perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN FAKTOR SOSIO EKONOMI, PENGETAHUAN, DAN AKSESIBILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKIDANG, SUKABUMI
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
SITI OKTI A. G 0008170
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta commit to user 2011 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Hubungan Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dengan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi
Siti Okti A., NIM : G0008170, Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada hari Jumat, Tanggal 30 Desember 2011 Pembimbing Utama Nama NIP
: H. Endang Sutisna S., dr., M.Kes : 19560320 198312 1 002
(...................................)
Pembimbing Pendamping Nama NIP
: Sumardiyono, SKM., M.Kes : 19650706 198803 1 002
(...................................)
Penguji Utama Nama NIP
: H. Rifai Hartanto, dr., M.Kes : 19530621 198601 1 001
(...................................)
Anggota Penguji Nama NIP
: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D : 19551021 199412 1 001
(...................................)
Surakarta,
Ketua Tim Skripsi
Muthmainah, dr., M.Kes
NIP 19660702 199802 2 001
Dekan FK UNS
Prof. Dr. commit to Zainal user Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM NIP 19510601 197903 1 002
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 9 Januari 2011
Siti Okti A. NIM. G0008170
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Siti Okti Andarisya, G0008170, 2011. Hubungan Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dengan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Metode Penelitian: Observasional analitik dengan metoda “case control”, menggunakan teknik fixed disease sampling dengan jumlah sampel 60 pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Pemilihan pertolongan persalinan dinilai dengan kuesioner tertutup dan wawancara langsung, kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan dari aspek sosio ekonomi, pengetahuan, pengambil keputusan persalinan dan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil Penelitian: Kemampuan biaya persalinan (OR = 4,80; CI 95 % 1,14 hingga 20,15; p = 0,032), pengetahuan tentang persalinan (OR = 8,14; CI 95 % 1,52 hingga 43,46; p = 0,014), serta akses terhadap pelayanan kesehatan (OR = 5,27; CI 95 % 1,23 hingga 22,68; p = 0,025) berpengaruh terhadap pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi.
Kata kunci: pemilihan pertolongan persalinan, sosio ekonomi, pengetahuan, aksesibilitas pelayanan kesehatan
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Siti Okti Andarisya, G0008170, 2011. Relation of Social Economic, Knowledge, and Accessibility of Health Service Factors with Election of Childbirth Aid in Puskesmas Cikidang Region, Sukabumi. Medical Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. Objectives: This research aims to know relation of social economic, knowledge, and accessibility of health service factors with election of childbirth aid in Puskesmas Cikidang Region, Sukabumi. Methods: This research was an analytical observational research using case control approach. Data was collected by using fixed disease sampling method within 60 patients in Puskesmas Cikidang Region, Sukabumi. The election of childbirth aid valued by closed questionnaire and direct interview, the questionnaire is using for factor affect of the childbirth aid election by social economic, knowledge, decision maker of childbirth aid and accessibility of health service. The data were obtained and analyzed using regresion logistic binary. Results: Capability of childbirth cost (OR = 4.80; CI 95 % 1.14 to 20.15; p = 0.032), knowledge of childbirth (OR = 8.14; CI 95 % 1.52 to 43.46; p = 0.014), and accessibility of health service OR = 5.27; CI 95 % 1.23 to 22.68; p = 0.025) was relation in election of childbirth aid in Puskesmas Cikidang Region, Sukabumi. Conclusion: This study found the terms of childbirth aid election with social economic, knowledge, and accessibility of health service factors significantly in Puskesmas Cikidang Region, Sukabumi.
Key words: election of childbirth aid, social, economic, knowledge, accessibility of health service
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Hubungan Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dengan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. H. Endang Sutisna S., dr., M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasihat. 4. Sumardiyono, SKM., M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasihat. 5. H. Rifai Hartanto, dr., M.Kes, selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan nasihat. 6. Prof. Dr. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan dan nasihat. 7. Kepala Puskesmas Cikidang dan segenap Staf Puskesmas Cikidang atas kesediaan tempat, waktu,dan kerjasamanya dalam penelitian ini. 8. Segenap Staf skripsi, dan Staf IKM atas segala bantuan dan kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini. 9. Papy, Momy, A’Levy, A’Edo, A’Willy, Fitra serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan moral, material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesaikannya skripsi ini. 10. Teman-teman Destia, Deborah, Dian, Vera, Cilla, Rere, Lany, dan lainlain yang selalu memotivasi penulis dengan tawa dan semangat mereka. 11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan. Surakarta, 9 Januari 2012
commit to user
vi
Siti Okti Andarisya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA............................................................................................................
vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL.................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xi
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...........................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
3
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
4
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................
5
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................
5
1. Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan.........................................................................................
5
2. Pemilihan Pertolongan Persalinan...................................................
12
3. Hubungan
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Pemilihan
Pertolongan Persalinan....................................... ............................. 20 B. Kerangka Pemikiran............................................................................ 23 C. Hipotesis ............................................................................................. 24 BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 25 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 25 commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 25 C. Subyek Penelitian ................................................................................ 25 D. Teknik Sampling ................................................................................. 26 E. Rancangan Penelitian .......................................................................... 26 F. Variabel Penelitian .............................................................................. 27 G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 27 H. Pengumpulan Data .............................................................................. 30 I. Teknik Analisis Data........................................................................... 33 BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................... 37 A. Analisis Univariat ............................................................................... 37 B. Analisis Bivariat .................................................................................. 40 C. Analisis Multivariat.............................................................................. 43 BAB V. PEMBAHASAN ..................................................................................... 46 BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 51 A. Simpulan ............................................................................................. 51 B. Saran .................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53 LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Karakteristik Sampel (Data Kategorik) di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi...........38 Tabel 4.2 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Karakteristik Sampel (Data Numerik) di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi............39 Tabel 4.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi...........40 Tabel 4.4 Kemampuan Biaya Persalinan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang.............................41 Tabel 4.5 Pengetahuan Persalinan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang...................................................41 Tabel 4.6 Pengambilan Keputusan Persalinan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang.............................42 Tabel 4.7 Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang.............................43 Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda tentang Hubungan Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dengan
Pemilihan Pertolongan
Persalinan
di
Wilayah
Kerja
Puskesmas Cikidang, Sukabumi......................................... ............... 44
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran.......................................................................23 Gambar 3.1. Rancangan Penelitian.....................................................................26
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Lampiran 3. Hasil Tabel SPSS Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Tim Skripsi FK UNS kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Lampiran 6. Foto-Foto Penelitian
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan suatu bangsa. Saat ini AKI di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan
dengan
negara-negara ASEAN lainnya.
