HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA SENTRA PENDIDIKAN BANK RAKYAT INDONESIA BANDUNG Penulis: Rina Hanifah Dedy Achmad Kurniady (Penulis Penanggung Jawab) Jurusan Administrasi Pendidikan - Fakultas Ilmu Pendidikan - Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran yang aktual dan jelas mengenai hubungan iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang disebarkan kepada 24 pegawai sebagai sampel penelitian yang merupakan semua populasi. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa iklim organisasi di Sentra Pendidikan BRI Bandung termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,15 dan kinerja pegawai di Sendik BRI Bandung termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,39. Penelitian ini menggunakan statistik non parametrik, karena jumlah sampel kurang dari 30. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi Spearman Rank, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah sebesar 0,802 yaitu menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Adapun saran dari penelitian ini yaitu bagi pegawai dari sisi kinerja pegawai diharapkan dapat selalu meningkatkan kualitas dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya dan dari sisi iklim organisasinya yaitu agar lebih meningkatkan komunikasi informal agar rasa aman AAAdan nyaman dalam lingkungan kerja tercipta. Kata Kunci: iklim organisasi, kinerja pegawai Abstrack In general this study aims to determine the actual and clear picture of the relationship between the organizational climate and employee performance in Education Centre of Bank Rakyat Indonesia Bandung. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. Data collection techniques uses questionnaire distributed to the sample of 24 employees who are all the population. General trend calculation results using Weighted Mean Scored (WMS) indicates that the organizational climate in Education Centre of Bank Rakyat Indonesia Bandung is in the excellent category with an average score of 4.15, and performance of employees in Education Centre of Bank Rakyat Indonesia Bandung is in the excellent category with a score of average of 4.39 . This study uses non-parametric statistics, because the size of the sample is less than 30. The correlation analysis uses the Spearman Rank technique with correlation coefficient between variables X and Y is 0.802. It shows that the correlation between the two variables is at the very strong level of relationship. The suggestion from this study is the Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
1
employee is expected to always improve their quality in performing their roles, responsibilities and functions of the organizational climate in order to increase the informal communication so that the convenience and safety in the work environment can be created. Key words: organizational climate, performance of employee
Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orangorang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Tujuan tersebut pasti berbeda-beda satu dan lainnya, misalnya dapat berupa laba, pelayanan sosial, peningkatan pendidikan, pembinaan karir dan sebagainya. Organisasi terdiri dari komponen-komponen sumber daya yang diikat melalui sistem kerja yang terarah dan terprogram. Setiap komponen saling berperan dalam sistem kerja yang sesuai dengan peran dan fungsi yang dimilikinya kemudian saling mempengaruhi dan menunjang antara satu dengan yang lainnya. Robbin (1994: 4) mengemukakan bahwa: Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Organisasi merupakan wadah interaksi personal baik dengan sesama anggota maupun dengan lingkungan sosialnya yang saling mempengaruhi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Salah satu sumber daya dari suatu organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran sebagai penggerak sumber daya lainnya dan mekanisme kerja yang ada. Hal tersebut menunjukkan sumber daya mempunyai kedudukan penting dalam organisasi sehingga keberadaannya harus mendapatkan perhatian
agar mampu didayagunakan secara optimal dalam proses organisasi. Penggunaan sumber daya manusia akan optimal dan berkaitan erat dengan kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai secara pribadi jika kondisi lingkungan organisasi tempat ia bekerja terasa nyaman. Suasana kondusif akan tumbuh dengan adanya hubungan kerjasama yang baik diantara para personilnya dan keadaan ini juga disebut dengan iklim organisasi. Keadaan iklim organisasi yang kondusif ini akan dapat menimbulkan rasa nyaman dan menyenangkan bagi pegawai sehingga akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Dengan kata lain, pegawai dalam suatu lembaga akan melaksanakan tugas dengan semaksimal mungkin yang pada akhirnya akan mendukung kearah peningkatan kinerja pegawai. Iklim Organisasi Iklim merupakan suatu keadaan yang menunjukan suatu kehidupan yang saling berinteraksi, sehingga menimbulkan rasa senang atau tidak senang terhadap bidang pekerjaannya. Arti interaksi yang dimaksud adalah adanya hubungan antara atasan dan bawahan serta bawahan dengan bawahan lainnya. Hal ini terjadi dalam proses interaksi adalah adanya suatu komunikasi yang dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan sehingga ada hubungan atau respon dari yang menerima informasi. Iklim organisasi adalah kepribadian suatu organisasi berdasarkan cara pandang anggota organisasi tersebut. Beberapa hal penting dari pengertian iklim organisasi adalah berkaitan
