer ? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik 11. Apakah anda tertarik dengan keseluruhan informasi yang terkandung dalam flyer ? a. Sangat tertarik
b. c. d. e.
Tertarik Biasa saja Kurang tertarik Tidak tertarik
12. Apakah anda tertarik dengan warna tulisan yang tercantum dalam flyer ? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik
te
re
d
13. Apakah anda tertarik dengan isi pesan yang tercantum dalam flyer ? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik
is
MINAT BELI
nR
eg
14. Setelah anda melihat flyer PT. ERA Property apakah anda berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang informasi property ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
U
15. Apakah anda berminat dengan luas tanah/bangunan yang tercantum dalam flyer? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
16. Setelah anda melihat wilayah yang ditawarkan oleh PT. Era Permata Senayan, apakah anda berminat untuk membeli property tersebut ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja
d. Kurang berminat e. Tidak berminat 17. Setelah anda melihat spesifikasi di flyer, apakah anda berminat untuk membeli property tersebut ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
te
re
d
18. Setelah anda melihat gambar/foto di flyer, apakah anda berminat untuk membeli property tersebut ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
eg
is
19. Setelah anda melihat fasilitas property di flyer, apakah anda berminat untuk membeli property tersebut ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
U
nR
20. Setelah anda melihat flyer PT. ERA Permata Senayan apakah anda berminat untuk membeli poduk property tersebut ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
21. Dengan mempetimbangkan manfaat dan keuntungan yang ditawarkan oleh PT. ERA Permata Senayan, apakah anda berminat untuk membeli property tersebut ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
U
nR
eg
is
te
re
d
22. Apakah anda berminat untuk membeli porperty PT. ERA Permata Senayan ? a. Sangat berminat b. Berminat c. Biasa saja d. Kurang berminat e. Tidak berminat
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Item-total Statistics
A N A L Y S I S A)
-
S C A L E
(A L P H
55.0323 50.6923 53.9508 54.1434 53.2370 54.2949 54.2949 53.0357 53.7912 52.8842 51.8316 50.1468 51.7946 54.0896 50.9172 54.3354
.8503
U
nR
Alpha =
55.0
eg
N of Cases =
te
Reliability Coefficients
.3571 .6320 .4069 .4123 .4774 .4642 .4642 .5182 .4254 .4707 .5055 .5404 .5507 .3678 .5533 .3754
d
53.4909 52.2182 53.2909 53.3091 52.8000 52.2364 52.2364 52.0364 52.3636 52.4909 52.7273 52.9636 52.7273 52.9455 52.8364 52.8727
Corrected ItemTotal Correlation
re
Scale Variance if Item Deleted
is
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Scale Mean if Item Deleted
N of Items = 16
Alpha if Item Deleted .8471 .8329 .8450 .8447 .8415 .8425 .8425 .8396 .8441 .8418 .8399 .8381 .8375 .8472 .8371 .8466
Correlations
Correlations Ketertarikan Flyer Pearson Correlation Ketertarikan Sig. (2-tailed) Flyer N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
.552(*)
.
.000
55
55
.552(*)
1
.000
.
55
55
d
Minat Beli
Minat Beli
re
N
U
nR
eg
is
te
* Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
DAFTAR PUSTAKA
Alhusin Syahri, “Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 for Windows”, Yogyakarta : PT. Graha Ilmu, 2003. Agustrijanto, “Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan”, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001.
d
A. Shimp Terence, “Advertising Promotion and Supllemental Aspect of Integrated Marketing Communication, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu”, Jakarta : Erlangga, 2000.
re
B. Stanley Thomas, “Advertising It’s The Role in Modern Marketing”, New York : Prentice-Hall, 1954.
te
Bungin Burhan, “Metode Penelitian Kuantitatif”, Jakarta : Kencana, 2005.
is
Bockstorm Charles H, dkk, “Survey Research”, New York : John Wiley & Sons, 1981
eg
Durianto Darmadi, dkk, “Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif”, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
nR
Engel, dkk, “Perilaku Konsumen, Edisi Keenam”, Jakarta : Binarupa Aksara, 1995.
U
Farbey A.D, “How To Produce Sucessful Advertising”, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997. Gomes Julia R, dkk, “Advertising”, Philipines : National Book Store, 1996. Houden Mattew, “Penelitian Yang Sukses Dalam Sepekan”, Jakarta : Megapoin, 1994. Hadi Sutrisno, “Statistik”, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2004 Jefkins Frank, “Periklanan, Edisi ketiga”, Jakarta : PT. Erlangga, 1997. Julia R, dkk, “Advertising”, Philipines : National Book Store, 1986. Kaur Jaswinder, “A Basic Cource Advertising”, Jakarta : Persatuan Periklanan Indonesia, 2000.
Kasali Rhenald, “Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia”, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 1995. Kaur Jaswinder, “A Basic Cource Advertising”, Jakarta : Persatuan Periklanan, 2000. Kotler & Amstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran”, Jakarta : Erlangga, 2001 Kotler Philip dan A.B. Susanto, “Manajemen Pemasaran di Indonesia”, Jakarta : Salemba Emapat, 1994. Philip, “Manajemen Pemasaran: Analisis, Pengendalian”, Jakarta : Erlangga, 1997.
Perencanaan
dan
d
Kotler
re
Laxman Pendit Putu, “Model-model Komunikasi”, Jakarta : Uni Primas, 1985.
te
Mulyana Deddy, “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001. Mapiire Andi, “Psikologi Remaja”, Jakarta : Usaha Nasional, 1982.
is
Nazir Mohammad, “Metode Penelitian”, Jakarta : Bahasa Indonesia, 1989.
eg
Rangkuti Freddy, “The Power of Brand”, Jakarta : PT. Gramedia, 2002.
nR
Sareb R. Masri Putra, “Bagaimana Merancang dan Memproduksi”, Yogyakarta : PT. Graha Ilmu, 2007. Singarimbun Masri, “Metode Penelitian Survey”, Jakarta : LP3ES, 1991.
U
Sumarnek Jim, “Media Planning, Perencanaan Media, Pemasaran dan Promosi”, Jakarta : PT. Elex Media, 1986. Sutisna, “Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran”, Bandung : PT. Remaja Rosadakarya, 2001. Sujana, “Metode Statistika”, Edisi Pertama, Bandung : Transito, 1992. Sugiarto, dkk, “Teknik Sampling”, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003. Sugiyono, “Manajemen Penelitian Bisnis”, Bandung : CV. Alfabeta, 1999. Sutisna, “Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran”, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suhud A, “Teori Komunikasi 2”, Jakarta : Yayasan Kampus Tercinta – IISIP, 2002. Swastha, Basu, DH, “Asas-asas Marketing”, Edisi Kedua, Yogyakarta : Liberty, 1984. Uchjana E. Onong, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, Cetakan delapan, Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya, 1994. Umar Husein, “Metode Riset Komunikasi Organisasi”, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.
re
Winardi, “Ilmu Reklame”, Bandung : Alumni, 1984.
d
William Wells, dkk, “Advertising Principle an I Practice”, New York : PrenticeHall, 1989.
U
nR
eg
is
te
Yarnest, “Panduan Aplikasi Statistik Dengan Menggunakan SPSS”, Malang : Dioma, 2004.