Besarnya AKI
menggambarkan masih rendahnya tingkat kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat, status gizi dan kesehatan ibu, cakupan dan kualitas pelayanan untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan nifas, serta kondisi kesehatan lingkungan (Depkes RI, 2001). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2007), AKI Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya untuk menurunkan AKI telah dilakukan oleh pemerintah namun belum memperoleh hasil yang maksimal. Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup masih terlalu lamban jika dibandingkan dengan sasaran pembangunan millenium (Millenium Development Goals / MDGs ) (Depkes RI, 2008). Angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Sukabumi masih tinggi yaitu sebesar 270 jiwa per 100.000 kelahiran yang berada di peringkat kelima untuk wilayah Jawa Barat yang mencapai 288 jiwa per 100.000 kelahiran (Sukmawijaya, 2011). Tingginya angka kematian ibu dan bayi ini antara lain disebabkan sebagian masyarakat masih mengandalkan bidan tradisional (paraji/dukun bayi) untuk membantu proses persalinan. Data Riskesdas (2007) commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
menunjukan bahwa cakupan persalinan yang menggunakan fasilitas kesehatan sebesar 55,4 %, sedangkan persalinan yang dilakukan di rumah sebesar 43,2 %. Pada kelompok ibu yang melahirkan di rumah, hanya 51,9 % persalinan ditolong oleh bidan dari target 90 % yang ditetapkan oleh pemerintah (Sulaeman, 2009). Menurut data dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi (2011) cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rata-rata di Kabupaten Sukabumi sebesar 74 %, namun masih ada beberapa daerah dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang jauh di bawah angka tersebut. Salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi yang cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang cukup rendah adalah Kecamatan Cikidang yaitu baru mencapai 48 % (Dinkes Kabupaten Sukabumi, 2011). Pemilihan pertolongan persalinan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor sosio ekonomi, pengetahuan ibu, sikap terhadap keputusan untuk memanfaatkan tenaga ahli dalam pertolongan persalinan, serta jangkauan ke pelayanan kesehatan. Sedangkan menurut Kamil (2006), perubahan pola pencarian pelayanan kesehatan lebih didominasi oleh tingkat keparahan penyakit yang diderita, persepsi minimnya fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan yang tidak berkualitas, dan perilaku tenaga kesehatan yang tidak ramah serta cenderung memilih-milih. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dengan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
B. Perumusan Masalah Adakah hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. 2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengetahui hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang Kabupaten Sukabumi.
b.
Untuk
menganalisis
hubungan
antara
faktor
sosio
ekonomi,
pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang Kabupaten Sukabumi. c.
Untuk mengetahui perbandingan ibu bersalin yang pertolongan persalinannya oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dengan dukun bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang Kabupaten Sukabumi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada stakeholder dan pengelola program kesehatan ibu dan anak mengenai hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya pemilihan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi variabel-variabel penelitian yaitu faktor sosio ekonomi, pengetahuan, aksesibilitas pelayanan kesehatan, dan pemilihan pertolongan persalinan. 1. Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan a. Sosio Ekonomi Aspek sosio ekonomi adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan kondisi sosial dan perekonomian keluarga. Beberapa indikator sosio ekonomi antara lain pekerjaan, pendapatan keluarga, jumlah tanggungan dalam keluarga, dukungan keluarga dan masyarakat. Faktor sosio ekonomi berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk memilih pelayanan kesehatan, dalam hal ini keputusan memilih pertolongan persalinan. Faktor tersebut salah satunya adalah rendahnya pendapatan keluarga, yaitu apabila masyarakat yang tidak mempunyai uang yang cukup akan sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas (Sumaryoto, 2003). Menurut keterbelakangan
Sumaryoto
(2003)
menyebabkan
kemiskinan,
perempuan
tidak
kebodohan tahu
dan
hak-hak
reproduksinya serta tidak mempunyai posisi tawar dalam pengambilan commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
keputusan.
Meskipun
hal
itu
menyangkut
keselamatan
dan
kesejahteraan dirinya sendiri. Jadi kendala yang dihadapi kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-hak reproduksinya adalah tingkat pendidikan perempuan dan taraf ekonomi keluarga. b. Pengetahuan (Knowledge) Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, yakni dengan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Terdapat enam tingkatan pengetahuan, yaitu: 1) Mengetahui (Know) Mengetahui diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari dengan menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehension) Memahami
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan
untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari. 3) Mengaplikasi (Aplication) Mengaplikasi
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). 4) Menganalisis (Analysis) Menganalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan,
memisahkan,
mengelompokkan
dan
sebagainya. 5) Mensintesis (Synthesis) Mensintesis yaitu menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
6) Mengevaluasi (Evaluation) Mengevaluasi yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). c. Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Pelayanan
kesehatan
merupakan
bagian
penting
dalam
meningkatkan kesehatan. Pelayanan kesehatan dibedakan dalam dua golongan, yakni : 1) Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami ganggunan kesehatan atau kecelakaan. 2) Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit tipe A (Juanita, 2002). Pelayanan kesehatan
masyarakat seyogyanya berlandaskan
paradigma sehat yaitu upaya kesehatan yang mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit (Juanita, 2002). Sebab
itu
pelayanan
kesehatan
masyarakat
tidak
hanya
memberikan pelayanan pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting adalah upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif), sehingga pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmas atau balkesma saja, tetapi juga dalam kegiatan lain, baik yang langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan kesehatan (Juanita, 2002). Salah satu pelayanan kesehatan masyarakat yang mengupayakan tindakan pencegahan dan peningkatan kesehatan adalah Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat antara lain berupa posyandu, dana sehat, poliklinik desa (polindes), pos obat desa (POD), pengembangan masyarakat atau community
development,
perbaikan
sanitasi
lingkungan,
upaya
peningkatan pendapatan (income generating) dan sebagainya (Juanita, 2002). Akses
pelayanan
kesehatan
secara
nasional
mengalami
peningkatan, namun pada daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, serta pulau-pulau kecil terdepan dan terluar masih rendah. Jarak fasilitas pelayanan yang jauh disertai distribusi tenaga kesehatan yang tidak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
