HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI LEMAK JENUH DAN OBESITAS SENTRAL DENGAN KOLESTEROL TOTAL PADA DOSEN DAN KARYAWAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2012 Desti Nuraeni¹ Lilik Hidayanti, SKM, M.Si² dan Andik Setiyono, SKM, M.Kes² Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Gizi Universitas Siliwangi (
[email protected])¹ Dosen Pembimbing Bagian Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi²
ABSTRAK Kadar kolesterol total yang melebihi ambang batas disebut hiperkolesterolemia. Tingginya kolesterol total dalam darah akan mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit kardiovaskular seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), Hipertensi, Aterosklerosis dan Stroke (Deviana, 2004:67), beberapa faktor yang mempengaruhi kolesterol total diantaranya : umur, jenis kelamin, genetik, kebiasaan konsumsi lemak jenuh, obesitas sentral, kebiasaan olahraga dan merokok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan konsumsi lemak jenuh dan obesitas sentral dengan kolesterol total. Metode penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 64 dari 161 populasi. Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden 49,27 tahun, responden laki-laki berjumlah 35 orang dan perempuan 29 orang, rata-rata responden sering mengkonsumsi makanan lemak jenuh 56,3% yang paling sering adalah konsumsi jeroan 95,3% dan telur ayam 90,6%, yang mengalami obesitas sentral 37,5%, rata-rata kadar kolesterol total responden tinggi 53,12%. Analisis menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan konsumsi lemak jenuh dengan kolesterol total dengan nilai p <0,05 (P=0,23). Ada hubungan antara obesitas sentral dengan kolesterol total dengan nilai p <0,05 (P=0,39). Hasil Uji Parsial menunjukkan bahwa ada hubunngan antara kebiasaan konsumsi lemak jenuh dengan kadar kolesterol total setelah variabel kebiasaan olahraga dianggap konstan (P=0,016), serta ada hubungan antara obesitas sentral dengan kadar kolesterol total setelah variabel kebiasaan olahraga dianggap konstan (P=0,011). Disarankan pada responden untuk mengontrol pola makan yang dan melakukan pemeriksaan kolesterol darah setiap 6 bulan sekali, dengan disertai melakukan olahraga rutin tiap 3 kali atau lebih per minggu dengan durasi waktu lebih dari 30 menit. Keperpustakaan Kata Kunci
: 18 (1991 - 2012) : Kolesterol Total, Obesitas Sentral, Kebiasaan Konsumsi Lemak Jenuh
1
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN HABITUAL CONSUMPTION OF SATURATED OF FAT AND CENTRAL OBECITY WITH TOTAL CHOLESTEROL UNIVERSITY FACULTY AND STAFF TASIKMALAYA 2012 Total
cholesterol
levels
that
exceed
the
threshold
are
called
hypercholesterolemia, high total cholesterol in the blood will lead to the emergence of several cardiovascular disease such as coronary heart disease, hypertension, atherosclerosis and stroke, some factors affecting total cholesterol such as age, genetic, habits of consumption of saturated fat, central obesity, exercise habits and sigarate. Aims research to analyze the relationship between habitual consumtion of saturated fat and total cholesterol and central obecity. This research using analytic metode with a cross sectional and sample 64 of 161 population. The univariate analysis using frequenscy distributions and bivariate analysis using chi square test. The result showed the average age of respondents 50 years old, male respondents 35 people and women 29 people, the average respondents often consume foods that contain saturated fat 56,3% of the most common is the consumption of offal 95,3% and egg 90,6% which is 37,5% had central obecity, the average levels of high total cholesterol respondents 53,1%. Using chi square analysis showed that there is correlation between
saturated
fat
consumption
habits
with
total
cholesterol
p=<0,05(p=0,023) and there is correlation between central obecity with total cholesterol p=<0,05(p=0,039). Patial assay result showed there is correlation between saturated fat consumption habits with total cholesterol following variable are considered constant exercise habits (p=0,016) and and there is correlation between central obecity with total cholesterol following variable are considered constant exercise habits (0,011). The respondents to control a good diet and do the examination blood cholesterol once every months, along with a regular exercise every 3 times or more every week with duration of more than 30 minutes. Reference
: 18 (1991-2012)
Keyword
: Total Cholesterol, Central Obecity Habitual Consumtion of Saturated Fat.