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
2
dengan persepsi mengenai iklim organisasi berdasarkan atas apa yang dijalankan atau dipercayai oleh anggota organisasi juga hubungan antara karakteristik organisasi lainnya dengan tindakan atasan dan iklim yang dihasilkan. Iklim merupakan produk akhir dari perilaku sekelompok orang yang berada dalam organisasi yang meliputi pimpinan puncak (top manager), middle manager, para supervisor atau low manager serta staf atau karyawan organisasi. Iklim organisasi itu pada akhirnya akan meningkatkan pada kinerja pegawai yang akan memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan lembaganya. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi Keith Davis dan John W. Newstrom (1994: 24) dalam penelitiannya menyebutkan beberapa faktor yang dapat mengukur iklim organisasi: Kualitas kepemimpinan, kadar kepercayaan, komunikasi keatas dan ke bawah, perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat, tanggung jawab, imbalan yang adil, tekanan pekerjaan yang nalar, kesempatan, pengendalian, struktur, dan birokrasi yang nalar dan keterlibatan pegawai. Selanjutnya Steers (2005: 32) mengemukakan bahwa ada empat faktor yang menentukan iklim suatu organisasi. Keempat faktor tersebut ialah: struktur organisasi, teknologi, lingkungan luar dan kebijakan suatu proses manajemen. Kinerja Pegawai Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya yang dipengaruhi oleh kecakapan, kesungguhan dalam bekerja. Kinerja pegawai juga merupakan ukuran kemampuan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
seorang pegawai dengan memperhatikan tingkat kualitas dan kuantitas dari hasil yang dilakukan dalam pekerjaan oleh para pegawai. Hal ini sejalan dengan ungkapan Grounlund (Rahman, 1997: 26) mengenai pengertian dari kinerja yaitu: ‘Kinerja adalah penampilan perilaku kerja yang ditandai oleh keluwesan gerak ritme atau urutan kerja yang sesuai dengan prosedur sehingga diperoleh hasil yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan dan jumlah’. Dalam hal ini dipertegas juga dengan ungkapan pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2000: 67) bahwa : “Prestasi kerja (kinerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Adapun baik tidaknya kinerja seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal demikian ini diungkapkan oleh Anwar (1994: 82) yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di dalam organisasi yaitu sebagai berikut: 1. Sumber individu itu sendiri, meliputi: kelemahan-kelemahan intelektual, fisiologis, psikologis, faktor-faktor personalitas, keuangan dan orientasi nilai. 2. Sumber dari organisasi, meliputi: sistem organisasi, peran organisasi, kelompokkelompok dalam organisasi, perilaku yang berhubungan dengan pengawasan dan iklim organisasi. 3. Sumber dari luar lingkungan eksternal, meliputi : keluarga, kondisi ekonomi, kondisi hukum, nilai-nilai sosial, peranan kerja, perubahan teknologi dan perkumpulan-perkumpulan.
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
3
METODE Dalam penelitian ini, penulis melakukan terlebih dahulu terhadap instrumen yang telah penelitian dengan menggunakan metode disusun yaitu dengan melakukan uji validitas deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dan uji reliabilitas. Adapun pengujian validitas ditunjang oleh studi kepustakaan. Lokasi instrumen dalam penelitian ini dengan dalam penelitian ini adalah Sentra Pendidikan menggunakan rumus korelasi Pearson BRI Bandung dengan populasi seluruh Product Moment. Sedangkan untuk menguji pegawai yang ada di Sentra Pedidikan BRI reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, Bandung yang berjumlah 24 orang. Sampel peneliti menggunakan metode Split Half yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ganjil Genap. Teknik pengumpulan data yang keseluruhan jumlah populasi yang ada yang digunakan dan diperlukan dalam penelitian ini menjadi objek/subyek penelitian. Sesuai adalah dengan menggunakan kuesioner dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (angket). (2011:126) bahwa: “Jumlah sampel yang Adapun langkah-langkah analisis data dalam diharapkan 100% mewakili populasi adalah penelitian ini dimulai dengan seleksi data, sama dengan jumlah anggota populasi itu menghitung kecenderungan