merata dan pelayanan kesehatan yang mahal menyebabkan rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009). Beberapa daerah terutama daerah pedesaan, akses pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan persalinan masih sangat terbatas. Dalam usaha meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan anak sudah diadakan program Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) sejak awal tahun 1950an, program tersebut pada klinik KIA yang kemudian diintegrasikan dengan klinik-klinik yang lain dalam satu pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas. Klinik KIA ini biasanya dipimpin oleh seorang bidan. Tahun 1985 dicanangkan program Keluarga Berencana/Kesehatan di Posyandu. Namun ternyata Posyandu belum dapat menurunkan AKI. Pada awal tahun 1990, untuk mendekatkan pelayanan KIA kepada masyarakat diadakan program Bidan Desa dengan menempatkan para bidan di desa di seluruh Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1996 dikembangkan program Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan menonjolkan peran masyarakat yang didukung stakeholder dan kerjasama lintas sektor dalam upaya penurunan angka kematian ibu (Depkes RI, 2005). Pada tahun 2000 mencanangkan kebijakan Making Pragnancy Safer (MPS) dengan 3 pesan kunci yaitu, setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, setiap komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pertolongan yang adekuat, setiap perempuan usia subur mempunyai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan oleh penanganan komplikasi paska keguguran (Azwar, 2005). Walaupun banyak program yang tersedia, namun hanya masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Klinik KIA yang mengunjungi dan mendapat pengawasan (Prawirohardjo, 2008). Bedasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007), persentase pertolongan persalinan oleh dukun bayi tradisional lebih tinggi pada daerah pedesaan 45.9% dibanding perkotaan 19,8% (Rikesdas, 2008). d. Perilaku Individu Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku dipandang dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Menurut Sarwono (1997), perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau reaksi individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan) maupun aktif (disertai tindakan). Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek. Respon ini berbentuk dua macam, yaitu : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
1) Bentuk pasif Merupakan respon internal yaitu respon yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, seperti berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. Misalnya seseorang yang menganjurkan orang lain untuk mengikuti keluarga berencana (KB) meskipun orang tersebut tidak ikut KB. Dari contoh tersebut terlihat bahwa si ibu telah mempunyai sikap yang pasif untuk mendukung KB, meskipun ibu tersebut belum melakukan secara kongkrit terhadap hal tersebut. Oleh karena itu perilaku ini masih terselubung (cover behavior). 2) Bentuk aktif Merupakan perilaku yang dapat diobservasi secara langsung, misalnya pada contoh kedua tersebut di atas si ibu sudah membawa anaknya ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain untuk imunisasi dan orang pada kasus kedua sudah menjadi akseptor KB. Oleh karena itu perilaku ini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003). 2. Pemilihan Pertolongan Persalinan a. Pemilihan / Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan yang optimal menurut Robbins (2002) adalah rasional, artinya seseorang membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu. Pilihan-pilihan dibuat mengikuti model pengambilan keputusan rasional yaitu menetapkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
masalah, mengidentifikasikan kriteria keputusan, mengalokasikan bobot pada kriterianya, mengembangkan alternatif, mengevaluasi alternatif, dan memilih alternatif yang terbaik. Tanda-tanda umum dari penetapan keputusan (decision making) adalah keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual, keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif, keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan. Menurut Rakhmat (2005), meskipun masih belum banyak yang dapat diungkapkan tentang proses penetapan keputusan. Tapi telah disepakati, bahwa faktor-faktor personal sangat menentukan apa yang diputuskan, antara lain kognisi, motif dan sikap. Kognisi artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Motif sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Sikap merupakan faktor penentu lainnya dalam proses pengambilan keputusan. b. Persalinan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2008). Persalinan merupakan ekspulsi atau ekstraksi lengkap janin dari ibu, tanpa memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau plasenta masih melekat (Cunningham et al., 2006). Persalinan dapat dilalui dengan dua proses, yaitu dengan tenaga ibu disebut persalinan spontan sedangkan jika melalui operasi sectio caesaria disebut persalinan buatan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan a) Power, dengan adanya kontraksi dan kekuatan mengedan dari ibu mendorong janin ke arah bawah, kontraksi ini juga menimbulkan putaran paksi dalam, penurunan kepala atau bagian terendah sehingga menekan serviks dimana terdapat pleksus frankenhauser yang menyebabkan terjadinya kontraksi dan refleks mengedan. Dengan adanya kontraksi dan refleks mengedan, semakin mendorong bagian terendah sehingga terjadi pembukaan dan dilatasi serviks. b) Passage, persalinan dapat berlangsung dengan baik tergantung pada luasnya jalan lahir yang terutama ditentukan oleh bentuk panggul dan ukuran panggul. c) Passenger, untuk persalinan kepala janin adalah bagian yang terpenting karena dalam persalinan perbandingan antara besarnya kepala dan luasnya panggul sangat menentukan. d) Posisi, dalam persalinan ada beberapa alternatif posisi yang dapat digunakan ibu dalam persalinan. e) Psikologi, dukungan psikologis pada ibu bersalin sangat penting untuk memperlancar proses persalinan Ibu bersalin yang tidak didukung secara emosional memicu reaksi psikologis yang mengganggu efisiensi kemajuan persalinan (Farrer, 2001). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2) Tanda-tanda persalinan a) Terjadinya his persalinan yaitu pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan, sifatnya teratur, interval semakin pendek, dan kekuatannya semakin besar. b) Keluar lendir campur darah dari jalan lahir atau bloody show. c) Pengeluaran cairan ketuban menjelang pembukaan lengkap (Prawirohardjo, 2008). 3) Tahapan dalam persalinan Persalinan dibagi menjadi empat kala yang berbeda, yaitu : a) Kala satu persalinan, mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progresif. Kala satu persalinan selesai ketika serviks sudah membuka lengkap sekitar 10 cm, sehingga memungkinkan kepala janin lewat. Oleh karena itu, kala satu persalinan disebut stadium pendataran dilatasi serviks. b) Kala dua persalinan, mulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap, dan berakhir ketika janin sudah lahir. Kala dua persalinan adalah stadium ekspulsi janin. c) Kala tiga persalinan, mulai segera setelah janin lahir, dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala tiga persalinan adalah stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
d) Kala empat persalinan, 2 jam pertama paska persalinan merupakan waktu kritis bagi ibu dan neonatus. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik luar biasa dimana ibu baru melahirkan bayi dari dalam perutnya dan neonatus sedang menyesuaikan
kehidupan
dirinya
dengan
dunia
luar
(Cunningham et al., 2006). 4) Tanda-tanda bahaya dalam persalinan a) Terjadinya pengeluaran abnormal yaitu : darah pervaginam dan cairan yang cukup banyak. b) Tekanan darah meningkat dengan gejala : sakit kepala yang hebat, penglihatan yang kabur, nyeri epigastrium. c) Muntah-muntah yang berlangsung lama dan berat. d) Suhu badan meningkat (Manuaba, 1998). c. Pertolongan Persalinan Pertolongan persalinan adalah pertolongan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Sedangkan yang dimaksud dengan kompetensi kebidanan adalah keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dalam bidang pelayanan kebidanan (Dokter dan Bidan) (Depkes, 2004). Pertolongan persalinan ditujukan pada penatalaksanaan proses persalinan pada Kala I, Kala II, Kala III, dan Kala IV (Prawirohardjo, 2008). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
d. Penolong Persalinan Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, dijelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan tersebut adalah tenaga medis, tenaga keperawatan (termasuk bidan), tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisan medis. Untuk melakukan upaya pertolongan persalinan, tenaga kesehatan yang berwenang dan memiliki kompetensi adalah bidan, dokter obstetrik dan dokter umum. Profesi ini bersifat resmi, memiliki kode etik dan melalui jenjang pendidikan tertentu yang diakui secara hukum serta
mendapat
sanksi
jika
melakukan
pelanggaran.