2
1. PENDAHULUAN Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia terus meningkat menurut penelitian Monitoring of Trends and Determinants in Cardiovascular Disease (MONICA I) 1988 sebesar 13,4% untuk wanita dan 11,4% untuk pria. Pada (MONICA II) 1994 didapatkan hasil ada peningkatan menjadi 16,2% untuk wanita dan 14% untuk pria, peningkatan hiperkolesterolemia ditandai dengan tingginya kadar kolesterol total dalam darah (http://dokter-medis.blogspot.com, 2003, 9/11/2009) Kolesterol total adalah nilai kolesterol dalam darah yang merupakan penjumlahan dari kolesterol yang terkandung dalam LDL, HDL, dan lipoprotein yang lain nya. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak, seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita di samping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral (Freeman dan junge, 2005:105, Shabela, 2012:5) Menurut Soekiman yang dikutip oleh Aritonang (2003), terdapat hubungan erat antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi di daerah kota, perubahan pola konsumsi pangan dengan meningkatnya penyakit degeneratif. Perubahan dalam gaya hidup, yang terutama di perkotaan, salah satunya perubahan pola makan. Perubahan dari pola makan tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat kompleks, tinggi serat dan rendah lemak berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidrat kompleks, refined karbohidrat dan tinggi lemak sehingga menggeser mutu makanan ke arah yang tidak seimbang. Perubahan gaya hidup pada golongan tertentu menyebabkan masalah gizi lebih berupa kegemukan dan obesitas (Almatsier, 2006). Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. . Obesitas sentral merupakan kondisi kelebihan lemak yang terpusat pada daerah perut (intra-abdominal fat), Menurut Sitepoe (1993) yang dikutip oleh Andri Sukeksi (2009, Vol.2, No.2) Penderita obesitas sentral mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh (Hiperkolesterolemia) yang diakibatkan oleh timbunan lemak yang berlebih di dalam tubuh. Timbunan lemak itu berasal dari makanan yang mengandung lemak. Orang yang sifat pekejaannya selalu menetap (minim aktivitas fisik) memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah jantung dengan meningkatnya kolesterol total dalam darah
3
daripada mereka yang pekerjaannya lebih aktif, kata Dr Martha Grogan, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesotta. Grogan mengatakan, tidak diketahui secara pasti mengapa hal ini bisa terjadi. Tetapi menurutnya, terlalu berlama-lama duduk dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin dan enzim yang biasanya memecah lemak.(http://seobesteasy.blogspot.com/2012/04) Hasil survei awal yang telah dilakukan melalui wawancara dengan beberapa dosen dan karyawan menemukan bahwa pekerjaan dosen yang lebih banyak beraktifitas di ruangan dan perkantoran sehingga lebih banyak duduk di kursi dan sedikit melakukan aktifitas fisik dan kurang melakukan kebiasaan berolahraga yang dapat mengancam terjadinya obesitas sentral sekaligus mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Sebaliknya dengan karyawan yang lebih banyak melakukan aktivitas fisik, lebih banyak bergerak sedikitnya melakukan olahraga ringan, sehingga makanan yang masuk khususnya makanan yang mengandung kalori tidak tertimbun dan berubah menjadi energi. 2. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi lemak jenuh dan obesitas sentral dengan kolesterol total pada dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
3. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode observasi, yang jenis penelitiannya adalah analitik dengan menggunakan metode Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang telah melakukan pemeriksaan kolesterol total dan pengukuran obesitas sentral yaitu sebanyak 161 orang. Sample dari penelitian ini adalah sebagian orang yang diambil dari populasi dengan perhitungan sampel menurut rumus Issac dan Michael (Lame Show, 1997) yaitu dengan tingkat ketelitian nya 0,05% menjadi 129 sampel, sampel diperkecil lagi dengan kriterikriteria tertentu sehinggga didapatkan jumlah sampel menjadi 64 responden. 4. Teknik Pengambilan Data Data sekunder diperoleh dari data pengukuran kolesterol total yang telah dilakukan oleh Laboratorium Prodia. Data primer diperoleh dari pengamatan
4
langsung dan alat bantu kuesioner. Data primer meliputi data obesitas sentral, kebiasaan konsumsi lemak jenuh dan kebiasaan olahraga 5. Analisis Data Analisis Univariat variabel dependen maupun independen dianalisis dengan tabel distribusi frekuensi diantaranya variabel pengukuran obesitas sentral, kadar kolesterol total, kebiasaan konsumsi lemak jenuh dan kebiasaan olahraga Analisis Bivariat menggunakan Uji Chi-Square, dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis Chi-Square dengan menggunakan program SPSS 16 yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan 0,05 6. HASIL Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik responden rata-rata umur responden yaitu 49 tahun dengan umur termuda 26 tahun dan tertua 61 tahun dengan jumlah laki-laki sebanyak 54,7% dan perempuan sebanyak 45,3%. Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lemak Jenuh Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 Kategori F % Sering 36 56,3 Jarang 28 43,7 Total 64 100 Tabel 6.2 menunjukan ada sebanyak 36 orang (56,3%) yang sering mengkonsumsi makanan yang bersumber lemak jenuh dan sebanyak 28 orang (43,7%) yang jarang mengkonsumsi makanan yang bersumber lemak jenuh.