umum skor sendiri”. Dengan kata lain, penelitian ini responden dari masing-masing variabel merupakan penelitian populasi. Berdasarkan dengan rumus Weighted Means Scored variabel yang diteliti, penelitian ini (WMS), mengubah skor mentah menjadi skor menggunakan skala Likert dengan kriteria baku untuk setiap variabel, pengolahan data skor: 5 (Selalu), 4 (Sering), 3 (Kadangmenggunakan analisis data non parametrik, kadang), 2 (Hampir Tidak Pernah) dan 1 karena jumlah sampel <30, menguji hipotesis (Tidak Pernah). penelitian dengan tahapan: analisis korelasi Sebelum instrumen disebar kepada responden, Spearman Rank. peneliti memandang perlu melakukan uji coba HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian didapatkan dari pengolahan tanggung jawab, penghargaan, kehangatan, instrumen angket yang telah diisi oleh dan dukungan. Sedangkan untuk variabel Y responden. Pengolahan hasil penelitian (Kinerja Pegawai) berdasarkan perhitungan dilakukan menggunakan program Microsoft WMS, dapat diketahui bahwa skor rata-rata Excel 2010 untuk mengetahui bagaimana yang diperoleh adalah sebesar 4,39, maka pengaruh yang berarti antara variabel X (Iklim dapat ditafsirkan bahwa kinerja pegawai Organisasi) dengan variabel Y (Kinerja dalam kategori sangat baik. Ini terlihat dari Pegawai). Selanjutnya, penyebaran angket indikator kuantitas kerja, kualitas kerja, disebar sebanyak 24 buah dengan jumlah item kooperatif, dependability, inisiatif. 20 pernyataan untuk variabel X (Iklim Selanjutnya dilakukan uji pengolahan data Organisasi) dan 18 pernyataan untuk variabel dengan menggunakan statistik non parametrik, Y (Iklim Organisasi). karena jumlah sampel <30 dan ini berarti Berdasarkan perhitungan WMS, dapat bebas distribusi data dan dapat langsung ke diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh tahap pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis untuk variabel X (Iklim Organisasi) adalah penelitian dilakukan untuk melihat apakah sebesar 4,15, maka dapat ditafsirkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan dalam iklim organisasi yang ada di Sentra penelitian ini dapat diterima atau ditolak. Pendidikan BRI Bandung dalam kategori Hipotesis yang dirumuskan adalah: “Terdapat sangat baik. Ini terlihat dari indikator struktur, hubungan yang positif dan signifikan antara Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
4
iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung.” Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis koefisien korelasi Spearman Rank, dimana berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi Spearman Rank (rs) antara variabel X dan variabel Y adalah 0,802 yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi Spearman Rank antara variabel X dan variabel Y yaitu iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung termasuk pada kategori sangat kuat yaitu berada diantara 0,88 – 1,00. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh sebesar 0,802 sedangkan dengan taraf signifikansi 95% sehingga diperoleh = 0,409, dengan demikian ≥ , atau 0,802 ≥ 0,409. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X dan variabel Y. Pembahasan dalam penelitian ini akan membahas mengenai hasil penelitian berdasarkan pada temuan-temuan yang diperoleh di lapangan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu gambaran mengenai iklim organisasi yang berlangsung pada Sentra Pendidikan BRI Bandung dan gambaran kinerja yang dihasilkan oleh para pegawai pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung. Pada dasarnya iklim organisasi yang baik mampu menciptakan perasaan nyaman karyawan dalam proses bekerja. Karyawan yang bekerja dengan rasa nyaman akan
mendorong dan merangsang karyawan untuk bekerja lebih giat lagi, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa iklim organisasi berfungsi sebagai faktor pengukuh perilaku kerja. Berdasarkan perhitungan WMS, dapat diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh untuk variabel X (Iklim Organisasi) menunjukan nilai rata-rata 4,15 atau berada dalam kategori sangat baik. Ini berarti bahwa Iklim organisasi pada Sentra Pendidikan BRI Bandung berkriteria sangat baik yang terlihat dari indikator struktur, tanggung jawab, penghargaan, kehangatan, dan dukungan. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Berdasarkan perhitungan WMS mengenai kecenderungan umum jawaban responden untuk variabel Y (Kinerja Pegawai) menunjukkan nilai rata-rata 4,39 atau berada dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dengan demikian dapat dartikan bahwa kinerja pegawai di Sentra Pendidikan BRI berada dalam kategori sangat baik, ini terlihat dari indikator quantity of work, quality of work, cooperative, dependability, dan initiative. Berdasarkan hasil perhitungan keseluruhan, dapat diartikan bahwa iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan BRI Bandung.