Namun,
pertolongan persalinan juga dilakukan oleh dukun bayi, yaitu seorang anggota masyarakat yang mendapat kepercayaan serta memiliki keterampilan secara turun menurun (Prawirohardjo, 2008). 1) Tenaga Kesehatan Kebidanan a) Pengertian Tenaga kesehatan kebidanan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat dia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktik bidan (Soepardan, 2006). Selanjutnya, Federation of International Gynaecologist and Obstetritian atau FIGO (1991) dan World Health Organization atau WHO (1992) menyempurnakan pengertian bidan yaitu seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri tersebut. Sementara itu Departemen Kesehatan pada tahun 1990, menggulirkan program bidan desa yaitu dengan mewajibkan bidan bertempat tinggal serta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya yang meliputi 1 sampai 2 desa. Bidan Desa bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas dan bidan koordinator serta bekerja sama dengan perangkat desa. b) Peran dan fungsi bidan Bidan harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasihat yang dibutuhkan kepada ibu selama masa hamil, persalinan dan masa paska persalinan (post partum period), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
bayi, dan mengupayakan bantuan media serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya (Soepardan, 2006). Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk ibu, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas kedaerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak (Soepardan, 2006). 2) Dukun bayi a) Pengertian Dukun bayi adalah anggota masyarakat yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk melakukan pertolongan persalinan bekerjasama dengan bidan desa (Depkes RI, 2004). Dukun bayi biasanya seorang wanita, menjadi dukun bayi karena turun menurun, atau oleh karena merasa mendapat panggilan untuk menjalankan pekerjaan itu (Prawirhardjo, 2008). b) Peran dukun bayi dalam pertolongan persalinan Pada kehidupan masyarakat pedesaan yang memegang nilai-nilai tradisi, dukun bayi mempunyai peranan penting dalam memberikan pertolongan persalinan karena dianggap dapat memberikan rasa aman secara psikologis bagi ibu yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
menghadapi persalinan. Persalinan tradisional yang diberikan dukun bayi bukan hanya pada saat persalinan tetapi sampai 40 hari setelah persalinan. Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pertolongan persalinan,
dukun bayi
diberikan pelatihan dan setelah pelatihan dibekali dukun kit yaitu alat dan kelengkapan untuk menolong persalinan. Dalam pelaksanaan pertolongan persalinan oleh dukun bayi, didapatkan berbagai hambatan, antara lain : (1) Dukun bayi kurang menyadari manfaat penggunaan dukun kit (2) Dukun bayi kurang menghiraukan cara pertolongan persalinan yang bersih dan aman (3) Kurangnya kemampuan dukun bayi dalam mengenali resiko tinggi persalinan (4) Dukun bayi kurang menyadari bahaya akibat keterlambatan merujuk pada kasus resiko tinggi persalinan (Depkes RI, 1993). 3. Hubungan
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Pemilihan
Pertolongan Persalinan Pengambilan keputusan merupakan pilihan yang harus dilakukan oleh ibu hamil dalam pertolongan persalinan, dan merupakan bentuk nyata dari perilaku ibu hamil dalam memilih pertolongan persalinan. Menurut Sarwono (2004) yang mengutip pendapat Andersen (1968) dalam teori commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
“Andersen’s Behavioral model of Health Service Utilization”, bahwa keputusan untuk mencari alternatif pelayanan kesehatan itu ada tiga komponen yaitu: predisposition (predisposisi), enabling (pendukung), dan need (kebutuhan). a. Predisposition (predisposisi) mempunyai tiga kompenen yaitu: demografi (usia, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah anggota keluarga); struktur sosial (jenis pekerjaan, status sosial, pendidikan, ras, dan kesukuan); budaya dan kepercayaan kesehatan. b. Enabling (pendukung) mempunyai dua komponen yaitu : sumber daya keluarga (penghasilan keluarga, kemampuan membeli jasa pelayanan dan keikutsertaan dalam asuransi kesehatan); dan sumber daya masyarakat (jumlah sarana pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, rasio penduduk dan tenaga kesehatan, lokasi sarana kesehatan). c. Need (kebutuhan) merupakan komponen yang paling langsung berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. Komponen ini diukur dengan laporan tentang berbagai gejala penyakit, dan jenis penyakit, dan fungsi-fungsi tubuh yang terganggu (Sarwono, 2004). Dalam penelitian ini, konsep determinan perilaku pemilihan pelayanan kesehatan hanya dilihat dari faktor predisposition dan enabling, sedangkan faktor kebutuhan (need) tidak peneliti jadikan sebagai variabel penelitian mengingat faktor need dalam pemilihan penolong persalinan dilihat kurang relevan, karena unsur yang terdapat dalam need tersebut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
berupa jenis penyakit, lama sakit dan lebih mengarah pada kondisi penyakit individu, sedangkan untuk pemilihan penolong persalinan bukan merupakan suatu jenis penyakit atau kondisi penyakit yang dialami oleh individu tetapi menyangkut masalah sumber daya manusia kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
B. Kerangka Pemikiran
Informasi mengenai persalinan
Pendidikan
Pengetahuan Gangguan kehamilan dan persalinan
Sikap Motivasi Perilaku
Sosial Ekonomi Akses Pelayanan Persalinan
Pemilihan Pertolongan Persalinan
Tenaga kesehatan kompetensi kebidanan
Dukun bayi
Keterangan : : Yang diteliti : Yang tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Keterangan : Sikap, motivasi, dan perilaku seorang ibu dalam menentukan pemilihan pertolongan persalinan dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti pengetahuan yang dipengaruhi tingkat pendidikan dan informasi yang didapat mengenai persalinan, sosial ekonomi, akses pelayanan kesehatan, serta gangguan kehamilan dan persalinan. Namun untuk faktor gangguan kehamilan dan persalinan tidak diteliti. Pemilihan pertolongan persalinan dibagi menjadi 2 yaitu pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan yang berkompetensi kebidanan dan dengan bantuan dukun bayi.
C. Hipotesis Terdapat
hubungan
faktor
sosio
ekonomi,
pengetahuan,
dan
aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metoda “case control” yaitu rancangan penelitian epidemiologi yang mempelajari hubungan antara faktor yang mempengaruhi dan faktor yang dipengaruhi, dengan membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Alasan dipilihnya puskesmas ini karena pemilihan pertolongan persalinan dengan bantuan dukun bayi mencapai 52 %. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 8 Agustus – 8 September 2011.
C. Subjek Penelitian Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang melakukan persalinan pada tahun 2010 di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang. Adapun kriteria eksklusi adalah ibu pada saat kehamilan dan persalinan mengalami gangguan/komplikasi kehamilan dan persalinan. commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
D. Teknik Sampling Pemilihan sampel dilakukan menggunakan teknik fixed disease sampling
yaitu
prosedur
pencuplikan
berdasarkan
status
perolehan
layanan/status kesehatan, sedang status keadaan layanan untuk memperoleh kesehatan bervariasi mengikuti status perolehan layanan/status kesehatan yang sudah fixed. Jumlah sampel ditentukan dari variabel independen x (15 – 20 observasi) (Murti, 2003). Dalam penelitian ini menerapkan 4 variabel independen
yaitu kemampuan biaya persalinan, pengetahuan tentang
persalinan, pengambilan keputusan persalinan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan sehingga jumlah sampel yang diperlukan adalah 4 x 15 = 60 orang.