5
Grafik 6.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Konsumsi Lemak Jenuh Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 120 100
80
95,3 81,2
70,3
90,6
60,9
60 32,8
40
64
54,6
43,7
29,6
20 0
Grafik 6.2 menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi lemak jenuh yang paling sering dikonsumsi responden adalah konsumsi jeroan 95.3% dan konsumsi daging ayam 90.6%.
Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Obesitas Sentral Responden dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 Kategori Obesitas Sentral Normal Total
F 24 40 64
% 37.5 62,5 100
Tabel 6.3 menunjukkan responden yang mengalami obesitas sentral (37,5%), sedangkan yang normal (62,5%). Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Total Responden Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 Kategori Tinggi Normal Total
F 34 30 64
6
% 53,1 46,9 100
Tabel 6.4 Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar kolesterol total responden lebih banyak yang tinggi yaitu 34 orang (53,12%) dibanding dengan yang normal yaitu 30 orang (46.9%). Tabel 6.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Olahraga Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 Kebiasaan Olahraga Kurang Baik Total
F 39 25 64
% 60,9 39,1 100
Tabel 6.5 menunjukkan bahwa sebanyak 39 responden (60,9%) kurang melakukan kebiasaan olahraga secara rutin yaitu kurang dari 3 kali per minggu dengan durasi waktu kurang dari 30 menit sedangkan yang sering melakukan olahraga secara rutin sebanyak
25 responden (39,1%) yaitu melakukan
olahraga 3 kali atau lebih dari 3 kali per minggu dengan durasi waktu lebih dari 30 menit,
Tabel 6.6 Distribusi Kebiasaan Konsumsi Lemak Jenuh Responden Berdasarkan Kadar Kolesterol total dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tahun 2012 Kebiasaan konsumsi lemak jenuh Sering Jarang
Kadar Kolesterol Total Tinggi Normal n % n % 24 66,7 12 33,3 10 35,7 18 64,3
Total n
%
36 28
100 100
p Value
0,023
Tabel 6.6 menunjukkan bahwa pada responden yang memiliki kadar kolesterol total tinggi sebagian besar memiliki kebiasaan konsumsi lemak jenuh sering (66,7%), sedangkan responden yang memiliki kadar kolesterol normal sebagian besar jarang mengkonsumsi lemak jenuh yaitu 18 orang (64,3%). Hasil analisis dengan menggunakan Chi Square pada derajat kepercayaan 95% dan alpha 5% nilai p value sebesar 0,023 menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel bebas dengan terikat yaitu ada hubungan antara kebiasaan konsumsi lemak jenuh dengan kolesterol total pada dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012
7
Tabel 6.7 Distribusi obesitas sentral berdasarkan kadar kolesterol total responden dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 Obesitas Sentral
Obesitas sentral Tidak obesitas sentral
Kadar Kolesterol Total Tinggi Normal n % n %
Total n
%
17
70,8
7
29,2
24
100
17
42,5
23
57,5
40
100
p Value
0,039
Tabel 6.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki kadar kolesterol total tinggi sebagian besar terjadi pada responden yang mengalami obesitas sentral (70,8%), sedangkan responden yang memiliki kadar kolesterol total normal sebagian besar tidak mengalami obesitas sentral yaitu (57,5%). Hasil analisis dengan menggunakan Chi Square pada derajat kepercayaan 95% dan alpha 5% dan nilai p value sebesar 0.039 ini menunjukkan ada hubungan antara variabel obesitas sentral dengan kolesterol total.