KESIMPULAN Secara umum peneliti menyimpulkan bahwa yang positif dan signifikan antara iklim iklim organisasi pada Sentra Pendidikan BRI organisasi dengan kinerja pegawai pada sudah berjalan dengan baik. Hal ini Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia ditunjukkan dengan kenyamanan yang Bandung”, telah terbukti dan dapat diterima. dirasakan oleh pegawai pada saat bekerja Sedangkan secara khusus peneliti sehingga menghasilkan kinerja yang optimal, menyimpulkan sebagai berikut: hipotesis penelitian yaitu: “Terdapat hubungan Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
5
1. Iklim organisasi pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung dapat dikatakan telah tercipta dengan sangat baik. Kondisi ini terlihat dari aspek iklim organisasi yang meliputi: struktur, tanggung jawab, penghargaan, kehangatan dan dukungan. 2. Kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan Bank rakyat Indonesia tergolong dalam kriteria sangat baik. Kondisi ini terlihat dari aspek kinerja pegawai yang meliputi: quantity of work, quality of work, cooperative, dependability, dan initiative. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung yang tergolong sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa iklim organisasi pada Sentra Pendidikan BRI Bandung sudah berjalan dengan sangat baik, selain itu kinerja pegawai pada Sentra Pendidikan BRI Bandung pun berada dalam kategori sangat baik. Namun peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi lembaga, pegawai maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi pihak lembaga dari sisi iklim organisasi Hasil penelitian mengenai iklim organisasi ini secara umum sudah menunjukkan kondisi yang sangat baik. Namun, secara khusus perlu adanya peningkatan atau pengembangan yang lebih baik lagi dalam beberapa yaitu lebih meningkatkan dukungan dan penghargaan, menyempurnakan kebijakan serta komunikasi yang menjangkau seluruh pegawai. 2. Bagi seluruh pegawai dari sisi kinerja pegawai
Hasil penelitian mengenai kinerja pegawai secara umum sudah menunjukkan kondisi yang sangat baik. Namun, secara khusus perlu adanya peningkatan atau pengembangan yang lebih baik lagi dalam beberapa hal yaitu: a. Diharapkan pegawai selalu dapat meningkatkan kualitas dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. b. Diharapkan pegawai dapat mengikuti kegiatan-kegiatan seperti diklat dan seminar untuk pengembangan diri, meningkatkan kemampuan dan kinerja sebagai tenaga penyelenggara diklat. c. Diharapkan pegawai peka terhadap perkembangan teknologi dan informasi sehingga dapat memperbaharui ilmu dan pengetahuannya yang akan diberikan kepada peserta diklat sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta diklat. 3. Bagi peneliti selanjutnya Kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan menggunakan variabel lain yang lebih spesifik yang berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai. Disarankan pula pada peneliti lain agar memperbaiki dan memperhatikan kualitas item-item yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data dengan memperhatikan kaidah penulisan item yang telah ada sehingga penelitian dapat menghasilkan hasil yang maksimal dan mempunyai validitas serta reliabilitas yang baik. Selain itu perlu ditingkatkan pengambilan data secara kualitatif (wawancara dan observasi) yang lebih baik sehingga dapat lebih spesifik melihat fenomena yang ada dilapangan.
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
6
DAFTAR PUSTAKA Akdon. (2008). Aplikasi Statistika Dan Mangkunegara. (2000). Manajemen Sumber Metode Daya Manusia. Perusahaan. Bandung: Penelitian Untuk Administrasi Dan Remaja Rosdakarya. Manajemen. Bandung : Dewa Ruchi. Rahman, Arif. (1997). Manajemen Kelas. Anwar, Idochi. (1994). Evaluasi dan Jakarta: Depdiknas. Pengukuran Pendidikan. Jakarta: Robbins, Stephen P. (1994). Teori Organisasi: Depdikbud. Struktur, Desain dan Aplikasi. Jakarta: Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Arcan. Suatu Steers, Richard M. (2005). Efektivitas Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Organisasi. Terjemahan Magdalena Cipta. Jamin. Jakarta: Erlangga Davis, K. dan John W. Newstrom. (2003). Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Perilaku Dalam Organisasi. Jilid I, Edisi Pendidikan Keenam, Alih Bahasa: Agus Dharma. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R Jakarta: PT. Erlangga. & D. Bandung: Alfabeta.
Biodata Penulis : 1. Rina Hanifah adalah Mahasiswa S1 tingkat akhir Jurusan Administrasi Pendidikan FIP-UPI 2. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd adalah Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP-UPI
Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Pada Sentra Pendidikan Bank Rakyat Indonesia Bandung Jurnal Adminisistrasi dan Manajemen Pendidikan Vol.I Desember 2013
7