E. Rancangan Penelitian
KBP PTP PT PKP APK
Populasi yang sesuai dengan kriteria
KBP PTP PD PKP APK
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian commit to user
Uji Regresi Logistik Ganda
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Keterangan : PT
: Persalinan oleh tenaga kesehatan
PD
: Persalinan oleh dukun
KBP
: Kemampuan biaya persalinan
PTP
: Pengetahuan tentang persalinan
PKP
: Pengambilan keputusan persalinan
APK
: Aksesibilitas pelayanan kesehatan
F. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas
: Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan
2. Variabel Terikat
: Pemilihan Pertolongan Persalinan
3. Variabel Luar
:
a. Terkendali 1) Gangguan Kehamilan dan Persalinan b. Tidak terkendali 1) Lingkungan
G. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas : Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Adapun variabel bebas yang akan diteliti dibagi menjadi empat variabel yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
a. Kemampuan biaya persalinan 1) Definisi Kemampuan biaya persalinan adalah kemampuan keluarga untuk membayar biaya persalinan baik menggunakan dana pribadi maupun menggunakan asuransi. Besaran dana pribadi ditetapkan bila melebihi median dari penghasilan subjek penelitian yaitu Rp. 700.000. 2) Alat ukur Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sebagai panduan dalam wawancara. 3) Skala pengukuran Skala pengukurannya adalah skala kategorik. b. Pengetahuan tentang persalinan 1) Definisi Pengetahuan tentang persalinan adalah pengetahuan ibu mengenai kehamilan normal, perawatan kehamilan dan persalinan, serta
komplikasi
persalinan.
Batasan
pengetahuan
tentang
persalinan apabila dapat menjawab benar lebih dari enam dari 12 pertanyaan di dalam kuesioner penelitian. 2) Alat ukur Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sebagai panduan dalam wawancara. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
3) Skala pengukuran Skala pengukurannya adalah skala kategorik. c. Pengambilan keputusan persalinan 1) Definisi Pengambilan keputusan persalinan adalah ibu atau orang lain yang menentukan penolongan persalinan yang akan dilakukan. 2) Alat ukur Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sebagai panduan dalam wawancara. 3) Skala pengukuran Skala pengukurannya adalah skala kategorik. d. Aksesibilitas pelayanan kesehatan 1) Definisi Aksesibilitas
pelayanan
kesehatan
adalah
tersedianya
pelayanan kesehatan untuk melakukan persalinan dengan jarak terjangkau dan dapat dilalui kendaraan roda empat, yang di kelompokan menjadi mudah dan sulit. 2) Alat ukur Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sebagai panduan dalam wawancara. 3) Skala pengukuran Skala pengukurannya adalah skala kategorik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
2. Variabel Terikat : Pemilihan Pertolongan Persalinan a. Definisi Pemilihan pertolongan persalinan adalah pemilihan pertolongan persalinan yang dipilih ibu bersalin atau keluarganya di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, yang dikelompokkan menjadi: 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 2) Persalinan ditolong oleh dukun bayi b. Alat ukur Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sebagai panduan dalam wawancara. c. Skala pengukuran Skala pengukurannya adalah skala kategorik.
H. Pengumpulan Data 1. Jenis Data a. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner tertutup kepada subjek penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari unit KIA puskesmas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup. Kuesioner adalah cara pengumpulan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2008). Kuesioner yang dipergunakan, sudah melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 ibu yang telah melahirkan di luar lokasi penelitian yaitu di Wilayah Kerja Puskesmas Karawang, Kabupaten Sukabumi. a. Uji validitas Menurut Notoatmodjo (2002), validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar apa yang diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan analisis butir soal yaitu skor yang ada pada butir pertanyaan dipandang sebagai nilai x dan skor total dipandang sebagai nilai y. Selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment. Setelah diperoleh harga rxy (koefisien korelasi hitung) hasilnya dikorelasikan dengan harga kritik product moment. Jika harga rxy > rtabel maka dapat dikatakan butir itu valid dengan α = 5%. Perhitungan validitas kuesioner dengan menggunakan rumus:
Keterangan : r
commit to user : Koefisien korelasi item dengan skor total
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
N
: Jumlah subjek penelitian
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun mampu mengukur apa yang hendak kita ukur. Kuesioner tersebut selanjutnya dibagikan kepada sekelompok individu yang memiliki kesamaan dengan sampel penelitian. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi yaitu dengan cara membandingkan r tabel dengan r hitung. Jika harga r hitung > r tabel maka dapat dikatakan butir soal tersebut valid dengan α = 5 %. Apabila pada uji signifikansi ada item pertanyaan yang tidak memenuhi taraf signifikansi, pertanyaan tersebut dihilangkan, diganti, atau direvisi. Uji validitas dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Karawang, Sukabumi, dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang. Terdapat 12 soal yang tidak valid r hitung < r tabel (0,20), dan soal tersebut telah direvisi (Notoatmodjo, 2002). b. Uji reliabilitas Menurut Notoatmodjo (2002) reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji item pertanyaan yang commit to user telah dilakukan uji validitasnya. Item pertanyaan dalam kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
yang sudah valid dibagikan kembali kepada sekelompok individu yang memiliki kesamaan dengan sampel penelitian. Data dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach ≥ 0,60. Apabila nilai yang diperoleh di bawah angka kritis, maka kuesioner tersebut tidak reliebel sebagai alat ukur. Berdasarkan nilai Alpha Cronbach = 0,643, dapat dikatakan bahwa data tersebut reliabel (Ghozali, 2006).
I. Teknik dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data menurut Narbuko (2003), sebagai berikut: a. Editing Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin. b. Koding Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para subjek penelitian ke dalam kategori-kategori. c. Tabulasi Tabulasi adalah membuat tabel. Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori, kemudian dimasukan dalam tabel. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Analisis univariat Menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik subjek penelitian termasuk mengenai bagaimana gambaran hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dan pemilihan pertolongan persalinan. b. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat mempunyai skala ukuran kategorik, sehingga peneliti menggunakan uji Chi-square dengan taraf signifikan 0,05. Taraf signifikansi (p) dihitung menggunakan uji Chi-square. Setelah p diketahui, kemudian dinilai hasil p tersebut. 1) Apabila p < 0,05 maka hasilnya signifikan (Ha diterima dan Ho ditolak). 2) Apabila p > 0,05 maka hasilnya tidak signifikan (Ha ditolak dan Ho diterima) (Hidayat, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
c. Analisis multivariat Analisis multivariat penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik ganda. Analisis regresi logistik ganda adalah alat statistik yang sangat kuat untuk menganalisis pengaruh antara keadaan layanan untuk memperoleh kesehatan dan perolehan layanan/status kesehatan, dan secara bersamaan mengontrol pengaruh sejumlah faktor perancu potensial. Menurut Murti (2003), model regresi logistik selanjutnya dapat digunakan untuk: 1) Mengukur pengaruh antara variabel respon dan variabel prediktor setelah mengontrol pengaruh prediktor (kovariat) lainnya. 2) Keistimewaan analisis regresi logistik ganda dibandingkan dengan analisis ganda linier adalah kemampuannya mengonversi koefisien regresi (b1) menjadi Odds Ratio (OR). Untuk variabel prediktor yang berskala kategorial, maka rumus OR = Exp (b1).