Tabel 6.8 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Lemak Jenuh dan Obesitas Sentral dengan Kolesterol Total pada Dosen dan Karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2012 No. 1.
Variabel Bebas Kebiasaan Konsumsi Lemak Jenuh
2.
Obesitas Sentral
Variabel Terikat Kolesterol Total
Variabel Pengganggu Kebiasaan Olahraga
p 0,016
0,011
Tabel 6.8 Menunjukkan bahwa hasil Uji Parsial menunjukkan bahwa ada hubunngan antara kebiasaan konsumsi lemak jenuh dengan kadar kolesterol total setelah variabel kebiasaan olahraga dianggap konstan (P=0,016), serta ada hubungan antara obesitas sentral dengan kadar kolesterol total setelah variabel kebiasaan olahraga dianggap konstan (P=0,011)
8
Kesimpulan 1. Dosen dan Karyawan
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya rata-rata sering
mengkonsumsi lemak jenuh (56,3%) 2. Dosen dan Karayawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya rata-rata mengalami obesitas sentral dengan kadar kolesterol tinggi (70,8%) 3. Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi lemak jenuh dengan kolesterol total pada dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2013 dalam (p = 0,023) 4. Terdapat hubungan antara obesitas sentral dengan kolesterol total pada dosen dan karyawan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2013 dalam (p = 0,039) Saran Pada responden agar dapat menjaga pola makan yang baik dengan gizi seimbang dan dianjurkan mengikuti olahraga rutin setiap hari jumat yang diadakan di Universitas Siliwangi Tasikmalaya serta mengontrol kadar kolesterol darahnya dengan memeriksakan secara rutin setiap bulannya.
DAFTAR PUSTAKA Almatsier Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi untuk Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004 Arora Anjali. (2007). Kontrol Kolesterol. Jakarta. PT Bhuana Ilmu Populer. Anwar. TB, 2004. Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Bagian Ilmu Gizi Fakultas kedokteran Baraas Faisal. 2004. Upaya Menuju Jantung Sehat Tentang Kolesterol. Jakarta. Yayasan Kardia Iqratama Bray GA. 1991. Obesitas (Handali S, penerje- mah). Dalam Andrianto P (Ed.), Prevent- ion of Coronary Heart Desease Practical Management of The Risk Factors. (hlm: 75-77). EGC, Jakarta. Bronchu, M., et al. Coronary risk profiles in men with coronary disease: effects of body composition, fat distribution, age and fitnes. Coronary Artery Diseases. 2000. Dalam: Lipoeto I, Dr., MMedsci, PHD. 2006. Zat Gizi dan Makanan pada Penyakit Kordiovaskuler.Andalas: University Press. Deviana. 2010. Solusi Tepat Mengelola Kolesterol. Yogyakarta. Cemerlang Publising Freeman Mason, Junge Christine, 2008, Kolesterol Rendah Jantung Sehat, Penerbit Buana Ilmu Populer 9
Guntur Hermawan. (1991). Komplikasi Obesitas dan Usaha Penanggulangannya. Cermin Dunia Kedokteran. (No:68). Julianty Pradono. (2003). Prevalensi Penyakit Tidak Menular di Indonesia.http://dokter medis.blogspot.com. Diambil pada tanggal 09 November 2009. Nurtanio dan Wangko. (2007). Resistensi Insulin pada Penderita Obesitas Sentral. BIK Biomed. Vol:3, (No:3) Persatuan ahli Gizi (Persagi). 2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta. PT Kompas Media Nusantara Shabela Rifdah. 2012. Pahami Waspadai Cegah dan Musnahkan Kolesterol. Klaten. Cable Book Sukeksi dan Anggraini. (2009). Kadar Kolesterol Darah pada Penderita Obesitas di Kelurahan Kopri Sambiroto Semarang. Jurnal Kesehatan, Vol 2, (No:2). Soeharto Imam, 2004. Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sitepoe Mangku, 1992, Kolesterol Fobia Keterkaitannya Dengan Penyakit Jantung, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wiyono Sugeng, 2008, Ikat Pinggang Mencerminkan Kadar Kolesterol, http://langsing2sehat.blogspot.co
10