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Murti, 2003) :
Keterangan : p
: Probabilitas untuk bersalin di tenaga kesehatan yang berkompetensi kebidanan
1 – p : Probabilitas untuk bersalin di non tenaga kesehatan (dukun bayi) to user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
a
: Konstanta regresi variabel bebas x1, x2, x3, x4
x1
:
Kemampuan biaya persalinan (0: < Median; 1: ≥ Median dan atau memiliki asuransi)
x2
: Pengetahuan tentang persalinan (0: Rendah; 1: Tinggi)
x3
: Pengambilan keputusan persalinan (0: Orang lain; 1: Ibu)
x4
:
Aksesibilitas pelayanan kesehatan (0: Sulit; 1: Mudah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
BAB IV HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian disajikan berupa analisis univariat yaitu karakteristik subjek penelitian dari semua variabel yang diikutsertakan dalam penelitian yakni, variabel independen : faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan; serta variabel dependen : pemilihan pertolongan persalinan. Selanjutnya dilakukan uji multivariat untuk mencari faktor penyebab pemilihan pertolongan persalinan yang paling dominan dari faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Adapun hasilnya sebagai berikut :
A. Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini menggambarkan distribusi frekuensi dari semua variabel independen dan variabel dependen. 1. Karakteristik Sampel Gambaran karakteristik sampel yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan, pekerjaan, kemampuan biaya persalinan, pengetahuan tentang persalinan, sikap terhadap persalinan, pengambilan keputusan persalinan, dan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Penyajian dalam penelitian ini akan digambarkan sesuai dengan jenis data dari masing-masing karakteristik sampel. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu karakteristik subjek penelitian: commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Karakteristik Sampel (Data Kategorik) di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi (N = 60) No Karakteristik Demografi 1
2
3
4
5
6
7
Pendidikan a. Tamat SD sederajat b. Tamat SLTP sederajat c. Tamat SLTA sederajat d. Tamat D-III/PT Pekerjaan a. PNS/TNI/POLRI b. Wiraswasta/pegawai Swasta c. Petani/buruh d. Ibu rumah tangga Kemampuan biaya persalinan a. Mampu b. Kurang mampu Pengetahuan tentang persalinan a. Tinggi b. Rendah Sikap terhadap persalinan a. Setuju b. Tidak setuju Pengambilan keputusan persalinan a. Ibu b. Orang lain Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan a. Mudah b. Sulit
Frekuensi Persentase 31 17 11 1
51,7 % 28,3 % 18,3 % 1,7 %
0 1 3 56
0% 1,7 % 5% 93,3 %
37 23
61,7 % 38,3 %
44 16
73,3 % 26,7 %
60 0
100 % 0%
29 31
48,3 % 51,7 %
40 20
66,7 % 33,3 %
Sumber : Data Primer, Agustus 2011
Berdasarkan data tabel di atas, tingkat pendidikan subjek penelitian yang paling banyak yaitu tamat SD sederajat sebanyak 31 orang (52,7 %). Pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu 56 orang (93,3 %). Kemampuan biaya persalinan di tenaga kesehatan kebidanan user 37 orang (61,7 %). Pengetahuan yang paling banyak adalahcommit mamputo yaitu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
yang dimiliki mengenai persalinan yang paling banyak adalah tinggi yaitu 44 orang (73,3 %). Sikap yang dimiliki mengenai pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan kebidanan yang paling banyak adalah setuju yaitu 60 orang (100 %). Pengambilan keputusan persalinan yang paling banyak adalah orang lain yaitu 31 orang (51,7 %). Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan paling banyak adalah mudah yaitu 40 orang (66,7 %). Tabel 4.2 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Karakteristik Sampel (Data Numerik) di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi (N = 60) No Variabel
Frekuensi
Mean
SD
Min
Maks
1
60
30
6,2
17
44
Usia
Sumber : Data Primer, Agustus 2011
Berdasarkan paparan data tabel di atas didapatkan usia rata-rata subjek penelitian adalah 30 tahun dengan usia paling muda 17 tahun dan usia paling tua 44 tahun dengan standar deviasi 6,2. 2. Pemilihan pertolongan persalinan Pemilihan pertolongan persalinan pada penelitian ini terdiri dari 3 yaitu pemilihan pertolongan persalinan dengan bantuan bidan, dokter dan dukun bayi. Untuk lebih jelas hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Tabel 4.3
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi (N = 60)
No
Pemilihan pertolongan persalinan
Frekuensi
Persentase
1 2 3
Bidan Dokter Dukun bayi
26 4 30
43,3 % 6,7 % 50 %
Sumber : Data Sekunder, Agustus 2011
Tabel 4.3 menunjukkan pemilihan pertolongan persalinan yang paling banyak adalah dukun bayi yaitu 30 orang (50 %).
B. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan adanya hubungan antara variabel independen yaitu kemampuan biaya persalinan, pengetahuan tentang persalinan, pengambilan keputusan persalinan, serta aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan variabel dependen yaitu pemilihan pertolongan persalinan. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square karena jenis data yang dianalisis adalah kategorik. Pengujian dilakukan dengan derajat kemaknaan sebesar 5 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Tabel 4.4 Kemampuan Biaya Persalinan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang (N = 60) Variabel
Biaya a. Kurang mampu b. Mampu Total
Penolong Persalinan Tenaga Dukun Total Kesehatan Bayi N % N % N %
OR (95 % CI)
p
6
26,1
17
73,9
23
100
0,003
24 30
64,9 50,0
13 30
35,1 50,0
37 60
100 100
5,23 (1,6616,51)
Sumber : Data Primer, Agustus 2011
Hasil paparan data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa ibu yang kurang mampu membiayai persalinan di tenaga kesehatan lebih banyak memilih di dukun bayi yaitu 17 orang (73,9 %) dan ibu yang mampu lebih banyak memilih di tenaga kesehatan yaitu 24 orang (64,9 %). Dari hasil Chi-square menunjukan bahwa ibu yang mampu membiayai persalinan di tenaga kesehatan 5 kali lebih memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan ibu yang kurang mampu dan secara statistik signifikan (OR = 5,23; CI 95 % 1,66 hingga 16,51; p = 0,003). Tabel 4.5 Pengetahuan Persalinan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang (N = 60) Variabel
Pengetahuan a. Rendah b. Tinggi Total
Penolong Persalinan Tenaga Dukun Total Kesehatan Bayi N % N % N %
OR (95 % CI)
p
3 27 30
6,88 (1,7127,75)
0,004
18,8 61,4 50,0
13 17 30
81,2 38,6 50,0
commit to user
16 44 60
100 100 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Hasil paparan data pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan rendah mengenai persalinan lebih banyak memilih di dukun bayi yaitu 13 orang (81,2 %) dan ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai persalinan lebih banyak memilih di tenaga kesehatan yaitu 27 orang (61,4 %). Dari hasil Chi-square menunjukan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai persalinan 7 kali lebih memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan rendah mengenai persalinan dan secara statistik signifikan (OR = 6,88; CI 95 % 1,71 hingga 27,75; p = 0,004). Tabel 4.6 Pengambilan Keputusan Persalinan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang (N = 60) Variabel
Pengambilan keputusan a. Orang lain b. Ibu Total
Penolong Persalinan Tenaga Dukun Total Kesehatan Bayi N % N % N %
10 20 30
32,3 21 67,7 31 100 69,0 9 31,0 29 100 50,0 50 50,0 60 100
OR (95 % CI)
p
4,67 (1,5713,86)
0,004
Sumber : Data Primer, Agustus 2011
Berdasarkan data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa apabila yang mengambil keputusan pemilihan pertolongan persalinan orang lain lebih banyak memilih di dukun bayi yaitu 21 orang (67,7 %) dan apabila ibu yang mengambil keputusan pemilihan pertolongan persalinan lebih banyak memilih di tenaga kesehatan yaitu 20 orang (69,0 %). Dari hasil Chi-square to userkeputusan pemilihan pertolongan menunjukan bahwa ibu yangcommit mengambil
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
persalinan 5 kali lebih memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan yang mengambil keputusan orang lain dan secara statistik signifikan (OR = 4,67; CI 95 % 1,57 hingga 13,86; p = 0,004). Tabel 4.7 Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan terhadap Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang (N = 60) Variabel
Aksesibilitas a. Sulit b. Mudah Total
Penolong Persalinan Tenaga Dukun Total Kesehatan Bayi N % N % N % 5 25 30
25,0 15 75,0 20 100 62,5 15 37,5 40 100 50,0 30 50,0 60 100
OR (95 % CI)
p
5,00 (1,5116,56)
0,006
Sumber : Data Primer, Agustus 2011
Hasil analisis data pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa tempat tinggal ibu dengan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang sulit lebih banyak memilih di dukun bayi yaitu 15 orang (75,0 %) dan aksesibilitas yang mudah lebih banyak memilih di tenaga kesehatan yaitu 25 orang (62,5 %). Dari hasil Chisquare menunjukan bahwa tempat tinggal ibu dengan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang mudah 5 kali lebih memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan aksesibilitas yang sulit dan secara statistik signifikan (OR = 5,00; CI 95 % 1,51 hingga 15,56; p = 0,006).
C. Analisis Multivariat Analisis multivariat bertujuan untuk menentukan variabel yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen. Analisis multivariat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
dilaksanakan dengan cara melakukan uji atau menghubungkan variabel independen dan perancu yang memiliki hubungan dengan dependen secara bersama-sama. Hastono (2007) menjelaskan analisis regresi logistik ganda merupakan analisis hubungan beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis multivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel penyebab pemilihan pertolongan persalinan yang paling dominan. Berikut hasil analisis regresi logistik ganda tentang hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda tentang Hubungan Faktor Sosio Ekonomi, Pengetahuan, dan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dengan Pemilihan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi (N = 60) Variabel independen Odds Ratio p Confidence Interval 95 % Batas bawah Batas atas 1) Mampu membiayai persalinan 2) Pengetahuan tinggi mengenai persalinan 3) Keputusan sendiri 4) Akses pelayanan mudah
4,80
0,032
1,14
20,15
8,14
0,014
1,52
43,46
3,63 5,27
0,070 0,025
0,90 1,23
14,61 22,68
N observasi -2 log likelihood Nagelkerke R2
= 60 83,2 49,0 % Sumber : Data Primer, Agustus 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Tabel 4.8 menunjukkan terdapat hubungan antara kemampuan biaya persalinan, pengetahuan tentang persalinan, serta aksesibilitas pelayanan kesehatan terhadap pemilihan pertolongan persalinan, dan perbedaan itu secara statistik signifikan. Keluarga yang mampu membiayai persalinan di tenaga kesehatan 5 kali cenderung lebih memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan keluarga yang kurang mampu (OR = 4,80; CI 95 % 1,14 hingga 20,15; p = 0,032). Ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai persalinan 8 kali cenderung lebih memilih persalinan di tenaga kesehatan dibandingkan ibu dengan pengetahuan yang rendah (OR = 8,14; CI 95 % 1,52 hingga 43,46; p = 0,014). Ibu dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang mudah 5 kali cenderung lebih memilih persalinan di tenaga kesehatan dibandingkan ibu dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang sulit (OR = 5,27; CI 95 % 1,23 hingga 22,68; p = 0,025). Ibu yang mengambil keputusan pemilihan pertolongan persalinan 4 kali lebih memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan yang mengambil keputusan orang lain namun hasilnya tidak signifikan (OR = 3,63; CI 95 % 0,90 hingga 14,61; p = 0,070). R2 Nagelkerke = 49,0 % mengandung arti, variabel-variabel independen di dalam model regresi ini secara bersama mampu menjelaskan pemilihan pertolongan persalinan sebesar 49,0 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
BAB V PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran, interpretasi, dan mengungkap hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Selain mendiskusikan tentang interpretasi dari hasil penelitian, juga dibahas keterbatasan penelitian dan implikasinya bagi masyarakat. Interpretasi hasil penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian dengan tinjauan pustaka dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Keterbatasan penelitian dibahas dengan membandingkan proses penelitian yang telah dilalui dengan kondisi ideal yang seharusnya dicapai. Sedangkan implikasi penelitian diuraikan pengembangan lebih lanjut bagi pelayanan kesehatan, masyarakat dan penelitian. Berikut ini akan dibahas satu persatu.
A. Hasil Analisis Data Karakteristik sampel penelitian ini terdiri dari dua yaitu data kategorik (pendidikan, pekerjaan, kemampuan biaya persalinan, pengetahuan tentang persalinan, sikap terhadap persalinan, pengambilan keputusan persalinan, dan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan) dan data numerik (usia). Tingkat pendidikan subjek penelitian yang paling banyak yaitu tamat SD sederajat sebanyak 31 orang (52,7 %). Pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu 56 orang (93,3 %). Kemampuan biaya persalinan di tenaga commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
kesehatan kebidanan yang paling banyak adalah mampu yaitu 37 orang (61,7 %). Pengetahuan yang dimiliki mengenai persalinan yang paling banyak adalah tinggi yaitu 44 orang (73,3 %). Sikap yang dimiliki mengenai pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan kebidanan yang paling banyak adalah setuju yaitu 60 orang (100 %). Pengambilan keputusan persalinan yang paling banyak adalah orang lain yaitu 31 orang (51,7 %). Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan paling banyak adalah mudah yaitu 40 orang (66,7 %). Usia rata-rata subjek penelitian adalah 30 tahun dengan usia paling muda 17 tahun dan usia paling tua 44 tahun dengan standar deviasi 6,2. Tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu tidak menjamin tinggi rendahnya pengetahuan mengenai persalinan. Hal ini disebabkan oleh banyak tidaknya informasi yang diperoleh ibu mengenai persalinan baik berasal dari media cetak, media elektronik, maupun penyuluhan secara langsung. Berdasarkan hasil uji Chi-square ibu yang mampu membiayai persalinan di tenaga kesehatan 5 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan ibu yang kurang mampu dan secara statistik signifikan (OR = 5,23; CI 95 % 1,66 hingga 16,51; p = 0,003). Ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai persalinan 7 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan rendah mengenai persalinan dan secara statistik signifikan (OR = 6,88; CI 95 % 1,71 hingga 27,75; p = 0,004). Ibu yang mengambil keputusan pemilihan pertolongan persalinan 5 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan yang mengambil keputusan orang lain dan secara statistik signifikan (OR = 4,67; CI 95 % 1,57 hingga 13,86; p = 0,004). Ibu dengan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang mudah 5 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan aksesibilitas yang sulit dan secara statistik signifikan (OR = 5,00; CI 95 % 1,51 hingga 15,56; p = 0,006). Berdasarkan hasil uji regresi logistik ganda terdapat pengaruh kemampuan
biaya
persalinan,
pengetahuan
tentang
persalinan,
serta
aksesibilitas pelayanan kesehatan terhadap pemilihan pertolongan persalinan, dan perbedaan itu secara statistik signifikan. Keluarga yang mampu membiayai persalinan di tenaga kesehatan 5 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan keluarga yang kurang mampu (OR = 4,80; CI 95 % 1,14 hingga 20,15; p = 0,032). Hal ini sesuai dengan penelitian Juliwanto (2009) yaitu ada hubungan signifikan antara pendapatan keluarga dengan pemilihan pertolongan persalinan pada ibu hamil di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara (p = 0,032; OR = 3,966). Ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai persalinan 8 kali lebih banyak memilih persalinan di tenaga kesehatan dibandingkan ibu dengan pengetahuan rendah (OR = 8,14; CI 95 % 1,52 hingga 43,46; p = 0,014). Hal ini sesuai dengan penelitian Amilda (2010) yaitu tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap pemilihan pertolongan persalinan oleh dukun bayi di Desa Banjarsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang secara signifikan (p commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
= 0,000). Pentingnya aspek pengetahuan dalam pertolongan persalinan dapat dilihat dari pendapat Cholil (2004) yang menyatakan bahwa kematian ibu melahirkan lebih banyak terjadi karena pendarahan, maka perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan dengan pengadaan pelatihan pada para bidan dan ibu-ibu yang akan melahirkan. Ibu yang mengambil keputusan pemilihan pertolongan persalinan 4 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan yang mengambil keputusan orang lain namun hasilnya tidak signifikan (OR = 3,63; CI 95 % 0,90 hingga 14,61; p = 0,070). Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Heriyanti (2009) yaitu ada hubungan bermakna antara pengambilan keputusan dalam keluarga oleh istri (p = 0.000), suami (p = 0.006) dan suami istri (p = 0.022) terhadap pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kampai Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai Tahun 2008. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurang luasnya cakupan penelitian. Ibu dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang mudah 5 kali cenderung lebih memilih persalinan di tenaga kesehatan dibandingkan ibu dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang sulit (OR = 5,27; CI 95 % 1,23 hingga 22,68; p = 0,025). Hal ini sesuai dengan penelitian Kifayatul (2003) yang mengatakan bahwa jarak rumah dengan pelayanan kesehatan (p value = 0,020, C = 0,385), ketersediaan sarana transportasi (p value = 0,012, C = 0,426), waktu tempuh (p value = 0,039, C = 0,354) berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan di daerah Urban dan Rural Kota Semarang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
B. Kelemahan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, terdapat beberapa kendala terutama saat pengisian kuesioner dan lokasi penelitian yang cukup jauh. Kebanyakan subjek penelitian tidak mengerti beberapa istilah yang terdapat di dalam kuesioner, sehingga dibutuhkan waktu untuk menerangkan beberapa istilah tersebut. Selain itu penilaian variabel-variabel pada penelitian ini bersifat sangat subjektif. Hal ini dikarenakan penilaian yang digunakan berdasarkan wawancara dari kuesioner penelitian dan tidak melihat secara langsung karena terbatasnya waktu dan tenaga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan faktor sosio ekonomi, pengetahuan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan pemilihan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Cikidang, Sukabumi. Keluarga yang mampu membiayai persalinan di tenaga kesehatan 5 kali cenderung lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan keluarga yang kurang mampu (OR = 4,80; CI 95 % 1,14 hingga 20,15; p = 0,032). Ibu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai persalinan 8 kali lebih banyak memilih persalinan di tenaga kesehatan dibandingkan ibu dengan pengetahuan rendah (OR = 8,14; CI 95 % 1,52 hingga 43,46; p = 0,014). Ibu dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang mudah 5 kali lebih banyak memilih persalinan di tenaga kesehatan dibandingkan ibu dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang sulit (OR = 5,27; CI 95 % 1,23 hingga 22,68; p = 0,025). Ibu yang mengambil keputusan pemilihan pertolongan persalinan 4 kali lebih banyak memilih pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan dibandingkan dengan yang mengambil keputusan orang lain (OR = 3,63; CI 95 % 0,90 hingga 14,61; p = 0,070). commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
B. Saran Saran penelitian ditujukan kepada : 1. Pemerintah Sebaiknya
program
jaminan
persalinan
(JAMPERSAL)
lebih
disosialisasikan agar masyarakat yang kurang mampu tidak ragu untuk melakukan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan. Perbaikan akses menuju tempat pelayanan kesehatan khususnya juga perlu ditingkatkan mengingat masih banyak jalan-jalan yang rusak dan tidak layak terutama di daerah-daerah terpencil. 2. Petugas Kesehatan Usaha perbaikan mutu pelayanan sebaiknya dapat lebih dioptimalkan,
terutama dalam pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan serta penyuluhan mengenai kesehatan ibu hamil dan melahirkan. Dan juga memberikan pelatihan terhadap bidan-bidan, serta dukun bayi di daerah setempat agar angka kematian ibu dan anak akan semakin rendah. 3. Peneliti Lain Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar, lokasi cakupan penelitian yang lebih luas, termasuk juga dilakukannya analisis tarhadap variabel-variabel perancu lain selain yang disebutkan di atas, dengan harapan semakin memperkuat simpulan dan semakin memperkecil bias.
commit to user